bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 pelaksanaan … · 2018. 10. 29. · kegiatan ini, guru...
TRANSCRIPT
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
4.1.1 Pra Siklus
Dari hasil observasi proses pembelajaran IPS pra siklus yang dilakukan di
kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ditemukan
bahwa proses pembelajaran masih berlangsung secara tradisional. Pada kegiatan
awal, guru memberi salam dan melakukan apersepsi pembelajaran. apersepsi
pembelajaran dilakukan guru dengan cara bertanya kepada siswa terkait materi
yang akan dipelajari. Setelah itu, masuk dalam kegiatan inti yang diawali dengan
penjelasan materi dari guru. Dalam sela-sela penjelasan, guru memberikan
pertanyaan kepada siswa, setelah itu penjelasan dilanjutkan kembali. Setelah
penjelasan guru selesai, guru bertanya pada siswa apakah yang disampaikan guru
sudah jelas. Dalam hal ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jika merasa kesulitan. Jika tidak ada pertanyaan, guru melanjutkan
pembelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa. Siswa diminta untuk
mengerjakan tugas dibuku secara individu. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengerjakan tugas, dan meminta siswa tidak ramai dalam
mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membacakan jawabannya. Kemudian guru memberikan keterangan
jawaban itu sudah benar atau belum. Kegiatan akhir dalam pembelajaran IPS,
guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kesimpulan dari
pembelajaran yang didapat. Kemudian guru memberikan tugas untuk dikerjakan
di Rumah. Setelah itu guru menutup pembelajaran.
Proses pembelajaran IPS yang dilakukan pada pra siklus ini, siswa hanya
terpacu pada buku dan penjelasan guru sebagai sumber belajar sehingga masih
kurang dalam memanfaatkan lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar siswa. Pada saat pembelajaran IPS, siswa juga tidak dibentuk kelompok,
hal tersebut membuat siswa kurang terlatih untuk berdiskusi, belajar sama dengan
35
temannya dan beriteraksi dengan teman sebayanya. Pembelajaran IPS yang
dilakukan juga kurang melatih siswa dalam melakukan penelitian, karena
pembelajaran sering dilakukan di dalam kelas dan terlalu lama mendengarkan
materi yang disampaikan guru serta pemberian tugas berdasarkan buku atau
pertanyaan dari guru. Hal tersebut siswa menjadi kurang terlatih untuk berpikir
secara kritis.
Pembelajaran yang berlangsung secara tradisional dapat membuat siswa
menjadi sulit dalam mamahami materi IPS yang disampaikan. Kesulitan dalam
memahami materi IPS yang dipelajari menyebabkan hasil belajar siswa kurang
mencapai KKM yang ditentukan yaitu sebesar 75. Hal tersebut terlihat dari
ulangan harian mata pelajaran IPS. Dari 23 siswa dalam kelas, yang mencapai
KKM 75 sebanyak 9 siswa (39,13%), dan sisanya, 14 siswa (60,87%) belum
tuntas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Hasil belajar siswa pra siklus
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 9 39,13%
2 Tidak tuntas 14 60,87%
3 Jumlah 23 100%
Nilai rata-rata kelas 70,43
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Sumber: Data primer
Dari tabel 4.1 tentang hasil belajar siswa pra siklus tersebut dapat dilihat
nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 70,43 dengan nilai tertinggi 90 dan
nilai terendah adalah 50. Dari data hasil belajar siswa pra siklus yang diperoleh
maka peneliti mengadakan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, sehingga proses pembelajaran
lebih inovatif dan siswa akan lebih mudah memahami dan terlibat aktif untuk
36
berpikir kritis dalam proses pembelajaran yang akan membuat hasil belajar siswa
lebih meningkat.
4.1.2 Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I akan diuraikan tahapan dalam proses
pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi.
Pada siklus I ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1
kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran).
Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus I yang akan disajikan
dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus I
Pertemuan
Ke-
Hari, Tanggal Jam
Pelajaran
Keterangan
1 Senin, 11
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
2 Selasa, 12
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
3 Rabu, 13
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi
Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran
pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, peneliti membuat rencana
sebagai berikut.
1. Menetapkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan
digunakan untuk pembelajaran pada siklus 1.
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pendekatan
Inkuiri dan model pembelajaran STAD.
3. Membuat kisi-kisi penilaian kognitif dan rubrik psikomotor untuk
penilaian psikomotor.
37
4. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan.
5. Membuat lembar kerja siswa.
6. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan
untuk siklus I.
7. Membuat lembar observasi pembelajaran menggunakan pendekatan
Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa.
b. Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus I dilakukan pada hari senin,
tanggal 11 September 2017. Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini
dilakukan bersamaan dengan observasi oleh guru kelas tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Inkuiri
dan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan 3 kali
pertemuan. Pada pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui
hasil belajar IPS siswa. Dalam setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari kegiatan
awal atau sebagai pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Pertemuan 1 Siklus I
1.1 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan awal yang dilakukan pada pertemuan 1 yaitu pertama-tama
siswa memberikan ucapan salam selamat pagi kepada guru. Begitu juga guru
menjawab ucapan selamat pagi, Kemudian guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah semua selesai berdoa, guru
mengecek kehadiran siswa dengan menyebutkan nama siswa berdasarkan
presensi, setelah selesai, guru masuk ke dalam kegiatan apersepsi. Pada
kegiatan apersepsi ini, siswa diminta berdiri dan diajak untuk bernyanyi lagu
“Naik-naik ke Puncak Gunung”. Pada saat siswa menyanyikan lagu, suara
mereka kurang keras, sehingga sambil siswa bernyanyi guru meminta siswa
supaya bernyanyi dengan suara yang lebih keras supaya terdengar. Setelah
selesai menyanyikan lagu, siswa diminta duduk kembali. Kemudian guru
menanyakan tentang lagu yang dinyanyikan untuk membawa siswa masuk
dalam pembelajaran karakteristik ruang dan sumber daya alam. Setelah
38
kegiatan apersepsi, guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan
dipelajari kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
karakteristik ruang dan sumber daya alam. Saat guru menyampaikan topik dan
tujuan pembelajaran, semua siswa melihat ke depan dan mendengarkan apa
yang disampaikan guru.
1.2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkelompok
beranggota 4 orang. Namun tidak semua anggota kelompok beranggota 4
orang karena jumlah siswa ganjil yaitu 23. Jadi pada saat pembentukan
kelompok guru menyampaikan bahwa ada 3 kelompok yang terdiri dari 5
orang sehingga 2 kelompok beranggota 4 orang, dan 3 kelompok beranggota
5 orang. Pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara siswa memilih
sendiri anggota-anggota kelompoknya. Pada saat pembentukan kelompok,
siswa saling memilih-milih teman untuk dijadikan satu kelompok. Pada
kegiatan ini, guru memberikan batasan waktu 5 menit untuk siswa mencari
anggota kelompoknya. Setelah 5 menit berlalu, guru meminta siswa tenang
dan bertanya apakah sudah selesai mencari anggota kelompoknya dan
bertanya juga siswa yang belum mendapat kelompok. Saat bertanya, ada 2
siswa yang belum mendapat kelompok. Akhirnya guru meminta 1 dari 2
siswa tersebut untuk gabung kekelompok yang masih beranggota 4 orang.
Kemudian guru juga meminta 1 siswa yang masih belum mendapat kelompok
untuk gabung juga ke kelompok yang masih beranggota 4 orang. Setelah
berkelompok, siswa menyimak penjelasan materi tentang karakteristik ruang
dan sumber daya alam. penjelasan materi tersebut hanya sebagai pengantar
pembelajaran SDA. Karena dalam pembelajaran yang dilakukan lebih
berpusat pada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri dalam proses
pembelajaran, sehingga penjelasan materi tidak terlalu lama dilakukan. Guru
hanya menjelaskan karakteristik ruang dan sumber-sumber daya alam yang
ada di sekitar. Saat guru mau memulai menyampaikan materi, ada siswa yang
duduk di bagian belakang masih terlihat kurang siap, siswa tersebut terlihat
39
masih kebingungan mencari halaman buku yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari, untuk menyikapi hal tersebut, guru menyampaikan halaman
buku yang akan dipelajari. Setelah semua siap mendengarkan penjelasan
materi, guru mulai menyampaikan materi dengan memperlihatkan gambar
pegunungan dan pantai, dan bertanya kepada siswa untuk menggali
pengetahuan mereka tentang karakteristik ruang. Setelah guru selesai
menjelaskan materi, siswa dilatih untuk berpikir kritis melalui kegiatan
merumuskan permasalahan berkaitan dengan materi yang dipelajari yaitu
karakteristik ruang dan sumber daya alam. Kegiatan merumuskan masalah ini
dibimbing oleh guru. Jadi guru bertanya kepada siswa apa yang akan
dipelajari berkaitan dengan materi sumber daya alam. Saat kegiatan
merumuskan masalah ini, siswa sambil membaca buku tentang sumber daya
alam supaya tahu apa saja yang akan dipelajari. Guru membantu siswa dalam
merumuskan masalah dengan menuliskan kata tanya apa dan bagaimana
kemudian mengarahkan siswa untuk meneruskan kata tanya tersebut hingga
menjadi suatu permasalahan yang akan dipelajari siswa. Setelah siswa
merumuskan masalah, siswa diminta untuk belajar bersama memecahkan
masalah tersebut. Dalam kegiatan ini, siswa terlihat saling berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat merumuskan
masalah. Pada saat melakukan diskusi, guru melihat beberapa siswa dalam
kelompok ada yang masih diam, sehingga guru bertanya siswa yang
bersangkutan, kenapa diam, apakah masih bingung dan kesulitan. Siswa
tersebut mengatakan kalau masih belum kesulitan. Sehingga guru mengatakan
kepada seluruh siswa supaya, anggota kelompok yang sudah mengerti dapat
menjelaskan kepada teman sekelompoknya yang belum mengerti sehingga
mereka saling membantu satu sama lain untuk memahami materi. Kegiatan
selanjutnya adalah siswa mengajukan hipotesis tentang karakteristik ruang
dan sumber daya alam. Kegiatan ini, siswa menuliskan perkiraan jawaban
berdasarkan pertanyaan dari hasil rumusan masalah. Tahap selanjutnya, siswa
mengumpulkan informasi untuk mencari kebenaran jawaban yang diajukan
melalui kegiatan mengajukan hipotesis. Pengumpulan informasi ini dilakukan
40
siswa dengan membaca buku sebagai sumber belajar, selain itu melakukan
pengamatan di lingkungan sekitar sekolah untuk mencari jawaban-jawaban
dari pertanyaan yang ada. Kemudian siswa menganalisis informasi yang di
dapat, dengan menuliskan jawaban berdasarkan informasi yang diperoleh di
lembar kerja siswa yang telah diberikan guru. Setelah pengumpulan dan
analisis informasi, siswa diminta untuk menyimpulkan dari hasil analisis
tersebut. Pada kegiatan menyimpulkan ini, guru meminta siswa untuk melihat
hipotesis atau jawaban yang ditulis sebelumnya dengan mencocokan jawaban
berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga siswa tahu dugaan jawaban
yang diajukan benar atau salah. Setelah menyimpulkan, setiap kelompok
menyajikan atau mempresentasikan hasil laporan yang telah dibuat. guru
memberikan kesempatan kepada kelompok yang berani maju pertama untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya. Saat guru memberikan kesempatan
tersebut, siswa terlihat antusias untuk maju ke depan, banyak kelompok yang
mengacungkan tangan sehingga guru memilih kelompok yang tercepat dalam
mengacungkan tangan. Presentasi dilakukan secara bergirilan. Kelompok
yang tidak maju, mendengarkan hasil penyajian kelompok yang maju. Pada
kegiatan ini, guru menilai ketrampilan siswa dalam menyajikan laporan
dengan mengisi lembar nilai psikomotor berdasarkan rubrik penilaian
psikomotor yang telah dibuat. Setelah 1 kelompok selesai mempresentasikan
hasil laporannya, guru meminta siswa untuk memberi tanggapan kelompok
yang maju. Dalam kegiatan ini guru membimbing siswa supaya mereka tidak
kesulitan untuk belajar menanggapi kelompok yang maju.
1.3 Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup pembelajaran, siswa melalui bimbingan guru
melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan ini sekaligus
menyimpulkan keseluruhan proses pembelajaran. guru bertanya kepada siswa
apa yang sudah dipelajari pada pertemuan ini dan bagaimana perasaan siswa
ketika mengikuti pembelajaran. Semua siswa menjawab apa yang telah
mereka pelajari dan ketika ditanya bagaimana perasaan mereka ketika
41
mengikuti pembelajaran, siswa mengatakan bahwa mereka senang dalam
mengikuti pembelajaran apalagi ketika diajak pergi ke luar kelas ketika
diminta untuk mengamati, mereka menjadi tidak bosan. Setelah kegiatan
refleksi pembelajaran, guru menyampaikan topik pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya yaitu tentang macam-macam SDA dan
pemanfaatnnya, hal ini supaya siswa tahu topik bahasan pembelajaran
selanjutnya sehingga siswa dapat belajar dulu tentang topik yang dipelajari
pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup dalam pertemuan 1 ini diakhiri
dengan guru meminta salah satu siswa memimpin doa penutup untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pertemuan 1 siklus I , siswa masih belum terbiasa dengan
pembelajaran yang dilakukan, seperti ketika merumuskan masalah banyak
siswa yang masih terlihat bingung. Sehingga perlu bimbingan dari guru yang
mengajar untuk mengarahkan siswa supaya berhasil melakukan tahap
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model
pembelajaran STAD. Berdasarkan catatan observer pada lembar observasi
oleh guru, guru masih kurang menguasai kelas dengan baik, hal ini terlihat
pada saat pembentukan kelompok siswa masih kesulitan untuk mencari
anggota kelompok, selain itu suasana pembelajaran masih terlihat gaduh
karena siswa saling memilih-milih anggota kelompok.
2. Pertemuan 2 Siklus I
Pertemuan 2 pada siklus I dilakukan pada hari selasa, tanggal 12
September 2017. Pada pertemuan 2 siklus I terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2.1 Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, seperti yang dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, siswa mengucapkan selamat siang kepada guru dan guru
merespon ucapan selamat siang dari siswa. setelah itu guru meminta siswa
memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Setelah selesai berdoa, guru
42
mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru menanyakan tentang
pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini
untuk mengetahui daya ingat siswa dan sebagai apersepsi untuk masuk pada
pokok bahasan pertemuan 2. Setelah itu guru menyampaikan topik
pembelajaran yang akan dipelajari kemudian siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru.
2.2 Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru mengingatkan siswa tentang pembentukan
kelompok yang sudah dilakukan pada pertemuan 1. Setelah itu siswa
berkelompok sesuai dengan pembentukan kelompok pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian siswa menyimak penjelasan materi tentang SDA.
Setelah menyimak materi, siswa merumuskan masalah melalui bimbingan
dari guru. Pada saat kegiatan merumuskan masalah ada beberapa siswa yang
masih ingat cara merumuskan masalah namun ada siswa yang lupa
bagaimana merumuskan masalah. Dalam kegiatan ini guru bertanya kepada
siswa yang masih ingat untuk menyampaikan cara merumuskan masalah.
Kegiatan ini melatih siswa untuk aktif menyampaikan pendapatnya dan
membantu siswa yang lupa supaya ingat dan bisa merumuskan masalah
berkaitan dengan macam-macam SDA dan pemanfaatannya. Selanjutnya,
siswa diminta untuk belajar bersama untuk memecahkan masalah yang
muncul. Dalam kegiatan ini siswa belajar bersama untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Mereka berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan berdasarkan rumusan masalah. Pada kegiatan ini pula,
siswa yang sudah mengerti menjelaskan kepada teman sekelompoknya yang
belum mengerti, sehingga mereka saling membantu dalam memahami materi.
Kegiatan selanjutnya yaitu mengajukan hipotesis atau jawaban sementara.
Dalam kegiatan ini siswa bersama dengan teman sekelompoknya mengajukan
hipotesis terkait pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat melakukan kegiatan
merumuskan masalah. Siswa menuliskan di kertas yang diberikan guru
jawaban-jawaban mereka dari hasil diskusi yang telah siswa lakukan. Setelah
43
siswa berdiskusi, memberikan jawaban sementara, siswa diminta guru untuk
mencari sendiri informasi-informasi untuk menguji kebenaran jawaban yang
diajukan. Dalam proses mencari ini, siswa mengumpulkan informasi-
informasi yang diperlukan. Siswa mencari informasi yang ada di buku untuk
mencari jawaban yang tepat. Pencarian informasi yang diperlukan melatih
siswa belajar mandiri dan dapat menemukan sendiri jawaban yang sesuai.
Setelah pengumpulan informasi, siswa menganalisis informasi tersebut. Hal
ini dapat melatih siswa untuk belajar menganalisis informasi. Sehingga
informasi yang ditemukan bukan hanya sekedar didapat tetapi siswa belajar
untuk berpikir kritis dalam menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang ada. Siswa dapat mencari, memilih jawaban-jawaban yang sesuai
berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan. Kegiatan analisis yang
dilakukan siswa dilakukan supaya siswa tidak hanya sekedar pada tahap
mengetahui namun sampai tahap analisis yang memungkinkan siswa untuk
berpikir kritis. Setelah menganalisis, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil
analisis tersebut. Saat kegiatan menarik kesimpulan, peran guru membimbing
siswa dengan cara berkeliling ke setiap kelompok, menanyakan kesulitan
siswa. hal tersebut dilakukan supaya siswa dapat menyimpulkan dari
informasi yang telah diperoleh. Pada saat berkeliling ke kelompok, ada siswa
yang bertanya bagaimana cara menyimpulkan, akhirnya guru menjelaskan
cara menyimpulkan dengan melihat informasi terkait materi yang telah di
dapat dan dicocokkan dengan hipotesis yang mereka ajukan. Setelah menarik
kesimpulan, siswa menyajikan hasil laporan yang telah didiskusikan bersama
kelompok. Seperti yang dilakukan pada pertemuan 1, guru memberi
kesempatan kepada siswa yang berani maju ke depan. Saat diberi kesempatan
yang berani maju, ada 2 kelompok yang mengacungkan tangan, akhirnya
guru menunjuk kelompok yang terlebih dulu mengacungkan tangan. Siswa
yang belum maju menyampaikan hasil pekerjannya, mendengarkan hasil
penyajian laporan kelompok yang maju, dan memberi tanggapan untuk
kelompok yang menyajikan hasil laporannya. Pada saat memberi tanggapan,
banyak siswa yang masih malu untuk menyampaikan pendapatnya. Untuk
44
menyikapi hal tersebut, guru memberikan motivasi dengan mengatakan siapa
yang ingin mendapat nilai yang bagus harus belajar menanggapi teman yang
maju. Kalau merasa sulit, nanti bu guru bantu, yang penting kalian berani
dulu mau menyampaikan. Kalian pasti bisa! Akhirnya ada 1 siswa yang
mengacungkan tangan, dan guru membantu siswa dalam menanggapi
temannya yang maju dengan cara bertanya apakah kelompok sudah jelas
ketika menyampaikan dan bagaimana menurutmu jawaban yang disampaikan
kelompok sudah benar atau belum.
2.3 Kegiatan Penutup
Pada kegiatan akhir, guru memberikan hadiah kepada kelompok yang
mendapat perolehan nilai tertinggi. Perolehan nilai kelompok ini dilihat dari
ketrampilan siswa dalam menjawab soal di lembar kerja siswa yang diberikan
guru dari pertemuan 1 sampai pertemuan yang kedua dan dilihat dari
penyampaikan siswa dalam menyampaikan hasil pekerjaannya. Pada kegiatan
ini pula, guru juga memberikan motivasi kepada kelompok yang lain yang
belum mendapatkan hadiah supaya tetap semangat, selalu berusaha, dan rajin
untuk belajar. Setelah memberikan hadiah, siswa bersama dengan guru
melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah merefleksi
kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes evaluasi. Guru berpesan kedapa siswa untuk
belajar materi yang telah dipelajari pada pertemuan 1 sampai pertemuan 2.
Pembelajaran pertemuan kedua ini diakhiri doa penutup. Guru meminta salah
satu siswa untuk memimpin doa penutup.
Kegiatan pada pertemuan 2 siklus I ini, siswa belum sepenuhnya
memperhatikan proses pembelajaran, ketika proses pembelajaran masih ada
siswa yang ngobrol dengan temannya membahas hal lain yang tidak ada
kaitannya dengan materi yang disampaikan. Berdasarkan catatan observer
pada pertemuan 2, saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, beberapa
siswa masih ada yang ngobrol dengan teman sebangkunya sehingga tidak
mendengarkan secara detail saat tujuan pembelajaran disampaikan guru.
45
3. Pertemuan 3 Siklus I
Pertemuan ketiga pada siklus I dilakukan pada hari Rabu, 13 September
2017. Pada pertemua ketiga ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
3.1 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah siswa menyapa guru serta
berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Setelah itu guru bertanya
kepada siswa apakah ada yang tidak masuk, kemudian guru mengecek
kehadiran siswa dengan memanggil siswa berdasarkan presensi suapay lebih
jelas siapa yang masuk dan tidak. Setelah selesai mengecek kehadiran siswa
ternyata pada pertemuan 3 ini semua siswa masuk. Guru memberikan pujian
dengan mengatakan siswa kelas IV hebat dan semangat untuk belajar,
pertahankan supaya tetap masuk untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru
menanyakan tentang pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya dan menyampaikan bahwa hari ini akan dilakukan tes evaluasi
pembelajaran. Guru bertanya apakah siswa di rumah sudah belajar dan siswa
menjawab pertanyaan dari guru kalau mereka sudah belajar di rumah. Guru
memberikan pujian “bagus jika sudah belajar, jangan malas untuk belajar
supaya ketika mengerjakan tes nanti kalian bisa”. Selanjutnya guru
menyampaikan bahwa guru akan menyampaikan sedikit materi tentang SDA
sebelum siswa mengerjakan tes evaluasi.
3.2 Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi SDA untuk memperdalam
pengetahuan siswa tentang SDA. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan
kembali pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Jika tidak ada
pertanyaan, guru menjelaskan tentang kegiatan evaluasi yang akan dilakukan.
Setelah itu, guru membagikan lembar soal evaluasi kepada siswa dan meminta
siswa untuk tetap tenang dalam mengerjakan soal yang diberikan. Siswa
46
mengerjakan soal tes evaluasi secara individu. Setelah semua siswa selesai
mengerjakan soal tes evaluasi, guru bersama siswa membahas hasil evaluasi,
siswa diminta untuk menukarkan dengan teman sebangkunya untuk
mencocokkan jawaban hasil tes. Tes evaluasi ini digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan melalui
pembelajaran IPS dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.
3.3 Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, yang dilakukan adalah, guru mengucapkan
terima kasih telah mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak lupa
memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam belajar. Pada saat
guru memberi motivasi, siswa mendengarkan yang disampaikan guru.
Selanjutnya, setelah semua selesai dilakukan, kegiatan diakhiri dengan berdoa
untuk menutup pembelajaran. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
penutup.
Kegiatan pada pertemuan ketiga ini, berdasarkan catatan observer, guru
meminta siswa supaya tetap tenang dan tidak ngobrol atau kerjasama ketika
mengerjakan soal.
c. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah semua data terkumpul. Data tersebut
merupakan data dari hasil evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data
dari hasil observasi untuk melihat keberhasilan pembelajaran menggunakan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD siklus I. Dari hasil evaluasi,
menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I dari 23 siswa yang tuntas KKM 75
sebanyak 13 siswa (56,53%), dan sisanya, 10 siswa (43,47%) masih dibawah
KKM yang ditentukan. Berdasarkan persentase siswa yang tuntas KKM 75 belum
mencapai indikator yang diharapkan. Sedangkan untuk data berdasarkan
observasi, peneliti meminta guru kelas sebagai observer untuk menyampaikan
kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran serta saran dari guru kelas dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan dan saran yang
47
diberikan akan digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Berdasarkan catatan observer untuk setiap pertemuan pada siklus I, diperoleh
beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada pada kegiatan pembelajaran siklus
I, antara lain sebagai berikut:
Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu:
1. Penyampaian materi sudah menarik, didukung oleh gambar-gambar yang
membantu siswa menjadi paham.
2. Pembelajaran yang dilakukan melibatkan siswa menjadi aktif.
3. Pembelajaran menjadi bervariasi dengan dibentuknya kelompok.
4. Siswa dapat belajar secara mandiri.
5. Siswa dapat belajar berpikir kritis melalui kegiatan merumuskan masalah,
memberikan jawaban sementara, mencari dan menemukan sendiri
informasi yang didapat serta belajar membuat kesimpulan sendiri.
6. Siswa dapat belajar menanggapi hasil pekerjaan temannya.
Kekurangan yang terdapat pada proses pembe;ajaran siklus I yaitu:
1. Pada saat penyampaian tujuan pembelajaran, guru tidak memantau siswa
supaya siswa benar-benar menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan sehingga ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.
2. Siswa masih terlihat gaduh saat pembentukan kelompok karena memilih-
milih teman.
3. Beberapa siswa sibuk ngobrol dengan teman sebangkunya ketika guru
menyampaikan materi.
4. Kurang memantau apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan
mengajukan hipotesis
5. Kurang memberikan bimbingan secara menyeluruh ketika siswa
menganalisis informasi, sehingga masih ada beberapa kelompok yang
bingung dalam menganalisis informasi.
6. Ketika 1 kelompok mempresentasikan di depan kelas, guru hanya
memperhatikan kelompok yang maju sehingga kurang memantau
48
kelompok yang lain apakah mendengarkan presentasi kelompok atau
sebaliknya.
Solusi dari kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I yaitu:
1. Guru memantau siswa ketika mau menyampaikan tujuan pembelajaran,
memastikan semua siswa mendengarkan, dan menegur siswa yang tidak
memperhatikan.
2. Saat pembentukan kelompok, guru meminta siswa untuk tidak gaduh dan
mengatakan siapapun yang menjadi anggota kelompok kalian itu sama-
sama ingin belajar sehingga siswa diminta untuk tidak terlalu pilih-pilih
teman.
3. Penyampaian materi dilakukan sebelum siswa membentuk kelompok
supaya siswa lebih fokus untuk mendengarkan penjelasan. Jika sudah
membentuk kelompok, siswa jangan diminta untuk duduk bersama
dengan kelompoknya dulu atau memutar kursi untuk bergabung dengan
kelompok, hal ini akan membuat siswa tidak fokus dalam penjelasan
materi yang disampaikan.
4. Guru sebaiknya memantau atau mengecek setiap kelompok supaya semua
siswa terlibat dalam tahap mengajukan hipotesis.
5. Guru lebih menjelaskan kepada setiap kelompok yang mengalami
kesulitan bagaimana cara menganalisis informasi sehingga tidak didapati
siswa yang bingung.
6. Guru memantau kelompok yang lain supaya mendengarkan presentasi
kelompok yang maju dan menegur siswa yang tidak mendengarkan
presentasi.
Berdasarkan hasil refleksi di atas, kelebihan dari pembelajaran yang telah
dilakukan akan dipertahankan untuk pembelajaran siklus II. Sedangkan
kekurangan yang ada dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada kegiatan
pembelajaran siklus II. Saran-saran untuk pembelajaran siklus I akan dilakukan
pada kegiatan pembelajaran siklus II supaya hasil belajar IPS siswa pada siklus II
meningkat dan proses pembelajaran semakin baik dan berhasil.
49
4.1.3 Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan diuraikan tahapan dalam proses
pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi.
Pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan (2 kali pertemuan untuk kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD, dan 1
kali pertemuan yaitu pada pertemuan akhir dilakukan evaluasi pembelajaran).
Berikut merupakan jadwal pelaksanaan penelitian siklus II yang akan disajikan
dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3
Jadwal Pelaksanaan/ Tindakan Siklus II
Pertemuan
Ke-
Hari, Tanggal Jam
Pelajaran
Keterangan
1 Senin, 18
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
2 Selasa, 19
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
3 Rabu, 20
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi
Adapun perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi pembelajaran
pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD pada siklus II, peneliti
membuat rencana sebagai berikut.
1. Menganalisis kekurangan dan saran pada siklus I untuk diperbaiki pada
siklus II.
2. Menetapkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang akan
digunakan untuk siklus II
3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.
4. Membuat kisi-kisi penilaian kognitif dan rubrik psikomotor untuk materi
siklus II
50
5. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan berupa peta untuk
pembelajaran persebaran SDA dan gambar tentang usaha pelestarian SDA.
6. Membuat lembar kerja siswa sesuai materi pembelajaran siklus II.
7. Menyiapkan soal untuk evaluasi berdasarkan materi yang digunakan untuk
siklus II.
8. Membuat lembar observasi pembelajaran siklus II menggunakan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD untuk guru dan siswa.
b. Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan
observasi oleh guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti
dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan 3 kali pertemuan. Pada
pertemuan terakhir dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS
siswa pada siklus II.
1. Pertemuan 1 Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan 1 siklus II ini dilakukan pada hari
senin, tanggal 18 September 2017. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini
sama dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu terdiri dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1.1 Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan ini, yang dilakukan adalah siswa
mengucapkan salam, kemudian setelah ucapan salam, guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran. setelah itu guru
mengecek kehadiran siswa, setelah selesai mengecek kehadiran siswa, siswa
menyimak topik pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang persebaran
SDA. Sebagai kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa apa saja yang
sudah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan
SDA. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran persebaran SDA.
Dalam hal ini untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, guru
51
memantau atau mengecek siswa supaya benar-benar menyimak tujuan
pembelajaran, meminta siswa untuk tidak ramai atau sibuk sendiri supaya
siswa tahu tujuan yang akan dicapai pada pertemuan 1 siklus II ini.
1.2 Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkelompok beranggota
4- 5 orang. Pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara yang berbeda
dengan pembentukan kelompok pada siklus I. Pembentukan kelompok pada
pertemuan 1 siklus II ini dilakukan dengan cara berhitung supaya siswa tidak
terlalu gaduh dan tidak kesulitan mencari anggota kelompoknya, selain itu
supaya tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan
kelompok. Pada kegiatan pembentukan kelompok ini, setelah siswa berhitung,
siswa diminta mengingat-ingat nomor yang mereka sampaikan, dalam hal ini
guru juga meminta siswa menuliskan dikertas berkaitan dengan nomor yang
mereka sampaikan. Pembagian kelompok dengan cara berhitung ini, nantinya
siswa akan duduk berkelompok dengan teman yang sama dengan nomor yang
mereka sampaikan. Siswa yang mengatakan nomor 1 berkelompok dengan
siswa nomor 1, dan seterusnya. Setelah pembentukan kelompok, siswa tidak
langsung diminta untuk duduk bersama dengan anggota kelompok supaya
mereka fokus terlebih dahulu apa yang disampaikan guru. Kegiatan
selanjutnya, guru membagikan lembar kertas yang terdapat peta persebaran
SDA. Siswa melihat peta tersebut sambil mendengarkan penjelasan guru. Jadi
dalam hal ini, guru menyampaikan materi berdasarkan peta persebaran yang
dibagikan kepada siswa. Ketika guru menyampaikan materi, guru memastikan
siswa mendengarkan. Di tengah-tengah guru menyampaikan materi, ada siswa
yang sibuk sendiri, sehingga guru menegur siswa tersebut supaya
mendengarkan penjelasan materi sebentar. Setelah mendengarkan penjelasan
materi, siswa duduk secara berkelompok, merumuskan masalah yang berkaitan
dengan materi yang dipelajari. Pada saat kegiatan merumuskan masalah ini,
guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat apakah siswa sudah bisa
merumuskan masalah sendiri atau justru menemukan kesulitan dalam
52
merumuskan masalah. Saat guru berkeliling ke setiap kelompok untuk melihat
apakah siswa sudah bisa merumuskan masalah sendiri, ternyata siswa sudah
bisa merumuskan masalah terkait materi persebaran SDA secara mandiri.
Selanjutnya siswa belajar bersama untuk memecahkan masalah berdasarkan
rumusan masalah yang dibuat, dan saling membantu dalam memahami materi.
Pada tahap ini, siswa juga sekaligus menuliskan hipotesis atau jawaban
sementara untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat. Penulisan hipotesis
berdasarkan diskusi kelompok. Peran guru dalam kegiatan ini adalah
memantau siswa supaya semua ikut terlibat dalam kegiatan mengajukan
hipotesis. Sehingga semua siswa bekerjasama dengan aktif untuk melakukan
kegiatan kelompok. Dalam melakukan kegiatan ini siswa sudah mulai terbiasa
untuk mengajukan hipotesis. Setelah menuliskan hipotesis, siswa bekerjasama
dalam kelompoknya untuk mencari informasi-informasi yang diperlukan.
Dalam mencari informasi tersebut siswa menggunakan buku-buku yang
menunjang pembelajaran persebaran SDA dan menggunakan peta persebaran
SDA untuk membantu mereka menemukan informasi. Pada kegiatan ini, peran
guru memantau kegiatan siswa, dan membebaskan siswa untuk melakukan
proses pencarian informasi. Guru juga membantu siswa jika ada yang bertanya
atau merasa kesulitan. Setelah mencari informasi, siswa menganalisis informasi
tersebut. Hal ini dilakukan sama seperti pada siklus I, pada kegiatan analisis
ini, siswa terlihat aktif untuk mencoba menganalisis dari informasi yang
diperoleh. Dalam hal ini peran guru adalah memantau dan membimbing setiap
kelompok yang masih merasa kesulitan dalam menganalisis informasi. Melalui
kegiatan ini, siswa menjadi terlatih menganalisis informasi yang diperoleh.
Dari hasil analisis tersebut, siswa dapat menarik kesimpulan. Kegiatan
selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan. Setelah menganalisis semua informasi
yang diperoleh, siswa menyimpulkan berdasarkan hasil informasi yang didapat
dan membandingkan dengan jawaban sementara yang mereka buat. Dalam hal
ini siswa menjadi menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Setelah
siswa selesai menyimpulkan, setiap kelompok menyajikan hasil laporannya
dengan mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pada kegiatan
53
ini, guru memantau juga siswa yang tidak maju dan meminta siswa menyimak
presentasi kelompok yang maju, guru menegur siswa yang tidak
memperhatikan presentasi kelompok. Selanjutnya setelah siswa selesai
mempresentasikan hasil pekerjaannya, kelompok lain yang tidak maju
memberikan tanggapan, apakah penyampaiannya sudah jelas atau belum. Hal
ini guru memancing siswa melalui pertanyaan supaya siswa tidak bingung
dalam menanggapi. Pada kegiatan ini, banyak siswa yang mau belajar
menanggapi teman yang maju presentasi.
1.3 Kegiatan Penutup
Kegiatan akhir pada pertemuan ini yaitu, siswa bersama dengan guru
merefleksi pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru bertanya apa saja yang
mereka dapat pada pembelajaran hari ini. Kemudian guru tidak lupa
menyampaikan topik pembelajaran pertemuan berikutnya yaitu tentang usaha
pelestarian SDA. Guru meminta siswa untuk membaca materi tersebut di
rumah. Untuk mengakhiri pembelajaran, guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup.
Kegiatan pertemuan 1 siklus II ini, siswa mulai terbiasa dengan
kegiatan pembelajaran melalui pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran
STAD yang digunakan namun berdasarkan catatan observer, guru masih
kurang untuk menegur siswa yang tidak ikut berdiskusi. Guru lebih
memperhatikan siswa yang aktif bertanya, aktif berdiskusi dalam kelompok.
2. Pertemuan 2 Siklus II
Pertemuan 2 pada siklus II dilakukan pada hari selasa, tanggal 19
September 2017. Pada pertemuan 2 ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
2.1 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah pemberian salam dari
siswa kepada guru. Kemudian seperti biasa, sebelum memulai pelajaran, guru
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru mengecek
54
kehadiran siswa, bertanya apakah ada yang ijin tidak masuk. Setelah guru selesai
mengecek kehadiran siswa, guru bertanya kepada siswa pembelajaran yang
dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini sebagai kegiatan apersepsi.
Setelah kegiatan apersepsi, guru menyampaikan topik yang akan dipelajari yaitu
tentang usaha pelesatarian SDA. Kemudian guru tidak lupa menyampaikan tujuan
pembelajaran terkait topik yang dipelajari. Saat guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, semua siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan
guru.
2.2 Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada pertemuan ini, siswa berkelompok sesuai dengan
pembentukan kelompok yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, namun
siswa tidak langsung diminta untuk memutar kursi dalam berkelompok. Hal ini
supaya siswa tetap fokus dalam kegiatan selanjutnya sebelum kegiatan berdiskusi.
Setelah berkelompok, siswa menyimak penjelasan materi yang disampaikan guru
tentang usaha pelestarian. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan media
gambar tentang uasaha pelestarian SDA. Gambar tersebut berupa print out yang
dibagikan kepada siswa. Setelah menyimak penjelasan materi, seperti yang telah
dilakukan pada pertemuan sebelum-sebelumnya, siswa secara berkelompok,
merumuskan permasalahan tentang usaha pelestarian SDA. Pada kegiatan ini,
guru memantau setiap kelompok untuk memastikan bahwa siswa bisa
merumuskan masalah berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Jika ada
kelompok yang masih bingung, guru membantu dengan memberikan arahan dan
menjelaskan cara dalam merumuskan masalah. Setelah semua kelompok
merumuskan masalah, siswa bersama anggota kelompoknya belajar bersama,
mendiskusikan jawaban-jawaban atau cara memecahkan masalah yang dibuat
ketika kegiatan merumuskan masalah. Pada saat belajar bersama, siswa juga
saling membantu dalam memahami materi yang dipelajari, sehingga dalam satu
kelompok, siswa yang sudah mengerti dapat menjelaskan kepada siswa yang
belum mengerti atau belum jelas. Setelah belajar bersama, siswa mengajukan
hipotesis untuk menjawab atau memecahkan rumusan masalah yang telah dibuat.
55
Kegiatan ini melatih siswa dalam memecahkan suatu masalah, menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul berdasarkan pendapat dari siswa. Kegiatan
ini juga melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam kelompok.
Setelah mengajukan hipotesis, yang dilakukan siswa pada kegiatan selanjutnya
yaitu mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan usaha pelestarian SDA.
Siswa mencari berbagai informasi dari buku tentang usaha pelestarian SDA untuk
membuktikan jawaban atau hipotesis yang siswa buat benar atau salah. Dalam
kegiatan ini, siswa dapat mencari sendiri informasi-informasi yang diperlukan.
Setelah mencari, mengumpulkan informasi, siswa menganalisis informasi tersebut
menjadi uraian jawaban dari permasalahan yang dibuat berkaitan dengan usaha
pelestarian SDA. Kegiatan analisis ini, siswa dapat belajar bagaimana
menganalisis suatu informasi yang didapat. Pada kegiatan ini peran guru adalah
membimbing, memantau, dan memastikan siswa untuk menganalisis informasi
yang telah diperoleh. Setelah kegiatan analisis, siswa bersama dengan
kelompoknya menarik kesimpulan berdasarkan analisis tentang usaha pelestarian
SDA. Pada kegiatan ini siswa dapat menemukan jawaban-jawaban dari
permasalahan yang ada saat mereka merumuskan masalah. Sehingga proses
pembelajaran ini, siswa mencari, mengumpulkan informasi, dan menemukan
sendiri berkaitan dengan usaha pelestarian SDA. Setelah siswa selesai menarik
kesimpulan, setiap kelompok menyajikan laporan dengan mempresentasikan di
depan teman-teman yang lain. Pada kegiatan ini melatih siswa untuk belajar
menyapaikan hasil diskusi kelompoknya. Saat presentasi ada beberapa kelompok
yang masih kurang jelas dalam menyampaikan karena siswa menyampaikan
dengan suara pelan sehingga baik guru maupun siswa yang lain kurang mengerti
apa yang disampaikan. Menyikapi hal tersebut, guru meminta siswa membacakan
hasil laporannya dengan suara yang keras dan jelas supaya semua bisa
mendengarkan dengan jelas. Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian tanggapan.
Siswa menanggapi kelompok yang maju presentasi. Pada kegiatan ini siswa mulai
terbiasa untuk menyampaikan kritikan dan saran kepada kelompok yang
presentasi.
56
2.3 Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, guru memberikan hadiah kepada kelompok yang
memiliki skor terbanyak dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan
guru. Pemberian hadiah tersebut, guru menyebutkan kelompok yang mendapat
perolehan nilai terbanyak dan meminta semua anggota kelompok tersebut maju ke
depan. Sebelum setiap anggota kelompok diberi hadiah, guru menyampaikan
kepada siswa bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik, melakukan kegiatan
dengan giat, dan tidak lupa guru memberikan pesan supaya tetap semangat untuk
belajar. Setelah selesai memberikan hadiah dan motivasi bagi siswa yang lain
yang tidak mendapat hadiah, kegiatan selanjutnya adalah merefleksi pembelajaran
yang telah dilakukan. Siswa dengan bimbingan guru menyampaikan hal-hal yang
telah dipelajari dan yang telah didapat dari proses pembelajaran. Saat merefleksi
pembelajaran, siswa begitu semangat untuk menyampaikan hal-hal yang didapat,
siswa juga merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Tidak lupa sebelum mengakhiri pembelajaran, guru meminta siswa untuk belajar
tentang materi persebaran SDA dan usaha pelestariannya untuk persiapan tes
evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan guru
meminta salah satu siswa memimpin doa penutup.
Kegiatan pada pertemuan II siklus II ini, setiap kegiatan, siswa
melakukannya dengan baik, mereka berusaha supaya berhasil melakukan setiap
kegiatan yang ada. Berdasarkan catatan observer pada pertemuan II siklus II, guru
sudah baik dalam mengelola pembelajaran di kelas. Dalam pembelajaran sudah
tidak banyak siswa yang ramai, siswa semangat dalam belajar.
3. Pertemuan 3 Siklus II
Pertemuan ketiga pada siklus II dilakukan pada hari Rabu, 20 September
2017. Pada pertemua ketiga ini juga terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup.
3.1 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan yang dilakukan adalah siswa memberi salam
kepada guru, kemudian dilanjutkan dengan absensi, guru mengecek kehadiran
57
siswa apakah semua siswa hadir. Setelah mengecek kehadiran siswa, guru
bertanya pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan sebelumnya untuk
mengecek daya ingat siswa. Guru juga menyampaikan bahwa pertemuan ini
akan diadakan tes, guru bertanya pakah siswa sudah siap mengikuti tes evaluasi.
3.2 Kegiatan Inti
Kegiatan inti yang dilakukan pada pertemuan ini, guru menyampaikan
materi tentang persebaran SDA dan upaya pelestarian SDA untuk lebih
memperdalam pengetahuan siswa. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa
menyimak penjelasan guru dengan baik, mereka tidak ramai atau sibuk sendiri
dalam proses pembelajaran. Setelah guru selesai menjelaskan materi, guru
mempersiapkan soal-soal tes untuk kegiatan evaluasi. Sementara guru
menyiapkan soal, siswa diminta untuk tetap tenang. Setelah soal siap untuk
dibagikan, guru menjelaskan terlebih dulu kegiatan evaluasi yang akan
dilakukan. Guru meminta siswa supaya tidak bekerjasama dengan temannya
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam soal tes evaluasi, selain itu siswa
diminta tetap tenang dalam mengerjakan. Kegiatan selanjutnya, guru
membagikan soal kepada setiap siswa. Setelah semua siswa mendapat soal,
siswa mengerjakan soal tersebut. Pada saat mengerjakan soal, siswa terlihat
tenang, mereka bekerja secara mandiri.
3.3 Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pada pertemuan ini, setelah siswa selesai mengerjakan
soal tes evaluasi, guru meminta siswa untuk menukarkan pekerjaannya tersebut
dengan teman satu bangku untuk dibahas secara bersama-sama. Setelah selesai
membahas soal, guru tidak lupa memberikan motivasi kepada semua siswa
supaya giat belajar. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama-
sama untuk menutup pembelajaran yang telah dilakukan.
Pada pertemuan tiga siklus II ini, siswa tenang dalam mengerjakan soal
tes evaluasi. Berdasarkan catatan observer, siswa mengerjakan tes evaluasi
58
dengan tenang dan tidak bekerjasama, guru telah memantau siswa supaya tenang
dan tidak bertanya jawaban kepada siswa lain.
c. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah semua data terkumpul. Data tersebut merupakan
data dari hasil evaluasi siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data
hasil observasi siklus II untuk melihat keberhasilan pembelajaran menggunakan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD siklus II. Dari hasil evaluasi,
menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus II dari 23 siswa yang tuntas KKM 75
sebanyak 20 siswa (86,96%), dan sisanya, 3 siswa (13,04%) masih dibawah KKM
yang ditentukan. Berdasarkan presentase siswa yang tuntas KKM 75 telah
mencapai indikator yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Sedangkan untuk data
berdasarkan observasi, peneliti meminta guru kelas sebagai observer untuk
menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran serta saran dari
guru kelas dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. Saran
yang diberikan akan digunakan peneliti dalam mengajar kelak sebagai guru.
Berdasarkan catatan observer untuk setiap pertemuan pada siklus II, diperoleh
beberapa kelebihan serta kekurangan yang ada pada kegiatan pembelajaran siklus
II, antara lain sebagai berikut:
Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus II yaitu:
1. Guru sudah mengelola kelas dengan baik, kekurangan yang ada pada
siklus I telah diperbaiki untuk pembelajaran siklus II.
2. Siswa dapat merumuskan masalah sesuai pokok bahasan materi yang
dipelajari.
3. Ketika berdiskusi siswa menjadi berani untuk saling menyampaikan
pendapatnya.
4. Siswa dapat mencari serta menemukan jawaban secara mandiri.
5. Siswa dapat membuat kesimpulan secara mandiri serta menyampaikan
hasil pekerjaannya dengan jelas.
59
6. Siswa menjadi berani menanggapi penyampaian hasil kerja kelompok
lain. Dalam hal ini melatih siswa untuk berbicara menyampaikan
pendapat dan menilai pekerjaan temannya.
Kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus II yaitu:
1. Dalam penyampaian materi sudah jelas, perlu ada selingan misalnya
humor pada saat menjelaskan supaya siswa tidak mudah mengantuk dan
cepat bosan.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data. Data
penelitian hasil proses pembelajaran sebagai berikut:
4.2.1 Deskripsi Data
4.2.1.1 Deskripsi Data Siklus I
Deskripsi data hasil belajar pada siklus I pembelajaran IPS dengan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD disajikan dengan tabel
distribusi frekuensi. Dalam membuat tabel distribusi frekwensi dilakukan dengan
tiga langkah yaitu menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan
terakhir menghitung panjang kelas (Sugiono,2011:46). Langkah-langkah
pembentukan distribusi frekuensi sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah interval kelas dengan menggunakan kriterium Sturges)
Keterangan:
K = Jumlah interval kelas
n = Jumlah data observasi
log = logaritma
Jumlah data observasi adalah 23, sehingga dapat dihitung:
K = 1 + 3,3 log 23
K = 1 + 3,3 (1,3)
K = 5,5 atau 5.
K = 1 + 3,3 log n
60
b. Menghitung rentang data
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 90 dan nilai terendah
yang diperoleh siswa sebesar 60 sehingga dapat dihitung:
Range = nilai max – nilai min+1
= 90 – 60 + 1
= 31
c. Menghitung panjang kelas
Panjang kelas = 31/5 = 6,2 atau 6
Dari hasil penghitungan di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus I
No Interval Frekwensi Persentase
1 ≥ 90 2 8,70%
2 84 – 89 2 8,70%
3 78 – 83 4 17,40%
4 72 – 77 5 21,73%
5 66 – 71 4 17,40%
6 60 – 65 6 26,07%
Jumlah 23 100%
Sumber: data yang sudah diolah
4.2.1.2 Deskripsi Data Siklus II
Deskripsi data hasil belajar pada siklus II pembelajaran IPS dengan
pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran STAD disajikan dengan tabel
distribusi frekuensi.
a. Menghitung jumlah interval kelas dengan menggunakan kriterium Sturges)
Range = nilai max – nilai min+1
Range / K
K = 1 + 3,3 log n
61
Keterangan:
K = Jumlah interval kelas
n = Jumlah data observasi
log = logaritma
Jumlah data observasi adalah 23, sehingga dapat dihitung:
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 23
K = 1 + 3,3 (1,3)
K = 5,5 atau 5.
b. Menghitung rentang data
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II sebesar 95 dan nilai terendah
yang diperoleh siswa sebesar 70 sehingga dapat dihitung:
Range = nilai max – nilai min+1
= 95 – 70 + 1
= 26
c. Menghitung panjang kelas
Panjang kelas = 26 / 5 = 5,5 atau 5
Dari hasil penghitungan di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut.
Range = nilai max – nilai min+1
Range / K
62
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus II
No Interval Frekwensi Persentase
1 100 0 0%
2 94 – 99 2 8,70%
3 88 – 93 1 4,35%
4 82 – 87 7 30,44%
5 76 – 81 6 26,07%
6 70 – 75 7 30,44%
Jumlah 23 100%
Sumber: data yang sudah diolah
4.2.1.3 Deskripsi Data Siklus II
4.2.2 Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis
ketuntasan dan analisis komparatif.
4.2.2.1 Analisis Ketuntasan
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah
terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, siswa kelas IV
SDN Jetak 03 pada semester I tahun pelajaran 2017/2018. Ketuntasan hasil belajar
pada siklus I dapat ditunjukkan melalui tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 13 56,53%
2 Tidak tuntas 10 43,47%
3 Jumlah 23 100%
Nilai rata-rata kelas 74,3
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Sumber: Data yang sudah diolah
63
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur
dengan KKM ≥ 75 dicapai oleh 13 siswa atau 56,53% dan 10 siswa lainnya atau
43,47% belum mencapai ketuntasan dalam belajar IPS.
Tabel 4.7
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 20 86,96%
2 Tidak tuntas 3 13,04%
3 Jumlah 23 100%
Nilai rata-rata kelas 81,08
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 70
Sumber: Data yang sudah diolah
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur
dengan KKM ≥ 75 dicapai oleh 20 siswa atau 86,96% dan 3 siswa lainnya atau
13,04% belum mencapai ketuntasan dalam belajar IPS.
4.2.2.2 Analisis Komparatif
Berdasarkan hasil analisis ketuntasan dilakukan analisis komparatif
ketuntasan hasil belajar IPS antara pra siklus, siklus I, siklus II. Analisis
komparatif dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus,
siklus I, dan siklus II melalui tabel 4.8 berikut:
64
Tabel 4.8
Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS
No Kriteria Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Tuntas 9 39,3% 13 56,53% 20 86,96%
2 Tidak
tuntas
14 60,87% 10 43,47% 3 13,04%
Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%
Skor tertinggi 90 90 95
Skor terendah 50 60 70
Rata-rata 70,43 74,3 81,08
Sumber: data yang sudah diolah
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan hasil belajar yang merupakan total
skor dari tes. Pada kondisi awal atau kegiatan prasiklus jumlah siswa yang
memperoleh nilai sesuai KKM yang ditentukan ada 9 siswa dengan persentase
39,3%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 14 siswa
dengan presentase 60,87%. Setelah peneliti melakukan tindakan siklus I jumlah
siswa yang mencapai nilai KKM meningkat menjadi 13 siswa dengan presentase
56,53%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai sesuai KKM
berkurang menjadi 10 siswa dengan presentase 43,47%. Pada siklus II jumlah
siswa yang mencapai nilai sesuai KKM mengalami peningkatan yaitu berjumlah
20 siswa dengan presentase 86,96% sedangkan jumlah siswa yang belum
mencapai nilai sesuai KKM mengalami pengurangan yaitu berjumlah 3 siswa
dengan presentase 13,04%. Untuk lebih jelasnya, peningkatan hasil belajar IPS
siswa disajikan dalam gambar diagram batang berikut:
65
Gambar 4.1 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPS
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Jetak
03 pada mata pelajaran IPS, diketahui bahwa melalui penerapan pendekatan
Inkuiri dan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester
I tahun pelajaran 2017/2018. Hal tersebut karena pendekatan Inkuiri dan model
pembelajaran STAD membuat siswa menjadi lebih aktif terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Langkah-langkah yang ada pada pendekatan Inkuiri dan
model pembelajaran STAD menjadikan siswa lebih mudah memahami materi
yang dipelajari. Siswa menjadi terlatih untuk berpikir kritis, mencari dan
menemukan sendiri jawaban yang tepat. Dalam kegiatan pembelajaran siswa juga
dilatih untuk saling membantu siswa lain yang belum paham ketika proses
diskusi. Dalam hal ini siswa yang belum paham menjadi paham yang dipelajari.
Siswa juga menjadi terlatih merumuskan masalah, kemudian berdiskusi untuk
mencari kemungkinan jawaban untuk menyelesaikan masalah, hal ini melatih
siswa dalam belajar menyelesaikan suatu masalah. Selain itu dalam pembelajaran
siswa juga belajar secara mandiri melalui kegiatan mencari dan mengumpulkan
informasi yang dilakukan oleh siswa. Seperti yang dikemukakan Hamruni
(2012:88) kegiatan pembelajaran menekankan pada proses berpikir kritis untuk
0
5
10
15
20
25
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Tuntas
Tidak Tuntas
66
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Hal tersebut seperti
yang telah dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa mencari
informasi-informasi yang diperlukan melalui buku ataupun peta ketika mereka
belajar tentang persebaran SDA. Dari proses mencari informasi tersebut siswa
menjadi menemukan jawaban yang tepat untuk menyelesaikan masalah sehingga
proses pembelajaran tersebut melatih siswa dalam berpikir kritis melalui proses
mencari serta menemukan. Siswa akan lebih mudah mengingat sesuatu ketika
siswa mencari dan menemukan sendiri karena pengalaman mencari dan
menemukan sendiri tersebut dapat membekas pada diri siswa sehingga membantu
pemahaman siswa. Selain mencari dan menemukan sendiri siswa juga belajar
menganalisis informasi yang pada akhirnya nanti siswa dapat menarik kesimpulan
dari hasil analisis tersebut. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melatih siswa
untuk berpikir tingkat tinggi atau dapat disebut dengan Higher Order Thinking
Skills (HOTS) yang diperlukan siswa dalam proses belajar. Dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan, HOTS dapat mencakup tingkatan analisis,
sintesis dan evaluasi. Seperti yang dikemukakan Boom dalam Suprijono (2013:6)
berkaitan dengan domain kognitif siswa mencakup pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, hingga evaluasi atau menilai. Siswa dapat berpikir
tingkat tinggi dalam pembelajaran dilihat dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
siswa contohnya pada saat pembelajaran tentang sumber daya alam (SDA) siswa
melakukan kegiatan merumuskan masalah tentang SDA untuk dicari jawabannya,
membuat kemungkinan atau perkiraan jawaban yang didiskusikan secara
berkelompok, siswa mencari serta mengumpulkan berbagai informasi dari buku
tentang SDA secara mandiri, membuktikan kemungkinan jawaban yang telah
dibuat apakah perkiraan jawaban dari siswa sudah tepat atau belum, menganalisis
informasi tentang SDA yang telah diperoleh, membuat kesimpulan berdasarkan
hasil analisis informasi yang diperoleh, siswa belajar menanggapi hasil pekerjaaan
temannya. Proses pembelajaran yang telah dilakukan melatih siswa untuk berpikir
kritis sehingga pemahaman mereka menjadi lebih berkembang. Melalui kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran
STAD membuat hasil belajar siswa dari kondisi pra siklus, siklus I, dan siklus II
67
terus mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa meningkat dibuktikan dengan
jumlah siswa yang tuntas KKM ≥ 75 meningkat dari kondisi pra siklus, siklus I,
hingga siklus II. Pada kondisi pra siklus dengan pembelajaran tradisional siswa
yang tuntas KKM sebanyak 9 siswa atau 39,3%, sedangkan setelah dilakukan
tindakan pada siklus I melalui penerapan pendekatan Inkuiri dan model
pembelajaran STAD, jumlah siswa yang tuntas KKM meningkat 17,23%, siswa
yang tuntas KKM pada siklus I menjadi 13 siswa atau 56,53% walaupun belum
mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Dalam menyikapi hal tersebut,
peneliti melakukan tindakan pada siklus II melalui penerapan pendekatan Inkuiri
dan model pembelajaran STAD. Berdasarkan hasil analisis, terjadi peningkatan
pada siklus II, dari 13 siswa yang tuntas KKM pada siklus I, meningkat menjadi
20 siswa atau 86,96% yang tuntas KKM, sisanya 3 siswa yang belum tuntas KKM
dikarenakan tidak belajar dengan maksimal, siswa tersebut tidak belajar secara
keseluruhan materi yang telah dipelajari sehingga mempengaruhi hasil belajar
mereka. Berdasarkan data ketuntasan siswa yang mencapai 86.96%, telah
mencapai indikator yang diharapkan yaitu siswa yang tuntas KKM ≥ 75 tuntas
sebanyak ≥80%. Melihat ketuntasan hasil belajar siswa yang terus meningkat
membuktikan bahwa penerapan pendekatan Inkuiri dan model pembelajaran
STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.