dasar dasar fi bab 2.doc
TRANSCRIPT
FL 125 RCF Fuel Injection Type
CAMPURAN BAHAN BAKAR
6
FL 125 RCF Fuel Injection Type
Campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar mesin harus
dalam kondisi mudah terbakar, agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga
yang maksimal. Campuran yang belum sempurna akan sulit terbakar bila
tidak dalam bentuk gas yang homogen. Bensin tidak dapat terbakar
dengan sendirinya, harus dicampur dengan udara dalam takaran yang
tepat. Perbandingan campuran udara dan bensin ini sangat
mempengaruhi pemakaian bahan bakar.
Perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk volume
atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Bensin harus terbakar
keseluruhannya untuk dapat menghasilkan tenaga besar pada mesin dan
meminimalkan tingkat emisi gas buang dari mesin. Secara teori
perbandingan udara dan bahan bakar adalah 15 : 1 . yaitu 15 untuk
udara berbanding 1 untuk bensin.
Pada kondisi sebenarnya, mesin membutuhkan campuran udara dan
besin dalam perbandingan yang berbeda-beda, tergantung pada
temperatur, kecepatan putaran mesin, beban dan kondisi lainya. Di
bawah ini diperlihatkan perbandingan campuran udara dan bensin secara
teoritis yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi.
- Saat mesin di start (dingin) 2-3 : 1 (choke dipergunakan)- Hangat 7-8 : 1- Pada putaran stationer (idling) 8-12 : 1- Berjalan normal dengan beban ringan 15-17 : 1- Beban berat 11-13 : 1
7
FL 125 RCF Fuel Injection Type
- Saat pecepatan (tarikan) : berfariasi tergantung dari cara percepaan
Prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja semprotan serangga.
Ketika udara di tekan, maka cairan yang berada dalam tabung akan
terisap dan bersama-sama dengan udara terkarburasi keluar berupa gas,
campuran udara dan bensin masuk kedalam ruang bakar karena adanya
hisapan (vacuum) yang dihasilkan oleh langkah piston (langkah hisap).
Antara karburator dengan sistem fuel injection ( FI ) sebenarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan campuran udara dan
besin dalam jumlah yang tepat sesuai dengan tuntutan kondisi kerja
mesin. Hanya metode pencampurannya saja yang berbeda, sedangkan
pada sistem fuel injection penginjeksian dilakukan secara elektronik,
bensin disemprotkan bukan berdasarkan kevakuman pada intake
melainkan karena adanya respon terhadap suatu sinyal listrik dari ECM
(engine control modul) ke injector.
8
FL 125 RCF Fuel Injection Type
DCP injector
Keuntungan fuel injection type
Menyempurnakan atomisasi (bahan bakar memaksa masuk ke
intake yang membantu memecah bahan bakar saat disemprotkan
yang akan menyempurnakan campuran)
Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara bahan
bakar disuplai dengan jumlah yang sesuai ke silinder)
Putaran stationer lebih lembut (campuran bahan bakar dan udara
yang kurus tidak menjadikan putaran mesin kasar oleh karena
disribusi bahan bakar lebih baik dan kecepatan atomisasi yang
rendah)
Irit (efisiensi tinggi oleh karena takaran campuran bahan bakar
yang lebih tepat, atomisasi, distribusi dan adanya sistem pemutus
bahan bakar)
Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran campuran udara dan
bahan bakar yang menjadikan sempurnanya pembakaran dapat
mengurangi emisi gas buang)
Lebih baik saat dioperasikan pada seuai kondisi temperatur
(adanya sensor yang mendeteksi temperatur menjadikan
pengontrolan penginjeksian lebih baik)
Meningkatkan tenaga mesin (ketepatan takaran campuran pada
silinder dan aliran udara yang ditingkatkan dapat menghasilkan
tenaga yang kebih besar)
9
FL 125 RCF Fuel Injection Type
DASAR – DASAR INJEKSI
Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang
dengan pesat terutama pada mesin bensin, walaupun harus kita ingat
bahwa penguraian bahan bakar hasil pembakaran berupa gas buang
yang bersih, membatasi pemakaian bahan bakar untuk memenuhi
tuntutan tersebut, sepeda motor dengan kemampuan tinggi
mempergunaan electronic control fuel injection yang diatur oleh sensor-
sensor yang menerima sinyal untuk mengatur campuran bahan bakar
secara sempurna dan menghasilkan emisi yang ramah lingkungan.
Gambar di bawah ini termasuk tipe konvensional sistem injeksi dimana
injector dan pompa bahan bakar terpisah, sehingga memaksa bensin
dengan tekanan yang besar masuk ke injector membuat kerja pompa
menjadi berat, berbeda dengan tipe yang digunakan di FL 125 injeksi
yang menggunakan teknologi DCP (discharge pump).
10
FL 125 RCF Fuel Injection Type
Konvensional FI
Banyaknya bensin yang diseprotkan harus sebanding dengan jumlah
udara yang masuk ke dalam silinder. Semakin banyak udara yang
mengalir masuk ke dalam silinder, maka bensin harus semakin banyak di
semprotkan. Semakin sedikit udara yang masuk, maka volume bensin
yang disemprotkan juga sedikit.
11
FL 125 RCF Fuel Injection Type
Berdasarkan jumlah injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Single point injection
Single point injection system biasa di sebut jumlah throttle body
injection (TBI) sebuah injector terletak di throttle body pada intake,
bensin disemprotkan ditengah-tengah intake untuk menyuplai
kebutuhan bahan bakar ke silinder
2. Multi point injection
Multi point injection, system yang mempunyai injector pada setiap
saluran untuk menyuplai bensin pada masing-masing silinder.
Bensin disemprotkan ke masing-masing saluran pada intake valve.
Oleh karena itu istilah multi point (lebih dari satu lokasi/titik) fuel
injection digunakan.
12
FL 125 RCF Fuel Injection Type
Berdasarkan penempatan injector-nya sistem injeksi di bagi menjadi 2
yaitu :
1. Indirect injection
Indirect injection system, menyeprotkan bahan bakar ke intake
seperti yang digunakan pada sistem penginjeksian mesin bensin,
bensin disemprotkan tidak langsung kedalam ruang bakar
2. Direct injection
Pada direct injection sistem bahan bakar diseprotkan langsung ke
dalam ruang bakar. Sistem penginjeksian langsung ini umumnya
digunakan di sistem penginjeksian mesin diesel
13
FL 125 RCF Fuel Injection Type
14