definisi anoreksia dan bulimia nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali...

45
Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosa Anoreksia dan bulimia adalah kelainan pola makan (eating disorder) yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Anoreksia dan bulimia merupakan penyakit mental pada seseorang dalam perilaku mengkonsumsi makanan. Gangguan makan yang menyiksa, dimana kedua keadaan itu sama bahayanya bagi tubuh. Gangguan tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan, dan ketakutan mental itu akan terpancar melalui penyiksaan fisik. 3 Gambar 2.1 Ilustrasi Eating Disorder 2.1.1 Pengertian Anoreksia Nervosa Suatu kelainan emosional yang menyebabkan tidak adanya nafsu makan yang dikenal dengan Anoreksia Nervosa. Penyakit ini merupakan suatu kelainan serius, dan bila tidak diobati penderita benar-benar kelaparan sampai mati. Anoreksia Nervosa merupakan aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. 1 Gambar 2.2 Penderita Anorexia Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati- matian untuk mencapai tubuh yang kurus. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya yaitu kematian si penderita. 1 2.1.2 Pengertian Bulimia Nervosa Bulimia Nervosa merupakan jenis penyimpangan perilaku makan yang dicirikan oleh periode makan terus menerus (binge) yang frekuen dan pemuntahan (purging) berkaitan dengan makan berlebih (overeating) karena hilang kendali dan overconcern terhadap BB. 4 Kelainan pola makan ini biasanya ditandai dengan makan banyak makanan, lalu mengeluarkan kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan hingga makanan yang baru saja ia konsumsi atau dengan menggunakan obat pencahar karena merasa bersalah telah makan makanan tersebut. 4

Upload: lamcong

Post on 01-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosa

Anoreksia dan bulimia adalah kelainan pola makan (eating disorder) yang sering terjadi pada wanita.

Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Anoreksia dan

bulimia merupakan penyakit mental pada seseorang dalam perilaku mengkonsumsi makanan.

Gangguan makan yang menyiksa, dimana kedua keadaan itu sama bahayanya bagi tubuh. Gangguan

tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan, dan ketakutan

mental itu akan terpancar melalui penyiksaan fisik. 3

Gambar 2.1 Ilustrasi Eating Disorder

2.1.1 Pengertian Anoreksia Nervosa

Suatu kelainan emosional yang menyebabkan tidak adanya nafsu makan yang dikenal dengan

Anoreksia Nervosa. Penyakit ini merupakan suatu kelainan serius, dan bila tidak diobati penderita

benar-benar kelaparan sampai mati.

Anoreksia Nervosa merupakan aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan

makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. 1

Gambar 2.2 Penderita Anorexia

Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan

makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang

terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun,

mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati-

matian untuk mencapai tubuh yang kurus. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang

berbahaya yaitu kematian si penderita. 1

2.1.2 Pengertian Bulimia Nervosa

Bulimia Nervosa merupakan jenis penyimpangan perilaku makan yang dicirikan oleh periode makan

terus menerus (binge) yang frekuen dan pemuntahan (purging) berkaitan dengan makan berlebih

(overeating) karena hilang kendali dan overconcern terhadap BB. 4

Kelainan pola makan ini biasanya ditandai dengan makan banyak makanan, lalu mengeluarkan

kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan hingga makanan yang baru saja ia

konsumsi atau dengan menggunakan obat pencahar karena merasa bersalah telah makan makanan

tersebut. 4

Page 2: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Gambar 2.3 Penderita Bulimia

2.1.3 Persamaan dan Perbedaan Anoreksia dan Bulimia Nervosa

Pada dasarnya Anoreksia dan Bulimia Nervosa mempunyai beberapa persamaan diantaranya

keduanya sama-sama memiliki ketakutan yang sangat luar biasa terhadap kelebihan berat badan.

Umumnya peningkatkan resiko anoreksia dan bulimia sama-sama didorong tuntutan profesional

seperti altlet renang, penari, pesenam, pelari, public figure, dan lain-lain. 4

Perbedaanya yaitu kebanyakan bulimia tidak anoreksik, tapi banyak anoreksik juga mengalami

bulimia. Penderita Bulimia tidak membiarkan dirinya kelaparan kecuali berat badannya di atas

normal. 4

2.2 Gambaran Kasus

Gejala umum anoreksia dan bulimia yaitu depresi, kepercayaan diri yang rendah, penampilan yang

tidak proporsional, hubungan keluarga yang terganggu, nafsu makan berkurang, sulit mengontrol

emosi, mudah terjangkit penyakit, berat badan ringan, dan kekurangan nutrisi.3

Anorexia dan Bulimia nervosa terkait dengan gangguan hampir semua sistem organ, meskipun hal ini

bukan kelainan primer akan tetapi lebih merupakan hasil malnutrisi berat. 2

2.2.1 Anoreksia

Ciri khas penderita anoreksia antara lain sebagai berikut:

1. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja, dewasa atau yang baru memasuki masa puber. 3

2. Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya prestasi sebagai nilai

kebanggaan keluarga. 3

3. Mempunyai perhatian yang berlebihan tentang kesempurnaan penampilan. 3

4. Persepsi yang salah tentang ukuran tubuhnya 4

Gambar 2.4 Ilustrasi Ciri Anoreksia yang memiliki

persepsi salah tentang ukuran tubuhnya

5. Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badannya di bawah ukuran

normal berdasarkan umur dan tinggi badan, sehingga penderita anoreksia merasa segan terhadap

makanan, hilangnya nafsu makan, hampir tidak makan sama sekali, pura-pura makan tetapi

sebenarnya makanan disembunyikan / dibuang sebelum makan. 2

Page 3: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Gambar 2.5 Ilustrasi Ciri Anoreksia yang ingin kurus

dan segan terhadap makanan

6. Mempunyai orang tua yang sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri. Penderita anoreksia

biasanya merasa harus menjadi sempurna agar mendapat perhatian dari orang tua mereka. 3

7. Ditandai dengan perubahan fisik seperti rambut rontok, terhentinya ovulasi dan menstruasi, detak

jantung melambat, kelelahan, lemah, tekanan darah rendah, dan tidak mampu menahan rasa dingin.

2,3

8. Biasanya memiliki tingkat depresi yang lebih parah dibandingkan penderita bulimia, sehingga pada

penderita Anoreksia dapat mengalami gangguan tidur berupa periode RAM (rapid eye movement)

yang singkat. 2,3

9. Rentan terkena osteoporosis karena asupan kalsium yang rendah. 3

10. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ vital lainnya jika berat badannya turun

dibawah batas normal. 3

11. Menggunakan obat pencahar atau untuk memuntahkan. 4

12. Olahraga berlebihan 4

13. Dapat menyebabkan kematian: biasanya karena kelaparan atau bunuh diri. 4

2.2.2 Bulimia

Ciri khas penderita bulimia adalah sebagai berikut:

1. Penderita lebih sulit dideteksi karena berat tubuh mereka bisa saja melebihi batas normal, di

bawah batas normal, atau bahkan mempunyai berat tubuh yang normal.3

2. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja maupun dewasa muda. 3

3. Ciri utamanya dapat dilihat dari pola makan seperti makan dalam jumlah yang banyak dan

kemudian dimuntahkan kembali atau mengonsumsi obat pencahar dan obat diuretik untuk

memuntahkan kembali makanan yang telah disantap. 3

4. Sakit tenggorokan yang kronik (akibat muntah yang berlebihan). Kebiasaan buang air besar tidak

teratur (akibat penggunaan obat pencahar yang berlebihan). Biasanya dengan berat badan normal,

kecuali yang ada kaitannya dengan anorexia dapat terjadi penurunan berat badan yang berat. 2

5. Mempunyai beberapa masalah kesehatan yang muncul akibat kebiasaan memuntahkan kembali

makanan setelah disantap, seperti terjadinya luka pada dinding perut, radang pada usus buntu,

denyut jantung tidak teratur, kerusakan pada ginjal karena rendahnya asupan potasium, rusaknya

email gigi karena terciptanya produksi asam yang berlebihan ketika muntah, dan terhentinya

menstruasi. 3

6. Kemarahan tertahan karena ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang

lazim. Biasanya penderita bulimia takut mengecewakan orang-orang yang mereka cintai dalam

lingkungan mereka. 3

2.3 Tipe Anoreksia dan Bulimia

Terdapat dua tipe anorexia, yaitu :

1. Anorexia Nervosa-Restricting Type

Page 4: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Penderita menolak makan untuk mempertahankan berat badan. Penderita tidak makan sama sekali

atau makan sangat sedikit agar tetap hidup atau karena paksaan orang lain.

Contoh : hidup hanya dengan 1 cup yogurt & 1 fat free muffin perhari selama berbulan-bulan.

Lebih bermasalah dalam relasi dengan orang lain, tidak percaya pada orang lain dan kecenderungan

untuk menyangkali bahwa dirinya bermasalah. 5

2. Anorexia Nervosa-Binge/Purge Type

Penderita secara periodik makan dalam porsi besar (binge eating) atau memunculkan purging

behaviors (muntah atau pakai pencahar).

Perbedaannya dengan bulimia adalah berat badan di bawah normal & mengalami amenorrhea.

Berkaitan dengan unstable mood & impulse control, penyalahgunaan zat, & self mutilation. 5

Tipe Bulimia:

1. Bulimia Nervosa-Purging Type

Penderita mengeluarkan makanan dengan memuntahkan atau menggunakan purging medications.5

2. Bulimia Nervosa-Non Purging Type

Penderita berolahraga berlebihan atau berpuasa untuk mengontrol berat badan, namun tidak

muncul purging behaviors. 5

2.4 Penyebab

Etiologi gangguan makan belum diketahui, akan tetapi sejumlah faktor dianggap berperan terhadap

kelainan ini, faktor-faktor tersebut adalah :

1. Faktor psikososial berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial. 2

2. Untuk berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri. 2

3. Faktor genetik: adanya bukti bahwa AN banyak didapat pada penderita dengan riwayat keluarga

gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar monozigot dibandingkan dizigot.

2

4. Faktor biologik: penurunan sintesis, uptake dan turnover serotonin serta penurunan sensitivitas

reseptor serotonin post sinaptik. 2

A. Penyebab Anorexia

1. Malfungsi hypothalamus. 5

2. Merupakan refleksi dari konflik antara keinginan untuk mencapai kemandirian & ketakutan

terhadap tantangan kehidupan dewasa. 5

3. Kekosongan perasaan karena kurangnya kasih sayang orang tua.

4. Tekanan lingkungan sosial yang menampilkan image kecantikan wanita diukur dari tubuh yang

ramping. 5

5. Penderita lebih peka terhadap pendapat orang lain, lebih konform, & lebih rigid dalam evaluasi

terhadap diri dan orang lain. 5

6. Tipikal good girl, perfeksionis, berasal dari keluarga yang menetapkan standart tinggi, overcontrol

& membatasi ekspresi emosi-emosi negatif. 5

B. Penyebab Bulimia

Page 5: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

1. Psikodinamika : child abuse. (maksudnya adalah ketika kecil mungkin dia diejek secara fisik,

makanya dimasukan ke dalam kategori abuse) 5

2. sosiocultural : tekanan lingkungan sosial yang menampilkan image kecantikan wanita diukur dari

tubuh yang ramping. 5

3. Maladaptive cognition : makanan (binge eating) menjadi cara coping terhadap emosi-emosi yang

menyakitkan. 5

4. Penderita lebih peka terhadap pendapat orang lain, lebih konform, & lebih rigid dalam evaluasi

terhadap diri dan orang lain. 5

2.5 Dampak Anoreksia dan Bulimia

Beberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari

berat badan mereka. Jika gangguan ini, baik anoreksia maupun bulimia tidak segera tertangani,

maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus

yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian. 1

Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :

a. Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun. 1

b. Komplikasi medis yang berhubungan dengan penurunan berat badan seperti Hilangnya lemak,

jantung kecil, kembung, konstipasi, nyeri abdomen, amenorea, gangguan kesuburan, lanugo, sensasi

pengecap abnormal, osteoporosis. 1

c. Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan

makanan. 1

d. Lemah, tidak bertenaga. 1

e. Sulit berkonsentrasi. 1

f. Gangguan menstruasi. 1

g. Kematian. 1

Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga

masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :

a. Perasaan tidak berharga. 1

b. Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah. 1

c. Mudah merasa bersalah. 1

d. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain. 1

e. Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak. 1

f. Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya. 1

g. Minta perhatian orang lain. 1

h. Depresi (sedih terus menerus). 1

Dampak fisik maupun psikis yang dialami oleh penderita gangguan makan tersebut tentu saja tidak

dapat diabaikan begitu saja. Mereka memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi,

dan tentu saja orangtua untuk memulihkan masalahnya agar tidak membawa dampak yang lebih

serius lagi, yaitu kematian. 1

2.6 Diagnosis

Dalam menegakkan diagnosis anorexia nervosa dapat digunakan kriteria diagnosis menurut WHO

1992 atau DSM IV. Kriteria AN menurut WHO 1992 sebagai berikut2 :

1. Penurunan berat badan paling sedikit 15 % dari yang seharusnya atau body mass index (BMI)

Page 6: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

dibawah 17,5. Penurunan berat badan terjadi akibat perlakuan diri sendiri dengan cara menghindari

makanan berlemak, olah raga, muntah atau purgasi. 2

2. Gangguan pada citra badan (body image), merasa masih gemuk meskipun sudah sangat kurus. 2

3. Gangguan endokrin pada wanita berupa amenore dan pada pria berupa impotensi dan hilangnya

ketertarikan seksual. 2

4. Jika terjadi pada masa prapubertas, perkembangan. 2

5. Pubertas tertunda atau dapat juga tertahan. 2

Diagnosis BN dapat ditegakkan berdasarkan kriteria WHO 1992 sebagai berikut : 2

1. Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan disertai ketagihan (craving) terhadap makanan

yang tidak dapat dilawan. 2

2. Muntah, purgasi atau penggunaan obat-obat seperti amfetamin, obat diit, diuretik dalam upaya

untuk mencegah efek akibat makan berlebihan. 2

3. Gejala psikopatologinya berupa ketakutan yang luar biasa akan kegemukan dan penderita

mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat badannya, sangat di bawah berat badan

sebelum sakit yang dianggap berat badan sehat atau optimal. 2

Sedangkan menurut DSM IV kriteria Bulimia nervosa sebagai berikut : 6

1. Episode makan berlebihan yang berulang.6

2. Selama makan berlebihan ada perasaan takut untuk tidak dapat berhenti makan. 6

3. Menginduksi diri sendiri secara teratur melalui muntah, pemakaian laksansia, diit ketat atau

puasa. 6

4. Rata-rata minimal 2 kali per minggu episode makan berlebihan dalam minimal 3 bulan. 6

5. Episode makan berlebihan terjadi pada anak muda dengan berat badan normal atau sedikit

gemuk. 6

Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa harus dibedakan dengan : 2

1. Chronic fatique syndrome

Di sini gejala klinik yang timbul mirip anoreksia nervosa berupa kelelahan, iritabilitas dan

memisahkan diri dari hubungan sosial, akan tetapi di sini penderita tidak menyangkal bila diberitahu

bahwa status gizinya tidak memadai dan memerlukan diit yang lebih baik agar lebih sehat. 2

2. Alergi makanan

Alergi makanan seharusnya dipertimbangkan bila telah dilakukan uji eliminasi makanan atau

penderita telah didiagnosa oleh dokter ahli alergi. 2

3. Depresi

Depresi pada remaja jarang menyebabkan pembatasan diit yang selektif atau penurunan berat

badan yang hebat kecuali bila didahului oleh anoreksia nervosa sebelumnya. 2

4. Kelainan fisik tertentu seperti tumor intrakranial, tirotoksikosis dan defisiensi hormon

pertumbuhan. 2

2.6.1 Pemeriksaan Fisik Dan Penunjang

Pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk penderita gangguan makan meliputi pemeriksaan tanda

vital, mengukur tinggi dan berat badan penderita dan pemeriksaan status pubertas. Kelainan yang

didapat pada pemeriksaan fisik berupa kehilangan berat badan yang nyata, bradikardi, hipotensi

postural, hipotermi, penipisan email akibat tumpahan asam lambung, luka pada anus akibat

penggunaan pencahar yang berlebihan, kulit dan bibir kering akibat dehidrasi.Pemeriksaan

penunjang yang diperlukan antara lain darah rutin, kadar elektrolit, kadar kalsium dan fosfat serum,

Page 7: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

pemeriksaan fungsi hati dan tiroid. Pemeriksaan elektrokardiografi dilakukan bila ada gangguan

fungsi jantung atau mendapat pengobatan antidepresan. 2

2.7 Pencegahan dan Penanggulangan

2.7.1 Pencegahan

Pencegahan anorexia dan bulimia terdiri atas dua bagian:

1. Pencegahan primer

Pencegahan primer ditujukan pada populasi berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk

mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka yang asimtomatik. Sejumlah program

pendidikan telah dicoba berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dapat mengubah sikap dan

prilaku, program tersebut ditekankan pada pemahaman tentang citra diri.2 Makan secara normal

dengan menu diet seimbang dan bila menginginkan penurunan berat badan, mulailah dengan

bimbingan ahli gizi, serta adakan diskusi keluarga tentang penyakit ini sebelum anak-anak menjadi

dewasa juga merupakan pencegahan.8

2. Program pencegahan sekunder

Program pencegahan sekunder bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini, dengan memberikan

pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer. Dengan intervensi dini

morbiditas dapat diturunkan.2

2.7.2 Penanggulangan

1. Psikologis

Penerimaan dari lingkungan merupakan langkah awal penyembuhan kelainan anoreksia dan bulimia.

Kebanyakan penderita tetap tinggal dalam penyangkalan dan menolak untuk ditolong. Langkah

penyembuhan lain adalah dengan melakukan psikoterapi pada penderita, keluarga maupun

lingkungan tempat penderita berasal.3

2. Diet Makan atau terapi nutrisi

Terapi nutrisi diperhatikan dalam 3 aspek, yaitu asupan kalori, zat gizi makro, dan zat gizi mikro.

Pada asupan kalori, dibagi lagi menjadi 3 fase: fase inisial, dimana makanan akan ditambah sekitar

30-40 kkal/kg/hari hingga mencapai antara 1000 sampai 1600 kkal/hari. Setelah itu, akan dilanjutkan

ke fase peningkatan berat badan terkontrol. Pada fase ini, target yang dituju adalah peningkatan

berat badan pasien sekitar 2-3lb/minggu. Dan setelah berat yang dituju tercapai, fase terakhir adalah

fase maintenance atau pemeliharaan berat badan, agar berat badan yang sudah tercapai tidak akan

turun lagi. Asupan kalori pada fase terakhir adalah 40-60 kkal/kg/hari.6

Pada aspek zat gizi makro, sumber kalori diperhatikan dalam bentuk protein, karbohidrat dan lemak.

Protein meliputi 15%-20% total asupan kalori per hari, karbohidrat antara 50%-55%, dan lemak pada

25%-30% total asupan harian. Terkadang perlu disertakan serat dalam konsumsi untuk mengatasi

gangguan konstipasi. Sedangkan pada zat gizi mikro, dianjurkan untuk mengkonsumsi pil suplemen

multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan harian zat gizi. 6

3 aspek tersebut di atas harus selalu diperhatikan untuk pemberian terapi yang efektif. 6

Dalam pemberian terapi, tetap diperlukan juga dukungan psikologis pasien yang baik. Terapi tidak

akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dan komitmen pasien. Walaupun terapi sudah sukses

terjalankan, potensi untuk pasien kembali seperti keadaan semula terbukti cukup tinggi. Untuk itu,

selain terapi pengembalian tingkat konsumsi, diperlukan konseling untuk menuntun arah psikologis

penderita. 6

3. Terapi

Page 8: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

a. Terapi Anoreksia Nervosa

Rawat inap di rumah sakit dianjurkan pada pasien-pasien dengan gangguan fisik berat atau pada

mereka yang gagal dengan pengobatan rawat jalan. Namun dengan rawat inap pasien sering

kehilangan berat badan kembali setelah keluar dari rumah sakit. Pemutusan sosial yang normal

dapat memperberat kondisi penderita sehingga keputusan untuk rawat inap harus berdasarkan

beberapa pertimbangan sebagai berikut:2

• Keinginan pasien dan keluarganya.

• Anjuran ahli.

• Derajat beratnya penyakit.2

Program sehari (one-day program) menggabungkan beberapa keuntungan seperti terapi yang

intensif, terapi suportif serta terapi prilaku, tanpa mengalami kerugian-kerugian rawat inap. 2

Pendekatan terapi berupa:

• Parental counseling: Pendekatan ini untuk mengajarkan hal-hal praktis seperti perencanaan

makanan, pendidikan dan mengembalikan aktivitas sehari-hari penderita pada orangtua. Terapi

keluarga akan sangat bermanfaat bila komunikasi dalam keluarga jelek, pemisahan keluarga

(separated family therapy) mungkin lebih efektif dari pada tetap tinggal dalam keluarga (cojoint

therapy) terutama pada keluarga- keluarga dengan tingkat emosi tinggi. 2

• Farmakoterapi: Pemberian obat-obatan pada terapi anoreksia nervosa masih mengecewakan.

Fluoxetine mungkin dapat mencegah kekambuhan pada pasien-pasien yang telah mencapai berat

badan yang diinginkan. 2

b. Terapi Bulimia Nervosa

Sebagian besar terapi BN didasarkan pengalaman pada orang dewasa. Banyak penelitian telah

mengkonfirmasi efikasi dari psikoterapi dan farmakoterapi yang terutama diberikan secara rawat

jalan. 2

• Cognitive Behavioural Therapy (CBT) dan Terapi Interpersonal dapat menurunkan kebiasaan

makan berlebihan, muntah, serta sikap dan tingkah laku yang menyimpang pada wanita penderita

BN. 2

• Antidepresan seperti fluoxetine dan desipramine tampak efektif bila dikombinasi dengan CBT,

serta kurang efektif bila diberikan tersendiri. 2

• Terapi keluarga bermanfaat terutama bila terdapat gangguan hubungan keluarga. 2

Gejala Penyakit Anoreksia Nervosa,

Penyebab dan Pencegahan

Anorexia Nervosa adalah gangguan psikis dimana penderitanya merasa bahwa dirinya terlalu

gemuk dan membiarkan diri mereka kelaparan. Penderita anoreksia mencoba

mempertahankan berat badan jauh di bawah normal sehingga terlihat sangat kurus. Mereka

cenderung menolak makanan meskipun terasa lapar.

Anorexia nervosa tidak benar-benar mengenai makanan. Ini merupakan cara tidak sehat

untuk mengatasi masalah emosional. Ketika anda memiliki anorexia nervosa, anda sering

Page 9: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

menyamakan kekurusan adalah bernilai.

Anorexia nervosa dapat sulit diperbaiki. Tetapi dengan pengobatan, anda dapat meningkatkan

pemikiran yang lebih baik mengenai siapa diri anda, mengembalikan kebiasaan makan yang

sehat dan menyembuhkan beberapa komplikasi serius anorexia.

Gejala Anoreksia Nervosa

Beberapa dari mereka dengan anorexia nervosa hilang berat badan umumnya karena

membatasi jumlah makanan yang mereka makan. Mereka juga mungkin mencoba

menghilangkan berat badan dengan berolahraga secara berlebihan. Orang lain dengan

anorexia menggunakan minuman keras dan obat pencahar, sama seperti bulimia. Mereka

mengontrol kalori yang di dapat dengan memuntahkan setelah mereka makan atau dengan

penyalahgunaan obat laxative, diuretic atau enema.

Tidak peduli bagaimana pengurangan berat badan dicapai, anorexia memiliki sejumlah tanda

dan gejala fisik, emosional dan kebiasaan.

Gejala fisik anoreksia:

Hilang berat badan secara ekstrim

Terlihat kurus

Kadar darah yang tidak normal

Kelelahan

Tidak bisa tidur

Pusing atau pingsan

Perubahan warna kebiruan di jari

Kuku rapuh

Rambut yang tipis, patah atau rontok

Terlambat menstruasi

Konstipasi

Kulit kering

Tidak tahan terhadap dingin

Ritme jantung yang tidak beraturan

Tekanan darah rendah

Dehidrasi

Page 10: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Osteoporosis

Bengkak pada lengan atau kaki

Gejala emosi dan kebiasaan anorexia:

Menolak untuk makan

Menyangkal rasa lapar

Berolahraga secara berlebihan

Suasana hati yang datar, atau lemah emosi

Menarik diri dari lingkungan sosial

Mudah marah

Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual

Depresi

Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet

Penyebab Anorexia Nervosa

Tidak diketahui secara khusus apa yang menyebabkan beberapa orang terkena anorexia.

Seperti banyak penyakit lain, ini merupakan kombinasi faktor biologis, psikologis dan

sosiokultural.

Biologis Beberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara

kandung perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Psikologis Mereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia.

Sebagai contoh mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki

kepribadian obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap

melakukan diet ketat dan tidak makan ketika lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat

perfeksionis yang tinggi, dengan maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah

cukup kurus.

Sosiokultural Kultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal keinginan untuk kurus. Media

banyak menayangkan gambar model atau aktor bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan

selalu dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alas an untuk

menjadi kurus, khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun, anorexia dan gangguan makan

lain telah ada sejak berabad lalu, menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata

menjadi penyebab.

Faktor risiko

Page 11: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Anorexia lebih banyak terjadi pada wanita meskipun baik laki-laki maupun wanita

dapat juga mengalami anorexia.

Anorexia lebih umum terjadi pada mereka yang berusia remaja.

Genetik. Para ahli menemukan area pada kromosom 1 menunjukkan hubungan

peningkatan risiko anorexia nervosa. Sebagai tambahan, anorexia nervosa menurun

pada keluarga.

Mereka yang mengalami kenaikan berat badan akan merasa rendah diri. Perubahan

berat badan ini akan memicu seseorang untuk memulai diet yang ekstrim.

Masa transisi. Ketika baru pindah sekolah, rumah atau pekerjaan, putusnya hubungan,

atau kematian atau sakit yang diderita oleh mereka yang dicintai, perubahan tersebut

dapat membawa tekanan emosional dan meningkatkan risiko anorexia nervosa.

Olahraga, pekerjaan dan aktivitas seni. Beberapa bidang pekerjaan, olahraga dan seni

yang menuntut tubuh kurus dapat meningkatkan risiko anorexia bagi mereka yang

berkecimpung di dalamnya.

Media yang secara rutin menunjukkan gambar model dan aktor yang kurus dapat

membuat penggemarnya ingin memiliki tubuh seperti mereka dan menempatkan

risiko anorexia terhadap mereka yang ingin seperti model dan aktor tersebut.

Pencegahan Anoreksia

Tidak ada jaminan cara untuk mencegah anorexia atau gangguan makan lain. Jika anda

memiliki anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah, diet parah atau

tidak puas terhadap penampilan, pertimbangkan untu berbicara padanya mengenai hal ini.

Meskipun anda tidak memiliki kemampuan untuk mencegah gangguan makan terjadi, anda

dapat berbicara mengenai gaya hidup yang lebih sehat.

1. Pengertian

Page 12: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Orang dengan anoreksia nervosa berusaha melaparkan diri, hidup dengan sedikit atau tanpa

makanan untuk waktu yang sangat lama, namun mereka tetap yakin bahwa mereka masih

perlu untuk menurunkan berat badan lebih banyak lagi.

Anoreksianervosalebih dari sekedarmasalahdengan makanan. Ini adalahcara

menggunakanmakanan untukmerasa mengendalikanperasaan-perasaan lainyang

mungkintampak luar biasa. Kelaparanadalah carauntuk orang dengananoreksiamerasalebih

mengendalikankehidupan merekadan untukmeredakan ketegangan, kemarahan, dan

kecemasan. Meskipuntidak ada penyebabtunggaltahuanoreksianervosa, beberapa hal yang

mungkinberkontribusi padaperkembangan gangguan ini:

1. 1. Keluarga. Orang denganibu atausaudara perempuan dengananoreksialebihmungkin

untuk mengembangkanpenyakit ini. Orangtua yangterlalu banyakmenempatkan

nilaipada penampilan, diet sendiri, dan mengkritiktubuhanak-anak merekalebih

mungkinuntuk memiliki anakdengananoreksia.

2. 2. Budaya. ASmemilikicita-citasosial

danbudayaketipisanekstrim.Wanitasebagianmendefinisikan diri mereka sendiritentang

bagaimanamenarik secara fisikmereka.

3. 3. karakteristikpribadi. Seseorang dengananoreksiamungkin merasaburuk

tentangdirinya sendiri, merasa tidak berdaya, dan membencicara diaterlihat. Dia

Page 13: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

memilikiharapan yang tidak realististerhadap dirinya sendiri danberusahauntuk

kesempurnaan. Dia merasatidak berharga, meskipun prestasi

danmerasakantekanansosial untukmenjadi kurus.

4. 4. Gangguan lainemosional. Lainmasalahkesehatan mental, seperti depresiatau

kecemasan, terjadi bersama dengananoreksia.

5. 5. Stresperistiwaatau perubahanhidup.Hal-hal sepertimemulaisekolahbaru

ataupekerjaan ataudigodaperistiwa traumatikseperti pemerkosaandapat

menyebabkananoreksiaonset.

6. 6. Biologi. Beberapafaktor biologistermasuk genetika, regulasineurotransmitter(zat

kimia saraf di otak), dan hormon-hormonterkait lainnyamungkin penting

untuktimbulnyagangguan ini

7. Tanda dan Gejala Anorexia Nervosa

Seseorang dengan anoreksia akan memiliki banyak tanda-tanda ini:

kehilangan banyak berat badan

berbicara tentang berat badan dan makanan sepanjang waktu

bergerak makanan di sekitar piring; tidak memakannya

berat dan jumlah kalori makanan

mengikuti diet ketat

kekhawatiran kenaikan berat badan

tidak akan makan di depan orang lain

mengabaikan / menyangkal kelaparan

menggunakan langkah-langkah ekstrem untuk menurunkan berat badan (self-induced

muntah, penyalahgunaan laksatif, penyalahgunaan diuretik, pil diet, puasa, olahraga

yang berlebihan)

berpikir dia gemuk ketika dia terlalu kurus

banyak mendapat sakit yang

beratnya beberapa kali sehari diri

tindakan moody

merasa tertekan

merasa tersinggung

tidak bersosialisasi

memakai pakaian longgar untuk menyembunyikan tampilan

1. Memperlakukan Anorexia Nervosa 2. 1. Orang dengan penyakit ini bisa menjadi lebih baik. Pengobatan tergantung pada

apa yang orang kebutuhan. Orang tersebut harus kembali ke berat badan yang sehat.

Kadang-kadang, ini berarti akan ke rumah sakit dan tinggal di sana untuk pengobatan.

Berbagai jenis penyedia layanan kesehatan, seperti dokter, ahli gizi, dan terapis, akan

membantu pasien menjadi lebih baik. HCPs ini akan membantu pasien mendapatkan

kembali berat badan, meningkatkan kesehatan fisik dan gizi, belajar pola makan sehat,

dan mengatasi pikiran dan perasaan yang terkait dengan gangguan tersebut. Setelah

meninggalkan rumah sakit, pasien terus mendapatkan bantuan dari HCPs nya.

3. 2. Tapi tinggal di rumah sakit mungkin tidak diperlukan. Tipe lain dari program

pengobatan adalah satu di mana seseorang pergi ke rumah sakit siang hari, tetapi

kehidupan di rumah. Orang lain dengan anoreksia dapat sembuh dengan mendapatkan

Page 14: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

konseling individu dari suatu HCP, seperti terapis yang mengkhususkan diri dalam

gangguan makan.

4. 3. Banyak kali, gangguan makan terjadi dengan masalah lain, seperti depresi dan

masalah kecemasan. Masalah ini juga diobati bersama dengan anoreksia, dan

mungkin melibatkan obat-obatan yang membantu mengurangi perasaan depresi dan

kecemasan.

5. 4. Keluarga konseling dan kelompok-kelompok pendukung juga dapat menjadi bagian

dari pengobatan. Jika pasien masih muda, terapi keluarga sangat penting. Kelompok

pendukung membantu pasien dan keluarga berbicara tentang pengalaman mereka dan

saling membantu menjadi lebih baik.

1. Diagnosis, Prevalensi dan Prognosis Anorexia Nervosa

Diagnosis anorexia nervosa mengharuskan seseorang melakukan penolakan agar bisa

mempertahankan berat badan yang sehat dan normal untuk usia dan tinggi badannya (lihat

Kriteria DSM-IV-TR pada Tabel 15.1). Kriteria DSM-IV-TR untuk anoreksia nervosa

mengharuskan agar berat badan seseorang setidaknya 15 persen lebih rendah dari berat badan

yang sehat minimum untuk usia dan tinggi badannya (APA, 2000). Seringkali, berat badan

orang tersebut jauh di bawah itu. Sebagai contoh, seorang wanita muda dengan tinggi 5 kaki

6 inci yang mengalami anoreksia mungkin memiliki berat 95 pound, jika berat badan sehat

wanita yang tinggi ini adalah antara 120 dan 159 pound. Pada wanita dan anak perempuan

yang mulai menstruasi, kehilangan berat badan menyebabkan mereka berhenti mengalami

siklus menstruasi, kondisi yang dikenal sebagai amenore.

1. DSM-IV-IR

2. Kriteria Diagnostik dari Anorexia Nervosa

DSM-IV-TR menetapkan bahwa disengaja atau tidak penurunan berat badan yang ekstrim

dan pemikiran yang menyimpang tentang tubuh seseorang adalah fitur kunci dari anoreksia

nervosa.

1. a. Penolakan untuk mempertahankan berat badan pada atau di atas berat badan

minimal yang normal untuk usia dan tinggi badan (misalnya, penurunan berat badan

menjadi 15 persen di bawah berat badan minimal yang sehat, atau ketidakmampuan

untuk mempertahankan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan,

mengakibatkan berat badan 15 persen di bawah berat badan minimal yang sehat)

2. b. Kekhawatiran berlebihan terhadap berat badan atau menjadi gemuk, meskipun

sebenarnya kurus.

3. c. Distorsi dalam persepsi berat badan atau bentuk tubuh seseorang, pengaruh berat

badan atau bentuk yang tidak semestinya pada evaluasi diri, atau penolakan pada

keadaan berat badan yang rendah.

4. d. Pada wanita yang telah mencapai menarche, amenore (tidak adanya setidaknya tiga

siklus menstruasi berturut-turut)

Meskipun kurus, namun orang-orang dengan anoreksia nervosa memiliki kekhawatiran yang

berlebihan terhadap kegemukan. Mereka memiliki image yang menyimpang tentang

gambaran tubuhnya, merasa yakin bahwa mereka gemuk dan perlu menurunkan berat badan

lebih banyak. Evaluasi diri dari penderita anoreksia bergantung sepenuhnya pada berat badan

Page 15: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

dan kontrol mereka atas makannya. Mereka percaya bahwa kondisi mereka adalah baik dan

berharga jika mereka memiliki kontrol penuh atas makan mereka dan ketika mereka

kehilangan berat badan. Penurunan berat badan menyebabkan orang dengan anoreksia

menjadi mudah lelah, dan mereka berusaha untuk berolahraga secara berlebihan dan

mengatur jadwal yang melelahkan di tempat kerja atau sekolah.

Orang dengan anoreksia sering menunjukkan ritual yang rumit dalam hal makanan, seperti

yang telah dijelaskan penulis Marya Hornbacher dalam otobiografinya, Wasted (Hornbacher,

1998, hlm 254 255):

Saya menyebar kertas depan saya, menyimpan yoghurt samping, dan melihat jam

tangan. Saya membaca kalimat yang sama berulang-ulang, untuk membuktikan

bahwa saya bisa duduk di depan makanan tanpa menyentuhnya, untuk membuktikan

bahwa hal itu bukan masalah besar. Setelah lima menit berlalu, saya mulai meminum

yoghurt itu...Anda mengambil seujung sendok yoghurt, dan dengan hati-hati hanya

mengambil bagian yang meleleh. Kemudian membiarkan yogurt itu menetes sampai

hanya ada sedikit yoghurt tersisa di sendok. Dengan berhati-hatilah saya menunggu

untuk menjilatinya, Anda hanya menjilat sedikit pada suatu waktu, dan ini

berlangsung setidaknya empat atau lima jilatan, dan Anda harus menjilat bagian

belakang sendok pertama, kemudian membalikkan bagian atas sendok dan menjilat

bagian depannya, dengan ujung lidah. Kemudian menyimpan lagi yoghurt itu

samping. Membaca satu halaman penuh, dan tidak melihat yoghurt untuk memastikan

ia mencair. Berulang-ulang. Jangan mengambil satu sendok penuh, jangan makan

apapun kecuali yoghurt itu meleleh. Jangan berkhayal tentang topping, Oreo yang

hancur, atau saus cokelat. Jangan berfantasi tentang sandwich. sandwich akan

membuat situasi menjadi sangat rumit.

Orang dengan anoreksia nervosa beratnya secara signifikan kurang dari tinggi dan berat

badan mereka yang semestinya.

Sekitar 1 persen orang akan mengalami anorexia nervosa dalam hidupnya, dan antara 90 dan

95 persen orang yang didiagnosis dengan anoreksia nervosa adalah perempuan (Hoek & van

Hoeken, 2003; Striegel-Moore, Dohm, dkk, 2003). Perempuan kulit putih lebih mungkin

untuk mengalami dibandingkan perempuan Hitam dalam hal gangguan ini. Anorexia nervosa

biasanya dimulai pada masa remaja, antara usia 15 dan 19 (Striegel-Moore, 1995). Jalannya

gangguan sangat bervariasi dari orang ke orang. Studi jangka panjang yang dilakukan di

Eropa menunjukkan bahwa setengah dari wanita yang mengalami anoreksia nervosa

sepenuhnya pulih dalam waktu 10 tahun setelah pengobatan, tetapi sisanya terus menderita

masalah yang terkait dengan makanan atau psikopatologi lain, terutama depresi (Herpertz-

Dahlmann, Muller, dkk, 2001;.. Lowe dkk, 2001; Wentz dkk, 2001)..

Anorexia nervosa adalah gangguan fisiologis yang sangat berbahaya. Tingkat kematian di

antara orang-orang dengan anoreksia adalah 5 sampai 8 persen (Polivy & Herman, 2002).

Beberapa konsekuensi paling serius dari anoreksia adalah komplikasi kardiovaskular,

termasuk bradikardia (perlambatan denyut jantung ekstrim), aritmia (denyut jantung tidak

teratur), dan gagal jantung. Komplikasi lain yang berpotensi serius dari anoreksia adalah

pembesaran perut yang akut, sampai pecah. Kekuatan tulang merupakan masalah bagi wanita

dengan anoreksia yang memiliki amenore, mungkin karena kadar estrogen rendah

mempengaruhi kekuatan tulang. Kerusakan ginjal telah ditemukan pada beberapa pasien

dengan anoreksia, dan gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat membuat orang dengan

anoreksia lebih rentan terhadap penyakit parah.

1. Jenis Anorexia nervosa

Page 16: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Dalam kutipan Suara sebelumnya, Hornbacher menggambarkan salah satu dari dua jenis

anoreksia, jenis tertentu. Orang dengan tipe anorexia nervosa tertentu hanya menolak makan

sebagai cara untuk mencegah kenaikan berat badan. Beberapa orang dengan anorexia tertentu

mencoba keluar rumah sehari penuh tanpa makan apapun. Kebanyakan mereka makan dalam

jumlah yang sangat kecil setiap hari, sebagian hanya untuk tetap hidup dan sebagian karena

paksaan dari orang lain untuk makan. Hornbacher bertahan selama berbulan-bulan hanya

dengan secangkir yogurt dan muffin bebas lemak per hari. Daphne, dalam studi kasus berikut

ini, juga memiliki tipe anorexia nervosa tertentu.

1. Efek Anorexia nervosa

Tubuh tidak mendapatkan energi dari makanan yang dibutuhkan, sehingga melambat.

Lihatlah gambar untuk mengetahui bagaimana anoreksia mempengaruhi kesehatan Anda.

1. 1. Otak dan Saraf

Tidak bisa berpikir benar

takut berat badan

menyedihkan

Moody

mudah marah

memori buruk

pingsan

perubahan kimia otak

rambut

rambut menipis dan akan rapuh

1. 2. jantung

Tekanan darah rendah

Tingkat memperlambat jantung

kepakan jantung (palpitasi)

gagal jantung

1. 3. darah

anemia dan masalah darah lainnya

1. 4. Otot dan Sendi

lemah otot

bengkak sendi

patah tulang

osteoporosis

1. 5. ginjal

batu ginjal

gagal ginjal

Page 17: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

1. 6. Cairan tubuh

kalium rendah

magnesium rendah

rendah natrium

1. 7. usus

sembelit

kembung

1. 8. hormon

periode berhenti

keropos tulang

1. 9. Masalah tumbuh

kesulitan hamil

Jika hamil, risiko lebih tinggi untuk:

a) Keguguran

b) memiliki C-section

c) bayi dengan berat lahir rendah

d) depresi pascamelahirkan

10.kulit

mudah memar

kulit kering

pertumbuhan rambut halus di seluruh tubuh

menjadi dingin dengan mudah

kulit kuning

kuku mendapatkan rapuh

1. Studi Kasus

Daphne memiliki tinggi badan 5 kaki 11 inci dan beratnya 102 pound. Dia telah merasa

"besar" karena ketinggian di atas teman sekolahnya di kelas lima. Dia telah menjalani diet

sejak itu. Selama tahun pertamanya di sekolah, Daphne memutuskan bahwa ia harus

mengambil langkah-langkah drastis untuk menurunkan berat badan lebih. Dia mulai dengan

mengurangi asupan kalori sekitar 1.000 kalori per hari. Dia kehilangan beberapa kilo, tapi ia

tidak puas, jadi dia mengurangi asupan hingga 500 kalori per hari. Dia juga memulai program

olahraga berat. Setiap hari, Daphne tidak akan membiarkan dirinya makan sampai ia berjalan

setidaknya 10 mil. Lalu ia hanya mengkonsumsi beberapa jenis sayuran dan segenggam

sereal. Kemudian di hari itu, dia mungkin mengkonsumsi sayuran dan buah lebih banyak, tapi

dia akan menunggu sampai ia begitu lapar sampai pingsan. Berat badan Daphne turun sampai

110 kilogram dan ia berhenti menstruasi. Ibunya mengungkapkan beberapa kekhawatiran

tentang betapa Daphne hanya makan sedkit sekali, tapi karena ibunya cenderung kelebihan

berat badan, ia tidak menyurutkan niat Daphne untuk diet.

Ketika tiba saatnya masuk perguruan tinggi, Daphne adalah senang tapi juga takut, karena dia

Page 18: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

selalu menjadi bintang pelajar di sekolah tinggi dan tidak yakin dia bisa

mempertahankankannya. Ketika di perguruan tinggi pada periode pemeriksaan pertama di

perguruan tinggi, Daphne banyak mendapat nilai B. Dia merasa sangat rentan, merasa gagal,

dan seolah-olah dia kehilangan kontrol. Dia juga tidak senang dengan kehidupan sosialnya

pada pertengahan semester pertama. Daphne memutuskan bahwa banyak hal yang mungkin

akan lebih baik jika ia kehilangan berat badan lebih, sehingga ia mengurangi asupan makanan

dengan dua apel dan segenggam sereal setiap hari. Dia juga berlari setidaknya 15 mil setiap

hari. Pada akhir semester musim gugur, berat badannya turun menjadi 102 pound. Dia juga

mengalami kelelahan kronis, sulit berkonsentrasi, dan kadang-kadang pingsan. Namun,

ketika Daphne melihat ke cermin, ia melihat seorang wanita, muda sederhana yang ingin

menurunkan berat badan lebih.

Tabel 15.2 Tinjauan Konsep

Perbandingan Gangguan Makan Gangguan makan bervariasi menurut karakteristiknya.

Gejala

Jenis yang

membatasi

AN*

Jenis

binge/purge

AN*

Jenis purging

AN*

Jenis non

purging AN*

Gangguan

binge-eating

AN*__

Berat badan

Harus kurang

lebih dari

15%

Harus kurang

lebih dari 15%

Seringkali

normal atau

kadang

berlebih

Seringkali

normal atau

kadang

berlebih

Seringkali

sangat berat

Image tubuh Ketat Ketat Terlalu

khawatir

Terlalu

khawatir

Seringkali

benci dengan

berat berlebih

Binge Tidak Ya Ya Ya Ya

Perilaku purge

atau

kompensasi lain

Tidak Ya Ya Tidak Tidak

Kurang control

saat makan Tidak Selama binge Ya Ya Ya

Amenorrhea

pada wanita Ya Ya Tidak lazim Ya Ya

* AN mengacu pada anoreksia nervosa, BN untuk bulimia nervosa.

Jenis lainnya adalah jenis binge/purge anoreksia nervosa, di mana orang secara berkala

terlibat dalam perilaku makan berlebihan atau membersihkan (misalnya, muntah atau

penyalahgunaan obat pencahar atau diuretik). Gangguan ini berbeda dengan bulimia nervosa

dalam dua hal. Pertama, orang dengan tipe Inge/purge anoreksia setidaknya tetap berada 15

persen di bawah berat badan yang sehat, sedangkan orang-orang dengan bulimia nervosa

biasanya pada berat badan normal atau agak kelebihan berat badan. Kedua, wanita dengan

binge/purge anoreksia sering mengalami amenore, sedangkan wanita dengan bulimia nervosa

biasanya tidak. Seringkali, seseorang dengan jenis binge/purge anoreksia nervosa tidak

terlibat dalam binges di mana dia makan banyak makanan, namun, jika dia makan bahkan

dalam jumlah kecil, dia merasa seolah-olah dia telah makan berlebih dan akan membersihkan

makanan itu.

Orang dengan tipe membatasi anoreksia lebih mungkin dibandingkan dengan jenis

binge/purge dengan memiliki perasaan yang mendalam tentang rasa tidak percaya terhadap

Page 19: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

orang lain dan kecenderungan untuk menyangkal bahwa mereka memiliki masalah. Orang

dengan binge/purge anoreksia lebih cenderung memiliki masalah dengan suasana hati yang

tidak stabil dan pengendalian impuls, dengan alkohol dan penyalahgunaan obat lain, dan

melukai diri sendiri (Garner, Garfinkel, & O'Shaughnessy, 1985). Mereka juga cenderung

memiliki banyak gangguan kronis.

1. TREATMEN

Pengobatan untuk anorexia nervosa mencoba untuk mengatasi tiga bidang utama.

1. 1. Mengembalikan seseorang untuk berat badan yang sehat,

2. 2. Mengobati gangguan psikologis yang berkaitan dengan penyakit

3. 3. Mengurangi atau menghilangkan perilaku atau pikiran yang awalnya mengarah

pada makan teratur.

Jika anoreksia nervosa tidak diobati, komplikasi serius seperti sebagai kondisi jantung dan

gagal ginjal dapat innitiate dan akhirnya menyebabkan kematian.

1. A. Dietary

Suplemen zinc telah ditunjukkan dalam berbagai penelitian bermanfaat dalam

pengobatan AN bahkan pada pasien tidak menderita defisiensi seng, dengan

membantu meningkatkan berat badan.

Asam lemak esensial: Asam Asam lemak omega-3 docosahexaenoic acid (DHA) dan

eicosapentaenoic acid (EPA) telah terbukti bermanfaat bagi berbagai gangguan

neuropsikiatri. Ada melaporkan peningkatan pesat dalam sebuah kasus yang parah

AN diobati dengan etil-asam eicosapentaenoic (E-EPA) dan mikronutrienDHA dan

EPA suplemen telah terbukti menjadi manfaat di banyak gangguan komorbid AN

termasuk: perhatian. defisit / hyperactivity disorder (ADHD), autisme, gangguan

depresi utama (PDK), gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian borderline.

Percepatan penurunan kognitif dan gangguan kognitif ringan (MCI) berkorelasi

dengan tingkat jaringan menurunkan DHA / EPA, dan suplemen telah meningkatkan

fungsi kognitif.

Nutrisi konseling

Nutrisi Terapi Medis; (MNT) juga disebut sebagai Terapi Gizi adalah pengembangan

dan penyediaan perawatan gizi atau terapi berdasarkan penilaian rinci sejarah medis

seseorang, sejarah psikososial, pemeriksaan fisik, dan sejarah diet

1. B. Obat

Olanzapine: telah terbukti efektif dalam mengobati aspek-aspek tertentu AN termasuk

untuk membantu menaikkan indeks massa tubuh dan mengurangi obsessionality,

termasuk pikiran obsesif tentang makanan

1. C. Terapi

Terapi perilaku kognitif (CBT) CBT adalah sebuah pendekatan berbasis bukti yang

dalam studi sampai saat ini telah terbukti berguna pada remaja dan orang dewasa

dengan anoreksia nervosa

Page 20: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Penerimaan dan terapi komitmen: Jenis CBT, telah menjanjikan dalam pengobatan

AN "peserta mengalami perbaikan klinis yang signifikan pada setidaknya beberapa

tindakan, tidak ada peserta memburuk atau hilang berat badan bahkan di 1-tahun

tindak-lanjut."

Terapi Kognitif Remediasi (CRT): adalah terapi rehabilitasi kognitif dikembangkan di

King College di London yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan

neurokognitif seperti perhatian, memori kerja, fleksibilitas kognitif dan perencanaan,

dan fungsi eksekutif yang mengarah ke fungsi sosial ditingkatkan. Penelitian

neuropsikologi telah menunjukkan bahwa pasien dengan AN memiliki kesulitan

dalam fleksibilitas kognitif. Dalam studi yang dilakukan di Kings College dan di

Polandia dengan remaja CRT terbukti bermanfaat dalam mengobati anoreksia

nervosa, di Amerika Serikat uji klinis masih sedang dilakukan oleh Institut Nasional

Kesehatan Mental pada remaja usia 10-17 dan Stanford University di lebih dari 16

mata pelajaran sebagai terapi penghubung dengan terapi perilaku kognitif.

Keluarga Terapi: Bentuk yang paling efektif terapi untuk remaja dengan anoreksia

adalah terapi keluarga [190] Ada berbagai bentuk terapi keluarga yang telah terbukti

untuk bekerja dalam pengobatan remaja AN termasuk "conjoint terapi keluarga"

(CFT),. di mana orang tua dan anak terlihat bersama-sama oleh para terapis yang

sama, "dipisahkan terapi keluarga" (SFT) di mana orang tua dan anak menghadiri

terapi secara terpisah dengan terapis yang berbeda. "Menunjukkan kohort Eisler

bahwa, terlepas dari jenis FBT, 75% pasien memiliki hasil yang baik, 15% hasil

antara ..."

Maudsley Keluarga Terapi: tahun 4 sampai 5 menindaklanjuti studi pendekatan

Maudsley, model manualized, yang menunjukkan pemulihan penuh pada tingkat

hingga 90% [193].

[Sunting] Pengobatan alternative

Yoga: Dalam penelitian pendahuluan pengobatan yoga indivualized telah

menunjukkan hasil positif untuk digunakan sebagai terapi tambahan untuk perawatan

standar. Pengobatan itu terbukti mengurangi gejala gangguan makan, termasuk

keasyikan makanan, yang mengalami penurunan segera setelah setiap sesi. Skor pada

Pemeriksaan Gangguan Makan menurun secara konsisten selama pengobatan.

1. D. Prognosis Prognosis jangka panjang dari anoreksia adalah lebih pada sisi yang menguntungkan.

Komorbiditas Survei Nasional Replikasi dilakukan di antara lebih dari 9.282 peserta

di seluruh Amerika Serikat, hasil menemukan bahwa rata-rata durasi anoreksia

nervosa adalah 1,7 tahun. "Bertentangan dengan apa yang orang mungkin percaya,

anoreksia tidak selalu merupakan penyakit kronis, dalam banyak kasus, itu berjalan

saja dan orang-orang mendapatkan yang lebih baik ..."

Dalam kasus-kasus anoreksia nervosa remaja yang memanfaatkan pengobatan

Keluarga 75% dari pasien memiliki hasil yang baik dan 15% menunjukkan hasil yang

belum menengah yang lebih positif. [191] Dalam lima tahun pasca perawatan tindak

lanjut dari Terapi Keluarga Maudsley pemulihan penuh rate antara 75% dan 90%.

Bahkan dalam kasus yang parah AN, meskipun tingkat kambuhan mencatat 30%

setelah rawat inap, dan waktu panjang untuk pemulihan mulai 57-79 bulan, tingkat

pemulihan penuh masih 76% . Ada kasus-kasus relaps minimal bahkan pada jangka

panjang follow-up dilakukan antara 10-15 tahun .Prognosis jangka panjang dari

anoreksia nervosa berubah:. Seperlima dari pasien tetap sakit parah, lain kelima

pasien sembuh sepenuhnya dan 3 / 5 dari pasien memiliki program berfluktuasi dan

kronis (Gelder, Mayou dan Geddes 2005).

Page 21: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

2. E. Epidemiologi Anoreksia memiliki prevalensi rata-rata 0,3-1% pada wanita dan 0,1% pada pria

untuk diagnosis di negara maju. Kondisi ini sangat mempengaruhi wanita remaja

muda, dengan antara 15 dan 19 tahun membuat sampai 40% dari semua kasus. Sekitar

75% orang dengan anoreksia adalah perempuan [199]. Anoreksia nervosa lebih umum

di kelas sosial atas dan dinyatakan menjadi langka di negara-negara kurang

berkembang (Gelder, Mayou dan Geddes

etika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas

pertambahan berat badan, terutama remaja putri, karena mereka mengalami pertambahan

jumlah jaringan lemak, sehingga mudah untuk menjadi gemuk apabila mengkonsumsi

makanan yang berkalori tinggi. Pada kenyataannya kebanyakan wanita ingin terlihat

langsing dan kurus karena beranggapan banhwa menjadi kurus akan membuat mereka

bahagia, sukses, dan popular. Remaja dengan gangguan makan memiliki masalah dengan

body imagenya. Artinya mereka sudah mempunyai suatu mind set ( pemikiran yang sudah

terpatri di otak ) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka merasa tubuhnya gemuk, banyak

lemak disana-sini, dan tidak sedap dipandang.1

Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan gambaran tubuh,

ketakutan yang luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan

yang normal dan hilangnya siklus mentruasi (pada wanita). Penderita yang umumnya terjadi

pada remaja putri biasanya mengalami gangguan makan, berupa aktifitas untuk menguruskan

badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja melalui control yang ketat.2

Pada anoreksia nervosa terjadi hilangnya nafsu makan atau terganggunya pusat nafsu makan.

Hal tersebut disebabkan oleh konsep yang terputar balik mengenai konsep penampilan tubuh,

sehingga penderita mempunyai rasa takut yang berlebihan terhadap kegemukan. Penderita

anoreksia nervosa sadar mereka lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan

mereka, karena bisa berakibat meningkatnya berat badan. Berbeda dengan korban kelaparan,

penderita anoreksia nervosa mampu menjaga kekuatan dan kegiatan sehari-hari mendekati

normal. Tidak merasa lapar dan tidak cemas terhadap kondisinya.3

Takut gemuk atau merasa terlalu gemuk ini terutama terjadi pada wanita, sehingga

membatasi makan dan terkadang tidak makan atau puasa. Akhirnya tidak mau makan hingga

penderita kurus kering. Kelainan ini banyak terjadi di dalam masyarkat yang memuja bentuk

tubuh yang kurus kering. Mereka terus-menerus malakukan diet mati-matian untuk mencapai

tubuh yang kurus, yang pada akhirnya kondisi ini menimbulkan efek yang berbahaya yaitu

kematian .2

penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada 10% penderitanya.3

Pada penderita anorekasia nervosa dapat menurunkan berat badannya antara 25 – 50 % dari

berat badan sebenarnya. Dampak fisik yang umumnya terjadi penderita adalah kehilangan

selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi apapun, lemah tidak bertenaga, sulit

berkonsentrasi dan terjadi gangguan mentruasi. Namun dampak psikis juga terpengaruhi,

seperti mempunyai perasaan tidak berharga, sensitiv mudah tersinggung atau marah, mudah

merasa bersalah, kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak percaya diri,

cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya, minta perhatian orang lain, dan

depresi. Dampak fisik maupun psikis yang terjadi akibat gangguan makan tersebut

memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi, dan tentu saja orang tua.1

1. II. DEFENISI

Page 22: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Defenisi anorekasi nervosa menurut DSM-IV adalah :4,5

1. Menolak mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal

menurut usia dan tinggi badan (misalnya, menurunkan berat badan untuk

mempertahankan berat badan kurang dari 85% yang diharapkan; atau kegagalan untuk

menaikan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, menyebabkan

berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan).

2. Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, walaupun

sesungguhnya memiliki berat badan kurang.

3. Gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri; berat badan

atau bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau menyangkal

keseriusan berat badannya yang rendah.

4. Pada wanita pascamenarki, amenore yaitu tidak ada sekurangnya tiga siklus

menstruasi berturut-turut (seorang wanita dianggap mengalami amenore jika

periodenya timbul hanya setelah pemberian hormon, misalnya, estrogen).

1. III. EPIDEMIOLOGI

Gangguan makan dalam berbagi bentuk telah dilaporkan pada sampai 4% pelajar remaja dan

dewasa muda.4

Sekitar 95% penderita adalah wanita, kelainan ini biasanya terjadi pada masa

remaja dan terkadang pada masa dewasa. Anoreksia nervosa diperkirakan terjadi pada kira-

kira 0,5 sampai 1% gadis remaja. Biasanya menyerang orang-orang golongan social ekonomi

menenngah ke atas.3 Gangguan ini terjadi 10 sampai 20 kali lebih sering pada wanita

dibandingkan laki-laki. Lebih sering pada Negara yang maju, dan mungkin ditemukan

dengan frekuensi tertinggi pada wanita muda yang profesinya memerlukan kekurusan ,

seperti model dan penari balet.4

1. IV. ETIOLOGI

Faktor biologis, social, dan psikologis adalah terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa. 4

1. Faktor biologis

Kelaparan menyebabkan banyak perubahan biokimia, beberapa diantaranya juga ditemukan

pada depresi, seperti hiperkortisolemia dan nonsupresi oleh deksametason. Terjadi penekanan

fungsi tiroid, amenore, yang mencerminkan penurunan kadar hormonal. Kelainan tersebut

dapat dikoreksi dengan pemberian makanan kembali.

1. Faktor social

Penderita menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam masyarakat yang menekankan

kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga adalah spesifik pada anoreksia

nervosa. Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan memiliki riwayat keluarga depresi,

ketergantungan alcohol, atau suatu gangguan makan.

1. Faktor psikologis dan psikodinamis

Anoreksia nervosa tampaknya merupakan suatu reaksi terhadap kebutuhan pada remaja untuk

menjadi lebih mandiri dan meningkatkan fungsi social dan seksual. Biasanya mereka tidak

mempunyai rasa otonomi dan kemandirian, biasanya tumbuh di bawah kendali orang tua.

Page 23: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Kelaparan yang diciptakan sendiri (self starvation) mungkin merupakan usaha untuk meraih

pengakuan sebgai orang yang unik dan khusus. Hanya memalui tindakan disiplin diri yang

tidak lazim pasien anoreksia dapat mengembangkan rasa otonomi dan kemandirian.

1. V. GAMBARAN KLINIS 6

1. Ada 2 macam subtype dari anoreksia nervosa yang didasarkan atas metode-

metode yang digunakan untuk mengkontrol berat badan, yaitu :

1. Mengkontrol pengurangan berat badan dengan mengkonsumsi kalori

yang sangat rendah dan olah raga.

2. Terkadang terjadi bulimia diantara jarak makan, dan kelaparan dengan

mempunyai kebiasaan memuntahkan dan penggunaan laksan dan

diuretic daripada menggunakan obat penurun berat badan.

3. Gejala klinis/symptom

1. Gejala yang predominan adalah ketakutan yang sangat akan

kenaikan berat badan, sampai terjadi phobia terhadap makanan.

Ketakutan terhadap makanan disertai dengan penyalahartian

dari body image; banyak pasien merasa diri mereka sangat

gendut, walaupun sebenarnya mereka sangat kurus.

2. Banyak penderita anoreksia nervosa mempunyai obsessive

compulsive behavior, misalnya mereka sering sekali mencuci

tangan berulang-ulang, pasien cenderung kaku dan

perfeksionis yang mengarahkan pada diagnosis gangguan

kepribadian, seperti narcissisme, atau riwayat gangguan

kepribadian.

3. Penyesuaian seksual yang buruk

4. Penderita anoreksia nervosa biasanya menunjukan perilaku

yang aneh tentang makanan, seperti menyembunyikan

makanan, membawa makanan dalam kantong, saat makan

mereka membuang makanan, memotong makanan menjadi

potongan kecil-kecil.

5. Gangguan tidur dan gangguan depresi pada umumnya.

6. Muntah yang dipaksakan

7. Biasanya aktifitas dan program olah raga yang berlebihan

1. Tanda Anoreksia nervosa

1. Menyamarkan kekurusan mereka dengan baju dan make-up

2. Kulit kering dan kering, rambut halus, dan alopesia ringan.

3. Subtype bulimia berat, seperti kehilangan enamel gigi karena asam lambung,

ketika penderita muntah. Bahkan terdapat scar pada dorsum akibat jari-jari

yang dimasukan ke mulut untuk memaksakan muntah.

4. Hypokalemi dan kelainan EKG

5. Kelainan neurology (seperti seizure dan neuropaty) dan anemia yang

berhubungan dengan kekurangan gizi dan kelaparan.

1. VI. DIAGNOSIS

Pedoman diagnostic Anoreksia Nervosa menurut PPDGJ-III adalah :7

- Mempunyai ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu

dan atau dipertahankan oleh penderita.

Page 24: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

- Untuk suatu diagnosis yang pasti dibutuhkan semua hal seperti di bawah ini, yaitu:

Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang seharusnya ( baik yang

berkurang maupun yang tidak tercapai) atau Quetelet’s body mass index adalah

17,5% atau kurang.

Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindari makanan yang

mengandung lemak dan salah satu hal di bawah ini :

o Merangsang muntah oleh dirinya sendiri

o Menggunakan pencahar

o Olah raga berlebihan

o Menggunakan obat penahan nafsu makan dan atau diuretika.

o Terdapat distorsi body image dalam psikopatologi yang spesifik dimana

ketakutan gemuk terus menerus menyerang penderita, penilaian yang

berlebihan terhadap berat badan yang rendah.

o Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypothalamic-piyuitary-

gonadal aksis, dengan manifestasi pada wanita sebagai amenore dan pada pria

suatu kehilangan minat dan potensi seksual. Juga dapat terjadi kenaikan

hormon pertumbuhan, kortisol, perubahan metabolisme peripheral dari

hormone tiroid, dan sekresi insulin abnormal.

o Jika onset terjadinya pada masa prubertas, perkembangan prubertas tertunda

atau dapat juga tertahan. Pada penyembuhan, prubertas kembali normal, tetapi

menarche terlambat.

- Pemeriksaan patologi dan laboratorium, tidak ada tes laboratorium tunggal yang

mutlak mambantu menegakan diagnosa anoreksia nervosa. Urutan uji saring laboratorium

adalah diperlukan pada orang yang memenuhi criteria anoreksia nervosa. Tes tersebut dapat

berupa elektrolit serum dan tes fungsi ginjal, tes glukosa, EKG, kadar kolesterol, test supresi

deksametason, dan kadar karoten. Klinisi mungkin menemukan penurunan hormon tiroid,

penurunan glukosa serum, nonsupresi kortisol setelah deksametason, hipokalemia,

peningkatan nitrogen urea darah, dan hiperkolesterolemia.

1. VII. KOMPLIKASI MEDIS DARI GANGGUAN MAKAN

Berhubungan dengan penurunan berat badan :4

- Kaheksia : hilangnya lemak, massa otot, penurunan metabolisme tiroid (sindrom

T3 rendah), intoleransi dingin, dan sulit mempertahankan temperatur inti tubuh.

- Jantung : hilangnya otot jantung, jantung kecil, aritmia jantung, termasuk kontraksi

premature atrium dan ventrikel, perpanjangan transmisi berkas HIS (perpanjangan interval

QT, bradikardia, takikardia ventricular, kematian mendadak.

- Pencernaan-gastrointestinal: perlambatan pengosongan lambung, kembunng,

konstiopasi, nyeri abdomen.

- Reproduktif : Amenore, kadar leutenizing hormone (LH) dan follicle stimulating

hormone (FSH) yang rendah.

- Dermatologis: lanugo (rambut halus tumbuh di seluruh tubuh), edema.

Page 25: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

- Hematologys : leucopenia

- Neuropsikiatri : sensasi kecap yng abnormal ( mungkin karena defesiensi dari seng

), depresi apatetik, gangguan kognitif ringan.

- Rangka osteoporosis.

Berhubungan dengan mencahar ( muntah dan penyalahgunaan laksatif)

- Metabolisme : kelainan elektrolit, terutama alkalosis hipokalemik, hipokloremik,

dan hipomagnesimia.

- Pencernaan-gastrointestinal : peradangan dan pembesaran kelenjar liur dan

pancreas, dengan peningkatan amylase serum, erosi esophagus dan lambung, usus

disfungsional dengan dilatasi haustra.

- Gigi: erosi enamel gigi, terutama bagian depan, dengan dengan kerusakan gigi

yang bersanngkutan.

- Neuropsikiatrik : kejang (berhubungan dengan pergeseran cairan yang besar dan

gangguan elektrolit), neuropati ringan, kelelahan, dan kelemahan, gangguan kognitif lainnya.

VIII. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding anoreksia nervosa adalah dipersulit oleh penyangkalan pasien tentang

gejalanya, kerahasiaan di sekitar ritual makan pasien yang aneh dan penolakan pasien untuk

mencari pengobatan. dibawah ini adalah diagnosis banding untuk anoreksia nervosa.4

1. Anoreksia nervosa harus dibedakan dengan dengan kekurusan pada umumnya, terlalu

kurus, tetapi penurunan berat badannya kurang dari 15% berat badan normal.

Pemikiran sekarang diperkirakan, bahwa anoreksia nervosa adalah gangguan yang

khusus, dan tidak mencerminkan penurunan berat badan yang berlanjut.

2. Gangguan organic, seperti tumor otak yang melibatkan jaras hypothalamus-pituitary,

penyakit Addison, Diabetes Mellitus, dan gangguan gastrointestinal.

3. Gangguan psikologi, pada umumnya pasien depresi mengalami suatu penurunan nafsu

makan, sedangkan pada anoreksia nervosa mengaku memiliki nafsu makan yang

normal dan merasa lapar. Pada agitasi depresif, hiperaktifitas yang ditemukan pada

anoreksia nervosa adalah direncanakan dan merupakan ritual. Preokupasi dengan

makanan yang mengandung kalori, resep makanan dan persiapan pesta pencicipan

makanan adalah tipikal pada pasien anoreksia nervosa dan tidak ditemukan pada

penderita gangguan depresif. Dan pada pasien dengan gangguan depresif tidak

memiliki ketakutan yang kuat akan kegemukan atau gangguan citra tubuh, seperti

yang dimiliki oleh pasien anoreksia nervosa.

4. Sekitar 50% penderita anoreksia nervosa ditemui ktiteria untuk diagnosis tersangka

bulimia, dinamakan bullimarexia atau bulimia nervosa sebagai variasi dari penyakit.

5.Bulimia nervosa 6. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

7. Belum Diperiksa

Page 26: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

8. Bulimia Nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan

berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan

yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk

penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75%

orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang

disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga

yang berlebihan juga merupakan ciri umum.

9. Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat serta Pengobatan

10. Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal

dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat.

Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan

kelainan makan. Bulimia merupakan keadaan dimana seorang pasien makan secara

berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya.

Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya

diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat

kencing dengan menggunakan obat diuretik.

11. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat

dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan

mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh

bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.

12. Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan sebagai aksi untuk

mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge. Pasien berobsesi untuk

membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga makanan yang masuk tidak

sempat terserap tubuh.

13. Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta makan ini, diduga terdorong

oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang berhubungan dengan berat badan,

bentuk badan ataupun makanan. Mereka menganggap, makan merupakan kegiatan

paling menyenangkan dan bisa menghilangkan depresi. Namun kebahagiaan itu hanya

berlangsung sementara karena akhirnya mereka kembali membenci makanan serta

marah atas control diri terhadap pesta makan yang kurang. Kebencian ini membuat

mereka terobsesi untuk membersihkan makanan tersebut dari tubuh.

14. Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun pada beberapa penderita

bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode setelahnya.

15. Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu berhubungan dengan control diet

ataupun penurunan berat badan. Penderita bulimia biasanya terlalu memperhatikan

berat badan, selalu merasa kurang percaya diri dengan berat badan sehingga

cenderung melakukan diet berlebih. Bedanya dengan penderita anorexia, penderita

bulimia memiliki berat badan yang lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui

oleh masyarakat umum.

16. 17. Penyebab Bulimia

18. Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab bulimia belum diketahui

secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para

ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini:

19. - masalah keluarga - perilaku maladaptif - pertentangan identitas diri - budaya yang

terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.

20. Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab

bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai

ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan

Page 27: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat

badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.

21. Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa

gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya

menderita bulimia.

22. Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses

kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter

dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya

penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan

secara spesifik karena kompleksnya penyakit.

23. Gejala Bulimia [ad#ad-1]

24. Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge

bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga berlebihan.

25. Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah.

Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum dalam masyarakat. Makan

merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi.

Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan dengan

jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.

26. Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja memiliki berat badan normal

atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala

bulimia, yaitu: 27. Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja

dilakukan berkali-kali)

28. Olah raga berlebih.

29. Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak,

pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi sehingga

gigi yang Nampak jelas.

30. Terlalu terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.

31. 32. Diagnosis bulimia

33. Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia susah karena ini

menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal oleh penderita. Namun sebagai

dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa

dipakai sebagai patokan. 34. Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini ditandai dengan

porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan seorang

manusia dalam jangka waktu dua jam.

35. Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu periode.

36. Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi berat badan secara

ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan

diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan.

37. Pesta makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi

minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga bulan.

38. Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.

39. 40. Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan

41. Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan kemudian

membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai macam organ akan rusak

akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti 42. pembengkakan kelenjar ludah di pipi

43. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk

merangsang muntah

44. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan

mengeluarkan asam lambung

Page 28: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

45. Kadar kalium yang rendah dalam darah.

46. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin

47. Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau

pembengkakan

48. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan

borok, pecah atau penyempitan.

49. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa

mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .

50. Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic

secara berlebih.

51. Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social, penderita bulimia cenderung akan

bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive, seringkali merasa

stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.

52. 53. Pengobatan Bulimia

54. Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati bulimia: 55. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan

perilaku menyimpangnya.

56. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu

mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi.

Tetapi bulimia aka

57. Bulimia Nervosa, Gangguan Makan 58. Psikologi Zone 09.05.2010 Bulimia Nervosa, Gangguan Makan2012-01-

20T18:04:28+00:00 Arsip Lama 2 Comments

59. 60. Ilustrasi

61. Bulimia berasal dari bahasa yunani yang berarti “lapar seperti sapi jantan”, Gangguan

ini mencakup episode konsumsi sejumlah besar makanan secara cepat, diikuti dengan

perilaku kompensatori, seperti muntah, puasa, atau olahraga berlebihan, untuk

mencegah terjadinya berat badan bertambah.

62. Dalam buku Psikologi Abnormal oleh G.C.Davidson dkk, pada tahun 2000, DSM

mendefinikan bahwa bumilia berawal dari makan makanan secara berlebih lebihan.

Pada bulimia, makan berlebihan biasanya dilakukan secara diam-diam, dapat dipacu

dengan stres dan berbagai emosi negatif yang ditimbulkannya, dan terus berlangsung

hingga orang yang bersangkutan hingga orang yang bersangkutan merasa sangat

kekenyangan.

63. Setelah selesai makan berlebihan, rasa jijik, rasa tidak nyaman, dan takut bila berat

badan bertambah memicu tahap kedua bulimia nervosa, pengurasan untuk

menghilangkan efek asepan kalori kaena makan berlebihan. Paling sering pasien

memasukkan jari-jari mereka kedalam tenggorokan agar tersendak, namun setelah

satu waktu banyak yang dapat muntah bila menghendakinya tanpa membuat diri

mereka tersendak.

64. Perubahan fisik pada bulimia nervosa Seperti halnya anoreksia nervosa, bulimia terkait dengan beberapa efek samping pada

fisik. Meskipun lebih jarang dari pada anoreksia, menstruasi tidak teratur, termasuk

Page 29: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

amenorea, dapat terjadi, meskipun para pasien bulimia biasanya memiliki indeks

massa tubuh dan IMT yang normal.

65. Prognosis Pemantauan yang telah dilakukan dalam beberapa penelitian bahwa bulimia sebesar

70% dapat disembuhkan, meskipun sekitar 10 persen masih tetap sepenuhnya

simtomatik. Para pasien bulimia yang lebih sering makan berlebihan dan muntah,

komorbid dengan penyalahgunaan zat, atau memiliki riwayat depresi memiliki

prognosis lebih buruk dibanding pasien tanpa faktor-faktor tersebut.

66. Penanganan gangguan makan Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan

untuk menangani pasien bulimia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan

secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada bulimia, perlu untuk diberikan

intervensi biologis dan psikologis.

67. Penanganan biologis Karena bulimia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani

dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan

dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi

depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal

itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-

gejala psikologis.

68. Penanganan Psikologis bulimia Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar

penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam

teori fairburn, psien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat

terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian

mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah

bertambahnya berat badan.

69. lainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara

terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita.

Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri.

Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa

adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta

penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan

ciri umum.

70. Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat serta Pengobatan

71. Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal

dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat.

Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan

kelainan makan. Bulimia merupakan keadaan dimana seorang pasien makan secara

berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya.

Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya

diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat

kencing dengan menggunakan obat diuretik.

72. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat

dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan

mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh

bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.

73. Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan sebagai aksi untuk

mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge. Pasien berobsesi untuk

Page 30: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga makanan yang masuk tidak

sempat terserap tubuh.

74. Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta makan ini, diduga terdorong

oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang berhubungan dengan berat badan,

bentuk badan ataupun makanan. Mereka menganggap, makan merupakan kegiatan

paling menyenangkan dan bisa menghilangkan depresi. Namun kebahagiaan itu hanya

berlangsung sementara karena akhirnya mereka kembali membenci makanan serta

marah atas control diri terhadap pesta makan yang kurang. Kebencian ini membuat

mereka terobsesi untuk membersihkan makanan tersebut dari tubuh.

75. Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun pada beberapa penderita

bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode setelahnya.

76. Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu berhubungan dengan control diet

ataupun penurunan berat badan. Penderita bulimia biasanya terlalu memperhatikan

berat badan, selalu merasa kurang percaya diri dengan berat badan sehingga

cenderung melakukan diet berlebih. Bedanya dengan penderita anorexia, penderita

bulimia memiliki berat badan yang lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui

oleh masyarakat umum.

77. 78. Penyebab Bulimia

79. Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab bulimia belum diketahui

secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para

ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini:

80. - masalah keluarga - perilaku maladaptif - pertentangan identitas diri - budaya yang

terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.

81. Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab

bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai

ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan

berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat

badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.

82. Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa

gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya

menderita bulimia.

83. Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses

kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter

dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya

penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan

secara spesifik karena kompleksnya penyakit.

84. Gejala Bulimia [ad#ad-1]

85. Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge

bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga berlebihan.

86. Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah.

Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum dalam masyarakat. Makan

merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi.

Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan dengan

jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.

87. Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja memiliki berat badan normal

atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala

bulimia, yaitu: 88. Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja

dilakukan berkali-kali)

89. Olah raga berlebih.

Page 31: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

90. Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak,

pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi sehingga

gigi yang Nampak jelas.

91. Terlalu terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.

92. 93. Diagnosis bulimia

94. Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia susah karena ini

menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal oleh penderita. Namun sebagai

dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa

dipakai sebagai patokan. 95. Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini ditandai dengan

porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan seorang

manusia dalam jangka waktu dua jam.

96. Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu periode.

97. Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi berat badan secara

ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan

diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan.

98. Pesta makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi

minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga bulan.

99. Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.

100.

101. Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan

102. Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan kemudian

membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai macam organ akan rusak

akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti 103. pembengkakan kelenjar ludah di pipi 104. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk

merangsang muntah

105. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung

106. Kadar kalium yang rendah dalam darah. 107. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin 108. Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau

pembengkakan

109. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.

110. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .

111. Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.

112. Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social, penderita bulimia

cenderung akan bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive,

seringkali merasa stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.

113.

114. Pengobatan Bulimia

115. Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati bulimia: 116. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan

perilaku menyimpangnya.

117. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi.

Tetapi bulimia akan kambuh kembali jika pemakaian obat dihentikan

118. BULIMIA NERVOSA 119. Emirza Nur Wicaksono Juni 27, 2013

120. [0] comments

121. DEFINISI

Page 32: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

122. Bulimia merupakan bahasa latin dari sebuah kata Yunani boulimia, yang

artinya “extreme hunger” alias lapar yang amat sangat. Ini sesuai dengan gambaran

para bulimics -orang yang bulimia-, mereka cenderung makan dalam jumlah banyak

dalam waktu yang singkat, seperti orang yang kelaparan. Dan selanjutnya sebagai

“kompensasi” dari pola makannya tersebut, mereka akan melakukan berbagai cara

yang intinya supaya berat badan mereka tidak bertambah meski mereka sudah makan

banyak. Bulimia nervosa merupakan satu gangguan fungsi makan yang ditandai oleh

episode nafsu makan yang lahap tanpa dapat dikendalikan. Penyelaan sosial dan

gangguan fisik yaitu, nyeri abdomen atau mual-mual, menghentikan pesta makan

yang sering diikuti oleh perasaan bersalah, depresi, atau muak terhadap diri sendiri.

Orang selalu memiliki perilaku kompensasi yang rekuren seperti mencahar ( muntah

yang diinduksi sendiri, pemakaian laksatif yang berulang, atau pemakaian diuretika),

puasa, atau latihan yang berat. Namun pasien bulimia nervosa mampu

mempertahankan berat badan yang normal.

123. DSM-IV membagikan Bulimia nervosa dalam dua bentuk

yaitu purging dannonpurging. Pada tipe purging, individu tersebut memuntahkan

kembali makanan secara sengaja. Dilakukan dengan menusukkan jari ke tenggorokan,

atau dengan menggunakan obat-obatan laksatif, obat pencahar, maupun obat-obatan

lain. Tujuannya agar makanan tidak sempat dicerna oleh tubuh sehingga tidak

menambah berat badan. Pada tipe nonpurging, individu tersebut menggunakan cara

lain selain cara yang digunakan pada tipe purging, seperti berpuasa atau berolahraga

secara berlebihan. Tujuannya agar energi yang dihasilkan dari makanan dapat

langsung dibakar dan habis. Menurut kriteria diagnostik dalam Diagnostic and

Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat ( DSM-IV), pesta makan dan

perilaku kompensasi harus terjadi dengan rata-rata sekurangnya dua kali seminggu

selama tiga bulan.

124. EPIDEMIOLOGI 125. Bullimia nervosa lebih sering ditemukan pada wanita di bandingkan pada laki-

laki, Diperkirakan bulimia nervosa terjadi pada sekitar satu sampai tiga persen pada

wanita muda. Onsetnya lebih sering pada masa remaja atau pada masa dewasa

muda. Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal dan

kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya mereka orang-

orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya dan cenderung perfeksionis.

Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering

mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku kompulsif, misalnya,

mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau

lainnya.

126. Prevalensi bulimia nervosa untuk wanita di Amerika Serikat adalah 2%

sampai 3%, namun dapat mencapai 10% pada populasi yang rentan, seperti perguruan

tinggi yang khusus untuk wanita. Gejala yang kadang ditemukan pada bullimia

nervosa, seperti episode pesta makan dan mencahar yang terisolasi, telah dilaporkan

pada hampir 40 persen wanita perguruan tinggi. Kejadian ada pria hanya

sepersepuluh dari wanita. Secara demografis, sebagian besar pasien dengan bulimia

nervosa masih lajang, berpendidikan perguruan tinggi, dan dipertengahan usia 20

tahunan. Namun, kebanyakan pasien mulai mengalami gejala

bulimia nervosa selama masa pubertas. Bulimia terjadi pada 2,3% perempuan kulit

putih, dan 0,40% pada wanita kulit hitam. Faktor risiko untuk bulimia

nervosa meliputi pelecehan seksual saat anak-anak, homoseksualitas laki-laki, tinggal

sendirian,tinggal di asrama mahasiswi, kontrol glikemik diabetes yang buruk,perasaan

rendah diri, diet, keterlibatan dengan atletik, pekerjaan yang berfokus pada berat

Page 33: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

badan. Pasien dengan faktor-faktor risiko atau pada populasi berisiko tinggi untuk

terkena gangguan ini, harus segera menjalani skrining

127. Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal dan

kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya mereka orang-

orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya dan cenderung perfeksionis.

Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering

mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku kompulsif, misalnya,

mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau

lainnya.

128. Bullimia nervosa sering terjadi pada orang dengan angka gangguan mood dan

gangguan pengendalian impuls yang tinggi. Juga telah dilaporkan terjadi pada orang

yang memiliki resiko gangguan berhubungan dengan zat dan gangguan kepribadian,

memiliki angka gangguan kecemasan dan gangguan dissosiatif yang meningkat dan

riwayat penyiksaan seksual.

129. ETIOLOGI 130. Faktor genetik, Pada umumnya para peneliti percaya bahwa faktor

hereditas berpengaruh terhadap gangguan pola makan. Neurotransmitter tertentu,

suatu senyawa kimia yang menghantarkan impuls syaraf, pada orang yang bulimia

kadarnya tidak normal sehingga para peneliti ini beranggapan ada kelainan pada

sistem syaraf pusat yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Neurotransmitter yang

abnormal tersebut adalah serotonin, yang juga dipercaya sebagai neurotransmitter

yang berhubungan dengan gangguan mood. Penelitian terhadap kembar identik dan

kembar fraternal membuktikan bahwa prilaku gangguan pola makan pada kembar

identik lebih besar kemungkinan terjadinya dibandingkan kembar fraternal. Hal itu

disebabkan susunan genetik kembar identik sama dibandingkan kembar fraternal.

131. Faktor biologis, gangguan pola makan juga dipengaruhi oleh komponen

gentika lainnya yakni neurochemistry. Para peneliti telah menemukan bahwa

neurotransmitter serotonin dan norepinefrin secara signifikan menurun pada pasien

yang menderita Anorexia dan Bulimia Nervosa akut. Neurotransmitter ini akan

berfungsi secara abnormal pada penderita depresi. Hal ini membuktikan bahwa ada

hubungan antara dua gangguan tersebut. Disamping menciptakan rasa kepuasan fisik

dan emosi, neurotransmitter serotonin juga menghasilkan efek kurang nafsu makan.

Bahan kimia otak juga telah diteliti pengaruhnya terhadap gangguan pola makan.

Ditandai dengan meningkatnya kadar hormon vasopressin dan kortisol. Kedua

hormone ini secara normal di keluarkan sebagai respon terhadap stress yang dialami

oleh penderita tersebut. Pada penelitian lain ditemukan bahwa tingginya level

neuropeptida dan peptide juga berpengaruh terhadap penderita Bulimia. Kedua

hormon tersebut menyebabkan rangsangan untuk makan pada uji coba binatang.

Kadar hormone.

132. Faktor sosiokultural. Pasien dengan bulimia nervosa, seperti pasien dengan

anoreksia nervosa, cenderung mereka yang memiliki kedudukan tinggi dan perlu

berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi kurus. Banyak pasien bulimia

nervosa adalah pasien terdepresi dan memiliki depresi familial yang tinggi hal ini

disebabkan olehorang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan yang

mengharuskan pengontrolan berat badan yang ketat seperti balet, senam, modeling

dapat sebagai faktor risiko timbulnya bulimia nervosa. Faktor sosiokultural

merupakan salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap timbulnya

kelainan ini. Kita tahu bahwa makanan yang banyak beredar serta disukai oleh banyak

orang pada masa ini adalah makanan seperti roti-roti, fast food, es krim, pizza yang

merupakan karbohidrat olahan. Setelah diteliti, mereka yang mengkonsumsi makanan

Page 34: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

ini, kadar serotonin dalam darah mereka meningkat sementara hingga 450 %. Coba

lihat juga makanan yang ditawarkan oleh berbagai gerai makanan yang ada di pusat

perbelanjaan, sebagian besar merupakan makanan karbohidrat olahan. Itulah salah

satu alasan kenapa di negara-negara maju angka kejadian bulimia pada gadis remaja

atau wanita muda nya cukup tinggi. Berbeda dengan mereka yang tinggal di negara

berkembang, yang pola konsumerisme berbeda, pola makan juga berbeda. Di negara

berkembang, orang lebih banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat bukan

olahan -nasi, sayur, buah- yang efeknya jauh lebih rendah dalam meningkatkan

serotonin dalam darah. Tapi kalau di negara berkembang yang mall-mall nya juga

berkembang pesat, berarti perlu diteliti lebih lanjut tentang kejadian bulimia

nervosanya.

133. Faktor psikologis. Pasien dengan bullimia nervosa memiliki kesulitan dengan

kebutuhan remaja, tetapi pasien bulimia nervosa lebih mengungkapkan, marah, dan

impulsif dibandingkan pasien anoreksia nervosa. Ketegantungan alkohol, mencuri di

toko, dan labilitas emosional (termasuk usaha bunuh diri) adalah berhubungan dengan

bulimia nervosa. Pasien bulimia nervosa biasanya merasakan makan yang tidak

terkendali yang dilakukannya sebagai ego-distonik dibandingkan pasien dengan

anoreksia nervosa sehingga pasien dengan bulimia nervosa lebih cepat mencari

bantuan.

134. Beberapa referensi membagi etiologi dalam beberapa model:

135. 1. Model adikasi : Bulimia Nervosa diyakini sebagai adiksi terhadap makanan

dan tingkah laku. Hal ini berhubungan dengan pengobatan bulimia Nervosa yang

menekan kan pada penghentian, dukungan sosial dan mencegah kekambuhan, dimana

metode ini mirip dengan pengobatan adiksi terhadap alcohol maupun obat-obatan

2. Model keluarga : Gangguan makan pada remaja berhubungan dengan system

interaksi antara keluarga. Oleh karena itu fokus pengobatan penderita bulimia nervosa

adalah disfungsi interaksi dalam keluarga. Penderita bulimia nervosa pada umumnya

memiliki riwayat kekerasan fisik maupun seksual semasa kanak-kanak

3. Model sosial budaya : Publikasi media tentang hubungan antara tubuh yang

langsing dengan karier yang sukses telah merangsang para remaja untuk melakukan

diet supaya tubuhnya menjadi langsing. Banyak remaja yang gagal mencapai

keaadaan ini dan akhirnya menjadi penderita bulimia nervosa

4. Model kognitif dan tingkah laku : Bulimia nervosa merupakan implementasi

tingkah laku yang irasional tentang bentuk tubuh, berat badan, diet dan kepercayaan

diri. Fokus pengobatan adalah mengidentifikasi disfungsi ini dan membantu

menumbuhkan keyakinan yang rasional. Penderita diberikan jadwal makan yang jelas

dan teratur

5. Model psikodinamik : Bulimia nervosa merupakan usaha untuk mengendalikan

atau menghindari dampak perasaan yang tertekan, implusif dan kecemasan.

Pengobatan psikodinamik adalah mencari proses yang mendasari penderita bulimia

nervosa terutama gambaran psikososialnya.

6. Faktor yang berperan :

• Faktor psikososial : Berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan

sosial untuk berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri

• Faktor genetik : Adanya bukti bahwa bulimia banyak didapat pada penderita dengan

riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar

monozigot dibandingkan dizigot

• Faktor biologik : Berdasarkan studi ditemukan fakta bahwa genetik, hormon dan

bahan kimia yang terdapat di otak berpengaruh terhadap efek perkembangan dan

pemulihan bulimia

Page 35: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

• Faktor budaya : Kebanyakan orang menilai bahwa cantik identik dengan kurus dan

terkadang kondisi tersebut menjadi suatu tuntutan kerja. Anggapan ini pun menjadi

budaya yang berkembang di masyarakat

• Perasaan pribadi : Penderita bulimia senantiasa berputus asa terhadap dirinya

sendiri, tidak percaya diri sehingga mereka diet dengan cara menggunakan pil diet

bahkan memuntahkan makanan. Penilaian orang terhadapa dirinya menyebabkan

kecemasan dan tekanan yang dapat menyebabkan stress sehingga untuk mengatasinya

mereka cenderung ke arah bulimia

136. KLASIFIKASI 137. • Bulimia Nervosa-Purging Type : Tipe yang memuntahkan kembali makanan

setelah sangat kenyang (menggunakan purging medications). Dilakukan dengan

menusukkan jari ke tenggorokan, atau dengan menggunakan obat-obatan laksatif,

obat pencahar, maupun obat-obatan lain. Tujuannya agar makanan tidak sempat

dicerna oleh tubuh sehingga tidak menambah berat badan

• Bulimia Nervosa-Non Purging Type : Penderita berolahraga berlebihan setelah

makan atau berpuasa untuk mengontrol berat badan, namun tidak muncul purging

behaviors. Tujuannya agar energi yang dihasilkan dari makanan dapat langsung

dibakar dan habis

138. KRITERIA DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS 139. Tanda yang nampak pada orang bulimia nervosa

140. • Makan Banyak berkelanjutan

• Menguruskan badan dengan diet berlebihan, puasa, latihan berlebihan atau

memuntahkan kembali

• Memaksakan diri secara berlebihan untuk kurus

• Secara berkelanjutan masuk ke kamar mandi setelah makan

• Jari-jari memerah

• Pipi lembam

• Selalu mengukur diri dengan bentuk badan dan berat badan

• Depresi atau emosi tidak stabil

• Periode menstruasi yang tidak umum

• Gigi bermasalah, seperti gigi bolong

• Mulas-mulas

141. Kriteria diagnostik dari bulimia nervosa berdasarkan DSM –IV, Diagnostic

and Kriteria Statistical Disorders, ec.4.

142. A. Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh kedua hal

berikut ini

143. i. makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam 2 jam), jumlah makan

jauh lebih besar daripada yang dimakan kebanyakan orang pada waktu dan situasi

yang serupa.

144. ii. Perasaan hilang kendali terhadap makan selama episode tersebut (misalnya

merasa tidak dapat menghentikan makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak

yang dimakannya).

145. B. Perilaku kompensasi yang relevan yang tidak layak untuk mencegah

kenaikan berat badan, seperti muntah diinduksikan sendiri, penyalahgunaan laksatif,

enema, atau medika lain, puasa, atau olahraga berat.

146. C. Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai, keduanya terjadi

dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam seminggu selama 3 bulan.

147. D. Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.

148. E. Gangguan tidak terjadi semata mata selama episode anoreksia nervosa.

149. Gejala gejala bulimia nervosa yaitu :

Page 36: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

150. - Makan dalam jumlah yang berlebihan.

151. - Terobsesi dengan makanan dan kalori.

152. - Melakukan perangsangan muntah dan cuci perut.

153. - Sering menghilang ke kamar mandi bila selesai makan, untuk mengeluarkan

makanan – makanan yang telah ditelan.

154. - Bersikap penuh rahasia.

155. - Merasa kehilangan kontrol.

156. Menurut DSM-IV, ciri penting dari bulimia nervosa adalah episode rekuren

pesta makan; suatu perasaan tidak adanya pengendalian terhadap makan selama pesta

makan; muntah yang diinduksi sendiri, penyalahgunaan laksatif atau diuretik,

berpuasa, atau latihan berlebihan untuk mencegah kenaikan berat badan; dan

penilaian diri sendiri yang persisten yang terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat

badan. Pesta makan biasanya mendahului muntah dengan kira-kira satu tahun.

157. Muntah adalah sering terjadi dan biasanya diinduksi dengan memasukkan jari

ke dalam tenggorokan, walaupun beberapa pasien mampu untuk muntah atas

kehendaknya sendiri. Muntah menurunkan nyeri abdomen dan perasaan penuh dan

memungkinkan pasien terus makan tanpa takut akan mengalami kenaikan berat

badan. Depresi sering kali mengikuti episode dan disebut penderitaan setelah pesta

makan (postbinge anguish). Selama pesta makannya pasien makan makanan yang

manis, tinggi kalori, dan biasanya lembut atau lunak, seperti cake dan kue kering.

Makanan dimakan secara sembunyi-sembunyi dan secara cepat, dan kadang-kadang

tidak dikunyah.

158. Sebagian besar pasien bulimia nervosa adalah dalam rentang berat badan yang

normal, tetapi beberapa pasien khawatir terhadap citra tubuh dan penampilannya,

khawatir terhadap tanggapan orang lain terhadap dirinya, dan khawatir terhadap daya

tarik seksualnya. Sebagian besar pasien bulimia nervosa adalah aktif secara seksual,

dibandingkan dengan pasien anoreksia nervosa. Pika dan perebutan selama makan

kadang-kadang ditemukan dalam riwayat pasien bulimia nervosa.

159. Mirip dengan anoreksia nervosa, orang yang menderita bulima nervosa juga

mempunyai penyakit psikologis seperti depresi, ansietas dan/atau permasalahan

penyalahgunaan zat. Kebanyakan kondisi fisik adalah akibat dari aspek penyingkiran

penyakit, termasuklah ketidakseimbangan elektrolit, masalah gastrointestinal, dan

masalah berkaitan dengan rongga mulut dan gigi.

160. Kuisioner (BITE) adalah tes singkat untuk deteksi dan deskripsi bulimia

nervosa. BITE ini terdiri dari satu set 33 pertanyaan (30 ya / tidak jenis dan 3

penilaian respon) yang secara bersamaan menilai kehadiran dan relatif keparahan

gangguan makan. BITE ini dibagi menjadi 2 bagian, skala gejala dan skala

keparahan. Skala gejala terdiri dari 30 pertanyaan ya / tidak, 1 poin diberikan untuk

setiap jawaban “ya”, dan skor 20 atau lebih mengindikasikan gangguan makan. 3

pertanyaan lain(respon) membentuk skala keparahan dan meminta pasien untuk

menilai frekuensi tindakan mereka. Skor 5 atau lebih pada bagian ini dianggap

signifikan secara klinis, dan skor 10 atau lebih dianggap parah. BITE mengambil rata-

rata 10 menit untuk menyelesaikan dan dapat segera dicetak oleh praktisi. Meskipun

tidak dimaksudkan untuk skrining dalam perawatan primer, instrumen ini dapat

digunakan untuk melacak tingkat keparahan penyakit pada pasien.

161. Gejala lain yang terkait termasuklah inflamasi kronis dan sakit tenggorokan,

pembengkakan kelenjar di leher dan di bawah rahang, robekan enamel gigi dan

meningkatnya kepekaan dan kerusakan gigi akibat daripada pemaparan terhadap asam

perut, penyakit refluks gastroesofagus, intestinal distress dan iritasi akibat

Page 37: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

penyalahgunaan obat cuci perut, masalah pada ginjal akibat penyalahgunaan obat

diuretik, dan dehidrasi berat karena kekurangan cairan dari tubuh.

162. Gangguan mood adalah sering pada pasien dengan bulimia nervosa dan

simptom cemas dan tegang (tension) sering dialami. Kebanyakan pasien dengan

bulimia nervosa mengalami depresi ringan dana sesetengah mengalami gangguan

mood dan perilaku yang serius seperti cobaan membunuh diri dan penyalahgunaan

alkohol dan obat-obatan terlarang. Biasanya, pasien dengan bulimia nervosa merasa

malu dengan perbuatannya sendiri dan cenderung untuk merahasiakannya dari

keluarga dan teman-teman.

163. PEMERIKSAAN 164. Pemeriksaan fisik dapat memberikan petunjuk penting menunjukkan adanya

bulimia nervosa, terutama untuk menyingkirkan subtipe gangguan tersebut. Pada

pemeriksaan, dokter mungkin mencari tanda-tanda komplikasi medis disebutkan

sebelumnya, termasuk erosi gigi, jaringan parut atau abrasi pada kuku-kuku jari, dan

kelenjar parotis bengkak.1

165. Penyedia layanan kesehatan primer harus mempertimbangkan penggunaan tes

laboratorium di kedua evaluasi diagnostik dan tindak lanjut. Untuk pasien kurus,

pasien dengan dicurigai bulimia nervosa tetapi membantah, dan pasien dengan gejala

fisik dan tanda-tanda yang muncul, tes laboratorium mungkin berguna untuk

mengesampingkan gangguan lain atau juga dapat mendiagnosa positif bulimia

nervosa. Meskipun tidak ada panel standar dari tes yang dijelaskan, jumlah elektrolit

serum dan urin, penilaian asam-basa, dan tingkat fosfor harus diperoleh dari pasien

kurus baik saat diagnosis atau saat tindak lanjut. Monitoring elektrokardiogram harus

dilakukan pada pasien bulimia dengan kelainan elektrolit, jantung berdebar, nyeri

dada, atau berat badan rendah. Pasien bulimia dengan setidaknya dengan riwayat 5

bulan berat badan rendah atau anoreksia harus dilakukan penilaian kepadatan tulang.

Pengujian lain, seperti endoskopi GI atas atau bagian lebih rendah, harus

dipertimbangkan, tergantung pada konstelasi gejala dan tanda. Misalnya, kondisi lain

yang dapat bermanifestasi dengan gejala GI termasuk penyakit radang usus, celiac

sprue, dan irritabel bowl sindrom.

166. Para penderita bulimia dengan berat badan normal atau overweight (gemuk)

mungkin tidak memiliki kelainan laboratorium yang signifikan. Kelainan

laboratorium menjadi lebih umum dengan penurunan berat badan dan meningkatkan

keparahan perilaku (membersihkan). Tingkat elektrolit yang paling mungkin akan

terpengaruh.

167. Hipokalemia, hypochloremia, hiperfosfatemia, dan alkalosis metabolik adalah

umum, terutama bulimia dengan berat badan yang rendah. Tingkat keparahan

hipokalemia dan hypochloremia secara langsung berkaitan dengan jumlah dan

pengalaman pasien dalam membersihkan, terutama yang melibatkan diuretik,

pencahar, dan muntah berulang-ulang. Sebuah studi kasus-kontrol terbaru

menyarankan bahwa rasio natrium urin untuk klorida urin adalah prediktor terbaik

untuk perilaku bulimia. Kehadiran alkalosis metabolik dan hiperfosfatemia

meningkatkan kecurigaan adanya muntah diam-diam yang dilakukan pasien.

Meskipun kadar kalium serum telah dianggap sebagai penanda yang baik untuk

pasien dengan perilaku bulimia, frekuensi yang relatif (4,1% menjadi 13,7%) dari

hipokalemia yang signifikan pada bulimia menurunkan sensitifitasnya sebagai test

skrining.

168. Gambaran keseluruhan laboratorium pasien tergantung pada mekanisme

kompensasi. Pasien yang pembersihannya dengan muntah dapat datang dengan

alkalosis metabolik (peningkatan kadar bikarbonat serum) karena kontraksi volume.

Page 38: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

Namun, pasien pembersihannya dengan menyalahgunakan obat pencahar dapat

datang dengan asidosis metabolik (penurunan kadar bikarbonat serum) karena

kehilangan cairan alkali dari usus. Pasien menggunakan lebih dari satu mekanisme

pembersihan dapat menampilkan temuan campuran asam-basa. Ketidakseimbangan

elektrolit memberikan kontribusi kelemahan, kelelahan, dan pada kasus berat, dapat

menyebabkan aritmia jantung dan kematian mendadak pada pasien.

169. Penentuan amilase serum dapat membantu untuk mendiagnosis dan memantau

bulimia nervosa. Tingkat amilase tinggi mungkin menunjukkan bahwa pasien telah

muntah. Dalam beberapa kasus, maka akan diperlukan untuk menyingkirkan

penyebab organik kadar amilase tinggi atau muntah, seperti pankreatitis. Ketika

difraksinasi menjadi komponen-komponen serum dan saliva, peningkatannya

terkadang tidak proporsional, dengan amilase saliva tinggi melebihi amilase pankreas

pada pasien yang telah muntah. Karena itu tes difraksinasi mungkin bermanfaat untuk

digunakan sebagai alat bantu diagnostik dalam kasus dimana muntah ditolak dan

memonitor terus muntah pada pasien yang menjalani pengobatan.

170. DIAGNOSIS BANDING 171. Diagnosis bulimia nervosa tidak dapat dibuat jika perilaku pesta makan dan

mencahar terjadi semata-mata selama episode anoreksia nervosa. Pada kasus tersebut

diagnosis adalah anoreksia nervosa, tipe pesta makan/mencahar.

172. Klinisi harus memastikan bahwa pasien tidak menderita penyakit neurologis,

seperti kejang ekuivalen-epileptik, sindrom Kluver-Bucy, atau sindrom Kleine-Levin.

Sindrome Kleine Levin terdiri dari hipesomnia periodik yang berlangsung dua sampai

tiga minggu dan hiperfagia, seperti pada bulimia nervosa, onset biasanya selama masa

remaja.

173. 1. Sindroma Kluver-Bucy

174. Ciri patologis yang dimanifestasikan oleh sindroma Kluver-Bucy adalah

agnosia visual, menjilat dan menggigit yang kompulsif, memeriksa objek dengan

mulut, ketidakmampuan mengenali tiap stimulus, plasiditas, perubahan perilaku

seksual (hiperseksualitas), dan perubahan kebiasaan makan, khususnya hiperfagia.

175. 2. Sindroma Kleine-Levin

176. Sindroma Kleine-Levin terdiri dari hipersomnia periodic yang berlangsung

dua sampai tiga minggu atau hiperfagia seperti pada bullimia nervosa. Onset biasanya

selama masa remaja. Sindroma lebih sering pada laki-laki dibandingkan wanita.

Pasien dengan gangguan kepribadian ambang kadang-kadang pesta makan, tetapi

makan adalah disertai dengan tanda lain dari gangguan.

177. TERAPI 178. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kelainan dalam pola

makan seperti kelainan genetik, tekanan sosial untuk menjadi langsing, tekanan dari

teman sebaya, dan lain-lain. Penerimaan dari lingkungan merupakan langkah awal

penyembuhan kelainan bulimia. Kebanyakan penderita tetap tinggal dalam

penyangkalan dan menolak untuk ditolong. Langkah penyembuhan lain adalah

dengan melakukan psikoterapi pada penderita, keluarga maupun lingkungan tempat

penderita berasal. Pemberian obat, termasuk antidepresan, kadang-kadang dibutuhkan

dalam situasi tertentu. Terapi gizi juga penting sebagai asupan vitamin dan mineral

bagi penderita. Namun jika langkah-langkah tersebut tidak membawa hasil, satu-

satunya cara yaitu dengan membawa penderita ke rumah sakit untuk diopname,

terutama bagi penderita anoreksia. Itu dilakukan jika berat badan penderita menurun

hingga 25% dari berat normal atau jika organ-organ vital dalam tubuh mengalami

cedera. Ingatlah bahwa pola makan sehat adalah cara hidup yang terbaik. Jangan

biarkan diri kita di bawah tekanan sosial atau teman sebaya. Satu lagi yang terpenting,

Page 39: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

tetaplah percaya diri sebab nilai personaliti kita tidak ditentukan oleh seberapa kurus

atau gemuknya tubuh kita.

179. Terapi bulimia nervosa terdiri dari berbagai intervensi, termasuk Psikotherapi

individual dengan pandekatan kognitif perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga dan

farmakoterapi.

180. Terapi CBT ( Cognitive behavioral therapy) merupakan terapi psikologis

yang memiliki tujuan menstop makanan yang berlebihan yang dapat menyebabkan

muntah dan mengubah sikap pasien terhadap makanan. Metode CBT memiliki

3 fase yang memerlukan waktu khusus dalam 20 minggu terapi fase pertama,

pasien diajarkan tentang bulimia nervosa yaitu faktor-faktor yang menyebabkan

penyakit ini diantaranya tindakan pengaturan frekuensi dan pola makan dengan cara

menghindari makanan yang sebanyak banyaknya atau pengetahuan

tentang purging pada sesi terapi ini. Pada fase kedua, pasien diajarkan dalam

kebebasan memilih makanan dan diberi tambahan waktu untuk memperbaiki

makanan disfungsional dalam tubuh dan pola pikirnya. Pada fase ketiga, tujuannya

ialah maintenance dan mencegah kekambuhan. Pada terapi CBT (Cognitive

behavioral therapy) di dapatkan 45 % pasien berhenti bingeing and purging dan 35 %

tidak lagi memenuhi kriteria bulimia nervosa. Pada 31 %- 44% pasien mengalami

kekambuhan dalam waktu 4 bulan setelah terapi CBT (Cognitive behavioral therapy).

kekambuhan ini diduga akibat motivasi rendah selama terapi dan makanan yang

terlalu khusus yang menyebabkan peningkatan frequensi muntah sebelum terapi.

181. Psikoterapi Ada tiga langkah mengatasi Bulimia Nervosa, yaitu :

1. Memberi kepercayaan kepada pasien sehingga pasien mau bekerjasama dalam

pengobatan.

2. Menghentikan kebiasaan makan yang salah dan episode muntah serta diare.

3. Mempertahankan dan mendorong pasien kepada kondisi yang lebih baik, oleh

karena kambuh kembali sangat besar.

1). Memastikan kerjasama dari pasien.

Pasien bulimia nervosa biasanya terlihat begitu antusias untuk menjalankan

pengobatan. Namun kenyataannya dia cenderung menggunakan caranya sendiri dan

tetap berusaha mempertahankan kebiasaannya. Jadi sebelum pengobatan sang dokter

harus memberikan kepercayaan dan meyakinkan pasien tentang pengobatan yang

akan dijalaninya.

2). Mengontrol kebiasaan makan dan muntah yang dibuatnya sendiri.

Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan jenis makanan pasien bulimia

nervosa. Namun sedikit sulit bila pasien tinggal dirumah tanpa pengawasan.

3). Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keadaan yang sudah

membaik :

Setelah pengobatan biasanya pasien akan mengulangi kebiasaannya untuk makan lagi,

maka kita jangan menentangnya, tapi kita anggap bahwa hal itu merupakan respon

yang fisiologis.

Agar pasien mau makan, maka kita katakana kepadanya bahwa rasa lapar yang timbul

itu, karena tubuhnya memerlukan nutrisi.

Kalau pengobatan berhasil, maka pasien akan mengurangi ketergantungan terhadap

kebiasaan jeleknya dan gejala depresinya akan teratasi, ini dapat berlangsung untuk

beberapa bulan. Oleh karena kebiasaan makan yang jelek pada bulimua nervosa ini

mudah berulang kembali, maka pengobatan yang paling efektif adalah dengan

memberikan rasa percaya diri kepada pasien terhadap penampilan dan berat

badannya.

Page 40: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

182. Terapi Farmakologi 183. Untuk penderita bulimia umumnya diberikan obat-obatan jenis antidepresan

bersama dengan pengobatan psikoterapi. Obat yang diberikan umumnya dari jenis

trisiklik seperti imipramine (dengan merek dagang Tofranil) dan desipramine

hydrochloride (Norpramin); atau jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)

seperti fluoxetine (Antiprestin, Courage, Kalxetin, Nopres, dan Prozac), sertraline

(Zoloft), dan paroxetine (Seroxat) Medikasi antidepresan dapat menurunkan pesta

makan dan mencahar terlepas dari adanya suatu gangguan mood. Jadi, untuk siklus

pesta makan dan mencahar yang sukar yang tidak responsif terhadap psikoterapi saja,

antidepresan telah digunakan dengan berhasil. Imipramine (tofranil), desipramine

(Norpramin), trazodone (desyrel), dan inhibitor monoamin oksidas telah membantu.

Fluoxetine (Prozac) juga menjanjikan sebagai terapi yang efektif. Obat fluoxetine

dengan dosis 60 mg / hari yang mempunyai efek dapat menurukan respon muntah dan

memperbaiki gangguan makan. Fluoxetine dilaporkan dapat menurunkan respon

muntah dan memperbaiki gangguan makanan dalam 4 minggu terapi. Penggunaan

terapi fluoxetine selama 1 tahun di laporkan dapat menurunkan kekambuhan dan

efeknya lebih tinggi dari pada placebo. Berbagai kasus 5 pasien kurus dengan

gangguan makan dilaporkan bahwa sertraline memiliki efek dapat memulihkan berat

badan dan mengurangi gangguan makan. Pada citalopram memiliki efek dalam

mengobati gangguan makan. Sedangkan pada milnacipran, obat anti depresan, kedua

serotonergik dan noradrenergic mempunyai efek dalam menguangi gejala bulimia

pada beberapa kasus yg tidak tertangani. Tetapi sampai saat ini hanya fluoksetin,

yang merupakan satu-satunya obat yang dibenrkan Oleh U.S food and Drug

Administration sebagai terapi Bulimia Nervosa.

184. Pemberian kombinasi CBT dengan obat fluoxetine terbukti lebih unggul dari

pada pemberian CBT saja atau Obat fluoxetine saja. Yang bila kedua pengobatan

dikombinasi memiliki efek menurunkan frekuensi dan keparahan muntah serta dapat

mengurangi gangguan makan, pada penelitian terbaru di laporkan pasien yang sudah

di terapi dengan kombinasi CBT dan obat fluoxetine dapat memperbaiki

penyusesuaian dalam lingkungan sosial yang lebih baik hingga 10 tahun setelah

menerima terapi kombinasi tersebut bila dibandingkan dgn terapi bulimia yg

menggunakan placebo. Pada pasien yang tidak berespon pada terapi CBT, fluoxetine

telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala bulimia. Mengingat penelitian ini,

pengobatan saat ini yang digunakan untuk terapi bulimia nervosa terdiri dari rawat

jalan berbasis CBT dan terapi fluoxetine.

185. Terapi nutrisi 186. Ahli gizi dapat mengatur jadwal makan, memberikan penjelasan

mengenai tujuan terapi nutrisi, pentingnya diet sehat dan akibat buruk dari pola

makan yang salah terhadap kesehatan. Pengaturan diet untuk penderita bulimia

nervosa dilakukan secara bertahap tergantung tingkat keparahan serta ada tidaknya

komplikasi dengan penyakit penyerta. Kebutuhan energi disesuaikan dengan umur

dan jenis kelamin, dihitung berdasarkan berat badan ideal, bukan berat badan yang

sebenarnya. Selain dengan pengaturan makan yang sehat dan berimbang diperlukan

juga olahraga secara tepat dan teratur. Olahraga yang teratur dapat menormalkan

kembali kerja kelenjar yang abnormal sehingga akan diperoleh kadar serotonin yang

sesuai dengan kebutuhan penderita.

187. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk

mempertahankan keadaan yang sudah membaik

Page 41: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

188. · Setelah pengobatan biasanya pasien akan mengulangi kebiasaannya

untuk makan lagi, maka kita jangan menentangnya, tapi kita anggap bahwa hal itu

merupakan respon yang fisiologis.

189. · Agar pasien mau makan, maka kita katakana kepadanya bahwa rasa

lapar yang timbul itu, karena tubuhnya memerlukan nutrisi.

190. · Kalau pengobatan berhasil, maka pasien akan mengurangi

ketergantungan terhadap kebiasaan jeleknya dan gejala depresinya akan teratasi, ini

dapat berlangsung untuk beberapa bulan. Oleh karena kebiasaan makan yang jelek

pada bulimua nervosa ini mudah berulang kembali, maka pengobatan yang paling

efektif adalah dengan memberikan rasa paercaya diri kepada pasien terhadap

penampilan dan berat badannya.

191. Primary care, dokter seharusnya mempertimbangkan dalam merujuk pasien

ke perawatan lebih khusus pada pasien gangguan makanan yang persistent, gangguan

psikis, perilaku yang merugikan diri sendiri atau keinginan bunuh diri.

192. DAMPAK BULIMIA NERVOSA

1. Fisik • Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun

• Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering

memuntahkan makanan

• Lemah, tidak bertenaga

• Sulit berkonsentrasi.gangguan menstruasi

• Kematian

• Erosi dan lubang pada gigi serta penyakit gusi

• Dehidrasi

• Iritasi dan pembengkakan tenggorokan

• Pembengkakan pada pipi

• Rambut rontok dan kulit kering

• Masalah pencernaan

193. 2. Psikologis • Perasaan tidak berharga

• Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah

• Mudah merasa bersalah

• Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain

• Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak

• Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya

• Minta perhatian orang lain

• Depresi (sedih terus menerus)

194. PENCEGAHAN 195. • Program pencegahan primer : Pencegahan ini langsung ditujukan pada

populasi berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya

gangguan makan pada mereka yang asimtomatik. Pencegahan yang dilakukan dapat

berupa program pendidikan mengenai sikap dan prilaku terhadap remaja

• Program pencegahan sekunder : Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan

intervensi dini, dengan memberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat

pelayanan kesehatan primer

196. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengamati

ada-tidaknya gejala pada keluarga maupun orang-orang terdekat. Ketika beberapa

gejala ditemui dapat dilakukan pendekatan secara interpersonal, berempati dan

mendorong untuk makan dan berolahraga secara normal, serta memberitahukan

dampak negatif bulimia. penderita bulimia tidak dapat sembuh dengan sendirinya oleh

Page 42: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

karena itu tindakan pertolongan yang harus segera diberikan yaitu disarankan untuk

berkonsultasi langsung ke para ahli kesehatan. Secara umum penderita penyakit ini

jarang hingga perlu dirawat di rumah sakit, kecuali keadaannya sudah terjadi

komplikasi yang parah. Pengobatan pun akan berbeda antar orang. Kesesuaian dengan

seseorang belum tentu akan sesuai pula dengan orang lain. Selama pengobatannya

diperlukan kelompok terapis dari berbagai keahlian, yang dapat membantu pasien

dalam menghadapi masalah medis, psikologis, dan gizi. Pencegahan terjadinya

bulimia nervosa terdiri atas dua bagian :

197. 1. Program pencegahan primer

198. Pencegahan ini langsung ditujukan pada populasi berisiko tinggi

seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka

yang asimtomatik. Pencegahan yang dilakukan dapat berupa program pendidikan

mengenai sikap dan prilaku terhadap remaja.

2. Program pencegahan sekunder

199. Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini, dengan

memberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer.

200. Selain diatas untuk mencegah terjadinya gangguan makan berupa

bulimia nervosa dapat juga dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

201. 1. Rajin berkonsultasi dengan dokter

202. 2. Tingkatkan rasa percaya diri

203. 3. Tingkatkan dinamika lingkungan. Usahakan agar tercipta suasana yang

nyaman dan kondusif di lingkungan keluarga atau pekerjaan

204. 4. Bersikap realistis. Jangan mudah percaya pada apa yang digambarkan oleh

media tentang berat dan bentuk badan ideal

205. KOMPLIKASI MEDIS

206. Masalah dermatologi 207. Masalah dermatologi ditemukan pada pasien bulimia nervosa, walaupun

kurang dipedulikan, termasuk “Russell’s sign” : terdapat penebalan atau scar pada

punggung tangan yang disebabkan oleh penekanan jari terhadap gigi saat

menginduksi muntah, lesi tersebut bisa menjadi permanen. Tanda ini biasanya terlihat

pada stadium awal penyakit ini. Pada pasien kronis, cara menginduksi muntah

biasanya dilakukan dengan menekan abdomen. Perbuatan melukai diri sendiri

terkadang terlihat pada pasien dengan BN, contohnya menusuk diri dengan jarum,

membakar kulit dengan api rokok.

208. Masalah gastrointestinal 209. Gangguan traktus gastrointestinal bisa terjadi pada penderita bulimia, seperti

perut kembung, flatulensi, konstipasi, keterlambatan pengosongan lambung

(peristaltik menurun), GERD, Mallory – Weiss tears syndrome, Rectal prolaps, dan

apabila hal ini terjadi terutama pada kaum wanita maka bulimia nervosa bisa

dijadikan differensial diagnosa. Ipeca sering digunakan oleh pasien bulimia untuk

menginduksi muntah. Namun obat ini memiliki efek samping yang cukup besar yakni

kardiomiopati. Dental enamel erosi dan gigi yang sensitif terhadap suhu panas dan

dingin pada makanan maupun minuman merupakan hal yang biasa ditemukan pada

BN. Asam lambung menyebabkan enamel menjadi lebih lembut secara

bertahap. Pasien harus diajarkan cara untuk mengurangi kerusakan enamel dengan

cara membersihkan mulut setelah muntah, yaitu dengan alkalinisasi mulut dengan

berkumur menggunakan soda kue yang dilarutkan dalam air dan menunggu selama 30

menit terlebih dahulu baru dibersihkan. Cairan panas dan dingin harus dihindari

apabila menyebabkan nyeri pada gigi. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi,

penyakit gusi juga sering didapatkan pada pasien ini.10

Page 43: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

210. Kelenjar parotis dan submandibular seringkali membesar secara simetris dan

juga terasa sedikit nyeri. dan sialadenosis (non-inflamatory saliva glands

enlargement) sekitar 10-66% yang biasanya disebabkan oleh kelainan sistemik seperti

diabetes mellitus, alakoholik, anoreksia nervosa dan bullimia nervosa. Tidak seperti

anoreksia nervosa, pada bulimia nervosa tidak terjadi gangguan densitas mineral

tulang, hanya saja gangguan densitas tulang ini tergantung pada usia menarche,

amenorrhhea, dan berat badan (semakin kurus semakin beresiko). Hipertropi parotid

dan submandibular bisa terjadi akibat kebiasaan muntah, malnutrisi, dan disfungsi

autonom. Cara utama untuk mencegah terjadinya pembesaran kelenjar tersebut adalah

tidak menginduksi muntah, dengan demikian ukuran kelenjar parotis dan

submandibular akan berkurang secara perlahan dalam beberapa bulan. Terapi lain

yang bisa dilakukan adalah kompres hangat pada kelenjar tersebut, mencoba

menggunakan pilocarpin oral untuk menstimulasi pengeluaran air liur.

211. Sebagai catatan, eritema pada konjungtiva, yang seringkali disertai dengan

perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi akibat dari muntah. Hal ini terjadi karena

terjadinya elevasi pada penekanan vena saat muntah.

212. Batu empedu juga harus dipertimbangkan sebagai diagnosis diferensial pada

AN dan BN yang datang dengan keluhan muntah atau nyeri perut kuadran kanan atas.

Nyeri tersebut disebabkan oleh batu empedu, yang angka kejadiannya meningkat pada

pasien yang mengalami penurunan berat badan. USG merupakan cara untuk

menyingkirkan keberadaaan dari batu empedu tersebut.

213. Konstipasi, tidak jarang terdapat pada pasien BN. Pasien mengeluhkan perut

kembung dan susah buang air besar, sering kali pasien mengatasinya dengan

mengkonsumsi laksative. Hal tersebut justru dapat memperbukruk konstipasinya.

Tidak jarang pasien justru mengkonsumsi laksative dengan pertimbangan bahwa

dengan mengkonsumsi laksative maka berat badan akan semakin berkurang,

sedangkan laksative memiliki efek samping terhadap motilitas kolon. Secara umum,

dengan usaha pengembalian berat badan dan memperbanyak makan secara bertahap

maka usus akan mengalammi perbaikan dalam waktu 3 minggu. Penatalaksanaan

untuk konstipasi itu sendiri adalah dengan edukasi terhadap pasien agar minum air

yang banyak 6-8 gelas perhari, serat dalam jumlah yang rendah yaitu 10 gram perhari,

laktulosa jenis sintetik nonabsorbsi disakarida, 30-60 ml satu sampai dua kali perhari,

kita juga perlu mempberi tahu bahwa walaupun pemberian laktulosa tersebut berasa

sangat manis, pasien tidak perlu cemas akan penambahan kalori yang mungkin

terjadi, karena obat tersebut tidak diabsobsi.

214. Muntah yang dipaksakan dapat merusak permukaan esofagus, biasanya paling

banyak terjadi pada sambungan antara esofagus dan lambung. Kadang terdapat

muntah darah berwarna merah segar, yang dibarengi dengan isi lambung. Hal ini

disebut Boerhaave’s sindrom yaitu ruptur pada dinding esofagus yang merupakan

dampak dari muntah yang dipaksakan, kondisi seperti ini jarang ditemukan, namun

sangat berbahaya.

215. Ruminative behavior merupakan regurgitasi isi lambung yang dilakukan

secara sadar, yaitu pengunyahan dan penelanan makanan, kemudian dikunyah lagi,

dan ditelan lagi, hal ini akan menyebabkan terjadinya erosi gigi, aspirasi, dan

Barrett’s esofagus.

216. Masalah pada jantung 217. Komplikasi jantung lebih sering terjadi pada AN dibandingkan dengan BN,

manifestasi klinis yang didapatkan berupa palpitasi yang disebabkan oleh sinus

takikardia yang merupakan efek dari hipokalemia, hipomagnesaemia, dan dehidrasi

yang terjadi.

Page 44: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

218. Masalah Endokrin 219. Hanya setengah dari pasien bulimia yang mengalami gangguan menstruasi

termasuk amenore dan oligomenore. Wanita dengan bulimia dan gangguan menstruasi

disebabkan oleh karena gangguan release hormon gonadotropin dan leptin.

220. KOMORDIBITAS PSIKIATRI 221. Komorditas psikiatrik yang terkait dengan bulimia sangat mencolok. Pasien

bulimia ditandai dengan perfeksionis ekstrovert yang kritis terhadap diri sendiri,

impulsif, dan emosional tak terkendali. Tingkat prevalensi yang tinggi dari setiap

gangguan afektif (75%), gangguan depresi mayor (63%), dan gangguan kecemasan

(36%) telah dilaporkan. Sebagian besar pasien melaporkan bahwa presentasi awal dari

depresi atau gangguan kecemasan terjadi sebelum presentasi dari gejala

bulimia. Dengan demikian, identifikasi awal positif dari gangguan afektif atau

kecemasan dapat memberikan kesempatan untuk mencegah perkembangan gejala dan

gangguan makan, terutama di populasi berisiko tinggi.

222. Penyalahgunaan zat merupakan komorbiditas umum tambahan. Pusat Nasional

Penyalahgunaan Ketergantungan Zat di Columbia University melaporkan bahwa 30%

sampai 70% dari penderita bulimia memiliki masalah penyalahgunaan zat. Zat

penyalahgunaan meliputi tembakau, alkohol, dan obat resep dan over-the-counter,

seperti pil diet dan perangsang. Alkoholisme telah dilaporkan mempengaruhi 31%

dari penderita bulimia dan sering ditemukan dengan penyakit depresi dan gangguan

stres pasca trauma. Hubungan keluarga yang kuat juga telah diamati antara bulimia

nervosa dan alkoholisme.1

223. Melukai diri adalah kekhawatiran untuk pasien dengan bulimia nervosa.

Dalam sebuah penelitian, 34% pasien penderita bulimia dilaporkan telah melukai diri

sendiri di suatu waktu dalam hidup mereka, dan 21,3% dilaporkan telah melukai diri

sendiri dalam 5 bulan terakhir. Pasien paling sering melukai diri sendiri dengan

memotong atau menggaruk lengan, tangan, kaki, atau wajah, dan banyak dari hasil

cedera dalam perdarahan dan jaringan parut. Pasien dengan gangguan kepribadian

yang melukai diri sendiri lebih mungkin untuk juga menderita bulimia nervosa

daripada mereka yang tidak melukai diri sendiri. Diagnosis komorbid dari bulimia

nervosa dan gangguan kepribadian telah terbukti meningkatkan risiko sering melukai

diri sendiri, yang dapat mempengaruhi tingkat usaha bunuh diri pada pasien. Pasien

bulimia paling mungkin berasal dari orangtua alkoholisme, hubungan dengan orang

tua buruk dan harapan orangtua tinggi. Meskipun gejala utama dari gangguan ini

adalah gangguan kebiasaan makan dan persepsi diri, komorbiditas signifikan

menyulitkan identifikasi dan pengobatan bulimia nervosa.

224. PROGNOSIS 225. Meskipun bulimia nervosa lebih umum dari anoreksia nervosa, angka

kematian lebih rendah dan tingkat pemulihan lebih tinggi dari anoreksia nervosa.

Kematian dari bulimia nervosa diperkirakan pada 0% hingga 3% tetapi dapat

dianggap remeh karena beberapa jangka panjang tindak lanjut penelitian yang

melibatkan pasien bulimia. Sekitar 50% dari pasien bebas dari seluruh gejala bulemia

5 tahun setelah treatment. Meskipun hasil penelitian pada bulemia nervosa adalah

jarang, dengan perkiraan statistik terbatas, telah menunjukkan bahwa angka kematian

dan pemulihan secara langsung berhubungan dengan intervensi dini dan treatment.

226. Pasien yang menderita anoreksia nervosa dan bulimia menunjukkan fitur lebih

sulit mencapai berat badan normal dan cenderung berada pada berat badan rendah,

bahkan setelah treatment. Anoreksia juga rentan terhadap mengembangkan pesta

makan setelah pengobatan untuk anoreksia nervosa. Sebuah penelitian di tahun 1997

melaporkan bahwa 30% dari penderita anoreksia diobati dengan perilaku pesta-makan

Page 45: Definisi Anoreksia dan Bulimia Nervosadocshare01.docshare.tips/files/24528/245283912.pdf · kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan ... atau bahkan mempunyai berat

sampai dengan 5 tahun post-hospitalization. Ketika menilai pasien normal atau

kelebihan berat badan dengan bulimia nervosa, penting untuk mengumpulkan

informasi sejarah tentang keberadaan dan anoreksia nervosa akhir-akhir ini.

Anoreksia nervosa dengan gejala bulemia dikaitkan dengan tingkat kematian lebih

tinggi daripada bulemia nervosa itu sendiri. Namun, tingkat kematian dan tingkat

komorbiditas untuk semua gangguan makan mungkin berlebihan karena kebanyakan

studi berlangsung dalam pengaturan penelitian akademik atau khusus. Pasien-pasien

ini sering lebih sakit parah dibandingkan pasien di rawat jalan. Tingkat pemulihan

yang sebenarnya untuk gangguan makan mungkin lebih besar, dan gambar hasil

secara keseluruhan tidak begitu baik. Namun, penting bagi dokter dalam perawatan

primer untuk tahu dengan gejala yang ada dari bulemia nervosa ataupun anoreksia

nervosa dengan melakukan intervensi dini dalam perjalanan penyakit. Sayangnya,

dalam studi yang dilakukan hampir 10 tahun yang lalu, sekitar 1 dari 10 pasien

dengan bulimia nervosa berada dalam perawatan.1

227. Secara keseluruhan, bulimia nervosa tampaknya memiliki prognosis yang

lebih baik dibandingkan anoreksia nervosa. Dalam jangka pendek, pasien bulimia

nervosa yang mampu melibatkan diri dalam pengobatan telah dilaporkan lebih dari

50 % yang mengalami perbaikan.

228. Prognosis bulimia nervosa tergantung kepada keparahan sequele mencahar,

yaitu apakah pasien mengalami gangguan elektrolit dan sampai derajat mana muntah

yang sering mengakibatkan esofagitis, amilasemia, pembesaran kelenjar liur dan

karies gigi. Pada beberapa kasus ini yang tidak diobati, remisi spontan terjadi dalam

satu sampai dua tahun