bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan dan Letak Geografis Kota Gorontalo merupakan ibu kota provinsi Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 79,03 km² atau 0,65 % dari luas provinsi Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan, 239 RW, dan 753 RT. Kecamatan kota Barat terdiri dari 7 kelurahan, Kecamatan Dungigi 5 kelurahan, Kecamatan kota Selatan 5 kelurahan, Kecamatan kota Timur 6 kelurahan, Kecamatan Hulontalangi 5 kelurahan, Kecamatan Dumbo Raya 5 keurahan, Kecamatan kota Utara 6 kelurahan, Kecamatan kota Tengah 6 kelurahan dan Kecamatan Sipatana 5 kelurahan. Dari 9 kecamatan dan 50 kelurahan yang ada di kota Gorontalo, kecamatan dan kelurahan dengan luas terbesar adalah kecamatan kota Barat. Secara astronomis, kota Gorontalo terletak antara 00º 28' 17'' - 00' 35' 56'' lintang utara dan antara 122º 59' 44'' - 123º 05' 59'' Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, kota Gorontalo memiliki batas-batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Telaga dan Batudaa Kabupaten Gorontalo, dan sebelah timur kota Gorontalo berbatasan langsung dengan kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Upload: lymien

Post on 08-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Keadaan dan Letak Geografis

Kota Gorontalo merupakan ibu kota provinsi Gorontalo. Secara geografis

mempunyai luas 79,03 km² atau 0,65 % dari luas provinsi Gorontalo dibagi

menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan, 239 RW, dan 753 RT. Kecamatan

kota Barat terdiri dari 7 kelurahan, Kecamatan Dungigi 5 kelurahan, Kecamatan

kota Selatan 5 kelurahan, Kecamatan kota Timur 6 kelurahan, Kecamatan

Hulontalangi 5 kelurahan, Kecamatan Dumbo Raya 5 keurahan, Kecamatan kota

Utara 6 kelurahan, Kecamatan kota Tengah 6 kelurahan dan Kecamatan Sipatana

5 kelurahan. Dari 9 kecamatan dan 50 kelurahan yang ada di kota Gorontalo,

kecamatan dan kelurahan dengan luas terbesar adalah kecamatan kota Barat.

Secara astronomis, kota Gorontalo terletak antara 00º 28' 17'' - 00' 35' 56''

lintang utara dan antara 122º 59' 44'' - 123º 05' 59'' Bujur Timur. Berdasarkan

posisi geografisnya, kota Gorontalo memiliki batas-batas wilayah: sebelah utara

berbatasan dengan kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango, sebelah selatan

berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan

Telaga dan Batudaa Kabupaten Gorontalo, dan sebelah timur kota Gorontalo

berbatasan langsung dengan kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk dan registrasi kependudukan yang

dilaksanakan di kota Gorontalo menunjukan bahwa, Gorontalo mempunyai

jumlah penduduk sebesar 196.897 jiwa. Yang terdiri dari laki-laki 97.871 jiwa,

dan perempuan berjumlah 99.026 jiwa.Dengan tingkat kepadatan penduduk 2.491

orang/km².Lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.Keadaan Penduduk Kota Gorontalo menurut kecamatan dan jenis

kelamin.

Penduduk (Orang)

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

Kota Barat 10.970 11.252 22.222

Dungigi 12.128 12.405 24.533

Kota Selatan 11.792 12.149 23.941

Kota Timur 13.493 13.698 27.191

Hulontalangi 8.552 8.350 16.902

Dumbo Raya 9.307 9.146 18.453

Kota Utara 8.911 8.968 17.879

Kota Tengah 13.815 14.096 27.911

Sipatana 8.903 8.962 17.865

Jumlah 97.871 99.026 196.897

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Gorontalo.

Tabel 2. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamain di kota

Gorontalo.

Penduduk (Orang)

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

0-4 9.880 9.205 19.084

5-9 10.326 9.295 19.621

10-14 9.340 8.727 18.067

15-19 9.587 10.496 20.083

20-24 9.342 9.529 18.871

25-29 8.930 8.874 17.803

30-34 7.980 8.079 16.059

35-39 7.789 7.709 15.498

40-44 6.818 6.916 13.733

45-49 5.535 5.675 11.210

50-54 4.458 4.582 9.040

55-59 3.177 3.411 6.589

60-64 2.099 2.634 4.733

65-69 1.253 1.718 2.970

70-74 785 1.173 1.958

55 + 573 1.004 1.577

Jumlah/Total 97.871 99.026 196.897

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo.

Tabel 3. Sistem kepercayaan yang dianut masyarakat kota Gorontalo.

Sistem kepercayaan yang dianut Jumlah %

Islam 97,20 %

Protestan 1,86 %

Katolik 0,54 %

Budha 0,29 %

Hindu 0,12 %

Tabel 4. Presentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang diantut di

kota Gorontalo.

Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha

Kota Barat 99,40 0,55 0,02 0,03 0,02

Dungigi 96,24 2,67 0,69 0,11 0,27

Kota Selatan 92,43 4,22 2,11 0,01 1,24

Kota Timur 97,55 1,25 0,37 0,03 0,80

Hulonthalangi 95,34 4,06 0,48 - 0,12

Dumbo Raya 96,41 2,91 0,47 0,00 0,21

Kota Utara 96,61 3,03 0,09 0,27 -

Kota Tengah 96,76 2,59 0,28 0,18 0,19

Sipatana 99,21 0,66 0,08 0,02 0,04

Jumlah 97,20 1,86 0,54 0,12 0,29

Sumber: Kementrian Agama Kota Gorontalo.

Tabel 5. Presentase penduduk menurut status perkawinan di kota Gorontalo.

Kelompok

Umur

Belum Kawin

Kawin

Cerai Hidup

Cerai Mati

Laki-Laki

10-24 93,48 6,52 0,00 0,00

25-49 10,85 87,59 1,57 0,00

50 + 3,00 85,55 0,48 10,97

Perempuan

10-24 88,15 10,66 1,19 0,00

25-49 8,00 85,34 3,04 3,62

50 + 5,52 59,03 2,68 32,77

Sumber: BPS Kota Gorontalo.

4.1.3 Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan halmendasar dari salah satu faktor utama dalam

penunjang pembangunan yang ada. Pendidikan dapat menciptakan sumberdaya

manusia yang berkualitas disegala bidang kehidupan bermasyarakat, seperti

halnya keadaan pendidikandi kota Gorontalo yang harus tetap mendapat perhatian

dari pemerintah, baik dari segi kualitas pendidikan itu sendiri maupun sarana dan

prasarana penunjang pendidikan yang ada. lebih jelasnya menyangkut keadaan

pendidikan di kota Gorontalo dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Keadaan pendidikan di kota Gorontalo.

Kecamatan

Murid

TK RA SD MI SMP MTs SMA MA SMK

Kota Barat 390 34 2.547 262 817 - 908 - 530

Dungigi 369 - 2.195 147 364 86 - - -

Kota Selatan 653 - 2.498 92 4.024 483 799 290 711

Kota Timur 692 - 2.993 113 443 - 883 - -

Hulonthalangi 497 - 2.552 112 333 - - - -

Dumbo Raya 285 - 1.995 - 310 - - - -

Kota Utara 297 82 1.519 454 281 291 599 223 69

Kota Tengah 454 259 2.847 628 1.292 31 101 - 1.595

Sipatana 413 41 2.203 - - 674 - 561 2.337

Jumlah 4.050 416 21.319 1.818 7.864 1.565 3.290 1.074 5.242

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Gorontalo.

Tabel 7.Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan di Kota Gorontalo.

Kecamatan

Gedung Sekolah

TK RA SD MI SMP MTs SMA MA SMK

Kota Barat 10 1 17 2 2 - 1 - 1

Dungigi 8 - 11 1 2 1 - - -

Kota Selatan 11 - 10 2 5 2 1 2 1

Kota Timur 15 - 16 1 2 - 1 - -

Hulonthalangi 9 - 12 1 2 - - - -

Dumbo Raya 7 - 10 - 1 - - - -

Kota Utara 7 2 9 3 1 2 1 2 1

Kota Tengah 10 2 13 2 2 1 1 - 3

Sipatana 6 1 11 - - 1 - 1 1

Jumlah 83 6 109 12 17 7 5 5 7

4.1.4 Mata Pencaharian Menurut Status Pekerjaan

Pada umumnya mata pencaharian masyarakat kota Gorontalo sebagian

besar adalah pedagang. Dikarenakan kota Gorontalo sebagai ibu kota provinsi

Gorontalo, dan merupakan pusat perdagangan yang ada di provinsi Gorontalo.

Disisi lain masyarakat kota Gorontalo ada juga yang mempunyai profesi lain

seperti pegawai negeri sipil, petani, buruh, dan lain sebagainya. Dari berbagai

profesi yang di jalani oleh masyarakat kota Gorontalo lebih jelasnya dapat kita

lihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Keadaan Mata Pencaharian Menurut Jenis Kegiatan Utama.

Jenis Kegiatan Utama

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

I. Angkatan Kerja 49.058 32.342 81.400

1. Bekerja 47.716 28.897 76.613

2. Pengangguran 1.342 3.445 4.787

II. Bukan Angkatan Kerja 13.589 33.890 47.479

1. Sekolah 4.077 3.541 7.618

2. Mengurus Rumah Tangga 3.148 27.090 30.238

3. Lainnya 6.364 3.259 9.623

Jumlah / Total 62.647 66.232 128.879

Sumber: BPS Kota Gorontalo.

Tabel 9.Keadaan Mata Pencaharian Menurut Status Pekerjaan Utama di Kota

Gorontalo.

Jenis Kegiatan Utama Jumlah

Berusaha Sendiri Tanpa Dibantu Orang Lain 15.650

Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tak Dibayar 6.256

Berusah Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 4.272

Buruh/Karyawan/Pegawai 44.838

Pekerja Bebas di Pertanian 806

Pekerja Bebas di Non Pertanian 1.984

Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 2.807

Jumlah / Total 76.613

Sumber: BPS Kota Gorontalo.

Tabel 10.Status Pekerjaan Menurut Lapangan Usaha di Kota Gorontalo.

Lapangan Usaha Jumlah

Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 3.688

Industri Pengolahan 5.754

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 17.819

Jasa Kemasyarakatan 29.390

Lainnya (Pertambangan, Listirik, Gas, Air, Bangunan,

Transportasi, Keuangan)

19.942

Jumlah / Total 76.613

Sumber: BPS Kota Gorontalo.

4.2 Diaspora Etnis Cina Di Kota Gorontalo

4.2.1 Diaspora

Provinsi Gorontalo dan lebih khusus kota Gorontalo merupakan daerah

yang memiliki kearifan lokal bercorak Islami. Namun hal ini tidak telepas dari

kemajemukan masyarakat Indonesia, yang memiliki keanekaragaman suku

bangsa, budaya maupun agama. Tidak terkecuali Gorontalo yang memiliki

kemajemukan masyarakatnya sendiri, didalamnya terdiri dari berbagai macam

suku bangsa, budaya, maupun sistem kepercayaan yang berbeda, salah satunya

adalah etnis Cina. Etnis Cina, merupakan suku perantauan yang melakukan

persebaran (diaspora) sejak ratusan tahun lalu. Sampai dengan saat ini mereka

merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat kota Gorontalo secara utuh,

serta memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi budaya, sistem kepercayaan, mata

pencaharian, pendidikan, dan lain sebagainya.

Diaspora atau (persebaran) etnis Cina di Kota Gorontalo berkisar tahun

1877-1900 M, sesuai dengan keberadan tempat peribadatan etnis Cina (Klenteng)

yang sudah berumur 140 tahun.1Etnis Cina masuk ke kota Gorontalo lewat jalur

laut melalui daerah Bumbulan dan Banggai, namun ada juga yang datang

langsung ke Gorontalo tanpa melalui daerah atau wilayah yang lain.2 Ada tiga

faktor utama yang melatar belakangi Tujuan etnis Cina melakukan diaspora ke

Gorontalo yaitu; pertama mencari tempat untuk bekerja, kedua mencari tempat

tinggal tetap, ketiga mencari tempat untuk melakukan perniagaan atau tempat baru

1 Maryam Lamadlawu (Tokoh etnis Cina). 2013 2 dr. Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan Etnis Cina Gorontalo). 2013

untuk berdagang. Mereka mendiami Biau sehingga di kenal dengan istilah

Kampung Cina.3 Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan zaman,

etnis Cina yang ada di kota Gorontalo melalukan sosialisai dan komunikasibaik

dengan suku pribumi atau masyarakat Gorontalo, dengan perilakukomunikatif ini,

sehingga mereka di sambut dan mendapat tempat di hati masyarakat Kota

Gorontalo. Dengan adanya relasi ini, maka dapat di katakana bahwa telah terjadi

asimilasi atara kedua etnis tersebut, dalam artian adanya suatu proses sosial yang

telah lanjut serta makin berkurangnya perbedaan-perbedaan antara individu

maupun kelompok satu dan lainnya, yang di tandai dengan semakin eratnya

persatuan dalam segi aktifitas.

Ini terlihat dengan adannya hubungan baik atara kedua etnis dalam

hubungan kekeluargaan yang di bangun selama ini, berupa pagelaran kebudayaan

dan perayaan hari-hari besar keagamaan yang melibatkan satu sama lain.Dan

setiap tahunnya diadakan pemberian bantuan sosial dari etnis Cina terhadap

penduduk asli Kota Gorontalo yang di kategorikan miskin, serta ada juga etnis

Cina yang menikahi suku Gorontalo. Hubungan harmonis ini dibangun sampai

dengan saat ini, sehinga entis Cina Gorontalo mendapatkan hak yang sama seperti

layaknya masyarakat Gorontalo, sehingga dapat dikatakan bahwa adanya

kecenderungan dan respon yang baik dari suku pribumi atau masyarakat

Gorontalo terhadap diaspora etnis Cina di Kota Gorontalo.

3 Budiardjo Benawa (Pengusaha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013

Etnis Cina merupakan suatu etnis yang memiliki ciri hkas tersendiri

dibandingkan dengan berbagai ragam etnis lainnya. Etnis Cina memiliki

kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap persebaran (diaspora) yang

mereka lakukan sehingga terterima dikalangan komunitas lokal. Mereka

melakukan perseberan di berbagai daerah yang ada di Indonesia salah satunya

termasuk wilayah Gorontalo. Persebaran ini dilakukan oleh orang Cina sejak

berabad-abad lalu, migrasi ini dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang

timbul di kalangan etnis Cina baik persoalan sosial, politik, maupun persoalan

ekonomi. Kemudian menjadi cikal-bakal terbentuknya komunitas lokal orang-

orang Cina atau wilayah-wilayah pemukiman etnis Cina seperti Chinatown.

Diasporik ini menujukan bahwa, etnis Cina merupakan etnis yang memiliki

kemampuan dan adaptasi dalam mempertahankan eksistensi komunitasnya.

Sebuah kepercayaan diri yang sangat luar biasa inilah, membuat entis perantauan

Cina dapat bertahan dan melangsungkan kehidupanya di wilayah-wilayah yang

menjadi tujuan diasporik.

Di Gorontalo komunitas orang-orang Cina terkosentrasi di wilayah

perkotaan seperti halnya etnis Cina yang berada di kota Gorontalo, mereka

mendiami wilayah Biawu atau biasa disebut Kampung Cina. Sebuah etnis

minoritas yang memiliki eksistensi dalam membangun dan mempertahankan jati

dirinya sebagai etnis minoritas yang berada di tengah-tengah etnis mayoritas.

Seperti ungkapan seorang novelis Amerika Serikat, Pearl Buck (1892-1973).

“Tidak ada seorang pun yang bisa menghancurkan orang China.Mereka adalah

pejuang yang keras hati. Mereka adalah orang beradab paling tua dimuka bumi

ini. Peradaban mereka melewati berbagai fase sejarah, tapi karakteristik dasarnya

tetaplah sama. Mereka menghasilkan benih, lalu menerbangkannya ke angin, tapi

mereka tidak akan pernah hancur.4

Jika kita merujuk pada karakteristik etnis Cina maka hal ini tidak dapat

dipisahkan dari keberadaan etnis Cinadi kota Gorontalo. Mereka merupakan

bagian dari peradaban bangsanya sediri yang melakukan diaspora ke berbagai

belahan dunia, persebaran (diaspora) etnis Cina di kota Gorontalo tidak terlepas

dari empat pola persebaran sebagai kuli (Huagong), sebagai pedagang

(Huangshang), sebagai perantauan (Huaqio), dan sebagai keturunan perantauan

Cina yang bermigrasi ke tempat yang lainnya (Huayi). Wang Gung Wu (1991),5

dari keempat pola migrasi yang dikemukan oleh Wang Gung Wu ada tiga pola

migrasi yang berkaitan erat dengan keberadaan etnis Cina di kota Gorontalo,

pertama sebagai pedagang, kedua sebagai perantauan, dan ketiga sebagai

keturunan perantauan Cina yang melakukan migrasi ke tempat lainnya. Ketiga

pola migrasi inilah yang membentuk karakteristik etnis Cina di kota Gorontalo.

Meskipun diaspora etnis Cina secara umum dapat dikatakan terggolong sukses,

namun hal ini tidak terlepas dari proses jalannya diaspora itu sendiri.Tentunya

ada berbagai permaslahan baru yang mau tidak mau harus mereka hadapi, mereka

akan memasuki babak baru sebuah kehidupan di tanah asing yang nantinya akan

diperhadapkan pada hegemoni komunitas lokal dengan berbagai hambatan-

hambatan baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, maupun ekonomi di tempat

mereka ber-diaspora. Dalam konteks inilah mereka akan diperhadapkan pada

4 Ivan Taniputra, Op.cit. 5 Arie Setyaningrum, Op.cit., hlm. 182-183

pertarungan identitas dan konsep mereka masing-masing, sehingga perlakuan

diskriminatif akan muncul dalam mengawali perjalanan kehidupan minoritas

dimana negara mereka tinggal. Etnis Cina kota Gorontalo tentunya tidak serta

merta mendapat tempat yang layak sebagaimana layaknya komunitas lokal, hal ini

dilandasi berbagai macam faktor mulai dari persoalan kesukuan, budaya, maupun

agama yang mereka anut. Disisi lain pada masa pemerintahan orde baru,

pengakuan terhadap etnis Cina sebagai warga negara belum sepenuhnya di

wujudkan dengan baik, hal ini menimbulkan berbagai tindakan diskrimitatif

terhadap etnis perantauan Cina. Dalam menghadapi berbagai macam tekanan

tersebut, Ling Chi Wang (1994) menjelaskan bahawa etnis minoritas Cina

memfungsikan apa yang disebutnya sebagai “situasional ethnicity” (etnisitas

situasional) dalam upaya mengkonsolidasikan keterkaitan mereka dengan kelas-

kelas yang berkuasa dan tampa bermaksud untuk melakukan tindakan subversi.6

Pendapat ini dapat dibenarkan jika kita melihat apa yang terjadi selama ini bagi

etnis perantauan Cina, dimana mereka dapat bertahan dalam berbagai peristiwa

dan kondisi budaya serta situasi politik yang beragam sebagai tantangan yang

harus mereka hadapi. Situasi dan kondisi ini dapat di hadapi oleh etnis perantauan

Cina yang ada di kota Gorontalo sehingga mereka mampu beradaptasi dan dapat

mempertahankan identitas lokal mereka sebagai etnis perantauan, yang sampai

dengan saat ini di warisi turun-temurun dikalangan generasi mereka.

6 Arie Setyaningrum, Op.cit., hlm. 193-194.

4.2.2 Suku dan persebaran populasi etnis Cina di kota Gorontalo

Etnis Cina di kota Gorontalo terdiri dari berbagai macam suku yang ada.

Mulai dari suku Hokkien, Hakka, Hainan, Kantonis, Hochia, dan Tiochu.

Berbagai macam suku yang ada ini telah mendiami dan tersebar di berbagai

wilayahdi kota Gorontalo.7 Populasi etnis Cina di kota Gorontalo kurang lebih

2000 jiwa, tersebar dan mendiami wilayah kota Gorontalo. Populasi terbesar entis

Cina di kota Gorontalo tersebar diwilayah kecamatan kota Selatan (Biawu) atau

biasa di kenal dengan sebutan Kampung Cina.8 Lebih jelasnya dapat kita lihat

pada tabel di bawah ini.

Table.11 Jumlah populasi etnis Cina di kota Gorontalomenurut jenis suku 2013.

No. Jenis suku etnis Cina di kota Gorontalo Jumlah populasi

1. Hokkien 769

2. Hakka 315

3. Hainan 548

4. Kantonis 175

5. Hochia 126

6. Tiochu 67

Total 2000

Sumber: Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan etnis Cina)

Suku-suku ini telah mewarnai jalannya proses kehidupan yang ada di kota

Gorontalo. Mereka saling mengikat satu sama lain, baik sema suku mereka

maupun yang berbeda sukudikalangan mayoritas etnis Cina itu sendiri. Ikatan

kekeluargaan dan hubungan yang baik inilah membuat etnis Cina mampu

7 Wo. Santoso (tokoh etnis Cina Kota Gorontalo). 2013 8 Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan Etnis Cina). 2013

bertahan hidup, dapat membentuk komunitas ke-Cinaan, kemudian mendominasi

komunitas lokal yang ada di wilayah kota Gorontalo. Adapun alasan dipilihnya

wilayah tersebut, karena sebagai sentra perdagangan yang ada di kota Gorontalo.

Persebaran etnis Cina diwilayah ini telah membentuk komunitas ke-Cinaan,

persoalan ini terlihat jelas karena wilayah kota Gorontalo khususnya pusat-pusat

perbelanjaan sebagain besar didominasi oleh etnis Cina. Dominasi yang di bangun

ini sangat kuat,dengan adanya dominasi dalam perdagangan yang dibangun di

kota Gorontalo, keberadaan etnis Cina ini telah membentuk hubungan sosial, baik

dikalangan sesama etnis Cina maupun penduduk lokal atau masyarakat kota

Gorontalo.

4.2.3 Interaksi Sosial Etnis Gorontalo dan Cina

Di kota Gorontalo interaksi sosial kedua etnisterlihat jelas dalam

hubungan interaksi yang ada di Kampung Cina, kelurahan Biawu kecamatan kota

Selatan.Asal-usul keberadaan etnis Cina di kota Gorontalo berawal dari Kampung

Cina, Kampung Cina merupakan wilayah yang pertama kali di huni oleh etnis

Cina yang melakukan diaspora ke kota Gorontalo, populasi terbesar etnis Cina di

kota Gorontalo terdapat di kelurahan Biawu (Kampung Cina). Sebagian mereka

telah melakukan asimilasi perkawinan dengan penduduk lokal (inter-married)

atau kawin lokal.

Khususnya etnis Cina yang berada di Kampung Cina bermata pencaharian

sebagai pedagang, hal ini di karenakan wilayah Kampung Cina merupakan

wilayah atau pusat perdagangan di kota Gorontalo. Hubungan komunikasi yang di

lakukan etnis Cina dengan penduduk setempat sangat erat kaitannya, mereka

menggunakan berbagai pendekatan dalam menjalin hubungan interaksi dengan

pendudukdi wilayah tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai

dampak yang akan muncul terhadap mereka atau konflik dengan penduduk lokal,

karena mereka merupakan etnis yang rentan akan konflik karena harus bersaing

dengan penduduk kota Gorontalo demi kelangsungan hidup mereka.

Berbagai upaya dilakukan untuk menarik simpati penduduk sekitar, seperti

sering melakukan kunjungan ke sesama warga yang ada, merangkul dan

mempekerjakan warga sekitar dalam usaha perdagangan mereka, memberikan

bantuan sosial terhadap warga yang dikategorikan kurang mampu.9Model

pendekatanseperti inilah membuat kedekatan emosional yang erat dengan warga

masyarakat yang berada di kecamatan kota Selatan (Kampung Cina). Rasa

persaudaraan ini terlihat jelas dengan adanya dua konflik yang pernah terjadi

antara etnis Cina dengan penduduklokalyang berada di wilayah lain di kota

Gorontalo, permasalahannya di picu oleh salah seorang pekerja yang dituduh telah

melakukan pencurian, namun tuduhan ini tidak diterimah sehingga terjadi

persilihan yang melibatkan warga dimana salah seorang pekerja tersebut tinggal.

Entis Cina akan di serang oleh warga lokal yang tidak senang dengan tuduhan

tersebut, namun upaya penyerangan ini mendapat perlawanan dari warga sekitar

yang ada di wilayah kecamatan kota selatan (Biawu dan Siendeng)membuat

upaya penyerangan terhadap etnis Cina ini dapat digagalkan olehwarga

masyarakatdi dua kelurahan tersebut.10

Dalam kasus yang sama juga pernah

terjadi, lagi-lagi etnis minoritas ini akan diserang, perlawanan yang sama juga

9 Maryam Lamadlauw (tokoh etnis Cina kota Gorontalo). 2013 10 Sunawan Widjaja (tokoh etnis Cina kota Gorontalo). 2013

dilakukan oleh kedua warga masyarakat yang ada di wilayah pemukiman etnis

Cina (warga Biawu dan Siendeng). Hubungan sosial antara masyarakat yang ada

di sekitar pemukiman etnis minoritas ini terlihat jelas kaitannya, hubungan yang

harmonis serta rasa solidaritasini telah di banggun sejak keberadaan etnis Cina di

wilayah tersebut, sehingga membuat ikatan hubungan emosinal antara warga

masyarakat di wilayah ini dengan etnis Cina sangatlah kuat.

4.2.4 Sistem Kepercayaan dan Budaya

Etnis Cina kota Gorontalo menganut dua sistem kepercayaan besar yang

berasal dari para leluhur mereka. Pertama, penganut ajaran Budha dan kedua

penganut ajaran Khong Hu Cu. Penganut ajaran Budha adalah penganut ajaran

yang di bawa oleh pangeran Siddharta Gautama (Budha Gautama).Ajaran Budha

lebih ke Buddhies atau ajaran murni sang Budha, entis Cina yang menganut ajaran

Budha melakukan ritual keagamaannya di Vihara, mennyembah Budha yang di

lambangkan dalam bentuk arca. Adapun hari besar keagamaannya terdiri dari

empat hari besar keagamaan; Waisak, Magha Puja, Kathina, dan Asada.Waisak

adalah hari memperingati lahirnya pangeran Siddharta Gautama mencapai

penerangan sempurna dan wafat pangeran Siddharta.Magha Puja adalah

memperingati berkumpulnya 1250 Bikhu. Sedangkan Katina dan Asada yakni

memberikan dana jubah kepada para Bikhu atau pengikut sang Budha.11

Sedangkan etnis Cina yang menganut ajaran Khong Hu Cu percaya kepada

Dewa dan Dewi.Penganut ajaran ini lehih percaya kepada dewa dan dewi yang

biasa di sebut dengan “Tri Nabi Agung” serta dewi penolong. Tempat

11 Putu Supartana (Guru Agama Budha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013

peribadatannya adalah klenteng, yang diberi nama Thian Hou Kiong atau dalam

bahasa indonesia diartikan sebagai “Tulus Harapan Kita”. Klenteng ini merupakan

klenteng bersejarah bagi etnis Cina di kota Gorontalo karena disinilah asal-usul

keberadaan mereka berada. Klenteng ini terdiri dari Tiga Lantai penyembahan

lantai satu terdiri dari tiga dewa: Kwan Seng Te Kun, Kong Tek Cung Ong, dan

Hok Tek Ceng Sin. Lantai dua terdiri dari Khong Hu Cu, O Mi To Hut, dan Thai

Siang Li Lo Kun, ketiga dewa ini disebut “Tri Nabi Agung”. Ketiga dewa ini

merupakan bentuk ajaran Khong Hu Cu atau Tri Darma, dan di lantai tiga terdapat

arca seorang dewi yang bernama dewi Kuan Im Pou Sat atu biasa di sebut dewi

Kuan Im yang di percaya sebagai dewi penolong. Di dalam ruang klenteng ini

juga tersedia berbagai jenis bahan sesajian untuk melengkapi penyembahan

terhadap sang dewa dan dewi, seperti : buah apel, jeruk, buah pir, kue keranjang,

teh, minyak kelapa , air, lilin, dan dupa. Sedangkan hari besar keagaman berupa

hari raya Imlek atu biasa di kenal dengan sebutan “Tahun Baru Imlek”.Tahun baru

Imlek merupakan perayaan terpenting etnis Cina. Perayaan Tahun Baru Imlek

dimulai di hari pertama bulan pertama (penanggalan etnis Cina) dan berakhir

dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan purnama). Malam

tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti "malam pergantian tahun".12

Perayaan Tahun Baru Imlek di kota Gorontalo di rayakan dengan penuh

hkidmat para pengujung klenteng dari kalangan etnis Cina melakukan

sembahyang dan doa kepada dewa dan dewi, mereka memohon agar diberi

kebaikan dan keselamatan bagi mereka. Untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek di

12 Hengky Kamolie (tokoh etnis Cina Kota Gorontalo). 2013

kota Gorontalo perayaan ini biasanya dirayakan dengan menyulut kembang api,

membuat antusias warga masyarakat yang berada di kawasan klenteng maupun

warga yang datang untuk menyaksikan perayaan Imlek. Namun terlepas dari dua

kepercayaan besar yang diatu oleh etnis Cina di Kota Gorontalo ada juga yang

menganut kepercayaan lain seperti Islam, dan Nasrani.

Etnis Cina memiliki budaya yang sangat kompleks diantara berbagai

budaya yang ada di indonesia. Etnis Cina tersebar hampir di berbagai wilayah di

indonesia, tidak mengherankan jika kebudayaan mereka banyak di kenal luas di

negara kita. Kebudayaan etnis Cina ini meliputi kesenian, perayaan-perayaan hari

besar, bahasa, musik dan alat musik, pakaian, dan kuliner. Persoalan budaya ini

tidak terkecuali etnis Cina di kota Gorontalo.

Di kota Gorontalo etnis Cina mengembangkan budaya asli dari Tiongkok

(Goan Siao) dua minggu sesudah Imlek Tionghoa Atau biasa di kenal dengan

malam suci. Perayaan Cap Go Meh Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir

dari masa perayaan Imlek bagi komunitas etnis Cina. Pada tanggal ini juga

merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.Di kalangan entis

Cina kota Gorontalo perayaan ini biasanya dirayakan dengan jamuan besar dan

berbagai kegiatan. Rampasan atau rebutan biasa di kenal dengan doa arwah,

Perayaan Ching Beng adalah ritual tahunan etnis Cina untuk bersembahyang dan

ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Perayaan etnis Cina ini

jatuh pada hari ke 104 atau tepatnya tanggal 5 april yaitu ziarah setelah titik balik

matahari pada musim dingin. Menurut etnis Cina, hari ini merupakan suatu hari

untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan

keluarga dan kerabat mereka, bersembahyang dan menyapu pusara serta

menyajikan berbagai jenis makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan

berbagai aksesoris, sebagai persembahan kepada arwah para leluhur.13

Etnis Cina juga memiliki tarian dari negeri mereka berasal, atau biasa kita

kenal dengan tarian Barongsai. Tarian Barongsai adalah tarian tradisional etnis

Cina, tarian ini menggunakan kostum yang menyerupai singa. Etnis Cina kota

Gorontalo meyakini bahwa singa merupakan simbol kebahagiaan dan kesenangan.

Tarian ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan

sehingga pada umumnya tarian ini diadakan dalam berbagai acara penting

dikalangan etnis Cina, seperti pembukaan tempat-tempat usaha, pendirian

klenteng, dan perayaan Tahun Baru Imlek.14

Selain tarian Barongsai ada berbagai

macam bentuk budaya lainnya yang berasal dari negeri Cina seperti perayaan

kirap laut dan kirap darat perayaan ini untuk memperingati hari lahirnya Yang

mulia Thian Sing Boo.15

Perayaan kirab laut ini mengunakan perahu yang di hias

dengan berbagai simbol-sibol etnis Cina. Sitem kepercayaan dan budaya ini

merupakan bentuk dari eksistensi etnis Cina yang ada di kota Gorontalo.

Kepercayaan dan budaya yang di anut oleh etnis Cina ini merupakan sitem

kepercayaan dan budaya asli leluhur etnis Cina. Sebuah bentuk komitmen dan

eksistensi bersama yang dibangun etnis Cina selama ini, telah menujukan betapa

kuatnya hegemoni yang dibangun oleh etnis Cina di kota Gorontalo sehingga

13 Maryam Lamadlauw (Tokoh Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013 14 Dr Sunawan Widjaja. 2013 15 Wo.Santoso. 2013

keberadaannya dapat di terima dengan baik oleh entis lokal yang ada di kota

Gorontalo. Sitem keperyaan dan budaya etnis Cina ini telah dijalani semenjak

diaspora (penyebaran) yang dilakukan etnis Cina di wilayah kota Gorontalo.

Sistem kepercayaan dan budaya ini tetap dijaga dan pertahankan kelestariannya

serta di warisi turun-temurun di kalangan etnis Cina yang ada di kota Gorontalo.

1.2.5 Mata Pencaharian Dan Pendidikan

Pada umumnya mata pencaharian etnis Cina Kota Gorontalo sebagian

besar adalah pedagang/pengusaha atau wiraswasta karena etnis Cina merupakan

etnis yang sangat menekuni dunia perdagangan. Jika dilihat dari letak geografis

Kota Gorontalo merupakan sentra perdagangan yang ada di Propinsi Gorontalo,

sehingga sangat tepat bagi mereka untuk melakukan berbagai jenis usaha dalam

perdangangan. Berbagai apek dalam dunia usaha di kota Gorontalo di miliki dan

dikuasai oleh etnis Cina, mulai dari usaha barang dan jasa, tanah dan perkebunan,

properti, maupun saham dalam perdagangan.16

Dari penelitian yang di lakukan

oleh peneliti, bahwa dari 100 orang pemilik usaha yang ada di kota Gorontalo ada

60 orang pemilik usaha dari kalangan etnis Cina. Berbagai aspek usaha ini telah di

jalani dan ditekuni oleh etnis Cina sejak lama, hal ini juga di dorong oleh latar

belakang etnis Cina sebagai etnis yang sangat menekuni dunia perdagangan atau

bisa dikatan sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, serta di tambah dengan

warisan material yang dimilikinya, sehinga usaha yang mereka jalani meningkat

pesat. Selain berdagang ada juga etnis Cina yang memiliki propesi lain, seperti

pegawai negeri sipil, politisi dan lain sebagainya.

16 Rocky Lianto (Pengusaha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013

Mengenai latar belakang pendidikan etnis Cina Kota Gorontalo sebagian

besar mulai dari umur 40-65 Tahun rata-rata berpendidikan SLTP-SMA atau

setara, sedangkan dari umur 6-24 tahun sedang dalam proses menjalani

pendidikan mulai dari SD, SLTP, SMA, dan jenjang Perguruan Tinggi.17

1.2.6 Kekuatan Ekonomi Etnis Cina di Kota Gorontalo

Dewasa ini Cina sudah merupakan icon dunia dalam hal perekonomian,

Cina merupakan suatu kekuatan ekonomi baru yang sangat diperhitungkan.Dalam

dunia perekonomian yang ada sekarang ini, dapat dilihat dengan adanya

penguasaan pangsa pasar yang mendominasi pasar Asia, Eropa dan Amerika.

Seperti kita ketahui bersama pada umumnya bahwa etnis Cina merupakan

masyarakat pedagang yang memiliki jiwa ekonom tinggi, sehingga membuat

mereka berkembang dan maju dalam membangun dan menata perekonomiannya.

Salah satu tujuan utama diaspora etnis Cina ke kota Gorontalo adalah berdagang,

tujuan ini tidak di sia-siakan oleh etnis Cina. Etos kerja yang tinggi dalam

mengembangkan perekonomiannya sehingga kemudian membawa pengaruh yang

cukup signifikan dalam roda perekonomian yang ada di kota Gorontalo. Berbagai

intvestasi kekayaan yang dimiliki oleh etnis Cina, Intvestasi kekayaan yang

dimilikinya berupa saham dalam perdagangan, kepemilikan tanah dan

perkebunan, barang dan jasa, maupun investasi dibidang properti. Hal ini

menununjukan bahwa diasporik yang dilakukan oleh etnis Cina di kota Gorontalo

mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan dan pertumbuhan

perekonomian yang ada. Sistem perekonomian atau cara berdagang Etnis Cina

17 Dr. Sunawan Widjaja. 2013

Gorontalo dalam membangun perekonomiannya di sesuaikan dengan kondisi

iklim perekonomian setempat.

Mereka telah membentuk jaringan dagang untuk membangun kekuatan

ekonominya, jaringnan dagang ini telah dibentuk dan dibangun dengan sedimikan

rupa sehingga mereka dapat menggembangkan kekuatan ekonominya. Kekuatan-

kekuatan serta jaringan yang di banggun ini merupakan strategi dalam menata

perekonomiannya, dalam hubungan ini jaringan serta hubungan yang dibanggun

bermula dari jaringan kekerabatan antar sesama etnis Cina, mereka membangun

kekuatan ekonominya dari hubungan kekeluargaan antar sesama etnis Cina, saling

membantu dan memberikan peluang dalam menjalankan bisnisnya. Dari

hubungan kekerabatan yang dibangun inilah kemudian mereka membentuk

jaringan bisnis yang lebih luas lagi.

Kekuatan ekonomi yang dibangun ini bukan semata-mata terbentuk dengan

sendirinya, melainkan dengan strategi dalam menjalankan bisnisnya. Jaringan

bisnis ini segaja dibangun untuk memperkuat perantauan etnis Cina dimanapun

mereka berada, kekuatan ekonomi yang dibangun ini mampu melampaui batas-

batas sosial maupun politik yang ada di kota Gorontalo, yang kemudian mampu

membentuk kekuatan ekonomi di kalangan etnis Cina itu sendiri.

Dapat dikatakan bahwa etnis Cina kotaGorontalo sebagai masyarakat

pemilik modal. Sebagian besar perekonomian yang ada di kota Gorontalo mampu

di kuasai oleh etnis Cina. Ini menunjukan adanya sebuah kecenderungan dan

peran yang dilakukan oleh etnis Cina dalam penguasaan perekonomian yang ada

kota Gorontalo, yang kemudian memberinya label sebagi kaum kapitalis atau para

pemilik modal. Diasporik yang dilakukan ini telah menumbuhkan perekonomian

yang ada di kota Gorontalo.

4.2.7 Dampak Sosial Diaspora Etnis Cina Di Kota Gorontalo

Etnis Cina di kota Gorontalo telah melakukan persebaran (diaspora) sejak

ratusan tahunlalu. Diasporik yang dilakukan ini tentunya memiliki dampak

sosialnya baik antar sesama etnis, maupun dampak sosial terhadap komunitas

lokal atau masyarkat Gorontalo pada umumnya. Masalah indentitas merupakan

masalah yang terdapat dalam komunitas suatu etnis, secara garis geografis

tentunya berbeda satu dan lainnya. Seperti halnya dengan komunitas etnis Cina

yang ada di kota Gorontalo, tentunya mereka berdasarkan garis geografis sangat

berbeda dengan penduduk lokal baik dari bentuk fisik, religi, suku, maupun

budayanya. Setiap etnis tentunya meliki identitas serta jati diri untuk membedakan

dengan etnis lainnya, serta dapat memberikan eksistensi sosialnya terhadap

individu maupun kelompok yang lain.

Keberadan etnis Cina di kota Gorontalo telah memberikan dampak

sosialnya terhadap sisi kehidupan masyarakat kota Gorontalo, baik dari segi

ekonomi, budaya, agama, maupun politik, berbagai dampak yang timbul ini

tentunya merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat kota Gorontalo,

setiap kelompok dalam masyarakat akan mengalami perubahan baik secara

langsung maupun tidak langsung, perubahan besar atau kecil.

Diasporik Cina di kota Gorontalo telah melahirkan warna baru dalam

bingkai kehidupan yang ada, proses ini telah menjadi bagian dari kehidupan

masyarakat kota Gorontalo secara utuh. Dampak sosial ini menununjukan bahwa

etnis Cina merupakan etnis yang memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi

dan kondisi apapun. Diasporik yang dilakukan etnis Cina ini telah melahirkan

dampak positif bagi kehidupan sosial yang ada di kota Gorontalo. Dampak

diasporik ini telah membentuk komunitas kecinaan yang di bingkai dalam

kearifan lokal masyarakat kota Gorontalo, didalamnya terdapat beragam kultur

dan indentitas lokalnya. Identitas ke-Cinaan ini, bukan persoalan untuk bagaimana

membedakan antara minoritas dan mayoritas, melainkan suatu bentuk

keseragaman yang perlu di jaga dan dilestarikan untuk menjunjung tinggi nilai-

nilai kemanusiaan serta rasa Nasionalis. Etnis Cina Gorontalo telah melewati

berbagai fase kehidupan yang ada, mulai dari mereka menginjakan kakinya di

tanah Gorontalo sampai dengan saat ini, perjalanan panjang ini tentunya telah

melahirikan dampak sosialnya terhadap sisi kehidupan masyarakat kota

Gorontalo, dampak sosial yang timbul ini mampu membentuk hubungan-

hubungan sosial antara etnis minoritas dan mayoritas atau penduduk lokal.

Hubungan-hubungan ini berupa, hubungan yang harmonis guna menyelaraskan

dan menghilangkan perbedaan antar minoritas dan mayoritas, sehingga

menjadikan minoritas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari komunitas lokal

setempat. Rasa kebersamaan yang tinggi antara entis Cina dan penduduk asli kota

Gorontalo, telah menciptakan dampak yang positif bagi kehidupan sosial

masyarakat kota Gorontalo pada umumnya. Etnis Cina kota Gorontalo mampu

beradaptasi dengan kondisi dan keadaan sosial masyarakat setempat. Pendekatan

semacam inilah yang membuat etnis Cina terterima di kalangan mayoritas lokal

yang ada di kota Gorontalo. Hubungan solidaritas serta interaksi yang baik yang

dilakuan etnis Cina dengan penduduk lokal membuat keduanya dapat menerima

kebiasaan dalam hal budaya masing-masing, penduduk lokal setempat mau

menerima budaya dan kepercayaan yang di anut oleh etnis Cina, misalya dalam

perayaan hari-hari besar agama, serta pertunjukan atau pagelaran budayamasing-

masing mereka saling memberikan dukungan moril untuk menciptakan suasana

yang harmonis antar sesama etnis dan umat beragama, etnis Cina juga sering

memberikan bantuan sosial terhadap penduduk lokal setempat yang di

kategorikan kurang mampu. Diasporik yang dilakukan etnis Cina ini juga mampu

menciptakan pertumbuhan ekonomi di kota Gorontalo, serta dapat membuka

lapangan pekerjaan baru bagi penduduk lokal. Dari berbagai dampak yang timbul

ini kemudian melahirkan hubungan asimilasi antara penduduk lokal dengan etnis

Cina di kota Gorontalo, dari hubungan asimilasi yang dilakukan kedua etnis ini

mampu membentuk komunitas sosial yang kuat antara kedua etnis tersebut.

Dari uraian diatas dapat dikatakan wahwa dampak diasporik yang

dilakukan oleh entnis Cina memiliki dampak yang positif bagi kehidupan sosial

masyarakat di kota Gorontalo, serta ada kecenderungan dan respon yang baik dari

penduduk lokal.