Kaulah Kebanggaan, Ayah!

Kegelapan yang sudah menemukan terangnya. Matahari muncul dengan kebiasaan lama. Tanpa permisi tapi selalu memberikan senyum atas kesudahan dalam gelap.

Wajah yang masih bersinar, muda dan tidak ada sedikit pun rambut yang berwarna putih, telah memberikan sinyal bahwa beliau seorang laki-laki muda yang memiliki seribu alasan untuk lahir di dunia ini.

“Ayah!” Itulah yang biasa dipanggil terhadapnya di dalam rumah yang memiliki banyak cerita. “Ayah!” Sebutan yang selalu didengarnya ketika pagi dan menjelang anak-anaknya tertidur. “Ayah!” Adalah seorang kebanggaan dalam keluarga.

Bangun pagi untuk melakukan kewajiban seorang ayah, harus beliau jalani untuk menghidupi seorang istri dan dua anaknya. Pak Fida, nama yang biasa dipanggil oleh orang-orang di sekitarnya. Pak Fida, seorang pekerja keras yang pantang menyerah untuk meraih impian yang beliau inginkan. Membahagiakan keluarganya, adalah sebagian kecil tapi dengan perjuangan besar yang ingin beliau capai. Mungkin, inilah alasan mengapa beliau lahir di dunia ini.

Keseharian yang menjadi pengusaha dan selalu membantu orang lain yang kesusahan, adalah bukti tanpa alasan bahwa beliau adalah seorang ayah yang baik, yang bisa menjadi panutan anak-anaknya dalam setiap langkah yang beliau tempuh.

Hari demi hari telah beliau lalui dengan semangat dan menghiraukan keluh kesah yang beliau rasakan. Hingga suatu hari, ketika anaknya yang kedua masih menginjak bangku SD kelas satu, sesuatu yang benar-benar tidak terduga telah terdengar.

Senyuman, kasih sayang, perjuangan, dan sebuah impian harus berhenti di detik ini. Rasa kesal yang dirasakan oleh keluarganya pun bercampur beradu. Kepergian seseorang yang bijaksana di mata istri dan anak-anaknya, kini menjadi tangisan yang menyedihkan. Pak Fida, seorang kepala keluarga yang sangat dibanggakan, kini telah menjadi bagian penghuni surga yang Allah tempatkan untuknya. Amin!