bab iii_studio.docx

28
BAB III PROFIL GENTRIFIKA SI KELURAHA N BULUSAN 3.1 Kondisi Fisik Alam Kondisi fisik alam merupakan penjelasan yang berisi kondisi bentang alam suatu wilayah yang berisi tentang topografi, jenis tanah, kondisi hidrologi, iklim, dan bahaya geologi yang ada pada wilayah tersebut. 3.1.1 Topografi Kelurahan Bulusan memiliki topografi yang berbukit. Kelerengan 0-3% terdapat di bagian barat dan sebagian kecil di bagian timur dan utara. Kelerengan 3-8% banyak ditemukan di sebelah barat yang tersebar di bagian utara dan timur. Kelerengan 8-15 % tersebar di bagian utara agak ke timur hingga bagian selatan. Kelerengan 15-25% terdapat di bagian utara. Kelerengan > 40% terdapat di bagian tengah memanjang dari utara sampai selatan, terdapat pula di bagian timur Kelurahan Bulusan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai kondisi topografi di Kelurahan Bulusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Klasifikasi Kelerengan Kelurahan Bulusan No. Sudut lereng (%) Keterangan Pemanfaatan lahan 1 0-3 Datar Permukiman 2 3-8 Landai Permukiman 3 8-15 Landai Permukiman 4 15-25 Agak curam Kawasan lindung dan pertanian 5 >40 Terjal Kawasan lindung (konservasi) Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kel.Bulusan, 2011 Berdasarkan kondisi topografi Kelurahan Bulusan yang tertera pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa kawasan Kelurahan Bulusan 35% luas lahannya dapat difungsikan sebagai kawasan budidaya, dan 65% nya adalah lahan terbuka hijau, hal ini dikarenakan kawasan tersebut memiliki topografi yang agak curam dan terjal, namun perkemban gan Kelurahan Bulusan hingga saat ini (tahun 2011) mulai banyak perumahan yang telah berkembang bahkan mulai merambah daerah lindung. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian perkembangan kawasan, terutama pada daerah lindung agar tidak beralih fungsi menjadi lahan budidaya seperti permukiman. Sehingga, untuk kedepannya perkembangan Kelurahan Bulusan akan terjadi di kawasan yang memiliki kondisi fisik alam yang cocok untuk budidaya, sedangkan untuk kawasan yang memiliki topografi curam dan terjal tetap difungsikan sebagai kawasan lindung/ kawasan terbuka hijau.

Upload: april-lia

Post on 18-Oct-2015

178 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIPROFIL GENTRIFIKASI KELURAHAN BULUSAN

Kondisi Fisik AlamKondisi fisik alam merupakan penjelasan yang berisi kondisi bentang alam suatu wilayah yang berisi tentang topografi, jenis tanah, kondisi hidrologi, iklim, dan bahaya geologi yang ada pada wilayah tersebut.

3.1.1 TopografiKelurahan Bulusan memiliki topografi yang berbukit. Kelerengan 0-3% terdapat di bagian barat dan sebagian kecil di bagian timur dan utara. Kelerengan 3-8% banyak ditemukan di sebelah barat yang tersebar di bagian utara dan timur. Kelerengan 8-15 % tersebar di bagian utara agak ke timur hingga bagian selatan. Kelerengan 15-25% terdapat di bagian utara. Kelerengan > 40% terdapat di bagian tengah memanjang dari utara sampai selatan, terdapat pula di bagian timur Kelurahan Bulusan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai kondisi topografi di Kelurahan Bulusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 3.1Klasifikasi Kelerengan Kelurahan BulusanNo.Sudut lereng (%)KeteranganPemanfaatan lahan

10-3DatarPermukiman

23-8LandaiPermukiman

38-15LandaiPermukiman

415-25Agak curamKawasan lindung dan pertanian

5>40TerjalKawasan lindung (konservasi)

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kel.Bulusan, 2011

Berdasarkan kondisi topografi Kelurahan Bulusan yang tertera pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa kawasan Kelurahan Bulusan 35% luas lahannya dapat difungsikan sebagai kawasan budidaya, dan 65% nya adalah lahan terbuka hijau, hal ini dikarenakan kawasan tersebut memiliki topografi yang agak curam dan terjal, namun perkembangan Kelurahan Bulusan hingga saat ini (tahun 2011) mulai banyak perumahan yang telah berkembang bahkan mulai merambah daerah lindung.Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian perkembangan kawasan, terutama pada daerah lindung agar tidak beralih fungsi menjadi lahan budidaya seperti permukiman. Sehingga, untuk kedepannya perkembangan Kelurahan Bulusan akan terjadi di kawasan yang memiliki kondisi fisik alam yang cocok untuk budidaya, sedangkan untuk kawasan yang memiliki topografi curam dan terjal tetap difungsikan sebagai kawasan lindung/ kawasan terbuka hijau.3.1.2 Jenis TanahJenis tanah di Kelurahan Bulusan adalah mediteran coklat tua dengan susunan batuannya adalah batuan induk turf vulkanik intermedier. Tanah jenis ini merupakan endapan sungai yang berwarna coklat muda. Bersifat lepas dengan butir sangat kasar. Tanah jenis mediteran coklat tua lebih tepat digunakan untuk kawasan pertanian karena memiliki kesuburan tanah yang tinggi. Kemiringan landai cocok untuk digunakan sebagai kawasan terbangun karena memiliki daya dukung untuk menahan beban yang tinggi.Jenis tanah di Kelurahan Bulusan yaitu mediteran coklat tua ini berpotensi bagi pertumbuhan vegetasi, dimana Kelurahan Bulusan yang memiliki ruang terbuka hijau, hal ini juga sebagai pencegah longsor karena di kawasan yang memiliki kelerengan curam ditanami vegetasi. Dengan begini keberadaan kawasan terbangun dapat berpotensi untuk dikembangkan di beberapa kawasan Kelurahan Bulusan.

3.1.3 Daerah Rawan Bahaya GeologiBahaya geologi yang terdapat di Kelurahan Bulusan berupa sesar dan kekar. Hal tersebut terjadi karena jenis tanahnya yang labil sehingga terjadi gerakan tanah di wilayah tersebut. Sesar dan kekar yang ada ini mengakibatkan kerusakan pada badan jalan terutama di sepanjang Jalan Sigar Bencah sehingga mengurangi kenyamanan bagi para pengguna jalan. Adanya bahaya geologi ini juga mengakibatkan daerah di sekitar bahaya geologi ini sulit dikembangkan untuk kawasan terbangun dan difungsikan sebagai lahan terbuka hijau (konservasi).

Pertumbuhan dan Kepadatan PendudukKelurahan Bulusan yang berada di BWK VI mempunyai fungsi sebagai kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, campuran, dan konservasi. Sebagai daerah yang letaknya terjangkau dari Kampus UNDIP Tembalang, Kelurahan Bulusan mengalami perkembangan yang sangat signifikan, yaitu mulai berkembang sekitar tahun 1990-an. Perkembangan pertama kali terjadi di RW II dan III dimana berdekatan dengan Kampus UNDIP. Beberapa pendatang yang pada awalnya cenderung warga yang berasal dari sekitar Kota Semarang kemudian membeli lahan di Kelurahan Bulusan untuk dimanfaatkan sebagai rumah pribadi maupun untuk perdagangan dan jasa. Pada mulanya, perdagangan dan jasa lebih mengarah ke warung penduduk yang ada di dalam lingkungan permukiman, namun kemudian merambah menjadi toko kelontong, pertokoan, hingga tahun 2010 mulai berkembang banyak ruko di sepanjang jalan utama.Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sejalan dengan semakin padatnya Kelurahan Bulusan saat ini. Apabila dilihat perkembangan jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Bulusan adalah sebagai berikut:Tabel 3.2Perkembangan Jumlah Penduduk Kelurahan Bulusan Tahun 2005 2010No.Jumlah Penduduk200520062007200820092010

1laki-laki156216321681178520692152

2perempuan153115711613171620302108

Total309332033294350140994260

Sumber: Monografi Kelurahan Bulusan

Data jumlah penduduk di Kelurahan Bulusan diatas dapat dilihat perkembangannya dengan lebih mudah dalam grafik perkembangan berikut ini.Grafik 3.1Perkembangan Penduduk Kelurahan Bulusan Tahun 2005 2010

Sumber: Hasil Analisis, 2011

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwasanya jumlah penduduk di Kelurahan Bulusan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun relatif stabil dengan peningkatan tertinggi dari tahun 2008 ke tahun 2009. Peningkatan jumlah penduudk ini secara otomatis juga menyebabkan kepadatan penduduk yang ada di Kelurahan Bulusan meningkat.Perkembangan jumlah penduduk ini tidak lain karena adanya migrasi penduduk dari daerah lain ke Kelurahan Bulusan. Berdasarkan data yang diperoleh, migrasi penduduk ke Kelurahan Bulusan adalah sebagai berikut.Tabel 3.3Migrasi Penduduk ke Kelurahan BulusanTahunJumlah