bab iv hasil penelitian dan pembahasan a....

26
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMA Kristen Purwodadi merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Jln. Kapten P.A. Tendean No. 15 Purwodadi, yang dikepalai oleh Drs. Dodik Jarmanto. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian dari kelompok eksperimen mengenai konsentrasi belajar sebelum mendapat layanan bimbingan dapat dijelaskan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen Kategori Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Frekuensi Prosentase (%) Frekuensi Prosentase (%) Sangat rendah 5 33,33 5 35,71 Rendah 6 40 5 35,71 Sedang 3 20 4 28,58 Total 14 100 14 100 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok eksperimen diberi layanan bimbingan kelompok konsentrasi belajar terdapat

Upload: duongdang

Post on 09-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

SMA Kristen Purwodadi merupakan tempat yang dipilih penulis untuk

melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Jln. Kapten P.A. Tendean No. 15

Purwodadi, yang dikepalai oleh Drs. Dodik Jarmanto.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dari kelompok eksperimen mengenai konsentrasi

belajar sebelum mendapat layanan bimbingan dapat dijelaskan pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

Kategori

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

Sangat rendah 5 33,33 5 35,71

Rendah 6 40 5 35,71

Sedang 3 20 4 28,58

Total 14 100 14 100

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok

eksperimen diberi layanan bimbingan kelompok konsentrasi belajar terdapat

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

27

5 (33,33%) siswa pada kategori sangat rendah, 6 (40%) siswa pada kategori

rendah, 3 (20%) pada kategori sedang, serta.

Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 18 dan skor terendah

1 dengan rata – rata 7,53. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 5

(35,71%) pada kategori sangat rendah dan rendah serta 4 (28,58%) siswa

berada pada kategori sedang.

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Tes Awal (pre - test)

Pre-test dilaksanakan pada tanggal 26 September 2011 dengan

menyebar skala konsentrasi belajar siswa yang terdiri dari 20 item

pernyataan. Instrument ini dibagikan kepada 28 siswa dan selanjutnya dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu 14 siswa sebagai kelompok ekperimen dan 14

siswa sebagai kelompok kontrol. Dari hasil pre test diperoleh p = 0, 564 ≥

0,050 dan rata – rata kelompok eksperimen sebesar 6,7857 sedang rata – rata

kelompok kontrol sebesar 7,4667 Kemudian kelompok eksperimen akan

diberi layanan bimbingan kelompok.

2. Perlakuan (treatment)

Treatment diberikan dengan memberi layanan secara berkelanjutan

menggunakan bimbingan kelompok sesuai dengan jadwal yang disepakati

penulis dengan siswa yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat. Kegiatan

eksperimen dilaksanakan 8 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 21 November

2011 sampai tanggal 9 Desember 2011. Layanan ini dikatakan berhasil

apabila siswa menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan dan siswa dapat

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

28

meningkatkan konsentrasi belajar. Adapun sesi eksperimen melalui

bimbingan kelompok sebagai berikut :

Tabel4.2

Tabel Kisi-Kisi Skala Meningkatkan Kosentrasi Belajar

Konsep Sub konsep Indikator empirik butir soal nomor

belajarsuatu kondisi

tertentu yang dialami

oleh seorang siswa

dan menghambat

kelancaran proses

belajarnya. Kondisi

tertentu itu dapat

berkenaan dengan

keadaan dirinya

yaitu berupa

kelemahan-

kelemahan yang

dimiliki oleh siswa

dan juga dapat

berkenaan dengan

lingkungan yang

a. karakter

siswa

b. reward dan

punisment

dalam

belajar

1. Susah sekali membuat saya berkonsentrasi belajar pada tugas-tugas sekolah

2. Saya sering bosan atau jenuh pada saat belajar

3. Saya sering melamun ketika belajar

4. Saya sering mengalami kesulitan untuk memusatkan pikiran ketika belajar

5. Orang lain nampak mudah melakukan sesuatu dibandingkan saya

6. Saya sulit menetapkan pikiran 1. merasa tertekan bila tidak bisa

mengikuti pelajar di kelas dengan baik

2. saya berusaha untuk mempelajari terlebih dahulumateri yang akan ngikuti pelajaran di kelas agar dapat mengikuti pelajaran tersebut dengan baik

3. sering kuatir akan hal – hal buruk akan menimpa saya

4. saya sering cemas atau tidak tenang ketika duduk

5. saya belajar setiap malam tidak hanya pada saat ulangan saja

6. saya tidak bisa belajar bila suasananya ramaidan bising

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

29

tidak

menguntungkan bagi

dirinya

c. mengubah kebiasaan belajar

7. saya merasa gelisa bila nilai ualangan saya jelek

8. saya harus belajar dalam keadaan tenang tanpa ada permasalahan yang sedang saya hadapi supaya saya dapat belajar dengan baik

1 saya sering melamun ketika saat belajar

2 saya sering susah beristirahat 3 saya sering gugup 4 bila ada masalah saya tidak bisa

belajar denga baik 5 merasa cemas bila orang tua saya

marah karena prestasi belajar saya menurun

6 saya sering cemas atau tidak tenang ketika duduk

a. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 21 November 2011

Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah siswa mampu

memahami cara – cara meningkatkan konsentrasi belajar, melatih cara

meningkatkan konsentrasi belajar, serta mengatasi masalah konsentrasi

belajar. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat

langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

30

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 21 November 2011

bertempat di ruang kelas XI IPS 3 setelah pulang sekolah.

Penulis mengadakan rapport serta melakukan attending

kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok sehingga

mereka siap mengikuti bimbingan kelompok. Penulis kemudian

menjelaskan pengertian, tujuan, asas serta mekanisme pelaksanaan

bimbingan kelompok. Untuk mencairkan suasana penulis

mengadakan ice breaking sebelum memasuki kegiatan inti. Siswa

yang awalnya tidak bersemangat mengikuti kegiatan ini menjadi

mulai tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan inti, penulis

menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian

informasi mengenai konsentrasi belajar serta diskusi bersama –

sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada siswa.

Kemudian siswa mulai mendengarkan penjelasan dari penulis

kemudian penulis mencoba memancing siswa agar mau bertanya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

31

Pada proses diskusi masih sedikit pasif karena hanya 3 siswa yang

mau bertanya sedangkan siswa lain masih diam dan kurang antusias.

Kemungkinan siswa masih asing dengan kegiatan bimbingan

kelompok dan belum terlalu terbuka kepada penulis.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

pertama. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Dari hasil observasi, penulis menyimpulkan bahwa siswa –

siswa masih merasa asing dan belum nyaman mengikuti kegiatan.

Pada proses diskusi awal hanya 3 siswa yang berani bertanya

sedangkan siswa lain cenderung diam dan berbicara sendiri dengan

siswa lain. Hal ini disebabkan karena siswa belum terlalu mengenal

penulis sebagai pemberi layanan serta siswa belum pernah mengikuti

layanan bimbingan kelompok.

Sedangkan dari hasil laiseg yang telah diisi oleh siswa

diperoleh hasil siswa memahami topik yang telah dibahas pada

pertemuan pertama serta siswa mampu mendapatkan hal – hal yang

baru dari hasil layanan bimbingan kelompok seperti senang

mengikuti kegiatan yang baru, dan mendapatkan materi yang tidak

didapatkan saat jam BK. Dari layanan ini, siswa merasa memperoleh

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

32

keuntungan seperti mengetahui cara meningkatkan konsentrasi

belajar sehingga mampu mengikuti pelajaran dengan baik.

b. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2011

Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah siswa mampu memahami

cara –cara memusatkan pikiran, melatih cara memusatkan pikiran, serta

mengatasi masalah dalam memusatkan pikiran. Dalam melaksanakan

layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan

penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, serta lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan permainan agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan kedua yaitu mendiskusikan materi mengenai cara – cara

memusatkan pikiran dalam belajar. Siswa diminta menceritakan

permasalahannya yang berhubungan dengan permasalahan

pemusatan pikiran atau kesulitan berkonsentrasi dalam belajar. Siswa

diminta bercerita masalahnya satu per satu. Kemudian setiap siswa

diberikan kertas kosong dan diminta menuliskan apa yang

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

33

menyebabkan susah konsentrasi dan diminta menyebutkan cara –

cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah konsentrasi. Tiap

siswa berdiskusi mengenai kelebihan dan kelemahan cara yang akan

diambil untuk mengatasi masalah konsentrasi belajar.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

kedua. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar

penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung.

Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai terbuka dan

antusias dengan kegiatan bimbingan kelompok. Siswa sudah berani

bertanya dan berpendapat dalam proses diskusi bahkan ada beberapa

perdebatan mengenai pendapat satu sama lainnya.

Hasil laiseg yang telah diisi oleh siswa diperoleh hasil siswa

memahami topik yang telah dibahas pada pertemuan kedua yaitu

mengenai cara –cara memusatkan pikiran serta siswa mampu

mendapatkan hal – hal yang baru dari hasil layanan bimbingan

kelompok seperti mendapatkan materi yang tidak didapatkan saat jam

BK serta memperoleh tips cara untuk memusatkan pikiran. Selain iu

siswa dapat belajar memberanikan diri untuk berpendapat di depan

orang lain sehingga mampu menambah rasa percaya diri siswa. Dari

layanan ini, siswa merasa memperoleh keuntungan seperti

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

34

mengetahui cara untuk memusatkan pikiran dalam belajar sehingga

mampu mengikuti pelajaran dengan lebih berkonsentrasi.

c. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 25 November 2011

Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah siswa mampu memahami

cara meningkatkan motivasi, menerapkan cara tersebut serta mampu

meningkatkan motivasi belajarnya. Dalam melaksanakan layanan

bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis

yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan selingan agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Awalnya penulis memberikan informasi mengenai bagaimana

cara meningkatkan motivasi belajar. Kemudian siswa mengadakan

diskusi mengenai motivasi belajar dan masalah yang terkait denga

motivasi belajarnya. Para siswa saling memberikan masukan agar

dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar. Proses diskusi

berjalan aktif dan lancer banyak ide mengenai pemecahan masalah

untuk meningkatkan motivasi yang dilontarkan para siswa. Ada yang

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

35

berani mengutarakan masalahnya mengenai masalah kurangnya

motivasi belajar dan teman lain memberikan saran –saran. Saat

proses diskusi, penulis hanya sebagai fasilitator. Kegiatan yang

dilakukan berikutnya adalah permainan origami yang bertujuan

untuk meningkatkan rasa motivasi siswa terhadap suatu hal. Pada

waktu proses permainan berlangsung, siswa sangat antusias

melakukan permainan. Siswa saling berlomba untuk menjadi

pemenang. Setelah waktu habis, penulis mengumumkan kelompok

yang menang dan kalah. Siswa yang menang berhak memberikan

hukuman kepada kelompok yang kalah.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

ketiga. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar

penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung.

Proses kegiatan layanan bimbingan kelompok pada tahap

ketiga berjalan lancar dan aktif. Siswa antusias mengikuti diskusi

dan permainan kelompok. Siswa banyak yang mengutarakan

pendapatnya saat diskusi serta berani menceritakan permasalahannya

mengenai motivasi belajar. Siswa masih banyak terkendala dengan

motivasi dalam belajar. Banyak siswa masih mempunyai motivasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

36

belajar rendah. Kemudian siswa diajak untuk melakukan permainan

motivasi dan siswa sangat antusias melakukan permainan tersebut.

Setelah melihat hasil laiseg yang diisi siswa, penulis

menyimpulkan bahwa siswa sangat senang dengan kegiatan

bimbingan ini. Siswa sanagt senang melakukan permainan motivasi

yang baru bagi siswa. Siswa menjadi paham bahwa motivasi itu

penting dalam belajar sehingga siswa akan melakukan cara – cara

untuk meningkatkan motivasinya. Siswa sangat senang apabila

bimbingan kelompok penuh dengan permainan yang menyenangkan.

d. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Senin, 28 November 2011

Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah siswa mampu

memahami cara – cara mengatasi rasa kuatir, mampu menerapkan cara

mengatasi rasa kuatir, serta mampu menggunakan cara –cara mengatasi

rasa kuatir. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat

langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

37

Penulis awalnya memberikan informasi terlebih dahulu

mengenai pengertian rasa kuatir dalam belajar. Siswa mengikuti

kegiatan dengan cukup antusias. Kemudian siswa diminta

menuliskan permasalahannya yang berhubungan dengan rasa kuatir

pada saat proses belajar baik di sekolah maupun di rumah. Siswa

diminta menuliskan apa yang menjadi penyebab rasa kuatir tersebut

serta tindakan yang sudah dilakukan untuk mengurangi rasa kuatir

tersebut. Setelah selesai tiap siswa menceritakan pengalamannya

tersebut dan siswa lain memberikan pendapat mengenai kelemahan

dan kelebihan cara yang dipakai untuk mengurangi rasa kuatir dalam

belajar. Semua siswa mendiskusikan kegiatan tersebut kemudian tiap

siswa memilih jalan keluar yang akan dilakukan agar dapat

mengurangi rasa kuatir dalam belajar baik di sekolah maupun di

rumah.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

keempat. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Pada proses diskusi terlihat beberapa siswa masih antusias

memberikan pendapat maupun saran kepada siswa lain. Tetapi sekitar

3 siswa cenderung pasif dan banyak diam. Siswa tersebut akan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

38

memberikan pendapat apabila diminta oleh penulis. Tetapi secara

keseluruhan, kegiatan berjalan lancar dan semua siswa mengutarakan

masalahnya dengan cukup jelas sehingga teman lain dapat

memberikan saran dan pendapatnya.

e. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Rabu, 30 November 2011

Tujuan dari pertemuan kelima ini adalah siswa mampu memahami

cara – cara mengatasi rasa tertekan, menerapkan cara tersebut serta

mampu menggunakan cara – cara mengatasi perasaan tertekan. Dalam

melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah

yang digunakan penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan selingan agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Memasuki tahap inti, Penulis memberikan informasi mengenai

pengertian rasa tertekan dalam belajar, serta cara – cara mengurangi

perasaan tertekan dalam belajar. Siswa kemudian diberikan kertas

kosong. Siswa diminta membagi kertas tersebut menjadi dua bagian

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

39

dengan menggaris tepat di tengah kertas. Pada bagian kiri siswa

menuliskan kelebihan langkah – langkah yang pernah dilakukan

untuk mengurangi perasaan tertekan. Pada bagian kanan siswa

diminta menuliskan kelebihan cara – cara yang telah dilakukan serta

menuliskan cara – cara yang baru yang akan diambil untuk

mengurangi perasaan tertekan dalam belajar. Setelah siswa selesai

mengerjakan maka hasil jawaban tersebut didiskusikan bersama.

Siswa sangat antusias pada kegiatan dengan topik perasaan tertekan

dalam pelajaran karena siswa sering mengalami hal tersebut. Banyak

siswa yang mengutarakan permasalahannya, berpendapat dan

bertanya baik kepada siswa lain maupun kepada penulis. Pada akhir

kegiatan siswa diminta memilih langkah mana yang akan diambil

dan akan dilakukan dikemudian hari untuk mengurangi perasaan

tertekan.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

kelima. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Dari hasil kegiatan tersebut diketahui bahwa siswa sering

mengalami perasaan tertekan terutama pada saat ulangan atau tes

mata peajaran tertentu seperti matematika, ekonomi, akuntansi, dan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

40

seagainya. Siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.

Ada perasaan grogi dan takut pada matapelajaran tertentu dan

membuat siswa sering ceroboh dan tidak teliti dalam mengerjakan

soal dan tidak konsentrasi dalam pelajarannya. Kegiatan bimbingan

kelompok ini cukup membantu siswa mencari jalan keluar yang tepat

untuk mengatasi perasaan tertekan itu. Tetapi secara keseluruhan

kegiatan bimbingan kelompok ini berjalan lancar dan aktif dalam

prosesnya.

f. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desember 2011

Tujuan dari pertemuan keenam ini adalah siswa mampu memahami

cara – cara mengatasi gangguan pemikiran, menerapkan cara – cara

mengatasi gangguan pemikiran, serta dapat mengatasi gangguan

pemikiran. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat

langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan permainan agar siswa lebih bersemangat.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

41

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis awalnya memberikan informasi mengenai pengertian

gangguan pemikiran dalam belajar serta cara mengatasi gangguan

pemikiran yang biasa muncul dalam proses belajar. Kemudian siswa

dibagikan studi kasus mengenai suatu permasalahan gangguan

pemikiran dalam belajar. Siswa diminta mengidentifikasi permasalan

tersebut, apa yang menjadi permasalahannya, memberikan saran

mengenai cara – cara untuk mengatasi gangguan pemikiran dalam

belajar. Siswa juga diminta menuliskan kelemahan dan kelebihan

langkah – langkah tersebut. Setelah siswa menjawab pertanyaan

yang ada di studi kasus tersebut, siswa mengadakan brainstorming.

Pada proses brainstorming, siswa cukup aktif dalam memberikan

saran dan pendapat terhadap hasil identfikasi siswa lain. Dalam

kegiatan brainstorming siswa tidak boleh menyangkal dan

memberikan komentar negatif terhadap pendapat siswa lainnya.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

keenam. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Dari hasil evaluasi yang diadakan, penulis menyimpulkan

siswa sudah aktif dalam menyampaikan pendapat dan dalam

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

42

menceritakan permasalahannya. Siswa juga telah memahami

mengenai topik yang dibahas pada pertemuan keenam yaitu

mengenai cara – cara mengatasi gangguan pemikiran. Siswa

mengutarakan akan menghilangkan gangguan – gangguan pemikiran

dalam belajar sehingga tidak lagi mengganggu konsentrasi dalam

belajar. Siswa merasa ada keuntungan setelah mengikuti layanan ini

yaitu siswa menjadi pahami bagaimana cara mengatasi gangguan

pemikiran tersebut.

g. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Senin, 5 Desember 2011

Tujuan dari pertemuan ketujuh ini adalah siswa mampu memahami

cara – cara mengatasi gangguan kepanikan, menerapkan cara – cara

mengatasi gangguan kepanikan, serta dapat mengatasi gangguan

kepanikan. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat

langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

43

Memasuki tahap inti, Penulis memberikan informasi mengenai

pengertian gangguan kepanikan dalam belajar, serta cara – cara

mengurangi gangguan kepanikan dalam belajar. Siswa kemudian

diberikan kertas kosong. Siswa diminta membagi kertas tersebut

menjadi dua bagian dengan menggaris tepat di tengah kertas. Pada

bagian kiri siswa menuliskan kelebihan langkah – langkah yang

pernah dilakukan untuk mengurangi gangguan kepanikan. Pada

bagian kanan siswa diminta menuliskan kelebihan cara – cara yang

telah dilakukan serta menuliskan cara – cara yang baru yang akan

diambil untuk mengurangi gangguan kepanikan dalam belajar.

Setelah siswa selesai mengerjakan maka hasil jawaban tersebut

didiskusikan bersama. Siswa sangat antusias pada kegiatan dengan

topik gangguan dalam pelajaran karena siswa sering mengalami hal

tersebut. Banyak siswa yang mengutarakan permasalahannya,

berpendapat dan bertanya baik kepada siswa lain maupun kepada

penulis. Pada akhir kegiatan siswa diminta memilih langkah mana

yang akan diambil dan akan dilakukan dikemudian hari untuk

mengurangi gangguan kepanikan.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

ketujuh. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

44

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Dari hasil kegiatan tersebut diketahui bahwa 13 siswa sering

mengalami gangguan kepanikan terutama pada saat ulangan atau tes

mata peajaran tertentu seperti matematika, ekonomi, akuntansi, dan

seagainya. Siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.

Ada perasaan grogi dan takut pada matapelajaran tertentu dan

membuat siswa sering ceroboh dan tidak teliti dalam mengerjakan

soal dan tidak konsentrasi dalam pelajarannya. Kegiatan bimbingan

kelompok ini cukup membantu siswa mencari jalan keluar yang tepat

untuk mengatasi gangguan kepanikan itu. Tetapi secara keseluruhan

kegiatan bimbingan kelompok ini berjalan lancar dan aktif dalam

prosesnya.

h. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Desember 2011

Tujuan dari pertemuan kedelapan ini adalah siswa mampu

memahami cara –cara meningkatkan kesiapan belajar, menerapkan cara –

cara meningkatkan kesiapan belajar, serta dapat mengatasi masalah

meningkatkan kesiapan belajar. Dalam melaksanakan layanan bimbingan

kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu :

1) Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan

Kelompok, materi, dan lembar penilaian yang akan digunakan.

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

45

untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan

ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa

melakukan permainan agar siswa lebih bersemangat.

2) Tahap pelaksanaan kegiatan

Penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan kedelapan yaitu mendiskusikan materi mengenai cara –

cara meningkatkan kesiapan belajar. Siswa diminta menceritakan

permasalahannya yang berhubungan dengan permasalahan kesiapan

dalam belajar atau kesulitan melakukan persiapan dalam belajar.

Siswa diminta bercerita masalahnya satu per satu. Kemudian setiap

siswa diberikan kertas kosong dan diminta menuliskan apa yang

menyebabkan masalah tersebut muncul dan diminta menyebutkan

cara – cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesiapan

dalam belajar. Tiap siswa berdiskusi mengenai kelebihan dan

kelemahan cara yang akan diambil untuk mengatasi masalah

kesiapan dalam belajar.

3) Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu

dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok pada pertemuan

kedelapan. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan

lembar penilaian segera (laiseg) yang harus diisi siswa setelah

kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

46

Pada proses diskusi terlihat 9 siswa masih antusias

memberikan pendapat maupun saran kepada siswa lain. Tetapi sekitar

2 siswa cenderung pasif dan banyak diam. Siswa tersebut akan

memberikan pendapat apabila diminta oleh penulis. Tetapi secara

keseluruhan, kegiatan berjalan lancar dan semua siswa mengutarakan

masalahnya dengan cukup jelas sehingga teman lain dapat

memberikan saran dan pendapatnya.

3.

4. Tes Akhir (post test)

Post test dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2011 kepada 29 siswa

kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. Pada kegiatan ini, penulis

membagikan skala konsentrasi belajar yang berjumlah 20 item. Penulis

kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi siswa kemudian diolah

menggunakan teknik analisis Mann Whitney.

4. Hasil Kondisi Setelah Melakukan Layanan

10 siswa sudah memahami topik –topik yang disampaikan. Selain itu

siswa memperoleh pemahaman bahwa dalam meningkatkan konsentrasi

belajar ada banyak aspek yang harus dibenahi juga. Siswa juga telah

mendapatkan cara – cara dalam mengatasi konsentrasi belajar yang

berhubungan dengan kesiapan dalam belajar. Siswa sangat senang telah

mendapatkan suatu layanan yang berguna untuk mendukung prestasi

akademiknya. Siswa menyarankan apabila sekolah sebaiknya mengadakan

rutin kegiatan bimbingan seperti ini.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

47

5. Analisis Data

Setelah memberikan post test, penulis kemudian mengolah instrumen

tersebut dan memperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perbandingan hasil post test antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen

Kategori

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Frekuensi Prosentase

(%)

Frekuensi Prosentase

(%)

Sangat rendah 4 28,57 1 6,67

Rendah 8 57,15 5 33,33

Sedang 2 14,28 4 26,67

Tinggi 5 33,33

Total 14 100 14 100

Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok kemudian diadakan post

test yang hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat

1(6,67%) siswa beradakan pada kategori sangat rendah, 5 (33,33%) pada

kategori rendah, 4 (26,67%) siswa berada pada kategori sedang serta 5

(33,33%) siswa berada kategori tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol

terdapat 4 (28,57%) siswa berada pada kategori sangat rendah, 8 (57,17%)

siswa pada kategori rendah, serta 2 (14,28%) siswa pada kategori sedang.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

48

Setelah seluruh data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan

data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U- test) dengan

bantuan program SPSS for window release 17.0. Dari hasil pengolahan data

tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4 Uji Mann Whitney (U – test) post test kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen

Ranks

Klmpk N Mean Rank Sum of Ranks knsntrsi eksperimen 14 17,89 250,50

kontrol 14 11,11 155,50 Total 28

Test Statistics(b) knsntrsi Mann-Whitney U 50,500 Wilcoxon W 155,500 Z -2,189 Asymp. Sig. (2-

tailed) ,029

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

,027(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: klmpk

Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil post test antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan teknik Mann Whitney

nampak bahwa p = 0,029 < 0,050 dengan mean rank post test kelompok

eksperimen sebesar 17,89 dan kelompok kontrol sebesar 11,11. Selisih mean

rank post test antara kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 6,78, sehingga

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

49

ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dalam hal peningkatan konsentrasi belajar siswa setelah diberi

layanan bimbingan kelompok.

C. Uji Hipotesis

Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol nampak p = 0,029 ≥ 0,050 yang menunjukkan ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dalam konsentrasi belajar siswa setelah diberi layanan bimbingan

kelompok. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa ada peningkatan

konsentrasi belajar yang ditunjukkan dari mean rank pre test kelompok

eksperimen sebesar 13,68 sedangkan mean rank kelompok post test sebesar

17,89 dengan kenaikan sebesar 4,21.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa ”Layanan

bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan konsentrasi belajar pada

siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012”

dinyatakan diterima.

D. Pembahasan

Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa bimbingan kelompok efektif

untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa secara signifikan ditunjukkan

dengan p = 0,029 ≤ 0, 050 dan mean rank pre test kelompok eksperimen

sebesar 13,68 sedangkan mean rank kelompok post test sebesar 17,89 dengan

kenaikan sebesar 4,21.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

50

Bimbingan kelompok konsentrasi belajar diadakan selama 8 kali

pertemuan. Bimbingan kelompok yang digunakan dengan proses kreatif serta

mengajarkan kepada siswa cara memecahkan masalah secara sistematis.

Bimbingan kelompok ini dapat membantu untuk memecahkan masalah karier,

pribadi, social, dan belajar. Salah satu permasalahan yang dapat diselesaikan

dengan teknik ini adalah konsentrasi belajar siswa.

Konsentrasi belajar siswa merupakan pemusatan pikiran, motivasi

terhadap suatu pelajaran dengan mengesampingkan rasa kuatir, perasaan

tertekan, gangguan pikiran serta gangguan kepanikan agar tidak menghambat

kesiapan belajar siswa. Permasalahan konsentrasi belajar banyak terjadi pada

siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi. Kemudian penulis

menggunakan layanan bimbingan kelompok dalam rencana intervensinya

karena layanan ini dilakukan secara kreatif dan dengan langkah sistematis

sehingga siswa mampu mengidentifikasi masalah yang dialami dan mudah

menentukan langkah –langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah

konsentrasi belajarnya.

Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa bimbingan

kelompok efektif untuk meningatkan konsentrasi belajar siswa. Hal itu di

jelaskan dengan siswa mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan baik,

dan bersedia menerapkan cara – cara meningkatkan kosentrasi belajar yang

telah siswa pahami. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jarwi

(2010) yang menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok efektif secara

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1693/5/T1_132007096_BAB IV.pdf · Tabel 4.1 Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen

51

signifikan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dengan p =

0,007>0,050.

Bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar

siswa disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

penelitian ini. Faktor tersebut adalah yang mempengaruhi antara lain

lingkungan yang mendukung siswa untuk konsentrasi yaitu adanya suatu

kelompok layanan bimbingan konsentrasi belajar. Adanya bimbingan

kelompok tersebut mampu membantu siswa mengatasi masalah konsentrasi

belajar serta melatih perilaku yang baru untuk meningkatkan konsentrasi

belajarnya. Masukan, pendapat, serta saran dari siswa lain kemungkinan

memberikan ide kreatif siswa untuk meningkatkan konsentrasi belajarnya.

Adanya feedback baik dari siswa lain maupun dari penulis membuat siswa

mengetahui apakah langkah yang sudah diambil dalam meningkatkan

konsentrasi belajarnya telah sesuai dan efektif atau belum sehingga siswa

mampu memperbaiki diri untuk meningkatkan konsentrasi belajarnya.