demineralisasi dan remineralisasi struktur gigi

Upload: szemun-tang

Post on 18-Oct-2015

470 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

demineralisasi dan remineralisasi

TRANSCRIPT

  • DEMINERALISASI DAN REMINERALISASI STRUKTUR GIGI

    Oleh :

    Fitri Yunita Batubara, drg

    DEPARTEMEN ILMU KONSERVASI GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011

    Universitas Sumatera Utara

  • DAFTAR ISI Halaman

    BAB 1. PENDAHULUAN . 1

    BAB 2. DEMINERALISASI

    2.1 Karies Gigi... 2

    2.2 Erosi Gigi. 5

    BAB 3. REMINERALISASI 7

    BAB 4. KESIMPULAN. 10

    DAFTAR PUSTAKA.. 11

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    Tidak semua kehilangan mineral dari struktur gigi merupakan bagian dari

    proses patologis. Kristal-kristal pada permukaan gigi akan mengalami periode alami

    kehilangan mineral yang disebut demineralisasi dan akan memperoleh mineral

    kembali yang disebut remineralisasi,.

    Dalam waktu 30 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan pengetahuan dan

    pemahaman terjadinya karies gigi melalui struktur gigi. Saat ini telah diketahui

    bahwa dalam suatu mulut normal yang sehat terdapat suatu siklus berkelanjutan

    antara demineralisasi dan remineralisasi dari permukaan gigi. Jika kadar keasaman

    pada suatu gigi berada di bawah pH 5,5 akan terjadi peruraian ion kalsium dan fosfat

    dari gigi ke dalam saliva dan meninggalkan matriks kolagen yang mengalami

    demineralisasi. Jika saliva masih jenuh oleh ion-ion kalsium dan fosfat serta pH

    dalam lingkungan mulut naik di atas pH 5,5 maka terdapat potensi konstan untuk

    mengembalikan ion-ion tersebut ke dalam permukaan gigi sehingga terjadi

    remineralisasi.

    Di dalam tulisan ini akan dibahas tentang proses dan unsur-unsur yang

    berpengaruh terhadap terjadinya demineralisasi dan remineralisasi struktur gigi

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 2

    DEMINERALISASI

    Demineralisasi merupakan suatu keadaan dimana kristal-kristal permukaan

    gigi mengalami kehilangan mineral. Berdasarkan penyebabnya demineralisasi dapat

    dibagi menjadi dua yaitu: demineralisasi yang melibatkan bakteri (terjadi pada proses

    karies gigi) dan demineralisasi akibat bahan kimia asam (terjadi pada proses erosi

    gigi).1

    2.1 Karies Gigi Karies gigi merupakan suatu proses patologis kerusakan jaringan gigi yang

    terlokalisir. Penyakit ini dimulai dengan demineralisasi jaringan keras gigi oleh asam

    organik yang dihasilkan dari karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri

    kariogenik pada plak gigi. Seringnya terpapar dengan makanan yang mengandung

    karbohidrat yang dapat difermentasi, khususnya makanan yang mengandung gula

    akan menyebabkan peningkatan populasi bakteri kariogenik (seperti: Streptococcus

    mutans, Lactobacillus spp. dan spesies lainnya) pada lapisan biofilm. Bakteri-bakteri

    ini bersifat acidogenic dan aciduric yang merupakan penghasil asam organik

    khususnya asam laktat dan secara aktf menghasilkan asam tersebut pada nilai pH

    sekitar 5. Nilai pH tersebut merupakan nilai pH kritis untuk apatit email yang akan

    menyebabkan kerusakan.1

    Universitas Sumatera Utara

  • Nilai pH kritis dianggap sebagai nilai pH tertinggi dimana email gigi akan

    mengalami kehilangan mineral. Nilai sebenarnya tergantung pada aktivitas ion-ion

    Ca2+ dan PO43- pada hydration layer sekitar kristal email dan hal ini biasanya

    seimbang dengan konsentrasi ion-ion yang sama pada cairan saliva dan plak. Dari

    hasil penelitian laboratorium dilaporkan bahwa pH kritis email gigi berada di antara

    5,2 dan 5,5. Hal ini didasarkan pada rata-rata konsentrasi Ca2+ dan PO43- pada cairan

    saliva dan plak .1

    Selama proses karies, asam organik yang dihasilkan oleh bakteri plak

    sebagian besar tidak dalam bentuk yang terpisah (misalnya: asam laktat, yang

    ditunjukkan sebagai HL pada gambar 1). Asam organik tersebut akan berdifusi ke

    dalam email gigi melalui ruang interprismata yang berisi air (water-filled) sehingga

    pH pada hydration layer sekitar kristal email menjadi semakin rendah. Jika pH berada

    di bawah nilai kritis, kristal email akan mengalami kehilangan mineral pada suatu

    proses yang disebut demineralisasi.1

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 1. Demineralisasi email: proses kimia demineralisasi email pada ruang di antara plak dan email (interface) yang akan menghasilkan suatu lesi karies awal.6

    Lesi karies terjadi dimulai dari jaringan keras gigi: email, dentin, atau

    sementum. Proses ini diawali dengan demineralisasi sederhana pada permukaan

    jaringan keras gigi. Kemudian bakteri berkembang menyebabkan kerusakan struktur

    kolagen pada dentin dan menyebabkan lubang pada permukaan gigi. Keadaan ini

    merupakan gejala dasar karies gigi.2

    Email yang mengalami demineralisasi relatif lebih mudah pecah. Suatu saat

    ketika lesi telah merambat ke permukaan dan dentin telah terkena maka lapisan dalam

    kavitas dapat dibagi 2, yaitu:2

    1. Lapisan terinfeksi (infected layer) pada permukaan paling luar kavitas. Pada

    lapisan ini sifat struktur gigi berubah (rusak) sama sekali dan dipenuhi dengan

    jasad renik sehingga tidak akan terjadi remineralisasi lagi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Lapisan yang relative steril (affected layer) yaitu lapisan bagian dalam kavitas

    yang mengalami demineralisasi sampai ke tingkat tertentu tergantung

    kecepatan dan agresi penyakit tetapi masih berisi kerangka kolagen asli yang

    mampu mengadakan remineralisasi.

    2.2 Erosi Gigi

    Erosi gigi adalah proses demineralisasi email oleh asam akibat proses

    kelarutan. Proses kelarutan email yang terjadi merupakan akibat kelarutan garam

    dalam larutan asam. Patogenese terjadinya erosi gigi adalah akibat etching dari asam.

    Pada stadium awal erosi gigi hanya terjadi pada permukaan enamel, selanjutnya

    lapisan enamel larut selapis demi selapis. Erosi gigi terjadi oleh karena demineralisasi

    pada pemukaan dengan penguraian prisma enamel perifer.3

    Erosi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.

    Yang termasuk faktor ekstenal adalah diet,seperti jus buah, buah sitrun, karbonat,

    asam cuka), obat-obatan (asam klorida, asam askorbat, asam asetil salisilat, preparat

    besi), pekerjaan (industri yang berhubungan dengan asam), dan olahraga (berenang

    pada air yang mengandung klorit). Sedangkan yang termasuk faktor internal adalah

    sendawa dari cairan lambung, masalah psikologi (anoreksia, pecandu alkohol yang

    berat, stres yang berat), dan efek samping dari obat sitostatika (obat untuk asma

    kronis, overdosis atau kelebihan obat yang dapat mengiritasi lambung).3

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2. Erosi gigi akibat tingginya frekuensi konsumsi minuman yang mengandung karbonat.1

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 3

    REMINERALISASI

    Jika saliva masih jenuh oleh ion-ion kalsium dan fosfat serta pH dalam

    lingkungan mulut naik di atas pH 5,5 maka terdapat potensi konstan untuk

    mengembalikan ion-ion tersebut ke dalam permukaan gigi. Dengan demikian lesi

    karies awal atau erosi akan mengalami remineralisasi dan sembuh.2

    Fluoride merupakan unsur remineralisasi yang paling sering digunakan. Jika

    demineralisasi berlangsung pada lingkungan dimana ion fluoride bebas ada, maka

    stadium remineralisasi akan mendorong terjadinya fluorapatit dibandingkan

    hidroksiapatit (bila tidak ada ion fluoride bebas). Fluorapatit ini akan menempel pada

    lesi permukaan gigi. Hal ini akan memberikan beberapa keuntungan. Pertama, pH

    kritis fluorapatit adalah 4,5 berarti lebih tahan terhadap asam dan mampu

    menghambat demineralisasi lebih lanjut dibandingkan hidroksiapatit yang asli.

    Pemberian fluoride pada permukaan gigi akan meningkatkan ketahanan terhadap

    serangan karies. Keuntungan kedua adalah bahwa fluoride mempunyai daya

    bakteriostatik sedemikian sehingga spesies seperti Streptococcus mutans terhambat

    untuk tumbuh. Fluoride juga memodifikasi energi permukaan email sedemikian

    sehingga plak tidak dapat melekat erat pada email. Akhirnya fluoride berfungsi juga

    sebagai buffer pH plak pada permukaan gigi. 2

    Pada waktu yang sama, diketahui bahwa penetrasi ion kalsium dan fosfat

    sangat penting untuk memperbaiki kerusakan yang lebih dalam. Teknologi

    remineralisasi baru yang didasarkan pada fosfopeptida dari casein protein susu telah

    Universitas Sumatera Utara

  • dikembangkan. Casein phosphopeptide (CPP) berisi susunan multiphosphoseryl

    dengan kemampuan menstabilkan kalsium fosfat pada nanokomplek dalam larutan

    seperti amorphous calcium phosphate (ACP). Melalui susunan multiple phosphoseryl

    tersebut, CPP berikatan ke ACP dalam suatu larutan metastable yang mencegah

    penghancuran ion kalsium dan fosfat. CPP-ACP juga berperan sebagai reservoir bio-

    available calcium dan fosfat dan mempertahankan keadaaan supersaturasi larutan

    yang akan mempermudah remineralisasi.4 Bentuk molekul CPP-ACP dapat dilihat

    pada gambar 3.

    Gambar 3. Molekul CPP-ACP

    Dari sejumlah penelitian dinyatakan bahwa aktivitas pasangan ion netral

    CaHPO40 berhubungan dengan rata-rata remineralisasi lesi subsurface email.

    CaHPO40 akan berdifusi ke dalam lesi email dalam bentuk ion Ca2+ dan PO43- dan

    meningkatkan derajat kejenuhan (saturation) hidroksiapatit. Susunan hidroksiapatit

    akan membawa asam dan fosfat menjadi H3PO4 dan berdifusi di luar lesi sehingga

    Universitas Sumatera Utara

  • konsentrasinya menurun. Hasil ini mengindikasikan bahwa ikatan CPP-ACP berperan

    sebagai reservoir ion netral CaHPO40 yang terbentuk dengan adanya asam

    (gambar 4).

    Gambar 4. Remineralisasi email: mekanisme remineralisasi lesi subsurface email oleh CPP-ACP.1

    Asam akan dihasilkan oleh bakteri plak gigi. Dalam keadaan ini ikatan

    CPP-ACP akan menjadi buffer pH plak dan menghasilkan ion kalsium dan fosfat

    khususnya CaHPO40. Peningkatan CaHPO40 akan mengimbagi turunnya nilai pH

    sehingga akan mencegah demineralisasi email.1

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 4

    KESIMPULAN

    Setiap gigi akan mengalami siklus demineralisasi dan remineralisasi. Ketika

    pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari

    remineralisasi.

    Demineralisasi merupakan suatu keadaan dimana kristal-kristal permukaan

    gigi mengalami kehilangan mineral. Jika pH dalam lingkungan mulut naik di atas pH

    5,5 maka ion-ion kalsium dan fosfat akan kembali ke dalam permukaan gigi sehingga

    terjadi remineralisasi.

    Universitas Sumatera Utara

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Mount GJ, Hume WR. Preservation and restoration of tooth structure. Australia:

    Knowledge Book and Software, 2005: 52, 85-87, 96, 112-116,

    2. Mount GJ, Ngo H. Minimal intervention: a new concept for operative dentistry.

    Alih bahasa. Andreas Adyatmaka. Quintessence int. 2000; 31:527-33.

    3. Nurliza C. Program pencegahan erosi gigi dengan berkumur larutan baking soda

    1% untuk menurunkan kadar asam sulfat di dalam rongga mulut pada karyawan

    pabrik aluminium sulfat. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2002: 5-6.

    4. Lata S, Varghese NO, Varughese JM. Remineralization potential of fluoride and

    amorphous calcium phosphate=casein phosphopeptide on enamel lesions: An in

    vitro comparative evaluation. J Conserv Dent 2010; 13(1):42-6.

    Universitas Sumatera Utara