contekan neurologi
TRANSCRIPT
1
DAFTAR ISIUmum 2Gawat DaruratCritical CareCVDNeurotraumatologiNeuroinfeksiEpilepsi & Gangguan ParoksismalGangguan GerakNyeri & Nyeri KepalaNeuroonkologiNeuroradiologiNeurobehaviorLaboratoriumObat-obatLain-lain
2
3Sistematika Pemeriksaan NeurologiGCS (EMV)FKL (Atensi, orient, mood/afek, memori, kognisi, bahasa, praksis, dll)Pupil (Bentuk, simetrisitas, RC/RCTL/akom, ukuran)TRM (KK, Laseq, Kernik, Brudz I & II)Nn. Craniales (N. I – XII, rutin II – XII)St. Motorik`(Inspeksi, palpasi, KO, TO, RF, RP)St. Sensorik (Eksteroseptif, proprioseptif)St. Autonom (Inkontinensia, retensi, hidrosis)Lain-lain (Langkah, sikap, koord, tes2 khusus, funduskopi, dll)
MABPMABP (mmHg) = {Sistol + (2xdiastol)}/3Normal 60 – 150Stroke hemoragik MABP >130, TD diturunkanStroke nonhemoragik MABP >145, TD diturunkan
Kekuatan Otot5 = Dpt lawan tahanan maks.4 = Dpt lawan tahanan min, tdk dpt lawan tahanan maks.3 = Dpt lawan gravitasi, tdk dpt lawan tahanan min.2 = Dpt menggerakkan sendi, tdk dpt lawan gravitasi.1 = Terlihat/ teraba kedutan otot tanpa gerakan sendi.0 = Tdk terlihat/ teraba gerakan.
Refleks Fisiologis++++ = Refleks sangat meningkat; +++ = Meningkat; ++ = Normal; + = Menurun; - = Tdk ada; >> = Meluas
4Siriraj Stroke ScoreSSS = (2.5x kes) + (2xmuntah) + (2xsakit kepala) + (0.1 x
diastol) – (3xateroma) – 12NilaiKesadaran: Sadar = 0; Somn&sopor = 1; Semikoma&koma = 2Muntah/sakit kepala dlm 2 jam: Tidak = 0; Ya = 1Ateroma (riwayat DM, angina, klaudikasio): ≥1 = 1Nilai SSS Diagnosis> 1 Perdarahan serebral< -1 Infark serebral-1 s/d 1 Belum dipastikan, gunakan kurva probabilitas dan/
atau CT Scan.Cat : Rata-rata ketepatan 90,3 %.
Gajah Mada Stroke ScoreStroke dgn px 3 kriteria (kes tiba2, nyeri kpl hebat, Babinsky), jika:3(+)CVD SH 1(+)kesCVD SH 1(+)BabinskyCVD SI2(+)CVD SH 1(+)nyeri CVD SH 3(-)CVD SI
Rumus Osmolaritas SerumOsm = {2 (Na+K)} + {Ureum/6} + {GDS/18)
Rumus Pemberian Albumin SerumAlb (ml) = 0.4x(C2-C1)xBBx2
5Klasifikasi Hipertensi JNC 7
Klasifikasi TD Sistol TD DiastolNormal < 120 < 80Prehipertensi 120-139 80-99Hipertensi St I 140-159 90-99Hipertensi St 2 ≥ 160 ≥ 100
6Klasifikasi Susunan SarafSS Pusat
SerebrumKorteks SerebriDiensefalon
Batang OtakMesensefalonPonsMedula Oblongata
SerebelumMedula Spinalis
SS Perifer/ Tepi12 pasang nervus kranialis31-33 pasang nervus spinalisGanglionReseptor somatosensorik dan efektor somatomotorik
SS AutonomPusatTepi
7Homonculus Penfield Motorik & Sensorik
8Potongan Melintang Medula Spinalis
Sistematika Pemeriksaan Neurologi
MABP Siriraj Stroke Score Gajah Mada Stroke
Score Rumus Osmolaritas
Belongs to:
Kedokteran adalah ilmu yang terus berkembang. Beberapa bagian dari ringkasan ini mungkin sudah tidak sesuai lagi. Penulisnya juga adalah manusia yang bisa berbuat salah. Jadi, harap tetap
13 14Prinsip Umum- Pasien IGD dibedakan atas kasus gawat darurat, darurat tdk
gawat, gawat tdk darurat, & false emergency --> dari triase.- Pasien gawat darurat masuk ruang resusitasi- Penanganan berjalan simultan dgn pemeriksaan- Mungkin perlu dikonsul Anestesi, IPD, Bedah, dll.
15 16 17
9Segmen Akar Saraf & Korpus Vertebra
10Dermatom Yang Disederhanakan
11Pusat-pusat Refleks
Mandibula :Bisep : C5, C6Trisep : C6, C7Brakioradialis : C7, C8Profunda Abd : ThPatela : L2, L3, L4Achilles : L5, S1, S2Sacral sparring :
Pola Pernafasan AbnormalCheyne-StokesGgn difus di kedua hemisfer serebriHiperventilasi Neurogenik SentralGgn di mesensefalonApneustikGgn di ponsAtaksikGgn di medula oblongata
12Sirkulus Arteriosus Willisi
Posterior
Anterior
Yg termasuk sirkulus arteriosus Willisi: a. serebri posterior sin, a. a. komunikans posterior sin, a. serebri anterior sin, a. komunikans anterior, a. serebri anterior dex, a. komunikans posterior dext, a. serebri posterior dext.
☺ Prinsip Umum☺ Sumbatan Jalan Nafas & Ggn Nafas☺ Syok☺ Ggn Kesadaran & Koma☺ Kejang☺ Defisit Neuro Fokal/ Lateralisasi Akut☺ Tekanan Tinggi Intrakranial☺ Kelemahan Umum Akut☺ Ggn Gerak☺ Diplopia, Buta, Pupil AbN Akut☺ Sinkop☺ Pusing☺ Nyeri Kepala☺ Nyeri Leher & Punggung
26
18 19 20
22 23
24 25
21
27 28 31
32 33 34
36 3735
38 39 40
41 42 43
44 45Asidosis respiratoris (pCO2 )Etiologi: Kelainan paru: PPOM, kelainan SSP: depresi saraf, kelainan dinding dada
Asidosis metabolis (HCO3- )
Etiologi: Penambahan asam: asidosis diabetika & kelaparan, pengurangan HCO3
- → diare, renal tubular asidosisAlkalosis respiratoris (pCO2 )Etiologi: Perangsangan SSP: emosi & salisilat, hipoksemia, peny yang menstimulasi peny intratiorakal, hipermetabolisme: sepsis & hipertermia
Alkalosis metabolis (HCO3- )
Etiologi: Pengurangan asam: muntah berat, penambahan basa: koreksi Na bikarbonat berlebihan & adanya efek aldosteron
46Hipernatremia (Na serum > 150 meq/L)Etiologi- Kelebihan natrium primer (pemberian Na oral/ infus berlebihan, minum air
laut)- Defisit air primer (GE dehid hipernatremis, DM, diabetes insipidus, insensible
water loss berlebihan, kurang minum)Gejala & Tanda- Rasa haus, gelisah iritabilitas, letargi- Kejang otot, depresi sensoris, spastis, tanda2 neurologis lokal, koma, kejang.- Pd diare hipernatremis sering tdk ada tanda dehid tapi merasa sangat hausTerapi- Koreksi tdk boleh terlalu cepat- D5%+NaCl 0,2% dgn penghitungan koreksi cairan selama 48 jam lalu lanjut
dgn maintanance.- Bila Na serum > 200 meq/L Dialisis peritonealHiponatremia (Na serum < 130 meg/L)Etiologi- Defisit natrium (diuretika, defisiensi aldosteron, DM, asidosis tubulus ginjal,
muntah berak, luka bakar, drainase nasogastrik, keringat berlebihan, dll)- Hiponatremia dgn ekses air (SIADH, defisiensi mineralokortikoid,
hipotiroidisme, infus cairan rendah Na berlebihan, polidipsia psikogenis)- Hiponatremia dengan ekses Na & air (sindroma nefrotik, sirosis hepatis,
gagal janrtung kongestif, GGA & GGK)Gejala- Penurunan kesadaran, kram otot, anoreksia, mual, agitasi, Berat: Kejang,
syok, letargi- Kel sensoris, refleks lambat, resp Cheyne-Stokes, refleks plantar ekstensor,
kelumpuhan pseudobulbar, kejang, komaTerapi- Dikoreksi dgn rumus Def Na = (Na yg diinginkan – Na terukur) x BB x 0,6
- Separuh diberikan dlm 8 jam pertama & separuh dlm 16 jam berikut
- Bila ada dehidrasi dikoreksi D5% + NaCl 0,45%
Terapi Oksigen Terapi Cairan Hiponatremia Hipernatremia Hipokalemia Hiperkalemia Hipokalsemia Hiperkalsemia Asam Basa Stewart
Approach Asidosis respiratorik Asidosis metabolik Alkalosis respiratorik Alkalosis metabolik
47Hiperkalemia (K serum > 5,0 meq/L)Etiologi- Kelainan ekskresi ginjal (GGA & GGK, insufisiensi adrenal,
hipoadosteronisme, pemakaian diuretika hemat K)- Penambahan masukan - Penghancuran jaringan akut (trauma, operasi besar, luka bakar)- Redistribusi K antar sel (asidosis metabolis, keadaan sakit parah sbm
meninggal, obat suksinilkolin, overdosis digitalis)Gejala5- Paresestesia sampai kelemahan umum- Gelombang T yg runcing, pemanjangan interval PR, & pelebaran kompleks
QRSTerapi- Hentikan asupan K- Beri Na bikarbonat 2 meq/Kg selama 5-10 mnt per infus- Beri glukosa 0,5 g/Kg + insulin kristal 0,3 unit/g glukosa IV atau SC selama 2
jam memasukkan K ke dlm sel.- Beri Kalsium glukonat 10 % IV 0,5 ml/Kg pelan-pelan selama 2-10 mnt
Penawar efek toksik pd miokard Pantau EKG
Hipokalemia (K serum < 3,5 meq/L)Etiologi- Masukan kurang, ekskresi renal meningkat, kehilangan ekstrarenal- Hipokalemia paralisis periodik familialGejala & Tanda- Kelemahan otot-otot, ileus paralitik, aritmia sampai cardiac arrest, paralisis
otot pernafasan, GFR turun, poliuria/polidipsi, retensi Na, alkalosis metab- Pendataran gelombang T & munculnya gelombang UTerapi- Oral: 1,5-3 g KCl/hr; IV: KCl 2-4 meq/Kg/24 jam
- Hipokalemia berat: KCl 0,5-1 meq/Kg/jam
- IVFD maks 20 meq/jam
48Hipokalsemia (Ca serum < 4,5 meq/L)Etiologi- Diare akut- Minum susu botol berfosfat tinggi pd diare kronik- Pemberian makanan parenteral lama- Ggn kelenjar paratiroid, GGA, SN- Transfusi darah dgn EDTA- Insufisiensi pankreas, obs saluran empedu- Kurang vit. DGejala & Tanda- Kepekaan saraf meningkat, tetani & kejang, kontraktilitas miokard turun,
stridor, sesak, kejang perut.- Tetani ringan Chostek sign (+); berat Spasme karpopedal- EKG: Interval QT memanjangTerapi- Kalsium glukonat 100-125 mg/Kg/hr dlm bbrp dosis.- Kalsium glukonat 10% 0,5 cc/Kg dlm larutan D5% IV pelan2, monitor EKG
HipomagnesemiaEtiologi- Nasogastric suction lama- Diare lama (kwashiorkor)
- Diuresis lamaGejala & Tanda- Kejang, hiperiritabilitas, hiperrefleks, tremor, disorientasi, takikardia,
hipertensi, perubahan vasomotoris.Terapi- Larutan MgSO4 2-3% = 2-6 cc IV atau larutan MgSO4 = 1 cc IM (1-2 x/hr)
49
50 51
53 54
52
55
56 57 58
59 60 61
62Klasifikasi Stroke Menurut NYHAStroke iskemik (stroke nonhemoragik) yang terdiri dari:- Trombosis- EmboliStroke perdarahan (stroke hemoragik) yang terdiri dari:- Perdarahan intraserebral (PIS)- Perdarahan subaraknoid (PSA)
klasifikasi Bamford1. Lacunar Syndrome = LACSHemiparesis murni; Hemisensorik murni; Hemiparesis sensori-motorik; Disarthria – Clumsy hand syndrome; Hemiparesis ataksik; Tdk ada defisit visual; Tdk ada ggn fungsi batang otak; Tdk ada hemianopsia homonim; Tdk terdapat gejala kortikal: afasia/disfasia.2. Total Anterior Circulation Syndrome = TACS.Ditemukan semua gejala ini: Hemiparesis dan/ atau ggn hemisensoris; Hemianopsia homonim; Disfungsi kortikal luhur: terutama disfasia/disfungsi persepsi-visuospasial.Sering terdapat penurunan kesadaran.3. Partial Anterior Circulation Syndrome = PACS. Terdapat 2 dari 3 gejala TACS: Hemiparesis / hemisensorik; Hemianopsia homonim; Disfungsi kortikal luhur; Hanya disfungsi kortikal luhur saja; Hanya terbatas pada hemiparesis/hemisensorik.4. Posterior Circulation Syndrome = POCS.Paresis n kranialis ipsilat & hemiparesis/hemisensorik kontralat; Ggn sensorik bil; Ggn gerak konjugasi mata; Disfungsi serebelar: vertigo, ataksia ekstremitas & trunkus; Hanya hemianopsia homonim/ buta kortikal; Mungkin ada gjl tanpa arti lokalisasi: sind horner, nistagmus, ggn pendengaran; Akibat variasi vask: gejala afasia & agnosia.
63Penanganan CVD Umum- Tirah baring dgn elevasi kepala 30o.- O2 2 l/mnt via kanul hidung sampai ada hasil AGD.- Kosongkan kandung kemih, sebaiknya kateterisasi intermiten.- Dekompresi lambung.- Hilangkan nyeri kalau ada.- Cairan isoosmotik sesuai kebutuhan/ hari (RL, Asering, NS).- Pasang NGT jika ada ggn menelan.- Beri neuroprotektor citicholine 500 mg iv per 12 jam.- Beri neuroroboransia vit B6/B12/asam folat oral per 12 jam.- Tangani penyakit penyerta, konsul jika perlu.- Atasi penyulit.- Px penunjang cito: DPL, ur/cr, GDS, elektrolit, AGD (curiga ggn oksigenasi, asam-basa), chest x ray (CXR) AP, EKG, Brain CT scan. Px penunjang lain atas indikasi.- Px penunjang: DPL, ur/cr, elektrolit, AGD (curiga ggn oksigenasi, asam-basa), profil lipid, asam urat, GDS/GDP/GD2PP, SGOT/PT, faal hemostasis (CT, BT, PT/APTT/INR, fibrinogen, trombotest, D-dimer), chest x ray (CXR) AP, EKG, ekokardiografi, Brain CT scan/ MRI, TCD/ultrasound.- Konsul: Kardiologi, URM, Neuro-Behaviour, TCD, Radiologi. Lain-lain sesuai indikasi (mis. NCK, gizi, endokrinologi, pulmonologi, NO/Not, dll).- Px vital signs, PF, Px Neuro, NIHSS MRS & KRS, MMSE, BI.- Perawatan umum.
64Penanganan CVD SH
65 66 67
68 69 70
71 72 73
74 75 76
77 78 79
80 81 82
83-
84 85
86 87 88
89-
90 91
92 93 94
95 96 97
98 96 97
92 93 94
95 96 97
98 96 97