biogas edited nurul
TRANSCRIPT
1
A. JUDUL PROGAM
“RANCANG BANGUN ALAT PENGUBAH SAMPAH ORGANIK MENJADI GAS
METHANE UNTUK PENGGANTI GAS LPG PADA KOMPOR GAS DALAM
SKALA RUMAH TANGGA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Semakin menurunnya subsidi BBM dari pemerintah membuat masyarakat yang
sebelumnya menggunakan minyak dan LPJ sebagai bahan bakar menjadi terbebani oleh
harganya yanag semakin melonjak. Selain itu BBM merupakan bahan bakar fosil yang
tidak dapat diperbaharui dan diprediksikan habis. Secara ekonomi penghasilan rata-rata
masyarakat Indonesia pada tahun 2010 menurut BPS adalah Rp 820.000,00. Nominal
UMR tersebut menunjukkan betapa rendahnya penghasilan masyarakat Indonesia.
Berangkat dari masalah tersebut, maka dibutuhkan energi alternatif yang berasal dari
bahan yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, murah dan mudah didapat.
Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang sebagai hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Fakta yang menunjukkan
bahwa jumlah sampah sebanding dengan kenaikan jumlah penduduk. Menurut buku
laporan tahun bidang pengelolaan sampah asdep 4/II KLH, kementrian negara lingkungan
hidup: pada tahun 2008 menunjukkan bahwa sampah organik jadi komponen terbesar
(65%) diikuti oleh kertas dan plastik. Data pada tahun 2007 dan 2008 yang dikeluarkan
oleh BPS dari 33 kota di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2007
perkiraan produksi sampah mencapai 103,192 m3 per hari dan meningkatkan 1,93 % di
tahun berikutnya. Pengelolaan meningkatnya volume sampah dari tahun ke tahun dapat
digunakan dengan memanfaatkan sampah organik pada reaktor biogas sehingga
didapatkan energi alternatif yang dapat diperbaharui,murah dan mudah didapat.
Energi alternatif merupakan istilah yang merujuk pada bahan yang dapat
menghasilkan energi yang tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar
fosil. Salah satu bentuk energi alternatif tersebut adalah biogas. Biogas berasal dari
sampah organik yang kemudian memanfaatkan gas metana (CH4) dari sampah tersebut.
Teknologi biogas merupakan teknologi yang sudah dikembangkan dan digunakan di
berbagai negara sejak puluhan tahun yang lalu namun penggunaannya belum berkembang
secara luas. Indonesia telah berusaha melakukan penghematan bahan bakar fosil dengan
penggunaan teknologi biogas. Akan tetapi, pemanfaatannya belum seberapa besar.
Menurut Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Luluk
2
Sumiarso, Indonesia dinilai masih tergantung pada bahan bakar fosil atau bahan bakar
mineral yang tingkat ketergantungannya mencapai 95 persen.
Pemanfaatan teknologi biogas menggunakan bantuan digester. Penggunaan
digester yang digunakan dalam pemanfaatan sampah organik adalah tipe floating dome
dengan sistem aliran mengalir (continous). Digester efektif untuk mereduksi bau,
pathogen dan emisi gas rumah kaca Biogas terdiri dari 50-70% gas metana (CH4) dan gas
lainnya. Proses yang terjadi didalam pembentukan biogas yaitu proses yang disebut
pembusukan atau fermentasi secara anaerob.
Penerapan digester dalam teknologi biogas biasanya dalam bentuk komunal suatu
kelompok masyarakat. Keadaan demikian jika dilihat dari pemanfaatan sampah yang
digunakan bersifat kurang optimal, karena sampah harus dikumpulkan secara terpusat.
Oleh karena itu, adanya digester biogas skala rumah tangga diharapkan mampu menjadi
solusi untuk pemanfaatan sampah menjadi biogas secara maksimal.
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang Penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana cara memanfaatkan sumber energi alternatif biogas dalam kegiatan
penghematan bahan bakar gas dan minyak.
2. Bagaimana cara memperoleh hasil perancangan reaktor biogas berskala rumah
tangga
D. TUJUAN PROGAM
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang penelitian ini adalah:
1. Untuk memberikan informasi tentang memanfaatkan sumber energi alternatif
biogas dalam kegiatan penghematan sumber gas alam
2. Untuk memperoleh hasil perancangan biogas dari sampah organik hingga
menjadi energi yang dapat digunakan oleh masyarakat
3. Untuk memberikan energi alternatif bagi masyarakat yang murah, mudah dan
dapat diperbaharui bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Teknologi tepatguna berupa hasil perancangan model/prototype biogas.
2. Publikasi hasil penelitian kedalam jurnal nasional
3
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Membantu masyarakat untuk merancang reaktor biogas
2. Dengan diperoleh hasil rancangan tersebut diharapkan biogas dapat menjadi
sumber energi alternative sebagai pengganti bahan bakar fosil bagi masyarakat
berpenghasilan rendah
G. TINJAUAN PUSTAKA
G.1 Pengertian Sampah
Menurut American Public Health Association (APHA), sampah adalah sesuatu
yang tidak dapat digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang terbuang
yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut UU no
18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Adapun pengertian lain dari sampah adalah bahan buangan padat
atau semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena
tidak diinginkan atau digunakan lagi (Tchobanoglous,1993).
Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi membawa dampak
pada pengelolaan sampah. Sampah yang menumpuk dapat membawa dampak buruk bagi
kondisi kesehatan manuisa dan lingkungan. Bila sampah dibuang secara sembaranagan
atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan baik akan menimbulkan dampak yang serius.
Terjadinya bencana (ledakan gas metan, longsor, pencemaran udara akibat pembakaran
terbuka dan lain-lain) merupakan akibat dari pengelolaan sampah yang belum
dilaksanakan dengan baik. Fakta yang menunjukkan bahwa jumlah sampah sebanding
dengan kenaikan jumlah penduduk. Menurut buku laporan tahun bidang pengelolaan
sampah asdep 4/II KLH, kementrian negara lingkungan hidup: pada tahun 2008
menunjukkan bahwa sampah organik jadi komponen terbesar (65%) diikuti oleh kertas
dan plastik. Data pada tahun 2007 dan 2008 yang dikeluarkan oleh BPS dari 33 kota di
seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2007 perkiraan produksi sampah
mencapai 103,192 m3 per hari dan meningkatkan 1,93 % di tahun berikutnya. Antara
tahun 2005 dan 2008 jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia meningkat sebesar
3,76 %. Senagian besar sampah tersebut dibakar di incenerator atau dibuang ke TPA.
Pada kenyataannya kedua metode ini bukanlah penanganan yang terbaik, karena dapat
juga membuat kerusakan lingkungan.
Pemendaman limbah padat tidak hanya memakan lahan lahan, kan tetapi juga
menyebabkan pencemaran udara, air, tanah dan pelepasan gas metana ke atmosfer. Untuk
4
itulah dibutuhkan teknologi terapan sederahana yang bisa mennggulanggi sampah
sehingga dapat digunakan menjadi energi alternatif yang bernilai ekonomi tinggi.
G.2 Pengertian Biogas
Pada awalnya, teknologi biogas digunakan sebagai pengolahan air limbah industri
dan stabilisasi lumpur. Biogas merupakan hasil dari degradasi secara anaerobik dari zat-
zat organik (Yadvika, 2004). Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob) .
Komponen biogas antara lain sebagai berikut : ± 60 % CH4 (metana), ± 38 % CO2
(karbon dioksida) dan ± 2 % N2, O2, H2, & H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji,
dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga
dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Sumber
energi Biogas yang utama yaitu kotoran ternak Sapi, Kerbau, Babi dan Kuda. Kesetaraan
biogas dengan sumber energi lain 1 m3 Biogas setara dengan :
Tabel 1. kesetaraan biogas dengan sumber bahan bakar lain
Tahapan proses pembentukan biogas adalah sebagai berikut:
1. Hidrolisis
Pada tahap ini limbah dipecah menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim
ekstraseluler dihasilkan oleh bakteri. Tahap ini disebut pemecahan polimer.
Sebagai contoh, selulase yang terdiri atas polimer glukosa dipecah menjadi
molekul dimer dan kemudian menjadi molekul monomer gula (glukosa) oleh
bakteri selulotik.
2. Fermentasi
Menghasilkan asam asetat dengan proses fermentasi acidogemic. Asam amino
dan glukosa merupakan molekul yang mudah difermentasi. Salah satunya adalah
gula yang difermentasi menjadi alcohol.
5
3. Acetogenesis
Methanogen dapat dikonversi sebagian besar menjadi kultur murni oleh
methanobacilus
2CH3CH2OH CH3COOH
4. Methanogenesis
Meskipun asetat merupakan substrat penting, namun hanya sedikit yang dapat
menghasilkan methane.
CH3COOH CH4 + CO2
Pada pembentukan biogas, diikuti pula timbulnya sludge yang keluar dari proses
fermentasi. Sludge dapat dipisahkan dari menjadi padatan dan cairan yang semuanya
dapat dimanfaatkan secara langsung menjadi pupuk organik. Sludge yang berbentuk cair
akan keluar dengan sendirinya karena terdorong oleh sampah organik yang masuk ke
dalam digester.
G.3 Pengertian Digester
Untuk memproduksi biogas diperlukan digester. Digester dapat mengurangi
emisi gas metana (CH4) yang dihasilkan pada dekomposisi bahan organik yang dihasilkan
oleh limbah rumah tangga, pertanian, dan peternakan. Gas metana memiliki dampak 21
kali lebih tinggi dibandingkan karbondioksida (CO2). Pengurangan gas metana secara
lokal dapat mengurangi efek global warming yang berakibat pada perubahan iklim.
Digester adalah tempat berlangsungnya proses anaerobic yang menghasilkan
biogas dengan bantuan anaerob bakteri. Digester cenderung digunakan untuk pengolahan
limbah berkarakteristik lumpur yang berasal dari sampah organik ataupun limbah
kotoran ternak. Digester efektif untuk mereduksi bau, bakteri pathogen dan mengurangi
emisi gas rumah kaca. Berikut reaksi perombakan bahan organik:
Selama beberapa tahun, masyarakat pedesaan di seluruh dunia telah
menggunakan biodigester untuk mengubah limbah pertanian dan peternakan yang mereka
miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya, biodigester dimanfaatkan pada skala
rumah tangga. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang
lebih besar (komunitas). Biodigester mudah untuk dibuat dan diperasikan.
Keuntungan adanya biodigester antara lain, mengurangi penggunaan bahan bakar
tidak terbaharui, menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan,
6
menjadi metode pengolahan sampah yang baik, meningkatkan kualitas udara karena
mengurangi asap dan jumlah CO2 menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka
panjang karena instalasinya murah..
Pemilihan jenis biodigester disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
pembiayaan/ finansial. Pada pemanfaatan biogas yang berasal dari samah organik
digunakan jenis biodigester floating dome berjenis aliran mengalir (continuous). Pada
Pada tipe ini terdapat bagian pada konstruksi reaktor yang bisa bergerak untuk
menyesuaikan dengan kenaikan tekanan reaktor. Pergerakan bagian reaktor ini juga
menjadi tanda telah dimulainya produksi gas dalam reaktor biogas. Pada reaktor jenis ini,
pengumpul gas berada dalam satu kesatuan dengan reaktor tersebut. Keuntunagn
biodigester ini adalah volume gas yang tersimpan dapat dilihat secara langsung karena
pergerakan drum keatas. Teknik aliran bersifat mengalir, sehingga aliran bahan baku
masuk dan residu keluar pada selang waktu tertentu. Lama bahan baku selama dalam
reaktor disebut waktu retensi hidrolik (hydraulic retention time/HRT). Pada pengisisan
awal digester diisi penuh, lalu ditunggu sampai biogas diproduksi. Setelah biogas
diproduksi, pengisian sampah organik dilakukan secara kontinyu. Setiap peengisian
bahan organik selalu diikuti dengan pengeluaran sludge. Sludge yang keluar dapat
digunakan sebagai pupuk oragink padat dan cair.
G.4 Potensi Pengembangan dan Potensi Ekonomi Biogas
Program pengalihan minyak tanah ke LPG dalam rangka pengurangan subsidi
BBM oleh pemerintah memang dapat menjadi solusi sementara. Namun tidak daoat
dipungkiri jika nantinya harga LPG akan naik, serupa dengan kenaikan harga BBM
yang berakibat pada meningkatnya subsidi dari pemerintah.
Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan. Karena produksi dari
sampah organik ditunjang oleh kondisi semakin tingginya volume sampah yang sinkron
dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Disamping itu regulasi di bidang energi seperti
kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (liquefied petroleum gas), premium, minyak
tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong pengembangan
sumber energi alternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Biogas
merupakan energi alternatif sebagai pengganti minyak dan gas alam untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Energi biogas meruapakan salah satu energi yang dapat
diperbaharui, dengan ketersedian melimpah serta mudah pemanfaatannya.
Sampah organik berasal dari aktivitas manusia tiap harinya. Tiap hari manusia
menghasilkan sampah organik berupa sayuran dan buah dengan jumlah berton-ton.
7
Umumnya sampah organik tidak dimanfaatkan kembali, namun dibiarkan menumpuk
sehingga mengganggu kenyaman dan kesehatan lingkungan.
Indonesia merupakan negara berkembang, sampah masyarakat didominasi oleh
sampah basah. Semakin tingginya jumlah penduduk, produksi sampah juga turut
bertamabah. Proyeksi pertumbuhan penduduk sebanding dengan akumulasi jumlah
sampah. Potensi pengolahan sampah organik menjadi biogas merupakan teknologi
terapan yang menjanjikan. Biogas yang dihasilkan dari sampah organik juga tidak kalah
dengan biogas dari kotoran ternak.
H. METODOLOGI PELAKSANAAN
H.1 Variabel Penelitian
Variable penelitian yang digunakan dalam analisis data dan pembahasan adalah desain
reaktor biogas , komposisi penggunaan sampah organik sebagai bahan baku biogas
dan instalasi pengoperasian biogas.
H.2 Diagram Alir Metoda Penelitian Biogas
Pada pembuatan Reaktor biogas ini perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai
karakteristik sampah domestik, desain digester dan rangkaian operasional biogas.
Berikut merupakan blok diagram dari proses fermentasi sampah organik yang menjadi
biogas dalam digester sehingga dapat digunakan sebagai energi alternatif:
Gambar 1. Flow Chart Penelitian
Studi literature dan
Pengumpulan Data
Studi literature dan
Pengumpulan Data
Perhitungan Desain Digester Portable
Perhitungan Desain Digester Portable
Pembuatan Reaktor biogas
Pembuatan Reaktor biogas
StartStart
Simulasi Pengujian Biogas
Simulasi Pengujian Biogas
Kesimpulan
Kesimpulan
8
H.3 Instalasi Digester Biogas
Instalasi atau peralatan untuk membuat biogas harus memperhatikan bahan
digester yang digunakan agar tidak terjadi kebocoran. Untuk menanggulangi hal
tersebut digunakan digester berbahan logam, fiber glass, beton dan lainnya. Berikut
peralatan yang dibutuhkan untuk instalasi pembuatan reaktor biogas :
- Digester (tangki reactor biogas) yang terbuat dari fiberglass 2 buah dengan kapasitas
500 L dan 640 L sebagai reactor dan bak penampung biogas
- Pipa paralon ukuran
- Selang karet atau selang plastic
- Pipa besi diameter 1 cm dengan dilengkapi kran
- Pipa besi diameter 5 cm
- Stop kran
- Besi Penyambung (sok knee) untuk berbagai keperluan dalam penyambungan pipa –
pipa gas
- Rantai pengikat untuk menahan desakan gas di dalam ruang penampung gas
- Kran pipa untuk membuka dan menutup aliran gas yang terbentuk pada bak
penampung gas
- Ember untuk menampung sludge
- Lem paralon 1 tube
- Kompor reaktor biogas siap pakai
Gambar 2. Rancang bangun alat pengubah sampah organik menjadi gas methane
H.4 Pembuatan Digester
Digester biogas skala rumah tangga ini diletakkan di atas permukaan tanah. Cara
pembuatan alat penghasil biogas dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pembuatan
tabung pencerna dan pembuatan tabung pengumpul gas.
1. Pembuatan Reaktor pencerna atau fermenter
Reaktor pencerna terbuat dari bahan fiberglass, fiberglass merupakan jenis reaktor
yang banyak digunakan pada skala rumah tangga. Reaktor ini sangat efisien
karena kedap, kuat dan ringan. Reaktor pencerna terletak di bagian bawah tabung
9
pengumpul gas. Volume reaktor pencerna harus lebih besar daritabung pengumpul
gas. Pada kedua sisinya diberi lubang inlet dan outlet. Lubang inlet berfungsi
untuk memasukkan sampah organik. Sedangkan lubang outlet berfungsi sebagai
tempat keluar sludge.
Gambar 3. Digester Biogas tipe Floating Dome jenis aliran continous
2. Pembuatan tabung pengumpul gas
Tabung pengumpul gas dibuat dari bahan yang sama yaitu fiberglass. Pembuatan
tabung ini lebih mudah daripada reaktor pencerna.
H.5 Langkah pembuatan Biogas
Adapun cara – cara mengoperasikan reaktor biogas ini antara lain sebagai berikut
Menyiapkan sampah organik rumah tangga dan mencacahnya menjadi bagian-
bagian kecil
Menyiapkan reaktor berukuran 500 liter
Masukkan sampah organik, kotoran sapi dan air ke dalam reaktor melalui
lubang inlet dengan perbandingan 4 : 3 : 1. Kotoran sapi berfungsi sebagai
biostarter pembeentuk biogas.
Setelah seminggu, biogas akan terbentuk dan tabung pengumpul biogas akan
terangkat keatas karena dorongan gas yang terbentuk.
Tabung pengumpul gas memiliki saluran dilengkapi dengan kran untuk
mendistribusikan biogas sehingga dapat dioperasikan dengan kompor biogas.
Aliran bahan baku biogas bersifat continue, sehingga sampah organik hasil rumah
tangga setiap harinya dapat dimasukkan ke dalam reaktor.
Agar proses anaerobik berjalan sempurna, maka sekali-kali reaktor dapat diputar.
10
Dorongan dari gas yang terbentuk dan pengisian bahan baku biogas mendorong
sludge yang terbentuk keluar secara perlahan melalui lubang outlet. Sludge yang
terbentuk dapat digunakan sebagai pupuk
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Jadwal kegiatan yang akan dilakukan telah dirinci dan ditetapkan sebagai berikut :
kegiatan i ni berlangsung selama 5 bulan dengan dibagi menjadi perminggu
No. nama kegiatanbulan ke I bulan ke II bulan ke III bulan ke IV bulan ke V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan studi literatur
2 Identifikasi dan Pemodelan sistem
3 Perancangan Hardware
4 Simulasi
5 Pengujian Sistem dan Analisa
6 Penyusunan laporan
J. BIAYA
11
Daftar lengkap analisis biaya yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut.
Tabel 4. Analisa biaya.
No Deskripsi JumlahBiaya (satuan) Rp.
TotalRp.
A.
B.
C.
D.
PENGELUARANBahan habis pakai1. Kertas A4 80 gram2. Tinta (warna dan hitam)3. Tangki air besar (fiber)4. Solenoid Valve 2 inchi5. Pipa PVC 2 meter 4 inchi6. Ember Besar 7. Penyanggah tangki dari besi8. Sensor ultrasonik9. Mikrokontroller AVR10. Rangkaian pengkondisian
sinyal11. Rangkaian penguat sinyal
dari sensor12. Kabel kecil13. Sensor Laju aliran14. PCB15. Besi16. PC17.Kabel USB18. Kabel USB to Serial 19. Pipa PVC ½ inchi
Peralatan1. Sewa
Kalibrator Sensor2. Sewa Gas
Chromatograph
Perjalanan1. Biaya Transportasi
Lain – lain 1. DokumentasiJumlah
PEMASUKANDIKTI
1 rim
1 buah2 buah1 buah
2 buah1 buah
1 set1 buah1 buah
1 buah
10 meter2 buah12 meter1 buah1 buah2 buah1 buah5 meter
5 jam6 jam
Rp. 40.000,-Rp. 80.000,-Rp. 400.000,-Rp. 250.000,-Rp. 80.000,-
Rp. 70.000Rp. 300.000,-
Rp. 170.000,-Rp. 200.000,-Rp. 150.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 5.000,-Rp. 400.000,-Rp. 10.000,-Rp. 200.000,-Rp.3.500.000,-Rp. 5.000,-Rp. 140.000,-Rp. 10.000,-
Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
Rp. 40.000,-Rp. 80.000,-Rp. 400.000,-Rp. 500.000,-Rp 80.000,-
Rp. 140.000,-Rp. 300.000,-
Rp. 170.000,-Rp. 200.000,-Rp. 150.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 50.000,-Rp. 800.000,-Rp. 120.000,-Rp. 200.000,-Rp.3.500.000,-Rp. 10.000,-Rp. 140.000,-Rp. 50.000,-
Rp. 500.000,-Rp. 1.200.000,-
Rp. 900.000,-
Rp. 370.000,-Rp. 9.950.000,-
Rp. 9.950.000,-
K. DAFTAR PUSTAKA
12
Definition og Biogas. 2009. http://www.inverter-china.com/blog/. Diakses tanggal 6 Oktober 2011 pukul 15.21
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Program Pengalihan Minyak Tanah ke LPG. Blueprint. Jakarta Juli 2007
Gayver. 2008. Arti Biogas Solusi Sampah Rumah Tangga. http://teknoku.blogspot.com/ diakses tanggal 6 Oktober 2011 pukul 15.25 WIB
Setiawan, A.I. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Jakarta: Penebar swadaya
Suriawiria, U, Menuai Biogas dari Limbah ,2005.
Tchobanoglous,G. Theusen, H. Vigil, S.A. 1993. Integrated Solidwaste Management. New York. Mc Graw Hill
Vindis, P. , Mursec, B. , Rozman, C. , Janzekovic, M. , Cus, F. Agustus 2009. “ Mini Digester and Biogas Production from Plant Biomass “. Journal of Achievements in Materials and Manufacturing Engineering 35(2) : 191-196.
Wahyuni, Sri MP. 2010. Biogas. Jakarta:Penebar Swadaya
Wahyuni, Sri MP. 2010. Biogas. Jakarta:Penebar Swadaya
Widarto, L. 1997. Membuat Biogas. Yogyakarta:Penerbit Kanisius
Widarto, L. 1997. Membuat Biogas. Yogyakarta:Penerbit Kanisius
L. LAMPIRAN
13
Biodata Ketua, Anggota, Dan Dosen Pendamping
Ketua Pelaksana
1. Nama : Nurul Fadlilah
2. Tempat,Tanggal Lahir : Gresik, 5 Februari 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Veteran Gg IX D1 no 15 Gresik
Telp. (+62) 856 4862 3370
6. Email : [email protected]
7. Motto hidup : Bekerja keraslah untuk meraih mimpimu
Anggota I
1. Nama : Angelica Alimsyah
2. Tempat,Tanggal Lahir : 3308 100 028
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat Sementara : Jl. Gebang Roda Sekolahan 17 Surabaya
6. Email : [email protected]
7. Motto hidup : Jangan Pantang menyerah & Tetap Semangat
Anggota II
Tertanda
(Angelica Alimsyah)
NRP. 3308 100 028
Tertanda
(NURUL FADLILAH)
NRP. 3309100037
14
1. Nama : Yusuf Afandi
2. Tempat,Tanggal Lahir : Gresik, 19 Maret 1990
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Alamat :Cimanuk no.61 Randuagung Gresik
Telp. (031) 8538890
6. Email : [email protected]
7. Motto hidup : Usaha dan Kerja Keras
Anggota III
1. Nama : M.Fajri Jufri
2. Tempat,Tanggal Lahir : Jambi , 28 Oktober 1990
3. Jenis Kelamin : Laki -Laki
4. Agama : Islam
5. Alamat Sementara : Mulyosari gang VII No.29 Surabaya
6. Email : [email protected]
7. Motto hidup : Percayalah pada kemampuan mu sendiri
Anggota IV :
Tertanda
(M. Fajri Jufri)
NRP. 2408 100 104
Tertanda
(Yusuf Afandi)
NRP. 2408 100 060
15
1. Nama : Setiya Hadi
2. Tempat,Tanggal Lahir : Surabaya,19September 1990
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Alamat Sementara : Simolawang Puskesmas No.23 Surabaya
6. Email : [email protected]
7. Motto hidup : Habis gelap terbit lah terang
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Eddy Setiadi S, Dipl. SE. MSc. PhD
2. NIP : 196003081989031001
3. Fakultas/Program Studi : FTSP / Teknik Lingkungan
4. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Agama : Islam
7. No. HP : (+62) 812 3140 1686
Tertanda
(Setiya Hadi)
NRP. 2408 100 021
Dosen Pendamping
( Ir. Eddy Setiadi S.MSc. PhD) NIP. 196003081989031001
16