berbasis filosofi lautsaekankudus.com/wp-content/uploads/2017/05/visi_kepemimpinan_… · ii | visi...
TRANSCRIPT
| AVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi LautB |
| iVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus2017
VISI KEPEMIMPINAN STAIN KUDUSBERBASIS FILOSOFI LAUT
Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautii |
VISI KEPEMIMPINAN STAIN KUDUSBERBASIS FILOSOFI LAUT
Ukuran Buku : 16 cm X 24 cmJumlah Halaman : 142 halaman
Penulis :Dr. M. Saekan Muchith, S..Ag., M.Pd.
Gambar Kulit:Muhamad Muchlisin
Diterbitkan oleh:STAIN Kudus
| iiiVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Sastrawan Jahiliyah bernama Afwah Audi1 mengatakan “manusia akan senantiasa bertindak anarkhis jika tidak ada orang orang mulia diantara mereka, Dan tidak ada
orang orang mulia jika yang berkuasa adalah orang orang bodoh diantara mereka“. Kata mutiara ini dapat diambil makna bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara ketenangan dan ketentraman masyarakat atau komunitas dengan kualitas seorang pemimpin. Hanya dengan pemimpin yang berkualitas yang bisa mengarahkan, membimbing masyarakat atau komunitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kualitas pemimpin dilihat dari 3 aspek yaitu aspek kecerdasan intelektual (kognitif ), kecerdasan sikap kepribadian (afektif ) dan kecerdasan mekanik (psikomotorik). Ketiga kecerdasan2 akan muncul melalui kejelasan visi dan misi yang dituangkan dalam bentuk dokumen atau naskah sehingga dapat diamati dan diukur secara obyektif dan rasional. Visi dan misi menjadi bingkai
1Lihat kitab Imam Al Mawardi “Ahkam Sulthaniyah”, Sistem pemerintah-an Islam (2015), Pengantar KH. Hafidz Abdurrahman, Penerbit Al Azhar Press. Nama lengkap Afwah Audi adalah Shila Ibnu Amr ibn Malik, dari suku Bani Aud. Afwah Audi adalah penyair dari negara Yaman di zaman jahiliyah. Ia diberi julukan al Afwah (si mulut). Ia termasuk ahli hikmah dan ahli syair yang sangat terkemuka di zamannya. Ia meninggal dunia sekitar tahun 50 SM.
2Kecerdasan tidak hanya yang bernuansa akal, rasional atau kognitif, semua yang dimiliki manusia bagian dari kecerdasan. Tony Buzan dalam buku Brain Child: Cara Pintar membuat Anak menjadi Pintar menjelaskan, ada beberapa kecerdasan anak antara lain: Kecerdasan Logika, Kecerdasan Artimatik, Kecerdasan Lingusitik, Kecerdasan Kinestetik, Kecerdasan Kultural, Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Anterpersonal. Tetapi masih banyak yang salah kaprah bahwa cerdas hanya dilihat dari aspek hal hal yang sifatnya matematik dan logis. Sedangkan yang bernuansa seni dianggap tidak bagian dari kecerdasan.
PENGANTAR
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautiv |
untuk mencapai cita cita yang harus dicapai melalui kemampuan pemim pin dalam memberdayakan semua potensi yang dimiliki.
Ada tiga teori kepemimpinan yaitu, Pertama, teori keturunan yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh nasab atau taqdir. Teori ini lebih mengarah kepada sikap “pasrah ing pandum” atau vatalistik sehingga menyebabkan pemimpin kurang kreatif dalam melakukan proses kepemimpinan. Kedua, Teori sosial yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin disebabkan oleh kemampuan dalam melakukan komunikasi dan berinteraksi diantara sesama manusia. Teori ini menekankan kepada setiap pemimpin harus mampu memberikan dorongan atau motivasi kepada siapapun agar bisa aktif dan kreatif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan. Ketrampilan memberi motivasi dan keterampilan berkomunikasi menjadi kunci utama keberhaislans eorang pemimpin. Ketiga, teori politik yang mengatakan bahwa keberhasilan se orang pemimpin adalah yang memiliki kemampuan menyesuaikan de ngan didnamika, perkembangan dan aspirasi masyarakat. Pemimpin yang sukses yang memiliki kemampuan antisipasi dan memiliki pikiran jauh ke depan (visioner) dalam membawa lembaga yang dipimpin.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus satusatunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di wilayah pantura Jawa Tengah bagian timur memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat banyak dan sekaligus merupakan beban yang sangat berat. Dikatakan sangat banyak karena harus mengembangkan dan sekaligus mengaplikasikan keilmuan Islam agar masyarakat benar benar marasakan kehadiran STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi keagamaan. Keilmuan Islam menyangkut berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, psikologi, antropologi, manajemen, lingkungan, kesehatan dll. Karena di dalam agama Islam mengatur berbagai aspek kehidupan mulai manusia bangun tidur sampai tidur lagi, sejak manusia lahir sampai manusia meninggal atau masuk liang lahat. Inilah tantangan ilmu keIslaman yang harus dikembangkan oleh STAIN Kudus. Selain beban yang banyak, STAIN Kudus juga memiliki beban yang sangat berat, karena memiliki peran dan tanggung jawab mensosialisasikan ten
| vVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tang agama Islam agar Islam diyakini, dipahami dan diaplikasikan ke dalam sistem kehidupan sosial. Agama tidak hanya sebagai keya kinan atau dogma saja tetapi Islam juga sebagai sistem kehidupan. Konsekeunsinya setiap pemeluk agama harus mengetahui dan memahami secara utuh tentang Islam. STAIN Kudus harus bisa memberikan pemahaman secara utuh tentang bagaimana ber agama Islam yang baik dan benar. Peran inilah yang disebut peran dakwah Islamiyah. Dengan kata lain, STAIN Kudus memiliki peran ganda yang harus berjalan sekaligus yaitu perang pengembangan ilmu keIslaman sekaligus berperan dakwah Islam3.
Kompleksnya peran dan tanggung jawab yang dimiliki STAIN Kudus maka secara otomatis diperlukan sosok atau karakteristik seorang pemimpin yang mumpuni baik dari aspek keilmuan maupun aspek manajerial atau kepemimpinan. Kualitas keilmuan dan manajerial dapat dilihat seperti apa rumusan visi kepemimpinan yang disusun. Visi misi yang baik adalah yang memiliki basis teori atau filosofi yang tepat dalam artian sesuai dengan karakter lembaga yang dipimpin. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi, harus mampu mengembangkan dan memberi solusi atas problem keilmuan dan sekaligus memberikan solusi problem keber agamaan masyarakat perlu didukung dengan filosofi visi kepemim pinan yang sesuai dengan “fitrah” STAIN Kudus.
Buku ini mengurai tentang visi kepemimpinan STAIN Kudus masa depan berbasis filosofi laut. Mengapa laut dijadikan landasan filosofi visi kepemimpinan? Karena antara laut dan STAIN Kudus memiliki relevansi makna yang harus dikembangkan secara sinergis, artinya pemimpin di STAIN Kudus sangat tepat jika mengambil atau menginspirasikan dari sifat sifat yang dimiliki laut.
3Esensi dakwah adalah proses memberi pemahaman tentang cara cara beragama Islam yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat. Dakwah Islam di Indonesia harus menyesuaikan cara fikir dengan karakter atau kultur bangsa Indonesia. Sejarah Islam menjelaskan bahwa tidak ada sejarah manapun yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dilakukan dengan cara kekerasan atau perang. Oleh sebab itu dakwah Islam di Indonesia harus bertujuan melahirkan cara fikir, sikap dan perilaku yang santun, damai, toleransi serta demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dakwah Islam di Indonesia harus mendukung eksistensi negara Indonesia berdasarakan Pancasila, Undang Undang dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautvi |
Laut memiliki 8 (delapan) sifat yang sangat tepat dijadikan inspirasi untuk mengembangkan lembaga dan melahirkan kualitas pemimpin dan semua warga yang dipimpin. Secara umum laut memiliki wilayah sangat luas dan memiliki kedalam air sangat dalam. Sifat ini sangat relevan dengan karakteristik STAIN Kudus sebagai lembaga pendidikan tinggi juga harus membimbing, membina dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam bagi lulusannya.
Luas berarti menyangkut berbagai aspek kehidupan yaitu lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki wawasan yang luas tentang Islam dan kehidupan. Jika lulusan hanya memiliki wawasan keilmuan yang sempit maka Islam tidak akan bisa diposisikan sebagai rahmatan lil’alamiin4. Mendalam, artinya lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki keilmuan yang matang dalam artian benar benar memiliki pengetahuan yang komprehensif dan mampu diaplikaiskan kedalam kehidupan sosial.
Delapan sifat laut ini dijadikan landasan untuk menjelaskan visi STAIN Kudus masa depan yaitu “mewujudkan STAIN Kudus bermutu dan Bermanfaat untuk menjadi Rujukan umat dalam penyelesaian problem umat Islam”. Delapan sifat yang ada dalam laut sangat mendukung terwujudkan visi STAIN Kudus yang ditandai dengan tiga hal yaitu Bermutu dalam artian selalu taat aturan, bermanfaat dalam artian mampu memberikan pengaruh positif kepada dirinya sendiri dan orang lain, rujukan umat dalam artian menjadi contoh atau uswah masyarakat dalam hal pengembangan keilmuan dan dakwah Islam.
Delapan sifat yang dimiliki laut akan dijelaskan di dalam buku ini yang terdiri dari 5 (lima) bab dan disusun Bab I berisi Pendahuluan Sejarah STAIN Kudus, Pendidikan Islam dan Pendi
4Rahmatan lil’alamiin mengandung makna setiap orang khususnya umat Islam haarus bisa melahirkan cara fikir, sikap dan perilaku yang damai, rukun, tidak menakutkan atau mengkhawatirkan. Islam sebagai agama damai harus bisa ditegakkan di Indonesia dengan cara sikap dan perilaku pluralis. Tidak ada perintah dalam alqur’an ataupun hadis untuk mendirikan negara Islam atau negara khilafah, yang diperintahkan adalah melahirkan masyarakat atau pemerintahan yang berbudaya atau beradab. Oleh sebab itu organisasi, komunitas, lembaga yang menolak pancasila sebagai dasar negara untuk mengganti dengan khilafah harus dilarang dan dihapus dari bumi Indonesia.
| viiVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dikan Ke agamaan, Karakteristik ilmu PTAI, Islam dalam Pandangan STAIN Kudus, Filosofi Lautan atau Samudera. Bab II Realitas STAIN Kudus yang terdiri dari Apa dan Siapa STAIN Kudus, Dasar Hukum, Dasar Pokok, Fungsi dan Tujuan, Visi dan Misi STAIN Kudus, Pola Ilmiah Pokok (PIP), Profil Lulusan, Kebijakan Umum STAIN Kudus, Rencana Strategis STAIN Kudus, Capaian Kinerja STAIN Kudus. Bab III tentang Visi Misi Kepemimpinan STAIN Kudus Periode 20172021 yang terdiri dari Visi Kepemimpinan, Misi Kepemimpinan, Makna Misi, Progam Peningkatan Mutu, Visi Misi dan Filosofi Laut, Relevansi dengan Visi Misi Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia 20152019. Bab IV Teori Laut dan Pengembang an STAIN Kudus yang terdiri dari Pengertian Teori Laut, Teori Laut dan Visi Kepemimpinan STAIN Kudus, Manajemen dan Kepemimpinan STAIN Kudus, STAIN dan Manajemen Human Capital, Perilaku Organisasi dan Mutu STAIN Kudus. Bab V tentang Filosofi Laut dalam Kepemimpinan STAIN Kudus, yang terdiri dari Kepemimpinan STAIN Kudus dan Apliaksi Filosofi Laut dalam Kepemimpinan STAIN Kudus.
Selesainya buku ini, tidak terlepas dari peran pihak pihak lain baik dari internal keluarga maupun dari ekstrnal yaitu teman teman dosen STAIN Kudus dan teman teman oraganisasi Nahdlatul Ulama, Majelis Alumni IPNU dan Ikatan Alumni PMII Kudus, serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus. Saya sampaikan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada isteri tercinta Nur Kholida, S.Ag, dan anakanakku Fajrul Affi Zaidan Al Kannur dan Fauzul Abid Libasuttawa Al Kannur, atas segala dukungan dan pengertiannya sehingga buku ini dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditelah ditentukan.
Penulis membuka pintu selebar lebarnya terhadap saran, kritik dan masukan dari pihak manapun, sebagai bahan evaluasi dan perbaikan buku ini. Penulis sadar bahwa manusia tidak bisa lepas dari khilaf, sehingga buku ini disadari masih banyak kekurangan akibat keterbatasan yang dimiliki penulis. Terima kasih.
Kudus, Mei 2017
Penulis
M. Saekan Muchith
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautviii |
| ixVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ................................................................................... iHALAMAN PUBLIKASI ........................................................................... iiPENGANTAR .............................................................................................. iiiDAFTAR ISI ................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1A. Sejarah Lahirnya STAIN Kudus .................................................... 1B. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan ................ 7C. Karakteristik Ilmu PTKI ................................................................. 11D. Islam dalam Pandangan STAIN Kudus .................................... 16E. Filosofi Lautan/Samudera ........................................................... 22
BAB II REALITAS STAIN KUDUS ............................................ 25A. Apa dan Siapa STAIN Kudus ....................................................... 25B. Dasar Hukum ................................................................................... 28C. Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan ................................................ 29D. Visi dan Misi STAIN Kudus ............................................................ 30E. Pola Ilmiah Pokok (PIP) .................................................................. 31F. Profil Lulusan .................................................................................... 35G. Kebijakan Umum STAIN Kudus ................................................. 38H. Rencana Strategis STAIN Kudus ................................................. 40I. Capaian Kinerja STAIN Kudus ..................................................... 45
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautx |
BAB III VISI, MISI KEPEMIMPINAN CALON KETUA STAIN KU-DUS PERIODE 2017 - 2021 ...................................... 69
A. Visi Kepemimpinan ........................................................................ 70B. Misi Kepemimpinan ....................................................................... 73C. Makna Misi ...................................................................................... 74D. Program Peningkatan Mutu ...................................................... 75E. Visi, Misi dan Teori Laut (Oceans Theory) ............................... 79F. Relevansi dengan Visi, Misi Pendidikan Islam 2015 2019 84
BAB IV TEORI LAUT DAN PENGEMBANGAN STAIN ............ 87A. Pengertian Teori Laut ................................................................... 87B. Teori Laut dalam Visi Kepemimpinan STAIN .......................... 92C. Manajemen dan Kepemimpinan STAIN ................................ 94D. STAIN dan Manajemen Human Capital ................................. 108E. Perilaku Organisasi dan Mutu STAIN Kudus ......................... 117
BAB V FILOSOFI LAUT DALAM KEPEMIMPINAN STAIN KUDUS ...................................................................... 131A. Kepemimpinan yang Efektif ....................................................... 134B. Implementasi Filosofi Laut ......................................................... 138
BIODATA PENULIS ................................................................................ 141
| 1Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
A. Sejarah Lahirnya STAIN Kudus
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus dapat dikatakan satu satunya perguruan tinggi agama Islam negeri di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah
bagian timur1 yang memiliki nilai strategis dari perspektif sosiologis. Artinya STAIN Kudus menjadi harapan besar bagi masyarakat pantura Jawa Tengah bagian timur dalam hal akademik2 dan dakwah Islamiyah3.
Eksistensi STAIN Kudus tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia
1Istilah Pantura (Pantai Utara) lebih kepada sebutan bersifat sosiologis atau antropologis yang menggambarkan posisi wilayah atau daerah yang berdekatan dengan laut dan pantai utara. Mayoritas masyarakat menyebut pantura diawali dari wilayah Indramayu Jawa Barat sampai pulau Madura. Sedangkan Pantura Jawa Tengah bagian timur di tandai dengan 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupatan Demak, Kudus, Jepara, Pati, Grobogan, Rembang, Blora dan Tuban. Dapat dikatakan bahwa posisi STAIN Kudus di dalam wilayah 8 (delapan) Kabupaten tersebut.
2Peran akademik mengandung makna bahwa STAIN Kudus sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus mampu mengembangkan dan memberikan inovasi dalam bidang keilmuan sehingga ilmu ilmu yang dikembangkan mampu menjadi landasan untuk menyelesaikan problem umat Islam khususnya dan problem masyarakat pada umumnya. STAIN Kudus tidak boleh menjadi menara gading yang hanya dianggap “sakral” saja tetapi tidak memiliki kontribusi nyata dalam penyelesaian problem masyarakat.
3Peran dakwah Islam mengandung makna bahwa STAIN Kudus memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya umat Islam dalam hal pengetahuan dan pemahaman terhadap agama Islam. Hakekat dakwah Islam adalah bagaimana memahamkan Islam kepada umat Islam sehingga tidak terjadi kesalah pahaman terhadap norma atau ajaran Islam.
BAB I PENDAHULUAN
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut2 |
yaitu Institut Agama Islam Negeri. Di samping itu, keberadaan IAIN sendiri tidak terlepas dari pasang surutnya perjuangan Islam di Indonesia terutama dalam bidang dakwah Islamiyah.
Sejarah telah mencatat bahwa kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa berada di Demak, yang dikenal dengan kerajaan Islam Demak. Bersamaan dengan kejayaan Kerajaan Islam tersebut hidup sejumlah Wali yang cukup tersohor dan sangat berjasa dalam penyiaran dan pengembangan agama Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa, lebih khusus lagi di kawasan utara Jawa Tengah bagian timur. Di antara sejumlah Wali tersebut ada 9 (sembilan) orang yang terkenal dan dua di antara mereka ada di Kudus, yaitu Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) dan Raden Umar Said (Sunan Muria). Hal ini mengandung makna bahwa Pantura Jawa tengah bagian timur secara historis pernah menjadi pusat pengkajian dan penyebaran agama Islam.
Pada waktu pemerintahan Republik Indonesia berpusat di Yogyakarta tahun 1949, Pemerintah mendirikan perguruan Tinggi yang diberi nama Universitas Gajah Mada yang semula adalah perguruan tinggi swasta, yang diperuntukan untuk golongan nasional. Sedangkan untuk golongan Islam didirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diambilkan dari Fakultas Agama Universitas Islam Indonesia yang nota benenya juga adalah perguruan tinggi swata.
Pada tahun 1960 PTAIN di Yogyakarta dan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta digabung menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dengan nama alJami’ah alIslamiyah alHukumiyah. IAIN yang semula hanya ada di Yogyakarta, kemudian berkembang menjadi 14 IAIN yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1963 Yayasan Kesejahteraan Daerah (YKD) Kudus mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi yang sekarang menjadi Universitas Muria Kudus, dan Perguruan Tinggi Agama Islam yang kemudian menjadi Fakultas Tarbiyah yang secara operasional menginduk kepada IAIN Sunan Kalijaga. Kemudian pada tahun 1969 berdiri juga Fakultas Ushuluddin.
| 3Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Dalam perkembangannya, pada tanggal 6 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 Fakultas Ushuluddin dinegerikan. Bersamaan dengan itu pula Fakultas Tarbiyah ditarik ke IAIN Walisongo Semarang dan Fakutas Ushuluddin tetap di Kudus sebagai Fakultas Daerah dari IAIN Walisongo Semarang. Kemudian para dermawan, seperti BAPENI, Pemerintah Daerah, tokoh agama dan masyarakat serta industri rokok memberikan tanah wakaf untuk fakultas daerah ini.
Proses perkembangan berikutnya tepatnya tahun 1992 keluar Keputusan Menteri Agama Nomor 170 Tahun 1992 yang merelokasi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo di Kudus ke Surakarta. Selanjutnya dengan pertimbangan kebijaksanaan Rektor IAIN Walisongo Semarang di Kudus diberi ijin membuka jurusan Perbandingan Agama yang merupakan salah satu jurusan dari Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Sambil tetap menjalankan fungsinya sebagai sebuah lembaga pendidikan Fakultas Ushuluddin Kudus (yang telah direlokasi).
Pada tanggal 23 Agustus 1996 keluar surat edaran dari Dirjen BINBAGA Islam Nomor : EIII/OT.00/A2/1804/1996 tentang Penyiapan Bahan untuk Penataan Kelembagaan, yang ditujukan kepada Rektor dan Dekan Fakultas Daerah (di luar induk) di seluruh Indonesia yang berisi perintah kepada seluruh Dekan Fakultas Daerah untuk menyiapkan bahanbahan sebagai dokumen awal Rencana Pendirian Sekolah Tinggi yang berisi :
1. Proposal Pendirian IAIN/Sekolah Tinggi 2. Rencana Induk Pengembangan dan Master Plan 3. Statuta IAIN/Sekolah Tinggi 4. Naskah Akademik
Surat edaran tersebut merupakan tantangan dan sekaligus peluang bagi IAIN Walisongo di Kudus untuk berkembang menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Tugas pertama yang harus dipersiapkan oleh Panitia yaitu mempersiapkan semua naskah yang diminta oleh Dirjen BINBAGA Islam sebagaimana tersebut di atas.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut4 |
Pada tanggal 26 Nopember 1996, keluar surat dari Dirjen BINBAGA Islam Departemen Agama RI yang berisi jawaban terhadap proposal perubahan Fakultas Ushuluiddin menjadi STAIN Kudus dengan merujuk surat dari Dirjen DIKTI DEPDIKBUD Nomor : 2909/p/T/96, yang intinya berisi Persetujuan Perubahan 37 Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri yang diantaranya STAIN Kudus Jawa Tengah yang menduduki urutan 14. Tentunya, berita tersebut merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi civitas akademika Fakultas Ushuluddin Kudus.
Melalui proses akademik, birokrasi dan konsultasi akhir nya usaha yang dilakukan pimpinan IAIN Walisongo di Kudus saat itu membuahkan hasil yaitu Pada bulan Maret 1997 keluar keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Selanjutnya disusul Keputusan Menteri Agama tentang Struktur Organisasi STAIN Kudus dan SK Menteri Agama Nomor 383 Tahun 1997 tentang Kurikulum STAIN dan secara teknis, keluar Surat Dirjen BINBAGA Islam Departemen Agama RI Nomor E/136/1997 yang mengatur tentang Alih Status dari Fakultas Daerah menjadi STAIN4.
Pada tahun 1997 awal mula berdirinya STAIN Kudus memiliki 3 (tiga) jurusan yaitu jurusan Tarbiyah dengan program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), jurusan Syariah dengan program studi Ahwal Syakhsyiyyah (AS) dan jurusan Ushuluddin dengan program studi Tafsir Hadis. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2002 bertambah dua progam studi baru yaitu program studi Ekonomi Islam dan program studi
4Sub Judul Lahirnya Sejarah STAIN Kudus, mayoritas diambil dari buku Pedoman Akademik yang diterbitkan setiap tahun. Penulis mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik secara ex officio menjadi penanggung jawab penulisan dan revisi Buku Pedoman Akademik setiap tahun, sehingga penulis juga ikut menulis atau memberi kontribusi penulisan dan penerbitan Buku Pedoman Akademik tersebut. Buku pedoman Akademik ini dijadikan landasan civitas akademika dalam menjalankan tugas atau hak dan kewajiban sehingga harus ditaati oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus. Selain dicetak secara fisik (print-ing), juga diupload di Website STAIN Kudus: www.stainkudus.ac.id.
| 5Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Bertambahnya program studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) maka secara otomatis menambah satu Jurusan yaitu Jurusan Dakwah. Pada tahun 2002 itulah STAIN Kudus memiliki 4 (empat) jurusan dengan 5 (lima) program studi.
Pada tahun 2008, STAIN Kudus bertambah 1 (satu) program studi untuk jurusan Tarbiyah yaitu program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan 1 (satu) program studi untuk jurusan Syariah yaitu manajemen Bisnis Syariah (MBS). Bertambahnya program studi MBS berimplikasi kepada perubahan jurusan Syariah yang awalnya bernama Jurusan Syariah menjadi Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Pada tahun 2008 STAIN Kudus memiliki empat jurusan dan 7 (tujuh) program Studi.
Pada tahun 2012, bertambah 3 (tiga) program studi baru yaitu program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) untuk jurusan Tarbiyah serta program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk jurusan Dakwah dan Komunikasi. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun tepatnya tahun 2012, STAIN Kudus memiliki 10 (sepuluh) program studi. Para pimpinan terus melakukan pembenahan dan pengembangan kelembagaan dengan cara mengajukan izin pengelolaan program magister (S2). Proses pendirian Program Pascasarjana (S2) diawali dengan pembentukan Tim pengajuan program pascasarjana (S2) yang ditunjuk sebagai Ketua tim adalah Dr. Mukhamad Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Sebagai ketua tim, saya bekerja bersama temanteman untuk melakukan proses pendirian program pascasarjana, Alhamdulillah pada tahun 2013, STAIN Kudus mendapat izin penyelenggaraan program pascasarjana yaitu program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Manajemen Ekonomi Syariah (MES). Mulai tahun 2013 inilah, STAIN Kudus menyelenggarakan program sarjana (S1) dan program pascasarajana (S2). Dengan demikian, mulai tahun 2013 STAIN Kudus memiliki 12 program studi yang terdiri dari 10 (sepuluh) program studi jenjang sarjana (S1) dan 2 (dua) program studi jenjang pascasarjana (S2).
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut6 |
Pada posisi penulis (Mukhamad. Saekan Muchith) menjadi wakil ketua bidang akademik yang secara otomatis bertanggung jawab atau sebagai penjaga gawang pengembangan akademik maka sehari harinya selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan semua unit dan pimpinan di bawahnya untuk terus melakukan pengembangan kelembagaan yang ditandai dengan penambahan program studi baru. Mengapa pilihannya penambahan program studi baru?, karena salah satu ukuran kualitas kampus dilihat dari banyaknya izin penyelenggaraan program studi baik di tingkat sarjana (S1) maupun jenjang pascasarjana (S2).
Selama 4 (empat) tahun yaitu tahun 2014 sampai 2017 tepatnya pada bulan April STAIN Kudus telah memiliki 29 program studi yang terdiri dari 265 program studi jenjang Sarjana (S1) dan 36 (tiga) program studi jenjang pascasarjana.
Banyaknya program studi baik ditingkat sarjana (S1) maupun jenjang pascasarjana (S2) dapat dikatakan sebagai peluang dan sekaligus sebagai tantangan Artinya STAIN Kudus harus bisa membuktikan sebagai kampus yang berkualitas baik dari aspek input, proses dan out put sehingga akan semakin memperoleh kepercayaan dari masyarakat baik kepercayaan dalam pengembangan akademik atau keilmuan maupun kepercayaan dalam dakwah Islamiyah. Pengembang
5Jurusan Tarbiyah (1) Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) (2) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) (3) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) (4) Pendidikan Guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) (5) Tadris Bahasa Inggris (6) Tadris IPS (7) Tadris IPA (8) Tadris Matematika (9) Tadris Biologi (10) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam (11) Prodi Ahwal al Syasksyiyyah (AS) (12) Ekonomi Syariah (13) Manejemen Bisnis Syariah (14) Hukum Ekonomi Syariah (15) Manajemen Zakat dan Wakaf (16) Akuntansi Syariah (17 Perbankan Syariah . Jurusan Ushuluddin (18) Prodi Al Qur’an dan Tafsir (IQT) (19) Ilmu Hadis (20) Tasawuf dan Psikoterapi (21) Aqidah dan Filsafat Islam. Jurusan Dakwah dan Komunikasi (22) Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) (23) Komunikasi dan Penyiaran Islam (24) Manajemen Dakwah (25) Pengembangan Masyarakat Islam (26) Pemikiran Politik Islam.
6Untuk Program Pascasarjana (S2) (27) Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam (28) Magister Ekonomi Syariah (29) Magister Ilmu Syariah.
| 7Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
an akademik dan dakwah Islamiyah bagi STAIN Kudus ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak mungkin dipisahkan karena dua sisi selalu memiliki keterkaitan secara fungsional. Artinya salah satu peran hilang makan akan berpengaruh kepada eksistensi STAIN Kudus.
B. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
Berbicara tentang STAIN Kudus tidak bisa lepas dari keberadaan tentang pendidikan agama dan keagamaan. STAIN Kudus secara langsung maupun tidak langsung memiliki keterkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan. STAIN Kudus merupakan bagian atau contoh dari pendidikan agama yang juga memiliki dengan pendidikan keagamaan.
Dilihat dari nomenklaturnya, sudah dapat dibayangkan pengertiannya. Pendidikan agama dan pendidikan ke agamaan dapat dikatakan sebuah proses pendidikan yang memiliki kekhususan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berbasis agama. Indonesia memiliki enam agama yang diakui negara, dengan demikian, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan mencakup enam agama yang ada di Indoensia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Tulisan ini akan mengulas ilmu yang berkaitan dengan agama Islam. Oleh sebab itu ruanglingkup kajian buku ini khusus kepada pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang konteks agama Islam.
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang kurangnya melalui mata pelajaran/mata kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan7. Sedangkan pendidikan keagamaan adalah pendidikan yang mempersiapakan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pe
7Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan, pasal 1 ayat 1.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut8 |
ngetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agama8.
Pendidikan agama dan keagamaan memiliki banyak target yang harus diwujudkan melalui proses pembelajaran. Setidakanya menyangkut beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, aspek transendental. Ilmu didalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus memberikan bimbingan dan/atau arahan kepada peserta didik untuk memahami dan menghayati keagungan Allah swt dan memiliki kemampuan atau ketrampilan untuk mengimplementasikan nilainilai keagungan Allah swt kedalam realitas kehidupan masyarakat. Kesadaran yang bersifat transendental, tidak cukup hanya bersifat formal ritual melainkan kesadaran tersebut bersifat transendental tranformatif. Dengan kata lain target yang perlu diraih di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan adalah melahirkan profil lulusan yang memiliki kepribadian atau karakter intelektual transendental dan humanisme transformatif. Artinya kualitas intelektualnya atau cara fikir mengarah kepada kesadaran memahami keberadaan Sang Ilahi (Allah swt) sedangkan sikap perilakunya yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dapat diimplementasikan kedalam realitas kehidupan masyarakat.
Kedua, aspek rasional. Aspek rasional didasarkan asumsi bahwa manusia pada hakekatnya adalah mahluk yang berfikir (homosapien), manusia juga dikatakan sebagai makhluk haus terhadap intelektual (homo intelectual couriosity). Dalam pandangan Ernest Cassier yang disadur Suriasumantri (2005) menjelaskan bahwa manusia lebih suka dengan simbol simbol yang dimaksudkan mampu mempercepat proses perkembangan potensi rasional, sehingga manusia juga
8Peraturan pemerintah (PP) Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Pasal 1 ayat 2. PP ini menandakan pentingnya eksistensi pendidikan agama dan pendidikan keagamaan bagi bangsa Indonesia. STAIN Kudus bagian dari pendidikan agama yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengemban amanah pengembangan keilmuan, sikap kepribadian dan sosial bagi umat Islam khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
| 9Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
disebut mahluk simbol (animal symbolicum)9. Aspek rasional menjadi lebih urgensial tatkala didasarkan pada ayat yang pertama kali turun kepada Rasulullah saw, dimana ayat tersebut mengharuskan manusia harus mengoptimalkan peran rasionya dalam melihat fenomena yang terjadi di dalam dunia atau lingkungan sekitarnya. Ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu menjelaskan berbagai persoalan agama dan sosial secara rasional, artinya lulusan pendidikan agama dan keagamaan mampu memberikan penjelasan atau argumentasi yang dapat diterima menurut kaidah akal masyarakat secara umum. Agama dan realitas atau problem manusia perlu penjelasan yang bersifat rasio nal, sehingga solusi problematikanya akan mudah ditemukan. Kebenaran secara rasional setidaknya ada tiga macam (a) kebenaran rasional korespondensi; jika kebenaran itu sesuai dengan kenyataan itu sendiri. (b) kebenaran konsistensi atau biasa disebut koherensi; manakala kebenaran itu sesuai dengan pernyataan atau kebenaran yang telah diakui atau diucapkan sebelumnya. Ada konsistensi antara apa yang dikatakan sebelumnya dengan pernyataan seterusnya. (c) kebenaran pragamatis: jika kebenaran tersebut benar benar memiliki manfaat atau faedah didalam kehidupan masyarakat.10
Ketiga, aspek moral/etika. Aspek moral di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan didasarkan atas hadits tentang tujuan diutuskannya Rasulullah kedunia adalah untuk membina atau menyempurnakan sikap, perilaku (ahlaq) manusia. Artinya pendidikan agama dan pendidikan keagamaan merupakan salah satu sarana untuk melanjutkan misi Rasulullah dalam mengembangkan misi Islam dimuka bumi. M. Quraisy Shihab11 menjelaskan bahwa telah terdapat tokoh dalam sejarah Islam yang masuk kategori kelompok
9Jujun S Suriasumantri (2005), Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Sinar Harapan, Jakarta.
10Harol H Titus (1987), Living Issue in Philosopy (terj), Bulan Bintang, Bandung Jawa Barat.
11M. Quraisy Shihab (2011), Membaca Sirah Nabi Muhamamd SAW: Dalam Sorotan Al Qur’an dan Hadis Hadis Shahih, Lentera Hati Tengerang, Jakarta.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut10 |
moralis yaitu Amir bin Dzarf, Aktsam bin Shaifi bin Rabah dan Zubair bin Abi Salma. Mereka bertiga memiliki sikap dan pendirian yang sangat baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Etika dan sikap terlihat dari kesediaannya untuk menerima kritik atau saran dalam menjalani kehidupan. Salah satu pendapat atau sikap yang patut menjadi teladan dari Aktsam bin Shaifi bin Rabah “Usiaku kini telah lanjut, kelemahanpun telah menyentuhku, maka jika kamu menemukan sesuatu yang baik dariku, maka ikutilah dan jika selain dari itu maka luruskanlah”. Ini menandakan adanya kesediaan mengakui kekurangan yang ada dalam dirinya. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu mendidik dan melahirkan profil lulusannya memiliki kualitas sikap dan kepribadiannya secara utuh.
Keempat, aspek teknologi12. Allah swt telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk melakukan segala aktivitas yang positif asalkan manusia itu memiliki kekuatan. Dalam firmanNya dijelaskan “Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. Ar Rahman: 33). Allah swt juga telah menggariskan bahwa diantara manusia itu diciptakan berbeda jenis kelamin, berbeda suku, kelompok yang dimaksudkan untuk saling mengenal atau ta’aruf. (Qs. Al Hujarat: 13)13.
12Teknologi memiliki makna tidak hanya bersifat fisik, melainkan bersifat non fisik (psikologis), hal ini didasarkan makna tehnologi lebih banyak mengandung nilai praktis dan aplikatif baik yang berkaitan dengan ilmu pengatahuan dan juga sikap kepribadian. Aspek teknologi dalam pendidikan agama mengandung makna bahwa pendidikan agama seperti STAIN Kudus harus mampu melahirkan cara fikir atau pemahaman yang praktis, aplikatif sehingga dapat dijadikan landasan untuk menyelesaikan problematika umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. QS Ar Rahman menggambarkan pentingnya umat Islam memiliki kekuatan baik secara fisik, non fisik (ilmu dan sikap kepribadian) agar mampu menjadi umat yang terhormat diantara bangsa bangsa lain.
13QS Al Hujaraat ini mengandung makna bahwa Allah menciptakan mahluknya tidak mungkin sama dalam hal apapun. Oleh sebab itu umat Islam harus memiliki kesadaran dan kemampuan untuk saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya walaupun berbeda suku, agama, kelompok, ras atau warna kulit. STAIN Kudus sebagai bagian dari pendidikan agama harus mampu melahirkan lulusan yang memiliki pemahaman dan ketrampilan karakteristik pluralis agar
| 11Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Kekuatan yang tercantum di dalam surah Ar rahman dan saling mengenal dalam surah al hujarat mengandung makna perlunya sarana teknologi atau alat yang canggih se hingga memudahkan untuk menemukan kekuatan dan memudahkan sarana untuk melakukan perkenalan atau komunikasi.
Kekuatan mengandung makna pengetahuan dan juga produk pengetahuan yang menjadikan manusia mampu melakukan berbagai aktivitas atau menembus angkasa. Kekuatan bisa berarti produk ilmu berupa tehknologi yang canggih yang memudahkan dan mempercepat aktivitas manusia dalam mencapai cita cita. Ta’aruf atau kemampuan me ngenal antara satu dengan lainnya juga diperlukan sarana atau alat yang memudahkan antar manusiaa melakukan perkenalan.
Dua ayat tersebut mengandung pentingnya materi atau ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang lebih mengedepankan sarana teknologi. Konsekuensinya lulusan dari pendidikana agama dan pendidikan keagamaan harus mampu melahirkan profil lulusan yang memiliki kesediaan dan kemampuan menggunakan atau melahirkan teknologi yang dapat mempermudah dan mempercepat cita cita yang ingin dicapai.
C. Karakteristik Ilmu PTAI
Menurut Thomas Khun14, Ilmu akan berkembang sesuai dengan derajat perkembangan ilmu pengetahuan, teknolo
mampu mewajudkan misi Islam sebagai agama yang selalu membawa kedamaian, kenyamanan, keamanan dan kasih sayang (rahmatan lil’alamiin).
14Thomas S Khun (1970), The Structure of scientific Revolution, Chicago, The University of Chicago Press. Buku Ini menggambarkan proses perjalanan suatu ilmu pengetahuan yang mampu memberikan manfaat untuk pembangunan masyarakat. Konsekuensinya ilmu pengetahuan harus benarbenar berangkat dari problem dan untuk menyelesaikan problem kehidupan. STAIN Kudus sebagai salah satu lembaga pendidikan agama harus benar benar mampu menunjukkan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh STAIN benarbenar aplikatif dalam kehidupan sosial.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut12 |
gi dan budaya masyarakat. Pergeseran atau perubahan ilmu pengetahuan ditentukan oleh pergeseran gelombang yang tidak mampu menjawab atau merespon tentangan zaman (anomaly). Ilmu tumbuh dan berkembang diawali atau diiringi oleh proses yang sifatnya sosial dan problematik bahkan suasana yang aneh. Melalui suasana yang aneh itulah ilmu akan berkembang atau berubah secara optimal. Dengan demikian, ilmu pengetahuan harus mampu menjawab tantangan zaman dan harus sesuai dengan situasi dan kondisi perkembangan sosial budaya.
Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu menjawab tantangan dan pergeseran ilmu pengetahuan dan budaya masyarakat. Problem masyarakat bersifat kompleks dalam arti menyangkut berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek yang bersifat norma keagamaan, sampai persoalan yang bersifat teknologi, ekonomi dan budaya. Oleh sebab itu jika dilihat dari aspek tujuannya, tujuan atau target yang dimiliki pendidikan agama dan pendidikan keagamaan berbeda jika dibandingkan dengan pendidikan umum atau non pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tujuan atau target yang ingin dicapai.
Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan tidak hanya mengajarkan materi materi yang bersifat logika atau eksakta saja tetapi harus juga mengajarkan materi atau ilmu yang bersifat sosial keagamaan. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan juga tidak hanya melahirkan lulusan yang cerdas tetapi juga harus memiliki kesadaran atau komitmen tinggi dalam menjalankan nilai nilai agama yang diyakininya (Islam). Artinya semua materi atau ilmu/pelajaran harus diarahkan selain untuk mewujudkan kecerdasan (intelektual/rasionalitas) juga dimaksudkan untuk mewujudkan kesadaran menjalankan nilai nilai agama (transandental).
Ilmu didalam lembaga pendidikan Islam dan pendidikan keagamaan harus mampu menjelaskan berbagai fenomena sosial yang ada ditengah tengah masyarakat. Oleh
| 13Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
sebab itu materi yang disampaikan harus selalu berkaitan dengan berbagai informasi diberbagai bidang ilmu pengetahuan. Seperti yang dikonsepkan KH. Sahal Mahfudh dalam buku “Fiqh Sosial” karya Jamal Makmur Asmani15. KH. Sahal mengharapkan bahwa fiqh tidak hanya bersifat normatif formalistik yang akhirnya kaku tidak fleksibel dalam menjawab tantangan problematika sosial. Fiqh dalam kaca mata KH. Sahal Mahfudh harus lebih bersifat fleksibel yang mampu merespon atau menjawab berbagai problematika umat Islam. Fiqh akan benar benar mampu berjalan dengan paradigm Sosial seperti di gagas KH. Sahal Mahfudh tentunya tidak cukup hanya berisi muatan muta ketentuan hukum secara tekstual atau normatif, melainkan harus juga berisi kajian atau fenomena sosial diluar tekstual/normatif, seperti fenomena psikologi, sosiologi, bahkan memuat materi ilmu matematika, fisika, biologi dll.
Muhtarom HM dalam tulisannya berjudul “Pendidikan Islam di Tengah Pergumulan Budaya Kontemporer” yang dimuat didalam Jurnal Internasional IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah Tahun 2008 mengurai secara panjang lebar bahwa pendidikan Islam tidak cukup hanya membimbing tumbuhnya kualitas kecerdasan, melainkan juga harus melahirkan proses long life education dalam artian harus mampu memberikan kesejahteraan bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikan Islam harus mampu memberikan penjelasan secara utuh tentang kaidah fiqh “al muhafadhatu ala al qodimi al shalih wa al akhdzu bi al jadid al ashlah” (mempertahan kan nilai nilai lama yang masih memiliki nilai positif /baik dan meng ambil nilainilai baru yang lebih baik).
Kedua contoh di atas yang dipaparkan penulis menggambarkan bahwa ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan memiliki perbedaan dengan ilmu yang diajarkan di lembaga pendidikan non pendidikan agama. Materi atau ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan selalu berkaitan dengan materi atau ilmu di luar
15Jamal Makmur Asmani (2007), Fiqh Sosial, Kiai Sahal Mahfuth: Antara Kon-sep dan Implementasi, Khalista, Surabaya, Jawa Timur.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut14 |
dirinya (ilmu itu sendiri), sedangkan ilmu di dalam pendidikan umum hanya berkaitan dengan ilmu yang ada di dalam ilmu itu sendiri. Contohnya, materi IPA atau materi Matematika untuk memberikan pemahaman siswa terhadap ilmu IPA atau Matematika cukup dijelaskan materi yang ada di dalam ilmu IPA atau Matematika, tanpa dijelaskan dengan ilmu lainnya siswa sudah bisa memahami. Tetapi ilmu Fiqh, Al Qur’an atau tafsir, agar siswa lebih memahami materi Fiqh, Al Qur’an atau tafsir harus juga memahami ilmu di luar fiqh dan tafsir, seperti ilmu sosiologi, psikologi, antropologi. Bahkan ilmu fiqh yang berkaitan dengan pembagian harta waris (mawaris) harus juga mempelajari ilmu Matematika. Dalam mempelajari alQur’an atau tafsir diharuskan memahami asbababun nuzul ayat, arti nya setiap orang yang mempelajari ilmu alqur’an atau tafsir mutlaq memahami ilmu psikologi dan sosiologi. Contoh lain, pada saat umat Islam memahami pelajaran Fiqh kusus sub pokok bahasan sholat, pada saat memahami arti “khusuk”, maka “khusuk” akan lebih mudah dipahami jika membaca atau belajar ilmu psikologi.
Inilah menunjukkan bahwa karakteristik ilmu yang diajarkan di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan sangat berbeda dengan materi atau ilmu yang diajarkan di dalam lembaga pendidikan umum atau pendidikan selain pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Dapat dikatakan bahwa karakteristik ilmu atau materi di dalam pendidikan agama dan keagamaan bersifat “multiinteraktif, yaitu interaksi atau keterkaitan ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan tidak hanya di dalam dirinya sendiri melainkan juga menyangkut materi diluar dirinya, sedangkan materi atau ilmu yang diajarkan di luar pendidikan agama dan pendidikan keagamaan atau pendidikan umum bersifat “monointeraktif” yaitu keterkaitannya hanya dengan materi yang ada di dalam ilmu itu sendiri.
Karakter ilmu Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI), bersifat zig zag, yaitu selalu bersinggungan dengan ilmu lainnya seperti ilmu eksakta, ilmu sosial seperti, ilmu psikologi, ilmi sosiologi, ilmu antropologi, ilmu humaniora seperti kaji
| 15Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
an wanita, dan ilmu terapan seperti manajemen. Karakteristik Ilmu PTAI dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar ini menunjukkan bahwa ilmu PTAI akan dapat dipahami oleh orang lain jika dibantu dengan ilmu lain. Islam akan mudah dipahami pemeluknya atau diluar pemeluk nya jika di jelaskan dari berbagai aspek. Implikasinya memori ilmu ilmu yang lintas disiplin tersimpan di alam bawah sadar yang akhirnya lulusan dari PTAI memiliki kemampuan dan keterampilan hidup yang luwes, kreatif dan inovatif. Bahkan ada yang mengatakan “serba bisa “, hal ini dapat dibuktikan banyaknya lulusan dari PTAI yang menjalankan peran tidak selalu sama dengan disiplin ilmu yang ditekuni pada saat kuliah di S1.
Ketidaksesuaian antara disiplin ilmu dengan job pekerjaan bukan berarti mis match tetapi itu merupakan keniscayaan akibat karakteristik ilmu yang dipelajari di lingkungan
Ilmu PTAI
Ilmu Eksak
Ilmu Sosial
Ilmu Humaiora
Ilmu Terapan
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut16 |
PTAI. Ilmu agama memiliki ruanglingkup sangat luas yang mengakibatkan siapapun yang belajar ilmu agama akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang bervariatif atau “serba bisa”.
D. Islam Dalam Pandangan STAIN Kudus16
Islam adalah agama yang agung/tinggi yang harus dijaga keagungannya oleh para pemeluknya. Islam akan selalu menjelma sebagai agama penyelamat bagi semua alam (rahmatan lil’alamiin). Konsekuensinya Islam harus ditata atau dikelola secara optimal agar Islam benar benar eksis mampu menjawab segala problematika kehidupan masyarakat. Islam dalam prosesnya dibesarkan atau dikembangkan dengan berbagai macam sarana, diantaranya melalui munculnya berbagai lembaga keagamaan yang memiliki tujuan menyebarkan atau mensyiarkan pesan pesan yang ada di dalam agama Islam. Lembaga keagamaan inilah memiliki fungsi melakukan kajian, penyebaran dan pengembangan agama baik dari aspek ritual, sosial maupun kultural.
Dari sini dapat dikatakan bahwa lembaga keagamaan yang ada di Indonesia ini memiliki peran sangat dominan dalam rangka pengembangan dan penyebaran atau dakwah Islam. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa semakin baik kualitas lembaga keagamaan akan membawa kebaikan agama Islam. Sebaliknya rendahnya mutu lembaga keagamaan akan berimplikasi kepada rendahnya atau buruknya agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus salah satu lembaga pendikan keagamaan yang memiliki tugas dana
16STAIN Kudus memiliki unggulan keilmuan yang disebut Pola Ilmiah Pokok (PIP) bernama Islam Transformatif yaitu cara fikir atau cara pandang terhadap Islam dengan mengedepankan semangat untuk melakukan aplikasi nilai nilai yang terkandung dalam agama Islam. Islam Transformatif bukan aliran atau madzhab melainkan cara berfikir terhadap agama Islam yang menghendaki perlunya pergeseran dari tekstual menuju kontekstual, dari semangat hanya mengkoleksi hafalan menjadi semangat mengaplikasikan apa yang dihafal dan yang diketahui, pergeseran dari sekedar kesalehan/kualitas individu menuju kesalehan sosial atau kolektif.
| 17Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tanggung jawab melakukan penyebaran, pengembangan dan pengkajian ilmu ilmu ke Islaman. Sebagai perguruan tinggi agama Islam, STAIN Kudus sedikitnya memiliki tiga fungsi, antara lain:
Pertama, fungsi akademik, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab mempelajari, mengembangkan dan mengkaji masalah masalah keilmuan secara optimal melalui tri dharma perguruan tinggi. Kedua, fungsi dakwah, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab menyebarkan dan mengembangkan nilai nilai Islam kepada masyarakat, agar Islam benar benar dipahami secara optimal baik sebagai keyakinan maupun sebagai sistem kehidupan masyarakat. Ketiga, fungsi pengabdian masyarakat, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan solusi alternatif atas segala problem yang dimiliki masyarakat pada umumnya dan umat Islam khususnya.
STAIN Kudus sebagai pendidikan tinggi Islam akan selalu tampil terdepan dalam menjelaskan dan merumuskan konsep Islam yang ideal untuk sistem kehidupan bangsa dan negara. Sampai disini dapat dikatakan bahwa STAIN Kudus mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan berkaitan dengan bidang kajiannya yang lebih spesifik, yaitu pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bernafaskan Islam.
Pada umumnya masyarakat Indonesia berharap bahwa keberadaan STAIN Kudus dapat memenuhi dua harapan sekaligus. Pertama, harapan yang terkait dengan eksistensinya sebagai lembaga keilmuan. Sebagai lembaga keilmuan ia dituntut untuk dapat memenuhi tugastugas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam serta pengabdian kepada masyarakat. Kedua, harapan yang terkait erat dengan kelembagaan sebagai lembaga pendidikan agama Islam. Sebagai lembaga keagamaan STAIN Kudus dituntut untuk memenuhi misi dakwah dan pengembagan masyarakat Islam.
Satu kenyataan obyektif, bahwa sebagian besar dari masyarakat Indonesia menuntut pelaksanaan pengembang
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut18 |
an ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau seni yang bernafaskan nilainilai keislaman. Tuntutan tersebut tidak bisa dihindarkan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kehadiran STAIN Kudus yang, mengembangkan ilmuilmu keislaman secara terpadu dengan ilmuilmu moderen merupakan keniscayaan.
STAIN Kudus adalah Membangun dan memberdaya kan ilmuilmu agama Islam transformatif dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan nurani/spiritual dan ketajaman nalar /emosional untuk mewujudkan masyarakat madani.
Ada tiga hal yang perlu dicapai terkait dengan visi : Pertama, terciptanya/atau terwujudnya koneksi ilmu pengetahuan yang ada di STAIN Kudus. Kedua, kualitas lulusan yang ditandai dengan keanggunan karakter, kesalehan kepribadian, ketajaman konseptual dan ketiga, mampu mewujudkan kualitas masyarakat yang berbudaya (madani). Berdasarkan rumusan visi tersebut, dapat dikatakan bahwa STAIN Kudus memiliki tujuan utama mengembangkan ilmu keIslaman yang dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh potensi sehingga melahirkan tatanan sistem masyarakat berbudaya atau masya rakat madani. Target STAIN Kudus bukan membentuk atau mendirikan negara Islam, melainkan membentuk tatanan sistem kehidupan yang berbudaya (madani). Persyaratan agar tidak memiliki keyakinan untuk mendirikan negara Islam harus dimulai dari cara fikir yang kontekstual bukan cara fikir yang testualis atau normatif.
Selain visi yang telah ditentukan, STAIN Kudus juga merumuskan misi yang dimaksudkan untuk mengejawantahkan visi yang telah ditentukan. Misi STAIN Kudus adalah menyelenggarakan Tri Dharma PT yang Islami dan berkualitas guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mulia, dengan menumbuhkembangkan etos ilmu, etos kerja, dan etos pengabdian yang tinggi serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat. Konsekuensi logis dari misi tersebut, semua civitas akademika
| 19Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
harus memiliki tiga etos atau kinerja yang mampu diwujudkan secara integratif yaitu:
a. Etos Ilmu yaitu semua civitas akademika dan para lulusan/alumni harus memiliki semangat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu ilmu keIslaman sehingga mampu menghadapi berbagai persoalan dlaam kehidupan sosial.
b. Etos kerja, seluruh civitas akdemika dan para lulusan harus memiliki motivasi kerja yang optimal sehingga menghasilkan produktivitas yang unggul dan kompetitif di lingkungan kerja masing masing.
c. Etos pengabdian, yaitu seluruh civitas akademika dan para lulusan/alumni harus memiliki komitmen untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat sebagai bagian dari panggilan sebagai ilmuwan, praktisi maupun insan beragama yang disadari sebagai bagian dari amar ma’ruf dan nahi mungkar atau dakwah Islam.
Rumusan dan implementasi visi dan misi ternyata masih belum cukup. Kualitas proses maupun hasil atau lulusan juga harus ditentukan oleh pola ilmiah pokok atau semacam unggukan keilmuan yang menjadi pusat kajian untuk melahirkan profil lulusan yang sesuai harapan. Oleh sebab itu keberhasilan visi dan misi yang telah ditetapkan STAIN Kudus, perlu didukung dengan Pola Ilmiah pokok (PIP) yang dimaksudkan untuk mendorong agar kualitas lulusan STAIN Kudus sesuai dengan harapan.
Pola llmiah Pokok Sekolah Tinggi adalah membumikan nilainilai keIslaman, dengan mengembangkan keilmuan Islam yang transformatif, mengedepankan perubahan dari teks ke dalam konteks, perubahan dari pemikiran ke dalam aksi, dan perubahan dari individu ke dalam kehidupan sosial. Islam Transformatif ditandai dengan tiga pergeseran. Pertama; kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teks ke konteks. Kedua, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teori ke aksi, dan ketiga, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari kesalehan individual ke kesalehan sosial. Artinya profil umat Islam dan seluruh civitas akademika STAIN Kudus tidak cu kup
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut20 |
hanya dalam batas teori, tekstual dan kesalehan individual. Tiga sikap itu harus bergeser menuju aksi, konstekstual dan kesalehan sosial. Lebih jelasnya terlihat dalam diagram sebagai berikut:
Islam Normatif Islam Transformatif (STAIN Kudus)Teori Dari Teori Ke AksiTekstual Dari Tekstual – Ke KontekstualIndividual Dari Individual Ke Sosial
Visi, misi, tujuan dan PIP tersebut bercitacita ingin menjadikan STAIN Kudus sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat berkembang menuju masyarakat religius yang moderen. Pembentukan masyarakat religius yang moderen selalu diikuti oleh proses transformasi sosial, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi keberagamaannya kurang berkembang menuju masyarakat maju yang dapat mengaktualisasikan potensi keberagamaannya secara optimal dalam konteks masyarakat multikultural.
Di era global sekarang ini, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Di dalam masyarakat berbasis pengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dominan.
Masyarakat wilayah Pantura Jawa Tengah Bagian Timur umumnya indeks teknologinya masih rendah dan belum secara optimal memanfaatkan Iptek sebagai penggerak utama (prime mover) perubahan masyarakat. Oleh karena itu STAIN Kudus memfasilitasi peningkatan indeks teknologi tersebut, dengan menggeser dan mengembangkan keilmuan Islam yang bukan hanya sebuah ajaran yang berada di dalam diri (saleh individual), melainkan ajaran yang integral menyatu di luar diri (saleh sosial) dengan arus kesadaran diri dan denyut kehidupan masyarakat yang multikultural, serta bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, tanpa membedakan golongan, etnis dan agama.
Disamping itu, juga melakukan transfer teknologi yang
| 21Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
biasanya terjadi melalui investasi sumberdaya manusia (hu-man invesment). Dengan demikian, kebijakan pendidikan di STAIN Kudus harus selalu sejalan dengan kebijakan investasi, yang ditempuh melalui tiga jalur transformasi:
Pertama, Transformasi diri (self transformation) terwujudnya tanggungjawab dan pemahaman secara kritis dan reflektif terhadap diri dan orang lain,
Kedua, Transformasi pendidikan (educational transfor-mation), yang menuntut penalaran kritis terhadap semua aspek pengajaran yang berpusat pada mahasiswa (student cen-tered), dan
Ketiga, Transformasi masyarakat (transformation of society), yang secara proaktif mendorong peran serta masyarakat menerapkan dan menumbuhkembangkan kekuatan beragama, nilai keragaman (diversity), keadilan, dan kebersamaan.
Berdasarkan rumusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa profil umat Islam yang ideal tidak cukup hanya memiliki cara fikir tekstualis, memiliki teori dan hanya memiliki kesalehan secara individual. Islam menurut STAIN Kudus yang dirumuskan dengan nama Islam Tranformatif adalah adanya profil kesediaan dan kesadaran dari umat Islam minimal civitas akdemika untuk melakukan pergeseran dan perubahan cara fikir tekstual berganti menjadi cara fikir kontekstual. Mengapa harus bergeser? Karena cara fikir yang bersifat tekstual akan melahirkan cara fikir hitam putih, normatif sehingga mudah melahirkan klaim kebenaran. Merasa dirinya paling benar, merasa dirinya paling ideal sehingga mudah mengkafirkan atau menyalahkan orang lain.
Selain bergeser dari cara fikir tekstualis menjadi kon teks tual, umat Islam yang ideal harus juga melakukan pergeseran dari teori ke aksi. Artinya umat Islam tidak cukup hanya memiliki atau mengkoleksi ilmu pengetahuan yang hanya sebatas di hafal dan dipahami. Ilmu yang dihafal atau diyakini harus dilaksanakan kedalam realitas kehidupan. Oleh sebab itu profil umat Islam yang ideal adalah orang yang
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut22 |
mampu mengaplikasikan apa yanag diketahui dan diyakini kedalam realitas kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, umat Islam tidak cukup hanya pandai memberi nasehat, tetapi mampu memberi nasehat dan juga pandai melaksanakan seperti apa yang dinasehatkan.
Selanjutnya, profil umat Islam yang ideal menurut STAIN Kudus adalah mampu melakukan bergeseran dari kesalehan individual menjadi kesalehan sosial. Artinya umat Islam tidak cukup baik (saleh) personal atau pribadinya saja, umat Islam harus saleh secara kolektif yaitu jika menjadi seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh manusia minimal yang dipimpin.
E. Filosofi Lautan/Samudera
M. Quraisy Shihab17 menjelaskan AlQur’an secara jelas memberikan peluang kepada manusia untuk menikmati kekayaan laut. Dari 6.236 ayat dalam al Qur’an sedikitnya ada 32 ayat yang membicarakan tentang laut dalam berbagai dimensinya; Laut memiliki makna tentang kedalaman atau keluasan ilmu yang dimiliki Tuhan. Kedalaman dan luasnya ilmu yang di miliki Tuhan juga mengandung pelajaran pentingnya manusia untuk mengembangkan ilmu yang sedalam dalamnya. Laut juga menunjukan luasnya berbagai ragamnya isi yang ada di lautan. Ada binatang yang besar sampai yang pa ling kecil, binatang yang membahayakan sampai dengan yang tidak membahayakan, binatang yang memiliki harga jual mahal sampai yang harganya murah. Hal ini menunjukkan bahwa lautan memiliki perbedaan yang disebabkan beragamnya penghuni lautan tersebut. Laut juga menandakan suatu tempat yang penuh resiko jika tidak memiliki bekal ketrampilan karena banyak tekanan gelombang ombak yang bisa menerpa dan datang stiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
17M. Quraisy Shihab (1997), Wawasan Al Qur’an, Penerbit; Mizan, bandung Jawa Barat.
| 23Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Terlepas dari semua itu laut memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat manusia hidup didunia. Laut menjadi wilayah yang sangat tepat untuk mendapatkan inspirasi atau pelajaran untuk membangun karakter masyarakat. Laut dapat memberikan banyak manfaat kepada manusia, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi ma-nusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu de ngan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisa-ran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al Baqarah : 164).
Laut juga menjadi lahan yang semua isinya disediakan untuk manusia yang harus diolah untuk kemanfaatan manusia dalam kehidupannya. Apa yang berasal dari laut menjadi diperbolehkan di makan (halal) bagi manusia bahkan airnyapun juga menjadi suci dan mensucikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lau-tan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya da-ging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”. (QS. AnNahl : 14).
Laut juga menjadi sarana untuk mencari atau men dapatkan kebahagiaan bagi semua manusia, Artinya dengan laut manusia akan mampu mendapatkan semua yang diinginkan asalkan dilakukan dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain manusia akan bahagia jika melakukan segala seuatu berdasarkan aturan, etika dan norma yang berlaku. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Allahlah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mu-dah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Al Jatsiyah : 12).
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut24 |
Laut dapat dijadikan sarana untuk mengetahui tentang kekuasaan Tuhan sebagai Sang Pencipta alam dan isinya. Dengan sering memperhatikan apa yang terjadi di dalam lautan maka akan semakin dekat dan paham tentang eksistensi Tuhan sebagai Sang pencipta dan yang memiliki semua kekuatan dan kekuasaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah “Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-Kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Se-sungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu”. (QS. Al Isra’ : 66).
Banyaknya makna dan banyaknya simbol yang dimiliki laut, sangat tepat dijadikan bahan untuk berfikir dan bersikap dalam membangun karakter masyarakat. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Islam negeri memiliki kedekatan dan kesesuaian dengan filosofi yang dimiliki laut. Tentang kedalaman, keanekaragaman, keluasan wilayah dan banyaknya problem atau ombak yang selalu terjadi di laut.
Filosofi laut sangat tepat dijadikan bahan atau paradigma membangun kemajuan suatu perguruan tinggi yang secara substantif kampus selalu menjunjung tinggi keanekaragaman, yang harus mengkaji kedalam suatu ilmu pe ngetahuan dan kampus juga harus memiliki cara pandang yang luas dalam mensikapi semua problem kehidupan masya rakat. Laut juga akan banyak memberikan manfaat untuk manusia, begitu juga kampus khususnya STAIN Kudus harus bertekad atau berkomitmen untuk selalu memberikan manfaat bagi masyarakat atau bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Di sinilah titik singgung nya pentingnya filosofi lautan digunakan sebagai paradigma memimpin suatu perguruan tinggi, karena secara karakteristik antara laut dan perguruan tinggi memiliki banyak kesamaan.
| 25Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
A. Apa dan Siapa STAIN KUDUS
STAIN Kudus dapat dikatakan satu satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) diwilayah Pantai Utara (Pantura) bagian timur Jawa Tengah yang lokasi nya
di kelilingi oleh 7 (tujuh) kabupaten yaitu kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dan juga kabupaten Tuban Jawa Timur.
Awal mula keberadaan STAIN Kudus diilhami oleh pemikiran dan perjuangan mendakwahkan Islam di wilayah jawa khususnya dan Indonesia umumnya, yang secara umum dapat dikatakan bahwa keberhasilan perlu didukung oleh lembaga pendidikan Tinggi yang memiliki kekhususan pengkajian masalah pengembangan keilmuan dan solusi alternatif masalah masalah umat Islam. STAIN Kudus memiliki lokasi wilayah geografis yang tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia yaitu Institut Agama Islam Negeri.
Diawali dari perjuangan para raja raja Islam tempo dulu dan perjuangan para wali Allah yang di kenal dengan perjuang an dakwah Islam walisongo menguatkan argumen bahwa di perlukannya berdirinya sebuah lembaga yang kuat untuk mengembangkan epistimologi dan karangka ilmu Islam yang mampu menjawab berbagai tantangan masyarakat Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya.
BAB IIREALITAS STAIN KUDUS
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut26 |
Dilihat dari aspek geografis, STAIN Kudus memiliki dua tokoh pejuang Islam yang memiliki kredibilitas keilmuan, dan moral yang tidak bisa diragukan lagi yaitu Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) dan Raden Umar Said (Sunan Muria). Dua tokoh ini memiliki sikap dan perilaku yang layak dijadikan panutan dan inspirasi pengembangan STAIN Kudus. Kedalaman ilmu keIslaman, kematangan dalam menghadapi problematika masyarakat, dan kegigihan dalam mendakwahkan Islam patut dicontoh dan menjadi rujukan bagi civitas akademika STAIN Kudus. Kata “Kudus” yang didepan kata STAIN mengandung dua makna yaitu pertama, Kudus menandakan nama wilayah atau kota yang terkenal dengan kota kretek dan kota jenang. kedua, Kudus menandakan adanya semangat perjuangan dari dua tokoh Islam yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria.
STAIN Kudus memiliki tiga fungsi yang dinamakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pertama, Pendidikan dan pengajaran, kedua, penelitian dan ketiga pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan dan pengajaran adalah proses pengembangan keilmuan melalui interaksi antara dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan dalam tempat dan kurun waktu yang telah ditentukan.
Penelitian adalah proses pengembangan ilmu yang dilakukan seorang dosen ataupun mahasiswa baik perseorangan dan/atau kolektif (bersamasama) didukung dengan data akurat (valid dan reliabel) yang diperoleh dari lokasi penelitian.
Pengabdian kepada masyarakat adalah proses sosialisasi atau implementasi teori kedalam kehidupan masyarakat agar masyarakat memiliki kemampuan menghadapi problematika kehidupannya.
Berdasarkan Tri Dharma tersebut, maka STAIN Kudus secara umum memiliki dua peran dan tanggung jawab, yaitu:
a. Peran dan tanggung jawab keilmuan; STAIN Kudus harus memiliki komitmen dalam proses pengembangan teori
| 27Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
keIslaman dan mengaplikasikan teori kedalam kehidupan masyarakat dengan target masyarakat memiliki kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan hidup (lifeskill) secara optimal.
b. Peran dan tanggung jawab dakwah Islamiyah; STAIN Kudus harus memiliki misi menyebarkan dan memperkuat kualitas tauhid bagi masyarakat Islam sehingga masyarakat benar benar memiliki kepribadian Islam secara utuh dan komprehensif.
Bagian dari proses optimalisasi peran dan tanggung jawab, maka STAIN Kudus memiliki visi dan keunggulan ilmu yang bernama Islam Transformatif yaitu pola pikir yang menjadikan kepribadian civitas akademika lebih humanis, damai, santun dan menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi. Nilai nilai Islam tidak cukup hanya di ucapkan (di lesan) saja, tetapi nilai nilai Islam harus mampu diaplikasikan yang akhirnya menjadi filosofi kehidupan (Way of life) bagi semua umat Islam.
Islam Transformatif ditandai dengan tiga pergeseran. Pertama; kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teks ke konteks. Kedua, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teori ke aksi, dan ketiga, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari kesalehan individual ke kesalehan sosial. Artinya profil umat Islam dan seluruh civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya dalam batas teori, tekstual dan kesalehan individual. Tiga sikap itu harus bergeser menuju aksi, konstekstual dan kesalehan sosial. Lebih jelasnya terlihat dalam diagram sebagai berikut:
Islam Normatif Islam TransformatifTeori Dari Teori - Ke AksiTekstual Dari Tekstual – Ke KontekstualIndividual Dari Individual - Ke Sosial
STAIN Kudus memiliki semboyan dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu “Bermutu” dan “Bermanfaat”. Semboyan ini harus menjadi semangat seluruh civitas akademika dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Bermutu lebih
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut28 |
mengarah kepada kepatuhan atas ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan. Seluruh civitas akademika dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus selalu memperhatikan etika, aturan dan ketentuan yang berlaku baik dalam konteks agama, maupun sosial. Yang harus diperhatikan tidak cukup hanya etika dan peraturan agama saja, melainkan juga harus memperhatikan etika, peraturan dan perundangundangan yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bermanfaat mengandung makna atau konsekuensi, apa yang dilakukan seluruh civitas akademiak STAIN Kudus harus memiliki pengaruh atau dampak positif untuk dirinya maupun orang lain (masyarakat). Dimanapun tempatnya para civitas akademika dan/atau alumni harus selalu memberikan pengaruh positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain (masyarakat).
B. Dasar Hukum
1. UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 295 Tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
6. Keputusan Dirjen BINBAGA Islam Departemen Agama RI Nomor : E/136/1997 tentang Alih Status dari Fakultas Daerah menjadi STAIN.
7. Keputusan Menteri Agama No. 88 Tahun 2008 tentang Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 40 tahun 2013 tentang Organisasi dan tatakerja STAIN Kudus.
| 29Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
C. Tugas Pokok fungsi dan Tujuan
1. Tugas Pokok STAIN Kudus adalah melaksanakan Pendidikan Tinggi dan Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat di bidang pengetahuan Agama Islam, teknologi dan/atau kesenian yang bernafaskan Islam sesuai visi Islam Tranformatif dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
2. STAIN Kudus mempunyai fungsi a. Penyusunan dan perumusan konsep kebijaksanaan
dan perencanaan program untuk mewujudkan mutu manajerial;
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran Ilmu Pengetahuan Agama Islam dan teknologi serta kesenian yang bernafaskan Islam Transformatif;
c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu Pengetahuan Agama Islam dan teknologi serta kesenian yang bernafaskan Islam Transformatif;
d. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan;
f. Pelaksanaan, pembinaan civitas akademika;
g. Pelaksanaan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembagalembaga lain;
h. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan;
i. Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan;
j. Pelaksanaan kegiatan administrasi;18
3. Tujuan STAIN Kudus :a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masya
rakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang
18Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Kudus yang terbit setiap tahun.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut30 |
kan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam;
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam; dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.19
D. Visi dan misi STAIN Kudus
Visi dan Misi merupakan citacita dari warga dan sivitas akademika untuk membawa STAIN Kudus ke arah yang diinginkan dengan tetap mengacu kepada visi dan misi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI.
Keputusan Menteri Agama Nomor 88 Tahun 2008 tentang Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, visi STAIN Kudus adalah “membangun dan memberda-yakan ilmu-ilmu agama Islam dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan, nurani/kesalehan spriritual dan ketajaman nalar/emosional untuk mewujudkan ma-syarakat madani”20.
Sedangkan misi STAIN Kudus adalah “menyelenggara-kan Tridharma Perguruan Tinggi yang Islami dan berkua-litas guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mulia, dengan menumbuhkembangkan etos ilmu, etos kerja dan etos pengabdian yang tinggi
19Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Kudus yang terbit setiap tahun.
20Visi dan misi ini berdasarkan Peraturan menteri Agama (PMA) nomor 88 tahun 2008 tentang Statuta STAIN Kudus. Sampai sekarang STAIN Kudus secara administratif dan birokrasi menggunakan Statuta PMA nomor 88 tahun 2008. Sudah 9 (Sembilan ) tahun Statuta belum berubah, sehingga visi misi yang ada di dalam Statuta sudah kurang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Oleh sebab itu pimpinan STAIN bersama senat akademik melakukan review visi misi sehingga visi dan misi sekarang ada sedikit perbedaan dengan rumusan visi misi yang tercantum di dalam Statuta PMA Nomor 88 tahun 2008.
| 31Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan potensi masyarakat”. 21
Perjalanannya selanjutnya dari ke tahun ke tahun, visi dan misi STAIN Kudus tersebut berkembang dan mengalami penyesuaian serta penyempurnaan sehingga sejak tahun 2016 visi dan misi STAIN Kudus disempurnakan menjadi: “Menjadi kampus terkemuka dan unggul dalam pengembangan ilmu keIslaman dengan berbasis paradigma Islam Trans-formatif dengan mengintegrasikan dan menginternal-isasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan nurani/spiritual dan ketajaman nalar/emosion-al untuk mewujudkan masyarakat madani.”22 Sedangkan Misinya adalah “Menyelenggarakan Tri Dharma PT yang berbasis paradigma Islam Transformatif guna mewujud-kan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mu-lia, dengan menumbuh kembangkan etos ilmu, etos kerja, dan etos pengabdian yang tinggi serta berpartisipasi ak-tif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat.”23
E. Pola Ilmiah Pokok (PIP)
Pola Ilmiah Pokok (PIP)24 merupakan unggulan bidang keilmuan yang diharapkan menjadi perhatian dan penekanan seluruh sivitas akademika dalam proses pembelajaran dan
21Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Kudus yang terbit setiap tahun.
22Visi ini hasil kajian dan perbaikan visi misi yang tercantun dalam PMA nomor 88 tahun 2008. Perubahan visi misi dilakukan dengan berbagai cara melalui Diskusi dosen, FGD bersama stakeholders dan mengundang para pakar di bidangnya masing masing.
23Visi misi ini hasil perbaikan atau evaluasi dari pimpinan STAIN Kudus yang dilakukan mulai tahun 2014 sampai 2015. Perbaikan atau revisi misi didasarkan atas dinamika dan perkembangan masyarakat yang mengharuskan melakukan penyesuaian visi misi. Mulai tahun 2016, visi misi STAIN Kudus berbeda dengan yang tertera di dalam PMA Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus.
24Pola ilmiah Pokok (PIP) merupakan unggulan keilmuan yang dijadikan landasan berfikir civitas akademika dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta program program yang ada di STAIN Kudus. PIP menjadi roh semua aktivitas civitas akademika STAIN Kudus.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut32 |
semua kegiatan STAIN Kudus. Sejak tahun 2007, Pola Ilmiah Pokok STAIN Kudus adalah Islam Transformatif, yaitu pola atau cara fikir dalam memahami agama Islam yang ditandai dengan tiga pergeseran25, yaitu:
Pertama, Pergeseran dari teori ke aksi, dalam artian seluruh lulusan dan civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pikiran atau konsep saja melainkan harus memiliki aksi atau tindakan yang nyata dan bermanfaat untuk masyarakat.
Kedua, Pergeseran dari teks ke konteks, dengan maksud seluruh lulusan dan sivitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pemahaman yang bersifat tekstual kognitif melainkan harus memiliki pemahaman yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang di tengahtengah masyarakat.
Ketiga, Pergeseran dari individu ke sosial, dengan pengertian bahwa seluruh lulusan dan civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya saleh secara individu melainkan harus saleh secara sosial, artinya kebaikan yang dimiliki tidak hanya didalam dirinya sendiri melainkan juga harus berimplikasi kepada elemen lain yang bersifat organisasi atau lembaga.
Pola Ilmiah Pokok (PIP) STAIN Kudus diharapkan mampu melahirkan profil lulusan atau alumni yang sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Alumni STAIN tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang sifatnya kognitif melainkan harus mampu memiliki perilaku yang tepat baik secara individual maupun sosial.
25Pertama, pergeseran dari cara fikir tekstualis menuju cara fikir kontekstualis. Kedua, pergeseran dari tradisi menghafal teori berganti membiasakan (tradisi) mengamalkan apa yang dihafalkan. Ketiga, pergeseran dari karakteristik kesalehan yang sifatnya pribadi berganti menjadi karakteristik kesalehan yang bersifat sosial (kolektif/komunitas). Artinya Umat Islam yang baik tidak hanya berfikir tektualis, memiliki tradisi mengkoleksi/meghafal teori dan kesalehan individual. Umat Islam yang ideal menurtu cara pandang Islam Transformatif adalah yang memiliki cara fikir kontekstual dalam melihat fenomena sosial, memiliki tradisi mengaplikasikan apa yang diketahui dan memiliki karakteristik kesalehan sosial/komunitas.
| 33Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Sarana sosialisasi unggulan keilmuan atau PIP dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
Pertama, melalui acara ospek dan matrikulasi mahasiswa baru yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Sebanyak ± 2.200 mahasiswa baru STAIN Kudus baik mahasiswa program sarjana (S1) maupun mahasiswa pascasarjana (S2) di bekali Islam Transformatif yang notabenenya sebagai unggulan keilmuan bagi STAIN Kudus. Tujuannya agar seluruh mahassiwa baru mulai mengenal sehingga pada saat pekuliahan mereka sudah memahami apa Islam Transformatif. Islam Transformatif secara resmi di atur dalam Statuta STAIN Kudus nomor 88 tahun 2008 yang harus dipahami, dihayati dan diaplikasikan seluruh civitas akademika baik selama menempuh studi di kampus maupun setelah lulus dari pergruuan tinggi tersebut.
Kedua, Melalui berbagai workshop baik internal STAIN Kudus maupun pada saat workshop dengan para stakeholder lainya. Misalnya pada saat workshop dengan guru PAI Kab. Kudus, pada tanggal 2425 Agustus 2013. Workshop dengan Guru Madrasah Kab. Jepara yang dilaksankaan pada tanggal 1 Septemebr 2013, Workshop dengan organisasi sosial keagamaan kerjasama dengan IPNU Cabang Jepara yang dilaksanakan pada tanggal 8 dan 14 September 2013. Workshop dengan organisasi sosial keagamaan kerjasama STAIN Kudus dengan IPNU Cabang Kudus yang dilaksanakan antara bulan September dan Oktober 2013. Dan juga workshop tentang PTK kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kab. Grobogan.
Ketiga, melalui muatan kurikulum yang diajarkan dalam proses pembelajaran. Islam Transformatif di desain secara integral dengan kurikulum sehingga semua mata kuliah memiliki misi untuk menyampaikan atau menjelaskan tentang Islam transformatif.
Islam Transformatif adalah sebuah doktrin atau salah satu bentuk kepribadian civitas akademika STAIN Kudus yang mampu menampilkan sosok agama secara tepat, santun damai anti anarkhis dan radikalisme. Islam transformatif ditandai
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut34 |
dengan adanya perubahan atau pergeseran dalam tiga hal, yaitu:
Pertama, profil lulusan STAIN Kudus harus mampu melakukan pergeseran dari teks ke konteks, artinya civitas akademik STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pengetahuan secara teoritis atau tekstualis. Karena pemahaman yang tekstualis akan melahirkan keberagamaan yang monoton, lite ralis dan akhirnya berfikir dan bersikap atau berperilaku berdasarkan asas hitam putih. Oleh sebab itu lulusan STAIN Kudus harus mampu berfikir secara kontekstual dalam artian mampu memiliki cara pandang yang relevan dengan dinamika atau tuntutan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Kedua, profil lulusan STAIN Kudus harus mampu melakukan pergeseran dari teori ke aksi, yaitu civitas akademika atau lulusan STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki khaza nah ilmu yang bersifat teoritik saja, tetapi ilmu yang dimiliki harus benar benar mampu di aplikasikan kedalam kehidupan bermasyarakat, dengan kata lain profil lulusan STAIN Kudus tidak boleh hanya omong saja, tetapi harus benar benar memiliki karya nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, profil lulusan STAIN Kudus juga harus mampu melakukan pergeseran dari individu ke sosial, yaitu lulusan STAIN Kudus tidak boleh hanya memiliki kesalehan sebatas individunya saja, tetapi kesalehan harus bersifat sosial atau kolektif, misalnya pada saat para lulusan STAIN Kudus menduduki posisi penting atau jabatan maka harus benarbenar mampu menjelma sebagai uswatun hasanah atau contoh yang baik dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Banyaknya permasalahan bangsa dan agama dalam kehidupan akhirakhir ini seperti, mudah tawuran, kekerasan yang mengatasnamakan agama, korupsi, penindasan, kemiskinan, semua ini contoh nyata umat Islam belum memiliki pergeseran dalam memahami nilai nilai agama. Pengha
| 35Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
yatan dan pemahaman agama baru sebatas teori, yang bersifat tekstualis sehingga hanya bermanfaat sebatas individu saja. Dengan pemahaman Islam Transformatif maka persoalan bangsa dan agama di Indonesia akan dapat di kurangi secara evolutif, sampai mencapai tatanan kehidupan yang damai, santun, baldatun thoyyibatun warobun ghofuur.
Ketiga pergeseran itu wajib di pahami dan mampu dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus, oleh sebab itu mulai masuk pertama kali para mahasiswa baru harus diberi bekal tentang pengertian, apa dan bagaimana Islam Transformatif, sehingga nanti setelah mengikuti per kuliahan mereka tinggal melakukan pengembangan atau pendalaman tentang Islam Transformatif.
F. Profil Lulusan
Kebijakan akademik STAIN Kudus diarahkan kepada terwujudnya: 1) Lulusan yang berkualitas secara akademik dan/atau profesional di bidang ilmu agama, teknologi, dan kebudayaan Islam serta yang bermanfaat bagi masyarakat; 2) Lulusan yang mampu mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama, teknologi, dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat. Kemampuan akademik menunjuk pada pengembangan dan menciptakan ilmu agama, sedang kemampuan profesional menunjuk pada menerapkan ilmu agama dalam praksis kehidupan. Dengan demikian lulusannya diharapkan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, memiliki nilai tawar di pasar kerja, serta berkesanggupan untuk bekerjasama. Untuk itu program belajarmengajar selalu diukur dengan keberhasilan pengaktualisasian potensi akademik yang tampak dari sikap; kemandirian, kreativitas, entrepreneurship dan tanggung jawab, pembudayaan akademik yang bebas dan bertanggung jawab, kritis, kreatif, dan proaktif.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut36 |
Profil lulusan tersebut diilustrasikan dengan singkatan R E L I E F26 (pembebasan – dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan), yang terdiri atas:
1. Religius (berkepribadian sebagai muslim Indonesia dan berpengetahuan ilmuilmu keIslaman). Lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki kepribadian Muslim Indonesia, bukan muslim yang ada di Indonesia. Muslim Indonesia ber arti semua cara fikir, sikap dan perilaku selalu disesuaikan dengan kultur bangsa Indonesia, sesuai dengan falsafah negara Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muslim yang ada di Indonesia mengandung makna seorang muslim yang memiliki cara fikir, sikap dan perilaku serta cara dakwah Islam menyesuaikan dengan budaya atau tradisi negara lain seperti Arab Saudi, Iran, Mesir, Syiria. Sehingga model dakwah Islamnya cenderung keras, anarkhis yang menjadikan citra Islam tidak bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
2. Leader (adaptif, tanggap terhadap lingkungan, proaktif, motivator, dan mampu bekerjasama). Leader atau pemimpin seperti di dalam makna leader, sangat sesuai dengan teori laut yang menjadi basis kepemimpinan di STAIN Kudus. Pemimpin yang mengambil inpsirasi dari teori laut akan selalu memiliki daya tahan kuat terhadap berbagai persoalan yang muncul, memiliki kearifan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan, dan selalu memiliki cara fikir luas dan lintas disiplin. Dengan karakteristik pemimpin seperti itu maka STAIN Kudus akan cepat mencapai tujuan sebaagi kampus yang bermutu dan bermanfaat sehingga menjadi rujukan umat Islam dalam menyelesaikan problem kehidupan.
3. Innovator (mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru). Innovator mengandung mak
26Profil lulusan ini disusun oleh Dr. A.H. Kahar Utsman, M.Pd. (alm), Pembantu Ketua I STAIN Kudus Periode 2006 2009 dan 2009 2012 (wafat tanggal 31 Maret 2012). Profil lulusan ini dipublikasikan di dalam buku Pedoman Akademik STAIN Kudus yang terbit setiap tahun dan juga ditulis di dalam beberapa dokumen akademik STAIN Kudus.
| 37Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
na sangat relevan dengan karakter laut yang memiliki ombak atau gelombang tidak pernah berhenti. Pemimpin yang ideal selalu melakukan perubahan atau inovasi dalam membangun dan mengembangkan lembaga sehingga akan terwujud tujuan yang telah ditentukan. Sebagai ketua STAIN Kudus masa depan harus selalu melakukan perubahan dalam berbagai sektor mulai dari hal hal kecil sampai hal yang besar, dari inovasi yang sederhana sampai inovasi yang sempurna.
4. Educator (mampu menjadi agent of change dan menjadi motor penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya). Pemimpin sebagai agen perubahan dalam artian mampu menjadi inspirasi atau idola atau contoh masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Educator juga memiliki relevansi dengan teori laut dimana, karekteristik laut selalu mendominasi daratan karena luasnya mencapai 71 % dibanding luas daratan. Mayoritas luasnya lautan menandakan bahwa laut menajid contoh atau rujukan manusia dalam kehidupan.
5. Professional (bekerja sesuai dengan prinsip, pengembangan berdasar prestasi, dan menjunjung tinggi kode etik). Profesional memiliki konsekeunsi adanya seperangkat pengetahuan dan ketrampilan (kompetensi) yang dimiliki setiap orang sehingga mampu mengerjakan tugasnya sesuai dengankarakter jenis tugas yang dibebankan. Profesional tidak selalu identik dengan kesesuain materi atau gaji, profesional juga mengandung makna layanan atau kualitas pelayanan yang diberikan kepada orang lain. Profesional identik dengan ahli, mahir dan lihai dalam menjalankan pekerjaan dans ekaligus mampu menyelesaikan semua problem yang muncul.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut38 |
G. Kebijakan Umum STAIN Kudus27
Sebagai salah satu PTKIN di bawah Kementerian Agama RI, kebijakan umum pengembangan STAIN Kudus mengacu kepada kebijakan umum Kementerian Agama RI sehing ga arah kebijakan STAIN Kudus cenderung merupakan pengejawantahan secara teknis dari kebijakan Kementerian Agama RI.
Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 20132017, terdapat 3 (tiga) tujuan strategis yang ingin dicapai sebagaimana tercantum dalam rencana strategis, visi dan misi, yaitu:
a. Meningkatkan pemerataan akses, mutu dan relevansi pendidikan tinggi STAIN Kudus;
b. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi STAIN Kudus; dan
c. Melakukan penguatan otonomi penyelenggaraan pendidikan STAIN Kudus.
Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, berdasarkan renstra, visi dan misi yang telah ditetapkan, arah kebijakan pengembangan STAIN Kudus terdiri atas:
a. Kebijakan umum bidang akademik
1. Pengembangan kualitas akademik ditempuh melalui:a) Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas
penerimaan mahasiswa baru;
b) Pengembangan program beasiswa: beasiswa bidik misi, beasiswa prestasi, beasiswa tahfidz al-qur’an dsb;
c) Peningkatan program bidik misi mahasiswa;
d) Pengembangan program studi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, disertai peningkatan kompe
27Naskah kebijakan umum STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen akademik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 2017.
| 39Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
e) Peningkatan keahlian dan keterampilan lulusan;
f ) Preservasi program studiprogram studi yang langka peminat sebagai bentuk preservasi ilmu Islam;
g) Pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang terintegrasi di dalam mata kuliah, dengan menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri;
h) Peningkatan kualitas pembelajaran;
i) Peningkatan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui akreditasi program studi dan akreditasi institusi;
j) Peningkatan kualitas mutu kerjasama internasional
k) Meningkatkan kualitas fungsi kelas internasional.
2. Penguatan budaya akademik ditempuh melalui :a) Peningkatan kualitas penelitian, jurnal dan peng
abdian masyarakat;
b) Penguatan kerjasama perguruan tinggi baik tingkat nasional dan internasional;
c) Penyediaan anggaran seminar, lokakarya, kebebasan mimbar akademik, penerbitan jurnal dan majalah ilmiah.
b. Kebijakan umum bidang non akademik
1. Pengembangan bidang tata kelola, administrasi dan keuangan a) Peningkatan kualitas pengelolaan penyelengga
raan pendidikan dengan melakukan penguatan terhadap ketertiban administrasi dan manajemen organisasi berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b) Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan dengan merintis pengembangan layanan berbasis elektronik dalam rangka menuju e-university goverment.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut40 |
2. Pengembangan Ketenagaan (Dosen dan tenaga kependidikan)a) Peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependi
dikan melalui pendidikan dan pelatihan;
b) Memberikan kesempatan kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam rangka penyelenggaraan layanan pendidikan.
3. Pengembangan Sarana dan Prasaranaa) Pengembangan lahan kampus
b) Pengembangan ruang kuliah
H. Rencana Strategis STAIN Kudus28
Untuk mencapai kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka dukungan perencanaan yang komprehensif dan fleksibel merupakan kata kunci keberhasilan.
Rencana strategis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman untuk penyelenggaraan dan pengembangan STAIN Kudus kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis ini bukanlah merupakan pedoman yang statis, melainkan dinamis. Artinya, rencana tersebut dapat ditinjau ulang dan dievaluasi secara periodic untuk menyesuaian terhadap segala perkembangan.
2. Sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan sekaligus bahan dasar dalam penilaian perencanaan sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang diperkirakan berpengaruh secara signifikan terhadap penyelenggaraan dan pengembangan STAIN Kudus.
28Naskah Rencana Strategis STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen akademik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 2017.
| 41Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
3. Sebagai sarana kebijakan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan unitunit kerja di lingkungan STAIN Kudus dalam menjalankan program kerja dan kegiatan sesuai visi, misi dan tujuan STAIN Kudus;
4. Sebagai acuan utama atau pedoman bagi unitunit kerja di lingkungan STAIN Kudus untuk menyusun, mengimplementasikan dan mengevaluasi rencana dan program kerja kegiatan.
Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 20132017, Rencana Strategis (Renstra) STAIN Kudus dua kali periode Renstra yaitu Renstra STAIN Kudus periode 20092014 dan Renstra STAIN Kudus periode 20152019.
Sasaran Renstra STAIN Kudus 20092017 adalah sebegai berikut:
a. Meningkatnya standar isi dan standar kompetensi lulusan;
b. Meningkatnya proses belajar mengajar berbasis kompetensi;
c. Meningkatnya keterampilan akademik tenaga pengajar;
d. Meningkatnya sarana, prasarana dan kelembagaan kependidikan;
e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas modelmodel penelitian;
f. Meningkatnya kualitas penulisan dan publikasi karya ilmiah Dosen;
g. Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masyarakat;
h. Meningkatnya networking baik dalam maupun luar negeri;
i. Meningkatnya kegiatan nalar akademik mahasiswa;
j. Meningkatnya kualitas kegiatan minat dan bakat mahasiswa;
k. Meningkatnya kualitas kegiatan pengabdian mahasiswa;
l. Meningkatnya kesejahteraan mahasiswa;
m. Meningkatnya kualitas layanan administrasi akademik, kemahasiswaan dan alumni;
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut42 |
n. Meningkatnya kualitas tenaga nonkependidikan;
o. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan;
p. Meningkatnya kualitas layanan komputerisasi sistem informasi akademik;
q. Meningkatnya kualitas layanan komputerisasi sistem evaluasi program studi;
r. Meningkatnya kualitas layanan penjaminan mutu;
s. Meningkatnya kualitas dosen;
t. Meningkatnya kualitas tenaga nonkependidikan; dan
u. Meningkatnya layanan pengguna jasa pendidikan
Adapun program STAIN Kudus selama kurun waktu 20092014 adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
2. Program Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar;
3. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar;
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kependidikan;
5. Program Peningkatan Kualitas Penelitian;
6. Program Peningkatan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah Dosen;
7. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Masyarakat;
8. Program Peningkatan Networking, baik dalam maupun luar negeri;
9. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Nalar Akademik Mahasiswa;
10. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Minat dan Bakat Mahasiswa;
11. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Mahasiswa;
12. Program Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Mahasiswa;
| 43Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
13. Program Peningkatan Layanan Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni;
14. Program Pengingkatan Layanan Administrasi Kependidikan;
15. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan;
16. Program Peningkatan Teknologi Informasi Akademik;
17. Program Peningkatan Layanan Evaluasi Program Studi;
18. Program Peningkatan Kualitas Layanan Mutu Lulusan;
19. Program Peningkatan Mutu Dosen;
20. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Non Kependidikan; dan
21. Program Peningkatan Layanan Pengguna Jasa Pendidikan.
Sasaran Renstra STAIN Kudus 20152019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya pemerataan akses, mutu dan relevansi pendidikan tinggi agama;
2. Meningkatnya standar isi dan standar kompetensi lulusan;
3. Meningkatnya kualitas proses belajar mengajar berbasis kompetensi;
4. Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan tinggi;
5. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan;
6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas modelmodel penelitian;
7. Meningkatnya kualitas penulisan dan publikasi karya ilmiah dosen;
8. Meningkatnya kualitas jurnal yang terakreditasi secara nasional dan internasional (terindex scopus);
9. Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masyarakat;
10. Meningkatnya networking dengan lembaga pendidikan, dunia usaha dan dunia industri dalam maupun luar negeri
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut44 |
tingkat nasional dan internasional;
11. Meningkatnya kegiatan nalar akademik mahasiswa;
12. Meningkatnya akses dan partisipasi mahasiswa terhadap kompetensi, lomba, olimpiade, seminar dan pengembangan bakat tingkat nasional maupun internasional;
13. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi umum, akademik dan kemahasiswaan;
14. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan;
15. Meningkatnya kualitas layanan data dan informasi pendidikan;
16. Meningkatnya kualitas layanan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan;
17. Meningkatnya kualitas mutu dan kompetensi dosen;
18. Meningkatnya mutu dan kompetensi tenaga kependidikan.
Adapun program STAIN Kudus 20152017 sebagaimana tertuang dalam renstra adalah sebagai berikut:
1. Program Penyediaan Beasiswa Mahasiswa;
2. Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
3. Program Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar;
4. Program Peningkatan Keahlian dan Ketrampilan Lulusan yang Bersertifikat untuk Memperpendek Masa Tunggu Bekerja (Job Seeking Period);
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kependidikan;
6. Program Peningkatan Kualitas Penelitian;
7. Program Peningkatan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah Dosen;
8. Peningkatan Kualitas Jurnal melalui Akreditasi Jurnal di Tingkat Nasional dan Internasional;
| 45Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
9. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Masyarakat;
10. Program Peningkatan Networking baik Dalam maupun Luar Negeri;
11. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Nalar Akademik Mahasiswa;
12. Program Peningkatan Akses dan Partisipasi Mahasiswa terhadap Kompetisi, Lomba, Olimpiade, Seminar dan Pengembangan Bakat Mahasiswa Tingkat Nasional maupun Internasional;
13. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Pendidikan;
14. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan;
15. Program Peningkatan Kualitas Layanan Data dan Informasi melalui Penggunaan Teknologi Informasi Pendidikan;
16. Program Peningkatan Layanan Penjaminan Mutu Pendidikan;
17. Program Peningkatan Mutu dan Kompetensi Dosen melalui Sertifikasi, Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing dan Partisipasi dalam Kegiatan Forum Imiah Tingkat Nasional dan Internasional;
18. Program Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kependidikan melalui Pendidikan, Pelatihan Ketrampilan dan Workshop.
I. Capaian Kinerja STAIN Kudus29
Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 20132017 STAIN Kudus telah mengalami berbagai perkembangan dengan beberapa capaian kinerja. Capaian kinerja selama tahun 20132017 dibagi dalam dua kategori yaitu (1) Capaian kinerja bidang akademik yang menyangkut Tri Dharma
29Naskah Capaian Kinerja STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen akademik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 2017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut46 |
Perguruan Tinggi; dan (2) Capaian kinerja bidang non akademik yang menyangkut manajemen organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan dan sarana prasarana pendidikan.
1. Capaian Kinerja Bidang Akademik
a. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penerima an mahasiswa baru;
Dari tahun 2013 2017, sistem penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui:
• SPANPTKIN yaitu merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru STAIN Kudus melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang diselenggarakan secara nasional dan serempak serta dikoordinatori oleh Kementerian Agama RI.
• UMPTKIN merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru STAIN Kudus melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang diselenggarakan secara nasional dan serempak serta dikoordinatori oleh Kementerian Agama RI.
• Jalur Mandiri merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru STAIN melalui ujian yang diselenggarakan secara mandiri oleh STAIN Kudus.
Berdasarkan system penerimaan mahasiswa baru tersebut, dapat diketahui perkembangan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 20132017 sebagai berikut:
No Tahun Akademik
JumlahPendaf-
tar Diterima Daftar Ulang
1. 2012/2013 1.745 1.656 1.5552. 2013/2014 3.336 2.267 2.152
| 47Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
No Tahun Akademik
JumlahPendaf-
taran Diterima Daftar Ulang
3. 2014/2015 4.970 2.383 2.2954. 2015/2016 7.210 2.401 2.0035. 2016/2017 7.301 2.621 2.329
Tabel: Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIN Kudus tahun 2013-2017
Grafik: Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIN Kudus tahun 2013-2017
b. Perkembangan jumlah mahasiswa STAIN KudusDalam kurun waktu 20132017, perkembangan jumlah mahasiswa STAIN Kudus menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini merupakan indikator positif bahwa STAIN Kudus semakin diminati dan dipercaya masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam di wilayah Pantura Timur Jawa Tengah.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut48 |
Tabel
Jumlah Mahasiswa STAIN Kudus Tahun 2013-2017NO JURUSAN
2012/ 2013
2013/ 2014
2014/ 2015
2015/ 2016
2016/ 2017
1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 2.314 3.132 3.164 3.227 3.3962 PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) 420 533 537 584 6403 PENDIDIKAN GURU MI (PGMI) 138 296 520 727
4PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
69 137 205 255
2.734 3.872 4.134 4.536 5.0181 EKONOMI SYARI'AH (ES) 840 1.308 1.556 1.658 1.757
2MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH (MBS)
277 530 794 1.008 1.158
3 AHWAL SYAKHSHIYYAH (AS) 306 398 406 401 4254 ZAKAT & WAKAF (ZW) 9 45 71 100
1.423 2.245 2.801 3.138 3.4401 ILMU ALQUR'AN DAN TAFSIR (IQT) 177 249 274 334 3712 ILMU AQIDAH (IA) 15 51 81 1663 ILMU HADIS (IH) 22 45 674 AKHLAK TASAWUF (AT) 23 53 82
177 264 370 513 6861 BIMBINGAN DAN KONSELING 303 423 483 587 651
2KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
8 53 88 186
3 MANAJEMEN DAKWAH 37
4PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
34
303 431 536 675 8374.637 6.812 7.841 8.862 9.981
1MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
120 226 357 392
2 EKONOMI SYARI'AH (ES) 37 59 85 84157 285 442 476
10.457MAHASISWA STAIN KUDUS
SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
USHULUDDIN
DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S.2)
SUB TOTAL MAHASISWA S.2JUMLAH TOTAL
4.637 6.969 8.126 9.304
SUB TOTAL
4
SUB TOTALSUB TOTAL MAHASISWA S.1
SUB TOTAL
2
SUB TOTAL
3
PROGRAM STUDI
1 TARBIYAH
Grafik Jumlah Mahasiswa STAIN Kudus
2012/2013 s.d 2016/2017
| 49Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
c. Pengembangan program beasiswaSelama tahun 20132017 penyediaan beasiswa kepada mahasiswa STAIN Kudus sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:
No Jenis Beasiswa 2013 2014 2015 2016 2017
1 Beasiswa Bidik Misi 20 30 100 195 290
2 Beasiswa Prodi Langka Peminat
30 30 40 16
3 Beasiswa Miskin 500 415 450
4 Beasiswa Berprestasi Akademik
450 450 509 150 143
5 Beasiswa Berprestasi Tahfidz Qur’an
40 40 50 29 29
6 Beasiswa Berprestasi Bahasa Asing
80 80 100
Jumlah 1120 1045 1249 374 478
d. Pengembangan program studi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, disertai peningkatan kompetensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;Selama tahun 20132017 STAIN Kudus telah melakukan pengembangan program studi berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut50 |
Grafik Perkembangan Jumlah Program Studi STAIN Kudus
Tahun 20132017
Adapun rincian perkembangan jumlah program studi tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun Program Studi Awal Jurusan Jen-jang
2013 1. Pendidikan Agama Islam (PAI) Tarbiyah S.1
2. Ahwal Syakhsiyyah (AS) Syari’ah S.1
3. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Tarbiyah S.1
4. Manajemen Bisnis Syari’ah (MBS)
Syari’ah S.1
5. Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Tarbiyah S.1
6. Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW)
Syari’ah S.1
7. Ilmu Aqidah (IA) Ushuluddin S.1
8. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Dakwah S.1
9. Ekonomi Syari’ah (ES) Syari’ah S.2
| 51Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Tahun Program Studi baru Jurusan Jen-jang
2013 10. Ilmu AlQur’an dan Tafsir (IQT) Ushuluddin S.1
11. Ekonomi Syari’ah (ES) Syari’ah S.1
12. Bimbingan Konseling Islam (BKI)
Dakwah S.1
13. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Tarbiyah S.1
14. Manajemen Pendidikan Islam Tarbiyah S.2
2014 15. Ilmu Hadis (IH) Ushuluddin S.1
16. Akhlak Tasawuf (AT) Ushuluddin S.1
2015 17. Manajemen Dakwah Dakwah S.1
18. Pengembangan Masyarakat Islam
Dakwah S.1
2016 19. Pemikiran Politik Islam Dakwah S.1
20. Tadris IPA Tarbiyah S.1
21. Akuntansi Syari’ah Syari’ah S.1
22. Bimbingan Konseling Islam Tarbiyah S.1
23. Hukum Ekonomi Syari’ah Syari’ah S.1
24. Tadris IPS Tarbiyah S.1
25. Tadris Bahasa Inggris Tarbiyah S.1
26. Perbankan Syari’ah Syari’ah S.1
27. Tadris Biologi Tarbiyah S.1
28. Tadris Matematika Tarbiyah S.1
2017 29. Magister Ilmu Syariah Syari’ah S.2
e. Peningkatan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui akreditasi program studi dan akreditasi institusi;Sampai dengan tahun 2017 data akreditasi Program Studi pada STAIN Kudus adalah sebagai berikut:
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut52 |
Adapun 10 (sepuluh) program studi baru yang ijinnya turun pada tahun 2016 rencananya diajukan proses akreditasinya pada tahun 2018 atau 2019.
Untuk akreditasi institusi, STAIN Kudus masih memperoleh nilai C, dan pada bulan Mei tahun 2017 ini rencana diajukan kembali proses akreditasinya.
| 53Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
f. Perkembangan kurikulum
Dalam rangka pengembangan kurikulum, STAIN Kudus melakukan evalusi kurikulum setiap 5 (lima) tahun sekali. Sejak berdiri tahun 1997, perkembangan kurikulum STAIN Kudus telah mengalami perkem bangan sebanyak 4 (empat) kali yaitu : (a) Kurikulum 1998; (b) Kurikulum 2003; (c) Kurikulum 2008; dan (d) Kurikulum 2013.
Diskusi atau evaluasi kurikulum didasarkan kebijakan pimpinan STAIN yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua STAIN Kudus tahun 2008. Sedangkan peninjauan atau penggantian kurikulum dengan kurun waktu 5 (lima) tahun didasarkan atas keputusan ketua Senat tahun 1998, yang sampai sekarang masih dianggap relevan dan dikuatkan lagi melalui keputusan senat tahun 2012.
STAIN Kudus telah melaksanakan proses pe rencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pemuta khiran kurikulum secara periodik yang dilaksanakan di masingmasing jurusan dan program studi.
Setiap tahun jurusan melaporkan proses perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum kepada Ketua STAIN melalui Wakil ketua bidang akademik STAIN Kudus).
Sampai dengan tahun 2017 sebagian besar kurikulum pada program studi di lingkungan STAIN Kudus sudah berbasis KKNI (Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia).
g. Perkembangan budaya akademik
Penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat pesat di era digital ini telah mendorong STAIN Kudus tidak hanya terfokus dalam proses pemindahan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), namun juga berperan aktif dalam membangun budaya akademik. Budaya akademik di STAIN Kudus di
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut54 |
harapkan dapat membuat segenap sivitas akademika menjadi melek literacy melalui sarana teknologi informasi. Dengan melek literacy, semangat pola ilmiah dari teaching university ke arah research university akan semakin menguat.
Capaian penguatan budaya akademik STAIN Kudus periode 20132017 adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat 2013 – 2018 dengan hasil sebagai berikut :
2013 Capacity Building (Restrukturisasi Lembaga)
2014 Sinkronisasi (regulasi dan penggalian potensi sumber daya)
2015 Empowering (pemberdayaan SDM, sumber dana dan sumber daya lainnya dalam pengelolaan penelitian, pengabdian pada masyarakat dan mengakreditasikan jurnal ilmiah berbasis pada OJS (Open Journal System)
2016 Establishing (kemandirian dalam bidang penelitian, pengembangan pola pengabdian pada masyarakat yang terbarukan dan jurnal ilmiah yang terakreditasi/bereputasi di tingkat nasional maupun internasional)
2017 Transformasi (menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lainnya dalam bidang penelitian, pengabdian pada masyarakat dan penerbitan jurnal ilmiah)
2018 Excellent (unggul dalam menghasilkan karya penelitian dan pengabdian pada masyarakat dibandingkan perguruan tinggi lainnya. adanya Jurnal ilmiah yang terakreditasi, bereputasi dan terindeks scopus
| 55Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
2) Akreditasi Jurnal STAIN KudusDalam dua tahun terakhir, tahun 2015 dan 2016 STAIN Kudus telah berhasil memperoleh akreditasi nasional terhadap 5 (lima) jurnalnya.
a) Tahun 2015Melalui Surat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor No 2/E/KPT/2015 tentang Hasil Akreditasi Terbitan Berkala Periode II Tahun 2015, Jurnal dari STAIN Kudus yang mendapatkan nilai akreditasi B adalah:
• Jurnal ADDIN yang diterbitkan oleh P3M STAIN Kudus.
b) Tahun 2016 Berdasarkan Surat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor No 1130/E5.2/TU/2016 tentang Hasil Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cetak Periode I Tahun 2016, maka beberapa jurnal STAIN Kudus memperoleh akdresitasi B yaitu:
• Koseling Religi : Jurnal Prodi Bimbingan Konseling Islam terbitan Program Studi BKI Jurusan Dakwah STAIN Kudus;
• Iqtishadia yang diterbitkan oleh Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus;
• Edukasia : Jurnal Penelitian pendidikan Islam yang diterbitkan oleh Program Studi PAI Jurusan Tarbyah STAIN Kudus; dan
• Palastren : Jurnal Studi Gender yang diterbitkan oleh Pusat Studi Gender STAIN Kudus
3) Open Journal System dan Rumah Jurnal STAIN Kudus
Sejak tahun 2012, sebenarnya STAIN Kudus sudah memberlakukan Open Juornal System (OJS) hanya saja saat itu masih menggunakan aplikasi
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut56 |
OJS lama dan terbatas pada salah satu program studi tertentu. Namun pada tahun 2016 sistem OJS di STAIN Kudus sudah diberlakukan untuk semua jenis jurnal.
Open Juornal System (OJS) didefinisikan sebagai “peerreviewed journals available online, whether or not they are also available in conventional, printed form” atau dengan kata lain artikel dari jurnal akan dimuat setelah melalui saringan dari kalangan para ilmuan (peer review) tanpa mempedulikan apakah jurnalnya tersedia atau tidak tersedia dalam bentuk cetak.
Bagi STAIN Kudus, Open Jurnal System (OJS) ini diwadahi dengan sebuah situs yang diberi nama dengan “Rumah Jurnal” yang dapat diakses secara gratis melalui alamat http://journal.stainkudus.ac.id. Jurnaljurnal tersebut Antara lain adalah:
• ADDIN30
• JURNAL PENELITIAN
• QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies)
• PALASTREN Jurnal Studi Gender31
• Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam32
• Arabia
• ELEMENTARY
• ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
30Pada tahun 2015 bulan agustus, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan nilai B.
31Pada tahun 2016 terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan nilai B
32Pada tahun 2016, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan nilai B.
| 57Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
• IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam33
• YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam
• BISNIS : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam
• ZISWAF : Jurnal Zakat dan Wakaf
• HERMENEUTIK
• FIKRAH
• ESOTERIK
• Riwayah : Jurnal Studi Hadis
• KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam34
• ATTABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
• Community Development : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
• TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah
• Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah
• QUALITY
• LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan
4) Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat yan dilakukan baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 2013 dilakukan dengan metode PAR (Participatory Action Research) namun mulai akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017, metode pengabdian kepada masyarakat mulai dilakukan dengan
33Pada tahun 2016, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (kemenristekdikti) nilai B
34Pada tahun 2016, terakreditasi dari kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (kemenristekdikti) dengan nilai B
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut58 |
menggunakan metode ABCD (Asset-Based Commu-nity Development), sebuah pendekatan pengembangan masyarakat sebagai jejaring potensi yang luar biasa karena pada hakekatnya masyarakat memiliki aset sosial, ekonomi maupun budaya. Konsepnya adalah membangun kapasistas masyarakat untuk membangun dan menguatkan aset yang dimiliki masyarakat.
5) Perkembangan Penelitian
• Tahun 2013 s.d 2015
Pada tahun ini penelitian ditekankan kepada:
¾ Penelitian Kebijakan Pengembangan Lembaga
¾ Penelitian pengembangan keilmuan
¾ Penelitian Penguatan Program Studi
¾ Penelitian Evaluasi Program
¾ Penelitian evaluasi pembelajaran
¾ Penelitian penguatan program studi berbasis mata kuliah.
• Tahun 2016 dan 2017
Pada tahun 2016 dan 2017 penelitian dosen di lingkungan STAIN Kudus dikategorikan menjadi:
Tahun 2016 : Penelitian Pemula sebanyak 66 Judul dan penelitian
Madya sebanyak 5 judul
Tahun 2017 : Penelitian Pemula sebanyak 66 Judul dan penelitian
Madya sebanyak 5 judul
| 59Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
2. Capaian Kinerja Bidang Non Akademika. Pengembangan bidang tata kelola, administrasi dan
keuanganTata kelola merupakan struktur dan proses
yang dibuat berdasarkan keputusan organisasi yang meliputi seluruh pimpinan STAIN Kudus. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama No 40 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Kudus, organ pengelola STAIN Kudus terdiri atas : Ketua dan Wakil Ketua, Jurusan, Pascasarjana, Pusat dan Unit Pelaksana Teknis.
Selama kurun waktu tahun 20132017 pengembangan tata kelola, administrasi dan keuangan STAIN Kudus telah menghasilkan beberapa capaian diantaranya adalah:
1) Capaian Kinerja atas audit kinerja yang dilakukan oleh Itjen Kementerian Agama RI pada tahun 2016 dengan hasil :
¾ Nilai SPI (Sistem Pengendalian Intern) : 93,3
¾ Nilai Kinerja : 82,9
2) Beberapa layanan berbasis online di antaranya adalah layanan akademik terpadu, layanan Beban Kerja Dosen (BKD), SKP, regristasi.
3) Saldo nihil dari beberapa pemeriksaan baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI.
b. Perkembangan sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan/pegawai)1) Dosen STAIN Kudus
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berfungsi sebagai produsen utama sumberdaya manusia, STAIN Kudus senantiasa dituntut meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan tingginya agar mampu mengambil peran dalam pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut60 |
pendidikan tinggi tersebut, dosen merupakan komponen penting sebagai pendidik utama dan ilmuwan yang mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui tri dharma perguruan tinggi.
Tabel Dosen STAIN Kudus 2017
No.Jabatan Fungsional & Kualifikasi Pendi-
dikan
Status DosenJum-lah
TotalPNS CPNS
Dosen Tetap Bukan
PNS
A Jabatan Fungsi- onal :
1 Asisten Ahli 40 60 100
2 Lektor 54 54
3 Lektor Kepala 36 36
4 Guru Besar/Profesor 0 0
TOTAL 130 60 190
B Kualifikasi Pendi-dikan
1 S2/Profesi/Sp1 90 60 150
2 S3/Sp2 40 40
TOTAL 130 60 190
Dengan mengacu kepada beberapa peraturan per undangundangan tentang dosen maka dosen STAIN Kudus wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat dosen, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan oleh STAIN Kudus.
2) Tenaga Kependidikan (Pegawai) STAIN Kudus
Tenaga kependidikan (pegawai) STAIN Kudus diharapkan dapat menjadi lebih profesional dan terampil serta menguasai pekerjaan sesuai dengan tupoksinya masingmasing. Oleh karena itu
| 61Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
peningkatan kualitas pegawai ditempuh de ngan kebijakan memberikan ijin studi lanjut, mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti diklat dan pelatihan. Pola karier pegawai sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku merupakan pedoman dalam meningkatkan kualitas SDM STAIN Kudus
Tabel Jumlah Tenaga Kependidikan/Pegawai STAIN Kudus sampai dengan tahun 2017
c. Perkembangan Prasarana dan Sarana PendidikanDalam kurun waktu tahun 20132017 perkem
bangan sarana prasarana STAIN Kudus meliputi:
1) Perkembangan lahan STAIN Kudus
Secara keseluruhan STAIN Kudus memiliki lahan seluas 66.524 m2 dengan luas bangunan seluas 24.630 m2. Lahan STAIN Kudus tersebut berada pada 2 (dua) lokasi yang terletak di desa Conge Ngembalrejo Kudus. Untuk lokasi lahan STAIN Kudus yang berada di sebelah barat jalan disebut dengan istilah lahan kampus barat seluas 13.692 m2 dan untuk lokasi lahan STAIN Kudus terletak di sebelah timur jalan yang disebut dengan lahan kampus timur seluas 52.832 m2.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut62 |
Pengembangan luas lahan STAIN Kudus masih terus diupayakan, terutama untuk pengembangan lahan kampus timur. Sampai dengan saat ini STAIN Kudus masih dalam proses pendekatan kepada masyarakat untuk melakukan pengembangan lahan di luar area kedua lahan yang sudah dimiliki.
Dilihat dari sisi sertipikat tanahnya, dua lokasi lahan STAIN Kudus tersebut terdiri atas: 1) Sertifikat tanah wakaf seluas 14.862 m2; 2) Sertifikat hak pakai atas nama Kementerian Agama seluas 49.197 m2; dan 3) Sertifikat hal milik yang masih dalam proses balik nama menjadi sertifikat hak pakai Kementerian Agama seluas 2.465 m2.
a) Lahan Kampus Barat
Lahan dengan luas 13.692 m2 ini merupakan lokasi kampus STAIN Kudus sejak awal berdiri dengan status tanah wakaf.
Gambar Denah Lahan Kampus Barat
b) Lahan Kampus Timur
Lahan kampus timur seluas 52.832 m2 merupakan lahan pengembangan STAIN Kudus dengan
| 63Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
status tanah bersertipikat tanah wakaf dan sertipikat hak pakai Kementerian Agama.
Peta Lahan Kampus Timur
2) Perkembangan Gedung dan Ruang Kuliah
Ruang kuliah STAIN Kudus tersebar pada 21 gedung dengan total luas yaitu 11.198 m2. Jumlah keseluruhan ruang kuliah STAIN Kudus adalah 106 ruang kuliah, dimana yang 89 ruang kuliah tersebar pada 16 gedung kuliah dan 17 ruang kuliah masih menempati gedunggedung yang sebenarnya peruntukannya bukan untuk ruang kuliah, yaitu gedung kearsipan (4 ruang), gedung kantor jurusan (4 ruang), gedung kantor dosen (2 ruang), gedung laboratorium mikro teaching (3 ruang) dan gedung laboratorium ibadah dan muamalah (4 ruang). Rincian tentang ruang kuliah STAIN Kudus dapat dilihat dalam table berikut ini.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut64 |
Tabel Ruang Kuliah STAIN Kudus adalah sebagai berikut:35
No Nama Ruang Kuliah Gedung Jml Ruang
Kapasi-tas
1. Ruang Kuliah A1, A2, A3, A4, A5, A6
Gedung Kuliah A 6 40 orang
2. Ruang Kuliah B1, B2, B3 Gedung Kuliah B 3 40 orang
3. Ruang Kuliah C1, C2, C3,
Gedung Kuliah C 3 40 orang
4. Ruang Kuliah D1, D2, D3
Gedung Kuliah D 3 40 orang
5. Ruang Kuliah E1, E2 Gedung Kuliah E 2 40 orang
6. Ruang Kuliah F1, F2, F3, F4, F5, F6
Gedung Kuliah F 6 40 orang
7. Ruang Kuliah G1, G2, G3, G4, G5, G6
Gedung Kuliah G 6 40 orang
8. Ruang Kuliah H1, H2, H3
Gedung Kuliah H 3 40 orang
9. Ruang Kuliah I1, I2, I3, I4, I5
Gedung Kuliah I 5 40 orang
10. Ruang Kuliah J1, J2, J3, J4, J5, J6
Gedung Kuliah J 6 40 orang
11. Ruang Kuliah K1, K2, K3, K4, K5, K6
Gedung Kuliah K 6 40 orang
12. Ruang Kuliah L1, L2, L3, L4
Gedung Pasca Sarjana
4 40 orang
13. Ruang Kuliah M1, M2, M3
Gedung Laboratorium
3 40 orang
14. Ruang Kuliah N1, N2, N3, N4
Gedung Kearsipan
4 40 orang
15. Ruang Kuliah O1, O2, O3, O4
Gedung Laboratorium Ibadah & Muamalah
4 40 orang
16. Ruang Kuliah P1, P2, P3, P4
Gedung Kantor Jurusan
4 40 orang
35Mulai Maret 2017, STAIN Kudus mendapat bantuan pembangunan gedung Kuliah terpadu dari Dana SBSN. Pembangunan gedung baru terdiri dari 4 (empat) ruang untuk perpustakaan jurusan, Ruang kelas/kuliah sebanyak 30 ruang kelas, 1 (satu) Ruang kerja Dosen dan 2 (dua) ruang untuk kuliah umum. Pembangunan akan selesai bulan desember 2017. Untuk perkuliahan tahun akademik 2016/2017 semester genap ruang kuliah sudah bertambah 30 ruang menjadi 136 ruang kelas/kuliah.
| 65Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
No Nama Ruang Kuliah Gedung Jml Ruang
Kapasi-tas
17. Ruang Kuliah Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, Q6
Gedung Kuliah Q 6 40 orang
18. Ruang Kuliah R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7, R8, R9, R10, R11, R12
Gedung Kuliah R 12 40 orang
19. Ruang Kuliah S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9
Gedung Kuliah S 9 40 orang
20. Ruang Kuliah T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9
Gedung Kuliah T 9 40 orang
21. Ruang Kuliah U1 dan U2
Gedung Kuliah Internasional
2 40 orang
Jumlah 106 840 orang
Gambar salah satu Gedung Kuliah STAIN Kudus
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut66 |
Gambar salah satu ruang kuliah STAIN Kudus :
3) Pembangunan prasarana fisik pada Tahun 2013 s/d 2017
Pada masa bhakti Ketua STAIN Kudus periode 20132017 telah dilakukan beberapa pengembangan prasarana fisik pendidikan berupa:
No Tahun Jenis Pembangunan Fisik
1. 2013 a. Pengembangan lahan kampus seluas 2610 m2
b. Pembangunan gedung Laboratorium Ibadah dan Muamalah seluas 2.502 m2
c. Pembangunan gedung Pascasarjana seluas 576 m2
d. Pembangunan halaman parkir Gedung Kantor Jurusan (Kampus Barat) seluas 422 m2
e. Pembangunan jalan paving block kampus Timur (mulai depan Ma’had AlJami’ah sampai dengan Gedung Pascasarjana) seluas 516 m2
f. Pembangunan Pos Keamanan Kampus Timur (Depan pintu masuk Ma’had AlJami’ah) seluas 16 m2
| 67Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
No Tahun Jenis Pembangunan Fisik
2. 2014 a. Pengembangan Lahan kampus seluas 2050 m2
b. Pembangunan Gedung Kuliah (Gedung R) seluas 1042 m2
3. 2015 a. Pembangunan Gedung Kuliah Jurus an Tarbiyah seluas 730 m2
b. Pembangunan Gedung Kuliah Jurus an Syari’ah seluas 730 m2
c. Pembangunan Gedung Kuliah Kelas Internasional seluas 230 m2
d. Pembangunan prasarana lingkungan gedung kelas internasional seluas 646 m2
e. Pembangunan Toilet Mahasiswa (Toilet dan tempat wudhu di sebelah gedung laboratorium Ibadah dan Muamalah) seluas 43 m2
4. 2016 a. Penyelesaian Pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Syari’ah seluas 730 m2
(mangkrak tahun 2015)b. Pembuatan sekat ruang kaca pimpinan.
5 2017 a. Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu seluas 4693 m2. Gedung ini dibangun melalui anggaran SBSN TA 2017. Pada saat masa jabatan Ketua STAIN Kudus periode 20132017 habis (bulan Mei 2017) pembangunan gedung ini sudah mulai dilaksanakan dan bulan April 2017 dilakukan peletakan batu pertama. Pembangunan gedung ini akan selesai pada akhir tahun 2017.
b. Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung Kuliah TerpaduPembangunan ini belum dilaksanakan prosesnya pada saat habis masa jabatan Ketua periode 20132017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut68 |
4) Pengembangan Sarana Pendidikan pada tahun 2013 s/d 2017
Pada tahun 20132017 STAIN Kudus mengembangkan sarana pendidikan diantaranya adalah:
No Tahun Jenis Pembangunan Fisik
1. 2013 a. Pengembangan sarana koleksi perpustakaan.
b. Penambahan perangkat pengolah data dan komuniasi sebanyak 281 unit
c. Penambahan peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 935 unit
2. 2014 a. Penambahan perangkat pengolah data dan komuniasi sebanyak 32 unit
b. Penambahan peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 928 unit
3. 2015 a. Penambahan sarana koleksi perpustakaan;
b. Penembahan perangkat pengolah data sebanyak 37 unit;
c. Pengadaan Alat Peraga Kesenian Prodi PGMI dan PIAUD;
d. Pengadaan Stasiun Radio (Lab KPI) sebanyak 1 unit;
e. Penambahan Peralatan dan Fasilitas Ruang Kuliah sebanyak 988 unit;
f. Pengadaan sistem aplikasi perbankan untuk laboratoratorium prodi ES;
4. 2016 Penambahan sarana pendidikan sebenarnya telah direncanakan akan tetapi karena kebijakan pemotongan anggaran, maka pada tahun ini tidak ada penambahan sarana pendidikan.
5 2017 a. Pengadaan Meubelairb. Pengadaan Buku PerpustakaanPoin a dan b dilaksanakan prosesnya pada saat habis masa jabatan Ketua periode 20132017
| 69Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
William N Dunn36 seorang pakar kebijakan publik menjelaskan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sejauhmana arah kon
sep atau pikiran yang dimiliki dalam merespon situasi dan kondisi yang dihadapi. Arah pemikiran akan menuntut menuju tujuan yang dicita citakan. Arah dan konsep atau pola pikir biasa disebut sebagai visi dan misi.
Visi dan misi dapat dijadikan salah satu instrumen atau alat ukur untuk mengetahui sebara besar jauh kualitas personal, sosial dan manajerial serta keberhasilan seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Visi dan misi juga dapat dijadikan sarana untuk mengetahui gambaran secara umum tentang karakter kepemimpinan yang akan dilakukan. Visi yang baik adalah yang bersifat rasional, empiris dan obyektif dalam artian apa yang di pikirkan dapat dibenarkan menurut kacamata atau pertim bangan akal rasional, sesuai dengan realitas yang ada di sekitar nya baik dalam kurun waktu sekarang dan di masa mendatang atau relevan dengan dinamika masyarakat serta apa yang dikonsepkan benar benar sesuai dengan apa yang terjadi (tidak mengada ada).
36William N Dunn (1981), Public Policy Analysis : An Introduction, By PrenticeHall, Inc, Englewood Cliff New York.. William N Dunn adalah seorang profesor dalam bidang kebiajkan publik dari Universitas Pittsburgh. Pada tahun 1964 lulus sarjana muda (BA) dari University of California dalam bidang Political Science. Pada tahun 1966 meraih gelar Master (MA) dari kampus yang sama dalam bidang yang sama. Dan gelar PhD diraih pada tahun 1969 dalam bidang Government and Inter-national Relation, Claremont Graduate School and university centre.
BAB IIIVISI, MISI KEPEMIMPINAN
CALON KETUA STAIN KUDUS PERIODE 2017- 2021
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut70 |
A. Visi Kepemimpinan
Mewujudkan STAIN Kudus kampus bermutu dan bermanfaat sehingga menjadi rujukan utama dalam penyelesaian problem umat Islam37. Visi ini ditekankan kepada tiga hal utama yaitu:
1. Bermutu38 adalah semua proses yang dilakukan selalu se suai dengan ketentuan atau regulasi yang ditetapkan. Bagi STAIN Kudus ketentuan atau regulasi setidaknya menyangkut dua hal yaitu regulasi yang ditentukan menurut agama yang diyakini (Islam) dan regulasi yang ditentukan oleh pemerintah (negara). Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Kementerian Agama harus selalu memiliki kesadaran dan komitmen untuk menjalankan semua regulasi secara tertib yang dilandasi oleh semangat menjalan kan nilai nilai agama Islam (ibadah). Jika dua hal itu berjalan secara beriringan maka akan melahirkan sikap, perilaku dan hasil yang optimal dan tidak akan menyeleweng dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab nya
37Visi tersebut di landasi oleh asumsi bahwa STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Islam memiliki tugas dan tanggung jawab mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan problem umat Islam. Perguruan Tinggi tidak boleh hanya berfungsi mengembangkan ilmu dan melahirkan produk ilmu ilmu melalui penelitian tetapi justru ada yang paling penting bagaimana Perguruan Tinggi selalu hadir di saat masyarakat memiliki problem kehidupannya. Suatu perguruan tinggi harus mampu menjadikan dirinya sebagai rujukan masyarakat pada saat masyarakat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam kehidupan. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama selain menjalankan fungsi keilmuan dalam artian mengembangkan ilmu melalui penelitian juga harus mampu memberikan bantuan dan solusi keagamaan dan kemasyarakatan. Artinya semua produk keilmuan berupa karya ilmiah, hasil penelitian harus benar benar berdasarkan realitas problem kehdupan masyarakat.
38Mutu memiliki makna yang bervariasi dalam artian masing masing tokoh/pakar memiliki pemahaman atau konsep yang berbedabeda. JM Juran memiliki pandangan mutu adalah sesuai dengan harapan pelanggan (stakeholders). Philip B Crosby, mutu adalah segala sesuatu yang bisa mencukup kebutuhan para pengguna (stakeholders). Edwadr Deming, mutu adalah proses yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya mutu adalah zero defect artinya kegiatan yang berusaha seoptimal mungkin untuk tidak ada kesalahan atau cacat. Visi ini mengandung makna seluruh civitas akademika STAIN Kudus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus berusaha untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apapun.
| 71Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
walau sekecil apapun. Bermutu dapat dikatakan perilaku tertib dan disiplin, karena dengan modal tertib dan disiplin semua pekerjaan akan dapat diselesaikan secara tuntas. Hal ini sesuai firman Allah SWT “Maka tetapkanlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampui batas” (QS. Huud: 112). Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhialla-hu ‘anhu, ia berkata “ Rasulullah sholallahu alaihi wasalam memegang pundaku lalu berkata: jadilah engkau di dunia ini seakan akan sebagai pengembara atau orang asing, lalu Ibnu Umar berkata : jika engkau di waktu sore, ja ngan menunggu waktu pagi, dan jika engkau di waktu pagi jangan menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu dan pergunakan waktumu sebelum datang waktu matimu”. (HR. Bukhari).
2. Bermanfaat39 adalah apa yang dilakukan seluruh civitas akademika STAIN Kudus mampu memberikan pengaruh/dampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain (masyarakat). Pentingnya memberi manfaat bagi umat Islam sangat penting, karena salah satu tolak ukur manusia yang baik atau ideal adalah yang bisa memberikan manfaat kepada dirinya sendiri dan orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt “ jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri “ (QS. Al Isra : 7). Dan juga dikuatkan dengan hadis yang mengatakan bahwa “ Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.
3. Rujukan utama menyelesaikan problem umat adalah STAIN Kudus mampu menjadi perhatian atau pijakan semua mas
39Banyak yang masih salah persepsi bahwa manfaat seakan akan hanya dilihat dari aspek materi (harta). Manfaat dalam visi ini adalah setidaknya memiliki empat hal (a) manfaat dari aspek ilmu pengetahuan. (b) manfaat dari aspek materi (harta). (c) manfaat dari aspek tenaga atau kehlian/keterampilan (profesi) (d) manfaat dari aspek sikap dan perilaku. Sebagai civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki komitmen bahwa kempat hal tersebut harus memberikan pengaruh/dampak positif bagi dirinya atau orang lain. Artinya apa yang dimiliki oleh semua civitas akademika STAIN Kudus harus mampu memberikan nilai tambah atau pengaruh positif bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut72 |
yarakat pada saat menghadapi problem yang dihadapi. Dengan kata lain STAIN Kudus menjadi tempat untuk bertanya, mencari solusi atas semua persoalan yang dihadapi masyarakat pada umumnya dan umat Islam khususnya. Artinya STAIN Kudus Harus bisa menjadi contoh (uswah) di mata masyarakat /bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya. Uswah akan dapat diperoleh jika STAIN Kudus selalu melakukan sesuai dengan kreteria aturan (mutu) dan mampu memberikan nilai tambah yang positif (manfaat) baik untuk dirinya ataupun orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah “Sesungguhnya dalam diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT.” (QS. Al Ahzab : 21). STAIN Kudus sebagai satusatunya Perguruan Tinggi Keagamaan di wilayah pantura jawa tengah bagian timur harus mampu menjadi lembaga yang selalu diikuti dan menjadi panutan masyarakat. Urgensi STAIN Kudus menjadi panutan dapat dilihat dari tugas dan tanggung jawab yang dimiliki yang bernama Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan dan pengajaran40, penelitian41 dan pengabdian kepada masyarakat42. Ketiga tugas tersebut mengharuskan selalu berkaitan dengan orang lain/masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan STAIN Kudus secara evolutif akan menjadi magnet, idola, panutan bagi masyarakat. Dengan demikian, Visi misi untuk menjadikan STAIN Kudus sebagai rujukan sangat rasional, simpel dan keniscayaan bagi setiap pemimpin yang
40Proses pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan melalui pertemuan atau interaksi dengan mahasiswa baik dalam suasana formal ataupun informal yang didasarkan dengan kesadaran dan perencanaan tertentu. Pendidikan dan pengajaran tidaka harus di dalam suatu ruangan yang formal, tetapi bisa dimanapun asalkan dilakukan dengan penuh kesadaraan dan perencanaan yang sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
41Melakukan pengembangan ilmu pengetahuan melalui cara cara yang bersifat rasional, empiris dan obyektif yang dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki kreteria ilmiah.
42Proses mengimplementasikan ilmu pengetahuan kepada orang lain (masyarakat) dengan tujuan masyarakat memiliki kemampuan untuk menghadapi atau menyelesaikan problem kehidupan yang dimiliki.
| 73Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
akan memimpin STAIN Kudus di masa mendatang khususnya periode 20172021.
B. Misi43 Kepemimpinan
1. Menyelenggarakan proses pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang taat asas dan aturan. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai rumusan visi tentang terwujudnya STAIN Kudus yang bermutu. Mutu akan dapat diraih dimulai dari komitmen dan kesediaan untuk selalu taat kepada aturan agama dan aturan sosial atau aturan birokrasi.
2. Meningkatkan hasil guna pendidikan dan pembelajar an, penelitian serta pengabdian masyarakat yang bisa dirasakan lebih positif bagi civitas akademika dan stakehlders. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai rumusan visi STAIN Kudus yang bermanfaat. Kemanfaatan bagi STAIN Kudus akan dapat dicapai jika semua produk baik pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat selalu ditingkatkan.
3. Mengoptimalkan pelayanan akademik dan manaje rial dengan mengedepanan semangat pengabdian sehingga tercapai kampus yang mampu menjawab persoalan umat.Misi ini dimaksudkan untuk mencapai visi tentang STAIN Kudus menjadi rujukan untuk menyelesaikan problem umat dari aspek pelayanan. STAIN Kudus akan mampu menjadi rujukan masyarakat jika diawali dari kualitas pelayanan (excellent service) dari semua aparatur STAIN Kudus.
4. Mengembangkan mutu kelembagaan berbasis Tekno logi Informasi untuk memudahkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi civitas akademika dan stakeholders
43Misi merupakan penjabaran secara kongkrit atas visi yang nantinya akan dijabarkan kedalam program kerja. Dengan kata lain program kerja yang disusun didasarkan misi yang disusun oleh seorang pemimpin. Setiap misi bisa menjadi beberapa jenis program kerja. Empat misi yang saya rumuskan itu menggambarkan arah atau runag lingkup program kerja yang akan saya lakukan selama empat tahun ketika menjadi ketua STAIN Kudus periode 20172021.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut74 |
secara optimal. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai visi tentang STAIN Kudus sebagai rujukan untuk menyelesaikan persoaan umat melalui optimalisasi lembaga dalam memanfaatkan sarana teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dalam mewujudkan eksistensi STAIN Kudus sebagai kampus yang bisa membantu semua problem masyarakat.
C. Makna Misi
1. Menyelenggarakan proses pendidikan, pembelajar an, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang taat asas dan aturan akan mudah tercapai jika didukung dengan ketersediaan berbagai regulasi atauran teknis seperti Standar Operating Prosedur (SOP)44. Oleh sebab itu harus disusun secara lengkap dan sempurna semua perangkat pendukung seperti kebijakan akademik, pedoman kegiatan dan standar operating prosedur disemua unit dan semua jenis kegiatan.
2. Meningkatkan hasil guna pendidikan dan pembelajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat yang bisa di rasakan lebih positif bagi civitas akademika dan stake-holders dimaksudkan proses mendorong, memberi kesempatan dan memberikan bukti nyata kepada pengguna STAIN Kudus se hingga apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAIN Kudus benar benar ada pengaruh positif (manfaat) bagi kehidupan masyarakat. Hal ini berimplikasi kepada konsep mutu menurut pandangan JM Juran45 bah
44Standard Operating Procedure (SOP) bagi saya merupakan dokumen pertama dan utama untuk mengetahui atau mengukur kinerja baik personal maupun unit. Oleh sebab itu SOP menjadi sangat penting di setiap lembaga termasuk STAIN Kudus. Semua kegiatan apapun harus memiliki SOP sehingga akan mudah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Hal ini sesuai dengan visi yang saya rumuskan menjadi STAIN Kudus bermutu dan bermanfaat sehingga mampu menjadi rujukan masyarakat dalam menyelesaikan problem umat.
45Pendapat JM Juran di kutip oleh Jerome S Arcaro (2006) Pendidikan ber-basis Mutu (terj), Pustaka Pelajar Yogyakarta. Lembaga Pendidikan yang bermutu adalah yang selalu memperhatikan aspek sosial dalam artian mampu memberikan lulusan atau produk yang sesuai dengan harapan masyarakat (stakeholders).
| 75Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
wa mutu adalah didasarkan kepada kepuasan pelanggan. Ukuran atau indikator hasil guna proses pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dilihat dari kepuasan atau kecocokan stakeholders terhadap apa yang dihasilkan oleh STAIN Kudus.
3. Mengoptimalkan pelayanan akademik dan manaje rial dengan mengedepankan semangat pengabdian sehingga tercapai kampus yang mampu menjawab persoalan umat, dimaksudkan bahwa STAIN Kudus sebagai satu satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang ada di wilayah pantura Jawa Tengah bagian timur harus bisa menjadi rujukan atau tumpuhan harapan umat Islam (uswah/contoh) dalam meng hadapi problematika kehidupan, mulai dari problem in dividual atau personal, problem sosial dan juga problem kelembagaan STAIN Kudus. Pelayanan manajerial dimaksudkan apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAN Kudus harus memiliki kesan positif bagi masyarakat.
4. Mengembangkan mutu kelembagaan berbasis Tek nologi Informasi untuk memudahkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi civitas akademika dan stakeholders secara optimal, dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa STAIN Kudus sebagai salah satu perguruan tinggi Islam harus bisa memberikan kemudahan akses informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat sehingga STAIN Kudus benar benar mampu sebagai sumber informasi dan sumber penyelesaian problem umat. STAIN Kudus sebagai kampus keagamaan harus mampu menjadi tempat mengadu, mencari solusi tentang berbagai persoalan keilmuan dan persoalan sosial budaya bagi masyarakat.
D. Program Peningkatan Mutu
Rumusan Visi dan Misi harus dikuatkan dengan berbagai program kerja yang nyata atau operasional sehingga visi dan misi dapat tercapai secara cepat dan tepat. Sebagai Calon ketua STAIN Kudus periode 20172021, maka saya rumuskan program peningkatan mutu kelembagaan sebagai berikut:
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut76 |
1. Meningkatkan Sandar Mutu di semua unit yang ada di lingkungan STAIN Kudus. Hal ini dilakukan dengan cara : a. Mengembangkan organisasi Pusat Penjaminan Mutu
atau P2M dengan membuka unit atau bidang penjaminan mutu internal ( tahun 2017 2018)46
b. Mengirim pelatihan atau kursus kepada para dosen tentang pelatihan penjaminan mutu ( tahun 2017)
c. Mengadaan diklat khusus bagi para dosen dan pimpinan tentang strategi dan tehnis pelaksanaan dan evaluasi mutu internal. ( tahun 20172018)
d. Melengkapi dan menyempurnakan Standard Operat-ing Procedure (SOP) dan pedoman semua kegiatan di STAIN Kudus. ( tahun 20172018)
2. Mengembangkan kualitas akademik dan Sumber Daya Manusia bagi dosen dan karyawan. Hal ini dilakukan dengan cara:a. Mendorong atau memberi fasilitas kepada para dok
tor untuk memperoleh jabatan guru besar dengan cara mengirim atau memberi kesempatan untuk short course ke luar negeri dengan hasil karya ilmiah yang bisa dipublikasikan jurnal internasional terindeks scopus. (mulai tahun 2018)
b. Memberi insentif kepada para dosen yang memiliki karya ilmiah bereputasi. (Mulai tahun 2018)
c. Mewujudkan 50 % dosen STAIN Kudus bergelar Doktor dan 10 % dosen bergelar profesor. (tahun 2021)47
46Pusat Penjaminan Mutu (P2M) bagi STAIN Kudus tidak cukup hanya lembaga yang bertugas menyusun dan melaksanakan SOP yang ada, P2M harus mampu menjadi lembaga atau unit yang mampu mengaudit semua kegiatan sehingga apa yang dilaksanakan oleh semua unit dan personal benar benar sesuai dengan harapan yaitu visi bermutu dan bermanfaat. Kalau pada saat sekarang P2M masih belum banyak yang dilakukan maka mulai tahun depan jika saya terpilih menjadi ketua STAIN Kudus akan segera saya lakukan pembenahan dengan cara menambah kewenangan P2M sebagai lembaga audit internal yang profesional.
47Sampai bulan desember 2016, jumlah dosen STAIN yang bergelar Doktor (lulus S3) baru mencapai angka 21 % yaitu jumlah dosen yang berpendidikan Doktor 40 orang dari jumlah dosen sebanyak 190 dosen. Dosen STAIN Kudus terdiri dari Dosen tetap PNS sebanyak 130 orang dan dosen tetap bukan PNS sebanyak
| 77Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
d. Mewujudkan 30 % karyawan STAIN Kudus bergelar Magister sesuai dalam bidangnya. ( tahun 2021)
3. Meningkatkan mutu kelembagaan yang mampu menjawab problem masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara:a. Mempercepat transformasi kelembagaan menjadi
UIN48, karena hanya dengan UIN bisa memperlebar mandate untuk memberi dan menyelesaikan problem umat Islam. Tantangan dan problem umat Islam tidak akan mampu dijawab hanya dengan status kelembagaan STAIN atau IAIN. ( tahun 2020)
b. Membuka program penyelenggaraan program Profesi Pendidikan (PPG) untuk jurusan Tarbiyah dan Profesi advokat (Jurusan Syariah) serta Profesi Akuntan (untuk Jurusan Ekonomi Islam)49. (tahun 2019)
c. Membuka kelas internasional sebagai kelas unggulan yang memiliki kemampuan dalam metodologi penelitian, ketrampilan bahasa asing secara baik dan benar sehingga mampu menghadapi globalisasi. (tahun 2018)
60 orang. (sumber laporan tahunan ketua STAIN Kudus periode 20132017). Angka prosentase ini menurut saya masih perlu dikembangkan secara cepat, menurut hitungan saya, jumlah Doktor di suatu perguruan tinggi minimal mencapai angka 30 %. Dan yang bergelar Profesor minimal 10 % dari jumlah keseluruhn dosen. Hal ini didasarkan asumsi bahwa STAIN Kudus harus selalu meningkatkan kualitas keilmuan yang tidak cukup yang bersifat normatif, tetapi semua ilmu harus aplikatif (transformatif ). Secara akademik, dosen yang bergelar doktor dan profesor yang memiliki peluang besar untuk melahirkan ilmu yang aplikatif untuk kepentingan masyarakat.
48Problem umat Islam dan masyarakat sangat luas yang bersifat multidimensional dalam artian menyangkut disiplin ilmu yang bervariasi. Secara kelembagaan, UIN diberi kewenangan bisa membuka semua disiplin ilmu pengetahuan sehingga dengan UIN secara normatif, akan bisa mengembangkan semua ilmu di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Jika hanya STAIN dan IAIN, maka umat Islam sangat terbatas dalam mengembangkan ilmu yang berimplikasi terbatas juga dalam membantu penyelesaian problem umat Islam. Jika hanya STAIN maka visi saya untuk menjadi rujukan penyelesaian problem umat Islam tidak akan tercapai.Transformasi menjadi UIN menajdi pilihan yang tidak bisa di tawar tawar lagi.
49Pembukaan atau penyelenggaraan program profesi akan memperkuat dan mempercepat STAIN Kudus manjadi kampus yang menjadi rujukan atau contoh (uswah) bagi masyarakat dalam menyelesaikan problematika keheidupannya.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut78 |
d. Memiliki jurnal ilmiah terakreditasi nasional minimal 50 % dan memiliki jurnal ilmiah terindeks scopus minimal 2 jurnal50. (tahun 2019).
e. Meningkatkan pengelolaan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional. (setiap saat)
f. Melakukan digitalisasi semua produk karya ilmiah dan hasil pengabdian masyarakat yang dihasilkan civitas akademika STAIN Kudus. (mulai tahun 2017).
4. Meningkatkan Mutu Lulusan yang kompeten dan profesional dalam mengaplikasikan teori dalam lapangan pekerjaan dan mampu melaksanakan dakwah Islam sehingga terwujud sistem kehidupan masyarakat yang moderat, santun dan damai. Hal ini dilakukan dengan cara :a. Meningkatkan standar mutu proses seleksi peneri
maan calon mahasiswa baru. (mulai tahun akademik 2017/2018)
b. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran berbasis Teknologi Informasi seperti e-learning. (tahun 2018)
c. Menyusun dan mengembangkan kurikulum yang mampu menumbuhkan krativitas lulusan dalam kehidupan sosial. ( tahun 2019)
d. Melengkapi sumber belajar (referensi) yang berbahasa Indonesia dan Berbahasa Asing. (tahun 2018)
e. Mengoptimalkan pembinaan alumni dengan cara mengembangkan organisasi alumni disetiap wilayah kabupaten (tahun 2018)
f. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga stake-holders sebagai tempat magang para mahasiswa. (tahun 2018)
g. Memberikan bekal/pelatihan tentang kesiapan menghadapi lapangan pekerjaan kepada alumni sebelum
50Sampai bulan april 2017, STAIN Kudus memiliki /mengelola jurnal dengan Open Jurnal System (OJS) sebanyak 23 jurnal yang teraakreditasi nasional 5 jurnal dan yang mendapat bantuan dari kemenang pendampingan menuju jurnal terindeks scopus ada 2 (dua) jurnal. Untuk memacu percepatan perkembangan kampus agar menjadi rujukan masyarakat harus minimal 50 % dari jumlah jurnal harus terakreditasi dan 10 % dari jumlah jurnal harus terindeks scopus.
| 79Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
melaksanakan wisuda sarjana dan pascasarjana. (mulai calon wisudawan bulan oktober 2017)
5. Meningkatkan kualitas kerjasama ditingkat nasional dan internasional untuk menuju kelas/kampus internasional. Hal ini dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut:a. Kerjasama dalam bidang penelitian dosen dengan
lembaga ditingkat nasional dan internasional. (tahun 2018)
b. Kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat dengan lembaga ditingkat nasional dan internasional. (tahun 2018)
c. Mengirim para dosen STAIN Kudus menjadi dosen tamu di berbagai perguruan tinggi di luar negeri baik melalui biaya dari kementerian agama maupun dari dana DIPA STAIN Kudus. (mulai tahun 2019)
d. Mengirim mahasiswa menjadi volunteer ke berbagai lembaga di luar negeri. (mulai tahun 2019)
e. Menghadirkan dosen tamu dari berbagai perguruan tinggi di luar negeri menjadi dosen tamu di STAIN Kudus. (mulai tahun 2017)
f. Mensosialisasikan visi, misi dan program kerja melalui media massa cetak dan elektronik tingkat lokal Jawa Tengah dan nasional. (mulai tahun 2017)
E. Visi Misi dan Teori Laut (Oceans Theory)Melaksanakan visi dan misi serta program kerja harus
didasarkan pada filosofi dan teori yang di susun oleh pemimpin. Tanpa adanya teori yang melandasi maka visi dan misi serta program kerja akan terasa kering, ibarat masakan “kurang sedap” pada saat dinikmati atau dirasakan. Visi misi yang telah saya rumuskan menjadikan STAIN Kudus kampus bermutu dan bermanfaat untuk menjadi rujukan menyelesaikan problem umat, didasarkan atau dilandasi oleh teori laut/samudra (oceans theory). Artinya dalam membangun dan mengembangkan serta memimpin STAIN Kudus didasarkan dengan teori laut/samudra.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut80 |
Setiap pemimpin yang hebat selalu memiliki unggulan keilmuan atau unggulan program yang dijadikan inspirsi untuk menggerakkan semua elemen yang dipimpin. Setiap pemimpin dikenal dari unggulan keilmuan atau unggulan birokrasi yang menjadi semboyan selama memimpin. Misalnya Presiden Afrika Selatan Nelsen Mandela memiliki semboyan “Politik Apartheid”, Presiden India yang meninggal tahun 1948 Mahatma Gandhi memiliki semboyan Ahimsa (bersatu, berdamai dan bersaudara). Presiden Indonesia Pertama Ir. Soekarno memiliki teori politik “Nasakom”. Presiden Indonesia ke 2 H. Soeharto, memiliki pemikiran politik Demokrasi Pancasila. Presiden Indonesia sekarang Ir. H. Joko Widodo memiliki semboyan Nawacita.
Para pemimpin perguruan tinggi atau para ilmuwan juga memiliki banyak teori yang mampu menjadi inspirasi masyarakat pada umumnya dan civitas akademika khususnya. Sebut saja KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki istilah atau unggulan keilmuan “Pribumisasi Islam”. Prof. Dr. Nur Cholis Madjid dikenal dengan “Islam Yes, Partai Islam No”. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU) memiliki istilah atau keunggulan keilmuan “Islam Nusantara”. Prof. Dr. Mukti Ali memiliki teori “Scientific Cum Doktriner”, Prof. Dr. H. Amin Abdullah memiliki teori keilmuan “Jaring labalaba”. Prof. Dr. Imam Suprayogo memiliki teori keilmuan “Pohon Ilmu”. Dan masih banyak tokoh lainnya yang tidak mungkin saya sebut semuanya di buku ini.
Jika terpilih menjadi ketua STAIN Kudus periode 20172021 maka saya akan menjadikan teori keilmuan bernama “Teori Lautan” sebagai basis menjalankan kepemimpinan dan manajerial untuk mengembangkan masa depan STAIN Kudus. Relevansi rumusan visi, misi dan program kerja yang sya rumuskan dengan teori lautan atau teori samudra dapat diliaht dari delapan aspek sebagai berikut:
Pertama, Kampus STAIN Kudus ibarat sebuah lautan atau samudara yang memiliki wilayah sangat luas. Artinya semua civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki wa
| 81Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
wasan atau cara pandang yang luas dan bersifat multi disiplin ilmu pengetahuan. Menafsirkan atau memberi pemahaman agama kepada masyarakat harus dilihat dari berbagai dimensi (multidisipliner). Jangan sampai agama hanya dilihat dari satu perspektif atau satu pendekatan. Jika agama hanya di lihat dari satu aspek /satu pendekatan maka hanya akan melahirkan cara fikir tekstual dan normatif yang ujung ujungnya lahir radikalisme dan anarkhisme sehingga citra Islam sebagai agama rahmatan lil ’alamiin menjadi hilang. Kekerasan dan radikalisme muncul ke permukaan lebih banyak disebabkan oleh cara pandang atau cara fikir terhadap norma atau ayat al Qur’an dan hadis. Semakin kontekstual dalam memahami ayat maka semakin besar peluang untuk melahirkan perilaku yang santun, damai, toleran dan demokrasi, sebaliknya semakin tekstualis dalam memahami ayat maka peluang besar melahirkan gerakan dan perilaku anarkhis, radikalis dan kekerasan atau criminal.
Kedua, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan/samudra yang memiliki air sangat banyak dan dalam. Artinya Civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki ilmu yang mendalam dan komprehensif. Semua dosen dan lulusan harus memiliki penguasaan keilmuan sesuai masing masing kompetensinya secara utuh dan komprehensif. Ilmu yang dikembangkan oleh STAIN Kudus tidak boleh setengah setengah atau setengah matang. Apa yang di lakukan harus benar benar sempurna menurut kacamata teori akademik dan rasional.
Ketiga, Kampus STAIN Kudus ibarat Lautan atau samudera yang isinya terdiri dari beraneka macam ikan dan jenis binatang lainnya. Artinya semua orang atau civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki kesadaran dan pemaham an bahwa STAIN Kudus ini di dalamnya ada berbagai macam ragam pemikiran, disiplin ilmu, latar belakang organisasi sosial, ber bagai macam pemikiran madzhab. Walaupun lautan itu memiliki berbagai macam jenis binatang tetapi lautan tidak pernah mendengar ada konflik antar binatang. Artinya walaupun Kampus STAIN Kudus memiliki berbagai macam dan ragam perbedaan maka tidak boleh melahirkan konflik
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut82 |
diantara civitas akademika STAIN Kudus. Kita memiliki falsafah Ikhtilaafu ummati rahmatun (perbedaan itu harus melahirkan kebaikan untuk semua).
Keempat, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang selalu memiliki ombak secara terus menerus mulai dari ombak yang besar sampai yang kecil. Arti nya semua civitas akademika STAIN Kudus harus secara terus menerus tidak boleh berhenti melakukan perkembangan dan perubahan (inovasi) mulai dari perubahan yang kecil sampai yang besar, inovasi dari yang simple/sederhana sampai yang rumit/mendetail, perubahan dari yang biasa biasa saja sampai yang monumental. Ombak ibarat dinamika atau inovasi. Jika lautan tidak pernah berhenti dari ombak maka STAIN Kudus juga tidak boleh berhenti melakukan inovasi (dinamika).
Kelima, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera siapapun yang akan berlayar masuk ke lautan harus menyesuaikan suasana dan arah ombak. Jika melawan arah ombak maka akan celaka. Artinya civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki keyakinan dan kesadaran setiap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus selalu memperhatikan aturan dan regulasi. Siapapun yang tidak sesuai dengan regulasi atau aturan maka akan celaka. Menyesuaikan arah ombak sama dengan memperhatikan atau berpegang teguh kepada aturan /regulasi yang ada. Siapapun orangnya mulai dari pucuk pimpinan sampai staf terendah jika tidak menyesuaikan dengan regulasi atau taat asa maka akan celaka atau gagal.
Keenam, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang apapun yang diambil dari dalam lautan atau samudera statusnya menjadi halal/sah/boleh. Artinya semua civitas akademika STAIN Kudus harus mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang mampu mencetak atau merubah mahasiswa yang tidak cerdas menjadi cerdas, dari mahasiswa yang tidak paham ilmu keIslaman menjadi paham ilmu keIslaman, dari mahasiswa yang sikap perilakunya kurang ideal menjadi ideal, mahasiswa yang awalnya tidak rajin
| 83Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
beribadah menjadi rajin dan taat beribadah, mahasiswa yang awalnya tidak bisa membaca dan menulis Al qur’an menjadi lancar membaca dan mampu menulis al Qur’an. Sejelek apapun selama bersedia masuk menjadi civitas akademiak STAIN Kudus akan menjadi orang yang baik dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Dengan kata lain apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAIN Kudus selalu memberikan pengaruh atau dampak positif untuk semua orang (bermanfaat).
Ketujuh, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang selalu menghubungkan antar wilayah, negara bahkan benua. Di manapun wilayah selalu ada laut, di setiap kabupaten hampir semuanya memiliki laut. Setiap negara pasti memiliki laut. Artinya sebagai pemimpin STAIN Kudus di masa depan harus selalu hadir atau ada disetiap peristiwa51, kegiatan dan juga memiliki ketrampilan jaringan kerjasama tidak hanya lokal tetapi internasional. Selalu ada dan selalu hadir seperti hanya hadirnya lautan di setiap wilayah.
Kedelapan, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan yang memiliki wilayah lebih luas dibanding daratan. Dalam perspektif ilmu bumi, luas lautan mencapai 71% sedang luas daratan hanya 29%. Hal ini dapat dilihat banyaknya ayat al Qur’an yang menjelaskan tentang bahr atau laut sebanyak 32 kali sedangkan yang menyebut barr (daratan) sebanyak 13 kali. Artinya sebagai pemimpin STAIN Kudus harus bisa membawa STAIN Kudus dalam semua percaturan kehidupan sosial baik di tingkat lokal, nasional dan internasional. Semua peristiwa dalam dalam kehidupan harus didominasi oleh STAIN Kudus. Hal ini mengandung implikasi bahwa STAIN Kudus harus selalu hadir dan mengambil peran mayoritas kegiatan di te ngah tengah masyarakat. Jika hal itu dilaksanakan maka STAIN Kudus akan mampu menjadi rujukan (uswah) masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian problem umat Islam.
51Sebagai pemimpin perguruan tinggi, harus selalu mengetahui secara detail semua persoalan yang terjadi, sehingga bisa menjadi inspirasi melakukan inovasi bagi bawahannya/stafnya. Pemimpin atau ketua STAIN Kudus selalu mengetahui dan sekaligus memberi solusi atas semua problem yang ada di kampus STAIN Kudus.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut84 |
F. Relevansi Dengan Visi Misi Pendidikan Islam 2015-2019
Visi dan misi pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri harus relevan dengan visi misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia52. STAIN Kudus bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia maka apa yang dirumuskan harus singkron atau sesuai dengan visi dan misi yang dirumuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Visi Pendidikan Islam 20152019 adalah “Terwujudnya Pen-didikan Islam yang Unggul, Moderat dan Menjadi Rujukan Dunia dalam Integrasi Ilmu Agama, Pengetahuan dan Tek-nologi”. Adapun rumusan misinya adalah:
1. Meningkatkan akses Pendidikan Islam yang merata2. Meningkatkan mutu Pendidikan Islam3. Meningkatkan relevansi dan daya saing Pendidikan Islam4. Meningkatkan tatakelola Pendidikan Islam yang baik.
Rumusan visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 20152019 mengarah kepada pentingnya kualitas (mutu) sehingga akan tercapai sebagai pusat perhatian atau tujuan dunia dalam pengembangan ilmu ilmu keIslaman dan tenknologi bagi Pendidikan Islam di bawah pembinaan dan tanggung jawabnya. Visi yang dirumuskan sangat relevan dengan tuntutan atau dinamika perkembangan zaman yang kiat menuntut adanya profesionalaisme dan kualitas secara utuh bagi semua lembaga dan/atau semua orang.
Rumusan visi dan misi yang dimiliki Pendidikan Islam kementerian agama Republik Indonesia tidak akan berarti apa apa jika tidak diikuti oleh lembaga pendidikan di bawahnya.
52http://pendis.kemenag.go.id diunduh pada tanggal 04 Mei 2017. Visi dan misi Pendidikan Islam harus menjadi landasan atau inspirasi semua PTKIN (UIN, IAIN, STAIN yang ada di Indonesia agar visi dan misi yang telah ditetapkan akan mudah tercapai. Perlunya mengkaitkan antara Visi dan Misi STAIN Kudus dengan Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama karena antara Direktorat jenderal Pendidikan Islam dengan STAIN Kudus bagian yang tidak boleh dipisahkan baik dari aspek birokrasi ataupun pengembangan keilmuan.
| 85Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Artinya apa yang dilakukan oleh pimpinan lembaga pendidikan Islam dilingkungan Kementerian Agama harus memperhatikan atau mengacu kepada substansi visi misi yang telah ditentukan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa arah pengembangan dan kepemimpinan Pendidikan Islam kementerian Agama RI adalah memiliki sumber daya Manusia (SDM) dan output yang kompetitif yaitu memiliki daya tahan dan kehidupan di tengahtengah masyarakat yang memiliki problem sangat complicated. Pendidikan Islam harus hadir di tengahtengah kerasnya tantangan dan sengitnya persaingan (kompetisi) dengan bidang lainnya. Pendidikan Islam yang nota benenya sebagai pemilik ilmu keagamaam dan keIslaman harus mampu menunjukkan bahwa ilmu ilmu keIslaman itu mampu memberikan solusi atau menjawab tantangan/problem kehidupan sosial.
Tingginya semangat dan komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama perlu segera di respons dengan rumusan visi dan misi masingmasing pimpinan PTKIN. Visi dan Misi yang saya rumuskan “Mewujudkan STAIN Kudus Bermutu dan Bermanfaat sehingga Menjadi Ru-jukan Utama dalam Penyelesaian Problem Umat Islam” memiliki relevansi atau keterkaitan sangat nyata dan jelas, bahkan keterkaitannya bersifat fungsional. Artinya keberhasilan visi dan misi di STAIN Kudus akan mendukung percepatan terwujudnya visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kementerian Agama RI, sebaliknya kegagalan visi dan misi di STAIN Kudus akan berpengaruh secara signifikan dan menghambat tercapainya visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Selanjutnya tercapainya atau terwujudnya visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI akan memudahkan dan semakin lancarnya pelaksanaan visi, misi dan program kerja di STAIN Kudus.
Relevansi antara Visi Misi Pendidikan Islam dengan visi misi STAIN Kudus dapat dilihat dari beberapa persepktif;
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut86 |
Pertama, memiliki kesamaan untuk menjadikan lembaga sebagai pusat rujukan atau bisa dikatakan sebagai contoh, model (uswah) bagi masyarakat. Pendidikan Islam kementerian Agama menjadikan dirinya sebagai rujukan pengembangan ilmu keIslaman dan teknologi sedangkan STAIN Kudus menghendaki rujukan dalam penyelesaian problem umat Islam. Artinya dapat dikatakan visi dan misi STAIN Kudus bagian yang tidak bisa dipisahkan.
Kedua, Prasyarat mencapai rumusan visi dan misi baik Pendidikan Islam dan STAIN Kudus adalah kualitas mutu. Tanpa diawali dari kinerja yang bermutu maka visi yang ditentukan tidak akan pernah bisa tercapai. Artinya, Pendidikan Islam Kementerian Agama dan STAIN Kudus memiliki kesamaan komitmen untuk mewujudkan mutu baik mutu input, proses dan output.
Ketiga, Konsekuensi untuk mencapai rumusan visi dan misi diperlukan karakter kepemimpinan yang visioner, inovatif, konsisten dan berjiwa pluralistic. Karena ketercapaian lembaga sebagai model/uswah harus dilakukan dengan kepemimpinan yang visioner dan inklusif yang dilambangkan dengan teori lautan/samudera. Artinya teori lautan/samudera yang digagas di STAIN Kudus juga mampu dijadikan landasan kepemimpinan di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
| 87Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
A. Pengertian Teori Laut
Teori memiliki makna yang berbeda beda, diantara ahli atau pakar ilmu pengetahuan. Teori dimaksudkan sebagai cara pandang, pendapat
atau aturan untuk melaksanakan sesuatu53. Teori juga dimaksudkan sebagai basis pijakan untuk melakukan dan mengatakan sesuatu agar mampu eksis dalam kehidupan54. Ada juga yang mengatakan bahwa teori adalah elemen atau unsur utama dalam melakukan suatu perbuatan55. Ada juga yang mengatakan bahwa teori adalah basis melakukan perbuatan atau ucapan yang dianggap suatu mitos sehingga mampu menjadi pendorong atau motivasi56.
Dapat dikatakan teori adalah serangkaian asumsi atau pikiran yang dijadikan landasan untuk melakukan suatu kegiatan. Setiap aktivitas tidak pernah lepas dengan teori. Hanya kadang kadang yang melakukan aktivitas tidak mengetahui atau tidak menyadari kalau dirinya telah melakukan suatu perkataan atau perbuatan yang berdasarkan teori.
Contoh sederhana, setiap orang yang mengetahui seseorang memiliki rumah bagus, punya mobil bagus, se
53Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI).54Lihat Charles Lemert (1993), Social Theory : The multicultural and Classic
Readings, Oxford: Westview Press. 55Lihat Walter L Wallace (1971), The Logic of Science in Sociology, Hawthorne,
New York: Adline de Gruyter.56Lihat Robert N Bellah (1976), Axiology : The Science of Values, Amster
damatlanta, GA Rodopi.
BAB IVTEORI LAUT DAN PENGEMBANGAN
STAIN STAIN KUDUS
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut88 |
lalu berpakaian bagus, kemanamana memakai emas dan berlian secara spontan orang tersebut dikategorikan orang kaya. Setiap orang yang memiliki atau mengetahui anak didik mampu mengerjakan ulangan/tes dan selalu memperoleh nilai 9 (Sembilan) bahkan 10 (sepuluh) setiap ujian, maka anak tersebut dikatakan sebagai siswa yang cerdas atau pintar. Spon tanitas menjustifikasi sebagai orang kaya dan siswa pinter atau cerdas secara sadar atau tidak sadar dipengaruhi oleh suatu teori yang bernama positivisme atau kognitivisme. Karena jika menggunakan teori behavioristik akan berbeda dalam kesimpulan atau justifikasi. Disinilah bukti bahwa teori itu mempengaruhi cara fikir dan sikap seseorang57. Oleh sebab itu setiap pemimpin harus memiliki teori dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.
Teori laut atau samudera harus menjadi kristalisasi atau mewarnai semua aktivitas kepemimpinan di STAIN Kudus. Teori laut diartikan cara fikir atau cara pandang terhadap fenomena yang dimiliki lautan atau samudera. Hal ini didasarkan asumsi bahwa semua yang diciptakan Allah SWT pasti memiliki atau menyimpan makna yang dapat dijadikanpegangan manusia dalam menjalani proses kehidupan yang baik selama di dunia dan akherat.
Perintah membaca (iqra) yang terkandung dalam 5 (lima) ayat58 pertama kali turun kepada Nabi Muhamad SAW
57Teori Kognitisme atau positivism mengatakan bahwa kebenaran itu adalah apa yang dapat dilihat secara kasat mata (empirick), kebenaran itu didasarkan oleh simbol simbol yang dapat diketahui secara empirik oleh manusia. Dengan kata lain, kebenaran adalah apa yang terlihat atau yang kelihatan secara empirik oleh manusia. Sedangkan teori behaviorisme berpendapat bahwa kebenaran itu bukan terletak pada apa yang terlihat melainkan terletak pada proses atau perilaku yang sesuai dengan aturan yang ada baik aturan sosial maupun agama. Ciri ciri orang kaya tidak dilihat dari simbol simbol kepemiilikan secara fisik atau materi melainkan dilihat seperti apa proses untuk mencapai semua kekayan atau simbol yang dimiliki. Siswa yang cerdas atau pinter bukan dilihat dari berapa nilai atau hasil yang raih melainkan bagaimana proses untuk meraih nilai atau angka yang dimiliki.
58Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia men-ciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui. (QS. Al Alaq : 15).
| 89Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
mengandung perintah kepada umat manusia untuk mengetahui dan menemukan semua makna yang ada di dalam realitas sekitar kita. Umat Islam harus bisa mengambil hikmah dari semua ciptaan Allah, karena semua ciptaan Allah pasti ada manfaatnya59 untuk kehidupan manusia. Teori laut merupakan kerangka atau bingkai seorang pemimpin dalam menjalankan proses kepemimpiann atau kerjasama untuk mencapai tujuan. Proses menjalankan kerjasama atau proses kepemimpinan, seorang ketua STAIN Kudus harus memperhatikan hal hal yang tersimpan di dalam lautan atau samudera, sedikitnya ada 8 (delapan) hal sebagai berikut:
Pertama, Lautan atau samudara diakui atau tidak memiliki wilayah sangat luas. Artinya setiap pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus memiliki wawasan atau cara pandang yang luas dan bersifat multi disiplin ilmu pengetahuan. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki cara pandang multi disiplin yaitu menguasai berbagai perspektif dalam melihat dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Memahami tentang cara beragama juga harus dilakukan dengan pendekatan atau cara pandang multi perspektif agar melahirkan sikap dan perilaku yang snatun dan damai bukan melahirkan sikap dan perilaku radikal dan anarkhis, intoleran serta tidak demokrasi.
Kedua, Lautan atau samudera yang memiliki air sangat banyak dan dalam. Artinya setiap pemimpin harus memiliki ilmu yang mendalam dan komprehensif. Sebagai ketua STAIN Kudus di masa depan harus memiliki ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan, manajerial dan ilmu keIslaman yang mendalam dan luas agar mampu menjadi personal yang mampu mewakili STAIN Kudus baik dalam konteks keilmuan (akademik) maupun administratif (managerial).
59Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?. Den-gan perumpamaan itu banyak yang disesatkan Allah swt dan dengan perump-amaan itu pula banayak yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang orang fasik (QS. Al Baqaraah : 26).
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut90 |
Ketiga, Lautan atau samudera memiliki isi yang beraneka ragam dan berbeda beda dalam hal jenis dan karakternya. Pemimpin harus memiliki kesadaran bahwa yang dipimpin selalu memiliki perbedaan dalam hal banyak aspek, seperti perbedaan jenis kelamin, perbedaan suku, ras, warna kulit, perbedaan latar belakang kehidupan, latar belakang sosial, perbedaan organisasi sosial, perbedaan madzhab dalam beragama dan lainlain. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan memahami dan memposisikan stafnya yang memiliki perbedaan atau beragam. Memiliki kemampuan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan karakter bawahannya.
Keempat, Lautan atau samudera selalu memiliki ombak secara terus menerus mulai dari ombak yang besar sampai yang kecil. Setiap pemimpin harus memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk terus menerus selalu melakukan per ubahan atau inovasi. Ketua STAIN Kudus masa depan tidak boleh berhenti melakukan perubahan atau inovasi dalam bidang akademik, birokrasi dan kemahasiswaan. Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsi, Ketua STAIN Kudus tidak boleh berhenti melakukan inovasi dalam bidang pendidikan pengajaran, dalam bidang penelitian dan dalam bidang pengabdian masyarakat.
Kelima, Implikasi dari sifat lautan yang selalu ada ombak baik ombak kecil ataupun besar, maka setiap orang yang akan berlayar harus mengikuti atau sesuai dengan irama atau iklim yang terjadi di lautan. Jika bertentangan atau tidak sesuai maka akan celaka. Setiap pemimpin harus selalu menyesaikan atau berdasarkan aturan /regulasi yang ada. Jika pemimpin dalam menjalankan tugas manajerialnya tidak menyesuaikan dengan regulasi yang ada maka akan terjadi pelanggaran dan kekacauan. Ketua STAIN Kudus masa depan harus selalu berkomitmen selalu menyesuaikan dengan re gulasi yang ada. Pertama dan utama yang harus diperhatikan atau menjadi pegangan adalah regulasi. Jika haraus melakukan kebijaksanaan atau kompromi maka landasan utama kompromi harus mengacu kepada regulasi yang berlaku.
| 91Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Keenam, Lautan atau samudera memiliki karakteristik apapun yang diambil dari dalam lautan atau samudera statusnya menjadi halal/sah/boleh. Status halal/boleh ber arti bersifat positif atau berdampak positif bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Setiap pemimpin harus memiliki kemampuan melakukan hal hal yang berpengaruh dan berdamapak positif bagi dirinya maupun orang lain. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan dan komitmen untuk melakukan langkah langkah menajerial yang selalu berpengaruh positif bagi civitas akademika sendiri maupun bagi para pengguna (stakeholders).
Ketujuh, Lautan atau samudera selalu menghubungkan antar wilayah, negara bahkan benua. Dimanapun wilayah selalu ada laut, di setiap kabupaten hampir semuanya memiliki laut. Setiap negara pasti memiliki laut. Artinya setiap pemimpin harus selalu hadir atau ada disetiap peristiwa60, kegiatan dan juga memiliki ketrampilan jaringan kerjasama tidak hanya lokal tetapi internasional. Selalu ada dan selalu hadir seperti hanya hadirnya lautan disetiap wilayah. Ketua STAIN Kudus masa depan harus mampu menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik lokal, nasional maupun internasional.
Kedelapan, Lautan atau samudera memiliki wilayah lebih luas dibanding daratan. Dalam perspektif ilmu bumi, luas lautan mencapai 71% sedang luas daratan hanya 29 %. Hal ini dapat dilihat banyaknya ayat al Qur’an yang menjelaskan tentang bahr atau laut sebanyak 32 kali sedangkan yang menyebut barr (daratan) sebanyak 13 kali. Artinya setiap pemim pin harus bisa membawa lembaga yang dipimpin kedalam semua percaturan kehidupan sosial baik ditingkat lokal, nasional dan internasional. Semua peristiwa dalam kehidupan harus didominasi oleh STAIN Kudus. STAIN Kudus harus menjadi ikon masyarakat kapan saja, dimana saja dan
60Sebagai pemimpin perguruan tinggi, harus selalu mengetahui secara detail semua persoalan yang terjadi, sehingga bisa menjadi inspirasi melakukan inovasi bagi bawahannya/stafnya. Pemimpin atau ketua STAIN Kudus selalu mengetahui dan sekaligus memberi solusi atas semua problem yang ada di kampus STAIN Kudus.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut92 |
dalam hal apapun juga. Dengan demikian, STAIN Kudus akan selalu diingat dan dikenang oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya. Hal ini mengandung implikasi bahwa STAIN Kudus harus selalu hadir dan mengambil peran mayoritas kegiatan di tengah tengah masyarakat. Jika hal itu dilaksanakan maka STAIN Kudus akan mampu menjadi rujukan (uswah) masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian problem umat Islam.
B. Teori Laut dalam Visi Kepemimpinan STAIN
Seperti yang dijelaskan di awal, teori harus menjadi landasan atau bingkai dalam menjalankan suatu kegiatan. Teori laut akan menjadi landasan atau bingkai dalam menjalankan kepemimpinan di STAIN Kudus. Dimana letak relevansinya teori laut dalam kepemimpinan STAIN Kudus? Karakteristik laut yang seperti apa yang menjadi rujukan dengan visi kepemimpinan STAIN Kudus.
Ada 8 (delapan) sifat atau karakter yang dimiliki lautan atau samudera yang terbagi dalam dua hal yaitu : pertama, tiga sifat laut akan menjadi rujukan pelaksanaan visi kepemimpinan dan 5 sifat menjadi inspirasi karakter pemimpin di STAIN Kudus.
Visi Kepemimpinan Sifat Laut/Samudra
Bermutu (tertib aturan) Setiap orang yang akan berlayar harus selalu menyesuaikan dengan arah ombak atau gelombang. (tertib dengan situasi kondisi/aturan)
Bermanfaat (berpengaruh positif bagi dirinya dan orang lain).
Semua Isi lautan selalu Halal, Sah, boleh dimakan berarti baik untuk dimakan bagi manusia. (berakibat baik untuk di makan/ pengaruh positif ).
| 93Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Visi Kepemimpinan Sifat Laut/Samudra
Rujukan Penyelesaian Problem Umat Islam (selalu dikenal, dikenang dan dibutuhkan)
Laut selalu mendominasi daratan, karena laut lebih luas (71%) dari pada daratan (29%). Implikasinya dimanamana ada laut sehingga semua orang mengenal dan tidak bisa menghindari laut. (dikenal, dikenang setiap orang/ rujukan semua orang).
Sifat laut lainnya 5 (lima) lainnya menjadi inspirasi karakteristik seorang pemimpin, antara lain:
1. Pemimpin harus berwawasan lintas sektor atau multi disiplin, interdisipliner. Hal ini diimhami dari sifat laut yang sangat luas sehingga menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.
2. Pemimpin harus memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam atau komprehensif. Hal ini diilhami dari sifat Laut yang memiliki kedalaman air sangat dalam tidak bisa diketahui berapa kedalaman laut tersebut.
3. Pemimpin harus bisa menghargai dan mengelola perbedaan yang dimiliki oleh bawahannya. Hal ini dilhami dari sifat laut yang didalamnya atau isinya beraneka ragam ikan dan jenis binatang lainnya.
4. Pemimpin harus selalu melakukan inovasi dan pengembangan terus menerus tidak boleh berhenti. Hal ini diilhami dari sifat laut yang selalu memiliki gelombang atau ombak dari yang kecil sampai ombak yang besar. Laut tidak pernah berhenti ombak dan gelombang.Pemimpin yang baik harus memiliki sifat tidak mau berhenti untuk melakukan perubahan atau inovasi.
5. Pemimpin harus memiliki jaringan kuat dengan elemen atau lembaga lainnya. Hal ini diilhami dari sifat laut yang menghubungkan antar wilayah, kota, negara bahkan benua.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut94 |
C. Manajemen dan Kepemimpinan STAIN
Manajemen dan kepemimpinan dua istilah yang sering di sepadankan atau disamakan dalam mengelola suatu lembaga. Dilihat dari bahasa memiliki perbedaan yang esensial dan berimplikasi pada makna dan proses kegiatan disuatu lembaga. Setiap lembaga selalu ada aktivitas menejemen dan aktifitas kepemimpinan. Para ahli dan ilmuwan manajemen memberikan batasan yang berbeda beda walaupun esensinya adalah sama.
Manajemen adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan agar efektif dan efisien61.
Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia disuatu lembaga untuk mencpai tujuan62. Manajemen juga didefinisikan sebagai proses pengelolaan suatu lembaga untuk menapai tujuan yang telah ditetapkan63.
Manajemen ada sebagian yang mengatakan sebagai proses pengelolaan suatu kegiatan untuk menapai tujuan yang telah ditentukan. Artinya manajemen adalah memiliki ruang lingkup sumber daya manusai dan sumberdaya material. Manajemen ada juga yang mengartikan dalam arti sempit yaitu kemamapuan mewujudkan ketertiban administrasi atau tata usaha yang mengatur ketertiban kegiatan dan barang barang secaar fisik.
Berdasarkan rumusan tersebut maka dapat diambil makna bahwa manajemen adalah proses mengelola, mengatur, mengembangkan suatu lembaga yang meliputi aspek
61Lihat Mulyani Nurhadi (1983), Manajemen Personalia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
62Lihat The Liang Gie (2000), Administrasi Perkantoran Moderen, Penerbit, Liberty, Yogyakarta.
63Lihat Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2008), Manajemen Pendidikan, Aditya media Bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.
| 95Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
manusia dan aspek material barang ataupun benda. Manajer berarti orang yang melakukan pengelolaan terhadap ketertiban manusia dan material yang ada di lembaganya sehingga mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan berbeda dengan manajemen karena kepemimpinan lebih menekankan pada aktivitas menggerakan atau memberi motivasi orang lain agar dapat menjalankan tugas dan perannya secara optimal sesuai yang telah ditentukan. Suharsimi Arikunto memberikan gambaran panjang lebar tentang kaitan antara manajemen dan kepemimpinan dimana secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah bagaimana kemampuan atau ketrampilan seseorang untuk menggerakan dan memberi motivasi orang lain agar memiliki kemampuan inovatif dan kreativitas dalam mencapai tujuan yang ditentukan64.
Kepemimpinan lebih merujuk kepada karakter atau sifat kepribadian seseorang dalam mengaktifkan/menggerakan orang lain. Aspek yang dituju, berbeda dengan manajemen. Obyek manajemen menyangkut semua aspek baik fisik dan non fisik, manusia dan non manusia (material), sedangkan kepemimpinan aspeknya menyangkut manusia (SDM) dengan berbagai karakter psikologinya. Akhirnya melahirkan teori kepemimpinan diantaranya teori kepribadian65, teori rasional66 dan teori sosial politik67.
64Suharsimi Arikunto (1993), Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tek-nologi dan Kejuruan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
65Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh bakat bawaan atau keturunan, Artinya pemimpin yang berkualitas jika memiliki keturunan kemimpin yang hebat juga. Kecerdasan dan kepandaian dalam memimpin disebabkan oleh kecerdasan nenek moyangnya atau nasab keturunannya. Hal ini sesuai dengan Hadis dalam memilih jodoh haarus mempertimbangkan aspek kecantikan, kekayaan, keturunan dan agama, menurut istilah jawa memilih jodoh berdasarkan bibit, bebet dan bobot.
66Keberhasilan seorang pemimpin tidak ditentukan oleh nasab atau keturunannya, melainkan lebih ditentukan oleh kecerdasan pribadi dalam menyesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang dipimpin. Hal ini membenarkan suatu asumsi bahwa keberhasilan seorang pemimpin di masa orde lama belum tentu berhasil memimpin masa sekarang. Dan begitu juga sebaliknya.
67Keberhasilan seorang pemimpin lebih ditentukan oleh kemampuan seseo
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut96 |
Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan tidak hanya sebagai pemimpin melainkan juga harus memiliki ketrampilan sebagai seorang manajer. Artinya, STAIN Kudus di masa mendatang akan berkembang secara pesat jika semua aspek di kembangkan secara optimal dengan mempertimbangkan dinamika yang ada di tengah tengah masyarakat. Selain itu juga harus dikembangkan dengan mempertimbangkan kesesuaian atau kecocokan orang lain dalam artian memperoleh dukungan yang signifikan dari bawahan. Sehebat apapun atau secerdas apapun seorang pemimpin jika tidak memperoleh dukungan dari orang lain secaar signifikan maka akan terjadi kegagalan.
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam institusi perguruan tinggi mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam institusi perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional ins titusi perguruan tinggi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi institusi perguruan tinggi dan dalam sistem pendidikan tinggi nasional. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
rang untuk memperoleh dukungan dari masyarakat atau orang lain. Hal ini yang sering digunakan dalam politik bangsa Indonesia khususnya dalam menduduki jabatan wakil rakyat dan jabatan publik seperti Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, kepala desa sampai kepada tingkat terendah ketua RW dan RT.
| 97Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi perguruan tinggi, mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik
Kepemimpinan di STAIN Kudus dilihat dari kualitas kinerja dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu : kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik68. Ketiga jenis kepemimpinan telah dilaksanakan secara optimal di STAIN Kudus.
1. Kepemimpinan OperasionalKepemimpinan operasional dimaksudkan untuk
menyelenggarakan atau mengoperasionalkan Sekolah Tinggi supaya mencapai visi, misi dan tujuan sebagaimana dicantumkan dalam Statuta. Selanjutnya, maka disusun dan ditetapkanlah dokumen yang berisi tentang kegiatankegiatan yang mengarah pada pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut dalam jangka panjang, menengah dan pendek.
Sebagai pegangan atau landasan masing masing unit dalam menjabarkan visi, misi dan tujuan, maka telah disusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra dijabarkan ke dalam Rencana Operasional (Renop) atau Rencana Kerja Tahunan (RKT) setiap tahun. Melalui RKT inilah sangat jelas arah dan target serta tahapan yang harus dilakukan setiap unit dalam menyusun program kerja. Oleh sebab itu, setiap unit dalam menyusun program kerja atau anggaran harus memperhatikan RKT yang telah ditentukan oleh pimpinan STAIN Kudus.
Langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan benar benar dapat dijabarkan dalam kegiatan masing masing unit, maka STAIN Kudus melakukan rapat evaluasi program kerja setiap tiga bulan (evaluasi triwulan), yaitu setiap tiga bulan semua unit diundang untuk melakukan rapat evaluasi tentang program kegiatan.
68Pengertian dan penjelasan tentang ketiga jenis kepemimpinan di STAIN Kudus, juga ditulis di dokumen akademik STAIN Kudus, termasuk di dalam borang akreditasi dan dokumen laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 20132017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut98 |
2. Kepemimpinan OrganisasiKepemimpinan organisasi, dimaksudkan untuk
melakukan sinkronisasi dan koordinasi antar unit yang ada di STAIN Kudus agar semua kebijakan dan program kerja dapat berjalan secara optimal, efektif dan efisien. Dalam melaksanakan kepemimpinan, STAIN Kudus melaksanakan forum brainstorming yaitu forum yang dihadiri oleh pimpinan yang dilakukan secara rutin selama kurang lebih 1 sampai 2 jam yang membahas berbagai pers oalan kepemimpinan dan organisasi STAIN Kudus. Forum itu dilaksanakan setiap hari Jum’at sore menjelang jam kerja selesai, jam 15.00 – 17.00. Forum brainstorming diikuti oleh ketua, para waket, para kajur, kabag AUAK, kepala P3M dan kepala P2M.
Dalam rangka mengefektifkan kebijakan, maka di STAIN Kudus memiliki empat 4 (macam) jenis rapat, yaitu :
a. Rapat senat yaitu rapat yang diikuti oleh anggota senat sebanyak 14 orang yang membahas dan memutuskan kebijakan normatif ditingkat STAIN Kudus, selanjutnya akan diterjemahkan atau dijabarkan melalui pelaksanaan kebijakan ketua STAIN. Rapat pimpinan yaitu rapat yang diikuti oleh pimpinan yang terdiri dari Ketua, para Wakil Ketua, para Kajur, Kabag, Kepala P3M dan Kepala P2M. Materi rapat pimpinan memiliki tiga kewenangan (a) membahas materi yang telah diputuskan oleh rapat senat atau menterjemahkan keputusan senat (b) menyusun kebijakan yang akan dilaksanakan melalui surat keputusan Ketua STAIN Kudus. (c) membahas mekanisme promosi dan sanksi jika diperlukan.
b. Rapat pejabat yaitu rapat yang diikuti semua pejabat non struktural maupun pejabat struktural yang ada di STAIN Kudus. Rapat ini memiliki dua agenda, pertama sosialisasi tentang rencana kebijakan dan juga menyerap berbagai aspirasi, saran dan masukan tentang pola manajerial yang ada di STAIN Kudus.
c. Rapat koordinasi/pembinaan yaitu rapat yang diikuti semua tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di
| 99Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
STAIN Kudus. Materi rapat koordinasi/pembinaan menyangkut penyampaian berbagai kebijakan yang baru baik kebijakan internal STAIN maupun kebijakan yang disusun oleh kementerian agama pusat atau kebijakan politik lainnya.
Melalui berbagai jenis rapat ini, akan terwujud keamaan pandang atau kesamaan persepsi diantara sesama pimpinan, antara pimpinan dan pejabat serta diantara staf dengan pejabat dan pimpinan. Akhirnya optimalisasi program kerja akan benar benar dapat diwujudkan.
3. Kepemimpinan Publik Kepemimpinan publik dapat menjadi cerminan
pengakuan publik atas kredibilitas sivitas akademika STAIN Kudus. Sampai saat ini STAIN Kudus mendapatkan keberterimaan publik (public acceptance and recognition) yang baik. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya animo masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang mendaftar di STAIN Kudus, dari berbagai propinsi di Indonesia.
Efektivitas kepemimpinan publik STAIN Kudus juga ditunjukkan oleh peningkatan kerja sama STAIN Kudus, baik dengan mitra dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah kerjasama dalam negeri bahkan telah membawa hasil konkrit. Di antaranya kerjasama dengan :
a. Lembaga Pengembangan dan Profesi Guru (LPPG) Kabupaten Kudus dan PT. Djarum Kudus dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa Pendidikan dan Pelatihan Guru MI, MTs dan MA se Kabupaten Kudus.
b. PT. Djarum Kudus kerjasama dalam bentuk pemberian beasiswa studi S1.
c. Forum Peduli Pengembangan Madrasah Swasta (FPPMS) Kabupaten Kudus, kerjasama dalam bentuk pemberian masukan terkait lulusan yang dibutuhkan madrasah.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut100 |
d. Madrasah (MI, MTs, MA) se Kudus kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Tarbiyah
e. Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus, kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Syari’ah
f. Lembaga Keuangan (perbankan dan koperasi) di Kudus, kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Syari’ah Prodi Ekonomi Islam
g. IKA Unnes, kerjasama dalam bidang pendidikanh. IKA PMII, kerjasama dalam bidang pemberdayaan
generasi mudai. ISNU Kudus, kerjasama dalam pemberdayaan majlis
ta’lim dan jam’iyah keagamaan.Islam sangat menjunjung tinggi tentang penting
nya kepemimpinan69, karena kepemimpinan memiliki makna sangat besar dalam mewujudkan Islam sebgai agama yang baik, agama yang memberi rahmat dan agama yang agung. Kehebatan Islam di mata manusia sangat tergantung dari karakteristik para pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. STAIN Kudus sebagai lembaga pendidikan Islam mengharuskan perlunya pemimpin yang ideal dalam kacamata Islam maupun kacamata birokrasi.
Sistem Pengelolaan STAIN Kudus dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu70;
1. Planning (Perencanaan)Perencanaan disusun dan dirumuskan dalam 3
(tiga) jenjang yaitu Rencana Pengembangan Jangka Pan69Pentingnya kepemimpinan dalam Islam dapat dilihat dari eksistensi Mu
hammad sebagai Rasul dapat dijadikan contoh atau tauladan kepada semua manusia. Sesuai dengan Firman Allah QS Al Ahzab ayat 21 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan datangnya hari kiamat dan banyak menye-but Allah“. Ayat ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam pandangan Islam mendapat posisi sangat tinggi dan utama, karena Rasulullah sebagai utusan Allah yang bertugas mendakwahkan Islam kepada manusia diposisikan sebagai pemimpin yang profesional dalam artian bisa dijadikan panutan bagi siapapun tidak hanya untuk umat Islam.
70Dokumen borang akreditasi institusi Tahun 2017
| 101Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
jang (RPJP), Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Tahunan. Penyusunan perencanaan Pengembangan STAIN Kudus mengacu UU nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dimana dalam pengembangan perencanaan STAIN Kudus memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pengembangan, baik pengembangan tingkat institusi, Jurusan/Program Pascasarjana/ program studi dan unit lain setingkat di lingkungan STAIN Kudus dengan periode 20 Tahun dijabarkan dalam RPJM dengan periode 5 Tahunan.
Di bidang anggaran, penyusunan perencanaan didasarkan pada evaluasi hasil kinerja program tahun sebelumnya, sehingga ketika menyusun anggaran tahun berjalan benarbenar diarahkan untuk membiayai program kegiatan institusi yang berkaitan dengan pengukuran kinerja institusi. Perencanaan anggaran ini terdapat dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAK/L).
2. Organizing (pengorganisaian)Pengorganisasian ini diawali dari komitmen untuk
melaksanakan Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) STAIN Kudus dan juga Statuta STAIN Kudus. Di dalam dua peraturan tersebut secara jelas diatur tatakerja yang sinergis diantara unit satu dengan lainnya. Perpustakaan, P2M, UPB, Pusat informasi /UTIPD dan P3M dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada ketua melalui wakil ketua bidang akademik. Jika unit tersebut, berkonsultasi kepada ketua, maka disarankan harus terlebih dahulu kepada wakil ketua I, agar apa yang dilaksanakan oleh unit tersebut diketahui oleh wakil ketua I sebagai atasnya.
Jurusan bertanggung jawab kepada ketua, hubungan antara jurusan dengan wakil ketua STAIN bersifat koordinatif. Oleh sebab itu,Ketua STAIN dalam mengambil keputusan yang menyangkut jurusan selalu melibatkan atau berkoordinasi dengan para wakil ketua sesuai de ngan kewenangannya. Jika menyangkut masalah akademik,
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut102 |
melibatkan atau berkoordinasi dengan wakil ketua I, jika menyangkut personalia dan keuangan maka berkoordinasi dengan wakil ketua II dan jika menyangkut mahasiswa maka berkoordinasi dengan wakil ketua III.
Unit layanan di lingkungan STAIN di bawah koordinasi Kabag administrasi umum, akademik, dan ke uangan. Oleh sebab itu, jika ada persoalan di tingkat unit maka Ketua menyarankan berkoordiansi dengan kabag sebelum kepada ketua STAIN. Hal ini dimaksudkan agar semua problem yang ada di masing masing unit selalu diketahui secara detail oleh Kabag. Kabag sebagai atasan kasubag yang membawahi semua unit layanan harus memiliki konsep manajerial tentang pencapaian kualitas program kegiatan yang dilaksanakan di masing masing unit layanan. Efektivitas dalam organisasi manajerial tersebut di tuangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP) STAIN Kudus. Dokumen SOP tersebut terlihat secara jelas peran dan tanggung jawab masing masing unit, baik tanggung jawab vertikal maupun horisontal.
Kepemimpinan di STAIN Kudus juga dilaksanakan dengan cara pemberdayaan semua staf atau personalia yang ada di STAIN Kudus, artinya pemimpin harus mampu membagi semua pekerjaan kepada semua personil atau staf agar semua staf memiliki tugas yang jelas setiap hari. Salah satu indikator organisasi yang sehat dilihat dari seberapa besar staf itu memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab seharihari.
Semua staf yang ada di STAIN Kudus telah memiliki uraian tugas dan tanggung jawab sendiri sendiri, sehingga setiap hari semua staf melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing masing.
Semua staf telah memiliki catatan Sasaran Kinerja pegawai (SKP) yaitu sebuah dokumen yang berisi rincian tugas yang harus dilaksanakan setiap hari. Semua pegawai akan dinilai berdasarkan SKP yang telah disusun yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kualitas staf
| 103Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dapat dilihat dari hasil penilaian melalui SKP. SKP disusun berdasarkan job deskripsi masing masing staf yang ada di setiap unit. Sehingga setiap staf memiliki kejelasan tugas dan fungsinya sehari hari sebagai staf di STAIN Kudus.
3. Staffing (Pengelolaan Pegawai)Pengelolaan Kepegawaain di bawah kepemimpin
an langsung Waka II,dan dilaksanakan oleh BAUK pada Bagian Kepegawaian. Pelaksanaan Manajemen kepegawaian dilandasi selain Statuta STAIN Kudus, Ortaker dan juga Peraturan Ketua STAIN Kudus tentang rincian tugas Bagian dan Sub bagian pada Jurusan, Program Pasca sarjana, Lembaga, UPT di lingkungan STAIN Kudus. Pengelolaan kepegawaian diarahkan pada peningkatan kompetensi, kinerja dan produktivitas, jabatan, dan karir serta kepuasan baik tenaga pendidik (dosen) maupun tenaga kependidikan.
4. Leading (Kepemimpinan)Kepemimpinan yang dilaksanakan di STAIN Ku
dus mengacu pada organisasi tata kerja dalam Statuta STAIN Kudus, di mana setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan STAIN Kudus dalam melaksanakan tugasnya wajib:
a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik di lingkungan masingmasing satuan organisasi di lingkungan STAIN Kudus maupun dengan instansi lain di luar STAIN Kudus sesuai dengan tugas masingmasing,
b. Mematuhi pedomandan petunjuk teknis Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama,
c. Mengawasi bawahannya masing masing dan apabila terjadi penyimpangan supaya mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan,
d. Mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing,
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut104 |
e. Menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya,
f. Bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
5. Controlling (Pengawasan dan Pengendalian)Pengawasan dan pengendalian internal di sam
ping dilakukan pengawasan internal oleh masingmasing pimpinan unit dalam bentuk kegiatan monitoring pelaksanaan program juga dilakukan sistem pengendalian internal di bidang akademik dan nonakademik yang dilaksanakan oleh Pusat Penjaminan Mutu (P2M) dan Badan Audit Internal.
Islam membagi tipologi pemimpin antara lain, pemim pin jahat atau jelek, pemimpin yang bisa menjadi contoh atau mendemonstrasikan dan pemimpin yang profesional/inspiratif. Pemimpin dikategorikan jahat apa bila memiliki kebiasaan menukar kebaikan dengan keburukan, membiarkan anakbuahnya atau bawahanya melakukan kesalahan bahkan sengaja melakukan skenario agar bawahannya melakukan kesalahan sehingga mudah diberi sanksi atau pemecatan. Seperti Firman Allah “Tidaklah kamu memperhatikan orang orang yang menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya kedalam lembah kebinasaan. Yaitu neraka Jahanam, mereka masuk kedalamnya dan itulah seburuk buruk tempat kediaman”. (QS. Ibrahim : 2829).
Pemimpin dikategorikan pemimpin demonstratif atau uswah jika memiliki kemampuan atau kesanggupan untuk memberikan contoh kepada yang dipimpin dalam melakukan kebaikan. Sebelum melakukan segaal sesuatu pemimpin tersebut memberikan contoh terlebih dahulu. Pemimpin yang tidak akan melakukan sesuatu yang diri nya sendiri tidak melakukan. Seperti Firman Allah swt “Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebaktian, sedangkan kamu melupakan diri kewajibanmu
| 105Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
sendiri, padahal kamu membaca al kitab, maka tidaklah kamu berfikir?” (QS. Al Baqarah : 44).
Pemimpin di kategorikan profesional atau inspiratif jika pemimpin tersebut memiliki karakter yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Seperti Firman Allah swt “Maka disebabkan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kami bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohon kan ampun bagi mereka, dan bermusyawarohlah de ngan mereka dalam urusan itu. Kemudian apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bertawakkal kepadaNya”. (QS Ali Imran : 159).
Manajemen dan kepemimpinan ibarat dua sisi mata uang logam dimana satu sisi adalah aktivitas manajemen dan satu sisinya lagi aktivitas kepemimpinan. Tidak mungkin menghilangkan salah satu diantara dua. Ibarat uang logam tidak mungkin dihilangkan salah satu sisinya. Artinya sebenarnya menejemen dan kepemimpian dikatakan memiliki persamaan itu bisa, tetapi dikatakan memiliki perbedaan juga bisa. Tetapi sebenarnya lebih banyak unsure kesamaan antara manajemen dan kepemimpinan. Keberhasilan menejemen dan kepemimpinan ditentukan oleh tiha hal yaitu aspek manusia, aspek tugas atau tanggung jawab dan aspek lingkungan. Keberhasilan aktivitas manajemen dna kepemimpinan dapat diilustrasikan dalam gambar dibawah ini71:
71Tiga dimensi diilhami oleh bukunya Suharsimi Arikunto (1993), Organisasi dan Administrasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Unsur pertama, Manusia meliputi unsur pimpinan disemua level dan staf atau karyawan yang memiliki kreativitas, inovasi dan kecerdasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasilan menejerial dan kepemimpinan diperlukan sosok manusia yang kreatif, aktif dan inovatif. Konsekeunsinya pemimpin harus mampu membimbing, membina agar sumberdaya manusia memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan tugasnya. Unsur kedua, Tugas/tanggung jawab. Keberhasilan dalam menejemen dan kepemimpinan selain faktor manusia juga ada faktor kejelasan tugas dan tanggung jawab. Tugas yang diberikan kepada staf harus jelas wilayah dan kewenangannya. Artinya job division dan job description harus jelas. Pemimpin harus mampu memberikan inspirasi dalam penyusunan job division
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut106 |
Ketiga dimensi atau unsur tersebut tidak bisa ditinggalkan, saling terkait dan berpengaruh (interaktif ) dan fungsional. Konsekuensinya pemimpin di lembaga seperti di STAIN Kudus harus mampu mensingkronkan ketiga unsur tersebut dengan cara atau tehnik yang tepat.
Ketiga unsur itulah melahirkan berbagai macam model kepemimpinan antara lain :
Pertama, Model PersonalSituasional. Model atau cara melaksanakan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan cara menyesuaikan kondisi masing masing personal dengan suasana yang dihadapi atau sedang dialami. Pemimpin harus mengetahui dan memahami secara cermat tentang kondisi masing masing personal. Jika sudah dapat diketahui situasi kondisi personalnya maka tugas yang diberikan juga akan sukses. Artinya keberhaislan seorang pemimpin ditentukan sejauhmana kemampuan memilih atau mengetahui karakter masing masing personal dengan situasi yang dialami saat itu.
Kedua, Model kontingensi. Yaitu cara menjalankan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sosial masyarakat. Perbedaannya dengan model personal situasional dan model
dan job description di lembaga yang dipimpin. Unsur ketiga, lingkungan. Lingkungan yang nyaman dan aman bagi karyawan menjadikan faktor keberhasilan dalam proses menejemen dan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu mengkondisiskan lingkungan kerja dan lingkungan sosial yang aman dan nyaman bagi seluruh anggota dilembaga yang dipimpin.
| 107Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
kontingensi adalah model personal situasional ditekankan pada situasi yang dialami masing masing personal sedangkan model kontingensi ditekankan pada kesesuaian dengan situasi sosial kemasyarakatan atau situasi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Ketiga, Model Grid. Yaitu proses melaksanakan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan menekankan pada dua aspek yaitu aspek hasil atau peroduk yang dihasilkan oleh bawahan dan menekankan perhatiannya kepada kemanusiaan. Artinya pemimpin yang baik menurut model ini adalah yang memiliki kemampuan memberi penghargaan atau perhatian kepada setiap karyawan yang mampu memberikan hasil yang sesuai harapan.
Dilihat dari perspektif kompetensi seorang manajer memiliki konsekuensi sangat luas, oleh sebab itu manajer harus mampu bersikap dan bertindak dengan beberapa hal sebagai berikut:
1. Manajer bekerja melalui perantara orang lain.2. Manajer bertangung jawab dan juga dapat meminta per
tanggung jawaban dari bawahan3. Manajer harus mampu menetapkan skala prioritas peker
jaan yang akan dilaksanakan4. Manajer harus memiliki kemmapun berfikir analitis dan
konseptual5. Manajer harus mampu bertindaks ebaagi penengah (me
diator).6. Manajer merupakan seorang politisi yaitu memiliki banyak
jaringan dengan berbagai lembaga7. Manajer ibarat seorang diplomat yaitu mampu bertindak
sebagai juru runding jika sewaktu waktu muncul permasalahan.
8. Manajer adalah sebaagi symbol lembaag atau organiasasi yang dipimpin
9. Manajer harus mampu membuat keputusan di saat yang sulit72
72Lebih detail bisa dilihat dalam buku J Winardi (2009), Manajemen Perilaku Organisasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut108 |
Teori laut atau samudera dalam konteks manajemen dan kepemimpinan di STAIN Kudus akan menjadi arah atau bingkai dalam mengelola, memberdayakan dan juga memberdayakan Sumberdaya Manusia (SDM) dan juga Sumberdaya Material (SDMt). Baik proses manajemen dan kepemimpinan diperlukan cara fikir, sikap dan perilaku yang didasarkan pada 8 (delapan) sifat yang dimiliki oleh lautan atau samudera. Karakteristik yang dimiliki seorang manager juga sama dengan karakteristik yang dimiliki seorang pemimpin. Perbedaannya terletak pada obyek yang dituju atau di kembangkan. Manajer obyeknya hal hal yang berbentuk benda material dan juga manusia dan bahkan lingkungan yang sifatnya tidak Nampak seperti iklim, suasana psikologi manusia. Sedangkan obyek kepemimpinan dikhususnya pada persoalan manusia dengan berbagai karakter yang dimiliki baik yang bersifat fisik maupun non fisik (psikologi).
D. STAIN dan Manajemen Human Capital
Berbicara manejemen memiliki ruang lingkup atau lokus kajian sangat luas. Diantaranya adalah tentang human capital. Persoalan human capital memiliki peran sangat besar dalam mewujudkan kualitas suatu lembaga atau organisasi. Human Capital yang diterjemahkan dalam bahasa bebas adalah modal manusia yaitu potensi atau energy yang dimiliki oleh manusia yang bisa di berikan kepada lembaga atau organisasi. Sejauhmana manusia atau staf bisa berbuat yang terbaik untuk tempat bekerja merupakan esensi dari human capital73.
73Sub judul tentang Human Capital secara substansi lebih banyak diambil dari buku Human capital Management: Achieving Added value Through Peo-ple Karya Angela Baron & Michael Armstrong, diterjemahkan oleh Lilian Juwono, (2013) Penerbit, PPM Management, Jakarta. Buku ini bercerita panjang lebar tentang manejemen Human capital dalam suatu perusahaan. Buku ini relevan untuk di jadikan bahan atau inspirasi dalam mengelola dan mengembangkan lembaga STAIN Kudus yang nota benenya sebuah perguruan tinggi yang harus selalu melakukan motivasi kepada civitas akademika untuk memiliki berbagai potensi sehingga bisa di berikan kepada STAIN Kudus secara optimal. Eksistensi seorang pemimpin STAIN Kudus masa depan dilihat dari perspektif Manajemen Human
| 109Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Manajemen human capital di maksudkan upaya untuk memberi bimbingan, menggerakkan, memotivasi, mendorong dan memberdayakan manusia dalam mencapai keahlian dan ketrampilan secara optimal sehingga orang tersebut dapat memberikan atau bekerja secara optimal untuk lembaga atau organisasi tempat mereka bekerja. Human capital menekankan pada nilai tambah yang dapat diberikan dari staf kepada lembaga. Setiap hari seiring dengan bertambahnya bulan dan tahun atau semakin lamanya masa kerja, staf harus semakin baik dan semakin efektif peran dan hasil yang dapat diberikan kepada lembaga.
Secara rinci dan tehnis didefinisikan, human capital adalah sesuatu atau sumber daya yang tidak terwujud (tidak kelihatan) yang diberikan kepada lembaga yang meliputi, intelegensia, keterampilan, kedisiplinan, motivasi, tanggung jawab dan komitmen. Artinya sejauhmana staf atau bawahan mampu memberikan potensi yang tidak terwujud kepada lembaga sehingga mampu dicapai tujuan yang telah ditetapkan. Human capital biasanya akan berkembang dengan sendiri (alamiah) atau direncanakan untuk dikembangkan melalui pengalaman, pelatihan dan pendidikan studi lanjut.
Unsur di dalam human capital setidaknya ada tiga hal yang saling berkaitan secara fungsional yaitu ;
Pertama, Intellectual Capital yaitu potensi yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual berupa pengetahuan, ketrampilan, kemampuan bersikap dan berperilaku dan kemampuan melakukan inovasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Manajemen human capital berarti berkaitan bagaimana mendorong, mengoptimalkan sekaligus mengukur kualitas intellectual capital yang diperoleh dan seberapa besar intellectual capital diberikan atau dikontribusikan kepada lembaga.
Capital harus memiliki seni dan tehnis menggerakkan dan mengoptimalkan potensi baik bersifat kecerdasan intelektual (kognitif ), kecerdasan kepribadian (afektif ) dan kecerdasan mekanik (psikomotorik) agar semua civitas akademika STAIN Kudus benar benar bekerja secara efektif dan efisien.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut110 |
Kedua, Social Capital yaitu potensi yang berkaitan dengan kerjasama atau komunikasi dengan pihak pihak lain sehingga menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan yang bisa di berikan kepada lembaga. Social capital meliputi suasana hubungan antar manusia, prosedur dan iklim yang memungkinkan semua manusia atau staf bisa mengembangkan potensi yang dimiliki, regulasi normatif yang mempermudah pengembangan potensi staf, suasana kepemimpinan yang diciptakan oleh pemimpin utama dalam membina, membimbing dan mengevaluasi (mengukur) kinerja staf dilingkungan kerjanya.
Ketiga, Organization capital yaitu potensi yang muncul dari lembaga yang dapat menyebabkan manusia atau staf bisa mengembangkan dan mengaktualisasikan potensinya secara optimal kepada lembaga. Organization capital meliputi aturan, Standar Operating Prosedur (SOP), dan petunjuk teknis kegiatan yang menjadikan staf atau karyawan bersemangat untuk mengembangkan semua potensi dan memberikan seluruh potensinya untuk kepentingan lembaga. Ketiga unsur dalam human capital dapat diilustrasikan dalam gambar di bawah ini:
| 111Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Ada dua hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam menejemen human capital yaitu bagaimana memberi dorong an atau semangat dan membimbing serta membina agar semua potensi staf bisa dikembangkan secara optimal dan kedua berkaitan dengan bagaimana menilai kinerja atau menilai kualitas dalam memberikan kontribusi kepada lembaga.
Manajemen human capital bagi STAIN Kudus masa depan menjadi sangat penting, karena ada keterbatasan rasio dari aspek kuantitatif. Keterbatasan itu jika dikejar dengan penamabahan tenaga atau pegawai sangat sulit karena adanya kebijakan moratorium penerimaan pegawai dari pemerintah pusat. Ada solusi mengangkat tenaga non PNS tetapi dari aspek regulasi belum mendukung secara optimal sehingga tidak bisa merekrut dosen non PNS secara optimal.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dilakukan melalui manajemen human capital yang menekankan upaya secara serius untuk memberikan motivasi, bimbingan dan pembinaan agar semua pegawai dan dosen memiliki ke
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut112 |
sadaran untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan atau cara lain sehingga setelah selesai mendapatkan pengalaman dan pendidikan akan memiliki kontribusi yang berlipat yang dapat diberikan kepada STAIN Kudus. Manajemen human capital bisa meningkatkan kinerja berlipat dalam artian secara fisik dikerjakan 1 (satu) orang tetapi secara kualitas pekerjaan itu sama dikerjakan oleh 2 atau tiga orang. Mengapa demikian? Karena pegawai tersebut memiliki pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang sangat efektif untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberikan dari lembaga.
Dilihat dari rasio dosen : mahasiswa masih perlu dioptimalkan, idelnya rasio dosen : mahasiswa adalah 1 : 3040, tetapi kenyataan di STAIN Kudus rasio dosen : mahasiswa 1 : 5674 mahasiswa. Tingginya rasio dosen : mahasiswa hanya akan cepat tercapai secara kienrja jika dilakukan melalui manajemen human capital. Pemimpin STAIN Kudus masa depan harus mampu mempraktikan manajemen human capital secara efektif dan efisien agar semua kekurangan pekerjaan dapat diselesaikan.
Implementasi manajemen human capital dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada semua pegawai dan dsoen untuk mengembangkan dan menambah pengalaman dan ketrampilan agar memiliki nilai tambah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di lembaga STAIN Kudus. Langkah teknis dilakukan dengan hal hal sebagai berikut:1. Mendukung secara penuh studi lanjut dosen kejenjang S3
dengan mengarahkan sesuai dengan linieritas kompetensi keilmuannya.
2. Mendukung secara penuh semua dosen untuk meng ikuti kompetensi penelitian dan pengabdian masyarakat di
74Rasio dosen : mahasiswa di dasarkan jumlah mahasiswa sampai tahun akademik 2016/2017 berjumlah 10.457 (sepuluh ribu enam raratus) di bagi jumlah dosen 190 maka ditemukan angka 55,7 (dibulatkan menjadi 56. Rasio 1:56 termasuk sangat tinggi, sehingga memerlukan energi yang lebih dari semua dosen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai dosen. Jika para dosen tidak memiliki bekal pengalaman dan keterampilan yang optimal, maka tugastugas dosen akan sulit dicapai dengan optimal.
| 113Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
lembaga luar STAIN Kudus.3. Mendukung secara penuh mengirim dosen dan pegawai
ke forum forum pendidikan dan pelatihan dalam kurun waktu singkat yang dilaksanakan di luar STAIN Kudus.
4. Mendukung secara penuh kepada dosen dan pegawai yang ingin mengikuti kursus kursus sesuaid engan kompetensi keilmuan yang dimiliki.
5. Mendukung secara penuh ide ide kreatif yang dimiliki atau muncul dari para dosen dan pegawai sehingga akan melahirkan tambahan pengetahuan dna apengalaman serta ketrampilan bagi dosen dan pegawai.
6. Memberi penghargaan kepada dosen dan pegawai yang memiliki prestasi yang telah dilakukan.
7. Mencipakan iklim persaudaraan dan kekeluargaan diantaar semua civitas akademika STAIN Kudus sehingga tercapai kekompakan, persatuan diantara semua dosen dan pegawai serta mahasiswa STAIN Kudus.
8. Mendukung secara penuh semua kreasi minat dan bakat mahasiswa.
9. Mengirim mahasiswa mengikuti ajang kompetisi dalam bidang ilmu pengetabuan, seni dan budaya.
10. Menyediakan sarana prasaran yang efektif untuk pengembangan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dosen dan mahasiswa.
11. Memberi penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi.
12. Menyusun kebijakan yang memungkinkan para mahasiswa melakukan magang diberbagai lembaga/perusahan baik di dalam maupun diluar negeri.
13. Menyusun kebijakan mengoptimalkan adanya jaringan kerjasama yang memungkinkan untuk melakukan tukar menukar dosen dan mahasiswa dengan lembaga di luar negeri.
Program peningkatan kompetensi manajerial ini diarah kan untuk mewujudkan Visi STAIN Kudus. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan pada dasarnya untuk memenuhi job analysis, job discription, dan job spesi-
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut114 |
fication yang diatur dalam Statuta dan Ortaker STAIN Kudus sehingga pola dan arah penanganan kompetensi mejadi fokus, efisien dan efektif antara lain melalui pelatihan kepemimpinan, pengelolaan administrasi umum, pengelolaan keuangan, pengelolaan komputer dan teknologi informasi, maupun mengirimkan studi lanjut pada program pascasarjana.
STAIN Kudus memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kompetensi manajerial bagi semua pimpinan dimasing masing unit. Peningkatan kompetensi manajerial ini dimaksudkan agar pelaksanaan program disemua unit benar benar berjalan secara efektif dan efisien. Peningkatan kompetensi manajerial tidak hanya kepada pimpinan atau pejabat nonstukrutural dan pejabat struktural, melainkan juga kepada pimpinan yang menduduki jabatan fungsional seperti dosen dan pustakawan yang dimiliki STAIN Kudus.
Peningkatan kompetensi manajerial dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Diklat Pimpinan (Diklat Pim)2. Mengirim delegasi kepada para pimpinan untuk meng ikuti
pendidikan dan pelatihan (diklat) Sistem Pengendaian Internal Pemerintah (SPIP)
3. Mengirim delegasi untuk mengikuti diklat penjaminan mutu.
4. Mengirim diklat kepegawaian5. Diklat Administrasi Umum (ADUM)6. Pelatihan pengadaan barang dan jasa7. Diklat peningkatan kompetensi dosen
Selain mengirimkan delegasi mengikuti kegiatan untuk meningkatkan kompetensi manajerial, STAIN Kudus juga melaksanakan program kegiatan yang diarahkan untuk membekali peningkatan kompetensi manajerial bagi pimpinan, dosen dan pegawai. Program yang telah dilaksanakan antara lain:
1. Pelatihan Dosen muda atau dosen pemula, yaitu salah satu bentuk pelatihan yang memberikan bekal pengeta
| 115Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
huan dan keterampilan kepada para dosen mudah dalam melaksanakan tugas fungsionalnya sebagai dosen. Materi ini meliputi tugas pokok sebagai dosen yaitu pelaksanaan atau efektivitas Tri Dharma PT, yang meliputi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan setiap ada dosen baru.
2. Pelatihan/Workshop kepegawaian, yaitu salah satu bentuk kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada para pimpinan dalam hal mengelola administrasi kepegawaian (tenaga pendidik dan kependidikan).
3. Pelatihan/Workshop SPIP bagi pimpinan dan staf di lingkungan STAIN Kudus. Diklat ini dimaksudkan agar para pimpinan memahamai secara utuh tentang pelaksanaan pengendalian internal pemerintahan.
4. Training Motivasi tentang kiat sukses sebagai pemimpin. Menghadirkan motivator dari Semarang bernama Sugiyanto. Dihadiri oleh seluruh pimpinan dan pengurus Unit Kemahasiswaan.
5. Pelatihan Personil keamanan (satpam), yang dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan kepada personil keamanan dan ketertiban kampus. Materi yang disampaikan secara umum ada dua hal, pertama materi tentang etika menjaga ketertiban kampus dan yang kedua tata cara menjaga keamanan lingkungan kampus. Nara sumber dari internal STAIN Kudus dan dari polres Kudus dan polsek kecamatan Bae.
6. Rapat khusus, yaitu forum rapat yang materi membahas masalah masalah atau problematika yang ada di masing masing unit. Rapat khusus diikuti oleh pimpinan (Ketua, Waket, Kabag dan pimpinan serta staf di setiap unit), misalnya pimpinan dengan unit keuangan, agenda yang dibahas membicarakan berbagai problem dan mencari solusi tentang persoalan diunit keuangan. Rapat khusus ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, bergantian antara unit yang ada di STAIN Kudus.
Melalui berbagai kegiatan ini menunjukkan bahwa
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut116 |
STAIN Kudus memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan dan/atau mengoptimalkan kinerja, khususnya kompetensi manajerial bagi pimpinan di tingkat tertinggi sampai tingkat terendah. Kegiatan atau forum tersebut menjadi wadah pendalaman materi manajerial bagi para pemimpin.
Semua kebijakan itu dilakukan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinan terwujudnya tambahnya pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan para pegawai STAIN Kudus sehingga mampu meningkatkan kinerjanya dalam melakukan kontribusinya kepada lembaga/STAIN Kudus. Inilah esensi dari Manajemen Human Capital.
Teori laut dalam konteks manajemen human capital terletak pada bagaimana kemampuan seorang pemimpin mampu memberikan kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus selalu sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang telah ditetapkan. Sebagai karyawan selama bekerja harus memperhatikan dan sekaligus menyesuaikan dengan arah atau ketentuan ombak yang ada di lautan. Ukuran kinerja atau kontribusi karyawan kepada lembaga juga didasarkan dengan regulasi yang jelas dan operasional. Penyusunan SOP75 dan regulasi semua kegiatan merupakan amanah dari pentingnya teori lautan dalam konteks manajemen dan kepemimpinan di STAIN Kudus.
Selain memperhatikan arah ombak atau gelombang, setiap yang berlayar di tengah lautan harus dibekali dengan sarana atau alat yang lengkap, memiliki kecanggihan yang sempurna sehingga mampu menahan deras atau tinggi nya ombak yang ada ditengah tengah lautan. Dalam konteks manajemen human capital ini, selain memberikan kesadaran
75SOP berisi langkah langkah tehnis tentang kegiatan sehingga dapat diketahui seperti apa sifat atau karakter serta jenis pekerjaan setiap kegiatan. SOP dijadikan sarana atau instrumen untuk mengetahui tolak ukur atau keberhasilan jenis pekerjaan tertentu. Dengan SOP akan mudah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut atas semua kekurangan atau kelemahan semua jenis pekerjaan yang dilakukan. SOP juga dapat dijadikan salah satu tolak ukur mengetahui seberapa besar mutu yang telah dicapai oleh lembaag /STAIN Kudus. Oleh sebab itu SOP semua jenis kegiatan harus disiapkan secara sempurna.
| 117Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
untuk menghargai atau menyesuaikan dengan regulasi, juga harus ditanamkan perlunya semua karyawan memiliki ketrampilan dan keahlian yang optimal sehingga bisa menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan dan juga mampu menyelesaikan semua problematika yang dihadapi selama menjalankan tugasnya di lembaga tempat bekerja.
E. Perilaku Organisasi Dan Mutu STAIN Kudus
Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan daya saing dan efektifitas kinerja baik yang bersifat personal maupun organisasi atau kelembagaan. Dengan kata lain, perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja baik kinerja secara individual, kelompok maupun organisasi76.
Perilaku organisasi menunjukkan bahwa di dalam lingkungan kerja suatu organisasi atau lembaga terdapat keragaman dan perbedaan yang tidak mungkin di hindari. Bahkan suatu perbedaan itu suatu hal yang pasti ada di lingkungan kerja. Setiap organisasi atau lembaga pasti selalu memiliki sumber daya yang berwarna warni dan aneka ragam perbedaan baik dari aspek jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan. Dari aspek pskikologis juga terdapat perbedaan tentang motivasi, orientasi kerja (tujuan), cara fikir dan cara pandang terhadap makna dan hasil suatu pekerjaan.
Perilaku organisasi menandakan bahwa filosofi lautan/samudera menjadi kenyataan karena memiliki filosofi yang sesuai dengan laut yang didalamnya juga beraneka ragam he
76Stephen P Robbins dan Timothy A Judge (2008), Perilaku Organisasi : Orga-nization Behavior, Penerbit salemba Empat, Jakarta.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut118 |
wan atau binatang lautan.
Perilaku organisasi menjadi penting dipelajari dan diaplikasikan oleh setiap pemimpin karena perilaku organisasi merupakan cara untuk mengetahui secara detail atau rinci karakteristik sikap dan perilaku masing masing individu, karakteristik bagaimana individu melakukan komunikasi dengan lainnya dan juga bagaimana individu melakukan respons terhadap lembaga atau organisasi.
Studi terhadap perilaku menjadi sangat penting dalam konteks manajemen modern karena pengetahuan secara mendetail tentang persoalan sikap kepribadian dan perilaku akan sangat menentukan keberhasilan seorang manajer dan juga seorang pemimpin perusahaan atau lembaga.
Pentingnya seorang manajer atau pemimpin memiliki ketrampilan manajemen perilaku organisasi didasarkan asumsi bahwa setiap manajemen harus memiliki beberapa keahlian (skills) setidaknya dalam tiga hal77, yaitu :
1. Keahlian tehnis yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan dan keahlian khusus. Pengetahuan dan ketrampilan khusus ini menyangkut hal hal tehnis dalam pekerjaan dan juga hal hal tehnis yang berkaitan dengan persoalan manusia.
2. Keahlian Personal yaitu kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi orang lain baik secaar individu maupun kelompok
3. Keahlian Konseptual yaitu kemampuan mental untuk mengenal dan mendiagnosis situasi situasi yang rumit.
Keberhasilan tentang perilaku organisasi tidak bisa hanya ditentukan oleh satu disiplin saja melainkan harus di dukung juga oleh beberapa disiplin ilmu pengetahuan yang lain. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup perilaku organisasi sangat kompleks dan menyangkut berbagai situasi dan karakter. Disiplin ilmu yang mendukung terapainya perilaku organisasi adalah imu psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antro
77Ibid , hal: 89
| 119Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
pologi dan ilmu ilmu keislaman.
Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau berusaha mengukur, menjelaskan dan mengubah perilaku seseorang atau mahluk lainnya termasuk hewan atau binatang, sehingga ada juga psikologi hewan, psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi hukum.
Ilmu psikologi sosial adalah ilmu yang berusaha memadukan konsep yang berasal dari psikologi dan sosiologi serta fokus pengaruh seseorang terhadap lainnya. Artinya psikologi sosial lebih menitik beratkan bagaimana mengetahui atau mengukur kualitas jaringan atau kerjasama hubungan antara satu dengan lainnya. Dengan kata lain untukmengetahui sejauhmana kualitas respon seseorang terhadap apa yang datang kepada dirinya.
Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari atau mengetahui aktivitas manusia kepada lingkungan disekitarnya dan juga kultur atau budaya yang dimiliki. Ilmu sosiologi menekankan bagaaimana manusia memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengetahui secara detail bagaimana seharusnya berbuat atau bertindak kepada lingkungan dan tradisi yang ada. Manusia ayang selalu mengetahui dan memahami serta menghargai tradisi atau budaya yang ada di dalam kehidupan dirinya adalah memiliki penegetahuan secaar utuh tentang sosiologi, sebaliknya jika ada seseorang yang tidak mau peduli kepada tradisi dan budaya kehidupannya maka dikategorikan tidaka memiliki pengetahuan dana pemahaman tentang ilmu sosiologi.
Ilmu antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang apa itu manusia dan beberapa aktivitas yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari. Ilmu antropologi di sebut juga dengan ilmu studi kemasyarakatan, karena obyek kajian menyangkut persoalan persoalan yang berkaitan de ngan mengurai simbol simbol yang ada di tengah tengah masyarakat dan mengurai mengapa manusia melakukan aktivitas seperti yang telah dilakukan.
Perilaku organisasi sangat memerlukan ilmu bantu
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut120 |
tersebut, artinya sebagai seorang pemimpin atau manajer harus memiliki pengetahuan dan pemahaman serta ketrampilan tidak hanya bidang manajemen saja tetapi juga harus mengetahui dan memahami wawasan ilmu lainnya. Perilaku organisasi akan mengurai, menjelaskan, menilai dan memberi solusi tentang apa yang dialami setiap manusia dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia baik untuk dirinya, orang lain dan juga untuk lembaga atau organisasi.
Perilaku organisasi STAIN Kudus harus di ketahui oleh pimpinan agar pada saat mengambi keputusan organisasi hasilnya efektif dana efisien, tepat guna dan tepat sasaran. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam memiliki problem yang sangat luas dan menuntut seorang pemimpin harus cekatan dan terampil menyelesaikan atau mengurai permasalah yang ada. Keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan akan mudah dilakukan jika mengetahui secara detail apa, siapa dan seperti apa karakter, sikat dan perilaku masing masing orang atau masing masing personal yang ada di lembaga STAIN Kudus.
Karakteristik di awali dari karakteristik lembaga atau organisasi STAIN Kudus. Secara akademik STAIN Kudus memiliki tugas dan tanggung jawab mengembangkan akademik dalam artian menjelaskan, menemukan, menganalisis dan mengevaluasi ilmu penegtahuan melalui cara cara atau kaidah ilmiah dan juga dipublikasikan di media ilmiah seperti jurnal dan buku. Selain tugas akademik, STAIN Kudus juga memiliki tugas dan tanggung jawab dakwah Islam yaitu memberikan informasi atau memberi pemahaman tentang Islam kepada masyarakat luas.
Terdapat perbedaan yang signifikan, dalam tugas dan tanggung jawab STAIN Kudus sebagai pengembangan Akademik (keilmuan) dan dakwah Islamiyah. Pengembangan akademik (keilmuan) jenjang Sarjana (S1) memiliki 4 (empat) ciri utama dan untuk program pascasarjana (S2) memiliki 3 ciri utama78. Ciri utama progam Sarjana (S1) adalah sebagai berikut:
78Rumusan keilmuan masing masing jenjang diatur dalam kreteria Kuriku
| 121Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Pertama, mengaplikasikan bidang keahlian dengan memanfaatkan teknologi informasi serta memiliki kemampuan melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Keilmuan yang dimiliki tidak cukup hanya dihafal tetapi harus diaplikasikan kedalam kehidupan sosial. Aplikasi ilmu juga harus di dukung dengan teknologi informasi sehingga ilmu yang dimiliki mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Hal penting dari keilmuan yang dimiliki dari STAIN Kudus harus memiliki daya adaptatif yang tinggi, yaitu lulusan dan berikut ilmunya harus memiliki kemampuan melakukan menyesuaian dengan lingkungannya masing masing.
Kedua, mampu menguasai konsep dan teori sesuai bidang keilmuannya sehingga mampu menyelesaikan problem secara prosedural. Keilmuan yang di kembangkan tidak hanya diaplikasikan tetapi keilmuan yang dimiliki haarus mampu menjadi landasan untuk menyelesaikan persoalan secara sistematis atau prosedural.
Ketiga, mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data yang akurat sehingga memiliki jiwa kemandirian baik secara pribadi maupun kelompok. Keilmuan yang dikembangkan oleh STAIN Kudus harus selalu akurat, valid dan reliabel karena keilmuan itu akan dijadikan bahan untuk menyelesaikan semua problem yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga masyarakat atau orang lain.
Keempat, bertanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pekerjaan tertentu. Keilmuan atau profil yang bertanggung jawab adalah yang memiliki konsistensi atas sikap dan perilaku. Konsistensi dapat dilihat dari aspek norma dan substantif. Konsistensi secara normatif berarti ada kesesuaian dengan norma yang telah
lum berdasarkan Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI), dimana jenjang sarjana pada level 6 (enam) sedangkan jenjang pascasarjana (S2) pada level 8 (delapan) dengan beberapa kreteria yang telah ditentukan. Keempat ciri utama keilmuan dan profil lulusan jenjang Sarjana (S1) bersifat komprehensif yang bermakna satu dengan lainnya harus selalu saling terkait walaupun tercapainya tidak bersifat penjenjangan dalam artian keberhaislan kreteria pertama tidak harus menjadi landasan untuk mencapai kreteria kedua, dan kreteria kedua bukan berarti keberhasilan dari kreteria pertama dan seterusnya.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut122 |
ditentukan, sedangkan konsistensi secara substantive adalah ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan yang dilakukan.
Sedangkan kreteria keilmuan dan profil pascasarjaan (S2) ditandai dengan tiga cirri utama sebagai berikut:
Pertama, memiliki kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan informasi melalui research (penelitian)79. Artinya apa yang di lakukan atau dikembangkan serta yang ditemukan adalah informasi yang diperoleh melalui proses penelitian, tidak hanya common sense.
Kedua, mampu menyelesaikan persoalan dalam dirinya dan orang lain (masyarakat) dengan pendekatan interdisiplin80 (antar disiplin ilmu pengetahuan). Hal ini didasarkan asumsi bahwa semua problem yang terjadi dalam kehidupan selalu menyangkut berbagai aspek keilmuan atau biasa disebut kompleks. Tidak mungkin satu persoalan hanya satu dimensi keilmuan, karena permasalahan sosial bersifat kompleks.
Ketiga, memperoleh pengakuan baik ditingkat lokal, nasional dan internasional. Pengakuan akan dapat dimiliki jika memiliki kemampuan dan ketrampilan yang utuh dan optimal. Artinya keilmuan dan ketrampilan yang dimiliki benar benar optimal dalam bidangnya masing masing dengan dilandasi wawasan lintas sektor.
Berdasarkan rumusan tersebut, pengembangan keilmu an memiliki standard atau kriteria yang jelas dan terukur. Oleh sebaba itu dalam pengemebangan keilmuan harus didasarkan standard keilmuan yang telah dirumuskan. Pemim
pin atau manajer perguruan tinggi (STAIN Kudus) haarus me79Penelitian tidak selalu dilakukan dengan cara prosedur penelitian ilmiah
seperti menulis skripsi, tesis dan desertasi. Penelitian di sini dimaksudkan proses yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah ilmiah minimal : Rasional, Obyektif dan empiris. Rasional adalah informasi ilmu pengetahuan dapat diterima menurut logika mayoritas manusia. Obyektif artinya informasi keilmuan benar benar berdasarkan kebenaran atau fakta. Dan empiris adalah informasi keilmuan benar benar sesuai dengan peristiwa yang terjadi ditengah tengah masyarakat.
80Hal ini relevan dengan karakteristik ilmu PTAI yang memiliki karakter lintas disiplin atau interdisiplin. Ilmu yang dikembangkan di PTAI selalu memerlukan dukungan dari ilmu lainnya, ilmu agama seperti fiqh, tafsir, hadis, aqidah ahlaq tidak akan bisa lepas dari ilmu lainnya seperti psikologi, sosiologi, antropologi, IPA dll.
| 123Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
ngetahui secara detal karakter dan perkembangan keilmuan yang ada di dalam wacara keilmuan akademik.
Sedangkan tanggung jawab dakwah Islamiyah dapat dipahami suatu proses memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan khsususnya umat Islam tentang cara mengetahui, memahami dan mengamalkan nilai nilai agama Islam. Dakwah Islamiyah memiliki target semua umat Islam hatus memiliki kesadaran yang utuh tentang apa itu agama Islam dana bagaimana mengamalkan nilai nilai agama yang diyakini. Dakwah Islamiyah belum ada kreteria yang jelas tentang apa dan bagaimana yang dilakukan. Oleh sebab itu sebagai pimpinan perguruan tinggi (STAIN Kudus) harus mampu merumuskan sendiri kreteria dakwah Islamiyah yang efektif dan efisien dalam mengembangkan dan menyebarkan ajaran Islam. Kreteria umum dalam dakwah Islamiyah adalah dakwah Islamiyah yang dilakukan harus sesuai dengan konteks bangsa Indonesia81.
Inilah karakteristik dalam pengembangan ilmu dan dakwah Islamiyah yang dimiliki perguruan tinggi termasuk STAIN Kudus. Setiap pemimpin atau pengelola STAIN Kudus harus mengetahui secara detail tentang karakteristik tersebut sehingga tidak ada salah langkah dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan kampus di masa mendatang.
Perilaku organisasi juga dimaksudkan mengetahui tentang karakteristik masing masing staf (manusia) yang ada di lembaga atau organisasi. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
81Dakwah bagi masyarakat Indonesia harus mengacu kepada sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Ada tiga teori yang berbicara tentang masuknya Islam ke Indonesia. Pertama, Teori Arab Saudi yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abat ke 7 M dan dilakukan dengan tiga cara yaitu perdamaian, perdagangan, dan pernikahan. Kedua, Teori Gujarat mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abat ke 11 dan dilakukan dengan cara damai, perdagangan dan pernikahan. Ketiga, teori Iran mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abat ke 13 dan dilakukan dengan tiga cara: Perdamaian, pernikahan dan perdagangan. Ketiga teori tidak ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan kekerasan. Dakwah Islamiyah di Indonesia harus dilakukan dengan cara santun, damai, demokrasi, toleransi dana menguatkan sistem negara berdasarkan Pancasila dan NKR, bukan sebaliknya.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut124 |
yang bervariasi baik dalam hal latar belakang keilmuan, latar belakang sosial, latar belakang ideology organisasi dan bahkan latar belakang madzhab yang dianut untuk menjalankan nilai nilai atau norma agama.
Jika dilihat dari tipologi personal atau pribadi dapat diketahui 4 (empat) tipologi manusia yaitu : Pertama, orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir positif (tinggi) dan komitmen atau kesediaan untuk keberja juga positif (tinggi). Tipologi orang ini disebut Profesional. Kedua, Orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir positif (tinggi) tetapi komitmen atau kesediaan beekrja negative (rendah). Tipologi orang ini disebut : Kritikus. Ketiga, Orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir negatif (rendah) tetapi memiliki komitmen atau kesediaan beekrja tinggi. Tipologi orang ini disebut : Pekerja. Keempat, orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir negatif (rendah) dan memiliki komitmen atau kesediaan bekerja juga negatif (rendah). Tipologi orang ini disebut : Acuh Tak Acuh.
Dilihat dari perspektif hukum Islam82, manusia memiliki 5 (lima) karakter antara lain: Pertama, manusia Wajib yaitu jika kehadirannya selalu menyelesaikan masalah. Artinya setiap manusia datang semua persoalan atau problem dapat diselesaikan, sebaliknya jika mereka tidak ada maka persoalan makin bertamabah dan tidak bisa diselesaikan. Manusia wajib adalah kehadirannya sangat di inginkan dan ketidak hadirannya tidak diinginkan. Jika tidak hadir akan menyebabkan orang lain menderita atau memiliki beban.
Kedua, manusia Sunah yaitu manusia yang memiliki karakter menjadikan semua persoalan menjadi nyaman. Setiap kali mereka datang suasana atau persoalan menjadi nyaman dan jelas. Kehadirannya orang Sunah dapat menjelaskan dan mengurai masalah walaupun kadang kadang belum tentu dapat diselesikan secara tuntas. Setiap mereka ada suasana
82Ilmu Fiqh (hukum Islam) tidak boleh hanya dijadikan inspirasi untuk mengetahui status hukum tentang boleh atau tidak boleh yang berimplikasi kepada dosa dan pahala dengan hasil akhir surga atau neraka. Ilmu Fiqh harus bisa dijadikan inspirasi untuk melahirkan kepribadian manusia yang ideal,
| 125Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
menjadi nyaman dan indah tetapi jika mereka tidak datang suasana menjadi kurang nyaman. Manusia Sunah kehadirannya di harapkan dan kepergiannya di sesalkan.
Ketiga, manusia makruh adalah manusia yang sering menciptakan kegadauan atau gangguan. Artinya jika mereka datang, justru menambah beban orang lain, sebaliknya jika mereka tidak ada beban bagi orang lain atau organisasi tidak bertambah. Orang Makruh kehadirannya tidak diharapkan justru kedatangannya di sesalkan.
Keempat, manusia Mubah yaitu manusia yang tidak diperhitungkan atas kehadiran dan ketidak hadirannya. Artinya mereka datang juga tidak akan berpengaruh kepada organisasi/lembaga, sebaliknya mereka tidak datang juga tidak berpengaruh apa apa kepada oraganisasi/lembaga. Orang Mubah kehadiran dan ketidak hadirannya tidak diharapkan dan juga tidak disesalkan.
Kelima, manusia haram adalah manusia yang setiap kali ada selalu menambah pertengkaran atau perselisihan karena suasana menjadi panas dan konflik. Sebaliknya jika mereka tidak ada, suasana menjadi indah dan tanpa konflik. Manusia haram setiap ucapan, sikap dan tindakan selalu menyakitkan atau menyinggung orang lain. Orang tipologi haram kehadi rannya tidak diinginkan dan ketidakhadirannya sangat ditunggu tunggu. Artinya orang haram tidak boleh hadir dalam setiap kegiatan.
Dilihat dari perspektif ilmu nahwu sharaf83, manusia juga memikliki beberapa tipologi, sebagai berikut: Pertama, Manusia Fiil yaitu manusia yang selalu memiliki pekerjaan atau kesibukan yang jelas. Dimanapun berada manusai ini selalu memiliki fungsi atau peran yang jelas untuk menfaat bagi dirinya dan orang lain.
83Ilmu nahwu Sharaf tidak cukup hanya dijadikan sebagai ilmu alat untuk mengetahui dan memahami tata cara berbahasa Arab. Ilmu di dunai ini termasuk ilmu nahwu memiliki makna yang harus di ketahui dan dijadikan inspirasi dalam membangun kepribadian manusia. Ilmu nahwu akan lebih bermakna jika dijadikan bahan renungan dan refleksi dan sekaligus inspirasi untuk membangun karakter atau kepribadian manusia.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut126 |
Kedua, Manusia Fail yaitu orang yang rajin dan kreatif jika diberi tugas dan tanggung jawab. Mereka selalu amanah jika diberi tugas mulai dari tugas yang dianggap kecil atau sepele sampai tugas yang dianggap besar atau berat. Artinya setiap kali di beri tugas dan tanggung jawab tidak pernah mengecewakan orang yang memberi amanah.
Ketiga, Manusia Mubtada. Dalam ilmu nahwu mubtada posisinya selalu di depan atau awal kalimat. Orang yang ber karakter mubtada adalah orang yang memiliki keinginan dan kemampuan memposiskan sebagai contoh bagi orang lain. Manusia Mubtada selalu memberi inspirasi kepada orang lain untuk melakukan hal hal yang positif, manausia mubtada selau menajdi panutan atau pemimpin bagi orang lain dan kepemimpinannya selalu dikehendaki orang lain.
Keempat, manusia Khabar yaitu manusia yang setiap saat memiliki kesadaran untuk menerima, mengembangkan informasi yang akurat untuk pengembangan kepribadainnya. Manusia Khabar adalah yang selalu hadir dengan informasi yang menarik bagi orang lain.
Pengetahuan tentang karakter atau tipologi manusia yang nota benenya bagian dari perilaku organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dalam proses dan hasil, kualitas pribadi ataupun lembaga. Perilaku organisasi STAIN Kudus diharapkan untuk meningkatkan kualitas (mutu) baik yang bersifat personal maupun kelembagaan sehingga dapat dicapai tujuan yang telah ditetapkan. Mutu di STAIN Kudus dilakukan dengan beberapa langkah kebijakan yang terdiri dari kebijakan mutu, standar mutu dan prosedur mutu yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika STAIN Kudus atas dorongan pemimpin atau ketua STAIN Kudus. Oleh sebab itu ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen perilaku organisasi dan juga mampu menyusun konsep dan aplikasi mutu kelembagaan84.
84Dokumen laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 20132017 dan dokumen borang akreditasi STAIN Kudus.
| 127Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
1. Kebijakan MutuSTAIN Kudus sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri mempunyai komitmen dan konsisten untuk memberikan layanan yang dapat memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan dari stakeholder. STAIN Kudus juga secara aktif meningkatkan kualitas melalui program yang memungkinkan setiap civitas akademika untuk menjalankan tugas mereka dengan benar setiap saat. Sistem manajemen mutu STAIN Kudus dirancang untuk menjamin pemeliharaan kualitas produk melalui evaluasi, inspeksi, dan verifikasi proses pada semua tahap.
2. Unit Pelaksana Penjaminan MutuUnit pelaksana penjaminan mutu secara institusi di
bawah tanggung jawab STAIN Kudus. Pelaksana teknisnya diserahkan kepada Pusat Penjaminan Mutu (P2M) STAIN Kudus. Secara organisatoris, P2M diberi kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan monitoring mutu di lingkungan STAIN Kudus. Dalam melaksanakan tugasnya, P2M berkoordinasi dengan Wakil Ketua I.
P2M, dalam menjalankan tugasnya, membentuk komisi yang akan melaksanakan penjaminan mutu di unit atau pusat, yang disebut dengan gugus penjaminan mutu. Karena keterbatasan personal, maka pelaksana gugus penjaminan mutu meminjam personal yang sudah ada di masingmasing unit atau pusat tersebut.
3. Standar MutuDokumen mutu disusun dan dikendalikan oleh
Pusat Penjaminan Mutu (P2M), sehingga semua elemen, mulai tingkat institusi maupun tingkat yang paling bawah yaitu program studi dan unit dalam melaksanakan kegiatan akademik, mengunakan standar dokumen yang sama. Semua dokumen disusun secara demokratis karena dalam perumusannya melibatkan semua perwakilan program studi, sehingga dokumen sudah mengakomodasi kebutuhan masingmasing program studi. Dokumen disusun berdasarkan semangat visi dan misi STAIN Kudus, baik itu mu
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut128 |
lai dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran dan Rencana Mutu, Standar Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, dan Formulir Mutu.
Mapping proses yang dijalankan STAIN Kudus dirumuskan secara komprehensif mulai dari VisiMisi STAIN Kudus kemudian diterjemahkan dalam aktivitas bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta didukung oleh supporting system pendidikan, baik itu bidang kemahasiswaan, keuangan, sarana prasarana, kerjasama, kepegawaian, dan yang cukup penting adalah bidang sistem informasi. Karena ke depan semua pelaksanaan penjaminan mutu harapannya secara integrasi dikembangkan melalui sistem informasi manajemen.
4. Prosedur mutu, meliputi :a. Standar Akademikb. Peraturan Akademik Bidang Pendidikan dan Pengaja
ran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakatc. Kebijakan Akademikd. Manual Mutu Akademike. Panduan Akademikf. Manual Prosedur Pengembangan Kurikulum Silabi dan
SAPg. Manual Prosedur Penentuan Pembimbing Akademik
dan Pembimbinganh. Manual Prosedur Tracer Studii. Manual Prosedur Kebebasan Akademik
5. Sedangkan tentang SOP yang diberlakukan, sebagai berikut :a. SOP Penjaminan Mutu di Tingkat STAIN Kudusb. SOP Penilaian Kinerjac. SOP Pembinaan SDMd. SOP Penelitian bagi Dosene. SOP Pengabdian Masyarakat
| 129Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
f. SOP Penghargaan kepada Tenaga Pendidik dan tenaga Kependidikan
g. SOP Penghargaan kepada Mahasiswah. SOP Penulisan Skripsi dan Tesisi. SOP Praktik Profesi Lapangan (PPL)j. SOP Kuliah Kerja Nyata (KKN)k. SOP Penerimaan Calon Mahasiswa Barul. SOP Bimbingan dan Ujian Skripsim. SOP Penjaminan Mutu Internaln. SOP Pembelajarano. SOP Diskusi/Seminar/ Pelatihan/ Workshopp. SOP Pembinaan Kemahasiswaanq. SOP Jaringan Kerjasama
Prosedur dan SOP ini digunakan sebagai pijakan atau landasan untuk melaksanakan program kegiatan bagi civitas akademika STAIN Kudus. SOP masih perlu didukung dengan beberapa kode etik agar kinerja tenaga pendidik dan kependidikan benar benar sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan STAIN Kudus. Selain SOP, STAIN Kudus juga memiliki beberapa kode etik yang harus dijadikan sarana mewujudkan etika dalam bekerja dan pengembangan ilmu di STAIN Kudus.
Perilaku organisasi tidak hanya mengetahui perilaku atau karakter masing masing individual, melainkan juga mengetahui iklim komunikasi sosial dan iklim kelembagaan. Perilaku organisais dapat dilihat dari gambar di bawah ini85:
85Gambar itu menunjukkan bahwa Perilaku Organisasi adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya agar mutu baik input, proses dan output dapat dicapai secara optimal.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut130 |
Tingkat Individual
Tingkat Kelompok
Tingkat Organisasi
• Motivasi, cara fikir• Orientasi kerja
• cara Komunikasi • Hubungan antar
individu
• Sistem /aturan• Cara kepemimpinan
Setiap individu dalam suatu organisasi menentukan kualitas kerja kelompok dan organisasi atau lembaga. Pemimpin yang baik harus dengan teliti mengetahui karakteristik setiap individunya sehingga akan tepay untuk melakukan pembinaan agar tercapai kinerja sesuai yang diharapkan. Jika perilaku individunya baik, memiliki peluang besar menyebabkan kualitas hubungan sosial atau perilaku kelompok. Sehingga pada akhirnya menyebabkan kualitas secara organisasi atau lembaga.
Ketua atau pemimpin STAIN Kudus di masa depan, harus mampu mengetahui dan sekaligus member motivasi atau membina masing masing individu baik tenaga pendidik (dosen) maupun tenaga kependidikan (selain dosen) sehingga akan terwujud komunikasi atau iklim sosial yang baik yang akhirnya visi dan misi serta program kerja yang dirumuskan oleh ketua STAIN Kudus bisa tercapai.
| 131Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB VFILOSOFI LAUT DALAM KEPEMIMPINAN
STAIN KUDUS
Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap pemim pin pasti akan di mintai pertanggung jawabannya atas apa yang telah dipimpinya. Mu
lai pemimpin tingkat terendah sampai pemimpin paling atas tidak akan lepas dari pertanggung jawaban baik didunia sampai besok di akherat nanti. Secara umum pemimpin dikategorikan dalam tiga hal yaitu Pemimpin Formal86, Non Formal87 dan Informal88, dimana semua jenis pemimpin juga selalu dimintai bertanggung jawabnya. Sebelum di mintai pertanggung jawabnya, pemimpin juga di harus memiliki visi atau arah kemana mau membawa lembaga atau organisasi yang dipimpin. Visi yang baik adalah yang memiliki landasan atau filosofi sehingga visi dan program kebijakannya menjadi mudah dicapai dan mudah juga di evaluasi atau diukur tingkat keberhasilannya.
Pemimpin yang akan membawa perkembangan dan kemajuan STAIN Kudus dituntut memiliki landasan visi dan misi yang cocok dengan sifat atau karakter STAIN Kudus sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi berbasis ilmu
86Kepemimpinan yang ada dilembaga formal memiliki aturan regulasi yang jelas, semua tata kerjanya atau tata kelola lembaga sudah jelas. Seperti di sekolah, kampus termasuk STAIN Kudus, di perusahaan milik negara ataupun milik swasta.
87Kepemimpinan yang ada di organisasi sosial keagamaan seperti organisasi sosial dan organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhamamdiyah, Organisasi kepemudaan, Organisasi Kemahasiswaan dan juga pondok pesantren dan jam’iyyah sosial dan pengajian yang ada di masyarakat.
88Kepemimpinan di dalam konteks keluarga yaitu bagaimana membimbing dan mendidik keluarganya sehingga tercipta kreteria keluarga yang sakinah, mawadah warrahmah.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut132 |
keIslaman. Filosofi laut menjadi sangat relevan dijadikan landasan filosofi dalam mengembangkan kualitas STAIN Kudus di masa mendatang yang tantangan dan problemnya semakin komplek yang menuntut kecerdasan sang “nahkoda” STAIN Kudus.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, STAIN Kudus memiliki beberapa problem sebagai berikut:
Pertama, problem kultural yaitu cara fikir atau cara pandang terhadap STAIN Kudus yang sempit dan klasik. Artinya masih banyak elemen masyarakat yang memiliki cara fikir atau cara pandang hanya sekedar lembaga yang mengajarkan baca tulis al Qur’an, lembaga yang mendidik hanya masalah masalah normatif keagamaan yang ujung ujungnya ibadah dan kehidupan akherat. Lembaga yang hanya mencetak lulusan yang pandai membaca alqur’an, sebagai mubaligh atau kiai, pembicara di forum forum pengajian. Lembaga yang melahirkan lulusan yang bekerja di sektor lembaga keagamaan seperti kantor kementerian agama (kemenag). Bahkan tidak sedikit yang memiliki pemahaman bahwa belajar di STAIN Kudus lebih banyak ibadah yang tidak perlu dengan biaya yang mahal atau tinggi.
Kedua, Problem sosial yaitu akibat dari cara fikir nomor satu, maka akhirnya lulusan atau siapapun yang bekerja di lembaga pendidikan Islam seperti STAIN Kudus diposisikan pada level nomor kedua (second class). Personal di lembaga pendidikan Islam seperti STAIN Kudus dipandang sebelah mata, disepelekan sehingga kurang menjadi perhatian atau menjadi pusat perhitungan oleh elemen lain diluar pendidikan Islam atau diluar STAIN Kudus.
Ketiga, Problem akademik/keilmuan yaitu sampai sekarang STAIN Kudus dihadapkan dengan perdebatan tentang issu issu dikhtomi ilmu pengetahuan89 dimana masih selalu diperdebatkan semua produk yang dihasilkan dari STAIN Ku
89Tokoh atau pemikir Islam yang pantas disebut tokoh dikhotomi adalah Islamil Raji Al Faruqi di Jaffa Palestina 12 januari 1921 yang memiliki konsep atau teori “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”.
| 133Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dus tentang apakah sudah sesuai dengan Islam atau belum/tidak. Berbicara tentang pendidikan maka perdebatannya apakah ini pendidikan Islam atau pendidikan barat, berbicara ekonomi juga masih diperdebatkan apakah sudah ekonomi sesuai syariat Islam atau masih seperti ekonomi barat (liberal).
Model atau pendekatan kepemimpinan berdasarkan filosofi laut secara umum diambil nilai nilai umum dari laut sebagai berikut: Pertama, nilai keihlasan yang diambil dari nilai bahwa laut selalu membasahi setiap orang yang dekat dengan laut tanpa harus diminta atau diharapkan. Setiap orang yang meminta atau tidak jika dekat dengan laut pasti akan basah. Pemberian air kepada setiap orang yang mendekat dengan laut dapat dianggap sebagai bagian dari keihlasan. Pemimpn jika memberi sesuatu harus tidak pernah pamrih diminta atau tidak diminta seorang pemimpin harus selalu memberi.
Kedua, Nilai tidak pernah putus asa atau konsisten diambil dari fenomena ombak yang tidak pernah berhenti mengarah ke tepi laut diwaktu siang dan malam. Ombah laut tidak mengenal waktu, kapan saja, dalam bentuk apapun juga. Fenomena itu dapat dijadikan inspirasi seorang pemimpin tidak boleh putus asa melakukan tindakan untuk membimbing, membina kepada siapapun. Tidak mudah berhenti gara gara ada masalah yang kecil atau sepele. Sebesar apapun masalah harus dihadapi dengan serius dan ulet sehingga akan memiliki solusi yang ideal. Pemimpin harus selalu konsisten antara rumusan keputusan rapat dan tindakan atau program yang dirumuskan.
Ketiga, Nilai Kesetiaan dapat diambil dari fenomena laut memiliki ombak yang tidak pernah membasahi selain bibir pantai. Laut tidak pernah mau mengganggu selain pinggir laut atau pantai. Hal ini bisa dianggap sebagai bentuk kesetiaan. Oleh sebab itu pemimpin yang baik yang setiap de ngan bawahannya dan juga setiap kepada program program yang telah ditetapkan. Pemimpin harus setiap menjalankan apa yang telah dirumuskan.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut134 |
A. Kepemimpinan Yang efektifFilosofi Laut dalam proses kepemimpinan dimaksud
kan untuk menghasilkan kepemimpinan yang efektif dan efisien yaitu proses kepemimpinan yang mampu menghasilkan se suatu yang bermanfaat bagi lembaga dan pihak pihak lain dan dilaksanakan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan dengan tetap berpegang kepada regulasi yang ada. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan dikatakan efektif jika proses kepemimpinan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat atau bernilai positif bagi lembaga sendiri ataupun bagi pengguna (stakeholders). Kepemimpinan di katakan efisien jika proses kepemimpinan dilakukan dengan suasana yang aman, nyaman dan mendukung terlaksanakanya kinerja yang tinggi.
Gary Yukl90 menjelaskan setidaknya ada tiga ciri yang dapat dikategorikan sebagai Kepemimpinan yang efektif yaitu;
Pertama, Beorientasi tugas. Pemimpin yang efektif tidak akan mengulang pekerjaan yang sama dengan bawahannya, melainkan yang mengkordinasikan dan memberikan inspirasi kepada bawahan sehingga bawahan benar benar memiliki kinerja yang baik untuk menjalankan tugas yang diberikan. Pemimpin dikatakan efektif jika mampu bertindak sebagai contoh yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya kepada semua bawahan.
Kedua, Berorientasi kepada hubungan. Pemimpin dikatakan efektif jika mampu menjadi mediator atau perantara sesama bawahannya sehingga di antara bawahan mampu bekerjasama secara optimal yang akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin dalam konteks ini harus bertindak sebagai penengah atau ibarat sebagai hakim yang adil kepada semua bawahannya. Pemimpin yang efektif dalam ciri ini, tidak boleh melakukan diskriminasi kepada semua bawahannya.
90Gary Yukl (2007), Kepemimpinan Dalam Organisasi (edisi kelima), terj, Judul asli “Leadership In Organization”, State University of New York at Albany, Alih bahasa Budi Supriyanto, Penerbit. PT Indeks, Jakarta.
| 135Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Ketiga, Memiliki sifat partisipatif. Pemimpin dikatakan efektif jika sering memberikan masukan atau informasi kepada bawahan tentang kekurangannya sehingga bawahannya segera melakukan perbaikan dan tidak ada pengulangan terhadap kesalahan yang dilakukan walaupun kesalahan sekecil apapun.
Filosofi Laut dalam kepemimpinan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisensi proses kepemimpinan yang dilaksanakan Ketua STAIN Kudus di masa yang akan datang. Dengan 8 (delapan) sifat laut yang dipaparkan di bab sebelumnya akan dapat menjadi “lokomotif” dan “daya dobrak” untuk mempercepat laju perkembangan STAIN Kudus yang secara fisik dan kuantitatif sudah tidak layak dalam posisi sebagai sekolah tinggi dan sudah seharusnya menjadi IAIN bahkan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Laut yang jelas menjadi sumber kehidupan manusia di dunia tanpa melihat jenis kelamin, asal usul agama, suku, ras, dan kelompok sangat tepat juga dijadikan inspirasi dalam memimpin perguruan tinggi agama seperti STAIN Kudus. Ada kesamaan antara STAIN Kudus dengan sifat yang dimiliki laut, antara lain:
Pertama, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Islam selalu berkomitmen untuk mentaati semua aturan dan regulasi yang ada. Karena dengan taat dan patuh kepada regulasi akan mempermudah dan mempercepat tercapainya tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain, ketertiban terhadap ketentuan menjadi pegangan utama bagi STAIN Kudus. Hal ini sejalan dengan karakter laut dimana siapapun yang akan berlayar di dalam lautan harus mentaati arah atau suasana ombak atau gelombang. Tidak boleh melawan arus ombak atau menentang gelombang. Jika melawan arus gelombang maka akan celaka. Artinya STAIN Kudus dan laut sama sama memiliki komitmen mentaati dan patuh kepada ketentuan. Hanya dengan komitmen seperti itulah akan melahirkan STAIN Kudus sebagai kamus yang bermutu.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut136 |
Kedua, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Islam negeri harus mengajarkan atau mendidik mahasiswa memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas menyangkut berbagai aspek kehidupan dan juga harus mendalam dalam artian benar benar kompetensi dibidangnya. Hal ini sesuai dengan sifat laut yang sangat luas dan memiliki air yang sangat dalam. Kedalaman air laut dan luasnya wilayah lautan sama dengan fungsi STAIN Kudus yang harus mengajarkan dan mengembangkan berbagai ilmu keagamaan sampai memiliki kompetensi ilmu yang tepat dan dapat dijadikan sarana untuk menjalani kehidupan dilapangan pekerjaan.
Ketiga, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi aga ma Islam negeri selalu memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan perubahan atau inovasi secara terus menerus tanpa henti sedetikpun. Perubahan atau inovasi dalam bidang ilmu aga ma dan dakwah Islam tidak boleh berhenti dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus. Sema ngat atau komitmen selalu melakukan perubahan sama dengan tidak pernah berhentinya laut melakukan gerakan berupaa gelombang mulai dari gelombang kecil sampai gelombang besar. Laut tidak akan pernah mau berhenti dari gerakan air atau gelombang walau pagi, siang, sore dan malam hari. Tidak peduli panas hujan, angin atau berawan, gelombang ombak lauta tidak pernah bisa berhenti.
Keempat, STAIN Kudus memiliki mahasiswa, karyawan dan dosen yang memiliki perbedaan dari aspek jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, latar belakang ekonomi dan latar belakang sosial. Bahkan juga berbeda dari cara fikir terhadap nilai nilai keagamaan. STAIN Kudus sebagai kampus tidak mungkin menghindari keanekaragaman yang ada. Hal ini sesuai dengan realitas laut yang isinya terdiri dari berbagai jenis hewan yang berbeda beda dari aspek ukuran, karakter dan lain sebagainya. Laut tidak bisa menolak keanekaragaman yang ada di dalam isinya, begitu juga STAIN Kudus tidak mung kin bisa menolak keanekaragaman penghuninya baik mahasiswa, karyawan ataupun dosen.
| 137Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Kelima, STAIN Kudus memiliki tujuan mendidik dan membimbing mahasiswa supaya mampu berubah baik kecerdasan intelektualnya (kognitif ), kecerdasan sikap kepribadian (afektif ) dan kecerdasan mekanik (pskimotorik). Artinya target utama STAIN Kudus adalah mewujudkan lulusan yang mampu memberi manfaat untuk dirinya dan orang lain atau masyarakat. Hal ini sesuai dengan sifat laut bahwa apapun yang berasal dari laut, semua isi laut menjadi halal, baik dan dibenarkan oleh agama dan sosial. Sifat halal, baik dan baik identik dengan sikap lulusan yang mampu melahirkan manfaat untuk dirinya dan orang lain. Artinya STAIN Kudus dan laut sama sama memiliki sifat yang sama yaitu sama sama melahirkan kebaikan dan kemanfaatan untuk dirinya dan orang lain. Hanya dengan komitmen seperti itulah STAIN Kudus akan mampu mewujudkan sebagai kampus yang bermanfaat.
Keenam, STAIN Kudus sebagai satu satunya perguruan tinggi agama Islam negeri di wilayah pantura jawa tengah bagian timur selalu berusaha untuk menjadi panutan/contoh, rujukan atau perhatian seluruh masyarakat. Konsekuensinya STAIN Kudus harus ada disetiap kegiatan masyarakat, STAIN Kudus harus hadir disetiap peristiwa yang ada di tengah tengah masyarakat. Hal ini sama dengan sifat yang dimiliki laut bahwa lautan selalu ada di setiap wilayah baik kabupaten/kota, propinsi, negara bahkan benua. Disetiap negara pasti memiliki laut yang menghubungkan antar negara dan benua. Ini menandakan bahwa laut itu mendominasi semua wilayah, artinya laut dan STAIN Kudus memiliki sifat yang sama yaitu menjadi rujukan, perhatian bagi semua masyarakat.
Berdasarkan beberapa sumsi di atas, maka kepemimpinan di STAIN Kudus khususnya untuk pemimpin masa depan akan sangat efektif jika dilandaskan pada filosofi lautan atau samudera.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut138 |
B. Implementasi Filosofi Laut
Sesuai unggulan keilmuan STAIN Kudus yang dikenal dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) bernama Islam transformatif menekankan pada tiga pergeseran yaitu pergeseran dari cara fikir tekstualis menuju cara fikir kontekstualis, pergeseran dari semangat mengoleksi teori menuju semangat untuk mengimplementasikan teori dan pergeseran dari kualitas kesalehan individual menuju kesalehan sosial.
Sesuai rumusan ciri Islam transformatif yang kedua, maka semua teori harus diimplementasikan secara nyata sehingga teori yang dimiliki benar benar memberi manfaat untuk semuanya. Filosofi laut yang digagas ini tidak hanya untuk koleksi melainkan disusun dengan tujuan untuk diaplikasikan kedalam proses kepemimpinan sehingga visi yang masih bersifat teori benar benar menjadi landasan aksi atau implementasi kepemimpinan.
Implementasi filosofi laut dilakukan dengan 3 (tiga) macam yaitu melalui strategi kepemimpinan, melalui Pendekatan kepemimpinan dan melalui metode kepemimpinan.
Strategi secara umum dapat dijabarkan suatu pross atau cara untuk mencapai tujuan dengan memberdayakan semua elemen untuk mencapai tujuan. Strategi menyangkut banyak aspek yang harus disatukan atau diberdayakan. Kepemimpinan yang mendasarkan filosofi laut harus memberdayakan semua elemen untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan91.
STAIN Kudus adalah milik bersama (negara), secara otomatis dikelola dengan kebersamaan baik kebersamaan yang bersifat horisontal (sesama internal STAIN Kudus) mau
91Lihat KH. Timotius (2016), Kepemimpinan dan pengikutnya Teori dan Perkembangannya, Penerbit, ANDI Ofset, Yogyakarta. Didalam pembelajaran active learning dikenal dengan strategi inquiry learning, Discovery Learning. Ada juga strategi PAIKEM yang terdiri dari Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Untuk model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dikenal dengan Strategi Community. Dalam pembelajaarn IPA dikenal dengan Strategi Brbasis Masalah. Dan masih banyak nama strategi pembelajaran yang lain.
| 139Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
pun kebersamaan secara vertikal (hubungan antara STAIN Kudus dengan kemenag Pusat). Kebersamaan yang di bangun tidak atas dasar kebersamaan karena kesamaan kepentingan (politik) melainkan kebersamaan yang berdasar atas norma, sistem, regulasi atau prosedur. Artinya Kebersaman lebih ba nyak didasarkan pertimbanagn rasa kemanusiaan (humanisme), te tapi jika pertimbangan kemanusiaan hanya didasarkan ke samaan kepentingan maka akan melahirkan strategi politik. Oleh sebab itu untuk mengaplikasikan filosofi laut dalam kepemim pinan, maka strategi yang tepat menggunakan strategi “Humanisme Prosedural”. Yaitu dalam membangun STAIN Kudus mutlak perlu dibangun atas dasar kekeluargaan, kebersamaan, pertimbangan kemanusiaan tetapi tidak boleh meninggalkan aturan, norma yang berlaku (prosedur). Inilah yang membedakan strategi kepemimpinan di organisasi politik dengan di organisasi formal milik negara seperti STAIN Kudus.
Delapan sifat yang dimiliki laut akan mampu diraih dan akan mempengaruhi sistem kepemimpinan di STAIN Kudus jika menggunakan strategi Humanis Prosedural. Kebersamaan dengan cara mengakomodir keinginan semua pihak civitas akademiak STAIN Kudus tetapi tetap berlandaskan pada regulasi yang berupa norma, aturan baik yang berlaku tingkat nasional maupun aturan internal STAIN Kudus.
Strategi tanpa didukung dengan pendekatan tidak akan bermakna apa apa. Oleh sebab itu strategi Humanisme Prosedural didukung dengan pendekatan kepemimpinan. Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan landasan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pendekatan masih bersifat teoritis, karena memuat sekumpulan teori atau asumsi yang menjadi dasar melakukan suatu kegiatan92.
92Di dalam pembelajaran dikenal banyak pendekatan. Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kenal dengan pendekatan Rasional, Filosofis, Pembiasaan, Fungsional. Dalam pembelajaran selain PAI dikenal dengan istilah Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Pendekatan Kompetensi, Pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem Instuksional (PPSI), dan pendekatan ketrampilan Proses.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut140 |
Asumsi yang mendasai tercapainya filosofi laut dalam kepemimpinan adalah bahwa suksesnya proses kepemimpinan di STAIN Kudus ditentukan oleh sejauhmana pemimpin tersebut mampu mengintegrasikan semua komponen yang ada di STAIN Kudus menjadi satu pemikiran, satu sikap dan satu tindakan yaitu untuk membesarkan dan mewujudkan STAIN Kudus yang bermutu dan bermanfaat untuk menjadi rujukan umat dalam menyelesaikan persoalan umat Islam. Maka dari itu pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan kepemimpinan berbasis filosofi laut dengan pendekatan Integratif93.
Pendekatan tidak akan efektif jika tidak didukung dengan metode kepemimpinan. Metode lebih praktis atau lebih tehnis jika dibanding dengan pendekatan. Metode adalah cara atau langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Metode akan memuat beberapa langkah tehnis dan lebih operasio nal/ kongkrit. Metode kepemimpinan STAIN Kudus masa depan tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua metode. Melainkan ditentukan oleh metode yang bervariasi tergantung jenis atau sifat materi, sarana dan tujuan yang akan dicapai. 94Maka dari itu metode kepemimpinan akan menggunakan berbagai macam metode yang sesuai dengan situasi kondisi, sesuai jenis program dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai.
93Civitas akademika STAIN Kudus memiliki banyak potensi yang harus disinergikan untuk membangun kekuatan di masa depan. Hal ini juga didasarkan filosif lautan bahwa laut memiliki isi yang beraneka ragam. Keaneka ragaman itu harus di sinergikan agar menjadi kekuatan yang positif untuk mewujudkan visi dan misi STAIN Kudus masa depan.
94Dalam proses pembelajaran di kenal berbagai macam metode seperti, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, demontrasi, bermain peran (role playing), metode uswah dll. Dalam kepemimpinan metode disamakan dengan gaya kepemimpinan, maka ketika berbicara metode berarti sama de ngan gaya kepemimpinan, antara lain otoriter, demokrasi, kharismatik, norma tif, diplomatis. Metode kepemimpinan di STAIN Kudus berbasis filosofi laut akan menggunakan berbagai macam metode yang sesuai dengan arah, tujuan yang ingin dicapai. Hal ini didasarkan asumsi bahwa tidak ada metode yang baik dan tepat, tidak ada metode yang tidak baik dan tidak tepat. Semua metode baik dan semua metode juga tidak baik. Baik buruknya metode ditentukan oleh jenis materi, tujuan, kesiapan denagn staf dan kesesuaian dengan kemampuan pemimpin itu sendiri.
| 141Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Lahir di Kota Ukir dan Kota Bumi Kartini Jepara Jawa Tengah, tepatnya Desa Klepu RT 12/RW 01 Kecamatan Keling. Putra ke 4 (empat) dari Pasangan Bapak H. Abdul Muchith (alm) dan Ibu Hj. Rukati (alm).
Jenjang Pendidikan SD di selesaikan di SD negeri 2 Dela Klepu, kemudian melanjutkan di MTS Sunan Muri Desa Kelet (tetangga desa Klepu). Madrasah Aliyah (MA) diseleasiakn di MA Filial Kendal (sekarang MAN 2 Jepara). Studi jenjang Sarjana (S1) diselesaikan di Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang lulus tahun 1994. Gelar Magister (S2) dalam bidang Administrasi Pendidikan diperoleh dari IKIP (sekarang UPI) Bandung pada tahun 1998. Gelar Doktor bidang Manajemen Pendidikan diperoleh dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) tahun 2011.
Sejak kecil aktif di organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) dimulai dari aktif di IPNU ranting di desa kelahirannya, kemudian dilanjutkan aktif di pengurus Wilayah IPNU JawaTengah pada tahun19941997 dan 19972000. Organisasi intra kampus yang diikuti adalah Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang, dilanjutkan sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang. Organisasi ditingkat Universitas menjabat sebagai Wakil Sekre taris Senat Mahasiswa Unissula.
Organisasi ekstra kampus sebagai Ketua PMII Komisariat Unissula, dilanjutkan Sekretaris PMII Kota Semarang. Dan Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Se Jawa Tengah.
Jabatan dalam organisasi yang masih diikuti adalah (1) Ketua Komisi Dakwah dan Politik MUI Kudus (2) Sekretaris Maje
BIODATA PENULIS
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut142 |
lis Alumni IPNU Jawa Tengah (3) Ketua Umum Ikatan Alumni PMII Unissula semarang (4) ketua umum Ikatan Alumni PMII Kabupaten Kudus. (5) Dewan Pakar Tassamuh Kudus.
Pengalaman berkunjung Keluar Negeri (1) Malaysia tahun 2011 di IIUM (2) Kuwait tahun 2013 di Kuwait University (3) Inggris tahun 2013 di Durham University (4) Belanda, Perancis, Spanyol, Turki di Sakkarya University. (5) Australia tahun 2014, di Malbourne University.
Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan (1) Tahun 2010, Persepsi Pedagang Pasar Kudus terhadap Pembangunan Pasar Mo-deren, sumber daya, sendiri (2) Tahun 2013 Membumikan Islam Sosial Peneliti, sumber daya DIPA STAIN (3) Tahun 2014, Inspiring Teacher, biaya DIPA STAIN (4) Tahun 2015 Kualitas Kepuasan Pe-layanan STAIN Kudus, sumber biaya DIPA STAIN
Pengalaman karya Ilmiah yang dihasilkan dalam bentuk Buku (1) Tahun 2008 Judul Pembelajaran Kontekstual, penerbit Rasail Semarang (2) Tahun 2009 judul Pendidikan Tanpa Kenyataan, penerbit Unnes Press Semarang (3) Tahun 2011 Judul Islam benar Benar Agama Sosial, penerbit Idea Press (4) Tahun 2012 Judul Mod-el Pembinaan Pengawas di Lingkungan Kementerian Agama, penerbit Idea Pres (5) Tahun 2013 Judul Pelajar dalam Bahaya, Penerbit Idea Press Yogyakarta (5) Tahun 2013 : Islam benar Benar Agama Sosial, Idea Press. (6) Proses Finishing berjudul Manajemen Mutu Pendidikan Islam.
Karya ilmiah Jurnal yang dihasilkan (1) Tahun 2016 Judul Radikalisme dalam Dunia Pendidikan, ADDIN Jurnal terakreditasi (2) Tahun 2015 Karakteristik Ilmu Pendidian Islam, Jurnal Edukasia, Jurnal terakreditasi. (3) Tahun 2016 Ideologi Kemanusiaan dalam Pendidikan Islam, Edukasi, Jurnal Terakreditasi.
Makalah Presentasi Forum internasional (1) Tahun 2013 Judul makalah “Education and Islamic Bank, Narasumber, International Confrerence di Durham University Inggris. (2) Tahun 2014 Judul makalah “Phenomenon of Islamic Education in Indonesia, nara sumber International Conference di Malaysia. (3) Tahun 2015 Ju dul Makalah “Microcredit Customer Satisfaction: an analytical Srtudy of Islamic Microfinance in Indonesia”, Nara sumber International Conference di Sakkaria University Turki.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Lautb |