adr di jepang hukum adr adr oleh sektor swasta (asosiasi advokat) adr finansial adr medik
DESCRIPTION
ADR di Jepang Hukum ADR ADR oleh Sektor Swasta (Asosiasi Advokat) ADR Finansial ADR Medik. Guru Besar Law School, Univ. Chukyo Guru Besar Tamu Fak.Kedokteran, Univ. Kurume Guru Besar Tamu Prgm. Pascasarjana, Univ. Kumamoto Mantan Hakim Pengadilan Negeri Osaka [email protected] - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
ADR di JepangHukum ADR
ADR oleh Sektor Swasta (Asosiasi Advokat) ADR Finansial
ADR Medik
Guru Besar Law School, Univ. ChukyoGuru Besar Tamu Fak.Kedokteran, Univ. Kurume
Guru Besar Tamu Prgm. Pascasarjana, Univ. KumamotoMantan Hakim Pengadilan Negeri Osaka
[email protected] INABA
Populasi Penduduk dan Luas Wilayah serta Jumlah Orang yang Berprofesi Hukum di Jepang
( Tahun 2008 ) • Populasi : 127,69 juta • Luas Wilayah : 377.835 km²• Profesi Hukum : Hakim 2.684 org
Jaksa1.679 org Advokat 26.964 org
Terkontinyunya Penyelesaian Sengketa Continuer (Kontinyuitas)
Avoid
IgnoreNegotiation
Mediation
Arbitration
Litigation
Self-help
Pertolongansendiri
Penghindaran
Pengabaian
Negosiasi
Mediasi
Arbitrase
Gugatan
Kontradiksi sosial yg membutuhkan ADR• Apakah Anda juga merasa kita mulai tidak mampu berdialog
(dibanding sedia kala) ? Bukan hanya anak-anak tetapi juga masyarakat orang dewasa pun demikian halnya. Kita tidak mampu menyampaikan pendapat dirinya dengan cara yang tepat sehingga tidak dapat menghasilkan kesepakatan dengan lawan bicara, kita tidak mampu membayangkan bagaimana kata-kata dirinya diterima oleh lawan bicara, dll. Di lain sisi, jelas kita menyadari bawa trouble dan sengketa yang terjadi di antara diri kita dan lawannya tidak dapat diselesaikan dengan jalan selain dialog. Sudah lama disadari adanya keterbatasan litigasi di pengadilan. Litigasi yang merupakan dunia jauh dan asing bagi kita tidak dapat kita gunakan dengan mencurahkan waktu, biaya dan tenaga yang banyak. Trouble dan sengketa tidak dapat dihindarkan jika timbul perbedaan pendapat, emosi dan kepentingan. Disini kita menyadari adanya kontradiksi yang serius sebagai berikut. Dalam masyarakat yang mengalami berkurangnya dialog, justru dialog menjadi sesuatu yang penting. Masyarakat yang tidak mampu berdialog-lah yang justru membutuhkan dialog.
Peradilan dan Dialog
Sumber gambar di kiri : Situs web Mahkamah Agung Jepang
Unsur Ganti KerugianPembuktian Wanprestasi dan Perbuatan
Melawan Hukum
Kesalahan
Kerugian
Hubungan sebab-akibat
Pembuktian
Penggugat
Hakin
Tergugat
Asas keyakinan bebas
Probablitas yang tinggi
Ganti rugi
Pembuktian dan Keterbuktian
Keterbuktian
Hukum tidak diterapkan
Hukum diterapkan
Pembuktian
Keyakinan hakim
Tidak beralasan utk diragukan (pidana)
Probabilitas yg tinggi (perdata)
Nothing
All
Wakai dengan Bantuan Hakim
Alur Penanganan Sengketa Hukum di Jepang
Peradilan Tingkat Pertama Perdata Umum
Sengketa hukum
Chotei( Lebih dahulu,
Tidak lebih dahulu )
Litigas
Proses untuk pemutusan
Wakai dg bantuan hakim
Pelimpahan kpd Chotei
Pengadilan
ADR Alternative Dispute Resolution
Fleksibilitas Wakai oleh Hakim
(Upaya Wakai) Pasal 89 UU Pengadilan, pada tahapan litigasi apa pun,
dapat mengupayakan Wakai, atau dapat membuat commisioned judge atau entrusted judge mengupayakan Wakai.
(Tindakan untuk Wakai ・ Pasal 89 UU) Pasal 32 Peraturan Pengadilan atau commissioned
judge atau entrusted judge dapat memerintahkan pihak principal atau wali/pengampu datang menghadap. 2. Pengadilan atau commissioned judge atau entrusted judge jika dipandang layak dapat melaksanakan upaya Wakai di luar pengadilan.
Statistik YudisialWakai oleh Hakim dll
Jumlah perkara
yg selesai
Putusan Contra-dictoir
Wakai
P.tingkat pertama di Pengadilan sumir
301.185 143.280 39.755 85.392
P.tingkat pertama di PN
192.247 62.072 40.417 55.050
P.tingkat pertama perkara personal
11.099 4.980 3.421 4.693
P.tingkat banding di PN
4.203 2.087 1.248
P.tingkat banding di PT
15.176 8.849 5.023
Mengenai Wakai
Jangan menjadi hakim Wakai
Namun ternyata banyak kasus diselesaikan dengan Wakai
Merasa bersalah/tidak bangga melakukan Wakai
Memakai teknik/cara sendiri-sendiri di ruang yg tertutup
Memutus (mengadili).itulah tugas hakim
Tidak pernah ada penelitian yang mendalam
Tidak ada peningkatan teknik
Federal Judicial Center
Wakai oleh hakim
ADRAlternative
DisputeResolution
Reformasi yudisial perdata
Pengalaman di Amerika Serikat
PemohonAdministrator
TermohonPenyewa
Mediator
②①
③
④
Sejarah dan Situasi Aktual Chotei Yudisial
■Era Edo• Penyelesaian intern ・・ Diselesaikan secara intern. Satuan tetangga 5
rumah tangga. (Edo)■Era Meiji ( 1867 ~)• Kankai ( 1875 ~ 1890 )■Era Taisho ( 1912 ~ 1915 )• UU Chotei Sengketa Sewa Tanah/Rumah ( 1922 )
– Terbatas pd bidang dan kota tertentu, menjadi model UU Chotei selanjutnya. Dimanfaatkan utk pembagunan kembali pasca Gempa Besar Kanto yg terjadi tahun berikutnya (1923).
• UU Chotei Sengketa Sewa Tanah Pertanian ( 1924 ) . UU Chotei Sengketa Niaga ( 1926 )- Arbitrase oleh Komisi Chotei
■Era Showa (pra-Perang Dunia II ( 1915 ~ 1945 )• UU Chotei Luar Biasa utk Sengketa Utang ( 1932 )- Peradilan dg
putusan yg dapat menggantikan Chotei. UU Chotei sengketa personal ( 1939 )- Perkara urusan keluarga, Kommissioner Chotei yg terdiri dari laki-laki dan perempuan.UU Istimewa Hukum Acara Perdata dalam Keadaan Perang (1942 )-Menggunakan Chotei utk seluruh sengketa perdata.
(Referensi) Sejarah Sistem Chotei di Jepang (Pra-Perang Dunia II)
( Sumber: Mr.Irie)
16
■Era Showa (pasca-Perang Dunia II) ( 1945 ~)• Domestic Relation Trial Act ( 1947 ) . Civil Conciliation Act ( 195
1 )。• Komite Penyelesaian Sengketa Pekerjaan Pembagunan
( 1956 )。※ ADR oleh lembaga administrasi.• Putusan mengenai peradilan pengganti Chotei yang dinyatakan
inkonstitusional ( 1960 ) .• Pusat Nasional Urusan Konsumen Jepang ( 1968 ) . Mediasi untuk ※
perlindungan konsumen. • Environmental Dispute Coordination Commission ( 1970 )。• Amandemen Civil Conciliation Act ( 1974 ) . Seleksi dan Kesejahteraan ※
Kommissioner Chotei, dll.• Nichibenren Traffic Accident Cousultaion Center ( 1967 ) . The Japan
Center for Settlement of Trafic Accident ( 1978 ) .■Era Heisei ( 1989 ~)• Daini Tokyo Bar Association Arbitration & Mediation Center ( 1990 )。• Pedoman Penanganan Perkara Chotei Perdata ( 1993 )。• ADR Task Force di Kantor Kabinet ( Februari 2002 ~ Nopember 2004 ) .• UU ADR( dibentuk pada Nopember 2004, diberlakukan sejak April
2007 ) .
( Referensi ) Sejarah Sistem Chotei di Jepang (Pasca-Perang Dunia II)
17
KronologiTerkait dengan Chotei Sosial
1919 Perang Dunia I berakhir
1920 UU Sewa Tanah, UU Sewa Rumah
1922 UU Chotei Sengekta Sewa Tanah/Rumah
1923 Gempa Besar KantoUU Juri
1924 UU Chotei Sengketa Tanah Pertanian
1925 UU Preservasi Perdamaian, UU Pemilihan Umum, Siaran radio
1926 UU Chotei Sengketa NiagaUU Chotei Perselisihan Perburuhan
1929 Great DepressionNovel “Kaniko-sen” oleh Takiji Kobayashi
KronologiTerkait dengan Chotei Sosial
1931 Insiden Manchuria
1932 UU Chotei Luar Biasa utk Sengekta Utang. (Peradilan pengganti Chotei)
1938 “UU Chotei” Masataro Miyake UU Mobilisasi Nasional
1939 UU Chotei Sengekta Personal (cikal bakal langsung Domestic Relation Trial Act),UU Perubahan Ketentuan tentang UU Pertambangan.
Insiden NomonhanInvasi Polandia oleh Nazi
1941 Pecahnya Perang Pasifik
1942 UU Istimewa Hukum Acara Perdata dalam Keadaan Perang. (upaya Chotei dapat digunakan utk seluruh sengketa perdata)
1943
1945 Perang Dunia II berakhir
Penerimaan Baru Gugatan Perdata Umum di Pengadilan Tingkat Pertama
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
10 ribu
PNP.SumirTotal
199523
551875
751398
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Chotei Perkara Perdata – Pengadilan Negeri
Chotei Perkara Perdata -Pengadilan Sumir
0
10
20
30
40
50
60
70
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
10 ribu
P.Sumir
148242
Chotei di Pengadilan KeluargaMerupakan prosedur di mana Hakim Chotei atau Hakim Chotei non-karir (Kaji Chotei-kan) bersama dgKommissioner Chotei urusan keluarga yg diangkat dari masyarakatmendengar para pihak, dan sebagai pihak netral membantu para pihak menemukan penyelesaian yg tepat, layak dan dapat diterima oleh seluruh pihak.
Penitera
Kommissioner Chotei
Kommissioner Chotei
Hakim Chotei (hakim)
Probation officer P.Keluarga
Pemohon Termohon
Perkara Keluarga
Pengadilan Negeri
`Pengadilan Keluarga
Perkara perdata umum
Perkara keluarga
Masalah suami-isteriMasalah anak
Masalah pewarisan danpembagian harta warisan
Komisi Chotei
Judgmen
Tahun fiskal 2007Perkara Chotei 130.061
Tidak berhasil
Berhasil
Tahun fiskal 2007Perceraian 65.265 kasus
Berhasil 31.625 kasus
Hakim
2 orangKomissioner Chotei
ADR Yudisial (melekat pada pengadilan)
Beragamnya menu penyelesaian melalui pembicaraan • Chotei ( Perdata ・ keluarga, Chotei diupayakan
terlebih dahulu )• Wakai sebelum gugatan diajukan (Sokketsu)
(KUHAPerdata 275)• Wakai oleh hakim (KUHAPerdata 89)• Kesepakatan Wakai yang diterima secara tertulis
(KUHAPerdata 264)• Klausula kesepakatan Wakai yg ditetapkan pengadilan
dll (KUHAPerdata 265) • Pelimpahan kepada Chotei (Civil Conciliation Act 20①)• Wakai di tingkat banding
26
Klasifikasi tersebut diatas bukan sesuatu yang tidak ada pengecualian, contohnya; litigasi nilai gugat kecil yang tidak tentu selalu memerlukan bantuan advokat, dll.
Chotei Litigasi
Kelebihan
•Biaya murah•Cepat ・ singkat•Mudah diakses•Tidak terbuka untuk umum•Tidak harus dibantu advokat •Kemungkinan tidak rusaknya hubungan antar para pihak tinggi•Para pihak dapat mengambil kepemimpinan dalam menempuh proses •Dapat memperoleh kesepakatan yg fleksibel
•Mempunyai kekuatan memaksa•Bersifat terbuka untuk umum•Menjadi jelas mana yang menang dan mana yang kalah•Tingginya obyektivitas •Dapat naik banding
Kelemahan
•Tidak mempunyai kekuatan memaksa•Adanya kemungkinan pihak lawan tidak bersedia menempuh Chotei•Adanya kemungkinan tidak tercapai kesepakatan•Penemuan fakta yang longgar•Adanya perbedaan hasil tergantung mediator •Besarnya kemungkinan proses berjalan tidak transparan
•Biaya tinggi •Memakan waktu lama•Tidak dapat dipahamai oleh orang awam•Informasi rahasia tidak dapat dijaga •Permusuhan antar pihak membekas •Dalam kenyataannya memerlukan bantuan advokat
Karakteristik umum litigasi dan Chotei
27
Chotei Yudisial (oleh pengadilan)( Chotei perdata, Chotei pkr
keluarga )
Chotei oleh sektor swasta( Asosiasi profesi, Asosiasi usaha )
Kelebihan
•Otoritas. (mudah diterima oleh para pihak) .•Kekuatan (kekuatan eksekutorial, pencarian fakta) .•Bersejarah panjang.•Kaya akan pengalaman.•Biaya murah. ※•Keterlibatan hakim. (kemampuan, pengalaman)•Penanganan terorganisir. (panitera, probation officer di P.Keluarga, unit kesehatan) •Fasilitas.(contoh: tombol darurat, ruang yg dilengkapi magic mirror utk pengamatan keadaan anak) •“Studi kasus”, “Laporan Chotei” serta data/informasi lain yg terakumulasi.
•Sedikitnya pembatasan waktu. (contoh: hari Sabtu ・ minggu, pada malam hari, dll) •Dimungkinkannya pertemuan yang diadakan lebih sering. •Sedikitnya pembatasan tempat. (contoh: tempat yg mudah diakses oleh para pihak. Keengganan para pihak mendatangi pengadilan.) •Pengajuan permohonan yg mudah.•Keinginan para pihak diutamakan dalam menjalankan proses. •Dimungkinkannya Chotei dg kehadiran kedua belah pihak di satu ruang yg sama. •Kualitas mediator.•Mudah dilakukan percobaan inovatif.
Kelemahan
•Tidak diberi hak memilih mediator.•Rendahnya fleksibilitas menentukan waktu dan tempat.•Tingginya tuntutan akan efisiensi. •Metode kaukus yang dominan. •Aspirasi pengguna kurang didengarkan.
•Kurangnya dukungan anggaram, wewenang, pengalaman, fasilitas, penanganan terorganisir serta hampir semua faktor penunjang lainnya.
Perbandingan antara Chotei Yudisial dan Chotei oleh Sektor Swasta
Ada juga Chotei oleh sektor swasta yang gratis biayanya, maka ciri-ciri tsb ditatas mengenai biaya tergantung pada menu Chotei. Jika biaya advokat diperlukan, biaya keseluruhannya, baik CHotei yudisial maupun swasta, tidak murah.
Persiapan pendahuluan
Pertemuan pertama
Mendengar pihak
Mengidentifikasikan masalah
Menciptakan pilihan
Mengecek reseptivitas sosial, efektivitas,
kelayakan, praktikabilitas
Kesepakatan dan pembuatan akta
Stage utk penyelesaian
Stage utk pertukaran
EtikaMendengar
Brainstorming
Paraphrasing
Open-end question
Pandangan terhadap para pihakNot-knowing
Process
Skill
Structure
Ethics
Stage
Hukum ADR
Opini Dewan Reformasi Sistem Yudisial – Sistem Yudisial yg Menunjang Jepang pada Abad ke-21 – 12 Juni 2001
・ Di samping fungsi peradilan yang merupakan inti sistem yudisial harus ditingkatkan dengan mencurahkan perhatian dan tenaga khusus, ADR, agar menjadi salah satu pilihan yg tidak kalah menarik dengan peradilan bagi masyarakat, harus ditingkatkan dan divitalisasikan.
・ Agar ADR yang beragam dikembangkan dan ditingkatkan dengan tetap mengembangkan kelebihan-kelebihan yg dimiliki tiap ADR, perlu ada penguatan kerjasama antar lembaga terkait dan pembangunan infrastruktur bersama.
・ Dengan tujuan meningkatkan dan mevitalisasikan ADR, mendorong kerjasama antara pengadilan, organisasi terkait serta kementerian dan badan pemerintah yang terkait, dan untuk itu perlu membuat forum komunikasi antar berbagai organisasi terkait dan pertemuan komunikasi antar kementerian dan badan pemerintah terkait.
・ Meningkatkan unit pelayanan konsultasi terpadu mengenai litigasi, ADR serta berbagai penyelesaian sengketa lainnya, di samping itu membangun kerja sama antar organisasi penyelesaian sengketa dengan memanfaatkan situs portal internet serta teknologi informasi dan telekomunikasi agar dapat mewujudkan penyediaan informasi satu atap.
・ Mengenai keterjaminan SDM di bidang ADR, perlu mendorong keterbukaan dan sharing informasi mengenai SDM, penyelesaian sengketa serta hal-hal penting lainnya terlebih dahulu, lalu perlu meningkatkan pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
・ Dengan memperhatikan tren internasional, perlu membangun segera sistem hukum arbitrase (termasuk arbitrase kommersial internasional). Lebih lanjut, dari sudut pandang membangun infrastruktur sistem ADR yang terpadu, dengan memandang pembentukan undang-undang yang mengatur skema dasar pendorongan pemanfaatan ADR dan penguatan kerjasama dengan prosedur litigasi (yang biasa disebut “ UU Pokok ADR”), perlu mempertimbangkan strategi yang diperlukan. Dalam mempertimbangkan hal tersebut, perlu mempertimbangkan pula secara konkret mengenai pemberian kekuatan pencegahan (atau penghentian) berlakunya daluwarsa, pemberian kekuatan eksekutorial, pengkondisian agar menjadi sasaran bantuan hukum, serta perbaikan prosedur sehingga dapat menggunakan prosedur peradilan mengenai seluruh atau sebagian ADR atau peralihan secara berlawanan dapat berlangsung dengan lancar.
・ Dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan ahli/specialis hukum terkait serta orang ahli non-advokat dalam ADR, sebagai bagian dari serangkaian perbaikan pasal 72 UU Advokat, melakukan pertimbangan secara spesifik dengan memperhatikan realita tiap jenis profesi agar mendapatkan kedudukan hukum yang jelas. Mengenai pasal tersebut, setidaknya agar terjamin prediktabilitas mengenai lingkup dan bentuk sasaran regulasi, perlu mespesifikasikan substansi regulasi dalam suatu bentuk, termasuk urusan hukum dalam perusahaan dan lainnya dari sudut pandang menyesuaikan dengan perubahan tugas dan fungsi ahli/specialis hukum terkait dan semakin beragamnya bentuk perusahaan.
Beralihnya Concern terhadap ADR
Apa itu ADR ? Apa peranannya dalam sistem yudicial yg ada ?
Apa pun juga harus membuat ADR
Bagaimana membina/mendapatkan SDM yg melakukan ADR
Perhatian thd sistem dan wadah
Sikap skeptis dan harapan thd ADR
Perhatian terhadap masalah riil
Kronologi Reformasi Sistem Yudisial ・
ADR 27Jul. 1999
Pertemuan ke-1 Dewan Reformasi Sistem Yudisial
12 Jun. 2001 Rekomendasi dan Opini Dewan
16 Nop,2001 UU ttg Promosi Reformasi Sistem Yudisial UU No.119
1 Dec. 2001 Pembentukan Kantor Promosi Reformasi Sistem Yudisial
5 Feb.2002 Rapat ke-1 Task Force ADR
20 Mar.2003 Action plan ttg Peningkatan Kerjasama antar Lembaga Terkait utk Meningkatkan dan Mevitalisasi
Liaison Conference Lembaga Pemerintah Terkait utk Meningkatkan & Mevitalisasikan ADR
Jul, 2003 Mengenai pembangunan infrastruktur ADR yang terpadu
Sekretariat utk Kantor Promosi Reformasi Sistem Yudisial
8 Nop.2004 Rapat ke-38 Task Force ADR
19 Nop. 2004 UU ttg Promosi Penggunaan Prosedur ADR UU No.151
Gambaran Keseluruhan ADR dan Sasaran UU ADR
ADR yudisial (Chotei perkara perdata ・ keluarga)
ADR administratif
ADR swastaADR yg terakreditasi
ADR yg tidak terakreditasiMediasi dan konsiliasi
ADR ( Alternative Dispute Resolution )
• Chotei yudisial ( Wakai ・Chotei )– Pengadilan Sumir, Pegadilan Negeri– Pengadilan Keluarga
• Chotei swasta– Pusat penyelesaian sengketa
bentukan asosiasi advokat– The Japan Commercial
Arbitration Association – The Japan center for Settlement
of Traffic Accident Disputes – etc
ADR dalam arti luas
UU (pokok) ttg
Promosi ADR
(2004)
Peraturan Tentang Pencepatan Penggunaan Proses Penyelesaian Persengketaan Diluar Persidangan (Garis Besar)
Mempermudah hal memilih prosedur yang sesuai dalam mengusahakan penyelesaian persengketaan, dan dengan bertujuan menyumbang pada perealisasian hak serta keuntungan masyarakat secara tepat, bersamaan dengan menetapkan gagasan pokok tentang Prosedur Penyelesaian Persengketaan Diluar Persidangan, berkaitan dengan pekerjaan Prosedur Penyelesaian Persengketaan Swasta (sebagai mediasi dan perantaraan yang dilakukan oleh pengusaha swasta, dibuat sistem pembuktian sekaligus menetapkan pengecualian yang berkaitan dengan penghentian kedaluwarsaannya dan lain sebagainya, dalam rangka mengusahakan peningkatan keuntungannya.
Kondisiterdahulu
Bab
1P
erat
ura
nU
mu
m Gagasan pokok (Pasal 3 Bab 1) = Sebagai Prosedur Penyelesaian Persengketaan berdasarkan hukum,
Penghargaan atas usaha proaktif dari orang yang bersangkutanpelaksanaan secara adil dan layakMencerminkan pengetahuan ahli, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya dari persengketaan,
menyelesaikannya secara cepat Berkerjasama dengan orang yang melakukan ADR (Pasal 3 Bab 2) Adalah tugas negara, daerah, lembaga umum dalam memberikan informasi
dan lain sebagainya (pasal 4).
Sistem pembuktian Maksud = berdasarkan pada permohonan dari orang yang melakukan pekerjaan dalam Prosedur Penyelesaian Persengketaan Swasta, Menteri
Kehakiman memeriksa dan mempertimbangkan apakah pekerjaan yang bersangkutan sesui dengan standar yang tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang, dan bila diakui telah sesuai, maka akan diakui tentang pekerjaannya tersebut (Pasal 5 Pasal 6).
Prosedur Penyelesaian Persengketaan Oleh Swasta = Prosedur Penyelesaian Persengketaan Diluar Pengadilan oleh pengusaha swasta
yang melakukan perantaraan dalam perdamaian (Pasal 2 nomor 1)
Bab
2 P
enga
kuan
Pek
erja
an P
rose
dur P
enye
lesa
ian
Pers
engk
etaa
n D
iluar
Pen
gadi
lan
Alenia 1 Pengakuan Pekerjaan Prosedur Penyelesaian Persengketaan Oleh Swasta Standar Pengakuan (Pasal 6)
(1) Pekerjaannya sesuai dengan standar nomor 1 - nomor 16(2) Pada pekerjaan (1) pengetahuan, ketrampilan, dan dasar-dasar akuntansi yang diperlukan
Alasan tidak memiliki kualifikasi (anggota sindikat penjahat (boryokudanin dll) (Pasal 7) Prosedur Permohonan (Pasal 8) pemeriksaan Menteri kehakiman pengakuan
* Berkonsultasi kepada menteri terkait dll, pendapat petugas yang mengambil bagian dalam pemeriksaan untuk pengakuan
Alenia 2 Pekerjaan orang yang mengusahakan pekerjaan menyelesaikan persengketaan yang diakui
(1)Kewajiban menjelaskan (Pasal 14)(2)Melarang penggunaan anggota sindikat penjahat (boryokudanin) dan lain sebagainya (Pasal 15)(3)Membuat dan menyimpan catatan pelaksanaan prosedur (Pasal 16)
Alenia 3 Laporan dan lain sebagainya Laporan dan lain sebagainya
(1) Menyerahkan surat laporan administrasi dan lain sebagainya (Pasal 20)(2) Permintaan dan pemeriksaan laporan oleh Menteri Kehakiman (Pasal 21)(3) Himbauan dan perintah pengambilan tindakan dari Menteri Kehakiman (Pasal 22)
* Pertimbangan pada kekhususan ADR Swasta
Penghapusan pengakuan (Pasal 23)
Pemberian informasi dan lain sebagainya Menunjukkan pengakuan kepada umum (Pasal 11 Ayat 1) Pengumuman tentang pengakuan dan lain sebagainya
(Pasal 11 Ayat 2) Kewajiban menjelaskan (Pasal 14) Mengumumkannya melalui internet dan lain sebagainya
(Pasal 31)
Pelaksanaan prosedur oleh ahli
Penghentian kedaluwarsaan (Pasal 25)
Penghentian prosedur penggugatan (Pasal 26)
Peraturan khusus yang berkaitan dengan di depan mediasi (Pasal 27)
Bab
3 P
enge
cual
ian
yang
berk
aita
n de
ngan
pen
ggun
aan
pros
edur
pen
gaku
an
Peningkatan pengertian dari masyarakatKerjasama di antara orang-orang yang berhubungan
Kurang diakuidan dipahami
Kurangnya informasi(kekhawatiran dan
keragu-raguandalam
penggunaannya)
Pembatasan dalam sistem (Kurangnya insentif dalam penggunaannya) Pembatasan oleh
peraturan kepengacaraan
Kurang praktis karena tidak ada kedaluwarsaan dan waktu penghentian
Pemberian pedoman dalam pemilihan ADR
Pemanfaatan ahliMemperkaya sitem
Membenahi lingkungan agar dapat memusatkan perhatian pada ADR tanpa harus khawatir akan hal yang tidak menguntungkan seperti hilangnya kedaluwarsaan hak dan lain sebagainya
Gambar 1
Perbedaan antara ADR Terakreditasi dan ADR yg tidak terakreditasiItem Terakreditas Tidak
terakreditasi
1 Akuntabilitas ( 4 ) Wajib Tidak wajib
2 Pembuatan dan penyimpanan dokumen pelaksanaan acara ( 16 )
Wajib Tidak wajib
3 Penyampaian laporan usaha dll ( 21 ) Wajib Tidak wajib
4 Pencegahan berlakunya daluwarsa ( 25Ⅰ )
Ada ×
5 Penghentian prosedur litigasi ( 26 ) Memungkinkan ×
6 Ketentuan khusus mgn pelaksanaan Chotei lebih dahulu ( 27 )
Dapat berlaku ×
7 Honor ( 28 ) Dapat Tidak
8 Ketentuan saksi ( 32 ) Diterapkan Tidak
ADR (oleh Sektor Swasta) Utama di Jeapng
Unit konsultasi di instansi pemerintah(pusat/daerah)
Unit pelayanan di asosiasi ahli hukum
ADR oleh asosiasu profesi
Asosiasi advokatADR oleh perusahaan
/asosiasi usaha
Houterasu (Japan Legal Support Center)
Warga maysarakatPengusaha
Unit pelayanan di perusahaan
Keuangan
Arnitrase olahraga
Medik Asosiasi land & house investigator
Pemulihan bisnis
Asuransi
Asosiasi judcial scrivener
Asosiasiadministrative
scrivener
ADR oleh org.nirlaba
ADR di lapangan
Perburuhan
Telekomunikasi
ADR oleh komunitas
Houterasu( Japan Legal Support Center )
• Atas filosofi “mewujudkan masyarakat dimana setiap warga dapat memperoleh informasi dan layanan untuk menyelesaikan trouble hukum di manapun di dalam Jepang, dibentuk sebagai organisasi yang memainkan peranan pusat dalam memberikan bantuan hukum kepada warganya.
• Houterasu merupakan salah dari 3 tiang utama dalam “Reformasi Sistem Yudisial”, yang bernama resmi “Japan Legal Support Center”
• “UU Bantuan Hukum Komprehensif” adalah undang-undang yang diberlakukan sejak 2 Juni 2004 dengan tujuan untuk merealisasikan Konsep Bantuan Hukum Komprehensif yang bermisi mewujudkan masyarakat dimana setiap warga memperoleh informasi maupun layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan sengketa, baik perdata maupun pidana, secara hukum di seluruh penjuru Jepang.
• Houterasu adalah badan hukum yang dibentuk berdasarkan UU tersebut dan berbentuk badan hukum administrasi independen.
ADR JAPAN• ADR Japan adalah situs portal ADR (alternative dispute resolution)• Bertujuan menjadi portal terpadu untuk organisasi-organisasi penyelesaian
sengketa di berbagai bidang, mulai dari lembaga urusan konsumen hingga lembaga arbitrase,
• Sebagaimana disebut dalam Laporan Dewan Reformasi Sistem Yudisial yg dikeluarkan Juni 2001, mediasi, arbitrase serta berbagai bentuk ADR lain diharapkan lebih dimanfaatkan sebagai sarana penyelesaian sengketa yang ringkas, cepat dan fleksibel, di samping litigasi. Sengketa di bidang perdagangan elektronik, lingkungan serta berbagai trouble lain yang sering dialami konsumen dan UMK pun memerlukan lembaga ADR yang dapat mereka konsultasikan masalahnya.
• Situs ini dirancang khusus sehingga pengguna dapat mengetahui dan mengakses melalui pranala luar organisasi konsultasi dan/atau organisasi mediasi/arbitrase mana yang tepat menurut jenis dan bidang sengketa.
• Memperkenalkan prosedur mediasi maupuan mediator/arbiter agar pengakses situs ini dapat mengenal ADR. Di samping itu, bertujuan pula untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan pertukaran informasi antar lembaga ADR. Informasi mengenai organisasi ADR internasional, lembaga ADR di luar negeri serta diskusi-diskusi internasional yang terkini pun sedapat mungkin diperkenalkan.
Pelatihan Mediasi
PenggugatPemohon
TergugatTermohon
Hakim (mediator)Komisioner mediasi
( dalam pengadilan )
Mediator( luar pengadilan )
Pembicaraan DenganMemasukkan Orang Ketiga
PerdamaianMediasi
Pelatihan Tenaga penanggung ADR Jepang di Jepang
Departemen Ekonomi dan Industri・ Pusat penelitian Ekonomi dan IndustriPenelitian yang berhubungan dengan pengembangan SDM pelaksana ADR
http://www.adr.gr.jp/training2003/index.html
Departemen Ekonomi dan Industri, Biro Struktur Ekonomi dan IndustriAsosiasi Arbitrasi Dagang JepangPersatuan Arbiter Jepang
Panitia Reduksi Materi Pendidikan Mediatorhttp://www.jcaa.or.jp/training2004/index.html
Tahun 2003
Kelas Menengah 2005
Kelas Dasar 2004
Departemen Ekonomi dan Industri, Biro Struktur Ekonomi dan IndustriAsosiasi Arbitrasi Dagang JepangPersatuan Arbiter Jepang
Panitia Penerbitan Materi Pendidikan Mediatorhttp://www.adr.gr.jp/edu_mdl_cls.html
Komposisi Program
Mengetahui keterbatasan yg dipunyai setiap orang
Pertemuan yang pertama kali
“Mendengar-kan”
Situasi sulit
Persiapanuntuk mediasi
Menjalankan mediasi
Menyebar-luaskan mediasi
Penyelesain mediasi
Anda adalah mediator
Mediasi bentuk bantuan pada negosiasi sendiri yg proaktif
Bagian dasar
Tingkat menengah
Beragam Metode Penyelesaian Sengekta
LitigasiNegosiasi Fasilitatif EvaluatifMeminta
kompromi
Arbitrase
〈 Mediasi yg biasa dibayangkan kita〉
( Penyelesaian melalui pembicaraan ) ( Penyelesaian oleh pihak ketiga )
( Penyelesaian melalui kesepakatan ) (Penyelesaian yg memaksa)
( Penciptaan solusi ) (Ada/tidak hak hukum)
( Penyelesaian bersahabat ) (Penyelesaian bermusuhan)
( Mengerti kepentingan lawan ) (Saya yg benar)
ADR
Mediasi
FasilitatifMendorong
Negosiasi antar pihak
berperkara
Yg meminta kompromi
Evaluatif
Arbitrase
Gambaran Mediasi Fasilitatif
Persiapan pendahuluan
Pertemuan pertama
Mendengar pihak
Identifikasi masalah
Penciptaan pilihan
Mengecek reseptivitas sosial, efektivitas, kelayakan, praktikabilitas
Kesepakatan dan pembuatan akta
Stage penyelesaian
Stage pertukaran
EtikaMendengar
Brainstorming
paraphrasing
Open-end question
Pandangan thd para pihakNot-knowing
Process
Skill
Structure
Ethics
Stage
ADR Finansial
Laporan kebijakan tertanggal 27 Juni 2000 “Mengenai Skema
Finansial Baru yg Menyongsong abad ke-21”• ①Peningkatan kerjasama antar organisasi bidang
penyelesaian sengketa individual• ②Peningkatan transparansi prosedur penanganan
keluhan dan penyelesaian sengketa• ③ Peningkatan kesiapan menindak lanjuti kasus
penanganan keluhan dan penyelesaian sengketa• ④ Publikasi aktif hasil aktualisasi penanganan keluhan
dan penyelesaian sengketa• ⑤ Perbaikan akses konsumen termasuk kegiatan
hubungan masyarakat • ⑥ Pembentukan “Forum Komunikasi dan Koordinasi
Sengketa Finansial (nama tentatif)”
“Ttg Tantangan ke Depan terkait dng Pembangunan Sistem Dukungan Penyelesaian Sengketa dan Keluhan di Luar Pengadilan utk Bidang Finansial
(ADR Bidang Finansial)”(Catatan ketua Forum) pd Juni 2008oleh “Forum Komunikasi & Koordinasi Sengketa Finansial”
• Data aktual pada Juni 2008 • Permohonan sertifikasi berdasarkan UU Promosi ADR diajukan oleh :
1 badan (Asosiasi Industri Sekuritas Jepang) • Sertifikat sbg organisasi perlindungan investor yg diatur dlm UU Instrumen dan
Exchange Finansial didapat oleh: 2 asosiasi (Asosiasi Usaha Asuransi Jiwa, Asosiasi Usaha Asuransi Kerugian Jepang”
• Persiapan utk permohonan sertifikasi sbg organisasi perlindungan investor yg diatur dalam UU Instrumen dan Exchange Finansial dilakukan oleh : 1 asosiasi (Asosiasi Perbankan Nasional)
TF 2007 Jumlah kasusTotal konsultasi 164.400
Total keluhan 31.518
Total sengketa 387
Laporan “ttg Bentuk Baru Sistem Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan di Bidang Finansial (ADR Finansial)” pd Desember 2008
oleh Komisi Finansial, Dewan Sistem Finansial
(1) Konsep dasar pelembagaan ADR bidang finansial Semakin beragamnya produk/layanan finansial serta saluran penjualan ADR bidang finansial yang bersifat lintas batas sektor dan komprehensif(2) Karakteristik organisasi ADR bidang finansial ADR finansial dilakuakn oleh asosiasi usaha, organisasi pengatur diri serta badan-badan swasta lainnya.(3) Lingkup kegiatan organisasi ADR bidang finansial Konsultasi dan penanganan keluhan mengenai trouble finansial juga dimasukkan sebagai bagian dari tugas dan
fungsi organisasi ADR finansial.(4) Kerja sama antar organisasi ADR bidang finansial Satu pintu masuk untuk memilah-milah(5) Wewenang organisasi ADR bidang finansial Organisasi ADR finansial selayaknya diberi wewenang untuk menentukan peraturan dalam batas tertentu serta
wewenang yg diperlukan untuk menjamin efektivitasnya.(6 ) Prosedur ADR yg ditempuh oleh Organisasi ADR finansial Yang dipercayai dan diterima oleh pengguna jasa Yang diterima oleh lembaga keuangan juga (7) Kewajiban lembaga keuangan mengenai ADR finansial Melakukan pengaturan tertentu mengenai hubungan antara organisasi ADR finansial dan lembaga keuangan Lembaga keuangan diberi kewajiban untuk menempuh prosedur, memberiktan keterangan dan menyediakan
data/informasi atas permintaan organisasi ADR finansial, serta menghormati hasil kegiatan ADR tersebut.(8) Keterlibatan badan pemerintah Badan pemerintah diberi wewenang tertentu terhadap lembaga keuangan dan organisasi ADR finansial sehingga
badan pemerintah dapat melakukan pemeriksaan, pengawasan serta keterlibatan lainnya. Pada kategori usaha yang sudah mempunyai organisasi ADR, penggunaan jasa organisasai ADR tersebut
dipersyaratkan sebagai persyaratan bagi entran (9) Efek hukum ADR finansial Efek hukum seperti pencegahan berlakunya daluwarsa, penghentian proses litigasi
ADR bidang Medik
Kejadian yg Diberitakan secara Besar-besaran
• 11 Jan.1999 : Tertukarnya pasien di RS Univ. Kota Yokohama ( operasi jantung ・ paru )
• Feb.1999 : RS Pemprof.Hiroo ( obat antiseptik diinfus )
• Jul.1999 : RS Univ.Kyoritsu ( Kasus sumpit kayu)• Feb.2000 : Kasus Univ.Kyoto ( air distilasi dan
ethanol )• Okt.2000 : Univ.Kedoktoran Saitama ( overdosis obat
antikanker ) • 2001 : Univ.Kedokteran Tokyo Joshi (pump-oxygenator
dalam operasi jantung )• Nop.2002 : Univ.Kedokteran Tokyo Jikei ( kanker
prostatik dan endoskop )• Des.2004 : RS Ohno
Pemprof.Fukushima ( Perdarahan hebat saat melepas placenta accreta )
Tanggapan Negara( Departemen Kesehatan)
• April 2001, membentuk badan promosi keamanan dalam kedokteran
• April 2002, membuat rencana keseluruhan untuk keamanan dalam kedokteran
• Desember 2003, imbauan darurat oleh Menteri Departemen Kesehatan untuk kecelakaan kedokteran.
• Oktober 2004, mengumpulkan contoh-contoh kecelakaan pada kedokteran.
• Juni 2005, “Rencana untuk keamanan kedokteran masa depan”• September 2005, bisnis model berkaitan dengan analisa kematian
yang berhubungan dengan kegiataan pemeriksaan kedokteran• April 2007, mengadakan acara pemikiran mengenai penyelidikan
penyebab kematian yang bersangkutan dengan kegiatan pemeriksaan kedokteran
• Juni 2008, Rancangan garis besar dari RUU ttg Pembentukan Komisi Investigasi Keselamatan Medik (nama tentatif)
Tahun Baru Sudah selesai Belum selesai
Tahun 1993 442 347 1352
Tahun 1994 506 392 1466
Tahun 1995 488 426 1528
Tahun 1996 575 500 1603
Tahun 1997 597 527 1673
Tahun 1998 632 582 1723
Tahun 1999 677 569 1831
Tahun 2000 794 691 1934
Tahun 2001 822 722 2034
Tahun 2002 909 870 2073
Tahun 2003 1003 1035 2043
Tahun 2004 1110 1004 2149
Tahun 2005 999 1062 2086
Tahun 2006 913 1139 1860
Tahun 2007 944 1027 1777
Tahun 2008 ( quick estimate )
877 986
Perkara perdataPerubahan jumlah tuntutan hukum yang berhubungan dengan kedokteran
Kecelakaan pada kedokteran Penselisihan pada kedokteran
Tuntutan hukum dalam kedokteran
Kecelakaan pada
Kedokteran
Perselisihan kedokteran
Tuntutan Hukum untuk
kedokteran
Tidak semua kecelakaan
menyebabkan perselisihan
Tidak semua perselisihan menjadi
tuntutan hukum
Terjadi perselishan walaupun
tidak terjadi kecelakaan
ADRAlternative Dispute Resolution
Penyelesaian perselisihan Diluar pengadilan
Klik disini akan muncul penjelasan
Penjelasan pelayanan
Persetujuan
Keluarga pasien
Bisnis model
Institusi kedokteran
Permintaan penyelidikanOr
Laporan hasil penyelidikan
Penerimaan
Daerah model
Otopsi Melakukan penyelidikan
Melakukan analisis dan penilaian
Laporan hasil penyelidikan
Melakukan analisis dan penilaian
Mendukung dan memberikan nasehat
Kantor Pusat
Publikasi
Masyarakat, pihak bersangkutan, institusi, dan departemen bersangkutan
Organisasi Investigasi Keselamatan Medik Jepang (Proyek Percontohan)
Investigasi penyebab kematian
Outline RUU Pembentukan Komisi Investigasi Keselamatan Medik
(nama tentatif)
Berdasarkan Drag III ttg Investigasi Penyebab Kematian dan Upaya Preventif Kecelakaan Medik menuju Terjaminnya Keselamatan Medik
Dep.Kesehatan, Kesejahteraan & Tenaga Kerja, Juni 2008
• ( 1)Keselamatan medik merupakan masalah penting dalam kebijakan medik di negeri ini, terutama mengenai kematian karena kecelakaan medik harus diinvestigasi penyebabnya untuk menyusun upaya pencegahan merupakan harapan yang serius seluruh masyarakat. Orang-orang yang bekerja di bidang medik dituntut mengambil tindakan-tindakan yang terbaik. Di sisi lain, tindakan perawatan dan pengobatan medis adalah suatu perbuatan yang selalu disertasi risiko karena harus melakukan ekspansif terhadap tubuh manusia, bahkan kadang kala dapat mengakibatkan kematian pasien atau akibat yang malang lainnya.
• (2) Untuk meningkatkan keselamatan medik, diperlukan upaya investigasi penyebab kecelakaan melalui otopsi dan/atau evaluasi proses perawatan/pengobatan saat terjadinya kematian akibat kecelakaan medik serta pembuatan mekanisme untuk memanfaatkan hasil tersebut dalam penanggulangan kecelakaan. Keluarga korban kecelakaan selalu mempunyai keinginan agar penyebab kejadian terungkap dan kecelakaan yang sama tidak terulang lagi.
• (3)Namun, investigasi penyebab kematian maupun analisa ・ evaluasi perkembangan klinikal tidak ditangani dengan cukup oleh pemerintah selama ini, sehingga pada kenyataannya prosedur peradilan perdata dan pidana diharapkan sebagai jalan untuk menyelesaikan sengketa-sengketa tersebut, meskipun prosedur-prosedur tersebut tidak tentu memberi hasil terungkapnya penyebab kematian. Oleh karena itu, dari sudut pandang menjamin keselamatan medik, perlu dibentuk organisasi yang secara khusus melaksanakan analisa dan evaluasi kecelakaan medik yang mengakibatkan kematian manusia.
• (4)Diyakini pembangunan mekanisme baru tersebut akan membawa hasil meningkatnya transparansi di bidang medik dan terpulihnya kepercayaan masyarakat terhadap medik, dan juga memberikan kontribusi dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi dokter medis maupun tenaga medik lain dalam menjalankan tugasnya tanpa rasa takut salah.
Sistem Kompensasi Obstetrik Sistem yang mempunyai fungsi kompensasi terhadap bayi yang mengalami lumpuh otak terkait dengan persalinan serta fungsi analisa penyebab lumpuh otak dan pencegahan terjadinya kecelakaan serupa.
Mekanisme Fungsi kompensasi
Ibu hamil/bersalin
(bayi)
Pelaksana persalinan
Jalan Council for Q
uality Health Care
Perusahaan asuransi kerugian
Sistem
asuransi swasta
Terdaftar
Biaya
Kompensasi
Anggota
Premi
Uang asuransi Uang asuransi
Kontrak
Premi
Tertanggung Kontraktor Penanggung
Fungsi analisa penyebab & pencegahan
Analisa penyebab Pecegahan Qualitas kedokteran obsterik
meningkat
InformasiContohKasus
diakumulasi
Publikasi&
advokasi① ②
②Melakukan analisa penyebab dari sudut pandang medik dan mengumpan balik hasilnya kepada ibu hamil/bersalin (bayi) maupun pelaksana persalinan.②Merumuskan strategi pencegahan berdasarkan informasi contoh-contoh kasus yang dikumpulkan.
Surat laporan kelompok kerja penelitian keamanan pada kedokteran
(Mei 2005 )
Laporan kecelakaan kedokteran, menganalisa penyebab, menyelesaikannya diluar penggadilan, dan mendirikan sistem untuk membantu pasien “Gambaran pada masa depan”
2 Tentang protes dan perselisihan dalam kedokteran, tidak hanya diselesaikan di pengadilan, tetapi juga di Institusi kedokteran, tempat yang dekat dengan pasien. Bila dengan cara itu tidak bisa menyelesaikannya,bisa juga meminta Organisasi pihak netral diluar pengadilan, dengan membangun sistem penanganan perselisihan diluar pengadilan secara berkelanjutan, akan menyelesaikan perselisihan dengan waktu singkatdan dapat mengurangi beban pada pasien dan pihak pelaku kedokteran.
Penengah kedokteran Komunikator medik
Orang yang berkonslutasi( Pasien, keluarga )
Pasangan( Orang yang bersangkutan
dengan keperawatan )
Mediator
MendengarMemelihara kesempatan
Peran Ulang-alik
Salah paham Tidak puas masalah ribut mulut Perselisihan
Tempat konsultasi pasien
Penghubung kedokteran
Kedokteran
Bagian Perawatan
Bagian kedokteran
Badan pengurus etika dalam rumah sakit
Badan peneliti kecelakaan pada kedokteranPenengah
kedokteran ( Mediation )
Dalam rumah sakit
Pengurus
Psikiater
ADR di dalam rumah sakit
Penyelesaian perselisihan di luar rumah sakit
62
Misunderstanding Complaint Trouble Conflict Dispute Accidents
Patient counseling
counter
mutual communication
Faculty of
Medicine Department of Nursing
Med
ical P
rofessio
ns
Divisio
n
Hospital Ethics Committee
Medical Accident Analysis Committee
Medical mediation
( Mediator )
Hospital
Administrator
AdvocacyCounselor
Hospital-based ADR
Disputes resolved outside the hospital
MedicalCoordinator
Pusat ADRBentukan Asosiasi Advokat
Pusat ADR bentukan asosiasi advokat
( Jumlah permohonan yang masuk pada 2008 )
106
94
4
Dai-Ni Tokyo
Osaka
Niigata
105
113
Tokyo
Hiroshima4
24
9
Yokohama
Saitama
Okayama
34 Dai-Ichi Tokyo
321
Aichi
3Gifu
Shimane19
32
28Fukuoka
KyotoHyogo
26
11
Sapporo
118 Sendai
4
2
Ehime
Yamagata
15
Fukushima
Shizuoka
Yamanashi
3Kagoshima
4 Toyama
Tokyo
Jumlah Permohonan yang Masuk pada Pusat ADR Bentukan Asosiasi Advokat
di Seluruh Jepang
0
200
400
600
800
1000
1200
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
660
748
528
874930
10851039
964
884
960
1118
1050
Hal yang Mengakibatkan Berakhirnya Kasus di Pusat ADR
( Asosiasi advokat di seluruh Jepang, 2008 )
25%
4%
71%
16%
19%
25%
40%
Dicabut setelah bersedia
120
Tdk diterima stl bersedia
44
Dlm proses 190
Mencapai kesepakatan
317
Termohon bersedia 771
Termohon tidak bersedia 278
Menunggu jawaban 43
Penyebab berakhirnya 771 kasus yg ada kesediaan termohonnya
Referensi : Hal yang Mengakibatkan Berakhirnya Mediasi di Pengadilan Perdata
( Pengadilan Sumir di seluruh Jepang, 2008 )
32%
24%
44%
Dicabut 24854
Tidak berhasil 13759
Berhasil 17913
Tipe Sengketa yang Diterima permohonannya di Pusat ADR
di Seluruh Jepang
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450 DiterimaBerhasil 397
156①Jual-beli tanah/rumah
②Sewa tanah/rumah ③ Perjanjian kontrak ④ Upah ⑤ Perjanjian lain ⑥ Tidak adanya kewajiban ⑦ Perbuatan melawan hukum ⑧ Hak kekayaan intelektual ⑨ Rumah tangga ⑩ Perburuhan ⑪ Hubungan perusahaan ⑫ Hubungan tetangga ⑬ Rumah susun milik ⑭ Lain-lain
Substansi Perbuatan Melawan Hukum
0
20
40
60
80
100
120
140
DiterimaBerhasil
①Perkelaian, Kecelakaan hewan, Kecelakaan lalu lintas② ③ ④ Kecelakaan medik, Sengketa tetangga⑤
⑥ Hubungan laki-perempuan, Lain-lain⑦
Skala Sengketa yang Berhasil Dicapai Kesepakatannya ( 2008)
020
4060
80100
120
Yen( )
Angka Keterlibatan Advokat ( dalam kasus yang diterima di seluruh Jepang
pada 2008 )
Keduanya tidakdidampingi
Hanya pemohonyg didampingi
Hanya termohonyg didampingi
Keduanyadidampingi
39%
25%
26%
10%
Tarif • Tipe 1 Biaya administrasi dibebankan kpd pemohon saat permohonan diajukan 10.000-20.000 Yen• Tipe 2 Biaya administrasi dibebankan kpd pemohon saat permohonan diajukan 10.000 – 20.000 Yen + Biaya administrasi dibebankan kpd termohon saat termohon menyampaikan kebersediaan sekitar 10.000 Yen• Tipe 3 Biaya administrasi dibebankan kpd pemohon saat permohonan diajukan 10.000 – 20.000 Yen + Biaya administrasi pada setiap hari pertemuan diselenggarakan dari;
①hanya pemohon sekitar 10.000 Yen ②pemohon maupun termohon sekitar 5000 Yen /pihak
* Untuk tiap tipe, success fee dibebankan jika kesepakatan berhasil tercapai. (Sekitar 8% dari nilai uang perdamaian yg disepakati, dan semakin tinggi nilai
perdamaian yang disepakati, semakin menurun persentase feenya.)
Honor untuk Mediator
• Honor atas usaha mempertimbangkan kasus (jika berakhir tanpa diselenggarakannya hari pertemuan karena termohon tidak hadir) sekitar 5000 Yen
• Honor atas kegiatan pada hari pertemuan (per pertemuan) 5000 – 10.000 Yen
* Sekitar 5000 Yen jika sudah stand-by tetapi pihak tidak datang.• Success fee 80.000 – 100.000 Yen untuk tiap kasus tanpa
melihat nilai uang yang disepakati para pihak dalam kasus bersangkutan
* Ada juga pusat ADR yang mempunyai ketentuan khusus mengenai success fee 30.000 – 50.000 Yen untuk kasus bernilai kecil .
Jumlah Mediator yang Terdaftar (2008 )
Advokat Ahli
Gifu 31
Toyama 28
Osaka 145 160
Kyoto 141
Hyogo 155
Nara 21
Hiroshima 43
Okayama 147
Shimane 35
Fukuoka 60
Kumamoto 35
Kagoshima 16
Ehime 36
Advokat Ahli
Sapporo 54
Sendai 72
Yamagata 24
Fukushima 49
Tokyo 104
Dai-ichi Tokyo 95
Dai-Ni Tokyo 143 22
Yokohama 85
Saitama 37
Shizuoka 38
Yamanashi 15
Niigata 62
Aichi 149 49
Pusat Konsultasi Kecelakaan Lalu Lintas Federasi Asosiasi Advokat Jepang
• Pusat pelayanan 154 tempat di seluruh Jepang
• Memberikan pelayanan konsultasi, mediasi penyelesaian dan investigasi kecelakaan secara gratis
• Lebih dari 90% sumber dana berasal dari subsidi (665 juta Yen) dari Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanahan dan Perhubungan) dan penerimaan iuran dari advokat yang terdaftar sebagai anggotanya (279 juta Yen)
Pusat Konsultasi Kecelakaan Lalu Lintas Federasi Asosiasi Advokat Jepang
Jumlah konsultasi 36.616 kasus
Jumlah mediasi 1.786 kasus Rata-rata jumlah hari pertemuan mediasi per satu kasus 1,7
hari Jumlah investigasi(Shinsa) 12 kasus ( statistik:2008 )
* Investigasi (shinsa) adalah ・・・ Dalil pihak korban terkait tuntutan ganti rugi diperiksa dan dinilai oleh tiga orang komissioner investigasi untuk menghasilkan pendapat komissioner.
Yang menjadi pihak lawan dalam hal ini terbatas pada perusahaan asuransi dan mutual aid association yang sudah terdaftar (7 badan saat ini). Apabila pihak korban menyetujui pendapat komissioner investigasi, pihak perusahaan asuransi tunduk pada pendapat tersebut membayar uang asuransi. Biaya acara dibebankan kepada perusahaan asuransi bersangkutan.
Bentuk Baru ADR oleh Asosiasi Ahli Pusat Penyelesaian Sengketa Terpadu Osaka
Tipe One-stop• Merupakan organisasi ADR yang bersifat lintas kelompok ahli dengan melibatkan asosiasi berbagai
ahli/profesi, organisasi ekonomi, pemerintah daerah serta berbagai jenis badan-badan lainnya, yang pertama di Jepang.
• Pusat memilih orang ahli yang dinilai berpengetahuan tepat untuk tiap kasus dari kelompok-kelompok orang ahli yang terdaftar untuk membentuk tim mediator yang terdiri atas 3 orang pada prinsipnya. Dengan memanfaatkan pengetahuan keahlian, pusat sebagai organisasi mediasi swasta dapat mewujudkan dengan cepat penyelesaian sengketa perdata maupun sengketa keluarga yang memenuhi rasa keadilan yang ada pada masyarakat, sesuai kenyataan, tidak berpihak dan layak.
• Karena nilai-nilai masyarakat semakin menjadi kompleks, jenis sengketa pun semakin menjadi beragam dan penyelesaiannya pun semakin mejadi sulit, maka diharapkan pula jumlah dan jenis organisasi penyelesaian pun banyak untuk melakukan penanganan yang beragam. UU Pokok ADR diundangkan dengan tujuan memenuhi tuntutan tersebut. Di kota Osaka juga, asosiasi advokat, asosiasi investigator tanah dan bangunan serta berbagai asosiasi ahli/profesi mendirikan organisasi ADR untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Berbagai asosiasi orang ahli lainnya pun sudah mulai mencari bentuk untuk mendirikan organisasi ADR.
• Namun, suatu asosiasi yang tunggal hanya dapat menangani kasus di satu bidang tertentu saja, sehingga sulit menangani sengketa yang berada pada perbatasan bidang maupuan sengketa yang bersifat lintas batas bidang. Agar pihak yang memerlukan layanan tidak mengalami kesulitan dalam hal tersebut, maka dibentuk organisasi penyelesaian sengketa yang bersifat terpadu.
• Merupakan organisasi penyelesaian yang melibatkan banyak orang ahli, maka organisasi ini dibuat dengan tujuan dan misi yang sama dengan rumah sakit yang memberikan perawatan medis bertingkat tinggi dan intensif secara terpadu.
Pusat ADR oleh Badan Swasta (Organisasi Nirlaba, dll)
ADR KomunitasOrganisasi nirlaba ・ Badan mediasi swasta
Akahige Net
Chushikoku Mediation Center
Ehime Mediation Support Center
NPO Civil Pro Net Kansai
NPO Japan Mediation Center
Fukuoka ・Nagasaki
Group
Semuanya menyelenggarakan pelatihan
Semuanya memfokuskan pada mediasi fasilitatif
Dua Pemikiran ・ PendekatanDua roda
Desain sistemKebijakan
Penyelesaian di lapangan ・ klinikalPengembangan SDM
Japan-Indonesia Lawyers Association (JILA)
日本インドネシア法律家協会
81
JILA日本インドネシア法律家協会
PERHIMPUNAN PRAKTISI HUKUMINDONESIA-JEPANG (PPHIJ)
Japan-Indonesia Lawyers Association (JILA)日本事務所住所:〒105-0002
東京都港区愛宕1丁目3番4号 愛宕東洋ビル3階 (矢吹法律事務所内)電話番号(代表)03-5425-6761
Alamat Sekretatiat di Indonesia: Jl H Mu'in 10A, Rt:09, Rw:09, Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Depok, JABAR 16951. Tel: 021-8771-5594
E-Mail: [email protected]