direktorat jenderal pencegahan pengendalian penyakit · kegiatan kajian faktor risiko penyakit dan...

53
{ KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2018 LAPORAN KINERJA @mmAftr @ffintr @flilfr W (t artD\ tunAt F/ BATAI TEKNIK KESEHATAN TINGKUNGAN DAN PENGENDATIAN PENYAKIT KEIAS tI AMBON Jln. Tabealouw_ Kopertis _ Karangpanjang Ambon Telepon{O91U 311377, fax @gtti Zttlll

Upload: others

Post on 26-Oct-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

{ KESEHATAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TAHUN 2018

LAPORAN KINERJA

@mmAftr@ffintr@flilfrW

(t artD\tunAt F/BATAI TEKNIK KESEHATAN TINGKUNGAN DAN PENGENDATIAN PENYAKIT KEIAS tI AMBONJln. Tabealouw_ Kopertis _ Karangpanjang Ambon

Telepon{O91U 311377, fax @gtti Zttlll

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayah Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Teknik

Keschatan Lingkungan dan.Pcr+gendalian ,Penydcit (BTKLP.P lrunbon) Tahun 2018. Laporan

Kinerja disusun berdasarkan Peratuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang PetunjukTeknis pe{anjian Kerja"Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kineda Instansi pemerintah.

Laporan Kineda Instansi Pemerintah BTKLPP Ambon Tahun 2018 merupakan bentukakuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan firngsi BTKLPP Ambon atas penggunaan angga111n

dan hasil pencapaian kinerja termasuk rnenguraikan kebertrasilan dan hambatan/permasalahan

yang dihadapi sertalangkah-langkah antisipatif yang diambil dalam kurun waktu satu tahun(Januari-Desember 201s)' Langkah-langkah yang dilakukan terutama yang berkaitan denganpelaksanaan progam-progam sebagai wujud nyata pelaksanaan Tugas pokok dan fungsiBTKLPP Ambon yang termuat dalam Permenkes RI Nomor 2349[\4ENKES/PER/IV/2011teBteng organisasi .dan Tata Kerja unit Pelaksana teknis di Bidang Teknis keselretanLingkungan dan pengendalian Penyakit, dan Kepres RI Nomor. 266l\4ENKEs/sIv2004,tentang criteria Klasifikasi unit pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Linghurgan danPemberantasan Penyakit Menular.

Demikian Laporan Kinerja ini disusun untuk dapat digunakan sebagaiinfonnasi/gambaran kine{a BTICPP Ambon Tahun 2018 yang telah dilaksanakan unhrkmelangkah kearah perbaikan serta pengembangan kegiatan dan program selanjutnya pada tahunmendatang.

6ffiSKM.,MPH

I 23 I 98803 I 002

LAKIP BTKLPP H4d ?ate @t?

ilPage

2019

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu "Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan "BTKLPP Ambon sebagai UPT Ditjor P2P sesuai dengan

Permenkes RI No. 2349MENKES,PER/fV/2011 tentaog Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

melaksanakan kegiatan yang mendukung program Kernenterian Kesehatan. Kegiatan

BTKLPP Ambon yang dilakukan ditiga wilayah layanan (Maluku, Papua dan Papua

Barat ) dalam program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Total realisasi penyerapan anggaran BTKLPP Ambon dari pagu Rp

15.199.609,000.- adalah Rp 14.538.753.988 (95.65%), Kegiatan tidak terserap oleh

karena adanya kebijakan efisiensi/panghematin anggaran sehingga dari pagu yang

tersedia anggaran BTKLPP Ambon mendapat self bloking sehingga jika dilihat alokasi

anggaran yang bisa digunakan oleh BTKLPP Ambon hanya sebesar Rp.13.790.586.00

sehingga jika dilihat dari anggaran yang bisa digunakan maka realisasi anggaran sudah

ctd<up tinggi yakni 95.65 o (Rp.l4 665 376.00 / Rp. 13.790.586.355.00 x 1O0o%). Secara

keseluruhan pencapaian kine{a BTKLPP Ambon lebih dari 100%. Keberhasilan

pencapaian kinerja yang dilaksanakan selama Tahun 2018 didukung oleh potensi

kekuatan yang ada di BTKLPP Ambon antara lain dengan teralceditasinya laboratorium

Ambon sebagai Laboratorium penguji dengan nomor areditasi Lp-672-tDN pada tahun

2012 oleh Komite Alceditasi Nasional (KAN). Narnun pada akhir tahun 2016 status

akeditasi laboratorium dibekuktan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN ) dan saat iniBTKLPP Kelas II Ambon sedang dalam proses reakreditasi ISO 17025 :2017

Capaian keberhasilan tesebut adalah Jumlah presentase investigasi, respon cepaf

dan penanggulangan KLB sebanyak 100%, Jumlah jejaring dan advokasi SKD

penanggulangan KLB dan kejadian bencana kab&ota sebanyak 100%, Jumlah presentase

kajian dan monitoring faktor resiko sumber penular dan efektifitas intervensi DBD,

ma.laria, TB dan PM/PTM lainnya pada Kab/kota sebanyak 96.960/o, Jumlah hasul t{ilaboratorium penyakit potensial watrah, pM dan prM prioritas dan faktor resikonya

sebanyak 80,377o, Jumlah pengujian laboratorium uji mutu kalibrasi sebanyak 9g.46%0,

Jumlah rancang bangun model rrG sebanyak 100%, Jumlah SDM terlatih Bidans pp

dan PL 100 %, Penilaian SAKIp mencaoai AA.

LARIP BTKLPP N4', ?at& Ut?iilPage

Keberhssilan dan kebijakan-kebijakan BTKL PP Ambon dalammelaksanakan progrlm tahun 2018 adalah sebagai beikut :

1. Laboratorium BTKL PP Kelas 1l Ambon telah terakreditasi

Melalui rapat Komite Akreditasi Nasional (KAN) lCl 13 Desember 2012, KAN

memutuskan untuk memberikan akreditasi kepada BTKL pp Ambon sebap;ai Laboratorium

Penguj i dengan notnor akreditasi L?-672-IDN. Dengan ruang lingkup yang

rekomendasikan antan lam : Pengujian Kimia urruk air minum, air bersih jenis pengulian

yang diukur Seng (Zn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Nitrit (No2+2),Klorida (Cl), Kekeruhan.

Pengujian Mikrobiologi untuk air minum, air bersih jenis pengujian yang diukur MpNcoliform dan MPN coli Tinja dengan disesuaikan masing-masing spesifikasi, metode

pengujian dan teknik yang digunakan. Namun saat ini telah dibekukan kembali oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN) namun demikian kami sedang melakukan reakeditasiISO 17025 :2017

2. Meraih sertifikat ISo 9001 dan melakukan analisa sesuai standar SNI, APHA serta

Standard Methods

3. Laboratorium BTKIPP Kelas II Ambon terdiri dari 3 intalasi yaitu instalasi Kimia FisikaPadat Cair (KIPD), Biologi Klinik, Kimia Fisika Gas Udara (KFGU).

4. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan provinsr/Kota,/Kabupaten, KKp, LH, LIpI, DinasPU dan juga swasta dengan melakukan pengambilan dan pemeriksaan samper rutin.

5. Telah Melaksanakan pertemrxn penguatan jejaring surveilans Epidemiologi sKD - KLBse Provinsi Maluku dengan melibatkan unsur Badan perencanaan pembansuna Daerah(BAPPEDA) Provinsi/Kabupaten/Kora.

6. Memberikan umpan balik laporan tertulis hasil kajiar/desiminasi informasi faktor risrko,kepada Kepala Dinas Kesehatan pr.spinsirKota .dan Kabupaten untuk .perbaikan .c*paian

dan pelaporan.

7. Melaksanakan survei epidemiorogi penyakit di masyarakat,, kewaspadaan dini KLB,kegiatan kajian faktor risiko penyakit dan lingkungan, uji petik kualitas air bersih/airmrnum,dll di daerah wilayah kerja provinsi Maluku, papua dan papua Barat.

8. Mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang berhubungan dengan laboratorium danmengikuti kegiatan magang pada laboratorium yang sudah terakeditasi.

LAKIP BTKLPP Ala. %t4,. eE

iiilPage

9- Meningkatkan kemanrpuan rnanajemen dan profesional.lisme pengelolaari sumber daya

yang meliputi sumhr daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.

10. BTKLPP Kelas II Ambon mempunyai ULP Pengadaan baraag/jasa pemerintah.

11. BTKL PP Kelas II Ambon mempunyai gedung laboratorium entomologi.

12. BTKLPP Kelas II Ambon mempunyai gedung laboratorium Biomolekuler

13. Mengikut sertakan para pegawai guna pengembangan sumber daya tenaga kesehatan

dengan mengikuti kegiatan pelatihar/magang dan pendidikan .

14. Melakukan bimbingan dan praktek bagi mahasiswa yang berasal dari UKIM, LTNPATI,

SMK Kesehatan, dll

15. Melakukan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam rangka membangun

kemihaan dan pertukaran informasi untuk mendukung kegiatan

16. Mengupayakan koordinasi lintas program dalam pelaksanaan kegiatan, konsultasi ke

pusat Koordinasi dengan Kanwil anggaran untuk usul perubahan akun dan revisi intemal

serta revisi akun. Melaporkan ke atasan untuk ditindaklanjuti

Maselah yang dihadapi dalam percapa.ian .itdikator, s€bagai b€rikut :

l. Masih Kurangnya sumber daya tenaga kesehatan baik tenaga teknis maupun

administrasi.

2. Beban kerja organisasi belum seimbang dengan jurnlah danjenis/kualifikasi tenaga.

3. Pada tataran pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kesulitan koordinasi karena masih

adanya perbedaan persepsi, kedudukan tugas fungsi pengambilan keputusan tingkatpimpinan dalam wilayah administrasi pemerintah.

4- Terkadang mengalami kesulitan sewaktu peraksanaan kegiatan teknis di lapangan

(Tingkat penerimaan masyarakat berum maksimar jika berkaitan dengan pengambiran

dan pemeriksaan sampel darah, kegiatan malaria, filariasis dan DBD.5. Sistem pencatatan dan pelaporan program/kegiatan artara provinsi dan kabupaten&ota

maupun puskesmas belum tersitematis (terkadang terjadi perbedaan data)6' Jejaring kerlalkemitraan secara de fakto sudah dilaksanakan namun secara yuridis formal

belum semuanya di balrukan dalam bentuk kesepakatan bersama.

7. Belum dilakukan penetapan status penggunaan BMN.

8. Banyak BMN yang sudah tidak dapat dipergunakan lagilrusak.

LAKIP BTKLPP /hr'd, ?4n44 tut7

ivlPage

9, Pengangkatan Jabatan Fungsional Epidemiologi, Entomologi elan Sanitarian melalui

inpassing belum terealisir.

Berdasarkan masalah/kendala yang dihadapi, maka solusi yang diambil yaitu

t. 'Peningkatan kuantitas pegawai baik tenaga teknis maupun non teknis sesuai dengan

analisis beban kerja.

2' Mengikut sertakan para pegawai guna pengambangan sumber daya tenaga kesehatan

dengan mengikuti kegiatan pelatihan/m agang dan pendidikan .

3. Telah Melaksanakan pertemuan Penguatan jejaring Surveilans Epidemiologi SKD -KLB se Provinsi Maluku dengan melibatkan unsur Badan Perencanaan pembansuna

Daerah (BAPPEDA) Provinsi/KabupatenKota.

4' Member'ikan umpan'balik laporan tertulis hasil kajian faktor risiko, kepada KepalaDinas Provinsi dan Kota/Kabupaten untuk perbaikan capaian dan pelaporan.

5' Mengupayakan koordinasi lintas program dalam pelaksanaan kegiatan, konsultasi kepusat

6' Koordinasi dengan Kanwil anggaran untuk usul perubahan akun dan revisi intemalserta revisi akun. Melaporkan ke atasan untuk ditindaklanjuti.

7 ' Melakukan kegiatan lintas program dan lintas sekror dalam rangka membangunkemitraan dan pertukaran informasi unt'k mendukung kegiatan.

8' Perlunya penambahan peralatan lapangan (peralatan tanggap darurat) untuk kejadianluar biasa dan bencana serta peralatan laboratorium untuk menunjang kineqa petugaslaboratorium.

9' Akan dilakukan penetapan status penggunaan BMN di BTKL pp Kelas II Ambon olehKPKNL

l0' Setelah penetapan status penggunaan BMN, maka diupayakan untuk melakukanpenghapusan BMN yang sudah tidak dapat dipergunakan/rusak.

LAKIP BTKLPP /4e,. ?at& tutf

vlpage

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BEI,AKANG

Tujuan pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauandan kemampuan untuk sehat bagi setiap orang agar derujatkesehatan masyarakat yangsetingginya dapat terwujud merupakan kehendak dari selunrtr ralcyat. Keberhasilanpembangunan kesehatan sangat menentukan bukan hanyamembuat rakyat sehat tetapijuga menunjang peningkatan produktifitas dan pendapatan penduduk. unhrk mempercepatkeberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunankesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan seluruh pemangkukepentingan.

Laporan kinerja instansi pemerintah disusun berdasarkan peraturan MenteriPendayagunaan Aparatrn Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53Tahun 2014 tentang Pet'njuk Teknis Pe{anjian Ke{a, pelaporan Kineda dan Tata CaraReviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kine{a ini merupakan bentukaktmtabilitas instansi Pemerintah dalam hal ini satuan kerja terhadap capaian programyang dituangkan dalarn indikator kinerja dalam satu tahun dan dilahrkan anarisis terhadapcapaian ki'e{a antaratarget dan realisasi kinerja dalam setahun, membandingkan realisasikinerja tahun ini dengan tahun lalu, membandingkan realisasi kine{a jangka menengah(periode lima tahunan)' Tahun 2018 merupakan tahun keempat RPJMN 2015-20t9 danBTKLPP Ambon berperan dalam Pembang'nan Kesehatan yang dijabarkan dalamRencana shategis Kementerian Kesehatan. sesuai dengan Renstra Kemenkes 20r5-2aw,maka setiap satker ternnasuk BTKLPP telah menyusun Rencana Aksi Kegiatan serama 5tahun sebagai penjabaran dari Renstra Kemenkes dan Rencana Aksi program pp dan pL

2015-2019.

sistem akuntab'itas kinerja dan anggaran dalam perspektif UU No.17 Tahun 2003tentang keuangan negara mengarahkan bahwa penyusunan progrum dan kegiatan tahunandilakukan dengan pendekafan berbasis kinerja. Instansi pemerintah wajib mendefinisikansehnuh sasaran strategis, kebijakan progmm, dan kegiatan yang akan diimprementasikandalam satu tahun kegiatan, yang kemudian diformulasikan dalam lembar rencana kine{a

LAKIP BTKLpp ,& ?.&. aft

yang mencanftrmkan angka target kinerja tahunan unfl* seluruh indikator kinerja yangada padatingkat sasaran dan kegiatan.

BTKLPP Ambon merupakan UPT Kementerian Kesehatan yang berada dibawah danbertanggung jawab ke Direktorat Jenderal pengendalian penyakit dan penyehatanLingkungan (PP danPl-) yang berdasarkan Permenkes No.64 tahun, 2015 tentangorganisasi dan TafaKerja Kementerian Kesehatan berubah nama menjadi DirektoratJenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (p2p).Sehubungan dengan kebrjakantersebut' maka setiap tahun wajib menyampaikan laporan kine{a instansi pemerintahsebagai wujud pertanggungjawaban dan evaluasi terhadap kine{a satuan kerja (satker).

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyrsunan laporan kineda BTKLpp Amboq Tahun 20lg adalah :o untuk mernberikan infonnasi kine{a yang terukur kepada pemberi mandat(Drjen p2p) sesuai pe{anjian kinerja yangdisepakati.

o sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi satker BTKLpp Ambondalam meningkatkan kineq.anya.

C. KEDTIDUKAN, TUGAS FOKOK DAN FUNGSIl. Kedudukan

a' unit pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Lingkungan dan pengendalian penyakitberada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal pengendalianPenyakit (Ditjen P2P)

b' Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Lingkmgan dan pengordalian penyakit dipimpin oleh seorang Kepala

2. Tugaspokok

Melaksanakan Surveilans Epidemiologi, kajian dan penapisan Teknorogi.Laboratorium Rujukan, Kendali Mutu, Kalibrasi, pendidikan dan pelatiharLPengernbangan Moder dan teknorogi Tepat Guna, Kewaspadaan Dini danPenanggulan&n Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pemberantasan penyakitMenular dan Kesehatan Lingkungan serta Kesehatan Mafta.

3. Fungsi

a. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi

LAKIP BTKLpp .&?*at2

Pelaksanaan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)

Pelaksan aan Laboratorium Rujukan

Pelaksanaan pengembangan Model dan Teknologi Tepat Guna

Pelaksanaan Uji Kendali Mutu dan Kalibrasi

Pelaksanaan Penilaian dan Respon cepat, kewaspadaan Dini dan penangguranganKLB/Wabah dan Bencana

g. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

h' Pelaksanaan Kajian dan Pengembangan Teknologi pemberantasan penyakitMenular, Kesehatan Lingkmgan dan Kesehatan Matra

i' Pelaksanaan Ketatausahaan dan Kenrmahtanggaan BTKLpp Kelas II AmbonAdapun tugas pokok dari masing-masing bagian adarah sebagai berikut :

l. Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan penyusunan program' pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan ,uausaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga

2- seksi surveilans Epidemiologi dan Anarisis DampakKesehatan LingkunganMelakukan penlapan bahan perencaniuur, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan surveilansepidemiologi' advokasi dan fasilitas kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dandiseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaringkerja' analisis dampak lingkungan fisik epidemiologi dan analisis dampak kesehatanlingkungan.

3- seksi pengembangan Teknorogi dan Laboratorium

Melakukan penyiapan bahan perencanaan dan evaluasi dan koordinasi pelaksanaanpenapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatanlingkungan' kesehatan matra, serta pendidikan dan pelatihan bidang teknologi danlaboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan maffayang terdiri dari :

a. Instalasi Laboratoriurn Fisika Kimia Media Cairb. Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan

oserologiLAKIP BTKLpp ,&?&ut

J

b.

c.

d.

e.

f.

d. Instalasi pengkajian dan penerapan Teknorogi repatGmae. Instalasi Entomologi Kesehatan

f- Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Media udara dan Radiasig. lnstalasi pelayanan

4. Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional

Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan filngsional masing-masing berdasarkanperaturan yang berlaku. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor : 2349/Mertkes/Perlxr/2011 tentang organisasi dan Tata Kerja unit pelaksanaTeknis di Bidang Kesehatan Lingkungan dan pemberantasan penyakit Menular. sesuaidengan surat Dirjen PP dan PL No. oT.01 .01/D.t/t.2/322/2015 tanggal 25 Maret 2015tentang Persetujuan Instalasi, maka instalasi yang ada di BTKLpp Ambon terdiri dari :

1. Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Media Cair2. Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan

3' Instalasi Laboratorium Biomorekurer dan Imunoserologi4. Instalasi pengkajian dan penerapan Teknologi TepatGuna5. Instalasi Entomologi Kesehatan

6, Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Media udara dan Radiasi7. Instalasi pelayanan

D. STRUKTUR ORGANISASI

Stnrktur organisasi BTKLpp Ambon terdiri dari :

1. Subbagian TataUsaha

2. seksi S'rveilans Epidemiorogi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan3, Seksi pengembangan Teknologi dan Laboratorium4. Instalasi ; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional

LAKIP BTKT-PP ,& ?.& utt

Berikut Bagan stmktur organisasi BTKLpp Keras II Ambon

STTJRKTTIR ORGANISASI

sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2349ll\,IENKES/pERDfl/2011,tentang organisasi dan Tata Kerja unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik KesehatanLingkungan dan Pengendalian Penyakit, BTKLpp Ambon merayani 3 (tiga)provinsi yangmeliputi Propinsi Maluku, papua, dan papua Barat.

Ka BTKlpp - AMBONMartahan Sitorus, SKM.,MPH

KA.SUB.BAG TATA USAHASemuel.Noija.S.Sos

IIIII

II

IIII

SEKSI SURVEITANSEPIDEMIOTOGIDAN ADKLFrederik Adriaansz, SKM

SEKSI PENGEMEANGAN TEKNOLOGI& TABORATORIUM

Chrestian Tanihatu, AMKI

I

KEI.OMPOK JABATAN

FUNGSIONAT

E. Issue Strategis

BTKLPP Ambon dalam melaksanakan fungsi stnveilans faktor risiko penyakit danpenyehatan lingkungan berbasis laboratorium memiliki sarana prasarana LaboratoriumPengujian (Alaeditasi : LP-672-\DN) Permasalahan utama (isu strategis) yang dihadapidalam pencegahan dan pengendalian pen

yakit sampai saat ini antara lain:

1. Penyakit Menulur

Prioritas penyakit menular masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS, tuberculosis.penumoni, hepatitis, malaria, demam berdarah, influenza, flu buung dan penyakitneglected diseases antara lain kusta, filariasis, ,dan leptospirosis. selain penyakittersebut,penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pD3I) seperti polio, campak,difteri' pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal maupur neonatal masihmemerlukan perhatian besar walaupun pada tahun 2014 Indonesia telah dinyatakanbebas polio dan tahun 2016 sudah mancapai eliminasi tetanus neonatorum. Termasukprioritas dalam pengendalian penyakit menular ad.alah pelaksanaan SKD KLB danpmgendalian panyakit infeksi emerging.

studi pada tahun 2013 The Economic Burden of TB in Indonesia, memberikangambaran bahwa peningkatan jumlah kasus memiliki dampak yang besar pada bebanekonomi' Sebagai gambaran pada tahun 2011, angka penemuan kasus TB adalah72'7% dan TB MDR adalah 6,7%o makabeban ekonomi yang diakibatkan adalah Rp.27,7 T, tetapi jika angka penemuan kasus TB ditingkatkan menjadi 92,7o;dan TBMDR 31,4?'0 maka beban ekonomi diturunkan menjadi hanya us Rp. rT,4 T.Denganpenambahan investasi untuk biaya pengobatan sebesar Rp. 455 M untuk peningkatanpenemuan kasus maka akan didapat pengurangan beban ekonomi sebesar Rp. 10,4 T,dan adanya penurunan jumlah kematian terkait TB akan telah berkurang sebesar 3zz,dari 95'718 ke 59'876' Dari gambaran tersebut terlihat bahwa langkah pencegahanpenularan di masyarakat hanrs menjadi prioritas utarna dalam pro$imPengendalianTB.

Indonesia telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB di

TB yang padaLAKIPBTKLPP ,&?&a,

6

tahun 1990 sebesar l0 2 5 per 100 000 penduduk, pada tahun 2015 menja di @7 per100'000 penduduk. Sedangkan angka kematian pada tahun 1990 sebesar 64 menurunmenjadi 41 per 100.000 penduduk pada tahun 2015.

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita didunia, lebih banyakdibandingkan dengan gaburgan penyakit AIDS, malaria dan campak. penyakit inilebih banyak menyerang pada anak khususnya dibawah usia 5 tahun dan diperkirakanl,l juta kematian setiap tahun disebabkan pneumonia (wHo, 2012). Diperkirakan 2Balita meninggal setiap menit disebabkan oreh pneumonia (wHo, z0r3). DiIndonesia, Data Riskesdas (2007) rnenyebutkan bahwa pneumonia mendudukiperingkat kedua sebagai penyebab kernatian bayi (Z3,gyo) dan balita (15,5%).DataRiskesdas 2013 menggambarkan bahwa period prevalens Infeksi Saluran pernafasan

Akut (ISPA) berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan keluhan penduduk sebesar25,0o/o, period prevalens dan prevalensi dari pneumonia adalah l,g% dan 4.Sya danperiod prevalence pneumonia balita adalah l,gsyo.

Dari 28 juta yang terinfeksi Hepatitis B ada sebanyak 14 juta (s0%)diantaranyayang berpotensi kronik, dan dari 14 juta tersebut 1.400.000 orang (10%) berpotensimenjadi sirosis dan kanker hati bila tidak diterapi dengan tepat. Hepatitis B disebabkanoleh virus hepatitis B, yang sebenarnya dapat dicegah dengan imrnunisasi (baik aktifmaupun fasif). Pada tahap awal infeksi sebagian besar hepatitis B tidak bergejala,sehingga sesorang yang terinfeksi hepatitis B tidak mengetahui dirinya sudahterinfeksi'Untuk itu kegiatan Deteksi Dini hepatitis menjadi sangat penting rmtuk dapatmemutus rantai penularan ( terutama dari ibu ke bayi) serta urhrk mengetahui sedinimungkin seseorang terinfeksi hepatitis dan tindak lanjut terapinya. Dengan deteksi diniseseorang sapat diterapi lebih awal sehingga seseorang yang terinfeksi hepatitis dapatmeningkat kwalitas hidupnya dan hati tidak menjadi sirosis atau kanker hati.Perkembangan teknologi dalam T'atalaksana Hepatitis C di dunia sangat cepat. Denganditemukannya obat baru dalam tatalaksana hepatitis C (sobosfovir) dengan tingkatkeberhasilan yang sangat tinggi, dan Indonesia merupakan salah satu negara yangdiberi obat harga murah, menjadi peluang bagi program pengendalian Hepatitis untukmelaksanakan juga deteksi dini hepatitis C, terutama pada kelompok berisiko. Dengandemikian eliminasi Hepattitis B dan C menjadi mungkin dicapai. untgk penyakitdiare, meskipun penyakit ini mudah diobati dan di tatalaksana, namun saat ini dime

LAKIPBTKI?P &?&af

masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat terutama pada bayi dan

balita dimana diare merupakan salah safu penyetrab kematian utama. Dari kajian

masalah kesehatan berdasarkan siklus kehidupan tahun 2011 yang dilakukan oleh

badan Litbangkes, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 sesudah penumoni4

proporsi penyebab kematian pada bayi post neonatal sebesar 17,4olo dan pada bayi

sebesarl3,3%.

Penyakit lain yang juga memerlukan perhatian adalah tifoid. Tifoid merupakan

salah satu penyakit endemis yang ada di Indonesia, mayoritas mengenai anak usia

sekolah dan kelompok usia produkti{ penyakit ini menyebabkan angka absensi yang

tinggi, rata - rata perlu waktr 7 - 14 hari untuk perawatan apabila seseorang terkena

Tifoid. Apabila pengobatan yang dilakukan tidak tuntas maka dapat menyebabkan

terjadinya karier yang kemudian menjadi sumber penularan bagi orang lain. Dampak

penyakit ini adalah, tingginya angka absensi, penunman produktifitas, timbulnya

komplikasi baik di saluran pencernaan maupun diluar saluran pencemaan, kerugian

ekonomi untuk biaya pengobatan dan perawatan, kematian.

Penyahit Tidah Menular

Kecendenmgan penyakit menular terus meningkat dan telah mengancam sejak

usia muda. Selama dua dekade terakhir ini, telah terjadi transisi epidemiologis yang

signifikan, penyakit tidak menular telah menjadi beban utama, meskipun beban

penyakit menular masih berat juga. Indonesia sedang mengalam i double burden

penyakit, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular sekaligus. penyakit tidakmenular utama meliputi hipertensi, diabetes melitus, kanker dan penyakit paru

obstruklif Kronik (PPoK). Jumlah kematian akibat rokok terus meningkat dari

41'75Yo pada tahrm 1995 menjadi 59,7% di 2007. Selain itu dalam survei ekonomi

nasional 2006 disebutkan penduduk miskin menghabiskan 12,6% penghasitannya

rmtuk konsumsirokok.

oleh karena itu deteksi dini Inrus dilakukan dengan secara proaktif mendatangi

sasaran, karena sebagian besar tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit

tidak menular. Dalam rangka pengendalian penyakit Tidak Menutar (prM) antara laindilakukan melalui pelaksanaan pos pembinaan Terpadu pengendalian penyakit TidakMenular (Posbindu-PTM) yang merupakan upaya monitoring dan deteksi dini faktor

LAKIP BT\LFP *,ut z- au

risiko penyakit tidak menular di masyarakat.

2011 Posbindu-PTM pada tahun 2013 telah

seluruhlndonesia.

Sejak mulai dikembangkan pada tahun

berkembang menjadi 7225 posbindu di

PTM secara global telah mendapat perhatian serius dorgan masuknya pTMsebagai salah satu target dalarn Sustainable Development Goals (SDGS) 2030khususnya pada Goal 3: Ensure heatthy lives and well-being. SDGs 2$a tehhdisepakati secara formal oleh 193 pemimpin negara pada trN summit ymgdiselenggarakan di New York pada25-27 september 2015. Hal ini didasari pada faktayang terjadi di banyak negara bahwa meningkatnya usia harapan hidup dan perubahangaya hidup juga diiringi dengan meningkatnya prevalensi obesitas, kanker, penyakitjantung diabetes dan penyakit kronis lainnya. penanganan prM memerlukan waktuyang lama dan teknologr yang mahal, dengan demikian prM memerlukan biaya yangtinggr dalam pencegahan dan penanggulangannya. Publikasi l4rorld Economic F-nrumApril 2015 menunjukkan bahwa potensi kerugian akibat penyakit tidak men'lar diIndonesia pada periode 2012-2030 diprediksi mencapai us$ 4,47 hiliun, atau 5,1kalicDP2'l2' Masuknya prM ke dalam sDGs 2030 mengisyaratkan prM harusmenjadi prioritas nasionar yang memerlukan penanganan secara lintassektor.

Penyahit Terabaihon

Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan sarah satu penyakit TropikTerabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs). Filariasis penyebab kecacatantertinggi ke 4 di dturia, sedangkan di Indonesia tercatat kurang lebih 14 ribu orangtelah menderita kecacatan akibat filariasis. sernentara itu diperkirakan lebih dari 1,2juta penduduk telah terinfeksi penyakit ini, serla 120 jatapenduduk tinggaldi daerahendemis filariasis dan berpotensi terhrlar. Darl24l kabupatenlkota endemis filariasis,sebanyak l4s (60%) kabupatenlkota telah atau sedang melaksanakan pemberian obatPencegahan Massal (POPM) Filariasis. Jumlah panduduk Indonesia yang telah minumobat pencegahan filariasis secara akumulasi sarnpai saat ini telah mencapai lebih dari40 juta orang. untuk meningkatkan cakupan minum obat, maka pada Buran oktoberperiode Tahun 2015 - 2020 akan dilaksanakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah(BELKAGA)' BELKAGA adalah Bulan dimana seluruh penduduk sasaran di wilayahendemis Filariasis minum obat pencegahan Filariasis. pencanangan BELKAGA akan

LAKIP BTKLPP ,&?&an

dilaksanakan pada tanggal I oktober 2015. Diharapkan semua kabupaten/kotaendemis filariasis tersisa sudah mulai melaksanakan popM Filariasis paling lambattahun 2016 sehingga pada tahun 2020 semua telah selesai siklus popM 5 tahun.Dengan demikian pada tahun 2021'2025 dapat dilakukan proses sertifikasi eliminasifilariasis unnrk kabupatenlkotatersisa.

schistosomiasis disebabkan oleh cacing schistosoma japanicum ditemukanhanya di Provinsi sulawesi Tengah di dua kabupaten yaitu yaitu di Lembah Lindu(Kabupaten sigi), Lernbah Napu dan Bada (Kabupaten poso). schistosomiasismerupakan penyakit kronis yang dapat merusak organ-organ internal dan pada anak-anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif Schistosomiasissecara epidemiologi kebanyakan tedadi pada masyarakat miskin dan pedesaan,khususnya di daerah pertanian dan perikanan. secara keseluruhan penduduk yangberisiko tertular schistosomiasis di kedu,a kabupaten adalah 50.000 (population ofrisk)' Snategi pengendalian dengan memutus rantai penularan penyakit denganintegrasi antara Kementerian KesehatarL Kementerian pertanian, KementerianPekerjaan umum, Kementerian Kehutanan dan pemerintah Daerah. pencegahanmelalui pengobatan harus dilakukan berulang selama beberapa tahtn yangbertuj'anmengurangi dan mencegah timbulnya penyakit atau morbiditasKabupaten poso danKabupaten sigi' serta pengendalian faktor risiko terhadap lingkungan.

Pada tahtur 2000 Indonesia telah mancapai eliminasi kusta dengan prevalansi <l/10'000 penduduk' namun masih ada 14 provinsi yang berum mencapai etiminasikusta' Kusta masih menjadi masalah di Indonesia karena pada setiap tahunnya masihditemukan sekitar l6'000 - 20.000 kasusbaru. Di tahun 2014 diternukan 17.025 kasusbaru, dengan angka kecacatan tingkat II sebesar 9%odankasus anak I r %.

Frambusia banyak ditemukan diwilayah timur Indonesia, dimana sarana airbersih dan kesehatan lingkungan masih rendah. Tahun 2013 ditemukan 2.560 kasusframbusia (11I kab/kota) di Indonesia. sesuai dengan target golbal Indonesia akanmencapai eradikasi frambusia ditahun 2020.

1. Masaloh Kesehatan Jiwo dan NATZA

Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan beban kesehatanyang signifikan' Data dari Riskesdas tahun 2013, prevarensi gangguan mental

LAKIP BTKLpp &.?&arl0

emosional (gejala-gejala depresi dan ansietas), sebesar 6% untuk usia l5 tahun ke atas.Hal ini berarti lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional diIndonesia. Sedangkan untuk gangguan jiwa berat seperti gangguan psikosis,prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti lebih dari 400.000 oftmgmenderita gangguan jiwa berat (psikotis). Angka pemasungan pada orang dengangangguan jiwa berat sebesar r4,3o/o atau sekitar 57.000 kasus gangguan jiwa yangmengalami pemasungan.Gangguan jiwa dan penyalahgunaan Napza juga berkaitandengan masalah perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri. BerdasarkanIaporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa angka bunuh diri sekitaro'5 % dari 100'000 populasi, yang berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yangdilaporkan dalam satu tahtrn. Prioritas untuk kesehatan jiwa adalah mengernbangkanupaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (uKJBM) yang uJung tombaknya adarahPuskesmas dan bekerja bersama masyarakat, mencegah meningkatnya ganggmn jiwamasyarakat.

Secara umum permasalahan/tantangan yang dihadapi organisasi BTKLppAmbon hingga tahun 20lg adalah:

I' Kurangnya kapasitas sDM baik kuantitas dan kualitas dalam verifikasi rumor danpenyelidikan epidemiologi penyakit berpotensi KLB

2' Belum adanya legitimasi peran BTKLpp Ambon dalam penanganan kejadianbencana dan pencemaran serla arur koordinasi antar pihak terkait.3' Kesulitan melaksanakan penyelidikan epidemiologi terutama pada saat investigasidimana infonnasi waktu kejadian KLB sering terrambat, sehingga suritmenemukan bukti-bukti/samper yang representatif mendukurg penyelidikanepidemiologt (PE) dan penanganan sampel KLB oleh petugas di dinas kesehatansetempat tidak adekuat.

4' Ketersediaan baserine data di w'ayah rayanan berum memadai, sehingga surituntuk mendapat gambaran permasalahan daerah untuk dijadikan acu'nperencanaan kegiatan.

Strategi yangyang d'akukan BTKLpp Ambon unhrk morgbadapipermasalahan/tantangan progam dan organisasi adalah :

1' Melaksanakan surveirans epidemiorogi penyakit menurar dan tidak menurarberbasis laboratorium;

LAKIPBTKLpp i&?.&a,t1l

2' Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana diwilayah layanan;

3' Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan, kesehatanmatra dan pengendalian penyakit;

4' Penguatan kapasitas laboratorium pengendalian penyakit, kesehatan lingkungandan kesehatan maffa;

5' Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknorogi tepatguna;

6. Melaksanakan analisis dampak kesehatan lingkungan baik fisik. kimiamaupunbiologi;

7. Melaksanakan kemitraan dan jejaring keda program pengendarian penyakit dankesehatan lingkungan;

8. Meningkatkan kompetensi tenaga fi.urgsional teknis dan firngsional umum;

9, Memperkuat manajemen logistik;

10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program;

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Kegiatan yang

disusun secara lima tahm.

Tabel2.1

Target Capaian 2015-201 9

Sasaran Program

Indikator Kinerja Kegiatan

Satker Satuan

Target Capaian

2015 2016 2017 2018 2019Kabupaten/kota yang

melakukan pemantauan

kasus penyakit

berpotensi kejadian luar

biasa (KLB) dan

melakukan respon

penanggulangan

terhadap sinyat KLB Iuntuk mencegah I

terjadinya KLBMabah i

1I

Persentase respon

sinyal kewaspadaan

Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah

layanan BTKL

Persen 100 95,65 100 85

I

I8sII

I

2

Jumlah sertifikat

hasil uji laboratorium

dan kalibrasi

Sampel 1600 3300 3750 3000 3000

3

Jumlah rekomendasi

surveilans atau l

kajian factor risiko I

penyakt Oan i.lpenyehatan

i

lingkungan OerOasis j

laboratorium l

Reko

mendasi

30 40 33 21 2/

Jumlah Teknologi Tepat

Guna Bidang p2p yang

dihasilkan

4

Jumlah Teknologf

Tepat Guna Bidang

P2P yang dihasitkan

Unit 2 3 3 2 ,lI

I MeningkatnyaI

1 pencegahan danI

lOengendalian penyakit

tular vektor dan zoonotik

5

Jumtan rekomendasi j

surveilans atau ]

kajian fahor risiko i

penyakit dan i Rekopenyehatan j Mendasi

lingkungan berbasis I

Ilaboratorium i

pengendalian j

penyakit tutar j

15 18 21 26"/

Menurunnya penyakit

menular langsung

6 Jutntan re

surveilans

rdasi l

I

atau I

I

kajian factor risiko

penyakit dan

penyehatan

lingkungan berbasis

laboratorium

penyakit

Reko

mendasi

Doku

Men

2 3 a 2 2

Dukungan -rnanale.nren

pelaksana tugas lainnya

pada program

pencegahan dan

pengendatianpenyakit I

7

Jumlah OoTurnen

dukungan

manajemen dan

tugas teknis lainnya

30 35 37 40 40

IJumtan penlngkatan

kapasitas SDM

bidang P2p

Jenis 12 14 17 13 14

oJumtan Pengedaan

sarana prasarana Unit 91 93 95 104 104

Rencana kinerja tahunan yang dituangkan dalam pedanjian kinerja tahunan BalaiTeknik Kesehatan Lingkungan (BTKLpp) Kelas II Ambon berupa besaran rargetsasaran/indikator yang ingin dicapai pada tahun 2018. Sasaran program p2p dalamRencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas II Ambon sebagai implementasi dari indikatorkine{a program' Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal p2p serta Rencana AksiProgram P2P adalah meningkatkan surveilans atau kajian faktor resiko penyakit dankesehatan lingkungan berbasis laboratorium di wilayah layanan Balai Teknik KesehatanLingkurgan dan pengendarian penyakit (BTKLpp Keras II Ambon).

LAKIPBTKLpp ,(&?&et

I

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

CAPALA.N KINERJA ORGANISASI

Capaian Kinerja BTKLPP Ambon disusun berdasarkan data kinerja Kegiatan

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Data dimaksud diuraikan dalam

pengukuran kine{a kegiatan dan Pengukuran pencapaian sasaran selama I (satu) tahm

anggamn, yaitu tahun 2018. Capaian Kine{a Kegiatan diperoleh melalui perhiturgan

persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) setiap indikator kine{a, baik input

maupun output, yaitu membandingkan antara target dan realisasi kine{a tahun ini,

membandingkan antara realisasi kine{a serta capaian kinerja tahur ini dengan tahun lalu

dan beberapa tahun terakhir, membandingkan realisasi kine{a sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah, analisis penyebab keberhasilan-/kegagalan atau

peningkatar/penun[r,an kine{a serta alternativ solusi yang telah dilakukan, analisis atas

efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kineda.

Tabel 3.1

Target dan Capaian Indikator Kine{a BTKLpp Kelas II Ambon 2015-2olg

sav& Prr$i id.b| fr'6t (!E|bll SSn,::1i t.|ta1

t!|riIt'rtd

lfiIl'lfal i,4a1 :ern _ncrl

lr.sGiid!fl nlf&lEll,l| qt!!6rd btdiabOirlnr rnfi h labre

I rHr.1t sFlllrl9.Ar1lCJb!.ft!r.nwild r0l a r0{

ff df mc.fi lrftlm$il.lt

r::c

lt:!. nft nFt dr,r

ur1ni4rolts T !l11I

:1 :1

i l;

r.lr#rtl F.!!tr hFlaln:l |tftrUfi{mrOlnq|cl

: nbGdrr 3&*! dlb |!b tld nl1

|lr 5f.F (5drr Dar'|lrob xiyr8 Ut||roddi l

I: t: 't .'l s

Irfl rlbde lw*tlt ar[tr hd. n& lsrfl |l.frynor lsrti lcrarstrr !aitr'8 prqdr'rf ltoe

; 9 tl

lrr,lx rroFri d$ p?*!ai$nil Juf Oaf' ffu'$r rrirll!.0!4atfrrlrt li $s!4r llr po loqr96a*l|'

b ts!.dl' lafr.U lr'|l pcila(||l rrl| f$rrl. !i ls 10. { !:.rfl pa.it b.-. S0/

btw t; rt 1i rl r!

,fl{el

Target dan capaian Indikator Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 20lg

\o IKIi Tqct O*putOnncre

?o Rcehsrsi

,;raR$r]crotuf*.totu.

KLB de bcacrnr di s'ilryrh h*urm BTKLpp Kcb IlAeboo

$5to ltr 6t

Imbh 3crtiftrt hrsil uji hboruor!,rrn d., tesbr"n i6:9- t8.ll

5

{'nr." rcroEeEoa3i surr.atrar rt|tr Ljra &ltor dritoparyelir tu peayehrta k4@ra tr*aul$orrtcnlo :1 il.ilJuraLhTduo@rfirr-ail\tr

f,

rw fExotDcdlts lrfiicrles fi' hqie ihor ndkopcryrkn da payeneta @uugro Uafr*sbbontotiuo pcageaddiu pcoplit tuk r.*tor drazoomtit

l6 l6

6

..,ru rsrsslctrottt surrrrrhar abru L{iro feltor rcritoplal-Ln de p.6lrr{ lbghryrn bcrberalrbontorino pcagcodrhur pcnrrldt mauler frag$rE

::* * (l[nl!gr! @l.||Lxr du tutB tdmithiulr u.il3

t.1 16.9: $.J59 14glw Pfilsara& .-, :r l t.-i:

Totd Pcrsats.Rrllilld &! Rrh-nrr Crpriu Trhoo l0lg

Masing-masing capaian indikator tahun 2018 dijelaskan sebagai berikut :

l' Persentase "*tplljTyal kewaspada_an dini (sKD), KLB dan bencana di wilayahlayanan BTKLpp Ketas II Ambon Tahun 20lg

Definisi operasional : Jumlah sinyal sKD KLB dan bencana yang direspon kurang dai.24Jam berdasarkan pennintaan stakeholder dalam I Tahuna. Target dan realisasi kinerja tahun 20lg :

Target Tahun 20lg

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah :

l' Respon cepat dan penangg*rangan KLB di Kabupaten Maruku Tenggara2. Respon cepat dan penanggulangan KLB wabah di fumat3. Sistim Kewaspadaan Dini KLB di Sorone

: 85 Persen

: 100 Persen

: 100/85 x l00o/o: ll7.650/o

: ll7.65o/J9: 13.02

LAKIPBTKLpp '*?est

iq l,sqgBr.il r?rsllits )u-\j. brotu p:p

4. Surveilans Faktor Risiko kejadian penyakit (Bencana Gempa Tsunami) di palu5. Pengambilan dan pemeriksaan Spc KLB di Kabupaten MTB6' Kejadial Luar Biasa Rabies di Taniwer - seram Bagian Barat

Grafik 3.1

Persentase capaian Kinerja Respon Sinyar Kewaspadaan Dini (sKD), KLB

Dan Bencana Tahun 20lg

100

80

60

40

20

0

I Presentase respon sinyar kewaspadaan dini (sKD), KLg dan bencana di wirayahlayanan BTKLpp Kelas ll Ambon

b' Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 20lgdengan 3 tahun sebelumnya 2015,2016,2017 dantahun depan 2019Target capaian kinerja tahun 20rg sebanyak g5%o dengan rencana sebanyak 6kegiatan dan rearisasi sebanyak 6 kegiatan sehingga capaian kinerja sebanyak rcE%.Adaptur capaian kinerja tahun 2015 sebanyak 100% dari target 20 kegiatan danrealisasi sebanyak 20 kegiatan, padatahun 2016 capaian kinerja sebanyak g5.65yodari target 23 kegiatan dan realisasi sebanyak 22, pada tafun 2017 capaian kinerjasebanyak rc'% dengan target sebanyak 24 kegtatan dan capaian sebanyak 24kegiatan' Target komulatif dari tahtur 2015 sampai dengan tahun 2019 berjurnlah395/5 :79Yo sedangakan realisasi capaiankomulatif dari tahun 2015 sampai dengantahtrn 2018 sebanyak 395/4 : gg.75%. Target tahun 2019 yang direncanakansebanyak 85%. untuk lebih jerasny a dapatdilihat pada grafik dibawah ini

Grafik3.2Tren Capaian Kinerja Jangka Menengah

lndikator persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini(SKD), KLB dan Bencana diWilayah Layanan BTKLpp Kelas ll

Ambon Tahun 2OLS _21tg150

100

50

0

2015 2OI7

*Target -{-Capaian -**

2018

Persen

Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja serta alternativ solusiyang telah dilakukan

' Faktor ke{asama sinergis dan baik dengan lintas program internal antara laindukungan perencanaan administrasi dan keuangan yang lancar, ke{asama yangkooperatif dengan instansi terkait.

' Keberhasilan dalam hal capaian indikator kinerja ini diperoleh karena tim dapatmengatasi permasalahan yang timbul saat pelaksanaan kegiatan. Beberapa faktoryang menunjang keberhasilan pencapaian pemyataan kinerja antara rain :. Dukungan logistik yang memadai

' Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi, sehingga informasidugaan bencana/pencemaran dapat direspon secara cepatAdapun permasalahan yang ada dan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalahini adalah sebagai berikut :

' Banyak pihak yang terribat menyebabkan informasi menjadi kurang akurat(berbeda-beda) yang menyebabkan kesimpang siuran data. Alternatif solusi yang telah dilakukanPertemuan jejaring kemitraan surveilans dalam pelaksanaan SKD/KLB provinsiMaluku dengan tujuan untuk meningkatkan jejaring dan kemitraan surve'ensdengan pemangku kepentingan di provinsi/KabiKota

dalam rangka pencegahandan pengendalian penyakit.

LAKIP BTKIpp ,&?&.et

Salah satu Tujuan kegiatan pertemuan jejaring kemifaan ini juga adalah

memperkenalkan peran BTKLPP Kelas II Ambon dalam pencegahan dan

pengendalian penyakit di Indonesia.

. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisi

penghematan perjadin dengan mengurangi volume petugas dan lama kegiatan

d. Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasisesuai dengan dokumen perjanjian kinerja

Penggunaan anggaran untuk pelaksanaan indikator kineqja persentase respon sinyal

kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKLpp Kelas IIAmbon Tahun 2018 sebesar Rp 171564700 (53 gZ %) dari total pagu anggaftm

Rp.204.690.000 Sisa realisasi anggaran yang ada disebabkan karena adanya

penghematan penginapan dan transport.

Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

Definisi operasional : Jumlah hasil pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka

pengendalian faktor risiko lingkrmgan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit

menular dalam kurun wakf,u satu tahun

Target dan realisasi kinerja tahun 2018 :

Target Tahun 2018

Realisasi

Capaian

Caparan Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah :

l . Hasil uji sampel Biologi sebanyak

2. Hasil uji sampel Kimia sebanyak

3. Hasil uji sampel Udara sebanyak

4. Hasil uji sampel Klinis

: 3000 Sampel

: 4889 Sampel

: 4889/3000 x 100o/o | 62.9701,

. 162.97yo19 : 18.11

: 1292LHU

: 1034 LHU

:223LHU: 2340 LHU

L,AKIP BTX.IPP aa- 7.s 617

crafik 3.3

Persentase capaian Kinerja Jumtah sertifikat hasil uji laboratoriumdan kalibrasi Tahun 20lg

Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 201g dengan3 tahun sebelumnya 2015, 20l6,ZOf Z O"o tahun depan 2019

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 3000 sampel, realisasi sampel sebanyak 4gg9 sampelatau capaian kinerja sebanyak 162.97 Yo. Adapwrtarget kinerla tahun 2015 sebanyak 1600sampel dan realisasi sebanyak 1550 sampel maka capaian kinerja sebanyak 97 .gToh,targeftahun 2016 sebanyak 3300 sampel dan realisasi sebanyak 3000 sampel maka capaiankinerja sebanyak gl'gooh, target tahun 2017 sebanyak 3750 sampel dan realisasi sebanyak3014 sampel maka capaian kinerja sebanyak g0.37yo. Target komulatif dari tahun 2015sampai dengan tahun 2018 be{urnlah 11650 sampel, sedangakan realisasi capaiankomulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 201g sebanyak 9gg9 sampel maka capaiankine{a komulatif dari tahun 2015 sampai tahun 201g tercapai gggg/11650 x 100% : g4.gg%. Untuk lebih jelasny a dapatdilihat pada grafik dibawah ini

LAKIP BTKI,PP 4& ?.4,. an,

I

I

I

I

I

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

Grafik. 3.4.Tren Capaian Kinerja Jangka Menengah

Indikator Jumlah Sertifikat Hasil Uji Laboratorium dan Kalibrasi BTKLPpKetas Ambon Tahun 2015 _ 2019

4000

3000

2000

10m

0

+Target +Capaian , persen

Sumber : Data primer. 2Oi8

b. Analisis penyebab keberhas an atau peningkatan kinerja serta arternativ sorusi yangtelah dilakukan

' Faktor capaian kinerja melebihi target disebabkan karena adanya kebijakan menerimadan memerika sampel Klinis.

Penyelesaian hasil uji yang tepat waktu

Permintaan sampling dari stackeholder meningkat di triwulan IV

Unnrk mencapai keberhasiran dalam hal capaian indikator kineg'a ini masih terdapatbeberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

I . Faktor Intemal

. Belum terupgrade ISO 17025 : 20lZ

. Kurangrya sumber daya manusia

2. Faktor eksternal

. Adanya permintaan pemeriksaan sampel yang meningkat pada triwulan IVsehingga berpenganrh terhadap rencana target yang sudah ditetapkan

3. Altematif solusi yang telah dilakukan. Proses reakreditasi ISO 17025 :2017. Menerimamutasipegawai/pernindahan

. Pendidikan dan pelatihan Teknis terhadap pegawai l:boratorium4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

L/IKIP B"|KI,PP,u- t*, qu

' untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, adanyapenghematan pe{adin dikarenakan terjadinya fluktuasi harga transportasi kelokasi kegiatan.

Realisasi Anggaran yang telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasi sesuaidengan dokumen perjanjian kinerja

Penggruraan anggaran untuk pelaksanaan indikator kinerja Jumlah sertifikat hasil ujilaboratorium dan kalibrasi BTKLPP Kelas II Ambon Tahun 201g sebesar Rp.5g5.047.000(90'34%) dari total pagu anggaran Rp. 647.609.000,- Sisa realisasi anggaran yang adadisebabkan karena adanya penghematan penginapan dan transport.

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatanlingkungan berbasis laboratorium

Definisi operasional : Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risikokesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan,surveilans epidemiologi kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratonumbidang surveilans dan karantina kesehatan periode satu tahun.

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 20lg :

Target Tahun 2018

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah .

I' survei cakupan POPM Filariasis di Kabupaten seram Bagtan Barat,Kabupaten MalukuTenggara dan kota Tual

: 21 Rekomendasi

: 2l Rekomendasi

: 2lDl x 100%o: 100 %o

: l0oo/o/9: ll.ll

2.

J.

4.

5.

Survei Epidemiologi Prevalensi Kecacingan terpadu pada Kabupaten supiori, KabupatenSorong selatan, Kabupaten tambrauw, Kabupaten Bovendigoul, Kabupatan JayapuraSurvei cakupan pOpM Filariasis di kabupaten Maluku TengahSurvei purilaian filaria tas III di kabupaten MeraukeUji petik kualitas Air Bersih/Air Minum di kabupaten wondama, Maluku Tenggara Barat,Maluku Tengah, Seram Bagran Barat, Buru seratan, kepulauan Aru, Maruku Tenggara,Kabupaten Mimika, kabupaten Buru dan Merauke.

LAKIP BTKIpp ,&?&at

6. Uji Petik kualitas Air minum DAM di kota Ambon

7. Kajian pemantauan kualitas udara ambient di kabupaten Maluku Tenggara Barat

Kabupaten Buru.

8. Kajian rante dingin penyimpanan VAR di Kabupaten MTB, kabupaten SBB dan

kabupaten Maluku tengah

9. Kajian pengelolahan limba cair di Kabupaten Seram Bagian Barat.

l0 Kajian pengelolahan li'rba rumah sakit di kabupaten Nabire dan kabupaten Buru11. Monitoring resistensi dan uji efikasi OAM Tahap 1 di MBD12. Monitoring resistensi dan uji efikasi OAM Tahap 2 di MBD13. Monitoring resistensi dan uji efikasi OAM Tahap 3 di MBD14. Monitoring resistensi dan uji efikasi OAM Tahap 4 di MBD15. Monitoring resistensi dan uji efikasi OAM Tahap 5 di MBD16. Koordinasi persiapan uji efikasi OAM di kabupaten MBD17. Pengambilan dan pengiriman samper polio l'rgkungan sebanyak 4 kari di kota

Ambon

18. Layanan informasi kewaspadaan dini analisis data laboratonum .l.nwulan I sampaidengan IV di Kota Ambon

19. KFR Lingkungan tambang tradisional Gunung Botak di Kabupaten Buru20. OTJ rante dingin di Jakarta

21. Konsultasi teknis program di Jakarta

i AKIP BTI<rc|, ,a.a- 7.& et

Grafik 3.5

Persentase Capaian Kine{a Jumlah rekomendasi surveilansatau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan

berbasis laboratorium Tahun 2018

Membandingkan antarN realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 20lE dengen3 tahun sebelumnya 2015, 2016, 2017 dan tahun depan 2019

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 2r rekomendasi, realisasi sebanyak 2r rekomendasi

atau capaian kine{a sebanyak t00 %. Adapun target kinerja tahun 2015 sebanyak 30

rekomendasi dan realisasi sebanyak 29 rekomendasi maka capaian kine{a sebanyak

96 660/0' t^rget tahun 2016 sebanyak 40 rekomendasi dan realisasi sebanyak 4rrekomendasi maka capaian kine{a sebanyak r\2,so/o, taryet tahun 2017 sebanyak 33

rekomendasi dan realisasi sebanyak 32 rekomendasi maka capaian kine{a sebanyak

96.970/o Target komulatif dari tahm 2015 sampai dengan tahun 20rg berjumrah r24rekomendasi, sedangakan realisasi capaian komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun2018 sebanyak 123 rekomendasi maka capaian kinerja komuratif dari tahun 2015 sampai

tahun 2018 tercapai 1231124 x 100% : 86.61 yo. Target capaian untuk tahun 20r9 sebanyak

2l rekomendasi. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini

1m

80

60

40

20

L/\KD BIKIPP &i&a,

100

I

21 :

Ifll

Grafik.3.6Capaian Kinerja Jangka Menengah

lndikator Jumlah Rekomendasi Surveilans atau Kajian FakorRisiko penyakit dan penyehatan Lingkungan Berbasis

Laboratorium BTKLpp Kelas ll Rmbon-fahun 2015 _ ZOIIL20

100

80

60

40

20

0

20L7 2018

-'O-Target -{-Capaian *f* persen

lt#11i"T#tlab keberhasilan atau peningkafan kinerja serta atrernariv sotusi yang

Keberhasilan dalam hal capaian indicator kinerja ini diperoleh karena tim dapat

mengatasi permasalahan yang timbul saat pelaksanaan kegiatan. Beberapa faktor yang

menunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja antara rain :

' Selalu ada kefasama tim yang baik daram peraksanaan kegiatan

' Jejaring dan ke{asama dangan lintas program maupurl sektor terkait dapat berjalan

dengan baik

. Adanya dukungan logistik dan penganggaran yang mernadai

' Tim dapat mengatasi permasalahan yang timbul saat peraksanaan kegiatan.

Permasalahan yang ada dan tindakan yang dilakukan unftrk mengatasi masalah iniadalah sebagai berikut :

' Informasi dari wilayah layanan KLB terlambat sehingga seringkali tidak

dapat menemukan kasus atau sumber penyakit KLB

' Banyak pihak yang terlibat menyebabkan informasi menjadi kurang akurat

(berbeda-beda) yang menyebabkan kesimpang-siruan data.

LAKIP BTKLpp &.?.uat23

Solusi yang diambil adalah : Penyampaian Informasi dan komunikasi dengan stackholder

pada kabupaten/kota dan Puskesmas. Koordinasi dengan pihak terkait dan pertemuan jejaring

pada wilayah kerja BTKLPp Kelas II Ambon

r Analisis atas efisiensi penggunaan zumber daya

Untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisi

penghematan perjadin dengan mengurangi volume petugas dan lama kegiatan

Realisasi Anggaran yang telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasi sesuaidengan dokumen perjanjian kinerja

Penggunaan anggamn untuk pelaksanaan indikator kinerja Jurrlah rekomendasi surveilans

atau kajian factor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium di

wilayah layanan BTKLPP Kelas II Ambon Tahun 2018 sebesar Rp.2.194.5 27.3s0(93.90%)

dari total pagu anggaran Rp. 2.337.022.000 Sisa realisasi anggaran yang ada disebabkan

karena adanya penghematan pengrnapan dan transport.

4- Jumlah reknorogi repat Guna Bidang p2p yang dihasilkan

Definisi operasional : Jumlah Teknologi Tepat Guna (prototype) yang dihasilkan periodesatu tahun.

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 20lg :

Target Tahun 201 8

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah :

l' satu unit TTG pengolahan air minum di Kabupaten Asmat provinsr papua

2. Satu unit Prototype pengolahan air minum

: 2 Unit TTG

: 2 Unir TTG

:2/2xl00Yo:lW%.

Grafik 3.7

Persentase capaian Kineda Jumrah Teknorogi Tepat Guna yang dihasilkanTabun 201 g

a' Membandingkan antara realisasi kilerja serta capaian -kinerja tahun 201g dengan 3ta hun se bet u m nya 20ts, 20r 6, iw I aii;n* o oi,ff ii,1,

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 2 lJntt TTG, realisasi sebanyak 2 unit TTG ataucapaian kinerja sebanyak 100 %. Adapun targetkinerja tahun 2015 sebanyak 2 unit TTGdan realisasi sebanyak 0 unit TTG maka capaian kinerja sebanyak 0.eyo,target tahun 2016sebanyak 3 unit TTG dan realisasi sebanyak 0 unit TTG maka capaian kinerja sebanyak 0.0o/' target tahun 2017 sebanyak 3 *nit TTG dan rearisasi sebanyak 3 unit TTG maka capaiankine{a sebanyak 100%' Target komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20rgberjumlah l0 unit TTG' sedangakan realisasi capaian kornuratif dari tah'n 2015 sampaidengan tahun 2018 sebanyak 5 unit TTG maka capaian kinerja komulatif dari tahur 2015sampai tahun 2018 tercapai 5/10 x l00yo: SA.0 %. Target capaian untuk tahun 2019sebanyak 2 unit TTG. untuk rebih jelasnya dapat dirihat pada grafik dibawah ini

1009080705050403020100

^a

Grafik. 3. 8Capaian Kinerja Jangka Menengah

Indikator Jumlah Teknologi Tepat Guna Bidang p2p yangDihasilkan BTKLPP Kelas ll Ambon Tahun 2015 _ 2019

120

100

80

50

40

20

02075 2016 2077 2018 2019

+-Target 2 3 3 2 2+Capaian 0 0 3 2 0-s--. Persen 0 0 100 100 0

Analisis penyebab keberhas an atau pcningkatan kinerja s€rta arternativ sorusi yangtelah dilakukan

' Faktor kefasama sinergis dan baik dengan lintas program intemar antara rain dukunganperencaruun administrasi dan keuangan yang lancar, ke{asama yang kooperatif denganrnstansi terkait.

unt,k mencapai keberhasiran dalam hal capaian indikator kinerja ini masih terdapatbeberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

l . Faktor Intemal

o sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan baik dari seei kuantitasmaupun kulitas.

2. Faktor eksternal

o Kerjasama lintas sekoral terus menerus ditingka&an

3. Alternatif solusi yang telah dilakukano Melakukan peningkatan kapasilas pegawai melalui kegiatan magang danpelatihan terkait TTG di Jakarta, SuraLala dan BTKL lain4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber diyao Untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisi

penghematan pe{adin dengan mengurangi volume petugas dan lama kegiatan

f,.

Realisasi Anggaran yang telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasi sesuaidengan dokumen perjanjian kinerja

Penggunaan anggaran turtuk pelaksanaan indikator kinerja Jumlah TeknologiTepatGuna yang dihasilkan di wilayah layanan BTKLpp Kelas II Ambon Tahun 20lg sebesarRp'131,451,500'00 (97'17%) dari total pagu anggaran Rp. 135,2g0,000.00 Sisa realisasianggaran yang ada disebabkan adanyaperbedaan harga pasar dengan RAB.

Jumlah Rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatanlingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

Definisi operasionar : Jumlah rekomendasi hasil kajian suveilans atau kajiankesehatan yang berbasis laboratoritrm baik analisis dampak kesehatansurveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutubidang pengendalian penyakit ftllar vector dan zoonotik dararn satu tahun.Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 20lg :

Target Tahun 20lg

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-raa

Realisasi yang dicapai adalah

l' Mapping pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten seram Bagian Barat2' Mapping pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di kabupaten Maluku Tengah3' Mapping pemetaan ruas wilayah resptifitas mararia di kabupaten papua Barat4- Mapping pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di kabupaten papua5. Pemetaan luas wilayah reseptifitas mararia di kabupaten Seram Bagian Barat6' Pemetaan ruas wilayarr reseptifitas mararia di kabupaten Maruku Tengah7 ' Pemetaan luas wilayah reseptifitas malaria di Kabupaten Manokwari selatan8' Pemetaan luas wilayah reseptifitas mararia di Kabupaten Biak9. Survei perilaku Vektor DBD di Kabupaten Buru Selatan10. surveilans kesehatan pada situasi khusus di Kabupaten Maruku TengahI l. Survei perilaku vektor DBD di Kabupaten Biak12. Pertemuan surveilans Arbovirosis berbasis raboratorium di Kota Ambonl3' Pertemuan jejaringkemitraan surve'ans KLB di Kota Ambon14. PE Penyakit Leptospirosis di RSUD Dr.M.Haulussy Ambon

faktor risiko

lingkwrgarL

laboratorium

: 26 Rekomendasi

: 26 Rekomendasi

: 26/26 x l00o/o: I00 o/o

: l00o/J9: Il.llo/o

LAKIP IrTKLpp,hr* ?.L. str

15. PE Penyakit Leptospirosis di Kabupaten Maluku Tenggara16. PE Penyakit rabies di Kabupaten Seram Bagian Barat17. Peningkatan Kapasitas tenaga entomolog di Surabaya18. Peningkatan kapasitas renaga Entomolog di yokyakarta

19. Pengambilan sampel serotipe DBD di RsuD Dr M Haulussy Ambon20. Konsultasi Teknis program di Jakarta

21. Mapping pKMF di Kabupaten Seram Bagian Barat22. Mapping PKMF di Kabupaten Jayapura

23. Mapping PKMF di Kota Sorong

24. Evaluasi pKMF di Kabupaten Seram Bagian Barat25. Evaluasi pKMF di Kabupaten Jayapura

26. Evahnsi pKMF di Kota Sorong

Grafik 3.9

Persentase capaian Kinerja Jumrah Rekomendasi atau kajianfaktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

pengendalian penyakit turar vector dan zoonotik rahun 20lg

100

80

50

40

20

0

Membandingkan antara realisasi kinerj.a;erta capaian kinerja tahun 20lg dengan 3tahun sebelumny a 2015, 2016, 2[li;;tahun depan 201 9

Target kine{a khun 2018 sebanyak 26 rekomendasi, realisasi sebanyak 26 rekomendasi

:::j:::r* frneda ;;uanvar r00 o/o. Adapun target kinerja rahun 2015 sebanyak 15lJa rJ

:::"::ro*l -t* :r.rtrr"tl :*anvak 15 rekomendasi maka capaian kinerja sebanyak100'0yo' target tahun 2016 sebanyak 18 rekomendasi dan realisasi sebanyak lg

LAKIP BTKLFP ,& 7.*. zar

30

rekomendasi maka capaian kinerja sebanyak 100.0 yo, target tahur 2017 sebanyak 2lrekomendasi dan realisasi sebanyak 2l rekomendasi maka capaian kinerja sebanyak r00%.Target komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20lg berjumlah g0 rekomendasi,sedangakan realisasi capaian komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20lgsebanyak 80 rekomendasi, maka capaian kinerja komuratif dari tahun 2015 sampai tahun2018 tercapai 80/80 x 100%o: 100.0 %o. Target capaian unftrk tahun 2019 sebanyak 26rekomendasi. untuk lebih jerasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Tabel 3.10Capaian Kinerja Jangka Menengah

Indikator Jumrah rekomendasi ,uru"irrn, atau kajian fahor resikopenyakit dan penyehatan lingkun6an berbasis laboratoriumpengendarian penyakit turar vektor dan zoonotik BTKLpp Keras ilAmbon Tahun 2015 _ 2019

120100805040200 -a\

20L9

26

0

oi

r Faktor kerjasama sinergis dan baik dengan lintas program internal antara lain dukunganperencanaan administrasi dan keuan gan yangrancar, kerjasama yang kooperafif denganinstansi terkait.

' Keberhasilan dalam hal capaian indikator kine{a ini diperoleh karena tim dapafmengatasi permasalahan yang timbul saat pelaksanaan kegiatan. Beberapa faktor yangmenunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja antara lain :. Dukungan logistik yang memadai

' Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi, sehingga informasi dugaanbencana/pencemaran dapat direspon s@ara cepatAd4un permasalahan yang ada dan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah iniadalah sebagai berikur :

_l

b.

LAKIP BTKLpp ,&7&a,

*#*"|Jfflab keberhasilan atau peningkatan kinerja serta atternativ sorusi yang

2015

Realisasi yang dicapar adalah :

l. Diseminasi Informasi Hasil DD penyakit TB di pondok pesantren Kabupaten Maluku

Tengah. Kegiatan ini meliputi koordinasi persiapan DD/KFR penyakit TB dan deteksi

dini Penyakit di di Kabupaten Maluku Tengah

Diseminasi Informasi DD penyakit TB di Lapas Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kegiatan ini meliputi koordinasi persiapan DD/KFR penyakit TB dan deteksi dinipenyakit TB di Kabupaten Seram Bagian Barat. Desiminasi Informasi Hasil

survei/kajian di Kota Ambon dan pertemuan Advokasi program BTKLpp di Banjar

Baru.

Grafik 3.1 I

Persentase Capaian Kinerja Jumlah Rekomendasi surveilans atau kajian

faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

pengendalian panyakit menular langsrmg Tahun 201 g

a. Membandingkan antara rearisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 20rE dengan3 tahun sebelumnya 2015,2016,2017 dan tahun depan 2019

Target kine{a tahun 2018 sebanyak 2 rekomendasi, realisasi sebanyak 2 rekomendasi ataucapaian kinerja sebanyak r00 %. Adapun target kinerja tahun 2015 sebanyak 2 rekomendasi

dan realisasi sebanyak 2 rekomendasi maka capaian kinerja sebanyak 100.0%, target tahm2016 sebanyak 3 rekomendasi dan rearisasi sebanyak 3 rekomendasi maka capaian kine{asebanyak 100.0 o/o, target tahun 2017 sebanyak 3 rekomendasi dan rearisasi sebanyak 2rekomendasi maka capaian kine{a sebanyak 66.6vo. T*get komuratif dari tahun 2015

100

80

40

20

0

LAKIP BTrulp *t-t a. zar

Banyak pihali yang terlibat menyebabkan infomrasi menjadi kmang akurat (berbeda-beda) yang menyebabkan kesimpang siuran data

Altematif solusi yang telah dilakukan

Pertemuan jejaring kemitraan surveilans dalam pelaksanaan SKD/KLB provinsi Malukudengan tujuan untuk meningkatkan jejaring dan kemitraan surveilens dengan pemangkukepentingan di Provinsi/KabA(ota dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit.salah satu Tujuan kegiatan pertemuan jejaring kemitraan rni jrga adalahmemperkenalkan peran BTKLPP Kelas II Ambon dalam pencegahan dan pengendalianpenyakit di Indonesia.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisipenghematan pe{adin dengan mengurangi vorume petugas dan rama kegiatan

Realisasi Anggaran yang telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasisesuai dengan dokumen pirjanjian finer;a

Penggunaan anggann untuk pelaksanaan indikator kinery'a Jumlah Rekomendasi suryeilansatau kajian factor risiko penyakit dan penyehatan lingkmgan berbasis raboratoriumpangendalian penyakit tular vector dan zoonotik di wilayah layanan BTKLpp Kelas IIAmbon Tahun 20rg sebesar Rp.202.77r.000 (g0'5%) dari total pagu anggaran Rp.773'549'000 Sisa realisasi anggaran yang ada disebabkan karena ad,anya penghematanpenginapan dan transport.

6' Jumlah Rekomendasi surveilans atau kajian factor risiko penyakit dan penyehatanlingkungan berbasis raboratori'm fengenoatian penyatit menurar rangsung

Definisi operasional : Jumlah rekomendasi hasil kegiatan suveirans atau kajian faktor risikokesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan,surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratoriumbidang pengendalian penyakit menular langsung dalam satu tahun,Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 201g :

Target Tahun 20lg

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

: 2 Rekomendasi

: 2 Rekomendasi

: 2/2 x 100%o: 100 %

: 100W9 : ll.llo/o

sampai dengan tahun 2018 berjumlah 10 rekomendasi, sedangakan realisasi capaiankomulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahtur 20lg sebanyak 9 rekomendasi, makacapaian kinerja komulatif dari tahun 2015 sampai tahun 20lg tercap ai g/r0 x 100yo: g0.0%o' Targa capaian untuk tahun 2019 sebanyak 2 rekomendasi. untt* lebih jelasny a dapatdilihat pada grafik dibawah ini

rren capaia" #l.]:i"[ka Menengahlndikator Jumrah Rekomendasi surveitJns Atau Kajian Faktor ResikoPenyakit Dan penyehatan Lingkungan Berbasis LaboratoriumPengendalian Penyakit Menutar rrigrrig erKlpp Kelas

' Ambon Tahun

20t5 _ 2At9

" tffiHJff#l"o keberhasilan atau peningkatan kinerja serta arternativ sorusi yang

' Faktor kerjasama sinergis dan baik dengan lintas program internar antara rain dukunganperencanaan adminisfrasi dan keuangan yang lancar,kerjasama yang kooperatif denganinstansi terkait.

' Keberhasilan dalam hal capaian indikator kine{a ini diperoreh karena tim daparmengatasi permasalahan yang timbul saat pelaksanaan kegiatan. Beberapa faktor yangmenunjang keberhasilan pencapaian pemyataan kinerja antara lain :. Dukungan logistik yang memadai

' Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi, sehingga informasi dugaanbencana/pencemaran dapat direspon secara cepatAdapun permasalahan yang ada dan tindakan yang dirakukan untuk mengatasi masalah iniadalah sebagai berikut :

' Banyak pihak yang terlibat menyebabkan informasi menjadi kwang ak'rat (berbeda-beda) yang menyebabkan kesimpang siuran data

1008060402A0

-{-Target2015

2

2016

3

2077

3

2078

2

2079

2---Capaian 2 3 2"**-*Pers€n 2 0

100 100 66.67 100 0

LAKIPBTKLpp ,&?*p,,34

. Altematif solusi yang telah dilakukan

Pertemuan jejaring kemitraan surveilans dalam pelaksanaan SKD/KLB provinsi Malukudengan tujuan untuk meningkatkan jejaring dan kemitraan surveilens dengan pemangkukepentingan di Provinsi/Kab/Kota dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit.salah satu Tujuan kegiatan pertemuan jejaring kemitraan ini juga adalahmemperkenalkan peran BTKLPP Kelas II Ambon dalam pencegahan dan pengendalianpenyakit di Indonesia.

. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisipenghematan peqadin dengan mengurangi vorume petugas dan lama kegiatan

c' Realisasi Anggaran yang telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasisesuai dengan dokumen pirjanjian kinerja - ------ -r

Penggunaan anggaran untuk pelaksanaan indikator kinerja Jumlah Rekomendasi surveilansatau kajian factor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratoriumpengendalian penyakit menular langsung di wilayah layanan BTKLpp Kelas II AmbonTahun 2018 sebesar Rp.64.4g0.000 (g5.97%) dantotar pagu anggaran Rp.74,999,000.00sisa realisasi anggaran ymg ada disebabkan karena adanya penghematan penginapan dantransport.

7' Jumrah Dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya.Definisi operasional : Jumrah dokumen dukungan manajemen pada program pencegahandan pengendalian penyakit sebanyak 1l jenis dokumen antaralain RKAKL/DIPA, Laptah,Laporan Keuangan, raporan BMN, LAKIP, hofir, proposar pNBp, dokumen kepegawaiane-monev DJA, e monev BA.ENAS, LEB daram periode satu tahun.Membandingkan antara target dan rearisasi kinerja tahun 20tE :

Target Tahun 20lg

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah :

l. RKAKL/DIpA awal/revisi sebanyak2. Laporan Tahunan sebanvak

: 40 Rekomendasi

: 40 Rekomendasi

: 40/40 x l00o/o: l0A yo

: 100%o/9: ll.il

: 2 dokumen

: I Dokumen

LAKIPBTKI-pp ,&?*a635

3. Laporan Keuangan sebanyak

4. Laporan BMN sebanyak

5. Laporan Kinerja (LAKIP) sebanyak

6. Profil sebanyak

7. Dokumen Kepegawaian sebanyak

8. Monev DJA sebanyak

9. Emonev BAPENAS sebnyak

10. Laporan Eksekutif Bulanan sebanvak

: 2 dokumen

: 2 dokumen

: I dokumen

: I dokumen

: 3 dokumen

: 12 dokumen

: 4 dokumen

: 12 dokumen

Grafik 3.13

Persentase capaian Kinerja Junrah Dokumen dukungan manajemen

a' Membandingkan antara realisasi killeri.a-s€rta capaian_kinerja tahun 20lg dengan 3tahun sebelumny a 2015, 2}rc, ;01;-Can tahun depan 201 9

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 40 Dokumen, realisasi sebanyak 40 dokumen ataucapaian kineda sebanyak 100 %' Adapun target kine{a tahun 2015 sebanyak 30 dokumendan realisasi sebanyak 27 dokumen maka capaian kine{a sebanyak g0.0oh, target tahun2016 sebanyak 35 dokumen dan realisasi sebanyak 32 dokumen maka capaian kinerjasebanyak 9l'42yo' target tahun 2017 sebanyak 37 dokumen dan rearisasi sebanyak 35dokumen maka capaian kine{a sebanyak 94.sg%.Target komulatif dari tahun 2015 sampaidengan tahun 2018 beq'umlah 142 dokumen, sedangakan realisasi capaian komulatif daritahun 2015 sampai dengan tahun 201g sebanyak r34 dokumen, maka capaian kine{akomulatif dari tahur 2015 sampai tah*n 201g tercapai 134/142 x 100yo : gg.05o/o.Target

Tahun 2018

1@806040200

LAKIPBTKLpp ,&zabau

capaian untuk tahrm 2019 sebanyak 40 dokumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik dibawah ini

Tabel 3.14Tren Capaian Kinerja Jangka Menengah

Indikator Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan TugasTeknis Lainnya BTKLpp Kelas Ambon Tahun 2015 _ 2019

120100

806040200

r;ia,let30

<-Capaian 27

90

Analisis penyebab kcberhas an atau peningkatan kinerja serta arternativ sorusi yangtelah dilakukan

' Faktor kerjasama sinergis dan baik dengan rintas progfilm internar antara lain duk'nganperencanaan administrasi dan keuangan yang rancar, kefasama yang kooperatif durganinstansi terkait.

' unnrk mencapai keberhas an dalam hal capaian indikator kinerja ini masih terdapatbeberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

I . Faktor Intemal

Sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan baik dari segi kuantitasmaupun kulitas.

2. Fallor eksternal

Kajasama lintas sektoral terus menerus ditingkatkan

3. Alternatif solusi yang telah dilakukan

Melaftukan peningkatan kapasitas pegawai melalui kegiatan magang dan pelatihan terkaitAnalisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untrk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dilakukan revisipenghematan pedadin dengan mengurangi volume petugas dan lama kegiatan

c. Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasisesuai dengan dokumen perjanjian kinerja

Penggunaan anggaftm unhrk pelaksanaan indikator kinerja Jumlah dokumendukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di wilayah layanan BTKLpp Kelas IIAmbon Tahun 20rg sebesar. Rp.7.163.771.5gs.- (97.g2 %) dan total pagu anggaranRp'7'315'631'000 Sisa realisasi anggaran yang ada disebabkan adanya perbedaan hargapasar dengan RAB.

Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM bidang p2p.

Definisi operasional : Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang p2p yang diikuti olehSDM BTKLpp dalam kurun waktu satu tahun.Target dan realisasi kinerja tahun 201g :

Target Tahun 2018

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah:

: 13 Pelatihan

: l0 Pelatihan-T: l0[fixt00%:76.92yo

: 76.92ToD = E.55

LOKASI

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Surabaya

Jakarta

Tabel3.2.

Peningkatan SDM pendidikan dan pelatihan Tahun 20lg

JENIS PELATTHAN

Peningkatan

contoh untuk parameter mikrobiologi

t"ttin*ku*

P".ekut

Pelatihan

V"dftu.itrUVE/VS berbasis kompetensi

P*in*kut

dini KLB

PelatihanT@

LAKIPBTKLpp &?*ptf

Surabaya

On thejob haining

Pengendalian O

Pengendalian O"

Tahun 2018

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Grafik 3.15

Persentase capaian Kinerja Jumlah peuingkatan Kapasitas SDM bidan gplp

Membandingkan antara realisasi kinerja,serta capaiar kinerja tahun 20lg dengan 3tahun sebelumnya 2015, 2016,2017 d;; tahun depan 2019

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 40 13 Dokumen, realisasi sebanyak ll Jenis ataucapaian kinerja sebanyak 84'6 %. Adapun target kine{a fahun 2015 sebanyak 12 jenis danrealisasi sebanyak l0 jenis maka capaian kinerja sebanyak g3.33o/o, target tahun 2016sebanyak 14 jenis dan realisasi sebanyak 12 jenis maka capaian kineda sebanyak g5.0lzo,target tahun 2017 sebanyak 17 jenis dan realisasi sebanyak 17 jenis maka capaian kine{asebanyak 100%' Target komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20lg berjunrrah 56janis' sedangakan realisasi capaian komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20lgsebanyak 50 jenis, maka capaian kineqia komulatif dari tahun 2015 sampai tahun 20lgtercapai 50/56 x 100 : 89'28o/o. Targetcapaian untuk tahrn 2019 sebanyak 14 jenis. Untuklebih jelasnya dapatdilihat pada grafik dibawah ini

I-AKIP BTKI-pp,& ?a4. a,

b.

Grafik 3.16Capaian Kinerja Jangka Menengah

IndikatorJumlah peningkatan Kapasitis sDM Bidang p2p BTKLpp KerasllAmbon Tahun 2OI5 -ZOtg

' Faktor kerjasama sinergis dan baik dengan lintas program intemal antara lain dukunganperencanaan administrasi dan keuangan yang rancar, kerjasama yang kooperatif dorganinstansi terkait.

untuk mencapai keberhasilan dalam hal capaian indikator kine{a ini masih terdapatbeberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

l. Faktorlnternal

' Sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan baik dari segi kuantitasmaupun kualitas.

' Melakukan revisi kegiatan Pemeriksaan kimia makanan dengan konsultasi keKAN

2. Faktor ekstemal

. Kerjasama lintas sektoral terus menerus ditingkatkan3. Alternatif solusi yang telah dilakukan

' #iiffi**

peningkatan kapasitas pegawai merarui kegiatan magang dan

4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

' Untuk efisiensi penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, adanyapenghernatan pe{adin dikarenakan tdadinya fluktuasi harga tansportasi kelokasi kegiatan.

t20 ,

roo igo I r-p-604020

ll#til"|J#lab keberhasilan atau peningkatan kinerja serta atternativ sotusi yang

9.

Realisasi Anggaran yang.telah digunakan unfuk mewujudkan kinerja organisasi sesuaidengan dokumen perjanjian kinerja

Penggunaan anggaftm untuk pelaksanaan indikator kinerja Jumlah peningkatankapasitas sDM bidang P2P di wilayah layanan BTKLpp Kelas II Ambon Tahun 20lgsebesar Rp.207,s72,500.00 (9s.73%) dmi total pagu anggaftm Rp. 217,150,000.00 Sisarealisasi anggaran yang ada disebabkan karena adanya penghematan penginapan dantransport.

Jumlah Pengadaan sarana prasamna

Definisi operasional : Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penurjangperkantoran, kendarahan dalam safu tahun.

Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 20lg :

Target Tahun 20lg

Realisasi

Capaian

Capaian Rata-rata

Realisasi yang dicapai adalah :

A. Pengadaan alat pengolah data dan Informasil. PC Portable2. Camera CCTV3. Printer4. Laptop5. Infocus6. Camera Digital7. LED Disptay

B. Fasititas perkantoranl. Meja Rapat2. Kursi Besi3. Kursi Staf4. Meja Ke{a Staf5. AC Split %pK6. Kursi Sofa

C Alat Leboratorium Mikrobiologil. Waterbath2. Ctomachblender3. Thermohygrometer

D. Alat Laboratorium SurveilansL Water purification2. CO2Incubator3. Thermohygrometer

LAKIPBTKLpp ,&?&aE4l

: 104 Rekomendasi

: 106 Rekomendasi

106/104 x l00yo: 101.92 o/o

10r.92%/9 : 11.32

Jumlah.lumlahJumlah

: JumlahJumIahJumlahJumlahJumlahJumlahJumlah.IumlahJumlahJumlahJumlahJumlahJumlahJumlahJumlahJurnlahJumlahJumlahJurnlahJumlah

12 Unit3 UnitI Unit4 UnirI UnitI UnitI UnitI Unit47 Unit19 Unit15 Unit2 Unit2 Unit7 Unir2 Unit3 UnitI BuahI BuahI Buah9 UnitI BuahI Buah2 Buah

4. Anemometfer :Jumlah 4 Buah5. TurbidimeterE. Reagensia vektor : Jumlah I Buah

1 Fr,orpute Buffered sarine 10oml ;iJfr# i #f2. Ab Tes Mataria epcR I Kir 50 Tes , il;; I Buah3. Exgene Clinic SV 100 Tes :Jumlah I BuahF. Reagen Laboratorium Biomolekuler : Jumlah ll Buahl. Ab Tes DEN 4 qpCR III Kit : Junrlah 3 Buah2. Exiprep DX Viral DNA/RNA Extracrion Kit : JumiJ 2 Buah3' PBS (phospate.Buffer saine) 0.i ml pcR Tube for.*r,i,n" 2 Buah4. pcR prate searing materiar dr, r*,.Jtir" pi* il;80x20mm 2 BuahG. Bahan Kimia IPALl. gukt".i Anue.oU : Jumlah 24 Buah2. Bakteri Aerob : Jumrah 5 Buah

3 Bakreri rimia(ecro) .jffillf iBX*4' Bahan Kimia !59STIK) : Jumlah r Buah5. Bahan Kimia (POLLYMER) :Jumlah I Buah6. Bahan Kimia (pAC) :Jumlah 2 Buah7. Bahan Kimia (Desinfektan) : Jumlah 2 Buah8. Filtrasi :Jumlah l Buah9. Housing Filter

ro. Timer dtomatis : Jumrah l Buahl l. Dinamo : Jumlah I Buah12. Swits :Jumlah 2 Buah

H. Alat reknotoei r.wat Guna (rrG) , jlfiff

; Bl3lL pembangunu,il-utbrtut*i""ies;z :Junrlah I Unit!- Pemasangan paving Block

f 'HT*fru*'-ln"tn" 'iH* i'l.'TOTAL :Jumlah lUnit

106 Unit

Grafik 3.17

Persentase capaian Kineul Jumlah pengadaan Sarana prasaranaTahun 20lg

10610570410310210110099

LAKIPBTKLPP ,&?&.af

106

:

, 101.92

b.

a' Membandingkan antara realisasi kinerja_serta capaian kinerja tahun 20lg dengan 3tahun sebelumnya 2015, 2016,2017 dan"tahun O.pu'o iOf q

Target kinerja tahun 2018 sebanyak 104 jenis, realisasi sebanyak 106 Jenis atau capaian

kine{a sebanyak l0l'92 %. Adapun target kine{a tahun 2015 sebanyak 91 lenis dan

reafisasi sebanyak 90 jenis maka capaian kinerja sebanyak gg.g0%, target tahun 2016sebanyak 93 jenis dan realisasi sebanyak 94 jenis maka capaian kinerja sebanyak l01.0gzo,

target tahun 2017 sebanyak 95 jenis dan realisasi sebanyak 165 jenis maka capaian kinefasebanyak 173j%' Target komulatif dari tahun 2015 sampai dengan tahun 20lg berjumlah383 jenis' sedangakan realisasi capaian komulatif dari tah'n 2015 sampai dengan tahun2018 sebanyak 455jenis, maka capaian kinery'a komulatif dari tahun 2015 sampai tah'n2018 tetcapat 455/3s3 x 100 : 118.79%o. Target capaian untuk tahun 2019 sebanyak I04jenis' untuk rebih jerasnya dapat d'ihat pada grafik dibawah ini

lffiH"!."Ufab keberhasilan atau peningkatan kinerja serra arrernariv sorusi yang

' Faktor kerjasarna sinergis dan baik dengan lintas program internar antara rain dukungan

ffir, ffiadministrasi dan keu,angan yang lancm, kerjasama yang kooperatif dengan

Grafik. 3.18Capaian Kinerja Jangka Menengah

Indikator pengadaan sarana prasa-rana elrlpp Keras t AmbonTahun 2OI5 - 2OIg

2ffi1

LAKTP BTKLpp .&.q?&a,

untuk mancapai keberhasilan dalam hal capaian indikator kine{a ini masih terdapatbeberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

L Faktor Internal

Sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan baik dari segi kuantitasmaupun kulitas.

2. Faktor eksternal

Kerjasama lintas sektoral terus menerus ditingkatkan3. Altematif solusi yang telah dilakukan

Melakukan peningkatan kapasitas pegawai melalui kegiatan BIMTEK pengadaan Barangdan Jasa pemerintah

4. Untuk efisiensi

melibatkan pihak

barang danjasa.

penggunaan sumber daya anggaran kegiatan, dikarenakanketiga (Rekanan) dalam penawaran harga pekerjaan/pengadaan

Realisasi Anggaran yang-telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuaidengan dokumen perjanjian t<ineija

Penggrrnaan anggaran untuk pelaksanaan indikator kineda Jtunlah pengadaan sarana

prasamna di w'ayah layanan BTKLpp Keras II Ambon Tahun 201g sebesar Rp.4'129'975'500 (98'80) dari total pagu anggaran Rp.4.1s0.21r.000 Sisa realisasi anggaranyang ada disebabkan karena adarryapenawal'an harga pekerj aan/pengadaan barang dan jasa.

B. SUMBER DAYA

I. Sumber Doya Monusia

Sumber Daya Manusia'/Ketenagaan BTKL-PPAmbon tahun 2017 sebanyak 64 orangterdiridari PNS 49 orang ( tenaga administrasi 14 orang dan tenaga teknik 34 orang) dan non pNS(tenaga honor) 15 orang, yang terbagi daram bidang tugas pokok dan funssisebagai berikut :

LAKIP BTKLpp ,*?.5.at

Grafrk.3.l9

Distribusi SDlv{/Ketenagaan BTKL pp Kelas II AmbonBerdasarkan bidang tugas pokok dan firngsi Tah*n z0rg dan 2017

50

40

30

20

10

0

Sub Bagian TU Seksi SE ADKL Seksi pTL

42017 Et2018

Sumber : Daftar urut kepangkatan keadaan Januari 201g

Ketenagaan BTKL PP Kelas II Ambon untuk tahun 2018 be{umlah 49 onngpegawai kurangI orang dari tahun sebelumnya, disebabkan 1 orang pegawai mutasi pada sub bagian tatausaha dan penambahan I orang pegawai pindahan dari RSUD Dr M Haulussy provinsiMaluku' Jumlah PNS tahun 2018 sebanyak 49 orang ditambah dengan tenaga honorsebanyak 15 orang' Distribusi Pegawai BTKLPP Kelas II Ambon menurut status pegawaiTahtur 2018 dan 2017 Seperti pada grafik.3.2O dibawah ini

Grafik 3.20

Distribusi Pegawai BTKLpp Keras II Ambon men'rutStatus pegawai Tahun 20lg dan20l7

80

60

40

20

0

Pegawai Negeri

LAKIPBTKIPP &?.tusr

Sumber : Daftar urut kepangkatan keadaan Januari 2019

Perubahan pangkat golongan pegawai di tahun 20lg disebabkan pengawai mengalamikenaikan pangkat' Jurnlah pangkat golongan terbanyak tahunzllT adalah golongan IIVasebanyak 20 orang mencapai 4l%olebihdari tahun sebelumnya mencapai 360/o danjumlahpangkat golongan IV sebanyak 1 orang.

Grafik 3.21

unh* kalsifikasi pegawai menurut pangkat gorongan Tahur 20rg d''2017

20

15

10

5

o

ttt/c HlA

12018 a20uSurnber: Daftar urut kepangketan keadaan ,"nu"nl[

Grafik.3.22Kalsifikasi pegawai menurut Jabatan tahun 20lg dan2017

Eselon lV Fungsional FungsionalUmum Tertentu

12018 tr2117

Sumber: Daftar urut kepangkatan keadaan .lanuaril[

50454A35

3025

2015

10

5

0

LAKIP BTKtpp ,& ?& a?

Grafik diatas menunjukkan bahwa jumlah pejabat sft'ktural 4 orangterdiri dari pejabatstnrktural eselon III I orang dan eselon IV 3 orang. Jabatan firngsional um,m lebih banyak38 orang mencapai 77'5% dari jabatan fi[rgsional mencapai L4.2%disebabkan sebagianbesar pegawai teknik belurn mengikuti pelatihan jabatan fungsional sesuai keahlian masing-masing' Menurut pendidikan lebih banyak 27 orangberpendidrkan sl atau rnencapai 55zodan lebih sedikit 4 orang berpendidikan Dl dan sLTA/sMAK merrcapai 4o/o.

Grafik 3.23

Dstribusi pegawai Negeri sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

30

20

10

0

2077

I Laki-Laki O perempuan

Sumber : Daftar urut kepangkatan keadaan Januari 2019

Dari Garfik diatas menunjukkan bahwa jumlah pegawai menurut jenis kelamin taki-lakiIebih banyak yutu 29 orang atau mencap ai sg,lgo|sedangkan perempuan sebanyak 20onangatau mencapai 40'82% di tahun 2018 dan masih sama dengan &arrun seberunnya.Jumlah laki-laki ditahun 2018 kurang I orang karena mutasi ke Bagian Keuangan D*jenP2P Kemenkes namun diganti dengan I orang pegawai laki-laki mutasi masuk dan RSUDDr' M' Haulussy Ambon Provinsi Maluku, sehingga jumlah laki-laki tetap 2gorang atau59.18% Tahun 201g.

2. Samber Doya Anggaron

Peranan sumber daya anggaran merupakan alat unfuk membantu manajemen dalampelaksanaan' fungsi perencanaan' koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerjauntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. unt'k meningkatkan pelaksanaan kinerjadan mendukung TUPoKSI BTKLPP Kelas II Ambon diperrukan sumber daya anggaran

an perbandingan anAraLAKIPBTKLpp ,&j.bd,

47

Tahun 20lB dan20t7