bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...

22
Wildan Ahmad Firdaus, 2016 PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian untuk melihat hubungan sebab akibat, yaitu perlakuan terhadap subjek penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuasi eksperimen kelompok kontrol non-ekuivalen (non equivalent control group design) (Russeffendi, 2010:52), pada desain ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, melainkan peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Dasar pertimbangan dalam pemilihan desain ini adalah karena peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan teknik asosiasi dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa SMA. Ada dua kelompok yang akan terlibat di dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen (kelas eksperimen) dan kelompok kontrol (kelas kontrol). Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan teknik asosiasi sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran seperti biasa. Dengan demikian, menurut Ruseffendi (2010:53) desain kuasi eksperimen dari penelitian ini adalah sebagai berikut: O 1 X O 2 O 1 O 2 di mana: O 1 : Pemberian pretes X : Kelas yang mendapatkan perlakuan khusus (teknik asosiasi) O 2 : Pemberian postes (setelah perlakuan) Pada desain ini, terlihat bahwa kedua kelompok masing-masing diberi pretest dan setelah mendapatkan pembelajaran diukur dengan postes.

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian untuk

melihat hubungan sebab akibat, yaitu perlakuan terhadap subjek penelitian.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuasi

eksperimen kelompok kontrol non-ekuivalen (non equivalent control group

design) (Russeffendi, 2010:52), pada desain ini subjek tidak dikelompokkan

secara acak, melainkan peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Dasar

pertimbangan dalam pemilihan desain ini adalah karena peneliti bertujuan

untuk mengetahui apakah pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan

teknik asosiasi dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa

SMA. Ada dua kelompok yang akan terlibat di dalam penelitian ini yaitu

kelompok eksperimen (kelas eksperimen) dan kelompok kontrol (kelas

kontrol). Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan teknik

asosiasi sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran seperti

biasa.

Dengan demikian, menurut Ruseffendi (2010:53) desain kuasi

eksperimen dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

O1 X O2

O1 O2

di mana: O1 : Pemberian pretes

X : Kelas yang mendapatkan perlakuan khusus

(teknik asosiasi)

O2 : Pemberian postes (setelah perlakuan)

Pada desain ini, terlihat bahwa kedua kelompok masing-masing diberi

pretest dan setelah mendapatkan pembelajaran diukur dengan postes.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

24

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perbedaan antara pretes dan postes diasumsikan merupakan efek dari

treatment atau eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 24 Kota Bandung kelas X

tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X. Penentuan atau pemilihan sampel sesuai dengan

kurikulum sekolah yaitu pembelajaran hiragana terdapat pada kelas X maka

pihak sekolah menganjuran kelas X sebagai sampel penelitian ini. Sampel

penelitian ini dipilih dari 2 kelompok (kelas) yang telah ada karena kondisi

sekolah tidak memugkinkan untuk membuat kelompok atau kelas yang baru.

Dari kedua kelas sampel itu, salah satu kelas memperoleh pembelajaran biasa

(kelas kontrol) dan kelaslainnya memperoleh pembelajaran bahasa Jepang

dengan teknik asosiasi (kelas eksperimen).

C. Instumen Penelitian

Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap

mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuatlah

seperangkat instrumen. Adapun instrumen yang dikembangkan dan

digunakan dalam seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini, terdiri atas dua

jenis, yaitu:

1. Instrumen Data Kuantitatif

Soal tes ini terdiri dari beberapa soal uraian yang memunculkan

indikator-indikator penguasaan hiragana dasar. Soal tes pemahama hiragana

dasar diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di awal perlakuan

sebagai pretes dan di akhir perlakuan sebagai postes. Bentuk tes yang

digunakan untuk mengetahui penguasaan huruf hiragana dasar siswa adalah

tes tertulis berbentuk uraian sebanyak 40 butir soal. Soal-soal yang terdapat

pada pretes sama dengan soal-soal yang terdapat pada postes. Sebelum tes

penguasaan huruf hiragana dasar diberikan pada siswa, terlebih dahulu

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

25

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel yang telah

mempelajari materi hiragana.

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang

meliputi validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda dari

instrumen tes. Uji coba instrumen tes penguasaan hiragana dasar telah

dilakukan kepada siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri kota Bandung.

Hasil tes penguasaan hiragana dasar diberi skor sesuai penskoran. Setelah

data skor hasil uji coba instrumen diperoleh data tersebut di analisis untuk

diketahui validitas butir soal, reliabilitas tes, indeks kesukaran butir soal, dan

daya pembeda butir soal.

a. Validitas tes

Suherman (2003:102) mengungkapkan bahwa suatu alat evaluasi

disebut valid (absah atau sahih) apabila alat tersebut mampu mengevaluasi

apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu keabsahannya tergantung

pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan

fungsinya. Validitas dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi

menggunakan angka kasar (raw score).Untuk menghitung validitas butir

tiap soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment Karl Pearson,

yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dengan:

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

: Jumlah siswa

: Skor siswa pada tiap butir soal

: Skor total tiap siswa

Kemudian kita bandingkan hasil dengan tabel r Product Moment

dengan dan taraf signifikansi 5% sehingga didapatkan

. Suatu instrumen dikatakan valid apabila Menurut

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

26

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guilford (Suherman, 2003: 112)koefisien validitas (rxy) diinterpretasikan

dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Validitas

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software

Anates Uraian 4 dalam menentukan daya validitas untuk setiap butir soal,

maka diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 3.2

Hasil Validitas Butir Soal

Koefisien Validitasrxy Kriteria

0,90 rxy< 1,00 Validitas sangattinggi

0,70 rxy<0,90 Validitas tinggi

0,40 rxy<0,70 Validitas sedang

0,20 rxy< 0,40 Validitas rendah

rxy<0,20 Validitas sangatrendah

Nomor

Soal Nilairxy tabel Keterangan Kriteria

1 0,576 0,404 Valid Validitas sedang

2 0,434 0,404 Valid Validitas sedang

3 0,565 0,404 Valid Validitas sedang

4 0,796 0,404 Valid Validitas tinggi

5 0,410 0,404 Valid Validitas sedang

6 0, 712 0,404 Valid Validitas tinggi

7 0, 661 0,404 Valid Validitas sedang

8 0,562 0,404 Valid Validitas sedang

9 0,656 0,404 Valid Validitas sedang

10 0,723 0,404 Valid Validitas tinggi

11 0,549 0,404 Valid Validitas sedang

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

27

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,433 0,404 Valid Validitas sedang

13 0,401 0,404 Valid Validitas sedang

14 0,512 0,404 Valid Validitas sedang

15 0,531 0,404 Valid Validitas sedang

16 0,487 0,404 Valid Validitas sedang

17 0,897 0,404 Valid Validitas tinggi

18 0,640 0,404 Valid Validitas sedang

19 0,672 0,404 Valid Validitas sedang

20 0,450 0,404 Valid Validitas sedang

21 0,698 0,404 Valid Validitas sedang

22 0,599 0,404 Valid Validitas sedang

23 0,563 0,404 Valid Validitas sedang

24 0,599 0,404 Valid Validitas sedang

25 0,701 0,404 Valid Validitas tinggi

26 0,726 0,404 Valid Validitas tinggi

27 0,417 0,404 Valid Validitas sedang

28 0,701 0,404 Valid Validitas tinggi

29 0,629 0,404 Valid Validitas sedang

30 0, 684 0,404 Valid Validitas sedang

31 0, 810 0,404 Valid Validitas tinggi

32 0,611 0,404 Valid Validitas sedang

33 0,747 0,404 Valid Validitas tinggi

34 0,760 0,404 Valid Validitas tinggi

35 0,629 0,404 Valid Validitas sedang

36 0,698 0,404 Valid Validitas sedang

37 0,405 0,404 Valid Validitas sedang

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

28

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Untuk n = 24 dengan 0,05 didapat nilai tabel Product Moment

= 0,404. Karena nilai koefisien korelasi untuk semua butir soal lebih besar

dari 0,404, maka semua soal mempunyai korelasi biserial yang signifikan

dengan skor total tes. Dengan demikian maka semua butir tes dianggap

valid atau dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar.

b. Reliabilitas tes

Menurut Sugiono (2005) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran

atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran

yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas

tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana

suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak

berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk

mencari koefisien reliabilitas soal tipe uraian dihitung dengan

menggunakan teknik Cronbach Alpha karena soal tes berbentuk uraian dan

skornya bukan berbentuk dikotomi yaitu 1 dan 0 . Rumus reliabilitas

Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

2

11 21

1

i

t

snr

n s

Keterangan:

: Koefisien reliabilitas

: Banyak butir soal

∑ : Jumlah varians skor tiap soal

: Varians skor total

Dimana,

38 0,519 0,404 Valid Validitas sedang

39 0,711 0,404 Valid Validitas tinggi

40 0,674 0,404 Valid Validitas sedang

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

29

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

2

2

XX

nsn

Keterangan:

: Varians

: Skor tiap butir soal

: Jumlah siswa

Kemudian kita bandingkan hasil dengan koefisien reliabilitas

menurut Sekaran (Zulganef, 2006) yang menyatakan bahwa suatu

instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai

jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan

0,70.Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan

dengan menggunakan koefisien korelasi reliabilitas menurut Nurgana

(Sudjana, 2010:160) yang disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software

Anates Uraian 4, reliabilitas data hasil tes siswa adalah 0, 94. Ini artinya,

semua butir tes telah reliabel. Menurut kriteria dari Nurgana, koefisien

reliabilitas termasuk ke kriteria reliabilitas sangat tinggi.

Koefisien Reliabilitas Kriteria

r11 0 Reliabilitas tak berkorelasi

0 <r 11< 0,20 Reliabilitassangatrendah

0,20 ≤ r 11 < 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 ≤ r 11 < 0,60 Reliabilitas sedang

0,60 ≤ r 11 < 0,80 Reliabilitas tinggi

0,80 ≤ r 11 < 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

r11 1 Reliabilitas sempurna

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

30

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Indeks Kesukaran

Suherman (1990:212) mengungkapkan bahwa derajat kesukaran suatu

butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut Indeks Kesukaran

(difficulty index). Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval

(kontinum) 0,00 sampai 1,00.Alat evaluasi yang baik akan menghasilkan

skor yang berdistribusi normal. Jika suatu alat evaluasi terlalu sukar, maka

sebagian besar siswa akan mendapat nilai yang jelek. Jika alat evaluasi

seperti ini maka akan mengakibatkan siswa menjadi putus asa, sebaliknya

jika soal yang diberikan terlalu mudah, maka hal ini kurang merangsang

siswa untuk berpikir tinggi. Suatu soal dikatakan memiliki derajat

kesukaran yang baik bila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar.Rumus menentukan Indeks Kesukaran soal uraian sebagai berikut

(Suherman, 2003:45)

atau

Keterangan:

IK : Indeks Kesukaran

: Jawaban benar kelompok atas

: Jawaban benar kelompok bawah

: Jumlah siswa kelompok atas

: Jumlah siswa kelompok bawah

Klasifikasi indeks kesukaran tiap butir soal (Suherman, 2003:170)

dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (IK) Kriteria

IK = 0,00 Soal terlalu sukar

0,00 ≤ IK< 0,30 Soal sukar

0,30 ≤ IK< 0,70 Soal sedang

0,70 ≤ IK<1,00 Soal mudah

IK = 1,00 Soal terlalu mudah

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

31

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software

Anates Uraian 4 dalam menentukan indeks kesukaran untuk setiap butir

soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 3.5

Hasil Indeks Kesukaran

Nomor

Soal

Indeks Kesukaran

(IK) Kriteria

1 0,75 Mudah

2 0,58 Sedang

3 0,75 Mudah

4 0,75 Mudah

5 0,66 Sedang

6 0,83 Mudah

7 0,66 Sedang

8 0,66 Sedang

9 0,75 Mudah

10 0,75 Mudah

11 0,75 Mudah

12 0,50 Sedang

13 0,83 Mudah

14 0,83 Mudah

15 0,75 Mudah

16 0,58 Sedang

17 0,83 Mudah

18 0,50 Sedang

19 0,66 Sedang

20 0,75 Mudah

21 0,83 Mudah

22 0,83 Mudah

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

32

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Daya Pembeda

Tujuan dari daya pembeda adalah untuk mengkategorikan apakah

sebuah soal mampu untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi

dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Untuk menganalisis

daya pembeda soal, digunakan rumus menurut Arikunto (2007:213)

atau

Keterangan :

P : Daya Pembeda

: Banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab benar

: Banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab benar

23 0,83 Mudah

24 0,66 Sedang

25 0,91 Mudah

26 0,83 Mudah

27 0,75 Mudah

28 0,91 Mudah

29 0,83 Mudah

30 0,75 Mudah

31 0,66 Sedang

32 0,83 Mudah

33 0,58 Sedang

34 0,66 Sedang

35 0,83 Mudah

36 0,83 Mudah

37 0,75 Mudah

38 0,66 Sedang

39 0,75 Mudah

40 0,58 Sedang

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

33

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: Banyaknya subjek kelompok atas

: Banyaknya subjek kelompok bawah

Kriteria untuk daya pembeda (Suherman, 2003:161) diinterpretasikan

sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software

Anates Uraian 4 dalam menentukan daya pembeda untuk setiap butir soal,

maka diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 3.7

Hasil Daya Pembeda

Daya Pembeda (DP) Kriteria

DP 0,00 Sangat jelek

0,00 DP 0,20 Jelek

0,20 DP 0,40 Cukup

0,40 DP 0,70 Baik

0,70 DP 1,00 Sangat baik

Nomor

Soal Daya Pembeda (DP) Kriteria

1 0,50 Baik

2 0,83 Sangat baik

3 0,50 Baik

4 0,50 Baik

5 0,33 Cukup

6 0,33 Cukup

7 0,66 Baik

8 0,66 Baik

9 0,50 Baik

10 0,50 Baik

11 0,16 Cukup

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

34

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,66 Baik

13 0,33 Cukup

14 0,33 Cukup

15 0,50 Baik

16 0,50 Baik

17 0,33 Cukup

18 0,66 Baik

19 0,66 Baik

20 0,50 Baik

21 0,33 Cukup

22 0,33 Cukup

23 0,33 Cukup

24 0,33 Cukup

25 0,16 Jelek

26 0,33 Cukup

27 0,50 Baik

28 0,16 Jelek

29 0,33 Cukup

30 0,16 Jelek

31 0,66 Baik

32 0,33 Cukup

33 0,83 Sangat Baik

34 0,66 Baik

35 0,33 Cukup

36 0,33 Cukup

37 0,16 Jelek

38 0,66 Baik

39 0,50 Baik

40 0,83 Sangat Baik

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

35

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah rekapitulasi olah data hasil uji instrumen

menggunakan software Anates Uraian Versi 4 yang meliputi validitas,

reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran.

Tabel 3.8

Rekapitulasi Analisis Butir Soal

Reliabilitas tes = 0, 94

Interpretasi = reliabilitas instrumen sangat tinggi

No.

Soal

Validitas Daya Pembeda Indeks

Kesukaran Keterangan

Koef. Kriteria Status Koef. Kriteria Koef. Kriteria

1 0,576 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

2 0,434 Sedang

Valid 0,83

Sangat

baik 0,58 Sedang Digunakan

3 0,565 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

4 0,796 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

5 0,410 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,66 Sedang Digunakan

6 0, 712 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

7 0, 661 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

8 0,562 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

9 0,656 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

10 0,723 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

11 0,549 Sedang Valid 0,16 Cukup 0,75 Mudah Digunakan

12 0,433 Sedang Valid 0,66 Baik 0,50 Sedang Digunakan

13 0,401 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

14 0,512 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

15 0,531 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

16 0,487 Sedang Valid 0,50 Baik 0,58 Sedang Digunakan

17 0,897 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

18 0,640 Sedang Valid 0,66 Baik 0,50 Sedang Digunakan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

36

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen soal seluruhnya berjumlah 40 butir soal. Berdasarkan hasil

pengolahan data tersebut, maka instrumen yang digunakan adalah

seluruhnya karena memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian.

19 0,672 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

20 0,450 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

21 0,698 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

22 0,599 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

23 0,563 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

24 0,599 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,66 Sedang Digunakan

25 0,701 Tinggi Valid 0,16 Jelek 0,91 Mudah Digunakan

26 0,726 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

27 0,417 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

28 0,701 Tinggi Valid 0,16 Jelek 0,91 Mudah Digunakan

29 0,629 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

30 0, 684 Sedang Valid 0,16 Jelek 0,75 Mudah Digunakan

31 0, 810 Tinggi Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

32 0,611 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

33 0,747 Tinggi

Valid 0,83

Sangat

Baik 0,58 Sedang Digunakan

34 0,760 Tinggi Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

35 0,629 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

36 0,698 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan

37 0,405 Sedang Valid 0,16 Jelek 0,75 Mudah Digunakan

38 0,519 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan

39 0,711 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan

40 0,674 Sedang

Valid 0,83

Sangat

Baik 0,58 Sedang Digunakan

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

37

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu

media pengajaran flash dan pemberian LKS di setiap pertemuan. Contoh

flash dan LKS terdapat pada lampiran.

3. Instrumen Data Kualitatif

Instrumen data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini

adalahdengan menggunakan angket. Angket merupakan data pendukung

yang dijawab responden ketika penelitian telah selesai dilaksanakan.

Pengambilan data melalui lembar angket dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan tertulis kepada siswa untuk menanyakan respon

siswa tersebut.Angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa dalam

pembelajaran hiragana dasar dengan teknik asosiasi, maka dari itu lembar

angket hanya akan diberikan kepada siswa yang berada di kelas

eksperimen. Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan angket skala Likert.Derajat penilaian dalam skala Likert

terbagi menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N),

tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Pemberian bobot atau nilai

angket bergantung pada pertanyaan yang diajukan apakah itu pertanyaan

positif (favorable) atau negatif (unfavorable). Namun dalam penelitian ini,

penulis tidak menghendaki adanya jawaban respoden yang bersifat netral.

D. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam melaksanakan penelitian

ini yaitu sebagai berikut

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut

a. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian

b. Mengajukan judul penelitian yang kan dilaksanakan

c. Menyusun proposal penelitian

d. Melaksanakan seminar proposal

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

38

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar

f. Membuat instrumen penelitian

g. Mengurus perizinan ke sekolah yang akan dijadikan temapat uji

coba instrumen dan tempat penelitian disalah satu SMA di kota

Bandung.

h. Menguji instrumen penelitian

i. Menganalisis hasil uji coba instrumen

j. Menyusun bahan ajar yang meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

k. Mengajukan permohonan izin penelitian pada pihak-pihak yang

terkait

l. Menghubungi pihak sekolah untuk mengkonsultasikan waktu dan

teknis pelaksanaan penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan

sebagai berikut

a. Menentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel dalam

penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Melaksanakan tes awal (pretes) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol

c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik asosiasi untuk

kelas eksperimen dan melaksanakan pembelajaran menggunakan

metode langsung untuk kelas kontrol

d. Melaksanakan tes akhir (postes) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol

e. Memberikan lembar angket pada kelas eksperimen

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut

a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif dan kualitatif dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol

b. Mengolah data hasil penelitian

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

39

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menganalisis data hasil penelitian

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang

telah dirumuskan

b. Menyusun laporan hasil penelitian

c. Merevisi laporan setelah melakukan bimbingan dengan dosen

pembimbing

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, diperoleh data kuantitatif serta data kualitatif. Data

yang diperoleh tersebut kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat

digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

Pengolahan data kuantitatif tersebut menggunakan bantuan software

SPSS(Statistical Product and Service Solution) versi15 . Adapun perincian

analisis dari masing-masing data akan dijelaskan sebagai berikut

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes, postes atau indeks gain

yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengolahan data

kuantitatif dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretes,

postes atau indeks gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji

statistik ini menggunakan bantuan software SPSS versi 15. Langkah-

langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut

a. Analisis Data Pretes

Analisis data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman huruf

hiragana dasar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau

tidak. Hal ini dapat dilihat melalui uji perbedaan dua rata-rata

terhadap hasil pretes kedua kelas. Uji ini dilakukan dengan bantuan

softwareSPSSversi 15, yaitu dengan menggunakan Independent

Sample T-Test, jika hasil pengujian menunjukkan hasil yang

signifikan, artinya tidak ada perbedaan rata-rata yang berarti dari

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

40

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedua kelas tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan

awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

1) Uji Normalitas Data Pretes

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data menggunakan bantuan softwareSPSS versi15,

yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%

karena sampel kurang dari 30 subjek. Jika data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan

pengujian homogenitas. Apabila data yang dianalisis berasal

dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka dilakukan

pengujian dua rata-rata, yaitu dengan menggunakan uji non

parametrik, uji Mann Whitney.

2) Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui

apakah data dari kedua kelas memiliki variansi yang homogen

atau tidak. Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka

pengujian dilanjutkan dengan menguji homogenitas varians

kelas dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15

yaitu Levene’s test dengan taraf nyata 5%.

3) Uji Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk melihat apakah

rata-rata skor pretes kedua kelas sama atau tidak.

a. Jika kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen,

maka dilakukan uji t.

b. Jika kedua data berdistribusi normal tetapi tidak homogen,

maka dilakukan uji-t’.

c. Jika salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal,

maka dilakukan uji Mann-Whitney.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

41

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Data Postest

Saat dilakukan postes pada kelas eksperimen, salah seorang

siswa dari kelas tersebut tidak masuk, maka peneliti menggunakan

system missing values pada pengolahan data postes kelas

eksperimen. Ruben Geert van den Berg (2013) dalam blog tutorial

SPSS miliknya mengungkapkan bahwa system missing values

adalah values (nilai) yang benar-benar tidak hadir atau menghilang

dari data. Missing values sangat mungkin terjadi dalam dunia

pengolahan data. Dalam blognya lagi,Ruben mengungkapkan

bahwa ada 3 kemungkinan terjadinya missing values yang bisa

terjadi. Pertama, beberapa pertanyaan atau proses tidak ditujukan

kepada responden. Kedua, responden melewatkan pertanyaan atau

absen dalam proses tersebut. Ketiga, terjadi eror atau kesalahan

teknis. Dalam penelitian ini, missing values terjadi dengan alasan

nomor 2 yaitu salah seorang responden atau sampel absen ketika

proses postes dilaksanakan. Dengan demikian fungsi system

missing values akan ditambahkan dalam pengolahan data postes di

bab selanjutnya.

Analisis data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara

signifikan penguasaan hiragana antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hal ini dapat dilihat melalui uji perbedaan dua rata-rata

terhadap hasil postest kedua kelas.

1) Uji Normalitas Data Postest

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data menggunakan bantuan softwareSPSS versi15,

yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%

karena sampel kurang dari 30 subjek. Jika data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan

pengujian homogenitas. Apabila data yang dianalisis berasal

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

42

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka dilakukan

pengujian dua rata-rata, yaitu dengan menggunakan uji non

parametrik, uji Mann Whitney.

2) Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui

apakah data dari kedua kelas memiliki variansi yang homogen

atau tidak. Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka

pengujian dilanjutkan dengan menguji homogenitas varians

kelas dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15

yaitu Levene’s test dengan taraf nyata 5%.

3) Uji Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk melihat apakah

rata-rata skor postest kedua kelas sama atau tidak.

a. Jika kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen,

maka dilakukan uji t.

b. Jika kedua data berdistribusi normal tetapi tidak homogen,

maka dilakukan uji-t’.

c. Jika salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal,

maka dilakukan uji Mann-Whitney.

c. Analisis Data Indeks Gain Ternormalisasi

Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang bertujuan untuk

menghitung perbedaan kemampuan pemahaman huruf hiragana

antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Indeks

gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Klasifikasi indeks gain (Hake dalam Ladysa, 2012: 55)

dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.9

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

43

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi Indeks Gain

Analisis data gain sama dengan analisis data pretes, dengan

asumsi yang harus dipenuhi sebelum uji perbedaan dua rata-rata,

adalah normalitas dan homogenitas data gain.

2. Analisis Data Kualitatif

Data hasil angket dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan respon

siswa selama pembelajaran hiragana dasar dengan teknik asosiasi,

danakan dianalisa menurut penilaian angket skala likert (Suherman,

2003:189), dengan bobot tiap jawaban seperti berikut :

Tabel 3.10

Bobot Pernyataan Positif Menurut Suherman

Pertanyaan positif Bobot/ nilai setiap jawaban

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tabel 3.11

Bobot Peryataan Negatif Menurut Suherman

Pertanyaan negatif Bobot/ nilai setiap jawaban

Sangat setuju (SS) 1

Setuju (S) 2

Gain Ternormalisasi Kriteria

g 0,30 Rendah

0,30 g 0,70 Sedang

g 0,70 Tinggi

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/24350/6/S_JEP_0908164_Chapter3.pdf · PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI

44

Wildan Ahmad Firdaus, 2016

PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 4

Sangat tidak setuju (STS) 5

Namun dalam penelitian ini, penulis tidak menghendaki adanya

jawaban respoden yang bersifat netral, maka derajat penilaian dalam

angket hanya akan diberikan 4 kategori yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.12

Bobot Pernyataan Positif yang Digunakan

Pertanyaan positif Bobot/ nilai setiap jawaban

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tabel 3.13

Bobot Pernyatan Negatif yang Digunakan

Pertanyaan negatif Bobot/ nilai setiap jawaban

Sangat setuju (SS) 1

Setuju (S) 2

Tidak setuju (TS) 4

Sangat tidak setuju (STS) 5