bab iv laporan hasil penelitian - idr.uin-antasari.ac.id iv.pdflaporan hasil penelitian a. gambaran...
TRANSCRIPT
58
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah singkat MAN 1 Banjarmasin
Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin adalah sekolah tingkat menengah
sederajat SMU yang berciri khas Agama Islam di bawah naungan Kementerian
Agama. Madrasah Aliyah Negeri 1 terletak di tengah-tengah kota yaitu di Jalan
Kampung Melayu Darat RT. 11 No. 31 Banjarmasin, akses untuk menuju
Madrasah Aliyah Negeri 1 sangat mudah, karena bisa ditempuh dengan
menggunakan sepeda motor dan mobil.
Madrasah ini sebelumnya adalah Sekolah Menengah Islam Atas (SMIA)
yang mana pada tahun 1965 menjadi sebagian Kantor dari Fakultas Syari’ah dan
gedung perkuliahan IAIN Antasari Banjarmasin (sekarang UIN Antasari
Banjarmasin). SMIA dimaksud kemudian menjadi Sekolah Persiapan IAIN (SP
IAIN) yaitu apabila peserta didik sudah lulus maka melanjutkan studinya ke
perguruan tinggi IAIN Antasari Banjarmasin dan terakhir dinegerikan menjadi
MAN 1 Banjarmasin pada tahun 1978 dan merupakan MAN tertua di Kota
Banjarmasin.
Sejak berdirinya hingga sekarang MAN 1 Banjarmasin mengalami
beberapa pergantian kepala madrasah, sebagai berikut:
59
Tabel II: Riwayat Kepemimpinan Kepala Madrasah
No Nama Masa Kerja
1 Taufiqurrahman, BA 1978 – 1986
2 Drs. H. Baderi 1986 – 1992
3 Drs. H. Mulkani 1992 – 1999
4 Drs. H. Abd. Fattah 1999 – 2004
5 Drs. H. Bahrudinnoor 2004 – 2010
6 Drs. H. Abdurrahman 2010 – 2015
7 Dra. Hj. Naini Pristiana 2015 – Sekarang
2. Visi, misi dan tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
a. Visi
Mewujudkan sumber daya manusia yang Islami, berkualitas, dan berdaya saing
tinggi serta mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Misi
Untuk terlaksananya visi tersebut maka Madrasah Aliyah Negeri 1
Banjarmasin mempunyai misi sebagai berikut:
1) Menyiapkan pemimpin masa depan yang menguasai sains dan
teknologi, berdaya saing tinggi, kreatif dan inovatif, serta mempunyai
landasan iman dan taqwa yang kuat.
2) Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
3) Menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin sebagai model
pengembangan pendidikan dan pengajaran iptek dan imtaq bagi
lembaga pendidikan lainnya.
c. Tujuan
1) Membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa.
60
2) Membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani, serta berdisiplin
tinggi.
3) Membentuk manusia yang cerdas, berpengetahuan dan menguasai
sains dan teknologi.
4) Membentuk manusia yang berkepribadian dan mandiri.
5) Membentuk manusia yang mempunyai motivasi dan komitmen yang
tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan.
6) Membentuk manusia yang mampu mengaktualisasikan diri dalam
kehidupan bermasyarakat.
7) Membentuk manusia yang bertanggungjawab atas pengembangan
umat, bangsa dan negara.
Adapun Sasaran yang ingin dicapai oleh MAN 1 Banjarmasin, sebagai
berikut:
1) Tercapainya madrasah berkualitas yang mampu menyelenggarakan
pendidikan secara professional.
2) Tercapainya madrasah yang mampu mendemonstrasikan proses
pembelajaran yang komprehensif dan memfokuskan kegiatan pada
upaya memfasilitasi proses belajar siswa aktif, dinamis,
menyenangkan, mandiri, dan mantap.
3) Tercapainya madrasah yang mampu menyebarluaskan kinerja
profesionalnya bagi pembinaan dan pengembangan pengelolaan
madrasah lain di sekitarnya.
61
3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 1 Banjarmasin
Tabel III: Keadaaan Tenaga pendidik dan Kependidikan
No Nama / NIP Pendidikan
Terakhir Mata Pelajaran
1 Dra.Hj.Naini Pristiana S1 Tarbiyah Bahasa Inggris
19640922 199303 2 002 IAIN Th. 1989
2 Dra.Hj. Nurmiati S1 FKIP Geografi
19610302 198302 2 001 UNLAM 1987
3 Dra. Hj. Maslahah S1 Tarbiyah Bahasa Arab
19621011 199102 2 001 IAIN 1987
4 Dra.Hj. Norfajriah S1 Tarbiyah Bahasa Inggris
19650829 199103 2 002 IAIN 1990
Lintas minat
Bhs.Inggris
5 Drs. Syahran, S. Pd S1 Tarbiyah Ekonomi
19650103 199203 1 002 IAIN 1991 Lintas minat ekonomi
6 Dra. Hj. Wasilah S1 FKIP PKN
19660517 199303 2 002 UNLAM 1991
7 Dra. Hj. Rita Zahara S1 FKIP Kimia
19670215 199303 2 011 UNLAM 1992 Lintas minat kimia
8 Dra. Mis Ambrah S1 FKIP Biologi
19631122 199403 2 006 UNLAM 1988 Lintas minat Biologi
9 Dra.Hj.Eka Rini Fuji Astuti S1 FKIP Biologi
19650106 199403 2 002 UNLAM
10 Drs. Anwar S1 FKIP Kimia
19651231 199503 1 011 UNLAM 1991
11 Yuliastono Budi Prakasa,
M.Pd S 1 FKIP Matematika Peminatan
19670727 199503 1 001 UNPAR
12 Hasanuddin, S. Pd S1 FKIP Fisika
19710803 199603 1 001 MAKASAR
13 Dra. Hj. Siti Masliani S1 FKIP Matematika Peminatan
13215942 000000 0000 UNLAM 1992
14 Yusfita Kumala Dewi, S.Pd S1 FKIP Matematika
19720320 199703 2 002 UNLAM 1996
15 Budi Astuti, M.Ed S2 Australia Kimia
19700621 199803 2 001 Tahun 1993
16 Siti Muti'ah Muniah, S.Pd S1/FKIP Unlam Sosiologi Permintaan
1968101200012 2 002 Tahun 1994
17 Pribadi Purna, S.Pi S1 Pertanian Penjaskes
19670806 199801 1 006 Tahun 1993
18 Nurul Rahmah, S.Ag S1 PAI Aqidah Akhlak
19741210 199803 2 001 Tahun 1997
62
19 Ali Parhan, S.Ag S 1 Tarb IAIN Qur'an Hadist
19720707 199903 1 005 Tahun 1998
20 Dra.Hj.Siti Jubaidah S1 FKIP Unlam Sosiologi
19671110 199403 2 004 Tahun 1991 Sejarah Ind. Peminatan
21
Hj.Mariani, S.Ag, S.Pd.I
S1 Tarbiyah
IAIN Bahasa Inggris
19700420 199803 2 003
22 Fakhrunnisa, M.Pd S1 FKIP Bahasa Inggris
19760101 200312 2002 UNLAM 2001 Lintas minat B.Inggris
23 Gusti Nuardi, S.Pd S1 FKIP Fisika
19701224 200501 1 005 UNLAM 1997
24 Dalilah, S. Pd S1 FKIP Bahasa Indonesia
19761001 200501 2 005 UNLAM 2001
25 Abdur Rahimi, S. Pd S1 FKIP Bahasa Indonesia
19800610 200501 1 007 UNLAM 2003
26 Ida Rosalina, S.Pd S1 FKIP Bahasa Indonesia
19680401 200604 2 016 STIKIP
27 Nazarwati, S.Pd S1 FKIP
UNLAM 2001
Sejarah Ind/ Peminatan
19750303 200701 2 035
28 M. Fakhri, S.Ag S1 Tarbiyah Penjaskes
19770104200604 1 005 IAIN 2000
29 Imam Taharuddin, M.Pd.I S2 Tarbiyah Ushul Fiqh
19780303200501 1 006 IAIN 2014
30
Malehah, S.Ag
STAI
DARUSSA- Ushul Fiqh
19780220 200701 2 015 LAM. Fiqih
31
Achyat Nasrullah, S.Ag
S1 FKIP
UNLAM 2001 PPKN
19730330 200701 1 004
32 Nur Fadilah, S.Pd.I UIN Syarif Hida Bhs.Arab/ Peminatan
19800730200710 2 004 yatullah Jkt
2004
33 Mardiah Hayati, S.S M.Pd
S1 Sastra Jepang
Lintas Minat
Bhs.Jepang
19830406 200901 2 012 UGM Yog.
2006
34 Abdul Aziz, S.Pd S1 FKIP BP / BK
19840301 200901 1 005 UNLAM
35 H. Nurdin, Lc S1 AL AZHAR Bahasa Arab
19690903 201411 1 002
36
Raudhatul Fitriah, SE
S1 FKIP
UNLAM
Ekonomi /L.Minat
Ekonomi
Prakarya &
Kewirausahaan
63
37 Maulana Ibrahim, S. Kom S1 STMIK BK / TIK
38 Yadi Heryanto, S.Pd S1 STIKIP Seni Budaya
39 Syamsuni.S.Pd.I, MA S2 Malang
Ilmu Tafsir
Ilmu Hadist
40
Nani Tristianti, S.Pd.I
S1 Tarbiyah
IAIN BP / BK
41
Emli Mukhlasi, S.Pd
S1 FKIP
UNLAM Geografi
Penjaskes
42 Fauzan Aulawi, S.Pd.I S1 Tarbiyah Ilmu Hadist
Aqidah Akhlak, Akhlak
43
Megawati, S.Pd S1 STKIP-PGRI
Lintas Minat Bah.
Inggris
44
Sigit Raharjo, S.Pd
S1 Tarbiyah
IAIN
Prakarya &
Kewirausahaan
45 Safarina Ariantini, S.Pd S1 Pendidikan Seni Budaya
Sendratasik
46 Nordiansyah, S.Pd.I S1 Pendidikan S K I
Bahasa Arab
47 Maslianawati, S.Pd S1 STKIP-PGRI Matematika
48
Ahmad Jawawi, S.Pd.I
S1 STAI AL
JAMI Ilmu Kalam
49 Fitriani, S.Pd S1 Pendidikan Fisika
Fisika
Prakarya &
Kewirausahaan
50 Karlianor Arief, S.Ag,
M.Pd.I S1 Tarbiyah BK TIK
19780914 200501 1 004
IAIN Tahun
2001
51 Fahmi Yanur, S.Pd.I S1 PAI SKI
52 Muhammad Hasbi, S.Pd.I S1 BK BP/ BK
IAIN Tahun
2014
64
53 HJ. Rusdiah, M.Pd.I S2 IAIN Al Qur'an Hadist, Bhs
Arab
Lintas Minat Bhs.Arab
54 Dra.Hj.Mawarni19600620
199302 2001
S1 PAI Aqidah Akhlak
55 Abdurrahman, S.Pd S1 Sejarah Sejarah Indonesia
56 Alvira Zairina, S.Ag S1 PAI Ushul Fiqih
Fiqih
57 Mustaqim Azhmi, S.Pd I
S1 Fak. Tarb.
IAIN Fiqih
58 Ahmad Boy Salam, S.Pd
S1 FKIP
UNLAM Matematika Peminatan
Matematika Wajib
Tabel IV: Penggolongan Guru dan Karyawan
No Guru/Karyawan PNS GTT/Honor Jumlah
1 Magister (S.2) 10 2 12
2 Sarjana (S.1) 29 17 46
3 Karyawan /TU 6 10 16
Total
73
Tabel V: Riwayat Kepemimpinan Kepala Tata Usaha
No Nama Masa Kerja
1 Drs. Abdul Hamid 1987 – 1991
2 Abdul Sidik 1991– 1995
3 Dra. Hj. Arbainah 1995 – 2006
4 Kasmawati, SE 2006 – 2011
5 Drs. H. Usamah, MA 2011 – Sekarang
4. Keadaan sarana belajar Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
Tabel VI: Sarana belajar MAN 1 Banjarmasin
No. Nama Jumlah Keadaan
1 Ruang kepala madrasah 1 buah Baik
65
2 Ruang dewan guru 1 buah Baik
3 Ruang tata usaha 1 buah Baik
4 Ruang wakil kepala madrasah 1 buah Baik
5 Ruang kelas 23 buah Baik
6 Mushalla 1 buah Baik
7 Ruang perpustakaan 1 buah Baik
8 Ruang bahasa 1 buah Baik
9 Ruang kimia 1 buah Baik
10 Ruang fisika 1 buah Baik
11 Ruang biologi 1 buah Baik
12 Ruang komputer 1 buah Baik
13 Ruang BP/BK 1 buah Baik
14 Koperasi guru/siswa 1 buah Baik
15 Pos satpam 2 buah Baik
16 Ruang OSIS 1 buah Baik
17 Ruang PMR/UKS 1 buah Baik
18 Ruang pramuka 1 buah Baik
19 Kantin madrasah 5 buah Baik
20 Parkir kendaraan guru 1 buah Baik
21 Parkir kendaraan siswa 1 buah Baik
22 Gudang 1 buah Baik
5. Keadaan peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
Tabel VII: Jumlah Siswa MAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017
No Tingkatan
Kelas
Siswa
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Kelas X 83 130 213
2 Kelas XI 105 190 295
3 Kelas XII 94 181 275
Jumlah 282 501 783
6. Kegiatan Pembelajaran Akademik di MAN 1 Banjarmasin
a. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di MAN 1 Banjarmasin adalah kurikulum 2013
dengan tiga jurusan MIA (IPA), IIS (IPS), IIK (AGAMA). Kurikulum ini baru
66
berjalan selama tiga tahun dimulai dari tahun pelajaran 2014/2015. Namun di
awal pelaksanaannya kurikulum 2013 hanya diperuntukkan untuk kelas X dan XI
sedangkan kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Memasuki
tahun ketiga seluruh kelas sudah menggunakan kurikulum 2013 dan di tahun
pelajaran 2017/2018 akan melaksanakan ujian nasional pertama dengan
menggunakan komputer.
b. Waktu kegiatan belajar dan mengajar
Kegiatan intrakurikuler di MAN 1 Banjarmasin pada hari Senin-Kamis
07.30-15.00, jum’at 07.30-11.00 dan Sabtu 07.30-15.00 (jika diperlukan
tambahan belajar akan dimusyawarahkan kemudian). Setiap pagi sebelum
memulai pelajaran selama kurang lebih 10 menit seluruh siswa dan siswi
diwajibkan membaca Al-Qur’an secara bersama-sama setiap kelas, sehingga
diharapkan selama tiga tahun dapat tiga kali khatam Al-Qur’an.
Kegiatan pembiasaan shalat zuhur dan dhuha berjamaah di mushalla
madrasah. Program rutin jumat taqwa dilaksanakan pada setiap hari Jumat berupa
kegiatan yang diisi dengan pembacaan syair maulid, pembacaan ayat suci Al-
Qur'an, dan Tausiyah Agama singkat dari siswa-siswi bisa juga mendatangkan
ustadz dari luar atau guru yang ada di madrasah tersebut untuk memberikan
ceramah agama.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MAN 1 Banjarmasin sangat beragam
sehingga memudahkan peserta didik memilih kegiatan di luar kelas yang sesuai
dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler
tersebut, adalah: Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Habsy, Nasyid,
67
Kaligrafi, Fahmil Qur’an, Teater, Musik, Tari, Drum band, Paskibra, Karya Ilmiah
Remaja (KIR), Majalah Dinding (MADING), Futsal, Basket, Catur, Bola voli,
Tahfizh Qur’an, PKS. Waktu kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setelah jam
pelajaran di kelas berakhir, mulai dari pukul 15.30-17.00 wita.
B. Penyajian Data
Data yang disajikan ini adalah data tentang kepemimpinan kepala
madrasah dalam pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala madrasah di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Banjarmasin. Data-data yang akan diuraikan penulis merupakan hasil
penelitian lapangan yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Data Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Pembelajaran pada
Pelaksanaan Kurikulum 2013.
a. Keterampilan kepala madrasah
Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap kepala madrasah hendaknya
memiliki pengetahuan yang luas, kecakapan atau keterampilan khusus agar dapat
menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran yang baik. Beberapa
keterampilan perlu dimiliki oleh kepala madrasah adalah keterampilan dalam
kepemimpinan, keterampilan dalam proses kelompok, keterampilan dalam
penilaian. Berikut penyajian data mengenai keterampilan Kepala MAN 1
Banjarmasin:
68
1) Keterampilan dalam memimpin
Kepala madrasah harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan
sesama guru, pegawai, siswa, dan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi penulis
mengenai keterampilan Kepala MAN 1 Banjarmasin dalam memimpin, beliau
sering menjalin komunikasi dengan para guru, staf TU dan siswa. Bahkan,
beberapa orang guru yang lebih muda dari beliau memanggil beliau dengan
sebutan “bunda” dan dengan guru yang lebih tua beliau tetap menghormati.
Namun menurut penilaian para guru saat penulis melakukan wawancara
dengan beberapa orang guru bahwa kepala madrasah sebagai pemimpin
mengayomi saja tetapi disisi lain beliau kurang memberikan contoh dari apa yang
disampaikan beliau ketika mengikuti pelatihan-pelatihan, sosialisasinya ada
kepada guru-guru tetapi kadang-kadang beliau tidak mengamalkan ilmu yang
didapat dari pelatihan tersebut.1
2) Keterampilan dalam proses kelompok
Kepala madrasah tidak mungkin dapat bekerja sendirian. Bahkan kiat
paling efektif yang perlu dikembangkan adalah keterampilan membagi tugas
kepada banyak orang secara efektif. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan
tim, keberhasilan bersama, dan bukan keberhasilan kepala madrasah sendiri.
Karenanya Kepala MAN 1 Banjarmasin menjelaskan saat penulis
melakukan wawancara bahwa terlebih dahulu yang beliau lakukan adalah dengan
mengetahui kelebihan dan kekurangan para guru, staf dan karyawan caranya
dengan menilai kinerja, sikap dan watak mereka. Sehingga kepala madrasah dapat
1Wawancara dengan beberapa guru MAN 1 Banjarmasin, 22 Februari 2018.
69
memanfaatkan kelebihan mereka misalnya ada guru yang beliau pilih untuk
menjadi Pembina osis dan Pembina seni karena mereka mempunyai kelebihan
dibidang tersebut. Dan mengupayakan kekurangan para guru, staf dan karyawan
dengan bentuk arahan dan motivasi misalnya, ada guru yang sering terlambat
masuk kerja, biasanya kepala madrasah memberikan solusi agar guru tersebut
tidak terlambat lagi.2
3) Keterampilan dalam penilaian
Penilaian atau evaluasi dilakukan untuk mengetahui sampai di mana suatu
kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai di mana suatu tujuan sudah
dicapai. Yang diniliai biasanya adalah hasil kerja, cara kerja dan orang yang
mengerjakannya.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan ketika melakukan wawancara
bahwa Kepala MAN 1 Banjarmasin dalam melakukan penilaian terhadap para
guru terutama dalam perbaikan pembelajaran adalah dengan melakukan supervisi
pembelajaran menggunakan teknik kunjungan dan observasi kelas. Selain
melakukan supervisi kepala madrasah juga menilai dari hasil laporan kinerja para
guru setiap bulannya dan menilai kedispilinannya terutama disiplin masuk kerja
dengan melihat hasil print out absen finger print sehingga terlihat siapa saja yang
terlambat maupun yang datang ke sekolah tepat waktu.3
2Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 05 Maret 2018.
3Ibid.,
70
b. Tipe kepemimpinan Kepala MAN 1 Banjarmasin
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa kepala madrasah
menerima dengan senang hati apabila ada guru yang memberikan saran dan
pendapat. Terlihat ketika penulis pada saat itu sedang melakukan wawancara
dengan kepala madrasah, kemudian ada salah seorang guru masuk ke ruang
kepala madrasah yang menyarankan untuk memberikan instruksi kembali kepada
para guru yang telah ditunjuk untuk menjadi panitia dalam penerimaan siswa baru
agar jelas kriteria siswa yang ingin diterima. Lalu kepala madrasah menyambut
dengan baik saran tersebut dan menunjuk wakamad kesiswaan untuk mengadakan
rapat mengenai hal tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis kepala madrasah juga sering mengamati
pekerjaan para bawahannya baik guru, staf TU, maupun karyawan lainnya. beliau
sering duduk di ruang guru, ruang TU, maupun pengawas harian dan mengobrol
dengan mereka untuk menanyakan keadaan, pekerjaan atau hal lainnya.
c. Peran kepala madrasah dalam pembinaan kurikulum dan pembelajaran
Sukses tidaknya pendidikan dan pembelajaran di madrasah sangat
dipengaruhi oleh kemampuan kepala madrasah dalam mengelola setiap komponen
madrasah (who is behind the school). Kemampuan kepala madrasah tersebut
terutama berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap
manajemen dan kepemimpinan, serta tugas yang dibebankan kepadanya karena
tidak jarang kegagalan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah
disebabkan oleh kurangnya pemahaman kepala madrasah terhadap tugas-tugas
yang harus dilaksanakannya. Khususnya dalam mengerakkan dan
71
memberdayakan berbagai komponen madrasah. Berikut penyajian data mengenai
pembinaan kepala MAN 1 Banjarmasin dalam kurikulum dan pembelajaran:
1) Pembinaan ketenagaan
Tugas kepala sekolah dalam kaitannya dengan pengembangan profesi guru
bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, tidak hanya mengusahakan tercapainya tujuan
sekolah, tetapi juga tujuan tenaga kependidikan secara pribadi. Oleh karena itu,
menurut penuturan Kepala MAN 1 Banjarmasin pada saat penulis melakukan
wawancara bahwa beliau mendelegasikan tugas kepada staf tata usaha bidang
kepegawaian untuk mengerjakan instrumen pengembangan profesi guru, seperti
daftar absensi, daftar urut kepangkatan, daftar riwayat hidup, daftar riwayat
pekerjaan, dan kondisi pegawai untuk membantu kelancaran manajemen
madrasah.4
Beberapa hal lain yang dilakukan Kepala MAN 1 Banjarmasin dalam
mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 pada bagian pembinaan ketenagaan
adalah memastikan kesiapan para guru. Karena guru adalah orang yang
melaksanakan kurikulum dengan langsung berhadapan dengan peserta didik.
Adapun usaha yang beliau lakukan tersebut adalah:
a) Mengadakan workshop terkait pelaksanaan kurikulum 2013 di
MAN 1 Banjarmasin sehingga para guru paham dan mampu
mengaplikasikan kurikulum 2013 dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
4Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 06 Maret 2018.
72
b) Mengarahkan dan memberi informasi kepada guru-guru untuk
mengikuti seminar pendidikan terkait kurikulum 2013 yang
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah, perguruan tinggi atau
lembaga non-pemerintah.
c) Mengadakan program-program yang direncakan sendiri oleh
madrasah dan/atau melalui kegiatan musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP).
d) Mendukung penuh kepada guru yang ingin melanjutkan pendidikan
ke jenjang pasca sarjana (S2) apalagi bagi mereka yang
mendapatkan beasiswa.
e) Melakukan supervisi pembelajaran yang dilaksanakan setiap
semesternya dengan teknik kunjungan dan observasi kelas dengan
terlebih dahulu memberi tahu.5
2) Pembinaan kesiswaan
Kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh kepala madrasah adalah
peserta didik harus dapat belajar secara optimal. Semua fasilitas yang oleh
madrasah harus diarahkan untuk pengembangan peserta didik dalam proses
pembelajarannya. Di MAN 1 Banjarmasin menurut pemaparan kepala madrasah
saat penulis melakukan wawancara bahwa sarana dan prasarana yang menunjang
untuk proses belajar mengajar sudah terpenuhi, misalnya seperti laboratorium IPA
laboratorium Bahasa, laboratorium Komputer, perpustakaan dan media
5Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 05 Maret 2018.
73
pembelajaran lainnya.6 Agar semua fasilitas yang dimiliki madrasah dapat
maksimal dalam mengembangkan potensi potensi peserta didik. Maka, peran para
guru memberikan pelayanan dan penggunaan sumber daya tersebut untuk
tercapainya prestasi siswa terutama dalam bidang akademik maupun non-
akademik.
Namun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu guru
bahwa para guru mengeluhkan mengenai media yang masih kurang jumlahnya
misalnya, LCD yang sudah terpasang hanya 8 dari 23 kelas, meskipun ada lagi
LCD yang dimiliki madrasah selain yang terpasang, namun hanya ada 3 buah
LCD dan jumlah tersebut dirasa belum memenuhi untuk keperluan guru dalam
menunjang proses belajar mengajar di kelas. Dikarenakan seringnya antar guru
yang jadwal mengajarnya bersamaan dan sama-sama ingin menggunakan LCD
atau sudah dipakai oleh guru yang lain akibatnya, guru mengajar seadanya tanpa
menampilkan apa yang sudah dipersiapkan untuk mengajar di dalam kelas.7 Oleh
sebab itu, para guru mengatasi hal tersebut dengan berbagai metode dan media
yang dibuat sendiri untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Dalam pembinaan kesiswaan Kepala MAN 1 Banjarmasin juga
menambahkan bahwa pada pelaksanaan kurikulum 2013 ada namanya
ekstrakurikuler wajib untuk diikuti oleh setiap peserta didik terutama kelas X
yaitu ekstrakurikuler pramuka. Selain pramuka di MAN 1 Banjarmasin juga
tersedia banyak pilihan untuk program ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan
bakat peserta didik, yaitu ada Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Habsy,
6Ibid., 06 Maret 2018.
7Wawancara dengan Guru Sejarah, 22 Februari 2018.
74
Nasyid, Kaligrafi, Fahmil Qur’an, Teater, Musik, Tari, Drum band, Paskibra,
Karya Ilmiah Remaja (KIR), Majalah Dinding (MADING), Futsal, Basket, Catur,
Bola voli, Tahfizh Qur’an dan PKS. Untuk kegiatan ekstrakurikuler bertambah
tiap tahunnya dan pelatihnya kami pilih yang benar-benar profesional artinya
pelatih yang sesuai dengan bidangnya bisa juga pelatihnya dari guru misalnya,
ekstrakurikuler tahfizh. Dan kepala madrasah selalu mendukung dan memfasilitasi
kepada peserta didik yang mengikuti berbagai lomba baik dalam bidang akademik
dan non-akademik.8
Selain program ekstrakurikuler, dalam pembinaan kesiswaan kepala
madrasah bersama para guru sudah menetapkan berbagai kegiatan pada kalender
kegiatan akademik misalnya, pada bulan februari dan maret dilaksanakan berbagai
kegiatan diantaranya:
a) Expo kampus yang diadakan oleh ikatan alumni MAN 1
Banjarmasin yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai perguruan tinggi baik negeri maupun
swasta yang ada di Banjarmasin. Sehingga jika ingin melanjutkan
ke perguruan tinggi yang diminati mereka sudah mengetahui
jurusan, program, dan ketentuan yang ditetapkan oleh perguruan
tinggi melalui kegiatan tersebut.
b) Perayaan hari jadi MAN 1 Banjarmasin dengan mengadakan lomba
antar kelas yaitu lomba kebersihan kelas, pertandingan olahraga,
menghias kelas dengan tema yang menarik, dll. Dan puncaknya
8Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 06 Maret 2018.
75
dengan mengadakan festival jalan santai yang mana setiap kelas
akan dinilai dari kekompakan baju, tema, dan yel-yel. Selain itu
ada juga door prize yang akan dibagikan untuk seluruh warga
sekolah bagi mereka yang beruntung jika nomornya dipanggil.
c) Perayaan hari besar Islam dan mengisinya dengan kegiatan
ceramah agama dengan mengundang narasumber dari luar.9
3) Pembinaan sistem pembelajaran
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, kepemimpinan kepala madrasah
berada pada posisi yang sangat strategis untuk menentukan keberhasilannya.
Kurikulum 2013 menuntut peningkatan mutu pendidikan menjadi lebih baik.
Dalam pembinaan sistem pembelajaran terutama pada pelaksanaan
kurikulum 2013 Kepala MAN 1 Banjarmasin saat diwawancarai memaparkan
bahwa usaha beliau adalah dengan memaksimalkan koordinasi dengan para guru
dalam mengorganisasikan pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Caranya dengan mengadakan rapat rutin setiap bulannya
serta pemberian motivasi dan arahan kepada para guru.10
Adapun bentuk motivasi dan arahan yang dilakukan oleh kepala MAN 1
Banjarmasin adalah:
a) Memberikan arahan agar tepat waktu untuk masuk ke dalam kelas.
b) Memberikan arahan agar disiplin mengenai jam masuk kerja.
9Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 05 Maret 2018.
10Ibid.,
76
c) Memberikan pengarahan agar para guru dapat mengusahakan
melengkapi perangkat-perangkat pembelajaran seperti RPP dan
silabus.
d) Mengingatkan para guru agar dalam melakukan penilaian kepada
para siswa jangan copy paste tetapi harus objektif sesuai dengan
format penilaian kurikulum 2013 yaitu afektif, kognitif dan
psikomotorik.
e) Memberikan motivasi agar guru bekerja sesuai dengan fungsi
sebagai pendidik dan menjadi teladan untuk seluruh siswa.
f) Mengarahkan para guru untuk mengikuti Pelatihan/Bimbingan
Teknis (Bimtek) dan seminar mengenai pendidikan.11
4) Pembinaan lingkungan
Pembentukan suasana pembelajaran yang kondusif perlu diciptakan dalam
seluruh lingkungan madrasah termasuk didalamnya lingkungan kelas. Secara
eksplisit faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di
dalam kelas antara lain adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang
dipakai, kurikulum, sarana dan prasarana serta lingkungan pembelajaran baik
lingkungan alam, psikososial dan budaya. Lingkungan yang kondusif ditandai
dengan terciptanya lingkungan belajar yang aman, tertib dan nyaman sehingga
proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara Kepala MAN 1 Banjarmasin mengatakan
bahwa dalam membina lingkungan madrasah agar dapat memberikan suasana
11
Wawancara dengan beberapa orang guru MAN 1 Banjarmasin, 22 Februari 2018.
77
belajar yang kondusif beliau berupaya melakukan kerjasama kepada pihak guru,
karyawan, dan sivitas lainnya. Untuk menjamin keamanan madrasah maka harus
didukung adanya tata tertib madrasah yang menjadi acuan dari semua warga
madrasah. Tata tertib madrasah dapat terlaksana dengan baik, apabila didukung
oleh seluruh penyelenggara madrasah. Karena itu kepala madrasah mengajak para
guru, staf TU, dan karyawan lainnya menjadi model dan teladan untuk penegakan
tata tertib dan disiplin.12
Di dalam kurikulum 2013 ada namanya pendidikan karakter. Pendidikan
untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa dan di MAN
1 Banjarmasin ingin mengembangkan nilai-nilai, meliputi:
a) Aqidah Islam, Akhlaqul Karimah, dan Nilai Ilmiah.
b) Kekeluargaan dan Kebersamaan.
c) Mandiri, hemat dan bertanggung jawab.
d) Sederhana dan Kreatif.13
Kepala madrasah juga menambahkan bahwa di dalam kurikulum 2013 ada
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) menggalakkan literasi yaitu budaya membaca
dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Oleh karena itu,
usaha pertama yang kepala madrasah lakukan dengan menumbuhkan minat baca
para siswa dengan cara memfasilitasi perpustakaan seperti menyediakan buku-
buku yang menunjang pelajaran mereka di kelas, baik itu buku pelajaran, buku
12
Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 05 maret 2018. 13
Dokumentasi profil MAN 1 Banjarmasin, 26 Februari 2018.
78
fiksi dan nonfiksi. Ditambah lagi ada bantuan buku dari pemerintah untuk
menambah referensi bacaan mereka.14
2. Data Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Kepala
Madrasah
Adapun data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Kepala MAN 1 Banjarmasin meliputi keahlian dan pengetahuan, sifat-sifat
kepribadian pemimpin dan sifat-sifat kepribadian pengikut yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Keahlian dan pengetahuan
Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud penulis disini adalah latar
belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh kepala madrasah,
sehingga dapat diketahui kesesuaian antara keahlian dan pengetahuan dengan
tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai seorang kepala madrasah.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan pada saat melakukan wawancara
dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin. Beliau merupakan lulusan Strata 1 (S1) di
perguruan tinggi IAIN Antasari Banjarmasin (sekarang UIN Antasari
Banjarmasin) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan tadris Bahasa Inggris dan
merupakan angkatan pertama pada waktu itu.15
Selain latar belakang pendidikan kepala madrasah, pengalaman yang
dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan juga turut mempengaruhi dalam
proses kepemimpinannya. Pengalaman dalam memimpin yang diketahui menurut
14
Wawancara dengan Kepala MAN 1 Banjarmasin, 05 Maret 2018. 15
Ibid.,
79
penjelasan Kepala MAN 1 Banjarmasin saat penulis melakukan wawancara
bahwa beliau pernah beberapa kali menjadi kepala madrasah di berbagai
madrasah, yang pertama tahun 2005-2009 di MA Darul Inabah Barabai, kemudian
tahun 2009-2013 di MAN 2 Marabahan, setelah itu tahun 2013-2015 di MAN 3
Banjarmasin dan tahun 2015-Sekarang di MAN 1 Banjarmasin.16
Kepala MAN 1
Banjarmasin tercatat sudah tiga kali menjadi pemimpin di tiga madrasah yang
berbeda. Pengalaman ini tentu menjadi modal beliau dalam menjalankan tugas
sebagai Kepala di MAN 1 Banjarmasin.
Namun kepala madrasah juga dituntut untuk terus mengembangkan
keahlian dan pengetahuan dengan mencari informasi baru mengenai perubahan
teori-teori dalam pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
madrasah, bahwa beliau terus mengembangkan diri dengan cara mengikuti
workshop dan seminar khususnya mengenai perubahan kurikulum sekarang yaitu,
kurikulum 2013.17
b. Sifat-sifat kepribadian pemimpin
Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala madrasah bahwa hubungan
beliau dengan para guru, staf TU dan karyawan lainnya terjalin dengan baik. Dan
Beliau dalam bergaul menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, ada waktunya
serius dan ada waktunya bercanda.
Namun menurut keterangan yang diberikan oleh salah seorang guru bahwa
sekarang guru banyak yang pulang ke rumah jika sedang tidak ada jadwal
mengajar kemudian kembali lagi sekitar pukul 03.00 untuk absen pulang. Seolah-
16
Ibid., 17
Ibid.,
80
olah tidak ada suasana kebahagian lagi sehingga para guru tidak betah untuk
berada di madrasah. Yang penting guru sudah melaksanakan kewajibannya
mengajar.18
Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang guru
bahwa kepala madrasah mengayomi terhadap bawahan, ramah, namun dalam
beberapa hal tertentu kurang dalam memberikan sikap teladan kepada para
bawahannya.19
c. Sifat-sifat kepribadian pengikut
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis mengenai kesan
yang dirasakan oleh para guru ketika dipimpin oleh kepala madrasah yang
sekarang. Mayoritas para guru merasakan perbedaan dan selalu membandingkan
dengan kepemimpinan kepala madrasah yang sebelumnya karena memang di
MAN 1 Banjarmasin baru saja mengalami pergantian kepemimpinan kepala
madrasah di tahun 2015. Beberapa orang guru menginginkan kepala madrasah itu
lebih baik laki-laki daripada perempuan. Selain itu para guru juga
mengungkapkan bahwa untuk kemajuan madrasah tetap seperti yang dulu bahkan
mengalami penurunan semenjak kepemimpinan beliau mungkin karena berubah
kepala madrasah berubah lagi cara memimpin dan cara pandangnya.20
18
Wawancara dengan guru Bahasa Arab, 22 Februari 2018. 19
Wawancara dengan beberapa orang guru MAN 1 Banjarmasin, 22 Februari 2018. 20
Ibid., 12 Februari 2018.
81
Kemudian berdasarkan observasi penulis bahwa beberapa orang guru
sering memberikan masukan dan saran kepada kepala madrasah dengan
menyampaikan secara langsung.21
C. Analisis Data
Untuk lebih jelasnya hasil penelitian ini, maka data yang disajikan dalam
bentuk uraian tersebut perlu dianalisis lebih lanjut guna memperoleh kejelasan
Dalam penelitian ini. Untuk itu penulis kemukakan hasil analisis dari data yang
diperoleh tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Pembelajaran pada
Pelaksanaan Kurikulum 2013
a. Keterampilan Kepala MAN 1 Banjarmasin
1) Keterampilan dalam memimpin
Berdasarkan pengamatan yang penulis dapatkan bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin sering berkomunikasi dengan para guru dan staf TU baik untuk
menyakan sesuatu maupun hanya menyapa mereka. Bahkan, beberapa orang guru
muda memanggil kepala madrasah dengan panggilan bunda. Menurut penilaian
beberapa orang guru bahwa kepala madrasah mengayomi kepada bawahan namun
kurang memberikan contoh kepada para guru, staf TU dan karyawan lainnya.
Seorang pemimpin yang baik harus banyak dan pandai bergaul untuk dapat
mengerti bawahannya, hendaknya ia pertama-tama mengadakan hubungan yang
baik terlebih dahulu dengan dirinya sendiri. Dengan demikian dapat menempatkan
21
Observasi, 5 Maret 2018.
82
diri terhadap bawahan, pemimpin dapat mengerti kekurangan-kekurangan dan
kelemahannya dan berusaha untuk mencari daya upaya untuk menolongnya.22
Dari hasil penyajian data dan teori dapat dianalisis bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan para guru, staf TU
dan karyawan lainnya. Serta memiliki hubungan yang akrab dengan para guru
muda sehingga mereka memanggil kepala madrasah dengan panggilan khusus
yaitu bunda. Dan untuk guru yang usianya jauh diatas kepala madrasah menurut
pengamatan penulis tidak ada panggilan khusus namun kepala madrasah tetap
menghormati dan berkomunikasi dengan baik. Kepala madrasah sebagai
pemimpin tetap mengayomi para guru, staf TU dan karyawan lainnya, tetapi
kurang memberikan keteladanan dalam berbagai hal yang bisa dijadikan contoh
dan ditiru oleh bawahan.
2) Keterampilan dalam proses kelompok
Berdasarkan data yang sudah didapatkan bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin dalam mendelegasikan tugas melihat kemampuan para guru dan staf
tu dengan menilai beberapa aspek yaitu, kinerja, sikap dan watak. Sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing bawahan. Untuk kelebihan
yang dimiliki dapat dimanfaatkan oleh kepala madrasah sedangkan kekurangan
yang ada diupayakan dalam bentuk arahan dan motivasi.
Kepala madrasah tidak selalu ahli dalam segala hal. Kalaupun dia
menguasai semua hal, dia tidak mungkin mengerjakan seluruh pekerjaan di
madrasah sendirian. Kepala madrasah dituntut untuk membagi dan
22
Husnul Yaqin, Kapita Selekta Administrasi dan Manajemen Pendidikan, (Banjarmasin:
IAIN Antasari Press, 2011), h. 151-152.
83
mendelegasikan setiap jenis tugas secara efektif kepada orang yang tepat. Karena
itu, kepala madrasah perlu memahami secara benar setiap detail pekerjaan yang
diberikan kepada orang lain.23
Dari penyajian data dan teori dapat dianalisis bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan para guru
yang dilihat dari kinerja, sikap dan watak yang mereka miliki. Sehingga dalam
pendelegasian tugas sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing oleh
penerima tugas. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh para bawahan kepala
madrasah mengupayakan dengan memberikan nasihat dan motivasi.
3) Keterampilan dalam penilaian
Berdasarkan hasil penyajian data, Kepala MAN 1 Banjarmasin melakukan
proses penilaian terhadap para melalui tiga cara yaitu, melakukan supervisi
pembelajaran yang biasanya dilaksanakan setiap satu semester dengan
mengujungi ke kelas guru yang sedang mengajar, menilai laporan kinerja guru,
dan menilai disiplin masuk kerja.
Melalui evaluasi, bawahan dapat dibantu dalam menilai pekerjaannya
sendiri, ia mengetahui kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dalam mengevaluasi
bawahan metode yang dilakukan adalah metode koreksi yang perlu disesuaikan
dengan karakter individu, dengan demikian bawahan akan kembali dengan
kepercayaan kepada dirinya sendiri yang tentunnya akan mempengaruhi hasil
kerjanya.24
23
Alben Ambarita, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 93. 24
Husnul Yaqin, Kapita Selekta..., h. 152.
84
Dari penyajian data dan teori di atas dapat dianalisis bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin dalam melakukan penilaian ada tiga cara yaitu: melakukan supervsi
pembelajaran dengan menggunakan teknik kunjungan kelas, menilai hasil kinerja
bulanan dan menilai kedesiplinan masuk kerja berdsarkan hasil print out absen
setiap bulannya.
b. Tipe kepemimpinan Kepala MAN 1 Banjarmasin
Berdasarkan hasil dari penyajian data bahwa kepala madrasah senang
menerima saran dan pendapat yang diberikan oleh guru, mendelegasikan tugas
kepada orang yang dapat bertanggung jawab atas tugasnya misalnya dalam kasus
penerimaan siswa baru tersebut kepala madrasah mendelegasikan kepada
wakamad bidang kesiswaan untuk mengadakan rapat kembali atas usulan seorang
guru. Dan beliau berusaha menjalin komunikasi dengan bawahan (guru, staf TU,
dan karyawan lainnya) dengan cara mendekati, menyapa, mengajak berbicara.
Secara teori penyajian data tersebut mewilkan pengertian dari tipe
kepemimpinan demokratis yang juga disebut partisipatif, yakni kepemimpinan
yang mempertimbangkan keinginan-keinginan dan saran-saran dari para anggota,
yang menggunakan pendekatan hubungan manusia dan mempertimbangkan
kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.25
Dapat dianalisis bahwa secara umum tipe kepemimpinan yang dijalankan
Kepala MAN 1 Banjarmasin adalah termasuk dalam tipe kepemimpinan
demokratis. Terlihat dari beberapa perilaku yang muncul yaitu: menerima saran
dan pendapat dari bawahan, menunjuk bawahan untuk berpartisipasi mengambil
25
Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan: Teori & Aplikasi (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2017), h. 217.
85
bagian secara aktif dan menjalin komunikasi dengan seluruh anggota yang
dipimpinnya (guru, staf TU dan karyawan lainnya).
c. Peran kepala madrasah dalam pembinaan kurikulum dan pembelajaran
1) Pembinaan ketenagaan
Berdasarkan penyajian data, Kepala MAN 1 Banjarmasin dalam membina
ketenagaan yaitu para guru dan staf TU. Pertama, beliau membuat instrumen
pengembangan profesi guru yang meliputi (daftar absensi, daftar urut
kepangkatan, daftar riwayat hidup, daftar riwayat pekerjaan, dan kondisi
pegawai). Kemudian pembinaan yang dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan
kurikulum 2013 terutama pada guru sebagai pelaksana kurikulum di dalam kelas,
yaitu Mengadakan workshop terkait pelaksanaan kurikulum 2013, Mengarahkan
dan memberi informasi kepada guru-guru untuk mengikuti seminar pendidikan
terkait kurikulum 2013, Mengadakan program-program yang direncakan sendiri
oleh madrasah dan/atau melalui kegiatan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP), Mendukung penuh kepada guru yang ingin melanjutkan pendidikannya
dan Melakukan supervisi pembelajaran.
Prioritas pembinaan diberikan kepada para pelaksana kurikulum dan
pembelajaran yakni tenaga guru, tenaga pembimbing/konselor madrasah dan atau
wali kelas. Pembinaan dapat dilakukan oleh kepala madrasah dalam berbagai cara
sesuai dengan kondisi dan kemampuan madrasah. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan antara lain: Mendorong dan memberi kesempatan kepada guru untuk
menambah pengetahuan dan kemampuan profesionalnya, misalnya melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti penataran dan latihan, mengadakan
86
studi perbandingan ke madrasah lain yang lebih maju dan lain-lain, Menyediakan
sumber-sumber belajar bagi guru seperti buku hasil penelitian, text book bidang
studi dan lain-lain, Menyelenggarakan diskusi berkala dikalangan para guru untuk
tukar informasi dan pengalaman serta wawasan tentang kemampuan profesional,
Mengundang tenaga ahli untuk memberikan penjelasan dan pengarahan mengenai
proses belajar mengajar, sistem penilaian, teknologi pendidikan, bimbingan
penyuluhan dan lain-lain, dan Melaksanakan evaluasi dan pemantauan tugas guru
dan membicarakan hasil-hasilnya dalam rapat guru, agar kelemahan dan
kekurangan para guru dapa diatasi dan dicari pemecahannya secara bersama-
sama.26
Dari penyajian data dan teori di atas dapat dianalisis bahwa Kepala MAN 1
Banjarmasin telah memberdayakan para guru dan staf dengan baik, yang pertama
dengan memberikan perhatian berupa mendukung studi lanjut para guru dan staf,
memberdayakan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Mengadakan
workshop kurikulum 2013, membuat instrument pengembangan profesi guru
(daftar absensi, daftar urut kepangkatan, daftar riwayat hidup, daftar riwayat
pekerjaan, dan kondisi pegawai). Yang kedua melakukan pendekatan yaitu
memberikan arahan dan informasi kepada para guru dan staf untuk mengikuti
seminar-seminar pendidikan terkait kurikulum 2013. Terakhir kepala madrasah
melakukan penilaian dengan mengevaluasi kinerja mengajar di kelas.
26
Nana Sudjana, Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2008), h. 121.
87
2) Pembinaan kesiswaan
Berdasarkan penyajian data, Kepala MAN 1 Banjarmasin menjelaskan
bahwa di MAN 1 Banjarmasin telah tersedia sarana belajar untuk menunjang
pelaksanaan kurikulum 2013 seperti aboratorium IPA laboratorium Bahasa,
laboratorium Komputer, perpustakaan dan media pembelajaran lainnya. Untuk
memaksimalkannya kepala madrasah sebagai pemimpin memberikan arahan
kepada para guru agar bisa menggunakan sarana dan prasarana dengan efektif,
meskipun masih terbatasnya LCD yang ada. Pada pelaksanaan kurikulum 2013
seluruh siswa diwajibkan mengikuti kegiatan ekstarkurikuler pramuka. Kemudian
siswa di dalam mengembangkan minat dan bakat juga disediakan berbagi macam
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MAN 1 Banjarmasin ditambah dengan
kegiatan rutin tahunan yang di adakan oleh MAN 1 Banjarmasin dengan
melibatkan seluruh siswa.
Pembinaan kesiswaan ditujukan kepada pengembangan minat, bakat dan
kreativitas para siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan
ekstrakurikuler. Pengaturan kegiatan pembinaan siswa dibuat pada awal tahun
program oleh kepala madrasah dengan guru, dituangkan dalam kalender kegiatan
akademik sehingga dijadikan pegangan bersama dalam penyelenggaraan
kurikulum madrasah. Pembagian tugas dan tanggung jawab melaksanakan
pembinaan kegiatan siswa di antara guru sangat diperlukan agar program
pembinaan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.27
27
Ibid., h. 122.
88
Dari penyajian data dapat dianalisis bahwa kepala madrasah di dalam
pembinaan kesiswaan sudah baik di dalam menyediakan sarana dan prasarana
pembelajaran meskipun masih ada kekurangan dalam media pembelajaran yaitu
LCD dan melibatkan guru untuk menggunakan semua fasilitas secara efektif
untuk keperluan belajar mengajar. Melaksanakan ekstrakurikuler wajib yang telah
ditetapkan dalam kurikulum 2013, selain itu di MAN 1 Banjarmasin juga
menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lain yang menyesuaikan dengan
bakat, minat, dan kemampuannya, serta kegiatan-kegiatan lain yang telah
ditetapkan secara bersama dalam kalender akademik MAN 1 Banjarmasin oleh
kepala madrasah, guru dan staf.
3) Pembinaan sistem pembelajaran
Berdasarkan hasil penyajian data, kepala madrasah dalam melakukan
pembinaan sistem pembelajaran terutama pada pelaksanaan kurikulum 2013
adalah berkoordinasi dengan para guru dalam pembelajaran, mengadakan rapat
rutin setiap bulan, sekaligus memberikan motivasi dan arahan kepada para guru.
Pembinaan sistem pembelajaran oleh kepala madrasah bertujuan
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan yang dicapai para siswa.
Prosedur yang ditempuh adalah mencari dan mengembangkan model sistem
pembelajaran yang lebih produktif, efektif dan efisien dalam mengoptimalkan
proses belajar siswa.28
Dapat dianalisis dari penyajian data dan teori yang telah dipaparkan bahwa
kepala madrasah telah melakukan pembinaan terhadap sistem pembelajaran
28
Ibid., h. 123.
89
terkait penerapan kurikululm 2013 dengan melakukan beberapa usaha yaitu,
melakukan koordinasi dengan para guru dengan mengadakan rapat rutin satu
bulan sekali serta memberikan perhatian dan dukungan berupa motivasi dan
arahan kepada para guru.
4) Pembinaan lingkungan
Berdasarkan penyajian data, kepala madrasah dalam melakukan pembinaan
lingkungan sehingga dapat memberikan suasana belajar yang kondusif dengan
mengajak seluruh pihak baik guru, karyawan, dan sivitas lainnya. Dengan
mentataati tata tertib madrasah dan kepala madrasah berharap para guru, staf TU,
dan karyawan lainnya bisa dijadikan teladan untuk penegakan tata tertib dan
disiplin. Kemudian menumbuhkan pendidikan karakter dan menggalakkan literasi
seperti yang diamantkan dalam kurikulum 2013 yaitu, Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) yaitu budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran
sepanjang hayat.
Pembinaan lingkungan pendidikan bertujuan mengatur dan mengkondisi
lingkungan madrasah agar dapat memberikan suasana belajar yang kondusif
menyenangkan, aman, tertib, bersih, rapi, estetis, dan mendukung kekayaan
sumber belajar. Penataan ruangan dan kebersihannya, penataan halaman dan
penghijauannya kebun madrasah (kalau ada) dilengkapi dengan berbagai tanaman
sebagai sumber belajar siswa, pagar madrasah dan keamanannya merupakan
bagian penting dari pembinaan lingkungan madrasah. Pengaturan, pemeliharaan
dan penjagaan, lingkungan madrasah harus menjadi tugas semua staf di madrasah
dan siswa. Bahkan siswa harus banyak dilibatkan bukan untuk semata-mata untuk
90
kepentingan lingkungan madrasah namun yang lebih utama lagi adalah memupuk
kesadaran, tanggung jawab dan partisipasi dalam memelihara keserasian dan etika
lingkungan.29
Dari penyajian data dan teori di atas dapat dianalisis bahwa, dalam
pembinaan lingkungan Kepala MAN 1 Banjarmasin bekerjasama dengan seluruh
warga sekolah, membuat tata tertib untuk keteraturan dan keamanan madrasah
serta menumbuhkan karakter peserta didik dengan penanaman nilai-nilai:
a) Aqidah Islam, Akhlaqul Karimah, dan Nilai Ilmiah.
b) Kekeluargaan dan Kebersamaan.
c) Mandiri, hemat dan bertanggung jawab.
Kemudian mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang terdapat
di dalam kurikulum 2013. Dengan memfasilitasi perpustakaan madrasah dengan
menyediakan buku-buku baik fiksi maupun non-fiksi.
2. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Kepala
Madrasah
Adapun analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan Kepala MAN 1 Banjarmasin yang meliputi keahlian dan
pengetahuan, sifat-sifat kepribadian pemimpin dan sifat-sifat kepribadian pengikut
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
29
Ibid., h. 124-125.
91
a. Keahlian dan pengetahuan
Berdasarkan penyajian data, Kepala MAN 1 Banjarmasin berlatar belakang
sarjana pendidikan di IAIN Antasari Banjarmasin, memiliki pengalaman
memimpin di tiga Madrasah Aliyah yang berbeda dan daerah yang berbeda pula
yaitu, Barabai, Marabahan, dan Banjarmasin. Selain itu, kepala madrasah di dalam
menghadapi perubahan kurikulum 2013 terus mengembangkan diri dengan cara
mengikuti workshop dan seminar.
Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah latar belakang
pendidikan yang dimilikinya, sesuai tidak latar belakang pendidikan itu dengan
tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabnya, pengalaman kerja
sebagai pemimpin, apakah pengalaman yang telah dilakukannya mendorong dia
untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapannya dan ketarampilan dalam
memimpin.30
Dari penyajian data dan teori di atas dapat dianalisis bahwa dengan latar
belakang pendidikan tersebut maka Kepala MAN 1 Banjarmasin sudah memenuhi
standar menjadi kepala madrasah dengan memiliki kualifikasi akademik sarjana
(S1). Kepala MAN 1 Banjarmasin tercatat sudah tiga kali menjadi pemimpin di
tiga madrasah yang berbeda. Pengalaman ini tentu menjadi modal beliau dalam
menjalankan tugas sebagai Kepala di MAN 1 Banjarmasin. Kemudian beliau terus
mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan workshop dan seminar.
30
M. Sobry Sutikno, Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga
Pendidikan Yang Unggul (Tinjauan Umum Dan Islami) (Lombok: Holistica, 2012), h. 119.
92
b. Sifat-sifat kepribadian pemimpin
Berdasarkan penyajian data, Kepala MAN 1 Banjarmasin dalam
melakukan hubungan terhadap para guru, staf TU dan karyawan lainnya dengan
melihat situasi dan kondisi sehingga ada waktunya serius dan ada waktunya
bercanda. Kemudian penilaian para guru terhadap kepala madrasah yang pertama
beliau menjaga dan melindungi terhadap bawahan, kekurangannya tidak
memberikan teladan kepada bawahannya.
Kita mengetahui bahwa secara psikologis manusia itu berbeda-beda sifat,
watak, dan kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada
pula yang lemah dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak
dan kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing pemimpin, meskipun beberapa
orang pemimpin memiliki latar pendidikan yang sama dan diserahi tugas
pemimpin dalam lembaga yang sejenis, karena perbedaan kepribadiannya akan
menimbulkan perilaku dan sikap yang berbeda pula dalam menjalankan
kepemimpinannya.31
Dari penyajian data dan teori dapat dianalisis bahwa kepala madrasah
memiliki sifat-sifat kepribadian, antara lain: mengayomi, ramah, dan dalam
beberapa hal kurang memberikan sikap teladan.
c. Sifat-sifat kepribadian pengikut
Berdasarkan penyajian data, Mayoritas guru merasakan perbedaan dan
selalu membandingkan dengan kepemimpinan kepala madrasah yang sebelumnya
dan beberapa guru menginginkan kepala madrasah itu lebih baik laki-laki
31
Ibid.,
93
daripada perempuan. Selain itu kemajuan madrasah dirasa mengalami penurunan
di bandingkan kepemimpinan yang sebelumnya.
Tentang sifat-sifat pengikut, yaitu mengapa dan bagaimana anggota
kelompok menerima dan mau menjalankan perintah atau tugas-tugas yang
diberikan oleh pemimpin.32
Dari penyajian data dan teori di atas dapat dianalisis bahwa sifat-sifat yang
muncul dari para guru pada kepemimpinan kepala madrasah adalah rata-rata guru
membandingkan dengan kepemimpinan kepala madrasah yang terdahulu,
beberapa orang guru menginginkan kepala madrasah laki-laki, serta para guru
merasakan ada kemunduran di MAN 1 Banjarmasin semenjak kepala madrasah
sekarang menggantikan kepemimpinan.
32
Ibid., h. 120.