control chart variable
TRANSCRIPT
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 1/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Control Chart For Variable
Control chart untuk proses dalam keadaan tidak terkendali karena ada nilai-nilai
karakteristik kualitas berada di luar batas-batas kontrol (berada di atas UCL atau di bawahLCL). Hal ini berarti bahwa proses berada di luar pengendalian karena adanya variasi yang
disebabkan oleh penyebab khusus. Untuk dapat mengendalikan proses, maka perusahaan
perlu menghilangkan penyebab khusus itu dan mengambil tindakan yang tepat untuk
mencegah munculnya kembali faktor-faktor penyebab khusus tersebut. Hal ini akan
membiarkan variasi yang terjadi adalah semata-mata karena adanya penyebab umum saja.
Selain itu control chartl disebut juga out control walaupun semua titik karakteristik kualitas
yang diperiksa berada di dalam batas kendali tetapi menunjukkan pola tidak natural yang
disebabkan oleh penyebab khusus.
Data variabel menunjukkan karakteristik kualitas yang memiliki dimensi kontinu yang
dapat mengambil nilai-nilai kontinu dalam kemungkinan yang tidak terbatas, seperti:
panjang, kecepatan, bobot, volume, dan lain-lain. Chontrol chart variabel menggunakan
parameter rata-rata dan simpangan baku. Simpangan baku merupakan variasi yang
disebabkan oleh penyebab umum. Biasanya control chart variabel yang umum digunakan
adalah “control chart 3 sigma”. Akan tetapi di Jepang banyak perusahaan yang menggunakan“control chart 6 sigma” dengan pengendalian kualitas yang sangat ketat dan menggunakan
ukuran kecacatan dalam satuan part per million. Perusahaan Jepang yang biasa
menggunakannya adalah perusahaan elektronik. Contoh tingkat kerusakan produk adalah 25
ppm, artinya dalam 1 juta unit yang diproduksi hanya ditemui produk cacat sebanyak 25 unit.
Manfaat dari penggunaan control chart variabel adalah :
• Peningkatan kualitas.
• Menentukan kemampuan proses.
• Membuat keputusan dalam menentukan proses produksi.
• Membuat keputusan dalam menentukan spesifikasi produk.
• Menentukan apakah produk yang dihasilkan sekarangdapat terus dihasilkan oleh
proses produksi berikutnya atau tidak.
1
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 2/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Jenis-jenis Control chart variabel :
1) Xbar R chart
Pada dasarnya setiap peta kontrol memiliki:
• Central line (CL).
• Control limit , yang terdiri dari batas kontrol atas (UCL) dan batas kontrol bawah
(LCL).
• Tebaran nilai karakteriktik kualitas yang menggambarkan keadaan dari proses.
Xbar R chart digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik
berdimensi kontinu.
Control chart X menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada ukuran titik pusat
atau rata-rata dari suatu proses. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti
peralatan yang dipakai, perbedaan metode yang digunakan pada shift kedua, material
baru, tenaga kerja baru yang belum dilatih, dll.
Control chart R menjelaskan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dalam ukuran
variasi, yaitu perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu produk. Hal
ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti: bagian peralatan yang hilang, minyak
pelumas mesin yang tidak mengalir dengan baik, kelelahan pekerja, dll.
Setelah mendapatkan control chart X dan R yang menunjukkan bahwa proses berada
dalam pengendalian statistika, maka peta kontrol tersebut dapat digunakan untuk
memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu. Kemudian setelah
ditemukan adanya perubahan-perubahan proses (orang, material, metode kerja,
lingkungan, dll) maka perubahan tersebut harus dicatat.
Contoh kasus
PT. Tri Plywood adakah perusahaan pembuatan produk kayu lapis. Berdasarkan
permintaan pelanggan ditetapkan spesifikasi ketebalan dari produk kayu lapis itu adalah:
2
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 3/10
Http://susenobimo.blogspot.com
2.40 mm ± 0.05 mm. Untuk mengetahui kemampuan proses dan mengendalikan proses
produksi, maka QC Dept. melakukan pengukuran terhadap 20 sampel, masing-masing
berukuran (n) 5 unit. Data yang diperoleh sebagai berikut :
Langkah-langkah analisis.
(1) Klik Analize > Quality Control > Control Charts
(2) Pilih X-bar R Chart, s klik Define
(3) Masukkan variabel tebal kayu lapis ke kolom Process Measurement
(4) Masukkan variabel sampel ke kolom Subgroups define by
(5) Klik tombol Control Rule, pilih All control rules
(6) Klik Continue kemudian OK
3
X1 X2 X3 X4 X5
1 2.38 2.45 2.4 2.35 2.42
2 2.39 2.4 2.43 2.34 2.4
3 2.4 2.37 2.36 2.36 2.35
4 2.39 2.35 2.37 2.39 2.38
5 2.38 2.42 2.39 2.35 2.41
6 2.41 2.38 2.37 2.42 2.42
7 2.36 2.38 2.35 2.38 2.37
8 2.39 2.39 2.36 2.41 2.36
9 2.35 2.38 2.37 2.37 2.39
10 2.43 2.39 2.36 2.42 2.37
11 2.39 2.36 2.42 2.39 2.36
12 2.38 2.35 2.35 2.35 2.39
13 2.42 2.37 2.4 2.43 2.41
14 2.36 2.38 2.38 2.36 2.36
15 2.45 2.43 2.41 2.45 2.45
16 2.36 2.42 2.42 2.43 2.37
17 2.38 2.43 2.37 2.39 2.38
18 2.4 2.35 2.39 2.35 2.35
19 2.39 2.45 2.44 2.38 2.37
20 2.35 2.41 2.45 2.47 2.35
Sampel
Tebal kayu lapis
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 4/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Hasil Output SPSS
Rule Violations for X-bar
Sampel Violations for Points
15 Greater than +3 sigma
1 points violate control rules.
Pada diagram pertama di atas adalah X bar yang menggambarkan rata-rata ketebalan
kayu lapis. Setiap plot dalam X bar adalah variasi antara subgrup atau variasi antara
4
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 5/10
Http://susenobimo.blogspot.com
rata-rata ketebalan kayu lapis. Pada diagram kedua adalah range,menggambarkan
proses variasi dalam satu grup. Nlai kontrol limit adalah sebagai berkut :
(1) Control limit X bar adalah LCLx = 2,3543, Center line = 2,3886, UCLx = 2,4229
(2) Control limit Range adalah LCLr = 0,000, Center line = 0,595, UCLr = 0,1258
Tanda “Rule Violation” menunjukan ada kejadian special causes variation terlihat
pada diagram X bar. Special causes ini terjadi pada plot atau sampel 15. Oleh karena
itu proses produksi dihentikan dan mencari penyebab special cause ini.
2) Selanjutnya kita akan mencoba control chart X bar s chart dengan menggunakan data
seperti di atas.
Langkah-langkah :
1) Klik Analize > Quality Control > Control Charts
2) Pilih X-bar R Chart, s klik Define
3) Masukkan variabel tebal kayu lapis ke kolom Process Measurement
4) Masukkan variabel sampel ke kolom Subgroups define by
5) Pada kolom charts pilih using X-bar using standartd deviation
6) Klik tombol Control Rule, pilih All control rules
7) Klik Continue kemudian OK
5
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 6/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Hasil Output SPSS
6
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 7/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Rule Violations for X-bar
Sampel Violations for Points
15 Greater than +3 sigma
1 points violate control rules.
Rule Violations for SD
Sampel Violations for Points
20 Greater than +3 sigma
1 points violate control rules.
Nilai kontrol limitnya adalah :
(1) Control limit X bar adalah LCLx = 2,3543, Center line = 2,3886, UCLx = 2,4229
(2) Control limit standar deviation adalah LCLs = 0,000, Centerl line = 0,0253, UCLs =
0,0529.
Pola diagram menunjukan adanya out of control atau terjadi special causes terlihat pada
sampel 15 (diagram X bar) dan sampel 20 pada diagram standar deviasi. Oleh karena itu
perlu dilakukan pemberhentian proses produksi dan dicari penyebab-penyebabnya.
3) I-MR Chart (Individual Moving Range)
Kadangkala ukuran sampel yang digunakan perusahaan adalah sebesar 1 (n = 1).
Seringkali terjadi apabila pemeriksaan dilakukan secara otomatis dan juga terjadi pada
tingkat produksi yang sangat lambat. Hal ini mengakibatkan timbulnya kesukaran untuk
mengambil ukuran sampel lebih besar daripada 1. Perusahaan yang mengalami kondisi
seperti ini misalnya pada pabrik kimia.
Pembuatan peta kontrol I-MR diterapkan pada proses yang menghasilkan output relatif
homogen, misalnya dalam cairan kimia, kandungan mineral dari air, makanan, dan lain-
lain. Dapat pula diterapkan pada kasus-kasus di mana inspeksi 100% digunakan untuk
proses produksi yang sangat lama.
Contoh kasus
PT. ABC adalah perusahaan pembuat produk kimia. Untuk mengetahui kemampuan
7
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 8/10
Http://susenobimo.blogspot.com
proses, QC Departemen perusahaan melakukan pengukuran sebagai sampel. Didapat
sampel sebagai berikut :
Langkah-langkah :
(1) Klik Analize > Quality Control > Control Charts
(2) Pilih Individual Moving Range klik Define
(3) Masukkan variabel kekentalan ke kolom Process Measurement
(4) Masukkan variabel sampel ke kolom Subgroups define by
(5) Klik tombol Control Rule, pilih All control rules
(6) Klik Continue kemudian OK
8
1 33.75
2 33.05
3 34
4 33.81
5 33.46
6 34.02
7 33.68
8 33.27
9 33.49
10 33.211 33.62
12 33
13 33.54
14 33.12
15 33.84
Sampel Kekentalan (X)
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 9/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Hasil Output SPSS
9
5/11/2018 Control Chart Variable - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/control-chart-variable 10/10
Http://susenobimo.blogspot.com
Diagram pertama menggambarkan nilai individual dari kekentalan kimia dan diagram
kedua menggambarkan range antara tiap urutan nilai. Untuk tanda Rule Violation : No
berarti tidak ada out of control atau special cause variation sehingga proses produksi
dapat terus dijalankan karena proses produksi in control .
10