desain wisata jamu bawen, semarangeprints.undip.ac.id/50607/6/intan_findanavy_ridzqo... · web...
TRANSCRIPT
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
BAB VPROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
DAYA TARIK WISATA JAMU BAWEN
5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN
Program perencanaan terdiri dari perencanaan tapak dan program ruang yang akan dibangun.
5.1.1. TAPAK TERPILIH
Tapak terpilih untuk perencanaan dan perancangan Daya Tarik Wisata Jamu Bawen berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, yaitu di sisi timur Hortimart Agro Center. Tapak ini memiliki karakter memanjang di sisi depannya. Karakter tapak yang masih asri dan banyak dikelilingi pepohonan dan memiliki view yang sangat jelas ke arah gunung-gunung menjadi prioritas utama dalam perancangan Kawasan Wisata Jamu Semarang.
Batas-batas tapak : Utara : Jalan Seokarno-HattaTimur : Jalan Soearno-Hatta dan pemukimanSelatan : HutanBarat : Hortimart Agro Center
Luas tapak : 5 hektar Ketinggian maksimal : 4 lantai KDB : 40% GSB : 20 meter Topografi : Lokasi tapak semakin ke belakang (selatan) memiliki
topografi yang menurun hingga 16 meter dari jalan raya (di sisi utara).
Salah satu keunggulan tapak ini adalah kontur yang menurun ke barat memungkinkan view yang sangat jelas ke arah Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran.
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
79
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Gambar 5.1. Lokasi tapak terhadap gunung-gunung di Jawa Tengah.(Sumber: maps.google.com diakses pada 2 Juni 2016 pukul 19.30)
Gambar 5.2. Akses dan kondisi fisik Daya Tarik Wisata Jamu Bawen.(Sumber: olahan pribadi, 2016)
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
80
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Gambar 5.3. Lokasi tapak Daya Tarik Wisata Jamu Bawen.(Sumber: olahan pribadi, 2016)
Gambar 5.4. Dimensi tapak Daya Tarik Wisata Jamu Bawen.(Sumber: olahan pribadi, 2016)
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
81
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
5.1.2. PROGRAM RUANG
Program ruang yang direncanakan untuk Daya Tarik Wisata Jamu Bawen terangkum dalam tabel berikut.
Tabel 5.1. Tabel rekapitulasi ruang di Daya Tarik Wisata Jamu Bawen.No Jenis Jumlah Luas
(dalam m2)
Keterangan Luas
Fasilitas Utama1 Ruang Penerima Jumlah luas lantai: 93 m2
Jumlah area outdoor: 1154 m2
Pos jagaParkirPlazaATM point
1112
361154
498
2 Fasilitas Utama Jumlah luas lantai: 1032 m2
Jumlah luas area outdoor: 2326 m2
Kegiatan Publik:Kebun tanaman jamuMuseum jamuArea pengeringan pasca panenArea pengolahan minuman jamuGudang penyimpanan hasil panenSwalayan jamuSitting group
Kegiatan Privat:Ruang divisi pengelolaRuang loker karyawanPantry
Kegiatan ServisLavatoryGudang penyimpanan alatArea pembibitan
1111
1
14
111
2011
2100360
1830
12
10816
3020
6
56154210
3 Fasilitas Pendukung: Restoran Keluarga Jumlah luas lantai: 522 m2
**termasuk sirkulasiKegiatan Publik:Area makan indoorArea makan outdoorArea makan saungKasir
Kegiatan Privat:Ruang divisi pengelolaArea dapur makananArea dapur minumanRuang loker karyawan
Kegiatan Servis:Gudang makananGudang minumanPantry
112
51
1111
111
2004645
2
20371210
84
12
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
82
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Lavatory 3 64 Fasilitas Pendukung: Spa Jumlah luas lantai: 309 m2
** termasuk sirkulasiKegiatan Publik:Front officeLobi
Kegiatan Privat:Ruang spa indoor viewRuang spa outdoor viewRuang divisi pengelolaRuang loker karyawan
Kegiatan Servis:Ruang racik herbalLavatory
11
3238
12
1212
758029
9
123
5 Fasilitas Pendukung: Resort Jumlah luas lantai: 839 m2
**termasuk sirkulasiKegiatan Publik:Front officeLobiKolam renangKafeRuang makan
Kegiatan Privat:Rumah resortRuang divisi pengelolaRuang loker karyawan
Kegiatan Servis:PantryLinen roomLavatoryRuang alat kebersihan
11111
611
1142
1515801638
42020
9
69
107
6 Fasilitas Pendukung: Mini Convention Room Jumlah luas lantai: 260 m2
**termasuk sirkulasiKegiatan Publik:HallRuang konvensi
Kegiatan Servis:Ruang operatorLavatoryGudang
11
131
24140
121212
7 Fasilitas Pelengkap Jumlah luas lantai: 434 m2
**termasuk sirkulasiBookshopSouvenir shopRuang kostumArea kandang hewanAmpitheaterMusholla
121311
362436
1386436
8 Main Office Jumlah luas lantai: 240 m2
**termasuk sirkulasiKegiatan Publik:Front officeLobi
11
612
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
83
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Kegiatan Privat:Ruang direkturRuang sekretarisRuang divisi operasionalRuang rapatRuang divisi keuanganRuang OB
Kegiatan Servis:PantryLavatoryRuang penyimpanan alat kebersihanGudang
111111
121
1
209
281621
6
622
4
910 Mess Pekerja Kebun 1 3611 Fasilitas Servis Kawasan Jumlah luas lantai: 190 m2
Area IPALArea TPSArea genset
112
605080
(Sumber: analisa pribadi, 2016)
Pada tabel di atas, ruang luar dan ruang dalam (bangunan) masih tergabung. Dengan demikian maka rincian luas ruang dalam (bangunan) dan ruang luar (parkir dan area hijau), yakni sebagai berikut.
Tabel 5.2. Tabel rincian pembagian ruang luar dan dalam di Daya Tarik Wisata Jamu Bawen.
Jenis LuasTotal luas fasilitas berupa ruang dalam 3919 m2
Total luas fasilitas berupa ruang luar (parkir dan area hijau)
3480 m2
Total keseluruhan 7399 m2
(Sumber: analisa pribadi, 2016)
5.2. KONSEP DASAR PERANCANGAN
Konsep dasar perancangan terdiri dari perhitungan tapak, pendekatan aspek kinerja, dan pendekatan arsitektural.
5.2.1. PERHITUNGAN TAPAK
Peraturan bangunan berdasarkan RTRW Kabupaten Semarang Kecamatan Bawen maka disebutkan bahwa:
Tata guna lahan : Kegiatan ekonomi dan wisata Luas tapak : 5 hektar (50.000 m2) KDB : 40% (0.4) GSB : 20 meter
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
84
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Berdasarkan tabel 5.3 maka dapat dilakukan analisis mengenai pembagian lantai bangunan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan demikian, maka total seluruh area dalam hitungan KDB yaitu:
Luas tapak tertutup lantai bangunan = (3919 m2 / 50000 m2) x 1= 0.07838
Luas area parkir (atau area outdoor lain) = (3480 m2 / 50000 m2) x 0.5= 0.0348
**Keterangan= 1 = nilai koefisien bangunan; 0,5 = nilai koefisien ruang outdoor yang lantainya
ditutup bahan sejenis paving block. Area taman jamu berupa area hijau sehingga tidak termasuk dalam hitungan karena
telah termasuk dalam KDH.
Maka total seluruh KDB perencanaan Daya Tarik Wisata Jamu adalah jumlah dari luas tapak tertutup lantai bangunan dan luas area outdoor, yaitu = 0.07838 + 0.0348 = 0.11 atau 11%.
5.2.2. PENDEKATAN ASPEK KINERJA
A. SISTEM PENCAHAYAAN
Sistem pencahayaan akan menggunakan dua jenis masing-masing dengan fungsinya sebagai berikut.a. Pencahayaan alami akan digunakan pada aktivitas siang hari yaitu untuk seluruh
fasilitas dalam kawasan wisata. Bangunan pada fasilitas taman jamu dan restoran menggunakan bukaan berupa
pintu yang lebar dan jendela lebar dan tinggi. Pada fasilitas spa menggunakan bukaan berupa skylight pada masing-masing
ruang spa sehingga cahaya matahari dapat masuk ke ruangan tanpa terganggu secara visual dari luar ke dalam.
Fasilitas resort hotel dapat menggunakan bukaan yang lebar pada sisi tertentu dan skylight, disesuaikan dengan letak dan arah pandangnya terhadap view dari luar maupun dari dalam.
b. Pencahayaan buatan digunakan untuk semua ruangan pada aktivitas sore dan malam hari, yang akan iterapkan pada: Museum, souvenir shop, swalayan jamu, dan ruang ganti kostum pada fasilitas
taman jamu memerlukan pencahayaan khusus pada beberapa bagian untuk display produk, baik siang maupun malam hari
Area makan pada restoran memerlukan pencahayaan khusus baik siang maupun malam hari
Ruang spa memerlukan pencahayaan khusus pada siang maupun malam hari untuk memberi kesan menenangkan pada tamu
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
85
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
B. SISTEM PENGHAWAAN
Sistem penghawaan akan menggunakan dua jenis dengan masing-maisng fungsinya sebagai berikut.
a. Penghawaan alami digunakan pada seluruh bangunan kecuali mini convention room. b. Penghawaan buatan berupa penggunaan AC split. AC split digunakan di fasilitas
resort hotel, mini convention room, dan sebagian ruangan di main office.
C. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
Penyediaan air bersih diperoleh dari PDAM atau sumur artesis dengan kedalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keberadaan sumber mata air di sekitar tapak. Distribusi air bersih menggunakan dua macam, yakni sebagai berikut.
Gambar 5.4. Sistem distribusi air bersih dengan sistem down feed dan up feed.(Sumber: olahan pribadi, 2016)
a. Down feed system digunakan untuk fasilitas pengelola dan fasilitas pelengkapb. Up feed system digunakan untuk fasilitas utama dan pendukung
D. SISTEM JARINGAN AIR KOTOR
Pendistribusian air kotor ini dibagi menjadi 2 buah, yaitu:
a. Kotoran padat (black water), yaitu air buangan dari kloset, bidet, maupun urinoir, terlebih dahulu dialirkan ke septic tank agar kotoran mengendap kemudian ke STP
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
86
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
(Sewage Treatment Plant). Sementara itu, air kotor (grey water) seperti dari floor drain dan wastafel dialirkan langsung ke STP.
b. Air hujan dialirkan melalui saluran yang dibuat di dalam tapak serta diarahkan menuju waduk penampungan.
E. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH
Sampah di dalam Kawasan Wisata Jamu Semarang ini dibagi menjadi sampah tanaman, organik (dari pengunjung langsung maupun dari fasilitas taman jamu, restoran, spa, resort hotel, dan main office), dan anorganik.a. Sampah berupa dedaunan kering dan batang dimasukkan dalam lubang biopori
sehingga sampah diurai secara alami dalam tanah.b. Sampah organik selain sampah dari tanaman diolah di area pengelolaan sampah
tersendiri.c. Sampah anorganik dikumpulkan dalam boks sampah di penampungan sampah
sementara untuk dibuang keluar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota ke TPA.
F. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
Untuk menghindari bahaya kebakaran, kawasan perlu dilengkapi dengan sistem pengaman terhadap kebakaran yang meliputi: Fire hydrant diletakkan di area terbuka, seperti taman Portable fire extinguisher di masing-masing bangunan Sprinkler dan heat detector and smokedetector diletakkan di plafon pada bangunan
G. SISTEM JARINGAN LISTRIK
Arus listrik diperoleh dari:
Jaringan utama yang tersedia pada tapak dengan sistem penyaluran dari PLN Genset yang diletakkan di area kawasan terutama untuk menyuplai listrik pada area
wisata, yaitu seluruh fasilitas utama
H. SISTEM KEAMANAN
Sistem keamanan umum dengan menggunakan perencanaan pos jaga security service dengan penunjang CCTV (Control Circuit Television).
5.2.3. PENDEKATAN ASPEK TEKNIS
Sistem struktur yang digunakan adalah struktur untuk bangunan tingkat rendah, sehingga akan menggunakan:
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
87
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
1. Pondasi, menggunakan pondasi batu kali untuk seluruh fasilitas kecuali ruang makan saung restoran. Saung restoran menggunakan struktur pondasi beton untuk rumah pohon karena letak saung tidak langsung berada di atas tanah.
2. Dinding, menggunakan dinding kaca pada sisi utara-selatan dan sisi-sisi bangunan yang menghadap view, batu bata untuk keseluruhan ruang, dan pelapisan denan batu temple untuk meredam panas pada sisi timur-barat.
3. Atap, menggunakan atap pelana pada seluruh fasilitas, kecuali pada fasilitas-fasilitas yang letaknya dekat dengan kebisingan maupun kepentingan untuk memberi ikon pada kawasan daya tarik wisata menggunakan green rooftop.
5.2.4. PENDEKATAN ARSITEKTURAL
Pendekatan arsitektural terdiri dari pendekatan konsep zonasi lansekap dan pendekatan arsitektur.
A. PENDEKATAN ZONASI LANSEKAP
Konsep penataan lansekap atau layout zonasi menggunakan prinsip Permaculture. Panduan penataan layout zonasi ini membagi 5 zona berdasarkan frekuensi kunjungan terhadap masing-maisng zona. Kelima Zona tersebut, yaitu:
1. The home garden2. The village3. Small farms at the edge of the village4. Community forests5. Conservation forests
B. PENDEKATAN ARSITEKTUR
Pendekatan arsitektur yang digunakan dalam perancangan Daya Tarik Wisata Jamu yakni dengan arsitektur tropis lembab. Prinsip arsitektur lembab, yakni:
Sisi bangunan yang sempit diarahkan pada sisi barat dan timur (orientasi bangunan) Ventilasi silang dengan lubang keluar yang lebih besar dari lubang masuknya angin Memberi perlindungan bangunan dari sinar matahari Vegetasi untuk pendinginan udara
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
88
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved Mei 5, 2016, from jamuindonesia.co: http://jamuindonesia.com/shop/index.php?route=news/article&news_id=15
PROSES PENYALURAN TENAGA LISTRIK. (2014, Oktober 15). Retrieved Mei 24, 2016, from www.slideshare.net: http://www.slideshare.net/makmak94009/proses-penyaluran-tenaga-listrik
Fungsi Membran Tank. (2015, Juli 15). Retrieved Mei 24, 2016, from www.lukesindonesia.co: http://www.lukesindonesia.com/fungsi-membran-tank/
Agusbushro, R., Makarau, V., & Sembel, A. (n.d.). Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana Pariwisata di Kwasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado. 123-125.
Ahmad, S. (2013). Gunawan Tjahjono: Arsitek Pendidik. Jakarta: Anugrah Santosa.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. (2013). Kabupaten Semarang dalam Angka Tahun 2013. Semarang.
Beers, S.-J. (2001). Jamu: The Ancient Indonesian Art of Herbal Healing. Periplus.
Daulany, M. (2011). Medan: USU.
Editor: Intan Findanavy Ridzqo. (2015). House of Indonesian Architect. Semarang: Tiga Media Pratama.
Elkink, A. (2011, Agustus 1). Deck bracing design. Retrieved Juni 26, 2016, from http://www.buildmagazine.org.nz/: http://www.buildmagazine.org.nz/articles/show/deck-bracing-design/
Herliansyah, M. R. (n.d.). PANDUAN PONDASI BATU KALI SERTA PERHITUNGAN R.A.B. Retrieved Juni 5, 2016, from http://muse-enterprise.blogspot.co.id/: http://muse-enterprise.blogspot.co.id/2012/04/panduan-pondasi-batu-kali-serta.html
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). PMK No.8 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan SPA. Jakarta.
Lippsmeier, G. (1997). Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga.
Marsum, W. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Edisi 4. Yogyakarta: Andi.
Neufert, E. (2002). Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Noor, R. (2015, Januari 15). Pak Kamir Sang Penemu Teknik Biopri. Retrieved Mei 24, 2016, from www.kompasiana.com: http://www.kompasiana.com/rrnoor/pak-kamir-sang-penemu-teknik-biopri_54f91870a33311af068b46ad
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
89
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Pendit, N. S. (1994). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Permatil. (n.d.). A Resource Book for Permaculture. IDEP Foundation.
Pondasi Dari Pasangan Batu Bata. (n.d.). Retrieved Juni 5, 2016, from http://jualbatubatamurah.blogspot.co.id: http://jualbatubatamurah.blogspot.co.id/2015/11/pondasi-dari-pasangan-batu-bata.html
Prasetia, A. (n.d.). Jogja Resto dan Galery.
Purnomo, A. (2005). Relativitas. Jakarta: Borneo Publication.
Qomariah, L. (2009). Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri (Studi Kasus Blok Rajegwesi SPTN I Sarongan. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Rambe, S. A. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung. Bandung: UPI.
Revell, G., & Anda, M. (2014, Agustus 19). Sustainable Urban Biophilia: The Case of Greenskins for Urban Density. Retrieved Mei 24, 2016, from www.mdpi.com: http://www.mdpi.com/2071-1050/6/8/5423
Sejarah Jamu. (n.d.). Retrieved Mei 9, 2016, from jamuindonesia.com: http://jamuindonesia.com/shop/index.php?route=news/article&news_id=15
Semarang, B. K. (2014). Semarang dalam Angka 2014. Semarang.
Siswadi. (Edisi revisi 2016). Mengenal Tanaman Obat. Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Sitepu, T. J. (2015). Pusat Wisata Kopi Sidikalang. Medan: USU.
Soekresno. (2000). Management Food and Beverage, Service Hotel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Stack Ventilation and Bernoulli's Principle. (n.d.). Retrieved Mei 24, 2016, from http://sustainabilityworkshop.autodesk.com/: http://sustainabilityworkshop.autodesk.com/buildings/stack-ventilation-and-bernoullis-principle
Subiyantoro, H. (2015, Oktober 15). Tentang Iklim Tropis Lembab dan Tropis Hangat Lembab. Retrieved Mei 8, 2016, from http://herusu71.blogspot.co.id/: http://herusu71.blogspot.co.id/2015/10/tentang-iklim-tropis-lembab-dan-tropis.html
Sumalyo, Y. (1993). Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tahajuddin, E. S. (2011). Pengembangan Obyek Wisata Wonderia di Kota Semarang. Semarang: FEB Undip.
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
90
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Taman Djamoe Indonesia. (Leaflet Deskripsi Taman Djamoe Indonesia). Taman Djamoe Indonesia Preserving Herbal Heritage.
wikipedia.org. (n.d.). Retrieved Maret 10, 2016, from https://id.wikipedia.org/wiki/Jamu
Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
91
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
BERITA ACARA SIDANG KELAYAKANLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
TUGAS AKHIR PERIODE 135/57
Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) pada :
Hari : JumatTanggal : 28 Juni 2016Waktu : 08.30-11.00 WIB.Tempat : Ruang C301, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro - Semarang
Dilaksanakan oleh :Nama : Intan Findanavy RidzqoNIM : 21020112120015Judul : Seaside Hotel di Jepara
Dengan susunan Tim Penguji sebagai berikut :Pembimbing I : Arnis Rochma Harani, ST, MT Pembimbing II : Ir. B. Adji Murtomo, MSA Penguji I : Dr. Ir. Djoko Indrosaptono, MT
A. PELAKSANAAN SIDANGSidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Desain Wisata Jamu Bawen, Semarang ini dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh Arnis Rochma Harani, ST, MT., Ir. B. Adji Murtomo, MSA., dan Ir. Djoko Indrosaptono, MT. Presentasi dilakukan oleh penyusun dalam waktu + 30 menit dengan pokok materi sebagai berikut :A. Latar BelakangB. Tinjauan Desain Wisata Jamu Bawen, SemarangC. Analisa Hubungan RuangD. Analisa KapasitasE. Analisa Kebutuhan RuangF. Progam Ruang
Hasil sidang mencakup tanya jawab dan saran dari dosen pembimbing terhadap LP3A yang dipresentasikan sebagai berikut :
1. Dari Ir. B. Adji Murtomo, MSA Pertanyaan
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
92
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Apakah fungsi amphitheater di dalam kawasan wisata? Jawaban
Amphitheater digunakan untuk acara-acara musik dan pameran serta digunakan untuk komersil.
Saran Sebaiknya amphitheater diganti menjadi emplacement sebagai area orientasi.
2. Dari Dr. Ir. Djoko Indrosaptono, MT. Pertanyaan
Jenis hewan apa yang akan dimasukkan dalam area kandang hewan? Jawaban
Hewan ang akan dimasukkan dalam kandang hewan adalah hewan-hewan peternakan, seperti ayam, kelinci, bebek.
Saran Sebaiknya pilih hewan yang lebih langka, seperti luwak.
B. POKOK REVISI LP3A TUGAS AKHIR 135/57
Berdasarkan pertanyaan dan masukan dari tim penguji dan pembimbing pada sidang kelayakan LP3A yang telah dilaksanakan (seperti terlampir dalam berita acara), dilakukan revisi dalam rangka penyempurnaan LP3A sebagai syarat melanjutkan ke tahap Eksplorasi Desain. Demikian berita acara sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dibuat sesuai dengan sesungguhnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Semarang, 23 September 2016 Peserta Sidang,
Intan Findanavy RidzqoNIM. 21020112120015
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
93
[DESAIN Wisata Jamu Bawen, Semarang]
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Arnis Rochma Harani, ST, MT Ir. B. Adji Murtomo, MSA NIP. 198705172014042001 NIP. 195901091987031001
Penguji I
Dr. Ir. Djoko Indrosaptono, MT NIP. 195305051985031001
INTAN FINDANAVY RIDZQO | TUGAS AKHIR JURUSAN ARSITEKTUR UNDIP
94