bank sampah bab 2

Upload: laksita-lax

Post on 10-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    1/20

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi

    beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa

    Timur, yaitu (Anonim, 2011c):

    a. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan

    b. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara

    c. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat

    Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya. Untuk area

    pelayanan distribusi Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011c):

    a. Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan

    Kabupaten Malang.

    b. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota

    Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

    c. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar,

    Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.

    d. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto,

    Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.

    e. Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten

    Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.

    f.

    Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan

    Kabupaten Lumajang.

    g.

    Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro,

    Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.

    h. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten

    Banyuwangi.

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    2/20

    7

    i.

    Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan,

    Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.

    j. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan

    Kabupaten Bondowoso.

    k. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai

    Kecamatan Bawean.

    l. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

    m. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,

    Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.

    PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur cabang Surabaya bertempat di

    Jalan Embong Trengguli 19-21 Surabaya 60271, Jawa Timur (Anonim, 2009).

    Sedangkan Kantor Pusat PT. PLN (Persero) berada di Jalan Trunojoyo Blok M

    I/135 Jakarta 12160, Kebayoran Baru, Indonesia. PT. PLN (Persero) telah banyak

    membuka unit dan cabang menjadi PLN Wilayah dan Distribusi, PLN Jasa, PLN

    Pembangkitan, PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban, PLN Unit Induk

    Proyek (UIP), dan Anak Perusahaan (Anonim, 2011d).

    Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT. PLN (Persero) selalu berusaha

    untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-

    undangan di bidang lingkungan hidup. Program kegiatan yang telah dan sedang

    dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain:

    a. Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup.

    b. Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaan Clean

    Development Mechanism(CDM).

    c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan

    hidup.

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    3/20

    8

    Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat

    sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem

    Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (Anonim, 2011c).

    2.1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    Pada akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai

    ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang

    pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

    Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan

    Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara

    Jepang di awal Perang Dunia II.

    Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

    Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini

    dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai

    Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif

    menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan

    tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden

    Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan

    Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5

    MW.

    Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-

    PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di

    bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada

    saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    4/20

    9

    sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)

    sebagai pengelola gas diresmikan.

    Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status

    Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik

    Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan

    tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

    Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada

    sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun

    1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan

    (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan

    umum hingga sekarang (Anonim, 2011b).

    2.1.2 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    Adapun Visi dan Misi yang diterapkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

    Timur, yaitu (Anonim, 2011c):

    Visi : Terwujudnya keharmonisan hubungan PT. PLN (Persero) dengan

    masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT. PLN (Persero)

    dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.

    Misi :

    a.

    Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan

    dalam pembangunan.

    b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan

    jalan program Community Empowering.

    c. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan.

    d. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk

    meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    5/20

    10

    hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri

    energi.

    e. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui

    pelestarian alam.

    Sedangkan visi dan misi PT. PLN (Persero) Pusat adalah (Anonim, 2011b):

    Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,

    Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

    Misi :

    a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

    pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

    b.

    Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

    kehidupan masyarakat.

    c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

    d.

    Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

    PT. PLN (Persero) menjalankan perusahaannya dengan memiliki motto

    perusahaan: Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.

    2.1.3 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    Perseroan menerapkan struktur organisasi dan manajemen yang dinamis,

    efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam rangka

    mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal. Struktur organisasi yang mampu

    mengakomodir tuntutan pengembangan usaha harus disertai kemampuan untuk

    mengarahkan semua sistem yang terlibat di dalamnya agar bekerja lebih efisien,

    efektif dan produktif. Struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

    Timur diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masing-masing anggota

    di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini mampu mengantisipasi kebutuhan

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    6/20

    11

    organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih efisien dalam mencapai target

    dan tujuan perusahaan. Adapun struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi

    Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011e):

    Sumber:Anonim (2011e)

    Gambar 2.1 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    2.2 Limbah Padat

    Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik

    industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu

    tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan

    (Abdurahman, 2008). Menurut Davis et al.(1991) Limbah padat adalah material

    General Manajer

    PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

    Manajer

    SDM dan

    Organisasi

    Manajer

    Distribusi

    Manajer

    Komunikasi,

    Hukum, dan

    Admisnistrasi

    Manajer

    Perencanaan

    Manajer

    Keuangan

    Manajer

    Niaga

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    7/20

    12

    yang muncul dari aktivitas manusia dan hewan yang biasanya berbentuk solid

    atau padat dan dibuang sebagai barang tidak berguna atau tidak dibutuhkan.

    Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam

    beberapa golongan, yaitu (Kristianto,2002):

    1) Limbah domestik, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur,

    tempat cuci pakaian, dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah tadi

    terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan beracun (B3),

    garam terlarut, lemak.

    2) Limbah non domestik, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri,

    perkantoran, pertanian, peternakan, perikanan, dan transportasi serta sumber-

    sumber lainnya. Limbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan

    lainnya

    Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur

    atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari

    kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk

    limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,

    peternakan, pertanian serta dari tempat-tempatumum. Jenis-jenis limbah padat:

    kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri,

    kulit telur, dll.

    Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp,

    kertas, rayon,plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara

    garis besar limbah padat terdiri dari (Kristianto,2002):

    1) Limbah padat yang mudah terbakar.

    2) Limbah padat yang sukar terbakar.

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    8/20

    13

    3) Limbah padat yang mudah membusuk.

    4) Limbah yang dapat di daur ulang.

    5) Limbah radioaktif.

    6) Bongkaran bangunan.

    7) Lumpur.

    2.3.1 Dampak Pencemaran Limbah Padat

    Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada

    pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam

    lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti (Kristianto,2002):

    1). Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan

    (CH4), CO2, dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun

    dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan

    kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur

    dalam suasana aerob/anaerob.

    2). Limbah padat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang

    ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3dan metan yang jika

    melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50

    ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.

    3). Limbah padat menyebabkan penurunan kualitas air, karena limbah padat

    biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah.

    Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun

    berubah.

    4). Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat

    diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek

    yang berbeda secara umum.

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    9/20

    14

    Dampak limbah secara umum ditinjau dari dampak terhadap kesehatan dan

    terhadap lingkungan adalah sebagai berikut (Sugiharsono dkk., 2008):

    1). Dampak Terhadap Kesehatan

    Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit.

    Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

    a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal

    dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.

    b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

    2). Dampak Terhadap Lingkungan

    Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan

    airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati

    sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga

    mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga

    menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun

    tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir

    karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,

    sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak

    dapatmengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga

    dapat meresahkan para penduduk (Sugiharsono dkk., 2008).

    2.3.2 Pengelolaan Limbah Padat

    2.3.2.1 Pemanfaatan Limbah

    Tidak semua limbah merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan

    kembali. Usaha yang dapat dilakukkan untuk mengurangi jumlah limbah yang

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    10/20

    15

    banyak, salah satunya yaitu dengan menerapkan program 3R yaitu reduce, reuse,

    recycle,pengolahan (treatment), dan pembuangan (Abdurahman, 2008).

    a. Reduce

    Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk,

    memakai barang-barang dengan efesien sehingga mengurangi jumlah sampah

    yang dibuang.

    b.Reuse

    Reuse artinya penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dan dapat

    dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan khusus.

    c.Recycle

    Recycle artinya daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang masih

    dapat dimanfaatkan, tetapi harus diberikan pengolahan tertentu sehingga hasil

    akhrinya menjadi barang yang berbeda dengan fungsi yang sama atau berbeda

    (Abdurahman, 2008).

    2.3.2.2 Pengolahan Limbah

    a. Pengolahan Limbah Rumah Tangga

    Limbah rumah tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama

    berupa sampah, kemudian ada air buangan yang dihasilkan dari kegiatan mandi

    dan mencuci, yang terakhir adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-

    limbah ini jika tidak dikelola dengan baik berpotensi tinggi mencemari

    lingkungan sekitar (Davis et al.,1991):

    1) Pemanfaatan sampah organik

    2) Pemanfaatangrey water

    b. Pengolahan Limbah Padat

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    11/20

    16

    Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur

    yang berasal dari sisa proses pengolahan.

    Perlakukan limbah padat yang tidak mempunyai nilai ekonomis sebagian

    besar dilakukan sebagai berikut (Davis et al.,1991):

    1) Ditumpuk pada areal tertentu

    2) Pembakaran (insinerasi)

    3) Pembuangan

    d. Pengolahan limbah lainnya

    1) Limbah yang berasal dari pabrik pengolahan daging yang berupa limbah

    tulang, limbah tulang memiliki sifat kimia yaitu kaya akan protein dan mineral.

    2) Limbah yang berasal dari industri tahu dan tempe dapat dimanfaatkan untuk

    diolah menjadi kerupuk ampas tahu, kembang tahu, stik tahu, dan dengan proses

    fermentasi dapat dihasilkan nata de soyadan kecap ampas tahu.

    3) Limbah kelapa, bagian dari tanaman kelapa yang dimanfaatkan adalah buah

    kelapa. Buah kelapa memiliki empat komponen, yaitu : sabut atau kulit kelapa

    35%, tempurung atau batok kelapa 12%, daging atau buah kelapa 28%, dan air

    kelapa 25%.

    4) Limbah rumah makan, rumah makan menghasilkan limbah berupa sampah dari

    dapur yaitu sisa/bagian sayuran yang tidak dimasak dan harus di buang seperti

    tongkol jagung, tangkai sayuran dan lain sebagainya.

    5) Limbah organik, limbah organik kebanyakan digunakan sebagai pupuk

    kompos, selain itu limbah organik bisa juga dimanfaatkan sebegai makanan

    (Abdurahman, 2008).

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    12/20

    17

    2.3.2.3 Pengolahan Sampah

    a. Pemilahan sampah

    Di Indonesia kurang disosialisasikan tentang pengelompokan limbah, yaitu

    antara limbah organik dan limbah anorganik. Pembuangan sampah yang

    tercampur merusak dan mengurangi nilai material yang masih bisa dimanfaatkan

    lagi.

    b. Pembuangan sampah

    Sistem ini yang paling umum digunakan, yaitu dengan membuang sampah

    ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    c. Penimbunan sampah

    Pengolahan sampah dengan metode penimbunan sudah umum diterapkan

    (Abdurahman, 2008).

    Pada dasarnya ada dua cara penimbunan sampah, yaitu metode penimbunan

    terbuka (open dumping) dan metodesanitary landfill (Peavy et al., 1985).

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    13/20

    18

    Sumber: Abdurahman (2008)

    Gambar 2.1Mekanisme Pengolahan Limbah Industri

    2.3.3 Proses Pengolahan Limbah Padat

    Dalam pengolahan limbah padat pada fasilitas industri komersial umumnya

    sama dengan pengolahan sumber dari residensial atau rumah tangga.

    Bagaimanapun, pemadatan (compaction) sangat penting dalam fasilitas komersial.

    Perbedaan lain yang khusus hanyalah pada fasilitas industrinya. Karena sekian

    banyak proses cenderung menjadi industri-spesifik, didak ada usaha yang

    dilakukan untuk mendokumentasikan beberapa proses yang pernah dilakukan

    (Tchobanoglous et al., 1977).

    Pembuangan

    Bahan Baku

    Sumber Daya Lingkungan

    Industri

    Limbah Beracun dan Berbahaya

    Produk

    Pengolahan

    Daur Ulang

    Produk

    Konsumen Limbah

    Konsumen

    Limbah

    Pengolahan

    Pembuangan

    Memenuhi

    Syarat

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    14/20

    19

    1.

    Pemadatan

    Pembungkusan dari limbah kardus pada pasar dan pembentukan komersial

    lain cukup umum.. Pembungkusnya bervariasi dalam ukuran, tetapi secara

    tipikal biasanya sebesar 36 x 48 x 60 inci. Bungkus kardus diproses

    kembali untuk produksi dalam bahan kemasan atau dikirm ke luar negeri

    untuk pembuatan kembali menjadi berbagai macam produk

    (Tchobanoglous et al., 1977).

    2.

    ShreddingdanHydropulping

    Shredding dan pulping adalah proses pengolahan alternatif yang telah

    digunakan, baik konjungsi dengan metode sebelumnya maupun metode

    secara keseluruhan, untuk mengurangi volume dari limbah yang harus

    ditangani. Shreddingpaling sering dilakukan pada pembentukan komersial

    dan oleh agensi pemerintah untuk menghancurkan dokumen sensitif yang

    tidak lagi memiliki nilai kepentingan atau kegunaan. Dalam beberapa

    kasus, volume limbah padat telah diobservasi bahwa jumlahnya meningkat

    setelah shredding.Meskipun sistem Hydropulping bekerja dengan baik,

    metode ini sangat mahal dan secara khusus mengkaitkan pembuangan ke

    sistem penampungan limbah cair lokal. Karena pembuangan dari material

    pulp meningkatkan kandungan organik pada fasilitas pengolahan lokal,

    penggunaan pulverizers atau semprotan kemungkinan dibatasi jika

    kapasitas pengolahan terbatas (Tchobanoglous et al., 1977).

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    15/20

    20

    3.

    Pengomposan

    Pengomposan dilakukan terhadap buangan/limbah yang mudah

    membusuk, sampah kota, buangan, atau kotoran hewan ataupun juga pada

    lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus

    dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya (Anonim, 2008).

    4. Pembuangan Limbah

    Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah

    yang dibagi menjadi dua yaitu (Peavy et al., 1985):

    a)

    Pembuangan di Laut

    Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang

    tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang

    ke laut. Hal ini disebabkan :

    1). Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.

    2). Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.

    3). Laut menjadi dangkal.

    4). Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun

    dan berbahaya dapat membunuh biota laut.

    b) Pembuangan di Darat atau Tanah

    Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus

    dipertimbangkan sebagai berikut:

    1). Pengaruh iklim, temperatur dan angin.

    2). Struktur tanah.

    3). Jaraknya jauh dengan permukiman.

    4). Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan,

    flora atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi

    untuk kepentingan apapun.

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    16/20

    21

    2.3 Bank Sampah

    Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012

    Tentang Pedoman Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah, bank

    sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat

    didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.

    Menurut Green and CleanKota Bandung mendefinisikan bank sampah

    sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah dengan tujuan menciptakan

    lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA,

    mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan

    berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi

    penghasil sampah (Anonim, 2013).

    Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah merupakan

    suatu institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah yang dibentuk

    untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 3R melalui

    pendekatan berbasiskan masyarakat.

    2.3.1 Sejarah Berdirinya Bank Sampah

    Berawal dari masalah sampah, warga Dusun Badegan, Bantul, Yogyakarta

    sejak tahun 2008 mendirikan Bank Sampah Gemah Ripah. Berdasarkan hasil pra

    observasi, Bank Sampah Gemah Ripah merupakan pelopor berdirinya Bank

    Sampah-Bank Sampah lain yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

    Dibandingkan Bank Sampah lain Bank Sampah Gemah Ripah masih belum

    berkembang karena masih berorientasi pada masyarakat bukan profit. Beberapa

    Bank Sampah di Indonesia yang lebih berkembang dibanding Bank Sampah

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    17/20

    22

    Gemah Ripah diantaranya: Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah

    Bali, dan Bank Sampah Karya Mandiri (Jakarta).

    Pada waktu didirikan pengelola atau pengurus Bank Sampah Gemah Ripah

    berjumlah 40 orang tetapi sekarang berkurang menjadi 24 orang. Hal ini karena

    adanya rasa bosan dan kesibukan dari para pengelola atau pengurus tersebut. Dari

    beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah gemah Ripah ada yang memiliki

    pekerjaan tetap dan tidak tetap bahkan sedang mencari pekerjaan atau belum

    mendapat kesempatan kerja. Sehingga pengelolaan Bank Sampah Gemah Ripah

    merupakan pekerjaan sampingan bagi beberapa pengelola atau pengurus Bank

    Sampah Gemah Ripah di sela-sela kesibukan atau pekerjaan pokok mereka.

    Mereka bekerja secara sosial dan sukarela serta belum mendapat gaji karena

    berorientasi pada masyarakat belum profit.

    Selain mengelola sampah, Bank Sampah Gemah Ripah juga membantu

    menjual hasil kerajinan warga yang berasal dari sampah seperti tas, dompet, dll.

    Hasil kerajinan warga ini diletakkan di distro kerajinan sampah yang dapat dilihat

    dan dibeli oleh para pengunjung Bank Sampah. Hasil penjualan dari kerajinan

    tersebut dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kendala yang dihadapi adalah

    bahan baku kerajinan dari sampah masih kurang karena tidak semua sampah dapat

    dijadikan barang kerajinan. Dengan adanya Bank Sampah Gemah Ripah ini

    diharapkan bisa ikut membantu mengatasi masalah sampah, serta dapat

    meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan keluarga terutama di Kabupaten

    Bantul (Nunik, 2012).

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    18/20

    23

    2.3.2 Kelembagaan Bank Sampah

    Menurut Soekanto (1975) Lembaga terbentuk karena adanya penciptaan

    norma-norma didalam masyarakat dilakukan secara sadar melalui cara (usage)

    dalam melakukan suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga

    menjadi kebiasaan (folksways), dari kebiasaan akan tumbuh berkembang menjadi

    tata kelakuan (mores) dan pada akhirnya meningkat kekuatannya menjadi adat

    istiadat (custom) yang mengikat anggota dengan hukum dan aturan yang berlaku

    didaerah setempat berdasarkan kearifan lokal.

    Makna lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pola perilaku

    manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka

    nilai yang relevan. Sedangkan institusi adalah segala sesuatu yang berkaitan

    dengan lembaga, dimana suatu kelembagaan/institusi dapat berbentuk organisasi

    atau sebaliknya. Uphoff (1992) menyebutkan institusi sebagai:

    An institution is a complex norms and behaviors that persists over time by serving

    some socially valued purpose, while an organization is a structure of recognized

    and accepted roles.

    Suatu lembaga adalah sekumpulan dari berbagai tatanan norma-norma dan

    tingkah laku yang bisa berlaku dalam suatu periode tertentu untuk mencapai

    tujuan kolektif yang akan menjadi nilai bersama, dimana organisasi sebagai suatu

    struktur yang berlaku dan memiliki aturan yang disepakati bersama.

    Bank Sampah sebagai suatu institusi yang dibentuk untuk memberikan

    pelayanan kepada masyarakat lokal sebagai nasabahnya dalam rangka

    memaksimalkan nilai sampah. Untuk memberikan pelayanan maka Bank Sampah

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    19/20

    24

    harus memiliki kepengurusan yang menerima tabungan warga dan

    mencatatkannya dalam pembukuan Bank Sampah (Anonim, 2014). Adapun

    mekanisme Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

    Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan reduce,

    reuse, dan recyclemelalui Bank Sampah adalah sebagai berikut :

    a. Pemilahan sampah

    b. Penyerahan sampah ke Bank Sampah;

    c. Penimbangan sampah;

    d. Pencatatan;

    e. Hasil penjualan sampah yang diserahkan dimasukkan kedalam buku

    tabungan;

    f. Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.

    2.3.3 Manfaat Bank Sampah

    Bank Sampah sebagaimana dikemukakan oleh Green and CleanKota

    Bandung memberikan manfaat dimana sampah dapat menjadi uang dan membawa

    berkah, membawa perubahan perilaku hidup kotor menjadi perilaku hidup sehat

    dan bersih, mengubah pola hidup individual menjadi bergotong royong dan

    kebersamaan serta dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan

    bersahaja (Anonim, 2013).

    Adapun mekanisme kerja Bank Sampah sebagaimana digambarkan oleh

    Green and CleanKota Bandung adalah sebagai berikut (Anonim, 2013):

  • 5/20/2018 Bank Sampah Bab 2

    20/20

    25

    Sumber: Anonim (2013)

    Gambar 2.2Mekanisme Kerja Bank Sampah

    Keberadaan Bank Sampah dapat menjadi suatu alternatif solusi

    penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan masalah lingkungan akibat

    sampah, dimana Bank Sampah dapat memberdayakan keluarga miskin untuk

    menjadi petugas bank dan juga pengepul sampah sehingga mereka dapat

    meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya dari keuntungan mengelola

    sampah warga masyarakat. Keberadaan Bank Sampah akan menciptakan suatu

    lingkungan yang bersih dari sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup

    menjadi lebih baik sehingga kesehatan warga masyarakat menjadi lebih baik

    (Anonim, 2013).