Slide 1

Sumber : New Zealand Dermatological Society IncorporatedLATAR BELAKANGDERMATITISEKSOGENENDOGENDERMATITIS KONTAK IRITANDERMATITIS KONTAK ALERGIDERMATITIS ATOPIKDERMATITIS SEBOROIKDERMATITIS DISHIDROTIKDLLGraham-Brown R, Burns TRUMUSAN MASALAHDEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGIPATOGENESISGAMBARAN KLINISDIAGNOSAPEMERIKSAAN PENUNJANGDIAGNOSA BANDINGKOMPLIKASIPENATALAKSANAANPENCEGAHANPROGNOSIS

DEFINISIEksema dishidrotik (pompholyx)"dyshidrotic Terdapat pada tangan dan kakiEPIDEMIOLOGIPrevalensi dermatitis dishidrotik 20 35% Pria dan wanita samaIklim panasMeningkat pada usia pertengahanETIOLOGIBelum diketahui secara pastiMultifaktorGenetikAtopiSensitivitasReaksi idInfeksiStres emosionalSinar UVPATOGENESISKerusakan sel T Produksi IFN - Sel T helper 2IL - 4IL - 5Leung, et al. (1992)GEJALA KLINISGambaran tapioca pearlTimbul vesikel-vesikel, sangat gatal, rasa seperti terbakarTempat predileksi : tangan, kaki, jari-jari, mukosa

DIAGNOSISPEMERIKSAAN PENUNJANGHistologiImunohistokimiaMulticolor direct immunofluorescence (MDIF)DIAGNOSA BANDING

DERMATOFITOSISDIAGNOSA BANDING

LIKEN PLANUSPSORIASIS PUSTULOSADIAGNOSA BANDING

LIMFOMA SEL TSKABIES

KOMPLIKASI

SELULITISSEPTIKEMIALIMFANGITISPENATALAKSANAANPENCEGAHANMengidentifikasi dan menghilangkan faktor-faktor yang menjadi penyebabmenghindari perhiasan dan benda lainnya yang terbuat dari nikelmenghindari paparan zat kimia yang dapat mengiritasi, seperti detergenmenggunakan sarung tangan untuk melindungi tangan terhadap bahan kimiamengelola stres dan belajar bagaimana mengekspresikan perasaan

PROGNOSISDermatitis dishidrotik merupakan penyakit kronik dan dapat residifVesikel-vesikel yang timbul dapat hilang secara berlahan-lahan dalam waktu 1-3 mingguAngka kejadian lebih banyak terjadi setelah usia pertengahan

KESIMPULANDermatitis dishidrotik merupakan dermatitis yang jarang terjadiPrevalensi dan insidensi antara pria dan wanita sama, meningkat pada usia pertengahanPenyebab tidak diketahui secara pastiPatogenesis terkait riwayat atopiGejalanya terdapat vesikel-vesikel pada tangan dan kakiPenatalaksanaan adalah dengan konsultasi, diet, obat-obatan, radiasiDAFTAR PUSTAKAAdi S, Djuanda A. Dermatitis dalam buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 5. Djuanda A, Hamzah M, Aizah S, editor. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007Graham-Brown R, Burns T. Lecture Notes Dermatologi edisi 8. Erlangga. Jakarta: 2005Amini S, Burdick A. Dyshidrotic Eczema. 2010 diunduh dari http://www.e-medicine.com/ Dyshidrotic Eczema_ eMedicine Dermatology.mht tanggal 26 Februari 2011 pukul 16.00 WIBAnne E Burdick. Dyshidrotic Dermatitis. http://www.dyshidroticeczema.net. 2006 diunduh tanggal 26 Februari 2011 pukul 17.00 WIBLouw J. What is eczema? http://www.eczemaletters.com/Treatments.aspx. Jan-Juli 2004 diunduh tanggal 26 Februari 2011 pukul 17.00 WIBHindsn M, et al. Photoallergic contact dermatitis from ketoprofen induced by drug-contaminated personal objects. J Am acad dermatol 2004; 50:215-9Principles of Pediatric Dermatology. http://www.dermatologyinfo.net/english/chapters/ chapter1,5,15-20.htm diunduh tanggal 28 Februari 2011 pukul 21.00 WIBElston DM, Ahmed DDF, Watsky KL, Schwarzenberger K. Hand dermatitis. J Am Acad Dermatol. 2002; 47:291-299 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIB) Rothe MJ, Grant-Kels JM. Atopic Dermatitis: an update. J Am Acad Dermatol. 1996; 35:1-13 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIBWthrich B. Epidemiology and natural history of atopic dermatitis. ACI Int. 1996; 8:77-82. diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIB)Nethercott JR, Holness DL, Adams RM, Belsito DV, DeLeo VA, Emmett EA. Patch testing with a routine screening tray in North America 1987 through 1989:IV. Occupation and Response. Am J Contact Dermat. 1991; 2:247-254 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIB)Smit HA and Coenraads PJ. A retrospective cohort study on the incidence of hand dermatitis in nurses. Int Arch Occup Environ Health. 1993; 64:541-544 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIB)Uter W, Pfahlberg A, Gefeller O, Schwanitz HJ. Prevalence and incidence of hand dermatitis in hairdressing apprentices: results of the POSH study. Int Arch Occup Environ Health. 1998; 71:487-492 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 14.00 WIB)DAFTAR PUSTAKAHabif T et al. Skin Disease Diagnosis and Treatment 2nd ed. Elsevier Mosby. United States of America: 2005Stuckert J, Nedorost S. Low-cobalt diet for dyshidrotic eczema patients. University Hospitals Case Medical Center volume 59, issue 6, 2 Dec 2008. 361-5 diunduh dari http://www.journals.com pada tanggal 24 Februari 2011 pukul 00.00 WIBJames W, Berger T, Elston D. Diseases of The Skin Clinical Dermatology Andrews 10th ed. Saunder Elsevier. United States of America: 2006Leung D, Greaves M. Allergic Skin Disease a Multidisciplinary Approach. Marcel Dekker. United States of America: 2000Uehara M, Kimura C. Descendant family history of atopic dermatitis. Acta Derm Venereol. 1993; 73:62-3 diunduh dari http://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 26 Februari 2011 pukul 14.00 WIBPalmer CN, et al. Common loss-of-function variants of the epidermal barrier protein filaggrin are a major predisposing factor for atopic dermatitis. Nat Genet. 2006; 38:441-6 diunduh dari ://lib.atmajaya.ac.id pada tanggal 26 Februari 2011 pukul 13.00 WIB)Goldblum J. Dermatopathology Klaus J. Busam 1st ed. Saunder Elsevier. United States of America. 2010; 17-8)New Zealand Dermatological Society Incorporated. Pompholyx diunduh dari http://DermNet NZ/ pompholyx (dyshidrotic eczema, vesicular hand eczema).mht tanggal 28 Februari 2011 pukul 21.00 WIBVelez A, Pinto F, Howard M. Dyshidrotic eczema: relevance to the immune response in situ. North American Journal of Medical Sciences 2009 August, Volume 1. No. 3. New York, USA diunduh dari http:// www.najms.org tanggal 25 Februari 2011 pukul 15.00 WIBGuttmann O. Hand Eczema. Klinik und Poliklinik fr Dermatologie und Allergologie der Ludwig-Maximilians-Universitt Mnchen. 2008Tupker R, Successful Treatment of Severe Foot Dermatitis by Iontophoresis and Local Bath-PUVA. Lecture to the Editor Dermatology Department St. Antonius Hospital Netherlanda June 24, 2003Wolff K, John R, Suurmond D. Color Atlas and Synopsis Clinical Dermatology Fitzpatricks 4th ed. McGraw-Hills. 2007

TERIMA KASIH