bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
Tatu Widyati, 2014 Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III merupakan pembahasan mengenai metode penelitian. Metode
penelitian tersebut merupakan bagaimana teknis yang harus dilaksanakan pada
penelitian, alat apa yang digunakan untuk mengukur hal yang hendak menjadi
sasaran penelitian hingga teknik yang digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh. Maka pada Bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang
digunakan, model metode penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, waktu
penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian dan cara
pengolahan data.
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian banyak metode yang sudah sering digunakan, tetapi
penelitian untuk perbaikan proses pembelajaran atau perbaikan prestasi belajar
siswa. Pada penelitian ini guru perlu berperan serta aktif untuk
mengembangakan pengetahuan dan keterampilanya sendiri. Juga tidak kalah
penting bahwa pengetahuan guru sangat berpengaruh langsung dalam memacu
perubahan perilaku termasuk tindakan guru dalam mengelola pembelajaran
serta pengetahuan yang dibangun sendiri oleh guru, sehingga guru akan lebih
profesional.
Maka pada penelitian ini akan lebih tepat dengan Metode Penelitian
Tindakan Kelas/ Classroom Action Research, karena dengan Metode
Penelitian Tindakan Kelas guru selalu dipacu oleh dorongan untuk berbuat
lebih baik pada setiap tindakan, sehingga akan terlihat dampak hasilnya
terhadap perkembangan prestasi siswa.
21
Kasihani (Sukayati, 2008:8) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-
tindakan.
Menurut Suyanto (Sukayati, 2008:8) secara singkat PTK dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
B. Model Penelitian
Langkah-langkah PTK menurut Model Kemmis dan Mc Taggart
(Sukayati, 2008:17) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus
spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral
berikutnya.
1. Refleksi awal
Refleksi awal ialah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan
informasi sebelum melaksanakan penelitian. Kegiatan ini berupa
pengamatan untuk mengenali situasi awal hingga bisa disimpulkan dari
kegiatan tersebut bahwa masalah yang terjadi perlu dicari solusinya. Maka
setelah dilakukan pengamatan peneliti dapat menetapkan tujuan penelitian.
2. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan dibuat berdasarkan hasil analisis refleksi
awal. Perencanaan ini berupa tindakan yang akan dilakukan untuk
memberi solusi dari permasalahan yang dimaksud. Akan tetapi
perencanaan ini bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi yang terjadi.
3. Pelaksanaan tindakan
22
Pelaksanaan tindakan berupa upaya yang dilakukan atau perubahan
yang dilakukan dengan pedoman rencana tindakan. Tindakan yang
dilakukan dalam PTK sebaiknya memperhatikan teori-teori yang
berhubungan dengan perencanaan agar hasil yang didapatkan meningkat
dan maksimal.
4. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK berupa kegiatan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian formal. Pada kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau perubahan dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan
terhadap siswa. Istilah observasi dipakaikan karena data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi.
5. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap
data-data yang didapatkan dari kegiatan pelaksanaan tindakan. Dalam
kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil
atau perubahan yang terjadi pada siswa dari pelaksanaan tindakan yang
dilakukan. Data-data yang terkumpul perlu dipelajari kaitan antara satu
dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah
ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan
yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting
dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi,
yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-
perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat
komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang
dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung
dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada
umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan
23
dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya merupakan siklus-
siklus yang berulang.
Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.
Gambar 3.1 Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart
(Sukayati, 2008:17)
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas V SDN 2 Cibogo Kecamatan Cikole
Lembang Kabupatem Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei
pada minggu ke-4 dan Juni minggu pertama.
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN
2 Cibogo Kecamatan Cikole Lembang Kabupatem Bandung Barat tahun
ajaran 2013-2014 sebanyak 27 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa
laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
24
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Observasi yang dilakukan berupa kegiatan mengamati pembelajaran untuk
merumuskan masalah yang terjadi pada pembelajaran matematika.
2. Perencanaan tindakan siklus 1 yang dilakukan berupa pembuatan RPP,
penyusunan langkah-langkah metode demonstrasi untuk materi bangun
ruang sisi datar, pembuatan media, penyusunan bahan ajar yang
disesuaikan dengan KD mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan
permasalahan yang ditemukan di kelas tersebut, pembuatan lembar kerja
siswa, pembuatan alat evaluasi dan pembuatan lembar observasi proses
pembelajaran.
3. Pelaksanaan tindakan siklus 1 yang dilakukan yaitu:
Guru melakukan demonstrasi menggunakan model bangun ruang sisi
datar.
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai sifat-sifat bangun ruang sisi
datar dan benda-benda yang berbentuk bangun ruang sisi datar.
Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan demonstrasi.
Guru membagikan alat dan bahan peraga bangun ruang sisi datar
kepada setiap kelompok.
Guru membimbing siswa untuk memeriksa kembali alat dan bahan
peraga dari masing masing bangun ruang sisi datar.
Siswa melakukan demonstrasi membuat bangun ruang sisi datar
bergiliran dengan bimbingan guru.
25
Guru meminta siswa berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal-
soal yang relevan.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bergiliran.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum dipahami.
Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang unggul.
Guru memberikan evaluasi akhir untuk mengukur ketercapaian siswa
terhadap tujuan pembelajaran.
4. Observasi saat tindakan siklus 1 dilakukan berupa kegiatan mengamati
kegiatan pembelajaran, kegiatan peneliti dan kegiatan siswa.
5. Refleksi
Refleksi siklus 1 yang dilakukan merupakan perumusan kekurangan dan
kendala yang dialami pada saat pelaksanaan tindakan siklus 1. Ketika hasil
belum mencapai yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
6. Perencanaan tindakan siklus 2 yang dilakukan merupakan perbaikan dari
hasil refleksi siklus sebelumnya berupa pembuatan RPP, penyusunan
langkah-langkah metode demonstrasi untuk materi jaring-jaring bangun
ruang sisi datar, pembuatan media, penyusunan bahan ajar yang
disesuaikan dengan KD menentukan jaring-jaring bangun ruang dan
permasalahan yang ditemukan di kelas tersebut, pembuatan lembar kerja
siswa, pembuatan alat evaluasi dan pembuatan lembar observasi proses
pembelajaran.
7. Pelaksanaan tindakan siklus 2 yang dilakukan yaitu:
26
Guru melakukan demonstrasi membuat jaring-jaring bangun ruang sisi
datar menggunakan model bangun ruang sisi datar dengan
membongkar bangun ruang sisi datar hingga menjadi jaring-jaring.
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai jaring-jaring bangun ruang
sisi datar.
Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan demonstrasi.
Guru membagikan alat dan bahan peraga bangun ruang sisi datar
kepada setiap kelompok.
Guru membimbing siswa untuk memeriksa kembali alat dan bahan
peraga dari masing masing bangun ruang sisi datar.
Siswa melakukan demonstrasi membuat jaring-jaring bangun ruang
sisi datar bergiliran dengan bimbingan guru.
Siswa melakukan demonstrasi melipat jaring-jaring bangun ruang sisi
datar.
Guru meminta siswa berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal-
soal yang relevan.
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bergiliran.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum dipahami.
Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang unggul.
Guru memberikan evaluasi akhir untuk mengukur ketercapaian siswa
terhadap tujuan pembelajaran.
8. Observasi saat tindakan siklus 2 dilakukan berupa kegiatan mengamati
kegiatan pembelajaran, kegiatan peneliti dan kegiatan siswa.
9. Refleksi siklus 2 yang dilakukan merupakan perumusan kekurangan dan
kendala yang dialami pada saat pelaksanaan tindakan siklus 2. Ketika hasil
belum mencapai yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya.
27
E. Instrumen Penelitian
1. Test
a. LKS (Lembar Kerja Siswa)
Lembar Kerja Siswa berupa pertanyaan-pertanyaan atau masalah-
masalah yang bersangkutan dengan materi sesuai dengan KD untuk
mengarahkan siswa dalam pengerjaan tugas.
b. Lembar Evaluasi
Lembar Evaluasi berupa pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah
yang bersangkutan dengan materi sesuai dengan KD untuk sebagai
instrumen pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan siswa
pada akhir pembelajaran.
2. Non Test
a. Lembar observasi guru
Lembar observasi guru berfungsi sebagai alat ukur untuk menentukan
arah pembelajaran menuju pada RPP yang digunakan oleh guru
pelaksana penelitian.
F. Pengolahan Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif .
1. Analisis Kualitatif
28
Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi dan penilaian
RPP dengan tringulasi. Menurut Ruswandi (2010: 202), triangulasi dapat
diartikan suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan
menggunakan berbagai cara/prosedur/metode agar data yang diperoleh
dapat dipercaya kebenarannya. Pada penelitian ini, kebenaran tersebut
diperoleh dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai
peneliti dan sudut pandang mitra peneliti yang sebagai observer. Sudut
pandang guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot, dan sudut pandang
mitra peneliti melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes kemampuan
pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat dengan statistika
deskriptif.
a. Penyekoran hasil tes
Skala poin untuk setiap butir soal memiliki bobot yang
berbeda. Oleh karena itu, dibuat skoring rubrik sebagai pedoman
penyekoran hasil tes sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skoring Rubrik Soal Evaluasi
No Skor Keterangan
1. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
2. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
3. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
4. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
5. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
6. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
7. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
8. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
29
9. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
10. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
11. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
12. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
13. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
14. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
15. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
16. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
17. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
18. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
19. 2 Menjawab 2 point sesuai dengan kunci jawaban
20. 4 Menjawab 4 point sesuai dengan kunci jawaban
21. 1 Menjawab 1 point sesuai dengan kunci jawaban
22. 1 Menjawab 1 point sesuai dengan kunci jawaban
23. 5 Menggambar jaring-jaring kubus tetapi tidak rapih dan atau
ukuran ada yang berbeda.
10 Menggambar jaring-jaring kubus dengan rapih dan ukuran sesuai
24. 5 Menggambar jaring-jaring balok tetapi tidak rapih dan atau ukuran
ada yang berbeda.
10 Menggambar jaring-jaring balok dengan rapih dan ukuran sesuai
25. 5 Menggambar jaring-jaring prisma segi tiga tetapi tidak rapih dan
atau ukuran ada yang berbeda.
10 Menggambar jaring-jaring prisma segi tiga dengan rapih dan
ukuran sesuai
26. 5 Menggambar jaring-jaring limas segi empat tetapi tidak rapih dan
atau ukuran ada yang berbeda.
10 Menggambar jaring-jaring limas segi empat dengan rapih dan
ukuran sesuai
27. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
28. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
30
29. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
30. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
31. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
32. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
33. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
34. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
35. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban
b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus (Riana, 2013:50):
X = ∑𝑁
𝑛
Keterangan:
∑N = total nilai yang diperoleh siswa
N = jumlah siswa
X = nilai rata-rata kelas
c. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
dengan rumus (Riana, 2013:50):
TB = ∑𝑆 ≥63
𝑛 x 100 %
Keterangan:
∑S ≥ 63 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau
sama dengan 63
n = banyak siswa
100 % = bilangan tetap
TB = ketuntasan belajar
d. Menghitung peningkatan kemampuan siswa
Dari data hasil tes kemampuan pemahaman matematis
ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut menurut
Prabawanto (Riana, 2013:50):
g = (skor tes siklus ke-i + 1) – (skor tes siklus ke-i)
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman
matematis dengan mengetahui gain rata-rata yang telah dinormalisasi
31
berdasarkan efektivitas pembelajaran menurut Prabawanto (Riana,
2013:50):
<g> = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖+1 − (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖)
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖)
Berikut kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake (Riana,
2013:51) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Interpretasi Gain yang Ternormalisasi
Nilai <g> Interpretasi
0,00 – 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Tinggi