bank sampah bab 2
TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
1/20
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi
beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa
Timur, yaitu (Anonim, 2011c):
a. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan
b. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara
c. Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat
Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya. Untuk area
pelayanan distribusi Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011c):
a. Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan
Kabupaten Malang.
b. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota
Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
c. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
d. Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto,
Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.
e. Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.
f.
Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan
Kabupaten Lumajang.
g.
Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
h. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten
Banyuwangi.
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
2/20
7
i.
Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
j. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan
Kabupaten Bondowoso.
k. Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai
Kecamatan Bawean.
l. Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
m. Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur cabang Surabaya bertempat di
Jalan Embong Trengguli 19-21 Surabaya 60271, Jawa Timur (Anonim, 2009).
Sedangkan Kantor Pusat PT. PLN (Persero) berada di Jalan Trunojoyo Blok M
I/135 Jakarta 12160, Kebayoran Baru, Indonesia. PT. PLN (Persero) telah banyak
membuka unit dan cabang menjadi PLN Wilayah dan Distribusi, PLN Jasa, PLN
Pembangkitan, PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban, PLN Unit Induk
Proyek (UIP), dan Anak Perusahaan (Anonim, 2011d).
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT. PLN (Persero) selalu berusaha
untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup. Program kegiatan yang telah dan sedang
dilaksanakan PLN di bidang lingkungan hidup, antara lain:
a. Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup.
b. Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaan Clean
Development Mechanism(CDM).
c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan
hidup.
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
3/20
8
Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat
sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (Anonim, 2011c).
2.1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Pada akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang
pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
4/20
9
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada
sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang (Anonim, 2011b).
2.1.2 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Adapun Visi dan Misi yang diterapkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur, yaitu (Anonim, 2011c):
Visi : Terwujudnya keharmonisan hubungan PT. PLN (Persero) dengan
masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT. PLN (Persero)
dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.
Misi :
a.
Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan
dalam pembangunan.
b. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan
jalan program Community Empowering.
c. Berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan.
d. Berperan aktif dalam mendorong tersedianya tenaga listrik untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan jalan penggunaan listrik pada siang
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
5/20
10
hari untuk Industri Rumah Tangga dan pengembangan desa mandiri
energi.
e. Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui
pelestarian alam.
Sedangkan visi dan misi PT. PLN (Persero) Pusat adalah (Anonim, 2011b):
Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi :
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
PT. PLN (Persero) menjalankan perusahaannya dengan memiliki motto
perusahaan: Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
2.1.3 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Perseroan menerapkan struktur organisasi dan manajemen yang dinamis,
efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam rangka
mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal. Struktur organisasi yang mampu
mengakomodir tuntutan pengembangan usaha harus disertai kemampuan untuk
mengarahkan semua sistem yang terlibat di dalamnya agar bekerja lebih efisien,
efektif dan produktif. Struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi masing-masing anggota
di dalam unit kerja perusahaan. Struktur ini mampu mengantisipasi kebutuhan
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
6/20
11
organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih efisien dalam mencapai target
dan tujuan perusahaan. Adapun struktur manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur adalah sebagai berikut (Anonim, 2011e):
Sumber:Anonim (2011e)
Gambar 2.1 Struktur Manajemen PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
2.2 Limbah Padat
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik
industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan
(Abdurahman, 2008). Menurut Davis et al.(1991) Limbah padat adalah material
General Manajer
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Manajer
SDM dan
Organisasi
Manajer
Distribusi
Manajer
Komunikasi,
Hukum, dan
Admisnistrasi
Manajer
Perencanaan
Manajer
Keuangan
Manajer
Niaga
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
7/20
12
yang muncul dari aktivitas manusia dan hewan yang biasanya berbentuk solid
atau padat dan dibuang sebagai barang tidak berguna atau tidak dibutuhkan.
Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam
beberapa golongan, yaitu (Kristianto,2002):
1) Limbah domestik, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur,
tempat cuci pakaian, dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah tadi
terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan beracun (B3),
garam terlarut, lemak.
2) Limbah non domestik, yaitu limbah yang berasal dari pabrik, industri,
perkantoran, pertanian, peternakan, perikanan, dan transportasi serta sumber-
sumber lainnya. Limbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan
lainnya
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur
atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari
kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk
limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari tempat-tempatumum. Jenis-jenis limbah padat:
kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri,
kulit telur, dll.
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp,
kertas, rayon,plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara
garis besar limbah padat terdiri dari (Kristianto,2002):
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
8/20
13
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur.
2.3.1 Dampak Pencemaran Limbah Padat
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam
lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti (Kristianto,2002):
1). Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan
(CH4), CO2, dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun
dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan
kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur
dalam suasana aerob/anaerob.
2). Limbah padat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang
ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3dan metan yang jika
melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50
ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3). Limbah padat menyebabkan penurunan kualitas air, karena limbah padat
biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah.
Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun
berubah.
4). Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat
diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek
yang berbeda secara umum.
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
9/20
14
Dampak limbah secara umum ditinjau dari dampak terhadap kesehatan dan
terhadap lingkungan adalah sebagai berikut (Sugiharsono dkk., 2008):
1). Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
2). Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah-limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan
airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati
sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga
menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun
tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir
karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,
sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapatmengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
dapat meresahkan para penduduk (Sugiharsono dkk., 2008).
2.3.2 Pengelolaan Limbah Padat
2.3.2.1 Pemanfaatan Limbah
Tidak semua limbah merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan
kembali. Usaha yang dapat dilakukkan untuk mengurangi jumlah limbah yang
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
10/20
15
banyak, salah satunya yaitu dengan menerapkan program 3R yaitu reduce, reuse,
recycle,pengolahan (treatment), dan pembuangan (Abdurahman, 2008).
a. Reduce
Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk,
memakai barang-barang dengan efesien sehingga mengurangi jumlah sampah
yang dibuang.
b.Reuse
Reuse artinya penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dan dapat
dimanfaatkan tanpa dilakukan pengolahan khusus.
c.Recycle
Recycle artinya daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang masih
dapat dimanfaatkan, tetapi harus diberikan pengolahan tertentu sehingga hasil
akhrinya menjadi barang yang berbeda dengan fungsi yang sama atau berbeda
(Abdurahman, 2008).
2.3.2.2 Pengolahan Limbah
a. Pengolahan Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama
berupa sampah, kemudian ada air buangan yang dihasilkan dari kegiatan mandi
dan mencuci, yang terakhir adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-
limbah ini jika tidak dikelola dengan baik berpotensi tinggi mencemari
lingkungan sekitar (Davis et al.,1991):
1) Pemanfaatan sampah organik
2) Pemanfaatangrey water
b. Pengolahan Limbah Padat
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
11/20
16
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari sisa proses pengolahan.
Perlakukan limbah padat yang tidak mempunyai nilai ekonomis sebagian
besar dilakukan sebagai berikut (Davis et al.,1991):
1) Ditumpuk pada areal tertentu
2) Pembakaran (insinerasi)
3) Pembuangan
d. Pengolahan limbah lainnya
1) Limbah yang berasal dari pabrik pengolahan daging yang berupa limbah
tulang, limbah tulang memiliki sifat kimia yaitu kaya akan protein dan mineral.
2) Limbah yang berasal dari industri tahu dan tempe dapat dimanfaatkan untuk
diolah menjadi kerupuk ampas tahu, kembang tahu, stik tahu, dan dengan proses
fermentasi dapat dihasilkan nata de soyadan kecap ampas tahu.
3) Limbah kelapa, bagian dari tanaman kelapa yang dimanfaatkan adalah buah
kelapa. Buah kelapa memiliki empat komponen, yaitu : sabut atau kulit kelapa
35%, tempurung atau batok kelapa 12%, daging atau buah kelapa 28%, dan air
kelapa 25%.
4) Limbah rumah makan, rumah makan menghasilkan limbah berupa sampah dari
dapur yaitu sisa/bagian sayuran yang tidak dimasak dan harus di buang seperti
tongkol jagung, tangkai sayuran dan lain sebagainya.
5) Limbah organik, limbah organik kebanyakan digunakan sebagai pupuk
kompos, selain itu limbah organik bisa juga dimanfaatkan sebegai makanan
(Abdurahman, 2008).
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
12/20
17
2.3.2.3 Pengolahan Sampah
a. Pemilahan sampah
Di Indonesia kurang disosialisasikan tentang pengelompokan limbah, yaitu
antara limbah organik dan limbah anorganik. Pembuangan sampah yang
tercampur merusak dan mengurangi nilai material yang masih bisa dimanfaatkan
lagi.
b. Pembuangan sampah
Sistem ini yang paling umum digunakan, yaitu dengan membuang sampah
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
c. Penimbunan sampah
Pengolahan sampah dengan metode penimbunan sudah umum diterapkan
(Abdurahman, 2008).
Pada dasarnya ada dua cara penimbunan sampah, yaitu metode penimbunan
terbuka (open dumping) dan metodesanitary landfill (Peavy et al., 1985).
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
13/20
18
Sumber: Abdurahman (2008)
Gambar 2.1Mekanisme Pengolahan Limbah Industri
2.3.3 Proses Pengolahan Limbah Padat
Dalam pengolahan limbah padat pada fasilitas industri komersial umumnya
sama dengan pengolahan sumber dari residensial atau rumah tangga.
Bagaimanapun, pemadatan (compaction) sangat penting dalam fasilitas komersial.
Perbedaan lain yang khusus hanyalah pada fasilitas industrinya. Karena sekian
banyak proses cenderung menjadi industri-spesifik, didak ada usaha yang
dilakukan untuk mendokumentasikan beberapa proses yang pernah dilakukan
(Tchobanoglous et al., 1977).
Pembuangan
Bahan Baku
Sumber Daya Lingkungan
Industri
Limbah Beracun dan Berbahaya
Produk
Pengolahan
Daur Ulang
Produk
Konsumen Limbah
Konsumen
Limbah
Pengolahan
Pembuangan
Memenuhi
Syarat
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
14/20
19
1.
Pemadatan
Pembungkusan dari limbah kardus pada pasar dan pembentukan komersial
lain cukup umum.. Pembungkusnya bervariasi dalam ukuran, tetapi secara
tipikal biasanya sebesar 36 x 48 x 60 inci. Bungkus kardus diproses
kembali untuk produksi dalam bahan kemasan atau dikirm ke luar negeri
untuk pembuatan kembali menjadi berbagai macam produk
(Tchobanoglous et al., 1977).
2.
ShreddingdanHydropulping
Shredding dan pulping adalah proses pengolahan alternatif yang telah
digunakan, baik konjungsi dengan metode sebelumnya maupun metode
secara keseluruhan, untuk mengurangi volume dari limbah yang harus
ditangani. Shreddingpaling sering dilakukan pada pembentukan komersial
dan oleh agensi pemerintah untuk menghancurkan dokumen sensitif yang
tidak lagi memiliki nilai kepentingan atau kegunaan. Dalam beberapa
kasus, volume limbah padat telah diobservasi bahwa jumlahnya meningkat
setelah shredding.Meskipun sistem Hydropulping bekerja dengan baik,
metode ini sangat mahal dan secara khusus mengkaitkan pembuangan ke
sistem penampungan limbah cair lokal. Karena pembuangan dari material
pulp meningkatkan kandungan organik pada fasilitas pengolahan lokal,
penggunaan pulverizers atau semprotan kemungkinan dibatasi jika
kapasitas pengolahan terbatas (Tchobanoglous et al., 1977).
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
15/20
20
3.
Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan/limbah yang mudah
membusuk, sampah kota, buangan, atau kotoran hewan ataupun juga pada
lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus
dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya (Anonim, 2008).
4. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah
yang dibagi menjadi dua yaitu (Peavy et al., 1985):
a)
Pembuangan di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang
tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang
ke laut. Hal ini disebabkan :
1). Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
2). Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.
3). Laut menjadi dangkal.
4). Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun
dan berbahaya dapat membunuh biota laut.
b) Pembuangan di Darat atau Tanah
Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus
dipertimbangkan sebagai berikut:
1). Pengaruh iklim, temperatur dan angin.
2). Struktur tanah.
3). Jaraknya jauh dengan permukiman.
4). Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan,
flora atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi
untuk kepentingan apapun.
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
16/20
21
2.3 Bank Sampah
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012
Tentang Pedoman Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah, bank
sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat
didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.
Menurut Green and CleanKota Bandung mendefinisikan bank sampah
sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah dengan tujuan menciptakan
lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA,
mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan
berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi
penghasil sampah (Anonim, 2013).
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah merupakan
suatu institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah yang dibentuk
untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 3R melalui
pendekatan berbasiskan masyarakat.
2.3.1 Sejarah Berdirinya Bank Sampah
Berawal dari masalah sampah, warga Dusun Badegan, Bantul, Yogyakarta
sejak tahun 2008 mendirikan Bank Sampah Gemah Ripah. Berdasarkan hasil pra
observasi, Bank Sampah Gemah Ripah merupakan pelopor berdirinya Bank
Sampah-Bank Sampah lain yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Dibandingkan Bank Sampah lain Bank Sampah Gemah Ripah masih belum
berkembang karena masih berorientasi pada masyarakat bukan profit. Beberapa
Bank Sampah di Indonesia yang lebih berkembang dibanding Bank Sampah
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
17/20
22
Gemah Ripah diantaranya: Bank Sampah Bina Mandiri (Surabaya), Bank Sampah
Bali, dan Bank Sampah Karya Mandiri (Jakarta).
Pada waktu didirikan pengelola atau pengurus Bank Sampah Gemah Ripah
berjumlah 40 orang tetapi sekarang berkurang menjadi 24 orang. Hal ini karena
adanya rasa bosan dan kesibukan dari para pengelola atau pengurus tersebut. Dari
beberapa pengelola atau pengurus Bank Sampah gemah Ripah ada yang memiliki
pekerjaan tetap dan tidak tetap bahkan sedang mencari pekerjaan atau belum
mendapat kesempatan kerja. Sehingga pengelolaan Bank Sampah Gemah Ripah
merupakan pekerjaan sampingan bagi beberapa pengelola atau pengurus Bank
Sampah Gemah Ripah di sela-sela kesibukan atau pekerjaan pokok mereka.
Mereka bekerja secara sosial dan sukarela serta belum mendapat gaji karena
berorientasi pada masyarakat belum profit.
Selain mengelola sampah, Bank Sampah Gemah Ripah juga membantu
menjual hasil kerajinan warga yang berasal dari sampah seperti tas, dompet, dll.
Hasil kerajinan warga ini diletakkan di distro kerajinan sampah yang dapat dilihat
dan dibeli oleh para pengunjung Bank Sampah. Hasil penjualan dari kerajinan
tersebut dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kendala yang dihadapi adalah
bahan baku kerajinan dari sampah masih kurang karena tidak semua sampah dapat
dijadikan barang kerajinan. Dengan adanya Bank Sampah Gemah Ripah ini
diharapkan bisa ikut membantu mengatasi masalah sampah, serta dapat
meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan keluarga terutama di Kabupaten
Bantul (Nunik, 2012).
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
18/20
23
2.3.2 Kelembagaan Bank Sampah
Menurut Soekanto (1975) Lembaga terbentuk karena adanya penciptaan
norma-norma didalam masyarakat dilakukan secara sadar melalui cara (usage)
dalam melakukan suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga
menjadi kebiasaan (folksways), dari kebiasaan akan tumbuh berkembang menjadi
tata kelakuan (mores) dan pada akhirnya meningkat kekuatannya menjadi adat
istiadat (custom) yang mengikat anggota dengan hukum dan aturan yang berlaku
didaerah setempat berdasarkan kearifan lokal.
Makna lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pola perilaku
manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka
nilai yang relevan. Sedangkan institusi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan lembaga, dimana suatu kelembagaan/institusi dapat berbentuk organisasi
atau sebaliknya. Uphoff (1992) menyebutkan institusi sebagai:
An institution is a complex norms and behaviors that persists over time by serving
some socially valued purpose, while an organization is a structure of recognized
and accepted roles.
Suatu lembaga adalah sekumpulan dari berbagai tatanan norma-norma dan
tingkah laku yang bisa berlaku dalam suatu periode tertentu untuk mencapai
tujuan kolektif yang akan menjadi nilai bersama, dimana organisasi sebagai suatu
struktur yang berlaku dan memiliki aturan yang disepakati bersama.
Bank Sampah sebagai suatu institusi yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat lokal sebagai nasabahnya dalam rangka
memaksimalkan nilai sampah. Untuk memberikan pelayanan maka Bank Sampah
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
19/20
24
harus memiliki kepengurusan yang menerima tabungan warga dan
mencatatkannya dalam pembukuan Bank Sampah (Anonim, 2014). Adapun
mekanisme Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan reduce,
reuse, dan recyclemelalui Bank Sampah adalah sebagai berikut :
a. Pemilahan sampah
b. Penyerahan sampah ke Bank Sampah;
c. Penimbangan sampah;
d. Pencatatan;
e. Hasil penjualan sampah yang diserahkan dimasukkan kedalam buku
tabungan;
f. Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.
2.3.3 Manfaat Bank Sampah
Bank Sampah sebagaimana dikemukakan oleh Green and CleanKota
Bandung memberikan manfaat dimana sampah dapat menjadi uang dan membawa
berkah, membawa perubahan perilaku hidup kotor menjadi perilaku hidup sehat
dan bersih, mengubah pola hidup individual menjadi bergotong royong dan
kebersamaan serta dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, indah dan
bersahaja (Anonim, 2013).
Adapun mekanisme kerja Bank Sampah sebagaimana digambarkan oleh
Green and CleanKota Bandung adalah sebagai berikut (Anonim, 2013):
-
5/20/2018 Bank Sampah Bab 2
20/20
25
Sumber: Anonim (2013)
Gambar 2.2Mekanisme Kerja Bank Sampah
Keberadaan Bank Sampah dapat menjadi suatu alternatif solusi
penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan masalah lingkungan akibat
sampah, dimana Bank Sampah dapat memberdayakan keluarga miskin untuk
menjadi petugas bank dan juga pengepul sampah sehingga mereka dapat
meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya dari keuntungan mengelola
sampah warga masyarakat. Keberadaan Bank Sampah akan menciptakan suatu
lingkungan yang bersih dari sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
menjadi lebih baik sehingga kesehatan warga masyarakat menjadi lebih baik
(Anonim, 2013).