bab iv analisis data dan pembahasan a ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/97/5/bab iv (fh).pdf60 bab...
TRANSCRIPT
60
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah Cabang
Bank BNI Syariah membuka cabang di Palangka Raya pada tanggal
06 Juli 2011 Untuk wilayah Kalimantan Tengah. Bank BNI Syariah Cabang
Palangka Raya merupakan cabang ke- 11.62
Keberadaan Bank BNI Syariah di Palangka Raya sebagai wujud
partisipasi dalam upaya bersama untuk menciptakan percepatan ekonomi
baik mikro, menengah maupun makro khususnya dalam penerapan sistem
bagi hasil yang kompetitif oleh Bank BNI Syariah. Mengenai lokasi gedung
Bank BNI Syariah cabang Palangka Raya terletak di Jl. Ahmad Yani No. 52
Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut, gedung yang digunakan
merupakan kompleks pertokoan yang telah dilakukan perbaikan sedemikian
rupa sehingga menjadi gedung perbankan yang nyaman dan menarik.
Adapun kode Bank BNI Syariah cabang Palangka Raya adalah 009 dengan
Telp. Kantor (0536) 3224863 dan fax (0536) 3224870. 63
Dengan seiring berjalannya waktu kini Bank BNI Syariah cabang
Palangka Raya mampu mendirikan Payment Poin yang bertempat di Jl. G.
Obos 09 samping Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya
(STAIN) gedung yang digunakan merupakan gedung bekas Kantor PKBH
62
Data sumber pada observasi awal tanggal 20 Mei 2015 di Bank BNI Syariah Cabang
Palangka Raya 63
Ibid.,
61
Palangka Raya yang kini telah dilakukan perbaikan secara menyeluruh
sehingga menjadi sebuah gedung Payment Point yang nyaman dan menarik.
Sehingga nasabah sekitar sangat merasa terbantu dengan berdirinya
Payment Point karena jarak yang dekat dengan tempat tinggal nasabah
sekitar.64
2. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Palangka Raya
Visi:
“Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unguul dalam
layanan dan kinerja”.65
Misi:
a. Memberikan kontribusi positif kepada mastarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kenaan untuk berkarya dan
berinfestasi bagi pegawai sebagi perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.66
3. Keadaan Staf di BNI Syariah Cabang Palangka Raya
Setiap Struktur organisasi lembaga keuangan baik yang bersifat
perbankan maupun non-bank memiliki susunan organisasi yang berbeda-
64
Data sumber pada observasi awal tanggal 20 Mei 2015 di Bank BNI Syariah Cabang
Palangka Raya 65
Buku Pedoman Profil Perusahaan BNI Syariah dan dapat dilihat di web resmi
http://www.bnisyariah.co.id/produk/bni-syariah-tabungan di akses pada tanggal 15 Maret 2015 66
Ibid.,
62
beda, sebab hal ini disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kebutuhan
perbankan baik dari pihak stokeholder maupun shareholder.
Adapun struktur organisasi BNI Syariah Cabang Palangka Raya adalah
sebagai berikut:67
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi Bank BNI Syariah
cabang Palangka Raya terdiri dari:68
a. Pimpinan Cabang (Branch Manager)
Branch Manager merupakan jabatan tertinggi dalam suatu cabang
Bank, dimana jabatan ini berposisi sebagai pemimpin dari suatu Bank
Cabang. Dimana tugas seorang Branch Manager adalah :
67
Data sumber dari Bank BNI Syariah Cabang Palangka Raya 68
Buku Pedoman Profil Perusahaan BNI Syariah dan dapat dilihat di web resmi
http://www.bnisyariah.co.id/produk/bni-syariah-tabungan di akses pada tanggal 15 Maret 2015
63
1) Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran utama dan tujuan
yang akan dicapai.
2) Menyelia (mengarahkan), mengendalikan dan mengawasi secara
langsung unit-unit kerja menurut tugasnya pelayanan nasabah,
pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan administrasi
dilingkungan cabang dan cabang pembantu.
3) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI Syariah kepada nasabah serta
menggali calon nasabah potensial dalam rangka meningkatkan bisnis
dan hasil usaha serta menguasai pasar di daerah kerjanya.
b. Wakil Pemimpin Bidang Operasional (Oprational Manager)
Merupakan jabatan pimpinan yang membawahi bagian
Operasional seperti Back Office, Front Office (teller, cs, satpam) dan
Peronalia (Driver dan OB). Adapun tugas seorang Oprational Manager
adalah:
1) Menyelia kegiatan pelayanan administrasi di front office dan back
office dengan mengupayakan pelayanan yang optimal.
2) Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap unit-unit yang dibawahinya
dan memantau memastikan bahwa perbaikan/penyempurnaan atas
temuan pemeriksaan/saran yang diberikan auditor.
c. Audit Intern/Resident Auditor (BIC)
Merupakan bagian yang membantu proses audit bank, di mana
bagian ini mensortir data-data yang masuk/keluar dan apabila terjadi
64
kesalahan input dapat dilakukan perbaikan melalui bagian ini. Adapun
tugas dari audit intern adalah:
1) Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam usaha
pengawasan/pemeriksaan atas transaksi keuangan dan rekening.
2) Melakukan pemeriksaan khusus/mendadak terhadap berbagai kegiatan
harian/manajemen cabang.
3) Mempersiapkan laporan pekerjaan pada pemimpin cabang dan
pemimpin divisi.
4) Melakukan pemeriksaan terhadap administrasi dan keuangan koperasi,
serikat pekerja dan dharma wanita dicabang.
5) Mengelola dan mendistribusikan BPP ( Buku Pedoman Perusahaan )
serta dokumen /surat yang berkaitan dengan ketentuan tentang
pelaksanaan transaksi dan kegiatan perbankan.
6) Melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
d. Penyelia Unit Pemasaran Bisnis (Consumer Sales Head dan SME
Financing Head)
Tujuan utama dari bagian pemasaran adalah mencapai target laba
perusahaan melalui pencapaian laba cabang sesuai dengan RKAT yang
telah ditetapkan dan disepakati dengan cara melakukan penghimpunan
Dana yang selanjutnya dilakukan penyaluran pembiayaan produktif
maupun konsumtif kepada masyarakat dan menjaga kualitasnya. Adapun
tugas utama seorang pemasaran adalah:
1) Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah.
65
2) Mengelola permohonan pembiayaan.
3) Melakukan pemantauan nasabah dan kolektabilitas pembiayaan.
4) Memberikan bantuan kepada kantor besar/wilayah/cabang lain.
5) Melayani penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta
bisnis.
6) Mengerjakan tugas lainnya yang diberikan pimpinan cabang.
e. Pengelola Pembiayaan/ Unit Support Pembiayaan (Sales Officer)
Merupakan bagian yang membantu pemasaran dalam hal
menganalisis nasabah yang akan melakukan pembiayaan terhadap bank
terutama dalam hal administrasi pembiayaan. Adapun tugas seorang
pengelola pembiayaan/ unit support pembiayaan adalah:
1) Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah/calon
nasabah.
2) Mengelola permohonan pembiayaan ritel, pemantauan nasabah,
kolektibilitas pembiayaan.
3) Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta
bisnis.
4) Membina hubungan saling menguntungkan dengan para debitur dan
pihak sumber dana.
f. Asisten Pemasaran (Sales Assistant)
Merupakan bagian yang membantu bagian pemasaran dalam
memasarkan produk-produk bank seperti tabungan, dan pembiayaan
konsumtif. Adapun tugas utama seorang asisten pemasaran adalah:
66
1) Memasarkan dan mengelola pembiayaan standart.
2) Membina hubungan dan memantau aktifitas nasabah wholesale dan
middle.
3) Membantu mengelola produk dan jasa perbankan, penelitian ekonomi
daerah dan menyusun peta bisnis.
g. Penyelia Unit Pelayanan Nasabah (Costumer Service Head)
Merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam mengawasi
kegiatan pelayanan dan semua transaksi yang berhubungan langsung
dengan keluar masuknya uang pada bank. Adapaun tugas utama seorang
penyelia unit pelayanan nasabah adalah:
1) Melayani semua jenis transaksi kas/uang tunai, pemindahan dan
kliring.
2) Melayani kegiatan eksternal, payment point, kas mobil, kantor kas dan
cabang pembantu.
3) Mengelola kas besar.
4) Menyediakan informasi dan melayani transaksi produk/jasa dalam
negeri.
5) Menyediakan transaksi giro, tabungan, deposito dan ONH.
6) Menyusun data dan laporan ke Bank Indonesia/Kas Perbendaharaan
Negara mengenai giro, tabungan dan deposito serta membuat laporan
pajak atas dana masyarakat.
7) Melayani permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan
kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri).
67
8) Melaksanakan perbankan, penyempurnaan hasil temuan audit.
9) Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang diberikan pimpinan cabang.
h. Asisten Pelayanan Jasa (Costumer Service)
Bagian ini merupakan salah satu dari unit pelayanan nasabah yang
membantu penyelia unit pelayanan nasabah dalam hal pelayanan
permintaan transaksi yang sering kali berhadapan langsung dengan
nasabah. Adapun tugas utamanya adalah:
1) Melayani transaksi giro, tabungan, deposito dan ONH.
2) Melayani permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan
kartu ATM.
3) Melayani permintaan pencairan margin dan deposito.
4) Melayani informasi mengenai produk dan jasa.
5) Melayani transaksi dalam negeri.
6) Melayani jasa kirim uang.
7) Melayani nasabah inti dan jasa custodian.
8) Menyusun data dan laporan ke BI/KPKN.
9) Melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
i. Asisten Pelayan Uang Tunai (Teller)
Seorang asisten pelayanan uang tunai/teller bertugas dengan cash
in dan cash out uang pada setiap transaksi. Adapun tugas utama asisten
pelayanan uang tunai adalah:
1) Melayani semua jenis transaksi kes/tunai, pemindahan, pembayaran
tagihan (listrik, air, telephon, dan lain-lain) dan kliring.
68
2) Melayani kegiatan eksternal payment point, kas mobil, kantor kas dan
cabang pembantu.
3) Melaksakan perbaikan/penyempurnaan audit
j. Asisten Transaksi DN/LN (SME Account Officer/SAO)
Adapun tugas utama seorang asisten transaksi DN/LN adalah:
1) Mengelola administrasi back office transaksi delegasi pembiayaan dan
jenis DN lainnya.
2) Melaksanakan entry transaksi keuangan secara kliring.
3) Mengelola komunikasi cabang.
4) Menyelesaikan transaksi DPT ( Dana Pihak Ketiga )
5) Mengelola kegiatan bank operasional/persepsi untuk KPKN
k. Penyelia Unit Operasional
Merupakan bagian yang menangani dalam hal analisis proses dan
tata cara pembiayaan berupa surat-surat kontrak (perjanjian) dan
kelengkapan dokumen lainnya yang dapat mendukung aktivitas dan
pengesahan permintaan pembiaayan nasabah. Adapun tugas utamanya
adalah:
1) Melakukan verifikasi data nasabah mengenai debitur.
2) Mengelola administrasi pembiayaan.
3) Mengelola portebel pembiayaan.
4) Memantau proses pemberian pinjaman.
5) Mengelola penerbitan jaminan bank.
69
6) Mengelola administrasi back office (data entry dan kliring), transaksi
jasa dalam negeri.
l. Analisis Pembiayaan (Consumer Processing)
Merupakan bagian yang menganalisis data dan informasi calon
debitur yang akan melakukan pembiayaan terhadap bank terutama dalam
hal identitas calon debitur, status hukum calon debitur, dan aktivitas
pembiayaan calon debitur pada perusahaan perbankan lainnya yang dapat
dilihat melalui data base nasabah di Bank Indonesia. Adapun tugas
utamanya adalah:
1) Meneliti kebenaran dan kelengkapan data/informasi mengenai calon
debitur dengan ketentuan manajemen pembiayaan.
2) Menilai kewajaran laporan keuangan yang diserahkan oleh debitur.
3) Menyiapkan PAK sesuai ketentuan pembiayaan untuk disampaikan
kepada unit pemasaran bisnis sebagai bagian dari PAK lengkap.
4) Memberikan pendapat hasil anlisis berbagai aspek penilaian
pembiayaan.
5) Memantau dan menganalisis aktivitas keuangan debitur melalui
riwayat pembayaran sebagai bahan masukan bagi unit pemasaran
bisnis
m. Asisten Administrasi Pembiayaan (Collection Asissten)
Merupakan salah satu bagian yang berhubungan penting dengan
operasional dan analisis pembiayaan debitur dalam hal memantau
70
aktivitas pembayaran angsuran pembiayaan debitur. Adapun tugas utama
seorang asisten administrasi pembiayaan adalah:
1) Mengelola administrasi pembiayaan.
2) Mengelola portebel (outstanding dan kondisi) pembiayaan.
3) Memantau proses pemberian pembiayaan.
4) Mengelola penerbitan jaminan bank.
5) Melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
n. Penyelia Unit Keuangan dan Umum (General Affair Head)
Merupakan bagian yang bertugas mengatur dan mengawasi
aktivitas logistik dan urusan rumah tangga di dalam bank, seperti
mengatur jadwal dan kontroling kinerja security, cleaning service, dan
driver. Adapun tugas utamnya adalah:
1) Mengelola komunikasi cabang dan karyawan.
2) Menyelesaikan transaksi DPT ( Daftar Post Terbuka ).
3) Mengelola output dari sistem.
4) Mengelola laporan cabang.
o. Asisten Administrasi umum
Merupakan bagian yang membantu tugas dari penyelia keuangan
dan umum. Adapun tugas utamanya adalah:
1) Membantu pengelolaan administrasi umum.
2) Membantu pengelolaan kegiatan logistic dan urusan kerumah
tanggaan.
3) Mengelola sistem otomasi cabang.
71
4) Mengelola gaji karyawan bank.
5) Mengelola komunikasi cabang dan karyawan.
6) Melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.
4. Keadaan Sarana Dan Prasarana Kantor BNI Syariah Cabang Palangka
Raya Tahun 2015
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu
peralatan,perlengkapan dan komponen yang secara langsung maupun tidak
langsungmenjadi faktor penunjang terlaksana suatu proses kegiatan
operasional suatubank. Adapun sarana dan prasarana yang ada di BNI
Syariah Cabang Palangka Raya, yaitu:
Tabel 4.1
Sarana dan Prasana Kantor BNI Syariah Cabang Palangka Raya
Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
a. Banking Hall 1 Ruangan Baik
b. Ruang Branch Manager 1 Ruangan Baik
c. Ruang marketing 1 Ruangan Baik
d. Ruang USP 1 Ruangan Baik
e. Ruang Back Office 1 Ruangan Baik
f. Ruang Teller 1 Ruangan Baik
g. Ruang Meeting 1 Ruangan Baik
h. Ruang VIP 1 Ruangan Baik
i. Musholla 1 Ruangan Baik
j. Gudang Logistik 1 Ruangan Baik
k. Ruang File data 1 Ruangan Baik
l. Gudang/Ruang Genset 1 Ruangan Baik
m. Ruang server 1 Ruangan Baik
n. Tempat Wudhu 1 Ruangan Baik
o. Ruang Pantry 1 Ruangan Baik
p. Toilet 2 Ruangan Baik
Fasilitas Kantor Baik
a. Komputer 25 Unit Baik
b. Printer 10 Unit Baik
c. Papan pengumuman 2 Buah Baik
72
d. LCD Projector 1Unit Baik
e. Wireless Soundsystem 1 Unit Baik
f. Pendingin Ruangan/ AC 15 Buah Baik
g. Brandkas 2 Buah Baik
h. Kendaraan roda empat 3 Unit Baik
B. Hasil Analisis Uji Data
1. Hasil Analisis Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen kuesioner dilakukan untuk menguji
kelayakan instrument (valid dan reliabel), uji validitas merupakan hal
yang penting dalam pengumpulan data sebelum diujicobakan pada
sampel. Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-
masing pertanyaan memiliki nilai lebih besar dari r tabel maka
butirinstrumen dinyatakan valid.
Dalam program SPSS 17.0 sudah tersedia bagaimana
mengujivaliditas dan reliabilitas sebuah instrumen (angket). Berikut
adalah hasil ujivaliditas dan reliabilitas angket dengan menggunakan
program SPSS 17.0yang diujicobakan kepada 7 responden dengan
jumlah item 13 untuk variabel X dan 15 item untuk variabel Y. Hasil
yang diperoleh dari perhitungan program SPSS 17.0 adalah sebagai
berikut:
73
Tabel 4.2
Keputusan Validitas Variabel Kinerja Berbasis Kompetensi
Item r hitung r tabel
α = 0,05; n= 0.754 Keputusan
1 0.884 0.754 Valid
2 0.884 0.754 Valid
3 0.977 0.754 Valid
4 0.977 0.754 Valid
5 0.977 0.754 Valid
6 0.977 0.754 Valid
7 0.810 0.754 Valid
8 0.963 0.754 Valid
9 0.977 0.754 Valid
10 0.963 0.754 Valid
11 0.977 0.754 Valid
12 0.977 0.754 Valid
13 0.977 0.754 Valid
Tabel 4.3
Keputusan Validitas Variabel Produktivitas Marketing
Item r hitung r tabel
α = 0,05; n= 0.754 Keputusan
1 0.770 0.754 Valid
2 0.763 0.754 Valid
3 0.903 0.754 Valid
4 0.763 0.754 Valid
5 0.770 0.754 Valid
6 0.903 0.754 Valid
7 0.763 0.754 Valid
8 0.828 0.754 Valid
9 0.770 0.754 Valid
10 0.842 0.754 Valid
11 0.770 0.754 Valid
12 0.842 0.754 Valid
13 0.887 0.754 Valid
14 0.887 0.754 Valid
15 0.770 0.754 Valid
74
Berdasarkan dua tabel diatas dapat dilihat pada kolom r hitung,nilai
korelasi yang didapat kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel
dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)= 7,
maka didapat r tabel sebesar 0,754. Dapat dilihat bahwa seluruh item
nilainya lebih besar dari nilair tabel sebesar 0,754 , maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakahalat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang.Uji reliabilitas menggunakan
metode konsistensi internal dengan menggunakan Cronbach’s Alpha.
Metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal
1-4, 1-5) atau skor rentang (misal (0-20, 0-50).69
Uji signifikan dilakukan
pada taraf signifikan 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila
nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment.
Berdasarkan hasil dari perhitungan melaliu program SPSS 17.0
maka diperoleh nilai koefesien reliabilitas pada variabel kompetensi dan
variabel produktivitas sebesar 0,985 dan 0,962. Sedangkan nilai r kritis
(uji 2 sisi) pada signifikan 0,05 dengan jumlah data (n) = 7, didapat
sebesar 0,754. Karena nilai koefesien reliabilitas pada kedua variabel
lebih dari 0,754, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen
penelitian tersebut reliabel.
69
Duwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, Yogyakarta: MediaKom, 2008, h. 26
75
C. Hasil Analisis Data Penelitian
1. Penyajian Data
Penelitian ini memiliki dua variabel yang saling mempengaruh yaitu
variabel kinerja berbasis kompetensi (X) dan variable produktivitas
marketing (Y) untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel
Xterhadap variabel Y, maka teknik analisis dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis Korelasi Product Moment. Yang mana teknik
ini digunakan untuk menganalisis data yang sudah diperoleh di lapangan.
Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut:
a. Penyajian data kinerja berbasis kompetensi
Tabel 4.4
Data Frequensi Pendapat Responden Tervadap Variabel Kinerja Berbasis
Kompetensi
No
Item
ST/SS S/T CT/CS R/TS SR/STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 - - 7 100 - - - - - - 7 100
2 - - 7 100 - - - - - - 7 100
3 - - 7 100 - - - - - - 7 100
4 - - 7 100 - - - - - - 7 100
5 - - 5 71,43 2 28,57 - - - - 7 100
6 - - 5 71,43 2 28,57 - - - - 7 100
7 1 14,29 4 57,14 2 28,57 - - - - 7 100
8 - - 4 57,14 1 14,29 2 28,6 - - 7 100
9 1 14,29 6 85,71 - - - - - - 7 100
10 - - 7 100 - - - - - - 7 100
11 - - 5 71,43 2 28,57 - - - - 7 100
12 - - 7 100 - - - - - - 7 100
13 1 14,29 6 85,71 - - - - - - 7 100
76
Tabel di atas menunjukan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh
dari 7 orang responden karyawan marketing untuk variabel X (kinerja
berbasis kompetensi) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
variabel X (kinerja berbasis kompetensi) yang sangat memberikan
pengaruh besar terhadap kinerja berbasis kompetensi adalah indikator
pengetahuan karyawan dengan mendapatkan nilai persentase 100% ,
tingkat keterampilan karyawan yang sesuai dengan standart perusahaan
mendapatkan nilai persentase 100%,kualitas dan kuantitas kerja
karyawan yang sesuai dengan standart perusahaan dan kemampuan
karyawan mendapatkan nilai persentase 100%. Sedangkan indikator
pendukung seperti motivasi kerja karyawan dan lainnya mendapatkan
nilai persentase 57,14 s/d 85,71%.
Tabel 4.5
Tabulasi Data Kinerja Berbasis Kompetensi
No
PERTANYAAN
JML Rata-
Rata X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
X
11
X
12
X
13
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4
2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 46 3,538
3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 46 3,538
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 4
7 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 54 4,153
∑ 28 28 28 28 26 26 27 23 29 28 26 28 29 354 27,229
Rata-
Rata 4 4 4 4 3,71 3,71 3,86 3,28 4,14 4 3,71 4 4,14 50,57 3,89
77
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa skoring tertinggi adalah
4,153 dan skor terendah adalah 3,538 kemudian jumlah rata-rata kinerja
berbasis kompetensi karyawan marketing BNI Syariah adalah 27,229
dengan demikian jumlah rtaa-rata skor kinerja berbasis kompetensi
karyawan marketing BNI Syariah adalah 27,229 dibagi 7 jumlah
karyawan marketing BNI Syariah adalah 3,89.
Selanjutnya untuk mengetahui pada kualifikasi mana kinerja
berbasis kompetensi karyawan marketing BNI Syariah Cabang Palangka
Raya tersebut dapat diketahui dengan menggunakan interval nilai yakni
dengan mengurangkan rata-rata skor tertinggi = 4,153 dengan skor
terendah = 3,538 dan dibagi dengan 5, untuk membuat interval dengan
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,rendah, sangat rendah. Adapun
perhitungannya adalah sebagai berikut :
𝑅 =𝐻 − 𝐿
5
= 4,153 − 3,538
5 = 0,123
Dari perhitungan diatas dapat diperoleh interval :
1. 4,03 - 4,153 = sangat tinggi
2. 3,907 - 4,03 = tinggi
3. 3,784 - 3,907 = sedang
4. 3,661 - 3,784 = rendah
5. 3,538 - 3,661 = sangat rendah
Dari data interval skoring variabel X tersebut, maka masing-
masing kategori dapat dilihat pada tabel distribusi berikut:
78
Tabel 4.6
Data Interval Kinerja Berbasis Kompetensi
No Interval Kataegori F %
1 4,03 - 4,153 sangat tinggi 1 14,29
2 3,907 - 4,03 tinggi 4 57,14
3 3,784 - 3,907 sedang 0
4 3,661 - 3,784 rendah 0
5 3,538 - 3,661 sangat rendah 2 28,57
Jumlah 7 100
Setelah diketahui jarak interval, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan distribusi kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,rendah,
sangat rendah. Mengenai kinerja berbasis kompetensi karyawan
marketing BNI Syariah Cabang Palangka Raya , maka jumlah total
27,229 : 7 = 3,89 yang berarti kinerja berbasis kompetensi karyawan BNI
Syariah Cabang Palangka Raya berada pada kategori sedang.
b. Penyajian data produktivitas marketing
Tabel 4.7
Data Frequensi Setiap Indikator
No
Item
ST/SS S/T CT/CS R/TS SR/STS Total
F % F % F % F % F % F %
1 - - 5 71,43 2 28,57 - - - - 7 100
2 - - 1 14,29 6 85,71 - - - - 7 100
3 - - 1 14,29 6 85,71 - - - - 7 100
4 - - 7 100 - - - - - - 7 100
5 - - 2 28,57 5 71,43 - - - - 7 100
6 3 42,86 4 57,14 - - - - - - 7 100
7 - - 7 100 - - - - - - 7 100
8 - - 2 28,57 5 71,43 - - - - 7 100
9 - - 2 28,57 5 71,43 - - - - 7 100
10 - - 7 100 0 0 - - - - 7 100
11 - - 2 28,57 5 71,43 - - - - 7 100
12 - - 7 100 - - - - - - 7 100
79
13 - - 4 57,14 - - 3 43 - - 7 100
14 - - 7 100 - - - - - - 7 100
15 - - 7 100 - - - - - - 7 100
Tabel diatas menunjukan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh
dari 7 orang responden karyawan marketing untuk variabel Y
(produktivitas marketing) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari
variabel Y (produktivitas marketing) yang sangat memberikan pengaruh
besar terhadap produktivitas marketing adalah indikator tingkat penjualan
produk dengan mendapatkan nilai persentase 100% , tingkat loyalitas
nasabah mendapatkan nilai persentase 100%, kualitas pelayanan yang
tinggi dalam memberikan pelayanan yang aman dan terpercaya
mendapatkan nilai persentase 100%. Sedangkan indikator pendukung
seperti tingkat laba perusahaan dan tingkat kenaikan simpanan nasabah
lainnya mendapatkan nilai persentase 14,29s/d 85,71%.
Tabel 4.8
Tabulasi Data Produktivitas Marketing
NO
Respo
nden
PERTANYAAN
JML
R2
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
X
11
X
12
X
13
X
14
X
15
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 3,866
2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 51 3,4
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 51 3,4
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 52 3,466
5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 55 3,666
6 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 55 3,666
7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 4,066
80
∑ 26 22 22 28 23 31 28 23 23 28 23 28 22 28 28 383 25,53
Rata-
Rata
3,71 3,14 3,14 4 3,28 4,42 4 3,28 3,28 4 3,28 4 3,14 4 4 54,71 3,65
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa skoring tertinggi adalah
4,066 dan skor terendah adalah 3,4 kemudian jumlah rata-rata
produktivitas marketing BNI Syariah adalah 25,53 dengan demikian
jumlah rtaa-rata skor produktivitas marketing BNI Syariah adalah 25,53
dibagi 7 jumlah karyawan marketing BNI Syariah adalah 3,65.
Selanjutnya untuk mengetahui pada kualifikasi mana produktivitas
marketing BNI Syariah Cabang Palangka Raya tersebut dapat diketahui
dengan menggunakan interval nilai yakni dengan mengurangkan rata-rata
skor tertinggi = 4,066 dan skor terendah = 3,4 dan dibagi dengan 5, untuk
membuat interval dengan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,rendah,
sangat rendah. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
𝑅 =𝐻 − 𝐿
5
= 4,066 − 3,4
5 = 0,1332
Dari perhitungan diatas dapat diperoleh interval :
1. 3,9328 - 4,066 = sangat tinggi
2. 3,7996 - 3,9328 = tinggi
3. 3,6664 - 3,7996 = sedang
4. 3,5332 - 3,6664 = rendah
5. 3,4 - 3.5332 = sangat rendah
Dari data interval skoring variabel Y tersebut, maka masing-
masing kategori dapat dilihat pada tabel distribusi berikut:
81
Tabel 4.9
Data Interval Kinerja Berbasis Kompetensi
No Interval Kategori F %
1 3,9328 - 4,066 sangat tinggi 1 14,3
2 3,7996 - 3,9328 Tinggi 1 14,3
3 3,6664 - 3,7996 Sedang 0
4 3,5332 - 3,6664 Rendah 2 28,6
5 3,4 - 3.5332 sangat rendah 3 42,9
Jumlah 7 100
Setelah diketahui jarak interval, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan distribusi kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,rendah,
sangat rendah. Mengenai kinerja berbasis kompetensi karyawan BNI
Syariah Cabang Palangka Raya , maka jumlah total 25,53 : 7 = 3,65 yang
berarti produktivitas marketing BNI Syariah Cabang Palangka Raya
berada pada kategori rendah.
Sebelum dilakukan analisis Korelasi Product Moment dari Pearson,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan uji
linearitas hubungan antara kedua variabel.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak adanya
perbedaan pada skor variabel yang dianalisis antara sampel dan populasi,
dan untuk mengetahui bahwa data yang diolah berdisdtribusi normal atau
tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One Sample
Kolmogorov Smirnov dan grafik histogram. Kriteria data dinyatakan
berdistribusi normal yaitu pada taraf signifikansi lebih besar dari 5% atau
82
0,05 dan sebaliknya jika signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 data
dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui hasil
pengolahandata dengan menggunakan program SPSS 17.0nilai signifikansi
untuk variabel kompetensi sebesar 0,247 dan untuk variabel produktivitas
sebesar 0,957. Kemudian jika dibandingkan dengan probabilitas 0,05,
ternyata nilai probabilitas kedua variabel tersebut lebih besar dari
nilaiprobabilitas 0,05 maka hasil data kedua variabel dinyatakan
berdistribusi normal.
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KINERJA PRODUKTIVITAS
N 7 7
Normal Parametersa,,b
Mean 50.57 54.71
Std. Deviation 3.207 3.773
Most Extreme Differences Absolute .386 .193
Positive .209 .193
Negative -.386 -.162
Kolmogorov-Smirnov Z 1.022 .510
Asymp. Sig. (2-tailed) .247 .957
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. Uji Linearitas
Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dalam
penelitian ini pengujian linearitas pada SPSS 17.0 dengan menggunakan
83
Test for linierity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linierity) kurang dari
0,05
Data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui hasil
pengolahandata dengan menggunakan program SPSS 17.0 sebagai berikut.
Berdasarkan nilai F dari hasil diperoleh nilai F= 11,758 dengan nilai
signifikansi pada linierity sebesar 0,027 dari hasil yang didapat lebih kecil
dari nilai signifikansi sebesar 0,05,maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan linear secara signifikan antara variabel kinerja berbasis
kompetensi (X) dengan variabel produktivitas marketing (Y) karena.
Tabel 4.11
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PRODUKTIVIT
AS * KINERJA
Between
Groups
(Combined) 67.429 2 33.714 7.492 .044
Linearity 52.910 1 52.910 11.758 .027
Deviation from
Linearity
14.519 1 14.519 3.226 .147
Within Groups 18.000 4 4.500
Total 85.429 6
4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan penyajian data di atas, maka selanjutnya
penulisakan menganalisis data tersebut untuk menguji hipotesis yang telah
ditentukandengan teknik analisis Korelasi Product Moment menggunakan
programSPSS 17.0.
84
Tabel 4.12
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
KINERJA
PRODUKTIVITAS
5.57
54.71
3.207
3.773
7
7
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
diketahui hasil deskriptif variabel kinerja berbasis kompetensi (X)
dijelaskan bahwa terdapat jumlah kasus (N) = 7 responden yang mengisi
angket dengan rata-rata (mean) sebesar 50.57dan simpangan baku (standar
deviasi) = 3.207.Kemudian variabel produktivitas (Y) marketing dijelaskan
jumlah kasus (N) = 7 responden dengan rata-rata (mean) sebesar 54.71dan
simpangan baku(standar deviasi) = 3.773.
Tabel 4.13
Correlations
KINERJA PRODUKTIVITAS
KINERJA PearsonCorrelation
Sig. (2tailaed)
N
1
7
.787*
.036
7
KINERJA PRODUKTIVITAS
PRODUK PearsonCorrelation
TIVITASSig. (2tailaed)
N
.787*
.036
7
1
7
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara
kinerja berbasis kompetensi dengan produktivitas marketing (r) adalah
0,787. Hal ini menunjukan bahwa terjadinya hubungan yang kuat antara
kinerja berbasis kompetensi dengan produktivitas marketing. Sedangkan
85
arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi
kinerja berbasis kompetensi maka semakin meningkat produktivitas
marketing.
Tabel 4.14
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
PRODUKTIVITAS *
KINERJA
.787 .619 .888 .789
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa nilai R Square diperoleh
sebesar 0,619 yang dapat ditafsirkan bahwa variabel kinerja berbasis
kompetensi memiliki pengaruh sebesar 61,9% terhadap variabel
produktivitas marketing, sedangkan 38,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-
faktor lainnya.
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesa dengan menggunakan rumus
t hitung, maka dapat dicari sebagai berikut:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,787 7−2
1−0,619
= 2,850
Oleh karena itu berdasarkan hasil nilai t hitung diatas diperoleh
sebesar 2,850 dan nilai t tabel sebesar 2,015. Maka dapat diketahui nilai t
tabel lebih kecil dari t hitung berarti Ha diterima artinya kinerja berbasis
kompetensi signifikan terhadap produktivitas marketing.
86
D. Pembahasan
Menurut Marwansyah kompetensi motif, sifat, konsep-diri dan
pengetahuan, akan menimbulkan perilaku, yang pada gilirannya menghasilkan
kinerja. 70
Menurut Moeheriono Kemampuan atau kompetensi seseorang termasuk
dalam kategori tinggi atau baik nantinya akan dibuktikan dan ditunjukan,
apabila ia sudah melakukan pekerjaan. Sebaliknya, apakah mempunyai
kompetensi tingkat rendah ia akan cenderung bekinerja rendah pula.71
Menurut Indah Puji Hartatik produktivitas tidak hanya masalah
bagaimana karyawan harus bekerja keras saja, tetapi yang penting bekerja
sama dengan manajemen, dengan pemimpin yang luwes (smarter),membuat
pekerjaan lebih mudah, sederhana, cepat dan efesiensi.72
Hubungan antara kedua variabel dapat dijelaskan sebagai berikut.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas dapat diartikan
bahwa kompetensi menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi dan memiliki
pengaruh terhadap hasil produktivitas yang didapat. Sehingga, kinerja berbasis
kompetensi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan
produktivitas marketing suatu perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan teori tersebut ternyata terbukti dan
sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Dari uji hipotesis yang telah
dilakukan, diperoleh hasil bahwa kinerja berbasis kompetensi mempunyai
70
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta, 2014, h. 36 71
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta, Rajawali Pers, 2012.,
h. 14 72
Buchari Alma, Kewirausahaan (Untuk Mahasiswa Dan Umum),Alfa Beta: Bandung,
2005, h.69-71
87
tingkat hubungan berada pada kategori “kuat” berdasarkan hasil koefisien
korelasi product moment sebesar 0,787. dan kontribusi variabel kinerja
berbasis kompetensi mempengaruhi variabel produktivitas marketing sebesar
6,1% dan faktor - faktornya antara lain indikator pengetahuan karyawan,
tingkat keterampilan karyawan yang sesuai dengan standart perusahaan,
kualitas dan kuantitas kerja karyawan yang sesuai dengan standart perusahaan
dan kemampuan karyawan, tingkat penjualan produk, tingkat loyalitas
nasabah,kualitas pelayanan yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang
aman dan terpercaya. Sedangkan 38,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
lainnya seperti tingkat laba perusahaan dan tingkat kenaikan simpanan nasabah
lainnya.