batu ureter

63
Batu ureter sinistra 1/3 distal oleh : Faris Aziz Pridianto (2007.04.0.0052) Pembimbing: Dr. Heru Nurdianto, SpU

Upload: faris-aziz-pridianto

Post on 27-Oct-2015

153 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

batu ureter

TRANSCRIPT

Page 1: Batu Ureter

Batu ureter sinistra 1/3 distal

oleh : Faris Aziz Pridianto (2007.04.0.0052)

Pembimbing:Dr. Heru Nurdianto, SpU

Page 2: Batu Ureter

IDENTITAS

Nama : Tn. BUmur : 40tahunJenis kelamin : Laki-laki

Page 3: Batu Ureter

ANAMNESA

Keluhan Utama :Nyeri pinggang kananRiwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri sejak 5 hari yang lalu (21 februari). Nyeri terasa seperti di pluntir dan terasa dari belakang menjalar tembus sampai ke perut depan. Pada awalnya dirasakan nyeri hilang timbul, saat nyeri timbul pasien sulit untuk meluruskan badan dan lebih enak dalam posisi membungkuk, namun setelah masuk Rumah sakit nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri sangat mengganggu aktivitas sehari – hari

Pasien merasa sulit buang air kecil, sekali bisa buang air kecil hanya sedikit yang keluar. Saat buang air kecil pasien merasakan nyeri di sepanjang kencing, nyeri dirasakan pada pinggang kiri dan dibawah perut, kecing berwarna kuning jernih tidak ada batu atau pasir, dan tidak ada darah.

Page 4: Batu Ureter

Pasien sempat merasakan demam dua hari setelah merasakan nyeri pada pinggang kiri (23 februari). Demam timbul mendadak, dan hilang setelah pemberian paracetamol. Pasien tidak merasakan adanya mual maupun muntah.

Pasien mengatakan pernah merasakan nyeri pinggang kiri sebelumnya tepatnya 8 bulan yang lalu. Kemudian pasien pergi ke dokter dan didiagnosa batu ginjal kiri, kemudian diberi obat untuk menegluarkan batu. Setelah diberi obat, kencing pasien menjadi berpasir sebesar biji padi, setelah itu keluhan hilang sama sekali. Pasien tidak memiliki riwayat kencing dengan darah.

Page 5: Batu Ureter

o Pasien mempunyai kebiasaan minum sehari minimal 2 botol aqua besar (1,5 L). Selain itu pasien juga punya kebiasaan minum teh setiap hari. Pasien termasuk orang yang menjaga makanannya. Pasien tidak pernah konsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu lama. Pasien juga sering melakukan olahraga. Tidak ada keluhan buang air besar. Di lingkungan sekitar pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti ini

Page 6: Batu Ureter

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat kencing keluar batu : ( + ) 8 bulan lalu Riwayat kencing berwarna merah : ( - ) Riwayat operasi batu ginjal: - Diabetes melitus : ( -) Hipertensi : (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah sakit seperti pasien.

Page 7: Batu Ureter

PEMERIKSAAN FISIK( Tanggal 1 Maret 2013)Keadaan Umum : CukupKesadaran : Compos MentisVital Sign : Tensi : 120/80mmHg

Nadi : 72 x/menit Suhu : 36 oC RR : 18 x/menit

Status GeneralisKepala: Conjungtiva palpebra anemis ( -/- )

Sclera icteric ( -/- ) Cyanosis ( - ) Kelainan congenital ( - )

Leher: pembesaran KGB ( - ) Struma ( - )

Page 8: Batu Ureter

Thoraks :• Inspeksi: Bentuk thorax: normal

Pergerakan nafas: simetris Palpasi: Fremitus raba: simetris Perkusi: sonor Auskultasi

Cor : S1S2 tunggal suara tambahan ( - )

Pulmo: suara nafas dasar vesikuler suara nafas tambahan ( - )

Page 9: Batu Ureter

Abdomen :• Inspeksi: Datar

Kelainan kulit ( - )Kelainan congenital ( - )

Tumor ( - )Trauma ( - )

• Auskultasi: Bising Usus (+) Normal

• Palpasi: Hepar dan Lien tidak teraba Nyeri tekan ( - ) Teraba massa ( - )• Perkusi : Tympani

Ekstremitas : Akral hangat, Oedema  + + - -

+ + - -

Page 10: Batu Ureter

Status Urologis Ginjal : Flank pain -/+(Bimanual palpasi) Flank mass - / -

Nyeri ketok CVA -/+ Vesica Urinaria: Tidak teraba, kesan kosong Genitalia eksterna :Penis: - Sirkumsisi : ( + )- Kelainan congenital : ( - )- Kateter : ( - )- Tanda radang : ( - )- MUE : letak: normal Stenosis : ( - )Skrotum:- Tanda radang : ( - )- Pembesaran : ( - / - )- Testis : ( + / + ) normal

Page 11: Batu Ureter

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 12: Batu Ureter

Kimia Klinik : BUN : 15,1 mg/dl Kreatinin : 1,31 mg/dl GDA : 95 mg/dl SGOT : 43 U/L SGPT : 103 U/L Na : 130,0 mmol/L K : 3,82 mmol/L Cl : 99,7 mmol/L

Page 13: Batu Ureter

BOF-Distribusi gas normal-Hepar dan lien normal-Psoas shadow simetris-Tulang-tulang baik-Tampak batu radiopague dalam

cavum pelvis setinggi sacrum 3-4 sisi kiri

Kesan: suspek batu ureter 1/3 distal kiri

Page 14: Batu Ureter

USG:Kesan: tampak adanya Hidronefrosis ginjal kiri

Page 15: Batu Ureter

RESUME• Anamnesa• •Laki-laki 40 tahun• •Nyeri pinggang kiri sejak 5 hari lalu• •Nyeri nyut-nyutan, menjalar dari pinggang kiri ke perut kiri depan• •Dirasakan mengganggu aktivitas• •Nyeri awalnya hilang timbul, saat timbul sulit meluruskan badan dan

lebih enak membungkuk. Saat masuk RS nyeri dirasakan terus menerus

• •Sulit buang iar kecil, saat bisa terasa nyeri sepanjang buang air kecil, nyeri dirasakan di pinggang dan bawah perut

• •Demam muncul 2 hari setelah muncul nyeri pinngang, yang hilang dengan pemberian paracetamol.

• •Mual dan muntah (-)• •Riwayat kencing pasir 8 bulan lalu setelah didiagnosa batu ginjal• Pemeriksaan Fisik• Ginjal (Bimanual palpasi): Flank pain kiri (+), Nyeri ketok CVA kiri(+)• Pemeriksaan penunjang• Lab : SGPT 103 U/L (↑↑)• •BOF : Tampak batu radioopaque singel di uretro-vesica junction

sinistra (tanda merah)• •USG : Tampak adanya Hidronefrosis ren simista

Page 16: Batu Ureter

DIAGNOSA

Susp. Batu ureter 1/3 distal dengan komplikasi Hidronefrosis sinistra

Page 17: Batu Ureter

PLANNINGPlanning edukasi

Diet sesuai anjuran poli giziBanyak minum 2 liter perhari dan olahraga

Planning TerapiPro operasi- AB profilaxis (cefotaxime 1 g)- anti nyeri (paracetamol 3x500 mg) Operatif: UreterorenoscopyPlanning MonitoringVital signKeluhan pasien

Page 18: Batu Ureter

Laporan post operasi (4 maret 2013) Diagnosa prabedah: susp.batu ureter 1/3

distal sinistra + Hidronefrosis Grade sedang sinistra

Diagnosa postbedah: batu ureter 1/3 distal sinistra + kinking ureter proximal sinistra + Hidronefrosis grade sedang sinistra

Nama operasi/ tindakan: Ureterorenoscopy (URS) sinistra

Page 19: Batu Ureter

TINJAUAN PUSTAKA

Page 20: Batu Ureter

Batu Saluran Kemih• Telah dikenal sejak zaman babilonia dan mesir

kuno• Menyerang seluruh dunia dengan angka

kejadian yang berbeda• Negara berkembang banyak batu buli-buli,

negara maju banyak BSK bagian atas, pengaruh gizi dan aktivitas

• Diseluruh dunia rata – rata 1-12% menderita penyakit ini

• Batu saluran kemih paling banyak frekuensinya dan secara prinsip harus dikeluarkan.

• Dari referensi di seluruh dunia, BSK: 60-70% mengandung bakteri 40-50% bisa relaps/reccurent/kambuh

Page 21: Batu Ureter

• Dari referensi di seluruh dunia, BSK: 60-70% mengandung bakteri 40-50% bisa relaps/reccurent/kambuh• Gejala tidak khas, hanya muncul bila timbul

komplikasi• Gejala yang muncul adalah nyeri, hematuria,

infeksi, demam, mual dan muntah

Page 22: Batu Ureter

Anatomi A. GINJAL- Secara makros : berwarna coklat kemerahan.- Letak ginjal kanan : antara L1-L3- Letak ginjal kiri : antara Th 12-L3- Berat : ♂ → 150 gram, ♀ → 135 gram.- Ukuran ginjal : 10-12 cm (vertikal), 5-7 cm

(transversal), dan 3 cm (dimensi anteroposterior).- Potongan longitudinal : korteks, medulla, calyx,

dan pelvis renalis.- Vaskularisasi : arteri dan vena renalis.- Inervasi : plexus renalis.- Aliran limfe ginjal mengalir ke nodus limfatikus

lumbar.

Page 23: Batu Ureter
Page 24: Batu Ureter

B. Ureter - Panjang ureter dewasa : 30 cm.- Ureter berbentuk kurva S.- Ureter menyempit pada : UPJ, menyilang

di atas pembuluh darah iliaca, UVJ.- Ureter mendapat aliran darah dari

A.Renalis.- Aliran limfe dari nodus limfatikus lumbar

Page 25: Batu Ureter
Page 26: Batu Ureter

C. Vesica Urinaria- Vesica urinaria adalah organ muscular yang

berfungsi untuk reservoir/menampung urine, expulsi, dan mencegah reflux.

- Kapasitas vesica urinaria normal pada dewasa adalah 400-500 ml.

- Vesica urinaria tdd musculus detrusor yang tersusun secara longitudinal, sirkuler, longitudinal.

- Vaskularisasi : A.vesicalis sup, med, inf yg keluar dari

cabang A.iliaca interna. Cabang A.obturator dan A.glutea inf. Cabang A.vaginalis dan A.Uterina.

Page 27: Batu Ureter
Page 28: Batu Ureter

Sistim limfatik.limfe ventral -> limfe iliakalimfe dorsal -> limfe iliaka interna, eksterna dan komunis

Persyarafan dari simpatis dan parasimpatis.

Sensoris : parasimpatik S2-S4simpatis berada pada segmen T10-L2.

Otot

Motorik : parasimpatik kolinergik (S2-S4)simpatik (T10-L2), pleksus hipogastrik

Page 29: Batu Ureter

D. Uretra- Diameter uretra ♂ : 8-9 mm, ♀ : 4-8 mm.- Uretra dibagi menjadi 2 bagian :

Uretra posterior, tdd : Uretra pars prostatica : bagian uretra yg

terdapat pada prostat. Uretra pars membranacea : bagian uretra

yang berdekatan dg membran diafragmatica urogenital.

Uretra anterior, tdd : Uretra pars bulbosa : merupakan bagian

uretra yg dikelilingi oleh m.bulbocavernosa. Uretra pars pendulare : merupakan bagian

uretra yang dapat bergerak bebas. Uretra pars naviculare.

Page 30: Batu Ureter

- Vaskularisasi : ♂ : A. Pudendal interna ♀ : A. Vesical, A. Vaginal, A. Pudendal

interna.

Page 31: Batu Ureter

etiologi Diduga ada hubungannya dengan

gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan – keadaan yang masih blm terungkap (idiopatik)

Page 32: Batu Ureter

Faktor resiko (smith) Riwayat kristaluria (pernah BAK keluar batu) Faktor sosio-ekonomi Faktor pendidikan Faktor lingkungan Kebiasaan : diet, konsumsi air minum, olahraga. Pekerjaan Iklim Riwayat keluarga Obat-obatan yang dikonsumsi

Page 33: Batu Ureter

Faktor resiko Faktor Intrinsik

Herediter Umur : usia 30-50 tahun Jenis Kelamin : laki – laki 3x wanita

Faktor Ekstrinsik Geografi Iklim Asupan air : kurang dari 3Lt sehari Diet : diet tinggi purin, oksalat dan kalsium Pekerjaan : banyak duduk dan kurang

aktivitas

Page 34: Batu Ureter

Komposisi batu Batu Kalsium80%-85% dari semua batu kemih mengandung kalsium.

Batu kaslsium paling sering disebabkan tingginya kadar kalsium, asam urat, oksalat dalam urin, atau menurunnya konsentrasi sitrat urin.

Mekanisme pembentukan:Nephrolithiasis absorptive hypercalciuric adalah penyerapan kalsium meningkat sekunder dari

usus kecil, terutama dari jejunumNephrolithiasis resorptive hypercalciuric karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang,

pada hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid

Nephrolithiasis renal induced hypercalciurickarena gangguan kemampuan reabsorpsi kalsium

melalui tubulus ginjal

Page 35: Batu Ureter

Nephrolithiasis hyperuricosuric calciumkarena asupan makanan berlebihan purin atau peningkatan produksi asam urat endogen dimana urat menyerap dan mengikat inhibitor batu dan memfasilitasi nukleasi heterogenNephrolithiasis hyperoxaluric calcium Peningkatan sekunder kadar oksalat urin, ditemukan pada pasien dengan gangguan usus seperti infeksi usus dan diare kronis atau sehabis mengalami pembedahan usus, serta pada pasien yang konsum makanan kaya oksalat (teh, soft drink, kopi instan, kokoa,dll)Nephrolithiasis hypocitraturic calcium Sitrat merupakan inhibitor penting dari penyakit batu kemih. Sitrat menghambat ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Hipositratuti terjadi pada penyakit asidosis tubular ginjal, sindrom malabsorbsi, pemakaian Nephrolithiasis hypomagnesiuric calcium Magnesium sebagai inhibitor batu kalsium. Berikatan dengan oksalat mencegah ikatan kalsium oksalat. Penyebab terseging hipomagnesium, inflamatory bowel disease yang diikuti gangguan malabsorbsi

Page 36: Batu Ureter

Struvite Batu struvite terdiri dari magnesium, amonium dan fosfat (MAP).

Batu struvite adalah infeksi batu terkait dengan organisme membelah urea, termasuk proteus, pseudomonas, providencia, klebsiella, staphylococcus, dan mycoplasma

Uric acid Merupakan 5-10% dari seluruh BSK. Terutama pasien dengan

gout, penyakit myeloproliferative, atau pasien yang terapi antikanker, menggunakan obat urikosurik, kegemukan, peminum alkohol, karena asupan purin berlebihan dan dehidrasi

Cystine Sekunder untuk kesalahan metabolisme bawaan akibat

penyerapan mukosa usus yang abnormal (usus halus) dan penyerapan tubular ginjal untuk asam amino dibasic, termasuk cystine, ornithine, lisin, dan arginin

Xanthine Akibat bawaan kekurangan xanthine oxidase

Kasus jarang Batu silikat Batu triamterene

Page 37: Batu Ureter

Klasifikasi Berdasarkan (lokasi) anatomisnya:o Batu ginjal, (dari perifer ke central)

calyx dan pyelum/pelvis renaliso Batu ureter, terdiri dari: 1/3 proximal:proximal pelvis renalis

sampai dengan batas atas sacrum. 1/3 medial : batas atas sacrum sampai

dengan batas bawah sacrum. 1/3 distal : batas bawah sacrum sampai

dengan buli-buli.o Batu buli-buli (BBB)/vesica urinariao Batu uretra

Page 38: Batu Ureter

Berdasarkan etiologis:a. Batu oleh karena endemik

Endemik: suatu penyakit yang banyak dijumpai di suatu wilayah →

biasanya didapatkan pada daerah yang sosial-ekonominya kurang, gizinya

kurang. b. Batu oleh karena infeksi

Terjadi karena: bakteriuria. Bakteri akan memecah urea (yang ada dalam urine) → amoniak → pH menjadi basa/alkalis → mempermudah terbentuknya endapan campuran: magnesium, amonium, dan phosphat (MAP) →batu struvit.

Kuman yang memecah urea: Proteus vulgaris (paling banyak/terutama), Klebsiella, Pseudomonas, Mycoplasma.

Page 39: Batu Ureter

c.Batu oleh karena gangguan metabolisme: Oksalat, Asam urat, Cystin, Calcium, Xanthin

d. Batu oleh karena faktor lain: Immobilisasi (berbaring) yang lama

Misalnya : pada penderita fraktur, trauma / cedera vertebra, dan lumpuh.

Adanya kelainan atau penyakit tulangMisal : Paget’s disease

Adanya benda asing dalam saluran kemih Adanya kelainan antomi saluran kencing:

CongenitalStenosis UPJ, Horse shoe kidney, Double system

AcquiredStriktur uretra, Tekanan tumor dari luar, obstruksi ureter

Page 40: Batu Ureter

Berdasarkan radiologis Opaque; contoh: kalsium fosfat Semiopaque; contoh: kalsium oksalat, cystin, silikat,

struvit, sulfur (kandungan tinggi) Non-opaque; contoh: asam urat, xanthin, sulfur

(kandungan rendah) Berdasarkan asal terbentuknya batu Batu primer: Sejak awal memang sudah ada di lokasi

tersebut. Batu sekunder: Batu yang asalnya dari tempat lain,

dan turun ke bawah. Berdasarkan jenis batu Batu simple : jumlahnya tunggal (single), ukuran

tidak besar (< 2cm), tidak ada komplikasi (obstruksi / infeksi).

Batu complicated : jumlahnya multiple, ada 1 yang besar dan ada yang kecil, ukurannya > 2cm , ada komplikasi obstruksi atau infeksi atau keduanya.

Page 41: Batu Ureter

Diferensial diagnosa Akut appendisitis, Kehamilan ektopik, Kista ovarium, Penyakit divertikular, Obstruksi usus, Batu empedu dengan dan tanpa

obstruksi, Penyakit ulkus peptikum, Emboli arteri ginjal akut , Aneurisma aorta perut. Tanda-tanda peritoneal harus dicari

selama pemeriksaan fisik

Page 42: Batu Ureter

Gejala klinik Nyeri

Nyeri dari ginjal berupa nyeri kolik / non kolik. Nyeri kolik biasanya disebabkan krn peregangan ductus collecticus/ureter, sedangkan nyeri non kolik krn peregangan pd kapsul ginjal. Batu pada ginjal : nyeri pada pinggang dan

abdomen bagian atas ipsilateral. Batu di ureter atas dan tengah : nyeri pada

pinggang – umbilikus Batu di ureter distal : nyeri menjalar ke testis

dan scrotum pada pria, dan labia mayora pada wanita.

Page 43: Batu Ureter

HematuriaPasien sering mengakui kencing berdarah atau

kencing seperti teh. Lab urinalisis lengkap membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis dari batu kemih dengan menilai hematuria, kristaluria dan ph urin

Infeksio Sering disebabkan oleh proteus,

pseudomonas, providencia, klebsiella, dan stafilokokus.

o Bakteri uropatogenik dapat mengganggu peristaltik ureter dengan menghasilkan eksotoksin dan endotoksin. Peradangan lokal dari infeksi dapat menyebabkan aktivasi kemoreseptor dan timbulnya nyeri lokal yang berhubungan dengan referred pain.

Page 44: Batu Ureter

DemamBatu saluran kemih dengan demam adalah keadaan

gawat darurat. Merupakan tanda sepsis klinis yaitu demam, takikardia, hipotensi, dan vasodilatasi perifer

Mual dan muntahObstruksi traktus urinarius bagian atas sering

menyebabkan mual dan muntah

Page 45: Batu Ureter

Px Fisik dan Lab Pemeriksaan fisik

Didapatkan flank pain atau tidak dari anamnesa

Ada masa atau tidak, dilakukan dengan bimanual palpasi yaitu

• Laboratorium Sedimen urine: leukosituria, hematuria Kultur urin: pertumbuhan kuman pemecah

urea Faal ginjal: kemungkinan penurunan faal

ginjal dan persiapan pasien menjalani pemeriksaan IVP

Page 46: Batu Ureter

Px Penunjang Foto polos abdomen

Melihat kemungkinan adanya batu radio opaque disaluran kemih,sayarat BOF layak baca: Tampak arcus costa samapai simfisis pubis Simetris Psoas line terlihat Bayangan gas usus minimal

Yang dideskripsikan apakah distribusi gas usus normal. Apakah susunan tulang dan alignment tulang normal, apakah ginjal berukuran normal. Dan menyebutkan kelainan yang tampak

Page 47: Batu Ureter

Intravenous Pyelography (IVP) Suatu pemeriksaan radiologis dengan jalan

memasukan kontras secara intra venous untuk melihat: Fungsi sekresi ginjal dan anatomi saluran kemih Mendeteksi adanya batu semi opaque maupun

non opaque yang tidak terdeteksi oleh foto polos abdomen

Syarat IVP Serum kreatini <1,5mg/dl Tidak ada reaksi alergi

Indikasi: gross hamturi,batu tumor, obstruksi, trauma dan kelainan kongenital

Kontra indikasi Absolute: alergi kontras Relatif: serum kraetinin > 3mg/dl

Page 48: Batu Ureter

Cara deskripsi ivp 5 menit pertama : fungsi ekskresi terlihat atau tidak 15 menit : kontras mengisi buli-buli atau tudak 30 menit : ada pelebaran pelvico calixeal atau

tidak 60 menit : melihat seluruh anatomi saluran

kemih Pasca miksi : melihat sisa kontras dan divertikel

pada buli IVP) dapat mendokumentasikan secara bersamaan

nefrolitiasis dan anatomi saluran atas Persiapan usus yang tidak memadai, ileus dan udara yang

tertelan, dan kurangnya teknisi yang tersedia dapat mengakibatkan kurangnya penilaian ideal yang diperoleh selama kolik ginjal akut

USG Melihat adanya batu ginjal atau batu di buli-buli Didapatkan : echoic shadow, hidronefrosis, pionfrosis,

pengerutan ginjal

Page 49: Batu Ureter

Computed Tomography (CT Scan) Pemeriksaan ini cepat dan tidak terlalu mahal dibanding

IVP serta dapat melihat struktur peritonela dan retro peritoneal

Gambar-gambar ini tidak memberikan rincian anatomi seperti yang terlihat pada IVP yang mungkin penting dalam perencanaan intervensi

Batu yang memiliki jumlah kalsium yang cukup yang akan divisualisasikan dengan mudah oleh CT

Retrograde Pyelography Retrograde pyelography sesekali diperlukan untuk

menggambarkan anatomi saluran atas dan melokalisasi batu kecil atau radiolusen

Page 50: Batu Ureter

Komplikasi BSK Infeksi Obstruksi

Page 51: Batu Ureter

Penatalaksanaan Prinsip terapi: mengeluarkan batu.Tujuan: Menyelamatkan ginjal atau

mengusahakan agar kerusakan pada ginjal tidak menjadi lebih parah.

Mencegah atau mengatasi penyulit, khususnya bila terjadi keadaan darurat

Pencegahan timbulnya batu baru.

Page 52: Batu Ureter

Konservatif Dilakukan bila ukuran batu < 5 mm tanpa

komplikasi. Dengan diberikan: Diuresis Pelumas (calcurenal) excercise

Operatif Indikasi opersi

Batu > 5 mm Konservatis 1-2 bulan gagal Komplikasi terjadi(obstruksi, infeksi) Bila batu kecil tetapi disertai febris, hidronefrosis

grade 2 dari foto maka tindakannya adalah operasi

Kalau batu > 5mm tanpa komplikasi maka batu tetap harus di ambil

Page 53: Batu Ureter

Agent Pelarut Tergantung pada daerah permukaan batu, jenis

batu, volume irrigant, dan proses pengeluaran batu Pelarutan batu struvite membutuhkan pengasaman

dan dapat dicapai berhasil dengan suby G solusi dan hemiacidrin (renacidin)

Batu sistin dapat dilarutkan dengan berbagai tiol, termasuk d-penisilamin (0,5% larutan), n-acetylcysteine (2-5% larutan), dan alpha-mercaptopropionylglycine (thiola) (larutan 5%).

Membuat urin basa dapat dilakukan per oral seperti natrium atau kalium bikarbonat dan kalium sitrat, Cara lain, jus jeruk meningkatkan alkalin urin. Alkalinisasi intravena efektif dengan natrium laktat 1/6 mol

Page 54: Batu Ureter

Relief Obstruksi Seorang pasien dengan batu urine obstruktif dengan

muncul demam dan infeksi memerlukan drainase Pyelography retrograde untuk menentukan anatomi

saluran atas secara logis diikuti dengan penempatan retrograde dari stent J ganda pada saluran kemih

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy menggunakan gelombang kejut untuk pecahan batu Syarat ESWL:

Diameter batu < 2 cm Fungsi ginjal baik Tidakada infeksi aktif

Ada 2 tipe dasar dari sumber gelombang kejut, emitter amplitudo supersonik dan terbatas Supersonic emitter: Melepaskan energi dalam ruang

tertutup, sehingga menghasilkan plasma yang meluas dan gelombang kejut yang memantul

Finite amplitude emitters : gelombang kejut akustik yang diaktifkan oleh debit listrik dengan menggerakan sebuah permukaan

Page 55: Batu Ureter

Ureteroscopic Stone Extraction Ekstraksi batu melalui Ureteroscopic

Percutaneous Nephrolithotomy Nephrolithotomy perkutan untuk batu ureter proksimal dan ginjal

adalah pilihan perawatan untuk batu besar (> 2,5 cm) dan tahan terhadap ESWL

Penentuan waktu operasi pada batu saluran kemih Kalau ada obstruksi disertai dengan infeksi maka merupakan

suatu keadaan kegawat daruratan urologi Batu saluran kemih masuk dalam kasus gawat darurat apa bila

terjadi Anuria Kolik terus menerus khususnya bila disertai peningkatan suhu

dan ileus oaralitik Kalau hanya obstruksitanpa infeksi maka operasi bisa secara

elektif Bedah batu terbuka

Operasi batu terbuka adalah cara klasik untuk mengeluarkan batu.

Morbiditas dari sayatan, kemungkinan pecahan batu tersisa, kemudahan dan keberhasilan teknik kurang invasif telah membuat prosedur ini relatif jarang dipakai ketika instrumen dan pengalaman bedah lebih baik.

Page 56: Batu Ureter

Pyelolithotomy Pyelolithotomy ini efektif terutama batu

extr pelvic. Sebuah pyelotomy melintang efektif dan tidak memerlukan gangguan suplai darah arteri ginjal

Anatrophic nephrolithotomy Nephrolithotomy Anatrophic digunakan

untuk kompleks batu staghorn dengan cara sayatan memanjang dibuat pada permukaan cembung ginjal posterior dari garis Brodel

Page 57: Batu Ureter

Berdasar lokasi Batu ginjal

Open: Calicolithotomy: mengambil batu calix renalis Pyelumlithotomy: mengambil batu phyelum Nefrolithotomy: mengambil batu ginjal Bivalve nephrolithotomy: mengambil batu ginjal berukuran

sangat besar seperti stag horn dengan cara di belah menjadi 2 Closed

ESWL URS (uretro renoscopy):

Memecahkan batu dengan uretrorenoscope yang dimasukan lewat muara uretra denga bantuan cytoscope

Perjalanan alat masuk ke ureter,buli-buli, ureter, ginjal dan memecahkan batu

PNL(percutaneus nephro litholapaxy/ nephrostomy percutan)Membuat lubang menghubungkan sistem pelvicocalixceal

dengan dunia luar, dengan tujuan diversi urine bila sumbatan ureter tidak bisa di atasi segera

Page 58: Batu Ureter

Batu ureter Terapi konservatif: bila batu < 5mm, bisa spontan keluar dengan

cara: Diuresisi cukup, kebutuhan cairaqn dewasa normal 2 liter/ hari Obat diuretik: furosemid acid Mengurangi hematuri dengan obat-obatan lubrikasi: batugin

elixir Excercise supaya batu turun Beri obat simptomatis Evaluasi 10 hari dengan melihat gejala klinis dan pemeriksaan

penunjang 1-2 bulan tidak bergerak operasi

Terapi operatif Open: ureterolititomy Closed:

ESWL URS Laparoskopi Ekstra Dormia: mengeluarkan batu dengan cara menjaring

dengan alat keranjang dormia PNS (perkutaneus nefrostomy)

Page 59: Batu Ureter

Batu buli Operatif: vesicolithotomy: pembedahan pengeluaran batu

dari buli-buli, indikasi: diameter > 2cm batu tidak bisa pecah dengan batu multiple

closed ESWL URS PNS Laser Lithotripsi: alat dimasukan ke uretra dan buli-buli

dipegang kemudian batu dipecahkan sengan diremas Trokar lithrotripsi: pengeluaran batu di buli-buli pada

anak yang ukuran batu <10 mm dengan kombinasi

Page 60: Batu Ureter

Batu uretra Konservatif

Batu didorong ke buli-buli dengan cara dilakukan lubrikasi

Pemberian lubrikasi pada orang dewasa: Dengan spuit 50cc isi dengan jely/pelumas

sebanyak ,ungkin dicampur obat anastesi lokal dan ditambah dengan sedikit PZ, semprotkan melalui OUE

Uretra anterior Tutup OUE dan tahan bagian pangkal penis

(belakang batu) maka akan terjadi turbulensi dari pelumas sehingga batu akan keluar dari OUE

Uretra posterior Tutup Oue sehingga batu terdorong ke buli-buli,

pasang kateter agar urin bisa keluar dan tidak tersumbat oleh batu menetap sampai di lakukan pembedahan untuk mengambil batu

Operatif Open : tidak boleh uretrolithotomy, kerusakan uretra

permanen Closed : lithrotripsi

Page 61: Batu Ureter

Pencegahan Banyak minum diuresis sampai 2-2.5 L/hari Olahraga yang cukup dan teratur Cegah bahan-bahan pembentuk batu Koreksi gangguan metabolisme:

Allopurinol untuk asam urat Diet rendah purin Diet rendah kalsium Buat bahanpembentuk batu mudah larut dengan

magnesium oxide Buat urine alkalis (pada batu asam urat) dengan natrium

bikarbonat Buat urin bersifat asam bila terdapat bakteri pemecah

urea untuk melaritkan garam fosfat dengan vit C, amonium chlorida

Page 62: Batu Ureter

Prognosis Batu pada ginjal menimbulkan rasa nyeri yang sangat bagi penderita, tetapi biasanya dapat dikeluarkan tanpa menimbulkan kerusakan yang permanen. Hal ini cenderung akan berulang, terutama bila penyebab dasarnya tidak ditemukan dan tidak diterapi.

Page 63: Batu Ureter