company profile
DESCRIPTION
Mengenai company profile dari PT.Angkasa TembagaTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah PT. Ausico Mahendra yang bergerak dalam bidang usaha
industri Rumah Tangga Sabun dan sejenisnya sampai sekarang turut serta dan aktif
membantu melaksanakan pembangunan daerah yang berkelanjutan/berkesinambungan dan
berwawasan lingkungan,hal ini perlu juga didukung dengan upaya – upaya pelestarian
lingkungan yang tepat dan terarah.
Mengacu pada hal tersebut, rencana pembangunan industri Rumah Tangga Sabun dan
sejenisnya, PT. Ausico Mahendra juga membangun industri di kawasan PIK (Perkampungan
Industri Kecil). Maka upaya ini perlu didukung oleh Pemerintah Daerah.
Mengingat karakteristik bahan baku yang dimanfaatkan adalah Sabun, maka PT.
Ausico Mahendra menyusun laporan Company Profile ini sebagai pedoman dan acuan pihak
kami sendiri, pemerintah dan pabrik – pabrik yang lain.
Penyusunan Company Profile ini juga sebagai pedoman bagi manajemen PT. Ausico
Mahendra secara bertahap, kontinyu untuk kesempurnaan dalam melaksanakan pengelolaan
dampak yang diakibatkan oleh adanya kegiatan PT. Ausico Mahendra dan pengelolaan
lingkungan hidup di sekitar lokasi kegiatan PT. Ausico Mahendra. Dengan adanya Company
Profile yang telah kami dibuat kiranya menjadi semangat untuk terus memajukan industri
Rumah Tangga Sabun dan sejenisnya lebih baik lagi.
Terima kasih yang sebesar – besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan saran, masukan dan tanggapan serta kritiknya dalam penyempurnaan
penyusunan Company Profile ini
Depok, 29 September 2013
PT. Ausico Mahendra
HANDOKO WARIHDirektur Utama
COMPANY PROFILE
PT. AUSICO MAHENDRA
KABUPATEN PURBALINGGA – JAWA TENGAH
A. PENDAHULUAN
PT. Ausico Mahendra adalah perusahaan yang merupakan Usaha Kecil Menengah
(UKM) industri kecil di Kabupaten Purbalingga, yang terletak di Desa Kalikajar RT 003
RW 007 Kec. Kaligondang Kab. Purbalingga.
Kegiatan usahanya adalah industri yang mengolah dan menghasilkan sabun. Hasil
produksinya digunakan oleh UKM – UKM industri sabun di Kabupaten Purbalingga
yang berada di Lingkungan Industri Kecil (LIK) dan Perkampungan Industri Kecil (PIK).
Diperkirakan UKM yang mengambil bahan baku dari PT. Ausico Mahendra sebanyak ±
275 (dua ratus tujuh puluh lima) orang pengusaha.
Saat ini, inisiatif dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purbalingga, beberapa
UKM yang membutuhkan bahan baku dari industri PT. Ausico Mahendra disatukan
dalam satu kawasan industri yang disebut Perkampungan Industri Kecil (PIK) yang
menempati areal seluas ± 2 (dua) hektar bertempat di Jl. Raya II Desa Kebasen
Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Rencananya, lokasi tersebut akan menampung sekitar 100 (seratus) orang pengusaha
industri pengelola limbah logam dan limbah B3, yang dibuatkan kavling – kavling untuk
kegiatan usaha tersebut.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Membangun kegiatan usaha yang memanfaatkan limbah – limbah industri untuk
kebutuhan usaha UKM industri pengelola limbah logam dan limbah B-3.
2. Memberikan nilai tambah dari usaha memanfaatkan limbah industri dengan membuka
lapangan usaha yang menghasilkan nilai tambah bukan hanya sekedar memanfaatkan
potensi dan kemampuan SDM Kabupaten Purbalingga.
3. Menjalin kerjasama dengan industri – industri kecil, menengah, atas dalam mensuplai
limbah yang sudah menjadi bahan baku.
C. KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1. Sejak tahun 2000, bekerjasama dengan pengerajin home industri pengolahan sabun di
daerah bekasi dan sekitarnya sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta
menciptakan prodak yang layak guna berkwalitas,terjangkau harganya di kalangan
masyarakat seluruhnya.
2. Mengolah bahan-bahan baku yang gagal pruduksi ataupun bahan baku sisa stok
opnam dari berbagai perusahaan yang memproduksi sabun dan sejenisnya di kawasan
jabodetabek sekitarya.
3. Mulai mengelola limbah sabun yang masih bisa dimanfaatkan untuk pencampuran
prodak sehingga bisa meminimalisasi pencemaran ataupun biaya pemusnahan limbah
pada perusahaan/industri yang berada di Bekasi, Cikarang,bogor hingga Purwakarta.
D. PRASARANA DAN SARANA
1. Lokasi Desa kalikajar Kec. Kaligondang Kab. Purbalingga seluas 500 m².
2. Peralatan yang memadai.
3. Tempat Usaha (Gudang) yang representatif.
E. REKANAN USAHA
1. CV.Anggun Perkasa
2. CV.Cipta Karya Mandiri
3. CV.Bina Mandiri
KARAKTERISTIK LIMBAH YANG DI MANFAATAKAN
1. Matrial Opname sabun Padat
Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik
Sifat limbah :
- Matrial opname sabun padat yang mudah dibentuk, tidak reaktif
- Merupakan limbah organik ketika sudah di larutkan dalam air
- Tidak mudah teroksidasi, tahan terhadap karat
Pengangkutan dan Penyimpanan :
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil
(kapasitas 200 kg)
- Pada skala besar dapat di kemas dengan kemasan jumbo bag dan tertutup rapat tidak
terkena air atau pada suhu yang lembab.
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan
dengan bahan yang tidak bereaksi
2. Matrial opname sabun Cair
Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik
Sifat limbah : Merupakan hasil dari sifat barang padat yang sudah tercampur dengan air
atau minyak yang mudah larut dalam air.
Pengangkutan dan Penyimpanan :
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil
(kapasitas 200 kg)
- Pada skala banyak dapat di simpan dalam carboise plastik atau torent
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan
dengan bahan yang tidak bereaksi.
3. Bahan sabun gagal produksi padat
Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik
Sifat limbah : Bahan sabun gagal produksi merupakan limbah organik, tidak reaktif,
tahan korosi
Pengangkutan dan Penyimpanan :
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil
(kapasitas 200 kg)
- Pada skala banyak dapat di tempatkan pada jumbo bag dan di tempatkan pada tempat
tertutup agar tidak terkena air
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan
dengan bahan yang tidak bereaksi.
4. Bahan baku gagal produksi cair
Jenis dan Karakteristik : Limbah Organik
Sifat limbah : Dapat bersifat korosif, cenderung stabil. Merupakan limbah organik
Pengangkutan dan Penyimpanan :
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik tertutup ukuran kecil
(kapasitas 200 kg)
- Pada skala besar dapat di tempatkan pada kempu atau torent.
- Pada skala kecil dapat ditempatkan di dalam drum plastik dan ditempatkan/disimpan
dengan bahan yang tidak bereaksi.
5. Calsium carbonat
Jenis dan Karakteristik : Bersifat organik
Sifat limbah :cenderunng stabil
- Unsur pembentuk pembentuk penyetabil bahan baku lain yang bersifat asam atau basa
- Mudah terurai
- Penyimpanan di tempat kering, dijauhkan dari air atau tempat lembab
Pengangkutan dan Penyimpanan :
- Dikemas pada karung atau jumbo bag
- Penempatan harus dijauhkan dari sumber air
6. Soda Ash
Jenis dan karakteristik : limbah anorganik
Sifat Limbah : Padat korosi dan mudah larut pada air
-unsur pembentuk membantu membersikan kotaran baik nabati atau hewani
-cendung mengandung sifat panas apabila terkena air
-penyimpanan pada tong atau bag yang tertutup rapi.
7.Sodium sulfat
Jenis dan karekteristik : limbah anorganik
Sifat Limbah : Padat,korosi dan mudah terlarut dengan air
-Unsur pebentuk membantu cendrung ke NaCl atau garam untuk pengelarut
-cenderung stabil
-penyimpanan pada tong plastik atau bag
8.Sodium tripoly phospat
Jenis dan karakteristik : limbah anorganik
Sifat Limbah : Padat,Korosi dan mudah larut dengan air
-Unsur Pembentuk larutan yang bersifat menghilangkan kotoran
-Cenderung stabil
-Penyimpanan pada tong Plastik atau bag
9.Sodiom Benzoat
Jenis dan Karakteristik Limbah anorganik
Sifat Limbah : padat,korosi dan mudah larut dengan air
-Unsur pembentuk larutan bersifat membantu timbulyan jamur
-cendrung stabil
-Penyimpanan pada tong plastik atau bag.
10.Citrik acid
TATA CARA PENGUMPULAN/PENIMBUNAN LIMBAH BESI
LIMBAH SLAG DAN SCALE BESI YANG TIDAK TERGOLONG B3
a. Bahan Dasar dari Pasir Besi
Karena pasir besi yang dari tambang, masih murni setelah di olah pabrik – pabrik
mendapat hasil besi yang bagus yang tidak tergolong B-3 dengan limbah yang tidak
tergolong B-3 dan yang tidak mengandung bahan radioaktif.
b. Untuk Pengolahan Scrab Besi yang mengandung B-3 (limbah padat), bahan baku dari
pengepul yang di dapat dari industri – industri
Scrab besi ini mengandung limbah B-3 (limbah padat) karena scrab besi tersebut
terkontaminasi dengan bahan lain semacam oli bekas, minyak kotor dan tercampur cairan
– cairan B-3. Kemudian pengepul mengirim scrab besi tersebut ke pabrik – pabrik untuk
dilebur kembali menjadi bahan yang dibutuhkan konsumen. Dari proses ini scrab besi
bisa mengeluarkan limbah slag dan scale besi yang bisa mengandung B-3, karena bahan
baku scrab besi tersebut terkontaminasi.
c. Penanganan/Penimbunan Slag atau Scale Besi
Limbah ini penimbunannya tidak boleh di sembarang tempat. Cara penimbunannya
adalah di lokasi – lokasi industri, karena jelas – jelas lokasi industri tersebut tempat
pengolahan B-3. Dapat juga ditimbun dalam rawa – rawa yang jauh dari pemukiman, hal
ini untuk menghindari dampak lingkungan khususnya pencemaran air. Atau dialihkan ke
pihak ketiga dengan syarat mempunyai dokumen – dokumen yang memnuhi syarat
tentang pengolahan, pengumpulan dan pengeksporan.
TATA CARA PENGOLAHAN LIMBAH TIMAH PUTIH (SN) DAN
TIMAH HITAM (PB) YANG MASIH TERKANDUNG 10% - 30%,
TERGANTUNG ISI KANDUNGAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat
- Kuali berbahan Mornel
- Mesin blower (kapasitas 4”/200 watt)
- Tungku pengecoran
- Sendok
- Canting
- Linggis
- Blender
- Wajan
- Palu
- Mesin las
- Cangkul
- Sekop
- Cetakan balokan
- Alat potong listrik
b. Bahan
- Limbah Slag Timah (SN)
- Limbah Timah Hitam (PB)
- Bahan bakar arang kayu dicampur batu bara
2. Proses Pengolahannya
- Limbah Timah Putih (SN)
a. Slag limbah timah yang sudah di dapat, di timbang per 300 kg untuk dibagikan
setiap tungku
b. Kemudian semua Slag limbah timah yang sudah di timbang, ditumbuk dengan
palu menjadi kerikil
c. Tungku dimasukkan arang 40 kg terus dinyalakan sambil menunggu Slag limbah
timah putih yang sedang ditumbuk
d. Slag yang sudah dipecahkan menjadi kerikil dimasukkan ke dalam tungku secara
bertahap ± 50 – 60 kg
e. Slag timah putih yang sudah dimasukkan ditutup dengan arang ± 10 kg agar nyala
api merata ke slag timah putih
f. Setelah itu bakar dengan menggunakan mesin blower ke arah tungku tersebut
sampai suhu 1000 – 1300 ºC
g. Setelah arang membara sambil di himpun menggunakan skop ± 1 ½ jam agar tetap
menyala sampai habis arangnya kemudian mesin blower dimatikan untuk
menguras kotoran arangnya
PROSEDUR PENGOLAHAN LOGAM (TIMAH AKI)
1. Logam Timah Aki
a. Aki dibelah menjadi 2 bagian, setelah itu diambil ram timah aki
b. Setelah semua ram aki diambil kemudian dimasukkan ke tungku peleburan
c. Untuk pemasakan satu tungku ± 500 kg
d. Satu kali peleburan maks. 100 kg, dengan bahan bakar arang kayu sebanyak 50 kg
e. Setelah masak (selama ½ jam) lalu dikuras tempat tangkinya, diambil kotorannya
sampai terlihat timahnya
f. Setelah masak dan dipisahkan antara kotoran hasil timahnya baru dicetak ke dalam
cetakan balokan
g. Sesudah dicetak kemudian ditimbang
h. Selanjutnya untuk memasak yang berikutnya sampai habis 500 kg
i. Setelah di timbang baru kelihatan hasil prosentase rata – rata mencapai 60% dari
bahan awal sebanyak 500 kg/Ram dari aki
j. Setelah barang jadi berupa balokan timah aki, lalu dipasarkan ke konsumen
2. Peralatan Pengolahan timah aki sebagai berikut : (Pembuatan Tungku)
a. Pembuatan Kuali terbuat dari besi sepanjang 80 cm, lebar 70 cm, tebal 1 cm untuk
pipa
b. Selanjutnya plat itu ditutup dengan las, setelah di las ditanam dengan kedalaman 70
cm, kemudian dilapisi bara api dengan suhu 1500 ºC
c. Setelah selesai dikeringkan dapur yang kita buat selama 1 minggu
d. Kemudian dipanaskan selama 12 jam dengan menggunakan arang kayu hingga cukup
panas
e. Setelah cukup panas baru bias digunakan untuk memasak bahan baku
3. Peralatan untuk pengolahan timah aki
a. Ukuran blower mencapai 8”
b. Dinamo ½ PK
4. Peralatan untuk saluran angin
a. Terbuat dari pipa mornel ukuran 2 inchi, panjang 2 m
b. Lalu dibentuk L sampai dengan 40 – 50 cm, untuk bisa masuk ke dalam tungku yang
dikeluarkan dari blower (berupa angin)
5. Peralatan untuk alat – alat yang lainnya sebagai berikut :
a. Skop
b. Linggis dengan ukuran : panjang 170 cm, diameter 15 cm maksimal 2 buah
c. Sendok besar dengan ukuran 6 inchi untuk sendok pengurasan
d. Sendok sedang dengan ukuran 4 inchi untuk sendok hasil bersih (timah)
e. Ayakan (saringan) dengan ukuran 8 inchi diberi lubang kecil – kecil ukuran 2 mm
melingkar merata
f. Saringan kotor dengan ukuran 25 cm dibuat cekung
g. Tempat cetakan berbentuk : seperti balokan yang dianut dari plat mornel dengan
ketebalan 3 mm, panjang 40 cm, lebar 14 cm
h. Dalam 1 cetakan hasil bersih timah seberat 40 – 45 kg
6. Mengenai Kelistrikan/penggerak blower
a. Untuk mesin blower berkapasitas 440 watt untuk 5 blower ukuran ½ PK
b. Penerangan berkapasitas 3.300 watt
c. Cadangan listrik PLN digunakan genset berkapasitas 21 PK = 10.000 watt
7. Peralatan Bengkel
a. Satu buah genset untuk perlengkapan bengkel las berkapasitas 12 PK atau sama
dengan 10.000 watt
8. Perlengkapan Mesin potong : besi
9. Perlengkapan alat potong besi blender
10. Dan perlengkapan lainnya
UNTUK PENANGANAN LIMBAH AKHIR SLAG TIMAH PUTIH (SN)
- Dapat menghasilkan limbah timah putih akhir seberat 2.000 kg per hari itupun kalau
bahan baku dan bahan bakar lancer
- Hasil limbah akhir dapat digunakan untuk bahan baku tamdusting (sandplas) yaitu
penyemprotan karat kapal yang sedang dog
- Proses penggilingan slag akhir
- Akhirnya PT. Ausico Mahendra berkeinginan mempunyai alat penggilingan hasil akhir
limbah sebagai bahan tamdusting, maka dari itu PT. Ausico Mahendra mengajukan mesin
penggilingan melalui Dinas Perindustrian Kab. Purbalingga
- Untuk limbah akhir timah hitam juga sama dapat digunakan sebagai tamdusting kapal laut
yang dikerjakan melalui penyemprotan
- Kami juga pernah mendatangi dog – dog kapal yang berada di Purbalingga, ternyata di
Kota Purbalingga terdapat PT Dog kapal yang menggunakan bahan untuk tamdusting
yang di dapat dari Jakarta
- Ketiga PT Dog kapal tersebut dapat menggunakan bahan dalam satu bulan 70 ton, dan
belum terhitung PT lainnya
- Selama ini pelabuhan Tegal mengambil bahan bakar dari Jakarta
- Kami ingin bahan tamdusting PT Dog kapal untuk kedepannya dapat disuplai dari putra
daerah sendiri
Demikainlah company profile ini kami buat dengan sebenar – benarnya agar dapat
menjadi acuan untuk kami, pemerintah dan pabrik – pabrik yang berada di Jawa Tengah
dan Pusat/Nasional :
NB : Asal usul perusahaan dari UD menjadi PT
Didukung dengan kelengkapan dokumen – dokumen resmi
Tembusan yang membantu :
-Badan Lingkungan hidup Kab.Purbalingga
-BMPPT Kab.Purbalingga
-Bapak IrJen.Dwi Priyatno Kapolda Jateng (Pembina PT.Ausico Mahendra)