dermatitis

40
DERMATITIS Pembimbing : dr. Heryanto Syamsuddin , Sp.KK Disusun oleh : DIAH EKA PERMANAWATI 2010730024 KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN RSIJ SUKAPURA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015 REFRESHING

Upload: mutiararachel

Post on 17-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis

DERMATITIS

Pembimbing :dr. Heryanto Syamsuddin , Sp.KK

Disusun oleh :DIAH EKA PERMANAWATI

2010730024

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMINRSIJ SUKAPURA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

REFRESHING

Page 2: Dermatitis

DEFINISI

Peradangan kulit pada epidermis

dan dermis

Respon terhadap pengaruh faktor

eksogen dan atau faktor endogen

Kelainan klinis berupa efloresensi

polimorfik (eritema, edema, papul,

vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal

Cenderung bersifat residif dan kronis. Sinonim: Ekzema

Page 3: Dermatitis

Berdasarkan patogenesisnya dermatitis dibagi menjadi 6 jenis:

1. Dermatitis Kontak : Dematitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi

2. Dermatitis Atopik3. Dermatitis Numularis4. Neurodermatitis5. Dermatitis Statis6. Dermatitis Autosensitisasi

Klasifikasi Dermatitis

Page 4: Dermatitis

DERMATITIS KONTAK

Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit.

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis Kontak Alergi

Non-Imunologik Imunologik

Page 5: Dermatitis

DKA DKI

Etiologi Bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya rendah <1000 dalton, hapten yang bersifat lipofilik, dapat menembus stratum korneum.Pemakaian kosmetik, cat rambut, anting, kalung, tekstil, pembalut wanita.

Bahan yang bersifat iritan: detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.

Patogenesis Diperantai oleh cell-mediated immune respons (reaksi imunologik tipe IV), melalui fase sensitisasi dan fase elisitasi.

Bahan iritan langsung merusak stratum korneum, denaturasi keratin, merusak fungsi sawar kulit.

Gejala Klinis Akut: bercak eritematosa berbatas tegas, edema, papulovesikel, esikel atau bula Kronis : kering, berskuama, papul, likenifikasi, fisur, dan berbatas tidak tegas..

DKI akut : kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, eritema berbatas tegas, edema, bula, dapat terjadi nekrosis.DKI akut lambat : muncul 8-24 jam setelah kontak berupa eritema berbatas tegas dan vesikel,contoh: Dermatitis Venenata DKI kumulatif : Akibat kontak berulang-ulang berupa kulit kering, eritema, skuama, hiperkeratosis, likenifikasi difus, fisura dan nyeri.

Page 6: Dermatitis

DKA DKI

Diagnosis Anamnesis mengenai kontaktan yang dicurigai, riwayat pekerjaan, hobi, obat-obatan yang digunakan, kosmetika yang digunakan.Pemeriksaan fisik mencari lokasi dan pola lesi dapat berhubungan dengan penyebabnya

Anamnesis mengenai kontaktan yang dicurigai.

Diagnosis Banding Dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis seboroik, atau psoriasis

Dermatitis kontak alergi,

Pengobatan Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang dioleskan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak  : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa  : 4 - 48 mg/hari

Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.  Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasaMenghindari kontak dengan bahan-bahan yang bersifat alergi

Kortikosteroid topikal Hidrokortison,yang dioleskan 2 kali seharipada pagi dan sore hari.

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak  : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa  : 4 - 48 mg/hari

Menghindari pajanan bahan yang bersifat iritan

Page 7: Dermatitis

Dermatitis Kontak Alergi

Page 8: Dermatitis

Dermatitis Kontak Iritan

Akut

Page 9: Dermatitis

Dermatitis Kontak Iritan

Akut Lambat

Page 10: Dermatitis

Dermatitis Kontak Iritan

Kronis

Page 11: Dermatitis

UJI TEMPEL

Pemeriksaan uji tempel dilakukan untuk

membuktikan suatu Dermatitis Kontak Alergi

Uji tempel biasanya dilakukan dipunggung atau

lengan bawah volar.Bahan yang digunakan berupa antigen standar

buatan pabrik atau bahan yang biasa menempel pada kulit pasien dan

dicurigai sebagai penyebab alergi

Page 12: Dermatitis

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan uji tempel:

1. Dermatitis harus sudah tenang dan sembuh. Jika masih dalam keadaan akut atau berat dapat terjadi reaksi positif palsu dapat juga menyebabkan penyakitnya semakin memburuk.

2. Tes dilakukan sekurang-kurangnya 1 minggu setelah pemakaian kortikosteroid sisemik dan topikal dihentikan, sebab dapat mengakibatkan reaksi negatif palsu.

3. Uji tempel dibuka setelah 2 hari kemudian dibaca, pembacaan kedua dilakukan pada hari ke3 samapai ke 7 setelah aplikasi

4. Pemderita dilarang melakukan aktivitas yang menyebabkan uji tempel menjadi longgar, penderita dilarang mandi, dan menjaga agar tempat uji tempel selalu kering

Page 13: Dermatitis

Hasil Uji Tempel

1 = reaksi lemah (nonvesikular) : eritema, infiltrat, papul (+)

2 = reaksi kuat : edema atau vesikel (++)

3 = reaksi sangat kuat (ekstrem) : bula atau ulkus (+++)

4 = meragukan, hanya macula eritematosa

5 = iritasi seperti terbakar, pustul atau purpura

6 = reaksi negatif7 = excited skin8 = tidak dites (NT= not tested)

Page 14: Dermatitis

DERMATITIS ATOPIK

Peradangan kulit kulit kronis dan residif, disertai gatal dan umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak.

Sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi dalam keluarga atau penderita. (rinitis alergik dan asma bronkial)

Ekzema atopik/ekzema fleksural

Page 15: Dermatitis

Faktor genetik dan riwayat atopik

Makanan ; telur, susu, gandum, kedele dan

kacang tanah

Aeroalergen ; bulu binatang, tungau debu

rumah,

Etiologi

Page 16: Dermatitis

Gejala Klinis

Pruritus dapat hilang timbul

sepanjang hari. Akibat garukan dapat timbul bermacam-

macam kelainan kulit berupa papul,

likenifikasi, eritema, erosi,

eksoriasi, eksudasi dan

krusta

Page 17: Dermatitis

DA dapat dibagi menjadi 3 fase:

• Lesi mulai di muka (dahi, pipi) berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, karena digaruk dapat pecah, eksudatif, lalu timbul krusta. Lesi kemudian meluas ke tempat lain yaitu ke scalp, leher, pergelangan tangan, lengan dan tungkai.

DA Infantil (2bulan-2tahun)

• Lesi lebih kering, tidak begitu eksudatif, lebih banyak papul, likenifikasi, dan sedikit skuama. Letak kelainan kulit di lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian fleksor, kelopak mata, leher, dan lebih jarang pada wajah

DA Anak (2tahun-10tahun)

• Lesi berupa plak popular-eritematosa dan berskuama, atau plak likenifikasi .

• Cenderung menurun pada usia 30 tahun, hanya sebagian kecil yang berlangsung sampai tua. DA Dewasa

(> 10tahun)

Page 19: Dermatitis

Dermatitis Atopik Anak

Dermatitis Atopik Dewasa

Page 20: Dermatitis

• dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dermatitis numularis, skabies, iktiosis, psoriasis dematitis herpetiformis, sindrom Sezary dan penyakit Letterer-Siwe. Pada bayi, sindrom Wiskott-Aldrich dan sindrom hiper IgE.

DIAGNOSIS BANDING

Page 21: Dermatitis

Diagnosis Berbagai kriteria diagnosis DA disusun oleh

berbagai ahli ; Hanifin dan Rajka telah menyusun kriteria dan kemudian diperbaharui oleh kelompok kerja Inggris di koordinasi oleh William (1994).

Diagnosis DA ditegakkan bila mempunyai minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor.

Page 22: Dermatitis

Kriteria Mayor •Pruritus• Dermatitis di muka atau ekstensor bayi dan anak.

•Dermatitis di fleksura pada dewasa •Dermatitis kronis atau residif •Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Page 23: Dermatitis

Kriteria minor Xerosis Infeksi kulit (khususnya oleh S.

aureus dan virus H. simpleks) Dermatitis non spesifik pada

tangan dan kaki Iktiosis/hiperlinearis

palmaris/keratosis pilaris Pitiriasis alba Dermatitis di papila mame White dermatografism dan

delayed blanched response Keilitis Lipatan infra orbital Dennie –

Morgan Konjungtivitis berulang Keratokonus Katarak subkapsular anterior

Orbita menjadi gelap Muka pucat dan eritema Gatal bila berkeringat – ntolerans perifolikular Hipersensitif terhadap

makanan Perjalanan penyakit

dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi

Tes alergi kulit tipe dadakan positif –

Kadar IgE dalam serum meningkat

Awitan pada usia dini

Page 24: Dermatitis

Hidrasi kulit, krim hidrofilik urea 10% dapat pula ditambahkan krim hidrokortison 1% didalamnya

Kortikosteroid topikal; Hidrokortison 1%-2,5% sebagai anti inflamasi dioleskan 2x sehari

Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.  Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak  : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa  : 4 - 48 mg/hari

pengobatan

Page 25: Dermatitis

NEURODERMATITIS

Peradangan kulit kronis, gatal, dengan batas yang jelas, ditandai dengan penebalan kulit dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit

batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang

Liken Simpleks Kronikus

Page 26: Dermatitis

Akibat bersentuhan dengan sesuatu yang menyebabkan rasa gatal dan mengiritasi kulit, dan menyebabkan seseorang terus menggaruk

Riwayat dermatitis atopik dan psoriasis yang menyebabkan pasien menggaruk terus menerus

Stres psikis, kecemasan

Etiologi

Page 27: Dermatitis

• Bisa timbul di setiap bagian tubuh. Pada stadium awal, kulit tampak normal tetapi terasa gatal. Selanjutnya timbul bercak-bercak bersisik, kering dan berwarna lebih gelap sebagai akibat dari penggarukan dan penggosokan.

Gejala Klinis

Page 28: Dermatitis

Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang dioleskan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak  : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa  : 4 - 48 mg/hari

Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.  Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa

Edukasikan pada pasien untuk jangan menggaruk, usahakan kuku selalu pendek

Hindari stress dan pikiran yang berat

Pengobatan

Page 29: Dermatitis

DERMATITIS NUMULARIS

Dermatitis berupa lesi mata uang logam koin atau agak lonjong, berbatas tegas

dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah. Nama lain dari dermatitis nummular adalah ekzem

nummular; ekzem discoid; atau neurodermatitis nummular.

Page 30: Dermatitis

Riwayat Dermatitis Kontak Alergi maupun Iritan

Pada anak-anaksering didapati riwayat Dermatitis Atopik

Diduga infeksi Stafilokokus juga ikut berperan

Etiologi

Page 31: Dermatitis

Penderita umumnya mengeluh sangat gatal Lesi akut berupa vesikel dan papulovesikel

(0,3-1,0 cm), kemudian membesar dengan cara berkonfluensi atau meluas ke samping, membentuk suatu lesi seperti uang logam.

Lesi eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas.

Ukuran garis tengah lesi dapat mencapai 5cm.

Lesi lama berupa likenifikasi dan skuama

Gejala Klinis

Page 32: Dermatitis
Page 33: Dermatitis

•Anamnesis : Timbul bercak kemerahan sebesar ung logam disertai rasa gatal, terkadang disertai sisik halus

•Gambaran klinis : Bercak eritematosa, berbentuk plakat, sirkumsrip. Dapat terbentuk eksudat dan krusta.

DIAGNOSIS

•Dermatitis Kontak•NeurodermatitisDIAGNOSIS

BANDING

Page 34: Dermatitis

Pengobatan

Kortikosteroid topikal Hidrokortison yang dioleskan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari

Kortikosteroid oral Prednison dengan dosis Anak-anak  : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa  : 4 - 48 mg/hari

Antihistamin (CTM) dengan dosis Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa.  Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa

Edukasikan pada pasien untuk jangan menggaruk, usahakan kuku selalu pendek

Page 35: Dermatitis

DERMATITIS STASIS

Suatu dermatitis sekunder yang bersifat kronik akibat insufisiensi kronik vena atau

hipertensi vena tungkai bawah

Etiologi: Peningkatan tekanan hidrostatik vena

Page 36: Dermatitis

Dermatitis stasis biasanya timbul di pergelangan kaki. Pada awalnya kulit menjadi merah dan sedikit bersisik. Setelah beberapa minggu atau beberapa bulan, warna kulit berubah menjadi merah kehitaman.

Dapat timbul pembengkakan dan kemungkinan infeksi, yang akhirnya menyebabkan kerusakan kulit yang berat (ulserasi).

Selanjutnya terjadi perubahanekzematosa berupa eritema, skuama, kadang eksudasi dan gatal.

Gejala Klinis

Page 37: Dermatitis
Page 38: Dermatitis

•Anamnesis : Bengkak pada tungkai bawah berwarna merah kehitaman terutama saat berdiri disertai rasa gatal, dan dapat timbul luka bila digaruk

•Gambaran klinis : Edema tungkai bawah berwarna merah kehitaman, disertai skuama, eksudasi, kulit menjadi tebal dan fibrotik

DIAGNOSIS

•Dermatitis Kontak•NeurodermatitisDIAGNOSIS

BANDING

Page 39: Dermatitis

Untuk mengatasi edema, tungkai dinaikkan waktu tidur dan waktu duduk. Bila tidur kaki diangkat di atas permukan jantung selama 30 menit dilakukan 3 hingga 4 kali sehari.

Eksudat dikompres dan setelah kering berikan krim korikosteroid potensi rendah, Hidrokortison asetat dioleskan 2 kali sehari

Pengobatan

Page 40: Dermatitis

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Djuanda, dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P. 129-153.