bab iii metodologi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/tsa-2014-0109 3.pdf · sakit,...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODOLOGI
3.1 Kerangka Pikir
Berikut ini merupakan kerangka pikir dari perancangan e-proposal untuk
meningkatkan penjualan polis asuransi jiwa unit link CAR Life Insurance:
Gambar 3.1 Kerangka Pikir
37
3.2 Metodologi yang Digunakan
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Dalam studi kepustakaan, kegiatan yang dilakukan adalah mencari
referensi dan teori-teori yang relevan serta data sekunder yang akan
dijadikan dasar kriteria dalam melakukan perancangan e-proposal berbasis
web.
b. Studi Lapangan
Untuk mendapat data sehingga dapat di proses menjadi informasi yang
bersifat lebih objective dengan melakukan wawancara dan atau observasi.
3.2.2 Metode Evaluasi dan Analisis
a. Analisis masalah terhadap internal dan eksternal perusahaan dilakukan
dengan membandingkan fitur website CAR Life Insurance terhadap fitur
website perusahaan pesaing, kemudian analisis lebih lanjut dilakukan
dengan menggunakan Diagram Fishbone dan Critical Success Factor.
b. Analisis kebutuhan pelanggan terhadap sistem berdasarkan prosedur
sistem yang berjalan dengan menggunakan.
3.2.3 Metode Perancangan
a. Perancangan usulan program aplikasi dilakukan melalui Unified Modelling
Language seperti Rich Picture dan Usecase Diagram.
b. Rancangan desain user interface dengan mengacu pada delapan aturan
emas (the eight golden rules).
38
3.3 Profil Perusahaan
3.3.1 Sejarah dan Profil Perusahaan
CAR Life Insurance didirikan pada tanggal 30 April 1975 berdasarkan
Akta Notaris Ridwan Suselo no. 357, 30 April 1975 dengan modal Rp. 500 juta.
Pendiri perusahaan ini antara lain Bpk. Soedono Salim, Bpk. Anthony Salim, dan
Bpk. Wardojo. Bisnis utama perusahaan ini adalah asuransi jiwa, asuransi
kesehatan dan dana pensiun lembaga keuangan. Berbagai produk asuransi jiwa
ditawarkan oleh CAR Life Insurance, mulai dari asuransi jiwa konvensional
hingga asuransi jiwa unit link yang diluncurkan secara resmi oleh CAR Life
Insurance sejak sepuluh tahun yang lalu.
Saat ini kantor pusat CAR Life Insurance beralamat di Wisma Asia Lt.11,
Jl. Letjen S. Parman Kav.79 – Jakarta Barat 11420 dengan kantor pusat
operasionalnya yang terletak di Wisma CAR Life Jl. Gelong Baru Utara No. 5 -8,
Jakarta Barat 11440. Selain kantor pusat yang terletak di kota Jakarta, CAR juga
memiliki kantor-kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan hingga
ke kota-kota kecil. Kantor cabang tersebut antara lain berupa kantor regional,
kantor pemasaran, dan kantor layanan nasabah. Dan tidak hanya menyediakan
kantor-kantor cabang di berbagai daerah, CAR Life Insurance juga bekerjasama
dengan lebih dari 1.600 provider baik klinik maupun rumah sakit di seluruh
Indonesia.
Sejak semula, seluruh pemegang saham, komisaris dan direksi telah
sepakat untuk menjadikan CAR Life Insurance sebagai salah satu perusahaan
asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan oleh
39
perseroan dengan memiliki kekayaan lebih dari Rp. 3,81 triliyun, solvabilitas atau
Risk Based Capital lebih dari 120 % serta satu-satunya perusahaan asuransi jiwa
yang berhasil meraih predikat “sangat bagus” selama 10 (sepuluh) tahun berturut-
turut (1999 s/d 2009) dari majalah InfoBank sehingga berhak atas anugerah
Platinum Award.
3.3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi:
Menjadi perusahaan asuransi pilihan nasabah yang berorientasi pada layanan
berkualitas, serta menjadi 10 besar perusahaan asuransi dalam hal pendapatan
premi.
Misi:
- Customer Oriented, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang dikenal
melalui layanan yang baik dan tanggap serta mempunyai jaringan yang
luas dan mudah ditemui oleh para nasabah.
- Aspire People to Grow Together, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang
menjadi kebanggaan karyawan dan agen serta memberikan kesempatan
berkembang yang baik bagi seluruh karyawan dan agen.
- Responsible to Stakeholder, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang
dikelola dengan prinsip kehati-hatian (prudent), bertanggung jawab kepada
seluruh pemangku kepentingan.
- Empowerment to Community, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang
memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat.
40
3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
a. Struktur Organisasi CAR Life Insurance
Gambar 3.2 Struktur Organisasi CAR Life Insurance
(CAR Life Insurance - 2014)
41
b. Struktur Organisasi Chief Marketing Officer CAR Life Insurance
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Chief Marketing Officer CAR Life Insurance
(CAR Life Insurance - 2014)
42
3.4 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
3.4.1 Analisis Pertumbuhan Bisnis Perusahaan
Gambar 3.4 Pendapatan dan Aset CAR Life Insurance
(Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)
Selama tahun 2013, CAR Life Insurance membukukan pendapatan premi
sebesar Rp 716 milyar. Ini merupakan kontribusi bisnis asuransi jiwa individu
konvensional, asuransi individu unitlink, asuransi jiwa kumpulan, asuransi
kesehatan kumpulan termasuk yang dikelola oleh Employee Benefit
Program/managed care, serta unit usaha syariah.
Total kekayaan CAR Life Insurance mencapai Rp 4,72 trilyun, meningkat
sebesar 23% bila dibandingkan tahun 2012, yang terbagi atas earning assets
sebesar Rp 4,62 trilyun (97% dari total kekayaan). Komposisi earning assets
terhadap total kekayaan selalu dipertahankan dari waktu ke waktu dengan kisaran
sebesar 95%.
43
Total pendapatan investasi CAR Life Insurance mencapai Rp 295 milyar
atau rata-rata mencapai 6,86% dari total dana investasi yang dikelola, hal ini jauh
lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan depositio perbankan
nasional yang hanya mencapai 5,75%.
Tingkat solvabilitas (RBC - Risk Based Capital, saat ini dikenal dengan
istilah MMBR – Modal Minimum Berbasis Risiko) selalu dijaga agar dalam batas
aman dan seimbang dengan pertumbuhan perseroan serta permodalan. Pada akhir
tahun 2013, RBC mencapai 220% hal ini berarti CAR Life Insurance dalam
kondisi sangat sehat (solven), karena ketetentuan yang dipersyaratkan adalah
minimum sebesar 120%.
Pada tahun 2013, Jumlah agen individu lebih dari 1.107 orang yang
didukung oleh 62 cabang pemasaran individu. Pemasaran korporasi didukung
oleh 20 cabang korporasi. Untuk pelayanan purna jual terdapat 26 kantor cabang
utama pelayanan nasabah (LANCAR) dan 21 sub-cabang. Unit usaha lain yang
dimiliki perusahaan adalah Employee Benefit Program/Managed Care yang
melayani nasabah-nasabah group dengan kategori khusus untuk program asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, dan kecelakaan. CAR Life Insurance juga telah
menyediakan dan melakukan kerjasama dengan lebih dari 1.600 provider (rumah
sakit, klinik, apotik, dan optik).
44
Gambar 3.5 Portofolio Polis CAR Life Insurance
(Sumber : Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)
Portofolio polis yang dimiliki CAR Life Insurance juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2013. Sampai dengan akhir tahun
2013, ada lebih dari 1,5 juta polis aktif yang tercatat pada laporan keuangan CAR
Life Insurance. Polis tersebut merupakan total dari polis individual (konvensional
dan unit link) serta polis group (health dan life).
45
Gambar 3.6 Produksi Polis Unit Link CAR Life Insurance
(Sumber : Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)
Produksi polis new business (premi tahun pertama) untuk produk unit link
di tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup pesat, bahkan dari tahun
ke tahun terus meningkat secara signifikan. Pada akhir tahun 2013, tercatat ada
3.722 polis new business unit link yang berhasil dijual oleh CAR Life Insurance
melalui agen asuransi. Hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi jenis unit link
ini semakin diminati oleh masyarakat sebagai salah satu produk asuransi pilihan
masa kini.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan loyalitas nasabah dan sekaligus
guna meraih nasabah baru yang lebih banyak lagi maka diperlukan sebuah
fasilitas yang dapat mendukung penjualan polis asuransi unit link tersebut.
Fasilitas itu tidak lain adalah fitur e-proposal yang ditambahkan ke dalam website
resmi CAR Life Insurance dengan tujuan untuk memudahkan perolehan informasi
manfaat polis dan nilai tunai bagi calon nasabah CAR Life Insurance.
46
3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur Pengajuan Proposal Asuransi Jiwa Unit Link
Pertama-tama agen asuransi yang baru bergabung dengan CAR Life
Insurance biasanya akan membeli buku Panduan Perlindungan dan Investasi dari
bagian Marketing Administration. Buku panduan tersebut antara lain berisi
ilustrasi cara pengisian polis asuransi unit link CAR Life Insurance (dikenal
dengan nama produk Carlink Pro), prosedur pengisian SPAJ (Surat Permintaan
Asuransi Jiwa) & Form Auto Debet, contoh pengisian SPAJ, lampiran proposal &
ilustrasi tabel nilai tunai usia 1 tahun sampai dengan 59 tahun, serta lampiran
formulir sementara. Formulir-formulir tersebut nantinya dapat diperbanyak sendiri
oleh agen asuransi untuk kebutuhan prospek dan pengajuan proposal.
Kemudian agen asuransi tersebut akan menawarkan produk asuransi jiwa
unit link dari CAR Life Insurance kepada calon nasabah atau yang dikenal dengan
istilah prospek. Melalui buku panduan yang sudah dibeli tersebut biasanya agen
akan menunjukkan ilustrasi tabel manfaat Carlink Pro berikut ilustrasi tabel nilai
tunai sesuai dengan usia calon nasabah. Namun jika ilustrasi tersebut tidak cukup
memuaskan calon nasabah atau dengan kata lain ilustrasi tersebut belum mampu
memenuhi keinginan calon nasabah baik dari segi manfaat maupun nilai tunai,
maka agen asuransi biasanya akan menjanjikan calon nasabah untuk memberikan
ilustrasi yang lebih jelas dengan meminta data diri calon nasabah terlebih dahulu
berikut pilihan manfaat polis serta jenis investasi yang diinginkan.
Berdasarkan data diri yang diberikan calon nasabah tersebut seperti nama,
jenis kelamin, tanggal lahir, dan lain sebagainya, agen asuransi akan mendatangi
47
kantor pusat atau kantor cabang CAR Life Insurance terdekat untuk mengajukan
permintaan ilustrasi tabel manfaat polis dan ilustrasi tabel nilai tunai yang lebih
akurat ke bagian Marketing Administration. Kemudian bagian Marketing
Administration menggunakan program Proposal Carlink akan membuatkan
ilustrasi tersebut dan dicetak untuk diberikan kepada agen asuransi.
Ilustrasi tabel manfaat Carlink Pro dan ilustrasi tabel nilai tunai tersebut
selanjutnya diberikan oleh agen asuransi kepada calon nasabah guna
menindaklanjuti prospek. Jika calon nasabah tertarik dengan produk Carlink Pro
yang ditawarkan oleh agen asuransi, maka calon nasabah akan diminta untuk
mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses pengajuan
proposal. Dokumen-dokumen yang diperlukan dari calon nasabah tersebut antara
lain berupa fotokopi KTP pemegang polis dan tertanggung (apabila pemegang
polis dan tertanggung berbeda), fotokopi akte lahir dan kartu keluarga tertanggung
(apabila tertanggung berusia kurang dari 17 tahun). Selain itu, calon nasabah juga
diwajibkan untuk langsung mentransfer pembayaran premi inisial (premi pertama)
ke rekening CAR Life Insurance.
Proses pengajuan proposal kemudian harus dilakukan oleh agen asuransi
tersebut dengan cara mendatangi kembali kantor pusat maupun kantor cabang
terdekat. Di kantor tersebut agen asuransi akan menemui bagian Marketing
Administration dan menyerahkan dokumen-dokumen antara lain formulir SPAJ
(Surat Permintaan Asuransi Jiwa), data Carlink Pro, Ilustrasi Tabel Manfaat
Carlink Pro serta ilustrasi tabel nilau tunai yang dipilih nasabah, surat pernyataan
nasabah, fotokopi KTP pemegang polis dan tertanggung, fotokopi akte lahir dan
48
kartu keluarga tertanggung, serta bukti transfer pembayaran premi pertama yang
asli.
Selanjutnya bagian Marketing Administration akan memproses SPAJ
tersebut dengan memeriksa kelengkapan data dan dokumen calon nasabah terlebih
dahulu. Jika berkas SPAJ dinilai sudah lengkap dan sudah memenuhi persyaratan,
maka bagian Marketing Administration akan membuatkan Proposal Carlink Pro
yang kemudian harus ditandatangani oleh agen asuransi dan calon pemegang
polis. Apabila Proposal Carlink Pro sudah ditandatangani agen asuransi dan calon
pemegang polis, maka proposal dan berkas SPAJ tersebut akan diserahkan oleh
bagian Marketing Administration kepada bagian Underwriting untuk diproses
lebih lanjut.
Bagian underwriting akan memeriksa kembali kelengkapan data calon
pemegang polis serta melakukan proses verifikasi apakah calon pemegang polis
tersebut memenuhi persyaratan medis. Proposal yang tidak lolos akseptasi
biasanya akan dikembalikan kepada calon pemegang polis melalui agen
asuransinya dengan dua kondisi. Kondisi pertama adalah calon pemegang polis
dapat membatalkan permintaan asuransi jiwa tersebut. Sedangkan kondisi kedua
adalah perusahaan akan menawarkan premi yang lebih tinggi atas manfaat yang
dipilih oleh nasabah atau mungkin juga manfaat dikurangi (misal uang
pertanggungan akan dikurangi).
Namun apabila proposal tersebut lolos akseptasi, maka Underwriting akan
melakukan proses entry data proposal dan kemudian berkas proposal serta SPAJ
akan diteruskan ke bagian Finance-Inward Transaction untuk kemudian diproses
49
pembayarannya. Bagian Finance-Inward Transaction akan mengecek terlebih
dahulu uang pembayaran premi yang masuk ke rekening perusahaan melalui
mutasi rekening koran berdasarkan bukti transfer yang terlampir. Jika benar uang
pembayaran premi telah masuk ke rekening perusahaan, maka bagian Finance-
Inward Transaction akan mengubah status pembayarannya menjadi lunas.
Setelah proses pembayaran selesai (perubahan status menjadi lunas), maka
bagian Finance-Inward Transaction akan menuliskan nomor Inward Voucher
pada proposal dan SPAJ. Kemudian berkas akan dikembalikan ke bagian
Underwriting untuk dilakukan proses cetak polis. Polis yang tercetak akan
diberikan kepada Agen Asuransi yang selanjutnya akan diserahkan kepada
pemegang polis.
50
3.4.3 Evaluasi Website Perusahaan terhadap Pesaing
Evaluasi juga dilakukan dengan membandingkan fitur website CAR Life
Insurance terhadap website perusahaan sejenis (pesaing). Berikut ini adalah hasil
perbandingan fitur website yang dimiliki CAR Life Insurance dan pesaingnya:
Tabel 3.1 Evaluasi Fitur Website CAR Life Insurance terhadap pesaing
Website Features CAR Manulife JiwasrayaSequiz Life
Menu Home √ √ √ √
Profil Perusahaan √ √ √ √
Menu Product √ √ √ √
Online Illustration √ √
Konsultasi Dokter √
Kontak Customer Service √ √ √ √
Agency Portal √
NAB √ √ √ √
Tabel di atas menjelaskan bahwa CAR Life Insurance belum memiliki
beberapa fitur yang sudah dimiliki lebih dulu oleh pesaingnya, yaitu fitur berupa
Online Illustration dan Agency Portal. Oleh karena itu, CAR Life Insurance perlu
menambahkan fitur lagi ke dalam website-nya guna menciptakan keunggulan
komparatif sehingga tidak tertinggal dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
51
3.4.4 Analisis Diagram Fishbone
Gambar 3.7 Analisis Diagram Fishbone
(Sumber : Diagram Fishbone Ishikawa)
52
Masalah yang dihadapi CAR Life Insurance seperti yang telah
dikemukakan sejak awal adalah bahwa “tidak tersedia fasilitas ilustrasi premi
secara online untuk mendukung pengambilan keputusan oleh calon nasabah”.
Masalah ini pada akhirnya membuat proses pendistribusian informasi berupa
ilustrasi tabel manfaat polis dan nilai tunai serta aplikasi proposal cenderung
memakan waktu dan tidak praktis sehingga proses pengambilan keputusan oleh
calon nasabah pun berjalan lambat.
Hal ini juga memaksa agen asuransi harus bolak-balik ke kantor CAR Life
Insurance untuk menemui bagian Marketing Administration demi mendapatkan
informasi seperti ilustrasi tabel manfaat polis dan ilustrasi tabel nilai tunai yang
diinginkan oleh calon nasabah.
Melalui diagram Fishbone (Ishikawa) masalah yang timbul dapat kita
analisis lebih lanjut apa saja faktor-faktor penyebab dari masalah tersebut,
sehingga kita bisa menemukan solusi untuk masalah tersebut. Berikut ini adalah
rincian dari 8 faktor penyebab potensial dari masalah yang dianalisis:
a. Product or service (produk atau jasa)
o Informasi produk yang tersedia di web tidak jelas dan tidak
lengkap untuk mendukung pengambilan keputusan pembelian oleh
calon nasabah. Informasi tersebut terbatas tanpa memberikan
rincian perbedaan manfaat dari masing-masing produk asuransi.
o Ilustrasi tabel manfaat polis dan tabel nilai tunai hanya ada dalam
bentuk fisik (kertas) yang harus didapatkan melalui bagian
53
Marketing Administration untuk kemudian diberikan kepada calon
nasabah.
b. Price (harga)
o Informasi komposisi premi, yaitu antara nilai asuransi dan nilai
investasi tidak jelas apabila calon nasabah melihatnya di web.
Agen asuransi pun tidak semuanya menghapal dan paham tentang
komposisi tersebut.
o Harga minimum premi CAR Life Insurance yang sudah cukup
rendah dibandingkan pesaingnya, namun kurang ditonjolkan oleh
agen asuransi kepada calon nasabah. Padahal harga premi tersebut
sudah lama ditetapkan manajemen sebagai dalah satu cara untuk
menyasar pangsa pasar kelas mengengah ke bawah.
c. People (sumber daya manusia)
o Agen asuransi kurang detail dalam pemberian informasi kepada
calon nasabah. Hal ini disebabkan oleh agen asuransi yang kurang
kompeten dan kurang diberikan training mengenai produk oleh
pihak manajemen CAR Life Insurance.
o Staf bagian Marketing Administration jumlahnya terbatas, bahkan
terkadang tidak mampu melayani agen asuransi yang jumlahnya
ribuan. Kekurangan tenaga administrasi pemasaran ini sangat jelas
terlihat pada waktu menjelang tutupan (closing).
d. Place (lokasi)
o Kantor pusat dan kantor cabang CAR Life Insurance hanya buka
pada hari kerja, hal ini juga akan semakin memperlambat kerja
54
para agen asuransi yang cenderung tidak mengenal hari libur.
Sedangkan pada umumnya, agen asuransi kerap kali membuat janji
dengan calon nasabah di hari libur karena tidak ingin mengganggu
hari kerja calon nasabah.
o Calon nasabah kesulitan mengakses kantor pusat maupun kantor
cabang CAR Life Insurance. Bagi calon nasabah dan agen asuransi
yang berdomisili di kota-kota besar seperti Jakarta dan Tangerang,
cenderung menghadapi kemacetan. Sedangkan calon nasabah dan
agen asuransi yang berdomisili di pelosok, juga cenderung
kesulitan mengakses kantor CAR Life Insurance yang pada
umumnya berada di kota-kota besar.
e. Promotion (promosi)
o Kurangnya program promosi dari bagian Marketing CAR Life
Insurance mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang perusahaan asuransi jiwa CAR Life Insurance. Bahkan
tidak sedikit masyarakat yang mengetahui tentang produk asuransi
unit link.
o Kurangnya dukungan manajemen untuk iklan dan promosi,
padahal iIklan dan promosi tidak harus mahal dan tidak harus
melalui media televisi. Iklan dan promosi bisa juga dilakukan
dengan membuka pameran di pusat-pusat keramaian, atau juga
melalui kontribusi perusahaan terhadap masyarakat yang dikenal
dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR).
55
f. Procedures (prosedur)
o Sesuai prosedur yang berlaku di CAR Life Insurance, entry data
untuk ilustrasi premi hanya dapat dilakukan oleh bagian Marketing
Administration. Agen asuransi tidak diperbolehkan sama sekali
untuk melakukan entry data, padahal apabila agen asuransi
diberikan keleluasaan untuk proses entry data tentunya akan cukup
membantu mempercepat proses tersebut.
o Ilustrasi premi untuk calon nasabah harus melalui agen asuransi
CAR Life Insurance. Dengan kata lain, calon nasabah tidak bisa
mendapatkan ilustrasi premi sendiri secara langsung melalui
bagian Marketing Administration.
g. Processes (proses)
o Proses pendistribusian informasi berupa manfaat polis dan nilai
tunai cenderung menyulitkan agen asuransi dan calon nasabah
maupun nasabah sehingga proses tersebut berjalan lambat. Hal ini
tentunya juga akan membuat proses pengambilan keputusan
pembelian oleh calon nasabah berlangsung lambat.
o Agen asuransi tidak terlibat secara aktif dalam proses perhitungan
nilai tunai maupun manfaat polis, sehingga akan mengakibatkan
agen asuransi yang jarang mengikuti pelatihan tentang pemasaran
dan produk asuransi unit link CAR Life Insurance menjadi
semakin kurang paham secara jelas mengenai produk tersebut.
56
h. Policies (kebijakan)
o Manajemen selama ini belum mendukung penerapan e-proposal.
Padahal banyak perusahaan asuransi yang sudah menerapkan
aplikasi tersebut sejak lama. Hal ini akan membuat CAR Life
Insurance semakin tertinggal oleh pesaingnya.
o Kebijakan manajemen perusahaan yang berlangsung selama ini
hanya menguntungkan agen asuransi, bukan CAR Life Insurance.
Calon nasabah yang ingin mendapatkan informasi mengenai tabel
manfaat polis dan nilai tunai, diharuskan melalui agen asuransi
CAR Life Insurance terlebih dahulu sehingga kurang efisien baik
dari segi waktu maupun biaya.
57
3.4.5 Analisis Critical Success Factor
Berikut ini adalah peta strategi CAR Life Insurance untuk tahun 2014 :
Gambar 3.8 Strategy Map CAR Life Insurance 2014
(Sumber : Balanced Scorecard CAR Life Insurance 2014)
Peta Strategi di atas menggambarkan sasaran-sasaran strategis yang ada di
level corporate CAR Life Insurance yang terbagi ke dalam 4 (empat) perspektif,
yaitu 2 (dua) perspektif sebab dan 2 (dua) perspektif akibat. Perspektif sebab
adalah Learning and Growth & Internal Business Process, sedangkan perspektif
akibat adalah Customer dan Financial.
Berdasarkan peta strategi tersebut, CAR Life Insurance memiliki KPI (Key
Performance Indicator) yang mengindikasikan strategi tersebut tercapai atau
58
tidak. Beikut ini adalah KPI-KPI dari sasaran strategis berikut targetnya yang
akan mengukur kinerja CAR Life Insurance:
Tabel 3.2 KPI dan Target CAR Life Insurance
(Sumber : Balanced Scorecard - 2014)
ID SO
Strategic Objective
ID KPI KPI Target
2014
F1 Increased Business Result
F21 ROE 3%
F22 Net Profit 65,827
F23 Net Profit Growth 15%
F24 % Asset Growth 8%
F3 Increased Premium
F31 New Business Premium from Individu
203,495
F32 New Business Group Premium from Corporate Marketing
223,300
F33 New Business Wealth Management Premium from Bancassurance
10
F34 New Business Credit Life Premium from Bancassurance
111,491
F35 New Business Premium from Syariah
54,599
F36 New Business Premium from DMTM
10,000
F37 Renewal Business Premium from Individu
177,418
F38 Renewal Business Group Premium from Corporate Marketing
169,430
F39 Renewal Business Premium from Syariah Individu
4,488
F310 Renewal Business Premium
59
ID SO
Strategic Objective
ID KPI KPI Target
2014
DMTM (DMK) 5,720
F4 Increased Investment Income
F41 % Yield Income conventional IDR
7%
F42 % Yield Income conventional USD
6%
F43 % Yield Income conventional Combined
7%
F44 % Yield Income unit link 11%
F5 Improved Cost & Claim Structure
F51 Opex to Premium Ratio 18%
F52 Combined Ratio 106%
C1 Increased Business Growth
C11 % Market Share to Industry (Premium)
0.8%
C12 # of Total Policy
1,178,854
C2
Maximized Productive Corporate Business (Non Bancass)
C21 # of Corporate Business Client 1404
C22 Corporate Client Productivity 24
C3
Improved Customer Satisfaction & Loyalty
C31 Lapse Ratio 0.75%
C32 Surrender Ratio 2%
C33 % Reselling Post Maturity 80%
C34 % Renewal Post Maturity 80%
B1 Develop New Product
B11 # New Product Launched 7
B12 % Succeed New Product 100%
B2 Build a top group of insurance
B21 % Productive Agent 25%
B22 Productivity Ratio 6.2
60
ID SO
Strategic Objective
ID KPI KPI Target
2014
agents B23 Total Agent 5046
B24 % Growth Agent 356%
B3
Develop Profitable Corporate Marketing Office
B31 # Profitable Branch Office 15
B32 Branch Productivity
2,212
B4 Optimize Marketing
B41 % direct business achievement (non broker)
85%
B42 % of Marketing Target Realization
90%
B43 % of Marketing budget realization
65%
B5 Improve Claim Management
B51 Claim Ratio 45%
B6 Improve Risk Management
B61 Risk Based Capital Ratio 227%
B62 Risk Based Capital Ratio (Syariah)
98%
B63 # Unidentified Risk Happened 0
B7 Prudent Investment Optimalisation
B61 % unrecovered investment 0.50%
61
ID SO
Strategic Objective
ID KPI KPI Target
2014
L1 Increase employee productivity
L11 Premium per employee 142
L12 Profit per employee 8
L2 Increase employee satisfaction
L21 Employee turnover (permanent) 12%
L3 Implement Performance Management
L31 % on time BSC report submission
75%
L4
Optimize technology as a business enabler
L41 % IT project completion as planned
100%
L5
Implement Good Corporate Governance
L51 # Fraud 1
L52 # Warning Letter from OJK 0
Selanjutnya berdasarkan tabel sasaran strategis, KPI, dan target yang
sudah ada pada CAR Life Insurance untuk tahun 2014 maka dapat dibuat analisis
Critical Success Factor yang ditujukan untuk membantu pencapaian sasaran
strategis tersebut. Critical Success Factor ini juga dilengkapi dengan Strategic
Initiatives (inisiatif strategis) dan Action Plan yang lebih detail dan lebih jelas
untuk direalisasikan sehingga sasaran strategis yang ada pada peta strategi CAR
Life Insurance dapat tercapai.
Critical Success Factor, Strategic Initiative, dan Action Plan hanya dibuat
pada perspektif sebab, yaitu Learning and Growth dan Internal Business Process.
62
Sedangkan perspektif Customer dan Financial tidak perlu ada Critical Success
Factor karena perspektif tersebut adalah perspektif akibat yang secara langsung
akan terkena dampak dari seluruh kegiatan yang dilakukan pada perspektif sebab.
Tabel 3.3 Critical Success Factors dan Strategic Initiatives
ID SO
Strategic Objective
Critical Success Factor
Strategic Initiative
Department in Charge
C3
Improved Customer Satisfaction & Loyalty
Fasilitas e‐marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan penjualan
Perancangan dan penerapan e‐proposal untuk mendukung pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance
Marketing Support Dept, Corporate Communication and Legal Dept, IT Dept, MAM Dept
B2
Build a top group of insurance agents
Agen asuransi yang kompeten
Mengikutsertakan agen asuransi pada ujian sertifikasi AAJI dan sejenisnya
Human Resources Dept, Training Education and Development Dept
B3
Develop Profitable Corporate Marketing Office
Kantor cabang pemasaran yang memenuhi standarisasi dan representatif
Melakukan standarisasi terhadap tampilan seluruh kantor cabang marketing
Regional Directors, Marketing Support Dept.
B4 Optimize Marketing
Fasilitas e‐marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan penjualan
Perancangan dan penerapan e‐proposal untuk mendukung pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance
Marketing Support Dept, Corporate Communication and Legal Dept, IT Dept, MAM Dept
L4
Optimize technology as a business enabler
Analisis Critical Success Factor yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa untuk mencapai sasaran strategis “Optimize Marketing” pada perspektif
63
Internal Business Process dan sasaran strategis “Optimize technology as a
business enabler” pada perspektif Learning and Growth diperlukan inisiatif
strategis berupa “Perancangan dan penerapan e-proposal untuk mendukung
pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance” yang membutuhkan
dukungan dari departemen-departemen seperti Marketing Support Department,
Corporate Communication and Legal Department, IT Departement, dan
Marketing Administration Department.
Selanjutnya akan dibuat Action Plan seperti di bawah ini agar Critical
Success Factor dan Strategic Initiative tersebut lebih realistis:
Critical Success Factor :
Tersedianya fasilitas e-marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan
penjualan
Strategic Initiative :
Perancangan dan penerapan e-proposal untuk mendukung pengambilan keputusan
calon nasabah CAR Life Insurance
Action Plan:
1. Investigasi terhadap sistem yang ada
2. Analisis terhadap sistem yang berjalan saat ini
3. Perancangan e-proposal
4. Penerapan e-proposal
5. Pemeliharaan sistem