cerdik seperti ular nov2014, bonggas lt

4
CERDIK SEPERTI ULAR Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan pergi melawat seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit. Meskipun orang yang sakit itu telah menerima perawatan dari dokter, keluarganya masih pergi meminta jasa dukun untuk menyembuhkan orang sakit itu. Mengetahui keadaan itu, hamba Tuhan tadi menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan Yesus tidak berkenaan kepada umatNya yang meminta pertolongan kepada dukun. Lalu keluarga si sakit menimpalinya:“Tuhan juga meminta kita supaya berhikmat, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Oleh karena itu, kita harus berusaha dengan berbagai cara untuk memperoleh kesembuhan. Kita tidak boleh tinggal diam saja.” Banyak orang Kristen yang meminta kesembuhan dari dukun membenarkan dirinya dengan ucapan yang mirip seperti ucapan keluarga si sakit di atas. Pada hal jika kita mengamati Alkitab dengan baik, Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh umatNya pergi meminta kesembuhan kepada dukun. Sebaliknya, Tuhan Yesus sangat membenci umatNya yang pergi meminta jasa dukun. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka Alkitab Anda supaya kita mengamatinya secara bersama-sama. Adapun kata-kata “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” tertulis dalam kitab Matius 10 ayat 16. Demikian tertulis di sana: Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Dalam Bibel bahasa Batak Toba, terjemahan lama, dituliskan sebagai berikut: Husuru do hamu songon biru-biru tu tongatonga ni angka babiat; dibahen i pantas ma hamu marroha songon ulok, huhut lidang ma rohamuna songon darapati! Dalam Bibel bahasa Batak Toba sehari-hari tertulis sebagai berikut: Parrohahon hamu ma on: Husuru do hamu songon biru-biru tu tongatonga ni serigala. Ingkon tongtong do hamu jaga songon ulok, jala ias songon darapati. Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari menuliskan sebagai berikut: Perhatikan ini: Aku mengutus kalian seperti domba yang tidak berdaya ke tengah-tengah serigala ganas. Kalian harus waspada seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati.

Upload: bonggaslt

Post on 27-Jul-2015

109 views

Category:

Spiritual


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerdik seperti ular nov2014, bonggas lt

CERDIK SEPERTI ULAR

Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan pergi melawat seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit.

Meskipun orang yang sakit itu telah menerima perawatan dari dokter, keluarganya masih pergi

meminta jasa dukun untuk menyembuhkan orang sakit itu. Mengetahui keadaan itu, hamba Tuhan

tadi menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan Yesus tidak berkenaan kepada umatNya yang

meminta pertolongan kepada dukun. Lalu keluarga si sakit menimpalinya:“Tuhan juga meminta kita

supaya berhikmat, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Oleh karena itu, kita harus berusaha

dengan berbagai cara untuk memperoleh kesembuhan. Kita tidak boleh tinggal diam saja.”

Banyak orang Kristen yang meminta kesembuhan dari dukun membenarkan dirinya dengan ucapan

yang mirip seperti ucapan keluarga si sakit di atas. Pada hal jika kita mengamati Alkitab dengan

baik, Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh umatNya pergi meminta kesembuhan kepada dukun.

Sebaliknya, Tuhan Yesus sangat membenci umatNya yang pergi meminta jasa dukun. Untuk lebih

jelasnya, silahkan buka Alkitab Anda supaya kita mengamatinya secara bersama-sama.

Adapun kata-kata “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” tertulis dalam kitab Matius 10

ayat 16. Demikian tertulis di sana:

Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu

cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Dalam Bibel bahasa Batak Toba, terjemahan lama, dituliskan sebagai berikut:

Husuru do hamu songon biru-biru tu tongatonga ni angka babiat; dibahen i pantas ma hamu

marroha songon ulok, huhut lidang ma rohamuna songon darapati!

Dalam Bibel bahasa Batak Toba sehari-hari tertulis sebagai berikut:

Parrohahon hamu ma on: Husuru do hamu songon biru-biru tu tongatonga ni serigala. Ingkon

tongtong do hamu jaga songon ulok, jala ias songon darapati.

Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari menuliskan sebagai berikut:

Perhatikan ini: Aku mengutus kalian seperti domba yang tidak berdaya ke tengah-tengah serigala

ganas. Kalian harus waspada seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati.

Page 2: Cerdik seperti ular nov2014, bonggas lt

Cerdik ….. 2

Dengan memperhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada semua ayat di atas dapat disimpulkan

bahwa Matius 10:16 adalah suatu peringatan dari Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, bahwa

mereka kelak akan berhadapan dengan musuh yang sangat berbahaya. Musuh itu diibaratkan seperti

binatang buas yang dapat memangsa mereka.

Siapakah binatang buas yang dapat memangsa pengikut Tuhan Yesus? Binatang buas itu

melambangkan Iblis seperti tertulis dalam Alkitab:

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang

mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5: 8)

Tuhan Yesus berpesan agar murid-murid cerdik dan waspada menghadapi binatang buas itu.

Dengan perkataan lain, agar murid-murid cerdik dan waspada menghadapi iblis! Jadi ayat ini tidak

ada hubungannya dengan kesembuhan penyakit.

Pesan yang terkandung dalam ayat itu akan lebih jelas lagi jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya

yaitu Matius 10: 5- 16.

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu

menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah

kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga

sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta;

usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula

dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat

pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju

dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu

masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu

berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak

menerimanya, salammu itu turun ke atas-nya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan

apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan

tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan

tanggungannya dari pada kota itu. Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah

serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Nats di atas menunjukkan bahwa pesan “cerdik” itu disampaikan Tuhan Yesus bukan kepada

sembarang orang, bukan juga kepada orang sakit, tetapi kepada murid-murid Tuhan Yesus yang

sedang bertugas memberitakan injil. Jadi perilaku “bercerdik-cerdik” itu dilakukan dalam rangka

pengabaran injil, bukan dalam rangka mencari kesembuhan penyakit!

Mungkin Anda sudah pernah melihat kewaspadaan seekor ular, bukan? Sekalipun seekor ular

sedang melarikan diri, kepalanya tetap siaga untuk mematok musuh. Jadi, arti cerdik seperti ular

adalah senantiasa waspada menghadapi musuh. Musuh murid Tuhan Yesus adalah iblis. Oleh

karena itu, pesan yang terkandung dalam Matius 10:16 adalah: Ketika memberitakan injil, murid-

murid Tuhan Yesus harus senantiasa waspada menghadapi iblis. Bagi kita, arti ayat itu adalah:

Ketika Anda dan saya memberitakan injil, kita harus senantiasa waspada menghadapi iblis! Jadi,

tidak ada hubungan ayat itu dengan kecerdikan manusia dalam mencari kesembuhan penyakit.

Pesan yang tersirat dalam Matius 10:16 adalah suatu pesan yang tidak menyenangkan bagi iblis. Itu

sebabnya iblis memelintir pemahaman manusia akan ayat itu. Iblis memelintir ayat itu supaya kita

lalai menghadapinya dan tidak perlu lagi takut-takut pergi ke dukun. Seperti itu juga cara yang

dipakai iblis ketika berhadapan dengan Hawa di Taman Eden. Iblis memelintir sabda Tuhan untuk

menjatuhkan Hawa ke dalam dosa. Iblis sangat lihai memelintir Firman Tuhan. Mari kita

Page 3: Cerdik seperti ular nov2014, bonggas lt

Cerdik ….. 3

bandingkan firman yang disampaikan Tuhan kepada Adam dan Hawa dengan “firman” yang

disampaikan iblis kepada Hawa.

Firman Tuhan kepada Adam dan Hawa adalah sebagai berikut:

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan

tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau

memakannya, pastilah engkau mati."(Kej. 2: 16 – 17)

“Firman” yang disampaikan iblis kepada Hawa adalah sebagai berikut:

" ………….. Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (Kej. 3:1)

Pemelintiran yang dilakukan iblis hanya dalam satu kata, yaitu kata boleh. Kata itu dipelintir iblis

menjadi jangan. Apa yang disabdakan Tuhan sangat berbeda dengan yang disampaikan iblis. Tetapi

Hawa tidak waspada terhadap pemelintiran itu. Akhirnya, Hawa jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan

Hawa ke dalam dosa disusul suaminya, Adam.

Sampai hari ini, iblis terus bekerja memelintir Firman Tuhan. Ia memelintir pemahaman banyak

orang Kristen akan sabda Yesus yang tertulis dalam Matius 10:16. Tuhan Yesus berfirman: “Lihat,

Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik

seperti ular dan tulus seperti merpati.” Tetapi iblis memelintirnya menjadi:”Kalian harus cerdik

seperti ular. Carilah cara lain untuk menyembuhkan penyakit. Kalian harus berhikmat, tidak boleh

hanya dengan satu cara, kalian boleh memakai cara yang lain. Kepandaian dukun juga dari

Tuhan.” Bukankah sabda Yesus sangat berbeda dengan pelintiran iblis ini. Jika tidak waspada, kita

akan seperti Hawa terjerumus ke dalam dosa. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita agar

waspada terhadap iblis.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang

mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Pet. 5: 8)

Jika kita menerima pelintiran iblis yang berkata: ”Kalian harus cerdik seperti ular. Carilah cara

lain untuk menyembuhkan penyakit. Kalian harus berhikmat, tidak boleh hanya dengan satu cara,

kalian boleh memakai cara yang lain. Kepandaian dukun juga dari Tuhan.”, maka kita akan jatuh

ke dalam dosa perdukunan dan seisi rumah kita juga akan jatuh ke dalam dosa.

Oleh karena itu, jika Anda pernah meminta jasa dukun, mari rendahkan hati memohon

pengampunan dosa dari Tuhan Yesus. Meminta jasa dukun dan arwah adalah kekejian bagi Tuhan.

Sabda Tuhan tentang hal ini adalah sebagai berikut:

Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau

anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang

peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya

kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.

Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, ………… (Ulangan

18: 10-12)

Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan

bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-

tengah bangsanya. (Imamat 20: 6)

Petenung, peramal, penelaah, penyihir dan pemantera adalah nama-nama dari dukun. Jadi, orang

yang bertanya kepada dukun dan arwah adalah suatu kekejian bagi Tuhan. Bahkan orang-orang itu

sangat ditentang Tuhan dan akan dilenyapkan dari tengah-tengah umatNya. Seharusnya, ia

Page 4: Cerdik seperti ular nov2014, bonggas lt

Cerdik ….. 4

bersama-sama dengan umatNya kelak berada di sorga, tetapi karena dosa perdukunan, ia

disingkirkan, tidak boleh ikut bersama umatNya di sorga.

Oleh karena itu, jika Anda pernah meminta jasa dukun, bertanya kepada arwah, dan menerima

“firman” yang dipelintir iblis untuk membenarkan perdukunan itu, sekaranglah saatnya mengaku

dosa-dosa itu di hadapan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus maha pengasih, ia setia mengampuni orang

berdosa yang mau mengakui dosanya. Jika Anda mau mengakuinya panjatkanlah doa yang polanya

seperti di bawah ini:

Tuhan Yesus Kristus, aku telah berdosa karena pernah meminta jasa iblis melalui dukun bernama

------- (nama dukun itu) ------, yang pernah kutemui di -----(alamat dukun itu)-------------, dan

memelintir firmanMu untuk membenarkan dosa itu. Aku juga pernah meminta jasa arwah di

kuburan ……………… Sekarang, aku sudah memahami bahwa semua itu adalah kekejian bagi

Tuhan. Saya memohon belas kasihanMu, ampunilah dosa-dosaku itu, basuhlah aku dengan

darahMu yang maha kudus itu dan bebaskanlah aku dari segala kutuk karena dosaku itu.

Ijinkanlah aku memakai kuasaMu memutuskan ikatanku dengan malaikat iblis pendamping dari

dukun itu dan setan kuburan yang menyamar sebagai arwah itu.

Malaikat iblis pendamping dari dukun -------------, yang pernah kutemui di ------------------, dan

setan kuburan yang menyamar sebagai -------------------, mulai hari ini, dalam nama Tuhan Yesus

ikatanku dengan kalian saya putuskan. Semua permintaanku kepada kalian saya cabut kembali.

Semua jasa-jasa kalian saya tolak di dalam nama Tuhan Yesus. Perjanjian yang kita buat saya

batalkan di dalam nama Tuhan Yesus. Di dalam nama Tuhan Yesus, enyahlah kalian! Tinggalkan

aku. Roh-roh najis yang kalian masukkan ke dalam hatiku, dalam nama Yesus disingkirkan dari

hatiku.

Tuhan Yesus, terimakasih atas pengampunan yang telah kuterima. Terimakasih karena Engkau rela

berkorban memikul hukuman yang seharusnya kutanggung, sehingga aku tidak dihukum lagi,

melainkan beroleh hidup kekal bersamaMu. Terimakasih, karena Engkau menyediakan tempat

bagiku di Sorga. Terimakasih, karena kuasaMu membebaskan aku dari ikatan-ikatan iblis. Mulai

hari ini kepadaMu sajalah aku terikat. Bentuklah aku seturut dengan kehendakMu. Amin.

Bonggas L. Tobing, Perjuangan 9, Tj. Rejo, Medan 20122