bulanan-jan_feb-2015 laporan syamina- yaman, konflik yang tak kunjung usai

32
1 XVII/Januari-Februari 2015 Laporan Bulanan SYAMINA YAMAN, KONFLIK YANG TAK KUNJUNG USAI 1. Keistimewaan Yaman berdasarkan hadits Rasulullah n Rasulullah telah mengabarkan keistimewaan penduduk dan negeri Yaman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits- hadits beliau. Syaikh Abu Mush’ab As-Suri dalam tulisannya yang berjudul Posisi Strategis Yaman dalam Jihad Kontemporer 1 mengutip dari kitab-kitab hadits beberapa hadits tentang keistimewaan Yaman sebagai berikut. a. Al-Bukhari meriwatkan dalam Shalihnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi n, beliau bersabda: “Penduduk Yaman mendatangi kalian, mereka hatinya paling lunak dan nuraninya paling lembut. Fikih ada di Yaman dan hikmah juga ada di Yaman.1 Tulisan beliau tersebut dijadikan suplemen dalam buku Syam Bumi Ribath dan Jihad karya Muhammad bin Sa’id Al-Barudi, diterbitkan oleh Jazera, Solo, 2013. DAFTAR ISI ————————— YAMAN, KONFLIK YANG TAK KUNJUNG USAI — 1 1. Keistimewaan Yaman berdasarkan hadits Rasulullah n — 1 2. Fakta fakta penting Yaman terkait Jihad Kontemporer — 2 3. Geografi Yaman — 3 4. Demografi Yaman — 3 5. Sejarah Yaman — 5 6. Arab Spring — 9 7. Arab Spring di Yaman — 11 8. Kondisi Yaman Saat Ini — 12 PENYIKSAAN — 14 Cara Amerika Memperlakukan Musuhnya — 14 Apa Itu Penyiksaan? — 16 Hukum Internasional yang Melarang Penyiksaan — 17 Kronologi Pengungkapan Laporan Penyiksaan CIA — 18 Tiga Belas Teknik Penyiksaan — 19 Kesimpulan Laporan — 20 Media: Ungkap Semua Kesalahan CIA — 21 Penutup — 22 JIHAD SEPANJANG ZAMAN — 23 Definisi Jihad — 23 Tujuan Jihad — 24 Fase Pensyariatan Jihad — 25 Kaidah-Kaidah Jihad yang Tetap (Tsawabit al-Jihad) — 28 Penutup — 32 ABOUT US ————————— Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitik-beratkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected]. Seluruh laporan kami bisa diunduh di website: www. syamina.org

Upload: aljabar-max

Post on 15-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • 1 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA

    YAMAN, KONFLIK YANG TAK KUNJUNG USAI

    1. Keistimewaan Yaman berdasarkan hadits Rasulullah nRasulullah telah mengabarkan keistimewaan penduduk

    dan negeri Yaman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits beliau. Syaikh Abu Mushab As-Suri dalam tulisannya yang berjudul Posisi Strategis Yaman dalam Jihad Kontemporer1 mengutip dari kitab-kitab hadits beberapa hadits tentang keistimewaan Yaman sebagai berikut.

    a. Al-Bukhari meriwatkan dalam Shalihnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi n, beliau bersabda: Penduduk Yaman mendatangi kalian, mereka hatinya paling lunak dan nuraninya paling lembut. Fikih ada di Yaman dan hikmah juga ada di Yaman.

    1 Tulisan beliau tersebut dijadikan suplemen dalam buku Syam Bumi Ribath dan Jihad karya Muhammad bin Said Al-Barudi, diterbitkan oleh Jazera, Solo, 2013.

    DAFTAR ISI YAMAN, KONFLIK YANG TAK KUNJUNG USAI 11. Keistimewaan Yaman berdasarkan hadits

    Rasulullah n 12. Fakta fakta penting Yaman terkait Jihad

    Kontemporer 23. Geografi Yaman 34. Demografi Yaman 35. Sejarah Yaman 56. Arab Spring 97. Arab Spring di Yaman 118. Kondisi Yaman Saat Ini 12PENYIKSAAN 14Cara Amerika Memperlakukan Musuhnya 14Apa Itu Penyiksaan? 16Hukum Internasional yang Melarang Penyiksaan 17Kronologi Pengungkapan Laporan Penyiksaan CIA 18Tiga Belas Teknik Penyiksaan 19Kesimpulan Laporan 20Media: Ungkap Semua Kesalahan CIA 21Penutup 22JIHAD SEPANJANG ZAMAN 23Definisi Jihad 23Tujuan Jihad 24Fase Pensyariatan Jihad 25Kaidah-Kaidah Jihad yang Tetap (Tsawabit al-Jihad) 28Penutup 32

    ABOUT US Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian SYAMINA (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman.

    Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman.

    Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitik-beratkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal.

    Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected].

    Seluruh laporan kami bisa diunduh di website: www.syamina.org

  • 2 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAb. Tercantum dalam Musnad Imam Ahmad secara

    marfu. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah n bersabda: Akan keluar dari Aden Abyan 12.000 orang yang mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang terbaik antara aku dan antara mereka.

    c. Tercatat di dalam Sunan Abu Daud bahwa Rasulullah n bersabda: Pada akhirnya akan ada banyak kumpulan tentara: ada di Syam, Yaman, dan Irak. Ibnu Hawalah berkata: Pilihkan untukku wahai Rasulullah jika aku menjumpai kondisi itu. Beliau menjawab: Engkau harus bergabung dengan tentara yang ada di Syam. Karena Syam adalah bumi pilihan Allah. Allah memilih para hamba pilihannya ke sana. Jika kalian tidak mau, kalian harus bergabung dengan tentara yang ada di Yaman. Berilah minum dari sisa air hujan kalian. Karena Allah berjanji kepadaku akan menjaga Syam dan para penduduknya.

    d. Dalam musnad juga tercatat riwayat dari Rasulullah n: Sesungguhnya aku mendapati nafas Ar-Rahman berasal dari arah Yaman. Sebagian ulama menakwilkan nafas Ar-Rahman dengan makna jalan keluar yang Allah berikan kepada penduduk Yaman atas kesulitan-kesulitan yang menimpa umat Islam.

    e. Apa yang diriwayatkan dari beliau n dalam doanya: Ya Allah berkahilah kami di Syam kami dan Yaman kami. Para sahabat bertanya, Bagaimana dengan di Nejd kami wahai Rasulullah? Beliau berkata, Ya Allah berkahilah kami di Syam kami dan Yaman kami, Para sahabat mengulangi pertanyaannya, Bagaimana dengan Nejd kami wahai Rasulullah? Beliau berkata, Ya Allah berkahilah kami di Syam kami dan Yaman kami. Para sahabat kembali bertanya, Bagaimana kalau di Nejed kami wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Dari sanalah banyak fitnah, dari sanalah muncul tanduk syetan.

    2. Fakta fakta penting Yaman terkait Jihad Kontemporer Dalam tulisan yang sama Syaikh Abu Mushab

    As-Suri menjelaskan dan memberikan analisis tentang fakta-fakta penting Yaman terkait dengan

    jihad kontemporer. Beliau menekankan agar para ulama menjelaskan fakta-fakta penting tersebut umumnya kepada umat Islam dan khususnya kepada para pemuda Yaman, mujahidin Yaman dan pelopor shahwah (kebangkitan) di Yaman dan kemudian mereka harus melaksanakan haknya. Fakta-fakta penting tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut.2

    a. Penduduk Yaman (dengan memasukkan Jazan dan Najran yang sekarang menjadi bagian kerajaan Arab Saudi) merupakan mayoritas terbesar (sekitar 75%) dari penduduk di Jazirah Arab.

    b. Dari sisi pertanian, kecukupan gizi dan tanah subur yang produktif di Yaman, merupakan lebih dari 75% dari seluruh tanah produktif di Jazirah Arab.

    c. Alam pegunungan yang masih terjaga di Yaman, menjadikannya sebagai benteng alam yang kokoh bagi seluruh penduduk Jazirah Arab, bahkan bagi seluruh wilayah Timur Tengah.

    d. Kekuatan dan kapasitas untuk berperanng yang dimiliki oleh penduduk Yaman. Struktur kesukuan yang solid, kekuatan, keberanian, dan cinta perang yang dimiliki para penduduk Yaman merupakan realita nyata sejak zaman dahulu.

    e. Tersebar-luasnya senjata dan amunisis di negeri Yaman dengan segala bentuknya. Hal ini terjadi karena beberapa hal: tradisi kesukuan yang suka membanggakan senjata; simpanan senjata yang ditinggalkan orang-orang komunis di Yaman Selatan; dan ramainya perdagangan senjata di pantai-pantai seberang Tanduk Afrika.

    f. Perbatasan negara Yaman yang terbuka memberikan kebebasan bergerak dan manuver militer. Perbatasan tersebut berupa pegunungan dan gurun-gurun disebelah utara yang terdapat banyak jalan menuju seluruh Jazirah Arab. Luas wilayah pegunungan dan gurun tersebut lebih dari 4000 km persegi. Di bagian barat dan selatan terdapat garis pantai mulai dari Laut Merah, Teluk Oman dan Laut Arab yang panjangnya lebih dari 3000 km.

    2 Idem

  • 3 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAg. Alam kebebasan dan kemerdekaan yang dimiliki

    oleh penduduk Yaman. Mereka tidak menjadi tawanan, korban pembiusan dan penguasaan psikologis sebagaimana kondisi mayoritas pendudk Jazirah Arab lainnya. Alam kebebasan ini terbentuk oleh keterbukaan budaya dan ilmu; beragamnya orientasi; adanya berbagai gerakan pemikiran secara umum; gerakan Islam; gerakan dakwah; dan gerakan jihad.

    h. Kemiskinan yang merata pada mayoritas penduduk Yaman, ditambah dengan perasaan terzalimi dan tertipu, merupakan inti mesin penggerak perjuangan yang tersembunyi. Kondisi ini harus diarahkan dengan pengarahan Islami, syari, dan benar, sehingga dapat memjadi faktor strategi penting dalam menggerakkan orang-orang untuk berjihad guna mengembalikan hak dan kompetensi mereka sebagai penduduk Yaman yang diistimewakan oleh Rasulullah n.

    3. Geografi YamanYaman terletak di sudut barat daya semenanjung

    Arab yang berbatasan dengan Saudi Arabia dan Oman. Laut Merah di bagian barat dan teluk Aden di selatan memisahkan Yaman dengan Tanduk Afrika. Bab el Mandeb, selat dengan lebar 18 mil yang menghubungkan dua lautan ini, merupakan jalur pelayaran minyak tersibuk keempat di dunia, dan dianggap sebagai chokepoint transit minyak dunia oleh Departemen Energi AS. Sekitar 3,3 juta barel minyak dari Teluk Persia melewati selat ini setiap hari dalam perjalanan ke Eropa dan Amerika Utara.3

    Meskipun Yaman menawarkan medan yang sangat bervariasi, negeri ini secara umum miskin sumber daya. Tanah yang subur kurang dari 3 persen, dan rata-rata curah hujan tahunan hanya 15 inci. Di Yaman tidak ada sungai permanen, dan kurang dari 1 persen lahan di Yaman yang ditanami tanaman permanen. Sebagian besar lahan pertanian yang berharga digunakan untuk menumbuhkan qat, sebuah tanaman semi-narkotika yang menguntungkan tetapi tidak bergizi yang telah menjadi pokok kehidupan sehari-hari dan bisnis sepanjang sejarah Yaman. Negara ini memiliki cadangan energi terbukti yang rendah; Departemen

    3 Michael Makovsky, Blaise Misztal, dan Jonathan Ruhe, Fragility and Extremism in Yemen, A Case Study of The Stabilizing Fragile States Project, Bipartisan Policy Center, Januari 2011.

    Energi AS mengklaim cadangan minyak sekitar 3 miliar barel, meskipun pemerintah Yaman baru-baru ini memperkirakannya 11,9 miliar barel. Yaman juga memiliki sekitar 480 miliar meter kubik cadangan gas alam terbukti.4

    Interior dari bagian utara dan barat negeri ini -umumnya disebut sebagai Yaman bagian atas (Upper Yemen)terutama berupa wilayah dataran tinggi yang gersang dengan relatif sedikit sumber daya alam dan sedikit lahan pertanian beririgasi. Mayoritas penduduk Yaman terletak di wilayah ini, termasuk kota-kota besar seperti Sanaa (ibukota Yaman) dan Taizz (kota terbesar ketiga). Wilayah pesisir di bagian selatan dan timur negara itu -dan dataran rendah Laut Merah di baratjauh lebih subur. Daerah ini sering disebut sebagai Yaman bagian bawah (Lower Yemen), dan kota pelabuhan Aden merupakan daerah perkotaan utamanya. Akhirnya, hamparan yang membentang di bagian timur negara itu sebagian besar adalah gurun panas terik yang jarang penduduknya, tetapi di dalamnya terkandung porsi yang signifikan dari cadangan minyak dan gas alam. Yaman dibagi menjadi 21 provinsi, yang sering disebut sebagai gubernuran.5

    4. Demografi YamanDengan 23 juta penduduk, Yaman merupakan

    negara kedua terpadat di Semenanjung Arab setelah Arab Saudi. Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat pertumbuhan yang cepat yangmana penduduk negara itu telah berlipat dua kali dalam rentang hanya dua dekade. Sementara perebutan sumber daya telah menjadi penyebab yang lebih besar terjadinya konflik diantara penduduk Yaman daripada sektarian, terutama bila dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah lainnya, ada perpecahan sektarian geografis yang lembut di dalam negeri itu. Sebagian besar penduduk Yaman bagian atas, termasuk sebagian dari ibukota, menampilkan populasi mayoritas Zaydis, sebuah sekte Syiah yang membentuk sekitar 40 persen dari keseluruhan penduduk di negara itu. Sadah di Yaman utara yang merupakan jantung bagi orang-orang Zaidi adalah tempat pemberontakan yang sedang berlangsung terhadap rezim, tetapi keluhan yang mendasarinya adalah lebih banyak terkait politik dan ekonomi

    4 Idem5 Idem

  • 4 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA

    daripada sektarian. Yaman bagian bawah dan padang pasir terpencil di Timur sebagian besar berpenduduk Syafiiyah, aliran Sunni yang membentuk antara setengah sampai dua-pertiga dari total penduduk Yaman.

    Secara etnis, sebagian besar orang Yaman adalah beretnis Arab, namun rezim telah menyambut

    Peta fisik Yaman

    sejumlah besar pengungsi Afro-Arab yang berasal dari tetangga dekat Tanduk Afrika. Menurut perhitungan pemerintah, lebih dari 800.000 warga Somalia berada di Yaman, banyak dari mereka adalah pengungsi di kamp-kamp kumuh di selatan. Meskipun Yaman tidak pernah memiliki perpecahan etnis yang mendalam, retakan bisa mulai terbentuk jika negara tersebut menjadi semakin tidak stabil.

    Diagram pembagian penduduk Yaman berdasarkan agama dan etnik

  • 5 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA5. Sejarah Yaman

    Peradaban dan budaya orang-orang Yaman telah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu. Namun disisi lain, Yaman modern, lebih memperlihatkan konstruksi kartografis daripada negara-bangsa yang terpadu. Yaman modern yang merupakan penggabungan dari beberapa entitas sejarah, muncul ketika negara Yaman Utara -yang menempati sebagian besar Yaman bagian atas, sebagian dari Yaman bagian bawah dan pesisir Laut Merahmenyerap Yaman Selatan yang sebelumnya independen, pada tahun 1990. Baik Yaman bagian atas maupun bagian bawah mengalami beberapa dekade konflik internal, yang terjadi karena mereka merupakan komunitas dan suku-suku yang bervariasi yang telah diperintah dengan berbagai tingkat kontrol dari tempat-tempat yang berbeda seperti Taizz, Sanaa, Aden, Bombay, Istanbul dan London.

    Masa lalu yang bermasalah ini tercermin dalam ketidakpastian dan kerapuhan Yaman masa kini: pemerintah pusat tidak efektif, kesukuan yang kuat, pemberontakan di utara negara itu, keinginan pemisahan di selatan, dan pertumbuhan yang semakin pesat dari cabang Al-Qaeda dalam beberapa provinsi.

    a. Yaman Utara: dari Imamah sampai Republik Arab, 1911-1990

    z Pemerintahan Utsmaniyah dan Imamah, 1911-1962

    Secara historis, wilayah Yaman bagian atas telah didominasi oleh dua konfederasi suku besar (Hashid dan Bakil), dan berada di bawah kendali intermiten dari Kekhalifahan Utsmaniyah mulai tahun 1872. Pada tahun 1911, setelah perang yang sengit antara pasukan Utsmaniyah dengan suku-suku dataran tinggi, Istanbul menandatangani Perjanjian Daan dengan Imam Zaidi, Yahya Mahmud al-Mutawakkil, yang memberikan kekuasan pribadi terakhir pada sebagaian besar Yaman bagian atas. Setelah disintegrasi Kekhalifahan Utsmaniyah pada tahun 1918, Yahya mengubah wilayah ini menjadi negara Yaman independen modern pertama, dengan ibukotanya di Taizz. Kerajaan Mutawakkiliyah di Yaman (sering disebut sebagai Yaman Utara) secara resmi merupakan pemerintahan teokrasi oleh seorang Imam Zaidi. Suksesi imam seharusnya ditentukan oleh dewan tetua Zaidi, tetapi Yahya

    hanya menunjuk putra sulungnya Ahmad sebagai penggantinya. Yahya menghabiskan sebagian besar waktu pada tahun 1920-an dan 1930-an untuk membangun hubungan dengan Fasis Italia dalam upaya mendapatkan perlindungan dan memperluas Imamah Zaidi-nya dengan mengorbankan para tetangganya. Namun, ia ditentang oleh Inggris di selatan, Saudi di utara dan suku-suku Yaman hampir di semua wilayah.

    Berbasis di dan sekitar dataran tinggi gersang Yaman bagian atas, kerajaan Yahya miskin sumber daya, tetapi kaya dalam jumlah penduduk, setidaknya dibandingkan dengan tetangga-tetangga terdekatnya. Campuran ini memberikan resep bagi Yaman modern untuk mengatur tradisi dan institusi. Imamah ini didasarkan, setidaknya dalam teori, hukum Islam (syariah), tetapi konfederasi suku besar di kawasan inidan seiring dengan status yang dinikmati oleh para pemimpin suku (syekh)meyakinkan bahwa banyak orang dalam kerajaannya masih menganut hukum adat kesukuan (urf qabal). Meskipun hukum-hukum adat ini membantu menengahi dan menyelesaikan sengketa antar-suku, konflik terus-menerus diantara suku-suku -dan antara suku-suku dengan pemerintahatas tanah dan sumber daya (khususnya air dan makanan) menyebabkan Yahya menyusun sebuah sistem pemerintahan yang bertahan hingga saat ini.

    Pertama, dia merekrut tentara dari suku-suku dataran tinggi dan mendorong mereka untuk menjarah daerah yang lebih subur di Yaman bagian bawah. Selain untuk meringankan kekurangan sumber daya, praktek ini mengarahkan energi suku-suku untuk menjauh dari konflik dengan Imam. Kedua, ia menghadiahi suku-suku yang setia dengan memungkinkan mereka untuk merampas dan menjarah tanah dan desa-desa dari suku-suku yang tidak setia. Ketiga, ia membeli syekh lain yang vokal didalam konfederasi suku dengan tunjangan bulanan. Akhirnya, ia mengendalikan anak-anak dan saudara-saudara dari syekh yang tersandera tersebut sebagai pencegah terhadap kerusuhan suku.

    Sementara strategi membagi-dan-menaklukkan ini memungkinkan negara Yaman baru itu untuk memperluas, membangun dan bertahan, namun hal itu kurang mampu menyelesaikan sengketa dengan suku-suku tetangga kerajaan itu. Hal ini sering menimbulkan konflik dengan suku-suku di

  • 6 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAYaman bagian bawah dan daerah subur lainnya, dan karenanya berlaku pepatah populer: Roti Yaman (yaitu daerah subur di Yaman bagian bawah) selalu dijarah dan ditindas oleh Angkatan Darat Yaman (yaitu perampok dari Yaman bagian atas). Ketegangan ini sangat memberikan pengaruh pada Yaman hari ini.

    z Perang sipil, 1962-1970Yahya terbunuh dalam kudeta tahun 1948 dan

    dengan cepat digantikan oleh putranya dan pengganti yang ditunjuknya Ahmad. Disebut Iblis karena banyaknya korupsi dan represi yang ekstrim, Imam Ahmad membangkitkan permusuhan dari para syekh suku, pemimpin militer, nasionalis Arab dan reformis, sampai militer berusaha untuk menggulingkannya pada tahun 1955. Hal ini menciptakan krisis suksesi pada saat kematiannya pada tahun 1962. Dalam beberapa bulan perang saudara besar-besaran pecah antara Republikan yang dipimpin oleh Abdullah as-sallal dan royalis yang dipimpin oleh putra Ahmad, Muhammad al-Badr, yang telah mencoba merebut kekuasaan ayahnya pada tahun 1959. Secara umum, komitmen kaum republikan untuk memodernisasi negara yang sangat terbelakang itu memenangkan dukungan dari Yaman bagian bawah dan kota-kota besar, sementara gerilyawan royalis didukung terutama oleh suku Zaidi di Yaman bagian atas.

    Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser mendukung pemerintah republik baru yang mengangkat dirinya sendiri di Sanaa, dan Uni Soviet memberikan persenjataan tambahan dan uang $ 140 juta untuk pembangunan pelabuhan dan lapangan terbang, sementara Arab Saudi, Yordania dan Inggris mengirim uang dan senjata untuk kaum royalis. Pada puncak perang di pertengahan tahun 1965, Nasser telah mengirimkan hampir 75.000 pasukan utama Mesir ke Yaman Utara untuk menopang rezim Sallal dan untuk memicu pemberontakan anti-Inggris di apa yang ia sebut Selatan yang diduduki. Namun, suku-suku Yaman telah menyebabkan kerusakan luar biasa pada militer Nasser. Pada saat mengundurkan diri pada tahun 1967, besarnya kerugian Mesir adalah sedemikian rupa sehingga Yaman dalam memori kolektif orang-orang Mesir menjadi serupa dengan Vietnam di Amerika Serikat. Yaman Modern juga terkena dampak oleh warisan perang, dengan pemenang (rezim saat ini) berjuang untuk

    menaklukkan pemberontakan oleh yang kalah (the Zaydis) sejak tahun 2004.

    z Republik Arab Yaman, 1962-1970Kaum republikan akhirnya menang setelah

    delapan tahun pertempuran brutal dan tuntas yang menewaskan sedikitnya 100.000 orang Yaman Utara dan sebanyak 26.000 tentara Mesir. Yaman Utara secara resmi menjadi Republik Arab Yaman, rezim lama khususnya karakter Zaidi ditinggalkan dan konstitusi baru, setidaknya diduga berdasarkan syariah, diadopsi. Namun, akhir perang tidak membawa perdamaian. Abdul Rahman al-Iryani, yang menggulingkan Sallal pada tahun 1967 menjadi presiden sipil pertama dan satu-satunya di Yaman, menjalankan perang singkat melawan Yaman Selatan pada tahun 1972 sebelum digulingkan pada tahun 1974. Selama empat tahun kemudian negara itu mengalami tiga perubahan lain dalam kepemimpinan, termasuk pembunuhan terkait dengan Arab Saudi dan Yaman Selatan. Presiden Ali Abdullah Saleh naik ke tampuk kekuasaan dengan kudeta pada tahun 1978, dan segera terlibat dalam perang singkat yang kedua melawan Yaman Selatan. Di dalam negeri, ia menerapkan strategi memecah belah dan memerintah berdasarkan pada pendahulunya. Ia memadamkan dua upaya kudeta di tiga tahun pertama masa kepresidenannya. Pada tahun 1990, Republik Arab Yaman berubah nama menjadi Republik Yaman seperti saat ini pada saat penyerapan/penggabungan Yaman Selatan.

    b. Yaman Selatan: Dari Outpost Inggris sampai Republik Rakyat, 1839-1990

    z Outpost Inggris, 1839-1967Ada sangat sedikit tumpang tindih antara

    sejarah entitas-entitas yang akhirnya membentuk Yaman Selatan dengan tetangga utaranya. Yaman Utara adalah entitas semi-menyatu dibawah Utsmaniyah sebelum menjadi negara merdeka pada tahun 1918. Sebaliknya, Yaman Selatan eksis hanya sebagai federasi suku-suku independen yang sangat terfragmentasi dan sebuah koloni otonom yang diperintah oleh berbagai organ dari Kerajaan Inggris sampai akhir 1960-an.

    Pada tahun 1839, Persekutuan India Timur Inggris (the British East India Company) menaklukkan pelabuhan Aden untuk digunakan sebagai tempat mengisi batu bara dalam perjalanan ke India. Awalnya,

  • 7 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAInggris berharap untuk menghindari wilayah suku-suku di sekitarnya sama sekali. Namun, kekhawatiran dengan kehadiran Utsmaniyah yang berkembang di Yaman bagian atas memacu Gubernur-Jenderal India Inggris untuk menandatangani perjanjian konsultasi dan perlindungan dengan berbagai suku di Yaman selatan yang dimulai pada tahun 1873. Pada tahun 1886, India Inggris telah menandatangani 90 perjanjian dengan beberapa suku individu di Yaman bagian bawah dan gurun timur jauh, membentuk Protektorat Aden dan mengukir sebuah lingkaran pengaruh di Yaman selatan, meskipun tanpa menciptakan sebuah entitas politik yang koheren. Protektorat yang melampaui lingkungan terdekat kota pelabuhan itu, juga memasukkan kesultanan tradisional independen Hadhramout di padang pasir Timur. Secara historis, Hadhramout telah berdagang dengan India dan Asia Tenggara -bukan Semenanjung Arabdan dengan demikian tidak menganggap dirinya terikat sangat erat dengan suku-suku dari Yaman bagian bawah. Sementara itu, pelabuhan Aden tetap menjadi entitas yang sama sekali terpisah dan diperintah secara langsung dari India Inggris.

    Menjelang Perang Dunia I, London dan Istanbul menetapkan perbedaan posisi mereka pada tahun 1914 dengan membuat apa yang disebut sebagai Jalur Ungu untuk membatasi lingkup pengaruh masing-masing di selatan Semenanjung Arabia. Seperti yang sering terjadi di wilayah tersebut, kekuatan-kekuatan luar memutuskan perbatasan di Yaman dengan sewenang-wenang, tanpa berkonsultasi dengan orang-orang Yaman, meskipun fakta bahwa garis tersebut membelah wilayah kesukuan yang telah ada. Jalur Ungu ini mendekati batas umum yang ada antara dua Yaman sampai penyatuannya pada tahun 1990.

    Inggris lebih lanjut mengkotak-kotak Yaman Selatan dengan membagi Protektorat itu menjadi dua bagian Timur dan Barat pada tahun 1917, memindahkan kendali unit-unit ini dari India ke Kantor Luar Negeri Inggris di London dan kemudian membuat koloni mahkota Aden (Aden Crown Colony) yang terpisah pada tahun 1937. Sementara Aden menjadi pusat perdagangan global yang makmur (terutama untuk pengisian minyak), Inggris menciptakan Protektorat Aden Timur sebagai pemerintahan lebih kecil yang terpisah, untuk wilayah Hadhramout setelah menemukan cadangan minyak

    berpotensi signifikan di padang pasir timurnya. Hal ini adalah cocok alami untuk wilayah Hadhramout, mengingat medan yang sulit, lokasi terpencil, dan sejarah otonominya dari Yaman bagian bawah.

    London mempertahankan sedikit porsi kendali atas wilayah ini dan wilayah kesukuan lainnya dengan menggabungkan bantuan keuangan dan bujukan lain dengan kampanye pemboman udara. Hal ini terutama berlaku di Protektorat Aden Barat, yang meliputi sebagian besar dari Yaman bagian bawah dan telah menanggung beban serangan dari Yaman bagian atas. Bahkan, Inggris membayar suku-suku di Protektorat Aden Barat untuk melawan Yaman Utara dalam perang perbatasan yang tidak dideklarasikan -tapi merusakpada 1950-an. Sebagaimana disebutkan oleh Perdana Menteri Harold Macmillan, akan lebih baik untuk meninggalkan syekh-syekh dan penguasa lokal dalam kondisi persaingan dan keterpisahan, di mana mereka [bisa] dimainkan antara satu dengan yang lain, daripada membentuk mereka menjadi satu kesatuan. Upaya pasifikasi Inggris seperti ini di pedalaman menyebabkan menjadi kekal adanya fragmentasi otoritas dan memperdalam sifat otonom provinsi-provinsi bagian timur Yaman modern, dan akhirnya berkontribusi terhadap ketidakpercayaan yang dirasakan oleh daerah ini terhadap Sanaa hari ini.

    Setelah Perang Dunia Kedua dan menarik-diri/mundurnya di India dan Suez, Inggris berharap untuk membuat sebuah pos utama di Timur Tengah dengan menyatukan Koloni Aden dengan beberapa protektorat yang ada disekitarnya. Sebagai bagian dari rencana ini, Inggris mendirikan markas untuk Pasukan Inggris Semenanjung Arab yang baru dibentuk, di Aden pada tahun 1958. Pada tahun 1962 -ketika seluruh pasukan Yaman Utara hanya berjumlah 12.000 orang40.000 tentara Inggris ditempatkan di Aden. Namun, Inggris tidak banyak berbuat untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi Aden yang miskin atau menyalurkan penerimaan pajak secara efektif, sehingga hal itu mengucilkan sebagian besar rakyat. Dalam upaya untuk mengimbangi meningkatnya agitasi anti-Inggris dan mengkonsolidasikan cengkeramannya atas wilayah tersebut, London menyajikan suatu penyatuan berbentuk gambar daun dengan mengubah Protektorat Aden Barat menjadi Federasi Arab Selatan (termasuk koloni Aden) pada awal

  • 8 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA1963. Federasi baru ini bahkan memiliki kekuatan 4.000 tentara yang dipimpin oleh orang Inggris. Yang penting, Protektorat Aden Timur tidak bergabung dengan federasi baru ini, tetapi tetap menjadi sebuah protektorat yang digabungkan lebih longgar (berganti nama menjadi Protektorat Arab Selatan pada tahun 1963).

    z Darurat Aden, 1963-1967Gerakan-gerakan ini gagal untuk memadamkan

    meningkatnya ketidakstabilan. Didorong oleh sebagian pasukan Nasser di Yaman Utara, serikat pekerja di Aden dan para pemimpin suku di seluruh wilayah selatan mulai melancarkan pemogokan, kerusuhan dan serangan anti-Inggris. Inggris mengumumkan keadaan darurat di seluruh wilayah itu pada akhir 1963 (Darurat Aden) karena pasukannya menghadapi berbagai konflik. Dari tahun 1963 sampai tahun 1967, tentara Inggris, milisi Marxis dan suku pedesaan yang miskin semua berperang satu sama lain dalam bentrokan yang sangat brutal di jalan-jalan kota dan melintasi benteng pegunungan di Federasi Arab Selatan yang baru dibentuk. Mesir mempersenjatai dan membayar kelompok Marxis dan para pemimpin suku untuk membentuk koalisi pemberontak seperti Serigala Merah Radfan yang memberikan banyak korban pada pasukan Inggris di daerah pedalaman dan kota-kota. Situasi di Inggris menjadi tidak dapat dipertahankan secara strategis karena jatuhnya banyak korban jiwa dan pers di London mengecam perang yang berlarut-larut tanpa akhir yang terlihat. Pada tahun 1966, Inggris mengumumkan akan meninggalkan Yaman secara keseluruhan pada tahun 1968, tetapi kemudian mengundurkan diri dengan segera pada tahun 1967.

    z Republik Demokratik Rakyat Yaman, 1970-1990

    Kepergian yang tergesa-gesa ini menciptakan kekosongan kekuasaan di Aden karena hal itu menjadi jelas bahwa permusuhan terhadap pendudukan Inggris adalah penyebab bersama yang terendah untuk menyatukan Yaman selatan. Dua kelompok Marxis terkemuka -Front Pembebasan Nasional (NLF) dan Front Pembebasan Pendudukan Yaman Selatan (FLOSY)berperang satu sama lain untuk menguasai wilayah yang baru dibebaskan tersebut. Akhirnya NLF menang dan secara nominal memegang kendali, namun berbagai faksi dalam

    NLF kemudian berperang satu sama lain sampai tahun 1970. Pada saat itu, faksi Marxis NLF yang paling radikal merebut kekuasaan dari faksi berkuasa yang lebih moderat dan mendeklarasikan Republik Demokratik Rakyat Yaman (PDRY).

    NLF berubah menjadi Partai Sosialis Yaman (YSP) yang berkuasa dan menetapkan membangun negara dalam suatu wilayah yang terbagi antara bekas zona penyangga Inggris atas suku-suku autarkis dan sebuah pelabuhan industri makmur yang dipimpin oleh elit perkotaan. Menurut konstitusi PDRY yang baru, proyek ini berpusat pada pembebasan masyarakat dari kemunduran tribalisme di Yaman Selatan dan Utara.

    Meskipun, kaum Marxis yang bertanggung jawab di Aden telah bekerja dengan keras untuk memecah tradisi suku, namun, proyek mereka kandas saat berhadapan dengan sejarah politik terfragmentasi di kawasan itu, dan surat perintah rezim jarang yang melampaui ibukota. Pada saat yang sama, YSP melanjutkan praktek Inggris dalam mengobarkan ketidakstabilan di Yaman Utara. Di atas semua ini, pertarungan politik di antara para pemimpin YSP adalah begitu endemik kudeta terjadi pada tahun 1978 dan 1980yang bahkan Fidel Castro meminta PDRY: Kapan kalian akan berhenti saling membunuh?

    c. Penyatuan Yaman: Perang Sipil dan Gerakan Jihad, 1990-sekarang

    z Penyatuan, 1990Penggabungan dua Yaman pada tahun 1990

    merupakan perkawinan kenyamanan yang terbaik antara dua negara yang secara substansial berbeda. Yaman Utara secara resmi adalah sebuah rezim republik konservatif yang berkuasa atas masyarakat yang sangat bersifat kesukuan, sementara Yaman Selatan adalah sebuah negara Marxis yang secara fanatik berusaha untuk mengubah masyarakatnya sejalan dengan garis sosialis. Sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an, hubungan antar-Yaman sering bermusuhan, dengan perang perbatasan meletus pada tahun 1972 dan 1979. Sanaa menghabiskan periode ini untuk membangun hubungan dengan Arab dan dunia Barat -ia adalah anggota pertama dari Liga Arab yang melanjutkan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat setelah Perang Enam Hari-, sementara Aden menjadi klien utama

  • 9 XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINATimur Tengah bagi Uni Soviet (dan yang paling radikal). Pada tahun1986, sebanyak 5.000 penasihat Soviet ditempatkan di Yaman Selatan, dan Aden menjadi basis strategis bagi pasukan angkatan laut dan udara Soviet (seperti halnya yang terjadi pada pasukan Inggris di dekade sebelumnya). Negara ini juga memelihara hubungan yang kuat dengan kaum komunis Cina dan Kuba, dan mendukung pemberontak Marxis dengan kekerasan di negara tetangga Oman di awal 1970-an. Bahkan monarki yang sangat konservatif Arab Saudi mendukung rezim sosialis PDRY sebagai sarana mengungkung Yaman Utara dan mencegah munculnya negara kesatuan di perbatasan barat daya nya.

    Yaman Selatan melemah secara politik dan militer oleh perang saudara yang brutal antara faksi-faksi sosialis yang saling bersaing pada tahun 1986, yang mengakibatkan kematian 10.000 orang.

    Harapan untuk pemulihan telah didukung oleh operasi eksplorasi dan produksi minyak secara ekstensif oleh Soviet di provinsi-provinsi bagian timur pada akhir tahun 1980, tetapi setelah itu tiba-tiba Yaman Selatan kehilangan Soviet sebagai penyelamat ketika Moskow harus berurusan dengan disintegrasi dalam diri mereka sendiri. Akibatnya, Yaman Selatan menyetujui penyerapan oleh Yaman Utara setelah menjadi jelas bahwa Soviet tidak akan mampu memberi dukungan lebih lama lagi.

    Mengingat pecahnya secara tiba-tiba Uni Soviet pada tahun 1991, negosiasi penyatuani awal yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an cepat dilacak. Secara signifikan, proses penyatuan serampangan ini mengharuskan setidaknya demokratisasi yang terbatas, karena hal ini tampaknya menjadi cara yang paling pragmatis untuk rekonsiliasi ekonomi dan politik yang berbeda antara Yaman Utara dan Yaman Selatan. Meskipun Yaman Selatan hanya menyumbang seperlima dari penduduk Yaman bersatu, partai yang berkuasa di Yaman Utara (GPC) sepakat untuk berbagi kekuasaan yang relatif sama dengan YSP selama masa transisi sebelum pemilihan umum dapat digelar. Namun, sifat tergesa-gesa dari penggabungan itu meninggalkan banyak masalah yang belum terselesaikan: pemilu yang tertunda, unit-unit militer gagal untuk berintegrasi, ekonomi yang goyah dan kontrol atas pendapatan ekspor energi yang dibiarkan mengambang.

    z Perang sipil, 1994Perang sipil pecah pada bulan April 1994.

    Mantan presiden (Ali Salem al-Beidh) dan perdana menteri (Haidar Abu Bakar al Attas) Yaman Selatan mendeklarasikan Republik Demokratik Yaman (DRY) yang independen untuk menggantikan bekas PDRY, dan menghidupkan kembali Aden sebagai ibukota mereka. Arab Saudi mendukung DRY untuk membalik mundur kemunculan Yaman bersatu, yang dengannya dapat melanjutkan kebijakan lamanya yang memastikan sebuah Yaman yang cukup kuat tapi tidak terlalu kuat, menurut kata-kata mantan atase militer AS di Sanaa. Selain itu, negara-negara satelit bekas Soviet menyediakan bagi mantan klien mereka di Aden dengan artileri, tank dan jet tempur bekas Soviet. Namun, tidak ada pemerintah asing yang mengakui DRY, dan Aden jatuh ke pasukan utara pada Juli 1994.

    Meskipun singkat, konsekuensi perang itu cukup signifikan. Sebagai akibat dari kemenangan yang cepat oleh pihak Utara, Saleh memperketat cengkeraman rezim pada sumber daya alam yang kaya negara itu -yang sebagian besar terletak di bekas Yaman Selatan-, menyingkirkan sebagaian besar orang-orang Selatan dari jaringan patronnya dan menempatkan orang-orang Utara sebagai penanggung-jawab ekonomi dan keamanan di Selatan. Hal ini membuat semua menjadi lebih mudah dengan adanya fakta bahwa infrastruktur minyak bekas Yaman Selatan telah beroperasi lagi pada awal 1990-an. Selama perang itu, layanan keamanan Saleh membantu memperdalam kesenjangan utara-selatan dengan merekrut apa yang disebut sebagai tentara populer dari putra-putra suku, jihadis yang berpindah-pindah tempat, dan mantan mujahidin sebagai milisi proxy untuk membantu mencegah bangkitnya orang-orang sosialis Yaman Selatan. Akibatnya, saat ini legitimasi rezim di sebagian besar wilayah selatan terancam, dan kekerasan yang terinspirasi separatisme dan pembalasan terhadap pemerintah merupakan tema yang selalu berulang di provinsi-provinsi wilayah selatan.

    6. Arab SpringMusim Semi Arab (Arab Spring) adalah rentetan

    gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi didunia Arab meski tidak semuanya dilakukan oleh orang Arab. Dimulai sejak 18

  • 10

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINADesember 2010, telah terjadi revolusi di Tunisia dan Mesir; perang saudara di Libya; pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, dan Yaman; protes besar di Aljazair, Irak, Yordania, Maroko, dan Oman; dan protes kecil di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan Sahara Barat. Kerusuhan di perbatasan Israel bulan Mei 2011 juga terinspirasi oleh kebangkitan dunia Arab ini. Rentetan protes ini menggunakan beberapa teknik diantaranya adalah pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Skype, untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan meningkatkan kesadaran terhadap usaha-usaha penekanan dan penyensoran Internet oleh pemerintah. Banyak unjuk rasa yang ditanggapi secara keras oleh pihak berwajib, maupun milisi dan pengunjuk rasa yang pro-pemerintah. Slogan pengunjuk rasa yang didengungkan di dunia Arab itu adalah Ash-sha`b yurid isqat an-nizam (Rakyat ingin menumbangkan rezim ini).

    Rangkaian peristiwa pada Arab Spring ini berawal dari protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal

    18 Desember 2010 menyusul peristiwa pembakaran diri oleh Mohamed Bouazizi dalam protes atas korupsi oleh polisi dan pelayanan kesehatan. Dengan kesuksesan protes di Tunisia, gelombang kerusuhan menjalar ke Aljazair, Yordania, Mesir, dan Yaman, kemudian ke negara-negara lain.

    Sampai September 2012, unjuk rasa ini telah mengakibatkan penggulingan empat kepala negara. Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang kabur ke Arab Saudi, mengakhiri kekuasaannya pada tanggal 14 Januari 2011 setelah protes revolusi Tunisia. Di Mesir, Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, setelah 18 hari protes massal dan mengakhiri masa kepemimpinannya selama 30 tahun. Pemimpin Libiya Muammar Gaddafi tumbang dari kekuasaannya pada 23 Agustus 2011, setelah Dewan Transisional Nasional (National Transitional Council, NTC) mengambil kendali pada Bab al Azizia sebuah barak militer yang menjadi markas Muammar Gaddafi. Dia terbunuh pada tanggal 20 Oktober 2011, di Sirte kota kelahirannya setelah NTC menguasi kota tersebut. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menandatangani persetujuan pengalihan kekuasaan GCC. Dari hasil pemilihan presiden Abd al-Rab Mansur al-Hadi secara formal menggantikannya sebagai presiden Yaman pada 27 Februari 2012.

    Government overthrown Government overthrown multiple times Civil war Protests and governmental changes Major protests Minor protests Other protests and militant action outside the Arab world

  • 11

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINASebagai imbalan atas persetujuan tersebut Ali Abdullah Saleh mendapat kekebalan hukum.

    Selama periode kerusuhan regional ini, beberapa pemimpin negara mengumumkan keinginannya untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir. Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015, begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014, meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya sesegera mungkin. Protes di Yordania juga mengakibatkan pengunduran diri pemerintah sehingga mantan Perdana Menteri dan Duta Besar Yordania untuk Israel Marouf al-Bakhit ditunjuk sebagai Perdana Menteri oleh Raja Abdullah dan ditugaskan membentuk pemerintahan baru. Di Kuwait juga terjadi pengunduran diri dan pembubaran kabinet Perdana Menteri Nasser Mohammed Al-Ahmed Al-Sabah.

    Dampak protes ini secara geopolitik telah menarik perhatian global, termasuk usulan agar sejumlah pengunjuk rasa dicalonkan untuk menerima Hadiah Perdamaian Nobel 2011. Tawakel Karman dari Yaman merupakan salah satu penerima Hadiah Perdamaian Nobel 2011 sebagai salah seorang pemimpin penting dalam Arab Spring.

    7. Arab Spring di YamanRevolusi Yaman sebagai bagian dari Arab Spring

    terjadi setelah Revolusi Tunisia dan berbarengan dengan Revolusi Mesir dan beberapa protes massa lain di kawasan Timur Tengah dan Afrika pada tahun 2011. Pada fase awal, protes di Yaman terkait dengan tidak adanya lapangan pekerjaan, kondisi ekonomi, korupsi dan usulan pemerintah untuk memodifikasi konstitusi Yaman. Tuntutan para pendemo kemudian berkembang dengan menyerukan agar Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengundurkan diri. Penyebrangan secara massal dari militer maupun dari pemerintahan Saleh secara efektif menjadikan banyak wilayah negara berada diluar kendali pemerintah, dan para pendemo bertekad untuk menentang otoritasnya.

    Demonstrasi yang besar dengan lebih dari 16.000 pendemo dilaksanakan di Sanaa, ibukota Yaman, pada 27 Januari 2011. Pada tanggal 2 Februari, Saleh

    mengumumkan bahwa dia tidak akan mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2013 dan dia tidak akan mewariskan kekuasaannya pada putranya. Pada tanggal 3 Februari, 20.000 massa memprotes pemerintah di Sanaa, sementara itu demontrasi yang lain terjadi di Aden, sebuah kota pelabuhan di Yaman selatan, pada Hari Kemarahan . Sementara itu para prajurit, anggota Konggres Rakyat Umum (General Peoples Congress) yang bersenjata, dan banyak pendemo yang pro pemerintah berkumpul di Sanaa. Pada suatu hari Jumat Kemarahan tanggal 18 Februari, 10 ribu penduduk Yaman mengambil bagian dalam demonstrasi anti pemerintah di Taiz, Sanaa dan Aden. Pada hari Jumat Tidak Kembali tanggal 11 Maret, pendemo menyerukan pengusiran Saleh di Sanaa, dimana tiga orang terbunuh. Demo-demo yang lain dilakukan di kota-kota lain, termasuk Al Mukalla, dimana satu orang terbunuh. Pada tanggal 18 Maret, para pendemo di Sanaa ditembaki yang meyebabkan 52 orang meninggal.

    Dimulai pada akhir April 2011, Saleh yang awalnya menyetujui sebuah perjanjian yang diprakarsai oleh Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council, GCC), kemudian mundur lagi beberapa jam sebelum jadwal penandatanganan, sampai tiga kali. Setelah ketiga kalinya, pada 22 Mei 2011, GCC mengumumkan penangguhan upaya-upaya untuk memediasi di Yaman. Pada 23 Mei 2011, sehari setelah Saleh menolak untuk menandatangani perjanjian transisi tersebut, Syeikh Sadiq al-Ahmar ketua federasi suku Hasyid, salah satu dari suku-suku yang paling kuat di negara itu, mengumumkan dukungannya pada oposisi dan para pendukungnya yang bersenjata memulai konflik dengan pasukan keamanan loyalis di ibukota Sanaa. Pertempuran jalanan yang hebat terjadi, termasuk tembakan artileri dan mortar. Saleh dan beberapa orang lain terluka dan setidaknya lima orang meninggal pada saat terjadi pemboman istana Presiden pada 3 Juni 2011 ketika sebuah bahan peledak menghancurkan sebuah masjid yang digunakan oleh para pejabat pemerintah tingkat tinggi untuk sholat. Laporan belum dapat memastikan apakah serangan tersebut disebabkan oleh tembakan atau bom yang ditanam. Pada hari berikutnya, Wakil Presiden Abdul Rab Mansul al Hadi mengambil alih sebagai pejabat presiden, sementara Saleh terbang ke Saudi Arabia untuk perawatan. Massa merayakan pemindahan

  • 12

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAkekuasaan Saleh tersebut, tetapi pejabat-pejabat Yaman bersikeras bahwa ketiadaan Saleh hanya sementara dan dia akan segera kembali ke Yaman untuk melanjutkan tugasnya.

    Pada awal Juli 2011 pemerintah menolak tuntutan-tuntutan oposisi, termasuk pembentukan sebuah dewan transisi dengan tujuan secara formal memindahkan kekuasaan dari pemerintah sekarang ke pemerintah sementara yang dimaksudkan untuk mengawasi pemilu demokratis yang pertama di Yaman. Sebagai tanggapannya faksi-faksi oposisi mengumumkan pembentukan dewan transisi mereka sendiri yang beranggotakan 17 orang pada 16 Juli 2011, meskipun Pertemuan Gabungan Partai-partai (Joint Meeting Parties, JMP) yang telah difungsikan sebagai payung bagi banyak kelompok oposisi Yaman selama pemberontakan tersebut, mengatakan bahwa dewan tersebut bukan representasi mereka dan tidak sesuai dengan rencana mereka untuk negara tersebut.

    Pada tanggal 23 Noveember 2011, Saleh menandatangani sebuah perjanjian pemindahan kekuasaan yang diprakarsai oleh GCC di Riyadh, yang dengannya dia akan memindahkan kekuasaannya ke Wakil Presiden dalam 30 hari dan meninggalkan posnya sebagai presiden pada Februari 2012, sebagai pertukaran dengan kekebalan hukum baginya.Walaupun kesepakatan GCC tersebut diterima oleh JMP, namun ditolak oleh banyak pendemo dan Houthi.

    Sebuah pemilihan presiden telah dilaksanakan di Yaman pada 21 Februari 2012. Sebuah laporan mengklaim bahwa pemilu tersebut diikuti 65 persen dari pemilihnya, dan Hadi memenangkan suara 99,8%. Abd Rabb Mansur al Hadi diambil sumpahnya di parlemen Yaman pada 25 Februari 2012. Saleh kembali pada hari yang sama untuk menghadiri pelantikan presiden Hadi. Setelah beberapa bulan demonstrasi, Saleh mengundurkan diri dari presiden dan secara formal memindahkan kekuasaan pada penggantinya, yang mengakhiri 33 tahun pemerintahannya.

    8. Kondisi Yaman Saat IniSelama bertahun-tahun, Yaman dirongrong

    oleh berbagai kelompok militan yang bertikai satu sama lain, diantara kelompok Syiah al-Houthi yang menguasai provinsi di sebelah Utara Yaman,

    gerakan separatis di wilayah Selatan, al-Qaeda di Semenanjung Arab, faksi-faksi dalam militer dan ditambah lagi dengan simpatisan mantan Presiden Ali Abullah Saleh yang lengser dari jabatannya pada revolusi Yaman 2011 silam.

    Korupsi, kesenjangan sosial, lemahnya kontrol pemerintah, kemiskinan serta minimnya infrastruktur merupakan hal utama yang menyebabkan gerakan separatis tumbuh subur di Yaman.

    Protes rakyat Yaman 2014 merupakan sederertan aksi-aksi demonstrasi di Yaman yang akhirnya meningkat menjadi konflik bersenjata. Protes tersebut dimulai pada tanggal 18 Agustus 2014 saat terjadi serangkaian demonstrasi Houthi di Sanaa menolak kenaikan harga BBM. Pada tanggal 21 September 2014, kelompok Houthi mengambil alih kendali Sanaa. Perdana Menteri Mohammad Basindawa mengundurkan diri dan Houthi menandatangani sebuah kesepakatan untuk pembentukan pemerintah bersatu yang baru dengan partai-partai politik lainnya. Protes tersebut ditandai dengan adanya pertentangan antara Houthi dengan pemerintah dan juga pertentangan antara Houthi dengan Al Qaeda di semenanjung Arab (AQAP).

    Protes tersebut terjadi mengikuti suatu fase ekspansi Houthi yang berpuncak pada pengambilan alih Amran sebuah ibukota provinsi, oleh Houthi pada 8 Juli 2014. Kelompok Houthi mengalahkan 310 Brigade Armored dan membunuh komandannya Hameed Al Koshebi.

    Namun demikian, penyebab segera dari protes adalah kenaikan harga BBM hampir 100% akibat keputusan pemerintah Yaman pada 29 Juli 2014 untuk memotong subsidi BBM. Pada tahun 2013, biaya untuk subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah Yaman sebesar $3 miliyar, hampir sepertiga belanja negara. Sabagai tanggapan atas pemangkasan subsidi tersebut, Houthi memulai protes untuk mengembalikan subsidi dan pembentukan pemerintahan baru.

    Protes pertama terjadi pada 18 Agustus 2014, ketika Houthi mendirikan markas protes di Sanaa. Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam protes tersebut, yang segera diikuti dengan adanya kekerasan. Pada 10 September 2014, tujuh orang pendemo ditembak oleh pasukan keamanan. Pertentangan yang terjadi

  • 13

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAlagi pada 18 September menyebabkan 40 pendemo dan anggota milisi Sunni meniggal.

    Pada tanggal 19 September 2014, pemberontak menyerang Sanaa dan pada 21 September 2014 maju memasuki kota tersebut dan menduduki kantor-kantor pemerintahan. Hal ini menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Yaman Mohammed Basindawa, dan digantikan oleh Ahmad Awad bin Mubarak. Pertempuran tersebut menyebabkan kematian 123 orang dari kedua belah pihak. Houthi bersama dengan beberapa kelompok politik lain, menandatangani sebuah kesepakatan Perjanjian Perdamaian dan Pesekutuan yang menetapkan formasi pemerintahan bersatu yang baru.

    Pada tanggal 22 September, sedikitnya 240 orang terbunuh dalam pertempuran di Sanaa. Pertempuran tetap berlanjut setelah penandatangan perjanjian pembagian kekuasaan.

    Pada tanggal 9 Oktober 2014 sebuah bom bunuh diri terjadi di Tahrir Square sebelum rapat umum yang telah dijadwalkan dimulai. Serangan tersebut menewaskan 47 orang dan melukai 75 orang yang sebagian besar adalah pendukung Houthi. Pejabat pemerintah meyakini serangan tersebut dilakukan oleh AQAP.

    Komposisi kabinet baru diumumkan pada 25 Oktober 2014. Kabinet tersebut terdiri atas 34 portofolio, yang akan dibagi antara Houthi, Konggres Rakyat Umum (General Peoples Conggress), Gerakan Yaman Selatan (South Yemen Movement) dan Partai-partai Pertemuan Gabungan (Joint Meeting Parties). (Rudi Azzam)

  • 14

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA

    Committee Study of the Central Intelligence Agencys Detention and Interrogation Program, umumnya disebut CIA Torture Report, adalah laporan yang disusun Panitia Khusus Senat Amerika Serikat Bidang Intelijen (SSCI) mengenai Program Penahanan dan Interogasi Central Intelligence Agency (CIA) dan segala bentuk penyiksaan (disebut teknik interogasi canggih dalam komunike pemerintah A.S.) terhadap tahanan antara tahun 2001 dan 2006.1

    Komite Intelijen Senat AS merilisnya pada tanggal 9 Desember 2014. Laporan ini berisi tentang teknik brutal interogasi oleh Badan Intelijen Amerika (CIA) setelah serangan 11 September 2001 terhadap para tersangka yang diduga terkait Al-Qaida.

    Laporan setebal 6.000 halaman yang disusun selama lima tahun dan memakan biaya $40 juta ini2 menjelaskan secara rinci tindakan-tindakan penyiksaan oleh pejabat CIA (termasuk perlakuan yang tidak baik terhadap tahanan secara sistemik) dan berbagai kekurangan proyek penahanan tersebut. Pada tanggal 9 Desember 2014delapan bulan setelah muncul keputusan untuk merilis sebagian laporan iniSSCI merilis potongan

    1 Dokumen "Committee Study of the Central Intelligence Agency's Detention and Interrogation Program, United States Senate Select Committee on Intelligence". Diakses 9 Desember 2014. http://www.intelligence.senate.gov/study2014/sscistudy1.pdf

    2 Spencer Ackerman (9 December 2014). "CIA's brutal and ineffective use of torture revealed in landmark report". The Guardian.

    Sampul laporan tentang praktik penyiksaan dalam metode interogasi CIA terhadap para tahanan yang diduga terkait dengan terorisme. Laporan berupa

    ringkasan dari ribuan lembar hasil investigasi Senat AS itu dirilis pada Selasa (9/12/2014). (Kredit: US

    SENATE/AFP)

    laporan setebal 525 halaman yang mencakup temuan-temuan utama dan ringkasan eksekutif mengenai laporan lengkap tersebut. Sisanya masih dirahasiakan atas alasan yang tidak diketahui.34

    Laporan tersebut membahas tindakan-tindakan yang dilancarkan sejumlah pejabat CIA seperti menyiksa tahanan dan memberi informasi palsu mengenai program-program CIA kepada pejabat pemerintahan dan media. Laporan ini juga mengungkapkan

    keberadaan tahanan yang tidak pernah diketahui sebelumnya, fakta bahwa jumlah tahanan yang mengalami tindak kekerasan lebih banyak daripada yang dilaporkan, dan teknik-teknik interogasi yang tidak pernah dilaporkan secara resmi. Laporan ini menyertakan kesimpulan soal proyek penahanan ini, termasuk penjelasan bahwa teknik interogasi canggih gagal menghasilkan informasi intelijen berharga serta gagal menciptakan kemauan tahanan untuk bekerja sama.

    Metode yang kerap disebut sebagai teknik menyiksa tanpa menyentuh (no touch torture) itu beberapa di antaranya: mengguyur kepala tahanan yang tangan dan kakinya terikat (waterboarding), menempatkan tersangka dalam posisi sangat

    3 Lauren Hodges (8 December 2014). "Congress Clashes Over Release of CIA Torture Report". NPR News.

    4 "Heres What Dianne Feinstein Said About the Torture Report". Time Magazine. Diakses 9 Desember 2014.

    PENYIKSAANCara Amerika Memperlakukan Musuhnya

  • 15

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAtak nyaman di ruangan sempit (stress positions), mendengarkan musik sangat kencang selama berjam-jam, dan beragam teknik penyiksaan lain.

    Publikasi laporan tentang teknik interogasi CIA ini memantik reaksi keras dari berbagai belahan dunia. Terutama dari masyarakat Amerika Serikat (AS) sendiri. Kekejian CIA terhadap para tersangka teror pascainsiden 11 September 2011 (9/11) itu dipandang lebih buruk daripada yang dibayangkan banyak orang.

    Awalnya, sejumlah pihak di pemerintahan AS, termasuk pejabat CIA dan beberapa politikus Amerika Serikat, menyangkal keakuratan laporan ini dan merasa keberatan atas publikasinya yang setengah-setengah. Bahkan, Pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2014, seorang pengguna anonim dari alamat IP yang terdaftar sebagai milik Senat Amerika Serikat berusaha menghapus sebutan penyiksaan terhadap teknik interogasi canggih CIA dari artikel Wikipedia yang membahas laporan penyiksaan CIA. Upaya ini diketahui pengguna Wikipedia dan langsung dipulihkan. Identitas staf Senat tersebut belum diketahui per 12 Desember 2014.5

    Direktur CIA John Brennan, mengakui kesalahan sudah terjadi dengan penggunaan metode ini. Meski dia juga bersikukuh menyatakan penggunaan interogasi dengan kekerasan telah menghasilkan data intelijen yang membantu menggagalkan rencana serangan, menangkap teroris, dan menyelamatkan banyak nyawa.

    Selama masa jabatan Presiden George W. Bush, CIA mencanangkan operasi untuk memburu Al Qaida setelah Serangan 11 September, yang dikenal di kalangan internal sebagai Rendition, Dention and Interrogation. Program rahasia ini mulai berjalan hanya beberapa bulan setelah Bush menandatangani memorandum yang meminta CIA untuk memburu, menangkap, dan menginterogasi semua petinggi Al Qaida di seluruh dunia.

    Program penahanan dan interogasi tersangka oleh CIA ini berhasil menangkap dan memenjarakan 100 tersangka teroris di lokasi-lokasi hitam yang tersebar di luar AS. Salah satu lokasi kelam yang disebutkan dalam laporan Senat adalah sebuah fasilitas yang dikenal sebagai Salt Pit, yang berada di

    5 Ries, Brian (11 December 2014). "Senate staffer tries to scrub 'torture' reference from Wikipedia's CIA torture article". mashable.com. Diakses 12 Desember 2014

    luar Pangkalan Udara Bagram. Pengelolaan AS atas penjara Bagram telah menjadi sangat kontroversial.

    Sejak 2002, rumor sudah menguat soal penjara militer Bagram ini. Organisasi dan otoritas HAM sudah mulai mempertanyakan nasib sejumlah tahanan rahasia di sana. Pada 2005, media Amerika melaporkan CIA secara rahasia telah menerbangkan para tahanan khusus ke lokasi tertutup. Beberapa negara, sebagian di Eropa, disebut mengeluarkan izin khusus bagi CIA untuk melintasi wilayah udaranya.

    Kemudian pada Desember 2004, Kongres menggelar pemungutan suara untuk menghentikan perlakuan kasar atau merendahkan terhadap para tahanan. Hingga 2007, perdebatan soal penyiksaan ini terus berlanjut. Investigasi dimulai, dan CIA mengaku telah menghancurkan rekaman interogasi. Kehebohan publik pun bertambah.

    Pada Januari 2009, Presiden Barack Obama menyatakan pemerintahannya tak akan pernah menyiksa tahanan, secara resmi menghentikan program yang digarap CIA itu, dan dua bulan sesudahnya Senat meluncurkan investigasi atas praktik penyiksaan oleh CIA tersebut.

    Presiden Barack Obama menghentikan program interogasi CIA ketika mulai menjabat pada 2009, dan mengakui bahwa metode yang digunakan untuk menginterogasi tawanan Al-Qaida termasuk penyiksaan. Sebenarnya, fakta bahwa CIA sudah memusnahkan 92 rekaman interogasinya juga otomatis membuat publik tidak mengetahui banyak tentang praktik penyiksaan.

    Laporan setebal 500 halaman hasil ringkasan teredit dari 6.000-an halaman laporan berkategori rahasiamerinci cara CIA menjalankan program interogasinya. Laporan ini mengungkapkan bagaimana para tahanan disiksa, ditampar, dan dipaksa masuk ke peti mati. Salah satu ancaman yang dipakai dalam interogasi juga, adalah penggunaan teknik ala Russian Roulette memakai pistol. Rectal feeding dan redehidrasi digunakan dalam metode interogasi ini sebagai alat pengontrol kelakuan, sekalipun tak ada kebutuhan medis untuk kedua tindakan tersebut.

    Satu orang tahanan setidaknya diketahui yang menjalani masa tahanannya dengan telanjang dan dirantai ke lantai beton, tewas karena hipotermia di fasilitas tahanan CIA. Tahanan tersebut berada

  • 16

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAdi bawah pengawasan satu petugas junior CIA yang tak punya kompetensi memadai sebelumnya. Para tahanan juga kekurangan tidur tanpa henti selama 180 jam interogasi, dikombinasikan dengan telanjang selama pemeriksaan, berhadapan dengan aneka rupa teknik interogasi yang diwarnai kekerasan.

    Apa Itu Penyiksaan?Siksaan atau penyiksaan (Inggris: torture)

    digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

    Ringkasnya, penyiksaan yang sedang kita bahas adalah perbuatan sengaja yang menimbulkan rasa sakit/penderitaan yang hebat terhadap jasmani/rohani seseorang, untuk memperoleh pengakuan/info.6 Namun, sebenarnya dimensi penyiksaan cukup luas cakupannya, yang antara lain dapat diartikan sebagai berikut:

    1. Tindakan penyiksaan menurut Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat Manusia dapat dirumuskan dalam pasal 1 yang isinya:

    Penyiksaan berarti setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari orang itu atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga

    6 pusham.uii.ac.id/files.php?type=art&lang=id&id=170

    telah dilakukan oleh orang itu atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa orang itu atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada diskriminasi, apabila rasa sakit dan penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan pejabat pemerintah. Hal itu tidak meliputi rasa sakit atau penderitaan yang timbul hanya dari, melekat pada, atau diakibatkan oleh sanksi hukum yang berlaku.7

    Dari penjelasan pasal di atas dapat disimpulkan dalam pasal ini terdapat tiga unsur pokok di dalam maksud penyiksaan, ketiga unsur tersebut antara lain:

    a. Harus adanya rasa sakit atau penderitaan terhadap jasmani/raga maupun rohani/jiwa yang luar biasa.

    b. Harus ada suatu tujuan

    c. Harus ditimbulkan oleh dan atau hasutan dari atau dengan persetujuan atau sepengetahuan dari seseorang pejabat publik atau seseorang yang bertindak di dalam kapasitas pemerintahan.

    2. Dalam Deklarasi Tokyo 1975 World Medical Association disebutkan bahwa:

    Penyiksaan adalah tindakan kekerasan fisik dan atau mental yang dilakukan secara sepihak, sengaja dan sistematik oleh seseorang atau sekelompok orang lain yang menimbulkan perasaan tidak nyaman sampai dengan nyeri yang tidak tertahankan (unbearable pain) sehingga berakibat terjadinya cedera dan kerusakan sementara dan atau menetap pada tubuh maupun pada fungsi organ tubuh; serta gangguan psikiatrik berupa perasaan cemas, takut dan teror yang berlebihan, hilangnya harga diri atau jati diri, serta penyiksaan berat yang dapat menyebabkan kematian dan sebagainya.8

    Pasal 351 KUH Pidana merumuskan penyiksaan sebagai sesuatu yang mengakibatkan luka-luka berat, kematian, dan sengaja merusak kesehatan. Akan tetapi, dalam pasal 28 KUHPidana

    7 Pasal 1 Undang-Undang nomor 5 tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan.

    8 http://www.komnasham.go.id/portal/files/Majalah%20Suar%20Juni%202002.pdf

  • 17

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAmerumuskan penyiksaan adalah luka-luka berat hanya pada penyiksaan fisik semata.9

    Terkait penyiksaan fisik (physical torture), efek dari penyiksaan adalah penderitaan (pain or suffering) yang bertingkat-tingkat. Ada beberapa istilah dalam penyiksaan, antara lain:10

    a. Falanga, istilah untuk pemukulan berulang-ulang yang sangat hebat (menyakitkan) pada telapak kaki dan seputar kaki. Falanga termasuk pemukulan sistematis dan berakibat cacatnya korban. Penyiksaan ini acap menimpa para tahanan di seluruh dunia.

    b. Planton adalah penyiksaan yang dilakukan pada tahanan dengan melakukan suatu posisi yang tidak normal dengan jangka waktu tertentu misalnya berdiri dengan kepala ditutup selama 14 jam. Planton lebih dikenal dengan memaksa korban untuk berdiri dengan jangka waktu lama.

    c. Submarino adalah memasukkan kepala korban ke dalam air, lumpur, atau cairan lainnya, atau lebih dikenal dengan wet submarino. Adapun dry submarino adalah memasukkan kepala korban ke kantong plastik dan mengikat kantong itu dengan tujuan korban akan kesulitan bernapas.

    d. Telephono, pemukulan kedua daun telinga secara simultan dengan telapak tangan bertujuan merusak gendang telinga, sehingga dapat menyebabkan sakit, pendarahan dan kehilangan pendengaran sehingga sulit dideteksi oleh dokter.

    Jadi, penyiksaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja kepada seseorang yang tidak dapat mempertahankan haknya dalam menentang sebuah kekerasan terhadap dirinya, di mana suatu tindakan tersebut menimbulkan rasa sakit bagi dirinya baik sakit yang jasmani atau dirasakan oleh tubuh/raga maupun sakit rohani atau mental pada seseorang bahkan penyiksaan yang berdampak hilangnya nyawa seseorang atau sampai menyebabkan kematian sehingga dapat dikatakan telah merampas hak

    9 Pasal 351 dan pasal 28 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.10 http://www.komnasham.go.id/portal/files/Majalah%20Suar%20

    Juni%202002.pdf, hlm. 9.

    hidup seseorang yang merupakan hak paling mendasar yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk pribadi.

    Hal inilah yang merupakan alasan dibuatnya Konvensi yang Menentang Penyiksaan. (Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment/CAT) yang diratifikasi di Indonesia melalui Undang-Undang No. 5 tahun 1998, di mana konvensi ini mengartikan penyiksaan itu dilarang karena Bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta menjamin semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum sehingga segala bentuk penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia harus dicegah dan dilarang.11

    Hukum Internasional yang Melarang PenyiksaanPenyiksaan hampir secara universal telah

    dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa III dan Konvensi Jenewa IV telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Dalam konteks HAM, salah satu hak untuk menentukan nasib sendiri (self-determination), baik hak untuk mendapatkan kebebasan, dan persamaan serta hak untuk terlibat secara politik, ekonomi, sosial maupun budaya yang sesuai dengan aturan yang berlaku di negaranya

    Sebenarnya, ada satu dasar hukum internasional yang menetapkan dan memberikan batasan bahwa penyiksaan merupakan kejahatan atau kriminal, yaitu Konvensi Menentang Penyiksaan (Convention Against Torture and Others Cruel, Inhuman or Degrading Punishment /CAT). Konvensi ini juga diratifikasi di Indonesia melalui UU nomor 5 tahun 1998 yang secara tegas menyatakan bahwa penyiksaan itu dilarang.

    11 Pasal 1 ayat (1), UU nomor 5 tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia.

  • 18

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINADasar hukum tersebut kemudian dituangkan

    dalam dokumen resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bernama The Manual on Effective Investigation and Documentation of Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment atau lebih dikenal sebagai Protokol Istanbul. Dokumen ini merupakan guideline (panduan) internasional pertama untuk dokumentasi tentang penyiksaan dan konsekuensi-konsekuensinya.

    Protokol ini dirumuskan untuk memenuh kebutuhan akan adanya seperangkat aturan dan panduan dalam memberikan penilaian terhadap siapa saja yang diduga mengalami penyiksaan dan perlakuan yang menyakitkan. Panduan ini juga menjadi acuan dalam penyelidikan atas kasus-kasus dugaan penyiksaan. Juga, untuk pelaporan atas berbagai temuan guna penuntutan hukum bagi lembaga peradilan atau penyelidikan lainnya.12

    Penanda tangan CAT juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan kepada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.

    Kronologi Pengungkapan Laporan Penyiksaan CIASemula, sejumlah pihak dari kalangan pejabat

    CIA dan beberapa politikus Amerika Serikat, menyangkal keakuratan laporan ini dan merasa keberatan atas publikasinya yang setengah-setengah. Namun, pada akhirnya Presiden Barack Obama secara resmi mengakui adanya praktik penyiksaan dan memerintahkan agar kasus dan laporannya dibuka. Beberapa praktik masa lalu (CIA) adalah kebrutalan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, (semua itu) melahirkan siksaan pada batin saya. Kita bukanlah (bangsa) seperti itu, kata Obama dalam wawancara dengan stasiun televisi berbahasa Spanyol Telemundo.

    Pemimpin 53 tahun kelahiran Hawaii itu menyesalkan aksi brutal CIA pada masa pemerintahan George W. Bush tersebut. Obama juga

    12 The Lancet, Volume 354 (9184), 25 September 1999, h. 1117.

    mengeluarkan pernyataan, pihaknya akan berusaha sepenuh tenaga, agar metode penyiksaan semacam ini tidak dilakukan lagi. Aksi yang dilakukan CIA, menurut Obama, telah merusak citra AS di seluruh dunia. Publikasi ini penting. Kita akan belajar banyak dari sana dan masyarakat (AS) akan paham mengapa saya melarang praktik kontroversial tersebut, jelasnya.

    Sebagian besar politikus Partai Republik menganggap publikasi itu tidak perlu. Pasalnya, selama bertahun-tahun, Departemen Kehakiman telah melakukan investigasi yang sama dan menyimpulkan bahwa CIA tidak melakukan aksi kriminal. Saya rasa, (publikasi) ini adalah ide yang sangat buruk. Mitra-mitra asing kita telah memperingatkan bahwa ini hanya akan menimbulkan kerusuhan dan kematian, tandas Mike Rogers, chairman Komite Intelijen House of Representatives (Senat), Senin (8/12). Tapi, dia tidak bisa mencegah Dianne Feinstein, chairwoman yang memimpin komisi pengawas dinas rahasia, mengumumkan hasil investigasi panel Partai Demokrat.

    Sebelum laporan dipublikasikan, Menteri Luar Negeri John Kerry sudah menelpon Senator Feinstein untuk memperingatkan apa bahayanya dari publikasi laporan Senat tersebut. Sejumlah media yang disetir Partai Republik juga menggelar kampanye serangan terhadap senator kubu Demokrat itu.

    Satu-satunya politikus Republik yang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap publikasi kebrutalan CIA itu hanya John McCain. Sebab, senator asal Arizona tersebut pernah menjadi korban penyiksaan aparat ketika menjadi tawanan perang di Vietnam. Kita berharap dengan menyiksa (lawan) akan mendapatkan keamanan. Tapi, kita berharap terlalu banyak, tandasnya.

    Sikap Dianne Feinstein didukung oleh mitranya, Claire McCaskill, anggota Senat dari Demokrat. Ia mengatakan bahwa publikasi tersebut penting. Apalagi, menurutnya, tidak ada yang baru dari publikasi itu. Laporan tersebut hanya memaparkan apa yang selama ini sudah diketahui masyarakat internasional. Yakni, AS melakukan penyiksaan (terhadap tersangka teror). Tapi, ini akan berdampak baik bagi kehidupan demokrasi kita, tandasnya.

  • 19

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINASenator Feinstein pun mengungkap dengan

    lugas dosa CIA. Dalam laporan disebut penculikan dan penahanan rahasia sedikitnya 119 individu oleh CIA di luar negeri. Praktik penyiksaan dan teknik interogasi dengan kekerasan juga dinilai jauh lebih mengerikan dibanding pengakuan dinas rahasia.

    Dengan menerapkan teknik interogasi kontroversial semacam itu, CIA sukses mengubah sel-sel penjara menjadi kamar penyiksaan. Setidaknya, itu dialami para tersangka teror yang ditangkap pascainsiden 9 September 2001 alias 9/11. Yakni, pada kurun waktu 2002 sampai 2006. Padahal, praktik tersebut tidak pernah membuat Negeri Paman Sam menjadi lebih aman.

    CIA telah memperdaya para petinggi politik terkait praktik yang mereka lakukan di situs-situs hitam terhadap para tersangka teror. CIA juga menipu masyarakat AS tentang efektivitas teknik-teknik kontroversial tersebut, lapor Komite Intelijen Senat. Media telah lama menyebut situs-situs hitam CIA yang tersebar di banyak negara itu sebagai penjara rahasia.

    Menanggapi laporan itu, Laura Pitter dari organisasi pembela hak asasi Human Right Watch mengatakan, mayoritas warga Amerika merasa ngeri. Penyiksaan jauh lebih brutal, walau diketahui itu bukan cara efektif untuk memeras pengakuan, ujarnya. Pitter memperkirakan, laporan penyiksaan CIA ini akan memicu gempa politik di Washington.

    Dalam laporan juga disebutkan bahwa dinas rahasia AS juga secara sistematis memberikan informasi yang menipu kepada presiden dan Kongres. Mantan Direktur CIA Jenderal Michael Hayden membantah hal itu. Juga, mantan Presiden George W. Bush menyatakan, percaya penuh pada informasi CIA.

    Namun, Human Right Watch menolak argumen mantan petinggi CIA dan mantan presiden AS itu. Ada penipuan informasi yang dilakukan secara sadar. Bahkan skandal lainnya, CIA menggelar kampanye menutupi agar fakta ini tidak teruar, ujar Pitter. Ia menambahkan, laporan bisa cukup lama tertahan, karena satu-satunya instansi yang bisa mengontrol CIA adalah komisi dinas rahasia Senat.13

    13 http://www.dw.de/cia-menyiksa-lebih-brutal/a-18120208

    Tiga Belas Teknik PenyiksaanLaporan yang dikeluarkan oleh Komite Intelijen

    Senat AS menunjukkan setidaknya ada 13 teknik interogasi brutal yang dilakukan terhadap tersangka terorisme. Associated Press, Rabu (10/12/2014) pun memaparkan 13 teknik interogasi brutal tersebut, seperti yang dituliskan dalam memo 30 Mei 2004 yang dikirim Kementerian Kehakiman kepada CIA:

    1. Tamparan di perut

    Tujuan dari teknik ini adalah memicu tahanan untuk merasa takut dan putus asa ataupun menghukum perilaku tertentu dari tahanan dan membuatnya malu. Menurut dokumen pemerintah, yang melakukan interogasi berdiri dekat perut tahanan dan menampar perutnya dengan bagian punggung tangan. Jari tangan dari interogator dirapatkan dan tamparan pun dilakukan. CIA menggunakan teknik ini pada 2004 tanpa ada persetujuan dari pihak Kementerian Kehakiman.

    2. Pegangan keras di bagian kerah baju

    Dengan kedua tangan, interogator menarik tahanan dengan dua tangan dan mendekat dengannya. Teknik ini dilakukan oleh mantan anggota CIA John Rizzo. Rizzo menggambarkan tekniknya dilakukan terhadap anggota Al Qaeda Abu Zubaydah.

    3. Tahanan disekap di kotak

    Para interogator akan menyekap tahanan dalam sebuah kotak, -yang kadang cukup untuk berdiriselama 18 jam. Ada pula kotak yang hanya cukup untuk tahanan meringkuk selama dua jam. Setelah itu, tahanan harus menghadapi serangga yang sengaja dimasukkan ke dalam kotak, khususnya untuk tahanan yang benci dengan serangga.

    4. Manipulasi makanan

    Teknik ini termasuk mengganti makanan keras dengan cairan. Pada Agustus 2002, Abu Zubaydah dipaksa untuk melakukan diet cairan yang termasuk suplemen dan air.

    5. Menduduki wajah tahanan

    Interogator menduduki kepala dari tahanan agar mereka tidak bisa bergerak. Selain itu, tangan interogator memegang wajah tahanan tidak jauh dari mata.

  • 20

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA6. Tamparan di wajah

    Interogator menampar wajah tahanan dengan jari dibuka. Mereka menampar di bagian dagu dan telinga. Maksudnya agar tahanan tertegun atau merasa dipermalukan. Ini membuka anggapan dari tahanan mereka tidak akan dipermalukan secara fisik, padahal sebaliknya.

    7. Ditelanjangi

    Teknik ini dilakukan oleh para interogator CIA pada umumnya. Tahanan dipaksa untuk berdiri dalam waktu lama dan dalam kondisi bugil.

    8. Posisi stress

    Psikolog yang mengajukan teknik interogasi brutal ini menerapkan teknik stimulasi yang bisa membuat ketidaknyamanan dalam otot. Dua posisi tersebut diterapkan pada tahanan tersangka Al Qaeda Abu Zubaydah. Posisinya antara lain duduk di lantai dengan kaki diluruskan di depan dan kedua tangan berada di belakang kepala. Posisi kedua adalah berlutut di lantai dengan membentuk 45 derajat.

    9. Dipaksa untuk tidak tidur

    Tahanan dipaksa untuk tetap terjaga selama 180 jam bahkan dipadukan dengan posisi stress. Kadang-kadang tangan dari tahanan diikat di atas kepala mereka. Setidaknya lima tahanan mengalami halusinasi selama teknik ini dilakukan dan dua di antara tahanan tersebut masih menjalani proses ini. Salah seorang tahanan, Arsala Khan, mengalami halusinasi setelah 56 jam berada dalam posisi ini.

    10. Berdiri menghadap tembok

    Seorang tahanan dipaksa berdiri menghadap tembok sekira 1,2 meter. Petugas interogasi pun memaksa tahanan menyentuh tembok dengan jarinya untuk yang tidak ditentukan.

    11. Walling atau menghantam tahanan ke tembok

    Interogator menghantam tahanan ke tembok. Abu Zubaydah turut menjalani penyiksaan ini. Pada 22 Maret 2003, petinggi Al Qaeda Khalid Sheikh Mohammed juga menjalani teknik walling ini. Ketika tidak berhasil mendapatkan informasi, interogator melakukan waterboard kepadanya dan Khalid menyatakan siap untuk berbicara.

    12. Waterboarding atau simulasi tenggelam

    Ini adalah teknik penyiksaan yang dikenal luas. Tahanan diikat di sebuah papan atau kursi dan air disiram ke wajah tahanan seperti halnya tengah tenggelam. Menurut laporan Senat, teknik ini menyebabkan tahanan kejang dan muntah. Selain itu tubuh tahanan langsung dipenuhi oleh air dan kaki, dada serta lengan tahanan menderita kejang.

    Abu Zubaydah yang menjalani teknik ini dikabarkan tidak sadarkan diri dan busa keluar dari mulutnya. Zubaydah juga dikabarkan histeris setelah menjalani teknik penyiksaan ini.

    13. Tenggelam dalam air atau water dousing

    Tahanan yang menjadi target interogasi dibiarkan dalam kondisi telanjang di sebuah terpal. Kemudian terpal itu ditarik menyelimuti mereka seperti halnya bak mandi. Air dingin kemudian disiramkan ke tubuh mereka. Dalam beberapa kasus, tahanan disemprot dengan air berulang kali dalam kondisi bugil dan diborgol serta berdiri dalam posisi tidak diperbolehkan tidur.

    Kesimpulan Laporan Berikut 10 kesimpulan yang dipaparkan oleh

    Senat Komite Intelijen AS, seperti dilansir Associated Press, Rabu (10/12/2014).

    1. Teknik interogasi yang dilalukan kepada tahanan teroris, termasuk simulasi penenggelaman (waterboarding), melarang tahanan untuk tidur, tidak efektif untuk mendapatkan informasi intelijen. Teknik ini gagal memberikan petunjuk operasi teroris atau mencegah serangan ke AS.

    2. Kondisi penjara dan interogasi kasar terhadap tahanan, ternyata lebih brutal dibandingkan yang dikabarkan oleh CIA kepada publik, kongres ataupun Gedung Putih. Teknik waterboarding sangatlah mengerikan karena menyebabkan muntah dan kejang. Setidaknya satu tahanan yang ditahan di luar negeri tewas akibat teknik ini.

    3. Manajeman interogasi dari CIA dan sistem penjara hitam dianggap cacat. Personel kadang tidak memiliki pelatihan yang cukup, tidak ada bantuan medis dan catatan laporan tidak diatur dengan baik.

  • 21

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA4. Teknik interogasi koersif didasarkan oleh

    program yang dikembangkan oleh dua psikolog yang tidak memiliki pengalaman dalam bidang interogasi ataupun kontra terorisme. CIA tidak pernah melakukan analisis komprehensif dari efektivitas program ini.

    5. CIA terus menerus menghambat atau menghindari penilaian dari kongres. Pejabat tinggi CIA selalu memberikan informasi tidak akurat kepada pimpinan kongres. Pada satu waktu, CIA mengurangi jumlah tahanan terorisme yang dianggap menjalani tindakan brutal saat interogasi.

    6. Pejabat CIA kerap memberikan informasi tidak akurat mengenenai program interogasinya kepada pemerintahan mantan Presiden George W Bush. Ini mencegah analisis hukum yang tepat dari operasi penjara. Sementara pejabat hukum Bush sangat bergantung pada laporan menyesatkan dari CIA untuk menjustifikasi penggunaan teknik waterboarding dan sembilan teknik interogasi mengerikan lainnya.

    7. Mereka yang melakukan interogasi menggunakan teknik brutal tanpa diawasi oleh petinggi CIA ataupun pejabat hukum Gedung Putih. Tetapi para interogator dan petugas penjara yang melanggar kebijakan CIA tidak pernah menjalani sanksi.

    8. Sebagian besar informasi yang diberikan CIA kepada media mengenai teknik interogasi dan penahanannya, tidak sepenuhnya akurat. Ini memungkinkan perlakukan pengawasan sesuasi terhadap tahanan.

    9. Ketergantungan CIA terhadap petugas yang melakukan interogasi secara brutal, mempersulit misi keamanan nasional bagi agen federal lainnya. FBI bahkan meninggalkan peran tradisional dalam melakukan interogasi ketika CIA menggunakan metode brutal. Bahkan CIA kerap menolak upaya dari petingginya untuk menyelidik penggunakan teknik interogasi brutal dan upaya mencari tahu kondisi di penjara hitam.

    10. Interogasi brutal CIA dan penahanan rahasia di luar negeri dianggap telah merusak reputasi Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia.

    Media: Ungkap Semua Kesalahan CIAPublikasi laporan penyiksaan CIA ini

    memantik reaksi keras di Timur Tengah. Mereka memandang praktik penyiksaan tersebut sebagai aib besar. Laporan tersebut telah melecehkan prinsip kebebasan, hak asasi dan penghormatan martabat manusia. Amerika dan dunia barat pada umumnya, tidak lagi punya hak mengajari dunia Arab mengenai demokrasi dan hak asasi manusia, tulis koran internet Rai Al-Youm dalam tajuknya, mengomentari laporan penyiksaan oleh CIA. Lebih lanjut koran internet itu berkomentar, walau semua data dan fakta kini dibuka, namun semua itu sudah terlambat lebih dari 13 tahun.

    Pertanyaan seputar waktu publikasi laporan penyiksaan CIA itu juga dilontarkan koran internet Al Arabi Al Jadeed. Laporan tersebut dipastikan memicu kemarahan dan kejengkelan. Tapi apakah bijak dan cerdik, memublikasikan laporan itu saat ini? Ketika Amerika Serikat terlibat langsung dalam sebuah konflik di dunia Arab. Atau secara kebetulan pilihan waktunya tidak tepat dan sial, hingga akan disalahgunakan untuk membangkitkan perasaan anti-Amerika? Yang jelas, praktik dan metode penyiksaan yang dianggap sah, melontarkan awan hitam pada kiprah Amerika membela hak asasi dan kebebasan sekaligus mengurangi pengaruh Amerika di Timur Tengah.

    Amerika berusaha menampilkan citra sebagai pembela kebebasan berpendapat, negara hukum dan demokrasi. Tapi kenyataannya, di balik itu semua, bersembunyi sebuah kekuasaan diktatur yang otoriter, tulis opini dalam harian Al Ilaf. Rezim ini sama sekali tidak percaya adanya perikemanusiaan, moral dan prinsip nilai serta martabat manusia. Semua ini hanya yel-yel kosong yang dilontarkan Amerika.

    Sejumlah media Arab lainnya secara senada menuding adanya teori konspirasi di balik semua tindakan pemerintah George W. Bush serta aparat CIA. Harian Al Hayat menulis komentar; Amerika dan Israel berada di balik konspirasi tuduhan terorisme terhadap Al Qaidah dan merusak citra Usamah bin Ladin. Merekalah yang memicu kesengsaraan dan kekacauan hebat di dunia Arab, yang membunuh jutaan anak-anak, remaja dan kaum wanita, serta memaksa jutaan orang mengungsi dari negaranya.

  • 22

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINASementara opini yang ditampung stasiun

    televisi Al-Jazeera juga menyoroti kaitan praktik penyiksaan oleh CIA dengan komposisi kekuatan di Timur Tengah. Apa yang dilakukan Bashar Al-Assad di Suriah, Abdul Fattah As-Sisi di Mesir, dan Negara Israel kepada warga di Timur Tengah adalah bukti, betapa konyolnya mempercayai adanya keadilan di bawah kekuasaan kolonialisme dan kapitalisme.14

    Media Barat juga tak kalah berang. Misalnya, Deutsche Wellemedia Jermanmemandang bahwa publikasi laporan penyiksaan oleh CIA dari Senat adalah perlu dan betul. Argumen utama para pengritik adalah mencemaskan dampak negatif bagi warga Amerika di luar negeri dan bagi politik luar negeri AS. Argumen ini sama sekali tidak meyakinkan.

    Menurut Michael Kniggeredaktur DWpara pengritik yang ingin tetap merahasiakannya jelas keliru. Bukan laporan itu yang bisa menimbulkan konsekuensi negatif. Melainkan fakta apa yang diungkap di dalam laporan serta praktik penyiksaan yang masih terus dijalankan.

    Juga yang paling penting, boleh jadi publikasi itu bisa berdampak sebaliknya, bukan merugikan, tapi malahan merehabilitasi sepenuhnya politik luar negeri AS.

    Knigge juga mempertanyakan, bagaimana mungkin AS, sebagai negara adidaya global, yang terus memaksa negara lain menghormati hak asasi manusiayang secara historis menjadi mercusuar kebebasantidak bersedia mengakui kesalahannya? Untuk memulihkan kembali kepercayaan internasional yang rusak parah akibat penyalahgunaan kekuasaan oleh CIA pada era Bush, sangat perlu dan mendesak bagi Washington mengakui kesalahannya.

    PenutupSesungguhnya, selama tujuh abad hingga akhir

    Abad XVIII, di daratan Eropa, penyiksaan dianggap sebagai hal biasa dan sah untuk memperoleh kebenaran. Sasaran perbuatan itu setidaknya adalah para budak, orang asing, orang-orang yang tidak memiliki identitas hukum, dan mereka yang dianggap pengkianat. Penyiksaan bahkan dipakai sebagai metode untuk mencari keadilan. Argumen

    14 http://www.dw.de/dunia-arab-marah-atas-laporan-penyiksaan-cia/a-18122580

    yang selalu dikedepankan oleh mereka yang mendukung penyiksaan adalah bahwa metode itu diperlukan untuk memperoleh kebenaran. Argumen ini digunakan baik sebelum melakukan cara-cara lain maupun sebagai pilihan terakhir.

    Namun, ketika Deklarasi Universal PBB tentang HAM diadopsi, dengan sendiri argumen tersebut tidak layak untuk dipertahankan. Walaupun hak-hak para tersangka ataupun tahanan memang dibatasi sesuai peraturan, tetapi bukan berarti pihak yang berwenangdalam hal ini aparat keamanan dan intelijendibenarkan untuk melakukan kekerasan kepada tahanan. Dalam pelaksanaannya, kekerasan berupa penyiksaan berkaitan dengan non-derogable rights (hak untuk tidak menjadi sasaran penyiksaan dengan alasan apapun).15

    Penting pula untuk digarisbawahi, bagaimana Dunia Barat yang mengaku beradabkhususnya di sebuah negara hukum seperti ASternyata menjadi tempat persemaian untuk melakukan penyiksaan; sesuatu yang menurut aturan hukum modern yang mereka usung sendiri merupakan kejahatan. Laporan resmi yang dipublikasikan Senat AS telah menegaskan realitas ini; sebuah penegasan yang sangat memalukan.

    Adalah sebuah ironi ketika AS mengatakan bahwa mereka negara kampiun demokrasi yang menghargai HAM, dan bahwa teroris itu jahat, sementara secara terus terang melakukan praktik penyiksaan. Bahkan, tidak pernah ada permintaan maaf dan jaminan tidak dilakukan lagi. Jika demikian, akan sulit disalahkan jika kemudian selalu ada pihak yang memandang AS sebagai penjahat besar yang harus dilawan. (F. Irawan)

    15 Andrey Sujatmoko, Tanggungjawab Negara Atas Pelanggaran Berat HAM, Jakarta:2005, hlm. 69-70.

  • 23

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINA

    Dewasa ini, jihad menjadi kajian menarik yang diteliti oleh berbagai kalangan dengan berbagai sudut pandang; baik dari kalangan Islam sendiri maupun kalangan Barat yang tentunya dengan woldview masing-masing. Artikel ini merupakan tulisan yang membahas jihad dalam sudut pandang Islam. Dengan mengacu pada sumber hukum Islam dan pendapat fuqaha yang otoritatif, kajian jihad yang disajikan dalam tulisan ini difokuskan pada argumentasi bahwa jihad akan terus berlangsung hingga hari kiamat. Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa isyarat teks Al-Qur`an dan Sunnah serta pendapat fuqaha otoritatif bahwa jihad memang tidak terbatas pada waktu dan negeri tertentu. Ini karena tabiat Islam yang bersifat universal dengan kewajiban bagi umatnya untuk mendakwahkan

    misinya, dan jihad adalah sarana untuk menjamin keberlangsungan dakwah tersebut.

    Definisi JihadSebagaimana terma syari lain seperti shalat,

    zakat, shaum, haji, dan sebagainya, kata jihad bisa didefinisikan dengan dua definisi, yaitu definisi etimologi dan terminologi.

    Secara etimologi, jihad berasal dari bahasa Arab, yaitu dari akar kata ja-ha-da yang berarti berjuang atau perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selain itu, jihad secara etimologi juga bisa berarti kekuatan, kekuasaan, kesanggupan, dan kesukaran atau kesulitan. Dengan kata lain,

    JIHAD SEPANJANG ZAMAN

  • 24

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAjihad secara etimologi berarti pengerahan segenap kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

    Sedang menurut terminologi syariat, fuqaha sepakat bahwa yang dimaksud dengan jihad adalah memerangi orang kafir demi meninggikan kalimatullah, meskipun terdapat sedikit perbedaan mereka dalam mengungkapkan definisinya.

    Menurut fuqaha Hanafiyah, jihad adalah seruan kepada agama Islam dan memerangi orang yang tidak mau menerimanya (tidak tunduk pada politik Islam), baik dengan harta maupun dengan jiwa. Menurut fuqaha Syafiiyah, jihad adalah memerangi orang kafir demi membela Islam. Menurut Wahbah Zuhaili, definisi jihad yang paling tepat adalah mengerahkan segenap upaya dan kekuatan untuk memerangi dan mempertahankan diri dari orang kafir baik dengan harta, jiwa, maupun lisan.1

    Hal perlu diperhatikan adalah bahwa jika kata jihad digandengkan dengan fi sabilillah maka maksud dari jihad di sini adalah definisi jihad secara terminologi, bukan definisi etimologi.2

    Tujuan JihadMemerangi orang kafir yang enggan tunduk pada

    kekuatan politik Islam bukanlah tujuan akhir dari jihad. Jihad merupakan sarana yang dituntunkan Allah untuk mewujudkan berbagai tujuan lain. Diantara tujuan-tujuan jihad adalah sebagai berikut:

    1. Menjadikan manusia hanya tunduk kepada Allah, bukan pada selain-Nya

    Tujuan utama dan terpenting dari jihad adalah untuk menjadikan manusia untuk tunduk dan beribadah hanya kepada Allah semata, dan mencegah dan membebaskan mereka dari ketundukan dan perbudakan kepada sesama manusia, selain juga untuk melengserkan semua thaghut yang ada di muka bumi.3 Jihad adalah upaya untuk mengembalikan umat manusia kepada fitrahnya, yaitu tunduk kepada Zat yang telah menciptakan mereka, Allah k.

    Tujuan jihad ini tersurat dalam firman-Nya, Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah

    1 Wahbah bin Mushthafa Az-Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, jld 8, h. 5846.

    2 Lihat Jihad Jalan Kami (terjemahan dari judul asli Al-Jihad Sabiluna) karya Abdul Baqi Ramdhun, h. 12.

    3 Lihat Ahammiyah Al-Jihad karya Ali Nafi Al-Ulyani, h. 158.

    lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah ...4

    Rasulullah n juga pernah bersabda, Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya aku adalah utusan-Nya. Jika mereka telah berikrar demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta benda mereka dariku, kecuali melalui jalan yang haq. Sedangkan hisab merekakelak di akhirattergantung kepada (kehendak) Allah.5

    2. Membalas permusuhan orang yang memusuhi Islam

    Dalam Al-Qur`an disebutkan, Dan perangilah, fi sabilillah, orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas.6

    Dalam tempat yang lain, Al-Qur`an juga menyebutkan,

    Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janji)nya? Padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu. Mengapa kamu takut pada mereka? Padahal Allah lah yang berhak untuk mau takuti, jika kamu benar-benar orang beriman.7

    Ada semisal kesepakatan fuqaha bahwa membalas permusuhan orang-orang yang memusuhi Islam hukum adalah fardhu ain bagi setiap orang yang mampu.8

    3. Menghilangkan fitnah (syubhat) yang membelenggu manusia agar mereka mendengar dengan seksama dakwah Islam tanpa ada satu pun yang menghalangi

    Ini bertujuan agar umat selain Islam mampu mengetahui keluhuran dan keagungan agama Islam. Mereka bisa mendapatkan penjelasan yang benar tentang Islam, selain juga bisa menyaksikan sendiri bagaimana aplikasi dari ajaran Islam dalam kehidupan yang nyata.

    4 Baca QS. Al-Baqarah: 193.5 HR. Al-Bukhari no hadits. 25, dan Muslim no hadits 20.6 Baca QS. Al-Baqarah: 190.7 Baca QS. At-Taubah: 13.8 Lihat Ahammiyah Al-Jihad, h. 172.

  • 25

    XVII/Januari-Februari 2015Laporan Bulanan SYAMINAFitnah (syubhat) yang dimaksudkan di sini

    terdiri dari tiga jenis:

    Pertama, berbagai bentuk penyiksaan dan intimidasi dari orang-orang kepada umat Islam agar mereka murtad, keluar dari Islam. Untuk itulah, Allah memerintahkan umat Islam untuk berjihad demi membela dan melindungi umat Islam yang berada dalam kondisi lemah. Hal ini sebagaimana disinyalir dalam Al-Qur`an,

    Mengapa kamu tidak mau berperang fi sabilillah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik dari laki-laki, para wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdoa, Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.9

    Dua, hegemoni dan rezim-rezim syirik yang senantiasa melakukan perusakan dalam berbagai lini kehidupan sehingga menyebabkan umat Islam terfitnah agama mereka.

    Tiga, fitnah dari perbuatan orang-orang kafir yang berusaha menghalang-halangi sesama mereka untuk mendengar dan menerima kebenaran. Ini karena rezim-rezim dan penguasa mereka berusaha membuat sekat yang memisahkan manusia dari kebenaran, serta berusaha merusak fitrah mereka dengan berbagai cara. Ketika manusia sudah jauh dari fitrahnya maka kemungkinan mereka untuk menerima kebenaran akan sangat sedikit, bahkan justru malah tenggelam dalam belenggu hawa nafsu.

    4. Melindungi negeri dan umat Islam dari keburukan orang-orang kafir.

    Allahmelalui Al-Qur`antelah mengajarkan khususnya kepada umat Islam tentang kedudukan dan sikap orang-orang kafir terhadap Islam dan umat Islam. Sikap orang-orang kafir tersebut adalah memusuhi dan menentang Islam dan umatnya. Mereka bersikap takabur dan sombong, melakukan makar dan tipu daya, memer