case report neuro
TRANSCRIPT
CASE REPORTSTROKE HEMORAGIK
Disusun oleh: Hasrapriliana Hersya, S. KedN.I.M: J500080096
Pembimbing:dr. Listyo Asist, Sp. S
Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Surakarta
2012
Laporan Kasus
A. Identitas Pasien
O Nama : Bp. K
O Umur : 89 th
O Jenis Kelamin : Laki-laki
O Alamat : Jumantono
O Agama : Islam
O Pekerjaan : Tidak bekerja
O MRS : 25 September 2012
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
HMRS : Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar jam 08.30 dengan penurunan
kesadaran sejak dini hari sekitar jam 02.00 pagi, saat pasien di kamar mandi, pasien
tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Tangan kanan kejang sejak pagi hari. Pasien
juga mengalami kelemahan anggota gerak kanan sejak satu tahun yang lalau. Pasien
tidak berespon terhadap sekitarnya, tidak membuka mata ketika diberi rangsang nyeri,
pasien tidak bisa bicara dan setelah beberapa kali dibangunkan pasien tetap tidak
sadarkan diri. Pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarga. Pasien bisa berjalan, bicara
pelo (-), makan dan minum tersedak (-), batuk / pilek (-), demam (-), mual / muntah (-),
dan untuk BAB atau BAK masih dalam batas normal. Pasien tidak pernah mengalami
trauma kepala sebelumnya, riwayat infeksi pada hidung, telinga, sakit gigi, pasien juga
tidak memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, lambung maupun penyakit yang berkaitan
dengan saluran pencernaan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat hipertensi : diakui
b. Riwayat diabetes melitus : diakui
c. Riwayat trauma kepala : disangkal
d. Riwayat keluhan serupa : disangkal
e. Riwayat alergi : disangkal
f. Riwayat konsumsi obat : disangkal
g. Riwayat kejang : disangkal
a. Riwayat hipertensi : diakui
b. Riwayat diabetes melitus : disangkal
c. Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Anamnesis Sistem
a. Sistem serebrospinal : penurunan kesadaran (+), nyeri kepala (-), gelisah
(-), kejang (+)
b. Sistem kardiovaskuler: anemis (-), nyeri dada (-), dada berdebar-debar
(-), akral hangat (+)
c. Sitem respirasi: batuk (-), pilek (-), sesak napas (-)
d. Sistem gastrointestinal : makan/minum (-), tersedak (-),
nyeri telan (-), mual/muntah (-)
e. Sitem muskuloskeletal : kelemahan anggota gerak kanan
(+), atrofi otot (-)
f. Sistem integumental : ruam (-), gatal (-)
g. Sistem urogenital : BAK (+) lancar, nyeri (-), warna kuning jernih
Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan penurunan
kesadaran sejak tadi pagi saat pasien di kamar mandi, pasien
tiba-tiba terjatuh dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tangan
kanan kejang sejak pagi hari. Pasien juga mengalami kelemahan
anggota gerak kanan. Pasien tidak berespon terhadap sekitarnya,
tidak membuka mata ketika diberi rangsang nyeri, pasien tidak
bisa bicara dan setelah beberapa kali dibangunkan pasien tetap
tidak sadarkan diri. Paien memiliki riwayat hipertensi dan
diabetes melitus.
Resume Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
a. Tekanan darah : 160/100 mmHg
b. Nadi : 72 x/menit
c. Respirasi : 18 x/menit
d. Suhu : 36,9 oC
Status generalis
a. Kepala : Bentuk dan ukuran normal
b. Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), reflek
cahaya +/+, isokor, eye movement (-)
c. Leher : Bentuk normal, pembesaran KGB (-)
Cor Hasil Pemeriksaan
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak
Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis (s)
Perkusi Batas kanan atas: SIC II, linea parasternalis (d)
Batas kanan bawah: SIC IV, linea parasternalis (d)
Batas kiri atas: SIC II, linea parasternalis (s)
Batas kiri bawah: SIC V, linea midclavicularis (s)
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas reguler, bising (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi = simetris, ketinggalan gerak (-)
Palpasi = Fremitus :
Depan Belakang
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Perkusi
Depan Belakang
AuskultasiDepan Belakang
Suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
Abdome
n
Hasil Pemeriksaan
Inspeksi Permukaan perut sama tinggi dengan permukaan dada
Auskulta
si
Peristaltik (+) 5x/menit
Palpasi Defans muscular (-), nyeri tekan (-)
Perkusi Timpani
Status psikis
a. Cara berpikir : Tidak valid dinilai
b. Orientasi : Tidak valid dinilai
c. Perasaan hati : Tidak valid dinilai
d. Tingkah laku : Tidak valid dinilai
e. Ingatan : Tidak valid dinilai
f. Kecerdasan : Tidak valid dinilai
Status neurologis
a. Kesadaran : Koma, E2V2M2
b. Kepala
Bentuk : Normal
Nyeri tekan : (-)
Simetri : Ya
Leher
Sikap : Normal
Pergerakan : Normal
Kaku kuduk : (-)
Nyeri tekan : (-)
Bentuk vertebra : Normal
Bising karotis : -/-
Bising subklavia : -/-
Tes nafziger : Tidak valid dinilai
Tes valsava : Tidak valid dinilai
Tes brudzinski : (-)
Status neurologis nervi cranialis
N. I (Olfaktorius)
N. II (Opticus)
Penilaian Kanan Kiri
Subjektif Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Dengan
bahan
Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Penilaian Kanan Kiri
Daya penglihatan Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Pengenalan warna Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Medan penglihatan Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
N. III (Okulomotorius)
Penilaian Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke
atas/medial/bawah
(Doll’s Eye
Phenomenon)
- -
Pupil
Besar N (± 2mm) N (± 2mm)
Bentuk Bulat, isokor Bulat, isokor
Ref. Cahaya langsung + +
Reflek konsensual + +
Strabismus divergen - -
Diplopia Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
O N. IV (Trochlearis)
O N. V (Trigeminus)
Penilaian Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral
bawah (Doll’s Eye
Phenomenon)
- -
Stabismus konvergen - -
Dipopia Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Membuka mulut Tidak valid dinilai
Menggigit Tidak valid dinilai
Sensibilitas Muka Tidak valid dinilai
Reflek kornea +/+
Reflek bersin -/-
Reflek masester Tidak valid dinilai
Trismus -
N. VI (Abdusens)
O N. VII (Facialis)
Penilaian Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral
(Doll’s Eye Phenomenon)
- -
Strabismus konvergen - -
Diplopia Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Kerutan kulit dahi Tidak valid dinilai
Kedipan mata Tidak valid dinilai
Lipatan naso-labial Normal/Normal
Sudut mulut Normal/Normal
Mengerutkan dahi Tidak valid dinilai
Mengerutkan alis Tidak valid dinilai
Menutup mata Tidak valid dinilai
Meringis Tidak valid dinilai
Menggembungkan pipi Tidak valid dinilai
Daya kecap lidah 2/3 depan Tidak valid dinilai
Bersiul Tidak valid dinilai
N. VIII (Acusticus)
N. IX (Glosofaringeus)
Penilaian Kanan Kiri
Detik arloji Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Suara berbisik Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Tes Schwabach Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Tes Rinne Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Tes webber Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Daya kecap lidah 1/3 belakang Tidak valid dinilai
Arkus faring Simetris
Reflek muntah +
Tersedak -
Sengau Tidak valid dinilai
O N. X (Vagus)
O N. XI (Aksesorius)
O N. XII (Hipoglossus)
Arkus faring Simetris
Gangguan menelan -
Bersuara Tidak valid dinilai
Memalingkan kepala Tidak valid dinilai
Sikap bahu Simetris
Mengangkat bahu Tidak valid dinilai
Trofi otot bahu Eutrofi
Sikap lidah Sentral
Tremor lidah -
Artikulasi Tidak valid dinilai
Menjulurkan lidah Tidak valid dinilai
Kekuatan lidah Tidak valid dinilai
Trofi otot lidah -
Fasikulasi lidah -
Meningeal sign
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
O Brudzinki IV : (-)
Badan
Anggota gerak atas
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan Tidak valid dinilai
Kolumna vertebralis N
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-)
Gerakan Bebas
Refleks dinding perut N
Reflek kremaster -
Drop hand -
Pitcher’s hand -
Warna kulit Sawo matang
Claw hand -
Kontraktur -
Palpasi Tak ada kelainan
Lengan atas Lengan bawah Tangan
Gerakan Terbatas/bebas Terbatas/bebas Terbatas/bebas
Kekuatan TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Tonus N/N N/N N/N
Trofi Eutrofi/Eutrofi Eutrofi/Eutrofi Eutrofi/Eutrofi
Nyeri TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Termis TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Taktil TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Diskriminasi TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Posisi TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Anggota gerak bawah
Drop foot -/-
Palpasi: edema -/-
Kontraktur -/-
Warna kulit Sawo matang
Tungkai atas Tungkai bawah Kaki
Gerakan Terbatas/bebas Terbatas/bebas Terbatas/bebas
Kekuatan TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Tonus N/N N/N N/N
Trofi Eutrofi/Eutrofi Eutrofi/Eutrofi Eutrofi/Eutrofi
Nyeri TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Termis TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Taktil TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Diskriminasi TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Posisi TVD/TVD TiVD/TVD TVD/TVD
Vibrasi TVD/TVD TVD/TVD TVD/TVD
Patella Achilles
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan reflek -/- -/-
Refleks silang -/- -/-
Reflek patologis
Babinsky +/+
Chaddock +/+
Oppenheim +/+
Gordon +/+
Schaeffer +/+
Rossolimo -/-
Mendel-Bechterew -/-
Tes provokasi nyeri
Tes Lasseque : Tidak valid dinilai
Tes O’Connel : Tidak valid dinilai
Tes Patrick : Tidak valid dinilai
Tes Kontra patrick : Tidak valid dinilai
Koordinasi gait keseimbangan
Cara berjalan : Tidak valid dinilai
Tes Romberg : Tidak valid dinilai
Disdiadokokinesis : Tidak valid dinilai
Ataksia : Tidak valid dinilai
Dismetri : Tidak valid dinilai
Nistagmus : Tidak valid dinilai
Gerakan abnormal
Alat vegetative
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Tremor
- -
- -
Klonus
- -
- -
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb 15,2 gr/dl 13,0-16,0 gr/dl
Eritrosit 4,93 µL 4,5-5,5 µL
Ht 42,9 % 40-48 %
Index eritrosit: MCV 87,0 Fl 82-92 Fl
MCH 30,8 Pg 27-31 Pg
MCHC 35,4 g/dl 33-36 g/dl
Leukosit 18.500 /µL 5000-10000 /µL
Trombosit 156.000 /µL 150000-450000 /µL
Granulosit 91,8 %
GDS 372 mg/dl 80-150 mg/dl
Kesan: tampak adannya perdarahan yang mengisi ventrikel yang tampak pada
hampir semua slice, sehingga pasien didiagnosis Intraventrikular Hemoragik
(IVH).
Ringkasan Pemeriksaan
1. Kesadaran : Koma, E2V2M2
2. N. Cranialis :
O N. VII (Facialis) : Lipatan nasolabialis dan sudut bibir
normal
O N. IX (Glossofaringeus) : Arkus faring simetris, refleks muntah (+)
O N. X (Vagus) : Gangguan menelan (-)
- Refleks Brainsteam
O Pemeriksaan Reflek Pupil (+)
O Pemeriksaan Doll’s Eye Phenomen (-)
O Pemeriksaan Refleks Kornea (+)
O Pemeriksaan Refleks Muntah (+)
Meningeal sign : (-)
Gerak abnormal : (-)
Alat vegetatif : dalam batas normal
Otot
Gerak
Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Kekuatan otot
Tes tungkai jatuh : (+) lateralisasi dextra
Trofi
Tonus
Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Tidak valid dinilai Tidak valid dinilai
Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Reflek fisiologis
Reflek patologis
+ +
+ +
+ +
+ +
Sistem skor
Gajah Mada skor : Stroke hemoragik
- Penurunan kesadaran (+)
- Nyeri kepala (-)
- Refleks Babinski (+)
Sinraj skor
(2,5 x 2) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) - 12 =
0
Diagnosa
a. Diagnosa klinis : Penurunan kesadaran, Hemiparese
dextra UMN
b. Diagnosa topis: Lobus frontalis hemisfer cerebri sinsitra
c. Diagnosa etiologi : Stroke hemoragik
Penatalaksanaan
O Terapi umum : - Airway, Breathing, Circulation
- Monitor KU/VS/Kesadaran
- Oksigen 3 L/menit
- Pasang NGT, DC
O Terapi medikamentosa : - Infus Asering 20 tpm
- Manitol 125 cc/6 jam
- Inj. Pirabrain 3 gr/6 jam
- Inj. Ranitidin 1 A/12 jam
- Inj. Antrain 1A/8 jam
- Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
- Insulin 3x6 U, observasi GDS
- Bila kejang, dapat diberikan Diazepam ½-1 A
Prognosis
Death : dubia ad malam
Disease : dubia ad malam
Disability : dubia ad malam
Discomfort : dubia ad malam
O Dissatisfaction: dubia ad malam
Follow Up
26/09/2012
S : Allo
Pasien masih belum sadar, muntah (-), batuk (-), demam (-) makan dan minum melalui
selang, BAK selang, BAB (-)
O : Vital sign: TD : 140/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, RR: 16 x/menit, to: 36,6oC GDS: 243
mg/dL
KU : Koma, E1V1M2
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Refleks Brainsteam
O Pemeriksaan Reflek Pupil (+)
O Pemeriksaan Doll’s Eye Phenomen (-)
O Pemeriksaan Refleks Kornea (+)
O Pemeriksaan Refleks Muntah (+)
Leher : PKGB (-), kaku kuduk (-), meningeal sign (-)
Thorax : cor : Suara jantung I/II intensitas reguler, bising (-)
Pulmo : dalam batas normal
Abdomen : Supel, peristeltik (N)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Kekuatan otot : Tidak valid dinilai
Tes tungkai jatuh : Lateralisasi dextra
Reflek fisiologis
Reflek patologis
+ +
+ +
+ +
+ +
Tonus
Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Klonus
- -
- -
P : - Oksigen 3 L/menit
- Manitol 125 cc/6 jam
- Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
- Inj. Pirabrain 3 gr/6 jam
- Inj. Ranitidin 1 A/12 jam
- Insulin 3x4 U
- Inj. Antrain 1 A/8 jam
- Inj. Lunex 500/8 jam
Keluarga pasien meminta untuk APS
Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinisyang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain
vaskuler.
Klasifikasi
Berdasarkan kelainan patologis
a. Stroke hemoragik
b. Stroke iskemik/non hemoragik
Berdasarkan waktu terjadinya
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit
(RIND)
c. Stroke In Evolution (SIE) / Progressing
Stroke
d. Completed stroke
Berdasarkan lokasi lesi vaskuler a. Sistem karotis
b. Sistem vertebrobasiler
Faktor Resiko
Tak dapat dimodifikasi:Kelainan pembuluh darah otak
Jenis kelamin dan penuaanRiwayat keluarga dan genetika
Ras
Dapat dimodifikasi:Hipertensi
Penyakit jantungDiabetes mellitus
HiperkolesterolemiaSerangan iskemik sesaat
ObesitasMerokok
Pada pasien ini didapatkan:
Gajah Mada skor : Stroke hemoragik
- Penurunan kesadaran (+)
- Nyeri kepala (-)
- Refleks Babinski (+)
Sinraj skor
(2,5 x 2) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) - 12 = 0
Sehingga diperlukan pemeriksaan CT Scan. Dari pemeriksaan CT
Scan didapatkan adanya Interventrikuler Hemoragik, sehingga
mendukung stroke hemoragik
Stroke Hemoragik
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya.
Stroke Hemoragik
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan subarakhnoid
Pada kasus ini terjadi penurunan kesadaran secara tiba-tiba tanpa disertai adanya trauma kepala, kejang pada tangan kanan, pasien memiliki riwayat kelemahan anggota gerak kanan sejak satu tahun yang lalu serta riwayat hipertensi, diabetes melitus, serta dari hasil CT Scan diketahui adanya perdarahan intraventrikuler (IVH).
Hipertensi mengakibatkan kerusakan organ target pada otak. Ketika tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh serebral akan berkonstriksi. Derajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa diabetes meningkatkan
resiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga kali
lipat dibanding orang-orang tanpa diabetes melalui percepatan
arterosklerosis pembuluh darah yang besar. Hiperglikemia juga
mempengaruhi asam amino eksitatorik, terutama glutamat, yang
berperan pada kematian sel karena mengaktivasi reseptor glutamat
post synaptic. Keadaan ini mengakibatkan pemasukan ion kalsium
(calcium influx) secara berlebihan lewat saluran ion,
mengakibatkan kerusakan mitokhondria, dan akhirnya kematian sel.
Akhirnya hiperglikemia menambah terjadinya edema otak, merusak
blood brain barrier dan transformasi infark iskemik menjadi
hemoragik.
Penurunan kesadaran pada pasien stroke apabila yang diserang batang otak. Sehingga akan mengalami gangguan pada fungsi kesadaran, pernafasan dan aliran darah ke otak menurun. Apabila yang mengalami gangguan pada fungsi kesadarannya maka akan terjadi penurunan tingkat kesadaran, hal tersebut dapat mengakibatkan apatis sampai dengan koma.
Apabila terjadi gangguan aliran darah maka aliran darah yang menuju ke otak menurun, suplai darah menjadi menurun, sehingga menyebabkan anemia dan Hb menjadi menurun, sehingga suplai O2 juga menurun dan terjadi hipoksia. Selain itu, gangguan yang terjadi pada batang otak juga akan mengalami kompensasi intracranial yang gagal sehingga terjadi peningkatan TIK.
Perdarahan ke dalam jaringan otak paling sering terjadi akibat
cedera vaskular yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu
dari banyak arteri kecil yang menembus jauh ke dalam jaringan
otak. Biasanya perdarahan dibagian dalam jaringan otak
menyebabkan defisit neurologis yang cepat dan memburuk
secara progresif dalam beberapa menit sampai kurang dari 2
jam.
Diagnosis stroke dapat ditegakkan berdasarkan riwayat dan keluhan utama pasien.
O Pemeriksaan penunjang diagnostik yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan radiologi
CT scan: didapatkan hiperdens fokal, kadang-kadang masuk ventrikel, atau menyebar ke permukaan
otak.
MRI: untuk menunjukkan area yang mengalami hemoragik.
Angiografi serebral: untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskuler.
Pemeriksaan foto thorax: dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah terdapat pembesaran
ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke.
1. Pemeriksaan laboratorium
Pungsi lumbal : pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif,
sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal (xantokhrom) sewaktu hari-
hari pertama.
Pemeriksaan kimia darah : pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula darah dapat mencapai
250 mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur turun kembali.
Pemeriksaan darah lengkap : unutk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah elektrokardiogram (EKG) untuk memulai memonitor
aktivitas hantung. Disritmia jantung dan iskemia miokard memiliki kejadian signifikan dengan stroke.
Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi umum (suportif)
a. stabilisai jalan napas dan pernapasan
b. stabilisasi hemodinamik/sirkulasi
c. pemeriksaan awal fisik umum
d. pengendalian peninggian TIK
e. penanganan hemoragik
f. pengendalian kejang, pengendalian suhu tubuh, pemeriksaan
penunjang
Terapi yang diberikan pada stroke hemoragik adalah
- Tangani penyebab perdarahan
- Medika mentosa :
o Neuroprotektan, untuk mempertahankan fungsi jaringan.
o Antihipertensi, berikan secara bertahap.
o Diuretic, untuk menurunkan tekanan intracranial.
o Vitamin. Vitamin K untuk membantu pembentukan factor
pembekuan, dan vitamin B1B6B12.
- Pembedahan, untuk perdarahan yang massif dan lokasinya dekat
dengan permukaan otak.
- Rehabilitasi : fisioterapi, terapi wicara, psikoterapi
Terima Kasih