bab iii pembahasan

4
BAB III PEMBAHASAN Dalam skenario ini terdapat kasus seorang wanita berumur 40 tahun bertinggi badan 150 cm, berat badan 80 kg, dengan keluhan ibu jari kaki bengkak dan nyeri yang hilang-timbul sejak 3 bulan yang lalu. Dari anamnesis diketahui penderita mempunyai anak yang obese juga (umur 10 tahun, tinggi badan 130 cm, berat badan 50 kg). Dari data tersebut dapat disimpulkan Indeks Massa Tubuh mencapai angka 35,5 kg/m². Angka ini menunjukkan bahwa wanita tersebut mengalami obesitas tingkat 2 sesuai dengan tabel Indeks Massa Tubuh yang telah dibahas dalam Bab sebelumnya. Obesitas adalah penyakit multifaktorial akibat akumulasi jaringan lemak berlebih sehingga dapat mengganggu kesehatan(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia edisi 4 jilid III). Obesitas merupakan hal yang sering kita jumpai dalam keseharian kita. Orang-orang dengan obesitas di Indonesia jumlahnya lumayan banyak dan biasanya orang-orang dengan obesitas memiliki tingkat ekonomi yang menengah ke atas. Hal ini dapat kita hubungkan dengan pola makan yang cenderung berlebihan yang tidak kita temui pada orang-orang dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Obesitas tidak hanya terkait dengan pola makan yang berlebihan atau asupan makanan yang berlebihan namun obesitas juga terkait dengan genetika sesorang, penyakit (patologis),

Upload: triadinda

Post on 09-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Pembahasan

BAB III

PEMBAHASANDalam skenario ini terdapat kasus seorang wanita berumur 40 tahun bertinggi badan 150

cm, berat badan 80 kg, dengan keluhan ibu jari kaki bengkak dan nyeri yang hilang-timbul sejak

3 bulan yang lalu. Dari anamnesis diketahui penderita mempunyai anak yang obese juga (umur

10 tahun, tinggi badan 130 cm, berat badan 50 kg).

Dari data tersebut dapat disimpulkan Indeks Massa Tubuh mencapai angka 35,5 kg/m².

Angka ini menunjukkan bahwa wanita tersebut mengalami obesitas tingkat 2 sesuai dengan tabel

Indeks Massa Tubuh yang telah dibahas dalam Bab sebelumnya.

Obesitas adalah penyakit multifaktorial akibat akumulasi jaringan lemak berlebih

sehingga dapat mengganggu kesehatan(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia

edisi 4 jilid III).

Obesitas merupakan hal yang sering kita jumpai dalam keseharian kita. Orang-orang

dengan obesitas di Indonesia jumlahnya lumayan banyak dan biasanya orang-orang dengan

obesitas memiliki tingkat ekonomi yang menengah ke atas. Hal ini dapat kita hubungkan dengan

pola makan yang cenderung berlebihan yang tidak kita temui pada orang-orang dengan tingkat

ekonomi menengah kebawah. Obesitas tidak hanya terkait dengan pola makan yang berlebihan

atau asupan makanan yang berlebihan namun obesitas juga terkait dengan genetika sesorang,

penyakit (patologis), obat-obatan tertentu yang memiliki efek samping obesitas, atau kelainan

faal organ tubuh terutama organ yang terlibat dalam metabolisme zat gizi dalam makanan.

Karena penderita memiliki anak yang obese juga, maka dalam hal ini penyebab obesitas

adalah faktor genetika. Faktor genetik yang mempengaruhi keseimbangan energi intake,

expenditure, storage dalam tubuh contohnya gen-gen yang mengkode melanocortin-4 receptor

gene (MC4R). Protein leptin dan ghrelin, dan peroxisome proliferator-activator-γ receptor.

Protein leptin bekerja meningkatkan pembakaran dan penggunaan lemak sebagai expenditure

dan menurunkan nafsu makan sehingga kekurangan protein ini dapat memicu obesitas.

Kemudian protein ghrelin yang bekerja sebaliknya sehingga kelebihan produksi protein ini dapat

memicu obesitas juga. Pengaruh produksi hormone juga dapat mempengaruhi distribusi lemak

terutama hormone seks seperti estrogen dan testosteron. Faktor lingkungan dan perilaku yang

Page 2: Bab III Pembahasan

tidak sehat seperti komposisi makanan, ukuran porsi, kesukaan, variasi, frekuensi, dan harga.

Kebiasaan berolah raga, beristirahat, dan panas tubuh yang dihasilkan juga mempengaruhi dan

itu semua tergantung dari gaya hidup masing-masing orang. Faktor medis tidak dijelaskan dalam

skenario bahwa pasien mengkonsumsi obat-obat tertentu

Pada pemeriksaan fisik tekanan darah 150 / 100 mmHg, dimana tekanan darah normal

adalah 120 / 80 mmHg. Dengan demikian penderita dapat dikategorikan dalam Hipertensi stage

2. Pada pemeriksaan lab gula darah puasa 120 mg/dL, trigliserid 350 mg/dL, LDL 250 mg/dL,

dan asam urat 10 mg/dL menunjukkan jumlah yang lebih diatas normal. Dari hasil lab dapat

disimpulkan penyebab ibu jari bengkak dan nyeri yang hilang – timbul adalah akibat dari

akumulasi asam urat, yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh karena

jumlahnya melebihi normal.

Penderita dianjurkan untuk konsultasi gizi untuk penurunan berat badan dan dianjurkan

untuk olah raga. Penderita pulang, diberi resep obat penurun berat badan, obat penurun kolesterol

dan obat penurun asam urat. Terapi yang tepat untuk penderita adalah dengan pendekatan diet

rendah lemak, purin, dan kalori. Pengurangan asupan kalori antara 500-600 kkal / hari dari

2100-2520 kkal / hari dapat menurunkan berat badan 0,5 – 1 kg / minggu.

Peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga akan mengubah komposisi tubuh yaitu

menurunkan lemal tubuh baik total dan viseral serta meningkatkan massa tubuh tanpa lemak.

Olahraga intensif selama 10 bulan dan pengaturan diet akan menurunkan lemak tubuh dan

meningkatkan kesegaran jasmani. Untuk penderita obesitas, menu olahraga yang baik adalah 150

menit / minggu yang kemudian ditingkatkan menjadi 200 – 300 menit / minggu. Olahraga yang

paling sesuai adalah olahraga aerob dengan intensitas sedang 3- 6 kali seminggu seperti lari,

jogging, berenang, bersepeda, atau aerobik.

Pemberian obat-obatan juga diperlukan untuk menurunkan kolesterol dan asam urat.

Untuk asam urat biasa digunakan obat Allopurinol, yang intervensi farmakologinya terhadap

enzim xantin oksidase yang berperan dalam proses metabolisme purin dalam tubuh. Obat – obat

untuk menurunkan berat badan antara lain Orlistat dan Sibutramin. Orlistat menghambat lipase

lambung dan pankreas, serta mengurangi absorbsi lemak hingga 30 %. Sedangkan Sibutramin

berfungsi untuk mempercepat rasa kenyang dan mengurangi asupan makan. Sibutramin selain

Page 3: Bab III Pembahasan

dapat menurunkan berat badan ternyata dapat juga memperbaiki profil lemak seperti trigliserid,

VLDL-kolesterol, dan HDL-kolesterol. Obat – obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi

contohnya Captropil. Pembedahan terkadang diperlukan jika terapi diet,aktivitas fisik, dan

pemberian obat-obatan tidak berhasil. Pembedahan yang sering dilakukan adalah Gastric Bypass,

Vertical Banded Gastroplasty dan Gastric Banding. Namun perlu diingat terapi ini membutuhkan

biaya besar dan komplikasi pembedahan tergantung dari derajat obesitas dan penyakit

penyertanya.