desain media komunikasi visual sebagai sarana kampanye penanggulangan gepeng di kabupaten gianyar

130
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (Kode Mata Kuliah ISI 128) DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR Oleh Komang Erawan NIM: 200606009 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011

Upload: anggaacipcipta

Post on 26-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fantasy ShopSTC Senayan LG #15Jl. Asia Afrika Pintu IXJakarta-Selatandwi 081295119336

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO

(Kode Mata Kuliah ISI 128)

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA KAMPANYE

PENANGGULANGAN GEPENG

DI KABUPATEN GIANYAR

Oleh

Komang Erawan

NIM: 200606009

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

2011

Page 2: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

ii

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO

(Kode Mata Kuliah ISI 128)

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA KAMPANYE

PENANGGULANGAN GEPENG

DI KABUPATEN GIANYAR

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh

Komang Erawan

NIM: 200606009

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

2011

Page 3: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Komang Erawan

NIM : 200606009

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Jurusan : Desain

Judul:

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN

GIANYAR

Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian

tingkat akhir guna memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa

dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yang diujikan pada:

Denpasar, 14 Juni 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(Drs.I Nengah Sudika Negara, M.Erg) (Drs.I Made Yasana, M.Erg) NIP. 196611031994031003 NIP.130683194

Page 4: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

iv

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA

Skrip Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Komang Erawan NIM : 200606009

Jurusan : Desain Program studi : Desain Komunikasi Visual Judul:

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN

GIANYAR

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 2011, sebagai

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.

Dewan Penguji

Nama Lengkap

NIP

Tanda

Tangan

Ketua Sidang : Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg 196611031994031003 ……….

Sekretaris : Drs.I Made Yasana, M.Erg

130683194 ……….

Penguji Utama : Drs. I Wayan Swandi, M.Si

195912311992031112 ……….

Anggota : Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si 195805041990031001 ……….

Anggota : Ida Bagus Trinawindhu, S.Sn, M.Erg 197604012003121002 ……….

Mengesahkan Mengetahui Denpasar, Ketua Jurusan Desain

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra. Ni Made Rinu, M.Si Prof. Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP: 195702241986012002 NIP: 196403241990031002

Page 5: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

v

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan

di bawah ini, saya:

Nama : Komang Erawan, Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar

NIM : 200606009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-

Eksklusif Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN

GIANYAR

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan Hak Bebas Royalti

Non-Eksklusif ini.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan-

media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database)

mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet/media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang

diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Denpasar

Pada Tanggal : 14 Juni 2011

Yang menyatakan

(Komang Erawan)

Page 6: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

vi

MOTTO

“ UNTUK KITA, UNTUK KELUARGA,

UNTUK SEMUA…..!!!”

Page 7: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

vii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan doa puji syukur

kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan bimbingan yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir, yang berjudul “Desain Media Komunikasi Visual

Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar”.

Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis meraih gelar sarjana

(S1) untuk program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan

Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Di dalam usaha menyelesaikan tugas akhir ini sudah barang tentu cukup

banyak mendapatkan bantuan maupun dorongan dari para Dosen serta pihak lain

dan teman-teman seperjuangan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai, S.MA selaku Rektor Institut Seni Indonesia

Denpasar.

2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan fakultas Seni Rupa dan Desain

Institut Seni Indonesia Denpasar.

3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain

Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain

Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar.

5. Bapak Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

6. Bapak Drs. I Made Yasana, M.Erg selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

7. Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

Page 8: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

viii

8. Semua pihak dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten

Gianyar yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini.

9. Keluarga, kerabat dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu,

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaannya

membantu menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon kritik, saran dan masukan

konstruktif demi kesempurnaan tugas ini.

Denpasar, 14 Juni 2011

Penulis

Page 9: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

ix

ABSTRAK

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN

GIANYAR

Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung berkurang ini juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah

Desa Pedahan dan Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Bermula dari tradisi meurup-urup, dan tradisi ini

berubah menjadi Gepeng setelah meletusnya Gunung Agung. Dan hingga sekarang Gepeng ini sangat sulit untuk di tanggulangi, khususnya di Kabupaten Gianyar.

Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan Gepeng ini maka diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif untuk mewujudkan

media komunikasi visual tersebut, masalahnya adalah bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif sebagai media kampanye penaggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Media-media promosi yang akan dirancang meliputi poster, kalender, x-banner, flyer, iklan surat kabar, pin, t-shirt, baliho, stiker, dan katalog. Dengan

konsep tegas dan mengingatkan sehingga masyarakat dapat memahami pesan yang di sampaikan.

Kata kunci : Perancangan, Gepeng, Kabupaten Gianyar, Konsep, Tegas dan Mengingatkan.

Page 10: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

x

ABSTRACT

THE DESIGN OF VISUAL COMMUNICATIONS MEDIUM AS A MEANS

OF CAMPAIGN PREVENTION GEPENG AT DISTRICT GIANYAR

Vagabonds and beggars (Gepeng) is a very difficult problem to overcome. Social ills which never decreases also occurred in Gianyar regency. The Gepeng is

usually derived from the Village area Pedahan and Munti Gunung Village, located in the village of Tianyar, Kubu district, Karangasem regency. Starting from the tradition meurup-urup and this tradition turned into Gepeng after the eruption of

Mount Agung. And until now Gepeng is very difficult to tackle, especially in Gianyar regency.

Therefore to overcome this problem it is necessary Gepeng visual communications media appropriately and effectively to realize the visual communications media, the problem is how to design effective visual

communications medium as a media campaign on combating Gepeng Gianyar. Medium campaign that will be designed include posters, calendars, x-

banners, flyers, newspaper ads, pins, t-shirts, baliho, stickers, and catalogs. With the concept firmly and warned that the public can understand the message that was delivered.

Keywords: Design, Gepeng, Gianyar, Concept, Assertive and Alert.

Page 11: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ................................................................................... i

Halaman Judul .................................................................................................. ii

Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................. iii

Halaman Pengesahan Ujian dan Lembaga ....................................................... iv

Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Akademis.......................................................................................................... v

Motto ................................................................................................................ vi

Kata Pengantar ................................................................................................. vii

Abstrak ............................................................................................................. ix

Abstract ............................................................................................................ x

Daftar Isi........................................................................................................... xi

Daftar Gambar dan Tabel ................................................................................. xv

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Pengertian Judul ......................................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.4 Batasan Masalah......................................................................................... 5

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan .............................................................. 5

1.6 Metode Penelitian....................................................................................... 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7

1.6.2 Metode Analisis Data ........................................................................ 9

1.6.3 Indikator Serta Model Penilaian Desain............................................ 10

1.7 Sistematika Penulisan................................................................................. 13

BAB II Landasan Teori dan Indetifikasi Data

2.1 Data Teoritis/Aktual ................................................................................... 15

2.1.1 Pengertian Obyek/Kasus ................................................................... 15

2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ........................................... 16

Page 12: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xii

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ................................................... 32

2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan................................................................. 41

2.2 Data Lapangan/Faktual .............................................................................. 49

2.2.1 Nama Obyek...................................................................................... 49

2.2.2 Penanggung Jawab ............................................................................ 50

2.2.3 Lokasi ................................................................................................ 50

2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada .......................................................... 51

2.2.5 Potensi Kasus .................................................................................... 52

2.2.6 Kampanye.......................................................................................... 53

2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat ......................................................... 54

2.3 Analisis dan Sintesa ................................................................................... 54

2.3.1 Analisis .............................................................................................. 54

2.3.2 Sintesa ............................................................................................... 59

BAB III Konsep Desain

3.1 Konsep Dasar Perancangan ........................................................................ 62

3.2 Skema Pola Pikir ........................................................................................ 63

3.3 Skema Proses Perancangan ........................................................................ 65

3.4 Strategi Media ............................................................................................ 67

3.4.1 Khalayak Sasaran .............................................................................. 68

3.4.2 Panduan Media .................................................................................. 69

3.5 Program Tayangan Media .......................................................................... 70

3.6 Strategi Kreatif ........................................................................................... 72

3.6.1 Isi Pesan............................................................................................. 73

3.6.2 Bentuk Pesan ..................................................................................... 73

3.6.3 Strategi Visual ................................................................................... 74

3.6.4 Gaya Visual ....................................................................................... 74

3.6.5 Material ............................................................................................. 75

Page 13: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xiii

BAB IV Visualisasi Desain

4.1 Poster .......................................................................................................... 77

4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 77

4.1.2 Kreatif Desain ................................................................................... 78

4.1.3 Tampilan Desain ............................................................................... 78

4.1.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 80

4.2 X-Banner .................................................................................................... 80

4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 80

4.2.2 Kreatif Desain ................................................................................... 82

4.2.3 Tampilan Desain ............................................................................... 82

4.2.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 83

4.3 Kalender ..................................................................................................... 84

4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 84

4.3.2 Kreatif Desain ................................................................................... 85

4.3.3 Tampilan Desain ............................................................................... 85

4.3.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 86

4.4 Iklan Surat Kabar ....................................................................................... 87

4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 87

4.4.2 Kreatif Desain ................................................................................... 89

4.4.3 Tampilan Desain ............................................................................... 89

4.4.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 90

4.5 Flyer ........................................................................................................... 90

4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 90

4.5.2 Kreatif Desain ................................................................................... 92

4.5.3 Tampilan Desain ............................................................................... 92

4.5.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 93

4.6 Pin............................................................................................................... 93

4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 93

4.6.2 Kreatif Desain ................................................................................... 95

4.6.3 Tampilan Desain ............................................................................... 95

4.6.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 96

Page 14: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xiv

4.7 T-Shirt ........................................................................................................ 96

4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 97

4.7.2 Kreatif Desain ................................................................................... 98

4.7.3 Tampilan Desain ............................................................................... 98

4.7.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 99

4.8 Stiker .......................................................................................................... 100

4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 101

4.8.2 Kreatif Desain ................................................................................... 101

4.8.3 Tampilan Desain ............................................................................... 101

4.8.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 102

4.9 Baliho ......................................................................................................... 102

4.9.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 103

4.9.2 Kreatif Desain ................................................................................... 104

4.9.3 Tampilan Desain ............................................................................... 104

4.9.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 105

4.10 Katalog ..................................................................................................... 105

4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................. 106

4.10.2 Kreatif Desain ................................................................................. 107

4.10.3 Tampilan Desain ............................................................................. 107

4.10.4 Biaya Kreatif ................................................................................... 108

BAB V Penutup

5.1 Simpulan..................................................................................................... 109

5.2 Saran ........................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111

LAMPIRAN

Page 15: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain .................................................. 13

Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah ................................................................. 17

Gambar 2.3 Contoh brosur ............................................................................ 18

Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi tehnik fotografi .................................... 20

Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan .................................. 21

Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Teks pada Iklan.......................................... 22

Gambar 2.7 Contoh tipografi sans serif.......................................................... 26

Gambar 2.8 Contoh tipografi Monospace ...................................................... 25

Gambar 2.9 Gambar roda Warna .................................................................... 26

Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer ................................................. 27

Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder ............................................. 27

Gambar 2.12 Contoh Gambar Warna Tertier ................................................. 28

Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik .................................... 28

Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis.............................................. 29

Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik ................................................ 29

Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer .................................... 30

Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split Komplementer............................ 30

Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda......................... 31

Gambar 2.19 Contoh Gambar Warna Polikromatik ....................................... 31

Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus....................................................... 33

Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan.................................................. 33

Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan ................... 34

Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme................................................................ 35

Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian........................................................ 36

Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi............................................................ 36

Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan .......................................................... 37

Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual .................................................. 39

Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan ................................................. 39

Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala ................................................................ 40

Page 16: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xvi

Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras............................................................. 41

Gambar 2.31 Contoh Teknik Cetak Tinggi .................................................... 46

Gambar 2.32 Contoh Teknik Cetak Saring..................................................... 42

Gambar 2.33 Gambar Proses Mencetak Mesin Offset ................................... 43

Gambar 2.34 Gambar Proses Mencetak Mesin Lithography.......................... 44

Gambar 2.35 Gambar Proses Mencetak Mesin Teknik Cetak Digital............ 45

Gambar 2.36 Contoh Icon............................................................................... 48

Gambar 2.37 Contoh Indeks ........................................................................... 48

Gambar 2.38 Contoh Symbol ......................................................................... 49

Gambar 2.39 Gambar Denah Dinas Sosial dan Sat Pol PP ............................ 51

Gambar 2.40 Gambar Billboard ..................................................................... 51

Gambar 2.41 Gambar Analisis Billboars........................................................ 56

Gambar 3.1 Bagan Skema Pola Pikir ............................................................. 64

Gambar 3.2 Bagan Skema Proses Perancangan ............................................. 66

Gambar 4.1 Media Poster ............................................................................... 79

Gambar 4.2 Media X-Banner ......................................................................... 82

Gambar 4.3 Media Kalender........................................................................... 86

Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar............................................................. 89

Gambar 4.5 Media Flyer................................................................................. 92

Gambar 4.6 Media Pin .................................................................................... 95

Gambar 4.7 Media T-Shirt.............................................................................. 98

Gambar 4.8 Media Stiker............................................................................... 101

Gambar 4.9 Media Baliho.............................................................................. 104

Gambar 4.10 Media Katalog.......................................................................... 107

Page 17: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Jumlah Gepeng yang terjaring razia ...................................... 15

Tabel 3.3 Program tayangan media ................................................................. 71

Page 18: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1.1 Faktor Obyektif

Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah

yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung

berkurang ini juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Gelandangan adalah

orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma

kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai

tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup

mengembara di tempat umum. Sedangkan, pengemis adalah orang-orang

yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum

dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari

orang lain. (Anon, 1980). Humaidi, (2003), menyatakan bahwa

gelandangan berasal dari kata gelandang yang berarti selalu mengembara,

atau berkelana (lelana).

Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah Desa Pedahan dan

Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu,

Kabupaten Karangasem. Dalam kegiatan Gepeng dari Munti Gunung ini

merupakan kegiatan yang terorganisir. Hal ini terlihat melalui adanya

orang-orang yang berperan sebagai tokoh yang mengorganisir

penempatan para penggepeng, termasuk memberikan informasi ketika

razia dari Satpol PP dilaksanakan sehingga seringkali razia dari Satpo l PP

menemui kegagalan. Tradisi Gepeng dari dusun Munti Gunung ini

dimulai dari adanya tradisi Meurup-urup. Meurup-urup dilakukan

masyarakat Munti Gunung pada saat itu bertujuan untuk menukarkan

hasil pertaniannya dengan kebutuhan keperluan masyarakat lainnya ke

desa lain di Bali. Tradisi ini kemudian berubah menjadi Gepeng ketika

terjadi Bencana Alam Gunung Agung meletus pada tahun 1969, dimana

Page 19: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

2

dusun Munti Gunung merupakan dusun yang terletak tepat di kaki

Gunung Agung, yang merusak tanah pertanian masyarakat Munti

Gunung. Gepeng dari Munti gunung ini sebenarnya memiliki pekerjaan

sampingan, dan mereka menggepeng setelah pekerjaan sampingan

mereka selesai. Pekerjaan sampingan mereka seperti sebagai petani dan

peternak. Hidup menggelandang dengan berpindah-pindah tempat pun

mereka lakukan. Hidup secara menggelandang bukan hanya disebabkan

oleh sebuah tradisi, tetapi oleh suatu keadaan. Seperti di usir dari rumah

mereka sendiri sehingga mereka hidup menggelandang.

1.1.2 Faktor Subyektif

Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12 tahun

1992, hanya sebatas pembinaan untuk memberikan efek jera. Para

Gepeng ini juga sempat dibuatkan rumah singgah. Rumah singgah ini

dipergunakan untuk tempat para Gepeng dilatih keterampilan dan dibina

mentalnya, dengan harapan setelah sadar, tidak akan menggepeng lagi.

Akan tetapi, tak berselang lama, rumah singgah bagi Gepeng ini oleh

Dinas Sosial Kabupaten Gianyar malah dialih fungsikan untuk koperasi

bagi keluarga miskin. Untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di

Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual yang dapat

mengarahkan masyarakat setempat beserta wisatawan domestik maupun

mancanegara untuk ikut serta membantu pemerintah daerah mengatasi

permasalahan gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada

Gepeng yang berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada

mereka yang nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat

keperawakan Gepeng tersebut.

Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar menarik

minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media

kampanye yang menarik, komunikatif dan efektif dalam penanggulangan

Gepeng di Kabupaten Gianyar. Media tersebut di buat agar masyarakat

dapat ikut serta membantu Pemerintah Daerah dalam menanggulangi

Page 20: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

3

permasalahan Gepeng dan memberikan para Gepeng ini sebuah

kesempatan untuk dapat bekerja, mengajari mereka sebuah ketrampilan,

sehingga mereka berguna bagi masyarakat.

1.2 Pengertian Judul

Adapun judul yang diangkat dalam tugas akhir (studio) ini adalah

“Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye

Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar”. Untuk menghindari

salah penafsiran, berikut ini penulis akan menguraikan arti dari masing-masing

kata pada judul tersebut, yaitu :

- Desain

Berasal dari kata “designare” yaitu merencanakan atau merancang, jadi

arti kata desain adalah perbuatan yang dilakukan perancang untuk

merancang atau singkatnya bias dikatakan perbuatan merancang.

(Poerwadarminta. 1983 : 735)

- Media

Merupakan sarana atau alat komunikasi seperti koran, majalah, radio dan

lain sebagainya.

(Alwi, Hasan. 2002 : 640)

- Komunikasi

Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2 orang atau lebih

sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

(Alwi, Hasan. 2002 : 15)

- Visual

Dapat dilihat dengan indra penglihatan (Mata)

(Alwi, Hasan. 2002 : 120)

- Sebagai

Seperti atau semacam

(Poerwadarminta, 1999 : 260)

Page 21: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

4

- Sarana

Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud

atau tujuan.

(Poerwadarminta, 1999 : 784)

- Kampanye

Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb)

(Alwi, Hasan. 2002 : 898)

- Penanggulangan

Cara pemecahan/penyelesaian (Alwi, Hasan 2002 : 98)

- Gepeng

Gepeng merupakan orang-orang yang hidup tidak sesuai dengan norma-

norma yang layak dalam masyarakat, serta tidak mempunyai tempat

tinggal yang tetap di wilayah tertentu dan mengembara di tempat umum

(Departemen Sosial : 1999 : 21)

- Kabupaten

Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah

provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian

wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik

kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah

bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung

jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah

otonom yang diberi wewenang mengatur dan mengurus urusan

pemerintahannya sendiri. (Alwi, Hasan. 2002 : 875)

- Gianyar

Gianyar berasal dari kata Grha Geria-Anyar, yang lama kelamaan

dilafalkan menjadi Gianyar. Didirikan pada tahun 19 April 1771 oleh Ida

Dewata Manggis Sakti adalah sebuah daerah yang terkenal akan seni dan

kebudayaannya. (www.gianyarkab.go.id tgl.25 Februari 2011 pukul.

11:12)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul di atas adalah proses

media komunikasi visual baik berupa gambar maupun tulisan yang dapat

Page 22: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

5

membantu dalam penanggulangan gelandangan dan pengemis yang

berkeliaran di Kabupaten Gianyar.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain,sebagai berikut;

- Media apakah yang efektif dan sesuai untuk melengkapi kegiatan

kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar?

- Bagaimana merancang media komunikasi visual yang sesuai dengan

kriteria desain untuk memberikan informasi tentang Gepeng ?

1.4 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan

masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan

media-media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain untuk

mengkampanyekan penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar sesuai

dengan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual.

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

Tujuan perancangan adalah suatu pencapaian akhir yang diharapkan

dari suatu perancangan yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya dan

merupakan suatu jawaban yang akan dicari sehubungan dengan adanya

pertanyaan pada rumusan masalah perancangan, sedang manfaat adalah suatu

guna atau faedah yang didapatkan dari suatu perancangan baik terhadap

penulis maupun masyarakat.

1.5.1 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan

khusus dan umum, berikut penjelasannya :

1.5.1.1 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

Page 23: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

6

a. Untuk mengetahui media komunikasi visual (media iklan

layanan masyarakat) yang tepat dan yang sesuai dengan

kriteria desain untuk kampanye penanggulangan Gepeng di

Kabupaten Gianyar

b. Untuk mengetahui proses perancangan media komunikasi

visual yang baik, dan sesuai dengan kriteria desain sebagai

media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar.

1.5.1.2 Tujuan Umum

Tujuan Umum yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Supaya masyarakat dapat ikut serta membantu pemerintah

dalam kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar.

b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa

tentang Gepeng.

c. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir pada Fakultas

Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

1.5.2 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini

antara lain sebagai berikut :

a. Bagi Lembaga

Memberikan informasi mengenai Gepeng sebagai sarana referensi

perancangan media kampanye sehingga memberikan manfaat secara

maksimal.

b. Bagi Masyarakat

- Terciptanya media komuniasi visual untuk sarana kampanye,

sehingga masyarakat ikut serta dalam menanggulangi Gepeng di

Kabupaten Gianyar ini.

Page 24: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

7

- Masyarakat mengetahui dan sadar tentang permasalahan Gepeng

ini dan ikut serta membantu pemerintah daerah dalam

menanggulangi permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.

c. Bagi Penulis

1. Dapat melatih mahasiswa (penulis) dalam melihat suatu

permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan tersebut

yang tidak lain adalah bagaimana merancang / membuat suatu

media komunikasi visual yang efektif dan tepat guna untuk

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

2. Mahasiswa mampu berpikir secara sistematis dalam rangka

mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku

kuliah untuk kemudian diterapkan sesuai dengan situasi di

lapangan.

3. Terciptanya media informasi dalam bentuk orisinal yang baik, dan

sesuai dengan kriteria desain untuk penanggulangan Gepeng di

Kabupaten Gianyar.

d. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi suatu program pemerintah yang baru tentang

penanggulangan masalah Gepeng ini.

1.6 Metode Penelitian

Metode merupakan suatu langkah awal yang digunakan untuk

dijadikan pedoman secara teoritis dan dapat di pertanggung jawabkan secara

tertulis mengenai tugas yang dirancang sebagai karya Tugas Akhir. Adapun

metode deskriptif yang digunakan penulis pada karya tugas akhir ini, antara

lain sebagai berikut :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

1.1 Metode Pengumpulan Data Primer

a. Observasi

Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

terjun langsung atau survey ke lapangan untuk mendapatkan data

Page 25: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

8

asli yang ada pada tempat melakukan survei. Metode observasi

juga bisa diartikan sebagai suatu pengamatan dan pencatatan

dengan sistematis fenomena atau gejala objek yang sedang

diselidiki. (Mahyusir, 2002 : 28) Dengan mengadakan survey

ditempat para Gepeng ini beroperasi, seperti di seputaran Pasar

Gianyar, Pasar Seni Sukawati, daerah Ubud, serta survey ke

lembaga yang berwenang seperti Kantor Dinas Sosial Kabupaten

Gianyar, dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.

b. Wawancara

Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan tanya jawab sepihak / melalui kontak secara

langsung kepada nara sumber, dan dilakukan dengan sistematis

dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Ponco W, 2004 : 62).

Dalam hal ini yang menjadi responden adalah Bapak Drs. Ketut

Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar

Bapak Drs. I Wajan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap, selaku Kepala

Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dan wawancara kepada

beberapa orang Gepeng. Sedangkan wawancara tidak terstruktur

dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat lebih terbuka. Seperti pesan, kesan dan kritik untuk

menanggulangi Gepeng.

1.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder

a. Kepustakaan

Metode pengumpulan data pada buku, artikel majalah, surat kabar,

brosur serta media lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya. (Sarwono & Lubis, 2007 : 93) misalnya mencari

informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, dan

media lainnya yang ada hubunganya dengan Gepeng yang akan

dibahas beserta cara mengatasinya.

Page 26: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

9

b. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data-data dari objek

permasalahan dan hasil survey dengan mengambil gambar dari

objek survey tersebut.(Mahyusir, 2002 : 30). Dalam hal ini yang

menjadi objek survey adalah Kantor Dinas Sosial Kabupaten

Gianyar serta Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar dan

keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar baik berupa gambar,

foto, dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti

untuk dipertanggung jawabkan.

1.6.2 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang di gunakan dalam perancangan media

komunikasi visual ini adalah metode analisis deskritif kualitatif

komparatif. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati (Moelong, 1995 : 3). Sedangkan komparatif

berarti penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan

melalui analisis tentang hubungan sebab akibat, yakni yang meneliti

faktor- faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena

yang diseliiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain

(Surakhmad, 1994 : 143).

Metode analisis deskriptif kualitatif komparatif adalah suatu

metode dimana dalam melakukan penelitian pada suatu kelompok

manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran ataupun

satu kelas peristiwa pada masa sekarang melalui analisis tentang

hubungan sebab akibat. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian

historis, kajian dokumen, intepretasi peristiwa, kajian informasi,

perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang

didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan

dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini

bertujuan untuk membuat deskripsi / gambaran atau lukisan secara jelas,

Page 27: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

10

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Jadi dalam hal ini penulis menganalisa dan membandingkan

data yang didapat dari Dinas Sosial dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar

dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya

metode deskritif kualitatif komparatif adalah menggambarkan fakta-

fakta tentang Gepeng kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang

diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian dilakukan koreksi

atas selisih yang terjadi sehingga nantinya akan diperoleh suatu

pemecahan masalah yaitu diperoleh suatu desain yang terpilih, sebagai

media kampanye yang baik dan menarik serta komunikatif untuk

menginformasikan kepada masyarakat mengenai penanggulangan

Gepeng.

1.6.3 Indikator serta Model Penilaian Desain

Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam

menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif

desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga

alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain.

Adapun kriteria desain yang dijadikan indikator yaitu:

a. Fungsional

Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna

(Sachari, 1986 : 47).

b. Komunikatif

Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah

dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi dan

tujuan (Sachari, 1986 : 78).

c. Informatif

Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat

jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432).

Page 28: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

11

d. Ergonomis

Memiliki sifat sesuai desain, dan nyaman saat dinikmati oleh

konsumen, baik dari segi bentuk, ukuran, bahan dan komposisi

(Sachari, 1986 : 3).

e. Artistik

Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita

kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh

semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu

bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54).

f. Unity

Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan

hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan

menjadi satu (Daryanto, 1986:15).

g. Simplicity

Penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat, dan jelas

(Poerwadarminta, 2000 : 888).

h. Kreatif

Desain tersebut murni ekspresi pribadi dan hendaknya menampilkan

bentuk-bentuk dan unsur-unsur visual yang baru sehingga memiliki

nilai tersendiri dibandingkan dengan desain-desain yang telah ada

(Sachari, 1986:82)

i. Surprise

Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi komunikan

dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga mampu

menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89).

j. Etis

Desain tidak melanggar norma-norma yang ada di masyarakat

(Sachari, 1986 : 67).

Untuk menentukan desain terpilih dengan melakukan

pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala

Page 29: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

12

ordinat (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking

didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip

desain yang ada. Dari sinilah diperlukan usaha menentukan tingkatan

dan kualitas, kriteria-kriteria tentang apa yang disebut sangat baik, baik,

cukup, kurang, dan sangat kurang. Masing-masing tingkatan kualitas

akan disususun berdasarkan jenjang ilmu dan mulai dari nilai tertinggi

adalah lima 5 dan nilai terendah adalah 1.

a. Nilai 5 = sangat baik

b. Nilai 4 = baik

c. Nilai 3 = cukup

d. Nilai 2 = kurang

e. Nilai 1 = sangat kurang

Untuk menentukan desain terpilih dari alternatif-alternatif

desain yang dibuat, dapat dilakukan melalui pemberian nilai dari

masing-masing indikator dan unsur-unsur desain, dengan menggunakan

perhitungan rumus, yaitu:

Jumlah rata-rata skor keseluruhan (tiap unsur)

R = x 100% N

Keterangan : N = Nilai skor tertinggi x jumlah indikator (5 x 8 = 40)

Sumber: Materi kuliah DKV 5

Setelah masing-masing alternatif desain dinilai berdasarkan prinsip dan

kriteria desain akan terlihat satu desain yang menduduki rangking

teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Nazir,

2003 : 338).

Berikut adalah contoh format penilaian pada desain yang nantinya

akan dibuat:

Page 30: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

13

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain

1.7 Sitematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, terarah dan terstruktur

mengenai pengantar karya Tugas Akhir maka dalam penulisan pengantar

karya ini akan dibagi dalam 5 bab yang dibuat secara sistematis yang mana

antara bab yang satu dengan bab yang lainnya akan memiliki hubungan erat

yang tidak akan dapat dipisahkan. Sistematika dari pengantar karya pada

masing-masing babnya dapat dirincikan sebagai berikut:

Pada Bab I ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah yang

merupakan hal dasar diangkatnya suatu masalah yang nantinya dapat

digunakan sebagai acuan untuk perancangan media yang akan dibuat,

termasuk di dalamnya terdapat pengertian judul kasus, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode analisis data, dan

indikator penilaian desain.

Pada Bab II ini nakan diuraikan mengenai tinjauan dari berbagai data-

data yang diperoleh sehingga nantinya akan digunakan sebagai data aktual dan

faktual untuk nantinya akan dianalisis kembali menjadi sebuah data sintesa

sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan konsep desain.

Pada Bab III ini akan menguraikan tentang konsep dasar perancangan,

pola pikir, skema proses perancangan, strategi media, program tayangan

Page 31: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

14

media, dan strategi kreatif yang selanjutnya akan dijadikan dasar pada

visualisasi desain.

Pada Bab IV ini menguraikan tentang seluruh visualisasi desain yang

telah dibuat dalam bentuk gambar serta uraian / keterangan rinci mengenai

masing-masing desain. Adapun visualisasi desain yang diuraikan, antara lain:

poster, kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, pin, T-Shirt, Baliho,

stiker, dan katalog

Pada Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang

berpengaruh pada proses perancangan yang telah dibuat sehingga akan

diketahui hal yang menjadi alasan media informasi yang layak untuk

diperlihatkan (ditampilkan) kepada masyarakat. Sedangkan saran merupakan

rekomendasi kepada pihak-pihak terkait. Kemudian tidak lupa bab ini berisi

mengenai saran-saran dan rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait.

Page 32: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

15

BAB II

LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Data Teoritis/aktual

Data teoritis atau aktual adalah data yang mengarah (mengacu) pada

sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur

mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang

berhubungan dengan khasus dan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini (data

yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan).

2.1.1 Pengertian objek kasus

Dalam perancangan ini kasus yang di angkat adalah Desain

Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan

Gepeng di Kabupaten Gianyar, dari data yang telah didapatkan dari

Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar,

serta beberapa orang Gepeng ini merupakan suatu masalah yang sangat

sulit untuk ditanggulangi. Para Gepeng ini biasanya beraksi di daerah

wisata seperti daerah wisata Ubud, Sukawati dan tentunya ibukota

Gianyar sendiri. Sejumlah pedagang di kawasan Sukawati dan Ubud

juga mengeluhkan ulah para Gepeng tersebut. Banyak wisatawan yang

enggan memasuki toko untuk menghindari tangan-tangan usil para

Gepeng.

Berikut jumlah Gepeng yang terjaring dalam razia Satpol PP

Kabupaten Gianyar dari Januari 2011 sampai Maret 2011 :

Tabel 2.1. Jumlah Gepeng Yang Terjaring Razia Sat Pol PP Kabupaten

Gianyar

No Bulan Jumlah Asal

1. Januari 16 orang Munti Gunung

Page 33: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

16

2. Pebruari 42 orang Pedahan

Karangasem

3. Maret 4 orang Pedahan

Karangasem

(Sumber : Arsip Sat Pol PP Kabupaten Gianyar)

Karena kurangnya kampanye kepada masyarakat tentang

penanggulangan Gepeng ini, maka diperlukan atau dibuatkan suatu

media informasi visual untuk memberitahu atau menginformasikan

kepada masyarakat mengenai pentingnya dalam penanggulangan

Gepeng tersebut. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang

mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang

diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan

mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna,

komposisi, dan layout (Widowati, 2007 : 27). Jadi media desain dapat

dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat

berupa alat atau sarana informasi.

Jadi diharapkan dengan adanya media komunikasi visual yang

dirancang untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini

sehingga mampu memberikan pandangan, pengetahuan dan kepuasan

baru bagi masyarakat terhadap pentingnya penanggulangan gepeng di

Kabupaten Gianyar.

2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah,

radio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua

pihak.(Alwi, Hasan. 2002 : 726.) Landasan pemikiran dalam pemilihan

media adalah kemampuan untuk menjangkau massa, kapasitas

informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1998 :

10). Jadi dapat disimpulkan Media komunikasi visual adalah suatu

sarana informasi yang dapat dilihat dan dapat menginformasikan suatu

Page 34: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

17

maksud atau pesan (informasi) yang ingin di sampaikan. Media-media

yang dirancang tentu tidak akan terlepas dari unsur-unsur desain yang

mendukung media yang akan dibuat nantinya, antara lain : media,

ilustrasi, teks, huruf / tipografi,dan warna.

1. Media

Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau

informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur

komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto (Pujiriyanto, 2005 :

15).

Didalam periklanan, media penyampaian pesan dapat

dibedakan menjadi dua pengertian yaitu:

a. Media Lini Atas (above the line media)

Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar

ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak,

elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). Dan bisa juga

dikatakan kelompok media promosi yang memerlukan luar

ruang, artinya melalui sarana komunikasi massa. Misalnya media

cetak, media elektronik (radio, televisi, film, video, dsb), serta

media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya biro iklan

bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut

seperti billboard, painted bulletin, neon sign, spanduk (Nuradi,

1996 : 3).

Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah

(Sumber: www.balilangitbiru.com)

Page 35: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

18

b. Media Lini Bawah (below the line media)

Adalah media yang cocok digunakan untuk target market

yang lebih terbatas dan spesifik. Direct mail, public relation, sales

promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan majalah, atau

surat kabar dengan segmen terbatas termasuk below the line

media. (Rustan, 2009 : 85)

Gambar 2.3 Contoh Brosur

(Sumber: http://suerisley.com/images/bali.jpg)

Promo media lini bawah juga mempunyai beberapa kelebihan

(Agusrijanto, 2001 : 131) yaitu:

1) Efektifitas waktu serta kecepatan penyampaian promosi

kepada khalayak sasaran.

2) Penguatan citra yang relatif tanggap dan mudah diterima

dibenak konsumen.

3) Nilai finansial yang dikeluarkan jauh lebih ekonomis (tidak

makan biaya dalam promosinya)

4) Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran terhadap kegiatan

berpromo melalui media lini bawah cukup menjanjikan.

5) Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat

fleksibel.

Page 36: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

19

Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain:

1) Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan

seperti: selembaran, brosur, folder, dll.

2) Berdasarkan lokasi penempatannya:

- Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama,

spanduk, dll.

- Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.

3) Berdasarkan bentuk media yang digunakan:

- Media langsung seperti: katalog, selembaran, kartu nama, dll.

- Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi,

radio (Ananda, 1998 : 50)

2. Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti

menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa

gambar, simbol, relief, musik yang tujuannya untuk

mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57).

Ilustrasi adalah Gambar untuk membantu memperjelas isi

buku, atau karangan (Alwi, Hasan. 2002 : 425.). Pengertian ilustrasi

menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan

halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang

memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto,

karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.

Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik

guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cer ita

realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi

lebih mudah dipersepsi atau diserap daripada tulisan (Kusmiati, 1999

: 44).

Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan

menjadi beberapa teknik yaitu:

Page 37: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

20

a. Ilustrasi Fotografi

Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

menggambarkan perbandingan menunjukkan berita,

mengabadikan sesuatu, mencitakan suasana hati, menggambarkan

sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004 :

89).

Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto

dengan bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya

obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasive

(Pujiriyanto, 2005 : 42).

Adapun kelebihan dari menggunakan ilustrasi fotografi

yang tidak lain adalah: gambar yang dihasilkan nyata/realistis,

waktu pembuatannya relatif singkat dan dapat dibuat secara

spontan, teknik fotografi dapat dibuat (diproses) berwarna

ataupun hitam putih.

Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

1) Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita;

2) Mengabadikan sesuatu;

3) Menceritakan suasana hati;

4) Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan

(Suyanto, 2004 : 89).

Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi fotografi (Sumber : http://forum.banjarmasinpost.co.id/photo/2009/.JPG)

Page 38: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

21

b. Ilustrasi Teknik Gabungan

Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual

atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik

fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer

(Pujiriyanto, 2005 : 41) Teknik ini memiliki satu kelebihan

tersendiri yaitu:

- Dengan aplikasi penggunaan komputer tehnik menggambar

tangan dan fotografi dapat lebih disempurnakan dalam proses

desainnya.

- Hasil desain jauh lebih inofatif dan menarik karena terjadi

suatu kombinasi (tambahan/nilai plus) pada desain yang akan

disempurnakan.

Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan

(Sumber: https://lh3.googleusercontent.com/gabrielmoreno.jpg)

Gambar ilustrasi fotografi yang di gabungkan dengan

ilustrasi handrawing, dengan menggunakan program grafis.

Ilustrasi yang akan dipakai dalam perancangan media

komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan

Gepeng ini tidak lain menggunakan ilustrasi fotografi, karena

Page 39: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

22

dianggap mampu untuk memberikan informasi yang lebih jelas

dan lebih mudah untuk dimengerti.

3. Teks

Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu

barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk

penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan

tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1998 : 63).

Gambar 2.6 Contoh penggunaan teks pada iklan berdasarkan letak

dan posisinya

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan

masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:

a. Baris Utama/Judul (Headline)

Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian

dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu

mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi

pesan atau produk yang ada didalamnya (Pujiriyanto, 2005 : 38).

Logotype

Ilustrasi

Clossing

Word

Headline

Naskah/

bodycopy

Page 40: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

23

Judul terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan

ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya

berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting /

pokok (Santosa, 2002 : 54).

b. Sub Judul (Sub Headline)

Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan

makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari

judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan

yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari

naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39).

c. Teks Isi (Body Copy)

Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi

pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan

pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih

lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39).

d. Merek Dagang/Usaha (Logotype)

Merupakan simbol atau nama yang dipakai oleh suatu perusahaan

(Nuradi, 1996 : 102).

e. Semboyan (Slogan)

Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas

yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan

memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa

yang ditawarkan.

f. Kata Penutup (Clossing Word)

Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,jujur dan

jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca

untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39).

Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan

media komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan

Gepeng ini tidak lain berisikan ajakan kepada masyarakat untuk ikut

serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Page 41: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

24

4. Tipografi

Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata

typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya,

sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997 :

4).

Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan

menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf

atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama

dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah

karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya

kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108).

Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan

sudah dibakukan.

Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:

a. Huruf Tak Berkait (Sans Serif)

Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal,

sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang

formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe

Arial dan Helvetica.

Aa Bb Cc

Gambar 2.7 contoh tipografi jenis Sans Serif

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,

Adi Kusrianto, 2004 : 39)

b. Monospace

Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau

lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu

huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik.

Page 42: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

25

Aa Bb Cc

Gambar 2.8 contoh tipografi jenis monospace(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,

Adi Kusrianto, 2004 : 25)

Tipografi yang akan digunakan atau dipakai dalam

perancangan media komunikasi visual untuk mengkampanyekan

penanggulangan Gepeng ini tidak lain adalah jenis tipografi

decoratif dan sans serif, jenis huruf ini dipilih karena mampu

membuat desain terlihat lebih mudah untuk dibaca dan lebih

menegaskan apa yang terkandung dalam huruf tersebut.

5. Warna

Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan

respons dari orang, warna adalah hal pertama yang dilihat oleh

seseorang, setiap warna akan memberikan kesan dan identitas

tertentu, walaupun hal ini tergantung dari latar belakang

pengamatnya

Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang

(terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau

mood untuk keseluruhan gambar atau grafis. Warna merupakan

unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak

psikologis kepada orang yang melihatnya (Pujiriyanto, 2005 : 43).

Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan

suatu obyek ke mata manusia. Setiap warna memiliki daya tarik yang

berbeda dan dalam penggunaannya diharapkan dapat menciptakan

keserasian dan membangkitkan emosi (Wirya, 1999 : 26).

Ilmu tentang warna disebut juga “Chromatics”( Nugroho,

M.Si, 2008 : 1). Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti

(1435) dan diikuti oleh Leonardo Davinci (1490), Teori warna

Page 43: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

26

mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton seorang ahli

fisika melalui tulisannya yang berjudul “Opticks” pada tahun1704,

berikut skema warna oleh newton.

Keterangan Lingkaran Warna :

1. Primary (warna primer)

2. Secondary (warna skunder)

3. Tertiary (warna tersier)

Gambar 2.9 Gambar roda warna

(Sumber:Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008 : 10)

Secara umum warna dapat dibagi menjadi tiga, antara lain :

a. Warna Primer

Warna primer merupakan warna-warna paling kuat. Ia

merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna

lainnya, warna pokoknya terdiri dari 3 yaitu ; merah, kuning, biru.

Contoh media;

Page 44: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

27

Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara)

b. Warna Sekunder

Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua

warna primer. Contohnya:

Merah + Kuning = Orange.

Biru + Merah = Magenta.

Biru + Kuning = Hijau.

Contoh media;

Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder

(Sumber: http://www.vintage-poster-market. miniature/1229.jpg)

c. Warna Tertier

Yaitu campuran satu warna primer dengan warna

sekunder di sebelahnya,warna tertier terdiri dari enam warna. Jadi

warna tertier merupakan warna yang merupakan hasil

Page 45: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

28

pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder.

Contohnya: merah + ungu = merah ungu, ungu + biru = ungu

biru, biru + hijau = hijau biru, hijau + kuning = kuning hijau,

kuning + oranye = oranye kuning.

Contoh media;

Gambar 2.12 Contoh Gambar Tersier

(Sumber: http://nra402.files.wter_ice-resize-

2.jpg?w=495&h=341)

Jika menginginkan warna yang selaras atau bervariatif maka

ada beberapa aplikasi warna yang dapat dikombinasikan, berikut

ulasannya :

1) Monokromatik : merupakan paduan warna-warna yang sama

tetapi berbeda kemurniannya.

Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik

(Sumber: http://2.bp.blogspot.com/8RObJ4Vg/S220/Graphic1.jpg)

Page 46: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

29

2) Analogis adalah paduan warna-warna yang bersebelahan letaknya

dalam lingkaran warna. Misalnya hijau dengan hijau kekuningan.

Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis

(Sumber: http://i.zdnet.com/blogs/sunbird-logo.png)

3) Triadik, merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada

titik segitiga sama sisi dalam lingkaran warna. Misalnya merah

dengan kuning dan biru.

Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik

(Sumber : http://www.pakkatnews.com/wp-content/uploads

/2010/07/logo_pln.jpg

4) Komplementer adalah kombinasi warna-warna yang saling

berseberangan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya orange

dengan biru.

Page 47: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

30

Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer

(Sumber : http://swestimahardini.files/logo_gerakan_koperasi.gif)

5) Split-komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang

letaknya pada semua titik yang membentuk huruf Y pada

lingkaran warna. Misalnya kuning dengan ungu kemerahan dan

ungu kebiruan yang mengapit ungu.

Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split-komplementer

(Sumber : www.kaskus.us)

6) Komplementer Ganda, merupakan sepasang warna yang

berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya

perpaduan kuning, orange, biru dan ungu (orange kemerahan

komplementer biru muda, sedangkan orange dengan biru).

Page 48: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

31

Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda

(Sumber : http://www.eatsmartagesmart.com/images/Coca-

Cola_Fanta_orange_drinks.jpg)

7) Polikromatik, yaitu menggunakan banyak jenis warna.

Gambar 2.19 Contoh Gambar Polikromatik

(Sumber : www.kaskus.us)

Selain itu warna sendiri memiliki kejiwaan (kekuatan) atau

yang kita kenal sebagai psikologi warna (Kusrianto. A, 2007 : 47),

berikut beberapa contoh pengertian warna menurut psikologisnya

masing-masing;

- Merah mengartikan;

Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresif, berbahaya,

semangat.

- Biru mengartikan;

Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan,

perintah.

- Hijau mengartikan;

Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan,

pembaruan.

Page 49: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

32

- Kuning mengartikan;

Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut,

pengkhianatan.

- Ungu mengartikan;

Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.

- Orange mengartikan;

Energi, keseimbangan, kehangatan.

- Coklat mengartikan;

Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.

- Abu-abu mengartikan;

Intelek, futuristic, modis, kesenderuan, merusak.

- Putih mengartikan;

Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent(tanpa dosa), steril,

kematian.

- Hitam mengartikan;

Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian ,misteri,

ketakutan, ketidak bahagiaan, keanggunan.

Warna yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan

media komunikasi visual untuk kampanye penanggulangan Gepeng di

Kabupaten Gianyar tidak lain adalah jenis warna tersier (warna hitam

dan coklat), karena mampu memberikan kesan tegas pada media.

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual

Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan

dalam memberikan penilaian terhadap alternatf desain yang dibuat

untuk menentukan desain yang terbaik. Adapun prinsip-prinsip desain

komunikasi visual yaitu:

1. Prinsip Titik Fokus

Prinsip titik fokus adalah suatu pusat perhatian yang selalu

diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang

dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama.

Page 50: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

33

Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan

dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus

mendukung fokus yang telah ditentukan. Misalnya antara merek dan

ilustrasi harus selaras artinya diantara keduanya diperlukan suatu

pemfokusan baik dari segi ukuran atau warna yang akan dipilih, ini

dilakukan agar konsumen atau khalayak yang melihatnya tidak

kebingungan (Adi Kusrianto, 2007 : 42).

Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus

(Sumber : http://i1015.photobucket.com/albums/af278/wenetelue.jpg)

2. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan atau balance merupakan suatu prinsip dalam

komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang

atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. (Adi Kusrianto, 2007

: 38)

Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan

(Sumber : http://upload.wikimedia.org/Meddiehorizontal_line.png )

Page 51: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

34

Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan pada

desain yang akan dibuat

(Sumber: Buku Desain Grafis Komputer, Teori Grafis Komputer, 2005

: 93)

Keseimbangan dapat dibagi menjadi :

a. Keseimbangan Simetris adalah keseimbangan objek-objek yang

disusun di sebelah kiri dan kanan memiliki sumbu khayal yang

sama dalam bentuk, ukuran, bangun, dan letaknya (Pujiriyanto,

2005 : 93).

b. Keseimbangan Asimetris adalah susunan keseimbangan jika

bentuk, bangun, garis, ukuran, volume diletakkan sedemikian

rupa sehingga tidak mengikuti arturan keseimbangan simetris.

Keseimbangan simetris sering digunakan dalam desain modern

atau kontemporer (Pujiriyanto, 2005 : 93).

c. Keseimbangan Horizontal adalah keseimbangan yang diperoleh

dengan cara menjaga keseimbangan antara bagian bawah dengan

bagian atas (Pujiriyanto, 2005 : 93).

3. Irama atau Ritme

Ritme (Rhytm) biasanya terkait dengan kesan gerak yang

ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam pengulangannya itu

desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu pada

desain yang akan dibuatnya. Ritme yang baik dapat memberikan

kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu

Page 52: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

35

mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian lainnya.

Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks. Gradasi

merupakan jenis irama yang sering digunakan dengan melakukan

perubahan secara bertahap terhadap elemen, baik dari segi warna,

ukuran, atau nilai, yang diberikan bersamaan dengan pengulangan

yang dilakukan (Pujiriyanto, 2005 : 94).

Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme

(Sumber : http://t1.gstatic.com/bn:A77AiRXpn0X0r0v6ig)

4. Keserasian (Harmony)

Prinsip desain diartikan sebagai keteraturan di antara

bagian–bagian sebuah karya. Keserasian adalah suatu usaha untuk

menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan

elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat

dipandang. Serasi atau harmoni bias dicapai dengan kesamaan arah,

kesamaan bentuk, dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun

dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian dapat dicapai dengan

berbagai variasi agar tidak membosankan. (Pujiriyanto, 2005 : 94)

Page 53: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

36

Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian

(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/14/prinsip-

Keserasian.html)

5. Proporsi (Proportion)

Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian objek

dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda

dengan skala. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah

diketahui sebelumnya. Misalnya, ukuran gambar yang serasi untuk

newsletter jelas kurang proporsional untuk baliho (Pujiriyanto, 2005

: 94).

Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi

(Sumber : http://stefanusipeen.wordpress.com/ilmu-desain-grafis/)

6. Kesatuan (Unity)

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang

menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik

dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya.

Page 54: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

37

Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang

mungkin terdiri dari beberapa elemen didalamnya. Dengan adanya

kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung

sehingga diperoleh fokus yang dituju.(Adi Kusrianto, 2007 : 35).

Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan

(Sumber : http://stefanusipeen.pengertian-ilmu-desain-grafis/)

Secara elementer, ada beberapa cara untuk mencapai kesatuan antara

lain;

- Menentukan dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat,

karena jika ingin karya grafis diperhatikan, dilihat, dan dipahami isi

serta maksudnya, dan kemudian diberi reaksi oleh target atau

responden, maka karya tersebut harus memiliki suatu dominasi

tertentu. Misalnya, pada saat responden membaca suatu lembaran

brosur, melihat spanduk, dan melihat baliho di luar ruang.

- Dominan pada ukuran, disisi lain karya grafis memiliki ukuran

yang sangat besar. Agar ukuran yang sangat besar itu dapat

menjadi dominan, hendaknya bidang besar itu diisi dengan elemen-

elemen grafis. Namun, hal itu tidak berarti bahwa keseluruhan

bidang harus diisi penuh dengan elemen grafis.

Page 55: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

38

- Dominan pada warna, warna yang terlihat secara keseluruhan

dikatakan sebagai bidang warna. Bidang-bidang tersebut

membentuk arti serta estetika keindahan. Dominasi warna tertentu

lebih memudahkan untuk mengarahkan kosentrasi saat mencerna

karya itu. Jangan menggunakan warna-warna yang tidak saling

mendukung satu sama lain dalam sebuah karya grafis. Tentukan

arah warna yang dominan.

- Dominan pada letak dan penempatan, keberhasilan suatu karya

grafis atau sebuah elemen grafis tidak dapt dilepaskan dari

lingkungan dimana karya tersebut berada. Pertimbangkan tempat

peletakan karya yang telah anda buat, kemudian perhatikan bahwa

letak/penempatan elemen tersebut akan berpengaruh dan berperan

menentukan.

- Ukuran sebagai daya tarik, Untuk memperoleh daya tarik, kita

dapat menentukan ukuran sebagai salah satu faktornya. Sebuah

karya publikasi yang berukuran besar biasanya akan menarik untuk

diikuti, dintip dan dibaca.

- Menyatukan arah, sebuah karya visual hendaknya memiliki point

of view. Hal itu dapat diartikan sebagai arah perhatian yang mula-

mula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan

sebagai alur untuk mengamati/membaca sebuah karya. Dengan

demikian, elemen arah jelas merupakan sarana kesatuan yang harus

diperhitungkan.

- Menyatukan bentuk, sebuah karya grafis yang berisi bentuk-

bentuk yang semerawut dan terpisah-pisah pastilah akan sulit

dicerna. Jika bentuk tersebut menyatu dalam satu kesatuan akan

ada kemungkinan untuk dicerna lebuh cepat.

Page 56: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

39

7. Prinsip Hirarki Visual

Adalah suatu prinsip yang mengatur elemen-elemen

mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik

fokus. (Suyanto, 2004 : 64).

Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual

(Sumber : http://t1.gstatic.com/images?q= 0r0v6i3G2YaXntBUg)

8. Kesederhanaan (simplicity)

Kesederhanaan (simplicity) bisa dikatakan kalau ditambah

terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang.

Sederhana tidak berarti harus sedikit, tetapi yang lebih tepat adalah

“pas”, artinya tidak lebih dan tidak kurang/proporsional (Sanyoto,

2005 : 209).

Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan

(http://3.bp.blogspot.com/_oU3FwNozZFg/S7now1mcJZI/toon+forest2.

jpg)

Page 57: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

40

9. Skala (scale)

Skala merupakan ukuran relative dari suatu objek yang akan

terlihat setelah membandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan

skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam

desain. Skala biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar.

Elemen-elemen yang digunakan memiliki hubungan dalam dalam

skala secara konsisten. Penerapan skala dengan peralatan computer

lebih mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan garis bantu (grid).

Objek maupun badan manusia dapat juga digunakan untuk skala,

misalnya kaki, depa, hasta, dan lain- lain (Pujiriyanto, 2005 : 94).

Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala

(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/18/prinsip-

skala.html)

10. Kontras

Kontras bisa selalu ada di dalam komposisi diperlukan

sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras

sebaiknya ditampilkan seperlunya saja karena bila terlalu

berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang

jauh dari kesan harmonis (Pujiriyanto, 2005 : 94).

Page 58: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

41

Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras

(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/19/prinsip-

kontras.html)

2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan

1. Bahan

Bahan adalah sukat atau bentuk dasar, selayaknya, bakal

barang yang dipakai untuk barang yang lain; sesuatu yang

dibutuhkan untuk bahan cetak. Penggunaan bahan harus disesuaikan

dengan kebutuhan agar bisa sesuai dengan tujuan atau keperluan

yang akan dipakai nantinya. Ada beberapa bahan yang digunakan

yaitu kertas, kayu, logam, plastik dan sebagainya (Schender, 1977 :

43).

2. Teknik Cetak

Mencetak bisa diartikan membuat salinan yang banyak dari

original yang sama. Dalam mewujudkan berbagai media grafis, ada

beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mewujudkannya, antara

lain sebagai berikut :

a. Teknik Cetak Saring (sablon)

Cetak sablon adalah tehnik cetak mencetak grafis dengan

menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada bidang yang

menjadi sasaran cetak. (Nusantara Guntur A.Md. Graf, 2007 :

63).

Adapun peralatan dari teknik cetak saring :

Page 59: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

42

Screen (Kain Gasa) : layer yang terbuat dari sutra atau nilon

yang dipasang pada sebuah bingkai.

Rakel : alat-alat untuk mentrasfer tinta dari screen ke

permukaan cetak.

Ada 2 jenis rakel :

Rakel karet : digunakan untuk cetakan yang menggunakan cat

berbasis air.

Rakel plastic : digunakan untuk cetakan yang menggunakan

minyak atau air.

Gambar: 2.31 Contoh Cetak Saring/Sablon

(Nusantara Guntur, A.Md. Graf. Panduan Praktis Cetak

Sablon 2007: 67)

b. Teknik Cetak Datar (Offset/Litography)

Dalam seni cetak Planografi baian yang di cetak maupun bagian

yang tidak di cetak (positif/negatif) pada acuan cetak memiliki

permukaan yang sama datar. Prinsip yang di gunakan yaitu tolak

menolak antara lemak dan air. (Adi Kusrianto, 2007 : 131).

Page 60: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

43

Cetak Offset berasal dari bahasa inggris yaitu Off (mati, tidak

bekerja), dan kata Set (meletakkan, menaruh, mengisi). Offset

berarti menaruh tinta pada media cetak secara tidak langsung

sehingga di kenal dengan sistem cetak tidak lansung. Tidak

langsung maksudnya proses cetak dimana unsur cetak tidak

langsung bersentuhan dengan media cetak tetapi melalui perantara

terlebih dahulu. Pada mesin cetak, gambar pada permukaan plat

cetak akan ditransfer ke blanket kemudian di permukaan bahan

cetak. Mesin cetak offset disebut juga sebagai lithography.

Gambar: 2.32 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin Offset

(Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007: 132).

Satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah reproduksi pada

mesin cetak memiliki colorspace sendiri yang berbeda dengan

color space monitor maupun digital colour proofing. Sehingga

perbedaan warna di antaranya tetap akan terjadi, meskipun dapat

di minimalisasi.

Page 61: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

44

Gambar: 2.33 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin

Lithography

(Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007 : 132)

c. Teknik Cetak Digital Printing

Untuk teknik cetak yang cepat dan akurat atau tehnik cetak dengan

hasil yang memiliki persisi dan keakuratan tingkat tinggi tidak lain

dilakukan dengan teknologi komputer. Keuntungan yang didapatkan

dengan tehnik cetak menggunakan komputer, dapat mencetak

berbagai macam media dengan alat cetak yang sama mulai dari bahan

kertas (plain papper) sampai yang berbagan plastic (flexy) (Hardiman,

2006 : 33).

Page 62: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

45

Gambar: 2.34 Gambar Proses Mencetak Tehnik Cetak Digital

(Sumber: Buku Grafika dan Teknologi Cetak Offset Lithografy)

2.1.5 Ilmu Sosial Yang Mendukung Kasus

Ilmu sosial yang akan digunakan dalam mendukung kasus ini

adalah teori semiotika, kata semiotika berasal dari kata Yunani yaitu

“semeion”yang berarti tanda, jadi semiotika adalah ilmu yang

mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi

makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang

lain, oleh karena itu tanda tidak terbatas pada benda (Rendra

Widyatama, 2007 : 11).

Page 63: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

46

Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau

simbol. Istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu

Semeion/Sema, yang berarti tanda. Dengan demikian tentu akan mudah

dipahami bahwa untuk menggambarkan suatu pesan atau informasi

secara visual diperlukan suatu gambar, yang akan ditafsirkan sama oleh

semua orang yang menerima pesan tersebut. Oleh karena itu, semiotik

bisa dikatakan sebagai ilmu untuk memahami konteks tanda secara

umum yang berlaku di masyarakat, yang akan menjadi sasaran

penerima pesan. Suatu studi tentang pemaknaan semiotik menyangkut

aspek-aspek budaya, adat- istiadat, atau kebiasaan di masyarakat

(Kusrianto,A, 2007 : 58). Pada media yang akan di rancang secara

visual akan diberikan suatu gambar/ilustrasi seorang Gepeng, dan juga

menggunakan logo Pemda Kabupaten Gianyar dimana Dinas yang

berwenang atas permasalahan adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar

beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Semiotik dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu:

1. Semantik

Semantik berasal dari kata Semanien dalam bahasa Yunani

yaitu: berarti, bermaksud, dan meneliti. Sedangkan semantik

merupakan semiotika yang berkenaan dengan makna dan konsep.

Dalam dunia Komunikasi Visual, Semantik berarti :

a. Meneliti dan menganalisis makna dalam visual tertentu.

Visualiasi dari suatu image merupakan simbol dari suatu makna.

b. Makna suatu visual dan perkembangannya. Etimologinya adalah

mempelajari perubahan dan perkembangan desain, sejarah seni

dan desain, serta pergerakannya.

Ditinjau berdasarkan makna, konsep dan arti terdapat 2

aspek dalam visual image yaitu:

1) Aspek secara umum yaitu: suatu tanda atau simbol bisa diterima

oleh setiap orang secara luas.

Page 64: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

47

2) Pada lingkup tertentu, misalnya tanda atau simbol yang

dimengerti maknanya secara kepercayaan turun-temurun atau

berdasarkan adat- istiadat. Contohnya: Hong Shui, Primbon

(Jawa), Feng Shui, Numerologi, dll.

2) Pragmatik

Pragmatik adalah mempelajari hubungan tanda dengan

pemakainya (Sachari, dkk, 2000 : 53). Jadi pragmatik yaitu

hubungan fungsional yang berkenaan dengan teknis dan praktis,

material atau bahan yang dipergunakan, serta efisiensi yang

menyangkut ukuran bahan, warna yang dipergunakan, maupun

teknik memproduksinya, dst (Kusrianto,A, 2007 : 96).

3) Sintatik

Sintatik berasal dari kata Sintaksis (yang berasal dari

bahasa Yunani Suntattein) yang berarti mengatur dan

mendisiplinkan. Ketika kita menyadari adanya korelasi, kita akan

mendapatkan apa yang dalam dunia desain disebut dengan kepatutan

atau kepantasan. Dalam hal ini, Sintatik berkenaan dengan

perpaduan, keseragaman, dan kesatuan sistem. Penerapannya sangat

penting untuk menjaga citra yang baik dari sebuah rancangan dalam

bentuk apa pun. Usaha itu dilakukan agar citra yang baik dapat

tertanam serta dapat diingat oleh para khalayak. Di dalam kalangan

desainer istilah yang digunakan adalah “benang merah” sebuah

rancangan yang merujuk pada kesatuan rancangan (Kusrianto,A,

2007 : 89).

Jadi teori semiotika dipakai oleh penulis (desainer) untuk

menentukan efisiensitas media yang akan dibuat. Menurut Charles

Sanders Pierce (1839-1914) tanda (semiotika) dibagi menjadi tiga

jenis yaitu icon, indeks, simbol. Media yang akan dibuat setidaknya

akan mengandung tiga jenis tanda ini,berikut penjelasan mengenai

Page 65: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

48

jenis tanda yang akan ada pada media yang akan dirancang dan

dibuat;

- Icon; adalah tanda yang menggambarkan kemiripan dengan suatu

objek/benda yang pernah dikenal berdasarkan pengalaman, jadi

icon yang ada pada media komunikasi visual yang akan dibuat

adalah ilustrasi fotografi yang ada pada media tersebut, penulis

menggunakan ilustrasi fotografi karena dengan ilustrasi fotografi

diharapkan mampu memperlihatkan ilustrasi secara nyata/jelas

kepada masyarakat.

Gambar 2.35 Contoh Icon

(Sumber : http://www.mercuryfm.co.id/imager/Facebook_icon.png)

- Indeks; adalah tanda yang memiliki hubungan sebab – akibat,

indikasi, informasi / petunjuk antara tanda dengan obyek yang

sangat dekat.

Gambar 2.36 Contoh Indeks

(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_6wY7DoU/5zrf

/s200/indeks+glikemik.jpg)

Page 66: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

49

- Simbol; adalah tanda yang telah menjadi kesepakatan/terbentuk

secara konfensional di masyarakat.

Gambar 2.37 Contoh Symbol

(Sumber : http://hikmatun.files.wordpress.com/2010/02/biohazard.png)

Jadi simbol yang ada pada media yang akan dirancang dan dibuat tidak

lain adalah logo dari Kabupaten Gianyar itu sendiri, karena Dinas yang

berwenang dalam permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini adalah Dinas

Sosial Kabupaten Gianyar beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dimana Dinas

Sosial beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar adalah bagian dari Pemda

Kabupaten Gianyar.

2.2 Data Lapangan / Data Faktual

Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan

kenyataan yang ada di lapangan atau berdasarkan keterangan yang ada

dilapangan atau sebenarnya yang nantinya akan digunakan sebagai materi

(sample) sebagai data pendukung saat merancang media nanti.

2.2.1 Nama Obyek

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, nama obyek yang diangkat

adalah Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana

Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Penulis

Page 67: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

50

tertarik mengangkat kasus ini karena Gepeng semakin menjadi topik

pembicaraan di kalangan masyarakat karena sangat meresahkan

masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Gianyar. Di Kabupaten

Gianyar sendiri di akui oleh Kepala Sat Pol PP dan Kepada Dinas

Sosial Kabupaten Gianyar belum memiliki sarana kampanye khusus

dalam penanggulangan permasalahan Gepeng ini. Untuk itu upaya

kampanye dengan membuat media komunikasi visual sangatlah perlu

dilakukan, sehingga di harapkan mampu menekan jumlah Gepeng di

Kabupaten Gianyar ini.

2.2.2 Penanggung Jawab

Data-data survey di Kantor Dinas Sosial diperoleh dari Bapak

Drs. Ketut Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten

Gianyar dan dari Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar diperoleh dari

Bapak Drs. I Wayan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap selaku Kepala

Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.

2.2.3 Lokasi

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis mencari data

Gepeng, data-data tersebut diambil, dicari dan di survey di Dinas

Kabupaten Gianyar Jln. Kesatrian 18 B Gianyar Telp. (0361) 943899.

Dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar Alamat Jalan Manik No. 15

A Telp. (0361) 944436.

58

Page 68: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

51

Gambar 2.38 Gambar Denah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan

Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar

2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada

Penulis tidak mendapatkan sarana yang didapatkan saat

melakukan survey ke Dinas Sosial dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten

Gianyar Karena Dinas terkait memang hampir tidak pernah membuat

sarana komunikasi tersebut. Jadi sarana yang di tampilkan adalah sarana

komunikasi yang dibuat oleh daerah lain.

1. Aplikasi Unsur-Unsur Desain Komunikasi Visual

Unsur-unsur media komunikasi visual yang telah digunakan yaitu :

a. Billboard

Gambar 2.39 Gambar Billboard

Page 69: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

52

Unsur-unsur desain komunikasi visualnya tidak lain meliputi:

Ilustrasi : menggunakan teknik ilustrasi fotografi beserta

ilustrasi background seperti ilustrasi api.

Warna : menggunakan warna yang terkesan gelap dengan

dominan berwarna hitam.

Teks : berisikan ajakan kepada masyarakat dan gepeng itu

sendiri untuk ikut serta menanggulangi gepeng ini dan untuk

gepeng supaya mencari nafkah lain.

Huruf : pada teks menggunakan dominant huruf Arial

2.2.5 Potensi kasus

Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12

tahun 1992 tentang kebersihan dan ketertiban, tidaklah menjadi jaminan

berkurangnya jumlah Gepeng yang tersebar di Kabupaten Gianyar ini.

Harus ada kesadaran sendiri dari warga masyarakat Kabupaten Gianyar

untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi

permasalahan Gepeng, karena jika hanya dinas terkait yang turun

tangan dalam memecahkan masalah ini jumlah Gepeng tidak akan

pernah berkurang.

Jadi untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di

Kabupaten Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual

yang dapat mengarahkan masyarakat Kabupaten Gianyar untuk ikut

serta membantu pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan

Gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada Gepeng yang

berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada mereka yang

nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat keperawakan

Gepeng tersebut.

Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar

menarik minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media

kampanye yang sesuai dengan kriteria desain dalam penanggulangan

Page 70: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

53

Gepeng di Kabupaten Gianyar, karena di Kabupaten Gianyar sendiri

hingga kini belum ada media kampanye untuk permasalahan Gepeng

ini.

2.2.6 Kampanye

Strategi yang digunakan dalam kampanye penanggulangan

Gepeng ini memegang peranan yang sangat penting, karena dengan

strategi kampanye yang tepat kita dapat memperhitungkan sasaran yang

akan kita capai. Kampanye adalah sebuah tindakan bertujuan

mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan

oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk

melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam

suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi,

penghambatan, pembelokan pecapaian.

Pemilihan strategi terbaik dalam menginformasikan mengenai

permasalahan Gepeng ini tergantung pada media iklan khususnya yang

berjenis layanan masyarakat yaitu ada tidaknya keunikan subtensial

bagi masyarakat, ada tidaknya kelemahan pada program yang dibuat,

dan manfaat apa saja yang dapat di capai. Untuk lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Program

Program yang penulis rancang berupa perancangan media

iklan layanan masyarakat berupa media-media informasi yang akan

disampaikan ke kalangan masyarakat agar ikut serta dalam

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.

2. Tempat

Tempat yang sesuai untuk penginformasian media ini tidak

lain adalah tempat-tempat yang strategis, seperti pasar, tempat

berkumpulnya para masyarakat, dan tempat wisata.

Page 71: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

54

3. Kampanye

Media-media iklan layanan masyarakat ini dimana sebagai

media kampanye diharapkan mampu untuk bisa berbicara dan

menyampaikan kepada masyarakat, maksudnya disini adalah media

tersebut dapat memberikan informasi yang tepat dan jelas mengenai

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat

Dinas Sosial Kabupaten Gianyar menargetkan media iklan

layanan masyarakat kepada seluruh masyarakat, dalam hal ini

diharapkan tidak hanya masyarakat Kabupaten Gianyar saja namun

kalangan pendatang juga bisa ikut serta dalam menanggulangi

permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.

2.3 Analisis dan Sintesa

Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari

permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari

permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum

dalam analisis.

2.3.1 Analisis

Analisis dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu analisis teori,

analisis faktual, dan analisis wawancara. Adapaun ketiga analisis

tersebut yaitu :

1. Analisis Teori

Teori yang digunakan pada perancangan ini adalah teori mengenai

desain komunikasi visual yang kemudian digunakan sebagai acuan

pada saat perancangan media informasi.

Sebagai acuan pada saat perancangan media informasi

dimana memakai kriteria desain sebagai acuan yaitu:

Page 72: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

55

- Fungsional

Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna

(Sachari, 1986 : 47).

- Komunikatif

Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah

dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi

dan tujuan (Sachari, 1986 : 78).

- Informatif

Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat

jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432).

- Ergonomis

Pemakaian atau penempatan unsur-unsur seni seperti huruf, warna

ataupun ilustrasi sesuai pada tempat dan proporsi sehingga tidak

mengganggu penglihatan (Poerwadarminta, 2000 : 432).

- Artistik

Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita

kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh

semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu

bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54).

- Unity

Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan

hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan

menjadi satu (Daryanto, 1986 : 15).

- Simplicity

Visualisasi desain sederhana tetapi menarik perhatian sehingga

dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan

membingungkan komunikasi untuk menagkap misi dan tujuan yang

disampaikan (Sachari, 1986 : 73).

- Kreatif

Desain tersebut murni ekspresi pribadi dan hendaknya

menampilkan bentuk-bentuk dan unsur-unsur visual yang baru

Page 73: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

56

sehingga memiliki nilai tersendiri dibandingkan dengan desain-

desain yang telah ada (Sachari, 1986 : 82).

- Suprise

Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi

komunikasi dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga

mampu menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89).

- Etis

Desain tidak melanggar norma-norma yang ada di masyarakat

(Sachari, 1986 : 67).

2. Analisis Faktual

Pada media yang penulis dapatkan mengenai Gepeng ini,

dianalisa berdasarkan unsur visualnya, diketahui kelebihan dan

kekurangan dari berbagai media yang ada, berikut penjelasan analisa

pada beberapa media yang penulis dapatkan :

a. Billboard

Gambar 2.40 Gambar Analisis Billboard

Menggunakan warna dominan

hitam untuk menonjolkan ilustrasi yang

ingin di sampaikan.

Dengan tambahan grafis

merah untuk

mempercantik

background

Menggunakan

ilustrasi fotografi yang

menggambarkan

gepeng yang

sedang beraksi.

Menggunakan

jenis huruf Arial.

Page 74: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

57

Berikut unsur visual pada media billboard:

1) Ilustrasi

Menggunakan ilustrasi fotografi dalam aplikasinya, ilustrasi

fotografi disini menampilkan gambar para gepeng, hal ini sangat

berguna untuk menambah nilai kreatif.

2) Warna

Warna yang ada pada billboard ini cenderung berwarna gelap

namun didominasi oleh warna merah dan kuning, diberi warna

merah karena dapat memberi kesan tegas, karena merah sendiri

berarti berani, percaya diri, dan warna hitam memberikan arti kuat.

Dari pemilihan warna yang sudah ada ini dapat diketahui bahwa

nilai unity pada desain brosur ini sangat kuat karena tiap warna

mampu memberikan image/arti yang baik ke masyarakat.

3) Teks dan Tipografi

Berisikan ajakan-ajakan kepada masyarakat ataupun gepeng itu

sendiri, untuk sadar dan ikut serta membantu dalam menanggulangi

permasalahan gepeng ini.

4) Ukuran dan Bahan

Bahan menggukan vinyl 280 gram

5) Tehnik Cetak

Menggunakan teknik cetak digital printing outdoor.

Dari unsur visual pada media brosur diatas yang telah

diuraikan maka dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya antara lain

sebagai berikut;

a. Kelebihannya antara lain;

- Memiliki visualisasi desain yang sederhana tapi sangat dapat di

mengerti, dan berisi ilustrasi fotografi yang menarik dan

komunikatif.

Page 75: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

58

- Penjelasan yang ada sangat mudah di mengerti karena memang

dirancang untuk mudah dibaca dan di mengerti, ini dapat dilihat

dari ukuran font yang cukup besar.

- Warna yang dipilih memang dirancang untuk terlihat mencolok,

hal ini dilakukan agar dapat menarik perhatian dari masyarakat

yang ingin melihatnya.

b. Kekurangannya antara lain;

- Ilustrasi yang di tampilkan sangat sedikit dan sangat kecil

sehingga pesan yang ingin di sampaikan melalui ilustrasi kurang

dapat dimengerti.

- Background terlalu ramai sehingga mengurangi daya lihat

masyarakat yang melihat karena huruf yang di tampilkan hampir

sama warnanya dengan background.

- Masih banyak ruang kosong pada media billboard ini, jadi masih

ada beberapa ruang kosong yang memungkinkan untuk diberi

ilustrasi lainnya.

3. Analisis Wawancara

Analisis wawancara dengan salah satu pegawai dan kepala

kesatuan di Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar dan berwenang

memberikan informasi mengenai permasalahan yang terkait dengan

kasus yang dihadapi yaitu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar

dan Kepala Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Materi yang

ditanyakan adalah kasus-kasus yang dihadapi Dinas Sosial dan Sat

Pol PP Kabupaten Gianyar dalam menanggulangi Gepeng,

bagaimana penanganan dari dinas yang membawahi masalah ini, dan

bagaimana seharusnya sikap masyarakat dalam menanggulangi

permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini. Beserta wawancara

dengan beberapa orang Gepeng yang berkeliaran di seputaran

Kabupaten Gianyar.

Page 76: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

59

2.3.2 Sintesa

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui

bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana

informasi masih kurang, dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan

maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang nantinya

mampu mengkampanyekan penanggulangan Gepeng kepada

masyarakat. Adapun media yang dirancang yaitu;

1. Media

Media yang akan dirancang terdiri dari dua jenis media antara

lain;

- Media Lini Atas (above the line media)

Adalah kelompok media promosi baliho dan iklan majalah

yang memerlukan ruang luar. Seperti media cetak elektronik, serta

media luar ruang lainnya. Dalam hal ini media yang dirancang

adalah iklan surat kabar.

- Media Lini Bawah (below the line media)

Adalah kelompok media promosi seperti direct mail,

exebition (pameran), kalender, agenda, serta media yang berupa

souveneer. Dalam hal ini media yang dirancang adalah ; poster,

stiker, flyer, x-banner, gantungan kunci, pin, T-shirt, kalender dan

baliho yang isinya mengajak masyarakat Kabupaten Gianyar ikut

serta menanggulangi Gepeng.

2. Ilustrasi

Ilustrasi yang akan di gunakan ilustrasi tehnik gabungan

yaitu ilustrasi tehnik fotografi yang diolah kembali di komputer,

menggunakan foto yang berhubungan dan menggambarkan tentang

Page 77: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

60

Gepeng itu sendiri kemudian dikomposisikan agar menarik dan

komunikatif.

3. Teks

Teks berisi keterangan dan ajakan-ajakan untuk ikut serta

dalam penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar

dan dapat mempengaruhi sasaran yang di tuju ini akan menjadi

naskah (body copy) secara singkat, jelas, informatif, komunikatif

sehingga mudah dipahami dan cepat dimengerti.

4. Huruf

Menggunakan tipe huruf yang mudah di baca seperti arial,

arial black dan dekoratif yang akan disesuaikan dengan bentuk

media.

5. Warna

Warna yang di gunakan ialah menggunakan warna-warna

yang sesuai dengan ilustrasi. Seperti media yang akan dibuat sangat

mengandalkan warna dari ilustrasi fotografi, seperti warna primer,

sekunder dan tersier, dan dominan menggunakan warna merah,

hitam dan putih untuk mempertegas font/teks sesuai dengan konsep

yang tegas dan mengingatkan

6. Ukuran dan Bahan

Ukuran memakai satuan panjang cm. Bahan yang di

gunakan di sesuaikan dengan media, berikut adalah ukuran dan

bahan dari media terpilih :

- Poster : Ukuran A3 (29.7 x 42 cm), Bahan Art Paper 150 Gsm

- X-Banner : Ukuran 60 x 160 cm, Bahan Hi-Rest Flexiface

- Kalender : Ukuran 42 cm x 59,4 cm (A2), Bahan Art Paper 150

gsm

Page 78: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

61

- T-Shirt : Ukuran Visual : L,XL, Bahan Kain Combed 20s

- Stiker : Ukuran 15cm x 5 cm, Bahan Vinyl 100-150

- Iklan Surat Kabar : Ukuran 21 cm x 29,7 cm, Bahan Uncoated

groundwood

- Flyer : Ukuran 14,8 cm x 21 cm, Bahan Art Paper 150gsm

- Baliho : Ukuran 250 cm x 400 cm, Bahan flexi

- Pin : Ukuran diameter 6,5 cm, Bahan media plastik dilapisi

kaleng

- Katalog : Ukuran 13,5 cm x 19 cm, bahan Art Paper 210 gsm.

7. Teknik Cetak

Teknik yang di gunakan dalam perancangan desain adalah

menggunakan teknik cetak digital printing untuk poster, katalog,

kalender, stiker, x-banner, baliho, flyer dan pin, menggunakan teknik

sablon untuk T-Shirt dan menggunakan teknik cetak offset pada iklan

surat kabar.

Page 79: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

81

BAB III

KONSEP DESAIN

3.1 Konsep Dasar Perancangan

Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam pembuatan

sebuah desain, ini disebabkan tidak lain karena konsep sendiri adalah dasar

inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan desainer dalam

mendesain media-media komunikasi visual. Selain itu konsep juga dapat

membuat “jiwa” pada suatu desain sehingga dapat menyajikan desain yang

berkesan inofatif, kreatif serta memenuhi kriteria desain yang baik yang

nantinya mampu memberikan informasi tentang keberadaan Gepeng di Bali,

khususnya di Kabupaten Gianyar.

Konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual ini adalah

”tegas dan mengingatkan” dengan menggunakan warna-warna sesuai dengan

aslinya dan selalu mengikuti apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti warna

primer, sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat,

merah, hitam dan putih untuk mempertegas font/teks pada media sesuai

dengan konsep tegas dan mengingatkan. Arti kata “tegas” adalah nyata, jelas,

terang benar, tentu dan pasti (Tim Reality, 2010 : 624). Kenapa menggunakan

konsep “tegas”, karena dalam hal ini desainer berusaha merancang dan

membuat suatu media komunikasi yang tidak hanya mampu menarik

khalayak sasaran namun juga dengan tegas mengharapkan kepada masyarakat

untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab

Kabupaten Gianyar dalam memberantas Gepeng ini, dengan berpedoman

kepada dasar-dasar perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi,

proporsi, warna serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang

maksimal dan tepat guna (tepat sasaran). Dan arti kata “mengingatkan”

adalah mengangankan tentang, ingat akan, memperhatikan,

mempertimbangkan, menyadarkan, memperingatkan, memberi nasihat,

menjadi (Tim Reality, 2010 : 302). Dikatakan “mengingatkan” karena dalam

62

Page 80: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

63

merancang dan membuat media nantinya akan berisi mengenai ajakan untuk

ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat dan

jelas (dibantu pula dengan ilustrasi fotografi) dan juga berisikan akibat yang

ditimbulkan jika Gepeng ini tidak segera diberantas. Dengan mengingatkan

khalayak sasaran ini diharapkan mampu mempertegas isi penyampaian dari

media komunikasi visual yang akan dirancang dan di buat. Dari segi ilustrasi

menggunakan ilustrasi teknik gabungan yaitu teknik fotografi yang akan

disempurnakan di media komputer. Dan dari segi tipografi menggunakan font

yang mudah dibaca seperti jenis Arial Black, karena jenis font ini mudah

dibaca dan memiliki garis yang tegas sesuai dengan konsep.

Dari kriteria desain yang dipadukan dengan konsep “tegas, dan

mengingatkan” tersebut desainer dapat merancang suatu media desain

komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria-kriteria desain dan sesuai

dengan norma-norma yang berlaku, serta dapat menginformasikan

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat padat dan jelas

kepada masyarakat sehingga tujuan dapat tercapai.

3.2 Skema Pola Pikir

Pola pikir yang dimaksud adalah proses berpikir mulai dari masalah

sampai dengan pemecahan masalah untuk menghasilkan sebuah media

komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain. Ini di hasilkan melalui

hubungan antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang

ingin di sampaikan tepat sasaran.

Salah satu cara yang dapat ditempuh, yaitu melalui media komunikasi

visual. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga

unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer dan komunikan. Didalam

penyampaian pesan lewat media komunikasi visual, haruslah mentaati

peraturan perundang-undangan serta norma-norma yang berlaku di

masyarakat.

Dalam merancang media komunikasi visual, desainer mencari

masukan atau data-data dari komunikator mengenai informasi yang

Page 81: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

64

dibutuhkan. Dimana nantinya dijadikan acuan dalam perancangan media

komunikasi tersebut. Adapun pola pikir diatas dapat digambarkan dengan

bagan sebagai berikut :

Ket.

: Langsung

: Tidak langsung

Gambar 3.1 Bagan skema pola pikir

MANUSIA

(PERMASALAHAN)

KEBUTUHAN

INFORMASI

Kebutuhan manusia akan

informasi tentang Gepeng di Kabupaten

Gianyar

Peraturan/ UU dan Norma - Kep. Wali Kota No.

241 tentang tata cara dan persyaratan permohonan izin reklame No. 243 tentang penetapan titik lokasi tempat pemasangan reklame.

- Perda no 4 thn 1981 tentang tata cara dan tata karma periklanan

- Kode etikperiklanan SK> MenPen No. 48 th. 1986 yang tidak menyimpang dari norma dan etika tata susila di masyarakat

Desainer

Komunikasi Visual

KOMUNIKATOR

Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP

Kabupaten Gianyar

Media Komunikasi

Visual - Poster

- St iker - Iklan majalah

- Baliho

- X-Banner

- Flyer

- Pin

- T-Shirt

- Kalender

- Katalog

KOMUNIKAN

Masyarakat

Kabupaten Gianyar

FEEDBACK

Page 82: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

65

Berdasarkan bagan di atas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk

yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki

berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan

atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai

usaha mengkampanyekan keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, desainer berperan memvisualisasikan maksud

dan tujuan dari komunikator (Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP

Kabupaten Gianyar) kepada komunikan (masyarakat) melalui desain yang

dibuat. Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi

yang dibutuhkan oleh komunikan yang mana tetap berpegang pada aturan /

norma yang berlaku di masyarakat. Kemudian di visualisasikan dalam bentuk

media terpilih yang akan menjadi media untuk kampanye. Media-media

tersebut pada akhirnya akan memberikan feed back yang diharapkan oleh

manusia itu sendiri yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi terhadap cara

menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

3.3 Skema Proses Perancangan

Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga

konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah

diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan

analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk

menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian

dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk

selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun skema

proses perancangannya adalah sebagai berikut:

Page 83: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

66

Gambar 3.2 Bagan skema proses perancangan

Latar Belakang Masalah

Kurangnya media komunikasi sebagai sarana

informasi untuk memberitahukan kepada

masyarakat

Permasalahan

Sintesa data

Pengumpulan Data

Analisa Data

Media Terpilih

Pra Desain Analisa Pra

Desain

Desain Terpilih Kriteria

Desain

Fungsional

Komunikat if

Ergonomis

Artistik

Unity

Simplicity

Kreatif

Surprise

Et is

Proses Perwujudan

Wujud Media

Distribusi

-Teknik

-cetak

-Alat dan

Bahan

feedback

Artwork

Data

Faktual Data Aktual

Sasaran

Masyarakat

Kabupaten Gianyar

Tujuan

Terciptanya

sarana informasi

- Poster

- St iker - Iklan majalah

- Baliho

- X-Banner

- T-Shirt

- Pin

- Flyer

- Kalender

- Katalog

TEMA

Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

Page 84: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

67

Tema yang diambil dari permasalahan ini yaitu kampanye untuk

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar dan kemudian dijadikan latar

belakang dalam perancangan media komunikasi visual, dimana dari latar

belakang tersebut diproleh permasalahan untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Yang mana sebelumnya diawali dengan pengumpulan data. Kemudian

dilanjutkan dengan melakukan analisis data dari data yang telah dikumpulkan

yaitu berupa data aktual dan data faktual untuk kemudian ditarik kesimpulan

menjadi sintesa. Dari sintesa tersebut kemudian desainer melakukan suatu

pemilihan media hingga menghasilkan media terpilih. Setelah itu dilanjutkan

dengan membuat pra desain dengan menggunakan unsur-unsur visual sesuai

dengan tema yang diangkat dan kemudian melakukan analisa terhadap

masing-masing pra desain. Dari analisa tersebut diperoeh desain terpilih yang

mana dapat memenuhi kriteria desain. Selanjutnya dilakukan proses

perwujudan sesuai dengan alat dan bahan, serta tehnik cetak yang telah

direncanakan. Setelah melalui proses perwujudan diperoleh wujud media dan

selanjutnya akan didistribusikan. Melalui proses distribusi tersebut, akan

didapatkan hubungan timbal balik berupa solusi atau jawaban dari

permasalahan.

3.4 Strategi Media

Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah- langkah yang

dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk oleh target sasaran

(audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal

media, yang disusun dengan memperhitungkan media habit, yaitu kebiasaan

target (audience) masing-masing pangsa pasar dalam penggunaan media.

Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling

efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang

dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67). Berikut

uraian dari strategi media yang terdiri dari khalayak sasaran dan panduan

media:

Page 85: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

68

3.4.1 Khalayak Sasaran

Audience yaitu khalayak yang merupakan pendengar, hadirin,

penonton atau pembaca suatu media yang menjadi sasaran usaha atau

kegiatan periklanan:

a. Demografi: meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan,

status perkawinan, dan tingkat penghasilan (Sanyoto, 2006: 67).

Berdasarkan faktor demografi, media yang dirancang di peruntukan

kepada masyarakat Kabupaten Gianyar dari berbagai jenis kalangan.

b. Geografis: meliputi: wilayah, propinsi, kabupaten, kota, dengan

sifatnya: urbanisasi/ semi urbanisasi/ rural. (Sanyoto, 2006: 67).

Berdasarkan faktor geografis sasaran yang diinginkan adalah dari

sebuah kabupaten yaitu Kabupaten Gianyar, mungkin juga bisa lebih

meluas mencakup keseluruhan Kabupaten yang berada di Provinsi

Bali.

c. Psikografis: meliputi: kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan

tingkat sosial (Sanyoto, 2006: 67). Segmentasi ini mengelompokan

pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Jadi pada

kampanye penanggulangan Gepeng ini diperuntukkan bagi semua

kalangan jenis, baik kepribadian, gaya hidup, kesukaan dan tingkat

sosial.

d. Behaviouristis: meliputi: perilaku pembelian/ penggunaan tentang:

tingkat penggunaan, waktu menggunakan, dan status menggunakan

(Sanyoto, 2006:67). Segmentasi ini diartikan, akan kebutuhan

masyarakat terhadap sesuatu. Jadi dalam media ini diharapkan

memiliki daya tarik pesan yang mampu mempengaruhi, mengajak,

dan membujuk masyarakat ataupun dapat mengimformasikan kepada

masyarakat tentang cara penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar ini.

Page 86: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

69

3.4.2 Panduan Media

Panduan media merupakan suatu media komuikasi dalam

memberikan informasi kepada khalayak sasaran / masyarakat. Didalam

tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa jenis media yang akan

digunakan sebagai media untuk mengkampanyekan penanggulangan

gepeng ini, diantaranya :

1). Poster : merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan

gambar atau ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding.

Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, realis, sederhana,

dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai misinya

(Pujiriyanto, 2005: 16). Jadi poster adalah sarana kampanye yang

penempatannya dengan di tempel pada dinding atau tempat-tempat

strategis lainnya guna menarik perhatian orang, agar menerima

pesan yang di sampaikan.

2). Stiker : Merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa,

atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat, umumnya

berbahan kertas vinyl yang mengandung perekat (Pujiriyanto, 2005

: 17). Stiker adalah sarana promosi berjalan yang biasanya

kebanyakan di tempel pada kendaraan yaitu mobil atau motor

dengan ukuran huruf yang cukup besar agar dapat dilihat jelas oleh

masyarakat pada saat motor atau mobil pada jarak tertentu.

3). T-shirt : Jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh

dada, bahu, dan perut. T-Shirt biasanya tidak memiliki kancing,

kerah, ataupun saku. Pada umumnya, T-Shirt berlengan pendek

(melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar (Ima

Hardiman, 2006 : 9)

4). X-Banner : Media komunikasi grafis yang dibuat dari kertas dan

dipasang dengan direntangkan dengan plastik yang berbentuk X

sebagai penyangga. (Pujirianto,2005:22). X-Banner merupakan

media promosi yang mempunyai cara direntangkan ke tempat

penjuru arah sehingga berdiri dengan stabil dengan permukaan rata.

Page 87: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

70

5). Iklan Surat Kabar : merupakan media komunikasi grafis yang

dipasang pada surat kabar dan dibuat sesuai dengan kolom yang

ada pada surat kabar tersebut. Lama penayangan relatif lama.

Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar,

dengan informasi yang dibuat secara rinci. (Pujiriyanto, 2005: 21).

6). Kalender : adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah

periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini

dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari

gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.

Kalender juga dapat mengacu kepada alat yang mengilustras ikan

sistem tersebut (sebagai contoh, sebuah kalender dinding). (Hasan

Alwi,2002:166).

7). Flyer : Flyer atau selebaran adalah sebuah tulisan yang berisi

informasi mengenai sesuatu baik event maupun tempat yang

fungsinya adalah sebagai media informasi dan promosi, biasanya

tercetak di kertas ukuran A4 atau A5. (Kusrianto, 2007:365)

8). Baliho : Baliho adalah salah satu media berpromosi baru yang

berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital printing dan

merupakan media yang digunakan untuk luar ruangan. (Hasan

Alwi,2002:42).

9). Pin : Media promosi grafis yang berupa peniti, lencana, hiasan-

aksesoris tubuh pelengkap fashion yang memiliki pengait di bagian

belakang.(Echols dan Shadily, 2004 : 430)

10). Katalog: merupakan sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk

/ layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-

gambar (Kusrianto, 2007:331). Dalam hal ini katalog berisikan

karya atau desain yang dibuat dalam Tugas Akhir (studio).

3.5 Program Tayangan Media

Program tayangan media adalah program dimana media yang

didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/

Page 88: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

71

masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan

Frekuensi. Adapun program tayangan media yang dilakukan oleh Dinas

Sosial Kabupaten Gianyar disesuaikan dengan media yang dibuat yaitu :

Tabel 3.3 Program Tayangan Media

No Media Kapan Dimana Frekuensi

1 Poster Dibagikan/dimulai

pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan

Sosial)

Tempat-tempat

keramaian. Seperti di lapangan Astina Gianyar, Terminal

Gianyar, Pasar Umum Gianyar,

Pasar Seni Sukawati, Pasar Seni Ubud

Berkesinambungan

atau desainnya diganti secara berkala.

2 Stiker Dibagikan kepada masyarakat saat

ada kampanye tgl.20 Desember

(Hari Kesetiakawanan Sosial)

Bisa diletakkan (ditempel)

tempat/posisinya sesuai dengan selera

orang yang mendapatkan stiker tersebut. Seperti di

mobil dan sepeda motor.

Kapan saja (Setiap hari).

3 Baliho Mulai dipasang pada tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

Di persimpangan jalan, ataupun di tempat keramaian.

Seperti di depan Pasar Gianyar bekas

terminal lama, Persimpangan Jalan Kesatrian,

Persimpangan Jalan Sakah-Batuan. Pasar

Seni Sukawati, Persimpangan jalan Peliatan-Tegalalang

Berkesinambungan atau desainnya diganti secara

berkala

4 Kalender Dibagikan pada

tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

Di dalam ruangan,

seperti di dalam kantor.

Selama 1 tahun

penanggalan

5 X-Banner Dibagikan/dimulai Di depan kantor Sat Berkesinambungan

Page 89: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

72

pada tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

pol PP dan Dinas Sosial, juga kantor

yang setiap harinya banyak di kunjungi seperti Kantor

Samsat Kantor Polisi, juga di

sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten

Gianyar,

atau desainnya diganti secara

berkala

6 Iklan Surat Kabar

Diterbitkan pada tgl.20 Desember

(Hari Kesetiakawanan

Sosial)

Dimana saja 1 hari

7 Flyer Dibagikan pada tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

Dimana saja, sesuai dengan keinginan orang yang

menerima

Berkesinambungan atau desainnya diganti secara

berkala

8 T-Shirt Dibagikan secara

terbatas pada tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

Di mana saja Kapan saja

9 Pin Dibagikan secara

terbatas pada tgl.20 Desember (Hari

Kesetiakawanan Sosial)

Bisa di letakkan di

tempat / posisinya sesuai dengan selera orang yang

mendapatkan pin tersebut. Seperti di

tas, baju dan topi.

Kapan saja (Setiap

hari).

10 Katalog Pada saat

pameran dan ujian tugas akhir

Di lokasi ujian tugas

akhir

Hanya pada saat

pameran dan ujian tugas akhir

3.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap

panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun

Page 90: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

73

berdasarkan target audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah

yang menentukan isi (content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan

disampaikan (Sanyoto, 2006:83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada

media komunikasi visual penanggulangan Gepeng ini antara lain:

3.6.1 Isi Pesan

Isi (content) pesan merupakan hal yang penting dalam

kampanye, karena merupakan jiwa yang akan menggerakkan kampanye

itu dalam mempengaruhi target audience, agar bertindak (action) sesuai

pesan yang disampaikan. Isi pesan yang ingin disampaikan hendaknya

memberikan informasi kepada khalayak sasaran mengenai cara

penanggulangan Gepeng kepada masyarakat agar ikut serta membantu

pemerintah daerah menanggulangi permasalahan Gepeng ini. Dalam hal

ini pesan yang akan di sampaikan adalah ajakan-ajakan untuk ikut serta

menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

3.6.2 Bentuk Pesan

Bentuk pesan menyangkut: bagaimana cara menyampaikan

(dalam hal ini cara penyampaian dasar tema kepada target audience)

(Sanyoto, 2006:92). Ada dua cara dalam penyampaian pesan yaitu secara

verbal dan nonverbal. Secara verbal adalah penyampaian pesan

menggunakan ungkapan penggambaran dalam bentuk bahasa kata.

Sedangkan cara nonverbal adalah penyampaian pesan dengan ungkapan

penggambaran, dalam bentuk bahasa gambar. Pada desain komunikasi

visual, bisa disebut ungkapan visualisasi gambar atau ungkapan

penggambaran dengan bahasa gambar (Sanyoto, 2006: 93). Jadi didalam

perancangan pesan yang digunakan yaitu pesan nonverbal, yaitu

memadukan antara bahasa gambar berupa ilustrasi yang ditampilkan

serta pesan nonverbal yang digunakan dengan bahasa Indonesia. Kata-

katanya mengandung ajakan atau mempengaruhi khalayak sasaran untuk

Page 91: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

74

ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar. Teks yang

digunakan adalah teks yang mudah dimengerti dan diingat.

3.6.3 Strategi Visual

Menggunakan ilustrasi tehnik fotografi, yang selanjutnya diolah

dengan program grafis yang ada di komputer yang tentunya selalu

berdasarkan gambar-gambar yang didapatkan di lapangan (hasil survey)

yang kemudian diolah menjadi media komunikasi visual.

3.6.4 Gaya Visual

Agar media yang dibuat dapat mempengaruhi khalayak untuk

memperhatikan isi pesan maka perlu digunakan suatu gaya visual untuk

menginformasikan hal-hal mengenai Gepeng ini. Dalam merancang

media komunikasi visual ini adalah ”tegas dan mengingatkan” dengan

menggunakan warna-warna sesuai dengan aslinya dan selalu mengikuti

apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti menggunakan warna primer,

sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat, merah,

hitam dan putih untuk mempertegas font/teks. Kenapa menggunakan

konsep “tegas dan mengingatkan”, karena dalam hal ini desainer

berusaha merancang dan membuat suatu media komunikasi yang tidak

hanya mampu menarik khalayak sasaran namun juga mampu membuat

khalayak sasaran sadar untuk ikut serta menanggulangi permasalah

Gepeng di Kabupaten Gianyar, dengan berpedoman kepada dasar-dasar

perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi, proporsi, warna

serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang maksimal

dan tepat guna (tepat sasaran). Dari kriteria desain yang dipadukan

dengan konsep “tegas, dan mengingatkan” tersebut desainer dapat

merancang suatu media desain komunikasi visual yang sesuai dengan

kritera desain dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Page 92: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

75

3.6.5 Material

Material merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam

mewujudkan media-media komunikasi visual sehingga media tersebut

siap untuk dipakai. Bahan dari media-media tersebut disesuaikan dengan

media yang akan dibuat. Adapun dari masing-masing media yang

dirancang, akan diuraikan jenis material yang digunakan dalam

perwujudannya, antara lain:

a. Poster

Media Poster akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150 Gsm

karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik cetak

dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat) ini

mampu menopang poster dengan baik dan tidak cepat rusak dengan

harga yang terjangkau, media poster ini akan dicetak dengan tehnik

cetak digital printing.

b. Stiker

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Vinyl 100-150 gsm,

jenis ini termasuk bahan yang elastis dan mampu bertahan terhadap

suhu yang berubah-ubah sehingga desain yang sudah dicetak dapat

bertahan sedikit lebih lama, media stiker ini dalam proses

pembuatannya dilakukan dengan teknik cetak digital printing. Teknik

cetak digital digunakan karena dengan teknik cetak ini warna yang

dihasilkan sangat detil (kaya warna) dan dapat disesuaikan dengan

kebutuhan yang diinginkan.

c. T-Shirt

Menggunakan bahan Combed 20s, karena bahan ini cukup murah.

Dan teknik cetak menggunakan teknik cetak sablon. Bahan dan teknik

cetak ini dimaksudkan untuk menekan harga serendah-rendahnya.

d. Kalender

Media kalender ini akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150

Gsm karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik

cetak dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat)

Page 93: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

76

ini mampu menopang kalender dengan baik dan tidak cepat rusak

dengan harga yang terjangkau, media kalender ini akan dicetak

dengan tehnik cetak digital printing

e. X-Banner

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Hi-Rest Flexiface

dengan teknik digital printing. Bahan ini digunakan karena memiliki

serat yang baik untuk mencetak dalam ukuran yang besar sehingga

warna tidak mudah luntur dan lebih tahan lama.

f. Iklan Surat Kabar

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Uncoated

groundwood. Dengan teknik cetak offset.

g. Flyer

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 150 gsm.

Dengan menggunakan teknik cetak digital printing.

h. Baliho

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan bahan flexi. Dengan

menggunakan teknik cetak digital printing.

i. Pin

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan media plastik

dilapisi kaleng, dan menggunakan bentuk bulat dengan diameter 6,5

cm. teknik yang akan dipakai yaitu teknik digital printing beresolusi

tinggi. Dan jenis pin yang akan dipakai yaitu menggunakan peniti.

j. Katalog

Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 210 gsm

dengan teknik digital printing.

Page 94: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

77

BAB IV

VISUALISASI DESAIN

4.1 Poster

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Poster sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media poster menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang anak kecil yang sedang meminta-minta, dan juga ilustrasi

potongan sebuah tangan beserta sebuah koin Rp.500,-. Dan terdapat

pula sebuah ilustrasi silang yang menandakan dengan tegas larangan

untuk memberikan uang kepada anak tersebut. Terdapat pula logo

dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial

Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Poster ini terdapat teks “GEPENG

(Gelandangan dan Pengemis)” ini dibuat untuk membuat masyarakat

yang kurang tahu akan arti dari GEPENG tersebut menjadi tahu. Dan

teks “KAMI butuh perhatian anda bukan UANG anda”, penggunaan

teks tersebut untuk menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih

mereka perlukan, tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian

pada teks “dengan memberikan uang, anda telah mengajari kami

menjadi masyarakat yang tidak berguna”, teks tersebut dibuat untuk

mengingatkan kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang

maka akan membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya

menunggu belas kasihan dari seseorang.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Poster

111 77

Page 95: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

78

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas sesuai dengan konsep.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Poster adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Poster ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 29,7cm x 42cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Poster ini menggunakan bahan art paper 150

gsm.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Poster ini

adalah teknik cetak offset karena lebih cepat dan efisien.

4.1.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Poster dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain

Poster ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika

dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.1.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Page 96: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

79

Gambar 4.1 Media poster

Skala 1 : 5

Nama Media : Poster

Ukuran : 29,7cm x 42 cm

Bahan : Art Paper 150 gsm

Teknik Cetak : Digital Printing

Poster ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan

yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Poster ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin

dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks

dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Poster ini.

Page 97: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

80

4.1.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Poster ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : @Rp.6.000,-

- Poster yang akan dicetak sebanyak 200 pcs,

Maka Rp.6.000,- x 200 pcs = Rp.1.200.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Poster setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.700.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)

4.2 X-Banner

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk X-Banner sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media X-Banner menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi

fotografi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta,

Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta

ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media X-

Banner ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan

kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka

uang, tetapi mereka meminta kepada kita sebuah kesempatan

kehidupan yang lebih baik dengan menjadi masyarakat yang

berguna. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang

membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media X-Banner ini terdapat teks “KAMI tidak

butuh uang yang kami butuhkan KESEMPATAN” ini dibuat untuk

menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini

inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks

Page 98: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

81

“KESEMPATAN bekerja KESEMPATAN berguna bagi

masyarakat”, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada

teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja

sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks “warga

masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah

dalam menanggulangi permasalahan GEPENG”, teks tersebut dibuat

untuk mengingatkan kepada masyarakat, bahwa masyarakat

memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat

untuk menanggulangi para Gepeng ini.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat X-

Banner ini dengan mudah membaca teks yang terkandung

didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media X-Banner adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan

warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin

dicapai pada media X-Banner ini.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media X-Banner ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 60cm x 160cm. Posisinya portrait yang mana direntangkan

dengan tiang penyangga yang berbentuk X.

f. Bahan

Untuk aplikasi media X-Banner ini menggunakan bahan High Rest

Flexiface.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media X-Banner ini

adalah teknik cetak digital.

Page 99: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

82

4.2.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media X-Banner dibuatkan 3 alternatif

desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.

Desain X-Banner ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih

informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.2.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.2 Media X-Banner

Skala 1 : 15

Page 100: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

83

Nama Media : X-Banner

Ukuran : 60cm x 160cm

Bahan : High Rest Flexiface

Teknik Cetak : Digital Printng

X-Banner ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya yang mana akan direntangkan

kemudian di belakangnya terdapat tiang penyangga yang berbentuk

huruf X. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media

ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk

membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin

meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media X-

Banner ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media

ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk

menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga

masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media X-Banner ini.

4.2.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak X-Banner ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : @Rp.110.000,-

- X-Banner yang akan dicetak sebanyak 10 buah,

Maka Rp.110.000,- x 10 buah = Rp.1.100.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak X-Banner setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.600.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro

Printing)

Page 101: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

84

4.3 Kalender

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Kalender sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Kalender menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi

fotografi seorang anak kecil yang sedang membaca sebuah buku di

tempat yang kumuh. Penggunaan ilustrasi ini menggambarkan

bahwa anak ini walaupun menjadi seorang gelandangan tetapi masih

memiliki semangat untuk belajar, walaupun hanya tinggal di tempat

yang kumuh. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar

yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks “beri kami

KESEMPATAN” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat

bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi

sebuah kesempatan. Dan teks “kami ingin hidup seperti teman-teman

kami hidup dengan layak, tanpa harus meminta-minta”, maksud dari

teks tersebut adalah sebuah keinginan dari seorang anak kecil

gelandangan, yang ingin hidup layak dapat bersekolah seperti teman-

teman mereka.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat

Kalender ini dengan mudah membaca teks yang terkandung

didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Kalender adalah warna hitam

putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah keadaan

yang suram, dimana seorang gelandangan kecil ini membaca sebuah

Page 102: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

85

buku di tempat yang kumuh, sehingga penggunaan warna putih

untuk menambahkan kesuraman pada media kalender ini dan

penggunaan warna merah pada teks untuk menegaskan apa yang

ingin disampaikan pada media tersebut.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Kalender ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 42cm x 59,4cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Kalender ini menggunakan bahan Art Paper

150gsm

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini

adalah teknik cetak digital printing.

4.3.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Kalender dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain

Kalender ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif

jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.3.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Page 103: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

86

Gambar 4.3 Media Kalender

Skala 1 : 8

Nama Media : Kalender

Ukuran : 42cm x 59,4cm

Bahan : Art paper 150gsm

Teknik Cetak : Digital Printing

Kalender ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan

yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Kalender ini untuk lebih menerangkan apa yang

ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada

teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Kalender ini.

4.3.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Kalender ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : @Rp.20.000,-

Page 104: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

87

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 50 pcs,

Maka Rp.20.000,- x 50 buah = Rp.1.000.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Kalender setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.500.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro

Printing)

4.4 Iklan Surat Kabar

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Iklan Surat Kabar sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Iklan Surat Kabar menggunakan ilustrasi berupa

ilustrasi fotografi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta,

Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta

ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media Iklan

Surat Kabar ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan

kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka

uang, tetapi mereka meminta sebuah perhatian yang lebih dari

sekedar sebuah uang, yaitu kesempatan untuk dapat berguna bagi

masyarakat, sehingga mereka hidup dengan layak tanpa harus

meminta-minta lagi. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten

Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Iklan Surat Kabar ini terdapat teks

“KAMI butuh perhatian anda, bukan UANG anda” ini dibuat untuk

menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini

inginkan bukanlah uang tetapi sebuah perhatian. Dan teks “kami

ingin hidup layak seperti teman-teman kami hidup dengan layak

tanpa harus meminta-minta”, adalah untuk menjelaskan apa yang

Page 105: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

88

mereka inginkan, hidup layak tanpa harus meminta-minta lagi.

Kemudian pada teks “dengan memberikan uang, anda telah

mengajari kami menjadi masyarakat yang tidak berguna”, teks

tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa dengan

memberikan mereka uang maka akan membuat masyarakat yang

tidak berguna, yang hanya menunggu belas kasihan dari seseorang.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Iklan

Surat Kabar ini dengan mudah membaca teks yang terkandung

didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Iklan Surat Kabar adalah warna

hitam putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah

keadaan yang suram, dimana seorang anak kecil ini sedang meminta-

minta, sehingga penggunaan warna putih untuk menambahkan

kesuraman pada media Iklan Surat Kabar ini dan penggunaan warna

merah pada teks untuk menegaskan apa yang ingin disampaikan

pada media tersebut.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Iklan Surat Kabar ini adalah persegi panjang

dengan ukuran 21cm x 29,7cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Iklan Surat Kabar ini menggunakan bahan

Uncoated groundwood.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini

adalah teknik cetak offset.

Page 106: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

89

4.4.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Iklan Surat Kabar dibuatkan 3

alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain

terpilih. Desain Iklan Surat Kabar ini dipilih karena terlihat lebih

menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif

lainnya.

4.4.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar

Nama Media : Iklan Surat Kabar

Ukuran : 21cm x 29,7

Bahan : Uncoated groundwood

Teknik Cetak : Offset

Iklan Surat Kabar ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait

karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan

mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan

mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat

yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di

Page 107: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

90

Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat.

Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Iklan Surat Kabar ini untuk

lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan

warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi

yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti

apa yang dimaksudkan pada media Iklan Surat Kabar ini.

4.4.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Iklan Surat Kabar ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya tayang : 1 kali muat @Rp.700.000,-

- Iklan Surat akan di muat 1 kali

Maka Rp.700.000,- x 1 kali muat = Rp.700.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk di muat di Iklan Surat Kabar

setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.200.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga muat Bali Post)

4.5 Flyer

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Flyer sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Flyer menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang yang sedang meminta-minta kepada seseorang, dimana

ditunjukkan dengan sebuah tangan yang memegang selembar .uang.

Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi

dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks “kami tidak

butuh UANG yang kami butuhkan KESEMPATAN” ini dibuat

Page 108: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

91

untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng

ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks

“KESEMPATAN bekerja, KESEMPATAN berguna bagi

masyarakat”, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada

teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja

sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks “warga

masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah

dalam menanggulangi permasalahan GEPENG”, teks tersebut dibuat

untuk mengingatkan kepada masyarakat, bahwa masyarakat

memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat

untuk menanggulangi para Gepeng ini.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Flyer

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Flyer adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan

warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin

dicapai dari media Flyer ini.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Flyer ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 14,8cm x 21cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Flyer ini menggunakan bahan Art Paper

150gsm

Page 109: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

92

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Flyer ini

adalah teknik cetak digital.

4.5.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Flyer dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain

Flyer ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika

dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.5.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.5 Media Flyer

Skala 1 : 3

Nama Media : Flyer

Ukuran : 14,8cm x 21cm

Bahan : Art paper 150gsm

Teknik Cetak : Digital printing

Page 110: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

93

Flyer ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih

ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang

ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Flyer ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin

dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks

dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Flyer ini.

4.5.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Flyer ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : @Rp.3.000,-

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 500 pcs,

Maka Rp.3.000,- x 500 buah = Rp.1.500.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Flyer setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.000.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)

4.6 Pin

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Pin sebagai salah satu media kampanye penanggulangan

Gepeng di Kabupaten Gianyar.

4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Pin menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang pengemis meminta-minta, yang telah di olah pada media

grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang memberikan

Page 111: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

94

uang koin kepada pengemis tersebut. Di tambah juga ilutrasi tanda

silang. Penggunaan ilustrasi seorang pengemis yang sedang

meminta-minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan

pada media Pin. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna

merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang,

tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat,

sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula logo dari Pemda

Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten

Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks “jangan berikan

kami UANG, berikan kami KESEMPATAN” ini dibuat untuk

menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini

inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu

kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat . Dan teks

“jangan biarkan hidup mereka sia-sia”, karena jika kita dengan

cuma-cuma memberikan mereka uang sudah pasti hidup mereka

akan sia-sia karena hanya menunggu belas kasihan dari seseorang.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Pin ini

dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga

agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Pin adalah warna hitam putih

dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari media Pin

tersebut. Dan pada background menggunakan warna merah putih

yang diandaikan sebagai bendera Indonesia. Karena bukan hanya

masyarakat Gianyar ataupun masyarakat Bali saja yang ikut serta

dalam pemberatasan Gepeng ini, tetapi seluruh masyarakat Indonesia

harus ikut serta membantu dalam menanggulangi para Gepeng ini.

Page 112: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

95

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Pin ini adalah berbentuk bulat dengan

ukuran 6,5cm x 6,5cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Pin ini adalah plastik dilapisi kaleng/peniti.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Pin ini

adalah teknik cetak Digital Printing dan Press

4.6.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Pin ini dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain te rpilih. Desain

Pin ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika

dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.6.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.6 Media Pin

Skala 1 : 1

Nama Media : Pin

Ukuran : diameter 6,5cm

Page 113: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

96

Bahan : Plastik dilapisi kaleng/peniti

Teknik Cetak : Digital Printing dan Press

Pin ini dibuat dengan Plastik dilapisi kaleng/peniti karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan

yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Pin ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin

dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks

dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Pin ini.

4.6.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Pin ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 400.000,-

- Biaya cetak : @Rp.5.000,-

- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah,

Maka Rp.5.000,- x 200 buah = Rp. 1.000.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Pin setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.400.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)

4.7 T-Shirt

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk T-Shirt sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Page 114: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

97

4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media T-Shirt menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang pengemis yang sedang meminta-minta, yang telah di olah

pada media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang

memberikan uang koin kepada pengemis tersebut. Penggunaan

ilustrasi seorang pengemis yang sedang meminta-minta ini untuk

menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media T-Shirt.

Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna merah pada media,

dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang, tetapi berikan

mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat, sehingga hidup

mereka tidak sia-sia.

b. Teks

Dalam perancangan media T-Shirt ini terdapat teks “jangan berikan

kami UANG, berikan kami KESEMPATAN” ini dibuat untuk

menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini

inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu

kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat T-Shirt

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media T-Shirt adalah warna hitam

putih dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari

media T-Shirt tersebut.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media T-Shirt ini adalah L dan XL

Page 115: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

98

f. Bahan

Bahan yang dipergunakan pada media T-Shirt ini adalah Combed

20s.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media T-Shirt ini

adalah teknik cetak sablon.

4.7.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media T-Shirt ini dibuatkan 3 alternatif

desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.

Desain T-Shirt ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih

informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.7.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.7 Media T-Shirt

L, XL

Page 116: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

99

Nama Media : T-Shirt

Ukuran : L dan XL

Bahan : Combed 20s

Teknik Cetak : sablon

T-Shirt ini dibuat dari kain Combed 20s karena lebih murah dan kuat.

Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk

menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu

Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin

meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media T-

Shirt ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media

ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk

menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga

masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media T-Shirt ini.

4.7.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak T-Shirt ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 400.000,-

- Biaya cetak : @Rp.25.000,-

- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah,

Maka Rp.25.000,- x 200 buah = Rp. 5.000.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak T-Shirt setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.5.400.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Brokenline Fucktory)

4.8 Stiker

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Stiker sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Page 117: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

100

4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Stiker menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang anak kecil sedang meminta-minta, yang telah di olah pada

media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang

memberikan uang koin kepada anak kecil tersebut. Terdapat pula

ilustrasi seorang anak Sekolah Dasar pada media tersebut, dimana itu

menjadi sebuah angan-angan dari pengemis kecil tersebut, untuk

dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang tidak mengijinkan untuk

dapat bersekolah lagi. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang

berwarna merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan

memberikan uang, tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna

bagi masyarakat, sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula

logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas

Sosial Kabupaten Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks “KAMI butuh

perhatian anda, bukan UANG anda” ini dibuat untuk menegaskan

kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan

bukanlah uang tetapi sebuah perhatian, dalam hal ini keinginan dari

Gepeng ini untuk dapat bersekolah kembali . Dan teks “kami masih

ingin sekolah tapi kami harus mengikuti keinginan orang tua kami”,

maksud dari teks tersebut adalah keinginan yang sangat besar dari

para Gepeng ini untuk dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang

tidak mendukung mereka untuk dapat bersekolah kembali.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Stiker

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas.

Page 118: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

101

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Stiker adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan

warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin

dicapai pada media Stiker ini.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Stiker ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 5cm x 15cm.

f. Bahan

Untuk aplikasi media Stiker ini adalah kertas vinyl.

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Pin ini

adalah teknik cetak digital.

4.8.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Stiker ini dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain

Stiker ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika

dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.8.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.8 Media Stiker

Skala 1 : 2

Page 119: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

102

Nama Media : Stiker

Ukuran : 5cm x 15cm

Bahan : Kertas Vinyl

Teknik Cetak : digital printing

Media Stiker ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan

yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Stiker ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin

dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks

dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Stiker ini.

4.8.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Stiker ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 400.000,-

- Biaya cetak : @Rp.2.500,-

- Stiker yang akan dicetak sebanyak 500 pcs,

Maka Rp.2.500,- x 500 buah = Rp. 1.250.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.650.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)

4.9 Baliho

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Baliho sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Page 120: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

103

4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Baliho menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang yang sedang meminta-minta. Terdapat pula logo dari Pemda

Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten

Gianyar.

b. Teks

Dalam perancangan media Baliho ini terdapat teks “KAMI butuh

perhatian anda bukan UANG anda”, penggunaan teks tersebut untuk

menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih mereka perlukan,

tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian pada teks “dengan

memberikan uang, anda telah mengajari kami menjadi masyarakat

yang tidak berguna”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan

kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang maka akan

membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya menunggu

belas kasihan dari seseorang.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Baliho

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Baliho adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan

warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin

dicapai dari media Baliho ini.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Baliho ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 250cm x 400cm.

Page 121: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

104

f. Bahan

Untuk aplikasi media Baliho ini menggunakan bahan Flexi

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini

adalah teknik cetak digital.

4.5.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Baliho dibuatkan 3 alternatif desain

yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain

Baliho ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika

dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.5.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.9 Media Baliho

Skala 1 : 40

Nama Media : Baliho

Ukuran : 250cm x 400cm

Bahan : Flexi

Teknik Cetak : Digital Printing

Page 122: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

105

Baliho ini dibuat dengan Flexi yang berbentuk Landscape karena lebih

ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang

ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Baliho ini untuk lebih menerangkan apa yang

ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada

teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Baliho ini.

4.5.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Baliho ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : 1 meter @Rp.25.000,-

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 10 buah,

Maka 250cm x 400cm = 650cm dijadikan meter = 6,5meter

Rp.25.000,- x 6,5 meter = Rp.162.500,- x 10 buah = 1.625.000

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Baliho setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.125.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Alam Bali Print)

4.10 Katalog

Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi

visual dalam bentuk Katalog sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

Page 123: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

106

4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain

a. Ilustrasi

Pada media Katalog ini adalah menampilkan gambar dari masing-

masing media komunikasi visual yang terpilih sebagai media

kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Dan juga

terdapat ilustrasi pengemis untuk menguatkan tema dari Katalog ini.

b. Teks

Teks yang terdapat dalam Katalog ini adalah berisi tentang judul dari

karya, nama penulis, nim, program studi, kata pengantar, dan

keterangan dari masing-masing media yang di rancang.

c. Huruf/Tipografi

Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,

penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Katalog

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan

juga agar teks terlihat lebih tegas.

d. Warna

Warna yang digunakan pada media Katalog adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi

yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.

e. Bentuk Fisik

Bentuk fisik dari media Katalog ini adalah persegi panjang dengan

ukuran 13cm x 19cm.

f. Bahan

Bahan yang digunakan untuk mewujudkan media Katalog ini adalah

Art Pape 210gsm

g. Teknik Cetak

Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Katalog ini

adalah teknik cetak digital.

Page 124: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

107

4.10.2 Kreatif Desain

Pada proses kreatif desain, media Katalog ini dibuatkan 3 alternatif

desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.

Desain Katalog ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih

informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.10.3 Tampilan Desain

Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai

berikut :

Gambar 4.10 Media Katalog

Skala 1 : 4

Page 125: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

108

Nama Media : Katalog

Ukuran : 13cm x 19cm

Bahan : Art Paper 210gsm

Teknik Cetak : digital printing

Media Katalog ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih

ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan

yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan

kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda

Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten

Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi

fotografi pada media Katalog ini untuk lebih menerangkan apa yang

ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada

teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks

tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada

media Katalog ini.

4.6.4 Biaya Kreatif

Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Katalog ini adalah :

- Biaya desain : Rp. 500.000,-

- Biaya cetak : 1 katalog @Rp.16.000,-

- Katalog yang akan dicetak sebanyak 10 pcs,

Maka Rp.16.000,- x 10 pcs = Rp. 160.000,-

Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah

ditambah dengan biaya desain adalah Rp.660.000,-

(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Sinar Bali Printing)

Page 126: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

109

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada studi kasus

perancangan media komunikasi visual di Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan

Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, maka berdasarkan uraian bab-bab diatas, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Media Komunikasi Visual yang efektif dan efisien dalam upaya kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar antara lain adalah Poster,

Kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, Pin, T-Shirt, Baliho, Stiker

serta Katalog.

b. Melalui konsep tegas dan mengingatkan dapat merancang media

komunikasi visual yang efektif, efisien dan komunikatif, serta tepat pada

sasaran dapat terwujud, sehingga tujuan untuk yang ingin dicapai pada

kampanye ini dapat tercapai

5.2 Saran

Melihat hal yang tertulis dalam laporan ini, adapun saran-saran yang

ingin disampaikan, antara lain:

a. Pemerintah diharapkan dapat membina para Gepeng yang telah dirazia

untuk tidak lagi menggepeng di kemudian hari, dan juga membuat media-

media kampanye yang efektif agar masyarakat sadar dan ikut serta

membantu pemerintah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar untuk ikut

serta menanggulangi permasalahan gepeng ini

b. Masyarakat diharapkan untuk ikut serta berpartisipasi membantu

pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar dalam

penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

c. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan

konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan unsur-unsur desain, seperti

Page 127: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

ilustrasi, teks / tipografi dan warna. Yang selanjutnya bisa diwujudkan

dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan media-media yang

dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi media

tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan

efisien digunakan untuk kampanye penanggulangan Gepeng ini.

144 110

Page 128: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

111

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.

Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Jakarta:

Mutiara.

Anon, Ignatius. 1980. Masyarakat dan Kelasnya. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Sosial. 1999. Buku Departemen Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah Public Relations Media dan Periklanan.

Jakarta: Gagas Ulung.

Kusmiati, Artini , 1999, Media Promosi dan Periklanan, Bandung: Bina Cipta.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : CV.

ANDI OFFSET.

Humaidi,Syarif. 2003. Nasib Mereka, Masyarakat Kelas Bawah. Jakarta.CV

Rajawali.

Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.

Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia.

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: CV Andi Offset. Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Nusantara, Guntur, Amd. 2007. Graf. Panduan Praktis Cetak Sablon. Jakarta: Kawan Pustaka.

Poerwadarminta. W.J.S 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.

………………... W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

.......................... W.J.S. 1997. Panduan cetak sablon bagi pemula, Djogja

111

Page 129: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

……………….. W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

……………….. W.J.S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Rustan, Sarianto. 2009. Layout Dasar dan Perancangannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain,

Arsitektur, Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga.

Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia, Jakarta: CV Rajawali.

Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran.

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Andi.

Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Jakarta; PT. Tarsito.

Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Yogyakarta: Andi.

Tapran, Hidayat. 2006. Grafika & Teknologi Cetak (Offset Lithografhy). Surabaya: JP BOOKS.

Widowati, Heningtyas dan Novi Mayasari. 2007. Irama Visual. Yogyakarta:

Jalasutra dan ISI Yogyakarta.

Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher. Tim Reality, 2010. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality

Publisher.

Trisno, Yuwono. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: ARLOKA. Wirya, Iwan. 1999. Kemasan Yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia.

www.gianyarkab.go.id, diakses 25 Februari 2011

112

Page 130: Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

113

www.upload.wikimedia.org.com, diakses 12 Maret 2011 www. id.wikipedia.org, diakses 17 Maret 2011

www.desaingrafisonline.blogspot.com, diakses 1 April 2011

www.kaskus.us, diakses 1 April 2011

www.photobucket.com, diakses 1 April 2011

www.2.bp.blogspot.com, diakses 2 April 2011 www.2.nd.net.com, diakses 2 April 2011

www.ih3.googleusercontent.com, diakses 2 April 2011

www.suerisley.com. diakses 2 April 2011

www.baligraph.com, diakses 4 April 2011

www.balilangitbiru.com, diakses 4 April 2011 www.mercuryfm.co.id, diakses 7 April 2011

www.tl.gstatic.com, diakses 7 April 2011

www.wordpress.com, diakses 7 April 2011

www.stefanuspeen.com, diakses 14 April 2011

www.pakkatnews.com, diakses 17 April 2011 www.swestimahardini.com, diakses 17 April 2011

www.sketch-walpaper.com, diakses 25 April 2011

www.forumbanjarmasinpost.com, diakses 12 Mei 2011

www.vintage-poster-market.com, diakses 12 Mei 2011

www.eatsmatagermant.com, diakses 2 Juni 2011