cernevit_

12
MANFAAT CERNEVIT disusun oleh: Nama : 1. Aulia Rahma 2. Vidyadhari Puspa Pembimbing : dr. A. Yani, Sp. S., M. Kes. FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: yunan-syahban-maskat

Post on 08-Nov-2015

192 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Sebelumnya, terimakasih atas kunjungan sobat ke blog https://dokmud.wordpress.com.Blog ini merupakan Kumpulan beberapa Artikel Kesehatan, Referat Kedokteran, Bahan Kuliah, Jurnal, Ebook, dan Thibun nabawiSobat bebas mencopy paste tulisan disini untuk kepentingan pendidikan bukan komersil. Namun, saya harap sobat mencantumkan creditnya atau menuliskan komentar di blog ini demi perbaikan dikemudian hari atau sekedar bersilaturahim dengan saya.Mohon maaf untuk komentar2 yang tidak sempat terbalas. Bagi yang ingin berkonsultasi kesehatan silahkan melalui email: [email protected]

TRANSCRIPT

MANFAAT CERNEVIT

disusun oleh:Nama : 1. Aulia Rahma 2. Vidyadhari PuspaPembimbing : dr. A. Yani, Sp. S., M. Kes.

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2014

CERNEVIT

A. Komposisi

B. FarmakologiMekanisme kerja Cernevit secara keseluruhan adalah untuk menyeimbangkan penyerapan vitamin vitamin larut air dan juga larut lemak yang terkandung di dalamnya agar didapatkan efek yang maksimal. Komposisi dan proporsi tiap vitamin yang terkandung dalam Cernevit dibuat berdasarkan rekomendasi dari American Medical Association, Food and Drug Administration, dan Food and Nutrition Board.

FarmakodinamikTiap vitamin yang terkandung dalam Cernevit memiliki fungsi masing masing yang berbeda dalam hal regulasi proses metabolisme sel tubuh. Karena mengandung lebih dari satu zat aktif, maka Cernevit memiliki efek fisiologis yang beragam dan multifaktorial. Pemasukan vitamin larut-lemak dalam jumlah besar, seperti vitamin A, dapat menyebabkan efek toksik dalam tubuh. Vitamin larut-lemak memiliki durasi metabolisme dan ekskresi yang lamban, sehingga akan banyak tertumpuk dalam tubuh yang di kemudian hari dapat menyebabkan timbulnya toksisitas. Vitamin larut-air memiliki fungsi sebagai koenzim, terutama dalam metabolisme energi. Pemasukan vitamin larut-air dalam jumlah besar dapat diekskresi secara langsung oleh ginjal melalui urin karena sifatnya yang memiliki kelarutan besar dalam air. Karena ekskresinya berlangsung cepat, maka tidak akan terjadi akumulasi di dalam sel sehingga kejadian toksisitas lebih jarang ditemukan apabila dibandingkan dengan kejadian toksisitas vitamin vitamin larut lemak.

Farmakokinetik Jalur pemberian Cernevit adalah melalui jalur injeksi, sehingga bioavailabilitas nya dapat mencapai 100% dan langsung dapat tersedia untuk sirkulasi sistemik.

C. IndikasiCernevit diindikasikan untuk dewasa dan anak berusia di atas 11 tahun yang membutuhkan suplemen multivitamin parenteral untuk memperbaiki atau mencegah defisiensi vitamin, disaat pemberian secara oral merupakan sebuah keadaan yang kontraindikasi, tidak mungkin dilakukan, atau pasien tersebut memang tidak mampu. Suplemen ini tidak mengandung vitamin K, sehingga apabila memang dibutuhkan dapat diberikan secara terpisah.

D. KontraindikasiBerikut ini merupakan beberapa kondisi dimana pemberian Cernevit merupakan kontraindiksi : Hipervitaminosis Hipersensitivitas terhadap Cernovit Hipersensitivitas atau intoleransi terhadap B1 Gangguan fungsi hepar Hiperparatiroidisme, karena beresiko timbul komplikasi hiperkalkamik (hiperkalsemia)

E. Dosis dan AdministrasiSediaan Cernevit merupakan bubuk lyophilised yang diberikan sebanyak 1 vial/hari. Sebelum dilarutkan, harus dipastikan bahwa kemasan tertutup rapat dan segel masih utuh. Bubuk Cernevit kemudian dilarutkan dengan Water for Injection atau larutan IV lain yang kompatibel sebanyak 5 ml. Larutan IV yang dapat digunakan antara lain adalah 0,9% Sodium Klorida injeksi atau 5% glukosa injeksi. Keduanya kemudian dilarutkan secara perlahan dan lembut agar bubukCernevit tersebut dapat tercampur. Total volume yang didapatkan secara keseluruhan kemudian diberikan melalui injeksi intravena atau dilarutkan dengan cairan infus intravena.

F. Efek SampingBeberapa efek samping ini mungkin dapat dialami pasien yang diberikan Cernevit : Sistem imun: reaksi hipersensitivitas sistemik seperti gangguan pernapasan, ketidaknyamanan di dada, tenggorokan terasa sesak, urtikaria, ruam, eritema, rasa tidak nyaman epigastrium, hingga henti jantung yang dapat menyebabkan kematian. Sistem saraf: disgeusia (metallic taste) Sistem kardio: takikardia Sistem respirasi: takipneu Sistem gastrointestinal: diare Kulit : pruritus Hepatobilier: peningkatan gamma-glutamil transferase Sistem keseluruhan dan jalur pemberian : pirexia, gatal menyeluruh, dan sensasi terbakar pada daerah yang merupakan jalur pemberian.

G. Manfaat Kandungan Cernevit1. Retinol Palmitat (Vitamin A)Vitamin A bermanfaat untuk fungsi retina serta integritas sel epitel. Vitamin A akan membentuk protein peka sinar rodopsin (pada sel batang) dan iodopsin (pada sel kerucut). Selain itu vitamin A berperan dalam mengontrol diferensiasi dan pergantian sel, serta mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan.

2. Kolekalsiferol (Vitamin D3)Memiliki fungsi utama dalam mengatur homeostasis kalsium. Setelah dihiroksilasi menjadi kalsitriol, senyawa ini berperan dalam sekresi insulin, sintesis dan sekresi hormon paratiroid dan tiroid, inhibisi pembentukan interleukin oleh Limfosit T aktif dan immunoglobulin oleh Limfosit B aktif, diferensiasi sel prekursor monosit, dan modulasi proliferasi sel.

3. Alfa tokoferol (Vitamin E)Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan larut lipid di membran sel sehingga dapat menangkap radikal bebas di membran sel dan lipoprotein plasma dengan bereaksi terhadap radikal peroksida lipid yang dibentuk oleh peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda.

4. Asam asorbat (Vitamin C)Vitamin C adalah koenzim untuk kelompok hidroksilase sehingga terlibat dalam sintesis katekolamin, norepinefrin, dari tirosin pada medulla adrenal dan sistem saraf pusat serta terlibat dalam modifikasi prekursor protein yaitu hidroksilasi prolin dan lisin pada sintesis kolagen. Selain itu, asam askorbat memiliki aktivitas nonenzim yang memberikan manfaat yakni berperan sebagai agen pereduksi dan pemadam radikal oksigen.

5. Tiamin (Vitamin B1)Vitamin ini memiliki peran penting dalam metabolisme karbohidrat. Tiamin difosfat merupakan koenzim sehingga dapat mengkatalis tiga reaksi, yakni piruvat dehidrogenase dalam metabolisme karbohidrat, alfa-ketoglutarat dehidrogenase dalam siklus asam sitrat, dan asam keto dehidrogenase rantai bercabang pada metabolism leusin, isoleusin, dan valin. Selain itu, tiamin berperan dalam memfosforilasi kanal klorida di membran saraf sehingga mengaktifkan kanal tersebut.

6. Riboflavin (Vitamin B2)Riboflavin berperan sentral dalam metabolisme lipid dan karbohidrat untuk menghasilkan energi. Vitamin ini bekerja dengan vitamin B yang lain untuk meningkatkan hormon pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pelepasan energi dari karbohidrat.

7. Niasin (Vitamin B3)Niasin bukan merupakan vitamin sejati karena dapat disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial triptofan. Selain berperan dalam metabolisme protein, vitamin ini berperan dalam mekanisme perbaikan DNA, regulasi kalsium intrasel, dan pembentukan sinyal sel.

8. Asam pantotenat (Vitamin B5)Vitamin ini berperan dalam metabolisme oksidatif glukosa dan lipid serta sintesis lemak, kolesterol, hormon steroid, hormon melatonin, dan sintesis neurotransmitter asetilkolin.

9. Piridoksin (Vitamin B6)Vitamin ini merupakan koenzim bagi banyak enzim yang berperan dalam metabolisme asam amino (khususnya transaminase dan dekarboksilasi), metabolisme glikogen, dan kerja hormon steroid.

10. Biotin (Vitamin B8)Biotin merupakan komponen dari enzim karboksilase yang digunakan untuk reaksi metabolisme. Selain itu juga memiliki peran penting dalam mengatur siklus sel yang bekerja dengan melakukan biotinilasi pada inti protein utama. Biotin juga berperan dalam pembentukan serabut myelin pada saraf.

11. Asam folat (Vitamin B9)Bersama dengan vitamin B12, asam folat penting dalam sintesis asam nukleat. Folat dibutuhkan untuk memperbaiki integritas serabut myelin dan berfungsi dalam impuls saraf.

12. Vitamin B12Vitamin ini merupakan factor esensial dalam sintesis asam nukleat, materi genetik dari seluruh sel. Vitamin B12 bekerja sinergis dengan folat.

H. Simpulan Manfaat Cernevit untuk Sistem SarafSistem saraf pusat dalam hal ini otak adalah jaringan yang aktif bermetabolisme sehingga membutuhkan asupan energi yang besar dari glukosa. Metabolisme glukosa dalam otak membutuhkan berbagai vitamin seperti tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat yang akan berperan sebagai koenzim dalam oksidasi glukosa menjadi karbondioksida dan air. Beberapa vitamin B tersebut dibutuhkan untuk proses sintesis beberapa neurotransmitter otak, begitu juga vitamin C dibutuhkan untuk mensintesis neurotransmitter norepinefrin. Vitamin-vitamin ini diduga dapat mempengaruhi perlekatan neurotransmitter di sel saraf serta berperan dalam penjalaran impuls saraf. Vitamin B6, folat, dan vitamin B12 berperan dalam metabolisme dan reduksi homosistein, dimana beberapa studi menemukan bahwa peningkatan kadar homosistein berhubungan dengan disfungsi kognitif pada pasien demensia dan Alzheimer.

1