bab iii metodologi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/tsa-2014-0109 3.pdf · sakit,...

28
36 BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Berikut ini merupakan kerangka pikir dari perancangan e-proposal untuk meningkatkan penjualan polis asuransi jiwa unit link CAR Life Insurance: Gambar 3.1 Kerangka Pikir

Upload: lamhanh

Post on 18-Sep-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

36

BAB III

METODOLOGI

3.1 Kerangka Pikir

Berikut ini merupakan kerangka pikir dari perancangan e-proposal untuk

meningkatkan penjualan polis asuransi jiwa unit link CAR Life Insurance:

Gambar 3.1 Kerangka Pikir

Page 2: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  37

3.2 Metodologi yang Digunakan

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka

Dalam studi kepustakaan, kegiatan yang dilakukan adalah mencari

referensi dan teori-teori yang relevan serta data sekunder yang akan

dijadikan dasar kriteria dalam melakukan perancangan e-proposal berbasis

web.

b. Studi Lapangan

Untuk mendapat data sehingga dapat di proses menjadi informasi yang

bersifat lebih objective dengan melakukan wawancara dan atau observasi.

3.2.2 Metode Evaluasi dan Analisis

a. Analisis masalah terhadap internal dan eksternal perusahaan dilakukan

dengan membandingkan fitur website CAR Life Insurance terhadap fitur

website perusahaan pesaing, kemudian analisis lebih lanjut dilakukan

dengan menggunakan Diagram Fishbone dan Critical Success Factor.

b. Analisis kebutuhan pelanggan terhadap sistem berdasarkan prosedur

sistem yang berjalan dengan menggunakan.

3.2.3 Metode Perancangan

a. Perancangan usulan program aplikasi dilakukan melalui Unified Modelling

Language seperti Rich Picture dan Usecase Diagram.

b. Rancangan desain user interface dengan mengacu pada delapan aturan

emas (the eight golden rules).

Page 3: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

38

3.3 Profil Perusahaan

3.3.1 Sejarah dan Profil Perusahaan

CAR Life Insurance didirikan pada tanggal 30 April 1975 berdasarkan

Akta Notaris Ridwan Suselo no. 357, 30 April 1975 dengan modal Rp. 500 juta.

Pendiri perusahaan ini antara lain Bpk. Soedono Salim, Bpk. Anthony Salim, dan

Bpk. Wardojo. Bisnis utama perusahaan ini adalah asuransi jiwa, asuransi

kesehatan dan dana pensiun lembaga keuangan. Berbagai produk asuransi jiwa

ditawarkan oleh CAR Life Insurance, mulai dari asuransi jiwa konvensional

hingga asuransi jiwa unit link yang diluncurkan secara resmi oleh CAR Life

Insurance sejak sepuluh tahun yang lalu.

Saat ini kantor pusat CAR Life Insurance beralamat di Wisma Asia Lt.11,

Jl. Letjen S. Parman Kav.79 – Jakarta Barat 11420 dengan kantor pusat

operasionalnya yang terletak di Wisma CAR Life Jl. Gelong Baru Utara No. 5 -8,

Jakarta Barat 11440. Selain kantor pusat yang terletak di kota Jakarta, CAR juga

memiliki kantor-kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan hingga

ke kota-kota kecil. Kantor cabang tersebut antara lain berupa kantor regional,

kantor pemasaran, dan kantor layanan nasabah. Dan tidak hanya menyediakan

kantor-kantor cabang di berbagai daerah, CAR Life Insurance juga bekerjasama

dengan lebih dari 1.600 provider baik klinik maupun rumah sakit di seluruh

Indonesia.

Sejak semula, seluruh pemegang saham, komisaris dan direksi telah

sepakat untuk menjadikan CAR Life Insurance sebagai salah satu perusahaan

asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan oleh

Page 4: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  39

perseroan dengan memiliki kekayaan lebih dari Rp. 3,81 triliyun, solvabilitas atau

Risk Based Capital lebih dari 120 % serta satu-satunya perusahaan asuransi jiwa

yang berhasil meraih predikat “sangat bagus” selama 10 (sepuluh) tahun berturut-

turut (1999 s/d 2009) dari majalah InfoBank sehingga berhak atas anugerah

Platinum Award.

3.3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Menjadi perusahaan asuransi pilihan nasabah yang berorientasi pada layanan

berkualitas, serta menjadi 10 besar perusahaan asuransi dalam hal pendapatan

premi.

Misi:

- Customer Oriented, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang dikenal

melalui layanan yang baik dan tanggap serta mempunyai jaringan yang

luas dan mudah ditemui oleh para nasabah.

- Aspire People to Grow Together, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang

menjadi kebanggaan karyawan dan agen serta memberikan kesempatan

berkembang yang baik bagi seluruh karyawan dan agen.

- Responsible to Stakeholder, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang

dikelola dengan prinsip kehati-hatian (prudent), bertanggung jawab kepada

seluruh pemangku kepentingan.

- Empowerment to Community, yaitu menjadi perusahaan asuransi yang

memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat.

Page 5: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

40

3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

a. Struktur Organisasi CAR Life Insurance

Gambar 3.2 Struktur Organisasi CAR Life Insurance

(CAR Life Insurance - 2014)

Page 6: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  41

b. Struktur Organisasi Chief Marketing Officer CAR Life Insurance

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Chief Marketing Officer CAR Life Insurance

(CAR Life Insurance - 2014)

Page 7: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

42

3.4 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

3.4.1 Analisis Pertumbuhan Bisnis Perusahaan

Gambar 3.4 Pendapatan dan Aset CAR Life Insurance

(Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)

Selama tahun 2013, CAR Life Insurance membukukan pendapatan premi

sebesar Rp 716 milyar. Ini merupakan kontribusi bisnis asuransi jiwa individu

konvensional, asuransi individu unitlink, asuransi jiwa kumpulan, asuransi

kesehatan kumpulan termasuk yang dikelola oleh Employee Benefit

Program/managed care, serta unit usaha syariah.

Total kekayaan CAR Life Insurance mencapai Rp 4,72 trilyun, meningkat

sebesar 23% bila dibandingkan tahun 2012, yang terbagi atas earning assets

sebesar Rp 4,62 trilyun (97% dari total kekayaan). Komposisi earning assets

terhadap total kekayaan selalu dipertahankan dari waktu ke waktu dengan kisaran

sebesar 95%.

Page 8: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  43

Total pendapatan investasi CAR Life Insurance mencapai Rp 295 milyar

atau rata-rata mencapai 6,86% dari total dana investasi yang dikelola, hal ini jauh

lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan depositio perbankan

nasional yang hanya mencapai 5,75%.

Tingkat solvabilitas (RBC - Risk Based Capital, saat ini dikenal dengan

istilah MMBR – Modal Minimum Berbasis Risiko) selalu dijaga agar dalam batas

aman dan seimbang dengan pertumbuhan perseroan serta permodalan. Pada akhir

tahun 2013, RBC mencapai 220% hal ini berarti CAR Life Insurance dalam

kondisi sangat sehat (solven), karena ketetentuan yang dipersyaratkan adalah

minimum sebesar 120%.

Pada tahun 2013, Jumlah agen individu lebih dari 1.107 orang yang

didukung oleh 62 cabang pemasaran individu. Pemasaran korporasi didukung

oleh 20 cabang korporasi. Untuk pelayanan purna jual terdapat 26 kantor cabang

utama pelayanan nasabah (LANCAR) dan 21 sub-cabang. Unit usaha lain yang

dimiliki perusahaan adalah Employee Benefit Program/Managed Care yang

melayani nasabah-nasabah group dengan kategori khusus untuk program asuransi

kesehatan, asuransi jiwa, dan kecelakaan. CAR Life Insurance juga telah

menyediakan dan melakukan kerjasama dengan lebih dari 1.600 provider (rumah

sakit, klinik, apotik, dan optik).

Page 9: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

44

Gambar 3.5 Portofolio Polis CAR Life Insurance

(Sumber : Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)

Portofolio polis yang dimiliki CAR Life Insurance juga mengalami

peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2013. Sampai dengan akhir tahun

2013, ada lebih dari 1,5 juta polis aktif yang tercatat pada laporan keuangan CAR

Life Insurance. Polis tersebut merupakan total dari polis individual (konvensional

dan unit link) serta polis group (health dan life).

Page 10: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  45

Gambar 3.6 Produksi Polis Unit Link CAR Life Insurance

(Sumber : Laporan Keuangan CAR Life Insurance 2010-2013 Audited)

Produksi polis new business (premi tahun pertama) untuk produk unit link

di tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang cukup pesat, bahkan dari tahun

ke tahun terus meningkat secara signifikan. Pada akhir tahun 2013, tercatat ada

3.722 polis new business unit link yang berhasil dijual oleh CAR Life Insurance

melalui agen asuransi. Hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi jenis unit link

ini semakin diminati oleh masyarakat sebagai salah satu produk asuransi pilihan

masa kini.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan loyalitas nasabah dan sekaligus

guna meraih nasabah baru yang lebih banyak lagi maka diperlukan sebuah

fasilitas yang dapat mendukung penjualan polis asuransi unit link tersebut.

Fasilitas itu tidak lain adalah fitur e-proposal yang ditambahkan ke dalam website

resmi CAR Life Insurance dengan tujuan untuk memudahkan perolehan informasi

manfaat polis dan nilai tunai bagi calon nasabah CAR Life Insurance.

Page 11: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

46

3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Pengajuan Proposal Asuransi Jiwa Unit Link

Pertama-tama agen asuransi yang baru bergabung dengan CAR Life

Insurance biasanya akan membeli buku Panduan Perlindungan dan Investasi dari

bagian Marketing Administration. Buku panduan tersebut antara lain berisi

ilustrasi cara pengisian polis asuransi unit link CAR Life Insurance (dikenal

dengan nama produk Carlink Pro), prosedur pengisian SPAJ (Surat Permintaan

Asuransi Jiwa) & Form Auto Debet, contoh pengisian SPAJ, lampiran proposal &

ilustrasi tabel nilai tunai usia 1 tahun sampai dengan 59 tahun, serta lampiran

formulir sementara. Formulir-formulir tersebut nantinya dapat diperbanyak sendiri

oleh agen asuransi untuk kebutuhan prospek dan pengajuan proposal.

Kemudian agen asuransi tersebut akan menawarkan produk asuransi jiwa

unit link dari CAR Life Insurance kepada calon nasabah atau yang dikenal dengan

istilah prospek. Melalui buku panduan yang sudah dibeli tersebut biasanya agen

akan menunjukkan ilustrasi tabel manfaat Carlink Pro berikut ilustrasi tabel nilai

tunai sesuai dengan usia calon nasabah. Namun jika ilustrasi tersebut tidak cukup

memuaskan calon nasabah atau dengan kata lain ilustrasi tersebut belum mampu

memenuhi keinginan calon nasabah baik dari segi manfaat maupun nilai tunai,

maka agen asuransi biasanya akan menjanjikan calon nasabah untuk memberikan

ilustrasi yang lebih jelas dengan meminta data diri calon nasabah terlebih dahulu

berikut pilihan manfaat polis serta jenis investasi yang diinginkan.

Berdasarkan data diri yang diberikan calon nasabah tersebut seperti nama,

jenis kelamin, tanggal lahir, dan lain sebagainya, agen asuransi akan mendatangi

Page 12: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  47

kantor pusat atau kantor cabang CAR Life Insurance terdekat untuk mengajukan

permintaan ilustrasi tabel manfaat polis dan ilustrasi tabel nilai tunai yang lebih

akurat ke bagian Marketing Administration. Kemudian bagian Marketing

Administration menggunakan program Proposal Carlink akan membuatkan

ilustrasi tersebut dan dicetak untuk diberikan kepada agen asuransi.

Ilustrasi tabel manfaat Carlink Pro dan ilustrasi tabel nilai tunai tersebut

selanjutnya diberikan oleh agen asuransi kepada calon nasabah guna

menindaklanjuti prospek. Jika calon nasabah tertarik dengan produk Carlink Pro

yang ditawarkan oleh agen asuransi, maka calon nasabah akan diminta untuk

mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses pengajuan

proposal. Dokumen-dokumen yang diperlukan dari calon nasabah tersebut antara

lain berupa fotokopi KTP pemegang polis dan tertanggung (apabila pemegang

polis dan tertanggung berbeda), fotokopi akte lahir dan kartu keluarga tertanggung

(apabila tertanggung berusia kurang dari 17 tahun). Selain itu, calon nasabah juga

diwajibkan untuk langsung mentransfer pembayaran premi inisial (premi pertama)

ke rekening CAR Life Insurance.

Proses pengajuan proposal kemudian harus dilakukan oleh agen asuransi

tersebut dengan cara mendatangi kembali kantor pusat maupun kantor cabang

terdekat. Di kantor tersebut agen asuransi akan menemui bagian Marketing

Administration dan menyerahkan dokumen-dokumen antara lain formulir SPAJ

(Surat Permintaan Asuransi Jiwa), data Carlink Pro, Ilustrasi Tabel Manfaat

Carlink Pro serta ilustrasi tabel nilau tunai yang dipilih nasabah, surat pernyataan

nasabah, fotokopi KTP pemegang polis dan tertanggung, fotokopi akte lahir dan

Page 13: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

48

kartu keluarga tertanggung, serta bukti transfer pembayaran premi pertama yang

asli.

Selanjutnya bagian Marketing Administration akan memproses SPAJ

tersebut dengan memeriksa kelengkapan data dan dokumen calon nasabah terlebih

dahulu. Jika berkas SPAJ dinilai sudah lengkap dan sudah memenuhi persyaratan,

maka bagian Marketing Administration akan membuatkan Proposal Carlink Pro

yang kemudian harus ditandatangani oleh agen asuransi dan calon pemegang

polis. Apabila Proposal Carlink Pro sudah ditandatangani agen asuransi dan calon

pemegang polis, maka proposal dan berkas SPAJ tersebut akan diserahkan oleh

bagian Marketing Administration kepada bagian Underwriting untuk diproses

lebih lanjut.

Bagian underwriting akan memeriksa kembali kelengkapan data calon

pemegang polis serta melakukan proses verifikasi apakah calon pemegang polis

tersebut memenuhi persyaratan medis. Proposal yang tidak lolos akseptasi

biasanya akan dikembalikan kepada calon pemegang polis melalui agen

asuransinya dengan dua kondisi. Kondisi pertama adalah calon pemegang polis

dapat membatalkan permintaan asuransi jiwa tersebut. Sedangkan kondisi kedua

adalah perusahaan akan menawarkan premi yang lebih tinggi atas manfaat yang

dipilih oleh nasabah atau mungkin juga manfaat dikurangi (misal uang

pertanggungan akan dikurangi).

Namun apabila proposal tersebut lolos akseptasi, maka Underwriting akan

melakukan proses entry data proposal dan kemudian berkas proposal serta SPAJ

akan diteruskan ke bagian Finance-Inward Transaction untuk kemudian diproses

Page 14: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  49

pembayarannya. Bagian Finance-Inward Transaction akan mengecek terlebih

dahulu uang pembayaran premi yang masuk ke rekening perusahaan melalui

mutasi rekening koran berdasarkan bukti transfer yang terlampir. Jika benar uang

pembayaran premi telah masuk ke rekening perusahaan, maka bagian Finance-

Inward Transaction akan mengubah status pembayarannya menjadi lunas.

Setelah proses pembayaran selesai (perubahan status menjadi lunas), maka

bagian Finance-Inward Transaction akan menuliskan nomor Inward Voucher

pada proposal dan SPAJ. Kemudian berkas akan dikembalikan ke bagian

Underwriting untuk dilakukan proses cetak polis. Polis yang tercetak akan

diberikan kepada Agen Asuransi yang selanjutnya akan diserahkan kepada

pemegang polis.

Page 15: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

50

3.4.3 Evaluasi Website Perusahaan terhadap Pesaing

Evaluasi juga dilakukan dengan membandingkan fitur website CAR Life

Insurance terhadap website perusahaan sejenis (pesaing). Berikut ini adalah hasil

perbandingan fitur website yang dimiliki CAR Life Insurance dan pesaingnya:

Tabel 3.1 Evaluasi Fitur Website CAR Life Insurance terhadap pesaing

Website Features  CAR  Manulife JiwasrayaSequiz Life 

Menu Home  √  √  √  √ 

Profil Perusahaan  √ √ √ √ 

Menu Product  √  √  √  √ 

Online Illustration  √  √ 

Konsultasi Dokter  √

Kontak Customer Service  √  √  √  √ 

Agency Portal  √ 

NAB  √ √ √ √ 

Tabel di atas menjelaskan bahwa CAR Life Insurance belum memiliki

beberapa fitur yang sudah dimiliki lebih dulu oleh pesaingnya, yaitu fitur berupa

Online Illustration dan Agency Portal. Oleh karena itu, CAR Life Insurance perlu

menambahkan fitur lagi ke dalam website-nya guna menciptakan keunggulan

komparatif sehingga tidak tertinggal dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

Page 16: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  51

3.4.4 Analisis Diagram Fishbone

Gambar 3.7 Analisis Diagram Fishbone

(Sumber : Diagram Fishbone Ishikawa)

Page 17: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

52

Masalah yang dihadapi CAR Life Insurance seperti yang telah

dikemukakan sejak awal adalah bahwa “tidak tersedia fasilitas ilustrasi premi

secara online untuk mendukung pengambilan keputusan oleh calon nasabah”.

Masalah ini pada akhirnya membuat proses pendistribusian informasi berupa

ilustrasi tabel manfaat polis dan nilai tunai serta aplikasi proposal cenderung

memakan waktu dan tidak praktis sehingga proses pengambilan keputusan oleh

calon nasabah pun berjalan lambat.

Hal ini juga memaksa agen asuransi harus bolak-balik ke kantor CAR Life

Insurance untuk menemui bagian Marketing Administration demi mendapatkan

informasi seperti ilustrasi tabel manfaat polis dan ilustrasi tabel nilai tunai yang

diinginkan oleh calon nasabah.

Melalui diagram Fishbone (Ishikawa) masalah yang timbul dapat kita

analisis lebih lanjut apa saja faktor-faktor penyebab dari masalah tersebut,

sehingga kita bisa menemukan solusi untuk masalah tersebut. Berikut ini adalah

rincian dari 8 faktor penyebab potensial dari masalah yang dianalisis:

a. Product or service (produk atau jasa)

o Informasi produk yang tersedia di web tidak jelas dan tidak

lengkap untuk mendukung pengambilan keputusan pembelian oleh

calon nasabah. Informasi tersebut terbatas tanpa memberikan

rincian perbedaan manfaat dari masing-masing produk asuransi.

o Ilustrasi tabel manfaat polis dan tabel nilai tunai hanya ada dalam

bentuk fisik (kertas) yang harus didapatkan melalui bagian

Page 18: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  53

Marketing Administration untuk kemudian diberikan kepada calon

nasabah.

b. Price (harga)

o Informasi komposisi premi, yaitu antara nilai asuransi dan nilai

investasi tidak jelas apabila calon nasabah melihatnya di web.

Agen asuransi pun tidak semuanya menghapal dan paham tentang

komposisi tersebut.

o Harga minimum premi CAR Life Insurance yang sudah cukup

rendah dibandingkan pesaingnya, namun kurang ditonjolkan oleh

agen asuransi kepada calon nasabah. Padahal harga premi tersebut

sudah lama ditetapkan manajemen sebagai dalah satu cara untuk

menyasar pangsa pasar kelas mengengah ke bawah.

c. People (sumber daya manusia)

o Agen asuransi kurang detail dalam pemberian informasi kepada

calon nasabah. Hal ini disebabkan oleh agen asuransi yang kurang

kompeten dan kurang diberikan training mengenai produk oleh

pihak manajemen CAR Life Insurance.

o Staf bagian Marketing Administration jumlahnya terbatas, bahkan

terkadang tidak mampu melayani agen asuransi yang jumlahnya

ribuan. Kekurangan tenaga administrasi pemasaran ini sangat jelas

terlihat pada waktu menjelang tutupan (closing).

d. Place (lokasi)

o Kantor pusat dan kantor cabang CAR Life Insurance hanya buka

pada hari kerja, hal ini juga akan semakin memperlambat kerja

Page 19: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

54

para agen asuransi yang cenderung tidak mengenal hari libur.

Sedangkan pada umumnya, agen asuransi kerap kali membuat janji

dengan calon nasabah di hari libur karena tidak ingin mengganggu

hari kerja calon nasabah.

o Calon nasabah kesulitan mengakses kantor pusat maupun kantor

cabang CAR Life Insurance. Bagi calon nasabah dan agen asuransi

yang berdomisili di kota-kota besar seperti Jakarta dan Tangerang,

cenderung menghadapi kemacetan. Sedangkan calon nasabah dan

agen asuransi yang berdomisili di pelosok, juga cenderung

kesulitan mengakses kantor CAR Life Insurance yang pada

umumnya berada di kota-kota besar.

e. Promotion (promosi)

o Kurangnya program promosi dari bagian Marketing CAR Life

Insurance mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang perusahaan asuransi jiwa CAR Life Insurance. Bahkan

tidak sedikit masyarakat yang mengetahui tentang produk asuransi

unit link.

o Kurangnya dukungan manajemen untuk iklan dan promosi,

padahal iIklan dan promosi tidak harus mahal dan tidak harus

melalui media televisi. Iklan dan promosi bisa juga dilakukan

dengan membuka pameran di pusat-pusat keramaian, atau juga

melalui kontribusi perusahaan terhadap masyarakat yang dikenal

dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR).

Page 20: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  55

f. Procedures (prosedur)

o Sesuai prosedur yang berlaku di CAR Life Insurance, entry data

untuk ilustrasi premi hanya dapat dilakukan oleh bagian Marketing

Administration. Agen asuransi tidak diperbolehkan sama sekali

untuk melakukan entry data, padahal apabila agen asuransi

diberikan keleluasaan untuk proses entry data tentunya akan cukup

membantu mempercepat proses tersebut.

o Ilustrasi premi untuk calon nasabah harus melalui agen asuransi

CAR Life Insurance. Dengan kata lain, calon nasabah tidak bisa

mendapatkan ilustrasi premi sendiri secara langsung melalui

bagian Marketing Administration.

g. Processes (proses)

o Proses pendistribusian informasi berupa manfaat polis dan nilai

tunai cenderung menyulitkan agen asuransi dan calon nasabah

maupun nasabah sehingga proses tersebut berjalan lambat. Hal ini

tentunya juga akan membuat proses pengambilan keputusan

pembelian oleh calon nasabah berlangsung lambat.

o Agen asuransi tidak terlibat secara aktif dalam proses perhitungan

nilai tunai maupun manfaat polis, sehingga akan mengakibatkan

agen asuransi yang jarang mengikuti pelatihan tentang pemasaran

dan produk asuransi unit link CAR Life Insurance menjadi

semakin kurang paham secara jelas mengenai produk tersebut.

Page 21: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

56

h. Policies (kebijakan)

o Manajemen selama ini belum mendukung penerapan e-proposal.

Padahal banyak perusahaan asuransi yang sudah menerapkan

aplikasi tersebut sejak lama. Hal ini akan membuat CAR Life

Insurance semakin tertinggal oleh pesaingnya.

o Kebijakan manajemen perusahaan yang berlangsung selama ini

hanya menguntungkan agen asuransi, bukan CAR Life Insurance.

Calon nasabah yang ingin mendapatkan informasi mengenai tabel

manfaat polis dan nilai tunai, diharuskan melalui agen asuransi

CAR Life Insurance terlebih dahulu sehingga kurang efisien baik

dari segi waktu maupun biaya.

Page 22: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  57

3.4.5 Analisis Critical Success Factor

Berikut ini adalah peta strategi CAR Life Insurance untuk tahun 2014 :

Gambar 3.8 Strategy Map CAR Life Insurance 2014

(Sumber : Balanced Scorecard CAR Life Insurance 2014)

Peta Strategi di atas menggambarkan sasaran-sasaran strategis yang ada di

level corporate CAR Life Insurance yang terbagi ke dalam 4 (empat) perspektif,

yaitu 2 (dua) perspektif sebab dan 2 (dua) perspektif akibat. Perspektif sebab

adalah Learning and Growth & Internal Business Process, sedangkan perspektif

akibat adalah Customer dan Financial.

Berdasarkan peta strategi tersebut, CAR Life Insurance memiliki KPI (Key

Performance Indicator) yang mengindikasikan strategi tersebut tercapai atau

Page 23: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

58

tidak. Beikut ini adalah KPI-KPI dari sasaran strategis berikut targetnya yang

akan mengukur kinerja CAR Life Insurance:

Tabel 3.2 KPI dan Target CAR Life Insurance

(Sumber : Balanced Scorecard - 2014)

ID SO 

Strategic Objective 

ID KPI  KPI Target 

2014 

F1 Increased Business Result 

F21  ROE  3% 

F22  Net Profit      65,827 

F23  Net Profit Growth  15% 

F24 % Asset Growth 8% 

F3 Increased Premium 

F31 New Business Premium from Individu   

     203,495 

F32 New Business Group Premium from Corporate Marketing 

     223,300  

F33 New Business Wealth Management Premium from Bancassurance 

             10 

F34 New Business Credit Life Premium from Bancassurance 

     111,491 

F35 New Business Premium from Syariah 

        54,599 

F36 New Business Premium from DMTM 

        10,000 

F37 Renewal Business Premium from Individu   

     177,418 

F38 Renewal Business Group Premium from Corporate Marketing 

     169,430  

F39 Renewal Business Premium from Syariah Individu  

          4,488  

F310  Renewal Business Premium            

Page 24: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  59

ID SO 

Strategic Objective 

ID KPI  KPI Target 

2014 

DMTM (DMK)  5,720  

F4 Increased Investment Income 

F41 % Yield Income conventional IDR 

7% 

F42 % Yield Income conventional  USD 

6% 

F43 % Yield Income conventional Combined  

7% 

F44  % Yield Income unit link  11% 

F5 Improved Cost & Claim Structure 

F51 Opex to Premium Ratio 18% 

F52  Combined Ratio  106% 

C1 Increased Business Growth 

C11 % Market Share to Industry (Premium) 

0.8% 

C12  # of Total Policy         

1,178,854  

C2 

Maximized Productive Corporate Business (Non Bancass) 

C21  # of Corporate Business Client   1404 

C22  Corporate Client Productivity  24 

C3 

Improved Customer Satisfaction & Loyalty 

C31 Lapse Ratio  0.75% 

C32  Surrender Ratio   2% 

C33  % Reselling Post Maturity  80% 

C34 % Renewal Post Maturity 80% 

B1 Develop New Product 

B11  # New Product Launched  7 

B12  % Succeed New Product  100% 

B2 Build a top group of insurance 

B21  % Productive Agent  25% 

B22 Productivity Ratio  6.2 

Page 25: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

60

ID SO 

Strategic Objective 

ID KPI  KPI Target 

2014 

agents  B23  Total Agent   5046 

B24 % Growth Agent 356% 

B3 

Develop Profitable Corporate Marketing Office  

B31  # Profitable Branch Office  15 

B32  Branch Productivity           

2,212 

B4 Optimize Marketing 

B41 % direct business achievement (non broker)  

85% 

B42 % of Marketing Target Realization 

90% 

B43 % of Marketing budget realization 

65% 

B5 Improve Claim Management 

B51  Claim Ratio  45% 

B6 Improve Risk Management 

B61  Risk Based Capital Ratio  227% 

B62 Risk Based Capital Ratio (Syariah) 

98% 

B63  # Unidentified Risk Happened  0 

B7 Prudent Investment Optimalisation 

B61  % unrecovered investment  0.50% 

Page 26: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  61

ID SO 

Strategic Objective 

ID KPI  KPI Target 

2014 

L1 Increase employee productivity 

L11  Premium per employee  142 

L12  Profit per employee  8 

L2 Increase employee satisfaction 

L21  Employee turnover (permanent)  12% 

L3 Implement Performance Management 

L31 % on time BSC report submission  

75% 

L4 

Optimize technology as a business enabler 

L41 % IT project completion as planned  

100% 

L5 

Implement Good Corporate Governance  

L51  # Fraud  1 

L52  # Warning Letter from OJK  0 

Selanjutnya berdasarkan tabel sasaran strategis, KPI, dan target yang

sudah ada pada CAR Life Insurance untuk tahun 2014 maka dapat dibuat analisis

Critical Success Factor yang ditujukan untuk membantu pencapaian sasaran

strategis tersebut. Critical Success Factor ini juga dilengkapi dengan Strategic

Initiatives (inisiatif strategis) dan Action Plan yang lebih detail dan lebih jelas

untuk direalisasikan sehingga sasaran strategis yang ada pada peta strategi CAR

Life Insurance dapat tercapai.

Critical Success Factor, Strategic Initiative, dan Action Plan hanya dibuat

pada perspektif sebab, yaitu Learning and Growth dan Internal Business Process.

Page 27: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  

62

Sedangkan perspektif Customer dan Financial tidak perlu ada Critical Success

Factor karena perspektif tersebut adalah perspektif akibat yang secara langsung

akan terkena dampak dari seluruh kegiatan yang dilakukan pada perspektif sebab.

Tabel 3.3 Critical Success Factors dan Strategic Initiatives

ID SO 

Strategic Objective 

Critical Success Factor 

Strategic Initiative 

Department in Charge 

C3 

Improved Customer Satisfaction & Loyalty 

Fasilitas  e‐marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan penjualan 

Perancangan dan penerapan  e‐proposal untuk mendukung pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance 

Marketing Support Dept, Corporate Communication and Legal Dept, IT Dept, MAM Dept 

B2 

Build a top group of insurance agents 

Agen asuransi yang kompeten 

Mengikutsertakan agen asuransi pada ujian sertifikasi AAJI dan sejenisnya 

Human Resources Dept, Training Education and Development Dept 

B3 

Develop Profitable Corporate Marketing Office  

Kantor cabang pemasaran yang memenuhi standarisasi dan representatif  

Melakukan standarisasi terhadap tampilan seluruh kantor cabang marketing  

Regional Directors, Marketing Support Dept. 

B4 Optimize Marketing 

Fasilitas  e‐marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan penjualan 

Perancangan  dan penerapan  e‐proposal untuk mendukung pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance 

Marketing Support Dept, Corporate Communication and Legal Dept, IT Dept, MAM Dept 

L4 

Optimize technology as a business enabler 

Analisis Critical Success Factor yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa untuk mencapai sasaran strategis “Optimize Marketing” pada perspektif

Page 28: BAB III METODOLOGI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/TSA-2014-0109 3.pdf · sakit, klinik, apotik, dan optik). ... 3.4.2 Analisis Prosedur Sistem Berjalan Prosedur Pengajuan

  63

Internal Business Process dan sasaran strategis “Optimize technology as a

business enabler” pada perspektif Learning and Growth diperlukan inisiatif

strategis berupa “Perancangan dan penerapan e-proposal untuk mendukung

pengambilan keputusan calon nasabah CAR Life Insurance” yang membutuhkan

dukungan dari departemen-departemen seperti Marketing Support Department,

Corporate Communication and Legal Department, IT Departement, dan

Marketing Administration Department.

Selanjutnya akan dibuat Action Plan seperti di bawah ini agar Critical

Success Factor dan Strategic Initiative tersebut lebih realistis:

Critical Success Factor :

Tersedianya fasilitas e-marketing yang mendukung kegiatan pemasaran dan

penjualan

Strategic Initiative :

Perancangan dan penerapan e-proposal untuk mendukung pengambilan keputusan

calon nasabah CAR Life Insurance

Action Plan:

1. Investigasi terhadap sistem yang ada

2. Analisis terhadap sistem yang berjalan saat ini

3. Perancangan e-proposal

4. Penerapan e-proposal

5. Pemeliharaan sistem