ctev-rd2002
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 CTEV-RD2002
1/5
C T E VRD Collection 200 2
Dalam praktek sehari-hari mungkin kita menemukan beberapa kelainan bawaan pada bayi dan anak terutama pada anggota gerak bawah. Salah satu kelainan bawaanyaitu Congenital talipes equino varus (CTEV) atau club foot . adalah deformitas
kaki dimana tumit terpuntir kedalam dari garis tengah tungkai bawah dan kaki
mengalami plantar -fl eksi Kelainan ini merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki dengan posisi kaki sebagai berikut :
1. Varus - inversi pada bagian depan dan tengah2.
Equino – varus pada kaki bagian belakang
Pada tahun 1960, Frederick Bost mengatakan bahwa pengalamannya dengan CTEV
banyak memberikan kekecewaan, baik secara konservatif dengan Rigid Castingsampai dengan cara diseksi radikal untuk koreksi sehingga terjadi over correction.Sampai sekarang penanganan CTEV sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam
penegakan diagnosis secara dini, se hingga penanganan secara konservatif maupunsecara operatif memerlukan evaluasi terhadap hasil penanganan tersebut, baik secara
klinis maupun secara radiologis . Insidens CTEV yaitu 1-2 : 1000 kelahiran hidupdan lebih sering pada laki-laki dari pada perempuan (2:1) dan sekitar 30-50 %
bersifat bilateral .
CTEV adalah kelaianan sejak lahir dimana ( K HAS ) :
1.
Tumit (kecil) inversi dan supinasi ( gerakan mengarah ke anterior, depan atauatas)Kelainan kaki berupa varus membuat tumit mengarah ke dalam (inversi) dantelapak kaki mengarah keatas (supinasi)
2. Fore foot (bagian anterior kaki ) dan hind foot (talus + kalkaneus)Kelainan varus membengkok ke dalam jadi harus adduksi mendekati sumbu
tubuh3.
Ankle equinus , akibat tarikan tendo achilles yang pendek4.
Talus menonjol
EtiologiBelum diketahui dengan pasti, teori tentang penyebab kelainan CTEV antara lain :
1. Keturunan : kelainan genetik2.
Mekanik tekanan intra uterin (Dennis Brown)
3. Neuromyo maldevelopment prenatal
4.
Perkembangan janin terhenti5.
Defek primer sperma
6. Keterlambatan rotasi & non rotasi ektremitas
PatologiKelainan bentuk pada CTEV (deformitas-equinovarus) terdiri 3 unsur yaitu :
1. Pergelangan kaki dalam keadaan equinus2. Sendi subtalus dalam keadaan varus
3. Bagian tengah dan depan kaki dalam keadaan varus.
Whitman (1930) membagi klasifikasi k elainan major CTEV sebagai berikut :1. Varus tumit kearah axial tubuh2.
Valgus kebalikan varus
3. Equinus kaki fleksi kearah telapak berjalan dg ujumg jari kaki
4.
Calcaneus kebalikan equinus
Perkembangan posisi kaki bayi sebagai berikut :Sejak lahir sampai usia 2 tahun : datar dan abduksi
Usia 1 tahun otot berkembang melalui hecking dan kegiatan merangkak
Saat usia berdiri tidak perlu segera hrs berjalan sebelum alamiah si ap untuk
Usia 2-4 tahun lengkung longitudinal sendi mulai berdeviasi
Secara skematik ada 3 tipe kelainan :
Talipes Valgus Normal MT adductus Talipes varus
Pemeriksaan FisikPada CTEV akan ditemukan kelainan-kelainan bentuk pada kaki sebagai berikut
Inversi pada kaki depan
Adduksi atau deviasi internal dari kaki depan terhadap kaki belakang
Ekuinus atau plantar fleksi
Pengecilan dari otot-otot betis dan peroneal
Kaki tidak dapat digerakkan secara pasif pada batas eversi dan dorsofleksi n
Kelainan bentuk pada kaki tersebut bisa bersifat unilateral ataupun bilat
Normalnya kaki bayi dapat dorsoflexi dan eversi jari-jari kaki menyentuh badepan tungkai bawah
-
8/16/2019 CTEV-RD2002
2/5
Radiologi Pemeriksaan radiologi sangat penting sebagai sarana evaluasi club foot pada setiap pasien sebelum, selama dan setelah terapi. Standar radiologinya :
Anak belum bisa berdiri posisi AP dan stress dorsoflexion lateral
Anak sudah bisa berdiri posisi anteroposterior ( AP) dan lateral.
Dalam keadaan normal gambaran radiologis anteroposterior proyeksi garis yangmelalui pertengahan os talus akan melewati metatarsal I, sedangkan pada CTEVakan bergeser ke lateral (metatarsal III )
PenatalaksanaanPenatalaksanaan CTEV bertujuan untuk mengembalikan fungsi anatomi
menghilangkan nyeri pada kaki akibat CTEV dan kelihatan normal kaki plantigrdengan mobilitas baik tanpa calus dan tidak menggunakan modifikasi sepatu secara singkat tujuan terapi CTEV sebagai berikut :
1. Correct deformity early2.
Correct deformity fully
3.
Hold the correction until growth stops
CTEV Ada 2 type ;
-
8/16/2019 CTEV-RD2002
3/5
I.
Esay konservatif Splinting usia 2-3 hr, tiap minggu diganti (6-8 mgg) secara bertahap
Bila gagal operasi
II. Resisten operasi
8 minggu pemanjangan tendo achilles &Posteri or r elease Adalah pemotongan tendo m. tibialis posterior , dimana otot ini berfungsiadduksi dan inverse dan tendo digitalis communis
Setelah operasi pasang gips selama 3-4 bulan dan dilanjutkan pemasangan bidaidari Denis Browne
5-10 tahun osteotomi, arthodesis sendi kalkaneo-kuboid (cara Evans)selanjutnya dipertahankan dg sepatu
12-15 tahun Operasi radikal berupa fusi dari ketiga sendi, kalkaneo-kuboid,subtalar, talo-navikuler dikenal sebagaiArthrodesis Triple
Penatalaksanaan sebaiknya dimulai sejak minggu pertama setelah lahir karena jaringan soft tissuenya masih elastis . Penatalaksanaan CTEV secara umum dibagi s
Non operatif (konservatif)Konsultasi antara dokter dengan orang tua tentang :
- kelainan CTEV
- Rencana Pengobatan :
Plan
Konservatif/ Operasi
Respon
Recurent Deformity
Lama Pengobatan
Tujuan akhir dari pengobatan yaitu :
Plantigrade
Pliable
Cosmetically acceptable foot
One operation Minimal Risk
Relatively short treatment time
Evaluasi penanganan secara konservatif di kontrol berdasarkan klinis dan
radiologis
Kriteria klinisSempurn a :
Apabila pada koreksi yang paripurna bentuk tanpa gejala dan dapatmelaksanakan segala aktifitas fisik.
Lingkup gerak : 25 0 _ Oo - 25o pergelangan kaki ( - 15 o subtalar )
Baik :
Hampir koreksi sempurna
Tidak ada gejala tapi ada gangguan aktifitas yang ringan
Lingkup gerak : 10o - Oo - 20o pergelangan kaki ( - 10 o subtalar )
Cukup :
Koreksi partial
Kekuatan betis menurun tanpa gangguan fungsional
Lingkup gerak : Oo – 10o – 20 o pergelangan kak ( - 10o subtalar )
Ada gangguan aktifitas kegiatan sehari – hari
Perlu koreksi labih dari 1 kali
Tindakan bedah
Buruk : Tidak terkoreksi
Kekuatan betis menurun
Lingkup gerak terbatas subtalar 5o
Nyeri pada kegiatan sehari- hari
Kriteria radiologisKaki bagian belakang :
- AP : Sudut talo – kalkaneal
- Timpang tindih Talo navikuler- Sudut talokalkaneal dari samping ( lateral )- Posisi navikuler
Macam – macam tindakan konservatif :1. Splinting
2.
Taping3. Casting
Ketiga hal tersebut dilakukan berdasarkan usia saat diagnosis ditegakkan,sehingga pada usia minggu pertama sampai enam ( 6 ) min
setelah kelahir an dilaku kan manipu lasi splintin g, taping, dan cas
Kemudian dievaluasi kakinya setiap minggu secara klinis dan radiologis .Apabila kelainan CTEV – nya diketahui sejak awal rigid ( kaku ) maka tind
operasi bisa dipertimbangkan sejak awal diagnosa ditegakkan. Contoh :
1. PLASTER OF PARIS CASTING
- Cast menggunakan 3 inch sampai diatas lutut, Jari – jari kaki harus terl- Posisi cast dorsoflexi dan mengarah keluar metatarsal I.
- Diganti tiap 1 minggu selama 6 – 8 minggu
-
8/16/2019 CTEV-RD2002
4/5
2.
BRACE AND SPLINTS
- Menggunakan Denis Browne Splint- Dua sepatu kaki dihubungkan oleh Bar Cross- Untuk mencegah disuse atropi
OperativeIndikasi tindakan sebagai berikut :
1.
Konservatif gagal2.
Kelainan menetap setelah dilakukan operasi ( Recurrent deformity )3.
CTEV Rigid
Macam – macam tindakan operasi pada CTEV :
1. Soft Tissue ReleaseDengan one stage posteromedial release ( PMR ) dengan internal fixation
Teknik operasi :
2. Tendon TransfersA.
Tibialis Posterior Transfer
- Untuk usia 2,5 – 8 tahun
- dilakukan : release soft tissue or Reserving tendon transfer- Teknik operasi :
- Insisi Longitudinal pada media plantar
-
8/16/2019 CTEV-RD2002
5/5
- Expose tendon tibialis posterior dan talonavicular joint- Insisi dibagian medial
- Bagian anterior tibia di retraksi ke lat eral untuk mengekspos membran
intereosseus.
B. Tibialis Anterior Transfer
3. Bony operationa. Calcaneocuboid Arthrodesis
b. Enukleation Prosedurc. Metatarsal Osteotomy
d.
Osteotomy of the Calcaneuse. Osteotomy of the Tibiaf.
Telectomy
Ketiga hal tersebut bisa dilakukan one stage operation atau two stage operation.Usiaoptimal untuk dioperasi yaitu 1- 2 tahun, dan maximal 6 tahun .
Konsep dasar tindakan operasi CTEV 1.
Kelainan CTEV yaitu kelainan congenital subluxatio pada sendi
talocalcaneonaviculer.2.
Koreksi kelainan pada tarsal relationship bertujuan untuk mencegah rigiditas pasca operasi karena terjadi kontraktur soft tissue.
3. Hasil akhir dari koreksi CTEV yaitu stabilnya permukaan sendi.4.
Tidak mungkin mengkoreksi semua komponen kelainan CTEV tanpa
mengeliminasi yang lainnya.
Komplikasi 1. Cara konservatif
- Decubitus akibat pemasangan cast.- Bentuk tidak terkoreksi ( Recurrent Deformity )
2.
Cara Operatif
- Infeksi- Koreksi tidak sempurna ( Recurrent Deformity )
- Avaskuler Nekrosisi Navikuler ( KOhler )- Kaku- Nyeri pada waktu jalan, Over correction manjadi Planovagus.