case ph
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 case ph
1/18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa masyarakat telah menjadi bagian dari masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang memiliki dampak luas dan bisa dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang sangat penting dan harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari
seluruh jajaran lintas sektor Pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Daerah, serta
perhatian dari seluruh masyarakat. Undang-Undang Dasar egara !epublik Indonesia
"ahun #$%& menjamin setiap orang dapat hidup sejahtera lahir dan batin serta
memperoleh pelayanan kesehatan dengan penyelenggaraan pembangunan kesehatan."ujuan pembangunan kesehatan yang hendak di'apai yaitu terwujudnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk men'apai tujuan tersebut, perlu dilakukan
berbagai upaya kesehatan termasuk Upaya Kesehatan (iwa yang diselenggarakan
se'ara terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan)atau masyarakat
*e'ara keseluruhan gangguan Kesehatan (iwa memengaruhi Indeks
Pembangunan Manusia +IPM Indonesia dan meningkatkan beban dana sosial untuk kesehatan masyarakat. asil !iset Kesehatan Dasar +!iskesdas tahun /#0,
menunjukkan bahwa pre1alensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan ke'emasan adalah sebesar 23 untuk usia #& tahun
ke atas atau sekitar #% juta orang. *edangkan, pre1alensi gangguan jiwa berat,
seperti s'hi4ophrenia adalah #,5 per #/// penduduk atau sekitar %//./// orang.
6erdasarkan jumlah tersebut, ternyata #%,03 di antaranya atau sekira &5./// orang
pernah atau sedang dipasung. 7ngka pemasungan di pedesaan adalah sebesar #8, 3.
7ngka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka di perkotaan, yaitu sebesar
#/,53.
1.2 Rumusan Masalah
-
8/16/2019 case ph
2/18
6agaimanakah pengelolaan kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas 7ndalas
Padang9
1.3 Tujuan Penulisan
#.0.# "ujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan pengelolaan kesehatan jiwa masyarakat di
Puskesmas 7ndalas Padang
#.0. "ujuan Khusus
a. Mengetahui program-program kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas
7ndalas. b. Mengetahui angka kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
7ndalas.'. Mengetahui jenis gangguan jiwa yang paling banyak diderita masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas 7ndalas.d. Mengetahui pelaksanaan program kesehatan jiwa masyarakat serta
kekurangan dalam pelaksanaan program kerja tersebut di Puskesmas
7ndalas.e. Mengetahui pen'apaian masing-masing program kesehatan jiwa
masyarakat di Puskesmas 7ndalas.f. Mengetahui permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program
kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas 7ndalas.
1. Met!"e PenulisanMetode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur, laporan tahunan Puskesmas 7ndalas Padang, serta diskusi dengan
penanggung jawab program kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas 7ndalas.
BAB 2
T#N$AUAN PU%TA&A
2.1 &esehatan $i'a
-
8/16/2019 case ph
3/18
Kesehatan (iwa adalah kondisi dimana seorang indi1idu dapat berkembang
se'ara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga indi1idu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja se'ara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. :rang dengan masalah kejiwaan
+:DMK adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan
dan perkembangan, dan)atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami
gangguan jiwa sedangkan orang dengan gangguan jiwa +:D;( adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi
dalam bentuk sekumpulan gejala dan)atau perubahan perilaku yang bermakna, serta
dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia. . +!iskesdas /#0 .
Upaya Kesehatan (iwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap indi1idu, keluarga, dan masyarakat dengan
pendekatan promotif, pre1entif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan se'ara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan)atau masyarakat. . +!iskesdas /#0 .
Pelayanan Kesehatan (iwa bagi setiap orang dan jaminan hak :rang Dengan
Masalah Kejiwaan +:DMK dan :rang Dengan ;angguan (iwa +:D;( belum dapat
diwujudkan se'ara optimal. ak :DMK dan :D;( sering terabaikan, baik se'ara
sosial maupun hukum. *e'ara sosial masih terdapat stigma di masyarakat sehingga
keluarga menyembunyikan keberadaan anggota keluarga yang menderita gangguan
jiwa. al ini menyebabkan terbatasnya akses :DMK dan :D;( terhadap layanan
kesehatan. *edangkan se'ara hukum, peraturan perundang-undangan yang ada belum
komprehensif sehingga menghambat pemenuhan hak :DMK dan :D;(. *elain itu,
belum optimalnya pelayanan Kesehatan (iwa se'ara tidak langsung memengaruhitingkat keberhasilan pembangunan kesehatan. *ebagian besar :D;( mengalami
penurunan kesehatan se'ara fisik yang akhirnya menurunkan produkti1itas, baik
dalam bekerja maupun dalam berakti1itas sehari-hari. . +!iskesdas /#0 .
-
8/16/2019 case ph
4/18
;angguan jiwa berat
;angguan jiwa berat dinilai melalui serangkaian pertanyaan yang ditanyakan
oleh pewawan'ara +enumerator kepada kepala rumah tangga atau 7!" yang
mewakili kepala rumah tangga. Inti pertanyaan adalah mengenai ada tidaknya
anggota rumah tangga +tanpa melihat umur yang mengalami gangguan jiwa berat
+psikosis atau ski4ofrenia pada rumah tangga tersebut. 7ngka pre1alensi yang
diperoleh merupakan pre1alensi gangguan jiwa berat seumur hidup +life time
pre1alen'e . !umah tangga yang memiliki 7!" dengan gangguan jiwa, ditanya
mengenai riwayat pemasungan yang mungkin pernah dialami 7!" selama hidupnya.
Pewawan'ara telah dilatih mengenai 'ara melakukan wawan'ara serta pengetahuan
singkat mengenai 'iri-'iri gangguan jiwa. Pelatihan singkat tersebut memberikan
keterampilan kepada pewawan'ara tentang 'ara melakukan klarifikasi atau 1erifikasi
terhadap jawaban yang diberikan oleh kepala rumah tangga atau orang yang
mewakilinya. Keterbatasan pengumpulan data dengan 'ara wawan'ara adalah adanya
kemungkinan kasus tidak dilaporkan serta diagnosis yang kurang tepat mengenai
gangguan jiwa berat. Upaya untuk mengatasi kelemahan ini dilakukan dengan 'ara
menetapkan batasan operasional bahwa yang dinilai pada !iskesdas /#0 adalah
gangguan jiwa berat +psikosis atau ski4ofrenia yang dapat dikenali oleh masyarakatumum, sehingga gangguan jiwa berat dengan diagnosis tertentu dan memerlukan
kemampuan diagnostik oleh dokter spesialis jiwa, kemungkinan tidak terdata.
+riskesdas /#0
;angguan mental emosional
Di dalam kuesioner !iskesdas /#0, pertanyaan mengenai gangguan mental
emosional ter'antum dalam kuesioner indi1idu butir uestionnaire +*!> yang terdiri dari /
butir pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan *!> ditanyakan pewawan'ara kepada 7!"
umur ?#& tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Ke- / butir pertanyaan ini
mempunyai pilihan jawaban @yaA dan @tidakA. ilai batas pisah yang ditetapkan pada
sur1ei ini adalah 2, yang berarti apabila responden menjawab minimal 2 atau lebih
-
8/16/2019 case ph
5/18
jawaban @yaA, maka responden tersebut diindikasikan mengalami gangguan mental
emosional. ilai batas pisah tersebut sesuai penelitian uji 1aliditas yang dilakukan
artono, #$$&. Data yang dikumpulkan menggunakan instrumen *!> memiliki
keterbatasan hanya mengungkap status emosional indi1idu sesaat +B0/ hari dan tidak
diran'ang untuk mendiagnosis gangguan jiwa se'ara spesifik. (umlah 7!" umur ?#&
tahun yang dianalisis untuk gangguan mental emosional sebanyak 5/0.$%2 orang,
yang menjawab langsung semua pertanyaan yang diba'akan pewawan'ara.
!esponden yang terpaksa diwakili atau didampingi 7!" lain saat diwawan'ara
dengan alasan karena yang bersangkutan menderita gangguan jiwa berat dengan
kemampuan komunikasi sangat buruk, menderita penyakit fisik berat atau disabilitas
lainnya yang menyebabkan responden tidak mampu menjawab pertanyaan yangdiberikan, tidak dianalisis dalam laporan ini. Pre1alensi penduduk yang mengalami
gangguan mental emosional se'ara nasional adalah 2,/3 +05.5 8 orang dari subyek
yang dianalisis . Pro1insi dengan pre1alensi gangguan mental emosional tertinggi
adalah *ulawesi "engah +##,23 , sedangkan yang terendah di Campung +#, 3 .
Pre1alensi gangguan mental emosional berdasarkan karakteristik indi1idu dan
'akupan pengobatan seumur hidup serta minggu terakhir terdapat pada laporan
!iskesdas /#0 dalam 7ngka. +riskesdas /#0 .
Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau
bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas
hidup manusia yang utuh. Kesehatan jiwa menurut UU o 0 tahun #$$2 tentang
kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
se'ara selaras dengan keadaan orang lain. ;angguan kesehatan jiwa bukan seperti
penyakit lain yang bisa datang se'ara tiba-tiba tetapi lebih kearah permasalahan yang
terakumulasi dan belum dapat diadaptasi atau terpe'ahkan. Dengan demikian akibat
pasti atau sebab yang melatar belakangi timbulnya suatu gangguan. Kunjungan rawat
jalan Puskesmas tahun /#% adalah sebanyak #.80 .#%$ orang, terdiri dari laki laki
sebanyak 50 .802 orang dan perempuan #./$$0#0 orang. Untuk kunjungan rawat
-
8/16/2019 case ph
6/18
inap di Puskesmas sebanyak & / orang. Dari kunjungan tersebut pasien yang
melakukan kunjungan gangguan jiwa sebanyak # .0&& orang, terdiri dari laki laki
5.#/$ orang dan perempuan &. %2 orang. Kunjungan umum maupun kunjungan jiwa
Puskesmas meningkat setiap tahunnya. *ementara itu kunjungan !umah *akit tidak
bisa disimpulkan jumlahnya karena masih ada !umah *akit yang belum memberikan
data. Kunjungan Puskesmas tahun /#0 sebanyak #.%8#.&&2% kunjungan, terdiri dari
&$ .20/ orang laki-laki dan 888.$ 2 orang perempuan, sementara yang mengalami
gangguan jiwa sebanyak ##.2&2 kunjungan, artinya /,5$3 dari total kunjungan
adalah kunjungan dengan gangguan kejiwaan +profil kesehatan kota padang tahun
/#% .
Indikator kesehatan jiwa yang dinilai pada !iskesdas /#0 antara lain gangguan
jiwa berat, gangguan mental emosional serta 'akupan pengobatannya. ;angguan jiwa
berat adalah gangguan jiwa yang ditandai oleh terganggunya kemampuan menilai
realitas atau tilikan +insight yang buruk. ;ejala yang menyertai gangguan ini antara
lain berupa halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir,
serta tingkah laku aneh, misalnya agresi1itas atau katatonik.+riskesdas /#0
;angguan jiwa berat dikenal dengan sebutan psikosis dan salah satu 'ontoh psikosis
adalah ski4ofrenia. ;angguan jiwa berat menimbulkan beban bagi pemerintah,
keluarga serta masyarakat oleh karena produkti1itas pasien menurun dan akhirnya
menimbulkan beban biaya yang besar bagi pasien dan keluarga. Dari sudut pandang
pemerintah, gangguan ini menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang besar.
*ampai saat ini masih terdapat pemasungan serta perlakuan salah pada pasien
gangguan jiwa berat di Indonesia. al ini akibat pengobatan dan akses ke pelayanan
kesehatan jiwa belum memadai. *alah satu upaya yang dilakukan pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan adalah menjadikan Indonesia bebas pasung oleh karenatindakan pemasungan dan perlakukan salah merupakan tindakan yang melanggar hak
asasi manusia. Disamping gangguan jiwa berat, !iskesdas /#0 juga melakukan
penilaian gangguan mental emosional pada penduduk Indonesia seperti pada
!iskesdas //5. ;angguan mental emosional adalah istilah yang sama dengan distres
-
8/16/2019 case ph
7/18
psikologik. Kondisi ini adalah keadaan yang mengindikasikan seseorang sedang
mengalami perubahan psikologis. 6erbeda dengan gangguan jiwa berat psikosis dan
ski4ofrenia, gangguan mental emosional adalah gangguan yang dapat dialami semua
orang pada keadaan tertentu, tetapi dapat pulih seperti semula. ;angguan ini dapat
berlanjut menjadi gangguan yang lebih serius apabila tidak berhasil ditanggulangi.
Pre1alensi gangguan mental emosional penduduk Indonesia berdasarkan !iskesdas
//5 adalah ##,2 persen dan ber1ariasi di antara pro1insi dan kabupaten)kota. Pada
!iskesdas tahun /#0, pre1alensi gangguan mental emosional dinilai kembali dengan
menggunakan alat ukur serta metode yang sama. ;angguan mental emosional
diharapkan tidak berkembang menjadi lebih serius apabila orang yang mengalaminya
dapat mengatasi atau melakukan pengobatan sedini mungkin ke pusat pelayanankesehatan atau berobat ke tenaga kesehatan yang kompeten. akupan pengobatan
ditanyakan berdasarkan kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga
kesehatan, termasuk dikunjungi oleh tenaga kesehatan +!iskesdas /#0
Pre1alensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia #,5 per mil. ;angguan jiwa
berat terbanyak di DI Eogyakarta, 7'eh, *ulawesi *elatan, 6ali, dan (awa "engah.
Proporsi !" yang pernah memasung 7!" gangguan jiwa berat #%,0 persen dan
terbanyak pada penduduk yang tinggal di perdesaan +#8, 3 , serta pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah +#$,&3 . Pre1alensi gangguan
mental emosional pada penduduk Indonesia 2,/ persen. Pro1insi dengan pre1alensi
ganguan mental emosional tertinggi adalah *ulawesi "engah, *ulawesi *elatan, (awa
6arat, DI Eogyakarta, dan usa "enggara "imur +!iskesdas /#0 .
Untuk itu, Menkes mengajak seluruh jajaran kesehatan untuk segera dapat
melaksanakan Fmpat *eruan asional *top *tigma dan Diskriminasi terhadap :D;(,
yaituG # "idak melakukan stigmatisasi dan diskriminasi kepada siapapun juga dalam pelayanan kesehatanH "idak melakukan penolakan atau menunjukkan keengganan
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada :D;(H 0 *enantiasa memberikan
akses masyarakat pada pelayanan kesehatan, baik akses pemeriksaan, pengobatan,
rehabilitasi maupun reintegrasi ke masyarakat pas'a perawatan di rumah sakit jiwa
-
8/16/2019 case ph
8/18
atau di panti sosialH serta % Melakukan berbagai upaya promotif dan pre1entif untuk
men'egah terjadinya masalah kejiwaan, men'egah timbulnya dan)atau kambuhnya
gangguan jiwa, meminimalisasi faktor risiko masalah kesehatan jiwa, serta men'egah
timbulnya dampak psikososial. Untuk menyikapi masalah kesehatan jiwa di
Indonesia, Pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya-upaya, antara lainG #
Menerapkan sistem pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif, terintegrasi, dan
berkesinambungan di masyarakatH Menyediakan sarana, prasarana, dan
sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan jiwa di seluruh wilayah
Indonesia, termasuk obat, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan dan non-kesehatan
terlatihH 0 Menggerakkan masyarakat untuk melakukan upaya pre1entif dan promotif
serta deteksi dini gangguan jiwa dan melakukan upaya rehabilitasi serta reintegrasi:;D( ke masyarakat. +kementrian kesehatan republik Indonesia. /#%. *top stigma
dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa
.
-
8/16/2019 case ph
9/18
penyakit menular seksual, kehamilan tidak dikehendaki , gangguan kesehatan jiwa
+trauma mental , kematian atau bunuh diri. Kekerasan dalam rumah tangga juga dapat
menjadi salah satu kontributor meningkatnya kasus per'eraian, kasus penelantaran
anak, kasus kriminalitas anak remaja serta juga penyalahgunaan 7P 7. +effendi
feri. //$. Keperawatan Kesehatan Komunitas "eori dan Praktik dalam Keperawatan.
(akartaG*alemba Medika
.%. !emaja Putus *ekolah
6erdasarkan data direktorat pendidikan kesetaraan Departemen Pendidikan
asional +Depdiknas tahun //& di Indonesia ter'atat jumlah pelajar *C"P yang
putus sekolah adalah sebanyak #.///.5%2 siswa)siswi, sedangkan pelajar *C"7 yang
putus sekolah adalah sebanyak #.$52. jumlah lulusan *C"7 yang tidak melanjutkan
pendidikan keperguruan tinggi pada tahun tersebut ter'atat sebanyak 2$#.02# siswa)
siswi. Caporan :rganisasi 6uruh Internasional +IC: tahun //& menyatakan bahwa
sebanyak %,#8 juta anak usia sekolah di Indonesia tidak bersekolah dan sebagainya
menjadi @pekerja anakA perwakilan IC: di Indonesia menyatakan bahwa banyaknya
anak putus sekolah dan menjadi pekerja anak disebabkan karena biaya pendidikan di
Indonesia masih dianggap terlalu mahal dan tak terjangkau oleh sebagian kalangan
masyarakat. 7ngka partisipasi kasar +7PK program wajib belajar $ tahun yang dirilis
Depdiknas menunjukan baru men'apai 88,283 dari target $&3 partisipasi anak usia
sekolah yang diharapkan . +effendi feri. //$. Keperawatan Kesehatan Komunitas
"eori dan Praktik dalam Keperawatan. (akartaG*alemba Medika
.%.0 Masalah anak jalanan
Masalah anak jalanan di Indonesia meliputi kekerasan pada anak, masalahanak jalanan, penelantaran anak dan sebagainya yang angka penemuannya masih
'ukup tinggi. 6erdasarkan data dari Departemen *osial tahun //&, jumlah anak
jalanan di Indonesia adalah sekitar 0/./// anak dan sebagian besarnya berada di
jalan-jalan di DKI (akarta. *elain itu baru terdapat # daerah di Indonesia yang
-
8/16/2019 case ph
10/18
memiliki peraturan daerah tentang anak jalanan. Padahal para anak-anak jalanan
tersebut rentan terjadi berbagai tindak kekerasan, penyimpangan perlakuan,
pele'ehan seksual bahkan dilibatkan dalam berbagai tindak kriminal oleh orang
dewasa yang menguasainya.
.%.% Masalah 7P 7 serta dampaknya
arkotika, alkohol, psikotropika dan 4at adiktif lainnya + 7P 7 tergolong
dalam 4at psikoaktif yang bekerja mempengaruhi kerja sistem penghantar sinyal saraf
+neuro-transmiter sel-sel susunan saraf pusat +otak sehingga meyebabkan
terganggunya fungsi kognitif +pikiran , persepsi, daya nilai +judgment dan perilaku
serta dapat menyebabkan efek ketergantungan, baik fisik maupun psikis.8
Penyalahgunaan 7P 7 di Indonesia saat ini sudah menjadi an'aman yang serius
bagi kehidupan bangsa dan negara. Pengungkapan kasusnya di Indonesia meningkat
rata-rata 8,$ 3 per tahun. ## Pada tahun //& pabrik ekstasi terbesar ke 0 di dunia
terbongkar di "angerang, 6anten. Di Indonesia diprediksi terdapat sekitar #.02&.///
penyalahgunaan 7P 7 aktif dan data perkiraan estimasi terakhir menyebutkan
bahwa pengguna 7P 7 di Indonesia men'apai &.///./// jiwa. *eiring dengan laju
perkembangan kasus tersebut dijumpai pula peningkatan epidemi penyakit hati le1er
hepatitis tipe-' dan kasus IJ + uman Immunodefi'ien'y Jirus 7ID* +7' uired
Immune-Defi'ien'y *yndrome yang modus penularan melalui penggunaan jarum
yang tidak steril se'ara bergantian pada @pengguna 7P 7 suntik +Penasus)inje'ting
drug user) IDU .
.%.% gangguan psikotik dan gangguan jiwa ski4ofrenia
;anguan jiwa berat merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran berupa
disorganisasi +keka'auan dalam isi pikiran yang ditandai antara lain oleh gejalagangguan pemahaman +delusi waham gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi
serta dijumpai daya nilai realitas yan terganggu yang ditunjukan dengan perilaku-
perilaku aneh +bi44are . ;angguan ini dijumpai rata-rata #- 3 dari jumlah seluruh
penduduk di suatu wilayah pada setiap waktu dan terbanyak mulai timbul +onset nya
-
8/16/2019 case ph
11/18
pada usia #&-0& tahun. 6ila angkanya # dari #./// penduduk saja yang menderita
gangguan tersebut, di Indonesia bisa men'apai //- &/ ribu orang penderita dari
jumlah tersebut. 7pabila #/3 penderita memerlukan rawat inap di rumah sakit jiwa,
maka dibutuhkan setidaknya /- & ribu tempat tidur. 7kan tetapi rumah sakit jiwa
yang ada saat ini hanya 'ukup merawat penderita gangguan jiwa tidak lebih dari
8./// orang. ##
Upaya pen'egahan meningkatnya kasus gangguan jiwa berat memerlukan program
inter1ensi dan terapi yang implentasinya bukan di rumah sakit tetapi di lingkungan
masyarakat + community based psyciatric services . Kondisi di banyak negara
berkembang termasuk Indonesia sebenarnya lebih menguntungkan jika dibandingkan
dengan negara maju. Dukungan keluarga + primary support groups yang diperlukandalam penggobatan gangguan jiwa berat lebih mudah dilakukan dengan kualitas yang
baik di negara berkembang. *tigma terhadap gangguan jiwa berat tidak hanya
menimbulkan konsekuensi negatif terhadap penderita tetapi juga bagi anggota
keluarga. Konsekuensi negatif tersebut meliputi sikap-sikap penolakan,
penyangkalan, disisihkan, dan diisolasi. Penderita gangguan jiwa mempunyai risiko
tinggi terhadap pelanggaran hak asasi manusia
Kasus bunuh diri
Data L : menunjukkan bahwa rata-rata sekitar 8//./// orang di seluruh dunia melakukan
tindakan bunuh diri setiap tahunnya. Caporan di India dan *ri Cangka menunjukkan
-
8/16/2019 case ph
12/18
angka bunuh diri sebesar ##-05 per #// ribu orang. Menurut Dr. 6enedetto *ara'eno
dari Departemen Kesehatan (iwa L :, lebih dari $/3 kasus bunuh diri
berhubungan dengan masalah gangguan jiwa seperti depresi, psikotik dan akibat
ketergantungan 4at + 7P 7 .al yang mengkhawatirkan dari kasus bunuh diri adalah pergeseran usia orang yang
melakukan tindak bunuh diri. *aat ini bunuh diri pada anak usia kurang dari # tahun
sudah semakin sering ditemukan. Keadaan ini menunjukkan kegagalan orang tua di
rumah, guru di sekolah dan tokoh panutan di masyarakat membekali keterampilan
hidup +life skill untuk mengatasi tantangan maupun kesulitan hidup. Kasus bunuh
diri sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius terutama bila dikaitkan
dengan dampak kehidupan modern. :leh karena itu L : memandang bunuh diri
sebagai peyebab utama kematian dini yang seharusnya dapat di'egah.
BAB 3
ANAL#%#% %#TUA%#
0.# )am*aran Umum Puskesmas An"alas
Puskesmas 7ndalas terletak di kelurahan 7ndalas dengan wilayah
kerja meliputi #/ kelurahan dengan luas 8.#& Km , terletak -/,$0$ C*)CU
dan #//.08% 8 6", dengan batas-batas sebagai berikutG
*ebelah Utara G Ke'amatan Padang Utara,Kuranji
-
8/16/2019 case ph
13/18
*ebelah *elatan G Ke'amatan Padang *elatan
*ebelah 6arat G Ke'amatan Padang 6arat
*ebelah "imur G Ke'amatan Cubuk 6egalung, Pauh
*epuluh kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas 7ndalas
adalah sebagai berikutG
#. Kelurahan *awahan. Kelurahan (ati 6aru
0. Kelurahan (ati%. Kelurahan *awahan "imur &. Kelurahan Kb.Marapalam2. Kelurahan 7ndalas
5. Kelurahan Kb.Dlm.Parak Karakah8. Kelurahan Parak ;adang "imur $. Kelurahan *impang aru#/. Kelurahan ;anting Parak ;adang
0.#.# Keadaan Demografi
-
8/16/2019 case ph
14/18
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas 7ndalas tahun /#& berjumlah
8 .&5# jiwa. terdiri dari laki =laki %#./08 jiwa dan perempuan %#.&00
jiwa. 7dapun jumlah penduduk perkelurahan dapat dilihat pada tabel 0.#
dibawah ini.
Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di
Lilayah Kerja Puskesmas 7ndalas "ahun /#&
"able 0.#
0. Ren+ana &erja Penanggulangan &esehatan $i'a
Puskesmas An"alasTa*el 3.2 Program Kerja Kesehatan (iwa Puskesmas 7ndalas
o Program Penanggung (awab *asaran !in'ian Kegiatan Jolume Kegiatan# Penemuan
PasienPemegang program Pasien baru Penemuan pasien
baru, baik yangdatang berobat kePuskesmas,
maupun ataslaporan kader ataupunmasyarakat
*etiap 6ulan
Pembinaan Pemegang program Pasien dankeluarga
pasien
Melakukan pembinaan denganmendatangi
*etiap bulan
N! &elurahan Laki,laki Perem-uan $umlah1 *awahan &$& 5/% & $$2 (ati 6aru 8%/ 08&$ 22$$3 (ati %8$0 #//&&
*awahan "imur 0 # /% %& &*impang aru 0/%$ 0/%% 2/$0
/ 7ndalas &&55 &&00 ####/0 Marapalam 5#8% 2$#% #%/$8
Kb. Dalam Parak Karakah %%#5 %%&& 885Pr. ;adang "imur 05& 000 %5/8
1 ;t. Pr.;adang & &&$% ####$UMLAH 1 3 1 33 2 01
-
8/16/2019 case ph
15/18
langsung rumah pasien.
0 Pengobatan Dokter Pasien Melakukan pengobatan sesuai
dengan *KDI,melakukan rujukan bila perlu.
*etiap hari
% Pen'atatandan
pelaporan
Pemegang program Pasien barudan lama
Melakukan pen'atatanterhadap pasien
jiwa yang berobatke Puskesmas
*etiap hari
& F1aluasi Pemegang programdan dokter
Pasien barudan lama
Melakukankunjungan kerumah pasien jiwa
yang telahdiberikan pembinaan.
*etiap bulan.
2 Penyuluhan Pemegang program Pasien,keluarga
pasien,masyarakat
Melakukan penyuluhanterhadap kesehatan
jiwa.
*etiap kegiatan
posyandu.
5 Kerjasamalintas
program
Pemegang program Masyarakat Melakukankerjasama lintassektor, misaldengan pemegang
program KI7 danlansia.
*etiap bulsetiap kegiatan
posyandu ba
dan lansia.
8 IPLC Pemegang Program Pe'andu ap4a
MelakukanPendataan,Pengobatan, danrehabilitasi
*etiap ari
0.0 )am*aran Umum Pen(akit $i'a "i 4ila(ah &erja
Puskesmas An"alas
Penemuan penyakit jiwa kasus baru di puskesmas 7ndalas dapat dilihat pada
grafik di bawah ini G
-
8/16/2019 case ph
16/18
Dari grafik diatas didapatkan jumlah pasien gangguan jiwa terbanyak yaitu
gangguan jiwa psikotik sebanyak orang dimana 00 diantaranya adalah laki laki.
Kemudian untuk gangguan neuroti' sebanyak #5# orang serta Fpilepsi sebanyak #$/
orang. *edangkan untuk gangguan jiwa lainnya termasuk gangguan belajar sebanyak
$& orang dan penyalah gunaan ap4a sebanyak 0 orang. *e'ara Keseluruhan total
pasien baru adalah sebanyak $5 orang.
*ebagai IPLC Puskesmas 7ndalas juga menerima Lajib Capor bagi pengguna
ap4a yang menjalani proses terapi dan rehabilitasi.(umlah wajib lapor pada tahun
/#& dapat dilihat pada grafik di bawah ini G
-
8/16/2019 case ph
17/18
0
2
0 0 0
1
0 0
1
0 0 0
*elama tahun /#& didapatkan sebanyak % orang pe'andu ap4a yang harusmenjalani wajib lapor di lingkungan wilayah kerja Puskesmas 7ndalas.
0.%Permasalahan Pen(elenggaraan Pr!gram &esehatan $i'a
Mas(arakat Puskesmas An"alas
Dalam penyelenggaraan program kesehatan jiwa masyarakat dan menjadi IPLC
puskesmas andalas mengalami beberapa kendala yang menyebabkan program tidak
berjalan dengan baik. 6eberapa kendala yang dialami 7ntara lain
- (umlah tenaga kesehatan jiwa hanya # orango (umlah ini telah memenuhi syarat, namun pemegang program juga
bekerja sebagai tenaga pelayanan 6P dengan beban kerja yang banyak
sehingga tugas sebagai pemegang program kesehatan jiwa tidak dapat
dilakukan dengan maksimalo 6elum terbentuknya kelurahan siaga kesehatan jiwao (umlah kader kesehatan jiwa hanya orang yaitu pada kelurahan (ati
6aru dan *impang haru.
-
8/16/2019 case ph
18/18
BAB
PEMBAHA%AN
BAB
PENUTUP