bab iv temuan dan pembahasan 4.1 temuan 4.1.1...

87
Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Pekanbaru merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Riau, Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMPN 1 Pekanbaru ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX. Sekolah ini berlamat di Jalan Sultan Syarif Kasim No. 157 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru. SMP Negeri 1 Pekanbaru ini merupakan sekolah unggul yang dipilih sebagai sekolah percontohan (Piloting) dalam penerapan Kurikulum 2013 sejak bulan Juli 2013. SMP Negeri 1 Pekanbaru memiliki berbagai program, yaitu kegiatan Mengaji Pagi yang dilaksanakan pada setiap hari Senin sampai Kamis, kegiatan IMTAQ yang dilaksanakan pada setiap hari Jumat. Selanjutnya, Sebagai sekolah yang unggul di Pekanbaru, SMPN 1 Pekanbaru memiliki banyak ekstrakurikuler yang menunjang siswa di sekolah sesuai dengan bakat dan minat mereka. Di SMPN 1 Pekanbaru terdapat beberapa ekstrakurikuler, yaitu: pasus, Palang Merah Remaja (PMR), drum band, pramuka, tutsal, basket dan seni. Fasilitas yang dimiliki SMP Negeri 1 Pekanbaru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar antara lain: Kelas, Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Komputer, Ruang baca, Bimbingan Konseling, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Koperasi, Kantin, Lapangan Upacara dan Lapangan Olahraga (Basket ball, Lempar lembing, Bola kaki, Tkraw, Pimpong, Volley ball, dan Badminton).

Upload: hakhanh

Post on 06-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 TEMUAN

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 1 Pekanbaru merupakan salah satu Sekolah Menengah

Pertama Negeri yang ada di Provinsi Riau, Indonesia. Sama dengan SMP pada

umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMPN 1 Pekanbaru ditempuh

dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX. Sekolah

ini berlamat di Jalan Sultan Syarif Kasim No. 157 Kecamatan Limapuluh Kota

Pekanbaru. SMP Negeri 1 Pekanbaru ini merupakan sekolah unggul yang dipilih

sebagai sekolah percontohan (Piloting) dalam penerapan Kurikulum 2013 sejak

bulan Juli 2013.

SMP Negeri 1 Pekanbaru memiliki berbagai program, yaitu kegiatan

Mengaji Pagi yang dilaksanakan pada setiap hari Senin sampai Kamis, kegiatan

IMTAQ yang dilaksanakan pada setiap hari Jumat. Selanjutnya, Sebagai sekolah

yang unggul di Pekanbaru, SMPN 1 Pekanbaru memiliki banyak ekstrakurikuler

yang menunjang siswa di sekolah sesuai dengan bakat dan minat mereka. Di

SMPN 1 Pekanbaru terdapat beberapa ekstrakurikuler, yaitu: pasus, Palang Merah

Remaja (PMR), drum band, pramuka, tutsal, basket dan seni. Fasilitas yang

dimiliki SMP Negeri 1 Pekanbaru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar

antara lain: Kelas, Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika,

Laboratorium Komputer, Ruang baca, Bimbingan Konseling, Unit Kesehatan

Sekolah (UKS), Koperasi, Kantin, Lapangan Upacara dan Lapangan Olahraga

(Basket ball, Lempar lembing, Bola kaki, Tkraw, Pimpong, Volley ball, dan

Badminton).

Page 2: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

79

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 HASIL TEMUAN

4.2.1. Deskripsi Hasil Temuan

a. Deskripsi Hasil Wawancara

Pada penelitian tesis dengan judul kompetensi pedagogik guru dalam

pembelajaran PPKn untuk pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peseta

didik, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu melalui

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara yang

didukung dengan observasi dan dokumentasi, peneliti akan memaparkannya

sesuai dengan rumusan masalah penelitian dengan maksud untuk memudahkan

dalam proses pembahasan masalah.

Tabel 4.1

Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Perencanaan

Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

1 Bagaimana

memahami

karakteristik

pesarta didik?

TR Memahami karakteristik peserta didik

yakni dengan melakukan komunikasi

yang baik dengan peserta didik dan

berinteraksi dengan peserta didik dalam

setiap aktivitas pendidikan. Proses

tersebut apabila dilakukan dengan baik,

maka kita sebagai guru akan

mengetahui bagaimana karakteristik

peserta didik. Setelah mengetahui

karakteristik peserta didik itu seperti

apa, maka akan lebih memudahkan

dalam melakukan kegiatan belajar

mengajar.

FRW Untuk memahami karakteristik peserta

didik yang berasal dari latar belakang

Page 3: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

80

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

yang berbeda-beda yakni dengan

melakukan pendekatan kepada para

peserta didik dengan cara harus

mengenal baik dimulai dari nama,

maupun asal usul keluarganya,

singkatnya harus ada interaksi timbal

balik antara guru dan peserta didik.

Interaksi ini akan membangun

kedekatan emosional yang erat,

sehingga hubungan antara guru dan

peserta didik akan harmonis.

Keharmonisan ini akan lebih

memudahkan guru memahami

karakteristik peserta didik.

2 Bagaimana cara

mengidentifikasi

potensi peserta

didik?

TR Potensi peserta didik dapat dideteksi

dari keberbakatan intelektual pada

peserta didik. Ada dua cara untuk

mengidentifikasi anak berbakat, yaitu

dengan menggunakan data objektif

(skor tes intelegensi individual, skor tes

intelegensi kelompok, skor tes

akademik, dll) dan data subjektif (ceklis

perilaku, penilaian oleh guru, penilaian

diri, penilaian teman sebaya, dll).

FRW Untuk mengidentifikasi potensi peserta

didik dapat dikenali dari ciri-ciri

(indikator) bakat peserta didik dan

kecenderungan minat peserta didik.

3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar peserta

Page 4: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

81

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

mengidentifikasi

bekal-ajar awal

peserta didik?

didik dilakukan dengan cara

menanyakan kembali kepada peserta

tentang materi yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.

FRW Biasanya saya menanyakan kepada

peserta didik tentang materi yang akan

dipelajari dengan memberikan

gambaran materi yang akan dipelajari.

Apabila telah mengetahui bekal ajar

tersebut, maka akan lebih mudah dalam

melanjutkan materi selanjutnya.

4 Bagaimana cara

mengidentifikasi

kesulitan belajar

peserta didik?

TR Cara mengidentifikasi kesulitan belajar

peserta didik dapat melalui tes hasil

belajar, dengan tes ini akan diketahui

sejauh mana peserta didik telah

mencapai tujuan belajar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Peserta didik

dikatakan telah mencapai tujuan

pengajaran apabila dia telah menguasai

sebagian besar materi yang telah

diajarkan. Ketentuan penguasaan bahan

ditentukan dengan menetapkan patokan.

Peserta didik yang belum menguasai

bahan pelajaran sesuai patokan yang

ditetapkan, maka dikatakan belum

menguasai tujuan pengajaran. Peserta

didik yang seperti ini diduga mengalami

kesulitan belajar dan memerlukan

bantuan khusus

Page 5: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

82

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

FRW Kesulitan belajar itu dapat diidentifikasi

melaui catatan observasi atau laporan

proses belajarnya, misalnya cepat atau

lambat dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan. Selanjutnya

ketekunan atau persistensi dalam

mengikuti pelajaran. Selain itu dapat

pula diidentifikasi dengan melihat

partisipasi dan kontribu-

sinya dalam pemecahan masalah.

5 Bagaimana cara

memahami

berbagai teori

belajar dan

prinsip-prinsip

pembelajaran

yang mendidik

terkait dengan

mata pelajaran?

TR Teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran itu merupakan satu

kesatuan yang saling berhubungan. Cara

untuk memahami teori dan prinsip

pembelajaran ini dikaitkan pula dengan

tujuan yang sebenarnya akan dicapai

dalam pembelajaran itu sendiri. Dalam

hal mencapai kompetensi sikap peserta

didik, maka dilakukan dengan cara

mengidentifikasi teori serta prinsip

pembelajaran yang tepat dalam

menanamkan sikap yang baik kepada

peserta didik.

FRW Memahami teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran dilakukan dengan

cara mengetahui terlebih dahulu tujuan

yang diharapkan dalam proses

pembelajaran. Teori dan prinsip–prinsip

pembelajaran ini sangat bermanfaat

Page 6: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

83

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

dalam proses pembelajaran di kelas

antara guru yang langsung berinteraksi

dengan peserta didik. Jadi, setelah itu

barulah guru menyesuaikan dengan

aspek apa yang akan dicapai, yang

dalam ini adalah dalam mencapai

kompetensi sikap peserta didik.

6 Bagaimana cara

menerapkan

berbagai

pendekatan,

strategi, metode,

dan teknik

pembelajaran

yang mendidik

secara kreatif?

TR Penerapan berbagai pendekatan, metode

serta teknik pembelajaran yang akan

dilakukan dengan memperhatikan juga

materi yang disampaikan. Misalnya, ada

beberapa materi yang dapat diajarkan

dengan menggunakan metode simulasi

dan ada pula materi yang tidak dapat

disampaikan dengan menggunakan

metode tersebut. Jadi seorang guru

harus dapat memilih metode yang

sesuai dengan materi pelajaran. Untuk

mencapai kompetensi sikap peserta

didik, misalnya sikap gotong royong,

tanggung jawab, toleransi, sopan santun

dapat ditanamkan dengan menggunakan

metode diskusi.

FRW Strategi dan metode pembelajaran yang

mendidik dapat dipilih-pilih dan

disesuaikan dengan materi yang sedang

diajarkan. Selain disesuaikan dengan

materi, metode ini juga harus

disesuaikan pula dengan kondisi

Page 7: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

84

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

sekolah dan juga sarana dan prasarana

yang ada. Metode yang dapat digunakan

untuk pencapaian kompetensi sikap

peserta didik misalnya dengan

menggunakan metode sosiodrama.

Metode ini dapat menanamkan sikap

percaya diri dalam diri peserta didik.

7 Bagaimana cara

memahami

prinsip-prinsip

pengembangan

kurikulum?

TR Memahami prinsip-prinsip dalam

pengambangan kurikulum merupakan

suatu keharusan bagi seorang guru yang

notabene merupakan aktor penting yang

bertugas dalam proses belajar mengajar.

Caranya yakni dengan mempelajari

kurikulum yang telah ada dengan

sebaik-baiknya.

FRW Komponen kurikulum dan prinsip-

prinsip kurikulum memiliki keterkaitan

antara satu dan lainnya. Pengambangan

kurikulum dengan sendirinya berkenaan

dengan komponen kurikulum dan

prinsip kurikulum. Jadi, dalam

memahami prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum harus

memperhatikan pula komponen

kurikulum.

8 Bagaimana cara

menentukan

tujuan

pembelajaran?

TR Tujuan pembelajaran harus dirumuskan

terlebih dahulu sebelum menyampaikan

materi dengan lebih jauh. Cara

menentukannya yaitu dengan

Page 8: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

85

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

memfokuskan aspek mana yang akan

dicapai, misalnya aspek sikap,

pengetahuan, ataupun aspek

keterampilannya. Setelah mengetahui

aspek apa yang akan dicapai, maka

dapat dirumuskan tujuan pembelajaran.

FRW Seorang guru diharuskan dapat

menyusun tujuan pembelajaran dengan

jelas. Tujuan pembelajaran ini sangat

bermanfaat bagi guru maupun bagi

peserta didik, karena dengan adanya

tujuan pembelajaran dapat menentukan

arah dan tujuan yang akan dicapai.

Misalnya, salah satunya mencapai

kompetensi sikap peserta didik

disamping kompetensi pengetahuan dan

keterampilan.

9 Bagaimana cara

menentukan

pengalaman

belajar yang

sesuai untuk

mencapai tujuan

pembelajaran?

TR Dalam menentukan pengalaman belajar

yang sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai, maka seorang guru hendaknya

mengetahui terlebih dahulu kemampuan

peserta didiknya. Apabila tingkat

kemampuan peserta didik dirasa masih

kurang, maka akan lebih sulit bila hanya

disampaikan melalui penjelasan didepan

kelas. Peserta didik akan lebih mudah

memahami bila diajak langsung,

misalnya dalam belajar mengenai materi

demokrasi. Pada materi ini peserta didik

Page 9: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

86

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

akan lebih mudah mengingat bila

mereka langsung mempraktekkannya

sendiri secara sederhana. Dalam hal ini

dapat ditanamkan sikap jujur dalam

berdemokrasi.

FRW Untuk merumuskan pengalaman belajar

agar tercapai tujuan pembelajaran maka

seharusnya memperhaikan beberapa hal,

salah satunya yaitu dengan

mempertimbangkan fasilitas yang ada

disekolah. Sebagai seorang guru, harus

dapat memanfaatkan fasilitas yang ada

disekolah guna menunjang

pembelajaran. Khususnya untuk

menanamkan sikap spiritual dan sosial

kepada peserta didik.

10 Bagaimana cara

memilih materi

pembelajaran

yang diampu

yang terkait

dengan

pengalaman

belajar dan

tujuan

pembelajaran?

TR Pemilihan materi pembelajaran yang

akan diajarkan kepada peserta didik

yaitu materi pembelajaran yang benar-

benar dapat menunjang tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Materi pembelajaran tidak boleh

menyimpang dari Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar, karena apabila

menyimpang maka tujuan pembelajran

juga tidak akan tercapai dengan baik.

FRW Materi pembelajaran hendaknya harus

relevan dengan pencapaian Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Page 10: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

87

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

Selain itu, pengembangan dalam materi

pembelajaran ini juga harus disesuaikan

dengan potensi peserta didik serta

karakteristiknya.

11 Bagaimana cara

menata materi

pembelajaran

secara benar

sesuai dengan

pendekatan yang

dipilih dan

karakteristik

peserta didik?

TR Guru dituntut harus dapat menata materi

pembelajaran agar tidak bingung saat

ada pertanyaan dari peserta didiknya.

Cara menata materi pembelajaran ini

dapat dilakukan dengan memanfaatkan

kecanggihan teknologi yang ada

sekarang ini. Misalnya dengan

memanfaatkan internet, dengan adanya

internet guru dapat mengakses hal-hal

penting yang dibutuhkan dalam

menunjang materi pembelajaran guna

mencapai tujuan pembelajaran.

FRW Penataan materi pembelajaran memang

harus dipersiapkan secara benar. Selain

itu juga, dalam menata materi

pembelajaran sebisa mungkin dibuat

agar dapat menarik motivasi belajar

peserta didik. Apabila peserta didik

sudah termotivasi untuk belajar, maka

proses pembelajaran juga akan berjalan

dengan baik. Serta kompetensi peserta

didik juga akan tercapai sesuai dengan

yang diharapkan.

12 Bagaimana cara

mengembangka

TR Cara dalam mengembangkan indikator

yakni dengan menganalisis tingkat

Page 11: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

88

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

n indikator dan

istrumen

penilaian?

kompetensi dalam Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar. Hal ini

dilakukan untuk memenuhi standar

minimal kompetensi yang dijadikan

standar secara nasional. Indikator

penilaian ini dapat berupa tes dan juga

non tes. Dan penilaian ini juga dapat

digunakan untuk menilai kompetensi

sikap peserta didi, baik itu sikap

spiritual maupun sosial.

FRW Indikator dan instrumen penilaian

merupakan satu kesatuan yang saling

berhubungan. Dalam merumuskan

indikator penilaian kan harus ada

batasan-batasan tertentu, sehingga

nantinya dapat dikembangkan menjadi

instrumen penilaian dalam bentuk soal,

lembar pengamatan, dan lain

sebagainya. Penilaian ini juga yang

dapat digukana untuk menilai

kompetesni sikap peserta didik.

13 Bagaimana cara

memahami

prinsip-prinsip

perancangan

pembelajaran

yang mendidik?

TR Sebelum mengembangkan perancangan

pembelajaran, harus terlebih dahulu

memahami prinsip-prinsip perancangan

pembelajaran. Apabila sudah

mengetahui prinsip-prinsip perancangan

pembelajaran tersebut, maka proses

didalam kelas dapat berjalan dengan

efektif. Jadi, untuk memahami prinsip-

Page 12: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

89

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

prinsip tersebut harus memperhatikan

dan merencanakan apa yang nantinya

akan dilakukan oleh seorang guru

didalam kelas.

FRW Prinsip-prinsip perancangan

pembelajaran dapat dipahami dengan

melihat keadaan peserta didik dan juga

keadaan sumber-sumber belajar yang

tersedia. Disini guru dituntut untuk

dapat mengelola pembelajaran yang

disesuaikan dengan tujuan instruksional

yang telah ditetapkan.

14 Bagaimana cara

mengembangka

n komponen-

komponen

rancangan

pembelajaran?

TR Komponen-komponen rancangan

pembelajaran yang terdiri dari tujuan,

isi, materi, kegiatan, media dan sumber,

serta evaluasi merupakan suatu hal yang

saling berhubungan. Namun, hal

pertama yang harus diperhatikan adalah

tujuan pembelajaran. Apabila tujuan

pembelajaran telah tersusun, maka

komponen yang lainnya akan mengikuti

dan dapat disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran tersebut. Dengan

mengembangkan RPP yang berasal dari

siabus, maka pencapaian kompetensi

sikap peserta didik juga dapat

direncanakan.

FRW Pengembangan komponen-komponen

perencanaan pembelajaran dapat

Page 13: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

90

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

dilakukan terlebih dahulu dengan

menyusun tujuan pembelajaran, karena

tujuan pembelajaran ini merupakan hal

pertama yang harus dipersiapkan guna

mengembangkan komponen-komponen

pembelajaran yang lainnya. Hal ini

dilakukan sebagai upaya untuk

mencapai kompetensi sikap peserta

didik, baik sikap spiritual maupunn

sikap sosial.

15 Bagaimana cara

menyusun

rancangan

pembelajaran

yang lengkap,

baik untuk

kegiatan di

dalam kelas,

laboratorium,

maupun

lapangan?

TR Proses penyusunan rancangan

pembelajaran maka harus memahami

beberapa hal, diantaranya adalah RPP

itu disusun untuk satu kali pertemuan

atau lebih, RPP yang dirancang harus

jelas, dan juga harus disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran.

FRW Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) harus disusun dengan selengkap

mungkin dan sistematis agar mudah

dipahami dan dapat dilaksanakan

dengan baik didalam kelas. Setelah itu

RPP dikembangkan dan kemudian

dianalisis sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisaial TR dan

FRW, maka dapat diketahui untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik

yakni dengan cara pendekatan emosional terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar

Page 14: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

91

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara guru dan peserta didik saling mengenal dan terjadi komunikasi yang baik

guna mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa guru PPKn dalam rangka mengidentifikasi karakteristik

peserta didik yaitu dengan cara pendekatan secara intensif, kemudian guru

mencari tahu tentang latar belakang peserta didik satu per satu. Hal ini dilakukan

dikarenakan setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik

itu latar belakang sosial, ekomoni, budaya dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisial TR

dan FRW, dapat diketahui rencana pembelajaran dalam rangka pencapaian

kompetensi sikap peserta didik adalah dengan cara mengembangkan silabus dan

RPP yang sesuai dengan materi pembelajaran, kemudian guru menganalisis materi

yang akan dibelajarkan dikelas agar dapat diketahui kompetensi sikap peserta

didik yang akan dicapai. Rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru PPKn

dalam rangka pencapaian kompetensi sikap peserta didik yakni kompetensi sikap

spiritual dan kompetensi sipak sosial yaitu dengan cara mengintergrasikan

kompetensi sikap peserta didik yang akan dicapai tersebut kedalam materi

pembelajaran yang dicantumkan dalam silabus dan RPP pembelajaran, hal itu

agar dalam proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah dicantumkan dalam

silabus dan RPP tersebut. Namun, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,

guru dalam perumusan dan proses penyusunan RPP sebelum pelaksanaan

pembelajaran di kelas khususnya yang ada dalam kurikulum 2013 belum

dilaksanakan dengan maksimal dan mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan

kurangnya sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang diterima oleh guru.

Tabel 4.2

Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pelaksanaan

Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

Page 15: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

92

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

1 Bagaimana cara

melaksanakan

pembelajaran

yang mendidik di

kelas?

TR Proses pelaksanaan pembelajaran di

kelas tidak terlepas dari apa yang telah

dirancang sebelumnya. Pembelajaran

yang dilaksanakan adalah untuk

membantu peserta didik

mengembangkan potensi yang ada

dalam diri peserta didik. Proses

pembelajaran yang dimulai dari

pendahuluan, kegiatan inti serta penutup

jangan sampai membuat peserta didik

tertekan dan merasa takut dengan

aktivitas di kelas. Dan pembelajaran di

kelas diharapkan pula dapat dijadikan

sebagai penanaman sikap peserta didik

untuk pencapaian kompetensi sikap.

FRW Dalam melaksanakan pembelajaran

yang mendidik dari awal hingga

kegiatan penutup harus disesuaikan

dengan isi kurikulum. Selain itu juga,

proses pembelajaran sebaiknya dikelola

dengan efektif tanpa mendominasi dan

sibuk dengan kegiatannya masing-

masing. Dengan proses yang

sedemikian, diharapkan sikap spiritual

dan sosial dapat tertanam dengan baik.

2 Bagaimana cara

menggunakan

media

pembelajaran

TR Penggunaan media pembelajaran saat

kegiatan inti berlangsung yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik dapat

dilakukan dan disesuaikan dengan

Page 16: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

93

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

dan sumber

belajar yang

relevan dengan

karakteristik

peserta didik?

kondisi sekolah yang ada. SMP Negeri

1 Pekanbaru ini juga di setiap kelasnya

sudah dilengkapi proyektor, sehingga

guru dapat dengan mudah saja

menggunakan media pembelajaran yang

lebih bervariasi. Media yang digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran

diharapkan dapat dijadikan sarana untuk

mencapai kompetensi sikap peserta

didik.

FRW Media pembelajaran dan sumber belajar

yang disampaikan saat proses

pembelajaran dipergunakan sesuai

dengan media itu sendiri. Selain buku

sebagai sumber pembelajaran yang

utama, media televisi yang ada di setiap

kelas dapat dijadikan penunjang

penyampaian materi pembelajaran,

khususnya juga dalam upaya

pencapaian kompetensi sikap.

3 Bagaimana cara

mengambil

keputusan

transaksional

dalam

pembelajaran

yang diampu

sesuai dengan

situasi yang

TR Pengambilan keputuasan transaksional

harus dilakukan dengan secara adil dan

bijaksana, karena keputusan ini diambil

pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

FRW Keputusan transaksional kan diambil

dalam situasi berlangsungnya kegiatan

belajar mengajar. Sehingga keputusan

yang diambil oleh guru harus tepat

Page 17: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

94

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

berkembang?

disesuaikan dengan kebutuhan peserta

didik dan juga dapat menunjang

ketercapaian tujuan pembelajaran.

4 Bagaimana cara

memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi

dalam

pembelajaran?

TR Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) sangat membantu

sekali dalam proses pembelajaran di

kelas, karena dengan teknologi yang

canggih dapat menjadikan siswa lebih

mudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

FRW Teknologi informasi dan komunikasi

sangat dibutuhkan oleh seorang guru

untuk menunjang dan membantu dalam

menyampaikan materi. Sehingga cara

pemanfaatannya harus diperhatikan dan

disesuaikan dengan keadaan sekolah

masing-masing.

5 Bagaimana cara

menyediakan

berbagai

kegiatan

pembelajaran

untuk

mendorong

peserta didik

mencapai

prestasi secara

optimal?

TR Kegiatan pembelajaran yang bertujuan

untuk mencapai prestasi peserta didik

dapat dilakukan salah satunya dengan

pemanfaatan teknologi yang ada.

Misalnya, peserta didik bersama-sama

menyaksikan berita di televisi mengenai

perkembangan politik di Indonesia saat

ini.

FRW Proses pembelajaran di kelas yang dapat

mendorong peserta didik untuk

mencapai prestasi merupakan kegiatan

penting yang harus diperhatikan oleh

Page 18: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

95

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

seorang guru. Selain hanya

menyampaikan materi dengan metode

ceramah, dapat pula disampaikan

dengan metode-metode lainnya.

kegiatan pembelajaran ini misalnya

dengan menggunakan metode

sosiodrama atau yang lainnya.

6 Bagaimana cara

menyediakan

berbagai

kegiatan

pembelajaran

untuk

mengaktualisasik

an potensi

peserta didik,

termasuk

kreativitasnya?

TR Kegiatan yang dilakukan untuk dapat

mengaktualisasikan potensi peserta

didik diluar proses pembelajaran, yakni

yang berhubungan dengan pelajaran

PPKn pada khususnya seperti berlatih

manari tarian daerah. Peserta didik

sangat senang melakukan hal tersebut

disela-sela waktu pada jam istirahat.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan

untuk kebaikan peserta didik

kedepannya.

FRW Salah satu kegiatan pembelajaran yang

disediakan untuk mengaktualisasikan

potensi peserta didik selain proses

pembelajaran dikelas juga pada disaat

waktu luang yakni dengan

memanfaatkan fasilitas yang ada

disekolah, seperti memanfaatkan

laboratorium komputer untuk

mengakses hal-hal penting yang dapat

mendukung pembelajaran khususnya

pelajaran PPKn sendiri.

Page 19: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

96

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

7 Bagaimana guru

memahami

berbagai strategi

berkomunikasi?

TR Dalam memahami strategi

berkomunikasi dengan peserta didik

harus menggunakan bahasa yang jelas

dan dapat mudah dimengerti oleh

peserta didik. Penggunaan bahasa yang

jelas dan lugas dalam berkomunikasi

selama proses pembelajaran akan dapat

mempermudah peserta didik memahami

apa yang disampaikan oleh guru.

FRW Strategi berkomunikasi yang dilakukan

oleh guru dalam menyampaikan

pembelajaran di kelas merupakan suatu

hal yang sangat penting. Dengan

strategi yang tepat, peserta didik tidak

akan bingung dengan apa yang

diucapkan oleh gurunya.

8 Bagaimana guru

berkomunikasi

secara efektif,

empatik, dan

santun dengan

peserta didik?

TR Berkomunikasi merupakan hal yang

wajib dilakukan oleh seorang guru.

Komunikasi adalah salah satu cara

untuk mengajarkan kepada peserta didik

tentang apa yang akan dicapai dalam

proses pembelajaran. Cara

penyampaiannya juga harus

diperhatikan dengan baik, guru tidak

boleh marah-marah secara berlebihan

saat di kelas. Penyampaian komunikasi

yang baik dan santun dapat dijadikan

teladan bagi peserta didik untuk sopan

juga dalam bertutur kata.

Page 20: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

97

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

FRW Tata cara berkomuniaksi di kelas harus

diperhatikan, karena dengan cara yang

benar dan santun dalam menyampaikan

materi akan dapat mudah diterima oleh

peserta didik dengan senang hati.

Sebaliknya, bila cara menyampaikannya

salah maka peserta didik menerima

pelajaran juga tidak akan maksimal.

Guru juga dapat mencontohkan

perilaku-perilaku yang baik sebagai

panutan peserta didik.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru PPKn yang berinisial TR dan

FRW mengenai pelaksanaan pembelajaran PPKn dalam pencapaian kompetensi

sikap spiritul dan sikap sosial peserta didik adalah dengan cara mengintegrasikan

kompetensi sikap tersebut kedalam proses pembelajaran dikelas, yakni dilakukan

dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran.

Pencapaian kompetensi sikap spiritual dalam proses pendahuluan guru

yang berinisial TR dan FRW melakukan dengan cara memberikan salam dan

berdoa sebelum pembelajaran dimulai, hal tersebut bertujuan untuk

mengembangkan sikap spiritual dalam diri peserta didiknya. Sedangkan dalam

mencapai sikap sosial, menurut TR dengan cara menunjukkan rasa peduli kita

terhadap orang lain yakni dengan menanyakan kabar peserta didiknya bila ada

yang tidak hadir. Hal serupa juga dilakukan oleh guru PPKn yang berinisial FRW,

selain itu FRW juga menanyakan bila ada tugas minggu lalu sebagai bentuk sikap

tanggung jawab peserta didik atas apa yang diberikan kepadanya.

Selanjutnya dari hasil wawancara dijelaskan bahwa dalam proses kegiatan

inti, guru yang berinisial TR melakukan pengintegrasian sikap spiritual dan sikap

sosial kedalam materi pembelajaran. Senada dengan TR, guru yang berinisial

FRW juga melakukan hal yang sama yakni dalam proses kegiatan inti

Page 21: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

98

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, sikap spiritual dan sikap sosial dikembangkan dengan cara

mengintegrasikan kedalam materi pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dijelaskan bahwa dalam kegiatan penutup

pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara pemberian tugas kepada peserta

didik. Menurut kedua guru PPKn yang berinisial TR dan FRW dengan

memberikan tugas ataupun pekerjaan rumah kepada peserta didik, maka dapat

terlihat tanggung jawab peserta didik dengan indikator dikerjakan atau tidaknya

tugas tersebut.

Tabel 4.3

Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Penilaian

Pembelajaran PPKn untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

1 Bagaimana cara

memahami

prinsip-prinsip

penilaian dan

evaluasi proses

dan hasil belajar

sesuai dengan

karakteristik

mata pelajaran

yang diampu?

TR Prinsip-prinsip penialaian terdiri dari

beberapa poin. Salah satu prinsip

penilaian dan evaluasi hasil belajar

yakni harus objektif. Jadi, seorang guru

dalam melakukan penilaian terhadap

peserta didik harus dilakukan dengan

objektif tidak boleh subjektif. Guru

tidak boleh mempertimbangkan

penilaian peserta didik hanya karena

latar belakang, status sosial dan

ekonomi ataupun hal lainnya.

FRW Dalam penilaian dan evaluasi terhadap

peserta didik harus dilakukan dengan

prinsip yaitu adil. Guru dalam

memberikan penilaian harus adil, tidak

boleh merugikan peseta didik yang

lainnya.

2 Bagaimana cara TR Menentukan aspek-aspek proses dan

Page 22: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

99

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

menentukan

aspek-aspek

proses dan hasil

belajar yang

penting untuk

dinilai dan

dievaluasi sesuai

dengan

karakteristik

mata pelajaran

yang diampu?

hasil belajar yang dinilai dan dievaluasi

dari peserta didik sebaiknya disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Aspek mana yang lebih

diutamakan dalam proses pembelajaran,

baik itu kognitif, afektif maupum

psikomotrnya.

FRW Aspek yang dinilai sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran harus

direncanakan dari awal. Setelah

mengetahui aspek apa yang hendak

dicapai, maka akan lebih mudah dalam

proses pembelajaran. Misalnya, yang

akan dicapai adalah aspek afektifnya,

maka guru mengarahkan peseta didik

melakukan perbuatan yang baik sesaui

dengan kaidah-kaidah yang ada.

3 Bagaimana cara

menentukan

prosedur

penilaian dan

evaluasi proses

dan hasil

belajar?

TR Agar penilaian dan evaluasi proses hasil

belajar dapat dilaksanakan dengan tepat

dalam waktu yang telah ditetapkan dan

mengarah pada sasaran, maka penilaian

tersebut harus dilakukan dengan cara

dan prosedur yang tepat pula. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara

mengetahui terlebih dahulu penilaian

apa yang akan dicapai.

FRW Prosedur penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar dilakukan dengan

memperhatikan langkah demi

Page 23: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

100

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

langkahnya. Cara menentukannya juga

melihat aspek apa yang akan dinilai,

sehingga tujuan dan cara penialaian

yang digunakan dapat sesuai dan tepat.

4 Bagaimana cara

mengembang-

kan instrumen

penilaian dan

evaluasi proses

dan hasil

belajar?

TR Bentuk instrumen penilaian yang dipilih

harus sesuai dengan teknik

penilaiannya. Setelah teknik

penilaiannya sudah ditentukan dengan

tepat, maka selanjutnya dapat

dikembangkan menjadi instrumen

penilaian. Dari situlah selanjutnya

didapatkan hasil sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan.

FRW Dalam mengembangkan instrumen

penilaian dan evaluasi proses hasil

belajar, harus diperhatikan juga kondisi

kelas, relevan dengan proses

pembelajaran baik itu dari segi materi

dan kegiatan pembelajarannya.

5 Bagaimana cara

mengadministra-

sikan penilaian

proses dan hasil

belajar secara

berkesinambung

an dengan

mengunakan

berbagai

instrumen?

TR Administrasi penilaian proses hasil

belajar biasanya dilakukan dalam

bentuk buku nilai. Buku nilai berisi

kumpulan nilai yang terdiri dari

berbagai instrunen penilaian.

FRW Proses dan hasil belajar

diadministrasikan dalam bentuk laporan

secara berkesinambungan. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar hasil

belajar peserta didik dapat dipantau dan

Page 24: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

101

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

koreksi. Hal ini merupakan sarana untuk

komunikasi antara peserta didik, pihak

sekolah khususnya guru dan juga orang

tua wali.

6 Bagaimana cara

menganalisis

hasil penilaian

proses dan hasil

belajar untuk

berbagai tujuan?

TR Analisis hasil penilaian bagi peserta

didik yang memperoleh nilai kurang

dari batas nilai minimal ketuntasan

belajar akan diberi remedial, sedang

bagi anak yang nilainya telah mencapai

batas ketuntasan akan diberikan

pengayaan.

FRW Analisis untuk ulangan akhir semester,

ulangan harian dan tengah semester

untuk menentukan nilai di rapor

semester satu. Sedangkan analisis

ulangan kenaikan kelas, nilai ulangan

harian, dan tengah semester

dipergunakan untuk menentukan nilai

rapor semester dua dan kenaikan kelas.

Selain itu analisis dilakukan untuk

mengetahui ketuntasan belajar.

7 Bagaimana cara

melakukan

evaluasi proses

dan hasil

belajar?

TR Untuk melakukan evaluasi hasil belajar,

cara yang digunakan yakni dengan cara

tes lisan misalnya, dalam tes lisan ini

juga harus diperhatikan cara bagaimana

guru dapat menciptakan suasana yang

tidak tegang dan menakutkan peserta

didik.

FRW Pelaksanaan evaluasi selain dengan tes

Page 25: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

102

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

lisan juga dapat dengan tes tertulis.

Dalam hal ini guru harus

memperhatikan ruangan dan tempat tes.

Hal ini dilakukan agar tes tertulis yang

dilakukan berjalan dengan tertib,

sehinggan nantinya akan didapatkan

hasil evaluasi yang maksimal.

8 Bagaimana cara

menggunakan

informasi hasil

penilaian dan

evaluasi untuk

menentukan

ketuntasan

belajar?

TR Hasil penilaian dan evaluasi yang telah

dilakukan dijadikan pedoman bagi guru

untuk mengetahui peserta didik sudah

tuntas atau belum dalam pembelajaran

PPKn khususnya.

FRW Informasi yang diperoleh dari hasil

penilaian dan evaluasi hasil belajar

digunakan untuk mengidentifikasi hasil

ketuntasan belajar peserta didik dan

agar selanjutnya dapat dilakukan

perbaikan bila masih belum tuntas.

9 Bagaimana cara

menggunakan

informasi hasil

penilaian dan

evaluasi untuk

merancang

program

remedial dan

pengayaan?

TR Setiap peserta didik kan memiliki

ketuntasan belajar yang berbeda-beda,

bagi peserta didik yang masih kurang

maka dilakukan remedial. Sedangkan

peserta didik yang sudah cukup maka

dilakukan pengayaan agar lebih

maksimal lagi.

FRW Setelah hasil penilaian dan evaluasi

peserta didik sudah diketahui, maka

dapat diketahui peserta didik harus

dilakukan remedial atau pengayaan.

Page 26: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

103

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

10 Bagaimana cara

mengkomunika-

sikan hasil

penilaian dan

evaluasi kepada

pemangku

kepentingan?

TR Mengkomunikasikan hasil penilaian dan

evaluasi peserta didik dilakukan dengan

cara membuat laporan penilaiannya

terlebih dahulu dan kemudian

disampaikan kepada pemangku

kepentingan, baik itu guru, pihak

sekolah maupun orang tua peserta didik.

FRW Dilakukan dengan cara membuat

laporan hasil dan evaluasi secara

berkesinambungan, hal tersebut agar

mempermudah dalam mengontrol hasil

belajar oleh pihak-pihak yang

berkepentingan guna mencapai hasil

yang maksimal.

11 Bagaimana cara

memanfaatkan

informasi hasil

penilaian dan

evaluasi

pembelajaran

untuk

meningkatkan

kualitas

pembelajaran?

TR Kualitas pembelajaran akan dapat

diketahui dari hasil penilaian dan juga

yang diperoleh dari evaluasi

pembelajaran. Jadi, caranya yakni

dengan mempelajari kekurangan dan

kelebihan dari peserta didik yang

nantinya dapat ditentukan perlakuan

untuk peserta didik.

FRW Seorang guru harus jeli atas

keberhasilan yang diperoleh oleh

peserta didik. Setelah guru

mendapatkan hasil dari pembelajaran

peserta didik, maka guru dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran

dengan memperbaiki hal-hal yang

Page 27: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

104

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

belum dilakukan secara maksimal.

12 Bagaimana cara

melakukan

refleksi terhadap

pembelajaran

yang telah

dilaksanakan?

TR Refleksi terhadap proses dan hasil

pembelajaran dimulai dari analisis

tingkat keberhasilan proses dan hasil

belajar peserta didik, evaluasi diri

terhadap proses belajar yang telah kita

lakukan, identifikasi faktor-faktor

penyebab kegagalan dan pendukung

keberhasilan bersama-sama pihak

terkait, merancang upaya optimalisasi

proses dan hasil belajar.

FRW Kegiatan refleksi merupakan kegiatan

yang sangat penting untuk dilaksanakan

sebab akan mengontrol tindakan guru,

guru dapat melihat apa yang masih

perlu diperbaiki, ditingkatkan atau

dipertahankan.

13 Bagaimana guru

memanfaatkan

hasil refleksi

untuk perbaikan

dan

pengembangan

pembelajaran?

TR Memanfaatkan hasil refleksi untuk

perbaikan dan pengembangan

pembelajaran harus dilakukan dengan

teliti. Jadi, untuk yang masih dirasa

kurang perlu dilakukan perbaikan.

Sedangkan yang yang sudah baik, maka

harus dipertahankan.

FRW Hasil refleksi yang telah dilakukan oleh

guru dapat dijadikan acuan untuk

memperbaiki kesalahan dan kekurangan

yang telah dilakukan selama

pembelajaran. Untuk aspek-aspek yang

Page 28: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

105

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

sudah maksimal, maka sebaiknya

dipertahankan.

14 Bagaimana guru

melakukan

penelitian

tindakan kelas

untuk

meningkatkan

kualitas

pembelajaran?

TR Penelitian tindakan kelas pada dasarnya

bertujuan untuk memperbaiki

pembelajaran di kelas, dapat dilakukan

secara perorangan ataupun melalui

kolaborasi dengan teman sejawat.

FRW Dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran salah satunya dapat

dilakukan dengan Penelitian Tindakan

Kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan

oleh guru itu sendiri atau bergabung

dengan guru yang lainnya.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru PPKn yang

berinisial TR dan FRW dalam tahap penilaian untuk mencapai kompetensi sikap

spiritual dan sosial peserta didik dilakukan dengan mengikuti prosedur dan

prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, penilaian yang telah dilakukan

harus dapat diadministrasikan dan dianalisis untuk keperluan perbaikan

pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai penilaian pembelajaran PPKn

dalam rangka pencapaian kompetensi sikap peserta didik dapat disimpulkan

bahwa guru PPKn mencapai kompetensi sikap peserta didik dengan cara

melakukan penilaian secara berkesinambungan. Hal ini disebabkan, kompetensi

sikap tidak hanya dapat dilakukan sekali saja, tetapi memerlukan waktu yang

berkelanjutan. Evaluasi pembelajaran PPKn khususnya dalam penilaian

kompetensi sikap peserta didik apabila tidak dilakukan secara berkalanjutan

dikhawatirkan akan didapat hasil penilaian yang tidak objektif. Hal ini

dikarenakan perubahan sikap dapat terjadi dari waktu ke waktu. Bentuk penilaian

yang sering dilakukan oleh guru PPKn di SMP Negeri 1 Pekanbaru yakni berupa

Page 29: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

106

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi, sedangkan penilaian diri dan penilaian antar peserta didik serta jurnal

belum dilakukan dengan cara berkesinambungan.

Tabel 4.4

Kendala Dan Upaya Yang Dilakukan Guru PPKn Dalam Mencapai

Kompetensi Sikap Peserta Didik

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

1 Apakah kendala

yang dihadapi

guru PPkn

dalam upaya

pencapaian

kompetensi

sikap spiritual

dan sosial

peserta didik?

TR Kompetensi sikap spiritual dan sosial

kan pada dasarnya tidak memiliki

materi pokok yang diberikan dalam

pembelajaran. Hal inilah yang menjadi

kesulitan dalam menanamkan

kompetensi sikap, baik itu sikap

spiritual maupun kompetensi sikap

sosial kepada peserta didik. Sehingga

dalam mengajarkan kepada peserta

didik dibutuhkan kreatifitas yang tinggi

dari guru.

FRW Kendala yang dihadapi dalam mencapai

kompetensi sikap spiritual dan sosial

yakni pengaruh yang datang dari luar.

Hal ini seperti banyaknya fenomena-

fenomena tidak baik yang berkembang

dimasyarakat luas. Contohnya saja

banyaknya tindak kekerasan dan

perilaku negatif lainnya.

2 Kendala apa saja

yang paling sulit

dihadapi dalam

upaya

pencapaian

TR Seperti yang telah disampaikan

sebelumnya, kendala yang sulit

dihadapi dalam mencapai kompetensi

sikap peserta didik ini adalah karena

tidak adanya materi pokok dalam buku

Page 30: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

107

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

kompetensi

sikap spiritual

dan sosial

peserta didik?

mengenai materi tentang kompetensi

sikap ini. Jadi sangat sulit untuk

menanamkan sikap spiritual dan sosial

kepada peserta didik bila guru tidak

kreatif dan bisa menyelipkan

penanaman sikap dalam materi yang

memang telah ditetapkan dalam silabus

maupun buku teks.

FRW Kendala yang paling sulit dihadapi

dalam mencapai kompetensi sikap

peserta didik adalah, pada saat ini

apalagi SMP sudah sangat mahir dan

pintar dalam menggunakan teknologi

yang canggih. Jadi, apapun yang

disampaikan gurunya saat kegiatan

pembelajaran di kelas akan sulit

dipahami dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik

karena mereka sudah terpengaruh hal-

hal dari luar yang sifatnya negatif.

3 Apa dukungan

sekolah terhadap

upaya

pencapaian

kompetensi

sikap spiritual

dan sosial

peserta didik?

TR Dukungan dari pihak sekolah dalam

mencapai kompetensi sikap ini terlihat

dari berbagai program kegiatan yang

ada disekolah, seperti kegiatan mengaji

pada setiap pagi pada hari senin sampai

hari kamis,selain itu juga kegiatan imtaq

pada setiap hari jumat pagi sebelum

proses belajar mengajar berlangsung.

FRW Pihak sekolah dalam mendukung

Page 31: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

108

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

tercapainya kompetensi sikap spiritual

dan sosial ini salah satunya yakni

dengan menyediakan fasilitas yang

dapat mendukung berkembangnya

kompetensi sikap ini. Seperti adanya

musholla yang ada di dalam lingkungan

sekolah, khususnya bagi yang beragama

islam dapat melaksanakan sholah

berjamaah pada saat sholat Dzuhur. Hal

ini dapat menanamkan sikap spiritual

bagi peserta didik.

4 Bagaimana

upaya yang

dilakukan guru

PPKn dalam

menghadapi

kendala-kendala

untuk

pencapaian

kompetensi

sikap spiritual

dan sosial

peserta didik?

TR Upaya yang dapat dilakukan adalah

dengan banyak mempelajari mengenai

bagaimana cara yang tepat dan baik

dalam mengajarkan kepada peserta

didik mengenai sikap spiritual dan

sosial. Seperti banyak berdiskusi

dengan guru-guru lain dan saling

bertukar pengalaman dalam proses

kegiatan belajar mengajar, khususnya

dalam menanamkan sikap spiritual dan

sosial tersebut.

FRW Cara yang dapat dilakukan untuk

menghadapi kendala-kendala tersebut

yakni dengan lebih berusaha

mendekatkan diri kepada peserta didik

dan berusaha pula menjadi guru yang

baik dan dapat dijadikan teladan bagi

peserta didiknya. Misalnya, guru ingin

Page 32: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

109

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Narasumber Hasil Wawancara

menanamkan sikap disiplin kepada

peserta didiknya. Sebelum guru

menyuruh peserta didik datang tepat

waktu, maka guru terlebih dahulu

mencontohkan hal tersebut dengan

masuk ke kelas tepat pada saat bel

berbunyi.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru PPKn yang

berinisial TR dan FRW bahwa kendala yang dihadapi dalam pencapaian

kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun sosial yakni karena

dalam mencapai kompetensi sikap ini tidak ada materi khusus yang disampaikan

kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru dituntut untuk dapat menyampaikan dan

mencontohkan sikap tersebut selama proses pembelajaran. Selain itu kendala juga

datang dari dampak perkembangan zaman. Upaya yang dilakukan TR dalam

mengatasi kendala tersebut yakni dengan banyak belajar dari guru-guru lain dan

juga memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya.

a. Deskripsi Hasil Observasi

Dalam menjawab rumusan masalah yang ada, peneliti juga melakukan

pengumpulan data melalui teknik observasi. Observasi dilakukan untuk

mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik selama

proses pembelajaran PPKn berlangsung. Observasi dilakukan pada 2 kelas, yaitu

kelas VII Hang Jebat dan kelas VIII Tuanku Tambusai. Adapun hasil observasi

yang ditemukan oleh peneliti akan diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Hasil observasi terhadap pembelajaran PPKn di kelas

No Aspek Pengamatan Deskripsi

1 Guru FRW

2 Waktu Pelaksanaan Jumat, 20 Februari 2015

Page 33: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

110

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Tempat Pelaksanaan Kelas VII Hang Jebat

4 Materi Pokok/

Kompetensi Dasar

Materi Pokok: Bertoleransi dalam

Keberagaman

KD: Menghargai perilaku beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak

mulia dalam kehidupan di sekolah dan

masyarakat.

5 Kegiatan pendahuluan

Pembelajaran

Guru PPKn sudah melaksanakan kompetensi

pedagogik dalam hal memahami karakteristik

peserta didik, hal ini terlihat bahwa FRW

sebelum memulai pembelajaran mengabsen

peserta didik terlebih dahulu untuk lebih

mengenal dan menunjukkan bahwa guru

perhatian terhadap kehadiran peserta didik.

Selain itu juga, FRW membimbing peserta

didiknya untuk berdoa terlebih dahulu untuk

meningkatkan sikap spiritual peserta didik

sebagai wujud ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

6 Kegiatan inti

pembelajaran

Guru PPKn sudah menanamkan sikap spiritual

dan sosial sebagai upaya untuk mencapai

kompetensi sikap peserta didik. Guru

memberikan pembelajaran kepada peserta

didik dengan mengaitkan materi yang sedang

diajarkan mengenai saling menghargai dan

bertoleransi antar sesama manusia. Guru

memberikan contoh sikap-sikap bagaimana

cara menghargai sesama walaupun berbeda

suku, agama dan ras.

7 Kegiatan penutup Berdasarkan hasil observasi yang telah

Page 34: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

111

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penbelajaran dilakukan, guru menanamkan sikap sosial

kepada peserta didik dengan memberikan

tugas yang harus dikerjakan di rumah. Hal ini

menunjukan bahwa peserta didik diharapkan

memiliki sikap disiplin dalam mengumpulkan

tugas, bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dan sikap sosial yang

lainnya.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada pertemuan dikelas dengan materi bertoleransi dalam keberagaman,

peneliti melihat bahwa ketika memasuki kelas guru bersikap ramah dan

bersahabat kepada peserta didik, guru mengucapkan salam serta menanyakan

kabar peserta didik. Selanjutnya, guru mengabsen kehadiran peseta didik dan

mencari kabar kepada teman sekelasnya apabila ada peserta didik yang tidak

hadir. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut mencerminkan dan memberikan

teladan kepada peserta didik untuk bersikap toleransi antar sesama. Selanjutnya,

kegiatan guru memeriksa kehadiran peserta didik juga secara tidak langsung

mengajarkan sikap tanggung jawab guru atas keadaan peserta didik ketika jam

pelajarannya. Masih dalam proses kegiatan pendahuluan, guru juga meminta

ketua kelas untuk memimpin doa, dalam kegiatan ini diharapkan dapat

menanamkan sikap spiritual peserta didik.

Setelah kegiatan pendahuluan, masuk pada kegiatan inti. Pada tahap ini

merupakan tahapan dimana guru menyampaikan materi yang sedang dipelajari

dengan dimodifikasikan pada berbagai metode, media dan juga sumber belajar.

Hal ini dilakukan dengan harapan dapat membantu guru dalam menyampaikan

materi kepada peserta didik agar proses pembelajaran lebih terarah dan mencapai

tujuan yang diharapkan. Pada proses kegiatan pembelajaran dengan materi pokok

bertoleransi dalam keberagaman, guru menampilkan video mengenai berbagai

suku yang ada di Indonesia dengan berbagai perbedaan yang ada. Dalam video

tersebut, menayangkan betapa kayanya negara Indonesia dengan terdapatnya

banyak suku yang memiliki karakteristik tersendiri. Adanya perbedaan tersebut

Page 35: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

112

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menjadikan penghalang bagi kita untuk saling menghargai satu sama lain

dan dapat saling bertoleransi. Selain bertoleransi juga dapat terlihat saling gotong

royong dan sopan santun antar sesama meskipun berbeda suku dan kebudayaan.

Pada kegiatan penutup, terlihat bahwa guru menanamkan kompetensi

sikap kepada peserta didik yakni dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan

dirumah sebagai cara untuk mencapai kompetensi sikap peserta didik diantaranya

sikap jujur, tanggung jawab. Selain sikap tanggung jawab dan jujur, dalam

kegiatan penutup dengan memberikan tugas, guru juga berupaya untuk mencapai

sikap disiplin peserta didik. Sikap disiplin ini terlihat pada saat ketepatan waktu

pengumpulan tugas pada pertemuan selanjutnya. Dari hal inilah guru dapat

menilai sikap peserta didik yang dilakukan dengan berkesinambungan dan terus

menerus secara berkesinambungan.

Tabel 4.6

Hasil observasi terhadap pembelajaran PPKn di kelas

No Aspek Pengamatan Deskripsi

1 Guru TR

2 Waktu Pelaksanaan Senin, 23 Februari 2015

3 Tempat Pelaksanaan Kelas VIII Tuanku Tambusai

4 Materi Pokok/

Kompetensi Dasar

Materi Pokok: Pemuda Penentu Masa Depan

Indonesia

KD: Menghargai perilaku beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia dalam kehidupan di

lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa,dan

Negara

5 Kegiatan pendahuluan

Pembelajaran

Guru PPKn sudah melaksanakan kompetensi

pedagogik sebagai upaya dalam mencapai

kompetensi sikap peserta didik, baik itu sikap

spiritual maupun sikap sosial. Hal ini terlihat

bahwa TR sebelum memulai pembelajaran

Page 36: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

113

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meminta ketua kelas untuk memimpin doa

sebagai wujud bahwa kita merupakan

makhluk Allah Swt yang harus selalu berdoa

dan bersyukur atas nikmat yang telah

diberikan. Sedangkan dalam upaya

mencapaian sikap sosial ditunjukkan dari

sikap TR yang mengabsen peserta didik

sebagai bentuk sikap peduli (toleransi).

6 Kegiatan inti

pembelajaran

Guru PPKn sudah menanamkan sikap spiritual

dan sosial sebagai upaya untuk mencapai

kompetensi sikap peserta didik. Guru

memberikan materi pelajaran kepada peserta

didik dengan mengaitkan materi yang sedang

diajarkan mengenai pemuda penentu masa

depan Indonesia. Guru memberikan contoh-

contoh bagaimana perjuangan pemuda zaman

dulu untuk merdaka dari penjajah, hal tersebut

menunjukkan bahwa sebagai peserta didik

harus bertanggungjawab atas apa yang telah

diperjuangkan oleh para pejuang bangsa

Indonesia.

7 Kegiatan penutup

penbelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan, guru menanamkan sikap sosial

kepada peserta didik dengan memberikan tes

secara tertulis kepada peserta didik. Adanya

tes yang diberikan oleh TR mengharapkan

dalam diri peserta didik tertanam sikap jujur

dalam mengerjakan tes, sikap sopan santun

dalam mengerjakan tugas dengan tidak ribut

dan akhirnya dapat mengganggu teman yang

Page 37: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

114

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada pertemuan dikelas dengan materi pemuda penentu masa depan

Indonesia, peneliti melihat bahwa ketika memasuki kelas guru bersikap ramah dan

bersahabat kepada peserta didik, guru mengucapkan salam serta menanyakan

kabar peserta didik. Selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk memeriksa

kebersihan ruangan kelas dan sekitarnya. Hal tersebut dilakukan guru agar

menanamkan kepada peserta didik agar bertanggung jawab terhadap lingkungan

sekitarnya. Setelah itu, guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum

pembelajaran dimulai, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian

sikap spiritual peserta didik. Hal selanjutnya yang dilakukan guru adalah

mengabsen kehadiran peseta didik dan mencari kabar kepada teman sekelasnya

apabila ada peserta didik yang tidak hadir. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut

mencerminkan dan memberikan teladan kepada peserta didik untuk bersikap

toleransi antar sesama. Selanjutnya, kegiatan guru memeriksa kehadiran peserta

didik juga secara tidak langsung mengajarkan sikap tanggung jawab guru atas

keadaan peserta didik ketika jam pelajarannya dan juga sikap toleransi serta

kepedulian terhadap sesama.

Selanjutnya, pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran di kelas dengan

materi tersebut, guru menggunakan metode, media serta sumber pembelajaran

yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Hal tersebut dilakukan agar

proses pembelajaran dan berlangsung dengan menarik dan dapat menambah

motivasi peserta didik untuk belajar. Pada kegiatan inti ini, guru menggunakan

metode pembelajaran diskusi. Metode ini dapat mencapai dan menanamkan

kepada peserta didik untuk memiliki sikap sopan santun pada saat proses diskusi

berlangsung. Selain sikap sopan santun, dalam proses diskusi ini dapat mencapai

sikap toleransi, gotong royong, percaya diri dan juga sikap sosial yang lainnya.

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tugas secara tertulis yang harus

dikerjakan oleh peserta didik. Tugas yang diberikan guru pada kegiatan penutup

ini, selain untuk mengukur kempetensi pengetahuan juga dapat mengetahui

kompetensi sikap peserta didik. seperti kejujuran, disiplin dan juga yang lainnya.

Page 38: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

115

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.7

Hasil observasi terhadap pembelajaran PPKn di kelas

No Aspek Pengamatan Deskripsi

1 Guru FRW

2 Waktu Pelaksanaan Jumat, 27 Februari 2015

3 Tempat Pelaksanaan Kelas VII Hang Jebat

4 Materi Pokok/

Kompetensi Dasar

Materi Pokok: Bertoleransi dalam

Keberagaman

KD: Menghargai sikap toleran terhadap

keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan

gender

5 Kegiatan pendahuluan

Pembelajaran

Guru PPKn sudah melaksanakan kompetensi

pedagogik dalam hal memahami karakteristik

peserta didik, hal ini terlihat bahwa FRW

sebelum memulai pembelajaran mengabsen

peserta didik terlebih dahulu untuk lebih

mengenal dan menunjukkan bahwa guru

perhatian terhadap kehadiran peserta didik.

Selain itu juga, FRW membimbing peserta

didiknya untuk berdoa terlebih dahulu untuk

meningkatkan sikap spiritual peserta didik

sebagai wujud ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

6 Kegiatan inti

pembelajaran

Guru PPKn sudah menanamkan sikap spiritual

dan sosial sebagai upaya untuk mencapai

kompetensi sikap peserta didik. Guru

memberikan pembelajaran kepada peserta

didik dengan mengaitkan materi yang sedang

diajarkan mengenai saling menghargai dan

bertoleransi antar sesama manusia. Guru

Page 39: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

116

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan contoh sikap-sikap bagaimana

cara menghargai sesama walaupun berbeda

suku, agama dan ras.

7 Kegiatan penutup

penbelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan, guru menanamkan sikap sosial

kepada peserta didik dengan memberikan

tugas yang harus dikerjakan di rumah. Hal ini

menunjukan bahwa peserta didik diharapkan

memiliki sikap disiplin dalam menumpulkan

tugas, bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dan sikap sosial yang

lainnya.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada pertemuan dikelas dengan materi bertoleransi dalam keberagaman,

peneliti melihat bahwa ketika memasuki kelas guru bersikap ramah dan

bersahabat kepada peserta didik, guru masuk kelas dengan mengucapkan salam

serta menanyakan kabar peserta didik. Selanjutnya, guru mengajak peserta didik

untuk memeriksa kebersihan ruangan kelas sebagai bentuk rasa tanggung jawab

dengan lingkungan. Setelah itu, guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

sebelum pembelajaran dimulai, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk

menanamkan sikap spiritual peserta didik agar tetap bersyukur atas rezeki dan

nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Hal

selanjutnya yang dilakukan guru adalah mengabsen kehadiran peseta didik dan

mencari kabar kepada teman sekelasnya apabila ada peserta didik yang tidak

hadir. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut mencerminkan dan memberikan

teladan kepada peserta didik untuk bersikap toleransi antar sesama. Selanjutnya,

kegiatan guru memeriksa kehadiran peserta didik juga secara tidak langsung

mengajarkan sikap tanggung jawab guru atas keadaan peserta didik ketika jam

pelajarannya dan juga sikap toleransi serta kepedulian terhadap sesama.

Selanjutnya, pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran di kelas dengan

materi tersebut, guru menggunakan metode, media serta sumber pembelajaran

Page 40: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

117

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Hal tersebut dilakukan agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain itu juga, kegiatan inti ini

agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pada kegiatan inti, guru

menggunakan media pembelajaran guna mendukung berlangsungnya proses

pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. Guru menampilkan tayangan gambar dan video yang berkaitan

dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan, dimana peserta didik

diarahkan untuk dapat menemukan hal-hal baru dari tayangan video serta dapat

mengambil pelajaran dan mencontoh hal-hal baik yang terdapat dalam tayangan

tersebut.

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tugas secara tertulis yang harus

dikerjakan oleh peserta didik. Tugas yang diberikan guru pada kegiatan penutup

ini, selain untuk mengukur kempetensi pengetahuan juga dapat mengetahui

kompetensi sikap peserta didik. seperti kejujuran, disiplin dan juga yang lainnya.

Dalam kegiatan penutup ini, guru juga mengajak peserta didik untuk

menyimpulkan bersama-sama materi pembelajaran yang telah berlangsung. Selain

itu, guru juga mengingatkan secara langsung kepada peserta didik untuk

mengambil nilai-nilai positif yang harus dicontoh dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.8

Hasil observasi terhadap pembelajaran PPKn di kelas

No Aspek Pengamatan Deskripsi

1 Guru TR

2 Waktu Pelaksanaan Senin, 2 Maret 2015

3 Tempat Pelaksanaan Kelas VIII Tuanku Tambusai

4 Materi Pokok/

Kompetensi Dasar

Materi Pokok: Pemuda Penentu Masa Depan

Indonesia

KD: Menghargai semangat dan komitmen

sumpah pemuda dalam kehidupan

bermasyarakat sebagaimana ditunjukkan oleh

Page 41: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

118

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tokoh-tokoh pemuda pada saat

mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928

5 Kegiatan pendahuluan

Pembelajaran

Guru PPKn sudah melaksanakan kompetensi

pedagogik dalam hal memahami karakteristik

peserta didik, hal ini terlihat bahwa TR

sebelum memulai pembelajaran mengabsen

peserta didik terlebih dahulu untuk lebih

mengenal dan menunjukkan bahwa guru

perhatian terhadap kehadiran peserta didik.

Selain itu juga, TR membimbing peserta

didiknya untuk berdoa terlebih dahulu untuk

meningkatkan sikap spiritual peserta didik

sebagai wujud ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

6 Kegiatan inti

pembelajaran

Guru PPKn sudah menanamkan sikap spiritual

dan sosial sebagai upaya untuk mencapai

kompetensi sikap peserta didik. Guru

memberikan pembelajaran kepada peserta

didik dengan mengaitkan hal-hal yang

berhubungan dengan materi pemuda penentu

masa depan Indonesia. Guru menyampaikna

meteri tersebut dengan menggunakan metode

pembelajaran diskusi. Metode ini dilakukan

oleh guru dengan harapan dapat menambah

rasa percaya diri pada saat diskusi

berlangsung. Metode ini juga dapat

mengajarkan peserta didik untuk dapat saling

menghargai orang lain.

7 Kegiatan penutup

penbelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan, guru menanamkan sikap sosial

Page 42: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

119

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada peserta didik dengan memberikan

tugas yang harus dikerjakan di rumah. Hal ini

menunjukan bahwa peserta didik diharapkan

memiliki sikap disiplin dalam menumpulkan

tugas, bertanggungjawab dalam

menyelesaikan tugas dan sikap sosial yang

lainnya.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada pertemuan dikelas dengan materi pemuda penentu masa depan

Indonesia, peneliti melihat bahwa ketika memasuki kelas guru bersikap ramah dan

bersahabat kepada peserta didik, guru mengucapkan salam serta menanyakan

kabar peserta didik. Selanjutnya, guru mengajak peserta didik untuk memeriksa

kebersihan ruangan kelas dan sekitarnya. Hal tersebut dilakukan guru agar

menanamkan kepada peserta didik agar bertanggung jawab terhadap lingkungan

sekitarnya. Setelah itu, guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum

pembelajaran dimulai, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian

sikap spiritual peserta didik. Hal selanjutnya yang dilakukan guru adalah

mengabsen kehadiran peseta didik dan mencari kabar kepada teman sekelasnya

apabila ada peserta didik yang tidak hadir. Hal yang dilakukan oleh guru tersebut

mencerminkan dan memberikan teladan kepada peserta didik untuk bersikap

toleransi antar sesama. Selanjutnya, kegiatan guru memeriksa kehadiran peserta

didik juga secara tidak langsung mengajarkan sikap tanggung jawab guru atas

keadaan peserta didik ketika jam pelajarannya dan juga sikap toleransi serta

kepedulian terhadap sesama.

Pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran di kelas dengan materi

tersebut, guru menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

sedang diajarkan. Hal tersebut dilakukan agar proses pembelajaran dan

berlangsung dengan menarik dan dapat menambah motivasi peserta didik untuk

belajar. Pada kegiatan inti ini, guru menggunakan metode pembelajaran diskusi.

Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok diskusi. Setelah kelompok

tersebut sudah terbentuk, guru memberikan tema yang harus dibahas oleh masing-

Page 43: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

120

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masing kelompok. Setelah semua kelompok selesai membahas, maka guru

menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan dan membacakan hasilnya.

Sementara itu, kelompok yang lain harus menanggapi dan memberikan

pertanyaan kepada kelompok yang sedang tampil. Setelah itu, kelompok tersebut

harus menjawab sesuaia dengan kemampuan anggota kelompoknya. Kelompok

penyanya boleh menyanggah dan sebagainya sampai mendapatkan jawaban yang

maksimal. Proses diskusi berlangsung secara tertib dan sesuai dengan apa yang

diperintahkan oleh guru. Pada akhir diskusi, guru menyimpulkan pendapat-

pendapat yang telah dikemukakan oleh peserta didik. Hal ini dilakukan untuk

mengambil kesimpulan dari diskusi yang telah berlangsung. Metode diskusi ini

ini dapat mencapai dan menanamkan kepada peserta didik untuk memiliki sikap

sopan santun pada saat proses diskusi berlangsung. Selain sikap sopan santun,

dalam proses diskusi ini dapat mencapai sikap toleransi, gotong royong, percaya

diri dan juga sikap sosial yang lainnya.

Pada kegiatan penutup, guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan

secara bersama-sama terkait dengan materi pembelajaran yang telah berlangsung.

Setelah menyimpulkan materi pembelajatan, guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik di rumah. Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan

guru kepada peserta didik diharapkan dapat menanamkan sikap tanggung jawab

terhadap tugas yang telah diberikan. Selain sikap tanggung jawab,pemberian tugas

ini tugas ini juga dapat menanamkan kepada peserta didik sikap jujur dan disiplin.

b. Deskripsi Hasil Dokumentasi

Pada pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, peneliti mencoba

untuk melihat bagaimana guru mengembangkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disiapkannya. Pada RPP yang diberikan oleh guru,

peneliti melihat bahwa RPP yang dipersiapkan terdiri atas identitas sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi inti,

kompetensi dasar dan indikatornya, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

metode pembelajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran, langkah-langkah

Page 44: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

121

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, dan yang terakhir penilaian. Berikut akan peneliti sajikan mengenai

deskripsi dokumentasi RPP pada pembelajaran PPKn.

Tabel 4.9

Dokumentasi RPP

Kompetensi Dasar: Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.

No Aspek Yang Dilihat Deskripsi

1 Tujuan Pembelajaran Tujuan dari pembelajaran adalah siswa

diharapkan mampu menjelaskan penyebab

keberagaman suku dalam masyarakat

Indonesia, menjelaskan penyebab

keberagaman agama dan kepercayaan dalam

masyarakat Indonesia, mengidentifikasi

keberagaman suku dan budaya dalam

masyarakat Indonesia, mengidentifikasi

keberagaman agama dan kepercayaan dalam

masyarakat Indonesia, menyusun hasil

telaah keberagaman suku dan budaya, serta

agama dan kepercayaan dalam masyarakat

Indonesia.

2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaran yaitu mengenai

keberagaman suku dalam masyarakat

Indonesia.

3 Metode Pembelajaran Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran,

guru PPKn menggunakan metode diskusi

dalam kelompok dan praktik

Kewarganegaraan.

Page 45: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

122

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan awal Dalam kegiatan ini kompetensi sikap peserta

didik baik itu sikap spiritual dan sikap sosial

dikembangkan oleh guru dengan cara

melihat keadaan kelas dari kebersihan yang

menunjukkan sikap peduli terhadap

lingkungannya. Selain itu meminta salah

satu peserta didik untuk memimpin doa

sebelum pembelajaran dimulai.

b. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu guru

memulai pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi dasar, selain itu pemberian tugas

berupa membaca materi dan membagi

kelompok. Dari kegiatan tersebut terlihat

guru mencoba untuk mencapai kompetensi

sikap peserta didik yakni sikap tanggung

jawab, sopan santun, serta sikap peduli, serta

gotong royong dalam mengerjakan diskusi

kelompok.

c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini juga terlihat

upaya guru dalam mencapai kompetensi

sikap peserta didik. Guru memberikan

pertanyaan diakhir pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk jujur dalam

mengerjakan tugas tersebut.

5 Sumber Belajar Dalam penggunaan sumber belajar selain

menggunakan buku sumber yang sudah

disediakan, guru juga mencoba mencari

materi pelajaran di internet.

6 Media Dalam proses pembelajaran, media yang

Page 46: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

123

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan yakni berupa gambar

keberagaman dan video.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada RPP dengan kompetensi dasar menghargai perilaku beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam kehidupan di

sekolah dan masyarakat, bahwa dalam tujuan pembelajaran guru mencantumkan

langsung tujuan yang ingin dicapai. Selanjutnya dalam langkah-langkah

pembelajaran, guru juga menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik karena

pada setiap kegiatan berupaya untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik.

Pada pertemuan ini, guru merencanakan dengan menggunakan media LCD

Proyektor dengan menampilkan video dan gambar-gambar yang berkaitan dengan

materi pembelajaran. Selain itu juga menggunakan beberapa buku pelajaran PKn

untuk mendukung pembelajaran. Sedangkan untuk evaluasi atau penilaian, guru

juga belum menggunakan bentuk penilaian yang beragam karena guru hanya

menggunakan satu bentuk penilaian, yaitu guru melakukan observasi terhadap

sikap siswa selama proses pembelajaran dan tidak melakukan bentuk penilaian

lainnya yang melibatkan siswa secara langsung, misalnya penilaian diri, penilaian

antar teman, dan lain-lain.

Tabel 4.10

Dokumentasi RPP

Kompetensi Dasar: Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berakhlah mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah,

masyarakat, bangsa, dan negara

No Aspek Yang Dilihat Deskripsi

1 Tujuan Pembelajaran Tujuan dari pembelajaran adalah siswa

diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah

perumusan Sumpah Pemuda,

mengidentifikasikan semangat dan

komitmen dalam Sumpah Pemuda,

Menjelaskan makna Sumpah Pemuda bagi

Page 47: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

124

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangsa Indonesia, Menyusun Telaah tentang

Sumpah Pemuda, serta menyajikan hasil

telaah Sumpah Pemuda.

2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaran yaitu mengenai makna

Sumpah Pemuda.

3 Metode Pembelajaran Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran,

guru PPKn menggunakan metode diskusi

dalam kelompok dan praktik

Kewarganegaraan.

4 Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan awal Dalam kegiatan ini kompetensi sikap peserta

didik baik itu sikap spiritual dan sikap sosial

dikembangkan oleh guru dengan cara

berdoa, mengecek kehadiran siswa, serta

kebersihan kelas.

b. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu guru

memulai pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi dasar, selain itu pemberian tugas

berupa membaca materi dan membagi

kelompok. Dari kegiatan tersebut terlihat

guru mencoba untuk mencapai kompetensi

sikap peserta didik yakni sikap tanggung

jawab, sopan santun, serta sikap peduli, serta

gotong royong dalam mengerjakan diskusi

kelompok.

c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini juga terlihat

upaya guru dalam mencapai kompetensi

sikap peserta didik. Guru memberikan

pertanyaan diakhir pembelajaran yang

Page 48: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

125

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menuntut peserta didik untuk jujur dalam

mengerjakan tugas tersebut.

5 Sumber Belajar Dalam penggunaan sumber belajar selain

menggunakan buku sumber yang sudah

disediakan, guru juga mencoba mencari

materi pelajaran di internet.

6 Media Dalam proses pembelajaran, media yang

digunakan yakni berupa video ikrar Sumpah

Pemuda serta gambar dokumen Sumpah

Pemuda dan sikap kekeluargaan & gotong

royong.

Sumber: Data primer diolah tahu 2015

Pada RPP dengan kompetensi dasar menghargai perilaku beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlah mulia dalam kehidupan di

lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara, bahwa dalam tujuan

pembelajaran guru mencantumkan langsung tujuan yang ingin dicapai.

Selanjutnya dalam langkah-langkah pembelajaran, guru juga menyusun

perencanaan pembelajaran dengan baik karena pada setiap kegiatan berupaya

untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik. Selanjutnya peneliti melihat

bahwa pada setiaplangkah-langkah pembelajaran guru mencoba memasukkan

kompetensi sikap yang secara tidak langsung ingin dicapai pada setiap

tahapannya. Kemudian, untuk langkah-langkah yang dipilih juga terlihat bahwa

pada kegiatan awal, inti, dan penutup guru melibatkan siswa secara aktif dalam

proses pembelajaran. Pada pertemuan ini, guru melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode diskusi. Selain itu juga menggunakan sumber

dengan beberapa buku pelajaran PKn untuk mendukung pembelajaran dan juga

sumber dari internet. Sedangkan untuk evaluasi atau penilaian, guru belum

menggunakan bentuk penilaian yang beragam karena guru hanya menggunakan

satu bentuk penilaian, yaitu guru melakukan observasi terhadap sikap siswa

selama proses pembelajaran dan tidak melakukan bentuk penilaian lainnya yang

melibatkan siswa secara langsung. Dalam hal ini guru tidak merencanakan

Page 49: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

126

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beragam bentuk penilaian dan juga dalam penilaian belum melibatkan peran

siswa.

Tabel 4.11

Dokumentasi RPP

Kompetensi Dasar: Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama,

ras, budaya, dan gender.

No Aspek Yang Dilihat Deskripsi

1 Tujuan Pembelajaran Tujuan dari pembelajaran adalah siswa

diharapkan mampu menjelaskan penyebab

keberagaman ras dalam masyarakat

Indonesia, menjelaskan penyebab

keberagaman gender dalam masyarakat

Indonesia, mengidentifikasi keberagaman

ras dalam masyarakat Indonesia,

mengidentifikasi keberagaman gender dalam

masyarakat Indonesia, menyusun hasil

telaah keberagaman ras, dan gender dalam

masyarakat Indonesia, menyajikan hasil

telaah keberagaman ras, dan gender dalam

masyarakat Indonesia.

2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaran yaitu mengenai

keberagaman suku dalam masyarakat

Indonesia.

3 Metode Pembelajaran Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran,

guru PPKn menggunakan metode diskusi

dalam kelompok dan praktik

Kewarganegaraan.

4 Kegiatan Pembelajaran

d. Kegiatan awal Dalam kegiatan ini kompetensi sikap peserta

Page 50: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

127

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik baik itu sikap spiritual dan sikap sosial

dikembangkan oleh guru dengan cara

melihat keadaan kelas dari kebersihan yang

menunjukkan sikap peduli terhadap

lingkungannya. Selain itu meminta salah

satu peserta didik untuk memimpin doa

sebelum pembelajaran dimulai.

e. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu guru

memulai pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi dasar, selain itu pemberian tugas

berupa membaca materi dan membagi

kelompok. Dari kegiatan tersebut terlihat

guru mencoba untuk mencapai kompetensi

sikap peserta didik yakni sikap tanggung

jawab, sopan santun, serta sikap peduli, serta

gotong royong dalam mengerjakan diskusi

kelompok.

f. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini juga terlihat

upaya guru dalam mencapai kompetensi

sikap peserta didik. Guru memberikan

pertanyaan diakhir pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk jujur dalam

mengerjakan tugas tersebut.

5 Sumber Belajar Dalam penggunaan sumber belajar selain

menggunakan buku sumber yang sudah

disediakan, guru juga mencoba mencari

materi pelajaran di internet.

6 Media Dalam proses pembelajaran, media yang

digunakan yakni berupa gambar

keberagaman dan video.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Page 51: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

128

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada RPP dengan kompetensi dasar menghargai sikap toleran terhadap

keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender, peneliti menemukan bahwa

guru mencantumkan langsung tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Selanjutnya dalam langkah-langkah pembelajaran, guru juga menyusun

perencanaan pembelajaran dengan baik karena pada setiap kegiatan berupaya

untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik. Pada langkah-langkah

pembelajaran, guru berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran. Selanjutnya, untuk pemilihan media, pada pertemuan ini guru

merencanakan dengan menggunakan media LCD Proyektor dengan menampilkan

video dan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu

juga menggunakan beberapa buku pelajaran PKn untuk mendukung pembelajaran.

Terkait dengan evaluasi atau penilaian, guru melakukan penilaian terhadap sikap

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan

bahwa evaluasi yang direncanakan oleh guru belum terlalu mendukung penilaian

terhadap perkembangan dan pencapaian kompetensi sikap peserta didik.

Tabel 4.12

Dokumentasi RPP

Kompetensi Dasar: Menghargai semangat dan komitmen sumpah pemuda dalam

kehidupan bermasyarakat sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda

pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928

No Aspek Yang Dilihat Deskripsi

1 Tujuan Pembelajaran Tujuan dari pembelajaran adalah siswa

diharapkan mampu menjelaskan pengertian

kekeluargaan, mengidentifikasi nilai

kekluargaan dalam masyarakat Indonesia,

Menjelaskan perwujudan nilai kekeluargaan

di lingkungan, sekolah, dan masyarakat,

menjelaskan arti penting nilai kekluargaan

bagi masyarakat Indonesia, menyusun hasil

Page 52: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

129

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

telaah tentang makna kekeluargaan bagi

masyarakat Indonesia, menyajikan hasil

telaah tentang makna kekluargaan bagi

masyarakat Indonesia.

2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaran yaitu mengenai makna

Sumpah Pemuda.

3 Metode Pembelajaran Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran,

guru PPKn menggunakan metode diskusi

dalam kelompok dan praktik

Kewarganegaraan.

4 Kegiatan Pembelajaran

d. Kegiatan awal Dalam kegiatan ini kompetensi sikap peserta

didik baik itu sikap spiritual dan sikap sosial

dikembangkan oleh guru dengan cara

berdoa, mengecek kehadiran siswa, serta

kebersihan kelas.

e. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu guru

memulai pembelajaran yang sesuai dengan

kompetensi dasar, selain itu pemberian tugas

berupa membaca materi dan membagi

kelompok. Dari kegiatan tersebut terlihat

guru mencoba untuk mencapai kompetensi

sikap peserta didik yakni sikap tanggung

jawab, sopan santun, serta sikap peduli, serta

gotong royong dalam mengerjakan diskusi

kelompok.

f. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini juga terlihat

upaya guru dalam mencapai kompetensi

sikap peserta didik. Guru memberikan

Page 53: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

130

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan diakhir pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk jujur dalam

mengerjakan tugas tersebut.

5 Sumber Belajar Dalam penggunaan sumber belajar selain

menggunakan buku sumber yang sudah

disediakan, guru juga mencoba mencari

materi pelajaran di internet.

6 Media Dalam proses pembelajaran, media yang

digunakan yakni berupa video ikrar Sumpah

Pemuda serta gambar dokumen Sumpah

Pemuda dan sikap kekeluargaan & gotong

royong.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada RPP dengan kompetensi dasar menghargai semangat dan komitmen

sumpah pemuda dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana ditunjukkan oleh

tokoh-tokoh pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928,

guru mencantumkan langsung tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam

proses pembelajaran. Selanjutnya dalam langkah-langkah pembelajaran, guru juga

menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik karena pada setiap kegiatan

berupaya untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik. Hal lain yang peneliti

temukan adalah pada setiap langkah-langkah pembelajaran, secara tersirat guru

menanamkan kompetensi sikap peserta didik pada setiap langkah-langkah

pembelajaran. Selanjutnya, berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran yang

disusun oleh guru, peneliti melihat bahwa perencanaan guru dalam langkah

pembelajaran sudah cukup baik mulai dari kegiatan pendahuluan hingga penutup.

Pada pertemuan ini, guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi. Selain itu juga menggunakan sumber dengan beberapa buku

pelajaran PKn untuk mendukung pembelajaran dan juga sumber dari internet.

Sedangkan untuk evaluasi atau penilaian, guru belum menggunakan bentuk

penilaian yang beragam karena guru hanya menggunakan satu bentuk penilaian,

yaitu guru melakukan observasi terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran

Page 54: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

131

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan tidak melakukan bentuk penilaian lainnya yang melibatkan siswa secara

langsung. Guru sesungguhnya bisa menggunakan bentuk penilaian yang lebih

beragam dan juga bisa melibatkan siswa di dalamnya.

Tabel 4.13

Dokumentasi Foto

No Foto Deskripsi

1

Guru sedang menyampaikan tujuan

pembelajaran sebelum menyampaikan

materi pelajaran kepada peserta didik

dengan menampilkan power point di

depan kelas.

2

Siswa memperhatikan guru yang

sedang menyampaikan materi

pelajaran dengan seksama dan serius.

3

Guru mengarahkan peserta didik

dalam proses diskusi agar dapat

berjalan dengan tertib dan terarah

sesuai dengan materi pokok pelajaran.

Page 55: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

132

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Foto Deskripsi

4

Siswa yang lainnya aktif dalam diskusi

dengan memberikan pertanyaan dan

menyampaikan sanggahan bila

jawaban dari kelompok penyaji dirasa

kurang tepat.

5

Siswa SMP Negeri 1 Pekanbaru yang

sedang mengaji pada setiap hari senin

sampai dengan kamis.

6

Siswa SMP Negeri 1 Pekanbaru

sedang melakuakan kegiatan IMTAQ

setiap hari jumat.

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada deskripsi hasil dokumentasi, peneliti menemukan beberapa kegiatan

yang dilakukan baik didalam kelas maupun diluar kelas. Dari gambar yang

terdapat diatas, terlihat jelas pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran di

kelas dengan menggukan media pembelajaran dan juga dengan menggunakan

metode pembelajaran secara diskusi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai

Page 56: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

133

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi inti dala pembelajaran yang salah satunya adalah kompetensi sikap

peserta didi, baik itu kompetensi sikap spiritual maupun kompetensi sikap sosial.

Selain proses kegiatan di dalam kelas, kegiatan yang dapat mendukung

pencapaian kompetensi sikap peserta didik terlihat dari gambar saat pelaksanaan

kegiatan mengaji yang diadakan setiap hari senin sampai dengan kamis. Selain itu

juga, terdapat kegiatan IMTAQ setiap hari jumat dengan mendengarkan ceramah

agama. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik memiliki sikap spiritual dan juga

sikap sosial yang baik.

d. Deskripsi Hasil Angket

Teknik pengumpulan data melalui angket merupakan salah satu cara yang

digunakan oleh peneliti dalam melengkapi data penelitian. Angket yang

dipersiapkan oleh peneliti terdiri atas empat puluh satu pernyataan. Adapun

informasi yang ingin digali melalui lima puluh sembilan paernyataan tersebut

adalah untuk melihat bagaimana kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran

PPKn untuk pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial peserta didik.

Dibawah ini akan diuraikan / dideskripsikan mengenai hasil perhitungan angket

berdasarkan indikator-indikator sikap yang ingin diamati.

1. Sikap Spritual Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap spiritual peserta didik, peneliti

membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal yang

menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 10 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap spirirual peserta didik.

Tabel 4.14

Sikap Spiritual Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

Page 57: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

134

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S SR KK TP

1. Saya berdoa sebelum dan sesudah

menjalankan sesuatu.

2. Saya menjalankan ibadah tepat

waktu.

3. Saya memberi salam pada saat awal

dan akhir presentasi sesuai agama

yang dianut.

4. Saya bersyukur atas nikmat dan

karunia Tuhan Yang Maha Esa.

5. Saya mengucapkan syukur ketika

berhasil mengerjakan sesuatu.

6. Saya berserah diri kepada Tuhan

apabila gagal dalam mengerjakan

sesuatu.

7. Saya menjaga lingkungan hidup di

sekitar rumah tempat tinggal,

sekolah, dan masyarakat.

1. Saya memelihara hubungan baik

dengan sesama umat ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Saya bersyukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa sebagai bangsa Indonesia.

3. Saya menghormati orang lain

menjalankan ibadah sesuai dengan

agamanya.

64.06

39,06

84,37

67,19

50,00

53,12

62,50

54,69

60,94

70,31

21,87

46,87

9,38

20,31

42,19

40,62

25,00

42,19

32,81

26,57

14,07

14,07

6,25

12,50

7,81

6,26

12,50

3,12

6,25

3,12

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah 60,63 30,78 8,59 0

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap spiritual peserta didik dengan pilihan selalu sebasar 60,63

Page 58: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

135

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

%, pilihan sering sebesar 30,78 %, pilihan kadang-kadang sebesar 8,59 %, dan

pilihan tidak pernah sebesar 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap spiritual

peserta didik dalam kriteria baik.

2. Sikap Jujur Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap jujur peserta didik, peneliti

membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal yang

menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 6 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap jujur peserta didik:

Tabel 4.15

Sikap Jujur Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya mengerjakan ujian/ulangan

dengan usaha sendiri.

2. Saya mengambil/menyalin karya

orang lain dengan menyebutkan

sumber) dalam mengerjakan setiap

tugas.

3. Saya mengemukakan perasaan

terhadap sesuatu apa adanya.

4. Saya melaporkan barang yang

ditemukan.

5. Saya melaporkan data atau informasi

apa adanya.

6. Saya mengakui kesalahan atau

kekurangan yang dimiliki.

56,25

43,75

42,19

59,38

39,06

62,50

31,25

32,81

28,13

29,69

34,38

32,81

9,38

17,19

21,87

10,93

26,56

4,69

3,12

6.25

7,81

0

0

0

Jumlah 50,52 31,51 15,11 2,86

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Page 59: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

136

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap jujur peserta didik dengan pilihan selalu sebasar 50,52 %,

pilihan sering sebesar 31,51 %, pilihan kadang-kadang sebesar 15,11 %, dan

pilihan tidak pernah sebesar 2,86 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap jujur

peserta didik dalam kriteria baik.

3. Sikap Disiplin Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap disiplin peserta didik, peneliti

membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal yang

menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 5 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap disiplin peserta didik:

Tabel 4.16

Sikap Disiplin Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya datang tepat waktu.

2. Saya patuh pada tata tertib atau

aturan bersama/sekolah.

3. Saya mengerjakan/mengumpulkan

tugas sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

4. Saya tertib dalam menerapkan aturan

penulisan untuk karya ilmiah.

5. Saya membuang sampah pada

tempatnya.

64,06

62,50

54,69

32,81

56,25

29,69

26,56

35,94

40,62

34,37

6,25

10,94

9,37

26,56

9,37

0

0

0

0

0

Jumlah 54,06 33,44 12,50 0

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap disiplin peserta didik dengan pilihan selalu sebasar 54,06

%, pilihan sering sebesar 33,44 %, pilihan kadang-kadang sebesar 12,50 %, dan

Page 60: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

137

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pilihan tidak pernah sebesar 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap disiplin

peserta didik dalam kriteria baik.

4. Sikap Tanggung Jawab Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap tanggung jawab peserta

didik, peneliti membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan

hal-hal yang menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh

informasi mengenai hal tersebut, peneliti membuat 5 pernyataan yang berkaitan

dengan hal tersebut. Berikut hasil persentase sikap tanggung jawab peserta didik.

Tabel 4.17

Sikap Tanggung jawab Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya melaksanakan tugas individu

dengan baik.

2. Saya menerima risiko dari tindakan

yang dilakukan.

3. Saya tidak menyalahkan / menuduh

orang lain tanpa bukti yang akurat.

4. Saya mengembalikan barang yang

dipinjam.

5. Saya meminta maaf atas kesalahan

yang dilakukan.

60,94

67,19

56,25

81,25

51,56

34,37

23,44

31,25

15,62

43,75

4,69

9,37

10,94

3,12

4,69

0

0

1,56

0

0

Jumlah 63,44 29,69 6,56 0,31

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap tanggung jawab peserta didik dengan pilihan selalu

sebasar 64,44 %, pilihan sering sebesar 29,69 %, pilihan kadang-kadang sebesar

6,56 %, dan pilihan tidak pernah sebesar 0,31 %. Hal ini menunjukkan bahwa

sikap tanggung jawab peserta didik dalam kriteria baik.

Page 61: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

138

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Sikap Toleransi Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap toleransi peserta didik,

peneliti membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal

yang menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 5 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap toleransi peserta didik:

Tabel 4.18

Sikap Toleransi Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya menghargai teman yang berbeda

pendapat.

2. Saya menghormati teman yang

berbeda suku, agama, ras, budaya, dan

gender.

3. Saya menerima kesepakatan

meskipun berbeda dengan

pendapatnya.

4. Saya menerima kekurangan orang

lain.

5. Saya mememaafkan kesalahan orang

lain.

53,12

71,87

57,81

64,06

40,62

39,06

26,56

37,5

29,68

53,12

7,81

1,56

4,69

6,25

6,25

0

0

0

0

0

Jumlah 57,49 37,19 5.32 0

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap toleransi peserta didik dengan pilihan selalu sebasar 57,49

%, pilihan sering sebesar 37,19 %, pilihan kadang-kadang sebesar 5,32 %, dan

pilihan tidak pernah sebesar 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap toleransi

peserta didik dalam kriteria baik.

Page 62: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

139

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Sikap Gotong Royong Peserta Didik

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap gotong royong peserta didik,

peneliti membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal

yang menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 5 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap gotong royong peserta didik.

Tabel 4.19

Sikap Gotong royong Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya terlibat aktif dalam bekerja

bakti membersihkan kelas atau

sekolah.

2. Saya mengantar teman yang sedang

sakit.

3. Saya bersedia melakukan tugas

sesuai kesepakatan.

4. Saya bersedia membantu orang lain

tanpa mengharap imbalan.

5. Saya aktif dalam kerja kelompok.

81,25

20,31

56,25

59,37

45,31

17,19

40,62

32,81

37,5

35,93

1,56

29,68

10,94

3,12

18,75

0

9,37

0

0

0

Jumlah 52,50 32,82 12,81 1,87

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap gotong royong peserta didik dengan pilihan selalu sebasar

52,50 %, pilihan sering sebesar 32,82 %, pilihan kadang-kadang sebesar 12,81 %,

dan pilihan tidak pernah sebesar 1,87 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap

gotong royong peserta didik dalam kriteria baik.

7. Sikap Sopan Santun Peserta Didik

Page 63: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

140

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap sopan santun peserta didik,

peneliti membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal

yang menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 6 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap sopan santun peserta didik:

Tabel 4.20

Sikap Sopan santun Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya menghormati guru baik di

kelas maupun diluar kelas.

2. Saya tertib saat guru menerangkan.

3. Saya melakukan salam dan cium

tangan jika ketemu guru.

4. Saya berbicara sopan kepada guru.

5. Saya menerima sesuatau dengan

tangan kanan.

6. Saya meminta ijin ketika akan

memasuki kelas atau menggunakan

barang.

87,5

76,56

92.18

84,37

60,94

89,06

12,5

20,31

7.81

14,06

35,93

6,25

0

3.12

0

1,56

3,12

4,69

0

0

0

0

0

0

Jumlah 81,77 16,15 2,08 0

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap sopan santun peserta didik dengan pilihan selalu sebasar

81,77 %, pilihan sering sebesar 16,15 %, pilihan kadang-kadang sebesar 2,08 %,

dan pilihan tidak pernah sebesar 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap sopan

santun peserta didik dalam kriteria baik.

8. Sikap Percaya Diri Peserta Didik

Page 64: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

141

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melengkapi data dalam melihat sikap percaya diri peserta didik,

peneliti membuat angket berisikan pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal

yang menunjukkan sikap spiritual peserta didik. Untuk memperoleh informasi

mengenai hal tersebut, peneliti membuat 5 pernyataan yang berkaitan dengan hal

tersebut. Berikut hasil persentase sikap percaya diri peserta didik:

Tabel 4.21

Sikap Percaya diri Peserta Didik

PERNYATAAN Persentase

S SR KK TP

1. Saya berpendapat dan melakukan

sesuatu dengan yakin.

2. Saya mampu membuat keputusan

dengan cepat.

3. Saya bersedia mengikuti lomba di

sekolah.

4. Saya berani presentasi di depan

kelas.

5. Saya berani bertanya, atau

menjawab pertanyaan.

28,13

34,38

46,87

43,75

32,81

26,57

50

35,94

31,25

20,31

42,18

15,62

17,18

25

46,87

3,12

0

0

0

0

Jumlah 37,19 32,82 29,37 0,62

Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pernyataan yang

berkaitan dengan sikap percaya diri peserta didik dengan pilihan selalu sebasar

37,19 %, pilihan sering sebesar 32,82 %, pilihan kadang-kadang sebesar 29,37 %,

dan pilihan tidak pernah sebesar 0,62 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap

percaya diri peserta didik dalam kriteria baik.

Page 65: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

142

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 PEMBAHASAN HASIL TEMUAN

Pada bagian ini hasil temuan akan diuraikan mengenai analisis kritis

terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan melalui berbagai metode. Data

yang telah terkumpul akan dianalisis dengan cara dibandingkan dengan berbagai

teori yang berhubungan dengan hal tersebut dan juga akan dikontraskan dengan

berbagai penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian-penelitian ini. Secara

lengkap hasil analisis akan diuraikan dibawah ini sesuai dengan rumusan yang

telah dirumuskan sebelumnya.

4.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran

PPKn Untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

Deskripsi hasil temuan mengungkapkan bahwa Kompetensi pedagogik

guru PPKn SMP Negeri 1 Pekanbaru dalam perencanaan pembelajaran PPKn

yang berkaitan dengan memahami karakteristik peserta didik dilakukan dengan

cara mengenal dan memahami peserta didik. Memahami karakteristik peserta

didik merupakan suatu yang penting dan merupakan suatu keharusan bagi seorang

guru dalam melaksanakan tugas kependidikan. Mengenal peserta didik dengan

baik akan membantu guru mengantarkan peserta didik dalam meraih cita-citanya.

Memahami karakteristik peserta didik tidaklah mudah, semudah mengenal biodata

peserta didik. Memahami karakteristik peserta didik butuh kesungguhan dan

keterlibatan hati dan pikiran guru sehingga dia dapat memahami karakter peserta

didiknya dengan baik dan benar.

Page 66: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

143

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi pedagogik guru PPKn di SMP Negeri 1 Pekanbaru dalam hal

memahami karakteristik peserta didik secara jelasnya yakni dilakukan dengan cara

menganalisa tutur kata (cara bicara), sikap dan perilaku, serta mengetahui

latarbelakang peserta didiknya. Karakteristik bisa berupa bakat, minat, sikap,

motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang

telah dimilikinya (Uno, 2006, hlm. 58). Memahami karakteristik peserta didik

diperlukan kejelian dan kehati-hatian dai guru agar nantinya dapat

mengelompokkan peserta didik berdasarkan karakteristiknya masing-masing.

Manfaat dari memahami karakteristik peserta didik ini berguna bagi guru maupun

bagi peserta didik itu sendiri. Bagi guru, manfaatnya adalah untuk dapat

mempermudah dalam memetakan peserta didik berdasarkan karakternya masing-

masing. Bagi peserta didik, mereka akan mendapat pelayanan prima, perlakuan

yang adil, tidak ada diskriminasi, merasakan bimbingan yang maksimal dari

gurunya. Perlakuan seperti ini akan membuat peserta didik dapat lebih mudah

dalam menjalankan tugas perkembangan sebagai peserta didik.

Begitu pentingnya mengenal dan memahami karakteristik peserta didik

maka seorang guru harus meluangkan waktunya bersama peserta didik dan

memberikan perhatian yang maksimal pada peserta didik dalam membimbing

mereka pada tercapainya tujuan pendidikan. Sesungguhnya keberadaan dan

kesunguhan guru dalam melaksanakan tugas akan memberikan energi positif bagi

peserta didiknya dalam mewujudkan cita-citanya.

Usaha yang dilakukan guru PPKn di SMP Negeri 1 Pekanbaru dalam

memahami karakteristik peserta didik diharapkan agar lebih memudahkan guru

dalam mengembangkan menggali potensi yang ada pada peserta didiknya.

Masing-masing peserta didik pasti memiliki potensi yang berbeda-beda dalam

dirinya. Untuk mengetahui potensi peserta didik dapat dikenali dari keberbakatan

yang dimiliki oleh peserta didik peserta didik. Keberbakatan merupakan konsep

yang tidak mudah dipahami secara harfiah, mengingat keberbakatan sedikit

banyak terkait dengan persoalan budaya (Hawadi, 2001, hlm. 3).

Marland dari United States Commision of Education (USOE) mengusulkan

satu pengertian keberbakatan sebagai berikut:

Page 67: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

144

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anak berbakat (gifed and talented) adalah mereka yang diidentifikasi oleh

orang-orang yang berkualifikasi profesional, memiliki kemampuan luar

biasa, mampu berprestasi tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program

pendidikan yang berdiferensiasi dan atau pelayanan program sekolah

reguler agar dapat merealisasikan kontribusi mereka bagi dirinya dan

masyarakat (Hawadi, 2001, hlm. 5).

Senada dengan pendapat tersebut, Depdiknas (2003), anak berbakat adalah

mereka yang oleh psikolog dan atau guru diidentifikasi sebagai peserta didik yang

telah mencapai prestasi memuaskan dan memiliki kemampuan intelektual umum

yang berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang memadai, dan keterikatan pada

tugas yang tergolong baik.

Berdasarkan pengertian diatas, maka keberbakatan peserta didik dapat

diidentifikasi salah satunya oleh guru. Guru bertugas mengidentifikasi

keberbakatan peserta didiknya dan kemudian dapat diketahui potensi peserta didik

yang akan dikembangkan. Pengembangan potensi peserta didik ini sangat berguna

untuk menunjang prestasi, baik prestasi dalam pengetahuan maupun

keterampilan.

Keberbakatan peserta didik sangat beragam, maka dari itu guru yang

memiliki tugas mengidantifikasi hal tersebut harus mengatahui karakteristik atau

ciri-ciri keberbakatan yang dimiliki oleh peserta didik. Guru harus memperhatikan

potensi yang dimiliki peserta didiknya, baik dalam proses pembelajaran

berlangsung ataupun diluar kegiatan belajar mengajar.

Menurut Renzulli dalam (Hadawi, 2001, hlm. 6), keberbakatan merupakan

interaksi dari tiga kelompok ciri (kluster) yaitu intelegensi, kreatifitas, dan

pengikatan diri terhadap tugas dalam mencapai produktivitas. Pendapat Renzulli

dikenal dengan sebutan The Ring Conception. Masing-masing klister berperan

sama pentingnya dan sejajar untuk mewujudkan keberbakatan seseorang. Senada

dengan pendapat tersebut, Utami Munandar (2002, hlm. 31) menjelaskan bahwa

yang perlu diperhatikan bahwa hanya memilki salah satu ciri saja tidak dapat

dikatakan anak tersebut memiliki keberbakatan tapi harus memiliki ciri-ciri

tersebut secara bersamaan. Pembahasan mendalam mengenai masing-masing ciri-

ciri diuraikan sebagai berikut:

Page 68: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

145

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan di atas Rata-rata

Dalam istilah kemampuan umum tidak hanya menitik beratkan pada

kecerdasan dan kecakapan umum yang diukur denagn tes intelagensi,

melainkan tercakup pada berbagai bidang kemampuan. Kemampuan

tersebut antaranya prestasi, bakat, kemampuan mental primer, dan berpikir

kreatif. (Utami Munandar, 2002, hlm. 33) Sebagai contoh adalah penalaran

verbal numerikal, kemampuan spasial, kelancaran dalam memberikan ide,

dan orisinalitas. Kemampuan umum ini merupakan salah satu ciri-ciri

keberbakatan di samping kreativitas dan pengikatan diri terhadap tugas.

2. Kreativitas

Kreativitas sebagai kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru,

sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah.

3. Pengikatan Diri terhadap Tugas

Pengikatan diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi internal yang

mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya meskipun

mengalami berbagai hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya karena ia telah mengikat dirinya terhadap tugas tersebut.

Berdasarkan ciri-ciri keberbakatan tersebut maka dapat dikenali potensi

peserta didik yang nantinya akan dikembangkan oleh seorang guru. Potensi

peserta didik juga dapat dideteksi dari keberbakatan intelektual peseta didik.

Keberbakatan intelektual yang dimiliki peserta didik dapat diidentifikasi salah

satunya dengan mengukur bekal ajar peserta didik.

Deskripsi hasil temuan mengenai identifikasi bekal ajar peserta didik oleh

guru PPKn di SMP Negeri 1 Pekanbaru yang dilakukan dengan cara melakukan

tanya jawab kepada peserta didik mengenai materi pelajaran pertemuan

sebelumnya. Setelah guru mengetahui bekal ajar yang dimiliki peserta didik, maka

kemudian guru dapat melanjutkan materi pelajaran selanjutnya. Selama proses

pembelajaran berlangsung, teradapat kesulitan-kesulitan yang dialami peserta

didik. Kesulitan belajar merupakan gangguan belajar yang dialami peserta didik

dalam suatu proses belajar yang ditandai dengan hambatan untuk mencapai hasil

belajar. Dalam keadaan di mana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya, itulah yang disebut dengan “kesulitan belajar” (Ahmadi dan Widodo,

1991, hlm. 74). Menurut Sabri (1996, hlm. 88) Kesulitan belajar yang dimaksud

Page 69: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

146

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disini ialah kesukaran yang dialami siswa dalam menerima atau menyerap

pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti

pelajaran yang disampaikan/ditugaskan oleh seorang guru.

Dalam definisi lain dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu

kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya

ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar (Djamarah, 2011, hlm. 235).

Sedangkan menurut Mulyadi (2010, hlm. 6-7) kesulitan belajar mempunyai

pengertian yang luas dan termasuk di dalamnya pengertian-pengertian seperti:

1. Learning Disorder (ketergangguan belajar)

Adalah keadaan di mana proses belajar seseorang terganggu karena

timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya orang yang

mengalami gangguan belajar, prestasi belajarnya tidak terganggu, akan

tetapi proses belajarnya yang terganggu atau terhambat oleh adanya

respons-respons yang bertentangan. Dengan demikian hasil belajarnya

lebih rendah dari potensi yang dimiliki.

2. Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar)

Adalah ketidakmampuan seseorang murid yang mengacu kepada gejala

di mana murid tidak mampu belajar, sehingga hasil belajarnya di bawah

potensi intelektualnya.

3. Learning Disfungtion (ketidakfungsian belajar)

Menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik

meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental,

gangguan alat dria atau gangguan-gangguan psikologis lainnya.

4. Under Achiever (pencapaian rendah)

Adalah mengacu kepada murid-murid yang memiliki tingkat potensi

intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.

5. Slow Learner (lambat belajar)

Adalah murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga

membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid yang lain yang

memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Berdasarkan beberapa pengertian kesulitan belajar diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa yang disebut dangan kesulitan belajar ialah keadaan dimana

peserta didik tidak dapat secara maksimal menyerap pelajaran yang diberikan oleh

guru sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kesulitan belajar yang dialami peserta didik dapat disebabkan oleh

beberapa faktor. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar pada peserta didik

dapat datang dari peserta didik itu sendiri, keluarga, teman sebaya, guru, ataupun

pihak-pikah yang lainnya.

Page 70: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

147

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktor kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik di SMP Negeri 1

Pekanbaru yakni yang berasal dari faktor eksternal. Salah satunya yaitu kurikulum

yang diterapkan di sekolah, SMP Negeri 1 Pekanbaru ini sebelumnya menerapkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun sejak tahun 2013 sekolah

ini menerapkan Kurikulum 2013, kecuali yang sekarang berada di kelas IX.

Perubahan kurikulum ini membuat peserta didik menjadi kesulitan dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan pembahasan mengenai kompetensi pedagogik guru PPKn

dalam memahami karakteristik peserta didik di SMP Negeri 1 Pekanbaru, maka

dapat dirumuskan kesimpulan sementara sebagai berikut: Guru PPKn di SMP

Negeri 1 Pekanbaru melakukan identifikasi karakteristik peserta didik dengan

cukup baik. yakni dalam hal mengidentifikasi potensi yang dimiliki peserta didik,

mengetahui bekal ajar peserta didik, maupun mengidentifikasi kesulitan belajar

yang dialami oleh peserta didik.

Identifikasi karakteristik peserta didik yang dilakukan saat perencanaan

pembelajaran merupakan proses awal sebelum merencanakan dan menyusun RPP.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui potensi yang dimiliki peserta

didik, bekal ajar yang ada pada peserta didik, serta faktor-faktor lain yang dapat

menyebabkan kendala peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Setelah

proses tersebut dilakukan oleh guru, selanjutnya guru merencanakan RPP yang

diturunkan dari silabus. RPP dirancang agar proses pembelajran dapat berjalan

dengan baik, hal ini dikarenakan dalam RPP diuraikan mengenai materi, model,

serta metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Proses perencanaan pencapaian kompetensi sikap peserta didik yang

dilakukan oleh guru PPKn harus dipersiapkan dengan matang dalam sebuah

silabus dan dalam pengembangan menjadi sebuah RPP harus diintergrasikan

dengan sikap spiritual dan sosial yang sesuai dengan materi pembelajaran, hal itu

dimaksudkan agar adanya sinkronisasi antara kompetensi sikap spiritual dan sikap

sosial yang ingin dicapai dengan materi PPKn yang akan diajarkan kepada peserta

didik.

Page 71: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

148

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Senada dengan penjelasan diatas, Komalasari (2013, hlm. 3-4)

menjelaskan bahwa untuk merencanakan supaya siswa mau belajar, guru PPKn

harus bisa untuk melaksanakan 1) Persiapan, dimulai dari merencanakan program

pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar berikut

penyiapan perangkat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat-alat

evaluasi. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada

persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan

pembelajaran ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan

banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode

pembelajaran yang telah dipilih atau dirancang penerapannya, serta filosofi kerja

dan komitmen guru, persepsi, dan sikapnya terhadap siswa. 3) Menindaklanjuti

pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pascapembelajaran ini dapat

berbentuk pengayaan dapat pula pemberian layanan remedial bagi siswa yang

berkesulitan belajar.

Berdasarkan penjelasan daiatas dapat diambil kesimpulan bahwa proses

perencanaan pembelajaran merupakan bagian dari proses pembelajaran yang

sangat dibutuhkan dan harus dipersiapkan secara matang, hal itu dikarenakan

ketercapaian dari tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang

sudah dilakukan. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PPKn sangat

dibutuhkan perencanaan yang matang, hal ini dikarenakan mata pelajaran PPKn

memiliki tujuan pembelajaran yang kompleks. Tujuan pembelajaran PPKn tidak

hanya untuk mencapai kompetensi pengetahuan saja akan tetapi juga harus

mencapai kompetensi sikap peserta didik.

Deskripsi hasil temuan mengungkapkan bahwa kompetensi pedagogik

guru PPKn SMP Negeri 1 Pekanbaru dalam membuat perencanaan pembelajaran

khususnya dalam menyusun RPP masih belum maksimal. Hal ini diindikasi dari

keterangan guru yang mengajar PPKn yang mengemukakan bahwa dengan

perubahan kurikulum yang diterapkan dari KTSP menjadi Kurikulum 2013

menjadikan guru-guru tersebut merasa kesulitan. Namun demikian, guru-guru

PPKn SMP Negeri 1 Pekanbaru tetap menyusun dan membuat rencana pelaksaan

pembelajaran. Pada dasarnya bila suatu kegiatan direncanakan terlebih dahulu

Page 72: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

149

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan berhasil sesuai dengan

tujuan yang terlah ditetapkan. Dalam hal ini tujuan utama yang harus di capai

yakni kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun sikap sosialnya.

Oleh karena itu seorang guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan

pembelajaran. Seorang guru harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Sehubungan dengan hal itu,

Johnson (dalam Suryosubroto, 2009, hlm. 22) menyatakan:

Teacher are expected to design and delever instruction so that student

learning is facilitated. Instruction is asset ot event design to initiated

aclivate and support learning in student, it is the process of arranging the

learning in student, it is the process of arranging the learning situation

(including the classroom, the srudent, and the curriculum materials) so

that learning is facilitated.

Secara garis besar dapat diartikan bahwa guru diharapkan merencanakan

dan menyampaikan pengajaran, karena rencana pengajaran memudahkan siswa

untuk belajar. Pengajaran merupakan rangkaian peristiwa yang direncanakan

untuk disampaikan, untuk mengingatkan dan mendorong belajar siswa yang

merupakan proses merangkai situasi belajar (yang terdiri dari ruang kelas, peserta

didik, materi dan kurikulum) agar belajar menjadi lebih mudah. Dalam

perencanaan pembelajaran tersebut memuat analisis materi pembelajaran yang di

dalamnya memuat tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan

materi pokok. Dengan adanya acuan terhadap rencana pembelajaran diyakini

bahwa pembelajaran yang diajarkan guru akan lebih terarah, berkesinambungan,

dan lebih fleksibel.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Harun (2010, hlm. 29) yang mengatakan

bahwa perencanaan pengajaran akan berhasil dilakukan apabila mencakup tujuh

kategori, yaitu: (a) perencanaan berdasarkan tujuan yang jelas, (b) adanya

kesatuan rencana, (c) logis, (d) kontinuitas, (e) sederhana dan jelas, (f) fleksibel,

dan (g) stabilitas.

Dapat disimpulkan bahwa PPKn merupakan pelajaran yang tidak hanya

mencapai kompetensi pengetahuan, akan tetapi juga harus mencapai kompetensi

sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik. Mengingat hal tersebut, maka PPKn

Page 73: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

150

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlu diajarkan dari tingkat pendidikan dasar sampai kepada pendidikan tinggi

karena mengingat misi dan tujuan PPKn yaitu membentuk sikap warga negara

yang baik.

Selanjutnya, analisis dokumentasi pada RPP, peneliti juga mengamati

komponen-komponen lain, seperti pemilihan metode, media, sumber belajar, dan

evaluasi pembelajaran. Pada setiap pertemuan, guru membawa beragam sumber

pembelajaran, seperti buku paket, LKS (Lembar Kerja Siswa), internet, informasi

dari media cetak dan elektronik dan juga yang lainnya. Selanjutnya, guru juga

merencanakan pembelajaran dengan menyiapkan media pembelajaran. Media

yang digunakan yakni power point/slide, dengan media tersebut guru dapat

menampilkan video dan juga gambar-gambar yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. Berkaitan dengan metode pembelajaran Hamzah. B. Uno (2007,

hlm. 3) menjelaskan bahwa “Metode pembelajaran adalah suatu cara yang

digunakan oleh pengajar dalam memilih kegiatan belajar yang akan digunakan

selama proses pembelajaran. Pemilihan strategi dilakukan dengan

mempertimbangkan lingkungan sekolah, sumber belajar, kebutuhan dan

karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai bukan hanya pengetahuan

dan keterampilan, tetapi juga kompetensi sikap peserta didik. Hal ini dilakukan

untuk mempersiapkan warga negara yang baik yang berakhlak mulia.

Penanaman sikap warga negara yang baik dapat dilakukam sejak usia

sekolah. Sikap tersebut yakni sikap spiritual peserta didik terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan sikap sosial yang meliputi tanggung jawab, jujur, gotong royong,

disiplin, toleransi, sopan santun serta percaya diri merupakan identitas dari

kepribadian setiap peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu sekali

ditanamkan dipersekolahan, khususnya pada jenjang sekolah menengah. Hal ini

dikarenakan banyak sekali fonomena-fenomena peserta didik yang sudah tidak

memiliki sikap yang baik. Dapat diidentifikasi bahwa hal demikian merupakan

proses degradasi moral yang diakibatkan oleh kurangnya penanaman sikap kepada

peserta didik.

Page 74: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

151

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru PPKn

bahwasannya penanaman sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik sangat tepat

apabila diintegrasikan dengan mata pelajaran PPKn di sekolah. Hal itu

berdasarkan kepada pernyataan dari Somantri (2001, hal. 299) mendefinisikan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai Pendidikan Kewarganegaraan

program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan

sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan

sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih

para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam

mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sedangkan Djahiri (dalam Fajar, 2003, hlm. 670) mendefinisikan

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut “Pendidikan Kewarganegaraan

sebagai bagian Pendidikan Ilmu Kewarganegaraan atau IKN dimanapun dan

kapanpun sama/mirip ialah program dan rekayasa pendidikan untuk membina dan

membelajarkan anak didik menjadi warga negara yang baik, iman dan taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nasionalisme (rasa kebangsaan) yang

kuat/mantap, sadar dan mampu membina serta melaksanakan hak-hak kewajiban

dirinya sebagai manusia, warga masyarakat dan bangsa negaraya, taat

azas/kemampuan (rule of law), demokratis dan partisipatif aktif-kreatif-positif

dalam kebhinekaan kehidupan masyarakat-bangsa-negara madani (Civil Society)

yang menjunjung tinggi hak azasi manusia serta kehidupan yang terbuka

mendunia (global) dan modern tanpa melupakan jati diri masyarakat, bangsa dan

negaranya.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kompetensi pedagogik guru dalam mengelola pembelajaran PPKn di kelas untuk

pencapaian kompetensi sikap peserta didik yang merupakan kompetensi inti

dalam kurikulum 2013 memiliki tujuan yang sama dengan Pendidikan

Kewarganegaraan yang pada intinya adalan menjadikan manusia yang lebih baik

lagi, baik dari sisi spiritual maupun sosialnya. Mata pelajaran PPKn bukan

sekedar mata pelajaran yang dibelajarkan di kelas dan terbatas kepada materi yang

Page 75: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

152

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diajarkan saja. Akan tetapi mata pelajaran PPKn memiliki tanggung jawab yang

lebih terhadap penanaman sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik. Hal ini

diperlukan kompetensi guru PPKn untuk mengelola pembelajaran, khususnya

kompetensi pedagogik guru yang pada dasarnya merupakan kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

4.3.2 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

PPKn Untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

Pelaksanaan pembelajaran PPKn tidak lepas dari perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya. Setelah membuat perencanaan pembelajaran yang baik

dengan memasukkan kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun

sosial seorang guru hendaknya mampu melaksanakan rencana tersebut dalam

pembelajaran di kelas. Kegiatan belajar-mengajar di kelas dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada pembelajaran

dengan pencapaian kompetensi sikap peserta didik di dalamnya diharapkan dapat

menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan ketika telah tercipta

pembelajaran seperti itu diharapkan dapat membantu dalam pengembangan sikap

spiritual dan sosial peserta didik.

Hamzah B Uno (2007, hlm. 19) berdasarkan peran guru sebagai pengelola

proses pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan :

a. Merencanakan sistem pembelajaran

Merumuskan tujuan,

Memilih prioritas materi yang akan diajarkan,

Memilih dan menggunakan metode,

Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada,

Memilih dan menggunakan media pembelajaran.

b. Melaksanakan sistem pembelajaran

Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat,

Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat.

c. Mengevaluasi sistem pembelajaran

Memilih dan menyusun jenis evaluasi,

Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses,

Mengadministrasikan hasil evaluasi.

d. Mengembangkan sistem pembelajaran

Mengoptimalisasikan potensi peserta didik,

Page 76: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

153

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri,

Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.

Berdasarkan pendapat tersebut, guru yang memilki kopetensi pedagogik

dalam mengelola proses pembelajaran yang baik seharusnya memenuhi aspek

tersebut diatas. Hal tersebut merupakan dapat dilakukan dan diterapkan mulai dari

pendahuluan sampai dengan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari wawancara serta observasi

secara langsung, peneliti menemukan temuan bahwa pada tahap pendahuluan guru

melakukan hal-hal yang sama pada setiap kelas dan pertemuan. Kegiatan

pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan

komponen-komponen pembelajaran lainnya. Kegiatan pendahuluan pada dasarnya

merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan pesrta didik pada setiap kali

pelaksanaan sebuah pembelajaran. Guru masuk ke kelas setelah bel berbunyi

dengan mengucapkan salam. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa

sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Setelah itu, guru mengabsen

dan menanyakan alasan peserta didik yang tidak hadir kepada peserta didik yang

lainnya. Melalui kegiatan ini, peserta didik akan termotivasi untuk aktif berbicara

dan mengeluarkan pendapatnya sehingga pada akhirnya akan muncul rasa ingin

tahu dari setiap anak. Dengan demikian, melalui kegiatan pendahuluan siswa akan

tergiring pada kegiatan inti baik yang berkaitan dengan tugas belajar yang harus

dilakukannya maupun berkaitan dengan materi ajar yang harus dipahaminya.

Sesungguhnya tindakan yang telah dilakukan guru pada kegiatan pendahuluan ini

telah termasuk dalam upaya yang dilakukan untuk pencapaian kompetensi sikap

peserta didik serta menanamkan sikap spiritual dan sosial.

Setelah menyiapkan keadaan siswa dan juga keadaan kelas guru memulai

dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai dengan SK dan KD.

Kemudian dilanjutkan dengan menyebutkan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai setelah proses pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan guru pada

tahap perencanaan dari awal sesungguhnya juga telah sesuai dengan standar

proses serti yang dikutip oleh Gunawan (2012, hlm. 230), yaitu:

Page 77: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

154

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru harus menyiapkan peserta didik secara psikis maupun fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Persiapan psikis yang dilakukan oleh guru

dapat dimulai dengan berdoa kemudian menanyakan kabar siswa, kesiapan

siswa untuk memulai pelajaran, dan lain-lain. Sedangkan persiapan fisik

dapat dilakukan dengan mengkondisikan situasi kelas.

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari atau sering disebut dengan

apersepsi.

3. Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

4. Menyampaikan kepada siswa mengenai cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan sesuai silabus.

Langkah pada tahapan pendahuluan yang telah disesuaikan dengan standar

proses untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik dapat jadikan upaya

untuk menanamkan sikap spiritual dan juga sikap sosial diantaranya: toleransi,

gotong royong, jujur, disiplin, sopan santun, bertanggung jawab dan juga percaya

diri.

Disamping sebagai pengelola proses pembelajaran, guru juga mempunyai

tugas profesional lain, yaitu mendidik. Chatarina (2006, hlm. 34) memberikan

makna mendidik sebagai mendorong dan membimbing peserta didik agar maju

menuju kedewasaan secara utuh, sehingga menjadikan peserta didik baik dan

benar. Kedewasaan yang dimaksud meliputi kedewasaan intelektual, emosi,

sosial, fisik, seni, spiritual, dan moral. Hal ini berarti bahwa siswa perlu dibantu

untuk berkembang secara holistik, sehingga perkembangannya tidak hanya pada

aspek intelektualnya saja. Peserta didik dibantu agar emosinya seimbang dan

tertata, sehingga tidak menjadi emosional tatkala bersikap. Sebagai makhluk

sosial, peserta didik juga dibantu mengembangkan kepekaan dan rela hidup

dengan orang lain. Secara fisikpun peserta didik perlu dibantu agar menjadi

manusia yang sehat jasmaninya.

b. Kegiatan Inti

Pada tahap ini, guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik dalam

menyampaikan materi pembelajaran, memanfaatkan sumber dan media

pembelajaran, serta dapat juga memanfaatkan teknologi yang ada. Selain hal

tersebut, dalam penyampaiannya juga harus dilakukan dengan cara yang baik dan

Page 78: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

155

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penuh sopan santun. Berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran pada

kegiatan inti ini, peneliti melihat bahwa guru dalam menyampaikan materi tidak

mendominasi dan berpusat pada guru. Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk aktif sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum 2013 bahwa

peserta didik dituntuk untuk aktif. Hal tersebut dilakukan guru dengan

mengarahkan peserta didik untuk mencari informasi dan mengemukakan pendapat

secara berkelompok dengan cara berdiskusi. Pada setiap pertemuan, guru

mengarahkan siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi

pembelajaran dari berbagai sumber seperti buku paket, LKS, internet, dan juga

televisi yang ada di setiap kelas. Tugas yang diberikan oleh guru ini merupakan

salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanamkan sikap sosial pada

peserta didik.

Kegiatan pembelajaran ini dapat digunakan sebagai cara dalam

menginternalisasikan penanaman sikap spiritual dan sosial peserta didik.

Sebagaimana menurut Gunawan (2012, hlm. 231-233) ditandai dengan:

a. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta

ilmu, kreatif,logis)

b. Memfasilitasi peserta didik melalui pembagian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan

(contoh nilai yang ditanamkan kreatif, percaya diri, kritis, saling

menghargai, santun)

c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan

kreatif, percaya diri, kreatis)

d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

(contoh nilai yang ditanamkan kerja sama, saling menghargai, tanggung

jawab)

e. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan jujur, disiplin, kerja keras,

menghargai)

f. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun kelompok (contoh

nilai yang ditanamkan jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling

menghargai, mandiri, kerja sama)

g. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan percaya diri, saling

menghargai, mandiri, kerjasama)

Page 79: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

156

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan percaya diri, saling

menghargai, mandiri, kerjasama)

i. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang

ditanamkan percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama).

Berdasarkan deskripsi wawancara dan observasi yang didapat, bahwa

dalam pembelajaran guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi

pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok yang berkaitan dengan

materi pembelajaran. Setelah itu, peserta didik diarahkan untuk menuliskan apa

yang telah dibaca dan kemudian menyampaikannya di depan teman-temannya.

Selain itu, guru juga memberikan tugas kepada peserta didik untuk menganalisis

suatu masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran, berdiskusi dalam

kelompok untuk membahas suatu persoalan dan kemudian membuat laporan

tugas.

Pembahasan selanjutnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

yakni mengenai materi, media, dan sumber belajar. Berdasarkan data yang

diperoleh, diketahui bahwa materi yang disampaikan oleh guru bersifat

kontekstual. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang menghubungkan

langsung dengan hal-hal yang dekat dengan keseharian peserta didik.

Penyampaian materi secara kontekstual akan mampu membuat pelajaran menjadi

lebih bermakna dan dapat langsung diterapkan oleh peserta didik tidak hanya

sebatas pada hapalan seperti yang terjadi selama ini. Namun dalam pengembangan

materi, guru harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip seperti yang dikemukakan

oleh Komalasari (2013, hlm. 37), dalam pengembangan materi pembelajaran

tentunya dituntut kreativitas guru dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi: materi pelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian

standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2. Prinsip konsistensi: jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa ada

empat macam maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat

macam.

Page 80: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

157

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prinsip kecukupan:artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu siswa menguasai kompeteensi dasar yang

diajarkan.

Pencapaian kompetensi sikap peserta didik dirasa sulit disampaikan, hal

ini dikarenakan tidak adanya materi khusus yang membahas mengenai sikap

spiritual dan sikap sosial. Maka dari itu dituntut kreatifitas dan kemampuan dari

guru untuk dapat mengintegrasikan sikap spiritual dan sosial dalam materi

pembelajaran. Guru juga harus dapat dijadikan panutan dan teladan bagi peserta

didik dalam bertindak dan bersikap, baik dalam hubungan dengan Tuhan Yang

Maha Esa maupun antar sesama manusia dan juga terhadap lingkungan alam

disekitarnya. Selain itu guru juga dapat memberikan contoh-contoh sikap yang

baik untuk diteladani, baik melalui film dokumenter maupun gambar-gambar

yang mencerminkan sikap yang terpuji.

Pembahasan selanjutnya adalah berhubungan dengan metode, media, dan

sumber belajar. Penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran akan sangat

membantu dalam mengembangkan sikap peserta didik, karena dengan penerapan

metode-metode pembelajaran tersebut akan mempermudah peserta didik

memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dengan pemahaman yang

baik diharapkan peserta didik dapat pula menerapkan sikap spiritual dan sosial

dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari hasil

observasi dan wawancara, guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

laporan tugas, diskusi kelompok, problem solving, observasi, inkuiri. Dari

beberapa metode yang dipilih oleh guru tersebut akan mampu secara tidak

langsung membantu pengembangan kompetensi sikap peserta didik. Melalui

pemberian tugas kelompok secara tidak langsung akan membiasakan peserta didik

untuk malakukan interaksi dengan orang lain dan bekerjasama serta membantu

peserta didik dalam menunjukkan sikap gotong royong, sopan santun, toleransi

terhadap peserta didik yang lain. Penugasaan laporan kelompok juga bisa

membiasakansiswa untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang ada

dengan tepat waktu. Jadi, penerapan berbagai metode pembelajaran secara tidak

langsung akan membantu mengembangkan kompetensi sikap peserta didik.

Page 81: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

158

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya adalah pencapaian kompetensi sikap peserta didik ditunjang

oleh media dan sumber pembelajaran. Media dan sumber pembelajaran akan

sangat membantu dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi para

peserta didik, karena dengan penggunaan beragam media dan sumber membuat

pelajaran menjadi semakin menarik sehingga peserta didik akan terlibat aktif di

dalamnya sesuai dengan apa yang diharapkan pada Kurikulum 2013. Hal ini

sesuai dengan pendapat dari Association for Educational Communications and

Technology (AECT) dan Banks (dalam Komalasari, 2013, hlm. 108) sumber

pelajaran adalah “ Segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru,

baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar

megajar dengan tujuan meningkatkan efektif dan efesiensi tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas tersurat bahwa penggunaan berbagai

sumber belajar akan mampu meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran

sehingga tujuan yang diinginkan akan lebih mudah tercapai. Berikut dikemukakan

oleh Djamarah, S.B & Zain, A (2002, hlm. 35) jenis media pembelajaran yang

mampu mendukung pembelajaran yang lebih bermakna dan berpusat kepada

siswa, yaitu:

a. Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja, seperti radio, casette recorder, dan piringan hitam;

b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

Media ini ada yang menanpilkan gambar diam seperti foto, gambar,

lukisan, dan sebagainya, ada pula media visual yang menampilkan

gambar bergerak seperti film bisu film kartun;

c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena

meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.

Berdasarkan temuan yang didapat bahwa guru telah menggunakan

berbagai media dan sumber pembelajaran. Adapun media yang digunakan adalah

LCD Proyektor untuk menampilkan slide materi, video, film-film dokumenter,

gambar. Sedangkan sumber belajar yang digunakan adalah berbagai buku mata

pelajaran PKn, Lembar Kerja Siswa (LKS), internet, informasi dari berbagai

berita di media cetak dan elektronik, orang, dan lingkungan.

Page 82: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

159

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kegiatan Penutup

Berdasarkan data yang terkumpul, maka dapat diketahui bahwa dalam

kegiatan penutup guru melakukan tindakan seperti mengajak peserta didik untuk

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan, selanjutnya guru juga

membiasakan siswa untuk memberikan penilaian terhadap pembelajaran, guru

juga selalu mengingatkan siswa untuk mengambil pelajaran moral dari setiap

pembelajaran yang telah dilakukan serta dapat langsung diaplikasikan dalam

kehidupan nyata. Selanjutnya guru juga menyampaikan materi untuk pertemuan

selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Secara

umum, hal yang dilakukan guru pada kegiatan penutup tersebut sudah terlihat

usaha untuk mengingatkan dan menegaskan kepada para peserta didik bahwa

setelah pembelajaran ada nilai-nilai moral yang bisa diambil dan diaplikasikan

oleh para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Gunawan (2012, hlm. 234) bahwa agar

internalisasi nilai-nilai terjadi dengan lebih intensif pada kegiatan penutup, salah

satu yang dapat dilakukan adalah “Selain simpulan yang terkait dengan aspek

pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang

berharga yang dipetik dari pengetahuan/ keterampilan dan/atau proses

pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau

keterampilan pada pembelajaran tersebut.”

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan

dalam pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegitan pendahuluan, kegiataan inti,

kegiatan penutup dapat dilakukan usaha untuk pencapaian kompetensi sikap

peserta didik. Kompetensi pedagogik guru harus dikembangkan agar pelaksanaan

pembelajaran yang merupakan tugas pokok dari seorang guru dapat berlangsung

dan berjalan dengan baik.

4.3.3 Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Evaluasi Pembelajaran PPKn

Untuk Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

Deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan observasi

langsung pada kegiatan pembelajaran PPKn, ditemukan bahwa bentuk evaluasi

Page 83: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

160

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran PPKn belum dilaksanakan

dengan begitu baik. Hal ini dikarenakan guru PPKn belum melaksanakan

kompetensi pedagogik dalam hal evaluasi hasil belajar tidak menggunakan teknik

penilaian yang beragam. Guru melakukan evaluasi kepada peserta didik hanya

menilai tugas peserta didik dalam bentuk tertulis. Setelah itu, guru mengevaluasi

peserta didik hanya dengan menilai kompetensi pengetahuan saja, tetapi dalam

mengevaluasi kompetensi sikap peserta didik belum dilaksanakan dengan baik.

Selain menilai dari hasil tugas, guru juga melakukan tanya jawab pada akhir

pembelajaran dan itu juga termasuk dalam penilaian kompetensi pengetahuan.

Selanjutnya guru sudah melakukan penilaian terhadap sikap peserta didik selama

proses pembelajaran. Namun hal tersebut belum dilakukan secara maksimal dan

tidak berkesinambungan.

Hal tersebut belum sesuai dengan sifat-sifat model penilaian secara

observsai. Seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2013, hlm. 207) menyatakan

bahwa model penilaian dengan menggunakan observasi harus memperhatikan

sifat-sifat sebagai berikut:

1. Direncanakan secara sistematis,

2. Dilakukan dengan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran,

3. Dicatat dan diidentifikasi sesuai dengan kompetensi dan tujuan

pembelajaran,

4. Valid, reliabel, dan teliti,

5. Dapat dikuantifikasikan,

6. Menggambarkan perilaku yang sebenarnya,

7. Dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.

Selain hal tersebut, bentuk penilaian yang dapat dilakukan oleg guru PPkn

untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun

sikap sosial yakni dengan melibatkan peserta didik secara langsung. Hal ini

dilakukan agar peserta didik terlibat langsung dari mulai kegiatan inti sampai

dengan proses penilaian. Dalam hal ini bentuk penilaian yang digunakan adalah

penilaian diri oleh siswa dan penilaian antar teman. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Gardner dalam (Mulyasa, 2013, hlm. 214) menjelaskan bahwa

“Evaluasi diri adalah penilaian yang dilakukan dengan menetapkan kemampuan

yang telah dimiliki seseorang dari suatu kegiatan pembelajaran atau kegiatan

Page 84: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

161

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya dalam rentang waktu tertentu.” Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa

penilaian yang menunjukkan pencapaian kompetensi sikap peserta didik yang

dilakukan melalui evaluasi diri dapat diterapkan seseorang untuk menilai dirinya

sendiri.

Evaluasi diri pada proses pencapaian kompetensi sikap peserta didik

dilakukan oleh peserta didik itu sendiri dengan dibantu oleh guru. Peserta didik

dibantu untuk menganalisis hasil kerja atau merasakan apa yang telah

dilakukannya, yaitu dengan mengisi daftar isian, memberi tanda cheklist terhadap

hasil kerja dan proses pembelajaran yang dilaluinya.

4.3.4 Kendala dan Upaya yang Dilakukan Guru PPKn dalam Mencapai

Kompetensi Sikap Peserta Didik

Pencapaian kompetensi sikap peserta didik, baik sikap spiritual maupun

sikap sosial terasa sulit dilakukan karena guru mengalami kesulitan dalam

mengintegrasikan kompetensi sikap tersebut kedalam materi pembelajaran pada

saat kegiatan inti. Meskipun demikian, guru berusaha untuk tetap menanamkan

sikap-sikap tersebut walaupun tidak ada materi khusus yang membahas tentang

kompetensi sika tersebut. Komptensi sikap pada kegiatan pembelajaran tentu

bukan hal yang mudah dalam mencapainya, karena tujuannya tidak hanya sebatas

pada pemahaman peserta didik saja tetapi lebih dari itu, diharapkan peserta didik

dapat pengembangan sikap spirutual dan sosial tersebut. Berdasarkan data yang

peneliti dapatkan dari wawancara terhadap guru PPKn menyatakan bahwa

hambatan ditemukan pada setiap tahapan pembelajaran, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

Pada tahap perencanaan, guru diminta untuk melengkapi hal-hal yang

bersifat administratif sehingga penyusunannya tidak terlalu baik. Selanjutnya pada

tahap pelaksanaan kendalanya adalah waktu. Dalam melakukan pelaksanaan

pembelajaran untuk pencapaian kompetensi sikap peserta didik membutuhkan

waktu yang lebih banyak. Selain hal tersebut, kendala yang dihadapi oleh guru

yakni berasal dari luar. Seperti, banyaknya contoh-contoh yang tidak baik dari

Page 85: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

162

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan luar yang membuat guru kesulitan untuk menjelaskan hal-hal baik di

dalam kelas kepada peserta didik.

Kendala-kendala yang dihadapi pada tahap perencanaan pembelajaran,

guru menutupinya dengan memaksimalkan pada tahap pelaksanaan. Meskipun

silabus dan RPP yang disiapkan tidak sempurna, tetapi guru berusaha menyusun

dan melaksanakannya. Selanjutnya, untuk mengatasi permasalahan kurangnya

waktu dalam pembelajaran, guru sebisa mungkin mengelola kegiatan yang ada

dengan menyesuaikan dengan waktu yang tersedia. Sedangkan untuk

permasalahan banyaknya contoh-contoh sikap yang kurang baik di luar,

menjadikan guru harus lebih ekstra memberikan pemahaman dan penanaman

kepada peserta didik mengenai sikap-sikap yang baik.

Kendala dan upaya yang telah dilakukan oleh guru juga sebaiknya

dilakukan tindak lanjut setelah diadakan evaluasi sikap diantaranya: (1)

pembinaan kepada siswa, (2) perbaikan proses pembelajaran dan (3) peningkatan

profesionalisme guru (Burhanudin Tola dan Fahmi, 2003, hlm. 91-93).

a. Pembinaan siswa

Dari hasil evaluasi sikap dapat diketahui apakah siswa masih memerlukan

pembinaan atau tidak terhadap sikap yang telah ditunjukkan dan

dievaluasi.Apakah pembinaan sikap siswa dilakukan secara individual atau secara

klasikal atau kelompok. Pembinaan secara individual dilakukan terhadap siswa-

siswa yang masih memiliki sikap negatif melalui pembinaan secara khusus

dengan pemberian pemahaman yang benar mengenai suatu hal, pemberian nasehat

dan bila diperlukan dirujuk kepada guru bimbingan konseling atau guru

pembimbing khusus.Pembinaan secara klasikal dilakukan apabila secara umum

siswa memiliki sikap negatif terhadap obyek atau suatu hal tertentu.

b. Perbaikan Proses Pembelajaran

Dari evaluasi sikap dapat diketahui konsep-konsep atau materi pokok apa

saja yang berkaitan dengan sikap yang belum dipahami dan dipersepsikan dengan

baik oleh siswa, sehingga siswa memiliki persepsi yang negatif. Dalam hal ini

guru perlu melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan melakukan

penekanan-penekanan pada obyek atau hal-hal tertentu pada proses pembelajaran.

Page 86: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

163

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Peningkatan Profesionalisme Guru

Dari hasil evaluasi sikap guru dapat memperoleh informasi kelemahan dan

kelebihan guru khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran sikap berdasarkan

persepsi siswa.Informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk upaya

perbaikan dan peningkatan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan

profesional guru.

Berdasarkan hal tersebut, tindak lanjut yang dilakukan merupakan suatu

upaya untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Hal tersebut merupakan

salah satu cara untuk menanamkan sikap pada peserta didik dan juga untuk

pencapaian sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial peserta didik sesuai

dengan apa yang diharapkan pada Kurikulum 2013.

4.3.5 Pencapaian Kompetensi Sikap Peserta Didik

Bedasarkan data yang terkumpul mulai dari observasi, wawancara, dan

angket, peneliti menemukan bahwa pembelajaran PPKn yang dilakukan oleh guru

di dalam proses pembelajaran dengan mengintegrasikan materi menganai

kompetensi sikap didalamnya sangat membantu dalam pencapaian kompetensi

sikap spiritual dan sosial pesertad didik. Hal ini sesungguhnya merupakan hal

yang wajar karena dalam pembelajaran secara umumpun telah dijelaskan bahwa

pendidikan di Indonesia berfungsi dalam membentuk warga negara yang

bertanggung jawab, dan hal tersebut merupakan salah satu kompetensi sikap

sosial yang harus dicapai. Hal ini jelas tergambar dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 3 menyebutkan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Page 87: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 TEMUAN 4.1.1 …repository.upi.edu/17064/7/T_PKN_1302203_Chapter4.pdf · BAB IV TEMUAN DAN ... 3 Bagaimana cara TR Cara mengidentifikasi bekal ajar

164

Nurul Fadilah, 2015 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, pada mata pelajaran PPKn sendiri nilai-nilai yang merupakan

kompetensi sikap peserta didik sudah terdapat di dalamnya. Budimansyah (dalam

Komalasari, 2013, hlm. 264-265) menguraikan bahwa dalam paradigma baru,

pendidikan kewarganegaraan (civic education) merupakan salah satu bidang

kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Indonesia melalui koridor “value based education” dengan kerangka sistematik

sebagai berikut:

1. Secara kurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi individu

agar menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas,

partisipatif, dan bertanggung jawab.

2. Secara teoritik memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang bersifat konfluen atau saling berpenetrasi dan

terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral

pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara.

3. Secara programatik menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai

dan pengalaman belajar dala bentuk berbagai perilaku yang perlu

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tuntunan

hidup bagi warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan

moral pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara.

Namun, dengan bentuk pembelajarn yang kurang baik dalam hal isi

materi, pemilihan metode, media, dan sumber belajar maka maksud dan tujuan

belum bisa tercapai dengan baik. Melalui pengintegrasiannya materi tentang sikap

spiritual dan sosial dalam pembalajaran diharapkan dapat membantu dalam

pencapaian tujuan pembelajaranya. Hal tersebut jelas terlihat bagaimana peserta

didik melakukan penghargaan terhadap diri nya sendiri, menjaga lingkungan,

berinteraksi dengan sesama dan kesungguhan peserta didik dalam melaksanakan

ibadah yang merupakan tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pencapaian kompetensi sikap peserta didik ini dapat dipengaruhi oleh

beberapa pihak, salah satunya adalah sekolah yang memang harus memberikan

pendidikan yang baik untuk peserta didik.