bona

3
BONA BAB III 3.3 Potensi Sumber Daya Alam Berdasarkan kondisi geologi, jenis batuan dan konfigurasi cekungan, maka Cekungan Sumatera Utara memiliki potensi sumberdaya alam yang beraneka- ragam. Salah satu yang paling dominan adalah hidrokarbon, selain potensi bahan tambang dan bahan galian Golongan C. Menurut konsep petroleum system, keberadaan hidrokarbon dikontrol unsur-unsur pembentukan yang meliputi batuan induk, batuan reservoir, batuan tudung, migration, jebakan. Menurut data survey USGS unit 38220101 dan beberapa karya tulis yang membahas tentang potensi hidrokarbon di Cekungan Sumatera Utara, batuan induk yang berpotensi dalam pembentukan hidrokarbon di Cekungan Sumatera Utara adalah serpih Formasi Baong, serpih gampingan Formasi Belumai, dan serpih Formasi Bampo dibeberapa tempat. Bertindak sebagai batuan reservoir adalah batupasir Formasi Keutapang, batupasir Formasi Baong Tengah (“MBS”), batuan karbonat Formasi Malaca, dan batuan karbonat Formasi Peutu. 3.3.1 Batuan Induk (Source rock) Pada Cekungan Sumatera Utara terdapat beberapa formasi yang menjadi batuan induk (source rock). Formasi Bampoo yang berumur Oligosen akhir hingga miosen awal merupakan sedimen black shale hasil trangresi laut,mengandung kandungan organik

Upload: dwiki-nur-agrizal

Post on 03-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

wawafaafa

TRANSCRIPT

BONA

BAB III

3.3 Potensi Sumber Daya AlamBerdasarkan kondisi geologi, jenis batuan dan konfigurasi cekungan, maka Cekungan Sumatera Utara memiliki potensi sumberdaya alam yang beraneka- ragam. Salah satu yang paling dominan adalah hidrokarbon, selain potensi bahan tambang dan bahan galian Golongan C. Menurut konsep petroleum system, keberadaan hidrokarbon dikontrol unsur-unsur pembentukan yang meliputi batuan induk, batuan reservoir, batuan tudung, migration, jebakan.Menurut data survey USGS unit 38220101 dan beberapa karya tulis yang membahas tentang potensi hidrokarbon di Cekungan Sumatera Utara, batuan induk yang berpotensi dalam pembentukan hidrokarbon di Cekungan Sumatera Utara adalah serpih Formasi Baong, serpih gampingan Formasi Belumai, dan serpih Formasi Bampo dibeberapa tempat. Bertindak sebagai batuan reservoir adalah batupasir Formasi Keutapang, batupasir Formasi Baong Tengah (MBS), batuan karbonat Formasi Malaca, dan batuan karbonat Formasi Peutu.

3.3.1 Batuan Induk (Source rock)Pada Cekungan Sumatera Utara terdapat beberapa formasi yang menjadi batuan induk (source rock). Formasi Bampoo yang berumur Oligosen akhir hingga miosen awal merupakan sedimen black shale hasil trangresi laut,mengandung kandungan organik (organic rich), dan memiliki ketebalan hingga 2000m. Oleh karena itu formasi Bampoo memungkinkan menjadi batuan induk dan batuan tudung (cap rock). Batuan induk yang lain adalah formasi Peutu. Formasi ini merupakan fasies batugamping terumbu(reef karbonat) yang mengalami trangresi, sehingga menjadi endapan shale pada lingkungan laut yang lebih dalam. Formasi ini berumur miosen awal.

3.3.2 Batuan ReservoirReservoir utama pada cekungan Sumatera Utara adalah platform batugamping dan batugamping terumbu (reef) yang terbentuk pada formasi Peutu dan Belumai yang berumur miosen awal. Reservoir batugamping ini terbentuk di bagian tengah cekungan dan sangat terbatas pelamparannya. Reef pada formasi Peutu memiliki porositas rata-rata 18 %. Sedimen batupasir marine Formasi Belumai juga dikembangkan sebagai reservoir. Reservoir yang lainnya adalah Formasi batupasir Keutapang yang diendapkan di bagian selatan cekungan ini, berumur miosen tengah hingga miosen akhir. Formasi ini merupakan reservoir silisiklastik yang memiliki porositas dan permeabilitas yang baik serta terdapat konsentrasi pertumbuhan gamping terumbu (reefal) di beberapa tempat. Pada bagian utara cekungan terdapat reservoir pada Formasi batupasir marine Parapat tetapi pelamparannya terbatas.