copy of lapkas ypac
TRANSCRIPT
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 1/33
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dari
sepanjang daur kehidupan yang akan dijalaninya. Hal ini dibutuhkan untuk
memungkinkan bagi semua orang agar dapat hidup produktif secara sosial maupun
secara ekonomi, maka dari itu setiap warga negara berhak unutk memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya dan hal ini juga tidak terlepas dari hak anak – anak.
Dimana anak dengan segala aktifitasnya dalam masa proses pertumbuhan dan
perkembangannya yang sangat komplek’s mengundang perhatian yang lebih, karena
kesehatan anak ini sedikitnya akan memberikan pengaruh terhadap produktifitasnya
kelak setelah mereka dewasa.
Dalam dekade ini kesehatan anak diberikan perhatian khusus yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan anak. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya
anak sangat rentan untuk mengalami kelainan atau gangguan yang bermacam – macam
dan sangat komplek’s sifatnya, diantaranya adalah adanya suatu gangguan / kerusakan
pada otak dimana hal ini terjadi pada saat perkembangan otak anak belum cukup
matang, akan tetapi kerusakan tersebut tidak progresif. Gangguan / kerusakan seperti
ini sering disebut dengan cerebral palsy. Dimana kerusakan otak ini akan
menimbulkan manifestasi gejala pada tubuh dan lebih jelas terlihat pada anggota gerak
tubuh dan perkembangan motorik yang terganggu.
Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak,
keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh kerusakan atau cedera otak yang
bersifat non progresif yang terjadi pada saat prenatal, natal, dan post natal dimana otak
masih berkembang, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali
otot dan gerakan.
1
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 2/33
Cerebral palsy spastik diplegi merupakan suatu gangguan yang dimana anggota
gerak atas dan bawah mengalami peningkatan tonus otot dan peningkatan
spastiksitas otot yang di katakan diplegi karena terjadi lebih berat pada anggota
gerak bawah di banding anggota gerak atas.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada kondisi Cerebral palsy dengan spastik diplegi masalah yang timbul berupa:
1. Adanya tingkat spastisitas
2. Adanya gangguan koordinasi dan keseimbangan
3. Adanya tonus otot yang meningkat
4. Adanya gangguan aktifitas fungsional
3. PEMBATASAN MASALAH
Karena begitu terbatasnya waktu saya di YPAC untuk memeriksa pasien
dengan kondisi CP spastik diplegi, maka dengan mengingat keterbatasan
pengetahuan dan merupakan pengalaman pertama saya menangangani pasien anak
dengan kasus CP spastik diplegi secara langsung, maka dalam laporan kasus ini
saya membatasi masalahnya pada ”PROSES FISIOTERAPI PADA KASUS
CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI”.
2
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 3/33
4. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang ada di atas, maka saya merumuskan judul laporan kasus ini yaitu ”
PROSES FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK
DIPLEGI”
5. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses fisioterapi pada pasien dengan kasus CP
spastik diplegi
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui anatomi dari Otak.
2. Untuk mengetahui apa itu CP (Cerebral Palsy)
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya CP (cerebral palsy)
4. Untuk mengetahui proses fisioterapi pada pasien dengan kasus cerebral
palsy spastik diplegi.
6. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat bagi penulis
3
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 4/33
1. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme penyakit cerebral palsy.
2. Memberikan wawasan dan pemahaman pada penulis dalam memberikan
dan menyusun proses terapi latihan pada pasien dengan kondisi cerebrl
palsy.
2. Manfaat bagi Pembaca
1. Pembaca mampu menyamakan pemahaman mengenai ”cerebral palsy
spastik diplegi ” sehingga di masa yang akan datang mampu melakukan
penelitian dan penulisan yang jauh lebih baik sebagai acuan dalam dunia
fisioterapi memahami fungsi dan gerak.
2. Memberikan informasi berupa pendidikan dan pengetahuan kepada
masyarakat tentang memilihara dan memberikan terapi pada kondisi
Cerebral palsy dengan spastic diplegi.
4
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 5/33
BAB II
KAJIAN TEORI
A. CEREBRAL PALSY
1. Anatomi Otak
Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan
internal dan eksternal tubuh yang diterima reseptor pada alat indera (seperti
mata, telinga, kulit, dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan oleh urat saraf
yang dikenal dengan system saraf keseluruhan. Sistem saraf ini
memungkinkan seluruh urat saraf mengubah rangsangan dalam bentuk
implus listrik. Kemudian implus listrik dikirim ke sistem saraf pusat, yang
berada di otak dan medulla spinalis. Disinilah data diproses dan direspon
dengan rangsangan yang ‘’cocok’’. Biasanya dalam tahap ini timbul
5
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 6/33
saraf efektor, yang berfungsi untuk mengirim implus saraf ke otot sehingga
otot berkontraksi atau rileks.
Berat otak manusia ± 1400 gram dan tersusun dari ± 100 triliun
neuron, otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai
agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang tengkorak.
Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung, mulai dari permukaan
luar yaitu :
• Kulit kepala yang memiliki rambut, lemak, dan jaringan
lainnya
• Tulang tengkorak
• Meningens (selaput) yang terdiri dari :
1. Duramater
2. arakhnoid
3. piameter
6
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 7/33
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga
disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan.
Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,
analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh kualitas
bagian ini.
Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus.
Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang
7
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 8/33
menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing
adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus
Temporal.
• Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari
Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat
alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah,
memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku
seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
•
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
• Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam
bentuk suara.
• Lobus Occipital
ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi
menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini:
8
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 9/33
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua
belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara
umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri
mengontrol sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan
kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi
otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol
keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga
menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari
9
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 10/33
seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan
mengunci pintu dan sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan
pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,
misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam
mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (
brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau
rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau
sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar
manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,
mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia
yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya..
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
• Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah
bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan
Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon
penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran.
• Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah
kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla
10
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 11/33
mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,
pernafasan, dan pencernaan.
• Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur.
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.
Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering
disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus,
thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik
berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara
homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,
metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang
salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat
perhatian dan mana yang tidak. Sistem limbik menyimpan banyak informasi
yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak
emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran.
2. Definisi Cerebral palsy
11
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 12/33
Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang
mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh
kerusakan atau cedera otak yang bersifat non progresif yang terjadi pada
saat prenatal, natal, dan post natal dimana otak masih berkembang, sehingga
mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan.
Kelainan pada sistim gerak ini adalah akibat dari luka-luka otak yang
tidak progresif. Sistim gerak tubuh menyediakan kemampuan untuk
bergerak dan mengontrol gerakan-gerakan. Luka otak adalah segala kelainan
dari struktur atau fungsi otak. "Tidak progresif" berarti bahwa luka tidak
menghasilkan degenerasi otak yang terus menerus (berkelanjutan). Ia juga
menyiratkan bahwa luka otak adalah akibat dari luka otak satu kali, yang
tidak akan terjadi lagi. Apapun kerusakan otak yang terjadi pada saat luka
adalah tingkat kerusakan untuk sisa kehidupan anak .
Cerebral palsy mempengaruhi kira-kira satu sampai tiga dari setiap
seribu anak-anak yang dilahirkan. Bagaimanapun, ia adalah lebih tinggi
pada bayi-bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang sangat rendah dan
bayi-bayi prematur.
Dengan menarik, metode-metode perawatan yang baru yang
berakibat pada angka kelangsungan hidup yang meningkat dari bayi-bayi
dengan berat badan waktu lahir yang rendah dan prematur sebenarnya
berakibat pada jumlah keseluruhan yang meningkat dari anak-anak dengan
cerebral palsy. Teknologi-teknologi baru, bagaimanapun, tidak merubah
12
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 13/33
angka dari cerebral palsy pada anak-anak yang dilahirkan dengan masa
penuh dan berat badan yang normal.
3. Penyebab Cerebral palsy
Cerebral Palsy bisa disebabkan oleh cedera otak yang terjadi pada
saat : - Prenatal
- Natal
- Post Natal.
Tetapi kebanyakkan penyebabnya tidak diketahui. 10-15% kasus terjadi
akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otak sebelum, selama
dan segera setelah bayi lahir.
Bayi prematur juga sangat rentan terhadap Cerebral Palsy, kemungkinan
karena pembuluh darah ke otak belum berkembang secara sempurna dan
mudah mengalami perdarahan atau karena tidak dapat mengalirkan oksigen
dalam jumlah yang memadai ke otak.
Cedera otak bisa disebabkan oleh:
1. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi
baru lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak
2. Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis,
meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat)
3. Cedera kepala karena Hematom subdural
4. Cedera pembuluh darah.
4. Tanda & gejala CP
• Dilihat dari pergerakan otot :
13
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 14/33
1. spastik (kekakuan)
otot-otot menjadi kaku dan lemah yang terjadi karena
tonus otot yang meningkat yang disebabkan oleh emosi,
sensivitas anak terhadap lingkungan baru yang akan
menyebabkan memburuk spastisitas
2. Athetoid
Tonus otot naik turun (fluktuatif) Gerakan pada otot
lengan, tungkai dan badan secara spontan bergerak
perlahan, bergerak dan tak terkendali, tetapi bisa juga
timbul gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan emosi
menyebabkan keadaan semakin memburuk, gerakan akan
menghilang jika anak tidur
3. ataxia
gangguan gerakan ataxia lebih ke gangguan koordinasi
dan gerakan abnormal, tidak bisa mengontrol gerakannya
sendiri.
4. flacid/flopi
tonus postural rendah dan terjadi abnormal respirasi.
5. campuran
merupakan gabungan dari 2 jenis diatas, yang sering
ditemukan adalah gabungan dari tipe spastik dan athetoid.
• Dilihat dari jumlah badan yang terkena :
1. Diplegi
14
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 15/33
Anggota tubuh yang terkena yaitu ekstermitas bawah &
atas, namun ekstermitas bawah lebih berat dibandingkan
bagian atas.
2. Hemiplegi
Anggota tubuh yang terkena yaitu lengan dan tungkai
pada satu sisi tubuh saja.
3. Tetraplegi/quadriplegi
Anggota tubuh yang terkena kedua lengan dan kedua
tungkai, keduanya sama-sama berat/ lumpuh total.
4. Triplegi
Anggota tubuh yang terkena biasanya 3 bagian, biasanya
terkena pada kedua bagian bawah dan satu anggota atas.
• Dilihat dari kemampuan fungsional
1. Ringan : dapat hidup bersama-sama dengan anak lain,
kelainannya tidak mengganggu kegiatan sehari-hari dan
pendidikan. Bantuan sedikit sekali kadang tidak perlu
bantuan khusus.
2. Sedang : Kemampuan fisik terbatas memerlukan bantuan,
dapat bicara dan bergerak, memerlukan bantuan khusus
untuk memperbaiki pola gerak.
3. Berat : sulit melakukan kegiatan fifik, tidak mungkin
hidup tanpa bantuan, perlu perawatan khusus.
15
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 16/33
5. Komplikasi CP
• Kontraktur
• Scoliosis
• Deformitas
• Decubitus
• Gangguan mental
B. CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI
Cerebral palsy spastik merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tonus
otot , menyebabkan postur menjadi spastik atau kaku pada satu atau lebih anggota-
anggota tubuh lengan-lengan atau tungkai-tungkai. selain tonus otot yang
meningkat ada juga refleks-refleks tendon yang meningkat, koordinasi motor yang
halus dan kasar yang terganggu.
Pada kasus ini anak mengalami gangguan cerebral palsy dengan pola spastik
diplegi yang gejalanya kakunya otot pada anggota tubuh bagian atas dan bawah,
dan bagian bawahnya lebih berat.
16
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 17/33
17
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 18/33
C. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY
SPASTIK DIPLEGI
1. Assesment Fisioterapi
Menurut WCPT Assessmen fisioterapi termasuk pemeriksaan pada
perorangan atau kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan,
keterbatasan fungsi, ketidak mampuan atau kondisi kesehatan lain dengan cara
pengambilan perjalanan penyakit (history taking), screening, test khusus,
pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisa dan sintesa
dalam sebuah proses pertimbangan klinis. Assessment meliputi :
Pemeriksaan adalah langkah awal yang dilakukan sebelum dilakukan suatu
pelaksanaan intervensi dan dilakukan pada semua pasien atau klien, yang terdiri
dari :
a. Anamnesa yang meliputi : Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis
kelamin, ras atau suku, pendidikan, budaya dan adat istiadat, pendidikan,
pekerjaan, alamat, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat keluarga.
b. Pemeriksaan
a. Inspeksi
Fisioterapi mengamati pola jalan atau adanya keterbatsan gerak
pasien pada saat pertama kali datang ke fisioterapi.
18
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 19/33
b. Pemeriksaan vital sign
Meliputi : Tekanan Darah (TD), Hate Rate (HR), Respiratory Rate
(RR), Suhu Tubuh
c. Pemeriksaan fungsi gerak dasar
d. Pemeriksaan keseimbangan dan kognitif pasien
e. Test khusus
f. Pemeriksaan penunjang seperti untuk mengetahui hasil lab, rongten
dll
c. Sistem review
Adalah salah satu metode pemeriksaan yang terbatas pada status anatomi
dan fisiologi pada sistem (cardiovascular pulomanary, integument,
musculoskletal dan neuromuscular), untuk mengetahui komunikasi
pasien, cognitive, affectif, bahasa pasien, dan gaya belajar pasien.
d. Tes dan pengukuran
Adalah suatu proses pengumpulan data tentang pasien dan klien,
berdasarkan hasil identifikasi menyeluruh dan proses bertanya pada saat
pengambilan data riwayat penyakit pasien/klien. Tes pengukuran yang
dapat dipakai dalam proses assessmen untuk menegakkan diagnosa
sebagai berikut : pengukuran kapasitas aerobik atau endurance,
antropometri, alat bantu dan alat adaptasi, sirkulasi (vena,arteri,limfe),
19
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 20/33
ergonomic dan body mekanik, gait lokomosi dan balance, integritas
integumentary, integritas mobilitas sendi, motor function (motor control
dan motor learning), kekuatan otot, nyeri, postur, Range Of Motion,
integritas refleks, kemampuan ADL dan IADL
2. Problem Fisioterapi
Asuhan pelayanan fisioterapi yang diberikan pada penderita cerebral
palsy dilakukan secara bertahap sesuai dengan problem yang di temukan
pada saat dilakukan assesment.
- Adanya spastiksitas yang tinggi
- Adanya keterbatasan Rom pada ekstensi knee, ekstensi elbow
- Adanya gangguan koordinasi visual
- adanya gangguan aktivitas fungsional
3. Diagnosa Fisioterapi
Diagnosa fisioterapi di tegakan dari pemeriksaan dan evaluasi yang
menyatakan hasil dari proses pemikiran klinis yang dapat menunjukan
adanya problem – problem fisioterapi misalnya tonus otot yang meningkat,
keterbatasan gerak, dan gangguan aktivitas sehari-hari.
4. Perencanaan Fisioterapi
20
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 21/33
Menurut WCPT perencanaan adalah pertimbangan kebutuhan
intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana intervensi
termasuk hasil terukur sesuai dengan tujuan dan disetujui pasien/klien,
family atau pelayanan kesehatan lainnya. Perencanaan juga dapat menjadi
pemikiran tentang perencanaan alternative untuk dirujuk kepihak lain bila
dipandang kasus tidak tepat untuk fisioterapi.
Langkah-langkan perencanaan :
Menentukan tingkat kesembuhan yang optimal
Waktu yang tepat untuk mencapai tujuan
Tingkat-tingkat kesembuhan dan rencana tahapan
Jenis intervensi setiap tahapan
Rencana evaluasi
Evaluasi akhir
Planning dan program
a). Jangka pendek
- keadaan yang mengancam
- menunjang jangka panjang
b). Jangkah panjang
21
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 22/33
- Hasil
- End Goal
5. Intervensi Fisioterapi
Menurut KEPMENKES 1363 intervensi adalah untuk mencapai tujuan
yang disepakati dapat termasuk penangan secara manual, peningkatan
gerakan, peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan mekanis,
pelatihan fungsioanl, peralatan bantu, instruksi dan konseling, koordinasi
dan keseimbangan.
Prosedur intervensi terdiri dari :
Berdasarkan hasil assessmet serta diagnosa
Pelaksanaan fisioterapi, misalnya: intensitas, frekuensi durasi
Mempertimbangkan komplesitas dan berat-ringannya kondisi klinis
Mempertimbangkan kemampuan pasien
Harapan pasien/klien, family
Adapun berbagai intervensi fisioterapi yang dapat dilakukan pada
penderita cerebral palsy spastik diplegi :
1. Stretching
22
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 23/33
Adalah bentuk dari penguluran atau peregangan dari otot-otot di
setiap anggota badan.
2. Latihan koordinasi dan keseimbangan
3. Latihan berdiri stabil
4. Latihan berjalan
6. Home Program
Home program yang dapat di sarankan pada keluarga pasien cerebral palsy :
1. Memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk selalu
memperhatikan pola gerak anak di rumah misalnya : posisi anak saat
duduk menonton tv, posisi duduk anak di rumah.
2. Melatih anak melakukan ADL secara mandiri dengan pola yang
benar.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengalami
peningkatan setelah diberikan terapi atau terapi yang diberikan berguna bagi
penyembuhan pasien ataukah harus di ubah. Meliputi analisa dan sintesa
23
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 24/33
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Assesment
Nama fisioterapi : Rafindra Mazuar & Lenny Wilda Hardianti
Tanggal pemeriksaan : 11 oktober 2011
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : An.Z
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Maret 2001
Usia : 10 Tahun 3 Bulan
Alamat : Jl.Brawijaya III No.16 Kebayoran Baru ,
Jakarta Selatan
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Diagnosa Medis : Cerebral Palsy
II. KELUHAN UTAMA
Keluhan utama : Anak belum bisa berdiri dan berjalan
24
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 25/33
III . RIWAYAT KEHAMILAN
Prenatal :
Hamil 33 minggu , saat usia 5 minggu terdapat flek , 12 minggu
kontraksihwbat tapi masih bisa dipertahankan , placenta previa
sebagian
Natal :
Lahir Spontan , di tolong oleh dokter. BBL : 2kg TBL : 45 cm ,
lingkar kepala 30 cm , langsung menangis.
Postnatal :
Masuk incubator 3 hari , hari ke 3 anak merintih-rintih saja, di NICu
28 hari . Saat umur 5 bulan mulai disadari ada keterlambatan
perkembangan. Pernah di MRI , terdapat hasil atropi pada otak ,
epilepsi .
IV. RIWAYAT KELUARGA
Anak pertama dari 2 bersaudara . Tidak ada anggota keluarga lain
yang cacat
V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
- Usia 6 bulan , tengkurap
- Usia <5 tahun , duduk
- Usia 4 tahun anak bisa bicara kata kata pendek sedikit
25
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 26/33
- Usia 5 tahun , merangkak
b. General Impression
a) Inspeksi :
Anak datang dengan kursi roda bersama pengasuhnya. Saat duduk di
kursi roda , pasien tampak membungkuk
b) Abilities :
Berguling , duduk , merangkak , berlutut dengan bantuan
c) Disabilities :
Tidak mampu berjalan
C. Pemeriksaan
a. Motorik kasar
1. Terlentang
Lengan dan kaki bergerak aktif , elbow fleksi , hip sedikit fleksi dan knee
fleksi
2.Terlungkup
Head dan neck control kurang baik , forearm support baik , knee sedikit
fleksi , ankle inversi
3.Berguling
Berguling dengan rotasi trunk
26
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 27/33
4.Duduk
Keposisi duduk dari terlungkup dengan posisi duduk diantara dua lutut.
Posisi fleksi hip dan knee , adduksi dan internal rotasi (duduk besila) , head
control kurang baik , trunk control baik , posisi duduknya backward
5.Merangkak
Menggunakan hand support , mampu menggerakan kaki dan lengan dengan
baik dalam waktu yang singkat
6. Berlutut
Bisa melakukannya , tetapi dengan bantuan box
7.Berdiri
Diberdirikan dengan standing table
8. Berjalan
Tidak bisa
b. Postural Tone
Spastic : Ekstrimitas bawah lebih berat dibanding ekstrimitas atas
c. Postural Pattern
Head control kurang baik , trunk cenderung membungkuk , shoulder
protraksi , masih sulit bertumpu dengan kakinya
d. Deformitas
Tightness ( Hamtring dan Achiless)
27
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 28/33
D. Problem Fisioterapi
1. Terdapat spastisitas
2. Terdapat tightness pada otot hamstring dan tendon achilles
3. Kelemahan oto abdominal
4. Tak mampu berdiri dan berjalan mandiri
E. Diagnosa Fisioterapi
Gangguan gerak dan fungsi berjalan karena adanya tonus otot yang tinggi pada
ekstrimitas bawah karena Cerebral Plasy spastic diplegi.
F. Perencanaan Fisioterapi
a) Tujuan Jangka Pendek :
1. Menurunkan Spastisitas
2.Mengurangi tightness agar tidak kontraktur
3.Penguatan abdominal muscle
4. Mengajarkan fungsi tungkai
b) Tujuan Jangka Panjang :
1. Mengoptimalkan gerak dan fungsi tungkai agar dapat berdiri dan
berjalan secara mandiri
28
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 29/33
G. Intervensi
Massage
Tujuan : Relaksasi jaringan , agar otot lebih mudah digerakan
ketika sedang latihan.
Pasif Exercise
Tujuan : Menjaga lingkup ROM dan mencegah kontraktur.
Pelaksanaan : Pasien terlentang atau tengkurap , lalu gerkan
secara pasif anggota gerak atas dan bawah . Selain itu , tujuan
pasif exercise sebagai pemanasan sebelum latihan
3. Strectching
Tujuan :
Pelaksanaan :
Hamstring :
Achilles
4.Inhibiai tonus postural
Pelaksanaan :
a. Pasien posisikan terlentang diatas bola , kemudian pegang pada keduan
tungkai pasien , kemudian gerkan bola dengan arah ke depan dan belakang.
b.Pasien tengkurap di bola , pegang pada sisi hip , kemudian bola di goyang-
goyangkan
29
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 30/33
c. Latihan berlutut , pasien di posisikan berlutut (kneeling) di depan box ,
lalu gerakan box ke depan dan belakang . Latihan ini bertujuan untuk
berlatih berlutut sebagai persiapan untuk berdiri
d. Latihan berdiri
Pasien didirikan pada standing table
5. Koreksi Posisi tungkai
Koreksi postur pada tungkai diberikan dengan memberikan anak
leg brace ataupun dengan menggunakan KAFO ( Knee Ankle foot
Orthosis )
H. Evaluasi
30
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 31/33
VII. HOME PROGRAM
1. Memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk selalu memperhatikan
pola gerak anak di rumah misalnya : posisi anak saat duduk menonton
tv, posisi duduk anak di rumah.
2. Melatih anak melakukan ADL secara mandiri dengan pola yang benar.
VIII. EVALUASI
31
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 32/33
BAB IV
PEMBAHASAN
Cerebral palsy spastik merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tonus otot ,
menyebabkan postur menjadi spastik atau kaku pada satu atau lebih anggota-anggota tubuh
lengan-lengan atau tungkai-tungkai. selain tonus otot yang meningkat ada juga refleks-
refleks tendon yang meningkat, koordinasi motor yang halus dan kasar yang terganggu.
Pada kasus an . Zhafran anak menderita cerebral palsy dngan gejala tonus otot
meningkat, adanya spastiksitas yang tinggi pada anggota gerak atas dan bawah, srta
gangguan koordinasi dan keseimbangan, yang membuat anak belum dapat melakukan ADL
dengan baik. Sehingga intervensi di berikan massage, streching, latihan koordinasi dan
keseimbangan , latihan berdiri stabil dan latihan berjalan.
Setelah di lakukan treatment tersebut maka hasil yang di harapkan anak dapat lebih
baik dari sebelumnya, mencegah terjadinya hal yang lebih buruk seperti terjadi tighness
atau kontraktur., dan kondisi tubuh mengalami peningkatan.
32
5/14/2018 Copy of Lapkas YPAC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copy-of-lapkas-ypac 33/33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. kesimpulan
Cerebral palsy merupakan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak,
keseimbangan dan postur tubuh yang disebabkan oleh kerusakan atau cedera otak
yang bersifat non progresif yang terjadi pada saat prenatal, natal, dan post natal
dimana otak masih berkembang, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal
pada kendali otot dan gerakan.
Cedera otak bisa disebabkan oleh:
1. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah (sering ditemukan pada bayi baru
lahir), bisa menyebabkan kernikterus dan kerusakan otak
2. Penyakit berat pada tahun pertama kehidupan bayi (misalnya ensefalitis,
meningitis, sepsis, trauma dan dehidrasi berat)
3. Cedera kepala karena Hematom subdural
4. Cedera pembuluh darah.
Pengaruh pemberian treatment massage terhadap rileksasi otot anak,
streching terhadap pemendekan otot dan latihan koordinasi agar anak bisa focus.
2. Saran
Orang tua dapat membantu mengontrol atau memperhatikan pola gerak anak di
rumah, atau aktivitas fungsional anak agar menjadi lebih baik misalnya posisi
duduk anak saat menonton Tv, atau saat makan dan yang lainnya.
33