bab4

15
Pembiasan BJT B a b Pembiasan BJT nalisa dari rangkaian elektronik mempunyai dua komponen, yaitu analisa dc dan analisa ac. Analisa ac meliputi penguatan tegangan dan arus, serta impedansi inlut dan output. Sedang analisa dc digunakan untuk menetapkan titik operasi dari transistor dengan jalan mengatur besarnya arus dan tegangannya. Dalam pembahasan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: V BE = 0.7V……………………………………..(4.1) ( ) C B E I I I + = 1 β …………………………….(4.2) B C I I β = ……………………………………..(4.3) Ada tiga titik operasi (daerah kerja) pada transistor yang dapat dipilih dalam perancangan , yaitu : Daerah Aktif Daerah Saturasi Daerah Cutoff A 4

Upload: jonheri

Post on 10-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

telkomunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Bab4

Pembiasan BJT

B a b

Pembiasan BJT

nalisa dari rangkaian elektronik mempunyai dua komponen, yaitu analisa dc

dan analisa ac. Analisa ac meliputi penguatan tegangan dan arus, serta

impedansi inlut dan output. Sedang analisa dc digunakan untuk menetapkan

titik operasi dari transistor dengan jalan mengatur besarnya arus dan tegangannya.

Dalam pembahasan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

VBE = 0.7V……………………………………..(4.1)

( ) CBE III ≅+= 1β …………………………….(4.2)

BC II β= ……………………………………..(4.3)

Ada tiga titik operasi (daerah kerja) pada transistor yang dapat dipilih dalam

perancangan , yaitu :

• Daerah Aktif

• Daerah Saturasi

• Daerah Cutoff

A

4

Page 2: Bab4

Pembiasan BJT

4.1 RANGKAIAN FIXED BIAS

Rangkaian ini merupakn betuk konfigurasi pembiasan yang paling sederhana

untuk memulai analisa rangkaian transistor. Konfigurasinya dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 4.1 Rangkaian Fixed Bias

Sebelum memulasi analisa dc, rangkaian harus dibuat dalam model dcnya terlebih

dahulu dengan melepaskan semua kapasitor seperti gambar berikut.

Vcc

RB RC

C

B

E+

VBE -

IB

IC

Vcc

+VCE

-

Gambar 4.2 Model Ekivalen dc untuk Gambar 4.1

Page 3: Bab4

Pembiasan BJT

4.1.1 Forward Bias pada Basis – Emiter

Perhatikan gambar berikut.

RB

C

B

E+

VBE -

IBVcc

+VCE

-

Gambar 4.3 Loop Basis – Emiter

Dengan menerapkan KVL pada loop basis – emitter, diperoleh

0=−−+ BEBBCC VRIV

B

BECCB R

VVI

−= …………………………………(4.4)

Karena VCC dan VBE bernilai tetap, arus basis dapat diatur dengan memilih nilai

RB untuk operasi yang diinginkan.

Page 4: Bab4

Pembiasan BJT

4.1.2 Loop Kolektor – Emiter

Analisa loop kolektor – emitter dapat dilihat pada gambar berikut.

Vcc

RC

C

B

E

IC

+VCE

-

+VC- KVL

Gambar 4.4 Loop Kolektor – Emiter

Nilai arus pada kolektor berhubungan dengan IB, dimana

BC II β= …………………………………………(4.5)

EBBE VVV −= …………………………………….(4.6)

Karena VE = 0V, maka

VBE = VB …………………………………………(4.7)

Page 5: Bab4

Pembiasan BJT

Contoh 4.1

Hitunglah nilai-nilai berikut untuk gambar 4.5

a. IB dan IC

b. VCE

c. VB dan VC

d. VBC

Jawab :

a. Ak

VVR

VVI

B

BECCB μ8.47

2407.012

−=

−=

( )( ) mAAII BC 5.2308.4750 === μβ

b. ( )( ) VkmAVRIVV CCCCCE 83.62.25.2312 =Ω−=−=

c. VVV BEB7.0==

d. VVV CEC83.6==

e. VVVVV CBBEV 13.683.67.0 −=−=−=

50=β

Gambar 4.5 Contoh Rangkaian Fixed Bias

Page 6: Bab4

Pembiasan BJT

4.13 Tingkat Saturasi Transistor

Pada operasi transistor, daerah sturasi adalah daerah dimana arus kolektor bernilai

maximum. Secara normal kondisi saturasi adalah kondisi yang dihindari karena akan

berakibat sinyal output terdistorsi.

Dalam keadaan saturasi, terminal kolektor dan basis seperti terhubung singkat

seperti gambar berikut.

Vcc

RB RC

C

B

E+

VBE -

VCE = 0

+VC = VCC-

Gambar 4.6 Transistor dalam Daerah Saturasi

Karena VCE = 0V, maka

VC – VCC = 0

VC = VCC

ICsatRE = VCC

RV

C

CCCsatI = ……………………………………..(4.11)

Page 7: Bab4

Pembiasan BJT

4.2 FIXED BIAS DENGAN TAHANAN EMITER

Konfigurasi rangkaian ini adalah merupakan modifikasidari rangkaian fixed bias

dengan maksud untuk memperoleh stabilitas yang lebih baik.

Gambar 4.7 Fixed Bias dengan RE

4.2.1 Loop Base – Emiter

Setelah rangkaian pada gambar 4.7 dibuat dalam model dc, selanjutnya kita dapat

menerapkan KVL pada loop basis – emitter, sehingga diperoleh persamaan berikut.

0=−−−+ EEBEBBCC RIVRIV …………(4.12)

Dimana

( ) BE II 1+= β ………………………………(4.13)

Page 8: Bab4

Pembiasan BJT

Gambar 4.8 Loop B – E

Dengan subtitusi IE,

( ) 01 =+−−−+ EBBEBBCCRIVRIV β

( ) EB

BECCB RR

VVI

1++−

…………………………….(4.14)

4.2.2 Loop Kolektor – Emitter

Model ekivalen dc pd loop kolektor – emitter dapat digambarkan sebagai berikut

Page 9: Bab4

Pembiasan BJT

Vcc

RC

C

B

E+

-

IC

+VCE

-

IERE

KVL

Gambar 4.9 Model Ekivalen dc pada Loop C – E

Dengan menerapkan KVL pada loop ini, maka diperoleh persamaan berikut

( )CECCCCE RRIVV +−= ……………………(4.15)

Tegangan antara emitter dengan ground (VE) adalah

VE = IERE = ICRC.................................................(4.16)

Tegangan kolektor dengan ground (VC) adalah

VC = VCC - ICRC………………………………...(4.17)

Tegangan antara basis dan ground adalah

VB = VBE + ICRE………………………………..(4.18)

Kerjakan latihan berikut dengan PSPICE lalu bandingkan dengan hasil perhitungan anda!

Untuk rangkaian pada gambar 4.10, tentukan nilai-nilai berikut IB, IC, VCE, VC,VE,

VB,VBC.

Page 10: Bab4

Pembiasan BJT

50=β

Gambar 4.10 Contoh Rangkaian Fixed Bias dengan RE

4.2.3 Tingkat Saturasi

Tingkat saturasi atau arus kolektor yang maximum pada konfigurasi ini dapat

diketahui dengan melakukan pendekatan yang sama seperti pada bagian sebelumnya,

yaitu dengan menghubung singkat terminal kolektor dengan emitter, seperti pada gambar

berikut.

Vcc

RC

C

B

E

VCE = 0

RE

ICsat

Gambar 4.11 Transistor dalam Keadaan Saturasi

Page 11: Bab4

Pembiasan BJT

Dari keterangan dan gambar diatas dapat kita simpulkan

EC

CCCsat RR

VI

+= …………………………………(4.19)

4.3 BIAS PEMBAGI TEGANGAN

Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa arus bias IC dan tegangan VCE

merupakan fungsi dari penguatan arus (β) dari transistor. Namun demikian, β sangant

sensitive terhadap perubahan suhu. Untuk itu dikembangkan rangkaian bias yang lebih

independent terhadap β, yaitu bias pembagi tegangan dengan konfigurasinya sebagai

berikut.

Gambar 4.12 Bias Pembagi Tegangan

Untuk analisa dc, bagian input dapat digambarkan kembali seperti gambar 4.13.

Rangkaian ekivalen Thevenin dapat digunakan untuk menganalisa bagian ini

Page 12: Bab4

Pembiasan BJT

Gambar 4.13 Bagian Input dari Rangkaian Bias Pembagi Tegangan

RTH diperoleh dengan mematikan mematikan sumber tegangan, sehingga diperoleh

RTH = R1 // R2………………………………….(4.20)

RTH = VR2

21

2

RRVR

E CCTH +

= ...................................................(4.21)

Selanjutnya, bagian input dapat digambarkan kembali seperti berikut

Gambar 4.14 Penggunaan Rangkaian Ekivalen Thevenin

Page 13: Bab4

Pembiasan BJT

Langkah berikutnya adalah menerapkan KVL pada loop basis – emitter dan loop

kolektor – emitter sehingga diperoleh persamaan berikut

( ) ETH

BETHB RR

VEI1++

−=

β ………………………….(4.22)

VCE = VCC – IC( RC + RE )………………………(4.23)

Kerjakan latihan berikut lalu bandingkan hasilnya dengan PSPICE.

Tentukan tegangan bias VCE

dan arus IC untuk rangkaian

berikut

Tingkat saturasi transistor dirumuskan sebagai berikut

EC

CCCsat RR

VI

+= …………………………………(4.24)

140=β

Gambar 4.15 Contoh Rangkaian Bias Pembagi Tegangan

Page 14: Bab4

Pembiasan BJT

4.4 BIAS DC DENGAN TEGANGAN UMPAN BALIK

Konfigurasi rangkaian pembiasan ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.16 Bias dc dengan Tegangan Umpan Balik

Dengan menerapkan KVL pada semua loop akan diperoleh persamaan-persamaan berikut

( )ECB

CECCB RRR

VVI

++−

…………………………(4.25)

VCE = VCC – IC( RC +RE )………………………(4.26)

4.5 RANGKAIAN BIAS YANG LAIN

Dalam rangkaian elektronika terdapat berbagai variasi lain dari pembiasan

transistor yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan, namun demikian karakteristik

arus dan tegangannya dapat diketahui dengan cara yang sama. Berikut adalah contoh

rangkaian bias transistor yang lain

Page 15: Bab4

Pembiasan BJT

C

B

E

VEE = - 9 V

RB

RC

C1C2

Vi

Vo

1.2 kΩ

100 kΩ

10 µF

10 µF

45=β

Vo

C

B

E

RE RC

C1 C2

Vi

VEE VCC

2.4 kΩ1.2 kΩ

4 V10 V

10 µF 10 µF

Gambar 4.17 Contoh Konfigurasi Pembiasan yang lain