12. bab iv bismillah (revisi)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
1/15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Determinasi Tanaman
Tanaman karamunting sebagai sampel pada penelitian ini dideterminasi di
Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura Pontianak. Hasil determinasi tanaman menunjukkan
sampel ang digunakan adalah tanaman karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa
!Aiton" Hassk.". Hasil determinasi tanaman ini dapat dilihat pada lampiran #.
4.1.2. Pengolahan Sampel
$ampel diperoleh dari %agar Alam Mandor &e'amatan Mandor &abupaten
Landak &alimantan Barat. Bagian tumbuhan karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa
!Aiton" Hassk." ang digunakan sebagai sampel adalah daun. (aun karamunting
dipanen pada pagi hari) saat *otosintesis berlangsung maksimal pada pukul +,.++-
.++ /IB. 0umlah daun karamunting ang terkumpul setelah disortasi basah aitu
sebanak #) kg.
Pen'u'ian daun menggunakan air galon. (aun di'u'i hingga kotoran-kotoran
ang melekat pada daun bersih. $etelah di'u'i) daun dipotong-potong ke'il untuk
memper'epat pengeringan. Pengeringan daun pada penelitian ini dilakukan dengan
menjemur bahan baku se'ara tidak langsung di ba1ah sinar matahari sampai
kering. $elama proses pengeringan) daun ditutup dengan kain untuk men'egah
terkena debu. Pengeringan dilakukan pada suhu kamar. (aun ang telah kering
kemudian dike'ilkan ukuranna menggunakan blender. $implisia daun karamunting
ang didapat sebanak )2 kg. $implisia ang sudah halus dimasukkan di 1adah
kering tertutup.
4.1.. E!stra!si Sampel
Proses ekstraksi dilakukan di Laboratorium Teknologi &au Fakultas
&ehutanan Universitas Tanjungpura. $implisia ang telah dihaluskan dimasukkan
ke dalam botol maserasi. &emudian ditambahkan pelarut etanol 3+4 hingga
simplisia terendam. $elama proses maserasi botol diko'ok selama #5 jam
62
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
2/15
67
menggunakan shaker. &emudian hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring
dan dimasukkan ke dalam botol. &emudian dilakukan pemekatan dari hasil
maserasi dengan rotatory evaporator hingga didapatkan ekstrak daun karamunting.
$elanjutna dilakukan pengentalan dalam waterbath pada suhu 5++% hingga
didapatkan ekstrak kental. 8kstrak ang didapat dari #) kg daun karamunting
adalah 2+ gram ekstrak kental. 0ika dikonversikan ke jumlah daun ang digunakan
gram daun karamunting setara dengan # lembar daun basah) ang nantina akan
menghasilkan #6 mg ekstrak kental daun karamunting.
4.1.4. S!rining "ito!imia
Hasil uji skrining *itokimia menunjukkan bah1a ekstrak daun karamunting
! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk ) mengandung sena1a golongan *enol)
*lavonoid) saponin) tanin) steroid dan triterpenoid. Hasil uji skrining *itokimia
ekstrak daun karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" dapat dilihat
pada tabel 5. dan lampiran 2.
Tabel 5. Hasil uji skrining *itokimia ektrak daun karamunting ! Rhodomyrtus
tomentosa !Aiton" Hassk )
Meta#olitse!$n%er
Perea!si Hasil &eterangan
Alkaloid
Maer - Tidak terbentuk endapan
putih
/agner - Tidak terdapat endapan
'oklat
(ragendro** - Tidak terdapat endapan
merah bata
Fenol Fe%l 4 9 /arna hijau
Flavonoid Mg 9 H%l pekat 9 /arna jingga
$aponin A:uadest 9 Buih stabil
Tanin ;elatin 4 9 (ata primer) #+2
&eterangan>
Tanda !9" > Positi*) ada kandungan sena1a
Tanda !-" >
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
3/15
63
4.1.'. &er$sa!an (in)al
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran luas kerusakan ginjal tikus putih
jantan de1asa galur 1istar setelah diberikan perlakuan pemberian ekstrak etanol
3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" dengan dosis 7++
mg?kgBB) #++ mg?kgBB dan #5++ mg?kgBB peroral) %M%
!Carboxymethylcellulose) 4 peroral dan gentamisin ,+ mg?kgBB se'ara
intraperitoneal. Perlakuan dilakukan selama + hari. $etelah + hari tidak
ditemukan kematian pada tikus) sehingga pada penelitian ini tidak didapatkan
L(2+ dari ekstrak etanol 3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton"
Hassk". $etelah perlakuan) dilakukan pembedahan dan diambil organ ginjal sebelah
kanan. ;injal tikus kemudian di *iksasi menggunakan 'airan *ormalin +4 dan
dibuat preparat histopatologi dengan potongan memanjang dengan pe1arnaan
Haematoxylin-Eosin. $etelah itu) preparat diba'a diba1ah mikroskop 'ahaa
dengan perbesaran lensa objekti* 5@ pada semua lapang pandang dan dihitung luas
kerusakanna menggunakan aplikasi AxioVision el.5.,. Hasil pengukuran
kemudian dianalisa menggunakan $P$$ 7.+.
1. (am#aran &er$sa!an (in)al
&elompok kontrol negati* merupakan kelompok ang mendapatkan
%M% sebanak # ml per oral. &erusakan ginjal ang terjadi pada kelompok
kontrol negati* sangat minimal jika dibandingkan dengan kelompok kontrol
positi*. Pada kelompok kontrol positi* masih dapat ditemukan glomerulus
normal dengan bentuk bulat) simpai glomerular ang menelubungi
glomerulus) bo1man space ang tidak melebar serta masih dapat dilihat juga
tubulus proksimal normal ang dilapisi oleh epitel kuboid dengan brushborder )
serta lumen ang ke'il !gambar 5. A".
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
4/15
6,
E
D*
BA
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
5/15
6
(am#ar 4.1 (am#aran !er$sa!an gin)al pa%a sem$a !elompo!. &elompok kontrol negati* !A"ang mendapatkan pelakuan %M% peroral menunjukkan gambaran glomerulus normal ! " dan
tubulus normal ! ". &elompok kontrol positi* !B" ang mendapatkan perlakuan injeksi
intraperitoneal gentamisin menunjukkan gambaran glomerulus normal ! ") kerusakan pada
tubulus ! " dan perdarahan interstitial ! ". &elompok perlakuan !%" mendapatkan
perlakuan ekstrak daun karamunting 7++mg?kgBB peroral menunjukkan gambaran glomerulus normal !") tubulus normal ! " dan perdarahan interstitial ang minimal ! ". &elompok
perlakuan # !(" mendapatkan perlakuan ekstrak daun karamunting #++mg?kgBB peroral menunjukkangambaran glomerulus normal ! " dan perdarahan interstitial ! ". &elompok perlakuan 6 !8"
mendapatkan perlakuan ekstrak daun karamunting #5++mg?kgBB peroral menunjukkan gambarankerusakan glomerulus ! ") adana debris intraluminal ! " dan perdarahan interstitial !
panah biru". Perbesaran objekti* 5+@) HC8.
&elompok kontrol positi* merupakan kelompok ang mendapatkan
perlakuan injeksi intraperitoneal gentamisin dengan dosis ,+ mg?kgBB.
&erusakan ginjal ang terjadi pada kelompok kontrol positi* berupa
pembentukan 'ast tubulus) kerusakan dari epitel tubulus) perdarahan interstitial
ang terlihat dari adana sel darah merah di interstitial ginjal dan sebukan sel
radang ang terlihat dengan adana sebukan lim*osit. &erusakan pada tubulus
lebih dominan pada kelompok ini. Pada tubulus akan terlihat epitel tubulus
ang rusak dengan hilangna brushborder !gambar 5. B" disertai
permbentukan 'ast didalam tubulus. &erusakan lebih berat menebabkan
rusakna struktur dari tubulus itu sendiri. Perdarahan interstitial dan sebukan
sel radang juga dapat ditemukan pada kelompok kontrol positi*.
&elompok perlakuan merupakan kelompok ang mendapatkan
perlakuan pemberian ekstrak etanol 3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus
tomentosa !Aiton" Hassk " dengan dosis 7++ mg?kgBB per oral. &erusakan
ang terjadi pada kelompok ini meliputi penimbunan debris didalam lumentubulus) perdarahan interstitial dan sebukan sel radang. &erusakan pada
glomerulus dan tubulus masih minimal) sehingga masih banak ditemui
glomerulus dan tubulus normal meskipun disekitarna terjadi perdarahan
interstitial !gambar 5. %". Pada dosis 7++mg?kgBB sudah ditemukan
kerusakan pada ginjal tikus) sehingga dapat dikatakan dosis 7++mg?kgBB
merupakan dosis toksik penggunaan ekstrak etanol 3+4 daun karamunting
! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk ".
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
6/15
5+
&elompok perlakuan # merupakan kelompok ang mendapatkan
perlakuan pemberian ekstrak etanol 3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus
tomentosa !Aiton" Hassk " dengan dosis #++ mg?kgBB per oral. &erusakan
ang terjadi pada kelompok ini meliputi penumpukan debris seluler di dalam
lumen tubulus) adana 'ast di dalam lumen) perdarahan interstisial) dan
sebukan sel radang. &erusakan ang terjadi pada kelompok ini tidak jauh
berbeda dengan kerusakan pada kelompok perlakuan ) sehingga masih dapat
ditemukan glomerulus normal dan tubulus normal hana dengan perdarahan
ang lebih banak dibandingkan pada kelompok perlakuan !gambar 5. (".
&elompok perlakuan 6 merupakan kelompok ang mendapatkan
perlakuan pemberian ekstrak etanol 3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus
tomentosa !Aiton" Hassk " dengan dosis #5++ mg?kgBB per oral. &erusakan
ang terjadi pada kelompok ini berupa kolapsna glomerulus) penumpukan
debris di dalam lumen tubulus) terbentukna 'ast di dalam lumen tubulus)
penempitan lumen tubulus) perdarahan interstitial dan sebukan sel radang.
&erusakan pada kelompok ini lebih luas ang ditandai dengan terjadina
kolaps glomerulus ang terlihat dengan penge'ilan ukuran dari glomerulus dan
pelebaran dari bo1man space !gambar5. 8". Pada kelompok ini terjadi
penempitan lumen tubulus diakibatkan pembengkakan dari sel tubulus.
2. +erata L$as &er$sa!an (in)al
Pada penelitian ini didapatkan rerata luas kerusakan ginjal seperti ang
tertera pada gambar 5.#. Berdasarkan analisa data menggunakan $P$$ 7) uji
normalitas data menggunakan hapiro-!ilk dan homogenitas varian
menggunakan "evene test didapatkan data terdistribusi normal ! pD+)+2" dan
variasi data normal ! pD+)+2". (ata ang terdistribusi normal dan variasi
datana normal) maka dilanjutkan uji statistik parametrik #ne !ay Analysis o$
Variance !A
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
7/15
5
$etelah perlakuan selama + hari didapatkan perbedaan bermakna rerata
luas kerusakan pada kelompok kontrol positi* dengan rerata luas kerusakan
kelompok kontrol negati* ! pG+.+++".
&elompok perlakuan memiliki rerata luas kerusakan lebih luas
dibandingkan kelompok kontrol negati* dengan perbedaan ang bermakna
antara # kelompok ! pG+)+56" dan memiliki rerata luas kerusakan lebih ke'il
dibandingkan kelompok kontrol positi* dengan perbedaan ang bermakna antar
kelompok ! pG+)+++".
&elompok perlakuan # memiliki rerata luas kerusakan lebih luas
dibandingkan kelompok kontrol negati* dengan perbedaan ang bermaknaantara # kelompok ! pG+)++2" dan memiliki rerata luas kerusakan lebih ke'il
dibandingkan kelompok kontrol positi* dengan perbedaan ang bermakna antar
kelompok # kelompok ! pG+)+++".
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
3407.85
409.62
1127.03
1447.77
3104.05
1
&P
&<
P
P#
P6
&elompo! Pela!$an
L$as &er$sa!an (in)al ,- 1 /m20
$umber> (ata Primer) #+2(am#ar 4.2 +erata l$as !er$sa!an gin)al tiap !elompo! . &PG &ontrol Positi*) &
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
8/15
5#
antar kelompok ! pG+)+++". Tetapi memiliki perbedaan rerata luas kerusakan
ang tidak bermakna se'ara statistik ! pG+)63#" dengan kelompok kontrol
positi*.
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
9/15
56
4.2. Pem#ahasan
4.2.1. S!rining ito!imia
Alkaloid adalah suatu golongan sena1a ang tersebar luas hampir pada
semua jenis tumbuhan. $emua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom
nitrogen ang biasana bersi*at basa dan membentuk 'in'in heterosiklik.
Identi*ikasi sena1a golongan alkaloid dapat dilakukan dengan beberapa 'ara)
salah satuna aitu dengan menggunakan pereaksi alkaloid seperti pereaksi maer)
1agner) dan dragendor**.7
Berdasarkan skrining *itokimia ang telah dilakukan didapatkan ekstrak daun
karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" tidak mengandung sena1a
metabolit sekunder alkaloid. Hasil ini didukung oleh penelitian ang dilakukan
&risanella et al !#++" ang menunjukkan ekstrak daun karamunting tidak
mengandung sena1a metabolit sekunder alkaloid. Pada tiga pereaksi pemeriksaan
alkaloid didapatkan hasil ang negati*. Pada hasil ang positi*) didapatkan adana
endapan. Pembentukan endapan dikarenakan adana reaksi penggantian ligan.
Alkaloid ang memiliki atom nitrogen ang mempunai pasangan elektron bebas
dapat mengganti ion iodo dalam pereaksi-pereaksi tersebut.7#
$ena1a *enol mempunai 'in'in aromatik ang mengandung satu atau dua
penulih hidroksil.7 Pada pemeriksaan kandungan metabolit sekunder *enol)
ekstrak ditambahkan dengan Fe%l6 4. Hasil positi* ditandai dengan perubahan
1arna menjadi 1arna hijau) merah) ungu) biru) atau hitam ang kuat.
Pemeriksaan sena1a *enol terhadap ekstrak daun karamunting
! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" menunjukkan hasil positi* mengandung
*enol. Penelitian oleh &risanella et al !#++" ang mengatakan ekstrak daun
karamunting memiliki kandungan *enol. $ampel pada tabung menunjukkan 1arna
hijau kehitaman. Terbentukna perubahan 1arna menjadi hijau dikarenakan
sena1a *enol membentuk komplek dengan besi.7#
Pada pemeriksaan sena1a *lavonoid menggunakan pereaksi Mg dan H%l
pekat. Hasil positi* *lavonoid ditandai dengan perubahan 1arna menjadi jingga
hingga merah.2, Pemeriksaan sena1a *lavonoid pada ekstrak daun karamunting
! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" menunjukkan hasil positi* ang ditandai
dengan perubahan 1arna menjadi jingga. Hasil positi* ini didukung oleh penelitian
ang dilakukan oleh &risanella et al !#++" dan Ira1ati 8 !#+5" ang
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
10/15
55
mengatakan ekstrak daun karamunting mengandung sena1a *lavonoid.)76
Perubahan 1arna ang terjadi disebabkan oleh ekstrak bereaksi dengan dengan
serbuk Mg dan H%l pekat. Perubahan 1arna diakibatkan reduksi *lavonoid oleh Mg
dan H%l. Penambahan H%l adalah untuk melarutkan Mg sehingga dapat mereduksi
sena1a *lavonoid.75
$aponin adalah sena1a akti* permukaan ang dapat menimbulkan busa jika
diko'ok dalam air.7# Hasil positi* apabila terbentuk busa ang stabil.2, 8kstrak daun
karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk" terbukti mengandung
sena1a metabolit sekunder saponin ang dilihat dari terbentukna busa ang stabil
setelah pengo'okan selama + menit. Hasil positi* saponin pada ekstrak daun
karamunting juga ditemukan pada penelitian ang dilakukan oleh $utomo et al
!#++"., Terbentukna busa dikarenakan saponin memiliki gugus polar dan non
polar ang akan membentuk misel. Pada saat misel terbentuk maka gugus polar
akan menghadap ke luar dan gugus nonpolar menghadap ke dalam dan keadaan
inilah ang tampak seperti busa.75
Tanin merupakan turunan sena1a *enolik.75 ;olongan tanin ang merupakan
sena1a *enolik 'enderung larut dalam air sehingga 'enderung bersi*at polar .7 Pada
pemeriksaan *itokimia metabolit sekunder tanin ekstrak daun karamunting
! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk") didapatkan hasil positi* ang terlihat
dengan terbentukna endapan putih pada tabung reaksi. Penelitian ang dilakukan
$utomo et al !#++" juga menunjukkan ekstrak daun karamunting mengandung
sena1a metabolit sekunder tanin., 8ndapan putih terbentuk karena kandungan
tanin ang terdapat pada ekstrak akan beraksi dengan gelatin dengan
mengendapkan protein pada gelatin. Tanin bereaksi dengan gelatin membentuk
kopolimer mantap ang tidak larut dalam air.7 Penambahan
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
11/15
52
didapatkan pula pada penelitian &risanella et al !#++". Terbentukna 'in'in
pada larutan dikarenakan reaksi oksidasi pada golongan triterpenoid melalui
pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi. 7#
4.2.2. L$as &er$sa!an (in)al
Hasil penelitian ini menunjukkan bah1a ekstrak etanol 3+4 daun
karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk " menebabkan peningkatan
luas kerusakan ginjal dibandingkan kelompok kontrol negati*) meskipun luas
kerusakan ang terjadi pada dosis #5++ mg?kgBB tidak lebih besar daripada luas
kerusakan ang terjadi pada kelompok kontrol positi* ang diberikan perlakuan
injeksi intraperitoneal gentamisin ,+ mg?kgBB.&erusakan ginjal ang tampak pada kelompok perlakuan pemberian ekstrak
etanol 3+4 daun karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk " berupa
kolapsna glomerulus) penempitan lumen tubulus) rusakna epitel tubulus)
terbentukna 'ast di dalam lumen) penumpukan debris di lumen tubulus)
perdarahan interstitial dan adana sebukan sel radang. Hal ini sejalan dengan
penelitian oleh Al-Muna1ar et al !#++" ang menatakan pemberian ekstrak
valerian !Valerian o$$icinalis" dapat menebabkan kerusakan tubulus berupa
penempitan lumen tubulus.72 Penelitian ang dilakukan $ha*aei H et al !#+#"
juga menatakan pemberian ekstrak Citrullus colocynthis ang mengandung
saponin dapat menebabkan kerusakan ginjal berupa hilangna brushborder dari
tubulus proksimal) perdarahan glomerulus dan perdarahan pada korteks ginjal.77
&erusakan ginjal ang terjadi pada pemberian ekstrak etanol 3+4 daun
karamunting ! Rhodomyrtus tomentosa !Aiton" Hassk " sedikit berbeda dengan
kerusakan ang diakibatkan oleh pemberian injeksi intraperitoneal gentamisin.
&erusakan ginjal ang diakibatkan oleh pemberian gentamisin berupa pembentukan
'ast tubulus) kerusakan dari epitel tubulus) perdarahan interstitial dan sebukan sel
radang. &erusakan pada tubulus ginjal lebih dominan daripada kerusakan
glomerulus) hal ini diakibatkan gentamisin ang ter*iltrasi glomerulus) akan masuk
ke tubulus proksimal) dan akhirna berakumulasi didalam sel tubulus. Akumulasi
dalam sel tubulus ini ang menebabkan kerusakan dari sel tubulus itu sendiri.2
Penelitian oleh $halab et al !#+5" menatakan injeksi intraperitoneal gentamisin
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
12/15
57
mengakibatkan tubular nekrosis ang diakibatkan akumulasi gentamisin di dalam
tubulus kontortus ginjal dan lisosom ang memi'u kerusakan sel.73
;injal menjadi rentan terhadap kerusakan akibat pajanan bahan-bahan toksik
dikarenakan ginjal menerima sekitar #24 dari 'urah jantung meskipun berat dari
ginjal hana sekitar 4 dari berat badan. Tinggina aliran darah menuju ginjal akan
menebabkan bahan-bahan toksik ang berada dalam sirkulasi sistemik akan
dikirim ke ginjal dalam jumlah ang besar. Bahan-bahan toksik ini akan
terakumulasi di ginjal dan menebabkan kerusakan pada ginjal.7,
(aun karamunting memiliki kandungan metabolit sekunder *enol) *lavonoid)
saponin) tanin) steroid dan triterpenoid. Fenol) *lavonoid) tanin) steroid dan
triterpenoid diketahui memiliki e*ek sebagai antioksidan. Flavonoid memiliki e*ek
sebagai antioksidan dengan 'ara mendonasikan atom hidrogenna. $elain itu
*lavonoid juga dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dan dapat pula
mengikat radikal bebas ang terbentuk.3, 8*ek *lavonoid sebagai antioksidan sesuai
dengan penelitian oleh Pietta P; !#+++" ang menatakan bah1a terjadi
peningkatan kadar antioksidan didalam plasma setelah penambahan sena1a
*lavonoid.3 Penelitian oleh Asgar < et al !#++2" menatakan bah1a *lavonoid
juga dapat men'egah terjadina hemolisis dari sel darah merah ang disebabkan
oleh radikal bebas.,+ Tanin memiliki e*ek sebagai antioksidan terhadap adana
stress oksidati*. Tanin dapat menghambat aktivitas dari radikal superoksida) hal ini
sesuai dengan penelitian ang dilakukan oleh %hung &T et al !,".,
Fenol dan triterpenoid juga merupakan sena1a antioksidan. $ena1a *enol
dapat memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas. $ena1a *enol akan
memberikan atom hidrogen sehingga terbentuk sena1a ang stabil.,# Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian oleh Tomm !#+6" ang menatakan sena1a *enol
dan triterpenoid memiliki e*ek sebagai antioksidan ang dapat men'egah kerusakan
sel akibat radikal bebas.,6 Tetapi) sena1a *enol apabila diberikan dalam dosis ang
'ukup tinggi dapat bertindak sebagai sena1a sitotoksik.,5
$teroid dan triterpenoid juga diketahui memiliki e*ek sebagai antioksidan.
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh %ui et al !#++2" menatakan metabolit
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
13/15
53
sekunder steroid dan triterpenoid dapat mela1an superoksida dan hidrogen
peroksida ang menginduksi stress oksidati*.,2
$aponin merupakan sena1a metabolit sekunder ang di'urigai
menebabkan kerusakan pada ginjal akibat pemberian per oral ekstrak daun
karamunting. $aponin merupakan metabolit sekunder dari glikosida alami ang
se'ara luas terdistribusi pada tanaman dan juga ditemukan pada beberapa he1an.
$aponin merupakan sena1a ang memiliki si*at biologis ang unik) aitu
kemampuan untuk melisiskan eritrosit dan membentuk busa.7 Menurut penelitian
ang dilakukan Bauman 8 et al !#+++" dan ;authier % et al !#++") saponin dapat
menebabkan hemolisis dengan mempengaruhi lipid bilayer pada membran protein
dari sel darah merah sehingga menebabkan terbentukna pori pada membran sel
darah merah.3+)3
Lisisna sel darah merah menebabkan terdapatna hemoglobin bebas dalam
plasma. Tetramer hemoglobin bebas bersi*at tidak stabil sehingga akan terurai
menjadi dimer al*a-beta) ang berikatan dengan haptoglobin dan disingkirkan oleh
hati. Penelitian ang dilakukan oleh %hintagari
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
14/15
5,
dikarenakan glomerulus merupakan perpanjangan dari arteri interlobularis ang
memasuki kapsula bo1man dan membentuk pleksus kapiler.6)32
&erusakan tubulus dapat disebabkan oleh toksik langsung pada sel maupun
iskemia.37 Penelitian ang dilakukan oleh ;ustierreJ et al !#+#" menatakan
hemoglobin) heme dan iron dapat menebabkan kerusakan langsung pada sel
tubulus. Adana hemoglobin) heme dan iron bebas dalam tubulus) menebabkan
kerusakan sel dan kematian sel.35 Hemoglobin dan iskemia menebabkan masukna
kalsium ekstrasel melintasi membran plasma) diikuti pelepasan kalsium dari deposit
intrasel. Peningkatan kalsium intrasel akan mengaktivasi berma'am *os*olipase
!men'etuskan kerusakan membran") protease !mengatabolisasi protein membran
dan struktural") ATPase !memper'epat deplesi ATP" sehingga menebabkan
kerusakan dan kematian sel tersebut.67
Aktivasi dari protease akibat peningkatan kalsium intrasel menebabkan
hilangna integritas dari sitoskeleton dari sel tubulus.67)37 Hilangna integritas
sitoskeleton menebabkan kerusakan dari mor*ologi sel tersebut. Pada sel tubulus
akan menebabkan hilangna brushborder .37 Pembengkakan sel diakibatkan oleh
iskemia sehingga mengganggu aktivitas pompa natrium ang diatur oleh ATP
sehingga terjadina akumulasi natrium intrasel ang menebabkan pembengkakan
sel tubulus.67 Pembengkakan akan menebabkan lumen tubulus menempit. Pada
kerusakan ang lebih lanjut akan menebabkan nekrosis dan apoptosis dari sel.
Beberapa debris akan dilepaskan ke dalam lumen ang nantina akan bereaksi
dengan protein luminal dan menebabkan obstruksi. (ebris-debris sel tersebut akan
beragregasi dalam lumen tubulus dan bereaksi dengan protein *ibronektin sehingga
menebabkan terbentukna 'ast ang selanjutna menebabkan obstruksi pada
tubulus.32)37
$elain akibat hemoglobin toksik langsung ke sel tubulus) kerusakan tubulus
juga dapat terjadi akibat gangguan hemodinamik. Penelitian ang dilakukan oleh
BreJiJ M et al !" mengatakan penurunan ketersediaan nitrit o@ide
menebabkan penurunan alirah darah pada ginjal.33 Hemoglobin menebabkan
vasokonstriksi akibat penurunan ketersediaan
-
8/18/2019 12. BAB IV Bismillah (Revisi)
15/15
5
berkepanjangan akan menebabkan hipoksia pada ginjal dan pada akhirna
menebabkan kerusakan tubulus akibat kurangna per*usi ke tubulus.#)32
Hemoglobin juga dapat menebabkan kerusakan tubulus ang akan
menebabkan in*litrasi dari sel-sel radang di sekitar tubulus. In*iltrasi dari sel-sel
radang ang berasal dari 'edera pada endotel vaskular menebabkan agregasi dari
eritrosit ang menebabkan perdarahan interstitial.#)32 Mekanisme terjadina
perdarahan interstisial juga dijelaskan pada penelitian ang dilakukan oleh $ha*aei
H et al !#+#" kemampuan saponin sebagai membranolitik menebabkan
disintegrasi dari lapisan endotelial kapiler sehingga menebabkan perdarahan pada
ginjal tikus.77
$elain hemoglobin) ketersediaan iron bebas dapat menebabkan kerusakan sel
dengan membentuk radikal bebas. Iron bebas intrasel sebagian besar dalam bentuk
*erri !Fe69") maka iron harus direduksi terlebih dahulu menjadi bentuk *erro !Fe#9"
untuk berpartisipasi dalam reaksi *enton. Tahap reduksi dikatalisis oleh ion
superoksida sehingga Jat besi dan superoksida bersinergi untuk memperoleh 'edera
sel oksidati*. eaksi reduksi Fe69 menjadi Fe#9 memperbanak pembentukan =H-.67
Tetapi e*ek dari radikal bebas ang merusak sel dapat dihambat oleh sena1a
metabolit lain seperti *lavonoid) tanin) *enol dan triterpenoid ang memiliki e*ek
sebagai antioksidan ang nantina akan men'egah kerusakan sel akibat stress
oksidati*.,6