bismillah bab 3

Upload: ahmad-kahfi

Post on 01-Mar-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sasas

TRANSCRIPT

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN3.1 Objek PenelitianPenelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pelatihan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada PT.PINDAD Divisi Tempa dan Cor (TC) Bandung. Menurut William G. Zikmun, et al (2009:118) mengenai variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang memiliki variasi nilai atau yang merubah dari satu hal untuk hal yang lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini yaitu pelatihan (X) dengan dimensinya yang terdiri dari trainee satisfaction, return on investment, transfer of training, new skill and knowledge, dan performance improvements. Sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah produktivitas kerja (Y) dengan dimensinya yang mencakup efisiensi dan efektifitas.Penelitian ini dilakukan di PT.PINDAD pada karyawan divisi Tempa dan Cor (TC). Adapun yang menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang pelatihan dan Produktivitas di PT.PINDAD, sedangkan yang dijadikan subyek penelitian adalah tenaga kerja pada divisi Tempa dan Cor (TC). Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method. Adapun pengertian mengenai cross sectional method yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008:45), pendekatan cross sectional yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu. Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan. Menurut Creswell (2012:217) cross sectional survei yaitu survei yang dilakukan dengan mengumpulkan data satu per satu dalam suatu waktu. 3.2Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang DigunakanPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian dan juga untuk menguji hubungan antara variabel serta untuk menguji hipotesis, maka metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif.. Travers Travens dalam Husein Umar (2008:21) menjelaskan bahwa Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Menurut William G Zikmund, Barry J Jon C Carr, Mitch Griffin (2009:118) Descriptive research is typically focused around one or more fairly specific research questions. It is usually much more structured and, for many common types of business research, can yield managerially actionable results. Penelitian ini menggunakan deskriptif, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menggambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengatasi fakta-fakta, Sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Maksud dari penggunaan metode penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja pada Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Toto dan Nanang (2012:53) mengungkapakan mengenai penelitian verifikatif (pembuktian) yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji kebenaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Jenis penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan guna memprediksi dan menjelaskan hubungan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Dalam penelitian verifikatif ini diuji mengenai pengaruh pelatihan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja karyawan Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung. Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2008:7), Metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut berlaku umum (general) untuk seluruh wilayah yang menjadi sasaran. Sedangkan Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa:Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manjemen atau para peneliti tersebut.Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik bertujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.3.2.2 Operasionalisasi VariabelAsep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel dan sub variabel yang diteliti lengkap dengan dimensi, indikator, ukuran dan skalanyaAsep Hermawan (2009:54) menyatakan bahwa, Variabel dikatagorikan menjadi empat bagian, diantaranya yaitu variabel bebas, variabel terikat, variabel moderator, variabel intervening. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Selain itu, variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, dan variabel intervening merupakan variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat sehigga sebelum variabel bebad mempengaruhi variabel terikat terlebih dahulu akan melalui variabel intervrening.Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu:1. Variabel bebas (X)Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan2. Variabel terikat (Y)Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas tenaga kerjaSecara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dari Tabel 3.1 berikut ini : TABEL 3.1OPERASIONALISASI VARIABELVariabelKonsep variabelDimensiIndikatorUkuranSkalaNo Item

Pelatihan (X)Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di saat mendatang. Veithzal Rivai (2009:212)1. Kepuasan peserta pelatihan(Trainee satisfaction)Kepuasan karyawan dengan materi dan metode pelatihan yang diberikanTingkat Kepuasan karyawan dengan materi dan metode pelatihan yang diberikanInterval1

Kesesuaian fasilitas yang diberikan dalam kegiatan pelatihan dengan kebutuhan karyawanTingkat Kesesuaian fasilitas yang diberikan dalam kegiatan pelatihan dengan kebutuhan karyawanInterval2

2. Tingkat pengembalian investasi (Return on investment)

Gaji dan tunjangan bagi seluruh karyawan yang terlibat dalam pelatihan

Tingkat Gaji dan tunjangan bagi seluruh karyawan yang terlibat dalam pelatihan;Interval3

Nilai keuntungan perusahaan dari program pelatihan

Tingkat nilai keuntungan perusahaan dari program pelatihan

Interval4

3.Proses pengiriman ilmu dalam pelatihan (Transfer of training)

Keefektifan proses pelatihan yang diadakan dengan hasil yang diharapkan karyawan

Tingkat keefektifan proses pelatihan yang diadakan dengan hasil yang diharapkan karyawanInterval5

Kesesuaian kemampuan pelatih (trainers) dengan materi dan metode pelatihan

Tingkat kesesuaian kemampuan pelatih dengan materi dan metode pelatihan

Interval6

Kesesuaian materi dan metode pelatihan dengan kemampuan karyawan

Tingkat Kesesuaian materi dan metode pelatihan dengan kemampuan karyawan

Interval7

4.Pengeta-huan dan kemampu-an baru (New skill and Knowledge)Pengetahuan kerja karyawan setelah mengikuti pelatihan

Tingkat Pengetahuan kerja karyawan setelah mengikuti pelatihanInterval8

Karyawan memiliki kemampuan baru setelah mengikuti pelatihanTingkat kemampuan baru yang dimiliki karyawan setelah mengikuti pelatihanInterval9

5.Peningka-tan kinerja setelah mengikuti (Performance improvements)

Keahlian kerja karyawan setelah mengikuti pelatihanTingkat Keahlian kerja karyawan setelah mengikuti pelatihanInterval10

Kecakapan kerja karyawan setelah mengikuti pelatihanTingkat Kecakapan kerja karyawan setelah mengikuti pelatihanInterval 11

Rasa tanggung jawab karyawan setelah mengikuti pelatihan

Tingkat Rasa tanggung jawab karyawan setelah mengikuti pelatihan

Interval12

Produktivitas(Y)Productivity is a measure of how much value individual employees add to the goods or services that the organization produces. The greater the output per individual, the higher the organizations productivity. Makna atas pernyataan Gomez-Mejia dan Balkin, produktivitas adalah ukuran dari seberapa besar nilai individu karyawan menghasilkan barang atau jasa sebagai besaran produksi organisasi. Semakin besar output per individu, semakin tinggi produktivitas organisasi.

Gomez-Mejia & Balkin (2012:19)

EfektfiitasSejauh mana hasilsesuai dengantarget

Tingkat ketercapaian target kerjaInterval13

Penggunaan waktukerja

Tingakat ketercapaian target waktu kerjaInterval14

Penggunaan polakerja yang tepat

Tingkat penggunaan pola kerja yang tepatInterval15

EfisiensiPenggunaan sumberdaya

Tingkat maksimalisasis penggunaan sumber daya

Interval16

Disiplin dalampenggunaan waktu

Tingkat kedisiplinan penggunaan waktu kerja

Interval17

Kemampuanpenggunaan tools/alat kerja

Tingkat kemampuan penggunaan alat kerja sesuai dengan fungsinya

Interval18

Ketepatanpenggunaan anggaran

Tingkat ketepatan penggunaan anggaran kerjaInterval19

Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data, referensi buku dan jurnal3.2.3 Jenis dan Sumber DataPenelitan memerlukan sumber data yang akurat dan diperlukan dalam kegiatan penelitian. Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data tentang karakteristik umum PT.PINDAD beserta data masing-masing variabel atau sub variabel yang dikaji. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2007:137) menyatakan bahwa, Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya, data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Sedangkan, data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan dengan cepat.

Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini jenis dan datanya adalah sebagai berikut: TABEL 3.2JENIS DAN SUMBER DATANo.DataJenis DataSumber Data

1.Rendahnya produktivitas tenaga kerja industri di Indonesia. Salah satunya pada industri mesin dan peralatan militerSekunder Situs resmi dari (www.kemenperin.go.id)

2.Data resmi dari Badan Pusat Statistik Indonesia terkait dengan produktivitas tenaga kerja di Indonesia khususnya pada industri mesin dan peralatan militer menunjukan penurunan dari tahun 2012-2013Sekunder Situs resmi dari (www.bps.go.id)

3.Key Performance Indicator Produktivitas Kerja PT.PINDAD (Persero) Divisi Tempa Dan Cor (TC) tahun 2014PrimerKASUBDEP Pengendalian Personil PT.PINDAD (Persero) Bandung

4.Jumlah Jam Hilang Pegawai PT.PINDAD (Persero) Bandung Divisi Tempa Dan Cor (TC) tahun 2014

PrimerKASUBDEP Pengendalian Personil PT.PINDAD (Persero) Bandung

5.Target Dan Realisasi Pelatihan PT.PINDAD (Persero) Bandung Tahun 2013

PrimerAnnual Report PT.PINDAD (Persero) 2013

Sumber :Diolah dari berbagai sumber.3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling3.2.4.1 PopulasiMenurut Cooper dan Emory (1997:214) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Sedangkan menurut Sekaran (2000:266) menyatakan bahwa, Population refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher wishes to investigate. Pernyataan tersebut bermakna populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap dimana kita tertarik untk mempelajarinya menjadi suatu objek dalam penelitian. Sedangkan menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:131) populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri, atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Sehingga yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Tempa dan Cor (TC) yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 254 orang.3.2.4.2 SampelPengumpulan data merupakan sesuatu yang paling utama dalam proses penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu obyek penelitian yang telah ditentukan populasi dari obyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya ialah mencari sampel yang bertujuan memudahkan dalam meneliti obyek penelitian. Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang untuk menjadi sampelMenurut Asep Hermawan (2009:147) sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi yang mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006:232) menjelaskan bahwa: Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Dapat disimpulkan bahwa, sampel merupakan himpunan bagian atau sebagian dari elemen populasi yang ditarik menurut teknik tertentu . Oleh karena itu yang menjadi sampel dalam penelitan ini hanya sebagian karyawan sebanyak 100 orang pada Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung. 3.2.4.3. Teknik SamplingTeknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang bertujuan untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Secara umum terdapat dua teknik sampling menurut (Naresh K. Maholtra, 2009:375) yaitu: 1. teknik probability, dan 2. teknik non-probability. Teknik sampling probability adalah teknik yang memberi peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan teknik sampling non probability adalah tekhnik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster Sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki enam jenis teknik penarikan sampel yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidential, sampling purposive, sampling jenuh, dan sampling snowball. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling probability, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode ini diambil karena peneiliti hanya meneliti sebanyak 120 orang karyawan saja pada keseluruhan karywan pada Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, digunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian, setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling Simple Random Sampling dengan mengambil sebanyak 100 karyawan pada Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung. 3.2.5 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data berkaitan dengan bagaimana proses pengumpulan data yang diperlukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Untuk teknik komunikasi langsung peneliti menggunakan observasi dan wawancara, sedangkan untuk komunikasi tidak langsung peneliti menggunakan studi literatur. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. ObservasiPeneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti termasuk melakukan pengidentifikasian masalah prodiktivitas tenaga kerja serta penerapan pelatihan pada Divisi Tempa dan Cor PT.PINDAD Bandung.2. WawancaraMerupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber terkait mengenai hal-hal yang diteliti. Dalam hal ini peneliti langsung melakukan wawancara dengan dengan Sutrisno selaku pimpinan bagian pendidikan dan pelatihan (diklat) mengenai masalah produktivitas tenaga kerja dan variabel yang dikaji yaitu pelatihan pada Divisi Tempa dan Cor PT.PINDAD Bandung.. 3. Studi literaturDengan studi literatur penulis mencari informasi serta data baik berupa teori-teori, konsep dan uraian dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal, artikel, makalah, paper, internetdan majalah sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari pelatihan dan produktivitas.4. Angket/KuisionerDalam hal ini peneliti memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden yaitu karyawan Divisi Tempa dan Cor (TC) PT.PINDAD Bandung guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kuisioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, serta mengenai program pelatihan yang dilakukan Divisi Tempa dan Cor PT.PINDAD Bandung dalam upaya peningkatan produktivitas.3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas3.2.6.1 Pengujian ValiditasMenurut Sumadi Suryabrata (2011:60) mengemukakan bahwa, Validitas instrumen merupakan sejauh mana instrumen itu merekam atau mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sedangkan menurut Malhotra (2009:316) mengemukakan Validitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan benar dalam apa yang sedang diukur bukan kesalahan sistematis atau acak. Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menguji bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Keterangan:r= koefisien validitas item yang dicarix= skor yang diperoleh subjek seluruh itemy= skor total X= jumlah skor dalam distribusi X Y= jumlah skor dalam distribusi Y X2= jumlah kuadrat dalam skor distribusi X Y2= jumlah kuadrat dalam skor distribusi Yn= banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas pada item kuesioner dikatakan valid dan tidak valid sebagai berikut: 1) item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar daripada rtabel (rhitung > rtabel). 2) item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil atau sama dengan daripada rtabel (rhitung rtabel). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:245), besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 berikut ini.TABEL 3.3INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASIINTERVAL KOEFISIENTINGKAT HUBUNGAN

Antara 0,700 1,000Sangat Tinggi

Antara 0,600 0,500Tinggi

Antara 0,500 0,400Agak Tinggi

Antara 0,400 0,300Sedang

Antara 0,300 0,200Agak Tidak Tinggi

Antara 0,200 0,100Tidak Tinggi

Antara 0,100 0,000Sangat Tidak Tinggi

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut: ; db = n-2 (Suharsimi Arikunto,2010:157)Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut:1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika > 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika 3.2.6.2 Pengujian ReliabilitasUji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada saat yang berbeda. Pengukuran yang memiliki realibilitas yang tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Menurut Sherri L. Jackson (2012:81), Reliability is indication of consistency or stability of a measuring instrument. Pengertian tersebut bermakna bahwa, reliabilitas adalah indikasi dari konsistensi atau stabilitas dari sebuah alat ukur. Sedangkan Asep Hermawan (2010:128) mengemukakan bahwa, Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dinamis dengan rumus Spearmen Brown, yaitu :

(Sugiyono, 2012:186)Dimana: = Reliabilitas seluruh instrumen= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan keduaPengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2012:190) dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. 2) Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika koefisien internal seluruh item () > dengan tingkat signifikansi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2) Jika koefisien internal seluruh item () dengan tingkat signifikansi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. 3.2.7Teknik Analisis DataTeknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket tersusun dari beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kedua variabel yang diteliti dan disebarkan kepada responden dengan maksud untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan skala semantic differensial atau skala perbedaan semantik. Menurut Umar (2008:99) Skala berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Skala ini mengandung unsur evaluasi (misalnya: bagus buruk, jujur tidak jujur), unsur potensi (aktif pasif, cepat lambat). Rentang dalam penelitian ini yaitu sebanyak 7 angka seperti pada Tabel 3.4 berikut ini :

TABEL 3.4SKOR ALTERNATIF JAWABANAlternatif JawabanSetuju / BaikRentang JawabanTidak Setuju / Tidak Baik

7654321

Positif7654321

Negatif1234321

Sumber: Husein Umar (2008:99).3.2.7.1 Rancangan Analisis Data DeskriptifAnalisis data deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikasinya. Menurut Uma Sekaran (2009:158) analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Adapun alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian, antara lain:1. Analisis Deskriptif pelatihan (X)Variabel X terfokus pada penelitian terhadap pelatihan yang meliputi: (Trainee satisfaction), Tingkat pengembalian investasi (Return on investment), Proses pengiriman ilmu dalam pelatihan (Transfer of training), Pengeta-huan dan kemampu-an baru (New skill and Knowledge), Peningka-tan kinerja setelah mengikuti (Performance improvements)2. Analisis Deskriptif Produktivitas Kerja (Y)Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap produktivitas kerja yang meliputi: efisiensi, dan efektifitas. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.5 sebagai berikut :TABEL 3.5KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDENNOKRITERIA PENAFSIRANKETERANGAN

10%Tidak Seorangpun

21% - 25%Sebagian Kecil

326% - 49%Hampir Setengahnya

450%Setengahnya

551% - 75%Sebagian Besar

676% -99%Hampir Seluruhnya

7100%Seluruhnya

Sumber: Moch. Ali (1985: 184)3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linear Sederhana Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh pelatihan (X) terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) adalah teknik analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel yaitu pelatihan dan produktivitas kerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel X yaitu pelatihan terhadap variabel Y yaitu produktivitas kerja karyawan secara langsung. Dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, maka dilakukakn dengan prosedur kerja sebagai berikut:1) Asumsi Analisis Regresi Linier Sederhanaa. Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi memiliki distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probablity Plot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas.b. Uji LinieritasUji lineritas regresi variabel x atas variabel y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linear antar variabel x dan variable y. Pengujian linieritas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n k) dengan taraf kesalahan () = 0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan tingkat signifikansi < 0,05. Sebaliknya jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya data linier Untuk distribusi F yang digunakan diambil = 0,05, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang saman = jumlah sampelc. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut residual ( = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 2) Analisis Regresi Linier SederhanaTeknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel. Definisi regresi sederhana menurut Husaini Usman (2008:216) ialah hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu pelatihan dengan satu variabel dependen yaitu produktivitas kerja. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen (X) yaitu pelatihan terhadap variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja. Persamaan umum regresi linear sederhana adalah : Y=a+bX

Sugiyono (2010:262)Keterangan :Y = Subyek dalam variable dependen yang diprediksikanA = Harga Y bila X=0 (harga konstan)b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable dependen.X = Subyek pada variable dependen yang mempunyai nilai tertentu

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut :a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: Xi, Yi, XiYi, Xi2, Yi2.b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2010:272) sebagai berikut: Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

(Sugiyono, 2010:272)

Keterangan :X = Nilai taksiran motivasi kerjaY = Nilai kinerja karyawana = Konstantab = Koefisien regresin = Banyaknya respondenVariabel X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya3) Koefisien DeterminasiUntuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100%Dimana :KD = koefisien determinasir = koefisien korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.6 berikut

TABEL 3.6PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)Koefisien KorelasiKlasifikasi

0,00 0,199Sangat Rendah

0,20 0, 399Rendah

0,40 0,599 Sedang

0,60 0, 799Kuat

0,80 1,000Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011:184)Penelitian ini menggunakan data interval dengan menggunakan skala semantic differensial seperti yang telah dijelaskan pada teknik analisis yang digunakan sebelumnya. Setelah data penelitian berskala interval selanjutnya ditentukan pasangan dua variabel dari semua sampel penelitian. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau Independent variable yaitu pelatihan (X), sedangkan produktivitas kerja karyawan (Y) sebagai Dependent variable. Hipotesis tersebut digambarkan pada Gambar 3.2 berikut:

GAMBAR 3.2DIAGRAM JALUR HIPOTESIS

Keterangan : X : Variabel pelatihanY : Variabel produktivitas kerja : Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) kearah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numeric dari variabel eksogenus.

Sebagai langkah akhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear. Untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel pelatihan (X), Produktivitas Kerja (Y). Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear sederhana. Untuk uji global regresi dilakukan dengan uji F sebagai berikut:

Anwar Sanusi (2011:143)Keterangan:F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabelSSR = keragaman regresiSSE = keragaman kesalahanK = jumlah variabel bebasN = jumlah sampel penelitianBila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterimaBila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolakSecara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Hipotesis 1H0 : p 0, artinya tidak dapat pengaruh positif dari pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawanH0 : p> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan2. Hipotesis 2Ho : p< 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari pelatihan terhadap kepuasan kerja karyawanHo : p> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari pelatihan terhadap kepuasan kerja karyawan3.Hipotesis 3Ho : p< 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawanHo : p> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

1