dasar teori tetrasiklin hcl spektro

9
A. TUJUAN Menetapkan kadar tetrasiklin HCl yang terdapat di dalam sediaan farmasi. B. MEKANISME REAKSI Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan Tetrasiklin HCl), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan. Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya. C. PRINSIP METODE Metode yang digunakan adalah menggunakan spektrofotometri. Spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara prinsip spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar

Upload: winda-resty

Post on 12-Jul-2016

19 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dasar teori

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

A. TUJUAN

Menetapkan kadar tetrasiklin HCl yang terdapat di dalam sediaan farmasi.

B. MEKANISME REAKSI

Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya

monokromatik melalui suatu media (larutan Tetrasiklin HCl), maka sebagian cahaya tersebut

akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan. Sinar dari sumber

cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar pada bagian dalam

spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko, sementara berkas kedua

akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara bersamaan.

Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber

cahaya.

C. PRINSIP METODE

Metode yang digunakan adalah menggunakan spektrofotometri. Spektrofotometer UV-

Vis merupakan gabungan antara prinsip spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini

menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber

cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.

Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat

yang terapat dalam larutan tersebut.

D. DASAR TEORI

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel

sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan

elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimanadetektor dapat mengukur intensitas cahaya

yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan menyerap

Page 2: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang

terbentuk (Pangestu, A., 2011).

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cerminyang berputar pada

bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akanmelewati kuvet berisi blanko, sementara

berkas kedua akan melewati kuvet berisisampel. Blanko dan sampel akan diperiksa secara

bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase

dari sumber cahaya (Pangestu, A., 2011).

Radiasi elektromagnetik, yang mana sinar ultraviolet dan sinar tampak merupakan salah

satunya, dapat dianggap sebagai energi yang merambat dalam bentuk gelombang. Beberapa

istilah yang digunakan untuk menggambarkangelombang ini. Panjang gelombang merupakan

jarak linier dari suatu titik padasatu gelombang ke titik yang bersebelahan pada gelombang

yang bersebelahan.Dimensi panjang gelombang adalah panjang (L) yang dapat dinyatakan

dalamcentimeter (cm) (Ibnu dan Rohman, 2009)

Menurut Sastrohamidjodjo H., 2001, instrumen yang digunakan untuk mempelajari serapan

atau emisi radiasi elektromagnetik sebagai fungsi dari panjang gelombang disebut

“spektrometer” atau spektrofotometer. Komponen – komponen pokok dari spektrofotometer

meliputi :

1. Sumber tenaga radiasi yang stabilSumber radiasi UV yang kebanykan digunakan adalah

lampu hidrogendan lampu deuterium. Yang terdiri dari sepasang elektroda yang

terselubung dalam tabung gas dan diisi dengan gas hidrogen dan deuterium

yang bertekanan rendah. Sumber radiasi ultraviolet lain adalah lampu xenon, tetapi tidak

sestabil lampu hidrogen. Sumber radiasi terlihat dan radiasi inframerahdekat yang biasa

digunakan adalah lampu filamen tungsten. Filament dipanaskan oleh sumber arus searah

Page 3: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

(DC), atau oleh baterai. Filamen tungstenmenghasilkan radiasi kontinu dalam daerah

antara 350 dan 2500 nm.

2. Monokromator

Dalam spektrometer, radiasi yang polikromatik yang harus diubah menjadi radiasi

monokromatik. Ada dua jenis alat yang digunakan untuk mengurai radiasi polikromatik

menjadi monokromatik yaitu penyaring dan monokromator. Penyaring dibuat dari benda

khusus yang hanya meneruskan radiasi pada daerah panjang gelombang tertentu dan

penyerap radiasi dari panjang gelombang yang lain. Monokromator merupakan serangkaian

alat optik yang mengurai radiasi polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektif/panjang

gelombang-gelombang tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut

menjadi jalur-jalur yang sangat sempit.

3. Tempat Cuplikan

Cuplikan pada daerah ultraviolet atau terlihat yang biasnya berupa gas atau larutan

ditempatkan dalam sel atau kuvet. Untuk daerah violet biasanya digunakan Quartz atau sel

dari silica yang dilebur, sedangkan untuk daerah terlihat digunkan gelas biasa atau quartz.

Sel yang digunakan untuk cuplikan yang berupa gas mempunyai panjang lintasan dari 0,1 –

100 nm, sedangkan sel untuk larutan mempunyai panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10

cm. Sebelum sel dipakai harus dibersihkan dengan air, atau jika dikehendaki dapat dicuci

dengan larutan detergen atau asam nitrat panas.

4. Detektor

Setiap detektor penyerap tenaga foton yang mengenainya dan mengubah tenaga

tersebut untuk dapat di ukur secara kuantitatif seperti sebagai arus listrik atau perubahan-

perubahan panas. Kebanyakan detektor menghasilkan sinyal listrik yang dapat mengaktifkan

Page 4: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

meter atau pencatat. Setiap pencatat harus menghasilkan sinyal yang secara kuantitatif

berkaitan dengan tenaga cahaya yang mengenainya.

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan

pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel

kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm - 650 nm (650 nm – 1100 nm) agar daerah λ

yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol”

galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, buka fotosel

dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan “nol” galvanometer didapat dengan memutar

tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada

100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi

menunjukkan absorbansi larutan sampel (Khopkar, 2002).

Tetrasiklin

Tetrasiklina adalah zat antimikroba yang diperoleh dengan cara deklorinasi klortetrasiklina,

reduksi oksitetrasiklina, atau dengan fermentasi. Tiap mg tetrasiklina C22H24N2O8mengandung

setara dengan aktivitas antibiotik tidak kurang dari 95 ug tetrasiklina hidroklorida dihitung

sebagai zat anhidrat dengan BM yaitu 444,44 (FI Ed III)

Sinonim : Tetracycliniium, tetrasiklina

Nama Kimia :4-dimetilamino1,4,4a,5,5a,6,11,12a-oktahidro,3,6,10,12,12a

pentahidroksi-6-metil-1,11-dioksinaftosen-2-karboksiamida (FI III)

Pemerian : Serbuk hablur, kuning, tidak berbau, atau sedikit berbau lemah (FI III)

Kelarutan :

Berdasarkan FI Ed III

Page 5: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 50 bagian etanol (95% P), praktis tidak

larut kloroform P, dan dalam eter P, larut dalam asam ancer, larut dalam alkali

disertai peruraian

Susut pengeringan : tidak lebih dari 13,0%, pengeringan dilakukan pada suhu 105°C

selama 2 jam

pH : pH suspensi 1,0% b/v, 3,5 sampai 6,0

Khasiat : antibiotikum

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam

udara lembab terkena sinar matahari langsung, warna menjadi gelap, larutan dengan pH

lebih dari 2 menjadi inaktif dan rusak pada pH 7 atau lebih

Tetrasiklin Hidroklorida

Tetrasiklina hidroklorida adalah garam hidroklorida zat antimikroba yang diperoleh dengan cara

reduksi katalitik klortetrasiklina atau dihasilkan oleh biakan pilihan Streptomyces aureofaciens.

Kadar tetrasiklina hidrokloridaC22H24N2O8 HCl. kadar tetrasiklina hidroklorida tidak kurang dari

90,0% dengan BM yaitu 480,91

Sinonim : tetrasiklina hidroklorida, tetracycline hydrochloridum

Nama Kimia :4-dimetilamino1,4,4a,5,5a,6,11,12a-oktahidro,3,6,10,12,12a-penta

hidroksi-6-metil-1,11-dioksinaftosen-2-karboksiamida hidroklorida

Pemerian :serbuk hablur, kuning, rasa pahit, amfoter

Kelarutan :

Berdasarkan FI Ed III

Page 6: Dasar Teori Tetrasiklin Hcl Spektro

Larut dalam 10 bagian air dan dalam 100 bagian etanol (95% P), larutan dalam air

jika dibiarkan menjadi keruh karena pengendapan tetrasiklina, praktis tidak larut

dalam kloroform P, eter P dan dalam aseton P, larut dalam larutan alkali

hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat

Susut Pengeringan : tidak lebih dari 2,0%, pengeringan dilakukan dalam ruang hampa

udara pada suhu 60°C selama 3 jam

pH : pH larutan 1,8 sampai 2,8

Khasiat : antibiotikum

Inkompatibilitas : Inkompatible dengan preparasi alkalis dan zat aktif menjadi tidak

stabil pada pH rendah

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam

udara lembab terkena sinar matahari langsung, warna menjadi gelap, larutan dengan pH

lebih dari 2 menjadi inaktif dan rusak pada pH 7 atau lebih. Jika dimaksud untuk injeksi

disimpan dalam wadah steril tertutup kedap udara.