cerpen

26
1 Pengertian Umum Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya- karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa d an insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita- cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov. Pengertian Cerpen Menurut Pendapat Para Ahli

Upload: thufailah-mujahidah

Post on 07-Jan-2017

21 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerpen

1

Pengertian Umum

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain   yang   lebih   panjang,   seperti novella (dalam   pengertian   modern)   dan novel.   Karena singkatnya,   cerita-cerita   pendek   yang   sukses   mengandalkan   teknik-teknik   sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara   lebih   luas   dibandingkan   dengan   fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov. 

Pengertian Cerpen Menurut Pendapat Para Ahli

Menurut pendapat beberapa ahli, cerpen dapat diartikan sebagai berikut :

1. Kosasih dkk, 2004:431Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.  Dalam cerpen dipisahkan sepenggal  kehidupan tokoh,  yang penuh pertikaian,  peristiwa yang  mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan 

2. Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176) Cerpen adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

Page 2: Cerpen

2

3. H.B. Jassin Sang Paus Cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, & penyelesaian.

4. A. Bakar Hamid Cerita   pendek   itu   harus   dilihat   dari   kuantitas,   yaitu   banyaknya   perkataan   yang dipakai: antara 500 – 20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, & adanya satu kesan.

5. Aoh. KH Cerpen adalah salah satu ragam fiksi  /  cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.

6. Sumardjo dan SainiCerpen adalah cerita  fiktif  atau tidak  benar-benar   terjadi,   tetapi  bisa   saja   terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.

7. KBBICerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana   sesuatu  hal   terjadi   dan   relatif  pendek   berarti   kisah   yang   diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.

8. J.S. BaduduCerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.

9. HendyCerpen   ialah   suatu   karangan   yang   berkisah   pendek   yang   mengandung   kisahan tungal.

Page 3: Cerpen

3

Sejarah CerpenAsal usul

Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang sebagai pemeran(tokoh) utama. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Unsur dan Ciri Khas CerpenCerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen mempunyai 2 unsur yaitu:

Unsur IntrinsikUnsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

Page 4: Cerpen

4

1. Tema 

Ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.

2. Latar (setting) 

Tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

3. Alur (plot)

Susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.

Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).

Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.

Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.

Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak.

Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.

Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

4. TokohTokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

o Tokoh Protagonis : tokoh utama pada ceritao Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama

Page 5: Cerpen

5

o Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

5. Nilai (amanat)

Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

6. PenokohanPenokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. 

Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya: 

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya. 

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).

7. Sudut PandangCara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. 

Sudut pandang ada 4, antara lain:

a. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku UtamaDalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" 

Page 6: Cerpen

6

digunakan sebagai tokoh utama.

Contoh:Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.

b. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku SampinganTokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. 

Contoh:Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.

c. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba tahuKisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya. 

Contoh:Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.

Page 7: Cerpen

7

d. Sudut Pandang Orang Ketiga PengamatDalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.  

Contoh:Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.

8. AmanatAmanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. 

Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

1. Latar Belakang MasyarakatLatar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

2. Latar Belakang PengarangLatar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Biografi

Page 8: Cerpen

8

Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan.

4. Kondisi PsikologisKondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita tersebut.

5. Aliran SastraAliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.

6. Nilai-Nilai Kehidupan

a. Nilai MoralNilai  Moral   adalah  nilai   yang  berhubungan  dengan  dengan  perbuatan   baik   atau 

buruk, etika, dan budi pekerti.

Contoh

Pak, pohon papaya di pekaranganku telah di robohkan dengan semena-mena. Tidaklah sepatutnya  hal   itu  di   laporkan?   Itu  benar   tapi   jangan  melebih-lebihkan.   Ingat,  yang harus di utamakan adalah kerukunan kampong. Soal kecil yang di besar-besarkan bisa mengakibatkan   kericuhan   dalam   kampong.   Setiap   soal  mesti   di   selesaikan   dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingat kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal  dua kilo beras,  seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara. (“Gerhana”, Muhammad Ali)

Nilai moral yang di kandung dalam perikan cerpen tersebut adalah perbuatan membesar-besarkan persoalan yang kecil dapat berakibat fatal.

b. Nilai BudayaNilai Budaya adalah sesuatu yang berhubungan dengan adat-istiadat atau kebiasaan-

kebiasaan yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.

Contoh

Disinilah terjadi perbuatan yang menyesatkan. Namun, Monang bertanggung jawab dan akan   mengawininya.   Dan   kenyataannya   lain.   Ibu   Monang   telah   menjodohkannya dengan gadis batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidak kuasa menolaknya. Ia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang di kandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat. (“Raumanen”, Marianne Katoppo)

Penggalan cerita tersebut mengandung nilai budaya, yaitu perjodohan.c. Nilai Sosial

Page 9: Cerpen

9

Nilai   sosial   adalah   nilai   yang   berhubungan   dengan   norma   dalam   kehidupan bermasyarakatan misalnya, suka menolong atau membantu.

Contoh

Jalan keluar yang lain, menurut pikiran badri, ialah kawin dengan seorang gadis yang punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah yang jadi pegawai negeri sebab pegawai negeri lebih banyak mempunyai keringanan tugas dibanding dengan pegawai swasta. Pegawai negri  yang terbaik untuk di   jadikan  istri  adalah guru sekolah karena terlatih dengan hidup yang sangat sederhana.

Dalam cerpen di atas terkandung nilai sosial, yaitu memilih gadis yang tepat di jadikan sebagai teman hidup (istri).

d. Nilai KeagamaanNilai Keagamaan atau religious adalah sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan 

ibadah, kepercayaan atau unsur ketuhanan.

Contoh

Walau apa katamu terhadapku, walau kau caci maki aku, kau kutuki aku, aku terima. Tapi,   untuk   membiarkan  Masri   dan   Arni   hidup   sebagai   suami   istri,   padahal   tuhan melarangnya,  o…o…o…,  itu   telah melanggar  prinsip  hidup setiap orang yang percaya padanya.   Kau   memang   telah   berbuat   sesuatu   yang   benar   sebagai   ibu   yang   mau memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa di tawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang di katakan tuhan dalam kitab-nya. Prinsip hidup setiap orang yang menjunjung tinggi kebenaran Tuhan. (“Kemarau”, A.A. navis )

Dalam petikan cerpen tersebut, terkandung nilai agama, yaitu memegang sesuai dengan ajaran agama.

Genre Cerpen

Page 10: Cerpen

10

Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.

Cerita pendek terkenal "An Occurrence at Owl Creek Bridge" oleh Ambrose Bierce (teks online) "Yours Truly, Jack the Ripper" oleh Robert Bloch "A Sound of Thunder" oleh Ray Bradbury "Cathedral" oleh Raymond Carver "The Most Dangerous Game" oleh Richard Connell "The Story of an Hour" oleh Kate Chopin (teks online) "A Rose for Emily" oleh William Faulkner (teks online) "The Overcoat" oleh Nikolai Gogol (teks online — terjemahan dari bahasa Rusia) "Young Goodman Brown" oleh Nathaniel Hawthorne (teks online) "The Snows of Kilimanjaro" oleh Ernest Hemingway (teks online) "The Gift of the Magi" oleh O. Henry (teks online) "The Lottery" oleh Shirley Jackson (teks online) "The Monkey's Paw" oleh W.W. Jacobs "The Dead" oleh James Joyce (teks online "In der Strafkolonie" oleh Franz Kafka (teks online terj. Inggris dari bahasa Jerman) "The Call of Cthulhu" oleh H.P. Lovecraft "Bartleby, the Scrivener" oleh Herman Melville (teks online) "A Good Man Is Hard to Find" oleh Flannery O'Connor (teks online) "The Tell-Tale Heart" oleh Edgar Allan Poe (teks online) "Brokeback Mountain" oleh Annie Proulx "The Red Room" oleh H.G. Wells

Page 11: Cerpen

11

"The Last Question" oleh Isaac Asimov

Struktur CerpenDalam pembuatan cerpen kita juga harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu sendiri  terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda.  Untuk  lebih  jelasnya,  mari  kita bahas kerangka tersebut satu persatu:

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak juga bisa disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang mana dalam sebuah cerpen, kita boleh tidak menggunakan abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan suasana, tempat dan waktu yang ada dalam cerita tersebut. Biasanya orientasi tidak hanya terpaku pada satu tempat, suasana dan   waktu.   Karena   dalam   sebuah   cerita   terdapat   banyak   kejadian   dan   tokoh   yang berbeda-beda.

3. Komplikasi

Komplikasi  merupakan rangkaian kejadian-kejadian yang berhubungan dan ber risikan tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini kamu bisa menentukan watak atau karakter  dari   tokoh cerita.  Watak atau karakter  dari   tokoh dapat  muncul karena kerumitan permasalahan yang mulai terlihat.

Page 12: Cerpen

12

4. Evaluasi

Evaluasi yaitu struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang mengarah pada titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai mendapatkan gambaran penyelesaian dari   konflik   tersebut.   Struktur   ini   merupakan   struktur   yang   sangat   penting.   Karena struktur ini sangat menetukan menarik tidaknya suatu cerita. Dalam struktur ini penulis dapat menyajikan konflik-konflik yang mampu mebuat hati pembaca terbawa suasana. Sehingga pembaca lebih menghayati dan menjiwai karakter yang ada dalam cerita ini.

5. Resolusi

Resolusi merupakan penyelesaian dari evaluasi. Biasanya resolusi sangat dinanti-nati oleh pembaca,   karena   pada   struktur   ini   pengarang   memberikan   solusi   mengenai permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita.

6. Koda

Koda ialah nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita. Koda merupaka hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda biasanya dapat diketaui setelah pembaca semua cerita  dalam cerpen yakni  dari  permulaan hingga ahir  dari  cerita.  Koda dapat berupa nasehat, pelajaran dan peringatan bagi pembacanya.

Ciri-Ciri CerpenCiri-ciri dari sebuah cerpen adalah sebagai berikut:

1. Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.2. Habis dibaca dengan sekali duduk.3. Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.4. Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.5. Bersifat fiktif.6. Hanya mempunyai 1 alur saja.7. Bentuk tulisan yang singkat lebih pendek dari Novel.8. Penokohan dalam cerpen sangat sederhana.9. Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.10. Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut

merasakan isi dari cerpen tersebut.

Page 13: Cerpen

13

Fungsi Sastra dalam CerpenFungsi sastra dalam cerpen dibagi dalam lima golongan yaitu :

1. Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.

2. Fungsi didaktif,   yaitu   mengarahkan   dan   mendidik   para   penikmat   atau pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.

3. Fungsi estetis,   yaitu   memberikan   keindahan   bagi   para   penikmat   atau   para pembacanya.

4. Fungsi moralitas,   yaitu   fungsi   yang   mengandung   nilai   moral   sehingga   para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya.

5. Fungsi relegiusitas,   yaitu   mengandung   ajaran   agama   yang   dapat   dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.

Jenis Jenis Cerpen

Menurut panjang teks cerpen, cerpen dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Cerpen Mini

Cerpen mini adalah cerpen singkat yang memiliki ukuran 750-1000 kata saja. Cerpen ini sering disebut cermin (cerita mini), bahasa lainnya adalah flash fiction atau fiksi cepat. Penulisannya biasanya to the point dan tidak menggunakan narasi atau deskripsi yang mendetail atau berbelit-belit.

2. Cerpen Ideal (Sedang)

Page 14: Cerpen

14

Cerpen ideal berukuran sekitar 4-5 halaman atau 3000-4000 kata saja. Cerpen ukuran seperti ini sering ditemukan di rubrik sastra koran atau majalah. Dapat dibaca dalam sekali duduk saja. Isinya mudah dipahami.

3. Cerpen Panjang (disebut juga Cerita Panjang)

Cepen panjang ditulis hingga 10.000 kata atau lebih. Karena saking panjangnya bisa dikembangkan menjadi novelet. Jika diukur dalam halaman, ukurannya sekitar 8-10 halaman.

Berdasarkan teknik mengarangnya, cerpen dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Cerpen sempurna (well made short-story)

Cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang sangat jelas dan ending yang mudah dipahami. Cerpen ini pada umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca dan mudah dipahami isinya.

2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story)

Cerpen yang tidak terfokus pada satu tema (temanya terpencar-pencar), plot (alurnya) tidak terstruktur, dan kadang-kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen ini umumnya bersifat kotemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan yang orisinil, sehingga sering disebut cerpen ide. Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para pembaca awam.  Mereka menyebutnya cerpen berat atau kental.

Aliran CerpenAliran-aliran cerita pendek merupakan filosofi dasar yang mencirikan pengucapan sastra seorang sastrawan. Hingga kini telah dikenal puluhan aliran jenis jenis cerita pendek. Berikut adalah beberapa di antaranya :

Page 15: Cerpen

15

1. RealismeAdalah aliran dalam kesusastraan yang melukiskan suatu keadaan secara sesungguhnya. HB Jasssin menjelaskan dalam realisme digambarkan keadaan seperti yang sebenarnya yang terlihat oleh mata. Pengarang melukiskan dengan teliti tanpa prasangka, tanpa tercampur tafsiran, tidak memaksakan kehendaknya sendiri terhadap pelaku dan pembacanya. 

2. ImpresionismeImpresi berarti kesan. Jadi impresionisme adalah pelahiran kembali kesan-kesan sang pengarang terhadap sesuatu yang dilihatnya. Sebagaimana kesan, ia biasanya sepintas lalu. Menurut Dr. JS Badudu, pengarang tak akan melukiskannya sampai sekecil-kecilnya seperti realisme dan naturalisme. Akan tetapi spontanitas dari penglihatan pertama yang dilukiskan, karena kesan itulah yang tetap melekat.

3. NaturalismeSebenarnya merupakan cabang realisme. Jika realisme menyajikan hal-hal yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, naturalisme cenderung melukiskan segala kenyataan yang ada tanpa memilih, atau menyeleksinya. Apa yang tampak dan dirasakan itu juga yang dinyatakan. Naturalisme amat mementingkan alam semesta, seperti pengertian awalnya bahwa natura adalah alam. 

4. NeonaturalismeBerarti naturalisme baru, yaitu bentuk lanjutan naturalisme. Aliran ini merangkum realisme dan naturalisme. Yaitu disamping melukiskan hal-hal yang buruk juga kenyataan yang baik. Itu sebabnya ia dikatakan melukiskan kenyataan yang obyektif. 

5. DeterminismeMerupakan cabang dari naturalisme, yaitu aliran kesusasteraan yang menekankan pada takdir. Takdir ini ditentukan oleh unsur biologis dan lingkungan. Berasal dari kata to determine yang berarti menentukan atau paksaan nasib. Dr. Js. Badudu mengatakan bukan nasib yang ditentukan oleh Tuhan melainkan nasib yang ditentukan oleh keadaan masyarakat sekitar, seperti kemiskinan,penyakit keturunan, dan kesulitan akibat perang. Inti pokoknya adalah penderitaan seseorang. 

Page 16: Cerpen

16

6. EkspresionismeDijelaskan oleh Dr. HB Jassin bahwa sampainya orang pada aliran ekspresionisme karena manusia dengan jiwanya yang paling dalam cuma bisa dilukiskan oleh seniman yang mengenali manusia itu sampai pada pikiran dan perasaannya yang paling dalam, kesedihan dan kesengsaraannya. Pada mulanya ia sebagai penonton pasif, yaitu melihatnya secara obyektif tapi kemudian menjadi aktif sebagai pemain yang subyektif yang turut menyatakan dirinya. 

7. RomantismeMengutamakan perasaan. Ada anggapan romantisme adalah penyakit kaum muda yang belum banyak mengecap pengalaman dunia. Mereka mengukur segalanya dengan intuisi dan perasaan tanpa menggunakan otak. Oleh sebab itu romantisme bisa dikatakan aliran yang mementingkan penggunaan bahasa yang indah, mengawang ke alam mimpi. 

8. IdealismeDrs. sabarudin ahmad dalam pengantar sastra Indonesia (Medan, Saiful 1975) mengatakan bahwa aliran idealisme adalah aliran romantik yang mendasarkan cita-citanya pada cita-cita si penulis atau kepada ide pengarang semata. Pengarang idealis mememandang jauh ke depan ke masa datang dengan segala kemungkinan yang sangat diharapkan akan terjadi.Jadi tak ubahnya ramalan indah dari seorang penulis. 

9. SurealismePelukisan dalam surealisme melompat-lompat, karena itu amat sulit mengikuti karya surelaisme. Pembaca harus menyatukan dalam pikirannya lukisan yang seakan-akan bertaburan apalagi karena pengarang seakan mengabaikan tata bahasa, pikiran tampak meloncat-loncat,logika seakan hilang , alam benda dan alam pikiran bercampur jadi satu. 

Langkah Langkah Membuat Teks Cerpen

Page 17: Cerpen

17

1. Kumpulkan beberapa ide untuk ceritamu

 Inspirasi bisa kamu dapatkan dari mana saja. Jadi, siapkan catatan kecil kemana saja kamu pergi. Lalu tulis semua ide yang kamu dapat. Bagi yang malas membawa catatan kecil di zaman yang sudah serba canggih kamu bisa pake gadget atau smartphone yang didalamnya ada aplikasi write note, 

Kalo kamu hobby jalan-jalan pasti inspirasi yang kamu dapat akan terpisah-pisah, sampai di tempat A kamu dapat inspirasi untuk akhir dari cerita yang kamu tulis, sesampainya di tempat B ternyata masih ada bagian cerita yang kurang. Terus dan terus seperti itu, maka beruntunglah. Karena inspirasi yang berbeda-beda tadi akan menjadi satu cerita yang sempurna.

2. Begin with the basic of a short story

Setelah menemukan ide apa yang akan kamu jadikan cerpen, langkah selanjutnya adalah menuliskan basik ceritanya, supaya apa yang kamu tulis terstruktur. Sangat tidak direkomendasikan untuk memikirkan terlebih dahulu judul apa yang pas untuk cerita yang kamu tulis, kebanyakan orang malas menulis karena sudah dibingungkan dengan judul cerita. 

3. Temukan inspirasi dari orang-orang yang ada disekitar kamu

Kalo kamu memiliki kesulitan tentang karakter apa yang akan kamu buat, coba kamu jalan-jalan entah ke pasar, ke caffe atau ke tempat yang banyak dikunjungi orang banyak, disana akan banyak sekali contoh karakter yang bisa kamu ambil.4. Kenali karakter yang kamu buat

Ini bisa menjadi tugas yang sangat sulit, bagaimana karakter yang ada di cerita kamu buat serealistis mungkin. Karakter ini lah yang nantinya akan menjadi ikon di cerita yang kamu buat.

5. Tentukan siapa saja yang akan bercerita

Ada tiga view yang biasanya menceritakan, orang pertama “saya”, orang kedua “kamu” dan orang ketiga “Dia”. Orang pertama biasanya adalah karakter yang nanti menceritakan isi cerita, yang kedua adalah karakter yang dijelaskan oleh karakter utama dan yang ketiga adalah orang luar yang ikut melengkapi ceritamu.

6. Organize your thoughts

Atau control your mind, Yang dimaksud disini adalah mengatur alur cerita, biasanya setelah kamu mempersiapkan strukur cerpennya seperti yang sudah dibahas di point ke dua, kamu tidak akan bingung menentukan apa yang akan terjadi.

Page 18: Cerpen

18

7. Mulai menulis

Dari beberapa point yang sudah ditulis diatas, point penting agar bisa menulis cerpen adalah mau memulainya. Sebanyak apapun kamu mempelajari tentang bagaimana menulis cerpen, ikut seminar kepenulisan, kalo kamu belum berani memulai, maka semuanya sia-sia.

8. Come out swinging

Pasti kamu pernah dengar, “kalimat pertama akan mengambil perhatian pembaca.” Jangan membuang-buang waktu dengan perkenalan karakter yang lama atau deskripsi yang tidak penting. Langsung ke alur cerita, penjelasan mengenai karakter bisa kamu deskripsikan secara step-by-step dalam cerita.

9. Biarkan cerita itu sendiri yang menulis

Coba dalami karakter yang sudah kamu buat, jika pendalaman karakter itu membedakan cerita, jangan khawatir, jangan takut itu akan mengesampingkan rencana yang telah kamu buat, karena itu akan membuat cerita yang kamu buat lebih menarik.

10. Selalu menulis

Kamu hampir menyelesaikan cerita yang kamu buat.  Meskipun cerita sudah mau selesai, itu bukan berarti kamu selesai menulis.  Agar kamu terbiasa menulis cerpen, coba atur jadwal setiap harinya untuk menulis.  Sisakan dua sampai tiga jam waktu untuk menulis.

Langkah Langkah Mengedit Cerpen

1. Revisi dan edit

Ketika cerita yang kamu buat sudah selesai, coba kamu periksa kembali, mungkin ada kalimat yang salah atau huruf yang tidak sesuai. Pada umumnya, coba kamu perhatikan karakter utamanya benar-benar dikenalkan dan point permasalahannya benar-benar terpecahkan.

Page 19: Cerpen

19

2. Mintalah pendapat orang lain

Kirim cerpen yang sudah kamu edit kepada salah satu teman yang benar-benar kamu percaya atau dia mempunyai keahlian dalam merevisi, mengedit dan memberikan saran. Biarkan temanmu menyampaikan semua kekurangan yang terdapat dalam tulisanmu. Berikan waktu untuk temanmu berpikir.

3. Don’t Give Up

Salah satu tugas yang sulit untuk seorang penulis adalah belajar bagaimana mengendalikan perasaan. Tidak hanya masalah cinta yang mengharuskan perasaan, menulispun harus. Ketika kamu mulai ragu untuk menulis, capek atau bosen, saran saya BERHENTI MENULIS! Ambil istirahat, jalan-jalan, makan makanan yang kamu sukai, nonton film kesukaan, atau apapun yang bisa membuat kamu merasa segar.

4. Membaca

Tidak ada yang bisa membantu kamu bagaimana menulis cerpen yang bagus selain kamu banyak membaca cerpen. Semakin banyak membaca, maka semakin berubah pola kepenulisanmu, semakin banyak membaca semakin banyak kosa kata yang kamu dapat.

Hal-Hal yang Harus Dihindari ketika Membuat Teks Cerpen

1. Ada cerita dalam cerita

Tokoh utama menceritakan tokoh lain. Akibatnya, ada dialog dalam dialog. Parahnya lagi penjelsan tentang tokoh kedua sama detailnya dengan tokoh utama. Hal ini membuat pembaca kebingungan. Sebenarnya siapa pemeran utamanya ?

2. Deskripsi yang berlebihan

Penjabaran tentang sebuah latar belakang, keadaan, cuaca yang berlebihan. Ceritanya memang menjadi panjang namun malah tidak nyambung. Hal seperti ini bisa saja membuat pembaca sudah merasa bosan sejak awal cerita

3. Tidak jelas siapa yang bercerita

Page 20: Cerpen

20

Diawal menggunakan orang pertama yang bercerita, tiba-tiba ditengah ganti dengan orang ketiga. Hal ini membuat pembaca kebingungan. Seperti yang sudah disampaikan diatas “cara menulis cerpen” tentukan terlebih dahulu siapa yang bercerita, karena ini cerpen yang memiliki waktu dan ruang yang sempit, kamu usahakan fokus pada orang pertama yang bercerita, orang kedua ataupun orang ketiga cukup menjadi bumbu dari cerita yang kamu buat.

4. Terlalu banyak tokoh yang diangkat

Terlalu banyak tokoh yang mau diangkat, akhirnya malah bingung siapa tokoh sebenarnya. Kembali lagi, ini cerpen, usahakan tokoh yang diceritakan didalamnya secukupnya saja, jangan sampai banyak tokoh yang terlibat yang pada akhirnya membuat pembaca kebingungan.

5. Pesan dalam cerpen gagal tersampaikan

Maksud dari cerita yang kamu buat adalah A namun yang pembaca tangkap adalah B. hal ini disebabkan kamu terlalu rumet membuat cerpennya, mungkin tujuan kamu bagus, mengajak pembaca untuk berpikir, nah kalo ternyata pembaca berpikir untuk tidak berpikir bagaimana?

6. Terlalu banyak menggunakan “Majas”

Niatnya mungkin bagus, biar kelihatan sastra, namun hal seperti ini justru banyak membingungkan pembaca. Memang ada sebagian pembaca menyukai kosa kata yang baru, namun perlu kamu ketahui menulis dalam kesederhanaan juga sudah termasuk sastra.

7. Tulisan yang tidak beraturan

Inginnya penulis membuat pembaca menangis ketika sudah sampai adegan klimaks, namun karena tulisannya yang tidak beraturan menjadikan pembaca biasa-biasa saja. Kesannya datar begitu saja. Perbanyak banyak cerpen atau novel, semakin banyak kamu membaca semakin berubah kepenulisanmu