bank indonesia sbg bank sentral mulai 2014 & 2015 revisi_feb 2016
TRANSCRIPT
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 1/57
PERAN BANK INDONESIASEBAGAI BANK SENTRAL SEJAK
2014
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 2/57
OUTLINE
1. BI sebagai bank sentral
2. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
3. Peran BI dalam MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 3/57
BI SEBAGAI BANK SENTRAL
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 4/57
Kegiatan bank sentral meliputi (Singleton, 2006):
1. Bank sentral menerbitkan uang (dalam bentuk kertas dan koin) untuk memenuhikebutuhan masyarakat.
2. Bank sentral menerapkan dan memformulasikan kebijakan moneter.
3. Bank sentral menjalankan tugas sebagai bank dan lembaga pelayanan bagi
pemerintah, dan terkadang mengelola utang luar negeri
4. Bank sentral menyimpan cadangan/simpanan bank umum dan menyelesaikansett lement keuangan antar bank
5. Bank sentral memelihara dan mempertahankan kekuatan sistem keuangan, dan
pada saat tertentu bertindak sebagai lender of las t resor t serta bertugas
mengawasi perbankan
6. Bank sentral menjalankan kebijakan pemerintah dalam hal nilai tukar danmemelihara serta mengelola cadangan devisa
7. Bank sentral turut mendorong pembangunan ekonomi
8. Bank sentral memberi saran kepada pemerintah menyangkut kebijakan ekonomi
9. Bank sentral turut serta dalam perjanjian kerjasama moneter internasional
4Mengenal Bank Sentral
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 5/57
Bank Sirkulasi
(De Javasche Bank NV)
Pusat Bank Indonesia Cikal bakal Bank Negara Indonesia
Sept 45
De Javasche Bank = BS
1949
Bank Indonesia = BS
1953 -Menjaga stabilitas moneter
-Mengedarkan uang
-Mengembangkan sistem perbankan
-Menjalankan fungsi bank komersial
-Tanggungjawab Kebijakan moneter ada pada pemerintah
Bank Indonesia = BS -Fungsi Bank Komersil dihapuskan
-Agen Pembagunan - Kasir Pemerintah
-Banker’s bank
- Dewan Moneter
1968
Bank Indonesia = BS
(Independen)
1999-Kebijakan moneter dilaksanakan oleh Bank Indonesia
-Menolak campurtangan pihak luar
-Menjadi badan hukum
Sejarah
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 6/57
Tujuh area utama tugas bank sentral (McKinley dan Banaian, 2005)
1. Pengendalian kebijakan moneter;
2. Pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa;
3. Agen fiskal;
4. Sebagai lender of last resort ;5. Mengawasi dan mengatur perbankan;
6. Mengelola sistem pembayaran;
7. Mengelola dan memelihara mata uang;
.
6Mengenal Bank Sentral
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 7/57
Peran Bank Sentral dalam liran Dana
Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi
Sistem Keuangan
Rmh Tangga Perush. Pemerintah
Peminjam
Rmh Tangga Perush. Pemerintah
Penabung
Laba/Rugi
Dana
Laba/Rugi
Dana
Dana
Laba/Rugi
Laba/Rugi
Dana
Keterlibatan
Pemerintah /
Bank Sentral
Perantara
Keuangan
Pasar
Keuangan
Infrastruktur dan
Lingkungan
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 8/57
Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran
Indonesia Ya Tidak Ya
Malaysia Ya Ya Ya
Selandia Baru Ya Ya Ya
Afrika Selatan Ya Ya Tidak
Brasil Ya Ya Sebagian
India Ya Ya SebagianSingapura Ya Ya Sebagian
Belanda Ya Sebagian Ya
Itali Ya Sebagian Ya
Jerman Ya Sebagian Ya
Amerika Ya Sebagian Sebagian
Perancis Ya Sebagian Sebagian
Australia Ya Tidak YaJepang Ya Tidak Ya
Brunei Ya Tidak Tidak
Hong Kong Ya Tidak Tidak
Inggris Ya Ya Tidak
Sumber : berbagai referensi
8Perbandingan Kedudukan dan Tugas Bank
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 9/57
Kelembagaan Bank Sentral
Sebagai lembaga yang memiliki otoritas di bidang keuangan, sifat pelaksanaan
tugas bank sentral dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan
makroprudensial (macroprudential ) dan mikroprudensial (microprudential ).
a. Makroprudensial, yaitu bank sentral melakukan asesmen dan upaya-upaya
untuk menjaga kestabilan harga khususnya dan menjaga stabilitas sistemkeuangan pada umumnya. Dilakukan melalui peran sebagai lend er of last
resort dan menerbitkan peraturan kehati-hatian terhadap bank dan lembaga
keuangan yang menjadi bidang pengawasannya.
b. Mikroprudensial, yaitu bank sentral melakukan asessmen terhadap
lembaga keuangan yang menjadi kewajiban bank sentral sebagai superv isor atau pengawas. Bank sentral dapat menerbitkan ketentuan terhadap
lembaga yang ada dalam lingkup pengawasannya.
9
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 10/57
Makroprudensial vs Mikroprudensial
Mikroprudensial
Fokus terhadap risiko individual bank
atau lembaga keuangan
Fokus terhadap risiko sistemik pada
sistem keuangan
Makroprudensial
10
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 11/57
1946Pendirian
BNI
sbg bank umum yg
berfungsi sbg banksirkulasi 1951
Nasionalisasi
de Javasche Bank
menggantikanBNI sbgbank sirkulasi
1997/1998
Krisis1953
Pendirian BI
sbg Bank Sentral
(UU no. 11 Th 1953)1968
Diundangkan
UU no. 13 Th 1968
ttg Bank Sentral
BI sbg bagian Pemerintah,
Setingkat kementerian negara
1999
BI sebagai bank sentral
independen
(UU no. 23 Th 1999)
Pasca reformasi terdapat
perubahan politik hukum yang
cukup mendasar, dengan
lingkungan sosial dan politik
yang berubah cepat turut
menyumbang atas fenomenaditransformasikan-nya BI
menjadi bank sentral yang
independen.
2008
Krisis
2008
PERPU
amandemenkedua UUBI
Penguatan akuntabilitas,
transparansi, dan
krediibilitas
pembentukanBSBI
Fungsi LOLR
pengaturan mengenai
FPD
2004
UU 3 Th 2004
amandemenpertama UUBI
BI sebagai bank
komersial dg fungsi
bank sirkulasi dan
pengawasan bank
BI (sebagai bagian
dari pemerintah)
diminta untuk
membiayai proyek-
proyek pemerintah.
BI menjalankan peran sebagai
otoritasmoneter, pengawasan
bank dan kasir pemerintah dan
pengedaranuang
Kedudukan BI sebagai
lembaga negara yang
independen berada
diluar pemerintahan
yang diberikan
wewenang
mengatur/menerbitkan
peraturan.
Perlunya langkah responsif
dalam membendungdampak krisis
Menjaga kepercayaan masy.
thd perbankan
Mengatasi kesulitan
pendanaan jangka pendek
bagi bank
Mengubah ketentuan kriteria
agunan FPJP
Sejarah Singkat Bank Indonesia 11
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 12/57
Bank Indonesia dalam Konstitusi
12
fiscal policy monetary policy controlling
Hal Keuangan
Pasal 23 UUD 1945(Sebelum Amandemen)
ayat (1)
APBN
ayat (2)
Pajak
ayat (3) *
Mata Uang
ayat (5)
BPK
UUD 1945
(Setelah Amandemen)
Pasal 23
APBN
Pasal 23A
Pajak
Pasal 23B**
Mata Uang
Pasal 23D***Bank Sentral
Pasal 23E,23F, 23G
BPK
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 13/57
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 14/57
Korelasi UU BI dengan UU Lain
UU BI
UU OJK
UUTransfer
Dana
UUPerbankan
UU MataUang
Kewenangan Mikroprudensial
perbankan oleh OJK.Makroprudensial perbankanoleh BI.
Koordinasi bauran kebijakanBI-OJK (pengaturan danpengawasan).
Sistem informasi yangterintegrasi.
Kewenangan BI dalampengelolaan Rupiah
Perencanaan,pencetakan, danpemusnahan Rupiahberkoordinasi denganPemerintah.
Cakupan SistemPembayaran (tunai dannon tunai).
Pengalihan perizinan,pengaturan dan pengawasandari BI ke OJK
Kewenangan BI dalammemberikan izin,mengatur, danmengawasi, sertamendapat laporan daripenyelenggara transferdana.
14
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 15/57
Status dan Kedudukan Bank Indonesia15
Sesuai dengan Undang Undang Repuplik Indonesia tentang Bank
Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan
UU No.3 tahun 2004 dan UU No.6 tahun 2009
• BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia
• BI adalah badan hukum dan lembaga negara yang independen
dalam melakukan tugas dan wewenangnya bebas dari campur
tangan Pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal
tertentu yang secara tegas diatur dalam undang-undang
• Pemberian independensi diimbangi dengan pelaksanaan
akuntabilitas dan transparansi.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 16/57
Status dan Kedudukan Bank Indonesia 16
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang mempunyai
wewenang :
• Mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara
• Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Menjaga stabilitas sistem keuangan
• Menjalankan fungsi sebagai “lender of the last resort”
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 17/57
17
Meyampaikanlaporan keuanganBI yang telah
diperiksa
Memeriksalaporan keuangan
BI
- Laporan Tahunan,triwulanan/sewaktu-waktu
- persetujuan ATBI(operasional)
Laporan
triwulanan/sewaktu-waktu,
Tahunan
Mengambilsumpah
dan janjianggota
DewanGubernur
Hasiltelaah
MenteriKementerian
PUBLIK(InformasiTahunan)
DPRPresiden
KepalaNegara
KepalaPemerintahanBPK MA
BADAN SUPERVISI
oMenetapkanUU BI
o PemilihanPimpinan BI
Koordinasi
Primary Constitutional Organs: Presiden,DPR, MPR, BPK, MK, DPD, MAAuxiliary Institutions: BI, KPK, KY
Kedudukan BI dalam Ketatanegaraan
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 18/57
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 19/57
Tujuan Bank Indonesia 19
Mencapai dan memeliharakestabilan nilai rupiah
terhadap matauang negara lain
Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uangnegara lain diukur dengan atau tercermin dariperkembangan nilai tukar rupiah terhadap matauang negara lain.
terhadap barang& jasa (harga)
Kestabilan nilai rupiah terhadap barangdan jasa diukur dengan atau tercermin dariperkembangan laju inflasi.
Kestabilan nilai rupiah sangat
penting untuk mendukungpembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkankesejahteraan rakyat.
Tujuan Bank Indonesia adalah- mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah- serta ikut mendorong terpeliharanya
kestabilan sistem keuangan untukmendukung pertumbuhan ekonomi yanginklusif dan berkelanjutan
Wacana perubahan Tujuan BI (dual objectives ) *:
*Rekomendasi IMF (2010): mandat mendorong SSK perlu
dinyatakan secara eksplisit sebagai tujuan di dalam UU BI
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 20/57
Keterkaitan Tugas Pokok BI 20
StabilitasMoneter
StabilitasSistem
Pembayaran
StabilitasSistem
Keuangan
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 21/57
Keterkaitan Tugas Pokok BI 21
• Karena pelaksanaan kebijakan moneter dilakukan melalui sistem
keuangan, khususnya lembaga perbankan, maka sistem
keuangan sehat serta kelancaran dan keamanan sistem
pembayaran merupakan prasyarat efektivitas suatu kebijakanmoneter.
• Kebijakan moneter yang tidak tepat dapat mengakibatkan
terganggunya stabilitas sistem keuangan
• Permasalahan terhadap kelancaran dan keamanan sistem
pembayaran dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan dan
efektivitas kebijakan moneter.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 22/57
Ruang Lingkup Kebijakan Moneter meliputi:
Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi
Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada
operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valutaasing, dan
Menetapkan tingkat diskonto, menetapkan cadangan minimum
dan mengatur kredit atau pembiayaan.
22Stabilitas Moneter Ruang Lingkup Kebijakan Moneter
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 23/57
23
23
Keseimbangan NP
PENDEKATAN SISTEM OPERASI
Pendekatan Harga
Variabel-variabel Informasi
• Langsung
• Sk.bunga PUAB • Stabilitas harga• Tidak langsung
Pendekatan Kuantitas
- Langsung - Monetary base - Agregat moneter Stabilitas harga
- Tidak langsung seperti: seperti: Pertumbuhan ekonomi
. Uang primer/M0 . M1, M2Kesempatan kerja
. Reserve bank . Kredit pbk
. Sk.bunga
Sumber: Junggun Oh. “Inflation Targeting, Monetary Transmission Mechanism, and Policy Rules in Korea”,
Economic Pap er , Vol.2, No.1, March 1999, Bank of Korea (dimodifikasi).
Instrumen
SasaranOperasional
SasaranAkhir
SasaranOperasional
SasaranAntara
SasaranAkhir
Instrumen
Stabilitas Moneter Pendekatan Kebijakan Moneter
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 24/57
Stabilitas Sistem Pembayaran
Ruang Lingkup Kebijakan Sistem Pembayaran
24
Ruang Lingkup Sistem Pembayaran meliputi:
Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya, dan
Menetapkan penggunaan alat/instrumen pembayaran.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 25/57
Stabilitas Sistem PembayaranInstrumen Sistem Pembayaran
25
Instrumen sistem pembayaran secara umum terdiri dari:
a. Instrumen tunai :
uang kertas
uang logam
b. Instrumen non-tunai :
paper based : cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain
electronic based : RTGS
card based : kartu debet, ATM, kartu kredit
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 26/57
Stabilitas Sistem Pembayaran
Aliran Transaksi dalam Sistem Pembayaran
Pembeli(Payor)
Penjual(Payee)
Flow pembayaran
Flow barang/jasa
Bank BBank A
Settlementdi Bank Sentral
Instrumen
Pengirim Penerima
Kliring
Tunai
Non-
Tunai
26
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 27/57
Stabilitas Sistem Keuangan 27
(Dukungan) berkembangnya dan terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), yaitu suatu kondisi yangmemungkinkan sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahanterhadap gejolak internal dan eksternal sehingga alokasi sumber pendanaan/ pembiayaan dapatberkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional
Sasaran
Prinsip
Penguatan Resilience, Intermediasi dan Efisiensi Sistem Keuangan melalui Surveillance,
Kebijakan Makroprudensial, Financial Development dan KoordinasiStrategi
Research &Surveillance based
Forward Looking(Long Term Horizon)
System wideperspective
Governance andCoordination
Balanced FinancialIntermediation
Strengthened FSResilience
Enhanced FinancialEfficiency
Elemen
Kegiatan
Utama
FungsiKebijakan
MakroprudensialSystemic
SurveillanceCrisis Mgt & Kerjasama
LembagaPengembangan
Sektor Keuangan
Riset & Analisissistem keuangan(institusi & pasar),rumah tangga,korporasi, sektoral
SurveillanceSistemik SIFIs
Pemeriksaan Bankdan LKBB berpotensisistemik (SIFIs)
Evaluasi &RekomendasiKebijakan & RegulasiMakroprudensial
Pengembangantools, indikator danmodel
Asesmen StabilitasSistem Keuangan
Riset, Analisis danPendalaman SektorKeuangan :•
Lembaga• Pasar• Infrastruktur• Produk dan
Instrument
Mendorong Efisiensi
Financial Inclusion
Koordinasi KebijakanSektor Keuangan
KerjasamaInternasional SektorKeuangan (a.l. FSB&BIS)
Komunikasi Kebijakan
Protokol ManajemenKrisis (incl. LOLR)
Outlook Stabilitas
Sistem Keuangan
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 28/57
Stabilitas Sistem KeuanganKebijakan Makroprudensial
28
Kebijakan
Moneter
StabilitasSistemKeuangan
Pengaturan danPengawasanSIBs
Pengaturan danPengawasannon-SIBs
makromikro
Kebijakan Makroprudential
Kebijakan Mikroprudential
Kerangka kebijakan makroprudensial adalah:• Tujuan: memelihara kestabilan sistem keuangan dg membatasi potensi meningkatnya risiko sistemik.• Cakupannya: seluruh potensi risiko sistemik• Issue: Fokus pada risiko yang meningkat di dalam dan/atau karena sistem keuangan• Instrumen: kehati-hatian (prudential ), yang diukur dan digunakan untuk khususnya risiko sistemik dan
diterapkan pada sistem keuangan secara luas.
Dalam rangka mendorong stabilitas sistem keuangan, BI berwenang:
a. Menetapkan kebijakan makroprudensial;
b. Melakukan pemantauan sistem keuangan (surveillance);
c. Mengembangkan pasar dan akses keuangan;
d. Melakukan pencegahan dan penanganan krisis sektor keuangan; dan
e. Melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap bank yang tertentu yang sistemically important bankdan/atau bank lainnya, serta lembaga keuangan bukan bank yang sistemik.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 29/57
Framework Kebijakan Bank
Indonesia
29
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 30/57
SEKTOR EKSTERNAL
Transaksi Berjalan
Ekspor
Impor Transfer
Penghasilan (Income)
Transaksi Modal dan Keuangan
Investasi Langsung
Aliran Keuangan – Pemerintah
– Swasta
Cadangan Devisa
SEKTOR RIIL
Konsumsi
Investasi
Ekspor
Impor
SEKTOR PEMERINTAH (FISKAL)
Anggaran Negara (APBN)
Penerimaan, termasuk hibah
Pengeluaran
Keseimbangan (overall)
Pembiayaan
– Dalam Negeri
– Luar Negeri
SEKTOR MONETER
Otoritas Moneter
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Domestik Bersih
Net Claim on Government
Bank Umum
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Domestik Bersih
Uang
Primer
Uang
Beredar
Keterkaitan Tugas Bank
Sentral dengan Sektor Lain
30
1. Kebijakan moneter tidakterlepas dari kebijakan
makro lainnya seperti
kebijakan fiskal.
2. Keterkaitan antara sektor
ekonomi berdasarkan 4
pilar IMF, yaitu sektor riil,
sektor fiskal (keuangan
negara), sektor eksternal,
dan sektor moneter.
3. Perlu koordinasi yang
ketat antara agen
pemerintah, lembaga
tinggi pemerintah (mis :Kemenkeu, OJK, BKPM,
Bappenas) dengan BI.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 31/57
PERSAINGAN MENGHADAPIKOMUNITAS EKONOMI
ASEAN 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 32/57
Perbandingan Indikator EkonomiKelompok Negara di Dunia
Kelompok NegaraGDP (%) GDP Nominal (Milyar USD) Inflasi
2012 2013 2012 2013 2012 2013
World 3.15 3.31 71,707.30 74,171.72 3.94 3.76
Advanced economies 1.25 1.23 44,417.08 45,042.86 2.00 1.70
Euro area (0.58) (0.34) 12,197.53 12,751.93 2.22 1.63
Major advanced economies (G7) 1.45 1.26 33,931.66 34,067.56 1.57 1.61
Emerging market and developing economies 5.06 5.31 27,290.22 29,128.86 5.94 5.79
Developing Asia 6.64 7.13 12,324.73 13,499.86 4.74 5.07
ASEAN-5 6.10 5.88 1,935.80 2,139.71 3.79 4.83
Sumber: World Economic Outlook, 2013
GDP (%) GDP Nominal (Milyar USD) Inflasi
2012 2013 2012 2013 2012 2013
Indonesia 6.23 5.81 878.2 946.39 4.28 6.01
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 33/57
Ekspor Impor IndonesiaTujuan Ekspor Terbesar Indonesia
No Mitra Dagang Ekspor (Milyar USD) %
1 Japan 32.29 14.86
2 China 32.03 14.743 Singapore 20.19 9.29
4 United States 18.84 8.67
5 South Korea 15.68 7.21
6 India 14.19 6.53
7 Malaysia 10.09 4.64
8 Thailand 8.14 3.74
9 Australia 7.23 3.33
10 Netherlands 3.88 1.78
Asal Impor Terbesar Indonesia
Tujuan Ekspor Indonesia ke ASEAN Asal Impor Indonesia dari ASEAN
No Mitra Dagang Impor (Milyar USD) %
1 China 29.39 15.33
2 Singapore 26.09 13.61
3 Japan 22.77 11.884 Malaysia 12.24 6.39
5 South Korea 11.97 6.24
6 United States 11.61 6.06
7 Thailand 11.44 5.97
8 Australia 5.30 2.76
9 Saudi Arabia 5.20 2.71
10 India 4.31 2.25
Sumber: Bloomberg
No Mitra Dagang Impor (Milyar USD) (%)
1 Singapore 26.09 13.61
2 Malaysia 12.24 6.39
3 Thailand 11.44 5.97
4 Vietnam 2.60 1.35
5 Phillipines 0.80 0.42
6 Brunei Darussalam 0.42 0.22
7 Myanmar 0.06 0.03
8 Cambodia 0.01 0.01
9 Lao PDR 0.003 -
No Mitra Dagang Ekspor (Milyar USD) (%)
1 Singapore 20.19 9.29
2 Malaysia 10.09 4.64
3 Thailand 8.14 3.74
4 Phillipines 2.73 1.26
5 Vietnam 2.25 1.03
6 Myanmar 0.44 0.20
7 Cambodia 0.32 0.15
8 Brunei Darussalam 0.09 0.04
9 Lao PDR 0.03 0.01
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 34/57
Daya Saing Indonesia dalam Konteks Global
Negara
GCI Skor GCI
2013 –
2014 (1 –7)
2012 –
2013
Switzerland 1 5.67 1
Singapore 2 5.61 2
Finland 3 5.54 3
Germany 4 5.51 6US 5 5.48 7
Sweden 6 5.48 4
Hongkong 7 5.47 9
Netherland
s 8 5.42 5
Japan 9 5.4 10
UK 10 5.37 8
Norway 11 5.33 15
Taiwan 12 5.29 13
Qatar 13 5.24 11
Canada 14 5.20 14
Denmark 15 5.18 12
Austria 16 5.15 16
Belgium 17 5.13 17
Negara
GCI Skor GCI
2013 –
2014 (1 –7) 2012 –2013
New Zealand 18 5.11 23
United Arab
Emirates 19 5.11 24
Saudi Arabia 20 5.10 18 Australia 21 5.09 20
Luxembourg 22 5.09 22
France 23 5.05 21
Malaysia 24 5.03 25
Korea, Rep 25 5.01 19
Brunei
Darussalam 26 4.95 28
Israel 27 4.94 26
Ireland 28 4.92 27
China 29 4.84 29
Puerto Rico 30 4.67 31
Iceland 31 4.66 30
Estonia 32 4.65 34
Oman 33 4.64 32
Peringkat daya saing Indonesia menunjukkan peningkatan relatif terhadap negara-
negara lain dari peringkat 50 di tahun 2012 menjadi peringkat 38 di tahun 2013.
Negara
GCI Skor GCI
2013 –2014 (1 –7)
2012 –
2013
Chile 34 4.61 33
Spain 35 4.57 36
Kuwait 36 4.56 37
Thailand 37 4.54 38Indonesia 38 4.53 50
Azerbaijan 39 4.51 46
Panama 40 4.50 40
Malta 41 4.50 47
Poland 42 4.46 41
Bahrain 43 4.45 35
Turkey 44 4.45 43
Mauritius 45 4.45 54
Czech
Rep. 46 4.43 39
Barbados 47 4.42 44
Lithuania 48 4.41 45
Italy 49 4.41 42
Kazakhsta
n 50 4.41 51
Sumber: World Economic Forum, The Global Competitiveness Index Report 2013-2014
P i k t D S i I d i
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 35/57
Peringkat Daya Saing Indonesia Dibandingkan tahun 2012, pada 2013 peringkat daya saing 10 pilar meningkat
institusi, infrastruktur, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja,
pengembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, business sophistication dan inovasi
Hanya 2 pilar yang mengalami penurunan peringkat:
kondisi makroekonomi dan pendidikan dasar dan kesehatan. Peningkatan peringkat tertinggi terjadi pada pilar infrastruktur dan efisiensi pasar tenaga kerja
Global Competitiveness Index
2013-2014 Skor 2012-2013 Skor
Peringkat (dari
148) (1-7)
Peringkat (dari
144) (1-7)
GCI 38 4.5 50 4.4
Kebutuhan dasar 45 4.9 58 4.7
Institusi 67 4 72 3.9Infrastruktur 61 4.2 78 3.7
Kondisi makroekonomi 26 5.8 25 5.7
Pendidikan dasar dan kesehatan 72 5.7 70 5.7
Peningkatan efisiensi 52 4.3 58 4.2
Pendidikan tinggi dan pelatihan 64 4.3 73 4.2
Efisiensi pasar barang 50 4.4 63 4.3
Efisiensi pasar tenaga kerja 103 4.0 120 3.9Pengembangan pasar keuangan 60 4.2 70 4.1
Kesiapan teknologi 75 3.7 85 3.6
Ukuran pasar 15 5.3 16 5.3
Inovasi dan sop hist icat ion factors 33 4.1 40 4.0
Business sophistication 37 4.4 42 4.3
Inovasi 33 3.8 39 3.6
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 36/57
• Peningkatan peringkat daya saing tertinggi terjadi pada infrastruktur, dari
peringkat 78 pada tahun 2012 menjadi peringkat 61 pada 2013.
Peningkatan peringkat daya saing infrastruktur tersebut didukung oleh Pemerintah
Indonesia yang telah meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur antara lain
guna memperbaiki kondisi jalan, pelabuhan, fasilitas air, pembangkit listrik.
• Efisiensi pasar tenaga kerja meningkat, meskipun dari dasar peringkat yang
rendah.
Masih rendahnya kinerja pilar ini disebabkan antara lain karena :
(i) rigiditas dalam prosedur penentuan upah, penggajian dan pemutusan hubungan
kerja
(ii) rendahnya partisipasi wanita di pasar tenaga kerja
Peringkat Daya Saing Indonesia
M k t Ek i ASEAN
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 37/57
Komunitas Ekonomi ASEANMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
atau dalam bahasa Inggris ASEAN Economic Community (AEC) adalah tujuan akhir integrasi
ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020. Pembentukan diputuskandipercepat menjadi 2015 pada Cebu Declaration Januari 2007.
MEA dilakukan dgn penciptaan pasar tunggal dan kesatuan basis produksi berbeda dgn
European Union (EU).
Mitos ttg implementasi MEA terkait perdagangan barang, jasa, dan tenaga kerja.
ASEAN CHARTER
CETAK BIRU MEA 2015
Pasar Tunggal & Kesatuan
Basis Produksi
· Melalui aliran bebas di:
Barang Jasa
Investasi
Tenaga kerja terampil
Dan aliran modal yang lebih
bebas
· 12 sektor prioritas
· Pengembangan sektor
makanan, pertanian &
kehutanan
Kawasan Ekonomi yang
Berdaya Saing Tinggi
Pertumbuhan Ekonomi
yang Merata
Integrasi ke
Perekonomian Global
· Kebijakan kompetisi
·
Perlindungan konsumen· Intellectual Property
Right
· Pengembangan
infrastruktur
· Perpajakan
· E-Commerce
· Pengembangan UKM
· Inisiatif Integrasi
· Pendekatan koheren
hubungan ekonomieksternal
· Partisipasi di Global
Supply Networks
Penelitian Pengembangan SDMKerangka Institusi Regional
(Sekretariat, Dispute Settlement, HAM)Political will dan Implementasi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Lima Elemen Pasar Tunggal dan Basis Produksi
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 38/57
Lima Elemen Pasar Tunggal dan Basis Produksi
InternasionalPasar Tunggal dan Basis Produksi dilakukan melalui proses
liberalisasi pasar domestik terhadap lima elemen aliran bebas barang,
jasa, investasi dan tenaga kerja serta aliran modal yang lebih bebas.
Pasar Tunggal dan Basis Produksi Internasional
Bebas Tarif dan
Non-Tarif
Aliran Bebas
Jasa
Aliran Bebas
Investasi
Aliran Bebas
Tenaga Kerja
Terampil
Aliran Modal
Yang Lebih
Bebas
Aliran Bebas
Barang
Membuka Akses
Pasar dan National
Treatment
Rejim Bebas
Investasi & ASEAN
Satu Tujuan
Investasi
Mobilitas Tenaga
Kerja Terampil &
Standar
Kompetensi
Rejim Yang Lebih
Bebas
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 39/57
Sumber : BPS
Posisi Indonesia di dalam ASEAN 5
Potensi Indonesia
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 40/57
Besarnya potensi Ekonomi Indonesia
Peran Kelas Menengah dalam Perekonomian Indonesia
• Per akhir 2011, PNB/orang/ tahun Indonesia sudah mencapai 2.940 dolar AS,
mendekati upper middle income country.
• Sekitar 5 dari 10 penduduk Indonesia berada dalam kategori kelas menengah.
• Potensi market yang besar dan terus tumbuh menjadi daya tarik investasi.
Potensi Kelas Menengah yang Meningkat
Perkembangan Kelas Menengah di IndonesiaSejak 1980-an
Struktur Demografi
Indonesia
Sumber: MP3EI Sumber: MP3EI
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 41/57
Posisi Daya Saing Negara ASEAN
• Global Competitiveness Report 2013-2014,
Indonesia posisi 38 dari 148 negara, naikdari posisi 50 tahun lalu. Perbaikan
disumbang oleh ketersediaan infrastruktur
yg lbh baik. Namun, tingkat inflasi dan suku
bunga Indonesia relatif lebih tinggi.
Bila tidak segera diatasi, nilai tambah domestik tidak optimal dan memberikan tekanan
pada neraca berjalan Indonesia.
• Di sisi lain, Indonesia sudah mempunyai perusahaan champion skala regional/dunia seperti
Pertamina, Bank BRI, dan Semen Gresik.
• Garuda pada 2013 dinobatkan sbg the best economy class airline oleh Skytrax.
• Produk global asal Indonesia: sepeda Polygon, elektronik Polytron, keramik Essenza,
baterai ABC, dan furniture Olympic.
70
59
38
37
26
24
2
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Vietnam
Filipina
Indonesia
Thailand
Brunei
Malaysia
SingapuraPeringkat Daya Saing Negara Kawasan
Global Competitiveness Index 2013-2014
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 42/57
Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN
• Intensitas perdagangan meningkat, dengan Indonesia umumnya mengalami
defisit perdagangan dgn negara ASEAN.
• Catatan: Intra-ASEAN trade rata-rata hanya sekitar 20% dari total trade masing-
masing negara; Indonesia less export oriented drpd negara ASEAN.
No. Negara MitraTotal Ekspor
2012
Total Impor
2012
Net
Perdagangan
Total Ekspor
& Impor
2012
Total Ekspor
& Impor
Januari 2012
Total Ekspor
& Impor
Januari 2013
yoy (%) PDB
1 Filipina 3,667,656 801,739 2,865,917 4,469,395 383,517 392,316 2.29 391,119
2 Malaysia 11,000,552 12,786,241 (1,785,689) 23,786,793 1,730,009 1,927,750 11.43 463,689
3 Singapore 16,138,036 27,435,558 (11,297,522) 43,573,594 3,385,356 3,843,078 13.52 314,906
4 Thailand 6,491,644 11,369,459 (4,877,815) 17,861,103 1,246,271 1,356,035 8.81 602,216
5 Brunei Darussalam 116,855 480,347 (363,492) 597,202 86,799 154,362 77.84 21,033
6 Vietnam 2,266,668 2,543,875 (277,207) 4,810,543 433,703 350,361 (19.22) 299,980 7 Lao P.D.R 23,734 3,280 20,454 27,014 294 950 223.13 17,408
8 Myanmar 412,643 63,359 349,284 476,002 22,364 102,412 357.93 82,678
9 Cambodia 290,684 11,053 279,631 301,737 19,269 31,048 61.13 33,819
Keterangan: Dalam USD ribuan, kecuali PDB USD Miliar
Sumber: Statistik Ekonomi & Keuangan Indonesia (SEKI)
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 43/57
Intra-Trade ASEAN 5 Tahun 2009
Value Share to tota l trade Va lue Share to tota l trade
Indonesia 52,363.3 24.5 160,972.9 75.5 213,339.2
Malaysia 72,065.3 25.7 208,156.0 74.3 280,221.4
Filipina 17,399.5 20.7 66,469.1 79.3 83,868.6
Singapura 140,694.1 27.3 374,923.1 72.7 515,617.1Thailand 59,250.1 20.7 227,016.7 79.3 286,266.8
ASEAN 341,775.3 24.8 1,037,537.8 75.2 1,379,313.1
Tabel 2.1
Negara Intra - ASEAN trade Extra - ASEAN trade
Total Trade
Perdagangan intra-trade ASEAN berkisar sekitar 24,8% (Th 2009), negara ASEAN
lebih banyak berdagang dengan mitranya di luar ASEAN. Misalnya bagi Indonesia
pangsa perdagangan dengan negara ASEAN hanya 24,5% dari total
perdagangannya. Sementara itu, pangsa bagi Filipina adalah 20,7% (terendah) dan
Singapura adalah 27,3% (tertinggi).
Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN
Revealed Comparative Advantage Negara
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 44/57
Keunggulan Komparatif Sektor Prioritas Barang, Tahun 2004
RCA Sektor Prioritas Brunei Kamboja Indonesia Lao DPR Malaysia Myanmar Filipina Singapura Thailand Vietnam
Pertanian 0,0 0,3 7,4 1,1 4,6 9,2 1,9 0,1 1,0 0,2
Otomotif 0,0 0,0 0,4 0,1 0,1 0,0 0,3 0,2 0,9 0,1
Elektronik 0,0 0,0 1,1 0,0 2,8 0,0 0,9 2,3 2,1 0,4
Perikanan 0,0 0,6 3,6 0,0 0,6 9,8 1,5 0,3 5,7 11,0
Produk Perawatan Kesahatan 0,0 0,0 0,3 0,1 0,2 0,0 0,1 0,4 0,4 0,2
Teknologi Informasi dan Komunikasi 0,0 0,0 0,7 0,1 2,0 0,0 1,2 1,6 1,2 0,2
Produk Karet 0,0 0,2 1,8 1,2 0,9 0,6 1,0 0,3 1,7 8,0
Tekstil dan produk Tekstil 1,7 15,6 0,3 0,4 0,5 0,7 0,1 0,3 1,6 0,8
Produk Kayu 0,0 0,4 5,0 18,1 2,7 3,6 0,1 0,1 1,3 3,8
Sumber : Oktaviani, Rifin, dan Reinhardt ( May 2007 ) dari Arifin Syamsul, Djaafara Rizal A., Budiman Aida S. 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Elex Media Komputindo, Jakarta, hal. 83-84.
4 RCA atau Revealed Comparative Advantage, adalah suatu metode untuk mengukurkeunggulan komparatif
suatu produk dari suatu Negara, dengan menggunakan rumus,
Di mana X ij merupakan nilai ekspor barang i di negara j dan X iw adalah nilai ekspor barang i seluruh dunia. Nilai RCA yang lebihbesar dari 1 menunjukkan adanya keunggulan komparatif.
Revealed Comparative Advantage Negara
ASEANNegara ASEAN mempunyai komoditas unggulan (RCA>1) yang sama. Misalnya RCA
pertanian dengan nilai di atas 1 dimiliki oleh 5 negara yaitu Myanmar, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Lao PDR.
Struktur Ekspor Indonesia
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 45/57
Struktur Ekspor Indonesia
Struktur Ketidakseimbangan
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 46/57
Struktur Ketidakseimbangan
Struktur ekspor Indonesia di dominasi oleh energi dan sumber daya alam, di sisi lain
komposisi ekspor padat karya (labor intensive) semakin berkurang.
Struktur Ekspor Indonesia Struktur Impor Indonesia
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 47/57
Potensi MEA dari segi Ekspor dan ProduksiPembentukan pasar tunggal memperkuat permintaan regional (ASEAN) shg mengurangi
ketergantungan pada pasar ekspor negara-negara maju yang sedang mengalami masalah.
Sementara dari sisi produksi akan meningkatkan keuntungan dari skala ekonomi.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 48/57
PERAN BANK INDONESIA
DALAM MEA 2015
Persiapan BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 49/57
Persiapan BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
Bank Indonesia mendukung pemerintah yang mengedapkan pentingnya
penguatan daya saing nasional dalam persiapan MEA di tingkat nasional.
Pada tataran makro:
Dilakukan melalui menjaga stabilitas moneter, stabilitas sektor keuangan,
dan stabilitas sisem pembayaran yang selanjutnya memberi fundamen dan
memperkuat daya saing nasional.
Pada tataran mikro-industri:
Kebijakan BI a.l. diarahkan pada penguatan ketahan dan daya saing 4
sektor yang berada dibawah kewenangannya, yaitu:
1. UMKM khususnya dalam aspek peningkatan akses pembiayaan serta
pengembangan klaster dan kewirausahaan dalam rangka mendukung
ketahan pangan nasilan (koordinasi dengan Kementan);
2. Peningkatan f inanc ia l inc lus ion (FI) melalui program Layanan
Keuangan Digital serta program edukasi keuangan;
Persiapan BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 50/57
Persiapan BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
3. Pembentukan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) yang
dikelola swasta;
4. Penguatan Sistem Pembayaran (SP) nasional.
BI juga melakukan kegiatan sosialisasi (outreach ) baik di pusat maupun
daerah mengenai MEA dan persiapan BI/Nasional baik secara mandiri
maupun koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kemenlu,
Kemenko Perekonomian, dan sejumlah universitas di Indonesia.
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 51/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
1 Pembentukan Lembaga Pengelola
Informasi Perkreditan (LPIP) yangdikelola swasta
• Menerbitkan PBI No.15/PBI/2013 dan
SE Ekstern tentang LPIP dalamkerangka Sistem Informasi Perkreditan
Nasional (SIPNAS).
• Merupakan strategi penguatan
infrastruktur sitem keuangan di
Indonesia.
• Menghimpun data dari LK dan non-LK
yang juga ditujukan untuk meningkatanpenyaluran kredit kepada masyarakat,
khususnya masyarakat yang belum
tersentuk layakan LK.
• Mengingat peran LPIP yang strategis
dalam pengelolaan data pribadi dan
penyediaan inflormasi kepada LK, makadilakukan pembatasan kepemilikan
asing dan pelarangan cross -order data
sharing.
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 52/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
2 Faktor Penguatan Sistem
Pembayaran Nasional
1. Peningkatanpenggunaan APMK
2. Pengembangan standar
instrumen dan migrasi
teknologi chip kartu
ATM/Debit.
3. Fasilitas transaksi crossborder retail.
4. Pengembangan SKNBI
(Sistem Kliring Nasional
BI) Generai II.
5. Pengembangan Sistem
BI-RTGS dan BI-SSSSGenerasi II.
• Indonesia akan mempersiapkan dan memperkuat
sistem pembayaran domestik sebelum diputuskan
untuk dilakukan liberalisasi dalam kerangka MEA.• Mengupayakan penggunakan Alat Pembayaran
Menggunaan Kartu (APMK) termasuk penggunaan
uang elektronik untuk mendukung pencapaian
program Less Cash Society (LCS).
• Peningkatanan penggunaan APMK dilakukan
dengan pengembangan standar instrumen kartu
ATM/Debit untuk mencapai efisiensi danpenggunaan teknologi chp pada kartu untuk
peningkatan faktor keamanan.
• SKNBI saat ini dalam proses pengambangan untuk
menngkatkan efisisensi sistem kliring antar bank di
Indonesia.
• Pada sistem pembayaran nilai besar gunamemfasilitasi transasksi cross border ke depan
(misal trade settlemen pada capital market)
dilakukan pengambangan sistem BI RTGS dan BI-
SSSS Generasi I a.l. dengan menerapkan standar
internasional
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 53/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
3 Penelitian kesiapan
Indonesia menuju
MEA 2015: sektor perdagangan (tahun
2010)
• Melakukan penelitian pada salah satu pilar MEA yaitu
sektor perdagangan khususnya pada 7 sub-sektor
perdagangan (produk karet, produk kayu, tekstil & apparel ,pertanian, perikanan, otomtof dan elektronik).
• Hasil penelitian untuk penurunan tarif apabila MEA
diterapkan menunjukkan bahwa gain from trade tersebar
diperolah Singapura, Thailand , Malaysia, Indonesia,
Filipian (sesuai urutan).
• Analisis kesiapan Indonesia menuju MEA menunjukkan
Indonesia secara umum belum cukup siap. Sub-sektor yang relatif siap adalah sektor karet, perikanan, dan
elektronik.
- Sektor karet: produsen ke-2 di dunia, luas lahan, mutu,
R&D
- Sektor perikanan: SDA dan SDM berlimpah,
peningkatan produksi budidaya, dukungan modal yang
baik.
- Sektor elektronik:kesiapan dalam peningkatan volume,
penentuan harga, pajak, dan standar tinggi karena
produk tsb telah diharmonisasikan di ASEAN.
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 54/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
4 BI pada tahun 2008
melakukan
Pemetaan DayaSaing Ekonomi
Daerah dengan level
kabupaten/kota di
Indonesia
• Daerah yang diteliti terdiri dari 458 kabupaten/kota di
Indonesia.
• Hasil studi menyimpulkan bahwa kabupaten/kota denganPDRB yang tinggi cenderung memiliki daya saing yang
tinggi.
• Kabupaten/kota yang memiliki daya saing tertinggi (dari
sisi input) di atas rata-rata nasional adalah Jabar &
Banten, Sumatera Bagian Tengah, Kalimantan-Sulawesi-
Papua, Jawa Bagian Timur.• Wilayah yang kaya akan SDA memiliki daya saing tinggi
dibandingkanyang tidak berbasis SDA.
• Daerah/kabupten kota yang memiliki posis daya saing
rendah umumnya merupakan daerah yang berbasis
ekonomi pada sektor primer (khususnya pertanian) dan
umumnya berada jauh dari pusat pemerintahan di provinsi.• Saat ini sedangn dilakukan penelitian lanjutan .
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 55/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
5 Kebijakan liberalisasi
lalu lintas modal
dalam rangka MEAdiharapkan tidak
mengganggu sistem
monitoring/pelaporan
yang dapat menjamin
tersedianya data dan
informasi lalu lintasmodal secara
lengkap dan akurat
• Kebijakan lalu lintas modal Indonesia saat ini sudah cukup
liberal.
• Pelaksanaan MEA terkait aliran investasi dan modal yanglebih bebas diperkirakan tidak akan membawa dampak
negatif terhadap kualitas statistik lalu lintas modal pada
NPI sepanjang kebijakan tersebut tidak mengurangi
kewajiban pelaku transaksi dalam melaporkan
transaksinya secara lengkap dan akurat.
- Kewajiban nasabah bank mengungkapkan informasi
transkasi lalu lintas devisa sesuai prinsip KYC (knowyour customer ).
- Kewajiban keterbukaan informasi di bursa,
- Pemantauan PMA oleh otoritas nasional yang
berwenang.
Inisiatif BI Dalam Pelaksanaan MEA 2015
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 56/57
No. Inisiatif MEA Perkembangan/Permasalahan
6 Penguatan sistem
statistik sebagainfrastruktur
pencapaian target
MEA 2015
• Salah satu pendukung keberhasilan penerapan MEA
adalah kesiapan sistem statistik yang dapat memberikandata/informasi yang berkualitas dan dapat
diperbandingkan sehingga mendukung perumusan
kebijakan dengan lebih baik.
• Perlu payung hukum pada ASEANstats agar mampu
menjangkau sumber data sehingga ketersediaan dan
kualitas data yang dimiliki tidak hanya tergantung padalembaga penyelenggara statistik negara anggota.
• Perlu komitmen yang besar dari para pemimpin negara
ASEAN untuk sama-sama melakukan koordinasi dalam
menciptakan sistem statistik yang baik untuk
keberlangsungan MEA 2015.
8/18/2019 Bank Indonesia Sbg Bank Sentral Mulai 2014 & 2015 Revisi_feb 2016
http://slidepdf.com/reader/full/bank-indonesia-sbg-bank-sentral-mulai-2014-2015-revisifeb-2016 57/57