bab iii tinjauan kasus a....
TRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 9 Mei 2011 Jam 07.30 WIB
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 48 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Batan Timur Raya Miroto
Tanggal masuk : 7 Mei 2011, Jam : 07.50
No. Register : 6332009
Diagnosa medis : TB Paru
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.T
Umur : 42 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dg pasien : Istri pasien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak napas dan batuk.
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh sesak napas pada saluran napas, 2 minggu pasien mengeluh
sesak napas dan sesaknya hilang timbul. Sesak bertambah saat pasien batuk,
berjalan agak jauh dan naik tangga. Pasien mengeluh pada malam hari sesak
dan batuk, keringat dingin saat malam hari, klien batuk berdahak dengan
warna kuning dan kental namun susah dikeluarkan. .
c. Riwayat perawatan dan kesehatan dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS. Satu minggu
sebelum masuk RS pasien berobat ke BP4, klien di Rontgen dengan hasil
rontgent TB Paru positif kemudian klien di rujuk ke RS Roemani Semarang
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit
DM, Hipertensi dan penyakit seperti yang klien derita pasien sekarang.
3. Pola Kesehatan Fungsional (Data Fokus)
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan saat sakit seperti sekarang
klien berusaha mendapatkan pengobatan di RS agar cepat sembuh.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mengatakan makan 3x sehari, sebelum masuk RS klien sudah
mengalami penurunan nafsu makan. Selama di RS klien juga mengalami
penurunan nafsu makan, klien makan ± ½ porsi dari yang disediakan rumah
sakit. Klien minum 800-900cc/hari, BB: 50 kg (klien mengalami penurunan
BB yaitu 8 kg), klien mengeluh mual.
c. Pola eliminasi
1) Eliminasi Feses
Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, tidak ada keluhan saat
BAB.
2) Eliminasi urine
Klien mengatakan BAK dalam sehari 6-7 kali: ± 500cc, warna kuning bau
khas.
d. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari selalu dilakukan sendiri seperti makan,
mandi, BAB, BAK. Setelah masuk RS aktivitas klien dibantu oleh perawat
dan keluarga. Klien mengeluh bertambah sesak saat beraktivitas dan
mengeluh batuk saat tiduran.
e. Pola istirahat dan tidur
1) Kebiasaan tidur
Klien mengatakan sebelum di RS klien jarang tidur siang dan tidur dari
jam 21.00 bangun jam 05.00 WIB. Setelah di RS klien susah tidur karena
klien mengeluh batuk terus dan dahak sulit dikeluarkan sehingga klien
sulit tidur.
2) Kesulitan tidur
Klien mengatakan mengalami kesulitan dalam istirahat / tidur dan sering
terbangun pada malam hari karena klien batuk terus dan uluhati sakit saat
batuk.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif
Klien tidak mengalami gangguan penglihatan, penciuman, perabaan,
pendengaran dan pengecap. Klien belum mengetahui tentang proses therapy,
kemungkinan kambuh dan perawatan penyakitnya. Klien merasa bosan
ditempat tidur dan batuk tidak lekas hilang, klien tampak tegang dan gelisah.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluarga
dan teman-temannya baik di RS maupun dimasyarakat, dengan perawat juga
baik.
h. Pola reproduksi dan seksual
Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah. Selama di RS klien tidak
dapat melakukan hubungan suami istri, tetapi itu tidak masalah bagi klien.
i. Persepsi dan konsep diri
Identitas diri : klien adalah laki-laki yang berperilaku dan
berpenampilan sebagai laki-laki
Peran diri : klien seorang suami dan bekerja sebagai buruh
pabrik
Ideal diri : klien berharap segera sembuh dari penyakitnya
Gambaran diri : klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan
dirawat di RS
Harga diri : klien di RS merasa dirinya sebagai seseorang yang
memerlukan pengobatan dan perawatan yang tepat
sebagai layaknya manusia dan berkeyakinan akan
sembuh.
j. Pola mekanisme, koping
Klien mengatakan saat mempunyai masalah klien menceritakan masalah
kepada istrinya, dengan bercerita dengan klien merasa beban masalah
berkurang.
k. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Klien beragama Islam dan tetap beribadah dalam keadaan sakit, klien berdoa
supaya cepat sembuh dan ingin segera beraktifitas seperti sebelum sakit.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan / keadaan umum : klien tampak lemah, tampak sesak
b. Tingkat kesadaran : composmentis GCS: E4 M6 V5
c. Tanda-tanda vital :
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 84 kali/ menit
3) RR : 24 kali/ menit
4) S : 370C
d. Pengukuran antropometri
TB: 155 cm, BB: 50 kg, LILA: 24 cm
e. Kepala
1) Rambut : warna hitam, rambut keriting, kebersihan cukup
2) Mata : reflek cahaya positif, sklera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, tidak memakai alat bantu pandang
3) Hidung : tidak ada polip, cuping hidung tidak tampak saat
napas
4) Telinga : bersih tidak ada penumpukan serumen, pendengaran
baik.
5) Mulut : mukosa bibir agak kering, warna merah muda.
f. Dada
1) Paru-paru
Inspeksi : secara umum bentuk simetris dan tidak ada lesi
Palpasi : tactil fremitus teraba sama
Perkusi : pekak diseluruh lapang paru
Auskultasi : terdengar suara wheezing dan ronchi
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta 5 simetris sejajar
garis midklavikula
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1-S2 murni
3) Abdomen
Inspeksi : tidak ada acites
Auskultasi : peristaltic usus 10 kali/ menit
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
4) Ekstremitas
a) Ektremitas atas : tidak ada oedema pada ekstremitas atas, akral
hangat kapilery refill time < 3 detik, tangan sebelah kanan terpasang
infuse Nacl 0,9% 20 tpm
b) Ekstremitas bawah : tidak ada oedema kaki
5) Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC
6) Integumen
Kulit warna sawo matang, kulit tidak pucat dan tidak sianosis.
5. Data Penunjang
a. Laboratorium
1) Kimia klinik 7/5/11
Asam urat 4,20 mg/dl 2.60-7.20
Cholesterol 113 mg/dl 50-200
Trigliserida 82 mg/dl 30-150
HDL Cholesterol 19 mg/dl 35-60
IDL Cholesterol 75 mg/dl 62-130
Protein total 6,9 gr/dl 6,4-8,2
Albumin 2,5 gr/dl 3,4-5,0
2) Hematologi 9/5/11
Hit jenis + darah tepi
Easinofil 1% 1-3
Basofil 0% 0-2
Batang 0% 2-5
Segmen 85% 47-80
Limfosit 10% 20-45
Monosit 4% 2-10
Lain-lain -
Eritrosit
Anisusitosis ringan (mikrosit)
Pulkilositosis ringan (ovalosit)
Trombosit jumlah normal bentuk besar
Leukosit jumlah tampak normal
LED
LED 1 jm 115.0 mm 3,0-14,0 H
LED 2 jm 129,0 mm
3) Hematologi 10 Mei 2011
Hematologi paket
Hemoglobin 10,90 gr% 12,00-15,00
Hematokrit 30,8% 35,0-47,0
Eritrosit 3,79 jt/mmk 3,90-5,60
MCH 28,70 Pg 27,00-32,00
MCV 81,30 Fl 76,00-96,00
MCHC 35,30 g/dl 29,00-36,00
Lekosit 99,3 ribu/mmk 150,0-400,0
Trombosit 39,90 ribu/mmk 11,60-44,80
RDW 13,70% 11,60-44,80
MPV 7,51 Fl 4.00-11,00
4) Pengecatan gram 10/5/11
Diplococcus (+) / positive
Streptococcus (+) / positive
5) Pengecatan ziehl Nielsen
BTA (1+) / Positive
6) Pengecatan jamur
Jamur (-) / negative
7) Hasil foto thorak 11/5/11
Kesan: cor tak membesar
Gambaran TB paru aktif dengan pneumonia
b. Therapy tgl 11/5/11
1) O2 nasal 3 lt/mnt
2) Cefriaxone 2 x 1 mg (IV)
3) Ambroxol 3 x 1 tab
4) Paracetamol (jika suhu ≤ 38oC)
5) OBH 3 x cth
6) Metroclorpramid 3 x 1 amp
7) Nacl 0,9 % 20 tpm
Tgl 14/5/11
Inj ceftriaxone 2 x 1mg stop
Tambahan :
1) Glimepirrid 2 mg (1-0-0) P.O (pg)
2) FDC 1 x 3 tablet (hr-2)
c. Diet
Diet yang didapat klien adalah diet lunak, TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi
Protein ), makanan selingan, minuman saring.
B. Analisa Data
Data Fokus Masalah (P) Etiologi (E)
Ds :
− Klien mengatakan sesak napas
− Klien juga mengeluh batuk
terus dan dahak sulit
dikeluarkan
Do:
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
Akumulasi
sekret yang
berlebih
Tabel 3.2 Analisa Data
− RR 24x/menit
− Klien terlihat batuk terus
− Sputum dahak kental
− Terpasang O2 nasal 3 lt/menit
− Mendapatkan therapy
ambroxol 3x1 tab dan OBH
3xcth
− Terdengar suara wheezing dan
ronchi
Ds :
− Klien mengatakan mual
− Klien mengatakan nafsu makan
menurun
Do :
− Mukosa mulut agak kering
− Konjungtiva anemis
− BB: 58 kg, BB saat pengkajian
50 kg TB:155 cm,
− IMT: BB/(TB) m2 : 50/(155)
2 :
50/2,4: 20,8 (N)
− LILA : 24 cm
− Selama di RS klien
menghabiskan makanannya ½
porsi
− Hb: 10,90 gr %
− Albumin: 2,5 gr/dl
− Diit: lunak
Ds :
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Gangguan pola
Intake yang
tidak adekuat
sekunder
terhadap mual
Sesak nafas
− Klien mengatakan sering
terbangun dan susah tidur
karena batuk terus dan sesak
Do :
− Klien tidak dapat tidur
− Wajah tampak kusut
− Klien gelisah
− Klien tampak cemas
− TD : 110/70 mmHg
− ND : 84x/menit
− S : 370C
istirahat tidur
dan batuk
C. PATHWAYS KASUS
Microbacterium tubercolosa
Masuk saluran pernafasan
Saluran pernafasan atas
Bakteri bertahan di bronkus
Peradangan bronkus
Penumpukan secret
Batuk tidak efektif Anoreksia, malaise,mual,muntah
Sekret sulit keluar
Batuk terus
menerus
G
D. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret yang
berlebih.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat sekunder terhadap mual.
3. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan sesak dan batuk.
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Gangguan
pola
istirahat
E. Intervensi Keperawatan
Tgl Diagnosa
Keperawatan
Intervensi TTD
Tujuan LKH Tindakan Kep Rasional
10/5
/11
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
berhubungan
dengan
akumulasi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam diharapkan
bersihan jalan napas
efektif dengan KH :
a. Kaji fungsi
pernapasan, ex:
bunyi nafas,
irama dan
penggunaan
alat bantu
a. Peningkatan bunyi
napas dapat
menunjukkan
ronchi, whezing,
krekes, akumulasi
sekret
Tabel 3.3 Intervensi keperawatan Kasus
sekret yang
berlebih
Perubahan
pasien dapat
mempertahankan
jalan napas dan
mengeluarkan sekret
tanpa bantuan.
Setelah dilakukan
b. Catat
kemampuan
untuk
mengeluarkan
mukus batuk
efektif, catat
karakter jumlah
sputum adanya
hemoptisis
c. Berikan klien
posisi
semi/fowler
d. Bersihkan
sekret dari
mulut dan
trakea
penghisapan
sesuai
keperluan.
e. Pertahankan
masukan cairan
sedikitnya 2500
ml/hari kecuali
kontra indikasi.
a. Catat status
b. Pengeluaran sulit
bila sekret sangat
kental
c. Posisi membantu
memaksimalkan
ekspansi paru
untuk menurunkan
upaya pernapasan
d. Mencegah
obstruksi respirasi,
penghisapan dapat
diperlukan bila
pasien tidak
mampu
mengeluarkan
sekret
e. Pemasukan tinggi
cairan membantu
untuk
mengencerkan
sekret membantu
untuk mudah
dikeluarkan
a. Berguna dalam
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang tidak
adekuat
sekunder
terhadap mual
tindakan
keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan
KH : pasien
menunjukkan
peningkatan berat
badan.
nutrisi pasien
dari
penerimaan,
catat turgor
kulit, BB dan
derajat
kekurangan
BB, riwayat
mual muntah
diare.
b. Pastikan pada
diet biasa
pasien yang
disukai / tidak
disukai.
c. Kaji anoreksia
mual dan
muntah dan
catat
kemungkinan
hubungan
dengan obat,
awasi
frekuensi,
volume,
konsistensi
feses
d. Dorong dan
berikan periode
mendefinisikan
derajat/luasnya
masalah dan
pilihan intervensi
yang tepat.
b. Membantu dalam
mengidentifikasi
kebutuhan
pertimbangan
keinginan individu
dapat memperbaiki
masukan diet.
c. Dapat
mempengaruhi
pilihan diet,
mengidentifikasi
area pemecahan
masalah untuk
meningkatkan
pemasukan/penggu
naan nutrien.
d. Membantu
menghemat energi
10/5
/11
Gangguan pola
istirahat tidur
berhubungan
dengan sesak
dan batuk.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2x24 jam diharapkan
pola tidur terpenuhi
istirahat sering
e. Berikan
perawatan
mulut sebelum
dan sesudah
tindakan
pernapasan
f. Dorong makan
sedikit dan
sering dengan
makanan tinggi
protein
g. Kolaborasi
rujuk keahli
diet untuk
menentukan
komposisi diet
a. Diskusikan
perbedaan
individu dalam
kebutuhan tidur
berdasarkan hal
khususnya bila
kebutuhan
meningkat saat
demam
e. Menurunkan rasa
tidak enak karena
sisa sputum/obat
untuk pengobatan
respirasi yang
merangsang pasien
muntah
f. Masukan nutrisi
tanpa kelemahan
yang tidak perlu /
kebutuhan energy
dari makanan yang
banyak
menurunkan iritasi
gester
g. Bantu dalam
perencanaan diet
dengan nutrisi
adekuat untuk
ketahanan
metabolik diet.
a. Rekomendasikan
tidur 8 jam tiap
malam
F. Implementasi Keperawatan
Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
10/5/11
08.20
1
- Mengkaji pernafasan,
frekuensi, irama, kedalaman,
bunyi nafas, alat bantu nafas
S : klien mengatakan sesak nafas
O : pernafasan cepat, dangkal, RR :
24x/menit, terpasang O2
dengan KH: pasien
dapat istirahat tidur
tanpa terbangun
usia tingkat
aktivitas, gaya
hidup tingkat
stress
b. Tingkatkan
relaksasi
berikan
lingkungan
yang gelap dan
tenang, berikan
kesempatan
untuk memilih
penggunaan
bantal, linen
dan selimut,
berikan ritual
waktu tidur
yang
menyenangkan.
b. Tidur akan sulit
dicapai sampai
tercapai relaksasi
lingkungan RS
dapat mengganggu
relaksasi.
Tabel 3.4 Implementasi
08.25
09.00
10.00
10.30
10.40
11.30
1,2.3
1
2
1
1, 2
2
- Mengobservasi TTV
- Memberikan posisi semi
fowler
- Injeksi metoclorpramid 1
ampul IV (2ml/10mg)
- Mengajarkan pasien latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Menganjurkan pasien untuk
minum air hangat.
- Mengkaji status nutrisi
A : Mengukur BB, TB,
LILA
S : klien tampak lemah
O : TD :110/ 70 mmHg
N : 84 x/menit, S: 37oC
RR : 24x/menit
S : klien mengatakan sesak
berkurang dan merasa lebih
nyaman ketika diberikan posisi
setengah duduk oleh perawat
O : klien tampak lebih nyaman,
TD: 110/70 mmHg,N : 84x/menit,
S : 37oC, RR : 24x/menit
S : -
O : obat dapat masuk (2ml/10mg),
tidak ada alergi
S: Klien mengatakan sudah
mengerti tentang cara batuk
efektif yang diajarkan perawat.
Klien mengatakan sekret bisa
dikeluarkan
O : sekret bisa dikeluarkan
S: Klien mengatakan akan
mengikuti anjuran perawat
O : klien mau minum air hangat
S : Klien mengatakan tidak nafsu
makan dan terasa mual
O : TB: 155 cm, BB: 50 kg, LILA:
12.00
12.15
12.30
12.40
13.00
13.10
2
2
2
3
1, 3
3
B: Memantau hasil lab
C: Melakukan pemeriksaan
fisik
D: memberikan diit yang
dianjurkan
- Menganjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering
- Menimbang BB dan
mengukur lila
- Mengkaji adanya mual dan
muntah
- Mengkaji penyebab klien
tidak bisa tidur
- Mengajarkan pasien
distraksi relaksasi
- Menganjurkan klien minum
air hangat
24 cm, Hb: 10,90 gr%, albumin: 2,5
gr/dl, turgor kurang, konjungtiva
anemis, diit: lunak DM 1900 kkal
S : klien mengatakan nafsu makan
berkurang
O : klien menghabiskan ½ porsi
makanan
S : klien mengatakan BB berkurang
8 kg saat sakit
O : BB sebelum sakit 58, BB
sekarang : 50 kg, LILA: 24 cm
S : pasien mengatakan mual
O : klien tampak lemah
S : klien mengatakan tidak bisa tidur
karena batuk terus dan sesak
O : klien tampak lelah
S : Klien mengatakan sudah
mengerti teknik distraksi
relaksasi yang diajarkan perawat
O : -
S : klien mengatakan susah tidur
karena batuk dan sekret susah
dikeluarkan
O : klien terlihat minum air hangat
13.20
11/5/11
09.00
09.15
09.30
09.40
09.50
10.00
3
1
2
1
1
1
2
- Menciptakan lingkungan
yang tenang dan nyaman
dengan membatasi
pengunjung
- Mengkaji pernafasan
- Mempertahankan dan
memberikan posisi semi
fowler
- Mempertahankan asupan
cairan sedikitnya 2500
ml/hari
- Membantu pasien latihan
napas dalam dan batuk
efektif
- Menyarankan pasien untuk
menggunakan tisue saat
batuk dan bersin
- Injeksi metoclorpramid 1
ampul IV (2ml/10mg)
S : -
O : klien tampak tenang dan nyaman
S : Klien mengatakan kadang masih
sesak
O : Sekret dapat dikeluarkan, RR:
22x/menit,terdengar suara
wheezing dan ronchi
S : klien mengatakan kadang-
kadang masih sesak dan batuk
O : klien tampak tegang
S : klien mengatakan dahak masih
kental dan susah dikeluarkan
O : cairan masuk 1500 ml
S : klien mengatakan lebih enakan
dan lega
O : sekret berkurang, sekret kental,
berwarna kuning kehijauan
S : klien mengatakan mau
melakukannya
O : klien kooperatif
S : -
O : obat dapat masuk(2ml/10mg),
11.00
11.10
11.30
12.30
13.00
13.30
12/5/
11
1,2,3
2
2
3
3
3
1
- Mengukur TTV
- Menganjurkan perawatan
mulut sebelum dan sesudah
makan
- Memotivasi pasien untuk
makan dan menganjurkan
klien untuk makan sedikit
tapi sering
- Mengobservasi keadaan
umum klien
- Meningkatkan relaksasi dan
memberikan lingkungan
yang tenang dan nyaman
- Memotivasi pasien untuk
istirahat
- Memberikan masase pada
punggung dan postural
tidak ada alergi
S : -
O : TD : 130/80mmHg, N :
80x/menit, RR : 22x/menit, S :
36o C
S : klien mengatakan lebih segar dan
mual berkurang
O : klien tampak segar
S : klien mengatakan mau makan
O : klien menghabiskan 1 porsi
makanannya
S : Klien mengatakan semalam
belum bisa tidur karena masih
batuk terus dan sesak
O : Klien tampak tegang, wajah
kusut
S : klien mengatakan nyaman
O : klien tampak senang dan nyaman
S : klien mengatakan susah tidur
O : klien tampak tegang
S : klien mengatakan rasanya lebih
enakan
09.00
09.30
10.00
11.00
12.00
13.00
1
1,2,3
2
3
3
drainase
- Mempertahankan O2 dan
memberikan posisi semi
fowler
- Mengukur TTV
- Memotivasi pasien untuk
makan sedikit tapi sering
dan menganjurkan pasien
untuk minum obat sesuai
advis dokter
- Menciptakan lingkungan
yang tenang dan nyaman
dengan membatasi
pengunjung
- Mengobservasi ulang pola
istirahat tidur Tn. S
O : klien tampak nyaman
S : klien mengatakan sesak
berkurang
O : klien tampak tenang dan nyaman,
O2 masuk 3 ltr/mnt
S : -
O : TD : 120/80mmHg N:80x/menit,
RR: 20x/menit S:36oC
S : klien mengatakan tidak mual lagi
O : klien menghabiskan 1 porsi
makanan yang disediakan RS
dan mau minum obat
S : -
O : klien tampak tenang
S : klien mengatakan semalam
tidurnya nyenyak, batuk
berkurang,dan sesak nafas hilang
O : klien tampak segar, wajah tidak
kusut,tidak ada kantung mata
G. Evaluasi
Tgl/jam No Dx Evaluasi ( SOAP ) TTD
12/5/11
14.20
1
S : klien mengatakan mengatakan sudah tidak sesak lagi, sekret
bisa dikeluarkan
O : klien tidak sesak,klien dapat melakukan batuk efektif, tidak
ada ronchi dan wheezing, sekret bisa dikeluarkan,TD : 120/80,
N : 80x/menit, S : 36OC, RR: 22xmenit
A : masalah teratasi
Tabel 3.5 Evaluasi
16..00
16.10
2
3
P : optimalkan intervensi ( latihan nafas dalam dan batuk
efektif)
S : klien mengatakan tidak mual lagi, nafsu makan sudah
meningkat
O : klien menghabiskan 1 porsi makanannya, konjungtiva tidak
anemis,mukosa bibir lembab, turgor baik,belum ada
kenaikan BB yaitu 50kg.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi( pantau BB tiap hari )
S : klien mengatakan tidurnya nyenyak, batuk berangsur
kurang,dan sesak nafas hilang
O : klien tampak segar, wajah tidak kusut,tidak ada kantung
mata
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi ( ciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman )