bab iv - syair79.files.wordpress.com · web viewbentuk keteladanan guru yang mudah untuk dilihat...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Adapun karakteristik responden yang dimaksud meliputi jenis kelamin
serta pangkat/golongan.
a. Jenis Kelamin
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Jenis Kelamin Responden Guru SMP Negeri 1 Lakudo Tahun Ajaran 2007/2008
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)12
Laki-lakiPerempuan
119
5545
Jumlah 20 100
Dari tabel 1 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 11 orang
guru laki-laki (55%), sedangkan guru perempuan sebanyak 9 responden
(45%).
15
b. Pangkat/Golongan
Jumlah responden berdasarkan pangkat/golongan dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2. Pangkat/golongan Responden Guru SMP Negeri 1 Lakudo Tahun Ajaran 2007/2008
No Pangkat/Golongan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
4
5
Pembina/Iva
Penata Tingkat I/IIId
Penata/IIIc
Pengatur/IIIb
Penata Muda/IIIa
4
6
3
1
6
20
30
15
5
30
Jumlah 20 100
Dari tabel 2 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 4 orang
guru dengan pangkat pembina (20%), 6 orang guru dengan pangkat penata
tingkat I (30%), 3 orang guru dengan pangkat penata (15%), 1 orang guru
dengan pangkat penata (15%) dan 6 orang guru dengan pangkat penata
muda (30%).
2. Angket
Berdasarkan data yang ada, dikelompokkan menjadi 5 indikator yaitu :
menasehati, keteladanan dalam berperilaku, memberikan hukuman jika
bersalah, memberikan penghargaan (hadiah) jika berprestasi, serta melakukan
kerjasama guru dengan orang tua.
16
a. Indikator Menasehati
Indikator menasehati ditunjukan pada angket item 1, 2, 5 dan 12
yaitu mencakup memberikan nasehat tentang kedisiplinan, menganjurkan
siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, dan memantau kehadiran
siswa yang ditampilkan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 3. Frekuensi memberikan Nasehat tentang Kedisiplinan.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
20
-
-
100
-
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari seluruh guru sering
memberikan nasehat tentang kedisiplinan kepada siswa.
Tabel 4. Frekuensi responden yang menganjurkan siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
12
8
-
60
40
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 4 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 12 orang
responden sering menganjurkan siswa menyelesaikan tugas tepat waktu
(60%), 8 orang responden menyatakan kadang-kadang (40%).
17
Tabel 5. Frekuensi dalam memantau kehadiran siswa
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
2
-
90
10
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 5 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 18 orang
responden sering memantau kehadiran siswa (90%), dan 2 orang
responden menyatakan kadang-kadang (10%).
b. Indikator Keteladanan dalam Berperilaku
Indikator menasehati ditunjukan pada angket item 3, 4, 14 dan 15
mencakup perilaku responden yang tepat waktu, mengabsensi kehadiran
siswa, hadir ke sekolah lebih awal dan tidak pulang lebih cepat dari siswa,
yang disajikan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 6. Frekuensi perilaku responden yang tepat waktu.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
2
-
90
10
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 6 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 18 orang
responden sering memperlihatkan perilaku tepat waktu (90%), dan 2 orang
responden menyatakan kadang-kadang (10%).
18
Tabel 7. Frekuensi mengabsensi kehadiran siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
2
-
90
10
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 7 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 18 orang
responden sering mengabsensi kehadiran siswa pada saat memulai atau
mengakhiri pelajaran (90%), serta 2 orang responden menyatakan kadang-
kadang (10%).
Tabel 8. Frekuensi responden hadir ke sekolah lebih awal.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
15
5
-
75
25
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 8 di atas, menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat
15 orang responden sering hadir ke sekolah lebih awal (75%), serta 5 orang
responden menyatakan kadang-kadang (25%).
19
Tabel 9. Frekuensi responden pulang lebih cepat dari siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1
6
13
5
30
65
Jumlah 20 100
Dari tabel 9 di atas, menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 1
orang responden sering pulang lebih cepat dari siswa (5%),
6 orang responden menyatakan kadang-kadang (30%) dan 13 orang
responden menyatakan tidak pernah pulang lebih cepat dari siswa (65%).
c. Indikator Memberikan Hukuman jika Siswa Bersalah
Indikator memberikan hukuman jika siswa bersalah ditunjukan pada
angket item 6, 7 dan 8 mencakup langsung memberikan hukuman kepada
siswa, memberikan hukuman fisik kepada siswa, memberikan teguran
kepada siswa sebelum menjatuhkan hukuman yang berturut-turu
ditampilkan pada tabel 11, tabel 12 dan tabel 13.
Tabel 10.Frekuensi responden langsung memberikan hukuman kepada siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
9
10
1
45
50
5
Jumlah 20 100
20
Dari tabel 10 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 9 orang
responden sering memberikan hukuman kepada siswa (45%),
10 orang responden menyatakan kadang-kadang (50%) dan 1 orang
responden menyatakan tidak pernah memberikan hukuman kepada siswa
(5%).
Tabel 11.Frekuensi responden memberikan hukuman fisik kepada siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1
12
7
5
60
35
Jumlah 20 100
Dari tabel 11 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 1 orang
responden menyatakan sering memberikan hukuman fisik kepada siswa
(5%), 12 orang responden menyatakan kadang-kadang memberikan
hukuman fisik kepada siswa (60%) dan 7 orang responden menyatakan
tidak pernah memberikan hukuman fisik kepada siswa (35%).
Tabel 12.Frekuensi responden memberikan teguran kepada siswa sebelum menjatuhkan hukuman.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
18
2
-
90
10
-
Jumlah 20 100
21
Dari tabel 12 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 18
orang responden menyatakan sering memberikan teguran terlebih dahulu
kepada siswa sebelum menjatuhkan hukuman (90%) dan 2 orang
responden menyatakan kadang-kadang (10%).
d. Indikator Memberikan Penghargaan jika Berprestasi
Indikator memberikan penghargaan jika siswa berprestasi ditunjukan
pada angket item 9 yakni memberikan penghargaan (pujian) kepada siswa
yag disajikan pada tabel 13.
Tabel 13.Frekuensi responden memberikan penghargaan (pujian) kepada siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
13
7
-
65
35
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 13 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 13
orang responden sering memberikan penghargaan (pujian) kepada siswa
(65%) dan 7 orang responden menyatakan kadang-kadang (35%).
e. Indikator Melakukan Kerjasama Guru dengan Orang Tua Siswa
Indikator melakukan kerjasama antara guru dengan orang tua siswa
ditunjukan pada item 10, 11 dan 13 mencakup kerjasama guru dengan
orang tua siswa dalam mengontrol perilaku siswa, memanggil orang tua
22
siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di sekolah, dan mengundang
orang tua siswa apabila mengadakan rapat di sekolah yang disajikan pada
tabel 14, tabel 15 dan tabel 16.
Tabel 14.Frekuensi kerjasama responden dengan orang tua siswa dalam mengontrol perilaku siswa.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
8
10
2
40
50
10
Jumlah 20 100
Dari tabel 14 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 8 orang
responden menyatakan sering melakukan kerjasama dengan orang tua
siswa dalam mengontrol perilaku siswa (40%), 10 orang responden
menyatakan kadang-kadang (50%) dan 2 orang responden menyatakan
tidak pernah (10%).
Tabel 15.Frekuensi responden memanggil orang tua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di sekolah.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
9
11
-
45
55
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 15 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 9 orang
responden menyatakan sering memanggil orang tua siswa apabila siswa
23
melakukan pelanggaran di sekolah (45%) dan 11 orang responden
menyatakan kadang-kadang (55%).
Tabel 16.Frekuensi responden mengundang orang tua siswa apabila mengadakan rapat di sekolah.
No Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
1
2
3
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
9
11
-
45
55
-
Jumlah 20 100
Dari tabel 16 menunjukan bahwa dari 20 responden, terdapat 9 orang
responden menyatakan sering mengundang orang tua siswa apabila
mengadakan rapat di sekolah (45%) dan 11 orang responden menyatakan
kadang-kadang (55%).
24
C. Pembahasan
Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan
tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan
pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar
anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam
keluarga dan masyarakat. Setiap siswa mengharapkan guru mereka dapat menjadi
contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku guru harus sesuai dengan
norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk menerapkan hal-hal tersebut dia atas maka seorang guru harus
membiasakan disiplin kepada siswa yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk
yakni menasehati, keteladanan dalam berperilaku, memberikan hukuman jika
bersalah, memberikan penghargaan (hadiah) jika berprestasi, serta melakukan
kerjasama guru dengan orang tua.
1. Menasehati
Dalam proses pendidikan di sekolah, tugas guru bukan saja mengajar
dengan memindahkan ilmu semata melainkan mendidik siswa menjadi
manusia yang manusiawi. Untuk itu, guru secara total harus dapat menguasai
kondisi faktual kejiwaan siswa. Tiap tingkah laku dan perubahannya perlu
dicermati guru sehingga diperoleh ketepatan perlakukan. Untuk membina
moral siswa maka guru memberikan nasihat. Nasihat tersebut berupa
kedisiplinan, menganjurkan siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan
memantau kehadiran siswa.
25
Semua guru di SMP Negeri 1 Lakudo selalu memberikan nasihat tentang
kedisiplinan, hal tersebut dapat dilihat dari keseluruhan responden (100%)
sering memberikan nasehat kedisiplinan pada siswa. Sama halnya dengan
anjuran untuk menyelesaikan tugas, sebanyak 60% responden menyatakan
sering dan sisanya menyakan kadang-kadang memberikan nasehat tentang
kedisiplinan.
Kehadiran siswa di sekolah merupakan hal yang sangat penting karena
tempat interaksi antara guru dan siswa yang paling baik adalah di kelas.
Olehnya itu guru diharuskan untuk selalu memantau kehadiran siswa. Secara
umum guru SMP Negeri 1 Lakudo selalu memantau kehadiran siswanya hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah responden yang menyatakan sering sebanyak
18 0rang (90%) dan 2 0rang (10%) menyatakan kandang-kadang.
2. Keteladanan dalam berperilaku
Di antara tugas penting guru dalam mengajar dan mendidik siswa adalah
sebagai pemberi teladan. Guru harus mampu menjadi contoh bagi anak
didiknya serta bagi siapa saja yang menganggap ia seorang guru. Hal-hal yang
dapat dilakukan guru untuk menjadi teladan bagi siswanya adalah perilaku
guru yang tepat waktu, mengabsensi kehadiran siswa, hadir ke sekolah lebih
awal dan tidak pulang lebih cepat dari siswa.
Berkaitan dengan keteladan yang mencakup perilaku guru yang tepat
waktu, sebagian besar guru di SMP Negeri 1 lakudo telah berperilaku tepat
26
waktu. Hal tersebut dapat dilihat dari 18 orang (90%) responden menyatakan
sering dan 2 orang (10%) menyatakan kadang-kadang.
Untuk mengecek kehadiran siswa di kelas, maka guru dituntut untuk
mengabsensi siswa pada setiap proses pembelajaran dimulai. Guru di SMP
Negeri 1 Lakudo sebagian besar selalu mengabsen kehadiran siswa. Hal ini
dilihat dari 18 orang (90%) responden menyatakan sering dan 2 orang (10%)
responden menyatakan kadang-kadang.
Bentuk keteladanan guru yang mudah untuk dilihat oleh siswa adalah
waktu kehadiran dan kepulangan guru di sekolah. Jika guru selalu datang
terlambat dan pulang lebih cepat maka siswa akan cenderung untuk meniru
perilaku guru tersebut, begitupun sebaliknya. Kehadiran guru di SMP Negeri 1
Lakudo selalu lebih awal dari siswanya. Hal tersebut dibuktikan dengan 15
orang (75%) responden menyatakan sering dan 5 orang (25%) responden
menyatakan kadang-kadang. Lain halnya dengan kepulangan dari sekolah,
sebagian besar Guru di SMP Negeri 1 Lakudo tidak pulang lebih cepat dari
siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah 13 orang (65%) responden
menyatakan tidak pernah, 6 orang (30%) menyatakan kadang-kadang dan 1
orang (5%) menyatakan sering pulang lebih cepat dari siswa.
3. Memberikan Hukuman Jika Bersalah
Memberikan hukuman terhadap siswa yang melakukan pelanggaran atau
kesalahan, perlu dilaksanakan dengan pendekatan yang bermuatan pendidikan
agar dapat mendorong siswa untuk menyadari kesalahannya dan memiliki
27
komitmen untuk memperbaiki diri sehingga pelanggaran atau kesalahan itu
tidak terulang lagi. Penggunaan tindakan tegas yang mendidik terhadap siswa,
akan tetap menyuburkan kasih sayang, dapat menyadarkan siswa akan
kesalahannya, mengembangkan hubungan yang harmonis dengan siswa, dan
mampu membentuk budi pekerti yang baik pada siswa, serta tetap menghargai
dan menghormati guru, sehingga kewibawaan guru tetap terpelihara.
Berkaitan dengan pemberian hukuman kepada siswa, guru di SMP
Negeri 1 Lakudo selalu memberikan hukuman jika ada siswa yang melakukan
pelanggaran. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah 9 orang (45%) responden
menyatakan sering, 10 orang (50%) menyatakan kadang-kadang dan 1 orang
(5%) menyatakan tidak pernah langsung memberikan hukuman kepada siswa.
Hukuman fisik kepada siswa masih dilakukan oleh guru di SMP Negeri 1
Lakudo, hal dibuktikan dengan 1 orang (5%) responden menyatakan sering, 12
orang (60%) menyatakan kadang-kadang dan 7 orang (35%) menyatakan tidak
pernah memberikan hukuman fisik kepada siswa. Akan tetapi sebelum
menjatuhkan hukuman guru di SMP Negeri 1 Lakudo terlebih dahulu
memberikan teguran kepada siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
responden yang menyatakan sering sebanyak 18 orang (90%) dan 2 orang
(10%) responden menyatakan kadang-kadang memberikan teguran kepada
siswa sebelum menjatuhkan hukuman.
28
4. Memberikan penghargaan (hadiah) jika berprestasi
Selain memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa yang
melanggar atau melakukan kesalahan, guru juga memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi. Pemberian hadiah dapat memotivasi siswa
untuk menguasai perilaku yang baik yang dapat diterima oleh lingkungannya.
Dengan demikian siswa akan lebih mampu menyesuaikan diri. Oleh karena
itu, fungsi pemberian hadiah salah satunya nilai mendidik, karena pemberian
penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku siswa adalah yang sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungannya. Bentuk penghargaan
berbentuk non verbal seperti senyuman atau pelukan. Sedangkan penghargaan
berbentuk verbal melalui ungkapan rasa puas atau menghargai usaha siswa.
Sebagian besar guru di SMP Negeri 1 Lakudo selalu memberikan
penghargaan berupa pujian kepada siswa yang berprestasi. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah responden yang menyatakan sering sebanyak 13 orang (65%) dan
7 orang (35%) responden menyatakan kadang-kadang memberikan
penghargaan berupa pujian kepada siswa.
5. Kerjasama Guru dengan Orang Tua
Kerjasama orang tua dengan guru sangat penting bagi peningkatan
disiplin belajar siswa. Kerjasama antara guru dengan orang tua haruslah dibina
secara intensif, dan proaktif yaitu kerjasama guru dengan orang tua siswa
dalam mengontrol perilaku siswa, memanggil orang tua siswa apabila siswa
melakukan pelanggaran di sekolah, dan mengundang orang tua siswa apabila
29
mengadakan rapat di sekolah untuk memecahkan masalah-masalah dalam
mengembangkan pribadi peserta didik.
Kerja sama guru dengan orang tua siswa dalam mengontrol perilaku
siswa di SMP Negeri 1 Lakudo sudah cukup. Hal tersebut dilihat berdasarkan
jumlah responden yang menyatakan sering masih kurang dari separuh yakni 8
orang (40%), dan sisanya masing-masing 10 orang (50%) menyatakan kadang-
kadang dan 2 orang (10%) menyatakan tidak pernah melakukan kerjasama
dengan orang tua siswa dalam mengontrol perilaku siswa. Sama halnya
dengan pemanggilan orang tua siswa apabila siswa melakukan pelanggaran di
kelas, dimana 9 orang (45%) responden menyatakan sering dan 11 orang
(55%) menyatakan kadang-kadang memanggil orang tua siswa apabila siswa
melakukan pelanggaran di sekolah.
Jika mengadakan rapat di sekolah guru SMP Negeri 1 Lakudo selalu
mengundang orang tua siswa untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan
dengan siswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menyatakan
sering mengundang orang tua siswa apabila mengadakan rapat di sekolah
sebanyak 9 orang (45%), dan menyatakan kadang-kadang 11 orang (55%).
30