buyer behavior_woman on hijup

14
MATA KULIAH BUYER BEHAVIOR HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELANJA ONLINE TERHADAP HASRAT DAN KEGALAUAN PEREMPUAN DI INDONESIA Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women Dosen Pengajar: Sri Gunawan, DBA. Gancar Candra Premananto, SE, MSi Disusun Oleh : Irawan Ardiansyah, ST 041314353044 Heri Cahyo Bagus Setiawan 041314153015 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2014

Upload: irawanardiansyah

Post on 23-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

woman behaviour studies at HijUp.com

TRANSCRIPT

Page 1: Buyer Behavior_Woman on HijUp

MATA KULIAH BUYER BEHAVIOR

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BELANJA ONLINE TERHADAP

HASRAT DAN KEGALAUAN PEREMPUAN DI INDONESIA

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Dosen Pengajar: Sri Gunawan, DBA.

Gancar Candra Premananto, SE, MSi

Disusun Oleh : Irawan Ardiansyah, ST

041314353044 Heri Cahyo Bagus Setiawan

041314153015

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2014

Page 2: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Hubungan Antara Perilaku Belanja Online Terhadap Hasrat Dan Kegalauan Perempuan di Indonesia

PENDAHULUAN Latar Belakang

Dinamisnya kondisi perubahan di masyarakat akibat pemanfaatan teknologi komunikasi yang semakin intensif telah mengubah perilaku perempuan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menjadi manusia yang lebih independen dan terbuka terhadap masuknya pengaruh luar. Bisa dikatakan pesatnya kemajuan teknologi nyaris telah mengubah gaya hidup perempuan Indonesia di perkotaan Indonesia saat ini. Bahkan hasrat impian maupun kegalauan mereka sangat dipengaruhi oleh pergeseran yang terjadi akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat. Hal ini terlihat pada perubahan perilaku perempuan saat berbelanja. Mereka mulai beralih dari yang biasanya berbelanja di mal-mal convencience menjadi ke toko-toko online di internet. Belanja online di Indonesia sangat berkembang dengan meningkatnya pengguna media sosial hingga situs-situs e-commerce. Berbagai macam situs e-commerce baik yang berkonsep mal online atau department store online menawarkan produk apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat. Produk rumah tangga, gadget, fashion, kosmetik, bahkan telur pun bisa dijual di internet karena luasnya peluang berbelanja praktis melalui e-commerce. Nilai e-commerce di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 130 miliar dollar AS pada 2016. Ini diungkap oleh CEO Southeast Asia Lazada, Maximillian Bittner.1

Salah satu lini produk yang paling dicari dan diminati oleh konsumen perempuan Indonesia adalah produk fashion. Hal ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas pertengahan September lalu. Sebanyak 33,5 persen responden pernah berbelanja online. Barang yang mereka beli adalah produk fashion atau pakaian, termasuk aksesori dan sepatu (60,8 persen). Dalam bertransaksi, hampir sekitar 70 persen konsumen belanja online di Indonesia memilih transfer uang sebagai cara pembayaran. Lebih dari separuh (57,4 persen) responden memilih membayar dengan cara transfer. Sebanyak 11,5 persen memakai kartu kredit dan 13,1 persen membayar lunas saat barang diantar (cash on delivery).2

Rumusan Masalah

Apa hubungan antara perilaku belanja online (terutama produk fashion) dengan hasrat dan kegalauan perempuan di Indonesia?

Tujuan Penulisan Makalah

- Untuk memahami kebutuhan, keinginan dan kecemasan perempuan - Untuk mengetahui motif dari perilaku belanja perempuan

1 http://tekno.kompas.com/read/2013/01/24/06513365/Belanja.Online.Orang.Indonesia.Lebih.Suka.Bayar.Tunai?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp 2 http://tekno.kompas.com/read/2012/10/05/02371027/prospek.belanja.quotonlinequot

Page 3: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Teori

Definisi Belanja Pada mulanya belanja hanya merupakan suatu konsep untuk menunjukkan suatu sikap

untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-harinya dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Pada saat ini kata belanja itu sendiri telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat kelas ekonomi tertentu.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kebiasaan belanja sesungguhnya adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluannya sehari-sehari dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut yang mana aktivitas ini sering dilakukan individu secara berulang-ulang.

Psikologi Wanita3

- Wanita menggunakan kata-kata untuk memperlihatkan partisipasi dan membangun hubungan, hal itu merupakan bentuk dari penghargaan.

- Wanita bersifat multitasking, banyak pekerjaan dalam satu waktu. - Wanita berfikir secara lisan, mrenggunakan suara sebagai bentuk utama dari ekspresi. - Wanita butuh bicara untuk mengeluarkan “ganjalan” yang ada di hatinya. - Wanita dapat berbicara banyak topik dalam satu obrolan.

Emosional4 Motif pembelian barang berkaitan dengan emosi seseorang. Biasanya konsumen

membeli barang hanya karena pertimbangan kesenangan indera atau bisa juga karena ikut-ikutan. Berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Tambunan (2001), maka dapat disimpulkan bahwa aspek yang terkait dengan gaya hidup konsumtif yaitu keinginan untuk mengkonsumsi secara berlebihan, pemborosan, inefisiensi biaya, pengenalan kebutuhan dan emosional yang dimiliki oleh individu tersebut.

Tiga kebutuhan Emosi Dasar Manusia5 Menurut psikolog, ada tiga jenis emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Jika ketiga

emosi dasar ini telah dimiliki, maka manusia akan tenang dan dapat berkembang. Tiga emosi dasar tersebut adalah:

1. Rasa aman, dimana manusia merasa tidak takut kehilangan atau tidak terancam 2. Rasa berharga, dimana manusia merasa berguna, disayangi, diterima dan dipahami 3. Kontrol diri, dimana manusia diberi perasaan mampu melakukan sesuatu, memiliki

kebebasan untuk berekspresi hingga mengambil keputusan.

Bagi pemasar memahami dari faktor psikologi menjadi penting sebelum memutuskan untuk merumuskan strategi pemasarannya. Psikologi konsumen = perilaku konsumen, menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan ”Those actions

3 Allan+Barbara. Why Men Don’t Listen and Women can’t Read Maps. 2001. Jakarta Selatan: Ufuk Publishing 4 Munandar, A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press) 5Josua Wahyudi, Iwan. 2010. Emotion for Success. Bandung: PT. Visi Anugerah Indonesia

Page 4: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Artinya perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

1. Faktor-Faktor Psikologi6

Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.

a. Motivasi Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan

kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).

b. Persepsi Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh

pikiran.Artinya, Persepsi diartikan sebagai suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima panca indera yang kemudian diubah menjadi sebuah informasi dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang informasi yang disampaikan.

c. Belajar Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan

dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.Perubahan dalam konten atau organisasi memori atau perilaku jangka panjang (Hasil pengolahan informasi).

d. Kepercayaan dan Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.

Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

2. Perilaku Konsumsi Wanita7

a. Konsumsi Konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan

barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.

6 Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Indonesia: PT. Indeks 7 Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan Iklan Yang Efektif . http://dgi-indonesia.com/wp-

content/uploads/2009/11/dkv04060201.pdf. Diakses 12 Juli 2014.

Page 5: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Manusia menginginkan agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. “konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.” Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi langsung dan konsumsi tak langsung. Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakai oleh pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung merupakan pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi langsung. Istilah konsumsi berasal dari bahasa latin, yaitu consumer yang artinya menghabiskan atau menggerogoti. Kemudian diterjemahkan kedalam bahasa inggris menjadi consumption yang berarti menghabiskan atau mengurangi.Dalam ilmu ekonomi, para ahli mendefinisikan konsumsi dengan berbagai sudut pandang. Namun pada pokoknya sama, konsumsi adalah kegiatan yang ditujukan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan sekaligus atau bertahap untuk memenuhi kebutuhan.

Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Sedangkan, tindakan manusia yang selalu menggunakan barang dan jasa untuk konsumsi disebut perbuatankonsumtif. Kegiatan konsumsi selalu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur lagi. Misalnya, makan, minum, pakaian, kendaraan, menonton televisi, rekreasi, dan lain-lain.

b. Perilaku Konsumen

Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Artinya, perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Page 6: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

c. Konsumen wanita Konsumen, setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.

Menurut Kamus Advance Oxford Konsumen diartikan sebagai “person who uses goods those which direcly satisfied human needs and desire” dan dibagi menjadi 2 (dua) yakni sebagai berikut:

- Konsumen individual

Konsumen yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, biasanya Konsumen Individual bebas membeli barang dengan sedikit bahkan tanpa pengaruh dari orang lain, konsumen jenis ini yang disebut sebagai ultimate konsumen. - Konsumen Institusional

Konsumen jenis ini pembelian barang yang dilakukan bukan untuk menuhi kebutuhannya sendiri namun untuk memenuhi kebutuhan orang ketiga/orang banyak atau untuk keperluan produksi dari barang-barang tertentu, pada konsumen jenis ini pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang diambil melalui banyak pertimbangan dan dipengaruhi oleh banyak orang.

METODOLOGI Penulisan makalah ini menggunakan hasil dari riset yang telah dilakukan oleh

MarkPlus Insight sejak tahun 2010 - 2013 terhadap perempuan-perempuan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kuantitatif (dengan interview secara langsung dengan metode random sampling) dan kualitatif (melalui diskusi fokus grup diantara responden yang telah diwawancarai dan ditemui secara random sampling).

Kriteria Responden

- Perempuan - SAS A1, A2, B, C1 dan C2 - Umur 15-50 tahun

Distribusi Sampel

Sebanyak 2150 perempuan diambil dari 10 kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Denpasar, Palemang, Pekanbaru dan Banjarmasin.

Page 7: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Kata Kunci

a. Informasi standart - Profil demografis (gender, usia, pekerjaan, kelas ekonomi sosial) - Rasa kecemasan dan keinginan perempuan berdasarkan segmen dan profil - Nilai dan perhatian para perempuan (kesehatan, kecantikan, isu

pernikahan) b. Perempuan dan media

- Kebiasaan perempuan terhadap media (frekuensi untuk mengakses media cetak dan media elektronik)

- Frekuensi untuk mengakses media elektronik (melihat TV, mendengarkan radio)

- Frekuensi membaca media cetak (majalah, koran, tabloid) - Perempuan dan media sosial (aktivitas dan frekuensi dalam mengakses

media sosial tersebut) - Sumber informasi yang paling penting bagi perempuan

c. Perempuan dan komunitas - Keterlibatan perempuan dalam aktivitas komunitas

d. Perempuan dan hal yang berhubungan dengan finansial - Perempuan dan manajemen keuangan keluarga - Perempuan dan perilaku keuangan - Perempuan dan keputusan membeli

e. Perempuan dan kebiasaan belanja - Perempuan dan produk harian yang dibayar - Perempuan dan belanja online - Perempuan dan e-commerce

f. Perempuan dan kebiasaan mengeluarkan uang - Perempuan dan pengeluaran rutin

g. Hobi, passion dan panutan perempuan - Perempuan dan hobi mereka - Perempuan dan panutan - Tokoh masyarakat perempuan

h. Perhatian pada industri pelayanan keuangan dan asuransi - Kesadaran terhadap produk keuangan - Kepemilikan produk keuangan

i. Otomotif dan transportasi - Trasportasi harian yang digunakan - Kendaraan yang dimiliki - Rencana untuk membeli kendaraan bermotor

j. Komunikasi dan high-tech - Gadget yang dimiliki dan paling sering dipakai - Produk yang dimiliki berdasarkan teknologi - Rencana untuk membeli gadget

Page 8: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

HASIL RISET

Segmentasi perempuan Indonesia menurut riset MarkPlus inc. 8 Dari 2150 perempuan yang disurvei, lebih dari 50% perempuan Indonesia yang

memiliki impian menjadi philanthropist, karena keinginan mereka terhadap rasa aman termasuk kemapanan secara finansial, juga karakter sebagai pemberi rasa kepedulian yang kuat kepada sesama.

Gambar 01. Segmentasi Perempuan Indonesia (sumber: http://the-marketeers.com/)

Ada lima kata kunci yang mengungkapkan hasrat terpendam dan kegalauan perempuan di Indonesia, yaitu : mereka ingin Well-being, Optimism, Multitasking, Entrepreneurship, Networking, yang disingkat kelimanya menjadi WOMEN. Terdapat tiga dimensi besar dalam hasrat terpendam (desire) perempuan yaitu :

1. To keep her well being and stay optimist, dimana perempuan membutuhkan keamanan dari sisi finansial dan keluarga sehingga cukup optimis dalam menata masa depan.

2. Multitasking efficiently adalah keinginan terbesar untuk menyeimbangkan antara kegiatan domestik dengan karir sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup mereka

3. To be a strong entrepreneur and networker yaitu keinginan terpendam untuk memperoleh pencapaian pribadi dan memiliki teman sebagai bagian dari fungsi sosial.

Kegalauan perempuan terbagi menjadi dua yaitu internal dan ekternal. Lima besar kegalauan internal perempuan di Indonesia adalah

1. Kesehatan 2. Keluarga 3. Finansial 4. Kepercayaan 5. Kecantikan

8 Winasis, Nastiti Tri. 2013. What Women Think. Jakarta:Hermawan Kertajaya

Page 9: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Empat besar kegalauan eksternal perempuan di Indonesia adalah

1. Lingkungan 2. Karir 3. Keamanan 4. Tidak punya teman

Belanja online rupanya kurang diminati di kalangan perempuan, khususnya yang kurang percaya terhadap kualitas barang dan memiliki waktu luang untuk berbelanja offline. Hanya 13,6% yang mengaku pernah berbelanja online karena tertarik barang yang ditawarkan (29,3%), alasan kepraktisan (28,3%) dan harga lebih murah (6,3%). Sementara itu ada pula kekhawatiran saat berbelanja online, seperti penipuan (39,1%), barang yang dijual tidak sesuai ekspektasi (27,5%), dan barang tidak dikirim (7,6%). Beberapa diantara perempuan muda telah mengalami penipuan “cyber crime” saat berbelanja online, baik kehilangan uang tetapi barang tidak diantar selamanya maupun barang yang diantar tidak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan.

Hipotesis

Motif konsumen perempuan di Indonesia melakukan belanja online baik itu melalui sosial media maupun toko online yang telah memiliki website sendiri, dikarenakan mereka ingin memenuhi impian dan sisi “haus” secara emosional/kegalauan mereka. Meskipun masih ada beberapa dari mereka masih ragu dan takut tertipu.

PEMBAHASAN

Pada makalah ini, Penulis mengambil sampel toko online HijUp.com untuk dipelajari karena toko ini dianggap sangat sesuai dan dapat menjawab kebutuhan dan kegalauan para perempuan di Indonesia yang ingin melakukan belanja di dunia internet. Toko online ini juga salah satu toko fashion muslimah yang terbesar di Indonesia.

Studi Kasus Website Hijup.com

HijUp.com adalah Islamic fashion e-commerce pertama di dunia yang didirikan pada tahun 2011. Dengan konsep online mall, HijUp.com menyediakan berbagai macam produk terbaik karya designer fashion muslimah Indonesia. Produk yang kami sediakan ditujukan khusus untuk wanita Muslim, dari mulai pakaian, kerudung, aksesoris dan banyak lagi yang lainnya.

Sejak awal berdiri, HijUp.com berperan sebagai perantara antara para designer dengan calon pembeli di seluruh dunia. Dengan HijUp.com para designer dapat meningkatkan keuntungan dengan lebih efisien sementara calon pembeli jadi lebih mudah mencari produk yang diinginkan.

HijUp adalah kependekan dari Hijab Up (seperti pada kata make up atau dress up). Karena kami yakin bahwa kami bisa memberikan sesuatu yang lebih kepada wanita Muslim di seluruh dunia. Bahwa Hijab tidak membatasi mereka untuk berkarya dan diakui oleh lingkungan sekitarnya. Mereka layak untuk tampil menawan dengan pakaian yang cantik dan mengikuti trend namun tetap syar’i.

Page 10: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Gambar 02. Halaman Home dari Website HijUp.com

Di halaman home toko online ini, pihak HijUp.com menampilkan menu tujuh page utama yaitu lookbook, brands, collections, sale, kids, home and living, dan blog. Ketujuh page ini merupakan gambaran dari kekhawatiran dan impian dari setiap wanita muslimah. Jika di lihat secara keseluruhan, toko online ini bertemakan fashion lifestyle perempuan muslimah. Pada bagian blog, HijUp.com menawarkan konten-konten yang bertemakan lifestyle masyarakat urban, seperti fashion, faith, inspiration, food, travel, video, creativity, dan beauty. Hal ini dimaksudkan agar konsumen betah saat berselancar di website HijUp.com ini. Tidak melulu menjual barang, namun HijUp.com juga memberikan wawasan dan mengajak konsumen untuk mengemukakan opini dan saling bertukar pendapat dengan konsumen lain melalui fitur komentar. Mereka juga dapat sharing bacaan blog ini dengan teman-teman mereka melalui media sosial yang telah disediakan pada halaman blog tersebut.

.

Gambar 03. Halaman Blog dari Website HijUp.com

Page 11: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Selain itu pada bagian landing page, pengunjung dimanjakan dengan gambar-gambar yang menarik dan menu-menu page lainnya seperti what’s new, most favourite, designer focus, mix and match, Hijup video hingga foto-foto selfie instagram dari milik konsumen perempuan yang telah membeli produk Hijup.com. Hal-hal ini sudah memenuhi tiga sifat emosi dasar manusia yaitu rasa aman, kontrol diri dan rasa berharga. Mereka menjadi tidak khawatir ditipu, menjadi tahu seperti apa gambaran jika mereka ingin memakai baju yang mereka inginkan. Dan juga mereka dapat bebas berekspresi dengan memamerkan kecantikan dan rasa kreatif mereka saat melakukan mix and match hingga terbentuknya komunitas dunia maya yang dapat saling bertukar ide terkait fashion, lifestyle dan hijab.

Gambar 04. Bagian Landing Page dari Website HijUp.com

Pada bagian bawah dari website HijUp.com ini, terdapat banyak menu yang merupakan hal yang paling dikhawatirkan dan selalu menjadi pertanyaan wajib para konsumen netizen. Menu tersebut adalah :

- Account (sign in dan register) : digunakan untuk bergabung menjadi member khusus dalam komunitas Hijabers dan ada banyak benefit yang ditawarkan jika konsumen mendaftar.

- About us (about HijUp, press, policy, term and condition, dan contact us) : digunakan untuk menunjukkan siapa HijUp.com ini, apa saja ketentuan yang berlaku hingga nomor telepon dan alamat email yang dapat dihubungi oleh konsumen yang membutuhkan.

- Customer Service (nomor telepon CS dan email) - Help ( Shopping guide, private shopping, payment guide, hijup point,

return and exchange, size guide, fabric guide dan FAQ) : merupakan halaman khusus yang membantu secara step by step para konsumen dalam menggunakan website HijUp.com, mulai dari cara mengukur pakaian, tutorial cara pemesanan, cara pembayaran hingga garansi pengembalian dan tukar barang jika mereka merasa tidak puas. HijUp point merupakan program Loyalitas untuk konsumen yang menggunakan sistem poin untuk membeli produk dari brand-brand yang ada di HijUp.com.

Page 12: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Gambar 05. Landing Page Bagian Bawah dari Website HijUp.com

Ada juga halaman lookbook dimana konsumen diberikan pilihan setelan jilbab dan pakaian muslimah dengan konsep yang bermacam-macam (seasonal). Ada yang bertemakan bunga-bunga, warna-warna pastel, ethnic hingga tema pattern yang sedang ‘booming’ di dunia. Eksekusi tampilannya pun menggunakan fotografi profesional dengan menggunakan model-model cantik sehingga membuat konsumen yang melihatnya menjadi tertarik dan ingin melihat koleksi-koleksi pakaian dari berbagai brand yang telah ada di toko online ini.

Gambar 06. Halaman LookBook dari Website HijUp.com

Page 13: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

Simpulan dan saran

Berdasarkan analisis hasil pengamatan terkait motivasi perempuan berbelanja online dan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada salah satu toko online populer perempuan Indonesia, HijUp.com, maka berikut ini adalah beberapa simpulan yang dapat diambil.

1. Perempuan di Indonesia galau akan rasa aman, rasa berharga/ingin dihargai dan rasa kontrol diri. Mereka ingin berbelanja dengan tenang tanpa adanya “cyber crime”. Adanya sistem garansi dan tukar produk merupakan hal yang dapat mengurangi kekhawatiran jika produk yang mereka beli diluar ekspektasi mereka. Perempuan juga ingin dihargai, misalnya saat mereka mengekspresikan dirinya dengan memamerkan desain mereka sendiri lalu ada yang mengomentarinya dan akhirnya mereka saling bertukar ide, sharing dan bahkan sampai mendapatkan apresiasi “likes” yang banyak dari konsumen lain.

2. Pemasar atau pemilik toko online, khususnya yang menjual produk wanita, hendaknya memenuhi ketiga emosi dasar yang berkaitan dengan hasrat/impian dan kegalauan dari perempuan di Indonesia jika mereka ingin berhasil meningkatkan penjualan. Selain itu image brand toko tersebut juga pasti akan terangkat, mengingat perempuan di Indonesia suka sharing jika mereka merasa puas saat membeli atau mencoba sesuatu yang mereka sukai. Hal ini dikarenakan perempuan menggunakan kecerdasan emosional untuk membangun hubungan yang berharga dengan orang lain. Hubungan ini dalam dan tahan lama. Mereka menyediakan jaringan word of mouth yang kuat yang bisa dimasuki pemasar.

3. Konsumen (perempuan) tetap membutuhkan adanya offline shop. Hal ini dikarenakan tipikal orang Indonesia masih suka melakukan tawar menawar dan hobi jalan-jalan ke mal. Oleh karena itu hendaknya pemasar juga memfasilitasi konsumen dengan membuat gallery atau offline store untuk tempat dimana konsumen dapat bertemu secara langsung dengan si penjual. Bisa juga digunakan sebagai tempat kumpul dan men-sharing ide ke komunitas.

Page 14: Buyer Behavior_Woman on HijUp

Understanding the Psychology and Consumption Behavior of Women

SUMBER REFERENSI

Http://tekno.kompas.com/read/2013/01/24/06513365/Belanja.Online.Orang.Indonesia.Lebih.Suka.Bayar.Tunai?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp, Diakses 12 Juli 2014.

Http://tekno.kompas.com/read/2012/10/05/02371027/prospek.belanja.quotonlinequot,

Diakses 12 Juli 2014. Hawkins. Del I. & David L. Mothersbaugh. 2013. Consumer Behavior, Building Marketing

Strategy, 12th edition. Mc Graw Hill. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Indonesia: PT.

Indeks Munandar, A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-

Press) Josua Wahyudi, Iwan. 2010. Emotion for Success. Bandung: PT. Visi Anugerah Indonesia Allan+Barbara. Why Men Don’t Listen and Women can’t Read Maps. 2001. Jakarta Selatan:

Ufuk Publishing Winasis, Nastiti Tri. 2013. Marketeers Magz: What Women Think. Jakarta: Hermawan

Kertajaya Shekar, Sheila and Iain Ellwood. 2008. Wonder Woman: Marketing Secrets for the Trillion

Dollar Customer. Palgrave Macmillan Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan Iklan Yang

Efektif . http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/11/dkv04060201.pdf. Diakses 12 Juli 2014.