cerpen tik tok

3
CERPEN Nama : Keriyana Mahanani Kelas : X1 Absen : 21 Tik-Tok Matahari bersinar terang, awan putih biru menyapa pagi yang indah ini. “ Kring...kring...kring..!”, bel masuk berbunyi pertanda kelas akan segera dimulai. Keramahan suasana pagi ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi disebuah kelas pada jam pelajaran seni musik. Lima menit berlalu tidak ada tanda-tanda akan kedatangan guru seni. Entah apapun yang terjadi, hanya ada kelas yang ramai dan ricuh. Entah apa yang siswa siswi SMA itu lakukan, dan parahnya itu terjadi di kelas IPA. Kelas yang mendapat predikat kelas terbaik satu bulan lalu, tapi kini terdengar sangat buruk dan ramai. Puncak keramaian ditandai dengan berteriaknya siswi bernama Olin, “ Hua.. hua.. hua..!”, tidak tahu apa maksudn ya ia berteriak sedemikian kencang. Teriakan itu kian menambah euforia kehebohan di ruang kelas itu. Pintu kelas tertutup rapat, mungkin mereka bermaksud agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Menit ke-dua puluh lima, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu. Seluruh penghuni kelas itu mengabaikannya, karena mereka mengira bahwa itu suara siswa yang salah ketuk pintu kelas. Memang ruang kelas di sekolah itu hampir mirip semua, hanya diberi tanda nama kelas dan kini warnanya mulai pudar. Untuk kedua kalinya terdengar ketukan pintu yang lebih keras. Semua penghuni di kelas tersebut diam seketika dan melolokkan mata mereka kearah pintu, seakan akan suasana menjadi sangat mencekam. Perasaan cemas, takut, dan deg-degan menyelimuti hati para penghuni kelas itu, jika yang berada dibalik pintu tersebut adalah gurunya. Mereka hanya berbisik bisik dan saling menyuruh untuk membuka pintu. Lalu, berdirilah salah seorang dari mereka dan mendekati pintu itu. “Greekkkk.. greekk”, suara pintu saat dibuka. “ Ampuni saya bu, saya enggak ikut ramai maaf bu ”, ucap siswa yang berdiri itu dengan gugup. Seseorang yang berada dibalik pintu itu berbalik badan dan melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Ketegangan terlihat pada wajah penghuni kelas itu.

Upload: keriyanamahanani

Post on 21-Jul-2015

156 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerpen Tik Tok

CERPEN

Nama : Keriyana Mahanani

Kelas : X1

Absen : 21

Tik-Tok

Matahari bersinar terang, awan putih biru menyapa pagi yang indah ini. “

Kring...kring...kring..!”, bel masuk berbunyi pertanda kelas akan segera dimulai. Keramahan

suasana pagi ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi disebuah kelas pada jam

pelajaran seni musik.

Lima menit berlalu tidak ada tanda-tanda akan kedatangan guru seni. Entah apapun

yang terjadi, hanya ada kelas yang ramai dan ricuh. Entah apa yang siswa siswi SMA itu

lakukan, dan parahnya itu terjadi di kelas IPA. Kelas yang mendapat predikat kelas terbaik

satu bulan lalu, tapi kini terdengar sangat buruk dan ramai. Puncak keramaian ditandai

dengan berteriaknya siswi bernama Olin, “ Hua.. hua.. hua..!”, tidak tahu apa maksudnya ia

berteriak sedemikian kencang. Teriakan itu kian menambah euforia kehebohan di ruang kelas

itu. Pintu kelas tertutup rapat, mungkin mereka bermaksud agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan.

Menit ke-dua puluh lima, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu. Seluruh

penghuni kelas itu mengabaikannya, karena mereka mengira bahwa itu suara siswa yang

salah ketuk pintu kelas. Memang ruang kelas di sekolah itu hampir mirip semua, hanya diberi

tanda nama kelas dan kini warnanya mulai pudar. Untuk kedua kalinya terdengar ketukan

pintu yang lebih keras. Semua penghuni di kelas tersebut diam seketika dan melolokkan mata

mereka kearah pintu, seakan akan suasana menjadi sangat mencekam. Perasaan cemas, takut,

dan deg-degan menyelimuti hati para penghuni kelas itu, jika yang berada dibalik pintu

tersebut adalah gurunya.

Mereka hanya berbisik bisik dan saling menyuruh untuk membuka pintu. Lalu,

berdirilah salah seorang dari mereka dan mendekati pintu itu. “Greekkkk.. greekk”, suara

pintu saat dibuka. “ Ampuni saya bu, saya enggak ikut ramai maaf bu ”, ucap siswa yang

berdiri itu dengan gugup. Seseorang yang berada dibalik pintu itu berbalik badan dan

melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Ketegangan terlihat pada wajah penghuni kelas itu.

Page 2: Cerpen Tik Tok

Dengan keras orang itu berkata, “ Sorry kawan, gue telat”. Dengan kompak mereka

berteriak, “ Aaaaaaaapaaaannnn?!!!!!!” dan seluruh isi kelas meneriakki bocah yang telat itu.

“ Maafin gue, gue telat lama, gue kira udah masuk dan gue tadi ngetuk pintu dan kenapa

enggak ada yang ngebukain ?”, ujar Alice siswa yang telat itu.

“Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuu......!!”, sorak seluruh penghuni kelas, mereka melempari Alice

dengan bolpen dan kertas. Mereka sangat kesal karena merasa dipermainkan oleh Alice.

“ Aku kira bu Beti, eh ternyata Alice. Boro-boro bukain pintu, kamu ngetuk aja udah

bikin kami kaget. Dasar ya.!”, gumam Vanes temannya. Alice menjawab, “ Ya maaf, aku kan

sudah biasa telat harusnya pengertian dong”. Banyak yang memarahi Alice, dan ia hanya

duduk tersenyum penuh kegirangan.

Kedatangan Alice membuat suasana sedikit tenang. Namun, tak lama kemudian kelas

kembali ricuh. Seharusnya para siswa menyadari tugasnya sebagai pelajar adalah belajar dan

bukan bermain dengan memanfaatkan jam kosong.

Oh Ternyata

Jarang-jarang kelas itu kedapatan jam kosong, karena guru-gurunya terkenal disiplin

dan tertib.

“ Hey, Irene kau panggil saja gurunya, lama kali ini datangnya !”, keluh Bona, siswa

yang baru pindah tiga bulan lalu dari Batak. “ Hmm, kau panggil saja sendiri, aku malas.

Enak kelas ramai begini daripada diisi tapi membosankan!”, Irene menolak dengan cuek dan

tampak acuh tak acuh terhadap Bona. Mungkin Bona merasakan keadaan yang berbeda saat

ia dulu bersekolah di Sumatra dan sekarang di Bandung.

Kondisi kelas sangat tidak stabil, ada yang bermain gitar dan bernyanyi, lempar-

lemparan kertas, berfoto selfie, sampai berkejar-kejaran di dalam kelas. Herannya tidak ada

satupun guru yang mencoba menetralkan situasi tersebut.

Selama satu jam pelajaran kelas itu dibiarkan ramai. Tiba-tiba seorang guru masuk ke

dalam kelas tersebut karena pintu kelasnya dibiarkan terbuka. Guru itu adalah wali kelas yang

sekaligus guru seni musik di SMA itu. “ Ehm, selamat pagi anak-anak?”, sapa bu Nancy

dengan tiba-tiba. Semua siswa kaget dan terburu-buru merapikan meja yang tidak beraturan.

Bu Nancy menggeleng-gelengkan kepalanya dan seakan ingin marah. “ Selamat pagi bu...”,

jawab anak didiknya dengan serentak.

“ Ini ada apa ini ?”, tanya bu Nancy. Seluruh siswa diam dan menggelang-gelengkan

kepanya. “ hhh ( menghela nafas ) Sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan saya

yang sudah meninggalkan kalian tanpa ijin.”

Page 3: Cerpen Tik Tok

Sahut salah satu siswa, “ Gapapa bu, sering-sering juga boleh” dan seluruh isi kelas

menertawakannya. “ Sudah-sudah, begini anak-anak, kelas kalian akan kedatangan murid

baru”. Dan ternyata keterlambatan guru bijak tersebut karena mengurusi siswa baru yang

berasal dari Solo itu.

Guru itu menyuruh siswa baru yang masih berada di luar untuk masuk, “ Liem,

silahkan masuk. Sudah ditunggu teman-temanmu”. Seisi kelas diam dan melihat ke arah

pintu. Liem melangkah pelan karena sepetinya ia masih canggung. Ia tersenyum tipis dan

menganggukkan kepalanya sebagai salam pembuka.

“Anak-anak, ini siswa baru pindahan dari Solo namanya Liem, ayo Liem perkenalkan

dirimu”, ujar bu Nancy. Jawab Liem, “ Iya bu, selamat pagi perkenalkan saya Liem Jonas

Matthew pindahan dari SMA Negeri 4 Solo.” Semua siswa terlihat senang dan terpesona

akan kegantengan Liem. Siswa yang masih berusia 16 tahun itu adalah keturunan Chinese.

Tubuhnya yang tinggi semampai dengan kulitnya yang putih menambah pesona bagi

perempuan yang melihatnya.

“ Kasep pisan euy, ele ele.”, teriak siswa lain dari belakang. Mereka berkenalan satu

persatu dan berebutan mencarikan tempat duduk untuk murid ganteng itu. Memang mata

tidak bisa berhenti berkedip setiap melihat lelaki tampan. Semua yang terjadi di kelas ini

rasanya sungguh mengasyikkan dan juga menegangkan.

- SELESAI -