perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id corporate social ...... · menyelesaikan tesis ini yang...

193
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERBASIS MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN (Kasus Program CSR PT Tirta Investama Di Kabupaten Klaten Jawa Tengah) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Penyuluhan Pembangunan Minat Utama: Manajemen Pengembangan Masyarakat Oleh: Edy Triyanto S630908002 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: dangtuyen

Post on 30-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERBASIS MASYARAKAT

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN

(Kasus Program CSR PT Tirta Investama Di Kabupaten Klaten Jawa Tengah)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Penyuluhan Pembangunan

Minat Utama: Manajemen Pengembangan Masyarakat

Oleh:

Edy Triyanto

S630908002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Edy Triyanto

NIM : S630908002

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Corporate Social

Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat Dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

Perusahaan (Kasus Program CSR PT Tirta Investama Di Kabupaten Klaten Jawa

Tengah adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2012

Yang membuat pernyataan,

Edy Triyanto

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Allhamdulillahirobbil’allamin. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT atas segala kemurahan rahmat-Nya selama ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis

Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perusahaan (Kasus Program

CSR PT Tirta Investama di Kabupaten Klaten Jawa Tengah).

Tesis ini merupakan sebagian persyaratan untuk untuk mencapai derajat

Magister (S2) pada Program Studi Penyuluhan Pembangunan Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis sadar bahwa apa yang telah diraih bukan

semata-mata keberhasilan pribadi melainkan juga berkat bimbingan, kepedulian,

dorongan serta bantuan berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana, Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah

mengizinkan penulis mengikuti pendidikan jenjang magister pada Program Studi

Penyuluhan Pembangunan, Minat Utama Manajemen Pengembangan Masyarakat,

Program Pascasarjana UNS

2. Dr. Ir Tubagus Hasanudin, MS dan Dr. Mahendra Wijaya, MS, masing-masing

sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah dengan sepenuh hati

membimbing penulis menyelesaikan dan menghasilkan karya ilmiah ini.

3. Dr. Sapja Anantanyu, SP, M.Si, dan Dr. Ir. Suwarto, M.Si, masing-masing sebagai

Ketua dan Sekretaris Tim Penguji yang telah menguji penulis mempertanggung-

jawabkan hasil karya ilmiah ini.

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

4. Almarhum Prof. HB. Sutopo, M.Sc., M.Sc., Ph.D. guru dan teman diskusi penulis

selama lebih dari 15 tahun yang telah memberikan dasar dan pengembangan

metode kualitatif untuk program pengembangan masyarakat.

5. Pimpinan dan staf PT TIV kantor Klaten, para kepala desa beserta aparat desa

(Daleman, Karanglo, Kebonharjo, Keprabon, Polan, Wangen) Kabupaten Klaten

yang telah berkenan memberikan ijin dan dukungan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

6. Pengurus dan anggota kelompok masyarakat beserta kader masyarakat serta

sejumlah tokoh masyarakat di desa (Daleman, Karanglo, Kebonharjo, Keprabon,

Polan, Wangen) Kabupaten Klaten yang secara tulus dan jujur berkenan melayani

penulis dalam melakukan penelitian.

7. Drs. Mulyono, M.Sc, Sutomo, Adhianty Nurjanah, S.Sos, M.Si, Tuti Turingsih,

Asteria Agustinawati, A.Md, Edy Paryanto, SP, Doni Bagus Isakandar,SP, Deny

Tri Haryanto, SP, Dra. Dwi Heri Puspawati, Astri Mulia Nurlaili, SP, Senny serta

rekan-rekan lain di Yayasan Insan Sembada (YIS) yang dengan caranya masing-

masing telah memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi

lanjut magister di Program Pascasarjana UNS.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Salah satu momen capaian terbaik dalam hidupku ini,

secara khusus aku persembahkan untuk orang-orang

terkasihku:

§ Kedua orang tuaku yang senantiasa mendoakan aku

untuk keselamatan dan kebaikanku.

§ Aditya Marianti, isteriku yang pintar dan sabar

serta anak-anaku Safira Chairani Dimarti, Jasmine

Mazaya Dimarti, dan Nadhira Madania Dimarti,

yang telah dan akan selalu menjadi sumber

inspirasi dan motivasiku

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING ………………………..

LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI ………………………………

PERNYATAAN ……………………………………………………………

KATA PENGANTAR ...........................................................................

PERSEMBAHAN …………………………………………………………

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR TABEL ...............................................................................

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

ABSTRAK ……………….…………………………………………………

ABSTRACT………………………………………………………………….

ii

iii

iv

v

vii

viii

xi

xii

xiii

xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 11

II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR…………........................ 12

A. Kajian Teori……............................................................................ 12

1.

2.

3.

4.

5.

Pembangunan Masyarakat ….................................................

Pemberdayaan Sebagai Spirit Pembangunan Masyarakat .....

Partisipasi Dalam Pemberdayaan …………………………...

Corporate Social Responsibility (CSR) .................................

Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat

12

29

31

38

49

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 50

C. Kerangka Pikir ............................................................................... 51

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 55

A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 55

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................................... 55

C. Teknik Sampling dan Populasi ...................................................... 57

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

D. Jenis Data dan Sumber Data .......................................................... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 59

F. Validitas Data ................................................................................ 61

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 62

H Tahap Kegiatan Penelitian ............................................................ 63

IV SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN 64

A. Sajian Data ……………………………………………………… 64

1. Kondisi Umum …………………. ………………………… 64

2. Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Penelitian…… 65

3. PT Tirta Investama (TIV)………………………………….. 80

a. Perkembangan Perusahaan……………………………. 80

b. Program CSR PT TIV…………………………………. 81

1). Kerjasama dengan CIRAD……………………… 82

2). Kerjasama dengan TNGM………………………. 83

3). Kerjasama dengan YPAM………………………. 84

4). Kerjasama dengan UGM………………………… 84

5). Kerjasama dengan Bina Swadaya………………. 85

6). Kerjasama dengan YIS…………………………. 86

4. Implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV

di Klaten dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat …….

87

a. Tahap Penilaian Kebutuhan Masyarakat…………….. 88

b. Tahap Perencanaan Program…………………………. 93

c. Tahap Persiapan Pelaksanaan Program……………….. 96

d. Tahap Pelaksanaan Program………………………….. 97

1). Pembentukan dan Penyegaran Kelompok……… 98

2). Pertanian Ramah Lingkungan………………….. 103

3). Stimulan Dana Bergulir………………………… 115

4). Pendampingan Kelompok……………………….. 127

5). Penyusunan Peraturan Desa (Perdes)…………… 132

e. Tahap Monitoring Program………………………….. 134

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Partisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Program CSR

Berbasis Masyarakat PT TIV di Klaten Jawa Tengah………

136

a. Partisipasi Masyarakat Tahap Penilaian Kebutuhan

Dirinya………………………………………………….

136

b. Partisipasi Masyarakat Tahap Perencanaan Program….. 138

c. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Persiapan

Pelaksanaan Program.………………………………...

139

d. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan

Program………………………………………………..

140

e. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Monitoring

Program……………………………………………….

145

f. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Menikmati Hasil… 146

6. Output Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten.. 147

a. Aspek Ekonomi………………………………………... 147

b. Aspek Sosial…………………………………………… 149

c. Aspek Lingkungan…………………………………….. 150

B. Pembahasan 153

V. PENUTUP 174

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 174

B. Implikasi ………………………………………………………… 176

C. Saran………..……………………………………………………. 176

DAFTAR PUSTAKA …................................................................................ 180

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perbedaan Dua Tipologi Model Pembangunan ……………….. 14 2. Jenis Data dan Sumber Data…………………………………… 58 3. Luas Wilayah dan Luas Lahan Pertanian Desa Penelitian……. 68 4. Jumlah Penduduk dan Jumlah Petani di Desa Penelitian …...... 69 5. Jumlah Penduduk Miskin Di Desa Penelitian………………….. 72 6. Kondisi Awal Kelompok Tani Sebelum Program CSR………… 77 7. Pola Pemanfaatan Lahan Pertanian Di Enam Desa Dalam Satu

Tahun…………………………………………………………….. 78

8. Ruang Lingkup Pekerjaan YIS Dalam Program CSR PT TIV….. 87 9. Muatan Program CSR PT TIV dari Aspek Ekonomi, Sosial, Dan

Lingkungan………………………………………………………. 94

10. Nama Kelompok, Jumlah Anggota Kelompok Dan Jenis Usaha... 100 11. Data Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dan Jumlah Peserta… 105 12. Jumlah Kelompok Tanam, Kemampuan Tanam, dan Luas Lahan

Pertanian ……………………………………………………….... 110

13. Rata-Rata Hasil Pertanian Padi Ramah Lingkungan…………...... 111 14. Jumlah Petani dan Luas Lahan Pertanian Organik Mandiri……... 113 15. Daftar Kelompok Penerima Bantuan Dana Bergulir ……………. 119 16. Perbandingan Perkembangan Modal dan Peminjam Dana

Bergulir Setelah Satu Tahun Bergulir………………………….. 122

17. Perbandingan Jumlah Petani Peminjam Dana Bergulir Dengan Petani Ramah Lingkungan Secara Mandiri Di Enam Desa…….

125

18. Jadwal Pertemuan Rutin Kelompok……………………………. 129

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skematik Kerangka Pikir Penelitian ……………………………. 54 2. Teknik Analisis Data Model Interaktif…………………………. 62 3. Peta Desa Penelitian… ………………………………………….. 66 4. Mekanisme Pembentukan dan Penyegaran Kelompok …………. 99 5. Tahap Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan …………... 104 6. Tahap Pengelolaan Pertanian Ramah Lingkungan……………... 107 7. Tahap Penerapan Model Dana Bergulir ………………………… 117 8. Mekanisme Pengelolaan Dana Bergulir ………………………… 121 9. Pola Partisipasi Leher Botol…………………………………….. 171

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

Edy Triyanto, S630908002. 2011. Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perusahaan (Kasus Program CSR PT Tirta Investama Di Kabupaten Klaten Jawa Tengah). Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Dr. Ir. Tubagus Hasanudin, MS. Pembimbing II Dr. Mahendra Wijaya, MS.

Program CSR saat ini mendapat perhatian serius dari pemerintah sebagai salah satu unsur pendukung pembangunan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan program CSR berbasis masyarakat PT Tirta Investama dalam rangka memberdayakan masyarakat, beserta karakter partisipasi masyarakat dalam implementasi program tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan di enam desa di sekitar pabrik Danone Aqua milik PT Tirta Investama Klaten. Data-data dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan data kuantitatif yang terkait dengan tujuan penelitian. Sumber data penelitian terdiri dari manusia, objek peristiwa, serta dokumen. Penggalian data dilakukan dengan teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi dokumen dan diskusi terfokus. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman atau yang dikenal dengan analisis model interaktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten di enam desa di sekitar perusahaan mampu melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan. Kemampuan program sangat ditentukan oleh tiga hal penting, yaitu: Pertama, pemilihan dan penetapan isu untuk dijadikan muatan program CSR meliputi; pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi, kepaduan sosial (social cohesion), serta menyangkut lingkungan yang dilakukan secara bersamaan. Kedua, menerapkan pendekatan berbasis masyarakat dengan cara menempatkan kebutuhan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sebagai orientasi utama untuk menyusun program CSR. Ketiga, melakukan pengarusutamaan (mainstreaming) isu pemberdayaan masyarakat dalam implementasi program CSR dengan cara menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam setiap tahap implementasi program. Kualitas pengarusutamaan isu pemberdayaan masyarakat dalam program CSR sangat dipengaruhi oleh kualitas partisipasi masyarakat.

Penelitian Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV di Klaten juga menemukan bahwa belum semua tujuan kegiatan dapat tercapai karena dalam pelaksanaannya lebih mengedepankan pendekatan pragmatisme sehingga terjadi penyederhanaan indikator keberdayaan masyarakat dengan cara lebih memfokuskan unsur hasil yang segera bisa dilihat dan diukur, serta tidak melihat unsur proses dan visi pada masyarakat seperti kreativitas, kemandirian serta berpikir dan bertindak kritis.

Keywords: corporate social responsibility (CSR), pemberdayaan masyarakat

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

Edy Triyanto, S630908002. 2012. Corporate Social Responsibility (CSR) and Empowerment of Society Living Around the Company (A Case of CSR Program of PT Tirta Investama in District of Klaten Central Java). Thesis: Postgraduate Program, Sebelas Maret University Surakarta. Supervisor I Dr. Ir. Tubagus Hasanudin, MS. Supervisor II Dr. Mahendra Wijaya, MS.

CSR Program currently gets a serious attention from the government as one of the elements that support national development. This study aimed to know the effectiveness of the implementation of society-based CSR program of PT Tirta Investama in order to empower the society, and to know the characters of the societal participation during the implementation of the program. This study is a single-case study using descriptive-qualitative approach in six villages around the Danone Aqua plant owned by PT Tirta Investama Klaten. The data in this research includes qualitative and quantitative data related to the objective of the research. The data sources comprising human, objects of events and documents. The data was obtained through several techniques i.e. participative observation, in-depth interview, documentary study, and focus group discussion. The data was analyzed using Miles & Huberman model, or more commonly known as interactive model analysis.

Result shows that society-based CSR program of PT Tirta Investama Klaten in six villages around the plant was effective enough to empower the society living around the plant. The effectiveness of the program is strongly influenced by three important factors, they are: First, the selection and the determining of the issues to be used as the content of the CSR program, comprising society empowerment, economical reinforcement, social cohesion, and environmental issues, and all are done simultaneously. Second, the implementation of the society-based approach by placing the needs and the values prevail in the society as the main orientation to arrange the CSR program. Third, to conduct mainstreaming of society empowerment issues in the implementation of CSR program by positioning the society as the main players in each stage of the program implementation. The quality of mainstreaming of society empowerment issue in the CSR program is strongly influenced by the quality of the society participation.

The study on society-based CSR program of PT Tirta Investama in Klaten also concludes that the findings of several activities were not optimal due to the emphasize of the implementation was setting out predominantly the pragmatism approach which in turn has simplified the indicators of society empowerment, i.e. that the society empowerment was obtained only from readily seen and measured results.

Keywords: corporate social responsibility, society empowerment

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesadaran perusahaan tentang pentingnya mempraktekan tanggung jawab

sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) berjalan seiring dengan

kecenderungan global mereka mengutamakan para pemangku kepentingan

(stakeholders). Meskipun demikian, ada sebagian dari mereka yang enggan

mempraktekan CSR dengan alasan mereka telah menerapkan semua kewajiban

sebagai entitas bisnis. Diskursus mengenai CSR di tanah air mencapai puncaknya

ketika DPR mengesahkan dua perangkat hukum, yakni Undang-undang Nomor 25

tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan Undang-undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Dalam kedua undang-undang

(UUPM Pasal 15 Ayat b dan UUPT Pasal 74 Ayat 1, 2, 3, dan 4), pemerintah

mewajibkan para penanam saham atau perseroan terbatas yang bergerak di bidang

sumber daya alam untuk melakukan kegiatan CSR.

Salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan CSR adalah PT Tirta

Investama (TIV), perusahaan pelopor produk air minum dalam kemasan di Indonesia

dengan merek dagang AQUA. Perusahaan didirikan pada 23 Pebruari 1973 oleh Tirto

Utomo dengan nama PT Aqua Golden Mississippi. Tahun 1998, Aqua bergabung

dengan Group Danone dari Perancis, yang merupakan salah satu kelompok

perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia. Dua tahun berikutnya,

bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Aqua. Satu tahun berikutnya, 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham dari

40% menjadi 71% dan menjadi pemegang saham mayoritas (www.aqua.com)

Menurut Yann Brault, Direktur Sustainable Development Danone Aqua

(2010), fokus Program CSR Danone Aqua yang berada dalam naungan Aqua Lestari

meliputi; akses air bersih dan penyehatan lingkungan, konservasi dan pendidikan

lingkungan, pengelolaan sumber daya air dan pertanian organik, pemantauan dan

pengurangan jejak karbon (CO2 footprint), sumbang 10 liter air. Sasaran wilayah

program adalah daerah yang terdapat pabrik Aqua mau pun daerah yang tidak terdapat

pabrik Aqua antara lain di Brastagi (Sumatera Utara), Lampung Timur, Citereup dan

Lido (Bogor, Jawa Barat), Desa Mekarsari, Desa Caringin dan Desa Babakan Pari

(Sukabumi, Jawa Barat), Kebon Candi (Pasuruan, Jawa Timur) dan Klaten (Jawa

Tengah) (Sumber: http://bataviase.co. id/node/252904).

Program CSR PT Tirta Investama di wilayah Klaten yang memberi warna

berbeda adalah Program Pemberdayaan Masyarakat di 6 (enam) desa yang tersebar di

2 (dua) kecamatan di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Desa-desa tersebut

adalah Desa Polan, Desa Karanglo, Desa Kebonharjo, Desa Keprabon, Desa Wangen,

kelimanya berada di Kecamatan Polanharjo, dan Desa Daleman di Kecamatan

Tulung. Dalam konteks lingkungan pabrik, desa-desa tersebut berada di wilayah Ring

I (satu), artinya wilayah yang paling dekat lokasinya dengan tempat pabrik beroperasi.

Sebagai daerah yang paling dekat dengan lokasi pabrik maka desa-desa di wilayah

Ring I akan terkena dampak dari keberadaan sebuah perusahaan atau pabrik. Menurut

Nana Suharna dalam Isa Wahyudi (2008), dampak tersebut dapat dibagi ke dalam tiga

bidang yakni yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Program CSR dimaksud memiliki warna berbeda karena program tersebut

dikembangkan dengan semaksimal mungkin melibatkan masyarakat pada seluruh

tahapan pengelolaan program. Didahului dengan kegiatan penilaian kebutuhan (need

assessment), perencanaan program, pelaksanaan program, sampai tahap pengendalian

program, seluruhnya melibatkan masyarakat di dalamnya. Proses tersebut menjadi

nilai tambah karena sebelumnya telah ada kegiatan CSR dari PT TIV bekerja sama

dengan beberapa mitra kerja di enam desa tersebut tetapi hasilnya belum sesuai

harapan. Bahkan hubungan antara PT TIV dengan masyarakat desa sekitar pabrik

masih belum berjalan harmonis.

Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di 6 (enam) Desa PT TIV

melibatkan Yayasan Insan Sembada (YIS), sebuah lembaga swadaya masyarakat

yang berkedudukan di Solo dan sebelum 2010 lebih dikenal dengan nama Yayasan

Indonesia Sejahtera, sebagai pihak ketiga dalam kerjasama tersebut. Pelibatan YIS

dalam program tersebut dengan beberapa alasan strategis; Pertama, YIS memahami

karakteristik masyarakat wilayah Klaten oleh karena pernah berprogram cukup lama

di wilayah tersebut. Kedua, oleh karena dianggap berjasa, YIS dikenal dan diterima

baik oleh masyarakat wilayah Klaten. Ketiga, YIS memiliki pengalaman dan

kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat. YIS diberi kebebasan untuk

berperan dalam pengelolaan program CSR, sebagai mediator, fasilitator, sekaligus

konsultan program. Kebebasan tersebut pula yang menginisiasi YIS untuk

menerapkan pendekatan berbasis masyarakat dalam program CSR PT TIV.

Pelaksanaan program diawali dengan pelaksanaan penilaian kebutuhan

masyarakat di desa-desa di wilayah program CSR secara partisipatif pada tahun 2008

oleh YIS bersama masyarakat. Penilaian kebutuhan difokuskan kepada masyarakat

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

petani oleh karena mereka adalah komunitas yang paling banyak membutuhkan air

untuk kegiatan produktif mereka. Hasil penelitian pendahuluan selama satu bulan

berupa baseline data kondisi sosial desa-desa dikembangkan menjadi peta masalah

dan peta potensi wilayah. Selama satu bulan dilakukan penilaian kebutuhan

masyarakat di enam desa diperoleh simpulan hasil bahwa kualitas kehidupan

masyarakat petani di sekitar pabrik terus menurun yang ditandai dengan menurunnya

pendapatan. Hasil penilaian kebutuhan oleh YIS bersama masyarakat pada tahun 1998

menyimpulkan bahwa setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan

kualitas hidup para petani di sekitar pabrik, yaitu:

1. Kegiatan pertanian kurang diminati oleh sebagian besar masyarakat

Sebagian besar masyarakat kurang tertarik pada pertanian oleh karena

pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup yang disebabkan oleh:

a. Tingginya biaya produksi pertanian

Disebabkan oleh sistem penyediaan sarana produksi pertanian dikuasai

tengkulak serta ongkos tenaga buruh tani sangat mahal. Koperasi unit desa

yang semula direncanakan menyediakan sarana produksi pertanian tidak

mampu bersaing dengan tengkulak, sementara tenaga buruh tani mahal dan

sulit diperoleh karena dampak industrialisasi yang terlalu cepat berkembang di

desa dan telah menaikan ongkos tenaga kerja.

b. Menurunnya produktivitas lahan

Disebabkan oleh semakin sering terjadinya banjir yang merusakan sawah,

serta menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat pemakaian pupuk kimia oleh

para petani secara berlebihan. Tidak ditemukan data kuantitatif dari petani

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yang menunjukan penurunan produktivitas lahan pertanian dengan alasan para

petani langsung menjual hasil panen kepada para tengkulak. Para petani hanya

menerima uang hasil panenan dari para tengkulak yang mereka rasakan terus

menurun dari waktu ke waktu karena produktivitas lahan menurun.

Produktivitas lahan pertanian Desa Polan pada Semester II 2007 rata-rata 5,5

ton gabah basah setiap hektar. Hasil ini menurut salah seorang perangkat Desa

Polan lebih rendah dibandingkan hasil rata-rata sebelumnya.

c. Harga jual pasca panen rendah

Disebabkan harga jual hasil pertanian ditentukan tengkulak yang menguasai

jaringan pemasaran hasil-hasil pertanian dari hulu sampai hilir. Para tengkulak

mendatangi petani di masing-masing desa dan menawar langsung padi yang

belum mencapai umur panen, serta dibayar di depan (tunai). Layanan jemput

langsung para tengkulak menjadi daya tarik petani untuk segera menjual hasil

panen mereka.

Selain itu, para tengkulak juga menguasai jalur distribusi sarana produksi

pertanian (saprotan) sehingga bisa mengatur harga jual saprotan sesuai standar

tengkulak.

2. Terbatasnya kegiatan ekonomi produktif masyarakat

Pilihan masyarakat terhadap kegiatan ekonomi produktif alternatif masih

sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan masyarakat

menciptakan peluang usaha baru sesuai potensi lingkungan. Sementara waktu

luang yang dimiliki petani belum dimanfaatkan secara baik untuk menciptakan

kegiatan ekonomi produktif baru.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Home industry yang ada belum berkembang dengan baik, hal ini

disebabkan oleh rendahnya daya kreativitas dan inovasi produk, kurangnya modal

usaha, terbatasnya akses jaringan pasar home industry, serta tidak adanya wadah

bersama dari para pelaku usaha home industry. Meskipun home industry mampu

menyerap tenaga kerja cukup banyak serta memiliki prospek bagus untuk

berkembang, namun belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak sehingga

tidak dapat berkembang dengan baik.

3. Kesadaran konservasi lingkungan dan kesehatan masih rendah.

Secara umum kesadaran masyarakat menjaga konservasi lingkungan dan

kesehatan masih rendah. Saat ini dampak tersebut belum muncul, namun jika

tidak terkendalikan, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan persoalan

besar, yakni mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh rusaknya konservasi

lingkungan (Laporan need assessment Program CSR PT TIV oleh YIS, 2008).

Selanjutnya, melalui proses partisipatif yang difasilitasi oleh YIS, berbagai

elemen masyarakat di desa-desa lokasi dilakukannya need assessment, menyusun

rencana program pembangunan masyarakat sesuai peta masalah dan peta potensi yang

dimiliki masyarakat dengan memanfaatkan hasil penelitian pendahuluan. Rencana

program yang berhasil disusun sangat kental dengan partisipasi masyarakat di

dalamnya karena masyarakat sudah terlibat bahkan sejak proses penelitian

pendahuluan dengan menjadi nara sumber, dilanjutkan dengan proses penyusunan

rencana program dengan menjadi pelaku utama.

Faktor substansi baseline data dan proses partisipasi masyarakat yang sangat

kuat, berpengaruh terhadap orientasi rencana program, yakni berpusat kepada

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

masyarakat. Proses penyusunan rencana program dengan unsur partisipasi masyarakat

yang sangat kental dan hasilnya berupa rencana program yang sangat kuat berpusat

kepada masyarakat sering disebut dengan program berbasis masyarakat, yakni

program kerja yang disusun dengan inisiasi dari masyarakat, dilakukan oleh

masyarakat, dan hasilnya berorientasi untuk masyarakat.

Dalam dialog antara masyarakat dengan PT Tirta Investama yang difasilitasi

YIS, dicapai kesepakatan bahwa PT Tirta Investama bersedia memberikan bantuan

dana dengan beberapa alasan, yakni: Pertama, usulan program dari masyarakat

memenuhi komitmen perusahaan, khususnya dalam hal pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan. Kedua, model usulan program dari masyarakat berbeda dengan

model-model CSR yang selama ini telah dikembangkan PT Tirta Investama. Model

dimaksud adalah CSR berbasis masyarakat yang diyakini memiliki dampak terhadap

upaya pemberdayaan masyarakat lebih signifikan. Ketiga, masyarakat bersedia

memberikan sejumlah kontribusi terhadap pelaksanaan program. Keempat, sebagai uji

coba, program tersebut akan menjadi demonstration plot (demplot) untuk jangka

waktu 1 (satu) tahun (Dokumen Dialog PT TIV dengan Masyarakat, 2008).

Dari sisi masyarakat, implementasi program pemberdayaan masyarakat di

enam desa selama satu tahun memiliki peran strategis oleh karena akan menjadi

pemicu dan pemacu bagi keberlanjutan program sejenis pada waktu yang akan datang.

Bagi PT TIV, implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat bagi masyarakat di

enam desa sekitar pabrik di Klaten bisa menjadi salah satu bentuk perwujudan

komitmen ganda perusahaan. Komitmen ganda yang dimaksud, seperti diucapkan

Bernard Ducros, Presiden Direktur PT Tirta Investama (2009), adalah; Pertama,

komitmen menjalankan bisnis sebaik mungkin hingga mencapai kesuksesan. Kedua,

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

komitmen kepada masyarakat termasuk dalam aspek-aspek sosial (Media Indonesia,

Senin 30 Nopember 2009).

Pernyataan Bernard Ducros (2009) tentang komitmen ganda PT TIV sangat

mungkin dilatarbelakangi oleh pengalaman perusahaan tersebut selama beroperasi di

Klaten yang tidak jarang mendapat tanggapan kurang bersahabat dari masyarakat

sekitar perusahaan. Masyarakat menilai bahwa kehadiran PT TIV tidak banyak

memberikan dampak positif bagi masyarakat, sebaliknya lebih sering memberikan

dampak merugikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Keberadaan PT TIV dengan mesin produksinya di Dukuh Wareng Desa

Wangen yang menghasilkan suara dan getaran selama 24 jam, dinilai oleh masyarakat

setempat dan masyarakat Desa Karanglo yang berbatasan dengan Desa Wangen,

menjadi penyebab munculnya keluhan sering pusing dan capai oleh karena mereka

tidak dapat istirahat dengan tenang dan nyaman. Demikian pula dengan lalu lalang

kendaraan berat selama 24 jam yang mengangkut produksi air minum dalam kemasan

(AMDK) melewati jalan-jalan desa Wangen, Keprabon, Karanglo, dan Kebonharjo

dinilai oleh masyarakat setempat telah menyebabkan polusi udara, mempercepat

kerusakan rumah-rumah di tepi jalan oleh karena getaran yang terus menerus yang

disebabkan oleh kendaraan berat yang lewat, serta menjadi penyebab rusaknya jalan-

jalan desa (Laporan need assessment Program CSR PT TIV oleh YIS, 2008).

Aspek lain yang dinilai masyarakat ikut dirugikan dengan kehadiran PT TIV

adalah pertanian. Sebagian masyarakat Desa Karanglo menilai bahwa kehadiran PT

TIV telah mengurangi debit air yang selama itu mereka butuhkan untuk pengairan

pertanian. Sebagian besar masyarakat yang tinggal berdekatan dengan pabrik tidak

merasakan berkurangnya debit air setelah kehadiran PT TIV, kalaupun terjadi

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penurunan debit mereka anggap tidak terlalu berarti karena mereka bisa panen

setahun sampai 3 (tiga) kali. Sementara masyarakat yang tinggal agak jauh dari pabrik

PT TIV, sekitar 8 km seperti di wilayah Delanggu merasakan benar penuruan debit air

tersebut, apalagi pada saat musim kemarau.

Para petani di Desa Daleman, Karanglo, Kebonharjo, Keprabon, Polan, dan

Wangen juga menilai bahwa kehadiran PT TIV di sekitar mereka telah memberikan

dampak besar yang kurang menguntungkan dalam mengelola sawah. Ongkos tenaga

kerja menjadi lebih mahal oleh karena para buruh tani membandingkan dengan

ongkos buruh di pabrik PT TIV. Ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian,

khususnya tenaga tanam, menjadi lebih sulit oleh karena semakin sedikit anak-anak

muda yang mau menjadi petani. Anak-anak muda lebih tertarik menjadi buruh pabrik

PT TIV yang menurut mereka dinilai memberikan harapan hidup lebih baik dari pada

menjadi seorang petani (Laporan need assessment Program CSR PT TIV oleh YIS,

2008).

Beberapa program CSR PT TIV yang dikelola bersama dengan pemerintah

Kabupaten Klaten, LSM, serta perguruan tinggi belum mampu memenuhi harapan

masyarakat sehingga kekecewaan masyarakat terhadap PT TIV terus muncul yang

diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti demo (kasus Desa Karanglo), serta

berbagai tuntutan lain kepada PT TIV. Adanya usulan program berbasis masyarakat

dengan berbagai karakternya, dinilai oleh PT TIV mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat yang pada ujungnya mampu membangun kualitas interaksi perusahaan

dengan masyarakat menjadi lebih baik. Itu sebabnya PT TIV bersedia memberikan

bantuan kerjasama terhadap program tersebut.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Setelah satu tahun program berjalan, dibutuhkan penilaian menyeluruh

terhadap capaian dan kinerja program; apakah capaian program sesuai rencana yang

dibuat sebelumnya, apakah capaian yang diperoleh mengerucut pada upaya

pemecahan masalah atau tidak, bagaimana partisipasi masyarakat berpengaruh

terhadap pengelolaan program dan sebagainya. Hasil penilaian dibutuhkan oleh

masyarakat dan berbagai pihak terkait untuk mengambil keputusan secara tepat

berkenaan dengan keberlanjutan program yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian aplikasi untuk mengevaluasi program

untuk menjawab lima pertanyaan pokok yaitu:

1. Bagaimanakah Implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat PT Tirta

Investama di Kabupaten Klaten dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar

PT Tirta Investama?

2. Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam implementasi Program CSR Berbasis

Masyarakat PT Tirta Investama terhadap upaya pemberdayaan masyarakat sekitar

PT Tirta Investama di Kabupaten Klaten?

3. Apa saja out put implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat PT Tirta

Investama di Kabupaten Klaten dari aspek ekonomi, aspek social, dan aspek

lingkungan dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar PT Tirta Investama?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan lima pertanyaan pokok hasil dari identifikasi masalah, maka

penelitian ini bertujuan untuk memahami:

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1. Efektivitas implementasi Program CSR Berbasis Masyrakat PT Tirta Investama di

Kabupaten Klaten dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar PT Tirta

Investama.

2. Partisipasi masyarakat dalam implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat

PT Tirta Investama di Kabupaten Klaten dalam rangka pemberdayaan masyarakat

sekitar PT Tirta Investama.

3. Berbagai output (ekonomi, lingkungan, sosial) implementasi Program CSR

Berbasis Masyarakat Sekitar PT Tirta Investama di Kabupaten Klaten dalam

rangka pemberdayaan masyarakat sekitar PT Tirta Investama.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan 2 (dua) manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan

pada umumnya, terutama ilmu manajemen pengembangan masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian dapat digunakan PT Tirta Investama dalam mengembangkan

program-program CSR berbasis masyarakat lebih lanjut.

b. Pemahaman terhadap efektivitas implementasi Program CSR Berbasis

Masyarakat, dapat digunakan para praktisi (pekerja LSM, pendamping proyek,

pegawai pemerintah) dalam menjalankan tugasnya sebagai pendamping

masyarakat, khususnya yang terkait dengan CSR berbasis masyarakat.

c. Bagi peneliti, kegiatan penelitian ini dapat menjadi media belajar khususnya

dalam menerapkan teori-teori hasil belajar di kampus.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Pembangunan Masyarakat

a. Pengertian Pembangunan Masyarakat

Istilah pembangunan masyarakat sangat terkait erat dengan konsep

pembangunan alternatif yang muncul pasca kegagalan konsep

pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang percaya

bahwa kemiskinan terjadi karena masyarakat bodoh dan tidak memiliki

kemampuan untuk melakukan proses pembangunan. Sikap pemerintah

yang menganggap masyarakat bodoh dan tidak mampu melaksanakan

pembangunan telah mendorong pemerintah untuk bersikap bahwa

pembangunan adalah milik pemerintah. Dominasi birokrasi terjadi pada

seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

sampai evaluasi pembangunan. Masyarakat hanya ditempatkan sebagai

obyek karena tidak memiliki ruang bagi mereka untuk terlibat secara aktif.

Model pembangunan yang berorientasi pertumbuhan ekonomi

tidak mampu memecahkan permasalahan kemiskinan seperti yang banyak

terjadi di negara-negara dunia ketiga. Kemiskinan, pengangguran, dan

angka inflasi terus merangkak naik, eksploitasi sumber daya alam semakin

tajam, serta intervensi negara dunia pertama terhadap negara dunia ketiga

yang semakin menjadi-jadi adalah merupakan rentetan contoh masalah

baru yang terjadi pada negara dunia ketiga sebagai akibat dari ideologi

pembangunan (Saiful Arif, 2000 : 121).

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kegagalan ideologi developmentalisme, yakni sebuah ideologi

yang meletakkan pembangunan infrastruktur fisik sebagai satu-satunya

cara untuk untuk memperbaiki kualitas hidup suatu bangsa secara

ekonomis, yang direpresentasikan oleh model pembangunan berorientasi

pertumbuhan ekonomi dan banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia

ketiga, telah memunculkan banyak kritik (Yayasan SPES, 1992). Model

pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi telah

memberikan akibat negatif, yakni ketergantungan masyarakat pada

birokrasi-birokrasi sentralistik yang memiliki daya absorbsi sumber daya

sangat besar namun tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-

kebutuhan lokal, dan secara sistematis telah mematikan inisiatif

masyarakat lokal untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi (David

C. Korten, 1987).

Pembangunan masyarakat adalah pembangunan yang

mengikutsertakan masyarakat pada semua tahap pembangunan, yakni

perencanaan, pelaksanaan, menghasilkan, menikmati, dan melestarikan

(Totok Daryanto dalam Suparjan dan Suyatno, 2003). Karena itu

pembangunan masyarakat sering disebut dengan pembangunan berpusat

pada masyarakat atau pembangunan berbasis masyarakat. Pembangunan

masyarakat berprinsip bahwa terjadinya kemiskinan dan keterbelakangan

bukan karena masyarakat bodoh dan tidak mampu, tetapi disebabkan oleh

ketidakberdayaan dan ketidakmampuan masyarakat menghadapi tekanan

struktural yang diciptakan oleh model pembangunan pertumbuhan yang

meniadakan hak-hak kemanusiaan. Dalam rangka mendukung tumbuhnya

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

partisipasi masyarakat ini, maka pemberdayaan terhadap masyarakat baik

secara politis, sosial, ekonomi memang menjadi sesuatu hal yang mutlak

dilakukan (Suparjan dan Suyatno, 2003).

Susetiawan dalam Suparjan dan Suyatno (2003) mengidentifikasi

perbedaan antara pembangunan model pertumbuhan yang disebutnya

model konvensional dengan model pemberdayaan yang disebutnya model

alternatif dari aspek asumsi yang digunakan, model perencanaan, orientasi,

dan implikasi sosial sebagai berikut:

Tabel 1. Perbedaan Dua Tipologi Model Pembangunan

Model Konvensional Aspek Model Alternatif

Masyarakat tidak maju karena pengetahuan rendah atau bodoh,

terbelakang.

ASUMSI

Masyarakat tidak maju bukan karena mereka bodoh, tetapi karena tekanan, penindasan atau paksaan struktural

Top down, sentralistik, menciptakan homogenitas,

monologis

PERENCANAAN

Bottom up, parsial, otonomi, akomodatif terhadap semua kepentingan, dialogis

Pertumbuhan ekonomi secepatnya, rakyat mengikuti

pemerintah melalui mobilisasi, pada umumnya dilakukan

dengan paksaan

ORIENTASI

Pertumbuhan ekonomi tidak terabaikan, tetapi masyarakat diberi kebebasan berinisiatif, partisipatif

Birokrasi dilayani masyarakat melalui birokrat

PELAYANAN

Birokrasi melayani kebutuhan masyarakat, kontrol dilakukan oleh masyarakat

Terbentuk manusia teknis, pasif, tidak kritis, ketergan-

tungan dan menyimpan bahaya konflik laten

IMPLIKASI

SOSIAL

Masyarakat kritis dan penuh inisiatif

Sumber : Suparjan dan Suyatno 2003

Berdasarkan data perbandingan di atas, nampak bahwa

pembangunan model pemberdayaan sangat mengutamakan keberadaan

masyarakat dalam proses pembangunan. Masyarakat miskin bukan karena

bodoh, akan tetapi karena tekanan struktural atau penindasan yang dialami

secara struktural. Asumsi demikian yang menjadi dasar sasaran implikasi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sosial bahwa pembangunan harus mampu menghasilkan masyarakat kritis

yang penuh inisiatif sehingga ke depan bisa mandiri.

b. Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat

Pembangunan adalah sebuah proses yang harus kontekstual dengan

perkembangan masyarakat. Karena itu, ketika isu sosial, politik, budaya,

dan ekonomi masyarakat mengalami perkembangan perubahan, maka

prinsip-prinsip pembangunan masyarakat harus menyesuaikan. Prinsip-

prinsip pembangunan masyarakat akan menjadi dasar bagi penerapan

program pembangunan masyarakat sehingga lebih menjamin keberhasilan.

Ada sejumlah ahli yang banyak dikenal masyarakat luas

merumuskan prinsip-prinsip pembangunan masyarakat yang dapat

digunakan sebagai referensi. David C. Korten dalam Mulyarto (1987),

mengemukakan bahwa konsep pembangunan masyarakat memiliki

beberapa prinsip, yaitu: (1) Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dibuat di tingkat lokal. (2) Fokus utama adalah

memperkuat kemampuan masyarakat miskin dalam mengawasi dan

mengerahkan asset-asset untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan

potensi daerah mereka sendiri. (3) Memiliki toleransi terhadap perbedaan

dan mengakui arti penting pilihan nilai individu dan pembuatan keputusan

yang telah terdistribusi. (4) Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

sosial dilakukan melalui proses belajar sosial (social learning) di mana

individu berinterakasi satu sama lain menembus batas-batas organisatoris

dan dituntut oleh kesadaran kritis individu. (5) Budaya kelembagaan

ditandai dengan adanya organisasi yang mengatur diri sendiri (adanya

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

unit-unit lokal) yang mengelola dirinya sendiri. (6) Jaringan koalisi dan

komunikasi pelaku (aktor) lokal dan unit-unit lokal yang mengelola diri

sendiri, mencakup kelompok penerima manfaat lokal, organisasi

pelayanan daerah, pemerintah daerah, bank-bank pedesaan dan lain-lain

akan menjadikan basis tindakan-tindakan lokal yang diserahkan untuk

memperkuat pengawasan lokal yang mempunyai dasar luas atas sumber-

sumber dan kemampuan lokal untuk mengelola sumber daya mereka.

Terkait isu globalisasi, Jim Ife dan Frank Tesoriero (2002)

mengenalkan 26 prinsip-prinsip pengembangan masyarakat pada era

globalisasi yang terbagi ke dalam lima prinsip utama, yaitu:

1) Prinsip-Prinsip Ekologis

Prinsip ekologis menginformasikan pengembangan masyarakat

dalam bentuk yang lebih berorientasi pada proses, dan memiliki

implikasi yang signifikan untuk kerja masyarakat yang efektif.

a) Holisme

Holisme digunakan pada tingkat analisis dan praktek. Pada

tingkat analisis, segala sesuatu berhubungan dengan sesuatu yang

lain, dan oleh sebab itu, sangat penting untuk menggunakan

perspektif sistemik yang luas dalam memahami isu, problem, atau

proses apapun. Pada tingkat praktek, holisme juga menekankan

‘efek riak’ (ripple effect), ide bahwa kita tidak pernah dapat

melakukan satu hal saja, akan tetapi bahwa setiap perbuatan

memiliki efek riak seperti riak dalam kolam, yang menjangkau

bagian dasar terjauh pada sistem. Setiap tindakan yang dilakukan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dapat mengubah dunia, seringkali dalam cara-cara yang tidak

pernah direncanakan sebelumnya.

b) Sustainabilitas

Jika pengembangan masyarakat diharapkan menjadi bagian

dari terbentuknya sebuah tatanan sosial, ekonomi, politik yang

baru, struktur dan prosesnya harus berkelanjutan. Caranya adalah:

Pertama, penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui

harus dikurangi, dan jika mungkin dihilangkan. Kedua, output

terhadap lingkungan seperti polusi dapat dikurangi dan bahan-

bahan yang sangat mungkin jika mungkin didaur ulang. Ketiga,

pembatasan pertumbuhan dengan cara membangun struktur,

organisasi, bisnis dan industri yang tidak harus berkembang untuk

bertahan hidup, serta menegaskan gagasan “kekokohan”,

keseimbangan, dan keselarasan.

c) Keanekaragaman

Selalu ada ancaman terhadap upaya memaksakan satu cara

melakukan segala sesuatu, satu pandangan dunia, satu struktur

yang benar yang mencoba mendorong keseragaman dalam segala

aktivitas. Menghargai keanekaragaman merupakan cara penting

untuk membatasi perlawanan terhadap kaum modernis dan

tendensi yang menindas. Keanekaragaman sangat penting pada dua

level. Pertama, keanekaragaman di antara masyarakat yang

menunjukkan bahwa satu masyarakat tidak harus seperti

masyarakat lainnya. Kedua, keanekaragaman di dalam masyarakat,

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menekankan pentingnya struktur dan proses yang inklusif di dalam

masyarakat tersebut, sehingga masyarakat dapat mengokohkan dan

merayakan tidak hanya perbedaan yang dimilikinya sendiri dari

masyarakat lainnya tetapi juga perbedaan-perbedaan di dalam

masyarakat itu sendiri.

d) Perkembangan Organik

Suatu masyarakat pada dasarnya bersifat organik (seperti

tanaman), bukan mekanistik (seperti mesin). Oleh karena itu

pengembangan masyarakat tidak diatur oleh hukum teknis sebab

dan akibat yang sederhana akan tetapi merupakan proses yang

rumit dan dinamis. Perawatan dan pemeliharaan pengembangan

masyarakatlebih dari sebuah seni bukan sebuah sains (ilmu

pengetahuan). Perkembangan organik berarti bahwa siapa pun

menghormati dan menghargai sifat-sifat khusus suatu masyarakat

dan memungkinkan serta mendorongnya untuk berkembang sesuai

dengan caranya yang unik, melalui pemahaman tentang hubungan

yang kompleks antara masyarakat dengan lingkungannya.

e) Perkembangan yang seimbang

Gagasan pengembangan masyarakat harus terpadu dan

seimbang (balance atau equilibrium) dengan menggunakan enam

dimensi yakni sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan dan

pengembangan spiritual yang merupakan aspek essensial dari

kehidupan masyarakat. Suatu program pengembangan masyarakat

yang hanya memusatkan pada salah satu dari enam dimensi

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mungkin sekali menghasilkan perkembangan yang tidak merata.

Oleh karena itu, hal terpenting yang perlu diingat oleh pekerja

masyarakat yaitu selalu memperhatikan keenam aspek

pengembangan masyarakat untuk menjamin bahwa keenam aspek

tersebut dipilih oleh masyarakat dan mencari cara-cara mengaitkan

salah satu dar keenam aspek tersebut dengan lima aspek lainnya.

2) Prinsip-Prinsip Keadilan Sosial Dan Hak Asasi Manusia

Prinsip ini akan menunjukkan kepada kita bahwa gagasan

pengembangan masyarakat tidak hanya bekerja untuk mewujudkan

dunia yang lebih dapat bertahan lama tetapi juga yang lebih adil.

a) Mengatasi struktur yang merugikan

Proyek pengembangan masyarakat harus menjamin bahwa

mereka tidak memperkuat bentuk penindasan struktural, sebaliknya

harus mencoba untuk menghadapi dan melawan penindasan dalam

cara apapun yang sesuai dengan konteks spesifik. Pengembangan

masyarakat harus mengungkap isu-isu golongan, jender, ras/etnis,

umur, cacat dan seksualitas. Tugas demikian mengharuskan

pekerja masyarakat agar mengetahui cara kompleks, halus dan

pervasif dalam melakukan penindasan kelompok, jender, ras/etnis

melalui media, sistem pendidikan, pasar dan iklan. Aspek penting

dalam memperhatikan kelemahan struktural yaitu hubungan

penting antara aspek personal dan politik, individu dan struktural,

atau personal pribadi dan umum.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b) Mengatasi wacana-wacana yang merugikan

Selain perspektif struktural, juga terdapat perspektif post

struktural. Perspektif post struktural bukan merupakan struktur-

struktur kekuasaan, melainkan wacana kekuasaan yang

diperhatikan secara khusus. Struktur dan wacana kekuasaan sangat

penting dalam membentuk relasi kekuasaan dan untuk

mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, wacana

kekuasaan dan penindasan perlu diungkap dalam pengembangan

masyarakat. Memengaruhi wacana kekuasaan dapat dilakukan

dalam cara-cara berbeda tergantung konteks, tetapi dari perspektif

post struktural, ini merupakan suatu kemampuan untuk

mengartikulasikan suatu visi alternatif dan untuk membuatnya

tervalidasi dalam wacana dominan, hal itu terletak pada keinginan

untuk pemberdayaan masyarakat.

c) Pemberdayaan

Pemberdayaan berarti menyediakan sumber daya,

kesempatan, kosa kata, pengetahuan, dan ketrampilan untuk

meningkatkan kemampuan mereka untuk menentukan masa depan

mereka sendiri, dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi

kehidupan masyarakatnya. Peningkatan apapun dalam

pemberdayaan bagi sebagian besar masyarakat yang terpinggirkan

dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan

secara sosial dan pemberdayaan untuk masyarakat lokal akan

memperkuat masyarakat itu dan akan memungkinkan terciptanya

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

struktur berbasis masyarakat yang lebih efektif. Menemukan

strategi pemberdayaan yang tepat membutuhkan banyak waktu,

energi, dan komitmen dan memerlukan perubahan yang signifikan

yang mungkin sekali ditentang dan membutuhkan perjuangan yang

panjang dan keras.

d) Hak Asasi Manusia (HAM)

HAM penting bagi kerja masyarakat baik dalam pengertian

negatif yakni menerapkan HAM (perlindungan HAM) maupun

dalam pengertian positif yakni membudayakan HAM (promosi

HAM). Membangun budaya hak-hak asasi manusia merupakan

sarana yang penting untuk praktek pemberdayaan karena cara

tersebut dapat mendengarkan suara-suara orang yang

termarjinalkan dan tertindas dan menolak wacana dominan.

e) Definisi Kebutuhan

Ada dua hal mendasar yang berkaitan dengan kebutuhan

yang harus diidentifikasi. Pertama, pengembangan masyarakat

seharusnya menghasilkan kesepakatan di antara para perumus

kebutuhan sehingga memiliki persepsi yang sama tentang

kebutuhan masyarakat sebagai bahan untuk merumuskan program.

Kedua, definisi kebutuhan dari orang-orang yang seharusnya

diutamakan, tidak bisa dikompromikan meskipun definisi

kebutuhan dari orang lain juga penting.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Prinsip-Prinsip Menghargai Yang Lokal

Prinsip-prinsip ini berpusat pada gagasan tentang penghargaan

lokal, dan bukan mengistimewakan pengetahuan, ketrampilan, proses

dan sumber daya yang dipaksakan terhadap masyarakat dari atas.

a) Menghargai Pengetahuan Lokal

Prinsip menghargai pengetahuan lokal menyatakan bahwa

pengetahuan dan keahlian lokal mungkin menjadi paling bernilai

dalam memberikan informasi tentang pengembangan masyarakat,

dan pengetahuan serta keahlian lokal ini harus diidentifikasi dan

diterima, bukan ditempatkan lebih rendah dari pengetahuan dan

keahlian orang dari luar

b) Menghargai budaya lokal

Prinsip menghargai budaya lokal mengharuskan untuk

mengatasi persoalan tersebut, dan bahwa tradisi dan proses budaya

lokal diakui dan didukung sebagai bagian dari proses

pengembangan masyarakat. Budaya sangat esensial untuk identitas

kita, dan sebuah masyarakat yang tidak menghargai budaya

lokalnya menjauhkan kesempatan bagi anggotanya untuk memiliki

identitas lokal yang kuat yang sangat penting bagi pengalaman

masyarakat.

c) Menghargai Sumber Daya Lokal

Menghimpun minat dan keahlian yang tersedia di dalam

masyarakat, lalu membuatnya dapat dimanfaatkan secara luas

dapat menjadi aktivitas pembangunan yang berharga. Cara berpikir

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

jaminan sosial yang dominan dapat memperlemah struktur sosial

masyarakat lokal dalam jangka panjang. Pengembangan

masyarakat bertujuan untuk mengokohkan rasa percaya diri

masyarakat dimanapun tempatnya, dan proyek pengembangan

masyarakat seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan

diri dan mencari cara-cara yang dapat menghasilkan dan

memperkuat kepercayaan diri, bukan menggunakan strategi yang

mereduksi kepercayaan diri dan meningkatkan ketergantungan

d) Menghargai Keterampilan Masyarakat Lokal

Pendekatan pengembangan masyarakat harus mencoba

untuk menghargai dan mengoptimalkan keterampilan-keterampilan

yang dimiliki masyarakat bukan meremehkan dan memarginalkan.

Ide tentang berbagi keterampilan (skill sharing), sebuah proses

yang dilalui oleh pekerja dan anggota masyarakat untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan baru yang dapat

diterapkan dalam pengembangan masyarakat.

e) Menghargai Proses Lokal

Proses pengembangan masyarakat sangat sesuai dengan

konteks yang spesifik, dan proses tersebut tidak dapat dipahami

aturan universal. Setiap pengalaman pengembangan masyarakat

akan menjadi unik, dan masyarakat harus berkembang dengan cara

yang spesifik. Prinsip keragaman ekologis menekankan bahwa

tidak ada satu cara yang tepat untuk melakukan segala sesuatu, dan

tidak ada jawaban tunggal yang berlaku untuk setiap masyarakat.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

f) Partisipasi

Suatu apresiasi dari serangkaian pegetahuan dan

keterampilan sangat diperlukan untuk memaksimalkan partisipasi

dan menggunakan ketrampilan tersebut sebagai proses bottom-up.

Pemahaman tentanga faktor pendukung dan faktor penghambat

partisipasi akan memungkinkan partisipasi yang lebih efektif

dalam pelayanan program berbasis masyarakat.

4) Prinsip-Prinsip Proses

a) Proses, Hasil dan Visi

Pendekatan yang pragmatis cenderung menekankan hasil.

Apa yang dilihat sebagai yang terpenting adalah hasil yang benar-

benar dicapai, sementara proses mendapatkannya tidak penting.

Sementara dalam pemberdayaan, proses dan hasil merupakan satu

kesatuan yang terintegrasi. Dalam proses pemberdayaan masyarakat

sangat penting untuk membicarakan visi, bukan hasil.

b) Integritas Proses

Proses dalam pengembangan masyarakat lebih penting

daripada hasil. Tujuan untuk membangun proses dapat berjalan

dengan baik. Proses harus sesuai dengan visi atau hasil yang

menyangkut isu-isu yang telah ditetapkan seperti keberlanjutan,

keadilan sosial dan hak asasi manusia. Oleh karena itu, proses

kerja masyarakat selalu membutuhkan kecermatan untuk menjamin

integritas proses tetap dipertahankan. Proses tersebut perlu

dikenakan batasan-batasan prinsip ekologis dan keadilan sosial.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c) Menumbuhkan Kesadaran

Penumbuhan kesadaran mencoba membantu orang-orang

untuk bersama-sama menemukan pengalaman hidup mereka, dan

menghubungkan antara pengalaman mereka denga struktur atau

wacana kekuasaan dan penindasan, dengan suatu pandangan untuk

menciptakan ruang untuk aktivitas yang efektif untuk perubahan.

Ada empat aspek penumbuhan kesadaran, yaitu; hubungan

personal dan politik, mengembangkan hubungan dialogis, berbagi

pengalaman tentang penindasan dan kemungkinan untuk bertindak.

d) Kerja sama dan Konsesus

Pengembangan masyarakat bertujuan untuk membangun

struktur dan proses alternatif yang didasarkan pada kerja sama,

bukan konflik. Pembuatan keputusan secara mufakat merupakan

salah satu tujuan pemberdayaan masyarakat, selain itu termasuk

pembentukan kerja sama dalam berbagai bentuknya. Meliputi kerja

sama pekerja, kerja sama konsumen, dan lain-lain. Upaya

mengatasi struktur kompetitif dan mengganti dengan struktur

kooperatif dapat disejajarkan dengan upaya mengganti model

pembuatan keputusan konflik dengan model konsensus.

e) Langkah Pembangunan

Konsekuensi alamiah perkembangan organis yaitu bahwa

masyarakat sendiri yang harus menentukan langkah melakukan

perkembangan. Usaha mendorong perkembangan masyarakat

terlalu cepat dapat menghasilkan proses yang dikompromikan,

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

masyarakat yang kehilangan rasa memiliki terhadap proses itu, dan

hilangnya komitmen orang-orang yang terlibat. Pengembangan

masyarakat yang berhasil akan menggerakan masyarakatnya, dan

pekerja masyarakat yang sukses akan mampu menilai langkah dan

tindakan yang selaras, tidak mendorong masyarakat bergerak lebih

cepat dari dinamika yang dimiliki.

f) Perdamaian dan Anti Kekerasan

Prinsip anti kekerasan tidak sekedar membebaskan

kekerasan secara fisik tetapi juga kekerasan struktural (struktur dan

institusi sosial sebagai alat pemaksa). Di dalamnya, sistem hukum,

pendidikan, dan jaminan sosial harus di bebaskan dari elemen

pemaksaan dengan tujuan untuk melenggangkan kontrol sosial.

Perspektif tanpa kekerasan akan menyadari kekerasan struktural

dan betuk lain dari pemaksaan dan akan mencoba mengatasinya.

g) Inklusivitas

Penerapan prinsip inklusivitas untuk pengembangan

masyarakat mengharuskan bahwa proses yang berjalan selalu

mencoba untuk merangkul, bukan mengucilkan. Semua orang pada

hakekatnya ingin dihargai sekalipun mereka memiliki pendapat

yang berseberangan. Meskipun terkadang konfrontasi tidak dapat

dihindari tapi hindari cara-cara dengan kekerasan, selalu bangun

dialog untuk lebih meningkatkan saling pengertian.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

h) Membangun Masyarakat

Proses pengembangan masyarakat seharusnya selalu

berupaya menyadarkan orang-orangnya, memperkuat ikatan di

antara anggota-anggotanya, dan menekankan ide tentang saling

ketergantungan, bukan ketergantungan. Semua segi

pengembangan masyarakat dapat mencakup community building,

dan mengambil setiap kesempatan untuk saling memperkenalkan

diri, memberi kesempatan anggota masyarakat untuk saling

berbicara, membuat kegiatan berorientasi kelompok (group

oriented) dan upaya membentuk team-building.

5) Prinsip-Prinsip Global Dan Lokal.

Pemahaman atas globalisasi dan pengaruhnya, dan kesadaran

bagaimana isu-isu internasional memengaruhi penerapannya, sangat

penting terhadap pengembangan masyarakat.

a) Menghubungkan yang Lokal dan Global

Dalam memahami suatu masyarakat, seorang pemberdaya

masyarakat harus mampu memahami kondisi lokal dan global dan

bagaimana keduanya saling memengaruhi. Masyarakat harus

mampu menghubungkan kondisi lokal dan keadaan global dalam

berbagai cara yang mengarah pada perubahan.

b) Praktik anti Kolonialisme

Kolonialisme dapat memengaruhi pekerja masyarakat

dalam berbagai bentuk. Cara yang dapat digunakan oleh pekerja

masyarakat untuk melawan praktik kolonialisme: melalui

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kesadaran diri yang kritis, kesadaran politik dan perenungan;

menempatkan diri dalam budaya lokal, dan menjabarkan

implikasinya; menyediakan ruang untuk memunculkan wacana dan

tindakan alternatif; introspeksi, mau mendengar dan belajar dari

masyarakat sebelum mengambil tindakan; bekerja menjaga

solidaritas dengan masyarakat; bekerja dengan masyarakat;

menerapkan uji timbal balik. (Ife dan Tesoriero, 2008)

Dibandingkan dengan prinsip pembangunan masyarakat menurut

David C. Korten, secara substansial Ife dan Tesoriero kuat sekali memasukan

faktor lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial menjadi

bagian dari 26 prinsip-prinsip pembangunan masyarakat di era globalisasi.

Secara filosofis, prinsip-prinsip pembangunan masyarakat yang diperkenalkan

Ife dan Tesoriero, jauh setelah David C. Korten, sangat kuat dalam

mengusung nilai-nilai kemanusiaan. Seolah mereka ingin mengingatkan

kepada semua bahwa manusia adalah makhluk unik yang penuh dengan nilai-

nilai, segaris dengan keberdayaan manusia sebagai makhluk individual

sekaligus makhluk sosial. Nilai-nilai tersebut misalnya independen,

keragaman, perdamaian, kemandirian, kooperatif, partisipatif. Pengembangan

prinsip-prinsip pembangunan masyarakat menurut Ife dan Tesoriero tidak bisa

dilepaskan dengan perubahan isu konteks sosial yang terjadi pada era

globalisasi yaitu pembiaran lingkungan dan kecenderungan mereduksir nilai-

nilai kemanusiaan dengan materi.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Pemberdayaan Sebagai Spirit Pembangunan Masyarakat

Berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan masyarakat, nampak sekali

bahwa isu pemberdayaan masyarakat merupakan spirit atau jiwa dari

pembangunan masyarakat (Sudjatmoko, 1978; David C. Korten, 1987;

Loekman Soetrisno, 1997; Jim Ife, 1995; Suparjan, 2003). Pemberdayaan

masyarakat pada hakekatnya mencakup dua aspek yakni memberikan otoritas

(autority) kepada pihak lain dan memberikan kemampuan (ability) atau

keberdayaan kepada pihak lain (Loekman Soetrisno, 1997; Suparjan, 2003).

Penggunaan terminologi memberikan dalam konteks pemberdayaan

masyarakat sering ditengarai menjadi penyebab lambannya proses

pemberdayaan masyarakat itu sendiri, karena di dalamnya terkandung makna

ada pihak superior (pemberi) dan pihak inferior (penerima) (YIS, 1987;

Suparjan, 2003). Karena itu banyak pihak yang lebih setuju menggunakan

terminologi membangun dalam memaknai pemberdayaan masyarakat, karena

di dalamnya terjadi relasi horisontal yang setara antara pendamping dan

masyarakat.

Dalam rangka memberdayakan masyarakat, setidaknya ada empat

kegiatan utama yang harus dilakukan. Pertama, meningkatkan kesadaran kritis

posisi masyarakat dalam struktur sosial politik. Upaya ini didasarkan pada

asumsi bahwa kemiskinan masyarakat berasal dari konstruksi sosial yang ada

dalam masyarakat itu sendiri (Saiful Arif, 2000; Suparjan, 2003). Kedua,

dengan kesadaran kritis yang dimiliki, diharapkan masyarakat mampu

membuat argumentasi terhadap berbagai macam eksploitasi serta sekaligus

membuat keputusan terhadap hal tersebut (Suparjan, 2003). Ketiga, upaya

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas

masyarakat dalam berbagai faktor seperti sosial, politik, ekonomi, budaya,

bahkan keamanan (Suparjan, 2003; Lukman Soetrisno, 1997; David C.

Korten, 2002;37) Keempat, Pemberdayaan juga perlu mengaitkan dengan

pembangunan sosial dan budaya sebagai bidang yang tidak terlihat yang

mengatur kehidupan masyarakat (Suparjan, 2003; David C. Korten, 2002 hal

37; Loekman Soetrisno, 1997;170).

Selama orde baru berkuasa, upaya dan proses pemberdayaan

masyarakat di Indonesia yang stereotif dengan gerakan yang dilakukan oleh

LSM seperti mengalami kemandegan. Bahkan terminologi “rakyat” yang

sering digunakan oleh komunitas LSM dalam melakukan aktivitasnya, seperti

“ekonomi rakyat”, “organisasi rakyat”, “kekuasaan rakyat” dan sebagainya

dianggap sebagai istilah yang membahayakan negara oleh karena dicap

sebagai gerakan kekiri-kirian atau berpaham komunis yang dilarang negara.

Itu sebabnya upaya dan proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

LSM dilakukan secara sembunyi-sembunyi, parsial seperti sel terpisah satu

dengan yang lain, serta tidak terstruktur menghindari tekanan kekuasaan yang

sangat masif.

Upaya pemberdayaan masyarakat secara drastis berubah menjadi

sebuah program nasional yang dilakukan secara terencana, terstruktur, dan

menyeluruh di seluruh tanah air, ketika orde baru tumbang diganti oleh

pemerintahan hasil reformasi tahun 1998. Bahkan legalitas upaya

pemberdayaan masyarakat semakin kuat dengan berdirinya lembaga

pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK) dan lembaga pemberdayaan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

masyarakat desa (LPMD) serta kegiatan musyawarah perencanaan

pembangunan masyarakat di kelurahan dan di desa (musrenbangkel dan

musrenbangdes). Proses perencanaan pembangunan yang jalurnya dibuat

sampai ke pusat, didesain untuk mengakomodir suara rakyat yang paling

bawah dalam mengakomodir kebutuhan. Bahkan untuk menjaga kualitas

perencanaan, para aktivis LSM yang biasa terlibat dalam proses

pemberdayaan masyarakat sering dilibatkan pula untuk memfasilitasi.

Pada kenyataannya, proses perencanaan yang panjang mulai dari desa

dan kelurahan ke kabupaten/kota, terus ke provinsi dan pusat, setiap tahapnya,

bahkan mulai dari desa/kota mengalami proses erosi substansi. Hal tersebut

disebabkan dalam proses perencanaan diberlakukan sistem perwakilan,

dengan alasan tidak mungkin menampung seluruh masyarakat. Sistem

perwakilan harus dilakukan oleh karena sistem perencanaan pembangunan

masih menganut pola terpusat. Artinya pengambilan keputusan khususnya

dalam hal arah pembangunan dan pembiayaan dilakukan oleh para penguasa.

Masyarakat hanya dilibatkan pada bagian tertentu, bahkan cenderung hanya

untuk melengkapi desain besar perencanaan yang telah dibuat. Isu

perencanaan dari masyarakat yang tidak ada di dalam desain besar

perencanaan, kemungkinan besar disingkirkan.

3. Partisipasi Dalam Pemberdayaan

Sebagai sebuah pendekatan yang berbasis masyarakat, prakarsa dan

keterlibatan masyarakat harus muncul pada keseluruhan proses pelaksanaan

pemberdayaan, mulai dari identifikasi kebutuhan dan permasalahan,

perumusan dan perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi program

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dan memperoleh manfaat program. Keterlibatan masyarakat dalam

keseluruhan tahap kegiatan bersama disebut partisipasi. Keterlibatan

merupakan unsur utama dari konsep partisipasi. Walaupun demikian, tidak

semua keterlibatan dapat diklasifikasikan sebagai partisipasi. Keterlibatan

disebut partisipasi apabila didorong oleh determinasi dan kesadaran tentang

keterlibatannya. Keterlibatan yang tidak disertai determinasi dan kesadaran

lebih tepat disebut sebagai mobilisasi (CFDP Buku 1, 2007 : 29).

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan bisa diciptakan jika

ditumbuhkan sikap saling percaya dan saling pengertian antara masyarakat

dengan semua pelaku pembangunan. Upaya ini tidak mudah karena di

dalamnya harus didasarkan pada prinsip saling ketergantungan, saling

membutuhkan, saling solider, dan jujur (Maskun, 1993).

Unsur partisipasi memegang peran penting dalam mewujudkan

keberlangsungan pembangunan masyarakat. Diana Conyers (1994:154)

menyebutkan tiga alasan penting partisipasi dalam mewujudkan

keberlangsungan program di masyarakat. Pertama, partisipasi merupakan alat

untuk memotret konteks masyarakat yang terkait dengan sikap, permasalahan,

kebutuhan dan kondisi masyarakat sebagai informasi penting untuk menyusun

program. Kedua, keterlibatan masyarakat secara sadar dalam setiap tahapan

program akan menumbuhkan rasa memiliki dan memercayai terhadap

program tersebut karena masyarakat akan lebih memahami seluk beluk

program tersebut. Ketiga, masyarakat memiliki hak memberikan saran dan

memutuskan terhadap program-program yang akan dilaksanakan untuk

mereka.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Mirip dengan pendapat Diana Conyers, Britha Mikkelsen (1999:66)

menyebutkan bahwa secara normatif asumsi yang mendasari partisipasi adalah

bahwa masyarakat lokal harus memperoleh program pembangunan yang

mereka tentukan sendiri. Asumsi tersebut didasari oleh keyakinan bahwa

masyarakat lokal yang paling tahu apa yang menjadi masalah dan

kebutuhannya. Karena itu jika program di tingkat akar rumput didasari oleh

keputusan masyarakat sendiri, maka program tersebut lebih relevan dan

menyentuh permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat. Asumsi

dan keyakinan tersebut di atas ingin menunjukan bahwa pemberdayaan

masyarakat mutlak perlu mendapatkan partisipasinya. Kurangnya partisipasi

masyarakat menunjukan adanya penolakan di kalangan anggota masyarakat

terhadap program pembangunan.

Untuk mengembangkan partisipasi, Mikkelsen (1999:69) menyarankan

empat pendekatan, yaitu: Pertama, pendekatan partisipasi pasif yang

menganggap pihak eksternal lebih tahu dibandingkan masyarakat sehingga

selalu aktif memberikan informasi atau ketrampilan dari luar untuk dilakukan

masyarakat. Bentuk partisipasi demikian diwujudkan dalam pola komunikasi

satu arah dan hubungan yang bersifat vertikal atas bawah. Kedua, pendekatan

partisipasi aktif. Pendekatan ini sudah mulai membuka dialog dengan

mengembangkan komunikasi dua arah untuk memberikan kesempatan

masyarakat dapat berinteraksi lebih intensif dengan petugas dari luar.

Meskipun demikian, pendekatan ini masih tetap didasarkan pada anggapan

sama dengan pendekatan partisipasi pasif bahwa pihak luar lebih tahu

dibandingkan masyarakat. Ketiga, pendekatan partisipasi dengan keterikatan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Keterlibatan masyarakat dalam program didasarkan pada kesepakatan antara

masyarakat lokal dengan pihak eksternal. Dalam kesepakatan yang mirip

kontrak sosial disebutkan apa yang harus dilakukan masyarakat lokal dan apa

yang harus diberikan pihak eksternal. Keempat, pendekatan partisipasi atas

permintaan masyarakat lokal. Bentuk ini mencerminkan program

pembangunan atas dasar keputusan yang diambil masyarakat lokal atau

setempat. Pihak eksternal lebih banyak menunggu dalam menjawab kebutuhan

yang dibuat dan diputuskan masyarakat lokal, bukan kebutuhan yang

dirancang dari luar. Masyarakat lokal memegang otoritas penuh dalam

menentukan arah, bentuk, dan hasil program. Pihak luar tidak memiliki

rancangan program yang harus dilakukan masyarakat lokal, tidak ada sistem

komando atau instruksi pihak luar atau eksternal kepada masyarakat lokal.

Sumitro Maskun (1993) menyebutkan 4 faktor yang menentukan

partisipasi, yaitu: (1) kebutuhan masyarakat, (2) interest masyarakat (3) adat

istiadat, (4) sifat-sifat komunal yang mengikat anggota masyarakat satu sama

lain. Tidak jarang terjadi bahwa masyarakat lebih tahu permasalahan yang

dihadapinya tetapi tidak mampu mengatasi karena keterebatasan yang

dimiliki. Sering pula dijumpai pandangan orang di luar masyarakat, dinilai

oleh anggota masyarakat jauh berbeda dengan yang dirasakan masyarakat.

Dalam konteks pembangunan berwawasan masyarakat, Yulius Slamet

(1994) mengusulkan dua strategi untuk memacu partisipasi masyarakat, yaitu:

Pertama, strategi responsif yang mengandalkan pada kemandirian. Strategi

responsif beranggapan bahwa jika masyarakat akan memperoleh program,

maka sebenarnya masyarakat yang paling tahu apa kebutuhan dan kekurangan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

serta bagaimana cara memenuhi. Bantuan dari luar digunakan sebagai strategi

untuk menggali partisipasi masyarakat lebih besar. Strategi demikian lebih

memungkinkan timbulnya partisipasi masyarakat pada semua tahap

pembangunan. Dalam kenyataan, kompetensi masyarakat belum optimal

sehingga dibutuhkan bantuan dari luar yang justru lebih dominan. Akibat

strategi ini adalah program tidak mewakili kebutuhan masyarakat sehingga

tumbuh rasa enggan masyarakat, dan adanya titipan kepentingan dari individu

atau kelompok yang berpengaruh di masyarakat. Kedua, strategi yang

menekankan pemerkuatan masyarakat sebagai satu kesatuan yang mengacu

pada penyiapan-penyiapan struktural. Pendekatan demikian bersifat holistik

karena melihat kemiskinan pada masyarakat sebagai produk dari berbagai

faktor yang saling berhubungan (Slamet, 1994).

Dalam hal input, timbal balik input, dan menikmati hasil, Margono

Slamet (2003) membagi partisipasi menjadi lima, yaitu: (1) memberi input

proses pembangunan, menerima imbalan atas input dan ikut menikmati hasil,

(2) memberi input dan menikmati hasilnya, (3) memberi input dan menerima

imbalan tanpa ikut menikmati hasil pembangunan secara langsung, (4)

menikmati hasil pembangunan tanpa ikut memberi input, (5) memberi input

tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati hasilnya.

Margono Slamet juga mensyaratkan tiga hal untuk menumbuhkan

partisipasi, yaitu: Pertama, adanya kesempatan untuk membangun kesempatan

dalam pembangunan seperti sumber daya alam yang dapat dikembangkan,

pasaran yang terbuka, tersedianya modal, tersedianya sarana prasarana.

Kedua, adanya kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan seperti

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pengetahuan, ketrampilan, sikap. Ketiga, kemauan untuk berpartisipasi

(Margono Slamet, 2003:8–10).

Perihal faktor pendukung dan penghambat Partisipasi, Loekman

Soetrisno (1995) mengidentifikasikan tiga hal yang berkaitan dengan

upaya pengembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yaitu:

(1) belum dipahaminya makna partisipasi oleh pihak perencana

pelaksanaan pembangunan, (2) dikembangkannya pembangunan sebagai

ideologi baru yang harus diamankan dan dijaga ketat yang mendorong

aparat pemerintah bersifat otoriter. Kondisi demikian, dapat

menimbulkan reaksi balik berupa budaya diam yang menumbuhkan

keengganan masyarakat berpartisipasi, (3) banyaknya peraturan yang

meredam keinginan masyarakat untuk berpartisipasi.

Kondisi yang mendorong partisipasi menurut Loekman Soetrisno

(1995) adalah: (a) masyarakat merasa bahwa aktivitas tersebut penting,

(b) masyarakat merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan, (c)

berbagai bentuk partisipsi harus diakui dan dihargai, (d) masyarakat

harus bisa berpartisipasi dan dudukung dalam pelaksanaannya.

Bolman (1974) menyarankan suatu pembedaan yang bermanfaat

antara hambatan partisipasi intrinsik dan ekstrinsik. Hambatan ekstrinsik

adalah faktor-faktor yang terletak di luar batas-batas organisasi dan bisa

memengaruhi namun tidak dapat dikontrol. Hambatan ekstrinsik terhadap

partisipasi adalah konteks sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan di

mana organisasi bekerja dan hal-hal tersebut dapat sangat menghambat

tingkat dan efektivitas partisipasi. Posisi struktural orang-orang dalam

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

masyarakat dapat mempengaruhi siapa yang berpartisipasi dan siapa yang

tidak berpartisipasi.

Hambatan-hambatan intrinstik secara umum berkaitan dengan

ciri-ciri birokrasi dan profesionalisme. Mereka mencakup beberapa

aturan dari suatu organisasi, strukturnya memiliki sifat seperti labirin

dan ketegangan-ketegangan antara tujuan birokrasi dan tujuan

masyarakat. Organisasi mungkin tidak dapat diakses secara optimal oleh

rakyat. Bahasa yang digunakan oleh staf mungkin bersifat

mengintimidasi dan mengasingkan rakyat. Rakyat mungkin sangat ragu

untuk terlibat dalam suatu organisasi. Satu hambatan intrinsik kunci

adalah asumsi bahwa pengetahuan profesional pakar lebih hebat

dibandingkan dengan yang diketahui oleh rakyat lokal.

Faktor-faktor kondusif bagi partisipasi dan yang mewakili

sumber daya positif bagi pekerja masyarakat adalah sebagai berikut: (a)

kontrol dari masyarakat (asli) secara penuh, (b) pendamping masyarakat

memahami dengan jelas tentang kompleksitas partisipasi, (c) kriteria

yang jelas dalam mengundang partisipasi (d) kejujuran dan keterbukaan

kepada masyarakat tentang kendala dan keterbatasan partisipasi, (e)

akses kepada informasi yang relevan, (f) pelatihan masyarakat lokal

dalam hal-hal seperti melobi dan advokasi, (g) penyediaan fasilitator

pada pertemuan masyarakat, (h) waktu yang cukup bagi masyarakat

untuk mewujudkan peran, (i) jejaring masyarakat dan organisasi yang

kuat, (j) mencegah profesional untuk menjadi perwakilan masyarakat,

(k) membangun organisasi berbasis masyarakat, (l) menghargai

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pengetahuan, kearifan dan sejarah lokal, (m) komitmen dari sponsor

terhadap pendekatan kemitraan dengan masyarakat, (n) umpan balik dan

pengakuan terhadap kerja partisipan, (o) identifikasi awal dan

membahas setiap hambatan, konflik dan sebagainya.

4. Corporate Social Responsibility (CSR)

a. Pengertian Corporate Social Responsibility

Sampai saat ini belum ada definisi tunggal tentang Corporate

social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Pengertian CSR sangat beragam bergantung pada posisi sosial dan politik

serta fungsi dan peran yang bersangkutan di masyarakat. Dalam konteks

perusahaan, Reza Rahman (2009) menyebutkan bahwa beragamnya

pengertian CSR sangat bergantung pada visi misi perusahaan yang

disesuaikan dengan needs, desire, wants, dan interest komunitas (Reza

Rahman, 2009;10). Meskipun demikian, pendapat dari beberapa tokoh

CSR seperti penggagas, konsultan, dan pengamat CSR mengerucut pada

beberapa kesamaan.

Yusuf Wibisono (1997) mencatat beberapa pendapat ahli tentang

batasan CSR, semisal seperti; Merrick Dodd yang berpendapat bahwa

sebagai sebuah organisasi publik, perusahaan memiliki tanggung jawab

tidak hanya kepada pemiliknya (shareholders) tetapi juga terhadap multi

konstituen atau yang lebih populer disebut stakeholders. Pemikiran Dodd

dipercaya menjadi bangunan filosofis konsep CSR. Ahli lain yang

pendapatnya juga dikutip Yusuf Wibisono adalah Howard Rothmann

Bowen, yang merumuskan konsep CSR sebagai suatu kewajiban sosial

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

yang diwujudkan dalam suatu tindakan yang harus sesuai dengan

kebutuhan dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat itu sendiri. Jadi CSR

bersifat bottom-up, bukan top-down. Pendapat Howard Bowen diungkap

dalam bukunya “Social Responsibility of The Businessman” yang terbit

pada tahun 1953. Oleh karena pendapatnya tersebut, Howard R. Bowen

dijuluki sebagai Bapak CSR Modern (Yusuf Wibisono, 2007).

John Elkington dalam bukunya Cannibals with Forks, the Tripple

Bottom Line of Twentieth Century Bussiness (1997) yang dikutip oleh

Yusuf Wibisono (2007) mengembangkan konsep triple bottom line

(economic prosperity, environmental quality, dan social justice).

Perusahaan yang ingin terus menjalankan usahanya tidak dibenarkan

hanya mengejar keuntungan semata (profit), tetapi juga harus terlibat pada

pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people), dan berpartisipasi aktif

dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) (Yusuf Wibisono, 2007).

Beberapa pendapat dari para tokoh-tokoh yang berkecimpung

dalam bidang CSR antara lain; Sony Sukada (konsultan CSR)

menerjemahkan CSR sebagai “upaya manajemen yang dijalankan oleh

entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar

keseimbangan pilar ekonomi, sosial, lingkungan, dengan meminimalkan

dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif di setiap pilar”

(Sonny Sukada, 2006). Hampir sama dengan pengertian di atas, Yusuf

Wibisono (2007) mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab perusahaan

kepada pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak

negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Yusuf Wibisono, 2007: 8).

Definisi CSR oleh Sony Sukada & Jalal, dan Yusuf Wibisono

sangat dekat dengan definisi CSR yang diperkenalkan John Elkington’s

jauh sebelumnya. Seperti dikutip Wahyudi & Azheri (2008), John

Elkington mendefinisikan CSR dengan lebih menekankan pada sejauh

mana konsep suatu perusahaan untuk mengindahkan kewajibannya

terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, masyarakat dan ekologis

dalam semua aspek aktivitasnya. Kewajiban dimaksud tidak hanya

menurut undang-undang untuk mematuhi segala peraturan yang ada

(yuridis formal) tetapi juga mencakup kewajiban dalam arti moral.

Dalam konteks Indonesia, telah diundangkan dua Undang-Undang

(UU) yang mengatur tentang CSR, yaitu UU Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas.

Penjelasan Pasal 15 huruf b UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (disingkat UUPM) menegaskan bahwa “tanggung

jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap

perusahaan penanaman modal untuk menciptakan hubungan yang serasi,

seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya

masyarakat setempat” (Pasal 15 Huruf b UUPM).

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

(disingkat UUPT) pasal 1 nomor 3 menjelaskan bahwa “tanggung jawab

sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya (Pasal 1 Nomor

3 UUPT).

Kedua rumusan CSR, dalam UUPM dan UUPT jika diperhatikan

secara cermat memiliki perbedaan sangat berarti. UUPM secara praksis

memaknai CSR hanya sebagai upaya perusahaan menciptakan harmonisasi

dengan lingkungan di mana mereka melakukan aktivitas usaha. Sementara

UUPT memaknai CSR lebih jauh dengan mengartikan CSR sebagai wujud

komitmen perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan. UUPT juga

membedakan tanggung jawab sosial (social responsibility) dan tanggung

jawab lingkungan (environment responsibility), yang dalam konsepsi John

Elkington yang sudah dianut banyak pihak, aspek lingkungan merupakan

salah satu aspek selain aspek sosial dan aspek ekonomi dari tanggung

jawab sosial itu sendiri.

b. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dan seperti dapat dilihat

pada bagian pengertian di atas, sampai saat sekarang belum ada kesamaan

pandang dari berbagai entitas maupun dari para pakar tentang pengertian

CSR. Kondisi perbedaan pengertian tentang CSR, menurut Wahyudi &

Azheri (2008) akan berdampak pada implementasi CSR di lapangan yang

sangat ditentukan oleh pemahaman masing-masing pihak. Beragamnya

pengertian tentang CSR yang berdampak pada implementasi di lapangan,

diikuti dengan kemunculan standar-standar CSR dari berbagai lembaga.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Menurut catatan Michael Urminsky seperti yang dikutip Sonny Sukada

dalam Fajar Nursahid (2008), dari 258 standar CSR yang diidentifikasi,

sebagian besar (67%) dibuat oleh perusahaan sendiri, dan 11% dibuat oleh

kumpulan perusahaan, sehingga pihak lain tidak banyak mengetahui.

Meskipun demikian, berdasarkan pengertian yang ada di

masyarakat, dapat ditarik prinsip-prinsip yang terdapat pada CSR tersebut.

Menurut Alyson Warhust (1998), salah seorang pakar CSR dari University

of Bath Inggris, ada 16 prinsip yang harus diperhatikan dalam

mengimplementasikan CSR, yaitu:

1) Prioritas Perusahaan

Prinsip ini mengharuskan perusahaan menjadikan CSR sebagai

prioritas tertinggi dan penentu utama dalam pembangunan

berkelanjutan. Dengan demikian perusahaan dapat membuat kebijakan,

program, dan praktek dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dengan

cara lebih bertanggung jawab secara sosial.

2) Manajemen Terpadu

Manajer sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus

mampu mengintegrasikan setiap kebijakan dan program dalam

aktivitas bisnisnya, sebagai salah satu unsur dalam fungsi manajemen.

3) Proses Perbaikan

Setiap kebijakan, program, dan kinerja sosial harus dilakukan

evaluasi secara berkesinambungan didasarkan atas temuan riset

mutakhir dan memahami kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria

sosial tersebut secara global.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4) Pendidikan Karyawan

Karyawan sebagai stakeholders primer harus ditingkatkan

kemampuan dan keahliannya, oleh karena itu perusahaan harus

memotivasi mereka melalui program pendidikan dan pelatihan.

5) Pengkajian

Sebelum melakukan kegiatan sekecil apapun, perusahaan harus

melakukan kajian mengenai dampak sosialnya. Kajian tersebut harus

dilakukan sesaat sebelum mengakhiri atau menutup suatu kegiatan.

6) Produk dan Jasa

Suatu perusahaan harus mengembangkan produk dan jasa yang

tidak memiliki dampak negatif secara sosial.

7) Informasi Publik

Memberikan informasi dan mengadakan pendidikan terhadap

konsumen, distributor, dan masyarakat umum tentang penggunaan,

penyimpanan, dan pembuangan suatu produk barang dan atau jasa.

8) Fasilitas dan Operasi

Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas

serta menjalankan kegiatan dengan mempertimbangkan temuan yang

berkaitan dengan dampak sosial dari suatu kegiatan perusahaan.

9) Penelitian

Melakukan dan atau mendukung suatu riset atas dampak sosial

dari penggunaan bahan baku, produk, proses, emisi dan limbah yang

dihasilkan sehubungan dengan kegiatan usaha. Penelitian dilakukan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dalam upaya mengurangi dan atau meniadakan dampak negatif

kegiatan dimaksud.

10) Pencegahan

Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan atau penggunaan

produk barang atau jasa yang sejalan dengan hasil penelitian mutakhir.

Kegiatan dilakukan untuk mencegah dampak sosial yang negatif.

11) Kontraktor dan Pemasok

Mendorong kontraktor dan pemasok untuk menerapkan

prinsip-prinsip CSR, baik yang telah maupun yang akan melakukan.

Bila perlu menjadikan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari suatu

persyaratan dalam kegiatan usahanya.

12) Siaga Menghadapi Darurat

Perusahaan harus menyusun dan merumuskan rencana dalam

menghadapi keadaan darurat. Bila terjadi kedaan berbahaya,

perusahaan harus bekerja sama dengan layanan gawat darurat

(emergency), instansi berwenang, dan komunitas lokal. Selain itu

perusahaan berusaha mengenali potensi bahaya yang muncul.

13) Transfer Pengalaman Terbaik

Berkontribusi pada pengembangan dan transfer bisnis praktis,

bertanggung jawab secara sosial pada industri dan sektor publik.

14) Memberikan Sumbangan

Sumbangan ini ditujukan untuk pengembangan usaha bersama,

kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

departemen serta lembaga pendidikan yang akan membantu

meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial.

15) Keterbukaan

Menumbuhkembangkan budaya keterbukaan dan dialogis

dalam lingkungan perusahaan dan dengan unsur publik.

16) Pencapaian dan Pelaporan

Melakukan evaluasi atas hasil kinerja sosial, melaksanakan

audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan

kriteria perusahaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta

menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang

saham, pekerja, dan publik. (Alyson Warhust, 1998 dalam Yusuf

Wibisono, 2007; 39 – 41).

Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD) pada saat pertemuan para menteri anggota OECD di Prancis

tahun 2000 juga merumuskan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan

pedoman dalam implementasi CSR bagi perusahaan transnasional, yaitu:

1) Memberi kontribusi bagi kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan

berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

2) Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi oleh kegiatan

yang dijalankan perusahaan tersebut, sejalan dengan kewajiban dan

komitmen pemerintah di negara tempat perusahaan beroperasi.

3) Mendorong pembangunan kapasitas lokal melalui kerjasama yang erat

dengan komunitas lokal, selain mengembangkan kegiatan perusahaan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

di pasar dalam dan luar negeri sejalan dengan kebutuhan praktek

perdagangan.

4) Mendorong pembentukan human capital, khususnya melalui

penciptaan kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi

karyawan.

5) Menahan diri untuk tidak mencari atau menerima pemberian dari luar

yang tidak dibenarkan secara hukum yang terkait dengan lingkungan,

kesehatan dan keselamatan kerja, perburuhan, perpajakan, insentif

finansial dan isu lainnya.

6) Mendorong dan memegang teguh prinsip-prinsip good corporate

governance (GCG) serta mengembangkan dan menerapkan praktek-

praktek tata kelola perusahaan yang baik.

7) Mengembangkan dan menerapkan praktek sistem manajemen yang

mengatur diri secara efektif guna menumbuh-kembangkan relasi saling

percaya antara perusahaan dan masyarakat.

8) Mendorong kesadaran pekerja yang sejalan dengan kebijakan

perusahaan melalui penyebarluasan informasi tentang kebijakan itu

pada pekerja termasuk melalui program-program pelatihan.

9) Menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tebang pilih

(discrimination) dan indisipliner.

10) Mengembangkan mitra bisnis, termasuk para pemasok dan sub-

kontraktor, untuk menerapkan aturan perusahaan yang sejalan dengan

pedoman tersebut.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

11) Bersikap abstain terhadap semua keterlibatan yang tak sepatutnya

dalam kegiatan politik-politik lokal. (Yusuf Wibisono, 2007: 42-43).

Dari rincian prinsip-prinsip CSR sebagaimana tersebut di atas,

menurut Wahyudi & Azheri (2008), prinsip-prinsip tersebut tidak terlepas

dari konsep Triple Bottom Line sebagaimana diungkapkan John Elkington

yang terdiri atas economic prosperity, environmental quality, and social

justice (Wahyudi & Azheri, 2008:61).

c. Faktor-faktor Implementasi CSR

Belum adanya kesatuan rumusan definisi tentang CSR,

menunjukkan masih beragamnya pemahaman berbagai elemen masyarakat

(entitas dan para pakar) dalam memaknai keberadaan CSR. Perbedaan

pemahaman tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti visi dan misi

yang disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, apresiasi dan

akseptabilitas dari masyarakat. Perbedaan pemahaman tersebut yang

kemudian amat mempengaruhi implementasi CSR di masyarakat. Rentang

bentuk dan jenis CSR di masyarakat menjadi sangat luas. Hampir setiap

kegiatan entitas bisnis, apapun jenisnya dan berapapun volumenya, bisa

dipastikan hal tersebut diklaim sebagai kegiatan CSR. Kebutuhan akan

kesatuan rumusan CSR mendesak dibutuhkan terutama jika dikaitkan

dengan keinginan untuk mengukur efektivitas implementasi CSR di

masyarakat secara obyektif.

Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas penerapan CSR di

masyarakat adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi

implementasi CSR di masyarakat. Menurut Princes of Wales Foundation,

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

yang dikutip oleh Hendrik Budi Untung (2008), ada lima hal penting yang

dapat memengaruhi imlementasi CSR; Pertama, menyangkut human

capital atau pemberdayaan manusia. Kedua, environments yang berbicara

tentang lingkungan. Ketiga, adalah good corporate governance. Keempat,

social cohesion. Artinya, dalam melaksanakan CSR jangan sampai

menimbulkan kecemburuan sosial. Kelima, economic strength atau

memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi

(Untung, 2008: 11-12).

Dalam konteks tata kelola perusahaan yang baik atau good

corporate governance (GCG), penerapan CSR di lapangan menurut Indra

Surya dan Ivan Yustiavandana (2006) seperti yang dikutip Wahyudi &

Azheri, 2008) harus benar-benar memperhatikan kepentingan stakeholders

yaitu: (a) prinsip keterbukaan harus diimplementasikan terutama pada saat

perusahaan menjual sahamnya, (b) pemberian informasi material sesegera

mungkin pada masyarakat, (c) mendengarkan secara serius setiap opini

publik yang berkaitan dengan perusahaan (Wahyudi & Azheri, 2008:173).

Hal tersebut disebabkan karena pengertian tanggung jawab (responsibility)

pada CSR lebih menekankan kepada para pemangku kepentingan

(stakeholders). Berbeda dengan pengertian responsibility pada good

corporate governance (GCG) yang lebih diarahkan kepada para pemegang

saham (shareholders).

Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi CSR di masyarakat

bisa dipelajari dari strategi dasar yang digunakan oleh entitas bisnis dalam

melakukan kegiatan CSR. Strategi dasar tersebut dirumuskan berdasarkan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

pemahaman mereka terhadap keberadaan CSR, baik bagi diri sendiri

(internal) maupun bagi masyarakat (eksternal). Menurut Hardinsyah dan

Muhamad Iqbal (2006), ada tiga strategi dasar yang dapat digunakan untuk

menerapkan prinsip-prinsip CSR, yaitu: (1) penguatan kapasitas (capacity

building), (2) kemitraan (collaboration), (3) penerapan inovasi.

5. CSR Berbasis Masyarakat

Menurut Howard Rothman Bowen (1953) CSR adalah suatu

kewajiban sosial yang diwujudkan dalam suatu tindakan yang harus sesuai

dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat itu sendiri.

Tindakan tersebut menurut John Elkington (1997) mengerucut pada tiga

sektor yang lebih dikenal dengan triple bottom line (economic prosperity,

environmental quality, dan social justice).

Konsep filosofis CSR yang didasarkan pada kebutuhan dan nilai-nilai

yang ada pada masyarakat sejalan dengan konsep pembangunan masyarakat.

Pembangunan masyarakat adalah pembangunan yang mengikutsertakan

masyarakat pada semua tahap pembangunan, yakni perencanaan, pelaksanaan,

menghasilkan, menikmati, dan melestarikan (Totok Daryanto dalam Suparjan

dan Suyatno, 2003). Karena itu pembangunan masyarakat sering disebut

dengan pembangunan berpusat pada masyarakat atau pembangunan berbasis

masyarakat.

Berdasarkan pemahaman terhadap filosofi CSR dan pengertian

terhadap konsep pembangunan masyarakat, sebenarnya keduanya memiliki

kesamaan prinsip dalam hal pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Pemakaian istilah CSR berbasis masyarakat adalah upaya penegasan terhadap

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pengertian CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan yang diwujudkan

dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dikelola dengan menempatkan

masyarakat sebagai subyek pelaku pada setiap tahapan kegiatan.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian evaluasi Silfia Claudiana tahun 2007 terhadap pelaksanaan

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Desa Kaligawe,

Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa kehadiran P2KP ikut

mewarnai dinamika pembangunan di desa yang memiliki kondisi dan karakteristik

masyarakat agraris. Meskipun demikian, dalam implementasinya (process), P2KP

tidak langsung menjawab masalah dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat

karena P2KP lebih menekankan pada kemandirian masyarakat agar dapat

mengatasi sendiri masalah yang mereka hadapi. Penelitian juga menemukan

bahwa pelaksanaan P2KP di Desa Kaligawe telah memberikan kontribusi

terhadap pencapaian dua dari tiga tujuan P2KP yakni terbentuknya badan

keswadayaan masyarakat (BKM) dan terbukanya akses pelayanan masyarakat

khususnya warga miskin dalam bidang lingkungan, sosial dan ekonomi atau

Tridaya. Namun demikian, capaian (product) pelaksanaan P2KP belum

sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat Desa Kaligawe. Hal tersebut

disebabkan karena dalam pelaksanaan kegiatan P2KP (faktor process) lebih

berorientasi output atau capaian kuantitatif daripada kualitas itu sendiri. Selain itu,

belum optimalnya capaian pelaksanaan P2KP juga dipengaruhi oleh strategi dan

mekanisme input yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi (Silfia Claudiana, 2007 : 210).

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Sementara itu hasil penelitian evaluatif terhadap Program Pengembangan

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Usaha Kecil di Desa Gondang,

Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen yang dilakukan oleh Bayu Setyatmoko

(Lukas Bayu Setyatmoko, 2006 : 128), menemukan bahwa program tersebut telah

memberikan kontribusi dalam membangun keswadayaan masyarakat melalui

kelompok-kelompok yang dibentuk oleh masyarakat terutama pada aspek

keuangan. Besarnya perhatian program pada aspek pengelolaan keuangan

menyebabkan capaian program tidak dapat optimal karena dalam proses

pelaksanaannya, program kurang memperhatikan context dan tujuan yang hendak

dicapai. Di samping itu pula tidak optimalnya capaian program juga sangat

dipengaruhi oleh bentuk input dan cara pengelolaan input tidak sesuai dengan

kebutuhan pemecahan masalah.

C. Kerangka Pikir

Pembangunan dipahami sebagai upaya terencana untuk mengubah kondisi

masyarakat dari tidak baik menjadi lebih baik, dari tidak berdaya menjadi lebih

berdaya atau dari tidak mandiri menjadi lebih mandiri. Pelaku pembangunan

nasional adalah tiga stakeholders yaitu masyarakat, negara, dan swasta (Suparjan

& Suyatno. 2003:19). Ketiganya memiliki peran yang spesifik yang berbeda

sesuai karakteristik mereka.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk

keterlibatan unsur swasta dalam pembangunan nasional yang telah diatur dalam

produk hukum positif berupa undang-undang. Meskipun demikian, implementasi

CSR masih sangat beragam karena setiap perusahaan memiliki interpretasi

berbeda sesuai standar CSR dari entitas bisnis tersebut. Menurut Sonny Sukada

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

(2006) dari 258 standar CSR yang diidentifikasi, sebagian besar (67%) dibuat

perusahaan sendiri, 11% oleh kumpulan perusahaan (Sonny Sukada dalam Fajar

Nursahid, 2008). Situasi ini menyulitkan pihak luar untuk menilai apakah CSR

telah berperan secara signifikan dalam proses pembangunan nasional atau belum,

karena klaim keberhasilan hanya sepihak, yakni dari unsur perusahaan.

Mutu CSR sangat tergantung pada visi dan misi perusahaan (Reza

Rahman, 2009) serta komitmen perusahaan dalam menerapkan program CSR.

Perusahaan dengan visi misi serta komitmen proaktif akan menerapkan kegiatan

CSR jauh melebihi batas minimal peraturan. Perusahaan aktif mencari peluang

melaksanakan CSR demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan

lingkungan serta didukung sepenuhnya pimpinan. Berbeda dengan perusahaan

yang reaktif, pendekatan terhadap CSR melibatkan tindakan seminimal mungkin

dan bahkan melibatkan usaha penolakan atau menutup-nutupi pelanggaran yang

mereka lakukan. Tidak ada dukungan dari manajemen terhadap penerapan CSR

karena merasa entitas sosial tidak penting (Wahyudi & Azheri, 2008).

Pendapat Howard Rothmann Bowen, yang dikenal sebagai Bapak CSR

Modern, dalam bukunya “Social Responsibility of The Businessman” (1953) yang

dikutip Yusuf Wibisono (2007) menegaskan bahwa kegiatan sosial perusahaan

harus disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat. Pemikiran Bowen

tentang CSR sejalan dengan konsep pembangunan masyarakat, yakni

pembangunan yang mengikutsertakan masyarakat pada semua tahapan

pembangunan serta menempatkan manusia sebagai subyek pembangunan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, menghasilkan, menikmati, dan melestarikan

sampai tahap melestarikan (Suparjan & Suyatno, 2003).

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan pengertian pembangunan masyarakat tersebut, maka

penerapannya sangat tergantung kepada kemauan politik negara, pendidikan

masyarakat, dalam arti kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi dan

memutuskan masalah, serta mengambil keputusan, dan sistem nilai yang dianut

masyarakat.

Roh dari pembangunan masyarakat adalah pemberdayaan masyarakat

yang pada hakekatnya memberikan otoritas dan kemampuan kepada masyarakat

untuk dapat terlibat secara aktif dan bermakna atau berpartisipasi. Sumitro

Maskun (1993) menyebutkan 4 (empat) faktor yang menentukan partisipasi

masyarakat; (1) kebutuhan masyarakat, (2) interest masyarakat, (3) adat istiadat,

(4) sifat-sifat komunal yang mengikat anggota masyarakat satu sama lain. Dalam

bahasan lain, Slamet (1994) menyebutkan dengan strategi responsif, yakni strategi

memacu partisipasi masyarakat dengan berasumsi bahwa masyarakatlah yang

paling tahu apa kebutuhan dan kekurangan mereka serta yang paling tahu

bagaimana memenuhinya.

Sementara sebagai salah satu pelaku utama pembangunan nasional, swasta

sebaiknya mengambil peran yang proporsional. Intervensi pihak swasta yang

terlalu kuat dalam pembangunan nasional dengan cara bekerjasama dengan unsur

negara akan mematikan keberdayaan masyarakat. Intervensi swasta dalam

pembangunan bisa berwujud modal, teknologi, maupun model-model pendekatan

pembangunan (Ambar, 2004).

Antara konsep pembangunan masyarakat, konsep partisipasi, dan sikap

perusahaan sangat berpengaruh dalam pengelolaan program CSR. Ketiganya

saling terkait satu sama lain karena ketiganya memiliki elemen dan pemahaman

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

saling mendukung untuk mengoptimalkan program CSR. Kerangka pikir

penelitian berkaitan dengan ketiga hal di atas adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Skematik Kerangka Pikir Penelitian

FAKTOR PENDUKUNG PARTISIPASI: § Kemauan masyarakat § Kemampuan

masyarakat § Kesempatan bagi

masyarakat § Kebutuhan

masyarakat § Interest masyarakat

PARTISIPASI MASYARAKAT:

§ Partisipasi masyarakat dalam tahapan pelaksanaan program

§ Jenis-jenis materi atau non materi yang diberikan masyarakat dalam partisipasinya

§ Elemen-elemen masyarakat yang terlibat dalam program

CSR BERBASIS MASYARAKAT

MASYARAKAT LEBIH BERDAYA

FAKTOR PENGHAMBAT PARTISIPASI § Stakeholders tidak

memahami makna partisipasi

§ Aparat penguasa yang bersifat otoriter

§ Aturan yang menghambat partisipasi masyarakat

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di enam desa (Desa Polan, Desa Karanglo, Desa

Kebonharjo, Desa Keprabon, Desa Wangen di Kecamatan Polanharjo, dan Desa

Daleman di Kecamatan Tulung) di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Desa-

desa tersebut berada di wilayah yang paling dekat dengan lokasi pabrik PT Tirta

Investama (TIV) yang memroduksi dan mendistribusikan air minum dalam kemasan

dengan merek Danone Aqua.

Pemilihan lokasi penelitian di keenam desa tersebut oleh karena di wilayah

tersebut terdapat program pemberdayaan milik PT TIV Klaten. Program

Pemberdayaan Masyarakat di Enam Desa di Dua Kecamatan di Kabupaten Klaten

adalah merupakan Program CSR PT Tirta Investama (TIV) yang didesain dengan

model berbasis masyarakat dan diharapkan dapat terus berkelanjutan dengan

menempatkan masyarakat sebagai subyek kegiatan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian evaluasi proses implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat

PT Tirta Investama bertujuan untuk memahami; Pertama, kemampuan program

dalam memberdayakan masyarakat. Kedua, bagaimana partisipasi masyarakat dalam

implementasi program. Ketiga, berbagai output implementasi program. Sebagai

penelitian evaluasi, maka tindakan penelitian ini lebih banyak mengidentifikasi dan

memotret temuan-temuan di lapangan, dibandingkan dengan berbagai teoretis yang

ada, sebagai bahan untuk membangun pemahaman baru tentang penerapan Program

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

CSR berbasis masyarakat. Langkah tersebut sesuai karakter penelitian evaluasi yang

menurut Michael Quinn Patton (2009), sebagian besar tidak teoretis, mengumpulkan

data tanpa mempertimbangkan relevansi teori atas kemungkinan penggeneralisasian

secara empiris. Tentunya, hasil murni evaluasi tidak bersifat teoretis (Michael Quinn

Patton, 2009:59-60).

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yakni berusaha

mendeskripsikan secara rinci mengenai potret program yang telah dilakukan melalui

pendekatan partisipatif. Artinya, penelitian menempatkan para pelaksana program dan

sasaran program sebagai sumber data utama dalam proses penggalian data. Data dan

informasi yang digali dan yang disajikan berasal dari pandangan dan persepsi para

pelaksana dan masyarakat sasaran program di keenam desa tersebut (participant point

of view).

Penelitian ini juga berusaha menggali data sampai perkembangan terakhir

program oleh karena program yang diteliti merupakan program yang sedang

berkembang, inovatif, di mana fokusnya adalah pada perbaikan program,

memfasilitasi implementasi yang lebih efektif, dan mengeksplorasi keragaman efek

yang terjadi pada peserta program. Karena itu, penelitian juga menerapkan strategi

kualitatif naturalistik formatif. Menurut Patton (2009), strategi kualitatif-naturalistik-

formatif menjadi penting pada awal program atau pada titik utama saat transisi

program (Michael Quinn Patton, 2009:22-23).

Lokasi penelitian berada di enam desa yang lokasinya saling berbatasan dan

berdekatan dengan kondisi geografis relatif sama. Program yang akan dievaluasi

adalah sebuah program yang terletak di enam desa. Dua karakteristik yang menyertai

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

penelitian ini seperti disebut di atas mengindikasikan bahwa penelitian ini mengarah

pada bentuk penelitian studi kasus tunggal.

Penelitian ini adalah studi kasus terpancang (embedded case study research),

karena dalam penelitian evaluasi ini, peneliti belum mengenal apa yang terjadi akan

tetapi arah penelitian ini telah terfokus, telah ditentukan sebelum terjun ke lapangan,

yakni evaluasi Program CSR Tirta Investama untuk menjawab tiga masalah utama

yaitu efektivitas program, partisipasi masyarakat, serta bagaimana output program.

C. Teknik Sampling dan Populasi

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling

dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu

yang dimaksud dalam konteks ini, misalnya orang sebagai sumber data yang terpilih,

dianggap paling tahu tentang jenis data yang akan digali, misalnya tentang proses

perencanaan program, pelaksanaan program, pembentukan kelompok. Dengan

demikian pemilihan sumber data didasarkan pada jenis data yang digali (purposive),

yakni sumber data yang secara representatif memiliki data yang dibutuhkan.

Dalam snowball sampling, penentuan sampel sebelum turun ke lapangan

bersifat sementara, dan terus berkembang kemudian setelah di lapangan (emergent

sampling design). Peneliti memilih sampel sumber data tertentu yang diperkirakan

dapat memberikan data valid yang dibutuhkan, selanjutnya berdasarkan data atau

informasi yang diperoleh dari sampel sumber data sebelumnya, peneliti menetapkan

sampel lain yang diperkirakan memberikan data lebih lengkap. Sampel yang dipilih

semakin lama semakin terarah sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Sampling yang digunakan tidak mementingkan jumlahnya, tetapi lebih

mengutamakan mutu informasi. Oleh karena itu penelitian selalu mencari dan

memilih informan yang dinilai paling tahu, sehingga pilihan informan terus

berkembang sesuai kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian, penelitian mengumpulkan data

kualitatif dan data kuantitatif, seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Jenis Data Dan Sumber Data

No Data Data Kuantitatif Data Kualitatif

1 Implementasi Program CSR PT TIV Klaten

§ Jenis kegiatan yg dilaksanakan § Jumlah kelompok dampingan § Jumlah anggota kelompok § Hasil-hasil program

§ Proses pelaksanaan program § Dukungan tokoh masyarakat § Kompetensi anggota

kelompok 2 Partisipasi

masyarakat dalam implementasi program.

§ Jumlah anggota yang terlibat § Jenis kegiatan yang dilakukan

untuk membangun partisipasi § Rata-rata kehadiran anggota di

pertemuan kelompok

§ Kemauan masyarakat § Kemampuan masyarakat § Kesempatan dan interest

masyarakat § Dukungan tokoh masyarakat

3 Out put program di bidang ekonomi

§ Jenis kegiatan yang terkait pengembangan ekonomi

§ Hasil-hasil setiap kegiatan ekonomi

§ Jumlah penikmat program § Sarana dan prasarana ekonomi

§ Kompetensi anggota di bidang kegiatan ekonomi. § Dukungan tokoh masyarakat

di bidang ekonomi § Dampak ekonomi terhadap

masyarakat 4 Out put program di

bidang sosial § Jenis kegiatan yang terkait

dengan aspek sosial § Pihak-pihak yang terlibat § Hasil-hasil setiap kegiatan yg.

terkait dengan aspek sosial § Sarana dan prasarana sosial

§ Interaksi antara masyarakat dengan PT TIV Klaten § Konflik-konflik horizontal

yang terjadi. § Keterikatan masyarakat di

desa penelitian. 5 Out put program di

bidang lingkungan § Jenis kegiatan yang terkait

penyelamatan lingkungan § Hasil setiap kegiatan yang

terkait penyelamatan lingkungan

§ Pihak-pihak yang terlibat § Sarana dan prasarana

pendukung lingkungan

§ Kesadaran kelompok dalam penyelamatan lingkungan § Kompetensi anggota dalam

penyelamatan lingkungan. § Dukungan stakeholders

dalam penyelamatan lingk. § Dampak program terhadap

upaya penyelamatan lingk.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan sangat beragam sesuai kebutuhan jenis data

yang digali, meliputi:

a. Dokumen terkait, yakni: proposal program, laporan pelaksanaan, laporan

monitoring, monografi desa, foto-foto, perangkat administrasi KSM.

b. Narasumber, yakni: pelaksana program seperti penanggung jawab program

CSR PT TIV Klaten, petugas pendamping masyarakat, motivator atau kader;

aparat pemerintah desa, Pengurus KSM, tokoh masyarakat, masyarakat pelaku

program, masyarakat sekitar lokasi program, PPL kecamatan.

c. Objek atau benda, yakni: kondisi desa, KSM, produk unggulan, kondisi usaha

anggota KSM, demplot pertanian.

d. Peristiwa, yakni: perilaku dan aktivitas masyarakat sehari-hari.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang akan

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan meliputi:

1. Wawancara mendalam (in-depth interview)

Teknik wawancara mendalam dilakukan kepada semua informan selama

proses penelitian berlangsung. Wawancara dilakukan secara lentur dan terbuka,

tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal serta terkadang dilakukan

berulang pada informan yang sama. Proses wawancara mendalam digunakan

untuk mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang

sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan pengetahuan, pendapat, perasaan,

sikap dan pandangan berbagai elemen masyarakat terhadap kegiatan CSR PT TIV.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Hasil wawancara yang berkualitas diperoleh dengan menerapkan teknik

probing secara ketat, yakni memperoleh hulu data atau informasi dengan cara

mengajukan pertanyaan secara sistematik, bertahap dan terfokus sehingga data

dan informasi yang dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Secara ketat

diterapkan pula prinsip tacit knowledge melalui ketrampilan membaca bahasa

tubuh (gesture) informan serta penerapan prinsip emic selama proses wawancara.

2. Observasi Berpartisipasi

Penelitian menggunakan teknik observasi berpartisipasi dari peneliti untuk

mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi di lokasi penelitian

seperti lokasi pertanian, rumah tangga, tempat usaha masyarakat, proses

pendampingan, sampai pada sikap dan perilaku sehari-hari masyarakat program,

peristiwa-peristiwa sosial dan budaya lainnya di masyarakat.

Penerapan teknik observasi dikaitkan dengan dua hal, yakni informasi

yang digali dan konteks yang menyertai informasi agar tidak kehilangan makna.

Maka dalam observasi tidak hanya mencatat sesuatu atau kejadian peristiwa,

tetapi juga segala sesuatu yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa tersebut

(Nasution, 1988:55).

3. Studi Dokumen (content analysis)

Teknik studi dokumen digunakan dalam rangka mengumpulkan data yang

bersumber dari PT TIV, petugas pendamping masyarakat, masyarakat pengelola

program, monografi desa, serta sumber dokumen lain yang terkait. Data-data

tersebut digunakan untuk membuka data berikutnya serta memperkuat temuan-

temuan data sebelumnya.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus group discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah digunakan

dalam rangka menggali data atau informasi yang berkaitan dengan alasan yang

melatarbelakangi masyarakat bersikap dan berperilaku tertentu tentang sesuatu

hal. FGD dilakukan kepada sekelompok anggota masyarakat yang homogen.

Pengertian homogen ditentukan oleh kebutuhan jenis data yang dikumpulkan yang

digunakan untuk mengikat sekelompok masyarakat tertentu.

Topik data yang digali dengan menggunakan FGD, ditentukan di awal dan

di tengah proses penelitian yang bersumber dari pertanyaan-pertanyaan reflektif

sebagai reaksi atas data yang diperoleh sebelumnya.

F. Validitas Data

Kedekatan peneliti terhadap objek yang diteliti harus dikelola dalam rangka

menjaga objektivitas serta validitas penelitian. Pengembangan validitas dilakukan

dengan teknik triangulasi, yaitu meningkatkan validitas data melalui proses verifikasi

sebuah data dengan berbagai metode (triangulasi metode), berbagai sumber data

(triangulasi sumber data) serta beberapa peneliti (triangulasi peneliti). Data yang

diperoleh dengan berbagai metode, sumber data, dan peneliti tersebut kemudian

dibandingkan dan ditarik simpulannya.

Dalam hal triangulasi, sebelum dinyatakan sebagai hasil penelitian yang valid,

draft hasil penelitian yang dibangun dari berbagai nara sumber dipaparkan kepada

para pengelola dan masyarakat penerima program guna memperoleh tanggapan balik

dari mereka. Pemaparan draft hasil penelitian di hadapan para mahasiswa dalam

forum seminar hasil penelitian adalah juga bagian dari proses triangulasi.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis menurut Miles

& Huberman atau yang biasa dikenal dengan analisis data model interaktif. Pemilihan

model analisis interaktif didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni: (1)

komponen analisis lebih simpel dibandingkan model lain, (2) antar komponen analisis

saling berinteraksi secara terpadu sehingga mampu melihat secara obyektif dan

menyeluruh, (3) alur analisis tidak terlalu panjang sehingga tidak membingungkan.

Proses analisis data dilakukan selama proses penggalian data dengan

melibatkan tiga komponen utama analisis, yaitu: (1) reduksi data, (2) sajian data, serta

(3) penarikan simpulan dan verifikasinya. Proses interaktif antar-komponen inilah

yang memberi keunggulan metode interaktif karena akan menjamin obyektifitas dan

keseluruhan hasil analisis. Siklus yang terbentuk sebagai hasil interaksi antar

komponen analisis adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Teknik Analisis Data Model Interaktif. Sumber:Sutopo, 2002)

Pengumpulan Data

Sajian Data

Simpulan/ Verifikasi

Reduksi Data

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

H. Tahap Kegiatan Penelitian

Kegiatan penelitian merupakan rangkaian kegiatan terencana dan dilakukan

secara bertahap dengan maksud menjadi panduan kerja peneliti dalam melakukan

penelitian, serta agar kegiatan penelitian dapat dipantau dan diikuti pihak-pihak lain

yang berkepentingan. Tahap-tahap kegiatan penelitian tersebut adalah:

1. Persiapan

a. Pengembangan perangkat penelitian

b. Diskusi dengan pengelola program

c. Menyusun jadwal ke lapangan

2. Pengumpulan Data

a. Pengumpulan data

b. Reduksi data

c. Sajian data

3. Pembahasan Data

a. Pengaturan data (sesuai tujuan tujuan penelitian)

b. Pembahasan (data menyeluruh dan penarikan simpulan)

c. Penyusunan saran

4. Penulisan Laporan

a. Penyusunan laporan akhir

b. Seminar hasil

c. Perbanyakan laporan dan pendistribusian

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 64

BAB IV

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data

1. Kondisi Umum

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110o30’–110o45’ Bujur

Timur dan 7o30’–7o45’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah mencapai 665,56 km2

serta batas-batas wilayah sebagai berikut:

sebelah barat : Kabupaten Sleman – Jogjakarta

sebelah timur : Kabupaten Sukoharjo - Jawa Tengah

sebelah utara : Kabupaten Boyolali - Jawa Tengah

sebelah selatan : Kabupaten Gunung Kidul – Jogjakarta.

Menurut topografinya, Kabupaten Klaten yang terletak di antara Gunung

Merapi dan Pegunungan Seribu, terbagi menjadi wilayah miring di bagian utara, serta

wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan. Ditinjau dari ketinggiannya,

wilayah Kabupaten Klaten terdiri dari dataran rendah dan pegunungan, serta berada

dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu: (a) ketinggian 0 – 100 mdpl seluas 9,72%,

(b) ketinggian 100 – 500 mdpl seluas 77,52%, (c) ketinggian 500 – 1.000 mdpl seluas

12,76% (Sumber: www.Klaten.go.id).

Sejak era pemerintahan orde baru yang sukses dengan pencapaian swadaya

beras, Kabupaten Klaten dikenal sebagai salah satu lumbung beras nasional oleh

karena produktivitas dan kualitas beras dari Kabupaten Klaten dinilai lebih baik

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

dibandingkan dengan wilayah lain. Salah satu faktor utama keberhasilan Kabupaten

Klaten sebagai lumbung beras adalah ketersediaan air untuk irigasi pertanian.

Menurut Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten (2011), Klaten memiliki

174 buah sumber mata air atau dalam bahasa Jawa disebut Umbul, tersebar di 85 desa

atau 20 kecamatan, 31 buah di antaranya mati. Faktor banyaknya sumber mata air

telah mengundang PT Tirta Investama (TIV) untuk menanamkan investasinya dengan

mendirikan pabrik air minum dalam kemasan di Klaten dengan merek Danone Aqua.

Salah satu bentuk tanggung jawab sosial PT TIV terkait dengan operasinya

dalam memanfaatkan sumber mata air di Klaten adalah dengan melakukan program

tanggung jawab sosial yang dikenal dengan program corporate social responsibility

(CSR). Program-program tersebut beragam bentuk serta melibatkan berbagai rekanan

kerja. Salah satu program tanggung jawab sosial yang dilakukan PT TIV adalah

bekerjasama dengan Yayasan Insan Sembada (YIS) dengan nama Program CSR

Berbasis Masyarakat PT TIV dalam rangka pemberdayaan masyarakat di sekitar

pabrik. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui efektivitas

pelaksanaan Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten.

2. Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Lokasi Penelitian

Penelitian terhadap Program CSR PT TIV Klaten dilakukan di enam desa

yang terletak di dua kecamatan, yakni Kecamatan Tulung (Desa Daleman) dan

Kecamatan Polanharjo (Desa Karanglo, Desa Kebonharjo, Desa Keprabon, Desa

Polan, Desa Wangen). Pemilihan desa-desa tersebut sebagai lokasi penelitian, selain

mempertimbangkan lokasi program CSR PT TIV Klaten yang berada di desa-desa

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 66

tersebut, juga didasarkan fakta bahwa desa-desa tersebut berada paling dekat dengan

letak pabrik PT TIV Klaten sehingga terkena dampak paling besar dengan bedirinya

pabrik yang memproduksi air minum dalam kemasan dengan merek Danone Aqua.

Lokasi keenam desa penelitian serta letak sumur penyedot air dan pabrik PT

TIV Klaten dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Peta Desa Penelitian

Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa letak keenam desa saling berbatasan

satu dengan yang lain, serta berada dalam satu wilayah. Secara topografi desa-desa

tersebut berada pada ketinggian antara 150 – 153 mdpl, dengan suhu antara 250C –

SKALA 1 : 80.000

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 67

330C dan curah hujan antara 1.825 - 1.884 mm/tahun (Sumber: Laporan Hasil Needs

Assessment PT TIV, 2008). Lokasi wilayah yang sama serta letak satu desa dengan

desa lain yang saling bertetangga membawa implikasi pada kondisi aspek ekonomi,

sosial dan lingkungan keenam desa yang tidak jauh berbeda.

a. Kondisi Ekonomi

Keenam desa penelitian berada tidak jauh dari jalur utama kota Jogjakarta

- kota Solo yang dihubungkan oleh jalan provinsi di mana pada salah satu titik

dari jalan tersebut terletak salah satu pusat transaksi ekonomi terbesar di Klaten,

yakni Pasar Delanggu. Jarak antara Pasar Delanggu dengan keenam desa

bervariasi berkisar antara 2 – 7 km yang dihubungkan oleh jalan aspal. Bahkan

jalan-jalan desa sudah beraspal seluruhnya sehingga sarana transportasi bisa

dengan sangat mudah menjangkau pelosok desa untuk menghubungkan kegiatan

ekonomi di desa dengan kegiatan ekonomi di kota.

Akses transportasi yang semakin mempermudah interaksi desa dengan

aktifitas perekonomian di kota, pada sisi lain justru memberi dampak kurang

menguntungkan perkembangan kemandirian desa dalam hal kepemilikan sarana

dan prasarana publik di sektor ekonomi. Dilihat dari sarana dan prasarana publik

sektor ekonomi, misalnya pasar, hanya Desa Karanglo yang memiliki pasar,

sementara lima desa lainnya tidak memiliki pasar. Masyarakat dari desa yang

tidak memiliki pasar, jika membutuhkan pasar untuk kegiatan transaksi ekonomi

akan pergi ke Pasar Delanggu atau Pasar Karanglo.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 68

Sementara sarana lembaga keuangan lebih bervariasi, selain salah satu

bank pemerintah unit kecamatan Desa Karanglo, di Desa Daleman juga berdiri

Baaitul Mal Wattamwil (BMT), yakni lembaga keuangan yang mendasarkan diri

pada nilai-nilai agama Islam, serta koperasi unit desa (KUD) di setiap desa. Selain

lembaga keuangan seperti di sebut di atas, ditemukan pula kegiatan di masyarakat

yang menawarkan jasa kredit seperti kredit simpan pinjam yang dikelola oleh

sekelompok masyarakat, serta bank plecit atau bank harian karena beroperasi

setiap hari dengan jasa sangat tinggi.

Sektor yang paling banyak menyerap sumber daya untuk menggerakan

perekonomian desa adalah sektor pertanian. Menonjolnya kegiatan masyarakat di

sektor pertanian antara lain dapat dilihat dari luas lahan yang digunakan untuk

kegiatan pertanian. Data luas lahan untuk kegiatan pertanian di keenam desa dapat

dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3: Luas Wilayah dan Luas Lahan Pertanian Desa Penelitian

No Desa Luas Wilayah Luas Tanah Sawah %

1 Daleman 175,60 ha 124,53 ha 70,92 2 Karanglo 114,69 ha 69,31 ha 60,43 3 Kebonharjo 69,90 ha 53,00 ha 75,82 4 Keprabon 98,50 ha 75,00 ha 76,14 5 Polan 84,08 ha 70,08 ha 83,35 6 Wangen 125,97 ha 97,47 ha 77,38

Sumber: Laporan Needs Assessment Program CSR PT TIV Tahun 2008

Secara persentase, tidak ada satupun desa dari keenam desa penelitian

yang menyediakan luas lahan di bawah 50% dari luas wilayah desa untuk

kegiatan pertanian. Persentase luas lahan paling sedikit untuk lahan pertanian

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 69

adalah 60,43% (Desa Karanglo), persentase luas lahan paling banyak untuk lahan

pertanian adalah 83,35% (Desa Polan). Jika memperhatikan jenis pemanfaatan

lahan di masing-masing desa yang sangat beragam seperti untuk bangunan umum,

pemukiman, pertokoan, perkantoran, empang, jalur hijau, tegalan dan lain-lain,

maka persentase tersebut menjadi sangat berarti.

Dominannya sektor pertanian dalam kehidupan masyarakat di enam desa

tidak hanya ditunjukkan oleh luasnya lahan pertanian, tetapi juga oleh banyaknya

warga masyarakat yang berprofesi sebagai petani, baik itu sebagai petani pemilik,

petani penggarap maupun buruh tani. Mereka adalah petani tradisional yang

menjadi petani karena faktor kultural dan faktor sosial. Data perbandingan jumlah

penduduk dengan jumlah petani di enam desa dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4: Jumlah Penduduk dan Jumlah Petani di Desa Penelitian

No Desa Jumlah Penduduk

Jumlah Orang Bekerja

Jumlah Petani

Persentase Jumlah Petani

1 Daleman 5.040 jiwa 2.544 orang 1.252 orang 49,20% 2 Karanglo 2.306 jiwa 686 orang 204 orang 29,74% 3 Kebonharjo 1.815 jiwa 273 orang 175 orang 65,00% 4 Keprabon 3.243 jiwa 268 orang 148 orang 55,22% 5 Polan 2.108 jiwa 645 orang 321 orang 49,77% 6 Wangen 2.611 jiwa 1.191 orang 349 orang 41,40%

Sumber : Laporan Needs Assessment Program CSR PT TIV Tahun 2008

Tabel 4 di atas adalah menunjukan jumlah persentase warga masyarakat

yang bekerja sebagai petani dibandingkan dengan jumlah warga yang bekerja di

suatu desa, bukan persentase dari jumlah total penduduk desa, serta bukan

persentase dari jumlah tenaga kerja maupun usia produktif. Catatan ini perlu

ditekankan dan mendapat perhatian serius oleh karena cara pengukuran unsur

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

demografi antara desa satu dengan yang lain diduga dilakukan dengan dasar

persepsi yang tidak sama. Contoh Desa Kebonharjo menghitung orang yang

bekerja adalah orang yang secara fisik tinggal di desa tersebut, sementara warga

yang tidak tinggal di desa tersebut tidak dihitung sebagai orang yang bekerja,

meskipun terhitung sebagai penduduk desa bersangkutan.

Secara persentase, jumlah masyarakat petani Desa Karanglo paling sedikit

dibandingkan dengan desa-desa lain. Hal tersebut terjadi oleh karena Desa

Karanglo sebagai pusat pemerintahan kecamatan Polanharjo menawarkan lebih

banyak peluang kerja kepada penduduknya sehingga tenaga kerja yang tersedia di

desa tersebut terbagi ke dalam spektrum profesi yang lebih luas.

Selain sektor pertanian, sektor lain yang banyak terdapat di desa-desa

sekitar PT TIV Klaten yang juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat desa

adalah sektor industri rumah tangga atau home industry. Ketrampilan masyarakat

di bidang industri rumah tangga merupakan warisan dari para pelaku

sebelumnya. Masing-masing desa memiliki kekuatan produk industri rumah

tangga yang berbeda satu dengan yang lain. Desa Daleman misalnya dikenal

dengan produk mie sohun atau mie putih yang dibuat dari pati onggok dengan

bahan utama batang pohon aren.

Desa Karanglo dikenal sebagai sentra penghasil makanan ringan seperti

keripik tempe, keripik belut, keripik paru sapi, serta kue-kue ringan. Masyarakat

Desa Wangen dan Desa Kebonharjo dikenal sebagai perajin yang terampil

memanfaatkan kain perca, yaitu kain sisa berupa potongan-potongan untuk dibuat

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 71

menjadi tas, kipas, seprei, hiasan dinding yang memiliki nilai jual lebih baik. Desa

Keprabon dikenal sebagai penghasil hiasan dinding, sisir, mainan anak-anak yang

terbuat dari tanduk sapi dan kerbau serta usaha pande besi untuk dibuat alat-alat

masak. Sementara masyarakat Desa Polan tidak memiliki ketrampilan industri

rumah tangga yang spesifik. Usaha ekonomi mereka selain sektor pertanian

adalah berdagang dengan membuka toko kelontong di rumahnya.

Beberapa produk industri rumah tangga, seperti makanan ringan dari

Desa Karanglo, hiasan dinding terbuat dari tanduk sapi dan kerbau, serta

perhiasan yang terbuat dari kain perca memiliki pasar yang cukup potensial di

luar daerah mereka. Usaha tersebut masih dilakukan secara musiman sesuai

pesanan yang diterima. Para pemesan, terutama hiasan dari tanduk dan kain perca

adalah para distributor bahan mentah yang sekaligus berperan sebagai pembeli

produk-produk tersebut. Oleh karena itu sektor industri rumah tangga atau home

industry belum menjadi pilihan utama untuk membangun ekonomi.

Kegiatan industri rumah tangga di setiap desa rata-rata masih dilakukan

sendiri-sendiri, belum membentuk wadah bersama yang bisa dimanfaatkan untuk

kegiatan pengadaan bahan mentah maupun untuk memasarkan produk-produk

industri. Karena itu sering terjadi persaingan antarpelaku industri rumah tangga

dalam satu desa atau satu wilayah dalam menentukan harga jual. Para pelaku

industri rumah tangga lebih percaya dengan orang luar dari pada rekan satu desa.

Potensi dan permasalahan ekonomi yang belum dikelola dengan baik

berdampak pada jumlah penduduk miskin di enam desa di sekitar pabrik yang

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 72

dijadikan penelitian. Jumlah penduduk miskin di enam desa pada tahun 2010

dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5: Jumlah Penduduk Miskin di Desa Penelitian Tahun 2010

No Desa Jumlah Total Penduduk

Jumlah Orang Miskin

Persentase Orang Miskin

1 Daleman 4.806 jiwa 905 orang 18,83% 2 Karanglo 2.293 jiwa 486 orang 27,19% 3 Kebonharjo 1.809 jiwa 592 orang 32,72% 4 Keprabon 3.274 jiwa 775 orang 23,67% 5 Polan 2.141 jiwa 450 orang 27,01% 6 Wangen 2.808 jiwa 287 orang 10,22%

(Sumber : Monografi Enam Desa yang Telah Diolah)

Dari Tabel 5 di atas, sulit dipahami pola jumlah orang miskin di suatu desa

dikaitkan dengan persentase jumlah petani, maupun persentase luas lahan yang

digunakan untuk pertanian.

b. Kondisi Sosial

Beberapa isu sosial yang menarik dicermati dalam melakukan penelitian

di enam desa adalah; nilai-nilai sosial budaya, pola interaksi dengan masyarakat

luar, serta kelembagaan sosial yang diwakili oleh kelompok tani.

1) Nilai-nilai sosial budaya

Desa Daleman, Karanglo, Kebonharjo, Keprabon, Polan, dan Wangen

masih memiliki nilai-nilai kultural desa sebagaimana dikenal umum, yaitu

kebersamaan, kesatuan, solidaritas, dan agamis, yang diwujudkan ke dalam

sikap dan perilaku sehari-hari dalam berinteraksi satu dengan yang lain dalam

bentuk gotong royong, sambatan, jagongan, dan pengajian.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 73

Gotong-royong masih dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat

di keenam desa, khususnya dilakukan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan

seperti bersih dukuh, bersih desa dan hajatan. Namun untuk kegiatan gotong-

royong dalam bidang sosial ekonomi misalnya mengolah sawah, bercocok

tanam, atau panen dalam kegiatan pertanian sudah mulai ditinggalkan.

Masyarakat berpikir ekonomis, bahwa tenaga dan waktu yang mereka

keluarkan adalah untuk kegiatan ekonomi.

Sambatan masih banyak ditemui di keenam desa, biasanya dilakukan

jika ada anggota keluarga yang memerlukan bantuan anggota keluarga lain

untuk kegiatan fisik, misalnya perbaikan rumah, pembuatan sumur gali atau

pembuatan kandang ternak besar. Umumnya sambatan dilakukan pada saat

awal atau akhir kegiatan, sementara pelaksanaan seluruh kegiatan dilakukan

tenaga profesional yang dibayar.

Pertemuan warga dilakukan secara rutin di berbagai tingkatan

komunitas seperti desa, dusun, dukuh, Rukun Tetangga/Rukun Warga

(RT/RW), serta kelompok organisasi seperti PKK, Posyandu, kelompok tani,

dan lain-lain. Jadwal kegiatan disepakati bersama misalnya setiap bulan,

setiap selapan (35 hari), setiap musim panen. Pada pertemuan itu biasanya

dilakukan penggalangan dana untuk kegiatan sosial.

Kegiatan pengajian dilakukan secara rutin melalui kelompok-

kelompok pengajian yang tersebar di berbagai wilayah seperti dukuh, dusun,

serta kelompok organisasi. Sebelum pengajian dimulai, dilakukan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 74

pengumpulan dana untuk jamaah pengajian yang dinilai kurang mampu.

Jadwal pengajian disepakati oleh masing-masing kelompok, sebulan sekali,

sebulan dua kali, atau setiap selapan (35 Hari).

Kegiatan lain yang masih sering ditemukan di enam desa adalah

Jagong, yakni menghadiri acara hajatan suatu keluarga yang tengah

merayakan pesta pernikahan, sunatan atau hajatan lain. Kegiatan jagong bisa

mempererat silaturahim antar-anggota masyarakat, walaupun secara ekonomis

jagong kurang baik oleh karena para tamu menyerahkan sejumlah sumbangan

yang sering menjadi ukuran status sosial seseorang.

Kegiatan-kegiatan yang mencerminkan kebersamaan, kesatuan,

solidaritas dan agamis masih sering ditemukan di keenam desa, dan tidak

memiliki perbedaan berarti. Kejadian tersebut dipengaruhi oleh kedekatan

keenam desa yang berada di dalam satu wilayah yang sama.

2) Hubungan masyarakat dengan komunitas luar

Jarak terjauh keenam desa dengan pusat pemerintahan kabupaten

Klaten sekitar 16 km, jarak terjauh keenam desa dengan Pasar Delanggu

sekitar 7 km dengan infrastruktur jalan sudah beraspal bagus. Ironisnya,

intensitas interaksi desa-desa tersebut dengan komunitas luar seperti

perguruan tinggi, LSM, maupun perusahaan tidak terlalu tinggi. Pembangunan

yang terjadi di wilayah tersebut sebagian besar datang dari pemerintah.

Fakta rendahnya intensitas interaksi masyarakat desa dengan

komunitas luar. berbeda dengan yang terjadi di Desa Daleman. Di desa yang

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 75

sangat plural, baik dari sisi etnis, agama, pendidikan, maupun status sosialnya,

sangat dinamis dan variatif dalam berinteraksi dengan komunitas luar. Mereka

pernah bekerja sama melakukan penelitian dengan beberapa perguruan tinggi

seperti UGM dan UNS dalam pemanfaatan limbah pati onggok hasil industri

rumah tangga yang banyak ditemukan di desa tersebut. Desa Daleman juga

beberapa kali melakukan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat

dalam program pemberdayaan masyarakat.

Hadirnya PT TIV di Klaten untuk memproduksi air minum dalam

kemasan dengan mengambil air dari wilayah Kecamatan Tulung dan

Kecamatan Polanharjo menimbulkan reaksi yang beragam dari desa-desa yang

terkena dampak kehadiran PT TIV. Secara umum, interaksi PT TIV dengan

masyarakat di keenam desa berjalan tidak harmonis. Masyarakat bersikap

curiga, tidak percaya serta menduduh PT TIV merusak sumber mata air yang

ada di wilayah mereka. Bahkan pernah terjadi demonstrasi terhadap PT TIV

oleh pemuda Desa Karanglo dengan menuntut sejumlah uang tertentu sebagai

kompensasi atas apa yang telah dilakukan PT TIV.

Sikap masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pengalaman buruk yang

dialami masyarakat yang merasa tidak mendapatkan apa-apa dari kehadiran

PT TIV. Tawaran bantuan program melalui pihak ketiga seperti pemerintah

Kabupaten Klaten dan beberapa organisasi lokal tidak dirasakan dan tidak

memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 76

3) Kelompok Tani

Sebelum Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten di enam

desa dimulai (tahun 2009), di keenam desa telah berdiri kelompok-kelompok

masyarakat berbentuk kelompok tani yang didirikan tahun 2005. Kelompok

tersebut didirikan atas kebijakan Bupati Klaten untuk mendukung program

pembangunan pertanian di wilayah Kabupaten Klaten. Ciri-ciri kelompok tani

di keenam desa sama dengan kelompok tani di desa-desa lain di Kabupaten

Klaten, yaitu;

§ Inisiatif dan proses pembentukan kelompok dilakukan kepala desa dibantu

petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian kecamatan.

§ Pemilihan pengurus dilakukan oleh kepala desa, beberapa kasus di 6 desa

ada pengurus yang tidak tahu bahwa dirinya adalah pengurus kelompok.

§ Kelompok memperoleh surat keputusan pembentukan kelompok dari

bupati untuk memperkuat legalitas keberadaan kelompok tani.

§ Organisasi berbentuk kelompok tani yang dikelola oleh pengurus inti

(ketua, sekretaris, bendahara).

§ Jenis kegiatan yang dilaksanakan di sektor pertanian, lebih banyak berupa

proyek pertanian yang berasal dari pemerintah.

Kelompok yang dibentuk dalam rangka mendukung pelaksanaan

program pembangunan pertanian yang diperkenalkan pemerintah, tidak

melakukan aktivitas secara berarti manakala tidak ada program bantuan dari

pemerintah. Hal tersebut disebabkan proses pembentukan kelompok bersifat

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 77

indoktrinatif, top-down, sehingga masyarakat tidak merasa membutuhkan,

tidak merasa memiliki dan tidak tumbuh tanggung jawab untuk mengelola

kelompok sebagai alat pembangunan bagi mereka.

Kelompok tidak melakukan pertemuan anggota secara rutin untuk

membahas permasalahan yang dihadapi, serta tidak ada upaya memobilisir

potensi diri untuk memperbaiki kualitas kehidupan melalui kelompok yang

telah dibentuk. Demikian halnya dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan)

yang mengalami nasib sama dengan kelompok tani bentukan pemerintah,

bahkan sebagian besar desa belum memiliki gapoktan, kecuali Desa Daleman.

Secara umum, status kelompok tani di keenam desa dalam kondisi tidak aktif,

seperti dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6: Kondisi Awal Kelompok Tani Sebelum Program CSR

No Desa Jumlah Kelompok Status Kelompok Gapoktan 1 Daleman 3 Kelompok Aktif Sudah Terbentuk 2 Karanglo 3 Kelompok Tidak Aktif Belum Terbentuk 3 Kebonharjo 2 Kelompok Tidak Aktif Belum Terbentuk 4 Keprabon 2 Kelompok Tidak Aktif Belum Terbentuk 5 Polan 2 Kelompok Tidak Aktif Belum Terbentuk 6 Wangen 2 Kelompok Tidak Aktif Belum Terbentuk

Sumber: Laporan Need Assessment Program CSR PT TIV yang telah Diolah

Berbeda dengan kelompok tani di lima desa, tiga kelompok tani (KT)

di Desa Daleman yaitu Tani Mulyo, Sedyo Makmur, Sedyo Maju sejak tahun

2007 telah melakukan sejumlah aktivitas kelompok seperti pertemuan rutin

anggota, arisan anggota, memobilisir modal ekonomi kelompok, serta

membantu pertanian anggota kelompok. Bahkan gabungan kelompok tani atau

Gapoktan sudah terbentuk di Desa Daleman.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 78

Kondisi kelompok tani di Desa Daleman yang lebih dulu aktif tidak

terlepas dari peran petugas PPL Pertanian Kecamatan Tulung yang juga warga

Desa Daleman. Petugas yang bersangkutan menjadi salah satu motor penting

penggerak dan pendamping kelompok tani di Desa Daleman yang hampir dua

tahun sebelumnya juga mengalami kemandegan dari aktivitas kelompok.

c. Kondisi Lingkungan

Kegiatan bertani merupakan pilihan utama sebagian besar masyarakat

sekitar pabrik PT TIV Klaten dalam membangun ekonomi keluarga mereka. Para

petani melakukan segala macam cara untuk mengoptimalkan produksi pertanian

mereka, termasuk penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia. Penggunaan pupuk

dan obat-obatan kimia oleh para petani dalam kegiatan pertanian dinilai sudah

berlebihan sehingga lebih banyak memberikan dampak kurang menguntungkan

bagi kesuburan tanah.

Ketergantungan masyarakat pada sektor pertanian dapat dilihat dari pola

pemanfaatan lahan pertanian dalam satu tahun seperti dalam tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7: Pola Pemanfaatan Lahan Pertanian di Enam Desa Dalam Satu Tahun

Desa Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Daleman ♣ ♣ ☺ � � � ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ Karanglo ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ Kebonharjo ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ Keprabon ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ Polan ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ Lagi Wangen ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣ ♣ ♣ ☺ ♣

Keterangan: ♣ Tanaman Padi � Palawija (Jagung, Kacang Tanah, Kedelai, Tembakau) ☺Beran (Sumber : Monografi Data Pertanian Enam Desa yang Telah Diolah)

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 79

Tabel 7 menunjukan bahwa pola pemanfaatan lahan pertanian oleh

masyarakat di enam desa sangat monoton, yakni untuk menanam padi, kecuali

Desa Daleman. Polan tanam yang monoton serta intensif dapat mengakibatkan

penurunan kualitas kesuburan tanah. Dalam satu tahun, tanah hanya istirahat

(bahasa jawa: beran) selama 3 (tiga) bulan, itupun tidak penuh tiga bulan karena

dalam kondisi sedang dipersiapkan untuk musim tanam berikutnya.

Kecenderungan kurang menariknya sektor pertanian menjadi dorongan

kuat para petani untuk menjual lahan pertanian yang mereka miliki.

Kecenderungan masyarakat menjual lahan pertanian daripada mengelolanya,

memungkinkan terjadi alih fungsi lahan dari pertanian ke fungsi yang lain,

terutama kegiatan ekonomi yang tidak ramah lingkungan. Kecenderungan ini

menjadi ancaman terhadap kelestarian lingkungan.

Kasus lingkungan lain yang patut dicermati adalah pengelolaan limbah

produksi industri rumah tangga berupa pati onggok di Dukuh Bendo dan Dukuh

Margoluwih Desa Daleman yang tidak pernah terselesaikan dengan baik. Para

pelaku industri rumah tangga yang menghasilkan limbah padat berupa ampas dan

limbah cair membuang begitu saja limbah tersebut ke bantaran sungai atau

pekarangan sekitar tempat. Dampaknya bisa ditebak, terjadi polusi air dan udara.

Perilaku tidak baik sebagian anggota masyarakat dalam mengelola limbah

industri rumah tangga, serta ketidakpedulian masyarakat terhadap persoalan

limbah di sekitar mereka sehingga masalah tersebut menjadi berkepanjangan, bisa

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 80

jadi merupakan cerminan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga

kualitas lingkungan.

3. PT Tirta Investama (TIV)

Terkait dengan topik penelitian, ada dua hal menarik yang perlu disinggung

mengenai PT TIV, yakni perkembangan perusahaan dan CSR perusahaan.

a. Perkembangan Perusahaan

PT Tirta Investama adalah sebuah perseroan dagang yang memproduksi

air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Danone Aqua.

Mayoritas saham (40%) PT TIV dimiliki oleh perusahaan multinasional Perancis,

Danone, yang mengakuisisi PT Golden Mississipi (pemilik AMDK bermerek

dagang Aqua) pada 4 September 1998. Akuisisi dilakukan setelah pemilik Golden

Mississipi, Lisa Tirto, merasa tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari

ancaman pesaing baru. Tiga tahun berikutnya, 2001, atau satu tahun setelah

mereka mengeluarkan produk baru berlabel Danone Aqua pada tahun 2000,

kepemilikan saham Danone meningkat menjadi 71%, dan pada tahun 2011

Danone dilaporkan sudah menguasai 74% saham PT TIV.

Sebelum diakuisisi, perseroan yang didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun

1973, bernama PT Golden Mississipi memproduksi AMDK dengan merek dagang

Aqua. Ide mendirikan pabrik AMDK diinisiasi pengalaman menarik Tirto Utomo

ketika masih menjadi karyawan Pertamina saat menjamu delegasi sebuah

perusahaan dari Amerika Serikat. Acara jamuan terganggu ketika isteri ketua

delegasi mengalami diare karena mengkonsumsi air tidak bersih.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 81

Peristiwa jamuan membawa pengetahuan baru dalam diri Tirto Utomo

bahwa orang-orang dari negara barat tidak terbiasa minum air yang direbus, tetapi

air yang disterilkan. Tirto Utomo belajar cara memproduksi AMDK dengan cara

magang pada sebuah perusahaan yang telah beroperasi selama 16 tahun di

Thailand bernama Polaris (Sumber: Wikipedia.org/wiki/aqua).

Pabrik pertama PT Golden Mississipi didirikan di Pondok Ungu Bekasi

pada tahun 1973 dengan kapasitas produksi 6 juta liter/tahun. Pabrik berikutnya

dibangun di Pandaan Jawa Timur tahun 1984, disusul kemudian tahun 2003 di

Klaten Jawa Tengah. Pendirian pabrik di daerah merupakan upaya perusahaan

untuk lebih mendekatkan diri kepada para konsumen yang berada di daerah.

Sampai tahun 2011, PT TIV telah memiliki 14 pabrik yang memproduksi AMDK

dengan merek dagang Danone Aqua yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

b. Program CSR PT TIV

Aqua Lestari adalah nama program tanggung jawab sosial PT TIV dengan

konsep dasar berkelanjutan (sustainability) yang mulai diterapkan sejak tahun

2006. Seluruh program CSR PT TIV didesain sesuai kebutuhan masyarakat

setempat serta sejalan dengan ISO 26000 tentang tanggung jawab sosial

perusahaan. Fokus program CSR PT TIV meliputi: (a) akses air bersih dan

kesehatan lingkungan, (b) konservasi dan pendidikan lingkungan, (c) pertanian

organik dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, serta (d) pemantauan dan

pengurangan emisi karbon (CO2 footprint) (Sumber: www.aqua.com).

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 82

Program CSR PT TIV Klaten adalah bagian dari Program Aqua Lestari

yang dilaksanakan dengan menekankan keterlibatan masyarakat serta para

pemangku kepentingan lainnya. Wilayah program difokuskan di 3 bagian daerah

aliran Sungai Pusur secara terpadu, yakni wilayah hulu atau tangkapan air,

wilayah tengah di mana PT Tirta Investama Klaten berada, dan wilayah hilir.

Daerah-daerah tersebut secara administratif berada di Kabupaten Boyolali dan

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.

Aktivitas program CSR di wilayah hulu adalah konservasi dan pendidikan

lingkungan di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu melalui manajemen

hutan berbasis masyarakat. Aktivitas program CSR di wilayah tengah dan hilir

adalah pertanian organik dan manajemen sumber daya air terpadu. Aktivitas

program CSR di wilayah tengah adalah membuka akses air bersih, sanitasi dan

kebersihan. Program CSR PT TIV Klaten dilakukan melalui kerjasama dengan

berbagai pemangku kepentingan serta dengan model pendekatan yang beragam.

1) Program CSR PT TIV bekerjasama dengan CIRAD

CIRAD atau Centre de cooperation Internationale en Recherche

Agronomique pur le Developpment adalah sebuah lembaga pusat penelitian

dari Perancis yang bekerja di negara-negara berkembang untuk mengangkat

isu pembangunan dan pertanian internasional, bersama dengan Pusat Studi

Ekonomi Kerakyatan Universitas Gajah Mada (Pustek UGM) melakukan

penelitian tentang geohidrologi. Hasil penelitian berupa peta hidrologi

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 83

digunakan untuk menentukan di mana Danone Aqua harus membuat sumur

serapan yang aman serta daerah tangkapan air untuk konservasi sumber air.

Program CSR PT TIV kerjasama dengan CIRAD juga melakukan

sejumlah aktivitas lain memanfaatkan hasil penelitian guna meningkatkan

efisiensi pemakaian air, yaitu; membangun dan memperbaiki saluran irigasi

guna mengurangi kebocoran, membuat tata kelola air, menanam pohon, serta

membentuk lembaga, forum komunikasi para pengguna air saluran kapiler.

Tidak ada pendampingan yang dilakukan secara berkelanjutan, setelah semua

kebutuhan fisik dibangun, seluruhnya diserahkan kepada masyarakat.

Keterlibatan masyarakat pada Program CSR PT TIV bekerjasama

dengan CIRAD dan UGM lebih banyak dilakukan pada tahapan pelaksanaan

dan pemanfaatan hasil. Desain program, sebagian besar diatur oleh CIRAD.

2) Program CSR PT TIV bekerjasama dengan TNGM

Aktivitas program CSR PT TIV bekerjasama dengan Taman Nasional

Gunung Merbabu (TNGM) adalah penelitian yang dilakukan oleh tim TNGM

di daerah hulu untuk mengetahui seberapa banyak pohon yang hilang, rusak,

atau mati. Tim TNGM mengajukan sejumlah dana kepada PT TIV untuk

pengadaan bibit tanaman dan penanaman. Penanaman bibit dilakukan oleh tim

TNGM tanpa melibatkan unsur masyarakat di sekitar lokasi penanaman.

Seluruh aktivitas program dilakukan oleh tim TNGM. Selain tidak melibatkan

pihak ketiga, model kerjasama yang dilakukan PT TIV dengan TNGM juga

menerapkan relasi atas – bawah.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 84

Dalam perkembangan selanjutnya, peran tim TNGM ditambah dengan

melakukan aktivitas pembibitan yang sebelumnya dilakukan pihak lain.

Tambahan peran dengan melakukan pembibitan memberikan peluang lebih

besar kepada tim TNGM untuk melakukan penanaman lebih banyak.

3) Program CSR PT TIV bekerjasama dengan YPAM Boyolali

Yayasan Pengembangan Akhlak Mulia (YPAM) Boyolali diajak

bekerjasama oleh PT TIV untuk mengembangkan program CSR di wilayah

tengah dan hilir, yaitu daerah Musuk di Boyolali dan daerah Tulung di Klaten.

YPAM menyusun proposal program CSR, diserahkan kepada PT TIV untuk

melakukan sejumlah kegiatan yang ditawarkan PT TIV yaitu pengadaan bibit,

penanaman bibit pohon, serta pengorganisasian masyarakat.

Penanaman bibit pohon dilakukan oleh kelompok masyarakat tani

yang diorganisir dan didampingi oleh YPAM. Perbedaan program ini dengan

program CSR PT TIV kerjasama dengan TNGM adalah pada pelibatan

masyarakat untuk menanam dan memelihara bibit pohon. Kerjasama antara

YPAM dengan PT TIV dalam melaksanakan program CSR turut melibatkan

pihak ketiga, yakni masyarakat.

4) Program CSR PT TIV bekerjasama dengan UGM

Program CSR PT TIV yang dilakukan bekerjasama dengan UGM

Jogjakarta adalah di bidang water and sanitation (watsan) di Dukuh Wareng

Desa Wangen Boyolali. Program CSR didahului dengan riset kuantitatif yang

dilakukan sejumlah mahasiswa UGM dengan nara sumber sejumlah keluarga

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 85

yang tinggal di Dukuh Wareng. Hasil riset menjadi bahan utama untuk

menyusun usulan program watsan kepada PT TIV.

Aktivitas program CSR berupa pembuatan jamban keluarga dan

pembangunan pipa air bersih (pipanisasi) di Dukuh Wareng. Program hanya

dilakukan di Dukuh Wareng serta hanya berjalan selama tiga bulan. Pada

akhir program dibentuk kelompok masyarakat yang beranggotakan sejumlah

keluarga penerima bantuan. Kelompok masyarakat dibentuk oleh pendamping

program dengan maksud untuk menjadi kelompok pemelihara program

setelah program berakhir.

Program CSR PT TIV bersama UGM didahului riset kuantitatif yang

melibatkan masyarakat sebagai nara sumber, namun di tahap perencanaan

tidak melibatkan masyarakat. Pelaksanaan program cenderung menggunakan

pendekatan keluarga, sementara kelompok masyarakat yang disiapkan sebagai

pemelihara program dibentuk pada akhir program, bukan sejak awal program.

5) Program CSR PT TIV bekerjasama dengan Bina Swadaya

Yayasan Bina Swadaya, sebuah lembaga swadaya masyarakat nasional

yang berkantor pusat di Jakarta diminta PT TIV untuk mengembangkan

proposal kerjasama program CSR. Sektor yang ditawarkan PT TIV kepada

Bina Swadaya adalah ekonomi, khususnya ekonomi masyarakat yang tinggal

di daerah aliran sungai mulai dari hulu, tengah, sampai hilir.

Penyusunan proposal program diawali dengan kegiatan penilaian

potensi ekonomi desa mulai dari daerah hulu, daerah tengah, sampai daerah

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 86

hilir. Hasil penilaian potensi ekonomi menjadi dasar untuk penyusunan

konsep pengembangan ekonomi melalui kelompok di setiap desa. Aktivitas

selanjutnya setelah melakukan riset dan pengembangan konsep adalah

peningkatan kompetensi masyarakat di bidang life skill dan manajemen usaha

kecil, pengembangan organisasi bisnis berupa kelompok usaha dan koperasi,

penyediaan modal usaha, serta mencari jaringan pasar untuk menjual produk-

produk ekonomi produktif masyarakat.

Produk ekonomi yang menjadi prioritas dalam Program CSR PT TIV

bekerjasama dengan Yayasan Bina Swadaya adalah produk-produk ekonomi

pertanian, berupa padi dan palawija. Peningkatan sektor ekonomi masyarakat

diharapkan mampu mengurangi perilaku destruktif masyarakat terhadap

lingkungan di sekitarnya, meskipun dengan alasan untuk hidup.

Program CSR yang dikembangkan PT TIV bersama dengan Yayasan

Bina Swadaya adalah yang terbaru dibandingkan 4 (empat) Program CSR PT

TIV dengan 4 (empat) mitra yang lain, termasuk program CSR PT TIV yang

melibatkan Yayasan Insan Sembada (YIS) Solo.

6) Program CSR Berbasis masyarakat PT TIV bekerjasama dengan YIS

Program CSR kerjasama PT TIV dengan YIS di enam desa disebut

Program Pemberdayaan Masyarakat di Enam Desa di Dua Kecamatan Dalam

Rangka Tanggung Jawab Sosial PT TIV. Terminologi pemberdayaan

masyarakat menjadi nilai tambah karena program tidak sekedar melakukan

tanggung jawab sosial, tetapi sekaligus ingin memberdayakan masyarakat.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 87

Penunjukkan YIS dalam program CSR PT TIV didasarkan pada tiga

alasan strategis: Pertama, YIS memahami karakteristik masyarakat Klaten.

Kedua, YIS dikenal dan diterima baik oleh masyarakat Klaten. Ketiga, YIS

memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat.

Dalam kesepakatan surat perjanjian kerjasama antara PT TIV dengan YIS

(2008) disebutkan bahwa YIS ditunjuk oleh PT TIV untuk melakukan jasa

perencanaan program, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan

program (Sumber: Surat Perjanjian Kerjasama PT TIV – YIS, 2008).

Ruang lingkup pekerjaan YIS dalam program CSR sebagaimana peran

yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8: Ruang Lingkup Pekerjaan YIS Dalam Program CSR PT TIV

No Ruang Lingkup Pekerjaan 1 Mempersiapkan perangkat dari pekerjaan 2 Bekerjasama dengan pihak perwakilan PT TIV di Klaten dalam melaksanakan

pekerjaan 3 Membuat laporan secara tertulis atas hasil pekerjaan 4 Membuat artikel tentang kegiatan untuk dipublikasikan kepada publik melalui

bulletin YIS yang terbit 3 bulan sekali. 5 Menyelenggarakan lokakarya hasil pekerjaan di tingkat kabupaten

Sumber: Perjanjian Kerjasama Program Pemberdayaan PT TIV – YIS, 2008

4. Implementasi Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV di Kabupaten Klaten

Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perusahaan

Awal keterlibatan YIS dalam Program CSR PT TIV dimulai dari undangan

PT TIV kepada YIS untuk menyusun program CSR yang akan ditawarkan kepada

masyarakat sekitar pabrik Danone Aqua di Klaten. Keinginan PT TIV melibatkan

YIS dalam program CSR dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan pihak PT TIV terhadap

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 88

capaian program CSR sebelumnya yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Klaten.

Program yang dikenal dengan sebutan Program CSR satu milyar untuk pembangunan

ekonomi masyarakat sekitar pabrik, tidak mampu mengubah kondisi ekonomi

masyarakat desa sekitar pabrik. Masyarakat tidak puas dengan bantuan program yang

diberikan PT TIV melalui pemerintah kabupaten Klaten, sehingga ketegangan

hubungan antara PT TIV dengan masyarakat sekitar pabrik Danone Aqua tidak

berkurang.

Tawaran kerjasama dari PT TIV diterima oleh YIS dengan syarat, program

yang disusun harus mengacu pada kebutuhan masyarakat setempat. Pelaksanaan

program yang dilakukan di enam desa, melewati tahap-tahap sebagai berikut: (a)

penilaian kebutuhan masyarakat, (b) perencanaan program, (c) persiapan pelaksanaan

program, (d) pelaksanaan, (e) monitoring.

a. Tahap Penilaian Kebutuhan Masyarakat

Dalam dokumen laporan akhir tahun YIS tahun 2008 yang menyinggung

kerjasama YIS dengan PT TIV disebutkan bahwa penilaian kebutuhan masyarakat

atau need assessment, adalah kegiatan utama dan pertama yang disyaratkan YIS

agar program yang akan didesain dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat

(Sumber: Laporan Akhir Tahun YIS 2008, 2009). Ada dua kegiatan utama dalam

melakukan penilaian kebutuhan masyarakat, yaitu penggalian data dan lokakarya

hasil penggalian data. Proses penggalian data menggunakan metode kualitatif

dengan maksud agar dapat memotret kondisi masyarakat secara lebih alami. Data

yang dikumpulkan tidak hanya tentang kebutuhan langsung masyarakat, tetapi

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

mencakup semua data dasar yang terkait dengan kebutuhan masyarakat (baseline

data) seperti konteks ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Penggalian data selama 2 minggu di 6 desa oleh sebuah tim yang terdiri

dari 8 orang. Tim melakukan wawancara mendalam kepada berbagai nara sumber,

yakni elemen masyarakat (aparat desa, petani, tokoh masyarakat, pelaku industri

rumah tangga), perwakilan PT TIV, serta PPL kecamatan. Secara umum, proses

penggalian data menemukan berbagai permasalahan masyarakat di lapangan yang

dikelompokkan menjadi kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

1) Kebutuhan Ekonomi

Poin-poin permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat untuk

segera diselesaikan adalah sebagai berikut; Menurut masyarakat, pendapatan

yang diperoleh dari kegiatan pertanian semakin tidak bisa menjadi andalan

untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup keluarga. Hal tersebut disebabkan

oleh tingginya biaya produksi pertanian dan rendahnya nilai jual hasil

pertanian di pasaran.

Terus berkurangnya tenaga untuk kegiatan pertanian khususnya tenaga

bercocok tanam padi yang sangat sedikit serta dengan kemampuan menanam

terbatas. Desa Keprabon hanya memiliki 2 (dua) kelompok tanam, sementara

Desa Karanglo memiliki 3 (tiga) kelompok tanam. Jumlah tenaga tanam yang

terbatas menyulitkan para petani untuk melakukan tanam padi secara serentak

sehingga tidak dapat memutus siklus hama, mengakibatkan produktivitas

pertanian rendah.

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 90

Jalur distribusi saprodi dan jalur pemasaran hasil pertanian dikuasai

tengkulak sehingga harga di pasar dipermainkan tengkulak. Koperasi unit desa

(KUD) yang ada di desa-desa, rata-rata tidak dapat berperan dalam

menyediakan saprodi dan membeli hasil-hasil pertanian masyarakat.

Aktivitas industri rumah tangga belum berjalan tetap oleh karena

masih tergantung pada permintaan pasar dan ketersediaan modal. Akses pasar

selama ini dikuasai rekanan kerja dari luar desa yang menyediakan bahan

mentah sekaligus menyediakan modal. Dengan demikian masyarakat pelaku

usaha industri rumah tangga hanya menjadi buruh bagi orang luar.

Para pelaku usaha industri rumah tangga belum memiliki wadah

bersama yang bisa digunakan sebagai kelompok usaha bersama dalam

menyediakan modal, bahan mentah, maupun jaringan pasar. Potensi besar

industri rumah tangga masih dilakukan sendiri-sendiri sehingga tidak jarang

ditemukan persaingan tidak sehat di antara pelaku usaha dalam satu wilayah,

misalnya dalam hal menentukan harga pasar.

2) Kebutuhan Sosial

Poin-poin permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat untuk segera

diselesaikan adalah sebagai berikut; Kebiasaan gotong royong masih

ditemukan di enam desa, tetapi penerapannya sudah mengalami penciutan,

yakni hanya digunakan untuk aras sosial, misalnya gotong royong bersih desa.

Gotong royong di bidang pertanian seperti pengolahan tanah, bercocok tanam

dan panen sudah jarang sekali ditemukan. Fakta demikian akan mengurangi

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 91

mutu interaksi sosial antar-masyarakat yang dikhawatirkan akan menyuburkan

potensi konflik horisontal.

Masih terjadi ketegangan hubungan antara PT TIV dengan masyarakat

di enam desa penelitian, khususnya masyarakat Dukuh Wareng Desa Wangen

di mana terdapat pabrik Danone Aqua, serta masyarakat Desa Karanglo.

Masyarakat beranggapan, PT TIV adalah pihak luar yang memanfaatkan

sumber air tanpa memberi kompensasi yang berarti kepada masyarakat.

Kecuali Desa Daleman dan Desa Karanglo, kualitas interaksi sosial

empat desa penelitian dengan pihak luar dalam melakukan pembangunan

masih tergolong rendah. Interaksi proses pembangunan masyarakat di empat

desa berjalan monoton karena lebih sering antara masyarakat dengan

pemerintah saja. Kualitas interaksi sosial yang rendah berpengaruh terhadap

kualitas kompetensi masyarakat dalam melakukan pembangunan.

Kelompok tani yang dibentuk pemerintah belum mampu berperan

secara signifikan dalam mengorganisir masyarakat untuk melakukan

pembangunan. Fakta demikian terjadi karena masyarakat belum menyadari

pentingnya kelompok dalam kehidupan mereka. Sementara kelompok tani di

Desa Daleman memiliki kemampuan lebih baik dalam mengorganisir

masyarakat dibandingkan kelompok di lima desa yang lain.

3) Kebutuhan Lingkungan

Poin-poin permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat untuk

segera diselesaikan adalah sebagai berikut; Penggunaan pupuk dan obat-

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 92

obatan kimia dalam kegiatan bertani oleh para petani di enam desa terlalu

berlebihan sehingga terus menurunkan kesuburan tanah pertanian serta bisa

mengancam kualitas lingkungan melalui proses polusi tanah, air dan udara.

Masih rendahnya sikap dan kepedulian masyarakat dalam menjaga

kualitas lingkungan yang dicerminkan oleh kasus penanganan limbah produk

industri rumah tangga oleh masyarakat di Dukuh Margoluwih dan Dukuh

Bendo Desa Daleman. Fakta demikian, selain menjadi ancaman lingkungan,

juga bisa menjadi ancaman sosial berupa konflik antar-masyarakat.

Sebelum ditetapkan menjadi hasil survei, temuan-temuan permasalahan

dipresentasikan dalam forum lokakarya di hadapan perwakilan masyarakat dari

keenam desa penelitian, aparat desa dan kecamatan, unsur legislatif Kabupaten

Klaten, pemerintah Kabupaten Klaten, serta PT TIV. Lokakarya dimaksudkan

untuk memperoleh komentar para peserta dalam rangka proses validasi serta

langkah awal sosialisasi rencana program.

Dalam lokakarya ada beberapa peserta dari unsur perwakilan masyarakat

yang mulai curiga bahwa survei dan lokakarya adalah agenda tersembunyi PT

TIV melalui YIS untuk merebut hati masyarakat yang terlanjur tidak senang

kepada PT TIV. Peserta yang curiga dengan agenda tersembunyi PT TIV mulai

menunjukkan sikap menolak terhadap rencana selanjutnya. Sikap curiga dan

menolak kelanjutan program dari beberapa peserta bisa dipahami karena beberapa

bulan sebelumnya mereka juga memiliki pengalaman yang mirip dengan proses

yang sedang dialami. Ada survei untuk menyusun program pembangunan

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 93

masyarakat yang dilakukan oleh sebuah LSM tetapi sampai beberapa waktu

berikutnya, tidak pernah ada tindak lanjut berupa pelaksanaan program seperti

yang dijanjikan.

b. Tahap Perencanaan Program

Langkah berikutnya setelah need assessment yang menemukan sejumlah

permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta telah dikonfirmasikan kepada

berbagai pihak melalui sebuah lokakarya, adalah menyusun rencana program.

Ada dua jenis perencanaan program yang dilakukan yaitu perencanaan makro

dilakukan oleh YIS dan perencanaan mikro dilakukan oleh masyarakat.

1) Perencanaan Makro

Perencanaan program di tingkat makro dilakukan sepenuhnya oleh

pihak YIS yang diberi mandat penuh oleh PT TIV untuk menyusun desain

program CSR berbasis masyarakat. Bahan utama untuk menyusun rencana

program adalah hasil penilaian kebutuhan masyarakat yang dilakukan

sebelumnya. Hasil dari perencanaan program makro adalah berupa draft

desain usulan program CSR berbasis masyarakat.

Draft usulan program CSR yang telah selesai disusun, menjadi bahan

diskusi antara YIS dengan pihak pimpinan PT TIV, sebelum akhirnya

disetujui oleh PT TIV menjadi program CSR berbasis masyarakat PT TIV

dengan nama, Program Pemberdayaan Masyarakat di Enam Desa Sekitar

Pabrik Danone Aqua Dalam Rangka Tanggung Jawab Sosial PT TIV.

Sebelum sampai pada persetujuan dari PT TIV menjadi program CSR, sempat

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 94

muncul pertanyaan kritis dari pihak PT TIV, terutama menyangkut jenis dan

volume kegiatan.

Secara umum, muatan program CSR PT TIV hasil perencanaan makro

dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dapat dilihat pada Tabel 9 di

bawah ini:

Tabel 9: Muatan Program CSR PT TIV Dari Aspek Ekonomi, Sosial Lingkungan

No Aspek Muatan Kegiatan

1 Ekonomi a. Pertanian Ramah Lingkungan b. Stimulan Dana Bergulir c. Pendampingan Kelompok d. Pembentukan dan Penyegaran Kelompok

2 Sosial a. Pembentukan dan Penyegaran Kelompok b. Pertanian Ramah Lingkungan c. Stimulan Dana Bergulir d. Penyusunan Peraturan Desa e. Pendampingan Kelompok

3 Lingkungan a. Penyusunan Peraturan Desa b. Pendampingan Kelompok c. Pertanian Ramah Lingkungan

Sumber: Proposal Program Pemberdayaan Masyarakat di Enam Desa Sekitar Pabrik Danone Aqua Kerjasama PT TIV - YIS

Pada Tabel 9 di atas nampak bahwa satu kegiatan memiliki beberapa

muatan aspek sekaligus. Hal tersebut sesuai dengan fakta di lapangan bahwa

tidak ada masalah yang berdiri sendiri, steril dari masalah lain.

2) Perencanaan Mikro

Perencanaan mikro pada prinsipnya merupakan tindak lanjut dari

perencanaan makro yang bertujuan untuk melengkapi program CSR PT TIV

dengan muatan-muatan kegiatan yang diusulkan masyarakat. Dalam konteks

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 95

masyarakat, kegiatan perencanaan mikro disebut dengan rembug desa dan

dilakukan di enam desa serta difasilitasi oleh YIS.

Proses rembug desa dilakukan di balai desa masing-masing, dan

dengan alasan kemudahan mengorganisir serta keterbatasan tempat, rembug

desa diikuti oleh perwakilan masyarakat yang pada dasarnya adalah elit-elit

desa. Mereka adalah, aparat desa, pengurus kelompok tani, pengurus gapoktan

(untuk desa yang sudah memiliki gapoktan), tokoh masyarakat, pelaku

industri rumah tangga, tokoh agama, tokoh perempuan, serta tokoh pemuda.

Tidak semua proses perencanaan mikro di enam desa berjalan lancar. Masih

ditemukan unsur-unsur ketidakpercayaan, bahkan curiga dari beberapa peserta

rembug desa di Desa Wangen dan Desa Keprabon.

Perencanaan mikro dilakukan oleh berbagai unsur masyarakat di desa

dengan fasilitasi oleh YIS, tetapi dalam prosesnya perencanaan tersebut sudah

dibuatkan kerangka besar berupa desain program CSR PT TIV hasil dari

perencanaan makro. Pada awal proses rembug desa, fasilitator kegiatan

menyampaikan rencana program pemberdayaan yang telah disusun. Langkah

demikian dilakukan dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya bias usulan

yang terlalu jauh.

Hasil dari perencanaan mikro adalah daftar jenis dan volume kegiatan,

calon sasaran kegiatan, serta rencana waktu pelaksanaan dari enam desa.

Selanjutnya hasil perencanaan mikro, selain menjadi referensi dan dokumen

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 96

masyarakat untuk proses pembangunan ke depan, juga digunakan oleh YIS

menjadi salah satu materi program pemberdayaan.

c. Tahap Persiapan Pelaksanaan Program

Tahap persiapan pelaksanaan program bertujuan untuk memantapkan

persiapan program di tingkat masyarakat dengan cara memberikan pemahaman

menyeluruh rencana program pemberdayaan di setiap desa dalam sebuah forum

yang diikuti sejumlah orang tertentu. Agenda kegiatan terfokus pada penjelasan

dari YIS kepada peserta kegiatan mengenai; apa tujuan program, bagaimana

strategi yang digunakan, serta kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Dalam

bahasa manajemen program, dikenal dengan istilah jump start, yang dilakukan

pada awal pelaksanaan program.

Persiapan pelaksanaan program dilakukan di enam desa, dengan jumlah

peserta lebih sedikit dibandingkan pada saat proses perencanaan mikro. Peserta

pertemuan persiapan pelaksanaan program di masing-masing desa adalah para elit

masyarakat desa berjumlah 10 orang, yaitu: 2 orang perangkat desa, 2-3 orang

pengurus kelompok tani, 1 orang pengurus BPD, 4-5 orang alumni rembug desa.

Selain mendengarkan penjelasan konsep program, para peserta juga

melakukan pengambilan keputusan untuk menentukan siapa contact person dan

kader pelaksanaan program di masing-masing desa, serta menentukan siapa saja

kelompok atau anggota masyarakat yang akan menjadi sasaran program.

Dibandingkan proses perencanaan mikro, proses persiapan pelaksanaan program

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 97

berjalan lebih lancar, tidak ada pendapat yang berbeda, semua peserta mendukung

rencana program, semua peserta antusias mengikuti acara sampai selesai.

d. Tahap Pelaksanaan Program

Para pelaksana program adalah masyarakat penerima program yang

tergabung di dalam kelompok, baik kelompok yang berada di tingkat dukuh

(misalnya kelompok tani dan kelompok swadaya masyarakat) maupun kelompok

yang berkedudukan di tingkat desa seperti gapoktan. Kelompok merupakan media

utama dalam pelaksanaan program berbasis masyarakat. Melalui kelompok,

masyarakat merumuskan kebutuhan, melakukan pengambilan keputusan, serta

melakukan pengawasan bersama terhadap program yang tengah dikerjakan.

Pada tahap pelaksanaan program, YIS memerankan banyak hal agar

masyarakat dapat menjalankan tugasnya secara maksimal, yakni sebagai

fasilitator, nara sumber, pendamping, petugas monitoring dan evaluasi, serta

motivator. Pelaksanaan peran tersebut dibantu oleh anggota masyarakat yang

ditunjuk menjadi contact person dan kader di setiap desa.

Secara berurutan, tahap pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat

dalam rangka tanggung jawab sosial PT TIV adalah sebagai berikut; penyadaran

dan pengorganisasian masyarakat melalui kegiatan pembentukan dan penyegaran

kelompok serta penyusunan peraturan desa, peningkatan kapasitas masyarakat

melalui kegiatan pendampingan, peningkatan kualitas ekonomi masyarakat

melalui kegiatan pertanian ramah lingkungan dan kegiatan dana bergulir.

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 98

1) Pembentukan dan Penyegaran Kelompok

Kegiatan Pembentukan dan Penyegaran Kelompok diadakan dengan

maksud untuk mengakomodir upaya pemecahan masalah yang terkait dengan

kondisi masyarakat dengan potensi sosial dan potensi ekonomi masih tercerai-

berai serta kompetensi sebagai pelaku pembangunan juga masih rendah.

a) Langkah-langkah Pembentukan dan Penyegaran Kelompok

Langkah pembentukan dan penyegaran kelompok sebagai berikut:

Pertama, sosialisasi di tingkat desa berupa pertemuan antara

pendamping masyarakat dengan perangkat desa, perwakilan pengurus

kelompok, sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan pengurus gapoktan

(untuk desa yang telah terbentuk gapoktan) di masing-masing desa dalam

sebuah forum dialog. Agenda sosialisasi adalah menyampaikan rencana

program pemberdayaan masyarakat serta konfirmasi setiap kelompok

untuk menyiapkan diri dengan cara melakukan pertemuan rutin serta

menata kepengurusan dan anggota kelompok. Antusiasme pengurus

kelompok di beberapa desa terhadap rencana program pemberdayaan

masyarakat ditunjukkan dengan inisiatif membentuk kelompok baru

dengan alasan ada kegiatan yang tidak terwadahi oleh kelompok tani serta

karena peserta berjumlah banyak (Desa Karanglo, Polan, dan Wangen).

Kedua, jump start kelompok. Agenda jump start terdiri dari: (a)

analisis permasalahan kelompok, (b) penyamaan persepsi terhadap

rencana program permberdayaan, (c) membangun komitmen kelompok,

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 99

serta d) menyepakati jadwal pertemuan rutin kelompok. Undangan jump

start kepada setiap kelompok dibuat oleh kepala desa masing-masing

sehingga cepat lambatnya pelaksanaan pertemuan suatu kelompok di suatu

desa ikut dipengaruhi oleh keaktifan kepala desa. Hasil jump start di enam

desa menunjukan pola yang sama, yaitu: (a) penggantian pengurus

kelompok yang tidak aktif, (b) disepakatinya waktu pertemuan rutin

kelompok, serta (c) kelompok menyatakan siap menerima program.

Ketiga, membangun kompetensi kelompok melalui Pelatihan

Manajemen Kelompok bagi pengurus kelompok di enam desa. Upaya

menyatukan pengurus dalam satu pelatihan dimaksudkan supaya terjadi

sharing pengalaman dan informasi antar-kelompok lintas desa, sekaligus

langkah awal membangun jaringan komunikasi antar-kelompok.

Melalui sosialisasi, jump start, dan membangun kompetensi,

kelompok dinilai siap melaksanakan program. Tahapan pembentukan dan

penyegaran kelompok dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4: Mekanisme Pembentukan dan Penyegaran Kelompok

Program Baru

Kelompok Lebih Siap

Membangun Kompetensi

Jump Start Kelompok

Sosialisasi Desa

Pembentukan Kelompok Baru

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 100

b) Nama-nama kelompok pelaksana program

Nama kelompok, jumlah anggota, serta jenis usaha ekonomi yang

dilakukan anggota kelompok dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10: Nama Kelompok, Jumlah Anggota Kelompok dan Jenis Usaha

No Desa Kelompok Jumlah Anggota Jenis Usaha 1 Daleman 1. KT Tani Mulyo

2. KT Sedyo Makmur 3. KT Sedyo Maju

36 orang 58 orang 35 orang

Pertanian Pertanian Pertanian

2 Karanglo 4. Gapoktan Tani Mulyo: 5. KT Manis Harjo I 6. KT Manis Harjo II 7. KT Manis Harjo III 8. KR Bebek

3 KT 160 orang

92 orang 104 orang

10 orang

Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian Peternakan

3 Kebonharjo 9. KT Sari Makmur I 10. KT Sari Makmur II 11. KSM Rukun Santoso

56 orang 34 orang 18 orang

Pertanian Pertanian Home Industry

4 Keprabon 12. KT Dadi Maju I 13. KT Dadi Maju II

35 orang 23 orang

Pertanian Pertanian

5 Polan 14. KT Marsudi Makmur I 15. KT Marsudi Makmur II 16. KT Marsudi Makmur III 17. KSM Maju Makmur 18. KR Bebek

63 orang 71 orang 15 orang 15 orang 10 orang

Pertanian Pertanian Pertanian Home Industry Peternakan

6 Wangen 19. KT Sido Dadi I 20. KT Sido Dadi II 21. KT Sido Dadi III 22. KR Bebek

17 orang 22 orang 13 orang 10 orang

Pertanian Pertanian Pertanian Peternakan

6 desa 22 kelompok 897 orang Sumber: Laporan Pelaksanaan Program Tahun 2010

KSM:Kelompok Swadaya Masyarakat. KT:Kelompok Tani. KR:Kelompok Ternak.

Tabel 10 yang menunjukan adanya 22 kelompok dengan jumlah

anggota 897 orang serta berbagai jenis usaha adalah bukti keberhasilan

capaian program. Masyarakat menilai bahwa setidaknya ada empat

manfaat besar setelah ada program yang dilakukan melalui kelompok,

yaitu: jumlah anggota kelompok bertambah, jumlah dan jenis kegiatan

kelompok lebih banyak dan bervariasi, modal kelompok bertambah, serta

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 101

pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengelolaan kelompok dan di

bidang ketrampilan hidup bertambah.

Seperti disampaikan salah satu pengurus Kelompok Tani Mulyo

Desa Daleman yang mengatakan bahwa sebelumnya kelompok tani hanya

didampingi oleh PPL yang memberikan penyuluhan-penyuluhan seperti

himbauan untuk menggunakan pupuk organik, tetapi tidak ada

pelatihannya. Setelah ada program, kami diberi wawasan mengenai cara

pembuatan pupuk organik melalui kegiatan studi banding, pelatihan

pembuatan pupuk organik, demplot pertanian ramah lingkungan yang

kesemuanya menambah wawasan, pengetahuan para petani.

Sebelum ada program jumlah anggota kelompok sebnayak 24

orang kemudian bertambah menjadi 44 orang. Sebelumnya kelompok

masih menggunakan teknik pembukuan keuangan yang sederhana, setelah

ada pelatihan pengurus menjadi bertambah pengetahuannya mengenai

manajemen pembukuan keuangan kelompok. Kegiatan kelompok tani

semakin bervariasi, seperti: pelatihan-pelatihan, studi banding, demplot

jagung ramah lingkungan. Permodalan yang tadinya masih sedikit berasal

dari iuran anggota dan bantuan pemerintah, kemudian bertambah karena

ada stiumlan dana bergulir.

Hal yang sama diutarakan oleh pengurus Kelompok Tani Sedyo

Makmur Desa Daleman yang mengatakan sebelumnya kelompok hanya

beranggotakan 18 orang kemudian berkembang menjadi 59 orang. Ragam

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 102

kegiatan bertambah banyak seperti Pelatihan Manajemen Kelompok dan

Keuangan Kelompok sehingga para pengurus bertambah pengetahuannya

mengenai manajeman berkelompok. Sebelumnya kelompok tidak ada

pengadministrasian yang baik, sekarang sudah ada buku-buku sendiri

untuk absensi, notulensi rapat, buku tamu, serta buku kas kelompok.

Kelompok juga dilatih tentang pembuatan pupuk organik, sehingga

menjadi tahu membuat pupuk organik. Sebelumnya hanya ambil kotoran

hewan dikandang langsung ditabur disawah, tetapi sekarang sudah mampu

mengolah sendiri sesuai ilmu dari pelatihan. Manfaat lain yang dirasakan

kelompok adalah kenyataan modal kelompok semakin bertambah banyak

karena mendapat bantuan dana bergulir. Sebelumnya dana kelompok

mengandalkan iuran anggota dan bantuan dari pemerintah.

c) Permasalahan yang dihadapi

Dua permasalahan menonjol yang ditemukan dalam melakukan

pembentukan dan penyegaran kelompok adalah; Pertama, menempatkan

kelompok dalam konteks berbasis masyarakat. Hal ini disebabkan

kelompok-kelompok yang telah ada sebelumnya dibentuk melalui proses

top-down dengan cara indoktrinatif dalam rangka mendukung program

pembangunan dari pemerintah. Kedua, adanya ketidakpercayaan terhadap

keberadaan kelompok dalam proses pembangunan. Masyarakat pernah

beberapa kali dikecewakan oleh kelompok dalam membangun wilayahnya

(kasus Desa Karanglo).

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 103

Jalan keluar yang paling mungkin dilakukan untuk menyadarkan

masyarakat bahwa masyarakat membutuhkan kelompok adalah dengan

melakukan dialog interaktif dengan topik, mengapa harus dibentuk

kelompok?. Sementara untuk membangun kepercayaan masyarakat

terhadap keberadaan kelompok, masyarakat bisa diajak sharing dengan

para pengurus kelompok dari daerah lain yang dinilai telah berhasil.

2) Pertanian Ramah Lingkungan

Kegiatan pertanian ramah lingkungan dimunculkan dalam program

dengan maksud untuk memecahkan beberapa permasalahan sekaligus, yaitu;

meningkatkan pendapatan petani, membangun lingkungan yang lebih baik,

serta menumbuhkan kembali nilai-nilai sosial di masyarakat khususnya yang

terkait dengan pertanian.

Kegiatan pertanian ramah lingkungan, dimulai dari sosialisasi

pertanian ramah lingkungan, dilanjutkan pelatihan pembuatan pupuk organik,

praktek pembuatan pupuk organik, dan demonstration plot (demplot)

pertanian ramah lingkungan atau dalam bahasa program mereka adalah

community garden. Pada akhir program, diharapkan sejumlah petani secara

mandiri akan terus melakukan pola pertanian ramah lingkungan.

Secara skematik, tahapan kegiatan pertanian ramah lingkungan dapat

dilihat pada Gambar 5 di bawah ini:

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 104

Gambar 5: Tahap Pengembangan Pertanian Ramah Lingkungan

a) Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Tujuan pelatihan Pembuatan Pupuk Organik untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan para pengurus dan anggota kelompok tani

di bidang pembuatan pupuk organik. Pelatihan direncanakan dilakukan 6

kali di enam desa diikuti 150 orang peserta, namun dalam pelaksanaannya

pelatihan dilakukan 11 kali di enam desa melibatkan 295 petani dari 16

kelompok tani. Pembengkakan terjadi karena beberapa kelompok tani (KT

Sidodadi I, II, III Desa Wangen; KT Sedyo Makmur, Tani Mulyo, Sedyo

Makmur, Sedyo Maju Desa Daleman; KT Sari Makmur I, II Desa

Kebonharjo) meminta penyelenggaraan pelatihan secara eksklusif, tidak

melibatkan anggota kelompok lain dengan alasan pelatihan sangat penting

bagi mereka. Fenomena ini menunjukkan masyarakat petani di daerah

program sebenarnya sangat tertarik dengan isu pertanian ramah

lingkungan, khususnya dalam hal pelatihan pembuatan pupuk organik.

Jadwal dan jumlah pelatihan serta jumlah peserta pelatihan di

masing-masing desa dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini:

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Pertanian Ramah Lingkungan Mandiri

Pembuatan Pupuk Organik

Demplot Pertanian Ramah Lingkungan

Sosialisasi Pertanian Ramah Lingkungan

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 105

Tabel 11: Data Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Dan Jumlah Peserta

No Desa Jumlah

Pelatihan Jumlah Peserta

Waktu Kelompok Orang

1 Daleman 3 kali 3 kelompok 53 orang 31 Januari, 2 Pebruari 2009 2 Karanglo 1 kali 3 kelompok 44 orang 16 Pebruari 2009 3 Kebonharjo 2 kali 2 kelompok 46 orang 10 & 16 Pebruari 2009 4 Keprabon 1 kali 2 kelompok 43 orang 3 Pebruari 2009 5 Polan 1 kali 3 kelompok 55 orang 11 Pebruari 2009 6 Wangen 3 kali 3 kelompok 54 orang 8, 12, 23 Pebruari 2009 Jumlah 11 kali 16 kelompok 295 orang

Sumber: Laporan Perkembangan Program yang Telah Diolah

Paket pelatihan Pembuatan Pupuk Organik diselenggarakan satu

hari selama 4 jam membahas materi-materi sebagai berikut: (a) mengapa

pupuk organik, (b) alat dan bahan pembuatan pupuk organik, (c) tahap

pembuatan pupuk organik, (d) teknik pembuatan pupuk organik.

Di Desa Daleman dan Desa Keprabon, selain materi Teknik

Pembuatan Pupuk Organik, proses pelatihan terasa dinamis justru pada

saat membahas materi Mengapa Pupuk Organik. Banyak peserta

melakukan klarifikasi, sharing pengalaman, memberikan pertanyaan, serta

memberikan komentar bernada pesimis terhadap rencana pertanian ramah

lingkungan. Hal tersebut bisa dipahami karena sejak akhir 1970-an para

petani di kedua desa telah terbiasa menggunakan pupuk kompos (yang

termasuk salah satu jenis pupuk organik) tetapi berhenti ketika pemerintah

mulai mengenalkan pupuk kimia dan mewajibkan para petani untuk

menggunakan pupuk kimia untuk mencapai program swasembada beras.

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 106

b) Pembuatan Pupuk Organik

Kegiatan pembuatan pupuk organik merupakan bagian dari

kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik yang secara khusus bertujuan

untuk menyediakan pupuk organik bagi masyarakat petani. Terkait dengan

beberapa perubahan pelaksanaan pelatihan, dari rencana 6 kali menjadi 11

kali, dari rencana pengorganisasian dilakukan oleh desa menjadi dilakukan

oleh kelompok tani, maka pembuatan pupuk pun mengalami perubahan.

Proses pembuatan pupuk organik mendapat bantuan dari proyek

yang semula direncanakan sebanyak 1.000 kg/pelatihan, berubah menjadi

500 kg/pelatihan. Hal tersebut terjadi karena jumlah pelatihan bertambah

banyak, sementara jumlah bantuan tidak bertambah.

Praktek pembuatan pupuk organik dipimpin oleh tenaga ahli

seperti petani, praktisi pupuk organik, dan tenaga PPL pertanian, yang

sengaja didatangkan oleh para pendamping masyarakat. Pembuatan pupuk

organik dilakukan oleh setiap kelompok tani sehingga memberi peluang

lebih besar kepada setiap anggota kelompok tani untuk terlibat praktek

membuat pupuk organik. Untuk satu pelatihan yang melibatkan lebih dari

satu kelompok tani, praktek pembuatan pupuk dilakukan sebanyak jumlah

kelompok yang ada di desa tersebut, seperti; Desa Karanglo (3 KT), Desa

Keprabon (2 KT), Desa Polan (3 KT). Tenaga ahli yang mumpuni dan

kesempatan ikut praktek membuat pupuk organik menjadi daya tarik para

peserta untuk hadir dalam pelatihan tersebut.

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 107

Pelatihan pembuatan pupuk organik dan praktek pembuatan pupuk

organik yang dilakukan secara berurutan dapat meningkatkan pemahaman

para petani tentang manfaat pupuk organik, serta dapat meningkatkan

ketrampilan petani dalam membuat pupuk organik.

c) Demplot Pertanian Ramah Lingkungan

Demplot pertanian padi semi-organik atau ramah lingkungan selain

bertujuan sebagai sarana pembelajaran bersama masyarakat petani tentang

cara pengelolaan pertanian organik sekaligus sebagai media sosialisasi dan

promosi pertanian organik kepada para petani di keenam desa. Demplot

pertanian ramah lingkungan adalah tanggung jawab gapoktan. Oleh karena

itu jumlah demplot hanya satu lokasi di setiap desa, kecuali Desa Karanglo

yang melakukan dua lokasi demplot, dimana satu demplot lainnya, atas

inisiatif kepala desa dibiayai sepenuhnya oleh masyarakat.

Pelaksanaan pertanian ramah lingkungan dilakukan melalui enam

tahap, yaitu: sosialisasi, uji tanah, pengolahan lahan, penanaman padi,

monitoring, dan panen. Secara skematik, tahap pelaksanaan pertanian

ramah lingkungan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 6: Tahap Pengelolaan Pertanian Ramah Lingkungan

Panen Monitoring Penanaman Padi

Pengolahan Lahan

Uji Tanah Sosialisasi

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 108

Tahap Sosialisasi

Selain menginformasikan konsep pertanian ramah lingkungan dan

cara pengelolaannya, pertemuan juga membahas sejumlah agenda, yaitu:

penentuan lahan demplot dan petani penggarap, penghitungan biaya,

penentuan jenis padi yang akan ditanam, serta pembentukan tim

monitoring. Hampir di seluruh desa, agenda paling sulit adalah

menentukan lahan milik siapa yang akan digunakan demplot. Hanya dua

desa yang menggunakan tanah sendiri (Desa Karanglo dan Daleman),

sementara empat desa lainnya (Kebonharjo, Keprabon, Polan, Wangen)

menggunakan tanah bengkok desa.

Tahap Uji Tanah

Uji Tanah, yakni pengukuran hara (unsur N, P, K) dan pH tanah

terhadap lahan yang akan digunakan untuk demplot pertanian ramah

lingkungan. Informasi kandungan N,P, K dan pH tanah dibutuhkan untuk

menentukan jumlah dan jenis pupuk yang digunakan. Uji tanah juga

menilai kadar air suatu lahan yang akan digunakan demplot. Hasil uji

tanah telah mengubah rencana gapoktan Desa Kebonharjo yang semula

berencana menanam palawija, menjadi padi karena diketahui kadar air

lahan yang disiapkan terlalu tinggi sehingga tidak cocok untuk tanaman

palawija. Uji tanah dilakukan oleh petugas pendamping masyarakat yang

terlatih dengan menggunakan alat uji tanah khusus.

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 109

Tahap Pengolahan Lahan

Tahap pengolahan lahan berupa kegiatan mencangkul atau

membajak untuk membalikkan tanah dan nggaru yakni melunakan lahan

dan meratakannya sehingga memudahkan proses penanaman padi.

Kegiatan pengolahan lahan dilakukan oleh petani penggarap demplot atau

penyedia jasa pengolahan lahan dengan menggunakan traktor.

Tahap Penanaman Padi

Tahap penanaman padi merupakan salah satu tahap yang menjadi

persoalan tersendiri dalam kegiatan demplot pertanian ramah lingkungan

karena sedikitnya jumlah tenaga yang mau dan mampu menanam padi.

Permasalahan akan sedikitnya tenaga penanam padi telah menjadi isu luas

di kalangan petani di Klaten. Berdasarkan wawancara dengan berbagai

sumber (pengurus kelompok tani, anggota kelompok tanam, pendamping

masyarakat) diketahui bahwa sebagian besar usia anggota kelompok

tanam padi yang seluruhnya adalah perempuan sudah tua, berkisar antara

40 tahun sampai 70 tahun.

Kemampuan tanam mereka yang terbatas, semakin berkurang

karena jasa mereka juga sering digunakan oleh para petani dari daerah lain

di sekitar mereka. Gambaran jumlah kelompok penanam padi beserta

kemampuan menanam padi serta luas lahan pertanian di desa penelitian

dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 124: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 110

Tabel 12: Jumlah Kelompok Tanam, Kemampuan Tanam, Luas Lahan Pertanian

No Desa Jumlah

Kelompok Tanam Kemampuan

Tanam/Hari/Klp Luas

Lahan Rata-rata

Umur Ukuran 1 Pathok

1 Daleman 6 klp @ 4 org 1,5 pathok 180 ha 45 – 65 th 2,3 ha

2 Karanglo 3 klp @ 6 org 2,0 pathok 83 ha > 50 th 1,7 ha

3 Kebonharjo 4 klp @ 4 org 1,5 pathok 52 ha 45 – 65 th 1,6 ha

4 Keprabon 2 klp @ 5 org 1,5 pathok 75 ha 55 – 70 th 1,5 ha

5 Polan 4 klp @ 5 org 1,5 pathok 73 ha > 40 th 2,0 ha

6 Wangen 5 klp @ 7 org 2,0 pathok 95 ha 55 – 70 th 1,5 ha

Sumber: Wawancara Petani dan Pendamping Masyarakat

Berdasarkan data Tabel 12 nampak bahwa kemampuan tanam

setiap orang bervariasi bergantung pada banyak faktor seperti usia yang

berpengaruh terhadap tenaga, dan ketrampilan seseorang menanam. Para

penanam padi dari Desa Daleman rata-rata mampu menanam seluas 0,8

ha/hari/orang. Desa Karanglo 0,6 ha/hari/orang, Desa Kebonharjo 0,6

ha/hari/orang, Desa Keprabon 0,5 ha/hari/orang, Desa Polanharjo 0,6

ha/hari/orang, Desa Wangen 0,4 ha/hari/orang. Data tersebut menunjukan

bahwa semakin banyak jumlah orang penanam padi dalam satu kelompok

tanam maka kemampuan tanam anggota tersebut semakin rendah.

Dengan jumlah kelompok tanam berkisar antara 2 kelompok

sampai 6 kelompok setiap desa serta luasnya lahan pertanian, maka desa-

desa tersebut membutuhkan waktu tanam antara 5 hari (Desa Karanglo)

sampai 17 hari (Desa Keprabon). Waktu yang cukup lama.

Tahap Panen

Tampaknya tahap panen belum disiapkan secara matang oleh para

pendamping masyarakat, khususnya tentang siapa yang bertanggung

Page 125: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 111

jawab, siapa yang melakukan panen, kepada siapa hasil panen harus

dijual, serta bagaimana cara menentukan harga gabah semi organik. Petani

yang mengalami kesulitan menjual hasil panen gabah semi organik dengan

biaya produksi yang tinggi, akhirnya menjual kepada para tengkulak yang

selama ini menguasai penujalan hasil panen dengan harga standar seperti

hasil pertanian biasa. Kehadiran pendamping masyarakat pada saat panen

lebih sering mengukur rata-rata hasil panen, meskipun demikian hasil

panen di Desa Wangen tidak terpantau oleh karena dipanen terlebih

dahulu tanpa dihadiri pendamping masyarakat.

Hasil rata-rata demplot pertanian padi ramah lingkungan antara

desa satu dengan lainnya bervariasi oleh karena banyak faktor yang

memengaruhi. Jika penghitungan hasil panen berdasarkan satuan ubin (1

ubin setara dengan 6,25m2), seperti banyak digunakan para petani di desa,

maka rata-rata hasil demplot pertanian ramah lingkungan adalah antara 4,4

kg sampai 7,2 kg gabah basah setiap ubin. Hasil rata-rata pertanian padi

ramah lingkungan keenam desa dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13: Rata-Rata Hasil Pertanian Padi Ramah Lingkungan

No Desa Hasil 1 Ubin Rata-rata/Hektar 1 Daleman 4,43 kg Gabah Basah 7.088 kg 2 Karanglo 5,89 kg Gabah Basah 9.424 kg 3 Kebonharjo 7,20 kg Gabah Basah 11.520 kg 4 Keprabon 7,20 kg Gabah Basah 11.520 kg 5 Polan 6,75 kg Gabah Basah 10.800 kg 6 Wangen Tidak diketahui Tidak diketahui

Sumber: Laporan Pelaksanaan Program 2010

Page 126: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 112

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa produktivitas pertanian

ramah lingkungan mencapai rata-rata 10.070 kg gabah basah setiap hektar.

Hasil ini berarti produktivitas pertanian ramah lingkungan lebih tinggi jika

dibandingkan dengan pertanian yang menggunakan pupuk kimia yang

biasanya menghasilkan rata-rata 7.000-an kg gabah basah. Peningkatan

produktivitas disebabkan bulir gabah yang lebih padat berisi (mentes).

Peningkatan produktivitas padi setelah menggunakan pupuk

organik seperti diperlihatkan Tabel 13, sejalan dengan pengakuan

beberapa petani yang menggunakan pupuk organik. Salah seorang petani

anggota Kelompok Tani Sedyo Makmur Desa Daleman mengatakan

bahwa dari segi kuantitas (dengan satuan ukuran karung), penambahan

produksi padi belum terlihat signifikan, tetapi dari sisi kualitas padi yang

menggunakan pupuk organik nampak lebih bagus, berasnya lebih berisi,

dan lebih padat (mentes) sehingga meskipun ukuran karungnya sama,

tetapi beras organik memiliki bobot lebih berat .

Petani lain dari Kelompok Tani Sido Dadi Desa Wangen memberi

pengakuan mengenai pertanian menggunakan pupuk organik. Menurut

perhitungan dia yang melakukan uji coba membandingkan pertanian padi

pupuk organik dengan padi pupuk kimia, setiap 1m2 lahan sawah padi

organik mampu memberikan hasil 1 ons lebih berat dibandingkan dengan

padi pupuk kimia. Selain produktivitas naik, pertanian organik juga

mampu memperbaiki kesuburan tanah.

Page 127: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 113

Seorang petani dari Kelompok Tani Mulyo Desa Daleman

mengakui peningkatan produksi gabah basah sekitar 200 kg untuk kasus

lahannya seluas 300m2. Akan tetapi dia juga mengakui penambahan biaya

bertani serta kesulitan menjual padi organik yang selalu ditekankan oleh

pendamping masyarakat memiliki banyak keunggulan dibandingkan padi

biasa. Akhirnya padi organik hasil panen tersebut dijual kepada tengkulak

dengan harga biasa serta dikonsumsi sendiri.

d) Pertanian Ramah Lingkungan Secara Mandiri

Mahalnya biaya pertanian organik serta tidak adanya jaminan pasar

hasil pertanian organik menjadi penyebab utama para petani anggota

kelompok yang sebagian besar adalah petani penggarap dengan modal

terbatas kembali ke pola pertanian non organik. Hanya para petani pemilik

dengan modal besar, lahan luas serta memiliki jaringan pasar, yang masih

bertahan menerapkan pola pertanian organik. Jumlah petani pelaku

pertanian organik atas biaya dan kesadaran sendiri. dapat dilihat pada

Tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14 Jumlah Petani dan Luas Lahan Pertanian Organik Mandiri

No Desa Jumlah Petani Luas lahan Pertanian

Seluruhnya Organik % Seluruhnya Organik % 1 Daleman 129 orang 5 orang 3,87 180 ha 1,0 ha 0,55 2 Karanglo 356 orang 24 orang 6,74 83 ha 7,0 ha 8,43 3 Kebonharjo 90 orang 5 orang 5,55 52 ha 0,8 ha 1,53 4 Keprabon 58 orang 15 orang 25,86 75 ha 2,0 ha 2,66 5 Polan 149 orang 5 orang 3,35 73 ha 1,0 ha 1,36 6 Wangen 52 orang 7 orang 5,55 95 ha 1,0 ha 1,05 Jumlah 834 orang 61 orang 7,31 558 ha 12,8 ha 2,29

Sumber : Laporan Perkembangan Program yang Telah Diolah

Page 128: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 114

Dari Tabel 14 di atas nampak bahwa luas lahan ramah lingkungan

yang diusahakan secara mandiri, dibandingkan dengan luas lahan

pertanian yang ada di keenam desa memang belum terlalu banyak (baru

2,29%), tetapi upaya tersebut patut diapresiasi sebagai keberhasilan

menyadarkan petani untuk memelihara kualitas lingkungan sekaligus

upaya awal meningkatkan pendapatan petani.

Tabel 14 juga menunjukkan bahwa Desa Karanglo mampu

memobilisir jumlah petani organik mandiri lebih banyak serta

pemanfaatan luas lahan untuk pertanian organik mandiri lebih luas

dibandingkan desa lain. Hal itu disebabkan peran aktif dan tegas kepala

desa menganjurkan warganya untuk melakukan pertanian ramah

lingkungan untuk meningkatkan pendapatan, serta peran aktif tokoh petani

di desa dengan melakukan pertanian ramah lingkungan di lahan sendiri.

e) Permasalahan kegiatan pertanian ramah lingkungan

Permasalahan menonjol pada kegiatan pertanian ramah lingkungan

adalah; Pertama, sulitnya menentukan lahan sawah untuk melakukan

ujicoba. Penyebabnya bukan karena sempitnya lahan pertanian, tetapi

sebagian besar para petani anggota kelompok adalah petani penggarap

sehingga tidak bisa mengambil keputusan berani atau tidak, lahan yang dia

sewa untuk kegiatan demplot pertanian ramah lingkungan. Kedua, belum

adanya jaminan penjualan hasil pertanian ramah lingkungan, sehingga

masyarakat petani enggan mencoba.

Page 129: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 115

Permasalahan pertama diatasi dengan melakukan negosisasi

kepada petani pemilik lahan agar lahan yang disewakan kepada petani lain

bisa digunakan untuk kegiatan demplot pertanian ramah lingkungan.

Ketidakberanian petani penggarap mengambil keputusan melakukan

demplot adalah ketidakberanian menanggung resiko jika terjadi kegagalan.

Negosiasi kepada pemilik lahan harus dibicarakan juga kemungkinan

resiko yang akan terjadi serta siapa yang bertanggung jawab.

Sementara untuk mengatasi permasalahan kedua, yakni pasar hasil

pertanian ramah lingkungan, para pengelola program harus bisa

membangun jaringan pasar dengan cara mencari mitra kerja yang mau

diajak kerjasama dengan cara membeli produk pertanian ramah

lingkungan. Tentu saja mitra kerja yang mau menghargai produk-produk

ramah lingkungan.

3) Stimulan Dana Bergulir

Dana bergulir atau dalam istilah United Nation Development Funds for

Women (UNIFEM) disebut revolving loan funds (dana pinjaman berputar)

adalah sejumlah uang yang dipinjamkan dan diputarkan, berpindah dari orang

yang satu kepada orang lain, demikian seterusnya. Perbedaan dana berputar

dengan jenis-jenis kredit lainnya terletak pada tujuannya, yakni membantu

mengembangkan perekonomian keluarga, desa, dan negara dengan cara

memberikan pinjaman kecil dengan biaya ringan kepada para peminjam

(UNIFEM, 1995).

Page 130: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 116

Kegiatan dana bergulir dalam program tanggung jawab sosial PT TIV

di enam desa dimaksudkan untuk membangun ekonomi masyarakat di enam

desa, khususnya para pelaku industri rumah tangga dan petani yang peduli

pada lingkungan yang kekurangan modal. Melalui kegiatan dana bergulir juga

diharapkan dapat membangun kembali nilai-nilai sosial, khususnya nilai

kebersamaan dan kepedulian sesama.

a) Prasyarat Dana Bergulir

Model dana bergulir digunakan dalam rangka menyiasati tidak

terakomodirnya calon pemanfaat modal, sementara modal yang tersedia

jumlahnya terbatas. Nilai-nilai saling terikat dan komitmen kolektif dari

para pengelola dan pengguna dana bergulir merupakan syarat mutlak bagi

keberlangsungan model dana bergulir. Menurut UNIFEM (1995),

pengelolaan dana bergulir memerlukan sebuah kelompok yang mampu

bekerjasama dengan baik. Dana bergulir banyak digunakan kelompok-

kelompok di pedesaan yang memiliki dana terbatas.

b) Tahap Penerapan Dana Bergulir

Penerapan model Dana Bergulir merupakan rangkaian proses

panjang yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan serta melibatkan

berbagai pihak terkait. Oleh karena itu pemberlakuan kredit dengan model

dana bergulir di masyarakat, biasanya lebih rumit dibandingkan dengan

model kredit yang lain. Proses penerapan dana bergulir dapat dilihat pada

Gambar 7 di bawah ini.

Page 131: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 117

Gambar 7: Tahap Penerapan Model Dana Bergulir

(Sumber: Ilustrasi Peneliti Hasil Wawancara Berbagai Nara Sumber)

Tahap sosialisasi dan membangun komitmen dilakukan oleh para

pendamping masyarakat kepada kelompok pada saat pertemuan rutin

kelompok dengan metode penyuluhan. Tahap membangun kompetensi

dilakukan melalui pelatihan diikuti pengurus dan anggota kelompok dari

enam desa. Pelatihan dilakukan dua tahap (21 – 24 Juli 2009) masing-

masing selama dua hari bertempat di Aula Balai Desa Daleman.

Materi pelatihan terdiri dari 4 (empat) pokok bahasan utama, yaitu:

(a) konsep dan prinsip dana bergulir, (b) sistem dan mekanisme dana

bergulir, (c) faktor-faktor dalam pengelolaan dana bergulir, serta (d)

pembukuan. Pelatihan difasilitasi oleh para pendamping masyarakat dari

YIS Solo.

Sosialisasi Dana Bergulir

Monitoring Kinerja

Pencairan Dana

Pengadaan Sarana Kerja

Membangun Kompetensi

Page 132: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 118

c) Mekanisme pengelolaan dana bergulir

Modal dana bergulir kelompok berasal dari bantuan hibah program

CSR PT TIV yang dikelola dengan sistem kredit sesuai ketentuan yang

disepakati kelompok. Pemilihan kelompok dan penentuan besaran bantuan

dana bergulir kepada kelompok didasarkan pada kesanggupan kelompok

menyiapkan sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya,

yaitu: laporan pembukuan keuangan kelompok yang rapi dan akuntabel,

kerapian laporan administrasi kelompok, rutinitas pertemuan kelompok,

serta adanya aturan tata cara pengelolaan dana bergulir yang telah

disepakati kelompok.

Penilaian kesanggupan kelompok dilakukan oleh pendamping

masyarakat tanpa melibatkan pendamping maupun kader di desa. Menurut

pengelola program dalam hal ini adalah YIS, langkah tersebut

dimaksudkan sebagai upaya menjaga obyektivitas penilaian. Kebijakan

pengelola program bisa dipahami dan diterima masyarakat.

Pencairan bantuan hibah dana bergulir dari program kepada 10

kelompok masyarakat dilakukan antara bulan Agustus sampai Desember

2009. Total bantuan hibah dana bergulir yang dicairkan kepada 10

kelompok, senilai Rp. 68.000.000. Daftar nama kelompok dan besaran

bantuan hibah dana bergulir yang diterima oleh kelompok dapat dilihat

pada Tabel 15 di bawah ini.

Page 133: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 119

Tabel 15: Daftar Kelompok Penerima Bantuan Dana Bergulir

Nama Kelompok / Desa Jumlah Bantuan

(Rp)

Jumlah Penerima

Awal

Jenis dan Pemanfaatan

Bantuan Pinjaman

Batas Maksimal

Pinjaman/orang 1. KT Sedyo Makmur /

Daleman 6.000.000 4 orang Tunai, pengadaan

saprotan Rp. 500.000

2. KT Sedyo Maju / Daleman

6.000.000 8 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 500.000

3. KT Tani Mulyo / Daleman

6.000.000 4 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 500.000

4. Gapoktan Tani Mulyo / Karanglo

15.000.000 18 orang Saprotan, dicairkan dua kali.

Rp. 625.000

5. KSM Rukun Santoso / Kebonharjo

8.000.000 10 orang Tunai, pengadaan bahan home industry

Rp. 1.000.000

6. KT Dadi Maju 1 / Keprabon

5.000.000 10 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 1.000.000

7. KT Dadi Maju 2 / Keprabon

5.000.000 18 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 1.000.000

8. KSM Maju Makmur / Polan

7.000.000 4 orang Tunai, pengadaan bahan home industry

Rp. 1.000.000

9. KT Marsudi Makmur 2 / Polan

5.000.000 10 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 400.000

10. KT Sido Dadi 3 / Wangen

5.000.000 13 orang Tunai, pengadaan saprotan

Rp. 300.000

10 kelompok 68.000.000 99 orang Sumber: Dokumen Laporan Pendamping Masyarakat

Tabel 15 di atas menunjukkan beberapa hal perbedaan pengelolaan

dana bergulir antara kelompok satu dengan yang lain yang disebabkan

oleh sejumlah ketentuan yang disepakati oleh masing-masing kelompok.

Terutama berkaitan dengan jangka waktu pinjaman, pemanfaatan bantuan

pinjaman dan penentuan prioritas calon peminjam. Ketentuan-ketentuan

tersebut dibicarakan dan disepakati dalam pertemuan kelompok, oleh

karena itu ketentuan antara kelompok satu dengan yang lain dalam

pengelolaan dana bergulir tidak sama.

Pemanfaatan dana bergulir oleh petani digunakan untuk memaju-

kan usaha pertanian ramah lingkungan seperti pengadaan bibit, pengadaan

Page 134: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 120

bahan pupuk, pengadaan obat-obatan, serta biaya pengolahan lahan, (KT

Sedyo Makmur, KT Sedyo Maju, KT Tani Mulyo, Gapoktan Tani Mulyo,

KT Dadi Maju I, KT Dadi Maju II, Marsudi Makmur II, KT Sido Dadi

III). Sementara para anggota kelompok swadaya masyarakat (KSM)

memanfaatkan dana pinjaman untuk pengembangan usaha industri rumah

tangga seperti pengadaan bahan mentah yang berasal dari tanduk kerbau,

kain perca, dan tembaga, (KSM Rukun Santoso, KSM Maju Makmur).

Bantuan pinjaman diberikan dalam bentuk uang tunai, kecuali

Gapoktan Tani Mulyo Desa Karanglo yang diberikan dalam bentuk sarana

produksi pertanian (saprotan) berupa bibit atau benih padi, pupuk, serta

obat-obatan. Pertimbangannya didasarkan kebiasaan yang terjadi di

masyarakat selama ini, yakni: (a) jika bantuan berupa uang tunai maka

penyalahgunaan bantuan pinjaman akan sangat besar karena uang tersebut

digunakan memenuhi kebutuhan lain, (b) pengelolaan bantuan dalam

bentuk uang, sering menjadi pemicu konflik horisontal. Oleh karena itu

para pengurus Gapoktan Tani Mulyo, dengan diinisiasi oleh kepala desa,

memutuskan bahwa bantuan pinjaman tersebut dalam bentuk saprotan.

Besaran pinjaman kepada anggota merupakan kewenangan setiap

pengurus kelompok, secara umum mempertimbangkan faktor-faktor; (a)

performance calon peminjam, (b) jumlah kebutuhan pinjaman yang dilihat

dari volume usaha yang akan dilakukan, (c) kemampuan mengembalikan

pinjaman dari calon peminjam, (d) ketersediaan dana pinjaman.

Page 135: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 121

Mekanisme pengelolaan dana bergulir dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 8: Mekanisme Pengelolaan Dana Bergulir

(Sumber: Ilustrasi Peneliti Hasil Wawancara Berbagai Nara Sumber)

Keterangan Gambar: Aliran dana bantuan hibah dari PT TIV kepada

kelompok masyarakat

Perguliran pertama berupa pencairan dana pinjaman kredit dari kelompok kepada anggota nomor 1

Perguliran pertama berupa pengembalian dana pinjaman kredit dari anggota nomor 1 kepada kelompok

Perguliran kedua berupa pencairan dana pinjaman kredit dari kelompok kepada anggota nomor 2

Perguliran kedua berupa pengembalian dana pinjaman kredit dari anggota nomor 2 kepada kelompok.

Perguliran ketiga berupa pencairan dana pinjaman kredit dari kelompok kepada anggota nomor 3

Perguliran ketiga berupa pengembalian dana pinjaman kredit dari anggota nomor 3 kepada kelompok.

Anggota Nomor 3

Anggota Nomor 2

Anggota Nomor 1

Kelompok Tani

CSR PT TIV

1a 1b

3b

2b

3a

2a

HIBAH

KREDIT

1a

1b

2a

2b

3a

3b

Page 136: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 122

Gambar 8 di atas memperlihatkan bahwa setiap perguliran dana

antar-anggota harus melalui pengurus kelompok sehingga setiasp saat bisa

diketahui berapa besaran dana yang bergulir di anggota serta siapa saja

peminjam yang belum mengembalikan. Kelompok, melalui pengurus juga

bisa menentukan kapan dana harus digulirkan lagi.

d) Kinerja Pengelolaan Dana Bergulir

Kinerja pengelolaan dana bergulir dilihat dari dua aspek yakni; (1)

kecepatan perguliran, dan (2) perkembangan usaha peminjam. Kecepatan

perguliran dana selain berpengaruh terhadap jumlah peminjam, juga

berpengaruh terhadap perkembangan modal kelompok. Meskipun

demikian perkembangan jumlah peminjam tidak selalu berbanding lurus

dengan perkembangan modal. Kelompok dengan jumlah peminjam lebih

besar tidak selalu berarti jumlah perkembangan modal lebih banyak. Tabel

16 di bawah ini menunjukan perbandingan dimaksud.

Tabel 16: Perbandingan Perkembangan Modal dan Peminjam Dana Bergulir Setelah Satu Tahun Bergulir

Nama Kelompok Modal (Rp)

% Peminjam (orang)

% Awal Akhir Awal Akhir

KT Sedyo Makmur 6.000.000 8.039.000 33,9 4 30 650,0 KT Sedyo Maju 6.000.000 6.932.000 15,5 8 15 87,0 KT Tani Mulyo 6.000.000 7.830.000 30,5 4 14 250,0 Gapoktan Tani Mulyo 15.000.000 15.450.000 3,0 18 30 66,6 KSM Rukun Santoso 8.000.000 9.500.000 18,7 10 16 60,0 KT Dadi Maju 1 5.000.000 7.500.000 50,0 10 15 50,0 KT Dadi Maju 2 5.000.000 7.730.000 54,6 18 30 66,6 KSM Maju Makmur 7.000.000 8.513.000 21,6 4 10 150,0 KT Marsudi Makmur 2 5.000.000 5.216.000 4,3 10 13 30,0 KT Sido Dadi 3 5.000.000 5.140.000 2,8 13 13 0,0

Jumlah 68.000.000 81.850.000 20,3 99 186 87,9 Sumber: Dokumen Laporan Pendamping Masyarakat

Page 137: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 123

Perbedaan persentase rata-rata perkembangan peminjam (87,9%)

dengan rata-rata perkembangan modal (20,3%) seperti ditampilkan Tabel

16 disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:

Pertama, periode pengembalian pinjaman. Pengembalian

pinjaman biasanya dilakukan pada saat pertemuan kelompok setiap bulan

atau setiap selapan (35 hari). Namun demikian, ada pula kelompok yang

memutuskan periode pengembalian pinjaman setiap 3 bulan atau setelah

panen seperti Gapoktan Tani Mulyo. Semakin cepat periode pengembalian

pinjaman, maka perkembangan modal kelompok semakin cepat.

Kedua, kelancaran pengembalian pinjaman. Jika para peminjam

lancar mengembalikan pinjamannya, akan mempercepat kembalinya

modal kelompok sehingga memberi peluang bertambahnya perguliran

modal karena bertambahnya peminjam. Semakin lancar pengembalian

pinjaman, peluang perkembangan modal kelompok semakin cepat.

Ketiga, besar kecilnya jasa pinjaman. Setiap kelompok memiliki

alasan tersendiri dalam menentukan besar kecilnya jasa pinjaman yang

diberlakukan. Semakin besar jasa pinjaman yang diberlakukan, akan

memberi peluang lebih cepat berkembangnya modal kelompok, meskipun

pada saat yang bersamaan akan memberi beban lebih berat kepada

peminjam. Jasa pinjaman yang diberlakukan oleh kelompok berkisar

antara 0,42 – 1,67% setiap bulan.

Page 138: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 124

Keempat, jumlah peminjam. Semakin banyak jumlah peminjam

dalam satu kelompok, akan memberi peluang lebih cepat berkembangnya

modal kelompok oleh karena ada jasa yang diberlakukan dalam pinjaman

tersebut. Dengan alasan seperti itu pula ada kelompok yang berusaha

memperbanyak jumlah peminjam dengan cara memecah lebih banyak

pinjaman kepada lebih banyak anggota (KT Dadi Maju 2) sehingga

terkadang diragukan efektivitasnya, apakah modal pinjaman rata-rata Rp.

250.000 mampu mengembangkan usaha pertanian yang dikelola.

Dengan faktor-faktor tersebut di atas, bisa dipahami jika Gapoktan

Tani Mulyo Desa Karanglo yang memobilisir 30 anggota peminjam tetapi

perkembangan modal dana bergulir kelompok sangat lambat (3,0%) oleh

karena periode pengembalian pinjaman yang diberlakukan sangat lambat

(3 bulanan) serta dengan pengenaan jasa pinjaman sangat rendah (0,4%).

Sebaliknya KT Dadi Maju 2 Desa Keprabon, jumlah dan perkembangan

peminjam sama dengan Gapoktan Tani Mulyo, tetapi modalnya mampu

berkembang lebih cepat (54,6%), karena periode pengembalian pinjaman

berjalan lebih cepat (tiap 35 hari) serta jasa pinjaman lebih tinggi (1,7%).

Selain mengelola kredit dengan model bergulir, sejumlah

kelompok tani juga mengelola dana anggota dan dana bantuan dari sumber

lain, yakni KT Sedyo Makmur, KT Sedyo Maju, KT Tani Mulyo Desa

Daleman, dan KT Dadi Maju II Desa Keprabon. Dana dikelola dengan

sistim simpan pinjam dengan sejumlah peraturan yang mereka sepakati.

Page 139: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 125

Dana bergulir mendukung sejumlah petani untuk melakukan

kegiatan pertanian ramah lingkungan. Banyaknya jumlah petani yang

memanfaatkan dana bergulir di 5 desa (160 orang) telah menstimulir 61

orang petani untuk melakukan kegiatan pertanian ramah lingkungan.

Jumlah perbandingan antara petani peminjam dana bergulir dan petani

pelaku ramah lingkungan secara mandiri di 5 desa (tidak ada petani di

Desa Kebonharjo yang memanfaatkan dana bergulir) dapat dilihat pada

Tabel 17 di bawah ini

Tabel 17: Perbandingan Jumlah Petani Peminjam Dana Bergulir Dengan Petani Ramah lingkungan Secara Mandiri di 6 Desa

No

Desa

Jumlah Petani % Peminjam

Dana Bergulir Pelaku Pertanian

Ramah Lingkungan 1 Daleman 59 orang 5 orang 8,47 2 Karanglo 30 orang 24 orang 80,00 3 Kebonharjo - orang 5 orang - 4 Keprabon 45 orang 15 orang 33,33 5 Polan 13 orang 5 orang 38,46 6 Wangen 13 orang 7 orang 53,85 Jumlah 160 orang 61 orang 38,13

Sumber: Laporan Pendamping Masyarakat yang Telah Diolah

Data Tabel 17 dapat dimaknai dari berbagai pendekatan. Secara

kualitatif, pelaku pertanian ramah lingkungan mandiri di Desa Daleman (5

orang) dan Desa Kebonharjo (5 orang) tidak memiliki makna yang terlalu

berarti dengan desa lain oleh karena petani tersebut adalah para tokoh

petani yang sebelumnya sudah memiliki komitmen dengan pertanian

organik, bahkan di antara mereka telah melakukan pertanian organik.

Page 140: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 126

Sementara di Desa Karanglo (24 orang) memiliki makna sangat

berarti karena selain persentase jumlah yang mencapai 80% dari petani

peminjam dana bergulir, para pelaku pertanian ramah lingkungan secara

mandiri adalah pelaku baru di bidang pertanian organik. Keberhasilan

Desa Karanglo mengajak pelaku baru disebabkan peran kepala desa dalam

memotivasi masyarakat untuk melakukan pertanian ramah lingkungan.

Bagi para pelaku usaha industri rumah tangga yang tergabung

dalam KSM, dengan adanya program dana bergulir, telah mampu menjaga

kelancaran produksi industri rumah tangga 26 anggota KSM Rukun

Santoso Desa Kebonharjo dan KSM Maju Makmur Desa Polan. Jenis

industri rumah tangga yang dimaksud adalah; pembuatan sapu, sisir

rambut, kipas, berbagai hiasan dinding melalui pemenuhan bahan mentah

industri yang diperoleh dari fasilitas kredit dana bergulir.

Menurut salah seorang (perempuan) anggota KSM Rukun Santoso

Desa Kebonharjo yang berkesempatan memperoleh pinjaman dana

bergulir, program dana bergulir sangat bermanfaat dalam mengubah nasib

keluarganya serta menolong kehidupan beberapa keluarga lain. Semula

dirinya adalah buruh jahit kepada orang lain, kemudian dengan kredit

modal usaha yang dipinjam dari kelompok, dirinya berhasil memiliki

industri rumah tangga sendiri yang memproduksi dompet dan kipas kain

serta mempekerjakan beberapa orang tetangganya.

Page 141: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 127

Manfaat dana bergulir dirasakan pula oleh anggota lain dari KSM

Rukun Santoso Desa Keprabon yang mengelola pembuatan sapu.

Menurutnya, dengan pinjaman dana bergulir yang mereka peroleh dari

kelompok, usaha pembuatan sapu yang mereka kelola mampu berproduksi

lebih lama oleh karena jumlah bahan baku yang dibeli bisa lebih banyak.

e) Permasalahan dana bergulir

Seperti permasalahan yang sering dihadapi dalam mengelola

kegiatan simpan pinjam di masyarakat, kesulitan utama dalam mengelola

dana bergulir di dalam kelompok adalah membangun komitmen tanggung

jawab bersama mengembangkan dana bergulir. Alternatif jalan keluar

yang bisa dilakukan adalah dengan cara membangun konsensus dengan

sejumlah konsekuensi peraturan yang harus diterima jika melanggar

konsensus. Peraturan akan berjalan efektif jika dikaitkan dengan nilai-nilai

sosial atau nilai-nilai agama yang dianut masyarakat.

4) Pendampingan Kelompok

Dalam konteks desain Program CSR PT TIV, pendampingan

kelompok bertujuan untuk memberikan bantuan teknis dan bantuan

manajemen kepada kelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan sehingga

permasalahan yang dihadapi bisa dipecahkan secara proporsional.

Page 142: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 128

a) Proses Pendampingan

Pendampingan terhadap kelompok dilakukan melalui tiga cara.

Pertama, pendampingan umum yang dilakukan secara berkala setiap

bulan memanfaatkan jadwal pertemuan reguler kelompok. Karakter

pendampingan umum adalah; berjalan secara formal, waktu dan tempat

pendampingan sudah ditentukan, berlangsung di dalam ruang atau kelas,

thema atau muatan pendampingan lebih sering ditentukan oleh

pendamping berdasarkan informasi yang diperoleh pada proses

pendampingan sebelumnya, serta melibatkan beberapa pendamping lain

sekaligus (kader, pendamping masyarakat, PPL).

Kedua, pendampingan thematik dilakukan secara insidental

memanfaatkan kegiatan yang sedang dilakukan kelompok, misalnya

pelatihan pembuatan pupuk organik atau pengelolaan community garden.

Ketiga, pendampingan incognito, yakni kunjungan mendadak pendamping

tidak diketahui kelompok. Pendampingan umum dan thematik melibatkan

seluruh anggota kelompok, sementara pendampingan incognito dilakukan

secara individu.

Untuk kepentingan pendampingan kelompok setiap kelompok

memiliki jadwal pertemuan rutin setiap bulan atau selapanan, yaitu

kalender pasaran (kalender jawa) yang dipadukan dengan kalender

masehi, misalnya Minggu Kliwon, dengan periode waktu 35 hari. Jadwal

pertemuan rutin seluruh kelompok dapat dilihat pada Tabel 18 berikut.

Page 143: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 129

Tabel 18: Jadwal Pertemuan Rutin Kelompok

Desa Kelompok Waktu Tempat Daleman KT Tani Mulyo Kamis Legi (pk. 14.00) Rumah anggota

KT Sedyo Makmur Malam Kamis Pon (pk. 19.00) Aula balai desa KT Sedyo Maju Malam Kamis Kliwon (pk.19.00) Rumah anggota

Karanglo Gapoktan Tani Mulyo Jumat Minggu I (pk.14.00) Balai desa Kelompok Ternak Insidental

Kebonharjo KT Sari Makmur I Minggu Kliwon (pk. 14.00) Balai desa KT Sari Makmur II Selasa Legi (pk.14.00) Rumah ketua KSM Rukun Santoso Setiap tanggal 5 (pk. 19.30) Rumah anggota

Keprabon KT Dadi Maju I Setiap tanggal 20 Rumah ketua KT Dadi Maju II Malam Minggu Legi (pk. 19.00) Rumah anggota

Polan KT Marsudi Makmur I Jumat Wage (pk. 14.00) Rumah anggota KT Marsudi Makmur II Selasa Kliwon (pk. 14.00) Rumah anggota KT Marsudi Makmur III Malam Senin Pon (pk. 19.30) Rumah ketua KSM Maju Makmur Malam Sabtu Legi (pk. 19.30) Rumah anggota Kelompok Ternak Insidental

Wangen KT Sido Dadi I Rebo Kliwon (pk. 14.00) Rumah ketua KT Sido Dadi II Malam Jumat Kliwon (pk. 19.30) Rumah kades KT Sido Dadi III Malam Selasa Kliwon (pk. 19.30) Rumah anggota Kelompok Ternak Insidental

Sumber : Dokumen Pendamping Masyarakat

Pendampingan incognito, yang tidak direncanakan dan lebih sering

dilakukan sendirian oleh pendamping, biasanya dilakukan kepada

kelompok yang belum memiliki jadwal pertemuan rutin kelompok, yaitu

kelompok ternak di Desa Karanglo, Desa Polan dan Desa Wangen. Dalam

konteks masalah seperti ini, muatan dan aktivitas pendampingan justru

lebih sering berupa monitoring, bukan aktivitas pendampingan yang

menawarkan pemecahan masalah atau membuka tantangan dan motivasi

baru. Pendampingan incognito juga kerap dilakukan terhadap kelompok

yang telah memiliki jadwal pertemuan rutin tetapi tidak berjalan dengan

baik, contoh KT Sari Makmur II Desa Kebonharjo, KT Sido Dadi I Desa

Wangen, dan KT Dadi Maju I Desa Keprabon.

Page 144: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 130

b) Efektivitas Pendampingan

Efektivitas pendampingan sangat dipengaruhi oleh jumlah peserta

atau anggota kelompok yang hadir pada saat dilakukan pendampingan.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kehadiran anggota

kelompok, salah satu faktor dimaksud adalah penentuan waktu dan tempat

pendampingan.

Pendampingan yang dilakukan bersamaan dengan pertemuan rutin

kelompok, pada malam hari, di rumah anggota kelompok, adalah proses

pendampingan yang paling banyak dihadiri anggota kelompok, misalnya;

KT Sedyo Makmur Desa Daleman, malam Kamis Pon pukul 19.00 di

rumah anggota kelompok tingkat kehadiran anggota rata-rata 90%. KT

Sido Dadi III Desa Wangen, malam Selasa Kliwon pukul 19.30 rata-rata

dihadiri 85% anggota.

Sementara proses pendampingan yang dilakukan pada siang hari,

di rumah ketua kelompok seperti KT Sido Dadi I Desa Wangen, rata-rata

hanya dihadiri sekitar 50% anggota kelompok.

Tingginya tingkat kehadiran anggota kelompok pada saat

pendampingan yang dilakukan di malam hari, oleh karena para anggota

kelompok menempatkan pertemuan pada malam hari menjadi beberapa

fungsi media sekaligus, yaitu: (a) media belajar untuk membangun

kompetensi sebagai anggota kelompok (b) media sosial untuk membangun

relasi sosial antar-anggota kelompok, (c) media hiburan setelah seharian

Page 145: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 131

bekerja keras. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki

kebiasaan berkumpul dalam suasana akrab dan santai sebagai upaya

memperkuat interaksi di antara mereka. Karena itu proses pendampingan

harus berjalan dalam suasana yang santai, cair dan informal.

Selain faktor waktu dan tempat, jumlah kehadiran anggota

kelompok pada saat pendampingan juga dipengaruhi oleh faktor materi.

Materi pendampingan yang diberikan relatif terbatas dan berkisar pada

muatan keterampilan hidup (life skills) seperti cara membuat pupuk

organik, cara beternak yang baik, cara membuat pembukuan keuangan

kelompok, cara mengelola kelompok. Sementara materi pendampingan

yang berorientasi untuk membangun kesadaran kritis anggota kelompok

tidak pernah diberikan secara terencana dan terstruktur.

Faktor lain yang juga memengaruhi daya tarik kegiatan

pendampingan adalah metode yang digunakan para pendamping

masyarakat. Para pendamping masyarakat lebih banyak melakukan

ceramah diselingi tanya jawab. Proses pendampingan miskin variasi

metode karena jarang menggunakan metode-metode lain yang lebih

menarik, lebih sesuai dengan kondisi yang didampingi sehingga

efektivitas pendampingan meningkat. Oleh karena lebih sering

menggunakan metode ceramah, maka proses pendampingan jarang sekali

menggunakan media yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik bagi

anggota kelompok.

Page 146: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 132

Beberapa kelompok melakukan upaya cerdas dalam memobilisir

anggotanya untuk hadir dalam pendampingan dengan cara menempatkan

kehadiran anggota sebagai prioritas untuk mendapatkan pupuk bersubsidi

dan memperoleh pinjaman uang dari kelompok (KT Sido Dadi II, KT Sido

Dadi III Desa Wangen, KSM Rukun Santoso Desa Kebonharjo, Gapoktan

Tani Mulyo Desa Karanglo, KT Tani Mulyo, KT Sedyo Maju, KT Sedyo

Makmur Desa Daleman, KT Dadi Maju II Desa Keprabon).

Beberapa kelompok yang pada awal revitalisasi kelompok banyak

menekankan aspek penyadaran dan membangun motivasi anggota,

memiliki tingkat kehadiran anggota kelompok relatif tinggi dan stabil.

Kelompok-kelompok tersebut adalah Gapoktan Tani Mulyo Desa

Karanglo, KT Tani Mulyo, KT Sedyo Maju, KT Sedyo Makmur Desa

Daleman, KT Dadi Maju II Desa Keprabon. Faktor lain yang

memengaruhi kesadaran dan motivasi anggota kelompok adalah adanya

dukungan dan pendampingan aktif pimpinan desa serta adanya tokoh yang

menjadi motor penggerak masyarakat.

5) Penyusunan Peraturan Desa (Perdes)

Perdes atau peraturan desa adalah sejenis produk hukum yang berisi

sejumlah peraturan yang mengatur sesuatu isu yang melingkupi hajat hidup

orang banyak dalam suatu desa. Perdes dibuat oleh masyarakat desa dan

disahkan kepala desa setempat. Isu-isu yang diatur di dalam perdes adalah

yang dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah berupa konflik antar-warga

Page 147: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 133

sehingga akan mengganggu keharmonisan kehidupan desa. Bagi warga desa,

perdes adalah produk hukum yang mengikat seluruh warga desa sehingga

siapapun yang melanggar peraturan tersebut akan dikenai sanksi.

Kegiatan penyusunan peraturan desa dalam program ini memiliki tiga

muatan, yaitu; Pertama, aspek sosial yakni mengantisipasi kemungkinan

konflik horisontal yang disebabkan oleh beberapa isu yang sudah ada di

masyarakat. Kedua, aspek ekonomi yaitu untuk meningkatkan produktivitas

pertanian ramah lingkungan. Ketiga, aspek lingkungan yaitu mengurangi

resiko terjadi polusi terhadap lingkungan.

a) Pemilihan Isu Perdes

Ditemukan tiga isu sosial di empat desa yang diputuskan untuk

dibuatkan peraturan desa, yaitu: (a) pola tanam dan cara penggarapan

lahan pertanian di desa Wangen, (b) pengelolaan limbah tepung pati aren

di desa Daleman, (c) pengelolaan air irigasi pertanian di desa Keprabon

dan Desa Kebonharjo.

Pertimbangan utama menetapkan keempat isu sebagai bahan dasar

penyusunan peraturan desa adalah karena ketiga isu pernah menimbulkan

konflik atau diperkirakan sangat mungkin menimbulkan konflik horizontal

di wilayah tersebut.

b) Kinerja Penyusunan Perdes

Sampai batas waktu program selesai, belum ada perdes yang

berhasil dirumuskan. Faktor penyebab utama tidak berhasil menyusun

Page 148: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 134

peraturan desa adalah kekurangmampuan pendamping dalam mengajak

masyarakat untuk berpikir kritis bahwa ada sejumlah isu di masyarakat

yang potensil menjadi pemicu konflik horizontal.

Akibatnya masyarakat merasa bahwa isu-isu yang ditawarkan para

pendamping dianggap baru menjadi masalah bagi beberapa orang atau

komunitas, belum menjadi masalah umum. Misalnya isu pola tanam dan

penggarapan lahan pertanian di Desa Wangen hanya menjadi kebutuhan

kelompok tani di Desa Wangen. Demikian pula isu tentang Limbah Pati

Aren, hanya menjadi isu menarik komunitas tertentu di Desa Daleman.

Para tokoh masyarakat dan perangkat pemerintahan desa belum

dapat melihat secara kritis potensi konflik di daerahnya, sehingga

dukungan dari tokoh masyarakat dan pemerintah desa untuk mewujudkan

sebuah peraturan desa menjadi tidak kuat. Tidak kritisnya elemen

masyarakat dalam melihat permasalahan sosial di lingkungannya

merupakan imbas dari model pendampingan yang banyak menekankan

aspek praktis, berorientasi pada peningkatan ekonomi saja.

e. Tahap Monitoring Program

Monitoring program dilakukan oleh pendamping masyarakat, para kader,

serta pengurus kelompok. Aspek yang dimonitoring adalah; (a) pelaksanaan

kegiatan, meliputi; apakah kegiatan yang direncanakan sudah dilakukan semua

atau belum, apakah ada kegiatan yang tidak direncanakan tetapi terlaksana, (b)

capaian hasil, meliputi; berapa banyak hasil yang dicapai, bagaimana tingkat

Page 149: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 135

capaian dibandingkan periode sebelumnya, (c) faktor yang berpengaruh terhadap

capaian kegiatan, (d) keterlibatan masyarakat, meliputi; siapa saja yang terlibat,

apa saja yang diberikan masyarakat, serta pada tahapan apa mereka terlibat.

Media dan alat yang digunakan untuk monitoring meliputi; pertemuan

rutin kelompok setiap bulan atau setiap selapan, pertemuan rutin kader setiap tiga

bulan, pelaksanaan kegiatan oleh kelompok atau masyarakat penerima program,

serta pertemuan konsultasi dengan pihak PT TIV.

YIS sebagai penanggung jawab program di lapangan memiliki sejumlah

perangkat monitoring, yaitu; blanko laporan perkembangan program (1 bulan, 3

bulan, 6 bulan), blanko laporan pelaksanaan kegiatan, serta blanko pertemuan

kelompok.

Monitoring dilakukan dengan teknik sesuai aspek yang dipantau serta

sumber data yang digunakan. Teknik-teknik yang digunakan untuk melakukan

monitoring program adalah pengamatan, wawancara, serta meminta catatan dari

para contact person dan kader yang terdapat di setiap desa. Pihak-pihak yang

dimintai informasi sebagai nara sumber, selain contact person dan kader, adalah

penerima program, aparat desa, serta petugas penyuluh lapangan di kecamatan.

Sulit mendapatkan gambaran dari pihak di luar proyek karena masyarakat

atau pihak yang tidak menerima program tidak ditempatkan sebagai nara sumber.

Monitoring program juga dilakukan oleh para pelaku program seperti masyarakat

penerima program, pengurus kelompok, dan kader melalui kegiatan pertemuan

rutin, lokakarya, dan diskusi yang sengaja dilakukan pihak pendamping.

Page 150: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 136

Data dan informasi yang diperoleh dari monitoring dikumpulkan oleh YIS

sebagai penangung jawab program di lapangan, selanjutnya data dan informasi

tersebut diolah sebagai salah satu bahan laporan kepada PT TIV. Munculnya

kasus panen padi di Desa Wangen yang tidak diketahui hasilnya, serta tidak

terlaksananya kegiatan penyusunan peraturan desa menunjukkan ada proses yang

tidak optimal dalam memanfaatkan hasil monitoring.

5. Partisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Program CSR Berbasis

Masyarakat PT TIV Klaten Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

Perusahaan

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program CSR berbasis masyarakat

PT TIV Klaten dilihat dari beberapa aspek, yaitu; tahapan pelaksanaan program,

elemen masyarakat yang terlibat, serta jenis partisipasi yang diberikan masyarakat.

a. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Penilaian Kebutuhan Dirinya

Pada tahap penilaian kebutuhan masyarakat melalui survei, banyak elemen

masyarakat dari enam desa yang berpartisipasi dalam program sesuai dengan

kapasitasnya. Mereka adalah aparat pemerintah desa khususnya kepala desa yang

memberikan dukungan pelaksanaan survei di desanya dengan cara memberikan

informasi dan data yang dibutuhkan. Informasi dan data yang dibutuhkan adalah

tentang kondisi desa seperti yang termuat dalam monografi.

Elemen masyarakat yang lain yang berpartisipasi dalam penilaian

kebutuhan adalah masyarakat petani dan pelaku industri rumah tangga. Mereka

terlibat dalam survei dengan menjadi seorang nara sumber yang memberikan

Page 151: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 137

data-data yang dibutuhkan petugas survei. Para petani dan masyarakat pelaku

industri rumah tangga juga merelakan kehilangan sejumlah potensi pendapatan

dengan menghentikan waktu kerja mereka untuk melayani petugas survei. Tokoh

masyarakat desa ikut berpartisipasi dalam kegiatan survei penilaian kebutuhan

dengan menjadi nara sumber tentang kondisi sosial, budaya, dan ekonomi

masyarakat di wilayahnya.

Pada tahap kegiatan lokakarya draft hasil survei penilaian kebutuhan

masyarakat, hanya elit-elit desa yang terlibat, meskipun mewakili semua elemen

masyarakat (petani, pelaku industri rumah tangga, aparat desa, tokoh masyarakat).

Aparat desa yang menentukan siapa saja yang terlibat dalam lokakarya, dengan

pertimbangan dipercaya masyarakat serta kemampuan intelektual yang dimiliki

agar mampu terlibat secara maksimal di lokakarya.

Partisipasi masyarakat di enam desa dalam kegiatan lokakarya diwujudkan

dalam bentuk waktu, tenaga, dan informasi. Masyarakat menyiapkan tempat

lokakarya serta mengelola kegiatan lokakarya (Desa Keprabon), menyebarkan

undangan peserta lokakarya. Ketika proses lokakarya berlangsung, masyarakat

mereka memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan

nilai validitas hasil survei.

Beberapa peserta lokakarya menanggapi draft hasil penilaian kebutuhan

secara kritis dan skeptis. Terutama dikaitkan dengan latar belakang survei serta

rencana tindak lanjut. Sikap kritis dan sekptis merupakan ekspresi dari kesadaran

dan determinasi mereka ketika memutuskan untuk berpartisipasi dalam lokakarya.

Page 152: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 138

b. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Perencanaan Program

Tidak ada elemen masyarakat yang ikut berpartisipasi pada tahap

perencanaan makro yang menghasilkan usulan program kepada PT TIV. Tahap

perencanaan makro seluruhnya dikerjakan YIS yang telah diberi mandat oleh PT

TIV untuk menyusun proposal program CSR berbasis masyarakat. Masyarakat

enam desa yang terdiri dari berbagai elemen terlibat dalam perencanaan mikro

atau rembug desa yang menghasilkan sejumlah daftar usulan kegiatan.

Unsur desa yang diwakili kepala desa dan kepala urusan umum terlibat

dalam rembug desa dengan menyediakan tempat beserta alat kelengkapannya,

memberikan tenaga untuk mengorganisir masyarakat dan persiapan kegiatan

rembug desa, serta sejumlah data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun

rencana kerja. Umumnya keterlibatan mereka dilatarbelakangi oleh keinginan

supaya proses rembug desa berjalan lancar, menghasilkan usulan kegiatan, serta

terealisasi program di desanya.

Pengurus kelompok beserta anggota kelompok yang bekerja sebagai

petani dan pelaku industri rumah tangga terlibat dalam rembug desa dengan

menjadi pelaku utama perencanaan. Mereka menggali sejumlah informasi yang

terkait dengan isu kelompok, pertanian, serta industri rumah tangga, sekaligus

menyusunnya dalam format usulan rencana kerja, dengan difasilitasi petugas dari

YIS. Waktu, tenaga, pengalaman, serta ketrampilan masyarakat diberikan dalam

proses perencanaan dengan harapan akan ada bantuan program untuk membangun

ekonomi mereka.

Page 153: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 139

Sejumlah tokoh masyarakat yang meliputi tokoh agama, tokoh pemuda,

tokoh perempuan, serta orang yang dituakan di lingkungan desa terlibat dalam

perencanaan atas undangan kepala desa. Informasi dan ketrampilan menyusun

rencana kerja yang dimiliki sejumlah tokoh bermanfaat memperlancar proses

penyusunan rencana kerja. Sebelum kegiatan rembug desa dimulai, fasilitator

menyampaikan rencana program pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan

di desa, peran masyarakat untuk melengkapi rencana tersebut.

Proses perencanaan mikro atau rembug desa di Desa Wangen dan Desa

Keprabon berjalan lebih dinamis dibandingkan empat desa yang lain. Hal tersebut

disebabkan adanya unsur peserta yang masih belum percaya dengan rencana

program pemberdayaan yang akan dilakukan.

Semua usulan rencana kerja dari enam desa bisa diakomodir oleh usulan

program CSR yang disampaikan oleh YIS kepada PT TIV. Tidak ada diskrepansi

atau kesenjangan antara keinginan masyarakat dengan garis kebijakan PT TIV.

c. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Persiapan Pelaksanaan Program

Kegiatan persiapan pelaksanaan program hanya diikuti oleh beberapa elit

desa yang terdiri dari perwakilan perangkat desa, pengurus badan perwakilan

desa, pengurus kelompok serta alumni peserta rembug desa, yang seluruhnya

berjumlah 10 orang. Kesepuluh orang tersebut dianggap mewakili masyarakat

desa untuk berpartisipasi dalam pertemuan persiapan pelaksanaan program

dengan menjadi peserta untuk mendengarkan penjelasan konsep program, serta

mengambil beberapa keputusan strategis.

Page 154: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 140

Keputusan strategis dimaksud adalah memilih contact person dan kader,

serta menentukan kelompok yang akan menerima bantuan program. Unsur peserta

pertemuan persiapan pelaksanaan program ditentukan oleh YIS, sementara orang-

orang yang terlibat dipilih oleh kepala desa masing-masing. Tidak sempat ada

ruang konsultasi antara masyarakat dengan kepala desa untuk memilih siapa saja

yang akan ikut dalam pertemuan persiapan pelaksanaan program. Pada tahap ini

erjadi proses partisipasi perwakilan dari masyarakat kepada elit-elit masyarakat

untuk melakukan pengambilan keputusan beberapa isu strategis.

d. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program

Di dalam tahap pelaksanaan program, ada 5 kegiatan yang terlaksana,

yaitu; Pembentukan dan penyegaran kelompok, Pertanian ramah lingkungan,

Stimulan dana bergulir, Pendampingan kelompok, dan Penyusunan perdes.

Partisipasi masyarakat dapat dilihat dari kelima pelaksanaan kegiatan.

1) Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan dan penyegaran kelompok

Elemen masyarakat yang terlibat dalam pembentukan kelompok yaitu;

aparat desa, contact person dan kader, pengurus dan anggota kelompok, serta

petani dan pelaku industri rumah tangga. Partisipasi mereka dalam bentuk

tenaga, waktu, pengalaman, pendapat, serta informasi yang dibutuhkan dalam

pertemuan-pertemuan untuk membahas kondisi kelompok. Masyarakat

melakukan pengambilan keputusan untuk menentukan pengurus baru, tanggal

pertemuan rutin kelompok, serta apakah harus membentuk kelompok atau

tidak. Semua isu tentang kelompok diputuskan sepenuhnya oleh masyarakat.

Page 155: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 141

Secara umum proses penyegaran dan pembentukan kelompok berjalan

lancar, kecuali Desa Karanglo. Determinasi masyarakat Desa Karanglo lebih

kuat dalam menyikapi apakah dibutuhkan kelompok atau tidak. Kepala desa

sempat mengusulkan untuk membubarkan kelompok petani yang sudah ada

dan membentuk kelompok baru karena kelompok lama dinilai tidak

mencerminkan aspirasi masyarakat. Meskipun usulan tersebut tidak terwujud

karena alasan legalitas dalam bentuk surat keputusan bupati tentang

pembentukan kelompok, setidaknya dinamika tersebut menunjukan kualitas

partisipasi masyarakat Desa Karanglo.

2) Partisipasi Masyarakat Dalam Demplot Pertanian Ramah Lingkungan

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pertanian ramah lingkungan

diwakili oleh kelompok tani di enam desa. Kelompok berpartisipasi penuh

mulai dari kegiatan sosialisasi pertanian ramah lingkungan, praktek

pembuatan pupuk organik, sampai pengelolaan demplot pertanian ramah

lingkungan. Keseriusan masyarakat berpartisipasi dalam pertanian ramah

lingkungan tidak hanya diwujudkan dengan memberikan tenaga, waktu, serta

pengetahuan untuk mengikuti seluruh tahapan kegiatan. Masyarakat juga

menyerahkan materi untuk membeli bahan pupuk organik, serta menyediakan

tanah untuk kegiatan demplot pertanian ramah lingkungan (Desa Karanglo,

Desa Daleman).

Keputusan untuk menentukan siapa yang akan mengelola demplot,

lahan mana yang akan digunakan untuk demplot, bagaimana aturan bagi hasil

Page 156: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 142

demplot, serta mekanisme monitoring pengelolaan demplot seluruhnya

ditentukan oleh pengurus dan anggota kelompok tani. Pihak pendamping

masyarakat hanya memfasilitasi proses pertemuan sampai pada pengambilan

keputusan dilakukan.

Dalam hal pengelolaan pertanian ramah lingkungan, nampak sekali

bahwa jumlah dan mutu partisipasi terasa sangat kuat. Motivasi masyarakat

berpartisipasi juga sangat beragam. Unsur tokoh petani mengatakan ingin

memberikan bukti kepada masyarakat bahwa pertanian ramah lingkungan

sangat menguntungkan dari aspek ekonomi dan lingkungan. Sementara petani

yang terlibat dalam pelatihan pembuatan pupuk organik tertarik dengan

teknologi yang digunakan untuk membuat pupuk.

Para petani yang melakukan pertanian ramah lingkungan secara

mandiri sebagian besar menggunakan isu ekonomi, yakni besarnya

pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pertanian ramah lingkungan, menjadi

alasan utama mereka melakukan kegiatan pertanian ramah lingkungan secara

mandiri.

Demikian pula dengan kepala desa Karanglo yang sukses memobilisir

warganya untuk melakukan pertanian ramah lingkungan secara mandiri

beralasan bahwa pertanian ramah lingkungan memberikan banyak keuntungan

ekonomis. Dengan pengaruh yang dimiliki, kepala desa mendekati sejumlah

tokoh masyarakat di desanya untuk melakukan kegiatan pertanian ramah

lingkungan secara mandiri.

Page 157: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 143

3) Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Stimulan Dana Bergulir

Pengurus dan anggota kelompok tani dan kelompok swadaya

masyarakat berpartisipasi penuh dalam mengelola dana bergulir mulai dari

membuat peraturan pengelolaan dana bergulir (siapa peminjam dana bergulir,

berapa besaran jasa yang dikenakan, berapa lama jangka waktu pinjaman,

serta berapa maksimal dana yang boleh dipinjam), membentuk tim pengelola

dana bergulir, melakukan studi kelayakan, serta monitoring perkembangan

dana bergulir.

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana bergulir banyak

dilakukan pada tahap persiapan dengan membuat sejumlah peraturan dan

tahap monitoring, terutama memonitor pemanfaatan dana pinjaman dan

memonitor kelancaran pengembalian kredit. Hal ini bisa dipahami karena

peluang anggota yang lain untuk dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman dana

bergulir sangat ditentukan oleh kelancaran pengembalian dana pinjaman oleh

peminjam sebelumnya.

Kepala desa tidak terlalu campur tangan dalam pengelolaan dana

bergulir, kecuali pada awal pencairan bantuan dana bergulir dengan

memberikan himbauan supaya bantuan dana bergulir dikelola dengan baik.

Dibandingkan dengan kepala desa, kader program lebih banyak berpartisipasi

dalam pengelolaan dana bergulir dalam bentuk memberikan bantuan teknis

pengelolaan terutama dalam pencatatan transaksi keuangan yang bersumber

dari dana bergulir.

Page 158: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 144

4) Partisipasi Masyarakat Dalam Pendampingan kelompok

Partisipasi masyarakat dalam pendampingan kelompok diwujudkan

dengan cara hadir di pertemuan rutin kelompok, atau saat pendamping dan

kader mengunjungi para anggota kelompok. Partisipasi lain yang diberikan

masyarakat dalam kegiatan pendampingan adalah dengan memberikan

komentar berupa pertanyaan, saran, dan masukan kepada pendamping terkait

dengan keberadaan program.

Jumlah dan mutu partisipasi masyarakat pada tahap pendampingan

kelompok, sangat bergantung pada kualitas pendampingan. Apabila proses

pendampingan kelompok dapat berjalan secara berkualitas, maka di dalamnya

terjadi proses partisipasi masyarakat yang berkualitas pula.

5) Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Perdes

Tidak banyak keterlibatan elemen masyarakat seperti perangkat

pemerintahan desa, tokoh masyarakat, dan pengurus kelompok dalam kegiatan

penyusunan perdes yang direncanakan oleh program. Bahkan ketika tidak ada

perdes yang tersusun, tidak ada pertanyaan kritis yang diajukan masyarakat.

Belum ditemukannya permasalahan konkrit di tengah masyarakat yang

ditimbulkan oleh isu-isu yang diangkat untuk menjadi perdes, masih kuatnya

kearifan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi,

serta kualitas kompetensi yang dimiliki para pendamping masyarakat,

berpengaruh terhadap sensitivitas masyarakat untuk berpartisipasi menyusun

peraturan desa atau perdes.

Page 159: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 145

e. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Monitoring Program

Partisipasi masyarakat dalam melakukan monitoring terhadap pelaksanaan

program CSR berbasis masyarakat PT TIV sudah dimulai pada saat tahap

penilaian kebutuhan masyarakat berupa sikap dan pertanyaan kritis mengenai

latar belakang dan rencana tindak lanjut dilakukannya penilaian kebutuhan. Sikap

dan pertanyaan kritis justru muncul dari elemen masyarakat biasa, bukan aparat

pemerintah desa, maupun tokoh masyarakat desa.

Partisipasi masyarakat dalam melakukan monitoring terhadap program

CSR paling kuat dilakukan pada tahapan pelaksanaan kegiatan penguatan

ekonomi masyarakat (pertanian ramah lingkungan dan stimulan dana bergulir).

Setiap jenis kegiatan yang dilakukan, kelompok selalu membentuk tim pemantau

(dikenal dengan nama tim pemantau demplot pertanian ramah lingkungan, serta

tim pemantau pelaksanaan dana bergulir), yang beranggotakan beberapa orang

anggota kelompok. Anggota tim pemantau melaporkan hasil pemantauannya

kepada kelompok dalam forum pertemuan rutin kelompok.

Efektivitas partisipasi masyarakat dalam melakukan pemantauan sangat

ditentukan oleh kepemimpinan yang dikembangkan kelompok (KT Tani Mulyo,

KT Sedyo Makmur, KT Sedyo Maju Desa Daleman. KT Dadi Maju II Desa

Keprabon) dan keberpihakan kepala desa dalam memantau perkembangan

program (Desa Karanglo). Kelompok dan desa yang selalu menanyakan hasil

kerja tim pemantau secara rutin pada saat pertemuan kelompok cenderung mampu

menyelesaikan masalah yang dihadapi serta menunjukkan kinerja baik.

Page 160: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 146

f. Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Menikmati Hasil

Partisipasi masyarakat dalam program CSR berbasis masyarakat PT TIV

tidak sekedar pada memberikan input berupa materi, tenaga, waktu, ketrampilan,

maupun pengetahuan pada setiap tahap implementasi program, tetapi masyarakat

juga berpartisipasi dalam menikmati hasil. Semua kegiatan yang secara sengaja

didesain untuk membangun ekonomi masyarakat, maka hasil kegiatan diserahkan

kepada masyarakat.

Hasil kegiatan pertanian ramah lingkungan mulai dari pupuk organik hasil

praktek bersama, padi hasil panen demplot pertanian ramah lingkungan serta alat-

alat pendukung demplot diserahkan kepada anggota kelompok tani melalui

kelompoknya. Stimulan dana bergulir, modal pokok dan hasil pengembangannya

diserahkan kepada anggota kelompok melalui kelompoknya. Anggota kelompok

mampu meningkatkan berbagai kompetensi seperti di bidang pertanian dan

industri rumah tangga tanpa harus mengeluarkan sejumlah biaya oleh karena

semua kegiatan dapat diikuti oleh anggota kelompok.

Dalam hal menikmati hasil, kelompok menjadi alat manajemen untuk

mengelola hasil-hasil program agar dapat dinikmati secara merata oleh semua

anggota. Masyarakat tidak bisa secara serta merta menikmati program tanpa

melalui kelompok.

Desa sebagai lokasi program, secara tidak langsung juga berpartisipasi

dalam menikmati hasil program. Keberhasilan kelompok di suatu desa dalam

mengelola program menjadi daya tarik masyarakat dari wilayah lain yang ingin

Page 161: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 147

belajar ke wilayah tersebut (Desa Karanglo, Desa Daleman), telah membawa

kebanggan aparat dan masyarakat desa setempat. Demikian halnya kemampuan

kelompok dalam mengelola program, menjadi pertimbangan utama pemerintah

kabupaten melalui dinas pertanian memberikan bantuan program kepada

masyarakat desa tersebut (Desa Keprabon).

6. Output Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten Dalam Rangka

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perusahaan

a. Aspek Ekonomi

Dari aspek ekonomi, program ini telah menghasilkan beberapa elemen

pembangun ekonomi masyarakat yang dapat memiliki dampak positif bagi

perbaikan ekonomi masyarakat, khususnya peserta program, yaitu: Pertama,

meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan hidup masyarakat anggota kelompok

di sektor pertanian ramah lingkungan yang mereka peroleh dari kegiatan demplot,

pelatihan, praktek, serta pendampingan.

Pengetahuan dan ketrampilan hidup tersebut menjadi kegiatan ekonomi

produktif alternatif bagi keluarga dan masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat dari

munculnya petani yang melakukan kegiatan pertanian ramah lingkungan secara

mandiri (61 orang), sejumlah petani memroduksi dan menjual pupuk organik,

para petani anggota Gapoktan Tani Mulyo Desa Karanglo merintis pembentukan

usaha dagang yang memroduksi dan menjual beras organik. Menurut para petani,

usaha produktif tersebut bisa mereka jalankan setelah memiliki ketrampilan serta

dukungan strategis yang lain seperti modal dan pemasaran.

Page 162: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 148

Kedua, tersedianya modal usaha masyarakat baik yang berasal dari

bantuan program (dana bergulir sebesar Rp. 68.000.000) maupun yang bersumber

dari masyarakat (sebesar Rp. 13.850.000) sebagai akibat dari pengelolaan dana

bergulir. Dengan modal usaha tersebut, beberapa masyarakat anggota kelompok

telah berubah statusnya dari semula sebagai buruh pada orang lain menjadi

pemilik usaha sendiri karena memanfaatkan modal usaha tersebut untuk

membuka usaha baru. Dengan modal usaha itu pula, para pelaku industri rumah

tangga mampu mengembangkan volume usahanya menjadi lebih banyak.

Ketiga, terbentuknya organisasi masyarakat (berjumlah 22 kelompok)

berbentuk kelompok tani, gabungan kelompok tani dan kelompok swadaya

masyarakat yang telah dibekali dengan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan

untuk mengelola usaha ekonomi produktif anggotanya. Organisasi-organisasi

tersebut telah berfungsi dalam memfasilitasi pengembangan kegiatan ekonomi

produktif anggotanya dengan cara menjadi lembaga penjamin bagi anggotanya

dalam rangka kerjasama di bidang permodalan dan pemasaran usaha dengan

lembaga lain, serta mengelola kredit simpan pinjam dengan mekanisme tertentu.

Organisasi masyarakat tersebut juga menjadi media belajar bersama bagi

para anggotanya untuk meningkatkan ketrampilan hidup di bidang pertanian

dengan mengelola demplot pertanian ramah lingkungan. Melalui kelompok, para

anggota kelompok berlatih meningkatkan ketrampilan manajemen usaha kecil

melalui pelatihan dan pemberian asistensi manajemen usaha kecil oleh para

pendamping dan praktisi.

Page 163: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 149

b. Aspek Sosial

Dari aspek sosial, program mampu menghasilkan dua hal positif, yaitu:

Pertama, meningkatnya sikap dan perasaan saling terikat antaranggota kelompok

sebagai satu kesatuan komunitas yang harus saling membantu dalam rangka

meningkatkan kualitas hidup. Sikap dan perasaan saling terikat antaranggota

kelompok terbangun oleh kebiasaan berkumpul di dalam kelompok yang terus

digalakkan oleh pengurus melalui pertemuan-pertemuan rutin kelompok, serta

pertemuan pendampingan teknis oleh pendamping masyarakat.

Revitalisasi kelompok yang berusaha menempatkan anggota sebagai

pelaku utama dari keberadaan kelompok yang antara lain menekankan pentingnya

anggota suatu kelompok berada dalam satu wilayah, nampaknya mampu menjadi

daya ikat (faktor emosional) anggota kelompok. Mampu membangun kesadaran

bahwa mereka adalah satu kesatuan yang saling terikat.

Pengelolaan program-program kelompok yang melibatkan seluruh anggota

seperti demplot pertanian ramah lingkungan, bantuan dana bergulir, serta industri

rumah tangga mampu menjadi daya dukung (faktor rasional) antaranggota

kelompok untuk terus bersatu saling membantu. Munculnya daya dukung di

antara anggota kelompok melalui pengelolaan program sangat dimungkinkan oleh

karena pengelolaan program didesain untuk saling berinteraksi, saling bersatu,

dan saling mendukung antara anggota satu dengan yang lain.

Kedua, meningkatnya kualitas hubungan antara masyarakat 6 (enam) desa

di sekitar pabrik yang diwakili oleh kelompok-kelompok masyarakat pelaku

Page 164: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 150

program dengan pihak PT TIV Klaten. Kualitas hubungan di antara keduanya

antara lain ditandai dengan kesediaan masyarakat menerima perwakilan dari PT

TIV Klaten dalam pertemuan-pertemuan rutin kelompok atau pendampingan.

Pihak PT TIV bersedia membiayai usulan program pemberdayaan masyarakat

yang berbasis masyarakat. Sikap PT TIV Klaten tersebut bisa diartikan sebagai

bentuk kepercayaan kepada masyarakat.

Meningkatnya kualitas hubungan antara masyarakat dengan PT TIV

Klaten juga ditunjukkan dengan adanya dua orang (tokoh masyarakat dan tokoh

petani) dari Desa Karanglo yang secara sukarela menjelaskan misi program CSR

PT TIV kepada masyarakat di sekitarnya yang merasa tidak puas dan bersikap

curiga dengan bantuan-bantuan program dari PT TIV Klaten. Sebaliknya, PT TIV

Klaten melakukan hal-hal yang bukan kewajibannya dalam konteks kerjasama

dengan cara mengomunikasikan perkembangan positif kelompok Klaten kepada

mitra PT TIV melalui jaringan komunikasi dan informasi yang dimiliki PT TIV.

Dengan perkembangan positif dalam interaksi antara masyarakat dengan

PT TIV, berdampak pada menurunnya ketegangan emosional yang sebelumnya

kerap terbangun di antara kedua belah pihak. Sejak program CSR mulai dilakukan

di enam desa, para pendamping masyarakat tidak lagi mencatat adanya konflik

terbuka antara masyarakat dengan PT TIV Klaten.

c. Aspek Lingkungan

Dari aspek lingkungan, program menghasilkan beberapa hal positif, yaitu:

Pertama, bertambahnya luas lahan sawah yang digunakan untuk kegiatan

Page 165: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 151

pertanian ramah lingkungan secara mandiri oleh masyarakat di 6 (enam) desa

seluas 12,8 ha. Lahan tersebut sebelumnya digunakan untuk kegiatan pertanian

non organik yang belibatkan pupuk dan obat-obatan zat kimia secara berlebihan,

sehingga selain menambah berat biaya pertanian, juga berdampak terhadap

rusaknya kualitas lahan pertanian.

Seperti diketahui, sebelum program CSR PT TIV Klaten berjalan, para

petani melakukan kegiatan pertanian secara tradisional yakni menggunakan pupuk

dan obat-obatan kimia secara berlebihan untuk memperoleh hasil sebanyak

mungkin. Ironisnya, mereka sebenarnya paham bahwa penggunaan pupuk kimia

akan memberikan dampak kurang baik terhadap kesuburan tanah dan kualitas

hasil pertanian. Akan tetapi dengan pertimbangan ekonomi dan tingginya biaya

jika melakukan pertanian organik, para petani tetap melakukan pertanian non

organik.

Pertanian ramah lingkungan dikembangkan lagi oleh program CSR PT

TIV Klaten dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian di aspek teknologi,

biaya, dan pemasaran. Dengan digunakannya lahan seluas 12,8 ha untuk kegiatan

pertanian organik secara mandiri oleh 61 orang petani, berarti telah mengurangi

lahan kritis di wilayah tersebut berupa rendahnya tingkat kesuburan lahan yang

disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia secara berlebihan.

Kedua, program CSR PT TIV Klaten di bidang pertanian ramah

lingkungan telah berhasil meningkatkan kualitas lahan sawah yang digunakan

untuk kegiatan pertanian. Tanah menjadi lebih subur, lebih lunak, tidak lengket

Page 166: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 152

sehingga lebih mudah pengolahannya untuk kegiatan pertanian. Meningkatnya

kualitas lahan pertanian sebagai akibat dari kegiatan pertanian ramah lingkungan

juga bisa lihat dari meningkatnya produktivitas pertanian berupa beras, apabila

dibandingkan dengan pertanian non organik.

Namun perlu dicatat, meskipun pertanian ramah lingkungan memberikan

dampak positif terhadap tingkat kesuburan tanah serta produktivitas lahan, tetapi

belum banyak diikuti oleh para petani secara mandiri. Alasan utama yang menjadi

penyebab para petani enggan melakukan pertanian ramah lingkungan adalah

biaya yang dikeluarkan lebih. Biaya ekstra yang dibutuhkan salah satunya

digunakan membersihkan gulma yang ikut tumbuh subur, sementara beras atau

gabah organik yang sering diklaim oleh para pendamping masyarakat lebih

berkualitas masih dihargai sama dengan beras atau gabah non organik.

Para petani yang melakukan kegiatan pertanian organik adalah mereka

yang telah memiliki jaringan pasar sendiri untuk menjual hasil pertanian organik,

petani pemilik lahan sendiri, atau petani yang tergabung dalam suatu organisasi

yang berkomitmen untuk melakukan kegiatan pertanian organik dengan

pertimbangan ekonomi.

Page 167: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 153

B. Pembahasan

Bagian Pembahasan difokuskan pada 3 (tiga) isu pokok, yaitu isu Corporate

Soscial Responsibility, Corporate Social Responsibility yang Berbasis Masyarakat,

dan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Perusahaan. Isu Pemberdayaan Masyarakat

akan dikaitkan dengan tujuan dari penelitian ini, yakni efektivitas implementasi

program CSR PT TIV, partisipasi masyarakat, dan output program.

Program CSR PT TIV

Program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

perusahaan PT Tirta Investama (TIV) yang dikemas dengan nama Aqua Lestari

didesain dengan konsep dasar berkelanjutan (sustainability). Program tersebut mulai

diterapkan sejak tahun 2006, serta menjadi salah satu program prioritas perusahaan

yang diharapkan mampu membangun keberadaan perusahaan yang dapat diterima

oleh masyarakat luas.

Sebagai salah satu program prioritas, Aqua Lestari telah direncanakan dengan

cermat dan strategis oleh perusahaan serta memperoleh anggaran biaya yang telah

dialokasikan sebelumnya. Dengan demikian Direksi PT TIV berkewajiban untuk

menjalankan Program Aqua Lestari sesuai ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan,

tidak berdasarkan mood atau perasaan suka dan tidak suka direksi terhadap Program

Aqua Lestari. CSR bukan merupakan kegiatan sosial perusahaan yang akan dilakukan

jika perusahaan memperoleh keuntungan serta sesuai selera pemiliknya, tetapi

merupakan program regular perusahaan yang secara sengaja direncanakan dan harus

dijalankan.

Page 168: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 154

Dengan demikian, CSR bagi jajaran PT TIV merupakan sebuah kewajiban

yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Sikap PT TIV sejalan dengan

pendapat Merrick Dodd seperti yang dikutip dalam Yusuf Wibisono (1997) yang

kemudian dipercaya menjadi bangunan filosofis konsep CSR. Dodd berpendapat

bahwa sebagai organisasi publik, perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada

pemiliknya (shareholders), tetapi juga terhadap multi konstituen atau yang lebih

popular disebut stakeholders.

Sikap PT TIV yang menempatkan Program CSR sebagai sebuah kewajiban,

adalah peluang bagi semua pihak untuk mengakses kerjasama dengan PT TIV dalam

rangka membangun masyarakat. PT TIV secara terbuka juga mengomunikasikan

kepada masyarakat luas mengenai kebijakan Program CSR sehingga banyak pihak

yang melakukan kerjasama dengan PT TIV. Hal tersebut dapat dilihat dari mitra kerja

PT TIV dalam menerapkan program CSR di masyarakat yang amat beragam mulai

dari unsur pemerintah, unsur perguruan tinggi, LSM Internasional, LSM Nasional

dan lokal, pihak taman nasional bahkan sampai kelompok masyarakat. Tentu saja hal

ini merupakan nilai lebih Program CSR PT TIV yang diposisikan sebagai program

wajib bagi perusahaan serta disampaikan kepada masyarakat luas melalui berbagai

jaringan yang dimiliki perusahaan.

Program CSR PT TIV seperti yang termuat dalam Aqua Lestari memfokuskan

4 (empat) isu, yakni: (1) akses air bersih dan kesehatan lingkungan, (2) konservasi

dan pendidikan lingkungan, (3) pertanian organik dan pengelolaan sumber daya

berkelanjutan, serta (4) pemantauan dan pengurangan emisi karbon (Sumber:

Page 169: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 155

www.aqua.com). Secara tersurat fokus-fokus program tersebut sangat kuat pada

aspek lingkungan, sesuai dengan bidang utama perusahaan yang berkaitan dengan

pengelolaan lingkungan yakni sumber daya air, kemudian diterjemahkan ke dalam

visi dan misi perusahaan.

Fakta demikian sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Reza

Rahman (2009) yang menyebutkan bahwa beragamnya pengertian CSR sangat

bergantung pada visi misi perusahaan yang disesuaikan dengan needs, desire, wants,

dan interest komunitas (Reza Rahman, 2009;10). Visi dan misi PT TIV terkait erat

dengan isu lingkungan, oleh karena itu dengan menggunakan pisau analisis menurut

Reza Rahman bisa dipahami jika fokus program CSR PT TIV secara tersurat sangat

kuat dengan isu lingkungan.

Penerapan alasan yang kaku mengenai keterkaitan visi perusahaan dengan

muatan program serta implementasi program CSR di lapangan, dikhawatirkan dapat

mengurangi efektivitas program tersebut dalam memecahkan masalah di masyarakat.

Pemahaman CSR oleh perusahaan, selain dibentuk oleh visi dan misi perusahaan,

Reza Rahman (2009) juga masih menyebutkan needs desire, wants, dan interest

komunitas di dalamnya.

Faktor need, desire, wants, dan interest komunitas sangat dipengaruhi oleh

permasalahan yang dihadapi masyarakat yang muncul sebagai dampak dari adanya

perusahaan di sekitar mereka. Menurut Nana Suharna dalam Isa Wahyudi (2008),

dampak yang diterima masyarakat yang berada di wilayah paling dekat dengan lokasi

tempat beroperasinya pabrik terbagi ke dalam 3 (tiga) bidang yang berhubungan

Page 170: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 156

dengan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan demikian, isu lingkungan adalah

salah satu dari tiga isu yang selalu muncul dalam program CSR. Oleh karena itu, jika

ketiga isu (ekonomi, sosial dan lingkungan) terakomodir dalam program CSR, akan

dapat mendukung keberlanjutan dan efektivitas program CSR.

Bahkan sebelum Nana Suharna menyatakan pendapat tentang dampak yang

harus diterima masyarakat yang tinggal di wilayah paling dekat dengan tempat

beroperasinya perusahaan, John Elkington dalam bukunya Cannibals with Forks,

The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business (1997) telah mengembangkan

konsep triple bottom line (economic prosperity, environmental quality, and social

justice). Menurutnya, perusahaan yang ingin terus menjalankan usahanya tidak

dibenarkan hanya mengejar keuntungan semata (profit), tetapi juga harus terlibat

pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people), dan berpartisipasi aktif dalam

menjaga kelestarian lingkungan (planet).

Potensi kelemahan program CSR PT TIV yang bersumber dari fokus Program

Aqua Lestari yang secara tersurat lebih terfokus pada satu bidang yakni lingkungan

(environment), telah diantisipasi dengan cukup baik. Dalam Program Pemberdayaan

Masyarakat di Enam Desa di Klaten, PT TIV Klaten melakukan penilaian kebutuhan

masyarakat secara partisipatif, kemudian mengakomodirnya dalam Program CSR PT

TIV Klaten. Program yang dalam penerapannya di lapangan ikut melibatkan salah

satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Solo, yakni Yayasan Insan Sembada

(YIS), muatannya meliputi ketiga aspek seperti disinggung oleh Nana Suharna dan

John Elkington, yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Page 171: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 157

Dengan memperhatikan semua karakter program CSR PT TIV Klaten dalam

pemberdayaan masyarakat di enam desa seperti diuraikan di atas, program tersebut

sesuai prinsip-prinsip CSR yang disarankan Alyson Warhust (1998) seperti dikutip

Yusuf Wibisono (2007) yang antara lain menerapkan prinsip Prioritas Perusahaan.

Dalam prinsip prioritas perusahaan, perusahaan harus menjadikan CSR sebagai

prioritas tertinggi dan menjadikan penentu utama dalam pembangunan berkelanjutan.

Alyson Warhust juga menerapkan prinsip Pengkajian yang mengharuskan

perusahaan untuk melakukan kajian sebelum dan setelah kegiatan sekecil apapun,

terutama dampak sosialnya. Program CSR PT TIV Klaten yang melakukan kegiatan

pemberdayaan masyarakat di enam desa didahului dengan penilaian kebutuhan di

awal program dan evaluasi hasil di akhir program. Prinsip lain dari Warhust yang

dilakukan PT TIV terkait program pemberdayaan masyarakat di enam desa adalah

prinsip Memberikan Sumbangan dan Keterbukaan.

Prinsip-prinsip itu pula yang ikut mendukung kinerja implementasi program

CSR PT TIV Klaten seperti sekarang, dimana hampir semua tujuan program dapat

diwujudkan, serta memiliki potensi untuk terus berkelanjutan dengan cara melakukan

penguatan atau pelembagaan program dan pengembangan program. Kinerja program

CSR PT TIV juga dapat dikaji dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas

implementasi CSR yang menurut Princess of Wales Foundation seperti dikutip oleh

Hendrik Budi Untung (2008), ada 5 (lima) hal. Pertama, menyangkut human capital

atau pemberdayaan masyarakat. PT TIV Klaten bahkan menjadikannya sebagai

metode dan tujuan dalam melakukan Program CSR mereka.

Page 172: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 158

Kedua, environments atau menyangkut tentang lingkungan yang diwujudkan

melalui penerapan kegiatan pertanian ramah lingkungan kepada para petani. Ketiga,

good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik. Keempat, social

cohesion yang dilakukan melalui pembentukan dan penyegaran kelompok sebagai

media pengorganisasian masyarakat. Kelima, economic strength (memberdayakan

ekonomi masyarakat melalui penyediaan modal dana bergulir, pembentukan lembaga

pengelola modal, serta pemberian dan peningkatan ketrampilan hidup masyarakat.

Dalam hal tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan telah berupaya

maksimal, terutama dalam hal pemberian informasi material sesegera mungkin

kepada masyarakat, serta mendengarkan secara serius opini masyarakat. Ada satu hal

lagi dalam tata kelola perusahaan yang menurut Indra Surya dan Yustiavandana

(2006) seperti yang dikutip oleh Wahyudi dan Azheri (2008) harus dipenuhi selain

dua faktor sebelumnya. Satu hal tersebut adalah prinsip keterbukaan, dimana

perusahaan harus menginformasikan kinerja keuangan perusahaan kepada

masyarakat, termasuk kebijakan perusahaan dalam hal program CSR.

Prinsip keterbukaan dimaksudkan agar masyarakat ikut memahami bagaimana

kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga bisa bersikap secara proporsional.

Dalam implementasi program CSR PT TIV Klaten di enam desa, aspek keterbukaan

seperti dimaksud Indra Surya dan Ivan Yustiavandana belum nampak maksimal,

sehingga meskipun sudah disepakati penerapan program CSR, masih ada pihak-pihak

lain yang masih mempertanyakan status keuangan program tersebut. Terutama pada

tahapan awal implementasi program di masyarakat.

Page 173: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 159

CSR Berbasis Masyarakat

Beragamnya model dan jenis kegiatan CSR di masyarakat lebih sering

didasarkan pada selera dan keinginan perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR

dari pada kebutuhan masyarkat. Fenomena tersebut dianggap lumrah jika melihat

hanya dari sisi bahwa sumber dana kegiatan CSR adalah perusahaan, sehingga tidak

berlebihan jika perusahaan memiliki hak untuk menentukan model dan jenis kegiatan

CSR sesuai dengan selera mereka. Fenomena tersebut juga menjadi perhatian Reza

Rahman (2009) yang menyebutkan unsur visi dan misi perusahaan terlebih dahulu

dari pada unsur keinginan, kebutuhan atau ketertarikan masyarakat yang lebih

memengaruhi pengertian CSR.

Fenomena dominannya visi dan misi perusahaan dalam memaknai pengertian

CSR sebenarnya tidak menyalahi aturan, tidak ada pasal dari produk hukum positif

yang dilanggar oleh fenomena tersebut. Tetapi yang menarik untuk dikaji adalah

seberapa efektif tanggung jawab sosial perusahaan tersebut ikut mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan perusahaan. Hal tersebut

disebabkan cara pandang, ketertarikan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat

dengan perusahaan akan berbeda. Dengan demikian, bentuk kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan yang lebih dominan ditentukan oleh perusahaan akan mengalami

bias dengan kebutuhan masyarakat.

Jika masyarakat menilai perusahaan ikut berkontribusi dalam menyelesaikan

permasalahan yang mereka hadapi, akan sangat mungkin sekali masyarakat menerima

perusahaan sebagai bagian dari sistem sosial kehidupan mereka, sehingga terbentuk

Page 174: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 160

relasi harmonis, saling menerima, saling menghormati, saling membantu, tidak terjadi

konflik di antara mereka. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah

meningkatnya konflik antara perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya, meskipun

perusahaan telah mengeluarkan sejumlah dana untuk membiayai kegiatan CSR

mereka.

Konflik-konflik antara masyarakat dengan perusahaan yang meledak di

penghujung akhir tahun 2011 seperti: Kasus Mesuji Lampung yang melibatkan

masyarakat di Register 45 Kabupaten Mesuji dengan pihak perusahaan perkebunan

kelapa sawit PT Silva Inhutani Lampung; Kasus Sungai Sodong Sumatera Selatan

yang melibatkan masyarakat Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji Kabupaten

Ogan Komering Ilir dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sumber Wangi

Alam (Kompas, Jumat, 30 Desember 2011); Kasus Pelabuhan Sape yang melibatkan

masyarakat Bima Nusa Tenggara Barat dengan perusahaan pertambangan batu bara

PT Sumber Mineral Nusantara (Kompas, Selasa, 27 Desember 2011) diyakini ada

nilai-nilai dan keinginan masyarakat yang tidak diakomodir, atau bahkan dilanggar

oleh perusahaan.

Oleh karena itu, patut dicermati lagi pendapat dari Howard Rothman Bowen

yang dikenal sebagai Bapak CSR modern yang merumuskan tanggung jawab sosial

perusahaan sebagai kewajiban sosial perusahaan yang diwujudkan ke dalam tindakan

yang harus sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Artinya,

program CSR yang akan dilakukan seharusnya didasarkan pada kebutuhan dan nilai-

nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga program-program tersebut akan lebih

Page 175: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 161

efektif memecahkan masalah yang dialami masyarakat. Hal tersebut disebabkan

masyarakat lebih tahu permasalahan yang dihadapi serta kearifan dan kebiasaan yang

mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika dilakukan dengan benar, konsep CSR menurut Bowen (1953) yang lebih

menekankan keterlibatan masyarakat, selain ikut membantu memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi masyarakat secara lebih efektif, program CSR tersebut juga

akan berdampak pada harmonisasi interaksi antara masyarakat dengan pihak

perusahaan. Tidak akan ada konflik antara perusahaan di satu sisi yang sering dinilai

sebagai pihak luar yang memanfaatkan sumber daya alam, dengan masyarakat yang

tidak jarang merasa sebagai pihak yang lebih berkuasa terhadap sumber daya alam

yang ada di wilayah mereka.

Untuk mengetahui kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat yang akan dijadikan

dasar dalam pengembangan program CSR, maka perusahaan harus melibatkan pihak

masyarakat dalam pengelolaan program CSR. Program CSR PT TIV Klaten untuk

memberdayakan masyarakat di enam desa telah melakukan penilaian kebutuhan

masyarakat, sebelum program dimulai, untuk mengetahui berbagai hal yang terkait

dengan masyarakat. Data dasar yang diperoleh melalui penilaian kebutuhan tersebut

digunakan untuk menyusun program CSR. Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang

ada di dalam program sebenarnya sesuatu yang diungkapkan dan dibutuhkan oleh

masyarakat.

Tidak hanya pada tahap penilaian kebutuhan, masyarakat di enam desa yang

menjadi lokasi implementasi program CSR juga juga dilibatkan pada tahap-tahap

Page 176: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 162

berikutnya. Masyarakat terlibat dalam tahap perencanaan melalui rembug desa yang

ikut melibatkan aparat pemerintah desa dan tahap persiapan pelaksanaan program.

Masyarakat melalui kelompok masing-masing yang sebelumnya telah diberdayakan,

secara aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kualitas hidup

mereka melalui kegiatan pertanian ramah lingkungan, pengembangan industri rumah

tangga, maupun pengelolaan modal usaha ekonomi produktif.

Seperti merasa milik sendiri, masyarakat melaksanakan program dengan

sepenuh hati. Mereka melakukan pemantauan perkembangan kegiatan dari waktu ke

waktu, serta menentukan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. Hasil-hasil program

CSR PT TIV seperti pertanian, industri rumah, peternakan, dan bantuan modal usaha

seluruhnya dinikmati oleh masyarakat yang secara rajin, telaten dan semangat telah

mengelolanya melalui pendampingan YIS.

Melihat kuatnya peran dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan

Program CSR PT TIV, dimana masyarakat menjadi pusat atau sentral dari Program

CSR PT TIV dalam arti sesuai kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masyarakat serta

hasilnya untuk masyarakat maka sebenarnya program CSR PT TIV telah menerapkan

konsep pembangunan masyarakat. Menurut Totok Daryanto dalam Suparjan dan

Suyatno (2003), pembangunan masyarakat adalah pembangunan yang mengikut-

sertakan masyarakat pada semua tahap pembangunan. Oleh karena itu pembangunan

masyarakat sering disebut sebagai pembangunan yang berpusat pada masyarakat atau

pembangunan yang berbasis masyarakat.

Page 177: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 163

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Perusahaan

Program CSR PT TIV Klaten untuk masyarakat enam desa sekitar perusahaan

Danone Aqua Klaten diinisiasi oleh adanya kenyataan masyarakat sekitar perusahaan

yang terus terpinggirkan oleh adanya perubahan pembangunan yang secara sistematik

mendesak masyarakat pada situasi yang membuat masyarakat tidak mampu berbuat

banyak untuk dirinya sendiri. Termasuk perubahan berupa hadirnya PT TIV di Klaten

untuk mengelola sumber daya air menjadi berbagai produk air minum dalam

kemasan. Oleh karena itu program didesain untuk memberdayakan kelompok yang

terpinggirkan oleh perubahan pembangunan yang terjadi di sekelilingnya.

Salah satu komunitas yang terpinggirkan oleh perubahan pembangunan

berupa kehadiran PT TIV adalah komunitas petani, khususnya para petani penggarap.

Jika jumlah petani di keenam desa rata-rata mencapai 48,39% maka pengaruh

kehadiran PT TIV kepada komunitas petani sangat besar. Pengaruh kehadiran pabrik

PT TIV yang dihadapi para petani tidak hanya semakin sulit mencari tenaga kerja

untuk membantu menggarap lahan pertanian oleh karena tenaga kerja lebih tertarik

bekerja di pabrik, para petani juga harus menghadapi fakta semakin meningkatnya

upah tenaga kerja di desa yang diduga dipicu oleh standar upah buruh pabrik PT TIV

Klaten. Kedua permasalahan berujung pada tingginya biaya produksi pertanian

khususnya untuk membayar upah tenaga kerja.

Masalah-masalah tersebut semakin memperburuk kehidupan petani yang

sebelumnya sudah dibebani oleh permasalahan pertanian yang lain yakni dikuasainya

jalur-jalur ekonomi untuk penyaluran sarana produksi pertanian dan jalur pemasaran

Page 178: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 164

hasil pertanian oleh para tengkulak. Akibatnya, biaya produksi pertanian menjadi

tinggi, sementara harga jual produk pertanian sangat rendah.

Inisiasi awal Program CSR untuk memberdayakan masyarakat petani yang

datang dari pihak perusahaan semakin meneguhkan pendapat umum bahwa proses

pemberdayaan tidak bisa meninggalkan pihak-pihak yang berpengaruh kuat di

wilayah tersebut. Sebagai upaya memberdayakan masyarakat, program CSR PT TIV

telah dilakukan sesuai konsep yang dirumuskan Totok Sudaryanto dalam Suparjan

dan Suyatno (2003) yakni mengikutsertakan masyarakat pada semua tahap kegiatan,

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, menghasilkan, menikmati hasil, dan

melestarikan. Bahkan dalam program CSR PT TIV, tahapan tersebut ditambahkan

dengan tahap penilaian kebutuhan masyarakat dan tahap persiapan pelaksanaan.

Dalam implementasinya, program yang mulai dirintis pada pertengahan 2008

telah menyediakan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, serta ketrampilan dalam

rangka untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menentukan masa depan sendiri,

serta untuk berpartisipasi memengaruhi kehidupan sekitarnya.

Secara umum, hampir semua hasil fisik yang direncanakan dapat diwujudkan,

Program CSR PT TIV Klaten mampu memengaruhi upaya peningkatkan pendapatan

masyarakat di enam desa di sekitar pabrik PT TIV Klaten, oleh karena mampu

meningkatkan produktivitas pertanian, mampu memunculkan kegiatan ekonomi

produktif alternatif masyarakat, serta mampu menciptakan sistem permodalan untuk

membiayai kegiatan ekonomi masyarakat.

Page 179: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 165

Di bidang pertanian ramah lingkungan yang sangat diharapkan menjadi tulang

punggung keberhasilan program dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dengan

cara petani melakukan pertanian ramah lingkungan secara mandiri, terdapat 61 orang

petani dari 834 orang petani di enam desa atau 7,31% yang melakukan kegiatan

pertanian ramah lingkungan secara mandiri. Dari sisi luas lahan telah dimanfaatkan

12,8 hektar dari 558 hektar lahan sawah di enam desa untuk kegiatan pertanian ramah

lingkungan secara mandiri.

Di bidang kegiatan ekonomi produktif masyarakat yang didukung dengan

penyediaan modal usaha dengan sistem dana bergulir yang dikelola kelompok, pada

beberapa kasus telah mampu meningkatkan omset produksi, menjaga kelancaran

produksi, serta meningkatkan status usaha beberapa anggota kelompok. Bahkan dana

bergulir untuk kegiatan pertanian mampu mendukung 61 orang dari 160 peminjam

atau 38,13% melakukan kegiatan pertanian ramah lingkungan secara mandiri.

Dengan demikian, capaian program di bidang pertanian dan ekonomi rumah

tangga, sebenarnya cukup berarti oleh karena telah terjadi peningkatan kondisi yang

lebih baik dibandingkan sebelumnya. Meskipun demikian, harus diakui bahwa ada

beberapa kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya tetapi tidak tercapai atau

belum tercapai maksimal, yaitu: penyusunan peraturan desa yang direncanakan akan

menghasilkan tiga peraturan desa ternyata tidak tersusun satupun. Demikian halnya

dengan pemanfaatan dana bergulir yang mensyaratkan beberapa hal, ternyata hanya

dapat dimanfaatkan oleh 10 dari 22 kelompok yang ada, yang dapat dimaknai baru

10 kelompok yang layak dan siap mengelola dana bergulir.

Page 180: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 166

Belum maksimalnya capaian program CSR PT TIV dalam memberdayakan

masyarakat desa sekitar pabrik, meskipun semua strategi dan tahapan program telah

dilakukan sesuai ketentuan, oleh karena dalam penerapan beberapa program lebih

mengedepankan pendekatan pragmatis yang cenderung menekankan hasil. Dalam

pendekatan pragmatis, berbagai strategi dan kegiatan hanya dilakukan sekedarnya,

hanya sebatas alat yang harus ada sebagai syarat formal sebuah program. Apakah alat

tersebut mampu membangunkan daya kritis, kreativitas, dan visi masyarakat melalui

proses partisipasi adalah tidak penting. Program yang dimaksud misalnya adalah

pembentukan kelompok.

Masyarakat dan pengelola program beramai-ramai membentuk kelompok oleh

karena mereka tahu bahwa syarat dilaksanakannya program harus ada kelompok

terlebih dahulu. Mereka tidak memahami dan tidak menyadari hakekat sebuah

kelompok dalam pelaksanaan program. Demikian halnya dalam kegiatan pertemuan

rutin kelompok, masyarakat akan hadir dalam pertemuan tersebut karena merasa

bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus dilakukan oleh anggota

kelompok. Masyarakat tidak terlalu peduli bahwa forum pertemuan rutin merupakan

media untuk mengembangkan kreativitas, visi, serta kemandirian mereka. Hal

tersebut bisa dilihat dari kualitas pertemuan rutin kelompok yang tidak optimal.

Pendekatan pragmatisme dalam pengelolaan program CSR PT TIV Klaten

mengakibatkan terjadinya gejala pragmatisme proses pemberdayaan masyarakat

melalui penyederhanaan indikator dan ukuran keberdayaan masyarakat. Keberdayaan

masyarakat hanya dilihat dari perubahan aspek-aspek kuantitatif yang terjadi pada

Page 181: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 167

diri masyarakat maupun yang ada di sekeliling masyarakat sebagai hasil dari

program. Hasil yang dimaksud adalah sesuatu yang segera bisa dilihat dan diukur.

Seharusnya keberdayaan masyarakat juga menilai unsur kreativitas, kemandirian dan

visi sebagai sebuah proses yang terus berkembang pada masyarakat yang berdaya.

Muatan kegiatan lebih banyak diarahkan kepada sesuatu yang hasilnya bisa

segera dilihat dan diukur seperti pelatihan pembuatan pupuk, praktek pembuatan

pupuk, dan demplot pertanian ramah lingkungan. Demikian pula dalam pertemuan

rutin dan pendampingan kelompok, isu-isu yang dibahas di dalam kelompok lebih

difokuskan pada aspek penguatan materi dari pada membangun kesadaran kritis

masyarakat. Oleh karena itu, metode dan materi pendampingan menyesuaikan isu

pendampingan.

Isu membangun kesadaran kritis oleh Jim Ife dan Frank Tesoriero (2002)

menjadi salah satu dari lima prinsip yang harus ada dalam melakukan pengembangan

masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini. Isu membangun kesadaran kritis

masuk dalam Prinsip Keadilan Sosial dan Hak Asasi Manusia yang menekankan

bahwa pengembangan masyarakat tidak hanya bekerja untuk mewujudkan dunia yang

lebih kuat, tetapi juga lebih adil. Oleh karena itu pengembangan masyarakat harus

mampu mengatasi struktur yang merugikan, mengatasi wacana yang merugikan,

mampu memberdayakan, serta mengusung hak asasi manusia. Pada prinsip ini,

Program CSR PT TIV di enam desa belum memiliki kinerja optimal. Kelompok Tani

belum mampu membongkar jaringan tengkulak yang menguasai jalur distribusi

saprotan dan jalur penjualan produk pertanian yang merugikan petani.

Page 182: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 168

Para pelaku industri rumah tangga yang tergabung dalam KSM belum mampu

ikut berperan mengontrol harga bahan mentah untuk industri rumah tangga bersama

penyalur. Masyarakat yang tergabung dalam kelompok-kelompok juga belum mampu

mengorganisir diri mengatur isu-isu publik yang dapat merugikan semua pihak ke

dalam peraturan desa.

Sementara empat prinsip lain yakni: Prinsip Ekologis, Prinsip Global dan

Lokal, Prinsip Proses Hasil dan Visi, serta Prinsip Menghargai yang Lokal dapat

diikuti dengan cukup baik. Terutama Prinsip Menghargai yang Lokal, dimana

program sangat mengutamakan aspek-aspek lokal seperti pengetahuan, budaya,

sumber daya, ketrampilan masyarakat, serta proses lokal sebagai modal utama

mereka dalam mengelola program seperti yang disyaratkan dalam prinsip ini. Satu hal

lagi yang dinilai amat penting dalam menjalankan Prinsip menghargai yang lokal

adalah partisipasi masyarakat.

Partisipasi Masyarakat

Keterlibatan masyarakat adalah unsur utama dalam konsep partisipasi, di

mana partisipasi merupakan syarat mutlak berlangsungnya proses pemberdayaan

masyarakat. Program CSR PT TIV yang didesain untuk memberdayakan masyarakat

di enam desa di sekitar pabrik, dalam penerapannya mampu melibatkan masyarakat

pada semua tahapan program mulai dari awal yakni penilaian kebutuhan, sampai

tahap menikmati hasil.

Elemen masyarakat yang terlibat pun beragam mulai dari unsur pemerintah

desa, tokoh masyarakat yang meliputi tokoh petani, tokoh perempuan, tokoh pemuda,

Page 183: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 169

tokoh agama, kader masyarakat, para petani, peternak, dan pelaku industri rumah

tangga. Mereka terlibat dalam program sesuai dengan kapasitas, kepentingan serta

tanggung jawab masing-masing, sehingga peran mereka dalam keterlibatannya juga

beragam, misalnya sebagai nara sumber, sebagai peserta, sebagai pelaku utama,

sebagai evaluator, maupun sebagai penikmat hasil. Demikian halnya dengan sesuatu

yang diberikan dalam keterlibatannya juga sangat beragam, ada yang berupa tenaga,

pikiran, materi, maupun kekuasaan.

Sebagian besar dari mereka terlibat di program dengan penuh determinasi dan

kesadaran akan keterlibatan mereka. Hal ini perlu menjadi perhatian oleh karena tidak

setiap keterlibatan masyarakat disebut partisipasi, karena menurut Ferry Karwur

(2007) hanya keterlibatan yang didorong oleh determinasi dan kesadaran tentang

keterlibatannya yang patut disebut partisipasi. Keterlibatan tanpa didasari determinasi

dan kesadaran akan keterlibatannya disebut mobilisasi.

Kuatnya partisipasi masyarakat dalam Program CSR PT TIV dipengaruhi oleh

karakter program yang sesuai dengan kebutuhan dan ketertarikan masyarakat pada

saat itu. Karakter program yang mampu mengakomodir selera masyarakat disebabkan

program disusun dengan pendekatan bottom-up yang dimulai dengan tahap penilaian

kebutuhan. Pada tahap berikutnya, program juga memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk dapat terlibat secara maksimal dengan menempatkan masyarakat

sebagai pelaku utama pada setiap kegiatan melalui upaya partisipatif.

Hal lain yang juga memberikan pengaruh positif dalam membangun

partisipasi masyarakat adalah niat baik program untuk membangun kemampuan

Page 184: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 170

masyarakat melalui berbagai strategi dan kegiatan seperti pelatihan, dialog, diskusi,

studi kasus mendatangkan praktisi sebagai nara sumber, bahkan studi banding ke

tempat lain. Upaya-upaya tersebut secara terbuka diakui oleh banyak masyarakat

sangat menolong dalam membangun pengetahuan dan ketrampilan mereka yang

diperlukan oleh program.

Meskipun demikian, jumlah dan mutu partisipasi masyarakat selama proses

pengelolaan program tidak seluruhnya berjalan mulus. Dalam implementasi program

CSR PT TIV, terjadi variasi perubahan jumlah dan mutu partisipasi masyarakat dari

satu tahap ke tahap berikutnya.

Pada tahap penilaian kebutuhan masyarakat, berbagai elemen masyarakat

diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berpartisipasi. Selanjutnya dalam tahap

perencanaan program jumlah masyarakat yang terlibat mulai berkurang, demikian

pula dengan kualitas partisipasi yang terjadi juga berkurang oleh karena masyarakat

cuma terlibat dalam rembug desa tetapi tidak terlibat dalam penyusunan program

kerja makro.

Jumlah dan mutu partisipasi masyarakat semakin menurun pada tahap

persiapan pelaksanaan program, tetapi meningkat drastis pada tahap pelaksanaan

program oleh karena pelaksanaan seluruh kegiatan dilakukan oleh berbagai elemen

masyarakat anggota kelompok. Penurunan jumlah dan mutu partisipasi masyarakat

terjadi lagi pada tahap monitoring dan evaluasi serta tahap menikmati hasil. Variasi

perubahan jumlah dan mutu partisipasi masyarakat dalam Program CSR PT TIV

Page 185: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 171

membentuk sebuah pola leher botol. Pola partisipasi leher botol dalam tahapan

pengelolaan program CSR PT TIV, dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah ini.

Pada titik leher botol (tahap persiapan pelaksanaan program kerja) terjadi bias

pelaku dan perwakilan partisipasi dari masyarakat umum kepada para elit desa.

Dengan alasan kebutuhan akan kualitas kapasitas peserta untuk memutuskan hal-hal

berat dalam pertemuan, dan kualitas kapasitas masyarakat kebanyakan dinilai masih

kurang maka hanya elit masyarakat yang dinilai berkualitas yang ditunjuk untuk

mengikuti pertemuan persiapan pelaksanaan program.

Tidak ada proses penyerahan wewenang dari masyarakat kebanyakan kepada

para elit yang dinilai mampu. Bahkan proses penilaian kemampuan juga tidak

dilakukan oleh masyarakat umum. Inilah faktor penghambat partisipasi yang oleh

Loekman Soetrisno (1995) disebut dengan peraturan yang meredam keinginan

Gambar 9: Pola Partisipasi Leher Botol

Page 186: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 172

masyarakat untuk berpartisipasi, serta menjadikan pembangunan sebagai idiologi

baru yang harus diamankan sehingga aparat harus bersikap otoriter.

Partisipasi leher botol telah menciutkan peluang masyarakat untuk

berpartisipasi sehingga mengerdilkan proses pemberdayaan masyarakat dan

berpengaruh langsung terhadap mutu proses dan hasil kegiatan. Terjadinya bias

pelaku dan perwakilan partisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat tidak

seharusnya terjadi oleh karena ukuran atau standar antara masyarakat satu dengan

yang lain tidak sama. Oleh karena itu, jika bias pelaku dan perwakilan partisipasi

makin membesar, maka bisa dipastikan hasil pembangunan tidak maksimal.

Output Program

Dari tiga aspek yang ingin diperbaiki oleh Program CSR PT TIV, yakni

ekonomi, sosial, dan lingkungan, ternyata capaian atau output aspek lingkungan tidak

sekuat atau semenonjol capaian pada aspek ekonomi atau sosial. Hasil program yang

lebih menonjol pada aspek ekonomi dan sosial menjadi menarik oleh karena seolah

bertolak belakang dengan empat fokus Program Aqua Lestari, yaitu Program CSR PT

TIV yang secara tersurat semuanya menyebutkan isu lingkungan. Hal ini bisa

dimaklumi oleh karena bidang utama PT Tirta Investama bersentuhan secara erat

dengan isu lingkungan, terutama sumber daya air.

Keterbukaan dan kesediaan PT TIV Klaten mengakomodir usulan masyarakat

untuk dimasukan dalam program tanggung jawab sosial mereka adalah didasarkan

pada keyakinan PT TIV bahwa rakyatlah yang paling memahami yang sebenarnya

rakyat butuhkan. Sikap PT TIV tersebut sebenarnya yang diinginkan dalam konsep

Page 187: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 173

Program CSR Howard Rothmann Bowen (1953) yang lebih dikenal sebagai Bapak

CSR Modern. Program CSR yang mengutamakan kebutuhan dan nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat atau CSR berbasis masyarakat.

Sementara itu, faktor keterlibatan atau partisipasi masyarakat sejak tahap awal

program sampai tahap akhir program, menjadi faktor penentu keberhasilan dan

keberlanjutan program di masyarakat, oleh karena seperti yang disampaikan Diana

Conyers (1994), dengan partisipasi akan tumbuh perasaan memiliki terhadap program

dalam diri masyarakat. Secara bersamaan pula, PT TIV Klaten telah membuktikan

bahwa dengan sikap saling memercayai antara perusahaan dengan masyarakat,

ternyata Program CSR yang berbasis masyarakat tetap bisa diakomodir dalam visi

dan misi perusahaan yang selama ini dipertentangkan.

Page 188: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 174

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Program CSR Berbasis Masyarakat PT Tirta Investama di Klaten

menyimpulkan bahwa program mampu melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar

perusahaan. Kemampuan program CSR dalam memberdayakan masyarakat sekitar

perusahaan sangat ditentukan oleh tiga hal penting, yaitu: Pertama, pemilihan dan

penetapan isu untuk dijadikan muatan program CSR yang meliputi; pemberdayaan

masyarakat, penguatan ekonomi, kepaduan sosial (social cohesion) serta lingkungan

yang dilakukan bersamaan. Kedua, menerapkan pendekatan berbasis masyarakat

dengan cara menempatkan kebutuhan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat

sebagai orientasi utama untuk menyusun program CSR. Ketiga, melakukan

pengarusutamaan (mainstreaming) isu pemberdayaan masyarakat dalam penerapan

program CSR dengan cara menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam

setiap tahap implementasi program.

Pola partisipasi masyarakat dalam implementasi Program CSR Berbasis

Masyarakat PT TIV tidak ajeg tetapi bervariasi dalam jumlah dan mutu antara tahap

satu dengan tahap lainnya membentuk pola leher botol. Secara umum partisipasi

masyarakat dalam implementasi program bagus, hal tersebut disebabkan beberapa

faktor, yaitu: (1) program mampu mengakomodir sebagian besar kebutuhan, selera,

dan ketertarikan masyarakat pada saat itu karena program menggunakan pendekatan

bottom-up, (2) program memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat

Page 189: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 175

semaksimal mungkin melalui pendekatan partisipatif, (3) membangun kemampuan

masyarakat di bidang pengelolaan program melalui pendampingan rutin (berbagai

pelatihan, bantuan teknis, studi banding, diskusi, sharing). Partisipasi masyarakat

terkadang melemah disebabkan oleh: (1) sikap tertutup dan otoriter tokoh masyarakat

yang sebenarnya berniat baik tapi dengan cara kurang pas, (2) peraturan di tingkat

masyarakat di buat terlalu ketat secara sepihak oleh pengurus kelompok.

Program CSR Berbasis Masyarakat PT Tirta Investama di Klaten mampu

memberikan hasil positif pada ketiga aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Aspek ekonomi, mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan

kompetensi masyarakat di bidang usaha, penyediaan modal usaha, pembentukan

kelembagaan masyarakat. Aspek sosial, mampu meningkatkan sikap dan perasaan

saling terikat antaranggota kelompok sebagai satu kesatuan komunitas yang harus

saling membantu. Mampu meningkatkan kualitas hubungan masyarakat sekitar

perusahaan dengan pihak PT TIV sehingga menurunkan ketegangan emosional yang

sebelumnya kerap muncul di antara kedua belah pihak. Aspek lingkungan, mampu

mengubah sikap dan komitmen beberapa petani untuk bertani dengan cara yang lebih

ramah terhadap lingkungan.

Penelitian Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV juga menemukan

bahwa belum semua tujuan kegiatan dapat tercapai karena dalam pelaksanaannya

mengalami berbagai hambatan yang disebabkan oleh berbagai hal, yaitu: (1) dalam

pelaksanaannya lebih mengedepankan pendekatan pragmatisme sehingga terjadi

penyederhanaan indikator keberdayaan masyarakat dengan cara lebih memfokuskan

Page 190: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 176

unsur hasil yang segera bisa dilihat dan diukur, (2) terbatasnya muatan-muatan

program yang mampu membangun kesadaran kritis, kreativitas, dan kemandirian

masyarakat yang diberikan kepada masyarakat selama pelaksanaan program, (3)

sikap perusahaan yang masih menempatkan CSR sebagai kegiatan sosial perusahaan

sehingga tidak menempatkannya sebagai salah satu program prioritas perusahaan.

B. Implikasi

Apabila implementasi program CSR berbasis masyarakat masih tetap

mengutamakan pendekatan pragmatis, maka program tersebut tidak akan pernah

mampu memberdayakan masyarakat secara signifikan, dan hasil-hasil yang diperoleh

dari program CSR tidak menunjukan keberdayaan masyarakat yang sesungguhnya.

Sebagai program yang didesain berbasis masyarakat, seharusnya penerapan Program

CSR mengutamakan prinsip proses, hasil dan visi.

C. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan Program CSR dalam melakukan perbaikan-

perbaikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat sekitar perusahaan,

maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan pemilihan dan penetapan isu-isu yang akan dijadikan muatan program

CSR yang dapat menjamin keberlanjutan program dan keberdayaan masyarakat.

Isu yang dimaksud adalah: pemberdayaan masyarakat (human capital), penguatan

ekonomi (economic strengthening), kepaduan sosial (social cohesion), serta

menyangkut lingkungan (environment) yang dilakukan secara bersamaan.

Page 191: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 177

2. Program CSR harus menggunakan pendekatan berbasis masyarakat dengan cara

menempatkan kebutuhan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sebagai

orientasi utama untuk menyusun program CSR. Untuk itu, sebelum menyusun

program CSR, terlebih dahulu dilakukan penilaian kebutuhan masyarakat (need

assessment). Hasil penilaian kebutuhan masyarakat harus dijadikan sumber utama

dalam menyusun program CSR.

3. Memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi

dalam implementasi program CSR dengan cara melakukan pengarusutamaan

(mainstreaming) isu pemberdayaan masyarakat. Melalui pengarusutamaan isu

pemberdayaan masyarakat, maka setiap pemangku kepentingan harus berpikir,

bersikap dan bertindak untuk selalu dapat menempatkan masyarakat sebagai

pelaku utama dalam implementasi program.

4. Meningkatkan kompetensi masyarakat di bidang manajemen program dan

ketrampilan hidup (life skills) yang dikelola program melalui kegiatan-kegiatan

pendampingan rutin seperti berbagai pelatihan, bimbingan teknis, studi banding,

diskusi, sharing, eksposure, serta dialog dalam wadah kelompok.

5. Memasukan lebih banyak lagi muatan-muatan kegiatan yang dapat membangun

kesadaran kritis masyarakat ke dalam program CSR, sehingga muatan tersebut

akan lebih berimbang dengan muatan-muatan yang berorientasi pada capaian

materialistik. Muatan-muatan kesadaran kritis dapat diberikan melalui berbagai

cara yaitu pelatihan, pendampingan, atau menjadikannya sebagai budaya yang

dianut kelompok.

Page 192: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 178

6. Menerapkan prinsip proses, hasil, dan visi secara ketat dalam implementasi

program CSR di masyarakat. Dengan menerapkan prinsip proses, hasil dan visi,

maka keberhasilan program CSR dalam memberdayakan masyarakat tidak saja

ditentukan oleh hasil-hasil yang bisa dilihat, tetapi juga mempertimbangkan unsur

proses dan visi yang terjadi pada masyarakat seperti kreativitas, kemandirian,

serta berpikir dan bertindak kritis.

7. Perusahaan menempatkan program CSR sebagai salah satu program prioritas

lembaga yang harus disukseskan oleh jajaran direksi dan dipertanggungjawabkan

kepada pemegang saham. Perusahaan membuat perencanaan dan menganggarkan

biaya untuk program CSR serta menyampaikan informasi secara terbuka kepada

masyarakat.

Khusus kasus Program CSR Berbasis Masyarakat PT TIV Klaten selain saran-

saran di atas, disarankan pula beberapa hal berikut, yaitu:

1. Untuk menjamin konsistensi standar program CSR yang lebih sempurna, PT TIV

harus memperkaya fokus program CSR (Aqua Lestari) dari yang sudah ada

sekarang dengan menambahkan isu ekonomi, isu sosial, dan isu pemberdayaan

masyarakat secara tersurat.

2. Pendamping masyarakat harus menguasai seluruh materi program serta trampil

menerapkan metode-metode pendampingan. Untuk memfasilitasi pelaksanaan

program yang substansinya tidak dikuasai pendamping (contoh kasus kegiatan

Penyusunan Peraturan Desa), maka diwajibkan bagi pendamping untuk

Page 193: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CORPORATE SOCIAL ...... · menyelesaikan tesis ini yang berjudul Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Masyarakat dan Pemberdayaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 179

melibatkan pihak lain bekerjasama dalam program, baik sebagai konsultan,

pelatih, maupun nara sumber.

3. Aparat pemerintah desa, tokoh masyarakat serta kader di daerah jangan

menempatkan program CSR sebagai ideologi baru yang akan membawa mereka

pada suatu tindakan secara sepihak. Tindakan dimaksud adalah dengan membuat

peraturan dan standar baru yang akan meredam keinginan masyarakat untuk dapat

berpartisipasi sesuai dengan kapasitas dan orientasi mereka.