bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...
TRANSCRIPT
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian untuk
melihat hubungan sebab akibat, yaitu perlakuan terhadap subjek penelitian.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuasi
eksperimen kelompok kontrol non-ekuivalen (non equivalent control group
design) (Russeffendi, 2010:52), pada desain ini subjek tidak dikelompokkan
secara acak, melainkan peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Dasar
pertimbangan dalam pemilihan desain ini adalah karena peneliti bertujuan
untuk mengetahui apakah pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan
teknik asosiasi dapat meningkatkan penguasaan huruf hiragana pada siswa
SMA. Ada dua kelompok yang akan terlibat di dalam penelitian ini yaitu
kelompok eksperimen (kelas eksperimen) dan kelompok kontrol (kelas
kontrol). Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan teknik
asosiasi sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran seperti
biasa.
Dengan demikian, menurut Ruseffendi (2010:53) desain kuasi
eksperimen dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
O1 X O2
O1 O2
di mana: O1 : Pemberian pretes
X : Kelas yang mendapatkan perlakuan khusus
(teknik asosiasi)
O2 : Pemberian postes (setelah perlakuan)
Pada desain ini, terlihat bahwa kedua kelompok masing-masing diberi
pretest dan setelah mendapatkan pembelajaran diukur dengan postes.
24
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perbedaan antara pretes dan postes diasumsikan merupakan efek dari
treatment atau eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 24 Kota Bandung kelas X
tahun ajaran 2015/2016 semester genap. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X. Penentuan atau pemilihan sampel sesuai dengan
kurikulum sekolah yaitu pembelajaran hiragana terdapat pada kelas X maka
pihak sekolah menganjuran kelas X sebagai sampel penelitian ini. Sampel
penelitian ini dipilih dari 2 kelompok (kelas) yang telah ada karena kondisi
sekolah tidak memugkinkan untuk membuat kelompok atau kelas yang baru.
Dari kedua kelas sampel itu, salah satu kelas memperoleh pembelajaran biasa
(kelas kontrol) dan kelaslainnya memperoleh pembelajaran bahasa Jepang
dengan teknik asosiasi (kelas eksperimen).
C. Instumen Penelitian
Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap
mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuatlah
seperangkat instrumen. Adapun instrumen yang dikembangkan dan
digunakan dalam seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini, terdiri atas dua
jenis, yaitu:
1. Instrumen Data Kuantitatif
Soal tes ini terdiri dari beberapa soal uraian yang memunculkan
indikator-indikator penguasaan hiragana dasar. Soal tes pemahama hiragana
dasar diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di awal perlakuan
sebagai pretes dan di akhir perlakuan sebagai postes. Bentuk tes yang
digunakan untuk mengetahui penguasaan huruf hiragana dasar siswa adalah
tes tertulis berbentuk uraian sebanyak 40 butir soal. Soal-soal yang terdapat
pada pretes sama dengan soal-soal yang terdapat pada postes. Sebelum tes
penguasaan huruf hiragana dasar diberikan pada siswa, terlebih dahulu
25
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel yang telah
mempelajari materi hiragana.
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang
meliputi validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda dari
instrumen tes. Uji coba instrumen tes penguasaan hiragana dasar telah
dilakukan kepada siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri kota Bandung.
Hasil tes penguasaan hiragana dasar diberi skor sesuai penskoran. Setelah
data skor hasil uji coba instrumen diperoleh data tersebut di analisis untuk
diketahui validitas butir soal, reliabilitas tes, indeks kesukaran butir soal, dan
daya pembeda butir soal.
a. Validitas tes
Suherman (2003:102) mengungkapkan bahwa suatu alat evaluasi
disebut valid (absah atau sahih) apabila alat tersebut mampu mengevaluasi
apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu keabsahannya tergantung
pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu dalam melaksanakan
fungsinya. Validitas dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi
menggunakan angka kasar (raw score).Untuk menghitung validitas butir
tiap soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment Karl Pearson,
yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Dengan:
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
: Jumlah siswa
: Skor siswa pada tiap butir soal
: Skor total tiap siswa
Kemudian kita bandingkan hasil dengan tabel r Product Moment
dengan dan taraf signifikansi 5% sehingga didapatkan
. Suatu instrumen dikatakan valid apabila Menurut
26
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guilford (Suherman, 2003: 112)koefisien validitas (rxy) diinterpretasikan
dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1
Klasifikasi Validitas
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software
Anates Uraian 4 dalam menentukan daya validitas untuk setiap butir soal,
maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 3.2
Hasil Validitas Butir Soal
Koefisien Validitasrxy Kriteria
0,90 rxy< 1,00 Validitas sangattinggi
0,70 rxy<0,90 Validitas tinggi
0,40 rxy<0,70 Validitas sedang
0,20 rxy< 0,40 Validitas rendah
rxy<0,20 Validitas sangatrendah
Nomor
Soal Nilairxy tabel Keterangan Kriteria
1 0,576 0,404 Valid Validitas sedang
2 0,434 0,404 Valid Validitas sedang
3 0,565 0,404 Valid Validitas sedang
4 0,796 0,404 Valid Validitas tinggi
5 0,410 0,404 Valid Validitas sedang
6 0, 712 0,404 Valid Validitas tinggi
7 0, 661 0,404 Valid Validitas sedang
8 0,562 0,404 Valid Validitas sedang
9 0,656 0,404 Valid Validitas sedang
10 0,723 0,404 Valid Validitas tinggi
11 0,549 0,404 Valid Validitas sedang
27
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 0,433 0,404 Valid Validitas sedang
13 0,401 0,404 Valid Validitas sedang
14 0,512 0,404 Valid Validitas sedang
15 0,531 0,404 Valid Validitas sedang
16 0,487 0,404 Valid Validitas sedang
17 0,897 0,404 Valid Validitas tinggi
18 0,640 0,404 Valid Validitas sedang
19 0,672 0,404 Valid Validitas sedang
20 0,450 0,404 Valid Validitas sedang
21 0,698 0,404 Valid Validitas sedang
22 0,599 0,404 Valid Validitas sedang
23 0,563 0,404 Valid Validitas sedang
24 0,599 0,404 Valid Validitas sedang
25 0,701 0,404 Valid Validitas tinggi
26 0,726 0,404 Valid Validitas tinggi
27 0,417 0,404 Valid Validitas sedang
28 0,701 0,404 Valid Validitas tinggi
29 0,629 0,404 Valid Validitas sedang
30 0, 684 0,404 Valid Validitas sedang
31 0, 810 0,404 Valid Validitas tinggi
32 0,611 0,404 Valid Validitas sedang
33 0,747 0,404 Valid Validitas tinggi
34 0,760 0,404 Valid Validitas tinggi
35 0,629 0,404 Valid Validitas sedang
36 0,698 0,404 Valid Validitas sedang
37 0,405 0,404 Valid Validitas sedang
28
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Untuk n = 24 dengan 0,05 didapat nilai tabel Product Moment
= 0,404. Karena nilai koefisien korelasi untuk semua butir soal lebih besar
dari 0,404, maka semua soal mempunyai korelasi biserial yang signifikan
dengan skor total tes. Dengan demikian maka semua butir tes dianggap
valid atau dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar.
b. Reliabilitas tes
Menurut Sugiono (2005) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran
yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas
tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana
suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak
berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk
mencari koefisien reliabilitas soal tipe uraian dihitung dengan
menggunakan teknik Cronbach Alpha karena soal tes berbentuk uraian dan
skornya bukan berbentuk dikotomi yaitu 1 dan 0 . Rumus reliabilitas
Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
2
11 21
1
i
t
snr
n s
Keterangan:
: Koefisien reliabilitas
: Banyak butir soal
∑ : Jumlah varians skor tiap soal
: Varians skor total
Dimana,
38 0,519 0,404 Valid Validitas sedang
39 0,711 0,404 Valid Validitas tinggi
40 0,674 0,404 Valid Validitas sedang
29
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
2
2
XX
nsn
Keterangan:
: Varians
: Skor tiap butir soal
: Jumlah siswa
Kemudian kita bandingkan hasil dengan koefisien reliabilitas
menurut Sekaran (Zulganef, 2006) yang menyatakan bahwa suatu
instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai
jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan
0,70.Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan
dengan menggunakan koefisien korelasi reliabilitas menurut Nurgana
(Sudjana, 2010:160) yang disajikan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Klasifikasi Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software
Anates Uraian 4, reliabilitas data hasil tes siswa adalah 0, 94. Ini artinya,
semua butir tes telah reliabel. Menurut kriteria dari Nurgana, koefisien
reliabilitas termasuk ke kriteria reliabilitas sangat tinggi.
Koefisien Reliabilitas Kriteria
r11 0 Reliabilitas tak berkorelasi
0 <r 11< 0,20 Reliabilitassangatrendah
0,20 ≤ r 11 < 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 ≤ r 11 < 0,60 Reliabilitas sedang
0,60 ≤ r 11 < 0,80 Reliabilitas tinggi
0,80 ≤ r 11 < 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
r11 1 Reliabilitas sempurna
30
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Indeks Kesukaran
Suherman (1990:212) mengungkapkan bahwa derajat kesukaran suatu
butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut Indeks Kesukaran
(difficulty index). Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval
(kontinum) 0,00 sampai 1,00.Alat evaluasi yang baik akan menghasilkan
skor yang berdistribusi normal. Jika suatu alat evaluasi terlalu sukar, maka
sebagian besar siswa akan mendapat nilai yang jelek. Jika alat evaluasi
seperti ini maka akan mengakibatkan siswa menjadi putus asa, sebaliknya
jika soal yang diberikan terlalu mudah, maka hal ini kurang merangsang
siswa untuk berpikir tinggi. Suatu soal dikatakan memiliki derajat
kesukaran yang baik bila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar.Rumus menentukan Indeks Kesukaran soal uraian sebagai berikut
(Suherman, 2003:45)
atau
Keterangan:
IK : Indeks Kesukaran
: Jawaban benar kelompok atas
: Jawaban benar kelompok bawah
: Jumlah siswa kelompok atas
: Jumlah siswa kelompok bawah
Klasifikasi indeks kesukaran tiap butir soal (Suherman, 2003:170)
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran (IK) Kriteria
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 ≤ IK< 0,30 Soal sukar
0,30 ≤ IK< 0,70 Soal sedang
0,70 ≤ IK<1,00 Soal mudah
IK = 1,00 Soal terlalu mudah
31
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software
Anates Uraian 4 dalam menentukan indeks kesukaran untuk setiap butir
soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 3.5
Hasil Indeks Kesukaran
Nomor
Soal
Indeks Kesukaran
(IK) Kriteria
1 0,75 Mudah
2 0,58 Sedang
3 0,75 Mudah
4 0,75 Mudah
5 0,66 Sedang
6 0,83 Mudah
7 0,66 Sedang
8 0,66 Sedang
9 0,75 Mudah
10 0,75 Mudah
11 0,75 Mudah
12 0,50 Sedang
13 0,83 Mudah
14 0,83 Mudah
15 0,75 Mudah
16 0,58 Sedang
17 0,83 Mudah
18 0,50 Sedang
19 0,66 Sedang
20 0,75 Mudah
21 0,83 Mudah
22 0,83 Mudah
32
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Daya Pembeda
Tujuan dari daya pembeda adalah untuk mengkategorikan apakah
sebuah soal mampu untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi
dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Untuk menganalisis
daya pembeda soal, digunakan rumus menurut Arikunto (2007:213)
atau
Keterangan :
P : Daya Pembeda
: Banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab benar
: Banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab benar
23 0,83 Mudah
24 0,66 Sedang
25 0,91 Mudah
26 0,83 Mudah
27 0,75 Mudah
28 0,91 Mudah
29 0,83 Mudah
30 0,75 Mudah
31 0,66 Sedang
32 0,83 Mudah
33 0,58 Sedang
34 0,66 Sedang
35 0,83 Mudah
36 0,83 Mudah
37 0,75 Mudah
38 0,66 Sedang
39 0,75 Mudah
40 0,58 Sedang
33
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: Banyaknya subjek kelompok atas
: Banyaknya subjek kelompok bawah
Kriteria untuk daya pembeda (Suherman, 2003:161) diinterpretasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Klasifikasi Daya Pembeda
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software
Anates Uraian 4 dalam menentukan daya pembeda untuk setiap butir soal,
maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 3.7
Hasil Daya Pembeda
Daya Pembeda (DP) Kriteria
DP 0,00 Sangat jelek
0,00 DP 0,20 Jelek
0,20 DP 0,40 Cukup
0,40 DP 0,70 Baik
0,70 DP 1,00 Sangat baik
Nomor
Soal Daya Pembeda (DP) Kriteria
1 0,50 Baik
2 0,83 Sangat baik
3 0,50 Baik
4 0,50 Baik
5 0,33 Cukup
6 0,33 Cukup
7 0,66 Baik
8 0,66 Baik
9 0,50 Baik
10 0,50 Baik
11 0,16 Cukup
34
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 0,66 Baik
13 0,33 Cukup
14 0,33 Cukup
15 0,50 Baik
16 0,50 Baik
17 0,33 Cukup
18 0,66 Baik
19 0,66 Baik
20 0,50 Baik
21 0,33 Cukup
22 0,33 Cukup
23 0,33 Cukup
24 0,33 Cukup
25 0,16 Jelek
26 0,33 Cukup
27 0,50 Baik
28 0,16 Jelek
29 0,33 Cukup
30 0,16 Jelek
31 0,66 Baik
32 0,33 Cukup
33 0,83 Sangat Baik
34 0,66 Baik
35 0,33 Cukup
36 0,33 Cukup
37 0,16 Jelek
38 0,66 Baik
39 0,50 Baik
40 0,83 Sangat Baik
35
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah rekapitulasi olah data hasil uji instrumen
menggunakan software Anates Uraian Versi 4 yang meliputi validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Analisis Butir Soal
Reliabilitas tes = 0, 94
Interpretasi = reliabilitas instrumen sangat tinggi
No.
Soal
Validitas Daya Pembeda Indeks
Kesukaran Keterangan
Koef. Kriteria Status Koef. Kriteria Koef. Kriteria
1 0,576 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
2 0,434 Sedang
Valid 0,83
Sangat
baik 0,58 Sedang Digunakan
3 0,565 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
4 0,796 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
5 0,410 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,66 Sedang Digunakan
6 0, 712 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
7 0, 661 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
8 0,562 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
9 0,656 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
10 0,723 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
11 0,549 Sedang Valid 0,16 Cukup 0,75 Mudah Digunakan
12 0,433 Sedang Valid 0,66 Baik 0,50 Sedang Digunakan
13 0,401 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
14 0,512 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
15 0,531 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
16 0,487 Sedang Valid 0,50 Baik 0,58 Sedang Digunakan
17 0,897 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
18 0,640 Sedang Valid 0,66 Baik 0,50 Sedang Digunakan
36
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen soal seluruhnya berjumlah 40 butir soal. Berdasarkan hasil
pengolahan data tersebut, maka instrumen yang digunakan adalah
seluruhnya karena memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian.
19 0,672 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
20 0,450 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
21 0,698 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
22 0,599 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
23 0,563 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
24 0,599 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,66 Sedang Digunakan
25 0,701 Tinggi Valid 0,16 Jelek 0,91 Mudah Digunakan
26 0,726 Tinggi Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
27 0,417 Sedang Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
28 0,701 Tinggi Valid 0,16 Jelek 0,91 Mudah Digunakan
29 0,629 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
30 0, 684 Sedang Valid 0,16 Jelek 0,75 Mudah Digunakan
31 0, 810 Tinggi Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
32 0,611 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
33 0,747 Tinggi
Valid 0,83
Sangat
Baik 0,58 Sedang Digunakan
34 0,760 Tinggi Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
35 0,629 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
36 0,698 Sedang Valid 0,33 Cukup 0,83 Mudah Digunakan
37 0,405 Sedang Valid 0,16 Jelek 0,75 Mudah Digunakan
38 0,519 Sedang Valid 0,66 Baik 0,66 Sedang Digunakan
39 0,711 Tinggi Valid 0,50 Baik 0,75 Mudah Digunakan
40 0,674 Sedang
Valid 0,83
Sangat
Baik 0,58 Sedang Digunakan
37
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu
media pengajaran flash dan pemberian LKS di setiap pertemuan. Contoh
flash dan LKS terdapat pada lampiran.
3. Instrumen Data Kualitatif
Instrumen data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
adalahdengan menggunakan angket. Angket merupakan data pendukung
yang dijawab responden ketika penelitian telah selesai dilaksanakan.
Pengambilan data melalui lembar angket dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan tertulis kepada siswa untuk menanyakan respon
siswa tersebut.Angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa dalam
pembelajaran hiragana dasar dengan teknik asosiasi, maka dari itu lembar
angket hanya akan diberikan kepada siswa yang berada di kelas
eksperimen. Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan angket skala Likert.Derajat penilaian dalam skala Likert
terbagi menjadi 5 kategori yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N),
tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Pemberian bobot atau nilai
angket bergantung pada pertanyaan yang diajukan apakah itu pertanyaan
positif (favorable) atau negatif (unfavorable). Namun dalam penelitian ini,
penulis tidak menghendaki adanya jawaban respoden yang bersifat netral.
D. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam melaksanakan penelitian
ini yaitu sebagai berikut
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut
a. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian
b. Mengajukan judul penelitian yang kan dilaksanakan
c. Menyusun proposal penelitian
d. Melaksanakan seminar proposal
38
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Merevisi proposal penelitian berdasarkan hasil seminar
f. Membuat instrumen penelitian
g. Mengurus perizinan ke sekolah yang akan dijadikan temapat uji
coba instrumen dan tempat penelitian disalah satu SMA di kota
Bandung.
h. Menguji instrumen penelitian
i. Menganalisis hasil uji coba instrumen
j. Menyusun bahan ajar yang meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
k. Mengajukan permohonan izin penelitian pada pihak-pihak yang
terkait
l. Menghubungi pihak sekolah untuk mengkonsultasikan waktu dan
teknis pelaksanaan penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan
sebagai berikut
a. Menentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel dalam
penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Melaksanakan tes awal (pretes) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik asosiasi untuk
kelas eksperimen dan melaksanakan pembelajaran menggunakan
metode langsung untuk kelas kontrol
d. Melaksanakan tes akhir (postes) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
e. Memberikan lembar angket pada kelas eksperimen
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut
a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif dan kualitatif dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol
b. Mengolah data hasil penelitian
39
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menganalisis data hasil penelitian
4. Tahap Penyusunan Laporan
a. Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang
telah dirumuskan
b. Menyusun laporan hasil penelitian
c. Merevisi laporan setelah melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, diperoleh data kuantitatif serta data kualitatif. Data
yang diperoleh tersebut kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat
digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
Pengolahan data kuantitatif tersebut menggunakan bantuan software
SPSS(Statistical Product and Service Solution) versi15 . Adapun perincian
analisis dari masing-masing data akan dijelaskan sebagai berikut
1. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes, postes atau indeks gain
yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengolahan data
kuantitatif dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretes,
postes atau indeks gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji
statistik ini menggunakan bantuan software SPSS versi 15. Langkah-
langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut
a. Analisis Data Pretes
Analisis data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman huruf
hiragana dasar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau
tidak. Hal ini dapat dilihat melalui uji perbedaan dua rata-rata
terhadap hasil pretes kedua kelas. Uji ini dilakukan dengan bantuan
softwareSPSSversi 15, yaitu dengan menggunakan Independent
Sample T-Test, jika hasil pengujian menunjukkan hasil yang
signifikan, artinya tidak ada perbedaan rata-rata yang berarti dari
40
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedua kelas tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
1) Uji Normalitas Data Pretes
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data menggunakan bantuan softwareSPSS versi15,
yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%
karena sampel kurang dari 30 subjek. Jika data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
pengujian homogenitas. Apabila data yang dianalisis berasal
dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka dilakukan
pengujian dua rata-rata, yaitu dengan menggunakan uji non
parametrik, uji Mann Whitney.
2) Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari kedua kelas memiliki variansi yang homogen
atau tidak. Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka
pengujian dilanjutkan dengan menguji homogenitas varians
kelas dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15
yaitu Levene’s test dengan taraf nyata 5%.
3) Uji Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk melihat apakah
rata-rata skor pretes kedua kelas sama atau tidak.
a. Jika kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen,
maka dilakukan uji t.
b. Jika kedua data berdistribusi normal tetapi tidak homogen,
maka dilakukan uji-t’.
c. Jika salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal,
maka dilakukan uji Mann-Whitney.
41
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analisis Data Postest
Saat dilakukan postes pada kelas eksperimen, salah seorang
siswa dari kelas tersebut tidak masuk, maka peneliti menggunakan
system missing values pada pengolahan data postes kelas
eksperimen. Ruben Geert van den Berg (2013) dalam blog tutorial
SPSS miliknya mengungkapkan bahwa system missing values
adalah values (nilai) yang benar-benar tidak hadir atau menghilang
dari data. Missing values sangat mungkin terjadi dalam dunia
pengolahan data. Dalam blognya lagi,Ruben mengungkapkan
bahwa ada 3 kemungkinan terjadinya missing values yang bisa
terjadi. Pertama, beberapa pertanyaan atau proses tidak ditujukan
kepada responden. Kedua, responden melewatkan pertanyaan atau
absen dalam proses tersebut. Ketiga, terjadi eror atau kesalahan
teknis. Dalam penelitian ini, missing values terjadi dengan alasan
nomor 2 yaitu salah seorang responden atau sampel absen ketika
proses postes dilaksanakan. Dengan demikian fungsi system
missing values akan ditambahkan dalam pengolahan data postes di
bab selanjutnya.
Analisis data postest kelas eksperimen dan kelas kontrol
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara
signifikan penguasaan hiragana antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini dapat dilihat melalui uji perbedaan dua rata-rata
terhadap hasil postest kedua kelas.
1) Uji Normalitas Data Postest
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data menggunakan bantuan softwareSPSS versi15,
yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%
karena sampel kurang dari 30 subjek. Jika data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
pengujian homogenitas. Apabila data yang dianalisis berasal
42
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka dilakukan
pengujian dua rata-rata, yaitu dengan menggunakan uji non
parametrik, uji Mann Whitney.
2) Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari kedua kelas memiliki variansi yang homogen
atau tidak. Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka
pengujian dilanjutkan dengan menguji homogenitas varians
kelas dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15
yaitu Levene’s test dengan taraf nyata 5%.
3) Uji Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk melihat apakah
rata-rata skor postest kedua kelas sama atau tidak.
a. Jika kedua data berdistribusi normal dan bervarians homogen,
maka dilakukan uji t.
b. Jika kedua data berdistribusi normal tetapi tidak homogen,
maka dilakukan uji-t’.
c. Jika salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal,
maka dilakukan uji Mann-Whitney.
c. Analisis Data Indeks Gain Ternormalisasi
Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang bertujuan untuk
menghitung perbedaan kemampuan pemahaman huruf hiragana
antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Indeks
gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Klasifikasi indeks gain (Hake dalam Ladysa, 2012: 55)
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.9
43
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi Indeks Gain
Analisis data gain sama dengan analisis data pretes, dengan
asumsi yang harus dipenuhi sebelum uji perbedaan dua rata-rata,
adalah normalitas dan homogenitas data gain.
2. Analisis Data Kualitatif
Data hasil angket dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan respon
siswa selama pembelajaran hiragana dasar dengan teknik asosiasi,
danakan dianalisa menurut penilaian angket skala likert (Suherman,
2003:189), dengan bobot tiap jawaban seperti berikut :
Tabel 3.10
Bobot Pernyataan Positif Menurut Suherman
Pertanyaan positif Bobot/ nilai setiap jawaban
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
Tabel 3.11
Bobot Peryataan Negatif Menurut Suherman
Pertanyaan negatif Bobot/ nilai setiap jawaban
Sangat setuju (SS) 1
Setuju (S) 2
Gain Ternormalisasi Kriteria
g 0,30 Rendah
0,30 g 0,70 Sedang
g 0,70 Tinggi
44
Wildan Ahmad Firdaus, 2016
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 4
Sangat tidak setuju (STS) 5
Namun dalam penelitian ini, penulis tidak menghendaki adanya
jawaban respoden yang bersifat netral, maka derajat penilaian dalam
angket hanya akan diberikan 4 kategori yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.12
Bobot Pernyataan Positif yang Digunakan
Pertanyaan positif Bobot/ nilai setiap jawaban
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
Tabel 3.13
Bobot Pernyatan Negatif yang Digunakan
Pertanyaan negatif Bobot/ nilai setiap jawaban
Sangat setuju (SS) 1
Setuju (S) 2
Tidak setuju (TS) 4
Sangat tidak setuju (STS) 5