bab v_penutup..doc

4
BAB V P E N U T U P Dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien An. Y.S. dengan Limfosit Leukimia Akut Di Ru. Estella BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, selama 3 hari, mulai tanggal 13-18 Juli 2009 penulis akhirnya membuat kesimpulan dan menghasilkan beberapa saran, sebagai berikut : KESIMPULAN Acute lympobastic leukemia adalah bentuk akut dari leukemia yang diklasifikasikan menurut cell yang lebih banyak dalam sumsum tulang yaitu berupa lymphoblasts. Pada keadaan leukemia terjadi proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian. , dan pada proximal epifisis pada tulang-tulang yang panjang. ALL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum tulang. Biasanya dijumpai tinmgkat pengembangan lymphoid yang berbeda dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir menjadi sel normal. 46

Upload: engelturangan

Post on 25-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penutup

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V_PENUTUP..doc

BAB V

P E N U T U P

Dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien An. Y.S. dengan

Limfosit Leukimia Akut Di Ru. Estella BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado, selama 3 hari, mulai tanggal 13-18 Juli 2009 penulis akhirnya membuat

kesimpulan dan menghasilkan beberapa saran, sebagai berikut :

KESIMPULAN

Acute lympobastic leukemia adalah bentuk akut dari leukemia yang

diklasifikasikan menurut cell yang lebih banyak dalam sumsum tulang yaitu

berupa lymphoblasts. Pada keadaan leukemia terjadi proliferasi sel leukosit yang

abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal,

jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan

diakhiri dengan kematian.

, dan pada proximal epifisis pada tulang-tulang yang panjang.

ALL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan

lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum tulang.

Biasanya dijumpai tinmgkat pengembangan lymphoid yang berbeda dalam

sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir menjadi sel

normal.

Peningkatan prosuksi leukosit juga melibatkan tempat-tempat

ekstramedular sehingga anak-anak menderita pembesaran kelenjar limfe dan

hepatosplenomegali. Sakit tulang juga sering dijumpai. Jugaa timbul serangan

pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah-muntah, “seizures” dan

gangguan penglihatan.

Dalam kasus ini, penerapan asuhan keperawatan dilakukan secara

sistematis mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan tetap berdasar pada

konsep keperawatan secara teoritis sehingga masalah keperawatan yang

ditemukan dapat teratasi melalui tindakan keperawatan yang dievaluasi selama 3

hari.

46

Page 2: BAB V_PENUTUP..doc

Berdasarkan hasil pengkajian penulis mengangkat 3 diagnosa keperawatan dalam

hal ini terjadi kesenjangan dimana dalam teori terdapat 4 diagnosa keperawatan.

Implementasi yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan didasarkan pada

diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam kasus dan disesuaikan dengan

kondisi pasien.

Dalam penerapan asuhan keperawatan pada An. Y.S. dengan Limfosit

Leukimia Akut, penulis lebih dipermudah dengan faktor pendukung yakni pasien

dan keluarga sangat kooperatif dalam setiap pelaksanaan tindakan dan penulis

tidak menemukan adanya faktor penghambat.

SARAN

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mampu

menerapkan proses keperawatan secara sistematis mulai dari pengkajian sampai

dengan evaluasi dengan tetap didasarkan pada konsep keperawatan secara teoritis

sehingga permasalahan yang ditemukan dapat teratasi.

Dalam penerapan asuhan keperawatan pada setiap pasien umumnya dan pasien

dengan Limfosit Leukimia Akut khususnya harus mengacu pada diagnosa

keperawatan yang ditemukan karena dignosa keperawatan secara teoritis dapat

berubah sesuai dengan perkembangan kondisi pasien.

Dalam melakukan asuhan keperawatan perawat harus tetap mengacu pada

diagnosa keperawatan secara teoritis disamping itu harus mengikuti

perkembangan keadaan pasien.

Bila terdapat hambatan dalam setiap pelaksanaan tindakan keperawatan,perawat

haruslah berusaha mengatasinya baik secara mandiri ataupun berkolaborasi

dengan tim kesehatan lain dan mampu menggunakan sarana/faktor pendukung

yang dapat membantu mengatasi masalah keperawatan semaksimal mungkin

untuk tujuan keberhasilan tindakan yang bermanfaat bagi pasien.

47

Page 3: BAB V_PENUTUP..doc

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G., Keperawatan Medikal-bedah

Brunner & Suddarth edisi 8 vol. 1, EGC, Jakarta, 2001

Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G., Keperawatan Medikal-bedah

Brunner & Suddarth edisi 8 vol. 3, EGC, Jakarta, 2001

Budi santosa : Editor, Panduan Diagnosa Keperawatan, Diagnosa

Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, 2005-2006.

Marion Jones, etc, Nursing Outcomes Classification (NOC), Second

Edition, Mosby inc.

Joanne C. mcClowskey, etc, Nursing Intervention Classification (NIC),

Fourth edition, Mosby inc.

www.google.com

Dikutip dari internet ” Limfosit Leukimia Akut “

Dr. A. Chalim Ms Departemen Neurologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Dikutip dari Http://id.wikipedia.org/wiki/ kanker pada Anak

Dikutip dari Http://id.wikipedia.org/wiki/kenali kanker ganas dan jinak

pada anak.

48