contoh skripsi metode kuesioner
DESCRIPTION
Kuesioner methodTRANSCRIPT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA PT. COCA-
COLA BOTTLING INDONESIA)
Oleh:
NAMA : FAISAL AMRI
NIM : 030503005
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
2009
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Siatem Informasi
Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia)
Adalah benar hasil karya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
level Program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperolah, telah dinyatakan dengan jelas,
benar apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, Saya
bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 15 Juli 2009
Yang membuat pernyataan
Faisal Amri
NIM. 030503005
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puli penulis haturkan kepada Sang
Pencipta Alam beserta isinya, Allah SWT yang telah memberikan pertolongan
yang tiada terhingga, sehingga penyusunan skripsi ini selesai dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul skripsi ini yaitu: Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia). Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini,
penulis dibantu oleh berbagai pihak yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaga, pikiran serta dukungannya baik secara moril dan materil. Terutama buat
kedua orang tuaku terkasih dan tercinta Ayahanda Suhairy dan Ibunda Eliaty yang
telah memberikan dukungan moril dan materil, nasehat, serta doanya kepada
penulis. Beserta kepada adik-adikku, Fadly, Eva dan Fachri yang aku cintai dan
sayangi. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
tiada terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak dan Bapak Fahmi Natigor Nasution,
SE, M.Acc, Ak. Selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis
dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si,
Ak selaku Penguji I dan Penguji II yang telah membantu penulis melalui
saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Segenap dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan.
6. Pimpinan, manajer, beserta staf PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, juga
untuk Bapak Samsul Bahri Batubara dan Bapak Ahmad Nasoha. Terima
kasih atas kerja sama dan bantuannya dalam pengumpulan data.
7. Semua staf jurusan departemen Akuntansi, bang Chairil, Bang Oyong,
Kak Dame. Terima kasih untuk menyiapkan segala administrasi dan
keperluan penulis di departemen Akuntansi USU.
8. Bapak Parlindungan Purba, SH, MM dan Bapak Laksamana Adiyaksa,
SH, MM, M.Kn selaku ketua dan sekretaris Dewan Pengurus Propinsi
Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Sumatera Utara yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk bekerja di sekretariat DPP
APINDO dan segenap pengurus yang lain Bapak dr. Ferry, Bapak
Martono, Bapak Brilian Moktar, Bapak Johan Brien.
9. Teman-teman penulis di sekretariat DPP APINDO Sumut terutama Bapak
TB. Hasby terima kasih karena banyak memberikan motivasi, inspirasi
dan penegetahuan kepada penulis, serta Silvi dan Swary.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
10. Sahabat-sahabatku Dedi, Rangga, Jaka, Fery, Adam terima kasih atas
semuanya. Juli, Paima, Yanita, Reza, Rahmad dan sahabat Akuntansi 2003
yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang selalu memberi semangat,
motivasi dan inspirasi bagi penulis.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan, saran yang
membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi.
Medan, 15 Juli 2009
Penulis
FAISAL AMRI
NIM. 030503005
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh keterlibatan
pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem
informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan metode kuesioner. Data yang diperoleh dari persepsi para pemakai
sistem informasi akuntansi. Hasilnya terlihat pada kuesioner yang dikirimkan
kepada 35 orang pemakai. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi,
dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan
program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Uji F 18,016 pada tingkat
signifikansi 0,00).
Kata kunci : Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem,
Kapabilitas Personal Sistem Informasi, Dukungan Manajemen
Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Dan
Program Pendidikan Dan Pelatihan Pemakai Terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Kinerja Sistem Informasi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
ABSTRACT
The purpose of this research is to empirically examine whether the
presentation and the accessibility of budget realization reports have a positive
influence of enhancing transparency and accountability in the management of
local finance on PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
The method used to collect data is through survey questionnaire of which
the respondent were members of local legislative council since the members of
legislative are actual (primary) user of the budget realization report for this time.
The result of this research is that both of the reports user involvement,
capability of information system personnel, top management support,
formalization of information system have a significant positive effect of enhancing
transparency and accountability in the management of local finance (F-test value
of 18,016 at significance level of 0,00).
Keywords: User Accounting Information System Statisfaction, User Accounting
Information Use, User Involvement, Capability of Information
System Personnel, Top Management Support, Formalization of
Information System.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN …………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………… ii
ABSTRAK …………………………………………… v
ABSTRACT …………………………………………… vi
DAFTAR ISI …………………………………………... vii
DAFTAR TABEL …………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………... xii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
B. Perumusan Masalah……………………………………...... 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi............. 7
1. Pengertian Sistem…………………….........................… 7
2. Sistem Informasi Akuntansi............................................. 9
B. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi……….………… 10
C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi...................................... 12
D. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi..................................... 13
E. Penelitian Terdahulu.............................................................. 14
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
F. Kerangka Konseptual............................................................. 16
G. Hipotesis................................................................................ 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ………………………………………….. 18
B. Populasi dan Sampel Penelitian……………………....……. 18
C. Jenis Data.............................………………………………. 19
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………… 20
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 22
F. Metode Analisis Data............................................................ 23
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian……………………………… 30
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian …………………………………………….. 31
1. Sejarah Singkat PT. Coca-Cola Bottling Indonesia... …. 31
2. Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia… 34
B. Analisis Hasil Penelitian………………………………. ….. 37
1. Deskripsi Responden 37
2. Statistik Deskriptif..................…………………………. 39
3. Hasil Uji Kualitas Data ………………………………... 50
4. Uji Asumsi Klasik..........................……………………. 58
5. Hasil Pengujian Hipotesis.............…..…………………. 62
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..……………………………………………….. 68
B. Keterbatasan Penelitian..…………………………………… 71
B. Saran ………………………………………………………. 71
DAFTAR PUSTAKA ..………………………………………………… 73
LAMPIRAN
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal
2.1 Penelitian Terdahulu 15
3.1 Variabel Penelitian 21
3.2 Jadwal Penelitian 30
4.1 Deskripsi Responden 37
4.2 Statistik Deskriptif Kinerja SIA 39
4.3 Statistik Deskriptif Keterlibatan Pemakai 44
4.4 Statistik Deskriptif Kapabilitas Personal SIA 45
4.5 Statistik Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak 45
4.6 Statistik Deskriptif Formalisasi Pengembangan SIA 48
4.7 Statistik Deskriptif Program Pendidikan dan
Pelatihan Pemakai 50
4.8 Hasil Uji Validitas Bagian Kepuasan Pemakai 52
4.9 Hasil Uji Validitas Bagian Pemakai Sistem 53
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Bagian Kepuasan Pemakai 53
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Bagian Keterlibatan Pemakaian 53
4.12 Hasil Uji Validitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses
Pengembangan SIA 54 54
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel Judul Hal
4.13 Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Dalam
Proses Pengembangan SIA (X1) 55
4.14 Hasil Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak 56
4.15 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak 56
4.16 Hasil Uji Validitas Formalisasi Pengembangan SIA 57
4.17 Hasil Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan SIA 58
4.18 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas 61
4.19 Variabel Entered/Removed 63
4.20 Model Sumary 63
4.21 ANOVA 64
4.22 Uji Parsial 65
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
2.1 Kerangka Konseptual Penelitian 16
4.1 Histogram 59
4.2 Normal P-P Plot 60
4.3 Statterplot 62
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
1 Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA
Bagian Kepuasan Pemakai
2 Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA
Bagian Pemakaian Sistem
3 Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Keterlibatan Pemakai
4 Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Dukungan
Manajemen Puncak
5 Tabulasi Hasil Kuesioner Formalisasi Pengembangan SI
6 Tabulasi Hasil Kuesioner Kapabilitas Personal SI dan
Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
7 Output SPSS
8 Format Kuesioner Penelitian
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu
perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada
bidang akuntansi perkembangan teknologi infomasi telah banyak membantu
meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Peningkatan penggunaan
teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah
pemprosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara otomatis. Akan
tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan.
Menurut DeLone dan Raymond, 1988 (dalam Komara, 2005) penerapan suatu
sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan
mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Untuk
menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi.
Menurut Staples dan Selldon (2004) salah satu tujuan utama penelitian di
bidang teknologi informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir dan
organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara efektif. Di dalam
riset sistem informasi kepuasan pengguna dan penggunaan sistem merupakan
indikator yang sering digunakan sebagai pengganti (surrogate) untuk mengukur
efektivitas atau keberhasilan kinerja suatu sistem informasi. Beberapa peneliti
seperti Soegiharto (2001), Fung Jen (2002), Komara (2005) telah menggunakan
kepuasan pengguna (user information system/UIS) dan penggunaan sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
(system use) sebagai tolok ukur efektivitas atau keberhasilan kinerja sistem
informasi akuntansi. Efektivitas kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a) keterlibatan pengguna dalam
pengembangan SIA, b) kapabilitas personel SIA, c) ukuran organisasi, d)
dukungan top manajemen, e) formalisasi pengembangan SIA, f) program
pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, g) keberadaan komite pengendali SIA, h)
lokasi departemen SIA.
Hasil penelitian Soegiharto (2001) dengan responden perusahaan di
Australia, menunjukan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara
keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA dengan penggunaan sistem serta
hubungan negatif signifikan antara formalisasi pengembangan SIA dengan
penggunaan sistem. Disamping itu, untuk variabel ukuran organisasi didapati
berhubungan negatif signifikan baik dengan kepuasan pengguna maupun
penggunaan sistem. Sedangkan untuk variabel kapabilitas personel SIA dan
dukungan top manajemen tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan.
Sementara itu, hasil penelitian oleh Fung Jen (2002) menunjukkan bahwa
hanya variabel ukuran organisasi yang berhubungan positif signifikan baik dengan
kepuasan pengguna maupun penggunaan sistem, sedangkan variabel kemampuan
teknik personel SIA, dukungan top manajemen dan formalisasi pengembangan
SIA berhubungan positif signifikan hanya dengan kepuasan pengguna dan untuk
variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA berhubungan positif
dengan penggunaan sistem.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Hasil-hasil penelitian tersebut sebagian mendukung dan sebagian masih
kontradiktif dengan penelitian sejenis oleh Komara (2005) yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam
pengembangan SIA, ukuran organisasi, dukungan top manajemen, formalisasi
pengembangan SIA dengan kepuasan pengguna serta pengaruh positif siginifikan
antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, kapabilitas personel SIA,
dukungan top manjemen dengan penggunaan sistem.
Pengujian perbedaan kinerja sistem informasi akuntansi antara perusahaan
yang memiliki dengan yang tidak memiliki komite pengendali SIA, menunjukan
terdapat pengaruh yang terbalik dimana kinerja SIA lebih tinggi dalam organisasi
yang tidak memiliki komite pengendali SIA dibandingkan dengan organisasi yang
mempunyai komite pengendali SIA (Soegiharto, 2001). Hasil tersebut
kemungkinan disebabkan adanya perbedaan persepsi peran dari anggota
organisasi terhadap komite pengendali SIA sehingga fungsi dan peran komite
pengendali tidak menunjukkan keunggulannya. Hasil penelitian tersebut didukung
oleh hasil penelitian Choe (1996).
Berdasarkan hasil penelitian Fung Jen (2002) diperoleh hasil bahwa pada
perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna terdapat
perbedaan yang signifikan dengan kepuasan pengguna tetapi tidak terbukti adanya
perbedaan dengan penggunaan sistem. Hal ini kemungkinan disebabkan sebagian
besar responden yang menjadi sampel penelitian ini telah memperoleh keahlian
komputer melalui informal job training. Nelson dan Cheney, 1987 (dalam
Komara, 2005) mengutarakan bahwa program pelatihan dan pendidikan pengguna
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
akan meningkatkan ability, dan ability ini akan berkorelasi positif dengan
penggunaan sumber daya komputer.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki
program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak
memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna, antara perusahaan yang
memiliki komite pengendali SIA dengan perusahaan yang tidak memiliki komite
pengendali SIA, dan antara lokasi departemen SIA yang berdiri sendiri
(independent) dengan lokasi departemen SIA yang tergabung dalam
departemen/bagian lain perusahaan.
Penelitian mengenai efektivitas atau keberhasilan kinerja sistem informasi
merupakan penelitian yang telah banyak dilakukan. Walaupun demikian, hasil
penelitian antara peneliti yang satu dengan yang lain sebagian mendukung dan
sebagian masih kontradiktif. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
ulang dengan mereflikasi penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) dengan
sampel penelitian yang berbeda yaitu perusahaan minuman (beverages) PT. Coca
Cola Bottling Indonesia. Alasan peneliti mengambil perusahaan ini sebagai
sampel penelitian adalah karena perusahaan tersebut merupakan jenis perusahaan
yang sudah berkembang secara internasional dan sudah memakai penggunaan
teknologi informasi yang berkembang.
Berdasakan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam
sebuah skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Coca Cola
Bottling Indonesia)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berkut :
“Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem,
kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan
pelatihan pemakai secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi (SIA) ? ”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui, menganalisis, menguji dan memberikan bukti empiris tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terkait dengan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi
2. Bagi manajemen PT. Coca Cola Bottling Indonesia, hasil
penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam
pertimbangan pengambilan keputusan mengenai faktor-faktor
perkembangan dan penilaian kinerja khususnya sistem informasi
akuntansi.
3. Bagi akademisi atau calon peneliti selanjutnya, diharapakan dapat
memberikan sumbangan wawasan dan dijadikan referensi dalam
penelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi. \
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem
Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai suatu
susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem melingkupi struktur dan proses,
dimana struktur membicarakan elemen-elemen atau unsur yang membentuk
sistem itu sendiri sedangkan proses membicarakan cara kerja/prosedur dari setiap
elemen secara berurutan, teratur, dan sistematis.
Suatu sistem dirancang dan diterapkan untuk melakukan aktivitas yang
sifatnya berulang. Sistem terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
yang erat satu sama yang lainnya dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Wilkinson (2000:6),”a system is an unified group of interacting
parts that function together to achieve it purposes”. Simamora
(2000:176),”sistem adalah seperangkat peraturan dan prosedur yang dirancang
untuk memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan dalam suatu cara yang
sudah ditetapkan sebelumnya”. Widjajanto (2001:2),”sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output”.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kesatuan dari
beberapa unsur yang saling berinteraksi untuk mencpai tujuan tertentu. Bagian-
bagian yang saling berhubungan dalam suatu sistem disebut sebagai subsistem.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui
komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Kurang efektifnya komunikasi antar subsistem akan menjadi kendala dalam
berbagai jenis sistem.
Organisasi sangat bergantung pada sistem informasi agar selalu dapat
kompetitif. Produktivitas sebagai alat untuk menjaga daya saing, dapat
ditingkatkan dengan bantuan informasi, sehingga perusahaan yang aliran
informasinya tidak jalan akan menjadai terganggu aktivitasnya.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Dalam melaksanakan suatu sistem informasi akuntansi unsur-unsur yang
terlibat adalah manusia sebagai pelaksana dari sistem, organisasi atau perusahaan
sebagai obyek yang membutuhkan sistem, dan pengolahan data transaksi untuk
menghasilkan informasi. Unsur-unsur tersebut merupakan rangkaian yang terpadu
dan saling berkaitan dalam melaksanakan suatu sistem.
Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi
akuntansi, beberapa diantaranya adalah:
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1),”an accounting information
system is a collection of resources,such as people and equipment,design to
transform financial and other data into information to a variety of decision
makers according to their needs and entitlement”.
Menurut Wilkinson et al (2001:1),”an accounting information system is
unified structure within an entity,such as a business firm, that employes physical
resource and other components to transform economic data into accounting
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
information,with the purpose of satisfying the informartion needs of variety of
user”.
Menurut James A. Hall (2001:10), “sistem informasi akuntansi adalah
sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing systems,
general ledger/financial reporting systems, management reporting systems.”
Definisi di atas menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
kesatuan struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang
mempekerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk
mentrasformasi data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk
memuaskan kebutuhan para pemakai informasi yang bervariasi.
B. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2005:3) sistem informasi akuntansi terdiri
dari lima komponen, yaitu :
a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai
fungsi.
b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
d. Software (perangkat lunak) yang dipakai untuk memproses data
organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Menurut Fakhri (2003:4) elemen-elemen penting dalam suatu sistem
informasi akuntansi adalah :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Pemakai akhir, terdiri dari pemakai akhir ekternal yaitu kreditor, infestor,
pemegang saham, pemerintah, dan pemakai akhir internal yaitu pihak
manajemen
b. Sumber data, transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari
sumber eksternal dan internal
c. Pengumpulan data, tahap operasional yang tujuannnya untuk memastikan
bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari
kesalahan.
d. Pemrosesan data, data yang memasuki sistem di proses sehingga
menghasilkan suatu inforrmasi yang berguna
e. Manajemen database, yaitu menyimpan, memperbaiki, dan memanggil
serta menghapus data
f. Penghasil informasi, yaitu mengumpulkan, mengatur, memformat, dan
menyajikan informasi untuk para pemakai.
g. Umpan balik, yakni bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai
sumber data.
Menurut Krismiaji (2002:16) usur-unsur sistem informasi akuntansi adalah
a. Tujuan
b. Masukan
c. Keluaran
d. Penyimpanan data
e. Pengolahan
f. Instruksi dan prosedur
g. Pengguna
h. Pengendalian dan pengukuran keamanan
C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam memenuhi kebutuhan informasi baikuntuk kebutuhan pihak
eksternal maupun pihak internal, sistem informasi akuntansi harus di desain
sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem
informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan
yang dapat memberikan pedomankepada manajemen dalam melakukan tugasnya
sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna , terutama dalam
menunjang perencanaan dan pengendalian.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Fakhari (2004:6) adalah
menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai/pengguna. Secara lebih
khusus tujuannnya adalah :
a. Untuk mendukung operasi harian
b. Untuk medukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusanintern
perusahaan
c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan
D. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Khalil (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur efektifitas sistem
informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem.
Soegiharto (2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi
kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai
informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA.
Conrath dan Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan
kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam
mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) dalam
Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan,
penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan
sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.
Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Tjhai Fung
Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan
keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan
perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga
pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem
informasi.
E. Penelitian Terdahulu
Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang
terdaftar pada ASX Data Disk atau Australia Business Who’s Who disk di
Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan.dalam penelitian
Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System.
Hasil penelitian Soegiharto (2001) menunjukan hanya faktor keterlibatan pemakai
yang secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap pemakaian sistem,
sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan
pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem
informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi hubungan tersebut berkorelasi
negatif, sedangkan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan
kinerja SIA.
Tjhai Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali
penelitian Soegiharto (2001). Hasil penelitian Tjhai Fung Jen (2002) menunjukan
bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam
proses pengembangan sistem informasinya, kepuasaan pemakai akan semakin
tinggi, tetapi pemakaian sistem akan semakin turun. Hasil penelitian ini juga
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
menunjukan bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan yang departemen sistem
informasinya berada di departemen lainnya, akan lebih tinggi dari pada
perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah berdiri sendiri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki
program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak
memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna, antara perusahaan yang
memiliki komite pengendali SIA dengan perusahaan yang tidak memiliki komite
pengendali SIA, dan antara lokasi departemen SIA yang berdiri sendiri
(independent) dengan lokasi departemen SIA yang tergabung dalam
departemen/bagian lain perusahaan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1
Tjhai
Fung Jen
(2002)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Kinerja Sistem
InformasiAkuntansi
Variabel
Keterlibatan
pemakai dalam
pengembangan
SIA
Variabel
keterlibatan
pemakai dalam
pengembangan
SIA tidak
berpengaruh
terhadap kepuasan
dan pemakaian
2
Soegiharto dan
Tjhai Fung Jen
(2001 dan 2002)
Influence Factors
Affecting The
Performance Of
Accounting
Information System
Kemampuan
teknik personal
SIA
Variabel
Kemampuan
teknik personal
SIA tidak
berpengaruh
terhadap kepuasan
dan pemakaian
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti dari berbagai sumber
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
F. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan
penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual penelitian
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Semakin sering keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas
personal sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi tingkat formalisasi
pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem
Keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan SIA (X1)
Kapabilitas personal sistem
informasi (X2)
Kinerja
Sistem Informasi
Akuntansi
(Y)
Program pendidikan dan
pelatihan pemakai (X5)
Fomalisasi pengembangan
sistem informasi (X4)
Dukungan manajemen puncak
(X3)
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
informasi akuntansi. Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila
program pendidikan dan pelatihan pemakai diperkenalkan.
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian teori dan kerangka konseptual yang telah dikemukan,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem, kapabilitas personal sistem informasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program
pendidikan dan pelatihan pemakai secara parsial dan simultan berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. (Sugiyono,2004:11). Jadi disini ada variabel independen ( variabel yang
mempengaruhi ) dan variabel dependen ( dipengaruhi ) (Sugiyono, 2006 : 41 ).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kapabilitas personal
sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai sebagai variabel
independen dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel dependen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2006 : 89). Populasi
dalam penelitian ini di ambil dari struktur organisasi yang terdapat di perusahaan,
yaitu seluruh karyawan/staff yang menggunakan sistem informasi akuntansi,
dengan rincian sebagai berikut :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
1. Departemen Operasional 8 orang
2. Depeartemen Finansial 19 orang
3. Departemen Lainnya 8 orang
Jumlah 35 orang
Sumber : Departemen Personalia, 2009
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individu,
karena yang diamati adalah persepsi para pamakai sistem. Oleh karena jumlah
populasi dalam penelitian ini sedikit, maka semua populasi dijadikan sampel.
Sehingga teknik sampel yang digunakan adalah sensus.
C. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri
dari :
a. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian
yang diperoleh melalui kuesioner/angket. Data primer yang dikumpulkan
oleh penulis adalah jawaban kuesioner oleh para karyawan/staff yang
menjadi sampel.
b. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung, yaitu sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi, catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi
akuntansi, dan variabel independen adalah keterlibatan pemakai, kapabilitas
personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pendidikan dan pelatihan pemakai.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 3.1
Variabel Penelitian No Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
1
2
Dependen
Kinerja SIA
Independen
a. Keterlibatan Pemakai
b. Kapabilitas Personal SI
c. Dukungan Manajemen
Puncak
d. Formalisasi Pengembangan
SI
e. Program Pendidikan dan
Pelatihan
Kepuasan pengguna
dan penggunaan sistem
informasi yang efektif
dan efisien serta
ekonomis
Keterlibatan dalam
proses pengembangan
sistem oleh anggota
organisasi atau anggota
dari kelompok target
Kemampuan yang
dimiliki apakah
spesialis atau umum
Pemahaman
manajemen puncak
terhadap sistem
komputer dan tingkat
minat, dukungan, dan
pengetahuan tentang SI
Prosedur yang
diterapkan untuk
formalisasi
pengembangan sistem
Usaha secara formal
untuk tujuan transfer
pengetahuan SI
Kepuasan pemakai
Penggunaan SI
Tingkat partisipasi dan
pengaruh dalam
pengembangan sistem
Kemampuan teknik yang
dimiliki personel SI dan
tingkat pendidikan personel
SI
Kemampuan manajemen
menggunakan komputer,
perhatian terhadap kinerja SI,
rating pemakaian SI dari
departemen pemakai
Penyerahan laboran proyek
lepada manajemen SI, format
dokumentasi yang
distandarisasi, teknik dan
waktu pencatatan, biaya
pengembangan SI dan
pengenalan terhadap
pengendalian SI
Adanya program pelatihan
dan pendidikan, cara
pemakaian sistem dan
keuntungan yang di dapat
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu :
a. Teknik kuesioner, teknik ini dugunakan untuk memperoleh data primer
berupa jawaban dari pada responden yang diteliti. Untuk variabel
dependen kinerja sistem informasi akuntansi instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Doll dan Torkzadeh (1998)
dalam Seddon dan Yip (1992) untuk kepuasan pengguna, untuk pemakai
sistem diukur dengan 2 item pertanyaan dari instrumen yng dikembangkan
Choe (1996) menggunakan point skala likert 1 – 7. dan untuk variabel
independen keterlibatan pemakai diukur dengan 2 item pertanyaan 7 point
sekala likert yang dikembangkan oleh Soegiharto (2001), variabel
kepabilitas personal sistem informasi diukur dengan menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Soegiharto (2001), variabel dukungan
manajemen puncak dan formulasi pengembangan sistem informasi diukur
dengan instrumen yang dikembangkan oleh Choe (1996) dalam Soegiharto
(2001) dengan 5 item pertanyaan menggunakan 7 point skala Likert.
b. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas
data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian
ini.
Langkah-langkah pengumpulan data primer atau pengiriman kuesioner :
1. Tahap I, kuesioner dikirim langsung oleh peneliti kepada semua anggota
sampel dan ditunggu selama 2 (dua) minggu dengan pertimbangan
kesibukan responden dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Setelah di tunggu selama 2 minggu, peneliti mengumpulkan jawaban
responden, jika jumlah jawaban responden yang terkumpul tidak
mencukupi jumlah minimum untuk di olah secara statistik parametrik atau
belum mencukupi 30 (tiga puluh) jawaban dilakukan pengumpulan tahap
II .
3. Tahap II, kuesioner di kirim lagi oleh peneliti kepada responden yang
belum memberi jawaban dan di tunggu lagi selama lebih kurang 2 (dua)
minggu. Setelah 2 (dua) minggu peneliti mendatangi langsung responden
guna mengumpulkan jawaban mereka.
4. Jika terjadi pengiriman kuesioner dalam 2 (dua) tahap, maka dilakukan
pengujian respon bias.
F. Metode Analisis Data
1. Pengujian Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan,
peneliti menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan
reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Nunally (1968) dalam
Ghozali (2005).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
b. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang ingin diukurnya (Sugiyono, 2004:105). Untuk menentukan
valid tidaknya suatu item, ditentukan dengan membandingkan antara angka
korelasi product moment Pearson (r hitung) dengan r tabel pada level signifikansi
0,05 nilai kritisnya. Sehingga apabila angka korelasi berada di atas nilai kritis atau
angka probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan (P<0,05 ; P=0,05),
berarti instrumen penelitian itu valid. Uji validitas dan reabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for windows untuk
memperoleh hasil yang terarah.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian: (1)
normalitas, (2) multikolinearitas, dan (3) heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut central limit theorem, asumsi normalitas akan terpenuhi apabila
jumlah sampel yang digunakan lebih dari atau sama dengan 25 (Mendenhall dan
Beaver, 1992). Metode uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang
digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian
sebaliknya.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas adalah situasi
adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal.
Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang
memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi
sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: (1).
Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. (2). Nilai standar error
setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Pengujian ini bermaksud untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinieritas.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance
Inflation Factor) dari model penelitian dan korelasi di antara variabel independen.
Jika nilai VIF lebih besar dari 2 (Hair, 2003), maka terjadi gejala multikolinearitas
di antara variabel independen. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat
gejala mulkolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari
0,9 (Ghozali, 2001). Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi
multikolinieritas, yaitu :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independent A dan B
saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang
dikeluarkan dari model regresi.
b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge.
c. Uji Heterokedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Santoso, 2004 :208). Jika varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan adalah melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis
yang digunakan yaitu :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas,
sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi
yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Uji autikorelasi ini sering ditemukan
pada data time series, bukan yang cross section (Erlina, 2007:108). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cross section.
3. Model dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan uji–F, uji-t dan koefisien determinan. Metode
analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh / hubungan
dari variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan
dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS for windows. Model
persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formulasi sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ℮
Keterangan :
a : Konstanta atau titik perpotongan dengan sumbu y, bila x = 0
X1 : Skors dimensi variabel keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem
X2 : Skors dimensi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi
X3 : Skors dimensi variabel dukungan manajemen puncak
X4 : Skors dimensi variabel formalisasi pengembangan sistem informasi
X5 : Skors dimensi variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai
Y : Skors dimensi variabel kinerja SIA
b1-b8 : Koefisien regresi parsial
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
℮ : Kesalahan (error term)
a. Uji-F ( uji simultan )
Uji-F ( uji serentak ) adalah untuk melihat apakah variabel independen
secara bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Ho : b1=b2=b3=b4=b5=0
Artinya secara bersama-sama (serentak) variabel independen tidak
terdapat pengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠0
Artinya secara bersama-sama (serentak ) variabel independen terdapat
pengaruh terhadap variabel dependen.
Dengan kriteria dilihat dari nilai signifikansi :
Jika F-hitung > dari 0,05 , maka Ho ditolak
Jika F-hitung < dari 0,05 , maka Ha diterima
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi berganda.
Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari varibel
bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan
menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian (ANOVA).
Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan
F tabel. Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu
apabila hasil signifikansi pada tabel ANOVA < α 0,05, maka H0 ditolak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
(berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel
ANOVA > α 0,05, maka H0 diterima (tidak berpengaruh).
Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan
dengan ketentuan yaitu apabila F hitung > F tabel (α 0,05) maka H0 ditolak
(berpengaruh), sementara sebaliknya apabila F hitung < F tabel (α 0,05) maka H0
diterima (tidak berpengaruh). Adapun F tabel dicari dengan memperhatikan
tingkat kepercayaan (α) dan derajat bebas (degree of freedom).
b. Uji Uji – t (Signifikan Parsial)
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :
Ho1 : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha1 : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ada 2 cara menguji t, yaitu dengan cara membandingkan t-hitung dengan
t-tabel dan nilai signifikansi
Krteria pengambilan keputusan :
Ho diterima,apabila t-hitung < t-tabel pada α = 5%
Ha diterima,apabila t-hitung > t- tabel pada α = 5%
Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
c. Koefisien Determinan (R2)
Pengujian koefisien determinan (Adjusted R Square) digunakan untuk
mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti
terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar
antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1). Hal ini berarti bila R²=0 menunjukan
tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,
bila Adjusted R Square semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila Adjusted R
Square semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2009 sampai dengan selesai dan
lokasi penelitian di PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang beralamat di Jalan
Raya Medan – Belawan, Km. 14 Martubung Medan – Sumatera Utara.
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Pengajuan Judul x
Penyelesaian Proposal x
Pengumpulan Data x x
Seminar Proposal x
Penulisan Laporan x x x
Penyelesaian Laporan x x
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada
tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari
Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur
sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.
Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola
karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk
periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring
mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di
apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon
yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada
tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun
1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang
kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan
cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-
Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif,
seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta
serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk
memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak
mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk
membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai
namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti
selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh
pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945,
Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen
dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The
Coca-Cola Company.Perusahaan telah memproduksi dan mendistribusikan
produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat
penjualan.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
independen dan Coca-Cola Amatil Limited (CCA), sebuah perusahaan
publik dari Australia yang merupakan perusahaan pembotolan dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia pertama kali berinvestasi di
Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan
pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini
memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di
Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di
Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan
mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga
tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia,
guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola
Company. Sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia masing-
masing berlokasi di : Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bali,
Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Manado. Pada
awal tahun 1990-an, beberapa di antara perusahaan-perusahaan tersebut
mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-
perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini
dikenal sebagai PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah
karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk didistribusikan dan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh
Indonesia.
The Coca-Cola Company merupakan perusahaan asing yang paling
berhasil beroperasi di Asia karena keunikan produk dan sistem
pemasarannya serta pemahamannya terhadap pasar dan budaya lokal. PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti
Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang
tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang
dihasilkan sesuai dengan standar, perusahaan menerapkan dengan ketat
proses produksi yang diakui secara internasional.
2. Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan pola
hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan hirarki dan
pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu struktur
organisasi akan tergambar arus wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi mulai dari tingkat yang paling tinggi
samapi kepada tingkat yang paling rendah.
Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam struktur
memadukan keterampilan mereka dalam suatu kerja sama yang baik dan
keserasian bertindak dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Adapun
pembagian tugas dan tanggung jawab (struktur organisasi) pada PT. Coca Cola
Bottling Indonesia adalah sebagai berikut :
a.General manager
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
General manager mempunyai tugas sebagai pelaksana dan bertanggung
jawab untuk memimpin atas cabang yang dipimpinnya. Pertanggungjawaban itu
akan dilaporkan kepada kantor pusat.
b. Manajer EDP / Electronic Data Processing
Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memimpin departemen EDP
yang bertanggungjawab atas pengolahan data-data yang ada di perusahaan.
Hampir keseluruhan proses dijalankan secara terkomputerisasi.
c. Manajer Plan and Control
Mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk menyusun rencana bisnis
perusahaan, membina hubungan dengan pihak-pihak pemasok, mengawasi stok,
dan seluruh kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Manajer Pabrik/factory
Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan menangani
operasional pabrik, dalam rangka menciptakan proses produksi yang efektif dan
efisien.
e. Manajer Pembelian
Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan pembelian,
menentukan pemasok, menghubungi pemasok, dan kelancaran proses pembelian.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
f. Manajer Umum dan Personalia
Mempunyai tanggung jawab mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan, baik itu perekrutan, pelatihan, peraturan/kebijaksanaan
perusahaan, kesejahteraan pegawai, gaji, dan lembur.
g. Manajer Keuangan dan Akuntansi
Memiliki tugas untuk membuat anggaran perusahaan dan hal yang
berkaitan dengan hutang, piutang perusahaan serta transaksi pembelian segala
sesuatu yang dibutuhkan pabrik. Manajer ini juga bertanggung jawab kepada head
manager dalam hal keuangan perusahaan, dan mengeluarkan uang perusahaan
dengan seizin head manager.
h. Manajer Logistik
Memiliki tugas dan tanggung jawab atas barang-barang persediaan. Hal ini
meliputi keluar masuknya barang dari gudang, stok yang semakin menipis,
ataupun melaporkan stok yang menumpuk.
i. Manajer Pemasaran
Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membuat rencana
pemasaran, melakukan penyaluran produk kepada konsumen, mengatur
pendistrubusian barang jadi kepada konsumen.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden
Pengumpulan data oleh peneliti hanya dilakukan dalam satu tahap,
karena semua jawaban responden terkumpul dalam waktu lebih kurang 2
minggu. Data yang terkumpul sebanyak 35. oleh karena itu uji respon bias
tidak dilakukan. Responden yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Deskripsi Responden
No. Deskripsi Karakteristik Responden Jumlah Persent
ase
a. Jenis Kelamin
a. Pria 27 77%
b. Wanita 8 23%
b. Umur
a. < 25 tahun 0 0%
b. 25-35 tahun 29 83%
c. > 35 tahun 6 17%
c. Lama Bekerja
a. < 10 tahun 26 74%
b. 10-25 tahun 7 20%
c. > 25 tahun 2 6%
d. Lama Penggunaan Sistem
a. < 1 tahun 0 0%
b. 1-3 tahun 19 54%
c. 3-5 tahun 7 20%
d. 5-7 tahun 4 11%
e. >7 tahun 5 15%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tabel di atas adalah
sebagai berikut :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pria lebih banyak di banding
dengan wanita, yaitu 27 orang atau 77 % pria dan 8 orang atau 23%
wanita.
b. Berdasarkan kelompok umur, jumlah terbanyak responden adalah yang
berumur antara 25 sampai dengan 35 tahun sebesar 29 responden atau
83%. Sedangkan untuk kelompok usia >35 tahun berjumlah 6 orang
atau 17%.
c. Berdasarkan lamanya bekerja, jumlah terbanyak adalah yang bekerja
pada rentang waktu < 10 tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 74%.
Sedangkan untuk rentang waktu 10 – 25 tahun terdiri dari 7 responden
atau 20% dan untuk rentang waktu >25 tahun sebanyak 2 orang atau
6%.
d. Berdasarkan lama penggunaan sistem, jumlah terbanyak adalah
rentang waktu 1-3 tahun sebanyak 19 orang atau 54%. Untuk rentang
waktu 3-5 tahun berjumlah 7 orang atau 20%, untuk rentang waktu 5-7
tahun sebayak 4 orang atau 11% dan untuk rentang waktu > 7 tahun
berjumlah 5 orang atau 15%.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Statistik Deskriptif
2.1. Kepuasan Pemakai SI (Y)
Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Kinerja SIA
35 3 7 5,51 1,22235 4 7 6,17 ,92335 4 7 5,77 ,94235 4 7 5,63 ,94235 4 7 5,69 ,96335 4 7 5,63 ,84335 4 7 5,60 ,77535 4 7 5,69 ,71835 4 7 5,69 ,79635 4 7 5,54 ,91935 4 7 5,83 ,785
- - - - -35 4 7 6,17 ,92335 4 7 5,77 ,94235
A. KEPUASAN PEMAKAIP1P2P3P4P5P6P7P8P9P10P11B. PEMAKAI SISTEMP12P13Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jawaban terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan sistem
mampu membantu departemen berfungsi dengan baik. Jawaban terendah
adalah 3, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,51. Ini
menunjukkan bahwa sistem mampu membantu departemen pemakai
berfungsi dengan dengan baik. Nilai standar deviasi sebesar 1,222
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Jawaban terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan sistem penting
dalam kesuksesan kinerja departemen. Jawaban terendah adalah 4,
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,17. Ini menunjukkan bahwa
sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen. Nilai standar deviasi
sebesar 0,923 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
3. Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan sistem mampu
meningkatkan kepuasan kerja pemakai. Jawaban terendah adalah 4,
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,77. Ini menunjukkan bahwa
sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja pemakai. Nilai standar
deviasi sebesar 0,942 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
4. Jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan sistem
selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen pemakai.
Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata
5,63. Ini menunjukkan bahwa sistem selalu memberikan informasi yang
dibutuhkan departemen pemakai. Nilai standar deviasi sebesar 0,942
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier.
5. Jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan sistem di
dalam aplikasi lain (contoh. Excel) dapat digunakan untuk mengakses
informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen pemakai. Jawaban
terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
menunjukkan bahwa sistem di dalam aplikasi lain dapat digunakan untuk
mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen pemakai.
Nilai standar deviasi sebesar 0,963 menunjukkan bahwa tidak terdapat
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
6. Jawaban terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan pemakai
senang menggunakan sistem yang ada. Jawaban terendah adalah 4,
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,63. Ini menunjukkan bahwa
pemakai senang menggunakan sistem yang ada. Nilai standar deviasi
sebesar 0,843 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
7. Jawaban terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan departemen
pemakai mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien
dengan sistem yang ada,. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 5,60. Ini menunjukkan bahwa sistem yang ada,
mampu mengerjakan tugas dari departemen pemakai lebih mudan dan
lebih efisien. Nilai standar deviasi sebesar 0,775 menunjukkan bahwa
tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
8. Jawaban terhadap pertanyaan kedelapan, yang berkaitan dengan sistem
dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi
organisasi. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan
rata-rata 5,69. Ini menunjukkan bahwa sistem dapat memberikan
kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi. Nilai standar
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
deviasi sebesar 0,718 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
9. Jawaban terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan
sebagaian besar karyawan departemen pemakai tertarik untuk
menggunakan sistem yang ada Jawaban terendah adalah 4, jawaban
tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini menunjukkan bahwa
karyawan departemen pemakai tertarik untuk menggunakan sistem yang
ada. Nilai standar deviasi sebesar 0,796 menunjukkan bahwa tidak terdapat
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
10. Jawaban terhadap pertanyaan kesepuluh, yang berkaitan dengan sistem
telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel. Jawaban
terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54. Ini
menunjukkan bahwa sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat
dan reliabel. Nilai standar deviasi sebesar 0,919 menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
11. Jawaban terhadap pertanyaan kesebelas, yang berkaitan dengan sistem
dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai
dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang
akan datang . Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7,
dengan rata-rata 5,83. Ini menunjukkan bahwa sistem dengan mudah
melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan
perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
datang. Nilai standar deviasi sebesar 0,785 menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
Kesimpulan dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 11, menunjukkan
seberapa baik tingkat kepuasan para pemakai terhadap sistem informasi
akuntansi. Rata-rata jawaban pemakai melebihi 5, yang menunjukkan
bahwa para pemakai memiliki tingkat kepuasan yang cukup tinggi
terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan. Standar deviasi
menunjukkan tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata pemakai.
Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier.
12. Pertanyaan 12 sampai dengan pertanyaan 13, menunjukkan seberapa
sering pemakaian sistem informasi akuntansi. Rata-rata jawaban melebihi
5, yang menunjukkan bahwa para pemakai memiliki frekuensi penggunaan
sistem informasi dan ketersediaan yang tinggi. Standar deviasi
menunjukkan tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata para
pemakai. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang
outlier.
2.2 Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1)
Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Keterlibatan Pemakai
35 4 7 5,54 ,91935 4 7 5,83 ,78535
P14P15Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Jawaban terhadap pertanyaan 14, yang berkaitan dengan tingkat partisipasi
pemakai dalam pengembangan SIA. Jawaban terendah adalah 4 dan
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54. Ini menunjukkan bahwa
para pemakai memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam proses
pengembangan SIA. Nilai standar deviasi sebesar 0,919 lebih kecil dari
rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2. Jawaban terhadap pertanyaan 15, yang berkaitan dengan tingkat pengaruh
pemakai dalam pengembangan SIA. Jawaban terendah adalah 4 dan
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,83. Ini menunjukkan bahwa
para pemakai memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dalam proses
pengembangan SIA. Nilai standar deviasi sebesar 0,785, lebih kecil dari
rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2.3 Kapabilitas Personal SIA (X2)
Tabel 4.4 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Kapabilitas Personal SIA
35 4 7 5,71 1,20235
P21Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa, jawaban terendah
adalah 4 dan jawaban yang tertinggi adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa
para pemakai memiliki kemampuan dan tingkat pendidikan yang cukup
tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,202, lebih kecil dari rata-rata
jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2.4 Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Tabel 4.5 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak
35 3 7 5,40 1,16835 4 7 5,54 1,01035 4 7 5,57 ,97935 3 7 5,20 1,15835 2 7 5,63 1,26235
P24P25P26P27P28Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Jawaban terhadap pertanyaan 24, yang berkaitan dengan tingkat kemahiran
manajemen puncak dalam penggunaan komputer. Jawaban terendah
adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,40. Ini
menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki tingkat kemahiran
yang tinggi dalam penggunaan komputer. Nilai standar deviasi sebesar
1,168 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang
outlier.
2. Jawaban terhadap pertanyaan 25, yang berkaitan dengan tingkat harapan
manajemen puncak terhadap penggunaan sistem informasi. Jawaban
terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54.
Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki harapan yang
tinggi terhadap penggunaan sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar
1,010 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang
outlier.
3. Jawaban terhadap pertanyaan 26, yang berkaitan dengan tingkat aktivitas
manajemen puncak dalam perencanaan operasi sistem informasi. Jawaban
terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,57.
Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki aktivitas yang
tinggi dalam perencanaan operasi sistem informasi. Nilai standar deviasi
sebesar 0,979 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang
outlier.
4. Jawaban terhadap pertanyaan 27, yang berkaitan dengan tingkat perhatian
manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi. Jawaban terendah
adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,20. Ini
menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki perhatian yang
tinggi terhadap kinerja sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar
1,158 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang
outlier.
5. Jawaban terhadap pertanyaan 28, yang berkaitan dengan tingkat
kesenangan manajemen puncak terhadap rating pemakaian sistem
informasi. Jawaban terendah adalah 2 dan jawaban tertinggi adalah 7,
dengan rata-rata 5,63. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak
memiliki tingkat kesenangan yang cukup tinggi terhadap rating pemakaian
sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,262 lebih kecil dari rata-
rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2.5 Formalisasi Pengembangan SIA (X4)
Tabel 4.6 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Formalisasi Pengembangan SIA
35 3 7 5,49 1,24535 4 7 6,49 ,85335 4 7 6,00 1,08535 4 7 5,69 1,13235 4 7 5,71 1,20235
P29P30P31P32P33Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Jawaban terhadap pertanyaan 29, yang berkaitan dengan frekuensi
karyawan dalam penyerahan laporan proyek kepada manajer departemen
sistem informasi. Jawaban terendah adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah
7, dengan rata-rata 5,49. Ini menunjukkan bahwa tingkat frekuensi para
karyawan dalam penyerahan laporan proyek kepada manajer departemen
sistem informasi cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,245 lebih
kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban
yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2. Jawaban terhadap pertanyaan 30, yang berkaitan dengan frekuensi
penyiapan dokumentasi pengembangan dengan format yang telah
distandarisasi. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7,
dengan rata-rata 6,49. Ini menunjukkan bahwa frekuensi penyiapan
dokumentasi pengembangan dengan format yang telah distandarisasi
cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,853 lebih kecil dari rata-rata
jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
3. Jawaban terhadap pertanyaan 31, yang berkaitan dengan tingkat kesiapan
teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan setiap orang pada saat
SI disosialisasikan. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi
adalah 7, dengan rata-rata 6. Ini menunjukkan bahwa frekuensi penyiapan
dokumentasi pengembangan dengan format yang telah distandarisasi
cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,085 lebih kecil dari rata-rata
jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
4. Jawaban terhadap pertanyaan 32, yang berkaitan dengan frekuensi alokasi
biaya pengembangan SI ke pengembangan SI per bagian. Jawaban
terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69.
Ini menunjukkan bahwa frekuensi alokasi biaya pengembangan SI k
pengembangan SI per bagian cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar
1,132 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier
5. Jawaban terhadap pertanyaan 33, yang berkaitan dengan frekuensi
pengenalan terhadap pengendalian SI. Jawaban terendah adalah 4 dan
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,71. Ini menunjukkan bahwa
frekuensi pengenalan terhadap pengendalian SI. Nilai standar deviasi
sebesar 1,202 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang
outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2.6 Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5)
Tabel 4.7 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
35 4 7 6,00 1,08535
P17Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa, jawaban terendah
adalah 4 dan jawaban yang tertinggi adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa
apresiasi para pemakai terhadap program pendidikan dan pelatihan
pemakaian cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,085, lebih kecil
dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
3. Hasil Uji Kualitas Data
3.1 Uji Validitas
Uji validitas dari instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji
keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
penelitian. Validitas intrumen diuji dengan mengunakan korelasi skor butir
dengan skor total “Product Moment (Pearson)”. Dalam Uji validitas
instrumen yang diuji hanya instrumen yang terdiri dari beberapa item.
Analisis dilakukan terhadap dengan menggunakan bantuan program SPSS,
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dimana batas angka kritis () adalah 0.05 (5%). Kriteria pengujian dengan
membandingkan antara r hitung dengan r tabel,
1). jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka instrumen
dianggap valid
2). jika r hitung < r tabel (degree of freedom) maka instrumen
dianggap tidak valid (drop), sehingga instrumen tidak dapat
digunakan dalam penelitian.
3). Menurut Ghozali (2007:45) r tabel atau degree of freedom (df) = n-
2, dalam hal ini (n) adalah jumlah sampel. Yaitu 35-2 = 33 (lihat r
tabel pada df=33 dengan uji 2 sisi)
a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item
pertanyaan variabel kepuasan pemakai
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Bagian Kepuasan Pemakai
R r- tabel
Keterangan
P1 ,749 ,338 Valid
P2 ,819 Valid
P3 ,840 Valid
P4 ,816 Valid
P5 ,775 Valid
P6 ,703 Valid
P7 ,700 Valid
P8 ,516 Valid
P9 ,820 Valid
P10 ,659 Valid
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
P11 ,563 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.8, kesebelas item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel.
Sehingga pertanyaan mampu mengukur kepuasan pemakaian berdasarkan
kinerja SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel Y bagian
kinerja SIA dapat disimpulkan lolos uji validitas.
Tabel 4.9 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap pemakai
sistem
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Bagian Pemakai Sistem
R r- tabel
Keterangan
P12 ,927 ,338 Valid
P13 ,930 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.9, kedua item pertanyaan
menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga
pertanyaan mampu mengukur kepuasan pemakaian berdasarkan
keterlibatan pemakaian SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan
variabel Y bagian keterlibatan pemakaian SIA dapat disimpulkan lolos uji
validitas.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
b. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1)
Tabel 4.10 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item
pertanyaan variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
SIA.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Keterlibatan Pemakai
Dalam Proses Pengembangan SIA
R r- tabel
Keterangan
P14 ,858 ,338 Valid
P15 ,799 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.10, kedua item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel.
Sehingga pertanyaan mampu mengukur keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel
X1 dapat disimpulkan lolos uji validitas.
b. Kapabilitas Personal SIA (X2)
Untuk variabel kapabilitas Personal (X2) tidak dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, karena hanya terdiri dari satu item pertanyaan.
Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan uji
kualitas data (validitas dan reliabilitas) hanya dilakukan pada instrument
yang terdiri dari beberapa item pertanyaan.
c. Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Tabel 4.11 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item
pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak
R r- tabel
Keterangan
P24 ,704 ,338 Valid
P25 ,575 Valid
P26 ,617 Valid
P27 ,816 Valid
P28 ,572 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.11, kelima item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel.
Sehingga pertanyaan mampu mengukur dukungan manajemen puncak.
Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel X3 dapat disimpulkan
lolos uji validitas.
d. Formalisasi Pengembangan SIA (X4)
Tabel 4.12 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item
pertanyaan variabel formalisasi pengembangan SIA
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Formalisasi Pengembangan SIA
R r- tabel
Keterangan
P29 ,846 ,338 Valid
P30 ,727 Valid
P31 ,838 Valid
P32 ,575 Valid
P33 ,812 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.12, kelima item
pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel.
Sehingga pertanyaan mampu mengukur formalisasi pengembangan SIA.
Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel X4 dapat disimpulkan
lolos uji validitas.
e. Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5)
Untuk variabel Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5) tidak
dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena hanya terdiri dari satu item
pertanyaan. Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang
menyatakan uji kualitas data (validitas dan reliabilitas) hanya dilakukan
pada instrument yang terdiri dari beberapa item pertanyaan.
3.2 Uji Reliabilitas
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat
konsistensi jawaban butir-butir pertanyaan yang diberikan oleh pemakai.
Adapun alat analisisnya menggunakan rumus “Alpha Cronbach”.
Penghitungan dilakukan dengan dibantu program SPSS 15.
Menurut Nunally dalam Ghozali (2005:74), pemberian interpretasi
terhadap reliabilitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut :
1). Reliabilitas uji coba 0.60 berarti hasil uji coba memiliki
reliabilitas baik
2). Reliabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki
reliabilitas kurang baik.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas
terhadap item pertanyaan variabel kinerja sistem informasi akuntansi
bagian kepuasan pemakai
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Bagian Kepuasan Pemakai
,909 ,910 11
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Bagian Keterlibatan Pemakaian
,839 ,839 2
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,910 dan 0,839.
berdasarkan hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner
memiliki reliabilitas yang tinggi.
b. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1)
Tabel 4.15 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item
pertanyaan variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembanga SIA
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses
Pengembangan SIA
,780 ,780 2
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,780. Berdasarkan
hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki
reliabilitas yang tinggi.
c. Dukungan Manajemen Puncak (X3)
Tabel 4.16 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item
pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak
,685 ,688 5
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,685. Berdasarkan
hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki
reliabilitas yang tinggi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
d. Formalisasi Pengembangan SIA (X4)
Tabel 4.17 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item
pertanyaan variabel formalisasi pengembangan SIA
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan SIA (X4)
,814 ,818 5
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,818. Berdasarkan
hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki
reliabilitas yang tinggi.
4. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best
Linier Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan
metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan pengujian untuk
mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi
klasik. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah :
a. Berdistribusi Normal
Untuk menguji kenormalan distribusi data, maka dapat dilihat
melalui plot kenormalan dan histogram berikut.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Regression Standardized Residual
210-1-2
Fre
qu
en
cy
8
6
4
2
0
Histogram
Dependent Variable: Y
Mean =-1.98E-15
Std. Dev. =0.924N =35
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Gambar 4.1 : Histogram
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Gambar 4.2 Normal P-P Plot
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Dari plot kenormalan di atas, tampak bahwa sebaran data
cenderung membentuk garis lurus dan tersebar di persekitaran garis
lurus. Sedangkan untuk gambar yang berupa histogram, residual
membentuk pola sebagaimana halnya berdistribusi normal. Hal ini
mengindikasikan bahwa asumsi kenormalan tidak dilanggar.
b. Multikolinieritas
Multikolinieritas terjadi bila :
1. VIF (Variance Inflation Factors) > 2
2. Tol (Tolerance) < 1
Berdasarkan output SPSS dapat terlihat bahwa VIF < 2 dan Tol <1.
Hal ini mengindikasikan bahwa antar variabel bebas tidak terdapat
multikolinieritas.
Tabel 4.18
Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
No. Variabel Tolerance VIF
1 X1 ,546 1,830
2 X2 ,335 1,899
3 X3 ,665 1,503
4 X4 ,163 1,612
5 X5 ,278 1,540
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
c. Heterokedastisitas
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Untuk menguji apakah terdapat heterokedastisitas atau tidak, dapat
dilihat melalui grafik output SPSS. Jika sebaran data membentuk pola
tertentu maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas. Sedangkan
jika sebaran data tidak memenuhi pola tertentu dan sebarannya acak
maka homogenitas variansi terpenuhi.
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
Re
gre
ss
ion
Stu
de
nti
ze
d R
es
idu
al
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Gambar 4.3 Scatterplot
Dari plot diatas tampak bahwa sebaran data tidak membentuk pola tertentu
dan acak sehingga mengindikasikan homogenitas variansi terpenuhi.
5. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel tabel di bawah
berikut:
Tabel 4.19
Variables Entered/Removedb
X5, X3, X1,X2, X4
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested v ariables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, menunjukkan analisis variabel
deskriptif sebagai berikut :
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel
independen yaitu keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi
(X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi
pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan
pemakai (X5) .
b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan.
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode
enter.
Tabel 4.20
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Model Summaryb
,744a ,553 ,537 2,123Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil analisa regresi secara
simultan menunjukkan R sebesar 0,744 yang berarti bahwa hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan
yang cukup kuat sebesar 74,4 %. Dikatakan cukup kuat karena berada di
atas 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai R square atau nilai koefisien
determinasi sebesar 0,553 (berasal dari 0,744 x 0,744). Yang berarti bahwa
variabel independen (kinerja sistem informasi akuntansi) mampu
dijelaskan oleh variabel dependen sebesar 55,3% dan selebihnya dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian
ini.
Tabel 4.21
ANOVAb
2333,245 5 466,649 47,832 ,000a
282,926 29 9,7562616,171 34
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F, didapat F hitung
sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
karena itu, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi faktor faktor
yang mempengaruhi system informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.22
Uji Parsial
Coefficientsa
7,175 4,969 1,444 ,0021,622 ,512 ,126 3,169 ,004 ,546 1,830,142 ,770 ,020 1,185 ,035 ,335 1,899,199 ,181 ,082 1,101 ,003 ,665 1,503
1,291 ,315 ,062 4,098 ,000 ,163 1,612,814 ,936 ,101 ,869 ,004 ,278 1,540
(Constant)X1X2X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoeff icients
Beta
StandardizedCoeff icients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.22, pada kolom unstandardized Coefficient bagian B
diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 7,175 +1,622X1+0,142X2+0,199X3+1,291X4+0,814X5
Konstanta sebesar 7,175 menyatakan bahwa jika variabel independen tidak
berpartisipasi terhadap kinerja SIA adalah sebesar 7,175. Berdasarkan tabel,
diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan
variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta dan variabel independen
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal
sistem informasi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi
pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5)
memiliki tingkat signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,001 untuk konstanta, 0,04
untuk X1, 0,35 untuk X2, 0,03 untuk X3, 0,00 untuk X4 dan 0,004 untuk X5).
Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial, keterlibatan pemakai
dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi
(X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4),
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5) berpengaruh positif
terhadap kinerja SIA (Y) dengan tingkat signifikansi independen 0,02 (<0,05).
Hal ini berarti, secara parsial, semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2),
dukungan manajemen Puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan
program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5) yang diberikan maka akan
semakin tinggi pula kinerja SIA (Y).
Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan atau konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002).
Konsistensi penelitian dapat terlihat pada variabel dukungan manajemen puncak
(X3) dan Program Pendidikan dan Pelatihan (X5), dimana penulis memperoleh
hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA.
Inkonsistensi hasil penelitian adalah pada variabel keterlibatan pemakaian pada
pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dan
formalisasi pengembangan SIA (X4), dimana pada penelitian ini, penulis
memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja
SIA, sedangkan pada penelitian Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) diperoleh
hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh.
Secara parsial, penelitian ini tentunya bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) yang menyatakan
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,
kapabilitas personal sistem informasi dan formalisasi pengembangan sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan pemakaian
sistem informasi.
Penelitian ini agak sejalan dengan penelitian Choe (1996) dan Komara
(2005) dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian
ini tidak mendapatkan bukti perbedaan kinerja berkenaan dengan ada atau
tidaknya program pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini mendukung hasil
penelitian De Lone (1988) dan Soegiharto (2001), dan bertentangan dengan
penelitian Nelson dan Cheney (1987) mengutarakan bahwa program pendidikaan
pelatihan akan meningkatkan ability, dan ability berkorelasi positif dengan
penggunaan sumber-sumber daya komputer. Lain halnya dengan DeLone (1988)
yang menyebutkan bahwa program pelatihan tidak meningkatkan kinerja sistem
informasi karena sebagian besar responden yang ia teliti telah memperoleh
keahlian komputer melalui informal job training. Artinya pemakai sistem
informasi tidak tergantung pada program pendidikan dan pelatihan yang dimiliki
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan komputer.
Hal ini kemungkinan dikarenakan perbedaan sampel penelitian dimana
Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) menggunakan sampel dari beberapa
perusahaan yang sejenis, sedangkan penulis menggunakan sampel dari berbagai
karyawan namun hanya melibakan satu perusahaan saja.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
sistem informasi akuntansi. Dimana lima variabel independen, yaitu keterlibatan
pemakai, kapabilitas personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi, serta program pendidikan dan
pelatihan dengan satu variabel independen yaitu kinerja sistem informasi
akuntansi.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap pemakai sistem informasi pada PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F, didapat F hitung
sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05.
Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,744
yang berarti bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen memiliki hubungan yang cukup kuat sebesar 74,4 %. Dikatakan cukup
kuat karena berada di atas 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai R square atau nilai
koefisien determinasi sebesar 0,553 (berasal dari 0,744 x 0,744).
Bila diuji secara parsial, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen
puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
pelatihan pemakai (X5) berpengaruh positif terhadap kinerja SIA (Y) dengan
tingkat signifikansi independen 0,02 (<0,05).
Hal ini berarti, secara parsial, semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2),
dukungan manajemen Puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan
program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5) yang diberikan maka akan
semakin tinggi pula kinerja SIA (Y). Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan
atau konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung
Jen (2002). Ketidak konsistenan hasil penelitian adalah pada variabel keterlibatan
pemakaian pada pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi
(X2), dan formalisasi pengembangan SIA (X4), dimana pada penelitian ini,
penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap
kinerja SIA, sedangkan pada penelitian Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002)
diperoleh hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh. Hal ini bisa terjadi
karena perbedaan pengambilan populasi dan sampel serta lokasi penelitian.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Choe (1996) dan Komara (2005)
dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Penelitian ini memunculkan implikasi. Pertama, koefisien determinasi
yang belum menunjukkan pengaruh variabel yang optimal, yaitu 55,3%
mengisyaratkan masih terdapat variabel bebas lain yang turut mempengaruhi
kinerja SIA. Pada penelitian mendatang perlu diamati beberapa variabel konteks
organisasional sebagaimana telah diuji oleh Ein-Dor dan Segev (1978) dalam
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Montazemy (1988) yang meliputi organizational maturity, organizational
structure, organizational time frame, the psychological climate in the
organization toward CBIS, rank and location of the responsible executive, selain
organization size dan steering committee. Begitu pula kemungkinaan penggunaan
variabel-variabel moderating seperti ketidakpastian tugas, ketidakpastian
lingkungan, kompleksitas teknologi, dan kompleksitas organisasi.
Kedua, Program pendidikan dan pelatihan tentang SI dalam penelitian ini
tidak dieksplorasi kaitannya dengan teknik atau pendekatan program yang
dilaksanakan oleh responden. Nelson dan Cheney (1987) mengajukan tujuh teknik
pelatihan yang meliputi tutorial; course, lectures or seminars; computer-aided
instruction (CAI); interactive training manual (ITM); resident expert; help
component, dan external. Penelitian mendatang perlu pendefinisian yang jelas
mengenai teknik-teknik yang digunakan oleh responden mengingat temuan
Nelson dan Cheney (1987) bahwa training mempengaruhi ability, dan ability
mempengaruhi satisfaction.
Ketiga, Kepuasan pengguna dan penggunaan sistem merupakan refleksi
dari performa perangkat lunak (software)yang digunakan. Dalam penelitian ini
belum mengelaborasi tentang special purpose dari software yang dikembangkan
responden. Meskipun Montazemy (1988) menghipotesiskan kepuasan end-user
berhubungan dengan kegunaan khusus suatu software dan hasil pengujiannya
tidak membuktikan hubungan tersebut, akan tetapi fenomena ini perlu dicermati
dan dikembangkan dalam penelitian mendatang.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti menyadari bahwa jumlah sampel yang diambil relatif sedikit
dan hanya melibatkan pada satu perusahaan saja, yaitu PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia, sehingga tingkat generalisasi dari penelitian sangat
rendah. Hal ini dikarenakan karena terbatasnya waktu, biaya dan
tenaga dari peneliti.
2. Penilaian yang dilakukan pun bersifat self rating, sehingga penelitian
cenderung kurang objektif.
3. Karena menggunakan kuesioner, adanya kemungkinan respon bias dari
responden yang dapat disebabkan karena tidak serius, tidak jujur,
ataupun peneliti yang tidak mengetahui apakah yang mengisi
kuesioner benar-benar responden yang bersangkutan.
C. Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka
peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya :
1. Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang kinerja sistem
informasi akuntansi yang nampaknya tidak cukup dilakukan dalam satu
kali pengamatan sebagaimana melalui pendekatan kuantitatif. Sehingga
pada penelitian berikutnya diperlukan metode longitudinal untuk
penelitian sejenis.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Pada penelitian berikutnya perlu dilakukan pengamatan dengan obyek
yang lebih luas, sehingga lebih dapat dijadikan acuan bagi kepentingan
generalisasi permasalahan.
3. Menambah variabel moderating, intervening, maupun independen seperti
ketidakpastian tugas, ketidakpastian lingkungan, kompleksitas teknologi,
dan kompleksitas organisasi.
4. Perlu ditambahkan metode wawancara dalam upaya pengumpulan data
untuk menghindari kemungkinan responden tidak obyektif dalam mengisi
kuesioner.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. 1998. Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Baridwan, Zaki, 1991. Sistem Akuntansi, BPFE, Yogyakarta.
Bhuono, Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS, CV Andi Offset, Yogyakarta
Choe, J.M., (1996). “The Relationships Among Performance of Accounting
Information Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information
Systems”. Journal of Management Information System/Spring. Vo. 12 No.
4. pp. 215-239.
Erlina., dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama,
USU Press, Medan.
Fung Jen, Tjhai. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.
James A. Hall. 2001. Sistem informasi akuntansi. Buku satu.Salemba
Empat.Jakarta
McLeod, R. Jr. (1996). “Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Informasi
Berbasis Komputer”. Alih Bahasa oleh Hendra Teguh. PT. Bhuana Ilmu
Populer.
Nelson, R.R., and Cheney, P.H., (1987). “Training and Users : An Exploratory
Study”. MIS Quarterly. December. Pp. 547-559.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis.Edisi
Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Seddon, P., and Yip, S.K. (1992). “An Empirical Evaluation of User Information
Satisfaction (UIS) Measures for Use With General Ledger Accounting
Software”. The Journal of Information Systems. Vol VI No. 1 (Spring)
Soegiharto. 2001. “Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting
Information System”. Gajah Mada International Journal of Business
Volume III No. 2.
Sugiyono, 2005, Statistik untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Jakarta.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta
Widyastuti, H. 2000. Analisis Hubungan ROI dengan Struktur Biaya dan Tingkat
Kembalian Ekonomi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.4,
No.3, Hal.48.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku
Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi
Jurusan Akuntansi,Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Kepuasan Pemakai
No
Responden
Jawaban Atas Pertanyaan Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
1 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 71
2 6 7 7 7 6 6 7 5 7 6 7 71
3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 48
4 6 6 5 5 5 6 6 6 5 5 5 60
5 5 5 5 5 6 6 5 5 6 6 6 60
6 7 7 5 5 6 6 5 5 6 6 5 63
7 7 6 6 5 7 7 6 5 6 6 7 68
8 5 6 5 4 6 6 5 6 5 5 5 58
9 7 6 6 5 7 5 5 5 5 6 5 61
10 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 67
11 7 7 7 6 7 6 6 5 6 6 7 70
12 3 7 6 6 5 6 6 6 6 5 7 63
13 6 7 7 6 6 6 6 5 6 6 6 67
14 6 7 6 7 6 6 6 6 6 7 6 69
15 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 75
16 5 6 7 6 6 6 5 6 6 5 6 64
17 6 7 7 6 6 5 6 6 5 5 5 64
18 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 47
19 4 5 4 5 5 4 5 6 4 5 4 51
20 5 5 5 6 5 5 5 6 5 6 6 59
21 4 5 5 5 4 6 6 6 6 4 6 57
22 5 7 6 5 5 6 5 6 5 7 6 63
23 5 7 6 6 6 6 5 6 6 7 6 66
24 7 7 7 6 7 5 5 7 6 7 6 70
25 6 7 6 7 7 7 6 7 7 5 5 70
26 6 7 7 7 7 7 7 6 7 5 7 73
27 7 7 6 7 6 7 7 6 7 6 6 72
28 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 6 50
29 4 7 5 6 5 5 6 6 5 4 5 58
30 5 6 6 5 5 4 5 6 5 5 6 58
31 4 5 5 5 4 5 6 5 5 6 6 55
32 5 5 5 5 5 6 5 6 5 5 6 58
33 4 5 6 4 6 5 6 5 6 5 6 59
34 7 6 6 6 5 5 6 6 6 6 7 66
35 6 6 5 6 5 6 5 6 6 6 6 63
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Pemakaian Sistem
No
Responden
Jawaban Atas
Pertanyaan Total
P12 P13
1 7 7 14
2 7 7 14
3 5 4 9
4 6 5 11
5 5 5 10
6 7 5 12
7 6 6 12
8 6 5 11
9 6 6 12
10 7 6 13
11 7 7 14
12 7 6 13
13 7 7 14
14 7 6 13
15 7 7 14
16 6 7 13
17 7 7 14
18 4 4 8
19 5 4 9
20 5 5 10
21 5 5 10
22 7 6 13
23 7 6 13
24 7 7 14
25 7 6 13
26 7 7 14
27 7 6 13
28 5 5 10
29 7 5 12
30 6 6 12
31 5 5 10
32 5 5 10
33 5 6 11
34 6 6 12
35 6 5 11
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Keterlibatan Pemakai
No
Responden
Jawaban Atas
Pertanyaan TOTAL
P14 P15
1 6 6 12
2 6 7 13
3 4 4 8
4 5 5 10
5 6 6 12
6 6 5 11
7 6 7 13
8 5 5 10
9 6 5 11
10 6 6 12
11 6 7 13
12 5 7 12
13 6 6 12
14 7 6 13
15 7 6 13
16 5 6 11
17 5 5 10
18 4 5 9
19 5 4 9
20 6 6 12
21 4 6 10
22 7 6 13
23 7 6 13
24 7 6 13
25 5 5 10
26 5 7 12
27 6 6 12
28 4 6 10
29 4 5 9
30 5 6 11
31 6 6 12
32 5 6 11
33 5 6 11
34 6 7 13
35 6 6 12
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen Puncak
No
Responden
Jawaban Atas Pertanyaan TOTAL
P24 P25 P26 P27 P28
1 5 5 4 4 5 23
2 4 4 5 4 6 23
3 3 4 4 3 4 18
4 7 7 7 4 5 30
5 6 5 7 6 6 30
6 5 5 4 6 6 26
7 7 6 6 7 7 30
8 6 6 6 4 5 27
9 5 6 6 5 6 26
10 6 4 5 6 6 27
11 6 6 5 6 6 29
12 6 6 4 4 2 22
13 6 6 5 6 6 29
14 6 6 5 6 7 30
15 5 7 7 7 7 33
16 4 4 6 4 5 23
17 5 5 5 5 5 25
18 5 5 6 5 6 26
19 4 5 6 4 3 22
20 4 5 6 4 7 26
21 6 6 6 6 4 28
22 6 5 6 5 7 29
23 6 5 6 6 7 30
24 4 5 7 6 7 29
25 7 6 7 7 5 32
26 7 7 5 6 5 30
27 7 7 6 7 6 33
28 4 4 4 4 4 20
29 4 6 6 5 5 26
30 4 7 6 4 4 25
31 4 7 5 4 7 27
32 7 4 4 5 7 27
33 5 6 5 4 7 27
34 6 7 7 6 6 32
35 7 5 6 7 6 31
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Formalisasi Pengembangan SI
No
Responden
Jawaban Atas
Pwertanyaan TOTAL
P29 P30 P31 P32 P33
1 7 7 7 7 7 35
2 6 7 7 7 6 33
3 4 5 4 5 4 22
4 6 7 7 6 6 32
5 5 7 5 5 4 26
6 7 7 7 4 7 32
7 7 6 6 5 7 31
8 5 6 5 4 6 26
9 7 7 6 4 7 31
10 7 7 7 6 7 34
11 7 7 7 6 7 34
12 3 7 7 7 4 28
13 6 7 7 6 6 32
14 6 7 7 7 7 34
15 7 7 7 7 7 35
16 5 7 7 4 7 30
17 6 7 7 6 6 32
18 4 4 5 5 4 22
19 4 7 4 7 5 27
20 4 7 4 7 5 27
21 4 6 4 4 4 22
22 5 7 6 5 5 28
23 5 7 6 6 6 30
24 7 7 7 6 7 34
25 6 7 6 7 7 33
26 6 7 7 7 7 34
27 7 7 7 7 6 34
28 4 5 5 5 4 23
29 4 7 5 6 4 26
30 5 6 6 5 5 27
31 4 5 5 4 4 22
32 5 5 5 5 5 25
33 4 5 6 4 7 26
34 7 6 7 7 5 32
35 6 7 5 6 5 29
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Kapabilitas Personal SI dan
Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
No
Responden
Jawaban Atas
Pertanyaan
Pertanyaan
X2
Pertanyaan
X5
1 7 7
2 6 7
3 4 4
4 6 7
5 4 5
6 7 7
7 7 6
8 6 5
9 7 6
10 7 7
11 7 7
12 4 7
13 6 7
14 7 7
15 7 7
16 7 7
17 6 7
18 4 5
19 5 4
20 5 4
21 4 4
22 5 6
23 6 6
24 7 7
25 7 6
26 7 7
27 6 7
28 4 5
29 4 5
30 5 6
31 4 5
32 5 5
33 7 6
34 7 7
35 7 6
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Reliability UJI RELIABILITAS P1-P11
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 100,00 ,0
35 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
,909 ,910 11
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
5,51 1,222 356,17 ,923 355,77 ,942 355,63 ,942 355,69 ,963 355,63 ,843 355,60 ,775 355,69 ,718 355,69 ,796 355,54 ,919 355,83 ,785 35
P1P2P3P4P5P6P7P8P9P10P11
Mean Std. Dev iation N
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Inter-I tem Correlation Matrix
1,000 ,572 ,565 ,503 ,716 ,448 ,379 ,257 ,504 ,609 ,248,572 1,000 ,723 ,718 ,625 ,500 ,551 ,483 ,556 ,511 ,285,565 ,723 1,000 ,664 ,696 ,408 ,556 ,369 ,607 ,488 ,582,503 ,718 ,664 1,000 ,483 ,488 ,637 ,561 ,663 ,444 ,428,716 ,625 ,696 ,483 1,000 ,504 ,418 ,278 ,596 ,498 ,199,448 ,500 ,408 ,488 ,504 1,000 ,531 ,287 ,741 ,344 ,434,379 ,551 ,556 ,637 ,418 ,531 1,000 ,296 ,696 ,231 ,416,257 ,483 ,369 ,561 ,278 ,287 ,296 1,000 ,285 ,311 ,110,504 ,556 ,607 ,663 ,596 ,741 ,696 ,285 1,000 ,401 ,523,609 ,511 ,488 ,444 ,498 ,344 ,231 ,311 ,401 1,000 ,377,248 ,285 ,582 ,428 ,199 ,434 ,416 ,110 ,523 ,377 1,000
P1P2P3P4P5P6P7P8P9P10P11
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
Scale Statistics
62,74 51,726 7,192 11Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability UJI RELIABILITAS P12 DAN P13
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 100,00 ,0
35 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
,839 ,839 2
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Inter-Item Correlation Matrix
1,000 ,723,723 1,000
P12P13
P12 P13
Scale Statistics
11,94 2,997 1,731 2Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item Statistics
6,17 ,923 355,77 ,942 35
P12P13
Mean Std. Dev iation N
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations
VALIDITAS P1-P11
Correlations
1 ,572** ,565** ,503** ,716** ,448** ,379* ,257 ,504** ,609** ,248 ,749**,000 ,000 ,002 ,000 ,007 ,025 ,137 ,002 ,000 ,151 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,572** 1 ,723** ,718** ,625** ,500** ,551** ,483** ,556** ,511** ,285 ,819**,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,001 ,003 ,001 ,002 ,097 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,565** ,723** 1 ,664** ,696** ,408* ,556** ,369* ,607** ,488** ,582** ,840**,000 ,000 ,000 ,000 ,015 ,001 ,029 ,000 ,003 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,503** ,718** ,664** 1 ,483** ,488** ,637** ,561** ,663** ,444** ,428* ,816**,002 ,000 ,000 ,003 ,003 ,000 ,000 ,000 ,008 ,010 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,716** ,625** ,696** ,483** 1 ,504** ,418* ,278 ,596** ,498** ,199 ,775**,000 ,000 ,000 ,003 ,002 ,012 ,106 ,000 ,002 ,252 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,448** ,500** ,408* ,488** ,504** 1 ,531** ,287 ,741** ,344* ,434** ,703**,007 ,002 ,015 ,003 ,002 ,001 ,094 ,000 ,043 ,009 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,379* ,551** ,556** ,637** ,418* ,531** 1 ,296 ,696** ,231 ,416* ,700**,025 ,001 ,001 ,000 ,012 ,001 ,084 ,000 ,181 ,013 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,257 ,483** ,369* ,561** ,278 ,287 ,296 1 ,285 ,311 ,110 ,516**,137 ,003 ,029 ,000 ,106 ,094 ,084 ,097 ,069 ,528 ,002
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,504** ,556** ,607** ,663** ,596** ,741** ,696** ,285 1 ,401* ,523** ,820**,002 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,097 ,017 ,001 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,609** ,511** ,488** ,444** ,498** ,344* ,231 ,311 ,401* 1 ,377* ,659**,000 ,002 ,003 ,008 ,002 ,043 ,181 ,069 ,017 ,025 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,248 ,285 ,582** ,428* ,199 ,434** ,416* ,110 ,523** ,377* 1 ,563**,151 ,097 ,000 ,010 ,252 ,009 ,013 ,528 ,001 ,025 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35,749** ,819** ,840** ,816** ,775** ,703** ,700** ,516** ,820** ,659** ,563** 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
SUBTOTAL1
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 SUBTOTAL1
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.
Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).*.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations VALIDITAS P12-P13
Correlations
1 ,723** ,927**,000 ,000
35 35 35,723** 1 ,930**,000 ,000
35 35 35,927** ,930** 1,000 ,000
35 35 35
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
P12
P13
SUBTOTAL2
P12 P13 SUBTOTAL2
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability RELIABLITAS X1
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 100,00 ,0
35 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,780 ,780 2
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Item Statistics
5,54 ,919 355,83 ,785 35
P14P15
Mean Std. Dev iation N
Inter-I tem Correlation Matrix
1,000 ,377,377 1,000
P14P15
P14 P15
Scale Statistics
11,37 2,005 1,416 2Mean Variance Std. Deviation N of Items
Correlations VALIDITAS X1
Correlations
1 ,377* ,858**,025 ,000
35 35 35,377* 1 ,799**,025 ,000
35 35 35,858** ,799** 1,000 ,000
35 35 35
Pearson Correlat ionSig. (2-tailed)NPearson Correlat ionSig. (2-tailed)NPearson Correlat ionSig. (2-tailed)N
P14
P15
TOTAL
P14 P15 TOTAL
Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Reliability RELIABILITAS X3
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 100,00 ,0
35 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,685 ,688 5
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item Statistics
5,40 1,168 355,54 1,010 355,57 ,979 355,20 1,158 355,63 1,262 35
P24P25P26P27P28
Mean Std. Dev iation N
Inter-I tem Correlation Matrix
1,000 ,334 ,180 ,635 ,184,334 1,000 ,391 ,282 ,024,180 ,391 1,000 ,389 ,224,635 ,282 ,389 1,000 ,414,184 ,024 ,224 ,414 1,000
P24P25P26P27P28
P24 P25 P26 P27 P28
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Summary Item Statistics
5,469 5,200 5,629 ,429 1,082 ,030 5Item MeansMean Minimum Maximum Range
Maximum /Minimum Variance N of Items
Item-Total Statistics
21,94 9,055 ,492 ,449 ,61021,80 10,576 ,347 ,236 ,67121,77 10,299 ,417 ,268 ,64522,14 8,067 ,680 ,545 ,51821,71 9,916 ,298 ,197 ,704
P24P25P26P27P28
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMult iple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
27,34 13,879 3,725 5Mean Variance Std. Deviation N of Items
Correlations VALIDITAS X3
Descriptive Statistics
5,40 1,168 355,54 1,010 355,57 ,979 355,20 1,158 355,63 1,262 35
27,17 3,634 35
P24P25P26P27P28TOTAL
Mean Std. Dev iat ion N
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations
1 ,334* ,180 ,635** ,184 ,704**,050 ,301 ,000 ,291 ,000
35 35 35 35 35 35,334* 1 ,391* ,282 ,024 ,575**,050 ,020 ,101 ,889 ,000
35 35 35 35 35 35,180 ,391* 1 ,389* ,224 ,617**,301 ,020 ,021 ,195 ,000
35 35 35 35 35 35,635** ,282 ,389* 1 ,414* ,816**,000 ,101 ,021 ,013 ,000
35 35 35 35 35 35,184 ,024 ,224 ,414* 1 ,572**,291 ,889 ,195 ,013 ,000
35 35 35 35 35 35,704** ,575** ,617** ,816** ,572** 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
P24
P25
P26
P27
P28
TOTAL
P24 P25 P26 P27 P28 TOTAL
Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).*.
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.
Reliability RELIABILITAS X4
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
35 100,00 ,0
35 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,814 ,818 5
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Item Statistics
5,49 1,245 356,49 ,853 356,00 1,085 355,69 1,132 355,71 1,202 35
P29P30P31P32P33
Mean Std. Dev iation N
Inter-I tem Correlation Matrix
1,000 ,463 ,675 ,258 ,744,463 1,000 ,477 ,498 ,455,675 ,477 1,000 ,335 ,677,258 ,498 ,335 1,000 ,148,744 ,455 ,677 ,148 1,000
P29P30P31P32P33
P29 P30 P31 P32 P33
Summary Item Statistics
5,874 5,486 6,486 1,000 1,182 ,150 5Item MeansMean Minimum Maximum Range
Maximum /Minimum Variance N of Items
Item-Total Statistics
23,89 10,398 ,717 ,616 ,74022,89 13,222 ,606 ,410 ,78323,37 11,240 ,728 ,562 ,74023,69 13,516 ,350 ,300 ,85023,66 10,938 ,670 ,633 ,756
P29P30P31P32P33
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMult iple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
29,37 17,711 4,208 5Mean Variance Std. Deviation N of Items
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations VALIDITAS X4
Descriptive Statistics
5,49 1,245 356,49 ,853 356,00 1,085 355,69 1,132 355,71 1,202 35
29,37 4,208 35
P29P30P31P32P33TOTAL
Mean Std. Dev iat ion N
Correlations
1 ,463** ,675** ,258 ,744** ,846**,005 ,000 ,135 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35,463** 1 ,477** ,498** ,455** ,727**,005 ,004 ,002 ,006 ,000
35 35 35 35 35 35,675** ,477** 1 ,335* ,677** ,838**,000 ,004 ,049 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35,258 ,498** ,335* 1 ,148 ,575**,135 ,002 ,049 ,395 ,000
35 35 35 35 35 35,744** ,455** ,677** ,148 1 ,812**,000 ,006 ,000 ,395 ,000
35 35 35 35 35 35,846** ,727** ,838** ,575** ,812** 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000
35 35 35 35 35 35
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
P29
P30
P31
P32
P33
TOTAL
P29 P30 P31 P32 P33 TOTAL
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.
Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).*.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Medan, 1 April 2009
Perihal : Permohonan dan Pengisian Kuesioner Penelitian
Lampiran : - Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Bapak/Ibu
di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penelitian saya untuk skripsi dengan judul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi”, dengan ini
saya mengajukan sejumlah kuesioner penelitian.
Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan sedikit waktu untuk
mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu selama ini.
Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Demikian surat permohonan saya, atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu
dalam membantu kelancaran penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Faisal Amri
Peneliti
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
IDENTIFIKASI RESPONDEN
Nama Responden : ...............................................
Nama Departement/ Bagian : ...............................................
Umur : .................... Tahun
Jabatan : ...............................................
Lama Bekerja : .................... Bln/Thn
(Berikan tanda cawang ( √ ) pada kotak yang tersedia)
Pendidikan : SLTA Diploma
Sarjana Pasca Sarjana
(Berikan tanda cawang ( √ ) pada kotak yang tersedia)
1. Sistem Informasi yang selama ini dipakai:
Aplikasi-aplikasi Ms. Office:
Ms. Access Ms. Excel Ms. Frontpage
Ms. Power Point Ms. Publisher Ms. Word
2. Aplikasi-aplikasi program khusus yang disediakan perusahaan untuk tugas
rutin:
No Nama Aplikasi Fungsi Output yang dihasilkan dari
program aplikasi
1
2
3
4
5
3. Lain-lain:
Sebutkan: .....................................................................................................
..........................................................................................................................
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
KUESIONER
Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat
komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi Informasi Keuangan.
Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi adalah pemberitahuan akan
tahap-tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik,
dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan
Spreadsheet adalah program yang menyajikan lembar kerja berupa kolom-
kolom yang memungkinkan pemakai mengubah angka secara otomatis, misal:
Microsoft Excell.
I. KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Petunjuk:
(1) Jawablah dua pertanyaan dibawah ini dalam ruang yang telah disediakan.
(2) Untuk Pertanyaan 1-11, lingkarilah nomor skala, yang terbaik mewakili
tingkat kepuasan Bapak/Ibu akan sistem, yang dioperasikan di departement
Bapak/Ibu.
(Berikan tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia)
Apakah nama departemen tempat Bapak/Ibu bekerja dan jabatan?
Departement Operasional, Sebutkan jabatan Bapak/Ibu …………..
Departement Financial, Sebutkan jabatan Bapak/Ibu …………….
Departement Lainnya, Sebutkan ……………., jabatan Bapak/Ibu
……………..
Apa nama Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan di departemen
Bapak/Ibu?………………………………
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kepuasan Bapak/Ibu terhadap sistem
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 1. Sistem mampu membantu
departemen berfungsi dgn baik.
2. Sistem penting dalam kesuksesan
kinerja departemen saya.
3. Sistem mampu meningkatkan
kepuasan kerja saya.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
4. Sistem selalu memberikan informasi
yang dibutuhkan departemen saya.
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 5. Sistem di dalam aplikasi lain
(Cth. Spreadsheet) dapat digunakan
untuk mengakses informasi guna
memenuhi kebutuhan di departemen saya.
6. Saya senang menggunakan
sistem yang ada.
7. Dengan sistem yang ada,
departemen saya mampu mengerjakan
tugasnya lebih mudah dan lebih efisien.
8. Sistem dapat memberikan kontribusi
dalam pencapaian tujuan dan
misi organisasi.
9. Sebagian besar karyawan departemen
saya tertarik untuk menggunakan
sistem yang ada.
10. Sistem telah dilengkapi dengan
informasi yang akurat dan reliabel.
11. Sistem dengan mudah melakukan
penyesuaian pada berbagai kondisi
baru, sesuai dgn perkembangan
kebutuhan informasi sekarang dan
di masa yang akan datang.
B. Pemakai Sistem
Petunjuk:
Untuk tiap pernyataan yang diajukan, lingkarilah nomor skala yang tersedia yang
mewakil keadaan selama penggunaan Sistem Informasi. Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu terhadap hal-hal berikut
Tdk Srg digunakan Sering digunakan 12. Frekuensi penggunaan SI.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Sgt Tdk ingin memakai Sgt ingin memakai 13. Ketersediaan saya utk menggunakan SI.
II. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
A. Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA
Petunjuk:
Untuk setiap pernyataan, lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang mewakili
tingkat keterlibatan Bapak/Ibu dalam pengembangan sistem yang beroperasi di
departeman Bapak/Ibu.
Sangat rendah Sangat tinggi 14. Tingkat partisipasi saya dalam
pengembangan sistem adalah.
15. Tingkat pengaruh saya dalam
pengembangan sistem adalah.
B. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai
Petunjuk:
Untuk pertanyaan 16, berilah tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia. Untuk
pertanyaan 17, lingkarilah nomor skala yang tersedia yang mewakili manfaat dari
program pelatihan.
16. Apakah perusahaan Bapak/Ibu atau
departement Bapak/Ibu memiliki Ya
program pelatihan dan pendidikan guna
mengajarkan cara pemakaian sistem Tdk.( Langsung ke no. 20)
yang benar kepada staff?
Sangat Rendah Sangat Tinggi 17. Keuntungan yang saya dapat
dari program-program pelatihan
dan pendidikan
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
C. Pengalaman, Latar belakang pendidikan, Kemampuan pemakai SIA,
Keberadaan dewan pengarah, lokasi Departemen Sistem informasi dan
Ukuran Organisasi.
Petunjuk:
Untuk pertanyaan 18-23, berilah tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia.
18. Berapa lama Bapak/Ibu telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi?
a. Sistem sekarang:
<1 tahun 1<3 tahun 3<5 tahun 5<7 tahun <7 tahun
b. Sistem lain :
<1 tahun 1<3 tahun 3<5 tahun 5<7 tahun <7 tahun
19. Apakah setiap orang mempunyai suatu tingkatan?
Ya Tidak
20. Apakah latar belakang pendidikan Bapak/Ibu?
SMU Pasca Sarjana Lain-lain, sebutkan………….
Diploma Sarjana
21. Apakah kemampuan teknik yang Bapak/Ibu miliki merupakan kemampuan
spesialis ataukah kemampuan umum?
Catatan: Kemampuan spesialis meliputi teknik desain sistem yang
berhubungan dengan sistem, komputer, dan model sistem. Kemampuan
umum berarti teknik analisis yang berhubungan dengan organisasi, manusia,
dan lingkungan sekitarnya
Kemampuan Spesialis Kemampuan Umum
III. DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK dan FORMALISASI
PENGEMBANGAN SI
A. Dukungan Manajemen Puncak pada pengembangan SI dan operasi
Petunjuk:
Untuk setiap pernyataan yang ada, lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang
mewakili tingkat dukungan manajemen puncak pada pengembangan SI dan
operasinya di perusahaan Bapak/Ibu.
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 22. Manajemen puncak mahir
dalam menggunakan komputer.
23. Manajemen puncak memiliki harapan
yang tinggi terhadap penggunaan SI.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
24. Manajemen puncak secara aktif terlibat
dalam perencanaan operasi SI.
25. Manajemen puncak memberikan
perhatian tinggi terhadap kinerja SI.
26. Manajemen puncak sgt senang
akan rating pemakaian SI dari
department-departemen pemakai.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
Petunjuk:
Untuk setiap pernyataan yang ada, lingkarilah nomer skala yang tersedia, yang
mewakili prosedur karyawan akan formalisasi pengembangan SI di perusahaan
Bapak/Ibu.
Catatan: Formalisasi pengembangan SI berarti pemberitahuan akan tahap-
tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik dan secara
aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan.
Sgt Tidak pernah Sgt Pernah 27. Laporan proyek diserahkan
kepada manajer departemen SI.
28. Dokumentasi pengembangan
sistem disiapkan dengan format
yang telah distandarisasi.
29. Teknik dan waktu pencatatan yang
harus dilakukan oleh setiap orang,
telah disiapkan saat SI disosialisasikan.
30. Biaya pengembangan SI dialokasikan
ke pengembangan SI per bagian.
31. Dilakukannya pengenalan terhadap
pengendalian SI berbasis komputer
pada pengembangan SI
yang saat ini dipakai.
Hasil pengisian kuesioner ini akan diolah lebih lanjut dalam skripsi saya
yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara mengisi kuesioner
penelitian ini.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.