case appendisitis (bedah)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
1/29
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
2/29
BAB I
PENDAHULUAN
"ppendisitis akut adalah suatu radan# $an# timbul se%ara mendadak pada apendik
dan merupakan salah satu kasus akut abdomen $an# palin# serin# ditemui. "pendisitis akut
merupakan radan# bakteri $an# di%etuskan berba#ai faktor.
Insiden apendisitis akut lebih tin##i pada ne#ara maju dibandin#kan den#an ne#ara
berkemban#. &amun dalam ti#a sampai empat dasa'arsa terakhir menurun se%ara bermakna(
$aitu 1 kasus tiap 1. populasi mejadi )2 tiap 1. populasi. Kejadian ini mun#kin
disebabkan oleh perubahan pola makan.
*enurut data epidemiolo#i apendisitis akut jaran# terjadi pada balita( sedan#kan
menin#kat pada pubertas( dan men%apai pun%akn$a pada saat remaja dan a'al usia 2+an(
dan an#ka ini menurun pada usia menjelan# de'asa. Insiden apendisitis memiliki rasio $an#
sama antara 'anita dan laki+laki pada masa prapubertas. ,edan#kan pada masa remaja dan
de'asa muda rasion$a menjadi 3-2.
2
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
3/29
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
&ama - &n. ina Dama$anti
/enis Kelamin - Perempuan
0sia - 2 tahun
"lamat - /ln. Karet Kunin#an T4 ,etiabudi( /akarta ,elatan
"#ama - Islam
Pekerjaan - *ahasis'i
,tatus - Belum *enikah
Pendidikan Terakhir - ,LT"
*asuk , - 13 "pril 215
B. ANAMNESIS
"namnesis dilakukan pada hari abu( 13 "pril 215 di 06D ,"L dr.
*intohardjo pada pukul 21.2) 4IB.
Keluhan Utama
&$eri pada perut ba#ian kanan
Keluhan Tambahan
Demam
Riwayat Penyait Sea!an"
7s datan# ke 06D ,"L dr. *intohardjo diantar oleh keluar#a den#an
keluhan n$eri pada perut ba#ian kanan ba'ah dan ulu hati. Tidak ada penjalaran.
&$eri dirasakan kuran# lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit. ,aat kaki ditekuk(
n$eri semakin hebat Badann$a dirasakan demam( sejak pa#i hari namun belum
dilakukan pen#ukuran suhu. *ual dan muntah disan#kal. Tidak ada #an##uan pada
B"K dan B"Bn$a.
Riwayat Penyait Dahulu
,ebelumn$a pasien tidak pernah men#alami keluhan seperti ini. Pasien
memiliki ri'a$at pen$akit maa#. i'a$at darah tin##i( ken%in# manis( sakit jantun#(
#an##uan fun#si #injal dan fun#si hati( tidak dimiliki pasien.
Riwayat Pen"#batan
Pasien sudah berobat ke klinik dekat rumah dan diberikan obat tiamfenikol(
asam mefenamat( dan metoklopramid oleh dokter. 7bat diminum pada pkl 2. 4IB
3
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
4/29
Riwayat Penyait Kelua!"a
Tidak ada $an# pernah men#alami hal seperti ini di an##ota keluar#a pasien.
$. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tan##al 13 "pril 215 Pkl 21.2) 4IB di 06D
,"L dr. *intohardjo
%. Kea&aan Umum
Kesadaran - 8ompos *entis
Kesan ,akit - Tampak sakit sedan#
'. Tan&a (ital
Tekanan darah - 115 mmH#
rekuensi &adi - 9:;menit
rekuensi &apas - 19;menit,uhu - 3:+?>+?
,klera ikterik >+?>+?
• Telin#a- &ormotia( sekret >+?>+?( darah >+?>+?
• Hidun# - Deformitas >+?( de=iasi septum >+?
•
*ulut - Bentuk normal( mukosa bibir kerin#( Tonsil T1 T1
• Leher - Pembesaran K6B >+?( pembesaran tiroid >+?
• Throa; -
Pulmo - ,imetris( suara napas =esikuler( ronkhi >+?>+?( 'hee@in# >+?>+?
8or - Bj III re#ular( murmur >+?( #allop >+?
• "bdomen - ,esuai den#an status lokalis
• 0ro#enital - Tidak diperiksa
• A;tremitas - ,imetris( oedem >+?( akral han#at >?
8apillar$ refill time C2 detik
•Kulit - 4arna sa'o matan#( eritema >+?( tur#or kulit baik
,. Statu* l#ali* -Abmen
• Inspeksi - Bentuk simetris( tidak membun%it.
• "uskultasi - Bisin# usus >? menurun
• Palpasi - Dindin# perut simetris( supel ( massa >+?( n$eri tekan >?
kuadran kanan ba'ah >*%Burne$ si#n?( n$eri lepas >? psoas si#n >?.
obturator si#n >?( ro=sin# si#n >?.
• Perkusi - Bun$i timpani
D. PEMERIKSAAN PENUN/AN+
4
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
5/29
Lab#!at#!ium
Hemat#l#"i
Da!ah !utin
Le#*it 0%12344 uL )+1
E!it!#*it (: /utauL (2+)(Hem#"l#bin 0%42) #dL 12+1
Hemat#!it 0)) 3:+2
T!#mb#*it 21( ibuuL 1)(+)(
US+ -Ult!a*#n#"!a5i
5
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
6/29
Kesan -
Tak tampak appendi% $an# edematous. Ke%uri#aan "ppendi%itis "kut
sepenuhn$a belum dapat disin#kirkan.
0,6 or#an abdomen lainn$a tak tampak kelainan.
E. RESUME
,eoran# perempuan( &n. ( 2 tahun datan# ke 06D ,"L dr. *intohardjo diantar
oleh keluar#a den#an keluhan n$eri pada perut ba#ian kanan ba'ah dan ulu hati. Tidak
ada penjalaran. &$eri dirasakan kuran# lebih dua hari sebelum masuk rumah sakit. ,aat
kaki ditekuk( n$eri semakin hebat Badann$a dirasakan demam( sejak pa#i hari namun
belum dilakukan pen#ukuran suhu. Pasien memiliki ri'a$at pen$akit maa#. ,ebelumn$a
pasien sudah berobat ke klinik dan diberikan obat tiamfenikol( asam mefenamat( dan
metoklopramid.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan K0 E Tampak sakit sedan#( Tekanan Darah E
115mmH#( &adi E 9:;menit( Pernapasan E 19;menit( ,uhu E 3:? pada kuadran kanan ba'ah >*%Burne$?( n$eri lepas >?( psoas si#n >?(
obturator si#n >?( ro=sin# si#n >?.
Pemeriksaan penunjan# laboratorium darah menunjukan adan$a leukositosis >1F.)
uL?( anemia >1.3 dL?( dan hematokrit sedikit menurun >33?. Pada hasil 0,6
din$atakan tidak tampak appendi% $an# edematous namun ke%uri#aan appendisitis akut
belum dapat disin#kirkan( or#an abdomen lainn$a tidak tampak kelainan.
F. DIA+NOSIS KLINIS
"ppendisitis "kut
+. PENATALAKSANAAN
a? &on+7peratif
Puasa
Infus L 3tpm
Inj. 8eftria;on 2;1 #r
Inj. *etronida@ol 3;)*6
Inj. anitidin 2;1 amp
6
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
7/29
b? 7peratif
"ppendektomi
H. LAPORAN OPERASI
7perasi dilakukan pada hari Kamis( 1 "pril 21) Pukul 11.3 G 12.1) 4IB
>Durasi ) menit? di 7K ,"L T&I dr. *intohardjo oleh dr. D'i "dan#( ,pB
7
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
8/29
I. FOLLO6 UP
13 "pril 215 1 "pril 215 1) "pril 215
, &$eri perut kanan ba'ah(
mual
&$eri perut kanan ba'ah &$eri luka operasi
7 K0- 8*T,,
TD- 115mmH#
&- 9:;menit
- 19;menit
,- 3:?( n$eri lepas
>?( ro=sin# si#n >?
K0- 8*T,,
TD- 11:mmH#
&- 9;menit
- 22;menit
,- 35
"bdomen - n$eri tekan
luka operasi >?( B0>?
" "ppendisitis "kut "ppendisitis "kut Post operasi
appendektomi
P Infus L 3tpm
Inj. 8eftria;on 2;1 #r
Inj. *etronida@ol 3;)m#
Inj. anitidin 2;1 amp
Pro op. appendektomi
Inj. 8eftria;on 2;1 #r
Inj. *etronida@ol 3;)m#
Inj. anitidin 2;1 amp
Pro op. "ppendektomi
Infus L 3tpm
Inj. 8eftria;on 2;1#r
Inj. Ketorola% 3;3m#
Inj. anitidin 2;)m#
,top metronida@ol
/. PRO+NOSIS
"d =itam - "d bonam
"d sanationam - "d bonam"d fun#sionam - "d bonam
BAB III
TIN/AUAN PUSTAKA
3.1 "&"T7*I( I,I7L76I( D"& A*BI7L76I "PPA&DI
"ppendi; merupakan deri=at ba#ian dari mid#ut $an# terdapat di antara Ileum
dan 8olon as%endens. 8ae%um terlihat pada min##u ke+) kehamilan dan "ppendi;
terlihat pada min##u ke+9 kehamilan seba#ai suatu tonjolan pada 8ae%um. "'aln$a
"ppendi; berada pada apeks 8ae%um( tetapi kemudian berotasi dan terletak lebih
8
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
9/29
medial dekat den#an Pli%a ileo%ae%alis. Dalam proses perkemban#ann$a( usus
men#alami rotasi. 8ae%um berakhir pada kuadran kanan ba'ah perut. "ppendi;
selalu berhubun#an den#an Taenia %ae%alis. 7leh karena itu( lokasi akhir "ppendi;
ditentukan oleh lokasi 8ae%um.1(2(3
6ambar 1. "ppendi; =ermi%ularis
!askularisasi "ppendi; berasal dari per%aban#an ". ileo%oli%a. 6ambaran histolo#is
"ppendi; menunjukkan adan$a sejumlah folikel limfoid pada submukosan$a. Pada
usia 1) tahun didapatkan sekitar 2 atau lebih nodul limfoid. Lumen "ppendi;
biasan$a men#alami obliterasi pada oran# de'asa. 1(3
6ambar 2. Poton#an trans=ersa "ppendi; )
Panjan# "ppendi; pada oran# de'asa ber=ariasi antara 2+22 %m( den#an rata+
rata panjan# 5+F %m. *eskipun dasar "ppendi; berhubun#an den#an Taenia %aealis
pada dasar 8ae%um( ujun# "ppendi; memiliki =ariasi lokasi seperti $an# terlihat pada
#ambar di ba'ah ini. !ariasi lokasi ini $an# akan mempen#aruhi lokasi n$eri perut
$an# terjadi apabila "ppendi; men#alami peradan#an. 1(2
9
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
10/29
6ambar 3. !ariasi lokasi "ppendi; =ermi%ularis1
"'aln$a( "ppendi; dian##ap tidak memiliki fun#si. &amun akhir+akhir ini(
"ppendi; dikatakan seba#ai or#an imunolo#i $an# se%ara aktif mensekresikan
Imuno#lobulin terutama Imuno#lobulin " >I#"?. 4alaupun "ppendi; merupakan
komponen inte#ral dari sistem 6ut "sso%iated L$mphoid Tissue >6"LT?( fun#sin$a
tidak pentin# dan "ppende%tom$ tidak akan menjadi suatu predisposisi sepsis atau
pen$akit imunodefisiensi lainn$a.2
3.2 I&,IDA&,I2
"ppendi%itis dapat ditemukan pada semua umur. &amun jaran# pada anak
kuran# dari satu tahun. asio pria - 'anita E 1(2+1(3 - 1.
3.3 ATI7L76I D"& P"T7I,I7L76I
3.3.1 7bstruksi
7bstruksi lumen adalah pen$ebab utama pada "ppendi%itis a%uta. e%alith
merupakan pen$ebab umum obstruksi "ppendi;( $aitu sekitar 2 pada anak den#an
"ppendi%itis akut dan 3+ pada anak den#an perforasi "ppendi;. Pen$ebab $an#lebih jaran# adalah hiperplasia jarin#an limfoid di sub mukosa "ppendi;( barium
$an# men#erin# pada pemeriksaan sinar ( biji+bijian( #allstone( %a%in# usus terutama
7;$uris =ermi%ularis. eaksi jarin#an limfatik( baik lokal maupun #eneralisata( dapat
disebabkan oleh infeksi ersinia( ,almonella( dan ,hi#ellaJ atau akibat in=asi parasit
seperti Antamoeba( ,tron#$loides( Anterobius =ermi%ularis( ,%histosoma( atau
"s%aris. "ppendi%itis ju#a dapat diakibatkan oleh infeksi =irus enterik atau sistemik(
seperti measles( %hi%ken po;( dan %$tome#alo=irus. Insidensi "ppendi%itis ju#a
menin#kat pada pasien den#an %$sti% fibrosis. Hal tersebut terjadi karena perubahan
10
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
11/29
pada kelenjar $an# mensekresi mukus. 7bstruksi "ppendi; ju#a dapat terjadi akibat
tumor %ar%inoid( khususn$a jika tumor berlokasi di 13 proksimal. ,elama lebih dari
2 tahun( %orpus alienum seperti pin( biji sa$uran( dan batu %herr$ dilibatkan dalam
terjadin$a "ppendi%itis. aktor lain $an# mempen#aruhi terjadin$a "ppendi%itis
adalah trauma( stress psikolo#is( dan herediter.5
rekuensi obstruksi menin#kat sejalan den#an keparahan proses inflamasi.
e%alith ditemukan pada kasus "ppendi%itis a%uta sederhana( sekitar 5) pada
kasus "ppendi%itis #an#renosa tanpa perforasi( dan F pada kasus "ppendi%itis
a%uta #an#renosa den#an perforasi. 1(2(5(:
6ambar 3.1. "ppendi%itis >den#an fe%alith?9
7bstruksi lumen akibat adan$a sumbatan pada ba#ian proksimal dan sekresi
normal mukosa "ppendi; se#era men$ebabkan distensi. Kapasitas lumen pada
"ppendi; normal (1 mL. ,ekresi sekitar () mL pada distal sumbatan menin#katkan
tekanan intraluminal sekitar 5 %mH27. Distensi meran#san# akhiran serabut saraf
aferen n$eri =is%eral( men#akibatkan n$eri $an# samar+samar( n$eri difus pada perut
ten#ah atau di ba'ah epi#astrium.2
Distensi berlanjut tidak han$a dari sekresi mukosa( tetapi ju#a dari
pertumbuhan bakteri $an# %epat di "ppendi;. ,ejalan den#an penin#katan tekanan
or#an melebihi tekanan =ena( aliran kapiler dan =ena terhambat men$ebabkan
kon#esti =askular. "kan tetapi aliran arteriol tidak terhambat. Distensi biasan$a
menimbulkan refleks mual( muntah( dan n$eri $an# lebih n$ata. Proses inflamasi
se#era melibatkan serosa "ppendi; dan peritoneum parietal pada re#io ini(
men#akibatkan perpindahan n$eri $an# khas ke L. 2(5(:
*ukosa #astrointestinal termasuk "ppendi;( san#at rentan terhadap
kekuran#an suplai darah. Den#an bertambahn$a distensi $an# melampaui tekanan
arteriol( daerah den#an suplai darah $an# palin# sedikit akan men#alami kerusakan
11
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
12/29
palin# parah. Den#an adan$a distensi( in=asi bakteri( #an##uan =askuler( infark
jarin#an( terjadi perforasi biasan$a pada salah satu daerah infark di batas
antemesenterik. 1(2(5(:
Di a'al proses peradan#an "ppendi;( pasien akan men#alami #ejala #an##uan
#astrointestinal rin#an seperti berkuran#n$a nafsu makan( perubahan kebiasaan B"B(
dan kesalahan pen%ernaan. "noreksia berperan pentin# pada dia#nosis "ppendi%itis(
khususn$a pada anak+anak.5
Distensi "ppendi; men$ebabkan peran#san#an serabut saraf =is%eral $an#
dipersepsikan seba#ai n$eri di daerah periumbili%al. &$eri a'al ini bersifat n$eri
tumpul di dermatom Th 1. Distensi $an# semakin bertambah men$ebabkan mual dan
muntah dalam beberapa jam setelah timbul n$eri perut. /ika mual muntah timbul
mendahului n$eri perut( dapat dipikirkan dia#nosis lain.5
"ppendi; $an# men#alami obstruksi merupakan tempat $an# baik ba#i
perkemban#biakan bakteri. ,eirin# den#an penin#katan tekanan intraluminal( terjadi
#an##uan aliran limfatik sehin##a terjadi oedem $an# lebih hebat. Hal+hal tersebut
semakin menin#katan tekanan intraluminal "ppendi;. "khirn$a( penin#katan tekanan
ini men$ebabkan #an##uan aliran sistem =askularisasi "ppendi; $an# men$ebabkan
iskhemia jarin#an intraluminal "ppendi;( infark( dan #an#ren. ,etelah itu( bakteri
melakukan in=asi ke dindin# "ppendi;J diikuti demam( takikardia( dan leukositosis
akibat pelepasan mediator inflamasi karena iskhemia jarin#an. Ketika eksudat
inflamasi $an# berasal dari dindin# "ppendi; berhubun#an den#an peritoneum
parietale( serabut saraf somatik akan terakti=asi dan n$eri akan dirasakan lokal pada
lokasi "ppendi;( khususn$a di titik *% Burne$s. /aran# terjadi n$eri somatik pada
kuadran kanan ba'ah tanpa didahului n$eri =is%eral sebelumn$a. Pada "ppendi;
$an# berlokasi di retro%ae%al atau di pel=is( n$eri somatik biasan$a tertunda karena
eksudat inflamasi tidak men#enai peritoneum parietale sebelum terjadi perforasi
"ppendi; dan pen$ebaran infeksi. &$eri pada "ppendi; $an# berlokasi di retro%ae%al
dapat timbul di pun##un# atau pin##an#. "ppendi; $an# berlokasi di pel=is( $an#
terletak dekat ureter atau pembuluh darah testis dapat men$ebabkan penin#katan
frekuensi B"K( n$eri pada testis( atau keduan$a. Inflamasi ureter atau !esi%a urinaria
akibat pen$ebaran infeksi "ppendi%itis dapat men$ebabkan n$eri saat berkemih( atau
n$eri seperti terjadi retensi urine.
Perforasi "ppendi; akan men$ebabkan terjadin$a abs%ess lokal atau
peritonitis difus. Proses ini ter#antun# pada ke%epatan pro#resi=itas ke arah perforasi
dan kemampuan tubuh pasien berespon terhadap perforasi tersebut. Tanda perforasi
12
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
13/29
"ppendi; men%akup penin#katan suhu melebihi 39.5o8( leukositosis M 1.( dan
#ejala peritonitis pada pemeriksaan fisik. Pasien dapat tidak ber#ejala sebelum terjadi
perforasi( dan #ejala dapat menetap hin##a M 9 jam tanpa perforasi. Peritonitis difus
lebih serin# dijumpai pada ba$i karena ba$i tidak memiliki jarin#an lemak omentum(
sehin##a tidak ada jarin#an $an# melokalisir pen$ebaran infeksi akibat perforasi.
Perforasi $an# terjadi pada anak $an# lebih tua atau remaja( lebih memun#kinkan
untuk terjadi abs%ess. "bs%ess tersebut dapat diketahui dari adan$a massa pada
palpasi abdomen pada saat pemeriksaan fisik.5
Konstipasi jaran# dijumpai. Tenesmus ad ani serin# dijumpai. Diare serin#
dijumpai pada anak+anak( $an# terjadi dalam jan#ka 'aktu $an# pendek( akibat iritasi
Ileum terminalis atau %ae%um. "dan$a diare dapat men#indikasikan adan$a abs%ess
pel=is.5
3.3.2 Bakteriolo#i
lora pada "ppendi; $an# meradan# berbeda den#an flora "ppendi; normal.
,ekitar 5 %airan aspirasi $an# didapatkan dari "ppendi%itis didapatkan bakteri
jenis anaerob( dibandin#kan $an# didapatkan dari 2) %airan aspirasi "ppendi; $an#
normal. Didu#a lumen merupakan sumber or#anisme $an# men#in=asi mukosa ketika
pertahanan mukosa ter#an##u oleh penin#katan tekanan lumen dan iskemik dindin#
lumen. lora normal 8olon memainkan peranan pentin# pada perubahan "ppendi%itis
a%uta ke "ppendi%itis #an#renosa dan "ppendi%itis perforata. 1(2(:
"ppendi%itis merupakan infeksi polimikroba( den#an beberapa kasus
didapatkan lebih dari 1 jenis bakteri $an# berbeda dikultur pada pasien $an#
men#alami perforasi. 2? lora normal pada "ppendi; sama den#an bakteri pada 8olon
normal. lora pada "ppendi; akan tetap konstan seumur hidup ke%uali Porph$omonas
#in#i=alis. Bakteri ini han$a terlihat pada oran# de'asa. Bakteri $an# umumn$a
terdapat di "ppendi;( "ppendi%itis a%uta dan "ppendi%itis perforasi adalah As%heri%ia
%oli dan Ba%teriodes fra#ilis. &amun berba#ai =ariasi dan bakteri fakultatif dan
anaerob dan *$%oba%teria dapat ditemukan. 1(2(:
Tabel 1. 7r#anisme $an# ditemukan pada "ppendi%itis a%uta 2
Bakteri Aerob dan Fakultatif Bakteri Anaerob
Batang Gram (! Batang Gram (!"#$%eri$ia $oli Ba$teroide# fragili#
eudomona# aerugino#a Ba$teroide# #'
)leb#iella #' Fu#oba$terium #'*o$$u# Gr (+! Batang Gram (!
13
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
14/29
,tre'to$o$$u# angino#u# *lo#tridium #',tre'to$o$$u# #' *o$$u# Gram (+!"nteo$o$$u# #' &e'to#tre'to$o$$u# #'
Kultur intraperitonal rutin $an# dilakukan pada pasien "ppendi%itis perforata
dan non perforata masih dipertan$akan ke#unaann$a. ,aat hasil kultur selesai(
serin#kali pasien telah men#alami perbaikan. "pala#i( or#anisme $an# dikultur dan
kemampuan laboratorium untuk men#kultur or#anisme anaerob se%ara spesifik san#at
ber=ariasi. Kultur peritoneal harus dilakukan pada pasien den#an keadaan
imunosupresi( seba#ai akibat dari obat+obatan atau pen$akit lain( dan pasien $an#
men#alami abs%ess setelah terapi "ppendi%itis. Perlindun#an antibiotik terbatas 2+9
jam pada kasus "ppendi%itis non perforata. Pada "ppendi%itis perforata( antibiotik
diberikan :+1 hari se%ara intra=ena hin##a leukosit normal atau pasien tidak demam
dalam 2 jam. Pen##unaan iri#asi antibiotik pada draina#e ron##a peritoneal dan
transperitoneal masih kontro=ersi. 2(5
3.3.3 Peranan lin#kun#an- diet dan hi#iene :
Di a'al tahun 1F:an( Burkitt men#emukakan bah'a diet oran# Barat den#an
kandun#an serat rendah( lebih ban$ak lemak( dan #ula buatan berhubun#an den#an
kondisi tertentu pada pen%ernaan. "ppendi%itis( pen$akit Di=ertikel( %ar%inoma
8olore%tal lebih serin# pada oran# den#an diet seperti di atas dan lebih jaran# diantaraoran# $an# memakan makanan den#an kandun#an serta lebih tin##i. Burkitt
men#emukakan bah'a diet rendah serat berperan pada perubahan motilitas( flora
normal( dan keadaan lumen $an# mempun$ai ke%enderun#an untuk timbul fe%alith.
3. *"&IA,T",I KLI&I,
3..1 6ejala Klinis
6ejala "ppendi%itis a%uta umumn$a timbul kuran# dari 35 jam( dimulai
den#an n$eri perut $an# didahului anoreksia.12(13 6ejala utama "ppendi%itis a%uta
adalah n$eri perut. "'aln$a( n$eri dirasakan difus terpusat di epi#astrium( lalu
menetap( kadan# disertai kram $an# hilan# timbul. Durasi n$eri berkisar antara 1+12
jam( den#an rata+rata +5 jam. &$eri $an# menetap ini umumn$a terlokalisasi di L.
!ariasi dari lokasi anatomi "ppendi; berpen#aruh terhadap lokasi n$eri( seba#ai
%ontohJ "ppendi; $an# panjan# den#an ujun#n$a $an# inflamasi di LL
men$ebabkan n$eri di daerah tersebut( "ppendi; di daerah pel=is men$ebabkan n$eri
suprapubis( retroileal "ppendi; dapat men$ebabkan n$eri testi%ular. 1(2(3(:(9
0mumn$a( pasien men#alami demam saat terjadi inflamasi "ppendi;( biasan$a suhu naik hin##a 39
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
15/29
menin#kat hin##a M 3F 7am
,kor "l=arado
,emua penderita den#an suspek "ppendi%itis a%uta dibuat skor "l=arado dan
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok $aituJ skor C5 dan skor M5. ,elanjutn$a
ditentukan apakah akan dilakukan "ppende%tom$. ,etelah "ppende%tom$( dilakukan
pemeriksaan P" terhadap jarin#an "ppendi; dan hasil P" diklasifikasikan menjadi 2
kelompok $aitu radan# akut dan bukan radan# akut.11
Tabel 2. "l=arado s%ale untuk membantu mene#akkan dia#nosis.2
Gejala Klinik Value
Gejala Adan-a migra#i n-eri 1
Anorek#ia 1.ual/munta% 1Tanda -eri 2
15
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
16/29
-eri le'a# 1Febri# 1
Lab euko#ito#i# 2,%ift to t%e left 1
Total poin Geala )linik 10
Bila skor )+5 dianjurkan untuk diobser=asi di rumah sakit( bila skor M5 maka
tindakan bedah sebaikn$a dilakukan.2
6ejala "ppendi%itis $an# terjadi pada anak dapat ber=ariasi( mulai dari $an#
menunjukkan kesan sakit rin#an hin##a anak $an# tampak lesu( dehidrasi( n$eri lokal
pada perut kanan ba'ah( ba$i $an# tampak sepsis. Pasien den#an peritonitis difus
biasan$a bernafas men#orok. Pada beberapa kasus $an# mera#ukan( pasien dapat
diobser=asi dulu selama 5 jam. Pada penderita "ppendi%itis biasan$a menunjukkan
penin#katan n$eri dan tanda inflamasi $an# khas.
Pada pemeriksaan fisik( perubahan suara bisin# usus berhubun#an den#an
tin#kat inflamasi pada "ppendi;. Hampir semua pasien merasa n$eri pada n$eri lokal
di titik *% Burne$s. Tetapi pasien den#an "ppendi; retro%ae%al menunjukkan #ejala
lokal $an# minimal. "dan$a psoas si#n( obturator si#n( dan o=sin#s si#n bersifat
konfirmasi dibandin# dia#nostik. Pemeriksaan re%tal tou%her ju#a bersifat konfirmasi
dibandin# dia#nostik( khususn$a pada pasien den#an pel=is abs%ess karena ruptur
"ppendi;.Dia#nosis "ppendi%itis sulit dilakukan pada pasien $an# terlalu muda atau
terlalu tua. Pada kedua kelompok tersebut( dia#nosis biasan$a serin# terlambat
sehin##a "ppendi%itisn$a telah men#alami perforasi. Pada a'al perjalanan pen$akit
pada ba$i( han$a dijumpai #ejala letar#i( irritabilitas( dan anoreksia. ,elanjutn$a(
mun%ul #ejala muntah( demam( dan n$eri.
3..2 Tanda Klinis
"nak+anak den#an "ppendi%itis biasan$a lebih tenan# jika berbarin# den#an
#erakan $an# minimal. "nak $an# men##eliat dan berteriak+teriak( pada akhirn$a
jaran# didia#nosis seba#ai "ppendi%itis( ke%uali pada anak den#an "ppendi%itis letak
retro%ae%al. Pada "ppendi%itis letak retro%ae%al( terjadi peran#san#an ureter sehin##a
n$eri $an# timbul men$erupai n$eri pada kolik renal.5
Penderita "ppendi%itis umumn$a lebih men$ukai sikap jon#kok pada paha
kanan( karena pada sikap itu 8ae%um tertekan sehin##a isi 8ae%um berkuran#. Hal
tersebut akan men#uran#i tekanan ke arah "ppendi; sehin##a n$eri perut berkuran#. 5
16
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
17/29
6ambar . Posisi $an# dilakukan untuk men#uran#i n$eri perut1
"ppendi; umumn$a terletak di sekitar *%Burne$. &amun perlu diin#at bah'a
letak anatomis "ppendi; sebenarn$a dapat pada semua titik( 35o men#elilin#i
pan#kal 8ae%um. "ppendi%itis letak retro%ae%al dapat diketahui dari adan$a n$eri di
antara %osta 12 dan spina ilia%a posterior superior. "ppendi%itis letak pel=is dapat
men$ebabkan n$eri re%tal.5
,e%ara teori( peradan#an akut "ppendi; dapat di%uri#ai den#an adan$a n$eri
pada pemeriksaan rektum >e%tal tou%her?. &amun( pemeriksaan ini tidak spesifik
untuk "ppendi%itis. /ika tanda+tanda "ppendi%itis lain telah positif( maka
pemeriksaan re%tal tou%her tidak diperlukan la#i.5
,e%ara klinis( dikenal beberapa manu=er dia#nostik- 1
N o=sin#s si#n
/ika LL ditekan( maka terasa n$eri di L. Hal ini men##ambarkan iritasi
peritoneum. ,erin# positif pada "ppendi%itis namun tidak spesifik.
N Psoas si#n
Pasien berbarin# pada sisi kiri( tan#an kanan pemeriksa meme#an# lutut
pasien dan tan#an kiri menstabilkan pan##uln$a. Kemudian tun#kai kanan pasien
di#erakkan dalam arah anteroposterior. &$eri pada manu=er ini men##ambarkan
kekakuan mus%ulus psoas kanan akibat refleks atau iritasi lan#sun# $an# berasal dari
peradan#an "ppendi;. *anu=er ini tidak bermanfaat bila telah terjadi ri#iditas
abdomen.
17
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
18/29
6ambar ). Dasar anatomis terjadin$a Psoas si#n 1
N 7bturator si#n
Pasien terlentan#( tan#an kanan pemeriksa berpe#an#an pada telapak kaki
kanan pasien sedan#kan tan#an kiri di sendi lututn$a. Kemudian pemeriksa
memposisikan sendi lutut pasien dalam posisi fleksi dan arti%ulatio %o;ae dalam
posisi endorotasi kemudian eksorotasi. Tes ini positif jika pasien merasa n$eri di
hipo#astrium saat eksorotasi. &$eri pada manu=er ini menunjukkan adan$a perforasi
"ppendi;( abs%ess lokal( iritasi *. 7bturatorius oleh "ppendi%itis letak retro%ae%al(
atau adan$a hernia obturatoria.
6ambar 5. 8ara melakukan 7bturator si#n1
6ambar :. Dasar anatomis 7bturator si#n1
N Blumber#s si#n >n$eri lepas kontralateral?
Pemeriksa menekan di LL kemudian melepaskann$a. *anu=er ini dikatakan positif bila pada saat dilepaskan( pasien merasakan n$eri di L.
N 4ahls si#n
*anu=er ini dikatakan positif bila pasien merasakan n$eri pada saat dilakukan
perkusi di L( dan terdapat penurunan peristaltik di se#iti#a ,%herren pada
auskultasi.
N Bald'ins test
*anu=er ini dikatakan positif bila pasien merasakan n$eri di flank saat
tun#kai kanann$a ditekuk.
N Defen%e mus%ulareDefen%e mus%ulare bersifat lokal sesuai letak "ppendi;.
18
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
19/29
N &$eri pada daerah %a=um Dou#lasi
&$eri pada daerah %a=um Dou#lasi terjadi bila sudah ada abs%ess di %a=um
Dou#lasi atau "ppendi%itis letak pel=is.
N &$eri pada pemeriksaan re%tal tou%her pada saat penekanan di sisi lateral
N Dunph$s si#n >n$eri ketika batuk?
3.) PA*AIK,""& PA&0&/"&6
3.).1 Laboratorium2(3(5(:
Leukositosis rin#an berkisar antara 1.+19. mm3( biasan$a didapatkan
pada keadaan akut( "ppendi%itis tanpa komplikasi dan serin# disertai predominan
polimorfonuklear sedan#. /ika hitun# jenis sel darah putih normal tidak ditemukan
shift to the left per#eseran ke kiri( dia#nosis "ppendi%itis a%uta harus
dipertimban#kan. /aran# hitun# jenis sel darah putih lebih dari 19. mm3 pada
"ppendi%itis tanpa komplikasi. Hitun# jenis sel darah putih di atas jumlah tersebut
menin#katkan kemun#kinan terjadin$a perforasi "ppendi; den#an atau tanpa abs%ess.
8P >8+ea%ti=e Protein? adalah suatu reaktan fase akut $an# disintesis oleh
hati seba#ai respon terhadap infeksi bakteri. /umlah dalam serum mulai menin#kat
antara 5+12 jam inflamasi jarin#an.
Kombinasi 3 tes $aitu adan$a penin#katan 8P O 9 m%#mL( hitun# leukosit O
11( dan persentase neutrofil O :) memiliki sensiti=itas 95( dan spesifisitas
F.:.
Pemeriksaan urine bermanfaat untuk men$in#kirkan dia#nosis infeksi dari
saluran kemih. 4alaupun dapat ditemukan beberapa leukosit atau eritrosit dari iritasi
0rethra atau !esi%a urinaria seperti $an# diakibatkan oleh inflamasi "ppendi;( pada
"ppendi%itis a%uta dalam sample urine %atheter tidak akan ditemukan bakteriuria.
3.).2.0ltrasono#rafi1(2(5(:
0ltrasono#rafi %ukup bermanfaat dalam mene#akkan dia#nosis "ppendi%itis.
"ppendi; diidentifikasi dikenal seba#ai suatu akhiran $an# kabur( ba#ian usus $an#
nonperistaltik $an# berasal dari 8ae%um. Den#an penekanan $an# maksimal("ppendi; diukur dalam diameter anterior+posterior. Penilaian dikatakan positif bila
tanpa kompresi ukuran anterior+posterior "ppendi; 5 mm atau lebih. Ditemukann$a
appendi%olith akan mendukun# dia#nosis. 6ambaran 0,6 dari "ppendi; normal(
$an# den#an tekanan rin#an merupakan struktur akhiran tubuler $an# kabur
berukuran ) mm atau kuran#( akan men$in#kirkan dia#nosis "ppendi%itis a%uta.
Penilaian dikatakan ne#atif bila "ppendi; tidak terlihat dan tidak tampak adan$a
%airan atau massa peri%ae%al. ,e'aktu dia#nosis "ppendi%itis a%uta tersin#kir den#an
0,6( pen#amatan sin#kat dari or#an lain dalam ron##a abdomen harus dilakukan
19
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
20/29
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
21/29
3.5 DI"6&7,I, B"&DI&6
Dia#nosis bandin# dari "ppendi%itis a%uta pada dasarn$a adalah dia#nosis dari
akut abdomen. Hal ini karena manifestasi klinik $an# tidak spesifik untuk suatu
pen$akit tetapi spesifik untuk suatu #an##uan fisiolo#i atau #an##uan fun#si. /adi
pada dasarn$a #ambaran klinis $an# identik dapat diperoleh dari berba#ai proses akut
di dalam atau di sekitar %a=um peritoneum $an# men#akibatkan perubahan $an# sama
seperti "ppendi%itis a%uta. 2(5
"da beberapa keadaan $an# merupakan kontraindikasi operasi( namun pada
umumn$a proses+proses pen$akit $an# dia#nosisn$a serin# dika%aukan oleh
"ppendi%itis seba#ian besar ju#a merupakan masalah pembedahan atau tidak akan
menjadi lebih buruk den#an pembedahan. 2(5
Dia#nosis bandin# "ppendi%itis ter#antun# dari 3 faktor utama- lokasi anatomi
dari inflamasi "ppendi;( tin#katan dari proses dari $an# simple sampai $an#
perforasi( serta umur dan jenis kelamin pasien. 2(5
1. "denitis *esenteri%a "%uta
Dia#nosis pen$akit ini serin#kali dika%aukan oleh "ppendi%itis a%uta pada
anak+anak. Hampir selalu ditemukan infeksi saluran pernafasan atas( tetapi sekaran#
ini telah menurun. &$eri biasan$a kuran# atau bisa lebih difus dan rasa sakit tidak
dapat ditentukan lokasin$a se%ara tepat seperti pada "ppendi%itis. 7bser=asi selama
beberapa jam bila ada kemun#kinan dia#nosis "denitis mesenteri%a( karena "denitis
mesenteri%a adalah pen$akit $an# self limited. &amun jika mera#ukan( satu+satun$a
jalan adalah operasi se#era.
2. 6astroenteritis akut
Pen$akit ini san#at umum pada anak+anak tapi biasan$a mudah dibedakan
den#an "ppendi%itis. 6astroentritis karena =irus merupakan salah satu infeksi akut
self limited dari berba#ai ma%am sebab( $an# ditandai den#an adan$a diare( mual( dan
muntah. &$eri hiperperistaltik abdomen mendahului terjadin$a diare. Hasil
pemeriksaan laboratorium biasan$a normal.3. Pen$akit uro#enital pada laki+laki.
Pen$akit uro#enital pada laki+laki harus dipertimban#kan seba#ai dia#nosis
bandin# "ppendi%itis( termasuk diantaran$a torsio testis( epididimitis akut( karena
n$eri epi#astrik dapat mun%ul seba#ai #ejala lokal pada a'al pen$akit ini( !esikulitis
seminalis dapat ju#a men$erupai "ppendi%itis namun dapat dibedakan den#an adan$a
pembesaran dan n$eri !esikula seminalis pada 'aktu pemeriksaan e%tal tou%her.
. Di=erti%ulitis *e%kel
Pen$akit ini menimbulkan #ambaran klinis $an# san#at mirip "ppendi%itis
a%uta. Perbedaan preoperatif han$alah se%ara teoritis dan tidak pentin# karena
21
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
22/29
Di=erti%ulitis *e%kel dihubun#kan den#an komplikasi $an# sama seperti "ppendi%itis
dan memerlukan terapi $an# sama $aitu operasi se#era.
). Intususseption
,an#at berla'anan den#an Di=erti%ulitis *e%kel( san#at pentin# untuk
membedakan Intususseption dari "ppendi%itis a%uta karena terapin$a san#at berbeda.
0mur pasien san#at pentin#( "ppendi%itis san#at jaran# diba'ah umur 2 tahun(
sedan#kan Intususseption idiopatik hampir semuan$a terjadi di ba'ah umur 2 tahun.
Pasien biasan$a men#eluarkan tinja $an# berdarah dan berlendir. *assa berbentuk
sosis dapat teraba di L. Terapi $an# dipilih pada intususseption bila tidak ada
tanda+tanda peritonitis adalah barium enema( sedan#kan terapi pemberian barium
enema pada pasien "ppendi%itis a%uta san#at berbaha$a.
5. 8hrons enteritis
*anifestasi enteritis re#ional berupa demam( n$eri L( perih( dan
leukositosis serin# dikelirukan seba#ai "ppendi%itis. ,elain itu( terdapat diare dan
anore;ia. *ual dan muntah $an# jaran#( dapat men#arahkan dia#nosis kepada
enteritis namun tidak men$in#kirkan dia#nosis "ppendi%itis a%uta.
:. Perforasi ulkus peptikum
6ejala perforasi ulkus peptikum men$erupai "ppendi%itis jika %airan
#astroduodenal men#alir ke ba'ah di daerah %ae%al. /ika perforasi se%ara spontan
menutup( #ejala n$eri abdomen ba#ian atas menjadi minimal.
9. Apiploi% appenda#itisApiploi% appenda#itis mun#kin disebabkan oleh infark 8olon sekunder dari
torsi 8olon. 6ejala dapat minimal atau terjadi #ejala abdomen $an# dapat berlan#sun#
hin##a beberapa hari. Pasien tidak tampak sakit( jaran# terjadi mual dan muntah( dan
nafsu makan tidak berubah. Terdapat n$eri tekan pada daerah $an# terkena. Pada 2)
kasus( n$eri berlan#sun# terus menerus hin##a epiploi% appenda#e $an# men#alami
infark dioperasi.
F. Infeksi saluran ken%in#
P$elonephritis a%uta( terutama $an# terletak di sisi kanan dapat men$erupai"ppendi%itis a%uta letak retroileal. asa din#in( n$eri %osto =ertebra kanan( dan
terutama pemeriksaan urine biasan$a %ukup untuk membedakan keduan$a.
1. Batu 0rethra
Bila %al%ulus tersan#kut dekat "ppendi; dapat dikelirukan den#an
"ppendi%itis retro%ae%al. &$eri alih ke daerah labia( s%rotum atau penis( hematuria(
dan atau tanpa demam atau leukositosis mendukun# adan$a batu. P$elo#rafi dapat
memperkuat dia#nosis.
11. Peritonitis Primer
22
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
23/29
Peritonitis primer jaran# men$erupai "ppendi%itis a%uta simple; namun dapat
ditemukan #ambaran $an# san#at mirip den#an peritonitis difus sekunder $an#
disebabkan oleh ruptur "ppendi;. Dia#nosis dite#akkan den#an aspirasi peritoneal.
Bila ditemukan bakteri %o%%us pada pe'arnaan 6ram( peritonitis tersebut adalah
peritonitis primer dan terapin$a adalah obatGobatan. Bila ditemukan berma%amG
ma%am bakteri( peritonitis tersebut adalah peritonitis sekunder.
12. Purpura Heno%hG,%honlein
,indrom ini biasan$a terjadi 2+3 min##u setelah infeksi ,trepto%o%%us. &$eri
abdomen merupakan #ejala $an# palin# menonjol( namun n$eri sendi( purpura dan
nephritis ju#a hampir selalu ditemukan.
13. ersiniosis
Infeksi ersinia men$ebabkan berba#ai ma%am #ejala klinik( termasuk
adenitis mesenteri%a( ileitis( %olitis dan "ppendi%itis a%uta. 0mumn$a infeksin$a
rin#an dan self limited( namun pada beberapa dapat terjadi sepsis sistemik $an#
umumnn$a san#at fatal bila tidak diobati. Ke%uri#aan pada dia#nosis preoperatif tidak
boleh menunda operasi( karena se%ara klinis "ppendi%itis $an# disebabkan oleh
ersinia tidak dapat dibedakan den#an "ppendi%itis oleh sebab lainn$a. ,ekitar )
dari kasus "ppendi%itis a%uta disebabkan oleh infeksi ersinia.
1. KelainanGkelainan #inekolo#i
0mumn$a kesalahan dia#nosis "ppendi%itis a%uta tertin##i pada 'anita
de'asa muda disebabkan oleh kelainanGkelainan #inekolo#i. "n#ka rata+rata
"ppende%tom$ $an# dilakukan pada "ppendi; normal $an# pernah dilaporkan adalah
32G) pada 'anita usia 1)G) tahun. Pen$akitGpen$akit or#an reproduksi pada
'anita serin# dikelirukan seba#ai "ppendi%itis( den#an urutan $an# terserin# adalah
PID( ruptur folikel de 6raaf( kista atau tumor o=arium( endometriosis dan ruptur
kehamilan ektopik. Laparoskopi mempun$ai peranan pentin# dalam menentukan
dia#nosis.
N Pel=i% Inflammator$ Disease >PID?Infeksi ini biasan$a bilateral tapi bila $an# terkena adalah tuba sebelah kanan
dapat men$erupai "ppendi%itis. *ual dan muntah hampir selalu terjadi pada pasien
"ppendi%itis. Pada pasien PID han$a sekitar separuhn$a.
N uptur olikel de 6raaf
7=ulasi serin# men#akibatkan keluarn$a darah dan %airan folikuler serta n$eri
$an# rin#an pada abdomen ba#ian ba'ah. Bila %airan san#at ban$ak dan berasal dari
o=arium kanan( dapat dikelirukan den#an "ppendi%itis. &$eri dan n$eri tekan a#ak
difus. Leu%ositosis dan demam minimal atau tidak ada. Karena n$eri ini terjadi pada
perten#ahan siklus menstruasi( serin# disebut mittels%hmer@.
23
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
24/29
3.: K7*PLIK",I
Komplikasi $an# palin# serin# ditemukan adalah perforasi( baik berupa
perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks $an# telah men#alami perdindin#an
sehin##a berupa massa $an# terdiri atas kumpulan apendiks( sekum( dan letak usus
halus. Komplikasi usus buntu ju#a dapat meliputi infeksi luka( perlen#ketan( obstruksi
usus( abses abdomenpel=is( dan jaran# sekali dapat menimbulkan kematian.
3.9 PA&"T"L"K,"&""&
Penatalaksanaan pasien "ppendi%itis a%uta $aitu 1(2(3(5(:
1. Pemasan#an infus dan pemberian kristaloid untuk pasien den#an #ejala klinis
dehidrasi atau septikemia.
2. Puasakan pasien( jan#an berikan apapun per oral
3. Pemberian obat+obatan anal#etika harus den#an konsultasi ahli bedah.. Pemberian antibiotika i.=. pada pasien $an# menjalani laparotomi.
). Pertimban#kan kemun#kinan kehamilan ektopik pada 'anita usia subur dan
didapatkan beta+h86 positif se%ara kualitatif.
Bila dilakukan pembedahan( terapi pada pembedahan meliputiJ antibiotika
profilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai pada kasus akut( di#unakan sin#le
dose dipilih antibiotika $an# bisa mela'an bakteri anaerob.
Teknik operasi "ppende%tom$ - 1(2(5(9
a. 7pen "ppende%tom$
1. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
2. Dibuat sa$atan kulit-
Hori@ontal 7bliue
24
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
25/29
3. Dibuat sa$atan otot( ada dua %ara-
a. Parare%tal Paramedian
,a$atan in%isi pada =a#inae tendinae *. re%tus abdominis lalu otot
disisihkan ke medial. as%ia diklem sampai saat penutupan =a#ina *. re%tus
abdominis karena fas%ian$a ada 2 a#ar tidak tertin##al pada 'aktu penjahitan.
Bila $an# terjahit han$a satu lapis fas%ia saja( dapat terjadi hernia %i%atri%alis.
b. *% Burne$ 4e%hsels%hnitt mus%le splittin#
,a$atan berubah+ubah sesuai serabut otot.
1. In%isi apponeurosis *. 7bliuus abdominis e;ternus dari lateral ataske medial ba'ah.
2. ,plittin# *. 7bliuus abdominis internus dari medial atas ke lateral
ba'ah.
3. ,plittin# *. trans=ersus abdominis arah hori@ontal.
. Peritoneum dibuka.
). 8ae%um di%ari kemudian dikeluarkan kemudian taenia libera ditelusuri untuk
men%ari "ppendi;. ,etelah "ppendi; ditemukan( "ppendi; diklem den#an klem
25
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
26/29
Bab%o%k den#an arah selalu ke atas >untuk men%e#ah kontaminasi ke jarin#an
sekitarn$a?.
"ppendi; dibebaskan dari mesoappendi; den#an %ara-
*esoappenddi; ditembus den#an sonde ko%her dan pada kedua sisin$a(
diklem( kemudian dipoton# di antara 2 ikatan."ppendi; den#an hati+hati dian#kat a#ar mesenteriumn$a tere#an#. Klem
Bab%o%k melin#kari appenddi; dan satu klem dimasukkan le'at mesenterium
seperti pada #ambar. 8ara lainn$a ialah den#an men#klem ujun# bebas
mesenterium di ba'ah ujun# appenddi;. "ppendi; tak boleh terlalu ban$ak diraba
dan dipe#an# a#ar tidak men$ebarkan kontaminasi.
5. "ppendi; di klem pada basis >supa$a terbentuk alur sehin##a ikatan jadi lebih kuat
karena mukosa terputus sambil membuan# fe%alith ke arah 8ae%um?. Klem
dipindahkan sedikit ke distal( lalu bekas klem $an# pertama diikat den#an benan#
$an# diabsorbsi >supa$a bisa lepas sehin##a tidak terbentuk ron##a dan bila terbentuk
pus akan masuk ke dalam 8ae%um?.
:. "ppendi; dipoton# di antara ikatan dan klem( puntun# diberi betadine.
9. Pera'atan puntun# "ppendi; dapat dilakukan den#an %ara-
a. Dibuat jahitan tabak sak pada 8ae%um( puntun# "ppendi; diin=ersikan ke
dalam 8ae%um. Tabak sak dapat ditambah den#an jahitan Q.
b. Puntun# dijahit saja den#an benan# $an# tidak diabsorbsi. esiko
kontaminasi dan adhesi.
%. Bila prosedur ab tidak dapat dilaksanakan( misaln$a bila puntun# rapuh(
dapat dilakukan penjahitan 2 lapis seperti pada perforasi usus.
F. Bila no.: tidak dapat dilakukan( maka "ppendi; dipoton# dulu( baru dilepaskan
dan mesenteriolumn$a >retro#rade?.
1. Dindin# abdomen dijahit lapis demi lapis.
b. Laparos%opi% "ppende%tom$Laparos%op$ dapat dipakai seba#ai sarana dia#nosis dan terapeutik untuk
pasien den#an n$eri akut abdomen dan suspek "ppendi%itis a%uta. Laparos%op$
san#at ber#una untuk pemeriksaan 'anita den#an keluhan abdomen ba#ian ba'ah.
Den#an men##unakan laparos%ope akan mudah membedakan pen$akit akut
#inekolo#i dari "ppendi%itis a%uta.1
3.F K7*PLIK",I P7,T 7PA",I1
1. istel berfae%es "ppendi%itis #an#renosa( maupun fistel tak berfae%esJ
karena benda asin#( tuber%ulosis( "ktinomikosis.
26
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
27/29
2. Hernia %i%atri%alis.
3. Ileus
. Perdarahan dari traktus di#esti=us- keban$akan terjadi 2G2: jam setelah
"ppende%tom$( kadan#Gkadan# setelah 1G1 hari. ,umbern$a adalah e%h$mosis dan
erosi ke%il pada #aster dan jejunum( mun#kin karena emboli retro#rad dari sistem
porta ke dalam =ena di #aster duodenum.
3.1 P76&7,I,2
*ortalitas dari "ppendi%itis di 0," menurun terus dari F(F per 1.
pada tahun 1F3F sampai (2 per 1. pada tahun 1F95. aktor+ faktor $an#
men$ebabkan penurunan se%ara si#nifikan insidensi "ppendi%itis adalah sarana
dia#nosis dan terapi( antibiotika( %airan i.=.( $an# semakin baik( ketersediaan darah
dan plasma( serta menin#katn$a persentase pasien $an# mendapat terapi tepatsebelum terjadi perforasi.
BAB I?
KESIMPULAN
"ppendi%itis adalah peradan#an akut pada "ppendi; =ermi%ularis $an#
disebabkan oleh bakteria $an# di%etuskan oleh beberapa faktor pen%etus. "ppendi;
merupakan deri=at ba#ian dari mid#ut( $an# lokasi anatomisn$a dapat berbeda tiap
indi=idu. "ppendi%itis merupakan kasus bedah akut abdomen $an# palin# serin#
27
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
28/29
ditemukan. aktor+faktor pen%etus terjadin$a apendisitis adalah obstruksi( bakteri(
ke%enderun#an familial dan faktor ras serta diet.
Proses pene#akan dia#nosis pada kasus appendi%itis $aitu meliputi anamnesis(
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjan#. 6ejala klinis appendi%itis meliputi
n$eri perut( anore;ia( mual( muntah( n$eri berpindah( dan #ejala sisa klasik berupa
n$eri periumbilikal kemudian anore;iamualmuntah kemudian n$eri berpindah ke
L kemudian demam $an# tidak terlalu tin##i. Tanda klinis $an# dapat dijumpai
dan manu=er dia#nostik pada kasus "ppendi%itis adalah o=sin#s si#n( Psoas si#n(
7bturator si#n( Blumber#s si#n( 4ahls si#n( Bald'in test( Dunph$s si#n( Defen%e
mus%ulare.
Penatalaksanaan pada kasus apendisitis akut sebenarn$a lebih men#arah pada
penan#anan operatif $aitu den#an appende%tom$.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lall$ KP( 8o; 8,( "ndrass$ /( "ppendi;. In- ,abiston Te;book of ,ur#er$.
1:th edition. Ad-To'nsend 8*( Beau%hamp D( A=ers B*( *atto; KL.
Philadelphia- Alse=ier ,aunders. 2- 1391+F3
2. /affe B*( Ber#er DH. The "ppendi;. In- ,%h'art@s Prin%iples of ,ur#er$
!olume 2. 9th edition. Ad- Bruni%ardi 8( "ndersen DK( Billiar T( Dunn DL(
Hunter /6( Pollo%k A. &e' ork- *%6ra' Hill 8ompanies In%. 2)-111F+3
28
-
8/17/2019 Case Appendisitis (Bedah)
29/29
3. 4a$ L4. "ppendi;. In- 8urrent ,ur#i%al Dia#nosis R Treatment. 11 edition.
Ad-4a$ L4. Dohert$ 6*. Boston- *%6ra' Hill. 23-559+:2
. Human "natom$ 2). etrie=ed at 7%tober 2th 211 rom- http-'''
.talkori#ins.or#fas=esti#es=ermiformS"ppendi;.jp#
).
http-'''.med.unifi.itdidonlineanno!%lin%hirI8asi%lini%i8aso1"ppendi%itis1;.
jp#
5. Allis H( &athanson LK. "ppendi; and "ppende%tom$. In - *ain#ots
"bdominal 7perations !ol II. 1th edition. Ad- Qinner *j( ,%h'art@ ,I( Allis H(
"shle$ ,4( *%adden D4. ,in#apore- *%6ra' Hill 8o. 21- 11F1+222
: ,o$bel DI. "ppedi; In- ,ur#er$ Basi% ,%ien%e and 8lini%al A=iden%e !ol 1.
Ad- &orton /"( Bollin#er ( 8han# "A( Lo'r$ ,( *ul=ihill ,/( Pass HI( Thompson
4. &e' ork- ,prin#er !erla# In%. 2- 5:+529 Prin@ "( *adura /". "ppendi%itis and "ppendi%eal "bs%ess. In- *aster$ of
,ur#er$ !ol II. th edition. Ad- Baker /( is%er /A. Philadelphia. Lippin%ott 4illiams
R 4ilkins. 21- 155+:9
F Hardin D*. "%ute "ppendi%itis- e=ie' and 0pdate. "meri%an "%adem$ of
amil$ Ph$si%ian &e's and Publi%ation. 1FFFJ5- 22:+3. etrie=ed at 7%tober 2th
211. rom- http-'''.aafp.or#afpFF111ap22:.html
1. http-'''[email protected]#ifsnaturesplatform.#if
11. 7'en TD( 4illiams H( ,tiff 6( /enkinson L( ees BI. A=aluation of the
"l=arado s%ore in a%ute "ppendi%itis. etrie=ed at /une 2)th 2:. rom-
http-'''.pubmed%entral.nih.#o=pi%render.f%#iartidE12F99FRblobt$peEpdf